ANALISIS PENERJEMAHAN DAN PEMAKNAAN …...ANALISIS PENERJEMAHAN DAN PEMAKNAAN ISTILAH TEKNIS: STUDI KASUS PADA TERJEMAHAN DOKUMEN KONTRAK TESIS Oleh ROSWANI SIREGAR 077009024/LNG A
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENERJEMAHAN DAN PEMAKNAAN ISTILAH TEKNIS: STUDI KASUS PADA TERJEMAHAN DOKUMEN KONTRAK
ANALISIS PENERJEMAHAN DAN PEMAKNAAN ISTILAH TEKNIS: STUDI KASUS PADA TERJEMAHAN DOKUMEN KONTRAK
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, atau kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Tesis ini berjudul Analisis Penerjemahan dan Pemaknaan Istilah Teknis: Studi Kasus pada Terjemahan Dokumen Kontrak. Ada enam dokumen kontrak (sebagai produk terjemahan) sebagai sumber data dalam analisis ini. Dapat diidentifikasi bahwa istilah teknis yang digunakan dalam dokumen ini adalah istilah yang berkaitan dalam bidang ekonomi (akuntansi, manajemen, dan keuangan).
Dalam membaca sebuah teks sebagai produk terjemahan, dapat ditemukan berbagai masalah dalam memahami isi teks tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya adanya perbedaan budaya antara penulis dan pembaca teks tersebut, yang berakibat pada perbedaan pandangan pada konsep kata yang dimaksudkan oleh penulis.
Para penerjemah biasa memilih dua metode penerjemahan, yaitu terjemahan harafiah (literal) yang terdiri atas peminjaman, terjemahan harafiah, dan terjemahan wajib yang terdiri atas transposisi, modulasi, kesepadanan, dan penyesuaian). Oleh sebab itu, dalam menganalisis produk terjemahan penulis berfokus pada analisis metode yang disebutkan di atas. Untuk mendapatkan analisis yang rinci, juga dilakukan analisis medan makna untuk mendapatkan makna istilah atau kosa kata yang terdapat pada bahasa sumber (BS) dan bahasa target (BT). Dari hasil analisis yang dilakukan dalam tesis ini memperlihatkan kompleksitas pemahaman tentang prosedur dan metode penerjemahan yang perlu untuk dipahami. Hal-hal yang berkaitan dengan cara identifikasi istilah, penerapan metode penerjemahan yang meliputi banyak hal, seperti misalnya proses peminjaman, calque, terjemahan harafiah, transposisi, modulasi, kesepadanan, penyesuaian, pergeseran struktur, unit, dan kelas, intrasistem dan juga sistem penyerapan istilah asing, sangat perlu untuk diperhatikan. Kata Kunci: Peminjaman, Terjemahan Harafiah, Transposisi, Modulasi,
This thesis deals with An Analysis of Technical Terms Translation and Meanings: A case study of Contract document. There are six contract documents (translation products) as the source of data in this analysis. It can be identified that the terms used in the documents are mostly related to economical terms (accounting, management, and finance).
In reading a text as a product of translation, it can be found some problems to understand the content of the text. This is caused by some factors, for example, the different culture between writers and readers, which consequently can cause the different view of the word concept that is intended by the writers.
Translators may choose two methods of translating, namely direct or literal translation (borrowing, calque, literal translation), and obligue translation (transposition, modulation, equivalence, adaptation). So, in analyzing the products of translation, the writer focuses the analysis on these items of the method. In order to get detailed analysis, the analysis is also focused on the meaning field in order to find out the meanings of the terms of both SL and TL. The results of analysis show that there are some complexities in understanding the translation procedures and methods that should be mastered. Those that are related to ways of terms identification, the application of translation method with its various problems, such as direct or literal translation (borrowing, calque, literal translation), and obligue translation (transposition, modulation, equivalence, adaptation), and translating the foreign terms, need to be observed. Keywords: Borrowing, Calque, Literal Translation, Transposition, Modulation,
Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i ABSTRACT ....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP.............................................................................................. v DAFTAR ISI........................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ..................................................... xi BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1 1.2 Masalah Penelitian .............................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian................................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian............................................................... 5 1.5 Ruang Lingkup..................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 8
