-
ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT
UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI
Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fransiska Kusumadewi
132114002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT
UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI
Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fransiska Kusumadewi
132114002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu
akan
diberikan kepadamu.” (MARKUS 11:24)
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan,
bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau
dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
(YESAYA 41:10)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak Yohanes Trisantosa dan Ibu Maria Hayati
Kakakku Robertus Agung P, kedua adikku Daniel P, dan Esther
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul:
ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT
UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI
Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 14 Juni 2017 adalah hasil
karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam
skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang
saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
symbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis
lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat
bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil
dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun
tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan
sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universtias
batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Fransiska Kusumadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas
Sanata Dharma:
Nama : Fransiska Kusumadewi
Nomor Mahasiswa : 132114002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT
UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI
Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian
saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
untuk memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Juli 2017
Yang menyatakan,
Fransiska Kusumadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah
melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi
ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,
bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor
Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua
Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku
pembimbing
yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi
ini.
5. Dr. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku Dosen Pembimbing
Akademik
yang telah memberikan kontribusi berupa masukan-masukan yang
berguna
pada saat penulis mengerjakan skripsi.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah
membantu untuk
kelancaran penelitian ini.
8. Bapak Aswal selaku pemilik Askha Jaya yang telah berkenan
memberikan ijin
penelitian dan membantu mencarikan data yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
9. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu sabar membimbing,
memberikan kasih
sayang, menghibur disaat putus asa, dan mendukung segala
keputusan
penulis.
10. Kakak dan adik-adik tersayang yang saya rindukan selama saya
berada jauh
dari kalian, terimakasih telah menjadi kakak dan adik-adik yang
luar biasa
yang senantiasa memberi semangat dan dukungan lewat candaan yang
sangat
menghibur saya.
11. Mas Alek yang selalu menemani dan memberikan masukan, dan
doa yang
luar biasa dalam penyelesaian skripsi.
12. Keluarga besar Susteran ADM Yogyakarta terimakasih atas
dukungan,
motivasi, dan segala bantuan yang telah diberikan.
13. Keluarga besar member kos nava, Selvi, Ambar, Nita, Esa,
Chaca, Elna, Lusi,
Nesya, Kiki, dan Ayun yang menjadi keluarga di Yogyakarta,
terimakasih
sudah menjadi bagian dari kalian yang tak henti telah memberikan
semangat,
motivasi dan senantiasa menjaga dan merawat saya selama kita
tinggal di kos
yang sama.
14. Teman-teman kelompok KKP, Ivan, Edwina, Nancy, dan
Sr.Clarita, kita
pernah merasakan hidup bersama dalam satu rumah, segala yang
telah kita
lakukan bersama tak akan saya lupakan.
15. Teman-teman kelas A Akuntansi 2013 yang selalu berbagi tawa,
canda, dan
kenangan indah kebersamaan kita.
16. Teman-teman Kelas MPAT I, terimakasih atas masukan,
dinamika, dan
kebersamaannya selama ini.
17. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2013 yang selalu
berbagi
ilmu yang bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
18. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian
Tugas Akhir
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 31 Juni 2017
Penulis
Fransiska Kusumadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN
..............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN
..............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
...........................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
............................. v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
............................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR
.....................................................................
vii
HALAMAN DAFTAR ISI
...................................................................................
x
HALAMAN DAFTAR TABEL
...........................................................................
xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
.......................................................................
xiii
ABSTRAK
............................................................................................................
xiv
ABSTRACT
............................................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................
1
A. Latar Belakang
Masalah..............................................................
1
B. Rumusan Masalah
.......................................................................
3
C. Tujuan Penelitian
........................................................................
3
D. Manfaat Penelitian
......................................................................
3
E. Sistematika Penulisan
.................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI
.........................................................................
6
A. Akuntansi Manajemen
................................................................
6
B. Biaya
...........................................................................................
7
C. Harga Pokok Produk
...................................................................
15
D. Biaya Standar
..............................................................................
16
E. Target Costing
............................................................................
18
F. Pengertian Efisiensi
....................................................................
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
BAB III METODE PENELITIAN
...................................................................
31
A. Jenis Penelitian
............................................................................
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
..................................................... 31
C. Ruang Lingkup Penelitian
........................................................... 31
D. Teknik Pengumpuan Data
........................................................... 32
E. Jenis dan Sumber Data
................................................................
32
F. Teknik Analisis Data
...................................................................
33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
........................................... 35
A. Sejarah Singkat Perusahaan
........................................................ 35
B. Lokasi Perusahaan
......................................................................
38
C. Visi, Misi,dan Tujuan Perusahaan
.............................................. 38
D. Tugas dan Kewajiban
..................................................................
39
E. Proses Produksi dan Tenaga Kerja
............................................. 40
F. Proses Pemasaran
........................................................................
44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
........................................ 45
A. Perhitungan Biaya Produksi Yang dilakukan Perusahaan
.......... 45
B. Perhitungan Biaya Produksi Dengan Metode Target Costing ....
51
C. Perbandingan Perhitungan Biaya Produksi Menurut
Perusahaan
Dengan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Target Costing ..
64
BAB VI PENUTUP
.......................................................................................
65
A. Kesimpulan
.................................................................................
65
B. Keterbatasan Penelitian
..............................................................
65
C. Saran
...........................................................................................
65
Daftar Pustaka
.......................................................................................................
67
Lampiran
...............................................................................................................
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Volume Penjualan Keripik Pisang Coklat Tahun 2015
........................ 46
Tabel 5.2 Bahan Baku Askha Jaya Tahun 2015
................................................... 47
Tabel 5.3 Biaya Penolong Askha Jaya Tahun 2015
............................................. 48
Tabel 5.4 Biaya Overhead Pabrik Askha Jaya Tahun 2015
................................. 49
Tabel 5.5 Biaya Non Produksi Menurut Perusahaan
............................................ 49
Tabel 5.6 Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan
................................ 50
Tabel 5.7 Perhitungan Total Biaya Menurut Perusahaan
..................................... 50
Tabel 5.8 Perbandingan Harga Pesaing Askha Jaya Tahun 2015
......................... 53
Tabel 5.9 Perbandingan Biaya Bahan Baku Tahun 2015
..................................... 56
Tabel 5.10 Biaya Bahan Penolong Menurut Perusahaan dan Menurut
Metode
Target Costing
....................................................................................
59
Tabel 5.11 Perbandingan Biaya Biaya Bahan Penolong Menurut
Perusahaan
dan Target Costing
..............................................................................
61
Tabel 5.12 Perbandingan Perhitungan Biaya Produksi Menurut
Perusahaan dengan
Perhitungan Biaya Produksi Menurut Target Costing
........................ 61
Tabel 5.13 Perhitungan Penghematan Biaya Produksi
......................................... 62
Tabel 5.14 Perbandingan Biaya Menurut Perusahaan, Target
Costing,
dan Setelah Dilakukan Efisiensi Tahun 2015
..................................... .63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ilustrasi Target Costing
........................................................................
19
Gambar 2 Perbedaan Pendekatan Tradisional dan Target Costing
...................... 20
Gambar 3 Proses Penetapan Target Costing
......................................................... 21
Gambar 4 Proses Penetapan Target Costing Hingga Penetapan Harga
................ 22
Gambar 5 Prinsip-Prinsip Target Costing
.............................................................
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT
UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI
Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung
Fransiska Kusumadewi
NIM: 132114002
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah menghitung cost yang diinginkan
dengan
pendekatan target costing melalui efisiensi produksi. Perusahaan
akan menggunakan
metode target costing untuk menetapkan biaya produk yang sesuai
dengan keadaaan
pasar.
Metode penelitian ini adalah studi kasus. Teknik analisis data
yang digunakan
adalah mendeskripsikan perhitungan biaya produksi yang dilakukan
perusahaan,
menganalisis penerapan pengendalian biaya produksi dengan metode
target costing,
dan membandingkan antara analisis perhitungan biaya yang
dihitung oleh perusahaan
dengan setelah diterapkan target costing.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan target costing
menunjukkan bahwa ada
efisiensi sebesar Rp4.286,82/kg. Efisiensi tersebut merupakan
perbedaan perhitungan
target costing dan perhitungan perusahaan.
Kata Kunci: Target costing, biaya produksi, efisiensi
produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
ABSTRACT
ANALYSIS OF TARGET COSTING APPROACH AS A TOOL TO ATTAIN
THE PRODUCTION EFFICENCY
Case study on Askha Jaya, Lampung
Fransiska Kusumadewi
NIM: 132114002
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this study was to calculate the desirable with
target costing
approach through production efficiency. The company was going to
use target costing
method to determine the cost of the product that is convenient
to the market price.
The method used in this research was a case study. The technique
used in this
study was describing the calculation of the cost of production
that was done by the
company, analyzing the application of production cost control
with target costing
method, and comparing the cost calculation analysis that was
calculated by the
company after applying target costing.
Based on the result of calculation of target costing analysis,
it showed an
efficiency IDR4,286.82/kg. Efficiency was the difference in
calculation of target
costing and calculation company.
