ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Desi Lestari NIM: 151334030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Embed
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Desi Lestari
NIM: 151334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Desi Lestari
NIM: 151334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
201
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Allah, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan
membimbing serta menuntun setiap langkah hidupku.
2. Kedua orangtuaku yang terkasih Bapak Herman Yosep Sutiyono dan Ibu
Monica Mujini yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi
dan nasehat didalam hidupku.
3. Kakak kandungku Mas Budi, Mas Wayan, Mas Ruby yang selalu
memberikan semangat, motivasi dan dukungan.
4. Kakak Iparku Mbak Etik, Mbak Ely, Mbak Betha yang selalu memberikan
semangat dan dukungan.
5. Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses
penyusunan skripsi ini.
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
(1Korintus 15:58)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Penulis
Desi Lestari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Desi Lestari
Nomor Mahasiswa : 151334030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharmakarya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X Akuntansi Di SMK NeYeri 7
YoYyakarta”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di interner atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Juli 2019
Yang menyatakan
Desi Lestari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARANAKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
Desi LestariUniversitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis desain RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri7 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guruakuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilanberpikir tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaranyang dibuat guru akuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah padaunsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Jenis penelitian ini adalah mixed methodsdengan model sequential
exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas XAkuntansi 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,observasi, dokumentasi dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 7Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7Yogyakarta kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatanpembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3)penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMKNegeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada unsurpengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi,Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan PenilaianPembelajaran.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSERACE
LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) ON ACCOUNEING SUBJECES
A Case Study on The Tenth Class of SMK Negeri 7 Yogyakarta
Desi Lestari
Sanata Dharma University
2019
This study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation
Plan (RPP) made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta that meets
the elements of higher order thinking skill; (2) the implementation of learning
activities carried out Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which
leads to higher order thinking skill; (3) the assessment or evaluation of learning
made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which leads to the
element of measuring higher order thinking skill.
This type of research is mixed methods with a sequential exploratory
model. The suSjects of this study were accounting teachers and students of the
tenth class of Accounting 2. Data were collected Sy using interview techniques,
oSservation, documentation and questionnaires.
The results of the study show that: (1) the design of the Learning
Implementation Plan (RPP) made Sy the tenth class of accounting teacher at
SMK Negeri 7 Yogyakarta has not fulfilled the element of higher order thinking
skill; (2) the implementation of learning activities carried out Sy accounting
teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting has not
implemented learning activities that lead to higher order thinking skill; (3) the
assessment or evaluation of learning made Sy accounting teachers at SMKS
Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 2 has not led to an element
of understanding higher order thinking skill.
Keywords: Higher order thinking skill, Learning Implementation Plan (RPP),
implementation of learning activities, implementation of learning assessment.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah
selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi
ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua PS Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku
Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
4. Staf pengajar PS Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan
pengetahuan dalam proses perkuliahan;
5. Seluruh mahasiswa angkatan 2015 yang juga telah memberi masukan
selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan
kerjasama yang baik selama ini;
6. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini;
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Sri Hartati, S.Pd.,MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian;
8. Ibu Asih selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;
9. Ibu Dra. Titik Komah Nurastuti, M.Pd. selaku guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X yang telah bersedia membantu penulis dalam proses
observasi, kerjasama, bantuan, dan memberikan informasi yang baik selama
penulis melakukan penelitian;
10. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa selama ini;
11. Kakak saya yang telah memberikan dukungan doa selama ini.
III.Program Produktif 1. .........................***) Sesuai ProgramKeahlian2. .........................***)
3. .........................***)
Jumlah
Penjelasan:a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program
Keahlian.b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata
pendidikan dan latihan.c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif
disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah
60 menit.e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagaiekstrakurikuler.
h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dandilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Berpikir TinYkat TinYYi
1. PenYertian Berpikir TinYkat TinYYi
Pengertian keterampilan berpikir tingkat tinggi/higher order
thinking skill (HOTS) menurut beberapa ahli yaitu:
a. Menurut Gunawan (2007:171), berpikir level tinggi (HOT)
adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk
memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu
yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru.
b. Menurut Saputra (2016:92), HOTS adalah peningkatan
kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas
materi pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis
(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu
memecahkan masalah (proSlem solving), dan mampu
membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi
yang sulit.
c. Menurut Sani (2019:2), keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills) mencakup kemampuan
berpikir tingkat kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
kreatif. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam
menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Higher
order thinking skills (HOTS) akan berkembang jika individu
menghadapi masalah yang tidak dikenal, pertanyaan yang
menantang, atau menghadapi ketidakpastian/dilema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan sebagai kemampuan
seseorang untuk memecahkan suatu masalah melalui berpikir
kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif untuk dapat
memecahkan masalah tersebut dan mampu mengambil keputusan.