2.2 Landasan Teori.................................................................... 9 2.2.1 Terjemahan dan Permasalahannya....................... 9 2.2.2 Teori Relevansi..................................................... 15 2.2.3 Semantik dalam Penerjemahan............................. 17 2.2.4 Analisis Komponen Makna.................................. 18 2.2.5 Metode Penerjemahan.......................................... 21 2.2.6 Pergeseran dalam Penerjemahan.......................... 25
BAB III METODOLOGI............................................................................ 29
3.1 Metode dan Teknik Penelitian............................................ 29 3.2 Data dan Sumber Data........................................................ 29 3.3 Analisis Data....................................................................... 30 3.4 Teknik Analisis Data........................................................... 31 3.5 Metode dan Teknik Penyajian Data.................................... 32
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN.................... 33 4.1 Paparan Data........................................................................ 33
4.1.1 Identifikasi Istilah Dokumen Kontrak Bahasa Inggris...................................................................... 33 4.1.1.1 Istilah yang Terdiri atas Satu Kata dan
Padanannya............................................... 33 4.1.1.2 Istilah yang Terdiri atas Dua Kata atau
Lebih (Frasa) dan Padanannya................. . 35 4.1.2 Penerapan Metode Penerjemahan............................ 36
4.1.2.1 Metode Borrowing (Metode Peminjaman).............................................. 37
4.1.4 Penyerapan dan Penerjemahan Istilah Asing............ 52 4.1.4.1 Penyerapan Istilah Asing........................... 52 4.1.4.2 Penerjemahan Istilah Asing....................... 54 4.1.4.3 Penyerapan dan Sekaligus Penerjemahan.. 55
3 Data Pure Loanwords (Pinjaman Murni).................................. 38 4 Data Mix Loanwords (Pinjaman Takmurni)............................. 39 5 Data Loanblend (Pinjaman Campuran)………………………. 39 6 Data Loan Translation (Calque)……………………………… 40 7 Data Terjemahan Harafiah (Literal Translation)…………….. 41 8 Data Transposisi……………………………………………… 43 9 Data Kesepadanan……………………………………………. 46 10 Data Penyesuaian……………………………………………… 47 11 Data Pergeseran dalam Penerjemahan………………………… 48 12 Data Pergeseran Struktur……………………………………… 49 13 Data Pergeseran Unit (1)............................................................. 50 14 Data Pergeseran Unit (2)............................................................. 50 15 Data Pergeseran Kelas (1)........................................................... 51 16 Data Pergeseran Intrasistem........................................................ 51 17 Data Penyerapan Istilah Asing.................................................... 53 18 Data Penyerapan dan Sekaligus Penerjemahan........................... 56
Penerjemahan pijaman (loan translation atau calque) adalah metode
menerjemahkan atas unsur bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan cara substitusi
linier (urutan unsur dalam bahasa sumber tidak harus sama dengan bahasa sasaran).
Vinay dan Jean (1995) dalam Venuti (2000: 85) membedakan jenis penerjemahan ini
menjadi dua jenis, yaitu (1) calque leksikal, dan (2) calque gramatikal.
Misalnya:
(5) (1) calque leksikal
red flag bendera merah
contract document dokumen kontrak
the contract form formulir kontrak
(2) calque gramatikal
(6) The contractor shall perform the work Kontraktor akan melaksanakan in accordance with this contract. (L5 1) pekerjaan sesuai dengan kontrak ini. (7) See Exhibit C for explanation (L1 C(5-8) Lihat Lampiran C untuk
(13) Hello Selamat pagi, selamat siang, dan lain-lain
Hello dalam bahasa Inggris mempunyai banyak fungsi. Terjemahan dalam bahasa
Indonesia sangat bervariasi tetapi sesuai dengan fungsinya dalam situasi komunikasi.
Adaptasi merupakan metode penerjemahan dengan melakukan penyesuaian
dua budaya yang berbeda.
Misalnya:
(14) take a bath mandi
(15) take medicine minum obat
2.2.6. Pergeseran dalam Penerjemahan
Hatim dan Munday (2004: 26-27) memberi penjelasan permasalahan seputar
pergeseran dalam penerjemahan seperti dalam kutipan berikut ini.
The small linguistic changes that occur between ST and TT are known as translation shifts. John Catford was the first scholar to use the term in his A Linguistic Theory of Translation: (1965). His definition of shift is ‘departures from formal correspondence in the process of going from the SL to the TL’. The distinction drawn between formal correspondence and textual equivance will be crucial and relates to Saussure’s distinction between langue and parole.