Keywords: Target costing, cost of production, production
efficiency
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri kecil dan menengah merupakan salah satu komponen sektor
pengolahan
yang mempunyai sumbangan cukup besar terhadap upaya menciptakan
lapangan kerja
baru dan membuka kesempatan masyarakat untuk berusaha
memeratakan pendapatan.
Salah satu tantangan utama bagi industri kecil adalah menentukan
harga jual. Industri
besar memiliki staf ahli yang bekerja sebagai akuntan manajemen
yang dituntut
semaksimal mungkin menggunakan keahliannya baik pemahaman metode
dan teknik
akuntansi manajemen. Industri besar berbeda dengan industri
kecil yang berjalan
seadanya sesuai dengan pemilik.
Industri kecil dan menengah perlu memperhatikan mengenai
penentuan harga jual
selain karena adanya persaingan yang semakin kompetitif juga
guna menghasilkan
margin keuntungan yang memadai tanpa mengorbankan kualitas dan
nilai yang akan
diserahkan kepada pelanggan. Industri kecil dan menengah
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
selalu memiliki kemampuan untuk menentukan harga jual produk
seperti yang
dikehendaki. Seringkali terdapat sejumlah pesaing yang menjual
produk yang sama
dengan harga tertentu, sehingga dalam menentukan harga jual
produk industri harus
menyesuaikan dengan harga pesaing. Harga jual juga seringkali
ditentukan oleh pasar,
maka harga pasar digunakan untuk menentukan target biaya.
Kondisi pasar inilah yang membuat metode-metode yang dipakai
sebelumnya
seringkali tidak relevan dengan keadaan yang dihadapi
perusahaan. Masalah tersebut
dikenal dengan masalah target costing. Penentuan harga
berdasarkan produk yang telah
selesai, dihitung harga pokok biayanya dan siap untuk
dipasarkan, tidak selalu berlaku
bagi banyak perusahaan. Perusahaan justru menerapkan urutan
sebaliknya, yaitu
perusahaan telah mengetahui harga jual produk terlebih dahulu
lalu menghitung harga
pokok biayanya. Persoalan yang dihadapi perusahaan hanya
bagaimana cara membuat
produk dengan harga jual yang kompetitif namun tetap
menghasilkan margin laba yang
diinginkan tanpa mengubah kualitas produk.
Target costing merupakan penentuan biaya maksimum yang
dimungkinkan bagi
pembuatan sebuah produk dan kemudian merancang prototipe yang
menguntungkan
dengan kendala biaya maksimum yang telah ditetapkan. Hal ini
perlu diperhatikan
perusahaan dalam menjalankan proses produksi yang perlu
menerapkan target costing.
Penerapan target costing dilakukan agar perusahaan dapat
mengelola biaya (cost
management) dengan baik dengan tujuan untuk pengembangan produk
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
bertanggungjawab dan merancang produk dengan biaya yang tidak
lebih besar dari
target biaya yang telah dihitung oleh perusahaan.
Berdasarkan masalah yang ada tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pendekatan Target Costing
Sebagai Alat Untuk
Melakukan Efisiensi Produksi (Studi Kasus pada Askha Jaya,
Lampung).“
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
“Apakah pendekatan target costing melalui efisiensi produksi
dapat mencapai cost
yang diinginkan?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung cost yang diinginkan
dengan pendekatan
target costing melalui efisiensi produksi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan
Sebagai alternatif dan sumbangan pemikiran bagi Askha Jaya
dalam
menerapkan target costing dalam upaya penentuan harga jual yang
disesuaikan
dengan pengeluaran-pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan
dalam produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
2. Bagi Universitas
Sebagai karya tulis yang dapat digunakan sebagai referensi
bacaan
mengenai target costing bagi pihak yang membutuhkan dan untuk
memperkaya
kepustakaan.
3. Bagi Peneliti
Sebagai sarana dalam mengimplementasikan pengetahuan yang
didapat
selama studi kuliah melalui praktik penelitian dan menambah
pengetahuan
terkait sejauh mana teori ini dapat diterapkan dalam
perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari enam bab, yang terdiri dari:
Bab I: Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang akan digunakan
sebagai dasar
untuk mengolah data yang diperoleh dari penelitian.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian,
subyek dan obyek penelitian, data-data yang akan diperlukan,
teknik
pengumpulan data serta teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang sejarah perkembangan perusahaan, visi,
misi, tujuan
pendirian perusahaan, proses produksi dan proses pemasaran.
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang analisis data pembahasan data-data yang
diperoleh
selama penelitian.
Bab VI: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil,
keterbatasan
penelitian, dan saran untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi Manajemen
Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisa, menyajikan
dalam
bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan
melaporkan aktivitas/
transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Informasi
yang dihasilkan
dari sistem akuntansi dipakai oleh pihak internal manajemen
untuk berbagai
keputusan organisasi perusahaan. Menurut Rudianto (2006: 9),
”Akuntansi
Manajemen adalah sistem akuntansi, yaitu jenis informasi yang
dihasilkannya
ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti
manajer keuangan,
manajer produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya guna
pengambilan keputusan
internal organisasi”.
Akuntansi manajemen menurut Kamaruddin (2014: 4) adalah salah
satu
bidang akuntansi yang satu tujuan utamanya untuk menyajikan
laporan-laporan
suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan
pihak internal dalam
rangka melaksanakan proses yang meliputi perencanaan, pembuatan
keputusan,
pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian. Dari pengertian
tersebut dapat
disimpulakan bahwa akuntansi manajemen merupakan salah satu
bidang akuntansi
yang digunakan untuk pihak internal dalam rangka mencapai
sasaran organisasi.
Kamaruddin (2011: 3-4), menyatakan bahwa informasi akuntansi
sering merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
faktor penting dalam menganalisis alternatif, penyelesaian
masalah. Alasannya ialah
bahwa berbagai alternatif biasanya mempunyai biaya dan manfaat
tertentu yang
dapat diukur dan digunakan sebagai masukan dalam memutuskan
alternatif terbaik.
Akuntansi manajemen merupakan sebuah proses identifikasi,
pengukuran,
pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi
finansial yang
digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi,
pengendalian dalam suatu
organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan
sumber-sumber dan
pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi
manajemen juga
meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non
manajemen
seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur,
lembaga-lembaga
pengaturan, dan penguasa perpajakan.
Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang berhubungan
dengan
laporan-laporan keuangan dan informasi-informasi yang
berhubungan dengan
kegiatan perusahaan untuk pihak internal perusahaan atau
akuntansi manajemen
menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk
kepentingan manajemen
perusahaan.
B. Biaya
1. Pengertian Biaya
Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan memerlukan biaya,
yang
merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan. Selama
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
menggunakan sumberdaya tertentu untuk mencapai hasil tertentu
maka biaya
tertentu juga akan dikeluarkan.
Menurut Carter (2006: 21), “Accountants have definited cost as
“an
exchange price, a forgoing, a sacrifice made to secure benefit,”
yaitu biaya
adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang
dilakukan untuk
menjamin perolehan manfaat. Menurut Widilestariningtyas (2012:
2), biaya
sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat.
Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur
dalam satuan
uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan
tertentu (Bustami 2007: 4).
Menurut Sujardi (2013: 4), biaya diartikan dalam pengertian luas
dan
pengertian sempit. Biaya dalam arti luas diartikan sebagai
pengorbanan sumber
ekonomis (sifat kelangkaan) yang diukur dalam satuan mata uang
yang telah
terjadi atau kemungkinan terjadi dalam mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan
dalam arti sempit, biaya dipandang sebagai bagian dari harga
pokok yang
dikorbankan dalam usaha memperoleh penghasilan.
Adapun Witjaksono (2013: 3) berpendapat bahwa biaya atau cost
dapat
dikaitkan atau dihubungkan dengan manfaat sesuai prinsip
(matching) atau
dapat saling ditandingkan antara pengorbanan dengan manfaat.
Menurut Siregar
(2013: 23), biaya atau kos adalah pengorbanan sumber ekonomi
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
sekarang atau
masa yang akan datang. Kos diukur dengan satuan mata uang,
sebesar
pengurangan asset dan atau penambahan utang.
Biaya adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk
memperoleh
manfaat guna mancapai suatu tujuan tertentu. Definisi biaya
(cost) berbeda
dengan beban (expense), karena beban merupakan suatu arus keluar
yang diukur
dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan
pendapatan untuk
menentukan laba.
2. Klasifikasi Biaya
a. Klasifikasi Biaya-Umum
Klasifikasi biaya diperlukan bagi pengembangan data biaya yang
akan
membantu manajemen mencapai tujuannya, (Surjadi 2013: 5).
Dalam
mengklasifikasi biaya-umum, penggolongkan biaya ada dua,
yakni:
1) Biaya Manufaktur/Biaya Produksi
Menurut Salman (2013: 27), biaya produksi merupakan biaya-
biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi produk
jadi,
terdiri dari:
1. Bahan baku adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau
jasa
yang sedang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung
dibebankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk
mengukur
kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat
ditelusuri pada
barang atau jasa yang sedang diproduksi. Karyawan mengubah
bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa kepada
pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.