2. Landasan Berpikir TinYkat TinYYi
Taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama
mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bloom membagi
taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1)
(synthesis), (6) evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta
didik dianggap berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1)
pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6)
evaluasi (Sani, 2016:103). Revisi yang dilakukan oleh Anderson
dan Krathwohl mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses
kognitif dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan metakognitif). Taksonomi Bloon setelah digunakan
cukup lama untuk membuat rancangan instruksional dalam dunia
pendidikan, Anderson dan Krathwohl (dalam Sani, 2016:103-104)
menelaah kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom
TinYkatan Taksonomi Bloom(1956)
Anderson dan Krathwohl(2000)
C1 Pengetahuan MengingatC2 Pemahaman MamahamiC3 Aplikasi MenerapkanC4 Analisis MenganalisisC5 Sistesis MengevaluasiC6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)Catatan: pada Taksonomi Bloom yang dievisi digunakan kata kerja
Gambar 2.1 TinYkatan proses KoYnitif menurut Anderson danKrathwohl (Sani, 2016:104)
Revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan Anderson
mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses kognitif
dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan
metakognitif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. KateYori-KateYori dalam Dimensi Proses KoYnitif Berpikir
TinYkat TinYYi
Terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang
direvisi oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk dalam
indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif
dalam ranah yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami
dan mengaplikasikan merupakan kemampuan berpikir yang
rendah. Anderson dan Krathwohl (2010:99-130), mengemukakan
kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu sebagai
berikut:
a. Mengingat
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah didapatkan.
Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam
pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.
Kategori proses ini meliputi proses-proses kognitif yang
mencakup:
1) Mengenali yaitu berkaitan dengan mengetahui pengetahuan
masa lampau yang susuai dengan pengetahuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Mengingat kembali merupakan proses kognitif yang
mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka
panjang.
b. Memahami
Memahami merupakan proses mengkontruksi makna dari
materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis,
dan digambar oleh guru. Memahami juga berkaitan dengan
aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.
Mengklasifikasikan akan munculketika seseorang siswa
berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari
kategori pengetahuan tertentu, sedangkan membandingkan
merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua
atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.
Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan
satu persatu ciri-ciri dari objek yang diperbandingkan.
c. Mengaplikasikan
Mengaplikasikan merupakan kegiatan menerapkan atau
menggunakan suatu prosedur dalam kegiatan tertentu. Kategori
proses mengaplikasi ini meliputi proses-proses yang
mencakup:
1) Menjalankan prosedur, merupakan proses kognitif siswa
dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan
dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mampu menetapkan dengan pasti prosedur yang harus
dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan.
2) Mengimplementasikan, merupakan kegiatan menerapkan
sesuatu prosedur pada tugas yang yang tidak familier atau
saat siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-
hal yang belum diketahui atau masih asing.
d. Menganalisis
Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan
materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan
bagaimana hubungan antar bagian-bagian dan struktur
keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi
proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan
mengatribusikan.
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasar kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling
sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan
konsistensimasing-masing dari kriteria tersebut ditentukan oleh
siswa. Standar yang digunakan bisa bersifat kuantitatif ataupun
kualitatif. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses
kognitif memeriksa keputusan-keputusan yang diambil
berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f. Mencipta
Mencipta merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
proses menyusun beberapa elemen menjadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan yang
diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk
membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen
atau bagian jadisuatu pola atau struktur yang belum pernah ada
sebelumnya. Untuk mencapai tujuan ini, banyak siswa yang
menciptakan dalam artian menyintesiskan informasi atau
materi untuk membuat sesuatu yang baru.