Disebutkan bahwa perubahan kecil linguistik yang terjadi antara Teks Sumber
(TS) dan Teks Target (TT) disebut pergeseran terjemahan. John Catford adalah ahli
pertama yang menggunakan istilah ini dalam bukunya berjudul: A Linguistic Theory
of Translation: (1965). Definisinya tentang pergeseran ini berangkat dari hubungan
formal dalam proses pemindahan dari Bahasa Sumber (BS). Perbedaan yang
4.1.1.2.Istilah yang Terdiri atas Dua Kata atau Lebih (Frasa) dan Padanannya
Dalam menentukan istilah atau kosakata dokumen kontrak yang terdiri atas
dua atau lebih kata (frasa) adalah dengan cara mengidentifikasi tingkat keseringan
istilah-istilah tersebut digunakan dalam dokumen tersebut. Dari identifikasi itu
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 2. Istilah yang Terdiri atas Dua atau Lebih Kata (Frasa) dan Padanannya
No. Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber 1. the exhibits form lampiran-lampiran L1 A(2) 2. the payment of severance pembayaran atas santunan L2 (3) 3. in the event of any conflict dalam hal terdapat
pertentangan L2 (3)
4. the most stringent term penafsairan yang paling menguntungkan
L2 (3)
5. applicable law hukum yang berlaku L1 A(3) 6. purported provision ketentuan yang
bertentangan L1 A(3)
7. mutual promises perjanjian bersama L1 A(b) 8. issuance of revision dikeluarkannya revisi L1 B(1) 9. general term ketentuan umum L1 A(2) 10. written approval persetujuan L1 B(1) 11. the scope of work lingkup kerja L1 A(2) 12. date of quotation tanggal penawaran L3 10. satisfactory performance pelaksanaan pekerjaan yang
16. applicable exhibit lampiran yang berlaku L3 (3) 17. procurement
goods/services pengadaan barang/jasa L3 (3)
18. stamp duty materai L3 (3) 19. incorporated under didirikan berdasarkan L5 20. any purported provision setiap ketentuan L1 A(3) 21. local task force satuan tugas setempat L1 A 22. general requirement ketentuan umum L1 B 23. medical assistance bantuan pengobatan L1 B (3a) 24. base salary upah pokok L1 C (4) 25. government agencies petugas instansi pemerintah L1 C(10) 26. termination of employee pemutusan hubungan kerja L1 B (4) 27. provident fund tabungan hari tua L1 D (2) 28. meal allowance bantuan biaya makan L1 C (9) 29. annual leave allowance tunjangan cuti tahunan L1 C (9) Note 30. overhead and profit biaya umum dan keuntungan L1 D (C2) 31. billing procedure cara penagihan L1 D (IV) 32. previous pay periods pembayaran sebelumnya L1 D (IVC)
4.1.2. Penerapan Metode Penerjemahan
Anak Subbab 4.1.2 ini menjawab masalah penelitian kedua yang dirumuskan
pada masalah penelitian, yakni mengenai prosedur penerjemahan yang ditempuh
dalam menerjemahkan istilah-istilah yang terdapat dalam DK dari bahasa Inggris ke
dalam bahasa Indonesia.
Bell (1991: 71) mengungkapkan bahwa ada tujuh metode yang digunakan
dalam penerjemahan istilah yaitu borrowing, loan translation (calque), literal
Pure loanwords (proses peminjaman murni) adalah peminjaman kata atau
istilah yang terdapat pada DK secara langsung dari BS (bahasa Inggris) ke BT
(bahasa Indonesia). Atau dengan kata lain, kata-kata yang ditransfer tersebut tidak
mengalami proses afiksasi, abreviasi, reduplikasi, dan derivasi. Dari hasil penelusuran
terhadap sumber data, diperoleh hanya sekitar 8 kata yang dapat dikategorikan seperti
itu. Contohnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Data Pure Loanwords (Pinjaman Murni)
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber copy copy L1 D(Note) check-up check-up L1 B(8) Over head Over head L1 B(8) basis basis L1 B operator operator L4 (3) unit unit L4 (2,3) liter liter L4 (4) profit profit L1 D(C2)
4.1.2.1.2. Mix Loanwords (Pinjaman Takmurni)
Yang dimaksud pinjaman takmurni di sini adalah pinjaman istilah bahasa
Inggris yang digunakan dalam DK ke dalam bahasa Indonesia yang mengalami
adaptasi morfologis atau ortografis. Adaptasi yang dimaksud bias berupa afiksasi dan
derivasi. Contoh pinjaman takmurni yang mengalami proses penyesuaian tersebut
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber qualification kualifikasi L1 B(2) contract kontrak L1 C contractor kontraktor L1 B(G) facilities fasilitas L1 A claim klaim L1 A(3) capacity kapasitas L6 premium premi L1 B(36) insurance asuransi L1 C (III3) priority priotitas L6 3 identificationtion identifikasi L1 A (III2) certification sertifikasi L1 B(F) tank tangki L4 4 communication komunikasi L1 A(b) compensation kompensasi L1 B(A) medical medis L1 B (4) penalty penalti L1 B(A)
4.1.2.1.3. Loanblend (Pinjaman Campuran)
Loanblend (pinjaman campuran) adalah pinjaman istilah yang berbentuk kata
majemuk dengan perpaduan antara sebuah kata yang dipinjam dari bahasa Inggris
dengan sebuah kata bahasa Indonesia. Berikut ini adalah contoh pinjaman campuran
tersebut.
