ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR (Studi Kasus PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng) ANA PERTIWI 105960179115 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR
(Studi Kasus PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng)
ANA PERTIWI 105960179115
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
2
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR
(Studi Kasus PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng)
ANA PERTIWI 105960197115
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian
strata satu (S-1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
3
4
5
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan
Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus PT Jaya Perkasa di Desa
Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng)adalah benar
merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau
dikutif dari karya yang diterbitkan maupun dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Makassar, 2020
Ana Pertiwi 105960197115
6
ABSTRAK
ANA PERTIWI. 105960197115.Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus PT.Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng). Dibimbing oleh AMRUDDIN dan SITTI KHADIJAH YAHYA HIOLA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiAnalisis Pendapatan Usaha PeternakanAyam Ras Petelur (Studi Kasus PT.Jaya Perkasadi Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng).
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptip Kualitatif dengan Jumlah informan dalam penelitian ini 3 informan, yaitu informan kunci yakni pemilik usaha 1 orang, pengelolah 1 orang dan informan pemasaran 1 orang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Analisis Pendapatan Usaha Petenakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus PT.Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng) menghasilkan pendapatan total Biaya yang dimana meliputi Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Pendapatan peternak menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 758.160.000 pertahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha peternakan ayam ras petelur yaitu jumlah ayam, pakan, tenaga kerja, dan kandang. Kata Kunci : Pendapatan, Usaha Peternakan Ayam Ras
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
srahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada
umatnya hingga akhir zaman, amin.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar. Judul yang penulis ajukan adalah
“Analisis Pendapatan Usaha Ayam Ras Petelur(Studi Kasus Peternakan Ayam
Ras Petelur di Desa Dampang Kecamatan GantarangkekeKabupaten Bantaeng)”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Bapak Bapak Amruddin,S.Pt.,M.Pd,M.Si selaku pembimbing I dan ibu
Sitti Khadijah Yahya Hiola,S.TP.,M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S.Pi.,M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar.
8
3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.Si.selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Kedua orangtua, Kakak-kakak saya yang tercinta, serta segenap keluarga
yang senantiasa memberikan bantuan, baik moral maupun material sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada kami
khususnya penulis.
6. Kepada pihak pemerintah Desa Dampang Kacamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian di daerah tersebut.
7. Kepada sahabatku, Nurhinayah, Sitti Munawarah, Muhammad Arif,
Jumlah 1.603 100.0 Sumber: Data Profil Desa Dampang 2018
Tabel 5. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa
Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng yang tertinggi adalah
tingkat SD dengan 450orang dengan persentase sebanyak 24.3 % sedangkan
tingkat pendidikan terendah yaitu D3 dengan jumlah 253 orang dengan persentase
13.7 %.
4.2.5 Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat karena sangat berhubungan dengan berbagai segi
kehidupan jasmani dan rohani. Ketersediaan sarana dan prasarana tersebut
tentunya akan memperlancar kssegiatan masyarakat, sarana dan prasarana yang
ada dilokasi penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
47
Tabel 6. Sarana dan prasarana di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng
No Jenis Sarana Dan Prasaran Jumlah Unit
1 Pustu 1 2 Posyandu 2 3 Gedung Tk 2 4 Gedung SD 2 5 Gedung SMP 2 6 Majid 3 7 Musholla 1
Sumber: Data Profil Desa Dampang 2018
Tabel 6. menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Desa
Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng yang terbanyak yaitu
masjid dengan jumlah 3 unit sedangkan jumlah paling sedikit adalah pustu, dan
musholla yang berjumlah 1 unit.
Ini menunjukan bahwa jumlah sarana dan prasarana di Desa Dampang
sudah cukup memadai, hal ini ditandai dengan dilengkapinya sarana kesehatan,
pendidikan dan sarana ibadah.
4.3 Letak Dan Luas Lokasi
Usaha ayam ras petelur PT jaya Perkasa terletak di Desa Dampang
Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng dengan luas lahan 40x40 m².
4.4 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Jaya Perkasa berada di Desa Damp ang Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng,sangat strategis karena jaraknya dari ibukota. Kabupaten
Bantaeng ini Tetangga dengan Bulukumba dan Jeneponto. Desa Dampang
memiliki topografi yang bervariasi antara bergelembang sampai bergunung
48
dengan ketinggian tanah dari permukaan laut 0-100 m,curah hujan rata-rata 34
mm/tahun dan suhu udara rata-rata 28°C.