Biaya
tenaga kerja langsung harus dikeluarkan untuk membayar
pekerja
terkait langsung dengan proses produksi untuk menghasilkan
produk
jadi. Formulanya adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku dan biaya pekerja langsung termasuk sebagai
biaya utama (prime cost). Biaya utama adalah biaya pabrikasi
yang
secara langsung membentuk bagian integral dari suatu produk
jadi.
3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang
dikeluarkan
perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya pekerja
langsung.
Contoh biaya overhead pabrik adalah biaya bahan
pembantu/penolong, biaya pekerja langsung, biaya penyusutan
aktiva
pabrik, biaya sewa gedung pabrik, dan biaya overhead
lain-lain,
dengan formula sebagai berikut:
Biaya Utama (Prime Cost)= Biaya Bahan Baku + Biaya Pekerja
Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Biaya konversi terdiri dari biaya pekerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Biaya konversi adalah keseluruhan biaya
pabrikasi
yang mencerminkan biaya pengubahan bahan baku menjadi produk
jadi.
2) Biaya Non-Produksi
Biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan selain fungsi
produksi yaitu, pengembangan, distribusi, layanan pelanggan
dan
administrasi umum, (Bustami 2007: 10). Menurut Salman (2016:
34),
biaya non-produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi
perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan,
dan administrasi umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan
layanan
pelanggan kadang kala ditempatkan ke dalam satu kategori umum
yang
disebut biaya penjualan. Biaya perancangan, pengembangan,
dan
administrasi umum ditempatkan ke dalam kategori kedua yang
disebut
biaya administrasi. Secara umum, biaya non manufaktur
dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
Biaya Konversi (Conversion Cost) = Biaya Overhead Pabrik +
Biaya Pekerja Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
a) Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan ketika
proses
manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual.
Contoh
biaya pengiriman.
b) Biaya administrasi termasuk biaya yang terjadi dalam
mengarahkan
dan mengendalikan organisasi. Contoh gaji pegawai.
b. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Hubungannya dengan Volume
Kegiatan
Menurut Witjaksono (2013: 18), klasifikasi biaya berdasarkan
hubungannya dengan volume kegiatan:
1) Biaya variabel, yaitu biaya yang berubah-ubah sebanding
dengan
perubahan volume produksi/penjualan. Contoh: biaya pemakaian
bahan
baku dan tenaga kerja langsung. Semakin banyak unit yang
diproduksi,
maka kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja langsung juga
bertambah
secara proporsional.
2) Biaya tetap, yaitu biaya dengan jumlah totalnya tetap
walaupun jumlah
yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kapasitas normal.
Contoh:
biaya penyusutan mesin dan peralatan, gaji pokok para karyawan.
Semua
biaya ini harus tetap dibebankan secara periodik, tanpa
memperhatikan
kuantitas volume produksi.
3) Biaya semi variabel/biaya campuran (mixed cost), yaitu biaya
dengan
jumlah berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan
kuantitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proposional. Contoh
biaya
listrik.
c. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pengambilan Keputusan
Dalam mengelompokkan biaya sebagai dasar pengambilan
keputusan
bagi manajemen, informasi yang baik dan berguna adalah informasi
yang
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
Menurut
Witjaksono (2013: 20), biaya berdasarkan pengambilan keputusan
dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Biaya relevan, yaitu biaya yang diperkirakan nantinya akan
muncul,
yang berbeda diantara berbagai alternatif. Misalnya, untuk
memutuskan
apakah akan menerima atau menolak suatu pesanan khusus, maka
informasi biaya yang relevan antara lain adalah biaya set up
mesin untuk
pengerjaan pesanan.
2) Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi
manajemen
dalam pengambilan keputusan. Misalnya saja untuk memutuskan
apakah
menerima atau menolak suatu pesanan khusus, maka informasi
yang
tidak relevan adalah biaya penyusutan, karena baik keputusan
menolak
atau menerima pesanan tersebut tidak akan berpengaruh pada
biaya
penyusutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
d. Klasifikasi Biaya Menurut Tujuannya
1) Klasifikasi biaya dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan khususnya pada perusahaan manufaktur lebih
kompleks dibandingkan dengan laporan keuangan pada
perusahaan
dagang. Hal tersebut karena pada perusahaan manufaktur,
aktivitas
pembelian bahan baku, aktivitas pembuatan produk (produksi),
dan
aktivitas penjualan produk jadi. Aktivitas pembuatan produk
menimbulkan biaya produksi, yang tidak terdapat pada
perusahaan
dagang, dan biaya-biaya semacam ini harus diperhitungkan dan
dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur.
a) Neraca
Pada perusahaan dagang, pos persediaan yang dilaporkan
hanya mencakup satu jenis, yaitu persediaan barang dagangan,
sedangkan pada perusahaan manufaktur, pos persediaan yang
dilaporkan dalam neraca mencakup persediaan bahan baku,
persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk jadi.
b) Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi perusahaan manufaktur berbeda dengan
laporan laba/rugi pada perusahaan dagang dalam hal sumber
perolehan produk yang dijual. Pada perusahaan manufaktur ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
komponen yang disebut dengan harga pokok produksi, sedangkan
pada perusahaan dagang ada komponen berupa pembelian. Harga
pokok produksi atau harga pokok manufaktur mencakup seluruh
biaya manufaktur yang berkaitan dengan barang yang
diproduksi
selama periode yang bersangkutan.
C. Harga Pokok Produk
Menurut Witjaksono (2013: 16), harga pokok adalah sejumlah nilai
aktiva
(asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut
dimanfaatkan untuk
membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus
dikonversikan ke beban
(expense). Menurut Hansen dan Mowen (2009: 55), harga pokok
produk diartikan
sebagai pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang
spesifik,
sehingga harga pokok produk bergantung pada tujuan manajerial
yang sedang
berusaha untuk dicapai. Tujuan manajerial adalah menyusun
laporan keuangan
eksternal yang memerlukan harga pokok produk tradisional yang
menyatakan
bahwa hanya harga pokok produksi yang dapat digunakan dalam
perhitungan biaya
produk.
Harga pokok itu sendiri diartikan sebagai bagian dari harga
perolehan atau
harga beli yang ditunda pembebanannya atau yang belum
dimanfaatkan dalam
rangka merealisasikan pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
D. Biaya Standar
1. Definisi Biaya Standar
Menurut Horngen, et al. (2013: 256-257), biaya standar adalah
penentuan
harga, biaya atau kuantitas yang digunakan secara hati-hati yang
digunakan
sebagai patok duga (benchmark) untuk menilai suatu kinerja.
Terdapat dua
komponen standar, yaitu standard input dan standard price.
Standard input
adalah penentuan kuantitas input secara hati-hati yang
dibutuhkan untuk output
per unit.
Standard price adalah penentuan harga secara hati-hati yang
diharapkan
oleh perusahaan untuk membayar input per unit. Biaya standar
menurut
Witjaksono (2013: 133), adalah patok duga (benchmark) yang
secara efektif dan
efisien ditetapkan dimuka untuk biaya-biaya yang seharusnya
dikonsumsi oleh
suatu produk.
2. Keuntungan Penggunaan Metode Biaya Standar
Penggunaan metode biaya standar memiliki beberapa keuntungan
yaitu:
a. Biaya standar dapat dijadikan pijakan untuk perbandingan
biaya, sehingga
memungkinkan dilakukannya patok duga (benchmark).
b. Perhitungan biaya standar diikuti dengan analisis varian
yang
memungkinkan manajer untuk menerapkan Management By
Exeption.
c. Varian dapat dijadikan alat untuk penilaian kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
d. Motivasi bagi karyawan karena varian dijadikan salah satu
indicator
penilaian kinerja.
e. Penggunaan standar dalam penentuan harga pokok produk
menyebabkan
biaya produk yang lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan
biaya
aktual.
f. Sistem biaya standar lebih murah dari sistem biaya
normal.
3. Kelemahan penggunaan biaya standar
Sistem biaya standar juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut
adalah
kelemahan dalam sistem biaya standar:
a. Terlalu menekankan pada hal negatif berdampak pada moral.
b. Laporan biaya standar tidak tepat waktu.
c. Insentif pembentukan persediaan.
d. Varian laba Favorable dapat saja salah diinterpretasikan.
e. Continuous improvement mungkin lebih penting dari mencapai
standar.
f. Penekanan pada standar mungkin mengabaikan objektif yang
penting.
4. Penyusunan biaya standar setidaknya ada 2 cara, yaitu:
a. Analisis Data Historis
Data historis dengan segala kekurangannya tetap dipercaya
memiliki
keguanaan untuk memprediksi masa depan, terutama dalam
lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
produksi yang telah mapan, apabila data historis telah cukup
banyak
terdokumentasikan dengan baik.
b. Analisis Tugas
Cara lain dengan melakukan analisis terhadap proses
pembuatan
produk dengan tujuan menentukan biaya produk yang
seharusnya.