Tabel 5. Data Loanblend (Pinjaman Campuran)
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber qualification requirement persyaratan kualifikasi L1 A(II) contractor’s general terms ketentuan umum kontraktor L1 A(3) computerized personnel records administrasi personil yang
dikomputerisasikan L1 A(III3)
contract period masa kontrak L1 B (III) sum of coloums jumlah kolom L1 C(12) pay period periode pembayaran L1C (III4) personnel files arsip personil L1 B(2) administrative indifference kelalaian administrasi L1 B(3b)
Bell (1991: 71) menyebutkan bahwa suatu metode penerjemahan atas unsur
bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) adalah dengan cara substitusi linier (linier
substitution). Misalnya frasa current value dalam bahasa Inggris menjadi ‘nilai
sekarang’ dalam bahasa Indonesia. Tabel berikut ini berisikan data istilah DK bahasa
Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan metode loan
translation.
Tabel 6. Data Loan Translation (Calque)
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber satisfactory performance pekerjaan yang memuaskan L1 A(2) mutual promises perjanjian bersama L1 A(b) general term ketentuan umum L1 A(2) the scope of work lingkup kerja L1 A(2) the applicable law hukum yang berlaku L1 A(3) satisfactory performance pelaksanaan pekerjaan yang
memuaskan L1 A(2)
legal fees ongkos penasehat hukum L3 (3) any purported provision setiap ketentuan L1 A(3) local task force satuan tugas setempat L1 A general requirement ketentuan umum L1 B annual leave allowance tunjangan cuti tahunan L1 C(9) Note written approval persetujuan (tertulis) L1 B(1) date of quotation tanggal penawaran L 3 issuance of revision dikeluarkannya revisi-revisi L1 B(1) acting in its capacity bertindak dalam kedudukannya L6 contractor’s cargo muatan kontraktor L4 3 practice of dealing praktek-praktek transaksi L6 3 contractor’s general terms
ketentuan umum kontraktor L1 A(3)
contract value nilai kontrak L4 3 contractor failure ketidaktaatan kontraktor L6 3 legal fees and cost biaya dan ongkos penasehat hukum L6 3 material used material terpakai L6(Form LIT II contractor’s bid bond jaminan kontraktor L4 3 billing procedure prosedur penagihan L1 D(IV)
Salah satu metode dalam penerjemahan dikenal dengan istilah penerjemahan
dengan cara harafiah atau word-for-word translation. Bell (1991: 71) menyebutkan
bahwa terjemahan harafiah (literal translation) adalah suatu cara menerjemahkan
kata demi kata dan struktur sintaksisnya secara sama atau hampir sama baik jumlah
maupun unsurnya (isomorfik) yang ada dalam BS dan BT. Pada tingkat kalimat,
contohnya dapat dilihat seperti berikut ini.
(21) BS : Life in a small town is very cheap.
BT : Hidup di kota kecil sangat murah.
Metode ini juga terjadi dalam penerjemahan frasa seperti yang dapat dilihat dari hasil
terjemahan dalam DK yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 7. Data Terjemahan Harafiah (Literal Translation)
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber mutual promises perjanjian bersama L1 A(b) general term ketentuan umum L1 A(2) contractor’s general terms ketentuan umum kontraktor L1 A(2) each day delay setiap hari keterlambatan L4 3 the second lowest bidder penawar terendah kedua L4 3 applicable exhibit lampiran yang berlaku L3 (3) procurement goods/services pengadaan barang/jasa L3 (3) request for quotation permintaan untuk penawaran L3 local task force satuan tugas setempat L1 A general requirement ketentuan umum L1 B executed by ….. ditandatangani oleh… L3 3 administrative indifference kelalaian administratif L1 B(3b) annual leave allowance tunjangan cuti tahunan L1 C(9) Note compulsory insurance program program asuransi wajib L1 D(2) qualification requirement persyaratan kualifikasi L1 A(II) other justified reasons alasan-alasan lain yang
Lanjutan Tabel 7. all of contractor’s monthly based employee
semua pekerja bulanan kontraktor
L1 D(2)
deducted from subsequent salary dipotong dari upah pekerja L1 D(4) breakdown cost calculation rincian perhitungan harga L3 the base salary upah pokok L1 D (B1) pay period periode pembayaran L1C (III4) total amount jumlah biaya L 1D (C) billing procedure prosedur penagihan L1 D(IV) operations requirement kebutuhan operasionil L1 D 5
4.1.2.4.Transposisi
Menurut Bell (1991: 71) metode penerjemahan dengan transposisi adalah
suatu metode yang melibatkan pergeseran kelas kata. Ada dua jenis transposisi, yaitu
(1) transposisi wajib (obligatory transposition) adalah ketika BT tidak memiliki
pilihan lain dari sistem kebahasaan yang ada, misalnya a pair of trousers ’(sebuah)
celana’ dan (2) transposisi pilihan (optional transposition) adalah berkaitan dengan
gaya penyusunan struktur dalam BT, misalnya pada kalimat berikut ini.