Pengelolaan usaha peternakan ayam ras petelur PT Jaya Perkasa yang di
tempati penulis melaksanakan penelitian bernama Muhlis lahir di Bantaeng pada
25 Oktober 1970. Pendidikan terakhir beliau SLTA di SMA I Bantaeng pada
tahun 1989.Beliau berkeinginan meneruskan ke jenjang perguruan tinggi pada
saat itu, namun karena hambatan faktor ekonomi dan keadaan keluarga akhirnya
pak Muhlis memilih bekerja di peternakan ayam ras petelur agar dapat membantu
beban orang tua dan membantu menyekolahkan kedua adiknya di mana yang satu
duduk di bangku SMA dan yang satu masih duduk di SMP.
Pada tanggal 13 januari 1995 pak Muhlis di persatukan dengan wanita
yang menjadi pendamping hidupnya sampai saat ini yaitu kasmawati,setelah
beberapa tahun menikah atau pada tahun 2014 beliau berkeinginan membuka
usaha sendiri agar dapat memperkuat keuangan rumah tangga yang di bangun.
Berdasarkan pengalaman yang didapat pada saat bekerja di peternakan beliau
memberanikan diri untuk membuka usaha ayam ras petelur dengan hanya
memelihara ayam ras petelur sebanyak 2000 ekor dengan modal 50 juta.Pada saat
ini pak muhlis dan istrinya mengelola usaha ayam ras petelur dan bisa
menyekolahkan anak-anaknya atas usahanya.
4.5 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan
produktif melalui pembangunan peternakan yang tangguh, maju dan mandiri.
Misi pada perusahaan PT Jaya Perkasa adalah sebagai berikut:
49
1. Menjalankan usaha sebagai bekal hidupan melestarikan ayam khususnya
ayam ras petelur coklat yang memiliki kandungan nilai protein yang
tinggi.
2. Memberikan ilmu dan pengalaman tentang beternak ayam ras petelur
kepada masyarakat khususnya Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng dan seluruh masyarakat yang ada di Indonesia.
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan, moral, etika dan kewirausahaan.
4.6 Struktur Organisasi
Peternakan Jaya Perkasa tidak memiliki struktur organisasi seperti
peternakan ayam dalam skala besar. Struktur organisasi di Peternakan Jaya
Perkasa sangatlah sederhana pemilik merangkap sebagai pengelola dan
mengarahkan semua pekerja sesuai dengan pekerjaanya masing-masing, semua
keputusan yang ada di Peternakan Jaya Perkasa merupakan wewenang pemilik
sepenuhnya, mulai dari mengatur pengeluaran uang sampai dengan mengaudit
pemasukan uang. Semakin lama suatu usaha, maka perorganisasian merupakan
hal yang semakin penting.Semakin besar suatu usaha maka semakin meningkat
kebutuhan spesialisasi, semakin banyak interaksi antar pribadi dan kebutuhan
untuk mengitegrasi sudut pandang yang berbeda.Suatu tipe struktur organisasi
diperlukan agar segala sesuatu dapat berjalan dengan lancar. Jumlah karyawan di
PT Jaya Perkasa sebanyak 3 orang dengan tugas masing-masing sebagai berikut:
1. Bapak Muhlis selaku pimpinan bertugas untuk mengevaluasi pemasukan
dan pengeluaran keuangan, serta sebagai pengambil keputusan dalam
kegiatan usaha.
50
2. Bapak Kamaruddin bertugas untuk memelihara pakan ayam ras petelur
yang akan di gunakan, kegiatan bapak Kamaruddin antara lain memilih
bibit ayam ras petelur yang akan di ternakan, memilih merk vaksin dan
sekaligusbertugas mengambil telur yang akan di turunkan dari mobil
menuju toko dan pengambilan rak kosong yang ada di dalam warumg
untuk di masukan ke mobil.
3. Ibu Asse bertugas sebagai pengambil telur, menimbang telur, samapai
memasukan telur ke dalam rak yang tersedia dan melakukan kegiatan
pemasaran. Dan membersihkan kandang sekaligus sebagai pembeli pakan
dan rak yang di gunakan untuk pengemasan telur.
Struktur organisasi PT Jaya Perkasa berdasarkan tipe organisasi garis
dimana dalam organisasi garis ini, tugas-tugas perencanaan,pengendalian dan
pengawasan berada di satu tangan garis kewenangan langsung dari pimpinan ke
bawahan, untuk lebih jelas sistem pengorganisasian PT Jaya Perkasa di Desa
Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI PT. JAYA PERKASA
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Jaya Perkasa
Pimpinan/Manejer Perusahaan Muhlis
Operasional Kamaruddin
Pemasaran ASSE
51
2.7 Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam usaha organisasi
mencapai keberhasilan sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan
karya, bakat, kreatifitas,dan dorongan, berapapun sempurnanya aspek teknologi
dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat di
capai, masyarakat telah menunjukkan perhatian yang meningkat terhadap aspek
manusia tersebut.
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah setiap orang atau tenaga
kerja yang terlibat secara langsung dalam setiap aktivitas perusahaan. Untuk lebih
jelasnya sumber daya manusia yang di miliki PT Jaya Perkasa dapat di lihat
sebagai berikut.
Tabel 7.Sumber Daya Manusia PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
No Nama Jenis Kelamin
Umur (tahun)
Tingkat Pendidikan
Jabatan
1 Muhlis Laki-laki 50 SMA Pimpinan 2 Asse Perempuan 49 SD Pemasaran 3 Kamaruddin Laki-laki 51 SMA Tenaga
kerja Sumber: Data responden usaha Ayam Ras Petelur.2019
Pada Tabel 7. Terlihat bahwa semua sumber daya manusia yang terlibat
dalam kegiatan perusahaan merupakan tenaga kerja tetap sebanyak 1 orang tenaga
kerja tersebut berasal dari dalam lingkungan tempat PT Jaya Perkasa berada.
Adapun tingkat pemberian upah terhadap tenaga kerja dengan tugas dan
tanggung jawabnya yaitu sebesar Rp 700.000 per bulan.
52
2.8 Sumber Daya Lahan Bangunan
Sumber daya lahan dan bangunan dapat di artikan sebagai tempat
yangdimiliki oleh perusahaan dan di investasikan dalam menjalankan aktivitas
perusahaan. Adapun luas lahan yang dimiliki usaha ayam ras petelur PT Jaya
Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng
adalah 40 × 40 m² dengan harga Rp 50.000.000, di atas lahan berdiri kandang
ayam sebagai tempat usaha pemeliharaan ayam ras petelur dengan harga Rp
40.000.000.
2.9 Sumber Daya Peralatan
Sumber daya peralatan merupakan sumber daya yang penting dalam
melaksanakan kegiatan produksi,karena tanpa peralatan kegiatan produksi tidak
dapat dilaksanakan. Begitu pula jumlah dan jenis peralatan tergantung dari
besarnya suatu usaha,peralatan yang digunakan akan mengalami penyusutan dari
tahun ke tahun. Nilai penyusutan diperoleh dari harga lama di kurang harga
sekarang dan lamanya pemakaian.
V. HASIL DAN PEMBAHASAAN
5.1 Identifikasi Informan
Identifikasi infoman merupakan latar belakang keadaan dari informan
sebagai tanggapan dan langkah selanjutnya dalam penelitian.Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan terhadap 3 informan di Desa Dampang Kecamatan
Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
5.1.1 Umur Informan
Umur seorang petani mempengaruhi kemampuan fisiknya dalam bekerja,
berpikir, dan dalam menerima inovasi baru.Pada umumnya, petani yang berusia
muda mempunyai kemampuan fisik lebih kuat dan responsive terhadap penerapan
inovasi baru dibandingkan petani yang berumur tua. Seseorang yang lebih muda
lebih cepat menerima hal-hal baru, berani mengambil resiko yang dinamis,
sedangkan seseorang yang relative tua mempunyai kapasitas pengelolaan yang
matang dan memiliki banyak pengalaman dalm mengelola usahanya, sehingga ia
sangat berhati-hati dalam bertindak dengan hal-hal yang bersifat rasional. Adapun
tingkat usiayang bekerja di PT Jaya Perkasa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Umur pekerja di PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
No Usia ( Thn) Jumlah Orang Persentase (%)
1 39 1 33.3
2 40 1 33.3
3 50 1 33.4
Jumlah 3 100.00 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019
54
5.1.2 Tingkat Pendidikan informan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan
usahatani untuk memperoleh hasil yang optimal dan pendapatan yang lebih
menguntungkan.Jenis pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang
diikuti oleh petani.Namun, tidak menutupi kemungkinan pendidikan nonformal
seperti pelatihan, penyuluhan, magang, dan sebagainya turut berpengaruh
terhadap kemampuan petani responden.Pendidikan dapat mempenagruhi
kemampuan pola pikir petani dalam mengembangkan usahataninya, terutama
dalam menyerap dan mengadopsi teknologi usahatani baru dalam rangka
pencapaian tingkat produksi yang optimal.Semakin tinggi tingkat pendidikan
formal yang pernah ditempuh oleh petani, semakin tinggi pula tingkat
pengetahuan petani terhadap teknologi (Mosher dalam Wahyudi, 2016).