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. PenYertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sekolah. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana
pembelajaranyang dikembangkan secara rinci mengacu pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku paduan guru. RPP
mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator
pencapaian; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.Majid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(2009:15), menjelaskan bahwa perencanaan adalah menyusun
langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat harus
dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat waktu.
Menurut Prastowo (2015:38), perencanaan pembelajaran
adalah suatu cara yang memuaskan yang disertai langkah-langkah
antisipatif sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang
diberlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas
melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan
pembelajaran dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber
belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen tertulis yang dapat
dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Menurut Kunandar (2007:262), rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu
kompetesi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan
dalam silabus. RPP merupakan gambaran pelaksanaan
pembelajaran yang utuh. RPP memuat keseluruhan perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Didalamnya memuat
alokasi waktu, materi pembelajaran hingga metode pembelajaran
yang digunakan pada setiap pertemuan.
Dalam praktek pendidikan, rumusan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang baik dan benar belum tentu menjamin
keberhasilan pencapaian tujuan secara utuh. Untuk mencapai
tujuan, diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses
pelaksanaan penilaian kelas (assessment) yang sungguh-sungguh
Menurut Rakhmat (2005:51), persepsi adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Untuk
melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan terhadap guru,
maka peneliti juga melakukan penelitian terhadap persepsi siswa.
Penilaian persepsi siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam
menerapkan pembelajaran yang mengarah pada unsur keterampilan
berpikir tingkat tinggi melibatkan 3 indikator proses kognitif
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu menganalisis, mengevaluasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan mencipta. Kisi-kisi instrumen pada siswa dapat dilihat pada Tabel
3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa
No VariabelSub
VariabelIndikator
Pernyataan JumlahPernyataan+ -
1 Persepsisiswa
tentangkemampuan
mengajarguru
Kecakapan
Memberikanpenjelasan yangmudah dipahami
siswa
1 2 2
Metode mengajarmembuat materi
lebih jelas3,4 5 3
Pengetahuan
Menujukkanpenguasaanmateri
pembelajaran6 7 2
Menjelaskanmateri secara
runtut8 9 2
Memberikanmateri pelajaran
dengan jelas10 - 1
Memberikanmateri disertaidengan contohyang mudah
dipahami
11 12 2
ProsesBelajar
Mengajar
Memilih metodemengajar yangsesuai dengan
materi pelajaran
13 - 1
Memberikan 14 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No VariabelSub
VariabelIndikator
Pernyataan JumlahPernyataan+ -
informasi tujuanpembelajaran
Menggunakanmedia
pembelajaranyang tepat
15,16 - 2
Memotivasi siswadengan berbagaicara yang positif
17,18 19 3
Memberikanpertanyaan
umpan balikuntuk mengetahuidaya serap siswa
di setiapkomponen
pembelajaran
20 21 2
Menyimpulkanhasil belajar
22 - 1
Menggunakanwaktu secara
efektif dan efisien23,24 25 3
Menjawabpertanyaan siswa
dengan baik26,27 - 2
2 PendekatanSaintifik
Penerapanpendekatan
saintifik
Mengamati 28,29 - 2
Menanya 30 - 1
MengumpulkanData
31 - 1
Mengasosiasi 32 - 1
Mengkomunikasi 33 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No VariabelSub
VariabelIndikator
Pernyataan JumlahPernyataan+ -
kan
E. Sumber Data Penelitian
Berdasarkan variabel yang akan diteliti, maka data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini berupa:
1. Data Primer
Menurut Hasan (2002: 82), data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data primer juga merupakan data asli. Data primer yang dimaksud
dalam penelitian ini meliputi:
a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
telah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat
kekonsistenan pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan dalam
pembelajaran yang terjadi di kelas (wawancara).
c. Data berupa persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2. Data Sekunder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Menurut Hasan (2002:82), data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud
dalam penelitian ini meliputi:
a. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
oleh guru mata pelajaran Akuntansi, apakah telah memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas (assesment) untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan pendidik dalam mentransfer pengetahuan
kepada siswa melalui pengerjaan soal dengan penggunaan kata
kerja yang digunakan dalam soal berupa kata kerja dari masing-
masing keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
F. Teknik PenYumpulan Data Penelitian
Dalam penelitian ini, di gunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan
data kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Teknik PenYumpulan Data Kualitatif
a. Wawancara
Menurut Sugiyono (2011:188), wawancara digunakan sebagai
teknik data apabila peneliti ingin meakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
terutama jika jumlah respondennya sedikit. Wawancara merupakan
teknik atau cara pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog
secara langsung dengan narasumber.