(22) BS : Roni never gave his Mom any gifts dapat diterjemahkan dengan berbagai gaya/cara.
(23) BT : (a) Roni tak pernah memberi hadiah apapun pada ibunya.
(b) Tak satu hadiah pun yang pernah diberikan Roni pada ibunya.
(c) Roni sama sekali tak pernah memberi hadiah pada ibunya.
(24) BS : Indonesian people suffer from the consequence of social life degradation.
BT : Masyarakat Indonesia menderita karena (adanya) penurunan mutu kehidupan sosial. (25) BS : It is not easy to raise kids in metropolitan. (Negative) BT : Sulit membesarkan anak di metropolitan. (Positif) (26) BS : If case the Daily Services required, the Contractor will provide temporary employee on a shift basis,……(Klausa andai) (L1B (III) BT : Dalam hal jasa harian dibutuhkan, Kontraktor akan menyediakan pekerja sementara berdasarkan regu bergilir, …….(Bukan Klausa andai) Dalam terjemahan BT ada penambahan kata mutu di antara kata penurunan
dan frasa kehidupan sosial. Hal ini terjadi karena tanpa adanya penambahan kata
mutu tersebut maka makna hasil terjemahannya akan kabur. Tidak ada penurunan
kehidupan sosial, yang turun adalah mutunya.
Contoh modulasi wajib.
(27) BS : The questions are very difficult for us to answer. (aktif)
BT : Pertanyaan-pertanyaan tersebut sukar (untuk) dijawab. (pasif)
Dalam konstruksi bahasa Inggris ditemukan adanya objek mendahului subjek
(seperti contoh di bawah ini) yang biasanya berkoresponden dengan struktur bahasa
Indonesia di mana nomina diikuti oleh klausa relatif pasif.
Contoh:
(28) BS : Contractor shall be responsible and liable dor the payment of severance pay for its employee as required under the Applicable Law. (L5 3) (frasa nomina)
BT : Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap pembayaran atas santunan pekerjaannya sebagaimana diisyaratkan di dalam Hukum yang berlaku. (klausa relatif) (29) BS : The amount to be paid by the Company for the satisfactory performance of the work shall be stated in Exhibit C. L5 2) (frasa nomina) BT : Jumlah yang akan dibayar oleh Perusahaan atas pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan diatur di dalam Lampiran C. (klausa relatif) Selama fokus analisis tesis ini pada istilah (baik yang berbentuk kata maupun
frasa) maka proses modulasi tidak dibahas, ditemukan dalam proses penerjemahan
DK yang diteliti.
4.1.2.6.Kesepadanan
Kesepadanan (equivalence) sering digunakan dalam proses penerjemahan
khususnya dalam kasus penggunaan struktur dan makna yang seluruhnya berbeda
dari teks BS selama fungsi situasi komunikasinya masih sama. Penerjemahan dengan
metode ini biasanya digunakan ketika penerjemah menghadapi teks yang kental
dengan bentuk-bentuk idiom dan pepatah. Bell (1991: 71) juga menyebutkan bahwa
metode penerjemahan dengan metode kesepadanan adalah metode yang menekankan
pada kesepadanan fungsi suatu unit linguistik seperti peribahasa, idiom, ucapan
Tabel di bawah ini memberikan adanya beberapa bentuk hasil terjemahan
dalam DK yang menggunakan metode kesepadanan.
Tabel 9. Data Kesepadanan
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber stamp duty materai L3 (3) amount of this invoice jumlah faktur ini L1 D C any purported provision setiap ketentuan L1 A(3) applicable exhibit lampiran yang berlaku L3 3 total base cost jumlah biaya pokok L1 A(3)
4.1.2.7.Penyesuaian
Metode penerjemahan dengan penyesuaian (adaptation) adalah metode yang
melakukan penyesuaian karena adanya perbedaan latar belakang budaya di kedua
bahasa sehingga konsep yang diacu oleh istilah BS tidak terdapat pada BT (Bell,
1991: 71). Prosedur ini diambil ketika objek atau situasi yang berkaitan dengan
budaya yang ada pada BS tidak diketahui dalam BT. Dalam hal ini penerjemah harus
menciptakan situasi baru, atau ungkapan baru yang sesuai dengan konteks situasinya.
Tabel berikut ini memuat contoh data yang terdapat dalam DK tentang
penerjemahan dengan menggunakan metode penyesuaian (adaptation).