Tingkat pendidikan petani daerah Penelitian merupakan penunjang dalam
pengembangan peternakan oleh karena itu klarifikasi tingkat petani responden,
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11.Tingkat pendidikan responden di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
No Tingkat
Pendidikan Jumlah (Org) Persentase (%)
1 SD 1 33.3 2 SMP 1 33.3 3 SMA 1 33.4
Total 3 100,0 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019
Tabel 8. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden, SD
sebanyak 1 orang dengan persentase 33.3 %, SMP sebanyak 1 orang dengan
persentase 33.3 %, SMA sebanyak 1 orang dengan persentase 33.4 % Tingkat
55
pendidikan yang lebih tinggi merupakan indikator bagi kemajuan dalam berbagai
bidang usaha khususnya dalam bidang pertanian.
5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga menjadi gambaran potensi tenaga kerja
yang dimiliki keluarga petani itu, jumlah tanggungan keluarga juga akan
mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran keluarga petani. Semakin banyak
jumlah tanggungan akan menjadi beban bagi petani bila di tinjau dari segi
konsumsi. Namun, jumlah keluarga juga merupakan aset yang penting dalam
membantu kegiatan petani karena akan menambah pencurahan tenaga kerja
keluarga, sehingga biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani akan lebih
kecil (Sihol Situngkir dkk, 2007 dalam Nanda, 2012). Adapun jumlah tanggungan
keluarga petani responden di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng secara rinci disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 12.Jumlah Tangungan Keluarga Responden Petani di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
No Jumlah
Tanggungan(Org) Jumlah (Org)
Persentase (%)
1 1-2 1 33.3 2 3-4 1 33.3 3 5-6 1 33.4
Jumlah 3 100,0 Sumbe : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Tabel 12. menunjukan bahwa jumlah tanggungan keluarga responden
yaitu tinggkat tanggungan 3-4 sebanyak 1 orang dengan persentase 33.3%,
kemudian jumlah tanggungan 5-6 sebanyak 1 orang dengan persentase 33.4 %,
dan jumlah tanggungan yang jumlah paling rendah yaitu 1-2 sebanyak 1 orang
dengan persentase 33.3%,
56
5.2 Analisis Biaya Usaha Ayam Ras Petelur
Biaya usaha ayam ras petelur diklasifikasikan menjadi dua biaya
tetap(fixed cost) adalah biaya relative tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan
walaupun produksi yang di peroleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap
ini tidak bergantung pada besar kecilnya produksi, contohnya pajak .Biaya
variabel (variabel cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh
produksi yang di peroleh , contohnya biaya untuk sarana produksi.
5.2.1 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak ayam petelur
yang berubah-ubah disebabkan adanya perubahan jumlah hasil produksi, tetapi
secara total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesusai dengan proporsi
perubahan aktivitas. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan demikian
pula sebaliknya.Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dan jumlah biaya variabel
yang dikeluarkan dalam usaha ayam ras petelur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13.Biaya Variabel yang dikeluarkan usaha peternakan ayam ras petelur PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng dalam satu tahun.