Paradigma yang digunakan adalah bergeser dari biaya produk di
masa
lampau ke biaya produk di masa mendatang.
c. Gabungan Keduanya
E. Target Costing
1. Konsep Target Costing
Menurut Salman (2016: 227), target costing adalah sistem
perencanaan
laba dan manajemen biaya. Sedangkan menurut Supriyono (2002:
152) target
costing adalah sistem untuk mendukung proses pengurangan biaya
dalam tahap
pengembangan dan perencanaan produk model baru tertentu,
perubahan model
secara penuh atau perubahan model minor.
Menurut Rudianto (2005: 259), target biaya (target costing)
adalah metode
penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih dahulu
menentukan biaya
produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar
kompetitif, dengan
demikian perusahaan memperoleh laba yang diharapkan. Adapun
Garrison et.al
(2013: L-10), perhitungan biaya target (target costing) adalah
proses penentuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
biaya maksimum yang dimungkinkan untuk suatu produk baru dan
kemudian
mengembangkan sebuah contoh yang dapat dibuat dengan
menguntungkan
berdasarkan angka biaya target maksimum tersebut.
Dalam metode target costing perusahaan akan menetapkan biaya
produk
yang dianggap sesuai dengan keadaan pasar, menentukan laba yang
diinginkan
dan kemudian menentukan harga jual produk tersebut kepada
masyarakat.
Manfaat utama target costing adalah penetapan harga pokok produk
sebagai
dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan akan
tercapai.
Ilustrasi singkat mengenai metode target costing ada pada Gambar
1.
Gambar 1: Ilustrasi Target Costing Sumber: Witjaksono (2013:
176)
Market Research
Menentukan harga
jual produk baru
Engineers dan cost Analysis mendesain suatu
produk yang mungkin diproduksi pada biaya
tersebut
Manajemen menghitung biaya
produksi yang memungkinkan
tercapainya marjin laba yang
diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Dari ilustrasi target costing pada Gambar 1 dapat dilihat
perbedaan mendasar dalam
penentuan harga pokok produk antara pendekatan target costing
dengan pendekatan
tradisional:
Traditional Approach Target Cost Approach
1st Design Product 1st Set Sales Price
2nd Compute Cost 2nd Set Profit
3rd Set Sales Price 3rd Compute Target Cost
4th Profit or Loss 4th Design Product
Gambar 2: Perbedaan Pendekatan Tradisional dan Target Costing
Sumber: Witjaksono (2013: 176)
Pada Gambar 2 perbedaan mendasar antara pendekatan tradisional
dan pendekatan
target costing adalah ada dalam tahap desain produk dan
penetapan harga jual. Secara
tradisonal proses produksi dimulai dari desain produk
barang/jasa, dilanjutkan
menghitung harga pokok produk, kemudian menetapkan harga
jual.
Dari penjelasan kedua Gambar tersebut, target costing dapat
didefinisikan
menurut Witjaksono (2013: 176), yaitu suatu sistem dimana (1)
penentuan harga pokok
produk adalah sesuai dengan yang diinginkan (target) sebagai
dasar penetapan harga
Setelah
Product
Design
Sebelum dan
selama
product design
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
jual produk yang akan memperoleh laba yang diinginkan, atau (2)
penentuan harga
pokok sesuai dengan harga jual yang pelanggan rela
membayarnya.
2. Model Penerapan Target Costing
Harga pokok produk tidak terlepas dari kegiatan sepanjang rantai
nilai, yang
diperjelas pada Gambar 3 dan Gambar 4.
Target Costing
Gambar 3: Proses Penetapan Target Costing
Sumber: Witjaksono (2013: 178)
3. Prinsip-Prinsip Penerapan Target Costing
Target costing adalah suatu proses yang sistematis yang
menggabungkan
manajemen biaya dan perencanaan laba. Perhitungan biaya target
(target costing)
menjadi suatu pendekatan khusus yang berguna untuk pembuatan
tujuan penurunan
biaya. Proses ini menganut prinsip-prinsip yang ada pada Gambar
5.
R
&
D
Design Manu-
facturing
Marketing
and
Distribution
Custom
er
Service
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
YA
Gambar 4: Proses Penetapan Target Costing Hingga Penetapan
Harga
Sumber: Witjaksono (2013: 178)
Target-Costing Model
Market Share
Objective Target Price
Product
Functionality
Target Profit
Target Cost
Product and Process Design
Target Cost
tercapai
Produksi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Price led costing Cross-functional team
Life-cycle Value chain orientation
Fokus pada Fokus pada Product design
process design
Fokus pada pelanggan
Gambar 5: Prinsip-prinsip Target Costing
Sumber: Witjaksono (2013: 179)
Proses penerapan target costing menganut prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Harga menentukan biaya (Price Led Costing)
Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan
harga
jual produk bukan hal mudah. Harga jual kerap ditentukan oleh
pasar, sehingga
harga pasar (market share) digunakan untuk menentukan target
biaya dengan
formula berikut:
b. Fokus pada pelanggan
Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan kualitas, biaya dan
fungsi
(functionality) secara simultan terdapat dalam produk dan
dimanfaatkan dalam
Key
Principles
of Target
Costing
Target Biaya = Harga Pasar – Laba Kotor yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
pengambilan keputusan berkenaan dengan desain dan perhitungan
harga pokok
produk.
c. Fokus pada desain produk dan desain proses
Pengendalian biaya ditekankan pada tahapan desain produk dan
tahapan
desain proses produksi, maka setiap perubahan atau rekayasa
harus dilakukan
sebelum proses produksi, dengan tujuan menekan biaya dan
mengurangi waktu
terutama bagi produk baru.
d. Cross Functional Team
Tim/kelompok ini bertanggungjawab atas keseluruhan produk,
dimulai
dari ide/konsep produk hingga tahapan produksi penuh.
e. Melibatkan rantai nilai (Value chain orientation)
Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai, dimulai dari
pemasok
barang/jasa, distributor, hingga pelanggan dilibatkan dalam
proses Target
Costing.
f. Orientasi daur hidup produk (Life-cycle)
Meminimalkan biaya selama daur hidup produk, diantara harga,
bahan
baku, biaya operasi, pemeliharaan, dan biaya distribusi.
4. Asumsi Dasar Target Costing
Menurut Witjaksono (2013: 183), Target Costing sangat mungkin
sesuai bagi
perusahaan yang price taker dalam suatu pasar yang heterogen,
dimana kompetisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
menentukan harga jual produk barang/jasa, yang ditandai dengan
karakteristik antara
lain:
a. Umumnya tidak layak atau tidak ada kehendak untuk menawarkan
produk dengan
harga yang tak terjangkau oleh para kompetitor. Bila perusahaan
menawarkan
produk yang tak tersaingi maka persaingan oligopolistik akan
muncul.
b. Keunggulan spesifik suatu perusahaan akan menentukan arah
dalam melakukan
deferensiasi produk baru dari yang telah ada di pasaran,
misalnya:
1) Cost Advantage produk yang sama/serupa namun dengan harga
yang lebih
murah.
2) Penambahan fungsi, misalnya dengan tambahan fitur baru dengan
harga yang
kompetitif.
Menurut Cooper (1995: 138), terdapat tiga faktor yang penting
dalam
mempengaruhi struktur dari sistem target costing, yaitu:
a) Jenis produk yang akan diproduksi
Tipe dari produk yang akan diproduksi memiliki peranan penting
karena
dengan mengetahui jenis dari produk yang akan diproduksi, maka
akan dapat
mengestimasi biaya, kompleksitas, dan waktu yang akan digunakan.
Jika
biaya, kompleksitas dan waktu yang timbul untuk memproduksi
lebih besar
maka target costing semakin kompleks. Semakin lama pengembangan
siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
hidup suatu produk, semakin ketat pengendalian yang dibutuhkan
dan begitu
pula sebaliknya.
b) Jenis konsumen yang akan dituju
Tipe konsumen yang dilayani juga memiliki peranan yang penting
dalam
perancangan target costing. Hal ini disebabkan oleh keputusan
konsumen
dalam menentukan karakteristik yang penting dari suatu produk.
Karakteristik
tersebut adalah kualitas, fungsionality, dan harga pada suatu
produk,
konsumen akan mempengaruhi tingkat keterlibatan dalam pemasaran
dan
analisis konsumen pada target costing.
c) Tingkat pengaruh antar bagian dari supplier
Tingkat pengaruh antar bagian dari supplier berhubungan
dengan
kemampuan perusahaan dalam bernegosiasi dengan pemasok untuk
mendapatkan harga input yang lebih rendah dari pasar.