Tabel 10. Data Penyesuaian
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber meal allowance bantuan biaya makan L1 C(9) total base cost jumlah biaya pokok L1 A(3) legal fees ongkos penasehat hukum L6 3 allowances biaya umum L1 C(9) total amount biaya pengeluaran seluruhnya L1 D(5) cost and contribution biaya dan iuran L1 D(C)
Allowance pada meal allowance, cost pada total base cost, fees pada legal
fees, expenditure pada amount of expenditure, dan cost pada screening cost
semuanya diterjemahkan dengan kata ‘biaya’. Ini berarti bahwa berbagai kata dalam
BS itu diterjemahkan dengan kata ‘biaya’.
4.1.3. Pergeseran dalam Penerjemahan
Untuk menjawab permasalahan yang ketiga seperti yang dirumuskan dalam
rumusan masalah, dilakukan evaluasi dengan mengidentifikasi proses pergeseran
yang terjadi, khususnya yang berkaitan dengan penerjemahan frasa. Dalam setiap
melakukan proses penerjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia terjadinya
pergeseran (shifts) tidak dapat dihindari. Pergeseran terjadi karena adanya perbedaan
sistem struktur kedua bahasa itu. Catford (dalam Venuti 2000: 141) menyebutkan
bahwa apa yang dimaksud dengan pergeseran adalah berangkat dari korespondensi
Dalam tabel berikut ini dipaparkan contoh-contoh data yang berkaitan dengan
pergeseran struktur.
Tabel 12. Data Pergeseran Struktur
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber mutual promises perjanjian bersama L1 A(b) general term ketentuan umum L1 A(2) quotation document dokumen penawaran L1 A applicable exhibit lampiran yang berlaku L1 A(2) procurement goods/services pengadaan barang/jasa L3 (3) incorporated under didirikan berdasarkan L5 general requirement ketentuan umum L1 B employment agreement kesepakatan kontrak kerja L1 A(1) administrative indifference kelalaian administratif L1 A(3) annual leave allowance tunjangan cuti tahunan L1 C (9) Note local task force satuan tugas setempat L1 A qualification requirement persyaratan kualifikasi L1 A(II) local representative office kantor perwakilan setempat L1 A(7) base salary upah pokok L1 C(4) contractor’s general terms ketentuan umum kontraktor L1 A(3) total base cost jumlah biaya pokok L1 A(3) pay period periode pembayaran L1 C(III4) total expenditure jumlah pengeluaran L1 D(IV) billing procedure prosedur penagihan L2 D(IVC) contract price harga kontrak
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa contoh istilah mutual promises
dalam BS yang mempunyai padanan dalam BT ‘perjanjian bersama’, secara struktur
mutual adalah modifier (menerangkan) yang berposisi mendahului kata promises
sebagai inti (head), sedangkan padanannya perjanjian mempunyai posisi sama
Pergeseran unit (unit shifts) ini biasanya terjadi ketika menerjemahkan frasa-
frasa BS yang berpreposisi of berpadanan dengan frasa tak berpreposisi dalam BT.
Tabel 13. Data Pergeseran Unit (1)
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Sumber the payment of severance pembayaran atas santunan L2 (3) in the event of any conflict dalam hal terdapat pertentangan L2 (3) the scope of work lingkup kerja L1 A(2) termination of employee pemutusan hubungan kerja L1 B(4) date of quotation tanggal penawaran L3 placement of local task force Penempatan satuan tugas yang
dipekerjakan L1 B(III1)
activities of the paymasters aktifitas petugas pembayar L1 B(III4)
Kata sifat BS yang berakhiran dengan sufiks –able pada umumnya diterjemahkan
dengan padanan klausa relatif dalam BT.
Tabel 14. Data Pergeseran Unit (2)
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Proses transposisi applicable exhibit
lampiran yang berlaku
applicable yang berlaku (adjektif) (klausa relatif)
marketable securities
sekuritas yang dapat dipasarkan
Marketable yang dapat dipasarkan (adjektif) (klausa relatif)
the applicable law
hukum yang berlaku
applicable yang dapat dipasarkan (adjektif) (klausa relatif)
4.1.3.3.Pergeseran Kelas (Class Shifts)
Pergeseran kelas kata (class shifts) merupakan pergeseran dari kelas kata BS
tertentu menjadi kelas kata BT yang berbeda. Pergeseran kelas kata yang diperoleh
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia satisfactory performance (adjektif)
pekerjaan yang memuaskan (klausa relatif)
the applicable law (adjektif)
hukum yang berlaku (klausa relatif)
satisfactory performance (kata sifat)
pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan (klausa relatif)
legal fees (adjektif)
ongkos penasehat hukum (nomina)
any purported provision (frasa nomina))
setiap ketentuan (nomina)
marketable securities (adjektif)
sekuritas yang dapat dipasarkan (klausa relatif)
pay period (verba)
periode pembayaran (nomina)
4.1.3.4.Pergeseran Intrasistem
Pergeseran intrasistem (intra-system shifts) merupakan pergeseran yang
terjadi masih di dalam kategori gramatikal yang sama. Tabel berikut menyajikan data
pergeseran tersebut.