No Uraian Nilai (Rp)
1 Biaya Tenaga kerja 8.400.000
2 Bensin 5.400.000 3 Listrik 1.800.000 4 Pakan Ayam 525.000.000 5 Biaya Pajak Tanah 1.200.000 6 Biaya Kesehatan 12.000.000
Total 553.800.000 Sumber data primer yang telah diolah,2019
Tabel 13. Memperlihatkan bahwa total biaya variabel yang dikeluarkan PT
Jaya Perkasa pada saat mengelola usaha peternakan ayam ras petelur sebesar
57
Rp.553.800.000,dalam satu periode. Hal ini terdiri dari biaya tenaga kerja sebesar
Rp.8.400.000, pembelian bensin sebesar Rp.5.400.000, biaya listrik sebesar
Rp.1.800.000, biaya pakan sebesar Rp.525.00.000, biaya pajak tanah sebesar
Rp.1.200.000 dan biaya kesehatan sebesar Rp.12.000.000
5.2.2 Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak yang
tidakberubah-ubah (constant) dalam periode tertentu yang jumlahnya tetap,
tidaktergantung pada jumlah produksi (Mulyadi, 1998). Biaya ini sifatnya tetap
hanyasampai periode tertentu atau batas produksi tertentu, tetapi akan berubah
jika batasitu dilewati. Penyusutan (deprecation) merupakan cadangan yang
nantinyadigunakan untuk membeli aktiva baru untuk menggantikan aktiva lama
yang sudahtidak produktif lagi.Untuk mengetahui jenis dan jumlah biaya tetap
dikeluarkan dalam usaha ayam ras petelur dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 14.Biaya tetap yang dikeluarkan usaha ayam ras petelur PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
No Uraian Nilai (Rp)
1 Penyusutan peralatan 7.679.500
2 Penyusutan Kandang 2.000.000
Jumlah 9.679.500
Sumber : Data primer yang telah diolah,2019
Pada Tabel 14 menunjukkan bahwa biaya tetap yang dikeluarkan PT Jaya
Perkasa pada saat mengelola usaha ayam ras perelur adalah sebesar Rp 9.679.500
per periode.Hal ini terdiri dari penyusutan peralatan Rp.7.679.500,penyusutan
kandang sebesar Rp. 2.000.000.
58
5.2.3 Total Biaya
Total biaya yang dikeluarkan oleh responden dalam kegiatan usaha ayam
ras petelur yaitu jumlah biaya variabel di tambah dengan jumlah biaya tetap. Total
biaya yang di keluarkan oleh PT Jaya Perkasa dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 15.Total biaya yang di keluarkan usaha ayam ras petelur PT Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
No Uraian Nilai (Rp)
1 Biaya Variabel 553.800.000
2 Biaya Tetap 9.679.500
Total 563.479.500 Sumber :Data Primer setelah diolah,2019
Tabel 15.memperlihatkan bahwa total biaya yang dikeluarkan TP Jaya
Perkasa pada saat mengelola usaha peternakan ayam ras petelur sebesar
Rp.563.479.500dalam satuperiode. Hal ini terdiri dari biaya variabel sebesar
Rp.553.800.000, dan biaya tetap sebesar Rp.9.679.500
5.3 Analisi Penerimaan
Penerimaan yang diperoleh responden dalam kegiatan usaha ayam ras
petelur yaitu jumlah penjualan produksi telur di tambah dengan jumlah penjulan
ketoran ternak.Penerimaan yang diperoleh usaha ayam ras petelur dapat di lihat
pada tabel 16 berikut ini.
59
Tabel 16. Analisis penerimaan Usaha Peternakan Ayam Ras PT. Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng dalam satu tahun.
No Uraian Satuan Jumlah Harga
(Rp)
Nilai
(Rp)
1 Produksi Telur Kilogram 21.600 35.000 756.000.000
2 Kotoran Ayam Rupiah 180 12,000 2.160.000
Total 758.160.000
Sumber : Data primer setelah diolah,2019.
Tabel 16 memperlihatkan bahwa total penerimaan yang diperoleh PT.Jaya
Perkasa pada saat mengelola usaha ayam ras petelur sebesar Rp.758.160.000,
dalam satu periode. Hal ini terdiri dari penjualan produksi telur sebesar
Rp.756.000.000 dan penjualan kotoran ayam sebesar Rp.2.160.000.
5.4 Analisis Pendapatan Usaha Ayam Petelur
Pendapatan usaha merupakan selisih antara total nilai produksi
(penerimaan) dan total biaya ( biaya tetap +biaya variabel ). Pendapatan usaha
ayam ras petelur yang di hitung dalam penelitian ini adalah pendapatan yang
diperoleh PT Jaya Perkasa dari usaha ayam ras petelur dalam satu periode di
kelola.Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 17 berikut ini.
60
Tabel 17. Analisis Pendapatan Usaha Peternakan ayam ras petelur PT. Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng dalam satu tahun.
Uraian Satuan Jumlah HargaSatuan Nilai (Rp)
I. Penerimaan
1.Produksi Telur
2.Kotoran Ayam
Kilogram
Rupiah
21.600
180
35.000
12.000
756.000.000
2.160.000.