Dalam penelitian ini, teknik wawancara digunakan untuk
memperoleh data yang konsisten dengan data yang diperoleh melalui
kegiatan observasi kegiatan pembelajarn yang dilaksanakan guru di
kelas. Peneliti juga akan melakukan dialog secara langsung dengan
objek penelitian yaitu gura mata pelajaran Akuntansi kelas X,
wawancara dilakukan guna mengetahui proses pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
b. Observasi
Menurut Bandur (2014:91), teknik pengumpulan data kualitatif
melalui observasi langsung sangat relevan untuk mendapatkan pola
perilaku dan peristiwa yang dibutuhkan untuk mendalami masalah
penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi
langsung (direct oSservation). Peneliti melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui
apakah dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah benar-benar
melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tepat yang
memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mengetahui konsistensi data yang diperoleh melalui wawancara
dengan guru Akuntansi kelas X. Untuk memperoleh data peneliti akan
melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian,
yaitu saat pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung. Analisis
dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang diterapkan
oleh guru, kegiatan pembelajaran yang memuat keterampilan berpikir
tingkat tinggi, berupa kegiatan menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data sekunder
berupa desain RPP dan kegiatan penilaian kelas yang memuat
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian,
dokumen-dokumen, arsip-arsip, catatan-catatan yang berhubungan
dengan objek penelitian.
2. Teknik PenYumpulan Data Kuantitatif
Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakan angket atau
kuesioner. Menurut Arikunto (2013:194), kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kuesioner
tertutup yang akan disebarkan di kelas X jurusan Akuntansi SMK
Negeri 7 Yogyakarta. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data berupa persepsi siswa kepada guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada kuesioner ini skala
pengukuran menggunakan skala likert, dengan menggunakan empat
pilihan jawaban yaitu: (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor
3, (3) jarang dengan skor 2, (4) tidak pernah dengan skor 1.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar
wawancara, lembar kuesioner, dan dokumen yang sebelumnya akan di
konsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya akan
dimintakan validasi ke beberapa ahli bahasa dan ahli pengukuran (ahli
materi). Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen penelitian ini
mengunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian metode kualitatif dan
instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Instrumen Penelitian Metode Kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Untuk metode kualitatif peneliti menggunakan instrumen
lembar wawancara, lembar observasi dan dokumen, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Lembar wawancara
Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui proses
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas serta
menemukan kendala-kendala yang dihadapi guru Akuntansi
dalam menerapkan kegiatan pembelajran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat
apakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
Akuntansi sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat dan sudah mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa.
c. Dokumen
Dokumen digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
berupa desain rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi. Desain rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran akan
dianalisis dengan melihat apakah desain rencana pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
pembelajaran dan penilaian pembelajaran tersebut sudah memuat
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
d. Uji Keabsahan Data.
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah
satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat
kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik
pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik Triangulasi. Dalam
pengumpalan data, data yang diperoleh akan lebih konsisten
sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa
dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah data
yang disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik
keabsahan/kevalidan data. Menurut Sugiyono (2011:327),
triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada.
Menurut Moleong (2006:330), triangulasi dapat dibedakan
menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi
metode, triangulasi penyidik, dan triangulasi teori. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi metode.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
triangulasi metode. Menurut Sugiyono (2011:327), triangulasi
teknik/metode berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil triangulasi metode
yang diperoleh dari kegiatan penelitian berupa wawancara,
observasi, dokumentasi sudah sesuai dengan data yang
didapatkan di lapangan.