Tawar-menawar ini
berpengaruh terhadap biaya material yang merupakan biaya utama
dari proses
produksi yang juga berpengaruh terhadap target costing yang
diterapkan oleh
perusahaan. Jika harga input lebih rendah, maka perusahaan
akan
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
5. Manfaat Target Costing
Menurut Maciariello dan Kirby (1994) dalam Lucki (2011: 23) ada
beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari target costing, antara
lain:
a. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai biaya produksi
produk baru,
sehingga memudahkan badan usaha untuk melakukan pemilihan
dalam
penggunaan material, desain produk dan proses manufaktur.
b. Mengurangi pengembangan siklus hidup yaitu biaya dapat
ditentukan pada saat
bersamaan dengan perancangan produk.
c. Menyediakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai biaya
produksi, cara
untuk mengeleminasi, mengurangi aktifitas yang tidak memberikan
nilai tambah,
meningkatkan kualitas, menyederhanakan proses dan menentukan
cost driver.
d. Meningkatkan profitabilitas produk baru melalui pengurangan
biaya serta
mempertahankan atau meningkatkan kualitas fungsinya.
6. Metode Pengurangan Biaya dalam Target Costing
a. Pengurangan Biaya dengan Alternatif I
Menurut Blocher, et al. (2012: 176-177), dua pilihan yang
dapat
mengurangi biaya menjadi sebuah tingkat biaya target, yaitu:
1) Dengan menyatukan teknologi produksi yang baru, menggunakan
teknik
manajemen biaya yang lebih maju seperti pembiyaan berbasis
aktivitas dan
mencari produktifitas yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
2) Dengan mendesain ulang produk dan jasa. Metode ini sangat
menguntungkan
banyak perusahaan karena menunjukan bahwa keputusan desain
bernilai
penting bagi kebanyakan biaya total siklus hidup produk. Dengan
perhatian
yang teliti terhadap desain, penghematan yang signifikan pada
total biaya
menjadi mungkin.
b. Pengurangan Biaya dengan Alternatif II
Hansen & Mowen (2009: 361-362) mengungkapkan ada tiga metode
yang
dapat digunakan untuk pengurangan biaya dalam Target Costing,
yaitu:
1) Rekayasa Berlawanan (Reverse Engineering)
Membedah produk pesaing untuk mencari lebih banyak
keistimewaan
rancangan yang membuat penurunan biaya.
2) Analsis Nilai (Process Analysis)
Berusaha menaksir nilai yang ditempatkan pada berbagai fungsi
produk
oleh pelanggan. Misalnya suatu harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan
untuk suatu fungsi khusus lebih kecil daripada biayanya, maka
fungsi tersebut
mungkin akan dihapus.
3) Perbaikan Proses (Process Improvement)
Digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang bernilai tambah
dan
aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pengurangan biaya dapat
dilakukan
dengan mengeleminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
7. Kendala Penerapan Target Costing
Penerapan target costing ternyata tidak mudah. Berikut ini
adalah kendala
menurut Witjaksono (2013: 183) yang kerap dikeluhkan oleh
perusahaan yang mencoba
menerapkan target costing yaitu:
a. Konflik antar kelompok dan atau antar anggota kelompok.
b. Karyawan yang mengalami burnout karena tuntutan target
penyelesaian pekerjaan.
c. Target waktu penyelesaian yang terpaksa ditambah.
d. Sulitnya melakukan pengaturan atas berbagai faktor penentu
keberhasilan target
costing.
Dengan demikian sangat disarankan bagi perusahaan yang tertarik
untuk menerapkan
target costing memperhatikan hal-hal berikut:
1) Manajemen puncak harus memahami proses target costing
sebelum
mengadopsinya.
2) Apabila perhatian manajemen terlalu terpaku pada pencapaian
sasaran target
costing, maka dapat mengalihkan perhatian dari manajemen
mengenai pencapaian
sasaran keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
F. Pengertian efisiensi
Menurut Sumarsan (2010: 83), “Efisiensi merupakan perbandingan
antara
keluaran dengan masukan atau jumlah keluaran yang dihasilkan
satu unit input yang
dipergunakan”. Menurut Supriyono (2000: 329-330), efisiensi
adalah rasio keluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
terhadap masukan atau jumlah keluaran per unit masukan.
Efisiensi dalam ilmu
ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang
terkait pada kegunaan
pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses
produksi barang
dan jasa. Dengan kata lain efisiensi merupakan perbandingan
antara keluaran dan
masukan atau yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan
dengan jumlah keluaran
yang digunakan.
Efisiensi biaya produksi merupakan penekanan biaya dalam
menghasilkan produk
atau biaya produksi yang dapat dipertimbangkan penggunaannya
kepada yang paling
menguntungkan. Efisiensi biaya produksi ini mempunyai kaitan
dengan harga jual
produk. Dengan ditekannya biaya produksi ini akan menguntungkan
bagi perusahaan
sebab dapat menetapkan harga jual yang rendah, sehingga dapat
bersaing dengan
perusahaan lain dan dapat menguasai pasar yang ada. Dengan
demikian efisiensi
mencegah terjadinya biaya yang berlebih yang merupakan
pemborosan yang
seharusnya tidak terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah studi
kasus,
peneliti mengamati objek secara langsung dengan menggunakan
berbagai
sumber data.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Askha Jaya, Lampung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Februari 2017 – Maret 2017.
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Bagian Produksi keripik pisang coklat.
b. Bagian Keuangan keripik pisang coklat.
c. Bagian Administrasi dan Umum.
2. Obyek Penelitian
a. Biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi keripik
pisang
coklat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
b. Metode penentuan harga pokok produksi.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data pendukung diantaranya Gambaran
umum
perusahaan, biaya produksi produk meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik, desain produk, biaya
per unit
produk, informasi mengenai barang substitusi bahan baku, dan
presentase
laba yang diharapkan.
2. Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab secara lisan dengan pihak-pihak
yang
berhubungan langsung dengan sistem produksi, pemasaran dan
sistem
pencatatan keuangan.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data kualitatif terdiri atas Gambaran umum perusahaan,
sejarah
berdirinya perusahaan, proses produksi, dan Gambaran umum
pesaing. Data
kuantitatif terdiri atas penjualan, bahan baku, overhead pabrik,
dan tenaga
kerja dalam proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
2. Sumber Data
Data primer terdiri dari atas perhitungan harga pokok
produksi
menggunakan metode target costing dan sumber-sumber pendukung
yang
berasal dari wawancara dengan bagian produksi dan bagian
keuangan. Data
sekunder terdiri atas:
a. Data biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya overhead pabrik
d. Data pendukung lainnya.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah:
1. Mendeskripsikan perhitungan biaya produksi yang dilakukan
perusahaan.
2. Menganalisis penerapan pengendalian biaya produksi dengan
metode target
costing. Langkah-langkah penerapan target costing adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan harga pasar kompetitif, dengan cara membuat daftar
harga
perusahaan produk yang sama dari perusahaan yang lainnya
untuk
membandingkan dengan harga produk yang ada di Askha Jaya.
Harga
jual yang ditetapkan dapat sama, lebih mahal, atau lebih murah
daripada
yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing utamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
b. Menentukan laba kotor yang diharapkan oleh perusahaan dengan
cara
wawancara kepada pemilik perusahaan berapa persen laba yang
diinginkan perusahaan.
c. Menghitung target costing dengan rumus:
Target biaya = Taksiran Harga jual – laba yang diinginkan
d. Penggunaan pengurangan biaya dalam target costing untuk
mengidentifikasi cara-cara untuk menghemat biaya produk.
3. Membandingkan antara analisis perhitungan biaya yang
dihitung
menggunakan aturan yang dipakai perusahaan selama ini dengan
analisis
perhitungan biaya dihitung setelah diterapkan adanya target
costing beserta
jumlah penghematan biaya yang terjadi. Jika perhitungan biaya
produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya overhead pabrik, dan
biaya tenaga
kerja langsung menurut target costing perhitungan biayanya lebih
kecil dari
perhitungan perusahaan tanpa mengubah kualitas dan kuantitas
dari produk
maka perhitungan biaya menurut target costing dikatakan efisien.
target
costing dikatakan efisen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Askha Jaya Keripik berdiri pada tahun 2011 oleh Aswal yang
awalnya ingin
memperbaiki perekonomian keluarga dengan membuat bisnis keripik
pisang
Lampung. Aswal panggilan akrabnya itu merasa lelah dengan
keadaan keuangan
keluarga yang dari ia kecil masih saja terbatas, sehingga
mengharuskannya menjadi
loper koran hingga tukang parkir. Meski sudah bekerja sejak
kecil, Aswal merasa
tidak ada pemasukkan yang membuat perekonomian keluarganya
maju.
Akhirnya pada tahun 2007, Aswal yang saat itu masih duduk di
bangku
sekolah menengah atas mencoba peruntungan membuka bisnis cemilan
tradisional.
Survei ke sentra keripik Lampung di daerah Kedaton Bandar
Lampung merupakan
langkah awal Aswal bersama ibunya merintis keripik pisang,
dengan mencoba
menitipkan dagangannya ke warung oleh-oleh di Sentra
Keripik.
Seiiring berjalannya waktu, Aswal tidak menyangka jika usahanya
lumayan
menguntungkan. Di awal tahun 2009, seorang saudara menawarkan
untuk membuka
outlet, namun barang yang dijual tetap dari Aswal. Dengan biaya
sewa yang murah
dan keterbatasan modal akhirnya Aswal bersama keluarganya
mencoba bisnis ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
sendiri, meskipun beberapa kali merugi karena masih menyetok
beberapa produk
dari toko lainnya.