Tabel 16. Data Pergeseran Intrasistem
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia share holders pemegang saham noncurrent assets aset tidak lancar net assets aset bersih marketable securities sekuritas yang dipasarkan contractor’s general terms ketentuan umum kontraktor any terms and conditions segala syarat dan ketentuan cost of sales beban pokok penjualan allowances biaya umum amount of expenditures biaya-biaya pengeluaran facilities fasilitas experties keahlian
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia neutrality netralitas contract kontrak contractor kontraktor personnel personil/tenaga kerja facilities fasilitas claim klaim capacity kapasitas premium premi insurance asuransi basis basis copy copy item item cover cover operator operator specification spesifikasi truck truk tank tangki unit unit liter liter communication komunikasi correspondence korespondensi profit profit
Dari data di atas dapat dilihat adanya penyerapan langsung.
kesepadanan itu diperoleh, hal yang perlu dilakukan adalah dengan mempertahankan
medan makna dan ciri maknanya.
Misalnya:
(38) party pihak (disesuaikan dengan medan makna kata party yang terdapat dalam teks DK) (39) capacity kapasitas (di samping mirip bentuk luarnya, bentuk ini juga mempunyai kesepadanan konsep) (40) operation kegiatan (pada konteks tertentu operation berpadanan dengan
operasi. Tetapi dalam konteks DK, bukan makna harafiah yang dipakai).
4.1.4.3.Penyerapan dan Sekaligus Penerjemahan
Istilah atau kosa kata bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan menyerap dan
sekaligus menerjemahkannya.
Misalnya:
(41) net assets aset bersih (net diterjemahkan menjadi bersih, tetapi asset diserap
dengan disesuaikan bentuk dan pengucapan dalam bahasa
Indonesia).
(42) subcontract subkontrak (sub diserap dan kontrak disesuaikan).
(43) subdivision subbagian (sub diserap dan bagian diterjemahkankan)
Penyerapan dan penerjemahan sekaligus istilah yang digunakan dalam DK
Tabel 18. Data Penyerapan dan Sekaligus Penerjemahan
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia neutrality netralitas contract kontrak contractor kontraktor personnel personil/tenaga kerja facilities fasilitas claim klaim capacity kapasitas premium premi insurance asuransi basis basis copy copy item item cover cover operator operator republic republik specification spesifikasi truck truk tank tangki unit unit liter liter communication komunikasi correspondence korespondensi profit profit
(44) communication komunikasi
(45) specification spesifikasi
Dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah maupun ejaan yang
disempurnakan, disebutkan bahwa setiap akhiran -tion dalam bahasa Inggris
kerugian secara nonteknis berarti (1) menanggung atau menderita atau menderita
rugi; (2) perihal rugi; (3) sesuatu yang dianggap mendatangkan rugi.
Perbedaan tersebut dapat diuraikan dalam analisis komponen makna berikut ini.
Tabel 25. Komponen Makna ’Losses/Kerugian’
Losses/Kerugian Parameter Teknis Nonteknis
Berkurangnya manfaat ekonomis + + Berhubungan dengan unsur beban dalam laporan
+ _
8. marketable securities → sekuritas yang dapat dipasarkan.
Secara teknis makna sekuritas yang dapat dipasarkan adalah investasi dalam
bentuk surat berharga misalnya saham, obligasi, sertifikat BI dan sebagainya yang
diharapkan akan dapat dicairkan dalam kegiatan normal perusahaan pada tahun yang
akan datang. Dalam KBBI sekuritas bermakna bukti utang atau bukti pernyataan
modal misalnya saham, obligasi, wesel, sertifikat, dan deposito.
Perbedaan tersebut dapat diuraikan dalam analisis komponen makna berikut ini.
Tabel 26. Komponen Makna ’Marketable Securities/Sekuritas yang Dapat Dipasarkan’
Marketable Securities/Sekuritas yang Dapat Dipasarkan
Parameter
Teknis Nonteknis Bukti penyertaan modal + + Dapat diperjualbelikan + + Investasi dicairkan pada tahun depan + - Berkaitan dengan klasifikasi dalam neraca + +
Terkait dengan pengeluaran uang + + Terkait dengan memperoleh harta benda + + Pengeluaran uang secara tunai tidak + - Pengeluaran uang secara tunai untuk mendapatkan sesuatu tidak selalu dapat dikelompokkan penentuan biaya
+ -
4.2. Pembahasan
Seperti yang disebutkan pada subbab 1.1 dan 3.2 bahwa ada enam DK yang
dianalisis dalam tesis ini. Dari keenam DK tersebut dapat dikalkulasikan jumlah kata
BS yang dipakai sebanyak 3117 kata (dengan rincian DK 1 = 2121 kata, DK 2 = 255
Armstrong, N. 2005. Translation, Linguistics, and Culture: A French – English Handbook. Toronto: Multilibgual Matters.