2. Instrumen Penelitian Metode Kuantitatif
Pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah lembar
kuesioner. Lembar kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data berupa persepsi siswa terhadap guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran akuntansi yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting, yaitu: valid dan reliabel. Oleh
karena itu, untuk mengukur validitas dan reliabilitas maka dilakukan uji
coba instrumen, adapaun alat pengujian instrumen meliputi:
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2013:211), Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Untuk menguji kevalidan atau kesahihan instrumen
persepsi siswa kepada guru Akuntansi yang melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
pelaksanaan pembelajaran di kelas, instrumen tersebut dimintakan
validasi bahasa dan validasi materi.Hasil validasi bahasa dan materi
RPP dapat dilihat pada Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan materi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 5;
hasil validasi bahasa dan materi penilaian pembelajaran dapat dilihat
pada Lampiran 6; hasil validasi bahasa dan materi kuesioner persepsi
siswa dapat dilihat pada Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan materi
wawancara guru dapat dilihat pada Lampiran 10.
b. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian menguji keterandalan
atau reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen diuji cobakan
kebeberapa responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan
subjek yang akan teliti. Menurut Arikunto (2013:221), reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan.
Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan
rumus koefisien alpha dari croncSach dandibantu dengan
menggunakan SPSS statistic versi 21.0. Rumus koefisien alpha dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
croncbach menurut Arikunto (2013:239) yang digunakan adalah
sebagai berikut:
r11=( k
k−1 )(1−∑ σ S
2
σ2t
)
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumenK =banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal∑σb² = jumlah varians butirσ²t =varians total
Kemudian hasil perhitungan r11 yang diperoleh
diinterpretasikan dengan keandalan koefisiensi korelasi menurut
Suharsimi Arikunto (2013:239) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Intepretasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup 0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah0,200 sampai dengan 0,400 Rendah 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Instrumen dikatakan reliabel jika, r hitung lebih besar atau
sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r
tabel instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan
dikatakan reliabel jika r hitung ≥ 0,600. Hasil pengujian reliabilitas
persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Uji reliabilitas Persepsi Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,849 ,836 33
SumSer: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil output SPSS Versi 21.0 di atas,
menghasilkan nilai CronSach’s Alpha untuk keseluruhan data persepsi
siswa sebesar 0,849. Nilai CronSach’s Alpha 0,849 ≥ 0,600. Dengan
demikian dapat disimpulkan untuk variabel persepsi siswa adalah
reliabel dengan interpretasi tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014: 402), teknik analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain. Setelah mendapatkan
data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Menuut Sugiyono (2011: 332) analisis kualitatif adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam
penelitan kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif
yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyon,2017:484-
492) yaitu sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
mencari, mencatat, dan mengumpulkan data melalui hasil wawancara,
dokumentasi dan observasi yang terkait dengan desain RPP,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran yang memuat
unsur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. Reduksi Data
Menurut Sugiyono (2017:485), mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Dalam reduksi data informasi akan dikumpulkan melalui
wawancara dengan responden yaitu guru akuntansi mengenai desain
RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
c. Penyajian Data
Menurut Sugiyono (2017: 488), “dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian atau narasi singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchartdan sejenisnya”. Dengan
penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tesebut karena metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus, maka penyajian data yang dilakukan lebih banyak
dituangkan kedalam uraian.
d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Menurut Sugiyono (2017: 492), kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak,karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan. Kesimpulan yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data, tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
saat mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data dalam bagian ini menggunakan statistika
deskriptif. Analisis deskritif digunakan untuk mendeskripsikan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
Menurut Syofian (2010:2), statistika deskriptif adalah statistik
yang berkenaan dengan cara mendiskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Pada
data deskriptif, data yang berupa angka akan dikualitatifkan sehingga
hasil yang diperoleh dapat dideskripsikan.
Untuk mengetahui skor persepsi siswa kelas X Akuntansi 2
yang berjumlah 31 siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi maka
terlebih dahulu menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus
keuangan, siswa mampu menyusun neraca lajur dan menyusun laporan
keuangan. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menjelaskan
berada pada tingkatan C2 (memahami) dan menerapkan berada pada
tingkatan C3 (mengaplikasikan).
Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPPAkuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
1. Menjelaskan pengertianneraca lajur
√ Kata kerja operasional “menjelaskan” terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
pada tingkatan C2 memahami
2. Menjelaskan bentuk-bentukneraca lajur
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
3. Menerapkan prosedurpenyusunan neraca lajur
√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
4. Menjelaskan pengertianlaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
5. Menjelaskan bentuk-bentuklaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
6. Menerapkan prosedurpenyusunan laporankeuangan
√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
7.
Menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusunlaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menganalisis” terdapatpada tingkatan C4menganalisis
8. Menyusun neraca lajur √ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
9. Menyusun laporankeuangan
√ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
Jumlah indikator 8 1
d. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pada bagian langkah-langkah kegiatan pembelajaran, desain
RPP dengan materi laporan keuangan sudah mampu mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang tercermin dalam kegiatan inti
yang terdapat kegiatan 4C yaitu 1) mengidentifikasi masalah, guru
memberikan sebuah masalah terkait laporan keuangan yaitu berupa
soal siklus akuntansi perusahaan jasa yang akan dianalisis siswa dalam
bentuk kelompok, 2) menetapkan masalah melalui berpikir tentang
masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan yaitu materi
laporan keuangan (kegiatan critical thinking) dengan mencari
informasi dari internet, moSile phone, buku sumber lain, 3)
mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang yaitu siswa berdiskusi
dalam kelompok dan bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan
mengenai materi laporan keuangan (kegiatan collaSorative dan
communicative), 4) melakukan tindakan strategis yaitu siswa
dipersilahkan oleh guru untuk menentukan solusi dan jawaban dari
soal siklus akuntansi perusahaan jasa dan siswa dipersilahkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
guru untuk menuangkan hasil solusinya dalam kreasi yang menarik
dan memotivasi siswa yang lain dengan materi pelajaran laporan
keuangan (kegiatan creativity), 5) melihat ulang dan mengevaluasi
pengaruh-pengaruh dari solusi yang telah dilakukan dengan materi
laporan akuntansi.
Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPPAkuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
1. Kegiatan Inti √ √ Kata kerja operasional yang digunakan dalam kegiatan inti yang tercermin dalam kegiatan mengidentifikasi masalah terdapat pada tingkatan C2 yaitu memahami, kegiatan menyeleksi informasi yang relevan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa terdapat pada tingkatan C4 (menganalisis), kegiatan mencari informasi yang relevan terdapat pada tingkat C2 (memahami), siswa menuangkan hasil dalam kreasi yang menarik KKO terdapat pada tingkatan C6 (mencipta), mencatat berbagai perbedaan pandangan yang ada untuk dikomunikasikan KKO terdapat pada tingkatan C1 (mencatat), danuntuk kegiatan melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan kata kerja operasional yangdigunakan terdapat pada tingkatan C1yaitu Memahami.
2. Penerapan Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
a. Hasil Wawancara Guru Kelas X Akuntansi 2
Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 April 2019,
wawancara dilakukan sebelum guru melaksanakan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peneliti meminta ijin kepada
guru mata pelajaran akuntansi untuk melakukan wawancara terlebih
dahulu untuk memperoleh data yang konsisten dengan data yang
akan diperoleh melalui kegiatan observasi pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas. Peneliti mendapatkan beberapa
informasi mengenai sejauh mana guru mengetahui kegiatan
pembelajaran yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara bersama guru akuntansi kelas X
dapat dilihat pada lampiran wawancara, peneliti mendapatkan
kesimpulan bahwa guru sudah mengetahui tentang pembelajaran
yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,
terlihat dari pernyataan guru yang mengakatan bahwa guru
berusaha menerapkan kemampuan yang mengarahkan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi. Guru masih mengalami kesulitan dalam
menentukan model, metode yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran, dimana pada kurikulum revisi yang mengadakan
diklat untuk membuat analisis-analisis terkait dengan metode dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
model belajar yang tepat yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
b. Hasil Observasi Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Di Kelas X
Akuntansi 2
Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka peneliti melakukan observasi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru oleh guru di kelas.
Observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan pada
tanggal 12 April 2019 di kelas X Akuntansi 2. Instrumen yang
digunakan untuk meneliti pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru
dikelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah divalidasi oleh
validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan
menggunakan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa
kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada
RPP yang sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata
pelajaran Akuntansi.
Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas mudah dipahami oleh siswa. Bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan materi laporan keuangan merupakan
bahasa yang sering didengar oleh siswa. Guru tidak selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru mengunakan
bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa Jawa.
Menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas tentunya
untuk mempermudah interaksi belajar mengajar dengan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Majid
(2014:229-331) tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Masing-
masing kegiatan akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
Menurut Majid (2014:229-331), dalam kegiatan pendahuluan
guru sebaiknya melakukan kegiatan berupa mempersiapkan
peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari; mengantarkan
peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai; serta menyampaikan garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatam yang akan
dilakukan oleh peserta didik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
guru di kelas, Kegiatan pendahuluan yang tercantum pada RPP
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah diterapkan
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan
pendahuluan yang tercermin dalam RPP yaitu 1) guru masuk kelas
tepat waktu (keteladanan/pendidikan karakter berbasis budaya
sekolah), 2) guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu
(pendidikan karakter religious), 3) guru mengajak siswa untuk
mengecek kebersihan lingkungan sekolah (penanaman pendidikan
karakter budaya sekolah mencintai lingkungan), 4) guru mengisi
agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi sedikit paparan
tentang pentingnya disiplin dan tanggungjawab berkaitan dengan
kehadiran siswa (penanaman pendidikan karakter bangsa tentang
disiplin/mandiri), 5) guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa selama proses pembelajaran, 6) guru
menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan, 7) guru
memberikan motivasi kepada siswa, 8) guru mereview hasil
pembelajaran yang lalu dengan memberikan pertanyaan secara
acak kepada siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut
Majid (2014:229-331).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
2) Kegiatan inti
Menurut Majid (2014: 229-331), kegiatan inti meliputi proses
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Kegiatan inti yang tercantum dalam RPP
sebagian besar sudah diterapkan oleh guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaan di kelas. Kegiatan inti yang diterapkan sudah
menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah
pendekatan proSlem Sased learningdan metode ceramah, diskusi,
Tanya jawab, observasi, penugasan.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti yang
tercermin dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu terdapat:
1) mengidentifikasi masalah, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
duduk berkelompok dan guru memberikan sebuah masalah terkait
laporan keuangan yaitu berupa soal siklus akuntansi perusahaan
jasa yang akan dianalisis siswa dalam bentuk kelompok, 2) dalam
proses pembelajaranguru belum menetapkan masalah melalui
berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang
relevan yaitu materi laporan keuangan (kegiatan critical thinking)
dengan mencari informasi dari internet, moSile phone, buku sumber
lain, 3) dalam pembelajaran di kelas guru belum menunjukkan
proses pembelajaran yang mengembangkan solusi melalui
pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
perbedaan pandang yaitu siswa berdiskusi dalam kelompok dan
bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan mengenai materi
laporan keuangan (kegiatan collaSorative dan communicative), 4)
dalam pembelajaran di kelas guru sudah menunjukkan proses
pembelajaran yang melakukan tindakan strategis yaitu siswa
dipersilahkan oleh guru untuk menentukan solusi dan jawaban dari
soal siklus akuntansi perusahaan jasa dan siswa dipersilahkan oleh
guru untuk menuangkan hasil solusinya dalam kreasi yang menarik
dan memotivasi siswa yang lain dengan materi pelajaran laporan
keuangan (kegiatan creativity), 5) dalam pembelajaran di kelas guru
sudah menunjukkan dan mengarahkan proses pembelajaran dengan
melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengauh dari solusi yang
telah dilakukan dengan materi laporan akuntansi
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran proSlem Sased
learning guru sudah menerapkan kegiatan 5M dalam pelaksanaan
pembelajaran guru juga mengimplementasikan kegiatan 4C
(creativity, critical thinking, collaSorative dan communicative).