Keadaan yang seadanya, Aswal bersama dengan Ayah dan Ibunya
tetap
optimis untuk terus tekun menjalani bisnis ini. Kerugian yang
sangat besar itu wajar
karena memang belum memahami sistem berbinisnya dan belum
terbiasa dengan
keadaan. Hal itu, justru membuat Aswal dan orang tuanya lebih
giat lagi untuk
belajar pada siapa saja yang bisa untuk diajak bercerita atau
sekedar sharing
pengalaman. Hingga tahun 2011, Aswal berani untuk membuka
produksi sendiri
karena ingin mendapatkan keuntungan yang lebih dan dapat membuka
lowongan
pekerjaan untuk orang lain. Produksinya bermerek Askha Jaya,
yang diambil dari
namanya dia sendiri, Jaya yang berarti semakin berkembang dan
maju. Aswal
berharap Askha Jaya akan menjadi industry keripik pisang yang
maju, berkembang
dan dapat bersaing dengan merek-merek lain yang terdahulu, serta
dapat membantu
menurunkan tingkat pengangguran yang ada di Lampung.
Bisnis Askha Jaya semakin berkembang di tahun 2012 dan bisa
membuka
cabang di sentra industri. Usahanya sekarang tidak lagi diurus
sendiri karena sudah
ada karyawan yang membantu meringankan beberapa pekerjaan. Dari
tahun ke
tahun, Askha Jaya semakin maju terbukti sekarang outlet Askha
Jaya sudah
memiliki 6 cabang dengan nama Askha Jaya I, Askha Jaya II, Askha
Jaya III, Askha
Jaya IV, Askha Jaya V, dan Askha Jaya VI. Reseller keripik dari
Askha Jaya sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
tersebar ke luar daerah Lampung termasuk ibukota Jakarta. Tak
langsung puas
dengan tersebarnya reseller dan outletnya, Aswal pun juga
mencoba membuka
peluang baru untuk memasarkan produk keripiknya itu lewat dunia
maya (internet).
Bisnis online lewat situs askhakeripik.com dan dengan akun
lainnya, ia
menawarkan dan mempromosikan oleh-oleh khas Lampung yaitu kerpik
pisang
khas Lampung dengan ide kreatifnya menciptakan berbagai rasa.
Askha Jaya
menyediakan 15 rasa keripik pisang yaitu: coklat, keju susu,
keju pedas, keju
original, susu, mocca, kopi, durian, melon, strawberry, jagung
bakar, jagung manis,
rumput laut, udang pedas, dan sapi panggang.
Selain keripik pisang, outlet Askha Jaya juga menyediakan
oleh-oleh khas
Lampung lainnya, yaitu keripik singkong dengan varian rasa
jagung bakar, jagung
manis, balado, sapi panggang, dan sambal tumis. Berbagai kopi
Lampung dari yang
biasa sampai kopi luwak, adapula kemplang, aneka olahan jagung,
keripik nangka,
keripik sanjai, keripik talas, keripik tempe, keripik mantang,
kelanting, sale pisang,
gipang, kerupuk ikan, lempok durian, dan dodol Lampung.
Saat ini Askha Jaya juga memiliki produk keripik baru dengan
rasa greentea,
yang juga cukup menjadi perhatian dari para konsumennya. Ide-ide
kreatif sampai
saat ini masih terus berjalan dengan bermunculan pesaing-pesaing
baru yang
menonjolkan produk unggulannya. Jadi, keuanggulan dari Askha
Jaya tidak hanya
keripik pisang coklatnya saja kini keripik pisang rasa greentea
atau teh hijau juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
menjadi produk unggulan, namun belum menjadi primadona
sepenuhnya, karena
keripik pisang coklatlah yang sampai saat ini laris manis
dipasaran.
B. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusaahan keripik pisang Askha Jaya berlokasi di Desa
Sukabanjar,
Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
1. Visi perusahaan
Dengan berlandaskan iman dan taqwa, Askha Jaya menjadi salah
satu usaha
yang produktif, kompetitif, dan dapat memajukan ekonomi di
Lampung.
2. Misi Perusahaan
a. Mendidik tenaga kerja yang berkompeten dan bisa mandiri.
b. Memuaskan konsumen.
c. Berguna bagi masyarakat banyak.
d. Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.
e. Menjadikan petani pohon pisang lebih sejahtera.
f. Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan
masyarakat
sekitar tempat produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia
pada
umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
g. Mengubah image keripik pisang yang dianggap masyarakat
sebagai
makanan murahan yang memiliki rasa biasa saja menjadi favorit
di
masyarakat.
3. Tujuan Perusahaan
a. Sebagai tempat penelitian study-trip/field-trip siswa sekolah
maupun
mahasiswa.
b. Memasarkan keripik pisang dari petani pisang agar taraf hidup
petani pisang
meningkat.
c. Menjadi kebanggaan Lampung sebagai produk dari dalam negeri
namun
bisa bersaing dengan produsen luar negeri
D. Tugas dan Kewajiban
1. Pemilik
Bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan yang ada
di
seluruh bagian operasional. Terbatasnya tenaga kerja, tidak
menutup
kemungkinan ketua pelaksana harian juga membantu semua bagian
apabila
diperlukan. Seperti contohnya saat awal produksi dan belum
memiliki tenaga
menggoreng pisang ketua pelaksana harian bertugas sebagai tenaga
produksi,
ataupun mencari bahan baku pisang saat belum memiliki penyuplai
tetap bahan
mentah pemilik pun bertugas sebagai tenaga distribusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
2. Bagian Produksi
Bagian produksi ada beberapa bagian atau tugas yaitu, pengupasan
pisang,
mencuci, mengiris, membumbui, dan menggoreng keripik pisang.
Jumlah tenaga
kerja di bagian produksi enam orang karyawan.
3. Bagian Distribusi
Bagian distribusi bertugas mendistribusikan keripik dari tempat
produksi
ke outlet-outlet Askha Jaya yang ada di Lampung. Bagian
distribusi biasanya
dilakukan oleh bagian produksi.
4. Pemasaran
Bagian pemasaran bertugas sebagai pengemasan produk,
mempromosikan
keripik baik lewat media internet maupun menjadi penjaga outlet
dan kasir.
Setiap outlet terdiri dari dua orang karyawan.
5. Bagian Administrasi
Bagian administrai bertugas mencatat segala biaya yang
dikeluarkan untuk
proses produksi.
E. Proses Produksi dan Tenaga Kerja
Pada bagian produksi setiap harinya memproduksi keripik pisang
coklat,
karena memang produk ini yang paling laris. Setiap tahun
produksi keripik terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini setiap
minggunya Askha Jaya
memproduksi 500kg keripik atau 2000kg tiap bulan. Jumlah ini
akan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
kenaikan saat liburan yaitu bulan Desember-Januari atau
Juni-Agustus. Hal itu
disebabkan meningkatnya jumlah pengunjung baik yang pulang ke
kampung
halaman ataupun yang memang sedang berlibur di Lampung. Jadwal
produksi
setiap hari Senin-Sabtu, pukul 08.00-15.00. Masa expired sekitar
enam bulan, hal
ini dikarenakan pengelolaan pisang yang baik dan melakukan
penggorengan selama
dua kali. Hal ini dibuktikan dengan sudah diberikan status Halal
dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI).
1. Alat dan Bahan yang digunakan:
a. Alat
1) Tungku/kompor
2) Gas
3) Wadah besar
4) Wajan/penggorengan besar
5) Alat pengiris pisang
6) Plastik berukuran besar
7) Mesin Pres
b. Bahan
1) Pisang Kepok mentah
2) Garam
3) Gula bubuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
4) Coklat bubuk
5) Tepung Maizena
6) Kapur sirih
7) Minyak goreng
2. Proses atau Tahapan Produksi
a. Proses pengolahan keripik
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengupas
kulit
pisang dan cuci pisang sampai bersih, kemudian rendam dalam air
yang telah
diberi garam selama 1 jam. Setelah dilakukan perendaman,
kemudian iris pisang
tipis-tipis dan rendam kembali irisan pisang tersebut dalam air
garam. Setelah
perendaman air garam kedua kali lalu pindahkan irisan pisang ke
dalam air yang
telah diberi larutan kapur sirih dan diamkan selama 30 menit.
Setelah 30 menit,
irisan pisang dipindahkan ke dalam air garam.
