ANALISIS PEMBANGUNAN KABUPATEN CILACAP disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pedesaantahun ajaran 2016 KELOMPOK 8 Dea Kusdiani 150610130007 Hana Rianti Nurfaridah 150610130048 Iqbal Fathurrahman 150610130053 Resna Nopani 150610130122 AGRIBISNIS B PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PEMBANGUNAN
KABUPATEN CILACAPdisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan
Pertanian dan Pedesaantahun ajaran 2016
KELOMPOK 8
Dea Kusdiani 150610130007
Hana Rianti Nurfaridah 150610130048
Iqbal Fathurrahman 150610130053
Resna Nopani 150610130122
AGRIBISNIS B
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADAJADAJARAN
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21Jatinangor45363
3 Maret 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliahPerencanaan Pembangunan Pertanian dan Pedesaan pada tahun ajaran 2016.
Makalah ini membahas tentang analisis pembangunan di Kabupaten Cilacap.
Analisis tersebut dilakukan atas aspek jumlah penduduk, luas lahan, fasilitas
pendidikan, jumlah tenaga kerja, persentase keluarga pra sejahtera, dll.
Terima kasih kepada Ibu Nur Syamsiah, SP., MP., selaku dosen praktikum
mata kuliah Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kelas Agribisnis B serta seluruh pihak
yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari
itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta ilmu baru bagi para
pembaca dan dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya mengenai pembangunan wilayah di
Kabupaten Cilacap.
Jatinangor,Februari 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................... 1
C. Metode Penulisan................................................................... 2
D. Rumusan Masalah.................................................................. 2
E. Landasan Teori ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Cilacap.................................... 6
B. Pengolahan Data.................................................................... 9
C. Analisis ................................................................................ 20
BAB III SIMPULAN ................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas
dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta
Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di
sebelah Barat. Kabupaten Cilacap merupakan salah satu wilayah yang terluas
di Provinsi Jawa Tengah, dengan luas 225.360,840 Ha Kabupaten Cilacap
memiliki potensi-potensi yang luar biasa melimpah di bidang infrastruktur,
pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri yang dapat
dimaksimalkan manfaatnya.
Kabupaten Cilacap dalam tatanan administrasi pemerintahan terdiri dari
24 Kecamatan dan 284 Desa/Kelurahan, dengan spesifikasi 11 Kecamatan
(72 Desa/Kelurahan) yang memiliki wilayah pesisir di wilayah Selatan Jawa
Tengah. Jumlah penduduk keseluruhannya 1.872.576. jiwa (laki-laki: 947.814
jiwa, perempuan: 924.732 jiwa), pertumbuhan penduduk:sekitar 8,48 % dan
dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 34,08 %, serta jumlah penduduk
miskin 148.282 jiwa (Pra sejahtera 146.736 jiwa).
Pembangunan di Kabupaten Cilacap dapat dianalisis berdasarkan
banyak aspek seperti jumlah penduduk, luas wilayah, tenaga kerja, jumlah
keluarga pra sejahtera, dll. Sebuah wilayah memerlukan perencanaan
pembangunan yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan daerah.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui keadaan suatu wilayah melalui data
yang ada seperti karakteristik fisik, sosial dan ekonomi suatu wilayah.
1
2. Agar mahasiswa dapat memahami cara perhitungan untuk
mengelompokkan keadaan di suatu wilayah.
3. Agar mahasiswa dapat menganalisis keterkaitan antar aspek dalam suatu
wilayah, yaitu mengetahui hubungan antara :
a. Jumlah penduduk dengan bangunan sekolah
b. PRDB per-kapita dengan persentase keluarga pra-sejahtera
c. Tenaga kerja dengan luas lahan sawah
d. Jumlah penduduk dengan tenaga kerja pertanian
e. Dll.
4. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
praktika Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Perdesaan (Pendekatan
Ekonomi dan Spasial) pada tahun ajaran 2016.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah menggunakan buku dan
internet sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi, data, serta referensi
untuk melengkapi isi makalah ini.