3) Kegiatan penutup
Menurut Majid (2014:229-331), dalam kegiatan penutup guru
sebaiknya melakukan kegiatan berupa membuat
rangkuman/keimpulan, melakukan kegiatan penilaian dan refleksi
terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
memberikan umpan balik terhadap terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi program pengayaan layanan konseling dan
memberikan tugas individu maupun kelompok, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kegiatan penutup
yang tercermin dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu
terdapat: 1) siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap
ke depan dan mendengar arahan dari guru, 2) siswa dibantu oleh
guru melakukan refleksi untuk memperjelas hal yang masih
diragukan sehingga menjadi informasi yang menjadi benar yaitu
materi laporan keuangan, 3) siswa dipersilahkan oleh guru untuk
mengerjakan soal latihan di buku sumber sebagai penguatan hasil
pembelajaran, 4) guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap giat dalam belajar, 5) guru mengajak
siswa untuk menutup pembelajaran dengan bersyukur kepadah
Allah dan mengucapkan salam.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui
bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan
teori Majid (2014:229-331).
Pada kegiatan pembelajaran untuk menilai penerapan
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
tingkat tinggi pada mata pelajaran akuntansi, yaitu kegiatan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang tercermin pada
kegiatan pembelajaran. Bedasarkan teori karakteristik pembelajaran
berbasis keerampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani
(2019:62-70), aktivitas pembelajaran berbasis keterampilan bepikir
tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir, memformulasikan
masalah; mengkaji permasalahan kompleks; mencari informasi dari
berbagai sumber; berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara
kreatif.
Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan guru dikelas lebih
banyak menggunakan metode ceramah sehingga tidak
mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam berpikir.
Penyusunan laporan keuangan memiliki penyusunan yang umum
atau sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru,
sehingga siswa masih kurang memiliki kesempatan untuk
menemukan masalah yang kompleks dan memecahkan masalah
tersebut melalui strategi yang dikembangkan melalui pemikiran
siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Kegiatan pengumpulan data
yang dilakukan oleh siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan
dari guru tentang cara menyususn laporan keuangan dan membaca
materi laporan keuangan dari buku pegangan siswa. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
tersebut belum mampu mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa.
c. Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas X Akuntansi 2
Pengambilan kuesioner siswa dilakukan pada tanggal 12
April 2019. Pengisisan kuesioner dilakukan setelah proses kegiatan
pelaksanaan pembelajaran selesai, sebelum pelaksanaan pengisian
kuesioner oleh siswa terlebih dahulu meminta izin kepada guru
untuk mengadakan penyebaran kuesioner di akhir pembelajaran.
Tabel 5.5 berikut adalah hasil analisis persepsi siswa terhadap
proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Tabel 5.5Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
Skor Kriteria Jumlah
Siswa
Persentase
101 – 132 Baik 13 42%
67 – 100 Cukup Baik 18 58%
33 – 66 Kurang Baik 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
Berdasarkan diagram batang pada gambar 5.1, dapat diketahui
bahawa persepsi siswa terhadap proses kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi melalui perhitungan hasil analisis kuesioner kelas X
Akuntansi 2 yang berjumlah 31 siswa adalah sebanyak 13 siswa
dengan kriteria baik dan sebanyak 18 siswa dengan kriteria cukup
baik.
3. Analisis KeYiatan Penilaian Pembelajaran
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah
menyusun soal latihan di kelas yang mengarah pada indikator
pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
mengumpulkan dokumen berupa soal latihan siklus akuntansi
perusahaan jasa.Soal latihan yang diberikan kepada siswa terdiri dari
dua bagian yaitu soal untuk mengecek sejauh mana pengetahuan siswa
mengenai laporan keuangan yang berjumlah lima soal dan soal
keterampilan untuk mengecek apakah siswa sudah mampu dalam
menyusun laporan keuangan yang berjumlah sembilan soal.
Berdasarkan taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan
Krathwohl (Sani,2010:99-130) yang masuk dalam indikator
kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta. Soal yang dibuat oleh guru untuk soal latihan dikelas
belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena
dilihat dari kata kerja operasional yang digunakan guru dalam
pembuatan soal bahwa guru menggunakan kata kerja
operasionaltingkat rendah pada tingkatan C1 (mengetahui), C2
(memahami), dan C3 (mengaplikasikan). Berikut hasil analisis soal
latihan aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dibuat oleh
guru mata pelajaran akuntansi dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan 5.7
berikut ini.
Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas untuk Soal Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No.Soal
Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal
LOTS
HOTS
Keterangan
1 Jelaskan pengertianneraca lajur √
Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”
2 Jelaskan minimal 2bentuk neraca lajur
√ Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”