Irisan pisang yang direndam bergantian dalam air garam dan air
kapur
sirih bertujuan agar pisang tidak berubah warna menjadi
kehitaman dan rasa
keripik yang akan dihasilkan akan lebih renyah, lakukan proses
ini sambil
mempersiapkan untuk tahap penggorengan. Lalu, panaskan minyak
goreng dan
goreng keripik pisang dengan menggunakan api sedang sampai
matang
kecoklatan. Angkat dari dalam minyak dan tiriskan. Proses
penggorengan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Askha dilakukan dua kali yang bertujuan agar keripik pisang
matang sempurna
dan menghasilkan keripik pisang yang renyah.
b. Proses Pembuatan Rasa Coklat pada Keripik Pisang
Langkah pertama adalah dengan mencampur tepung maizena yang
telah
disangrai dengan coklat bubuk dan gula halus, lalu diaduk sampai
rata. Kedua,
masukkan tepung maizena, coklat bubuk dan gula halus yang sudah
tercampur
rata kedalam tempat tertutup atau plastik besar. Ketiga,
masukkan keripik pisang
yang telah melalui tahap penggorengan dan pisang dalam kondisi
dingin (tidak
panas), kocok-kocok sampai tercampur rata dan lapisan coklat
menutupi semua
permukaan keripik pisang. Langkah terakhir adalah menyimpan
keripik pisang
coklat ke dalam plastik yang tertutup rapat supaya tidak mudah
melempem.
c. Pengemasan
Setelah keripik pisang sudah diberi rasa coklat dan
didistribusikan, barulah
pengemasan dimulai. Kemasan yang seringkali diminati konsumen
adalah
kemasan seperempatan karena dinilai murah dan mudah dibagi-bagi
jika untuk
oleh-oleh sehingga konsumen juga dapat membeli aneka rasa yang
lain sehingga
tidak hanya satu rasa. Keripik pisang coklat ditimbang sesuai
dengan
ukuranyang kemudian dimasukkan ke dalam plastik lalu dipres.
Mesin pres
mencegah supaya tidak ada lubang udara yang mengakibatkan
keripik tidak lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
renyah, setelah selesai dipres keripik pisang akan dimasukkan
kedalam kemasan
tas-tas kecil yang terbuat dari kertas yang berlabelkan Askha
Jaya.
F. Proses Pemasaran
Proses pemasaran dilakukan setelah produk dikemas dengan rapi,
selanjutnya
akan didistribusikan untuk dijual pada outlet-outlet Askha Jaya.
Beberapa reseller
yang ingin menjual kerpik pisang Askha Jaya dapat langsung
mengambil pada
outlet Askha Jaya terdekat dan apabila terdapat reseller yang
berada di luar daerah
maka proses pengemasan sudah dilakukan secara langsung dengan
diproses sesuai
permintaan dan segera dikirim. Pembeli yang berada di luar pulau
Sumatra pun
dapat membelinya secara mudah lewat media internet dan akan
dikirim dari outlet
Askha Jaya ke tempat tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan Biaya Produksi yang Dilakukan Perusahaan
Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan manufaktur
adalah dengan
meningkatkan produksi, dengan meningkatkan produksi maka
perusahaan akan
dapat mempertahankan kelangsungan hidup atau kontinuitas dari
usaha yang
dikelola. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi
adalah dengan
memperhatikan masalah biaya produksi. Dalam melakukan
pengendalian biaya
produksi, perusahaan perlu mengetahui komponen-komponen biaya
yang digunakan
untuk menghitung biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Kemudian perusahaan
mengumpulkan
informasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik
yang terjadi tiap tahun yang kemudian diolah untuk menghitung
biaya produksi
setiap tahun.
Setelah menghitung total produksi, perusahaan dapat mengetahui
biaya
produksi per unit, yaitu dengan cara membagi total biaya
produksi dengan jumlah
produk yang dihasilkan selama tahun tersebut.
1. Biaya Produksi
Data yang diperoleh dari Askha Jaya bahwa pada tahun 2015 Askha
Jaya
memproduksi keripik pisang coklat 24.000kg dengan harga jual
Rp50.000/kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Data volume penjualan keripik pisang coklat Askha Jaya selama
tahun 2015
dapat dilihat pada Tabel 5.1. Penjualan yang terjadi selama
tahun 2015 yaitu
23.501kg atau Rp1.175.050.000 dengan harga jual Rp50.000/kg,
sementara sisa
yang tidak terjual digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat
konsumen
dengan menjadikannya tester keripik gratis sepuasnya hanya
berlaku makan
ditempat.
Tabel 5.1 Volume Penjualan Keripik Pisang Coklat Tahun 2015
Bulan
Volume
Penjualan
(Kg)
Harga Jual
(Rp/kg) Jumlah Rp (kg)
Januari 2.006 50.000 Rp100.300.000
Februari 1.970 50.000 98.500.000
Maret 1.900 50.000 95.000.000
April 1.968 50.000 98.400.000
Mei 1.897 50.000 94.850.000
Juni 1.930 50.000 96.500.000
Juli 2.011 50.000 100.550.000
Agustus 1.780 50.000 89.000.000
September 1.850 50.000 92.500.000
Oktober 1.879 50.000 93.950.000
November 2.000 50.000 100.000.000
Desember 2.310 50.000 115.500.000
Total Penjualan 23.501 50.000 Rp1.175.050.000
Sumber: Askha Jaya Lampung
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
bahan
baku yang dipakai di dalam pengolahan produk. Bahan baku
yang
digunakan untuk pembuatan keripik pisang coklat yaitu pisang
kepok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Perusahaan membeli bahan baku pada distributor. Dalam
hubungannya
dengan uraian tersebut maka disajikan data biaya bahan baku
Askha Jaya
Lampung untuk tahun 2015 yang dapat disajikan pada Tabel 5.2
Tabel 5.2 Bahan Baku Askha Jaya Lampung Tahun 2015
Jenis Bahan Baku Volume
produksi (kg) Harga/Kg Jumlah (Rp)
Pisang Kepok 24.000 Rp3.300 79.200.000
Jumlah biaya bahan baku 79.200.000 Sumber: Askha Jaya,
Lampung
Berdasarkan Tabel 5.2 yaitu data biaya bahan baku yang
dikeluarkan oleh
Askha Jaya, perusahaan membeli bahan baku pada distributor
dengan
pembelian minimal 1 keranjang besar berat 50kg pisang, dan
dengan harga
Rp3.300/kg.
Pembelian bahan baku ini tidak dilakukan oleh perusahaan
sekaligus,
melainkan melalui beberapa tahap. Hal ini karena terbatasnya
jumlah pisang
pada distributor karena harus berbagi juga dengan pembeli yang
lain, dan
memudahkan perusahaan agar mencegah pisang terlalu lama sehingga
akan
menyebabkan pisang matang sebelum dijadikan keripik. Dalam
sekali
produksi, Askha Jaya memproduksi 200kg pisang untuk dijadikan
keripik
pisang coklat tiap Minggu. Jadi perusahaan memerlukan 4
keranjang besar
pisang pada distributor setiap hari Minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Besarnya biaya tenaga kerja langsung pada Askha Jaya Lampung
untuk
tahun 2015 adalah Rp226.000.000. Tenaga kerja langsung yang ada
di
Askha Jaya berjumlah 6 orang yang terdiri dari tiga karyawan dan
dibantu
oleh tiga anggota keluarga pemilik.
c. Biaya Overhead Pabrik
Salah satu komponen biaya overhead pabrik adalah biaya bahan
penolong.
Besarnya biaya penolong pada tahun 2015 pada Askha Jaya
disajikan pada
Tabel 5.3. Sedangkan besarnya biaya overhead pabrik tahun 2015,
pada
Askha Jaya Lampung, yang dapat disajikan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.3 Biaya Penolong Askha Jaya Tahun 2015
Bahan Penolong Biaya Bahan
Penolong (Rp)
Tepung maizena Rp 30.954.000
Gula bubuk 28.654.560
Minyak goreng 110.051.550
Bahan bakar 39.327.893
Garam 13.114.844
Kapur sirih 7.489.182
Coklat bubuk 19.977.300
Jumlah biaya penolong Rp 249.569.329 Sumber: Askha Jaya,
Lampung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Tabel 5.4 Biaya Overhead Pabrik Askha Jaya Tahun 2015
NO Jenis Biaya Overhead Pabrik Jumlah Biaya (Rp)
1 Biaya bahan penolong Rp 249.569.329
2 Biaya tas kemasan 46.018.000
3 Biaya tenaga kerja tidak langsung 46.652.632
4 Biaya angkutan bahan baku 28.099.172
5 Biaya pemakaian bahan bakar 12.277.860
6 Biaya listrik/telepon 7. 388.000
7 Biaya pemeliharaan 17.549.120
8 Biaya umum 17.388.000
Jumlah Biaya Overhead Pabrik Rp 424.942.113
Sumber: Askha Jaya, Lampung
Tabel 5.4 yaitu rincian biaya overhead pabrik dalam tahun
2015,
menunjukkan bahwa jumlah biaya overhead pabrik untuk tahun
2015
sebesar Rp424.942.113.