Baker, M. 1991. In Other Words: A Coursebook on Translation. London: Routledge. Bassnett-McGuire, S. 1980. Translation Studies. London: Methuen. Edisi Revisi
1991. Bell, T. R. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. 1st Ed. New
York: Longman. Berman, A. 1985. “La Traduction somme épreuve de l’étrenger,” Texte 4: 67-81. Borges, J.L. 1936. Historia de la eternidad. Buenos Aires: Viau y Zona. Brisset, A. 1990. Sociocritique de la Traduction: Théâtre et altérité au Québec,
(1968-1988). Longueuil, Canada: Le Préambule. _______, 1996. A Sociocritique of Translation: Theatre and Alterity in Quebec,
(1968-1988). Terj. Rosalind Gill dan Roger Gannon, Toronto: University of Toronto Press.
Catford, J.C. 1965. A Linguistic Theory of Translation: An Essay in Applied
Linguistics. London: Oxford University Press. Chesterman, A. (Ed.). 1989. Readings in Translation Theory. Helsinki: Oy Finn
Lectura Ab. Dingwaney, A. dan Carol, M. 1995. Between Languages and Cultures: Translation
and cross-cultural texts. London: University of Pittsburgh Press. Even-Zohar, I. 1975. “Decisions in Translating Poetry,” Hasifrut 21: 32-45. ________, 1990. Polysystem Studies, Poetic Today 11:1. Frawley, W. (Ed.). 1984. Translation: Literary, Linguistics, and Philosophical
Persspectives. Newark: University of Delaware Press.
Gutt, E.A. 1991. Translation and Relevance: Cognition and Context. Oxford: Blackwell.
Hatim, B. dan Jeremy, M. 2004. Translation : An Advanced resource book. London:
Routledge. Holmes, J. S. 1988. Translated! : Papers on Literary Translation and Translation
Studies. Amsterdam: Radopi. Jakobson, R. (1959/2000) “On linguistic aspecs of translation”, dalam L. Venuti
(ed.) (2000) hal. 113-118. Larson, L. M. 1984. Meaning-based Translation. 2nd Ed. New York: University Press
of America. Leech, G. 1981. Semantics: The Study of Meaning. Harmondsworth: Penguin. Llewellyn, W. A. 1988. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary. Massachusetts:
Merriam-Webster Inc. ________, 1967. Translation as a Decision Process,” dalam To Honor Roman
Jakobson II, The Hague: Mouton, hal. 1171-1182. Machali, R. 2000. Pedoman bagi Penerjemah. Jakarta: Grasindo. Mackenzie, I. 1995. Financial English with Mini-Dictionary of Finance. England:
LTP. Majid, A. H. 2007. Kiat Menerjemahkan. Medan: Kopertis Wilayah-I Sumatera Utara
– NAD. Moeliono, A. M. (dkk). 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Munday, J. 2001. Introducing Transkation Studies: Theories and Applications.
London: Routledge. Nababan, M. R. 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Nabokov, V. 1941. “The Art of Translation,” New Republic 105: 160-162. Newmark, P. 1988. Textbook of Translation. 1st Ed. U.K: Prentice Hall.
Nida, E. A. 1964. Toward a Science of Translating, with a Special Reference to Principles and Procedures Involved in Bible Translation. Leiden, Holland: Brill, dicetak ulang 1982.
Nida, E. A. dan C. Taber. 1969. The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J.
Brill. Olohan, M. 2004. Introducing Corpora in Translation Studies. Oxfordshire:
Routledge. Pym, Anthony. 1992a. Translation and Text Transfer. Frankfurt-am-Main: Peter
Lang. ________. 1992b. The Relations between Translation and Material Text Transfer.
Target 4, 171-189. Quine, W.V.O. 1960. Word and Object. Cambridge: MIT Press. Richard, B. N. 1992. Sepuluh Makalah Mengenai Penerjemahan. Jakarta: Rebia
Indah Perkasa. Simatupang, M., D.S. 2000. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan Nasional. Spivak, G. 1992. Outside in the Teaching Machine. London: Routledge. Steiner, G. 1975. After Babel: Aspects of Language and Translation. Oxford: Oxford
University Press, Edisi Ketiga. Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
Press. Suhendra, Y. 1994. Teori Terjemahan. Bandung: Mandar Maju.