Total 758.160.000
II.Biaya
1. Biaya
Variabel
2. Biaya Tetap
553.800.000
9.679.500
Total 563.479.500
III.Pendapatan (I-
II)
194.580.500
Sumber : Data primer yang telah diolah,2019
Tabel 17. Menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima PT.Jaya
Perkasa pada usahapeternakan ayam ras petelur penerimaan yang diperoleh
dalam satu tahun sebesar Rp.758.160.000 dan di perlukan biaya variabel
Rp.553.800.000,dan biaya tetap sebesar Rp.9.679.500. Jadi penghasilan yang di
terima PT Jaya Perkasa pada usaha ayam ras petelur sebesar Rp.194.580.500
5.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Usaha Ayam Ras Petelur Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ayam petelur
sebagai berikut:
61
1. Ayam Ras Petelur
Adalah ayam yang di pelihara sebagai ayam penghasil telur, semakin
banyak ayam yang di pelihara maka akan semakin banyak produksi telur yang
diperoleh, keberhasilan pengelolaan usaha ayam ras petelur sangat di tentukan
oleh sifat genetis ayam, manajemen pemeliharaan, makanan dan kondisi
pasar,pada tahun 2014 beliau berkeinginan membuka usaha sendiri agar dapat
memperkuat keuangan rumah tangga yang di bangun, pada saat itu beliau hanya
memelihara ayam ras sebanyak 1500 ekor ayam.Berdasarkan pengalaman yang
didapat pada saat memelihara ayam di peternakan banyak ayam-ayamnya yang
mati untuk itu beliau memberanikan diri untuk menambah usaha ayam ras petelur
dengan memeliharan ayam sebanyak 2000 ekor. Pada saat ini pak muhlis dan
istrinya mengelola usaha ayam ras petelur dan bisa menyekolahkan anak-anaknya
atas usaha yang di dirikan.Dengan bertambahnya ayam ras petelur yang di
milikinya beliau mendapat banyak keuntungan dari usahanya.maka dapat
dinyatakan bahwa dengan memiliki banyak ayam yang di pelihara akan
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha ayam ras petelur.
2. Pakan
Pakan dalam penelitian merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh
peternak untuk pengadaan pakan seluruh ternak yang dibudidaya, dalam suatu
usaha biaya pakan merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 60% dari biaya total
produksi usaha. Hal ini di dukung oleh pendapat Sum dalam artini yunus (2009),
oleh karena benturan sumber itu sementara bahan-bahan makanan tersebut
tersedia dalam jumlah terbatas dan harus diusahakan pula, maka ternak jelas harus
62
mengalah.Dalam hal itu kebutuhan untuk pangan didahulukan dan untuk pakan di
ambil dari sisa keperluan manusia. Untuk pemberian pakan ayam ras petelur ada 2
(dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6
umum.Blog.ub.ac.id/nurlailatulmufida (Diakses, 4 juli 2019). Putong.2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.(Diakses pada tanggal 24
juni 2019). Rustan.2002Pendapatan MenurutStandar Akuntansi Keuangan.
http://www.Digilib.Usu.ac.Id. Rustan.2003, Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Ayam Petelur Di
Kabupaten Wonosobo. Surya Agritama Rasyaf, M. 2003.Faktor-faktor Produksi Telur. Jakarta: Penebar Swadaya. Rasyaf, M. 2007. BeternakAyam Broiler. Jakarta: Penebar Swadaya.
Swadaya. Soekartawi, 2002.Prinsip dan Ekonomi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta. Soekartawi, 2003.Agribisnis (Teori dan Aplikasinya). PT. Raja Grafindo
Persada.Jakarta Suprijatna, E. 2008.Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suhartati dan fathorrozi.2003. Teori Ekonomo Mikro Dilengkapi Dengan
Beberapa Bentuk fungsi Produksi.Diakses pada tanggal 5 juli 2019. Suprijatna, E. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
69
L A M P I R A N
70
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
ANA PERTIWI(105960197115)
DAFTAR KUISIONER UNTUK RESPONDEN
Judul Penelitian:
Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus PT. Jaya Perkasa di Desa Dampang Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng) Nama Responden : ..........................
Dusun/RT/RW : ..........................
Desa/Kelurahan : ..........................
Kecamatan : ..........................
Kabupaten : ..........................
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : ....................................
2. Umur : ........... Tahun
3. Pendidikan Terakhir : TT SD/SD/SLTP/SLTA/DIPLOMA/S1
4. Pekerjaan Pokok : .....................................