2. Biaya Non Produksi
Biaya non produksi, khususnya pada Askha Jaya Lampung terdiri
dari biaya
penjualan dan biaya administrasi/umum. Oleh karena itu, maka
bersarnya biaya non
produksi untuk tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Biaya Non Produksi Askha Jaya Tahun 2015
No Jenis Biaya Non Produksi Biaya Non Produksi
(Rp)
1 Biaya penjualan Rp 29.289.000
2 Biaya administrasi / umum 41.039.000
Jumlah biaya penjualan Rp 70.328.000 Sumber: Data diolah dari
Askha Jaya, Lampung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
Setelah disajikan beberapa data mengenai biaya produksi, maka
hasil perhitungan
biaya produksi untuk keripik pisang coklat tahun 2015 dilihat
pada Tabel 5.6 dan
Tabel 5.7 merupakan Tabel total biaya yang terdiri dari biaya
produksi dan biaya
non produksi sebagai berikut:
Tabel 5.6 Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan
Uraian Jumlah Biaya
(Rp)
Biaya Produksi
1. Biaya bahan baku Rp79.200.000
2. Biaya tenaga kerja langsung 226.000.000
3. Biaya overhead pabrik 424.942.113
Total Biaya Produksi (1+2+3) Rp730.142.313
Jumlah Unit yang diproduksi (Kg) 24.000kg
Total Biaya Produksi per Kg Rp30.422,58 Sumber: Data olahan
Tabel 5.7 Perhitungan Total Biaya Menurut Perusahaan
Uraian Jumlah Biaya (Rp)
A. Biaya Produksi
1. Biaya bahan baku Rp79.200.000
2. Biaya tenaga kerja langsung 226.000.000
3. Biaya overhead pabrik 424.942.113
Jumlah Biaya Produksi (1+2+3) Rp730.142.313
B. Biaya Non Produksi
1. Biaya penjualan Rp29.289.000
2. Biaya adm/umum 41.039.000
Jumlah Biaya Non Produksi (1+2) 70.328.000
Total Biaya (A+B) Rp800.470.313
Jumlah unit yang diproduksi (Kg) 24.000 Kg
Total biaya per kg Rp33.352,92 Sumber: Hasil olahan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
Tabel 5.6 merupakan perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan
oleh perusahaan
pada tahun 2015 sebesar Rp730.142.313 atau Rp30.422,58/kg.
Sedangkan dari
Tabel 5.7 perhitungan total biaya yaitu biaya produksi dan non
produksi yang
perusahaan keluarkan untuk tahun 2015 adalah sebesar
Rp800.470.313 atau
Rp33.352,92/kg.
B. Perhitungan Biaya Produksi Dengan Metode Target Costing
Penentuan harga berdasarkan target (target costing) adalah suatu
metode
penentuan harga secara mundur, yakni dimulai dengan menentukan
harga pasar
kompetitif yang berlaku di pasaran. Berikut merupakan
langkah-langkah yang harus
dilakukan perusahaan untuk menerapkan target costing:
1. Mengumpulkan informasi harga pasar/jual produk dari riset
pasar
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah
mengumpulkan informasi harga pasar produk. Untuk menentukan
harga jual produk
dapat disesuaikan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing.
Namun untuk
menilai kriteria suatu produk tersebut terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan,
yaitu jenis produk, kualitas bahan yang digunakan dan
fitur/bentuk produk. Berikut
daftar perbandingan harga pesaing pada tahun 2015 beserta harga
jual perusahaan
dengan Askha Jaya pada Tabel 5.8.
Harga jual ditentukan berdasarkan harga pesaing yang menawarkan
harga
yang cukup kompetitif. Informasi tersebut akan digunakan untuk
melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
penyesuaian harga jual. Jika dilihat dari Tabel 5.8 Firman,
Suseno dan Yen Yen
adalah perusahaan yang dapat menjual produk pisang coklat yang
paling murah.
Askha Jaya memiliki pesaing yang sangat banyak. Keempat pesaing
tersebut yang
harus diperhatikan karena memproduksi keripik pisang coklat
dengan rasa dan
bentuk yang sama dengan Askha Jaya.
Harga jual keripik pisang coklat pada Firman, Suseno dan Yen
yen
Rp45.000/kg lebih rendah dari harga jual Askha Jaya. Harga jual
kompetitif untuk
Askha Jaya yaitu Rp45.000/kg karena menurut hasil wawancara
keripik pisang
Suseno merupakan keripik yang laris terjual dengan harga
Rp45.000/kg, sehingga
keripik pisang coklat Suseno dijadikan pesaing oleh Askha Jaya.
Tabel mengenai
daftar dari pesaing Askha Jaya akan disajikan pada Tabel
5.8.
2. Mengumpulkan informasi tentang laba kotor yang diinginkan
Langkah kedua setelah menentukan harga jual yang ditentukan
oleh
mekanisme pasar dan pesaing dalam menentukan target costing
adalah
mengumpulkan informasi mengenai target laba yang ingin dicapai
oleh perusahaan
berdasarkan kebijakan pemimpin perusahaan.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada
pemimpin
perusahaan, maka pemimpin Askha Jaya menargetkan laba kotor
setiap produk 40%
dari harga pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
Tabel 5.8 Perbandingan Harga Pesaing dengan Askha Jaya Tahun
2015
Sumber: Hasil olahan data
No Nama
Perusahaan Nama Produk
Harga
Pesaing
(Rp/Kg)
Harga
Askha
Jaya
(Rp/Kg)
Selisih
Harga Keterangan
1 Aneka Rasa Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga
sama
2 Fino Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp3.000 Harga lebih
rendah
dari Askha Jaya
3 Firman Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp5.000 Harga lebih
rendah
dari Askha Jaya
4 Istana Merry Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga
sama
5 Karya Mandiri Keripik pisang coklat 55.000 50.000 Rp5.000
Harga lebih tinggi
dari Askha Jaya
6 Keripik Lampung Keripik pisang coklat 52.000 50.000 Rp2.000
Harga lebih tinggi
dari Askha Jaya
7 Mahkota Keripik pisang coklat 48.000 50.000 Rp2.000 Harga
lebih rendah
dari Askha Jaya
8 Nyoto Roso Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga
sama
9 Rizka Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama
10 Rojo Keripik Keripik pisang coklat 52.000 50.000 Rp2.000
Harga lebih tinggi
dari Askha Jaya
11 Suheri Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama
12 Suseno Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp5.000 Harga
lebih rendah
dari Askha Jaya
13 Yen Yen Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp5.000 Harga
lebih rendah
dari Askha Jaya
14 Zom Zom Family Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga
sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Apabila perusahaan menginginkan laba kotor 40% dari harga pasar
berdasarkan
harga jual pasar yang disesuaikan per kg yaitu Rp45.000, maka
perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Perhitungan laba kotor yang diinginkan perusahaan berdasarkan
harga
pasar (Rp)
= 40% x 45.000
=
x 45.000
= Rp18.000/kg
3. Menghitung target biaya/target costing pada harga pasar
dikurangi laba kotor yang
dinginkan.
Tahap ketiga metode ini adalah menentukan biaya berdasarkan
target perhitungan
harga kompetitif dikurangi dengan laba kotor yang diinginkan.
Berikut ini adalah
perhitungan biaya produksi untuk setiap unit produksi:
Perhitungan target biaya untuk setiap unit produksi yang akan
dicapai dengan
Target Costing (Rp)
= Taksiran Harga Jual-laba yang diinginkan
= Rp45.000 – Rp18.000
= Rp27.000/kg
Berdasarkan perhitungan target costing dengan melakukan
efisiensi maka biaya
yang dikeluarkan sebesar Rp27.000/kg. Dalam upaya untuk mencapai
biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
berdasarkan target, diperlukan pengendalian biaya untuk
melakukan penghematan
biaya produksi dengan menggunakan metode pengurangan biaya dalam
target
costing.
4. Penggunaan metode pengurangan biaya dalam target costing
untuk
mengidentifikasi cara-cara untuk menghemat biaya produk.
Cara untuk mencapai biaya berdasarkan target hal yang paling
utama yang
perlu diperhatikan adalah kualitas dan keunggulan yang
ditawarkan. Untuk
mencapai target costing yang telah dihitung di langkah awal
penerapan, maka
penulis menawarkan adanya pengurangan biaya produksi tanpa
mengurangi nilai
dan kualitas dari produk tersebut. Pengurangan biaya produksi
akan dilakukan
menggunakan metode pengurangan biaya dalam target costing yaitu
dengan
melakukan perubahan pemasok bahan baku, mengubah desain produk
dan
perubahan bahan penolong sehingga biaya produksi akan lebih
efisien tanpa harus
mengurangi kualitas dari produk.
Berikut ini analisis beberapa unsur-unsur biaya produksi yang
dilakukan untuk
melakukan efisiensi terhadap biaya produksi:
a. Bahan baku pisang
Penulis telah melakukan survei ke beberapa pemasok lain
untuk
mengetahui harga pisang. Penulis menawarkan adanya penggantian
pemasok
untuk mendapatkan harga pisang yang lebih murah namun tetap
dengan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
pisang yang sama dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Harga
bahan baku
yang digunakan perusahaan selama ini Rp3.300/kg pada tahun 2015,
sedangkan
penulis menemukan harga yang berbeda yaitu Rp2.750/kg harga ini
didapat dari
distributor pisang pertama yang membeli pisang-pisang dari
pedesaan.
Adanya perbedaan harga tersebut memiliki selisih Rp55