D. Rumusan Masalah
1. Apa saja data-data yang diperlukan untuk menganalisis keadaan dan
pembangunan di suatu wilayah?
2. Bagaimana cara mengkategorikan data yang ada di suatu wilayah?
3. Apa maksud dari kategori yang diberikan?
4. Bagaimana analisis kaitan antar aspek yang ada di suatu wilayah?
E. Landasan Teori
1. Pembangunan
Pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan
melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai
dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, 2005). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan
2
sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah
proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
Tiga Nilai Inti Pembangunan (Profesor Gouklet)
a. Kecukupan
Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
(sandang,pangan,papan)
Keberhasilan pembangunan ekonomi menjadi prasyarat terpenuhinya
nilai ini
b. Harga Diri/Kemandirian (self esteem)
Menjadi manusia seutuhnya
Membangun tidak berarti menghilangkan kepribadian
c. Kebebasan dari Sikap Menghamba
Kemampuan untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh
pengejaran aspek-aspek material semata
Indikator keberhasilan Pembangunan Ekonomi
a. Indikator Ekonomi
GNP ( Gross National Product) atau Produk Nasional Bruto
Kesejahteraan Penduduk
Tenaga Kerja dan Pengangguran
b. Indikator Non-Ekonomi
Indeks Kualitas Hidup
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
2. Kesenjangan
Kesenjangan sosial adalah kesenjangan (ketimpangan) atau
ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya
yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti
pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat
berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana
perjuangan hak azasi, sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan
karir, dan lain-lain.
3
Kesenjangan sosial ekonomi merupakan perbedaan jarak antara
kelompok atas dengan kelompok bawah. Faktor-faktor yang mendorong
terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat, antara lain:
a. Menurunnya pendapatan per kapita.
b. Ketidakmerataan pembangunan di daerah-daerah.
c. Rendahnya mobilitas sosial.
d. Adanya pencemaran lingkungan alam.
Kesenjangan sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah di
masyarakat, seperti munculnya tindakan kriminal, adanya kecemburuan
sosial, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam masyarakat perlu
adanya upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial tersebut. Adapun
beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial
ekonomi, antara lain:
a. Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk
mendapatkan pendidikan yang layak.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
c. Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah.
3. Pendekatan Ekonomi dan Spasial
Setiap daerah mempunyai potensi dan keunggulan ekonomi yang
menjadi sumber pertumbuhan wilayah. Untuk menjamin potensi unggulan
daerah dapat berkembang sesuai dengan tujuan pembangunan daerah,
maka setiap pemerintah daerah senantiasa berupaya memberikan perhatian
dan fasilitasi yang memadai sesuai dengan kemampuan daerah masing-
masing. Pengembangan potensi unggulan daerah yang dilakukan secara
terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan rencana pembangunan daerah
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi daerah.
Kemampuan memacu pertumbuhan suatu wilayah atau daerah sangat
tergantung dari keunggulan atau daya saing sektor-sektor ekonomi di
wilayahnya (Rustiadi, et al, 2009).
Wilayah dapat berkembang melalui berkembangnya sektor
unggulan pada wilayah tersebut yang mendorong pengembangan sektor
lainnya, sehingga pengembangan sektor menjadi salah satu pendekatan
4
yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan wilayah
(Djakapermana, 2010). Oleh sebab itu pendekatan sektoral masih menjadi
salah satu strategi dalam membangun potensi ekonomi wilayah.
Pembangunan daerah juga harus mengakomodasikan keadaan struktur
ruang (spasial), seperti pusat perkotaan, pusat perdesaan, daerah terisolir
Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,
dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Catatan :
11
Data lainnya di bawah ini dihitung menggunakan Microsoft Excel sehinga
perhitungan tidak dipaparkan. Perhitungan dalam Microsoft Excel
disertakan dalam file tugas.
2. Luas Wilayah
Luas WilayahRange 59,2066
7Rendah
9,11 sd. 68,31667
Sedang
69,31667
sd. 128,5233
Tinggi 129,5233
sd. 188,73
KepadatanRange 2820,33
3Rendah
117 sd. 2937,333
Sedang
2938,333
sd. 5758,667
Tinggi 5759,667
sd. 8580
Tabel Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Cilacap
Tahun 2013
No Kecamatan Luas
Wilayah (km2)
KriteriaKepadata
n (jiwa/km2)
Kriteria
1 Dayeuhluhur 185,06 T 267 R2 Wanareja 189,73 T 511 R3 Majenang 138,56 T 919 R4 Cimanggu 167,44 T 582 R5 Karangpucung 115 S 638 R6 Cipari 121,47 S 512 R7 Sidareja 54,95 R 1043 R8 Kedungreja 71,43 S 1133 R9 Patimuan 75,3 S 614 R10 Gandrungmang
u 143,19 T 734 R11 Bantarsari 95,54 S 726 R12 Kawunganten 117,43 S 688 R13 Kampung Laut 146,14 T 117 R
12
14 Jeruklegi 96,8 S 669 R15 Kesugihan 82,31 S 1167 R16 Adipala 61,19 R 1299 R17 Maos 28,05 R 1690 R18 Sampang 27,3 R 1376 R19 Kroya 58,83 R 1760 R20 Binangun 51,42 R 1288 R21 Nusawungu 61,26 R 1273 R22 Cilacap Selatan 9,11 R 8581 T23 Cilacap Tengah 22,15 R 3797 S24 Cilacap Utara 18,84 R 3700 S
Jumlah 2138,5Sumber : Cilacap dalam Angka Tahun 2014, diolah
Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,
dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Dapat dikategorikan pula kecamatan-kecamatan di Kabupaten
Cilacap berdasarkan luas tanah kering dan tanah sawahnya.
Range 6049,6667
Rendah 911 sd. 6960,66667Sedang 6961,666
7sd. 13011,3333
Tinggi 13012,333
sd. 19062
Tabel Luas Sawah dan Tanah Kering di Kabupaten Cilacap Keadaan
Akhir Tahun 2014
No Kecamatan Luas Sawah Tanah Kering Jumlah Kriteria
Tabel PDRB dan PDRB per Kapita di Kabupaten Majalengka
Tahun 2014
No Kecamatan PDRB Kriteria PDRB Perkapita Kriteria
1 Dayeuhluhur 415122,38 S 8533886,60 T2 Wanareja 606824,55 T 6392539,00 R3 Majenang 806523,01 T 6524158,60 R4 Cimanggu 557001,72 S 5672288,56 S5 Karangpucung 299987,11 R 4121268,17 T6 Cipari 292708,22 R 4770109,35 T7 Sidareja 422505,50 S 7391499,45 S8 Kedungreja 184883,54 R 2306086,16 T9 Patimuan 138040,88 R 3063762,43 T10 Gandrungmangu 254535,86 R 2497972,07 T11 Bantarsari 153675,26 R 2241340,35 T12 Kawunganten 243010,69 R 3080686,21 T13 Kampung Laut 43303,93 R 2575468,66 T14 Jeruklegi 474011,43 S 7636108,42 S15 Kesugihan 548651,18 S 5707565,82 S16 Adipala 372322,47 S 4653449,19 T17 Maos 345006,04 S 7325591,13 S
16
18 Sampang 302331,95 R 8166278,16 T19 Kroya 489265,64 S 4774953,79 T20 Binangun 293893,95 R 4470617,90 T21 Nusawungu 305811,93 R 3974732,32 T22 Cilacap Selatan 836662,99 T 10697647,23 T23 Cilacap Tengah 544391,66 S 6470454,15 S24 Cilacap Utara 730114,67 T 10655497,23 T
Sumber : BPS Kabupaten Cilacap, diolah
Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,
dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat