Top Banner

of 31

Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

Jul 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    1/31

    1 | P a g e  

    ANALISIS NASKAH REALIS

    PAKAIAN DAN KEPALSUAN

    KARYA : AVERCHENKOSADURAN : ACHDIAT K. MIHARDJA

    DOSEN PENGAMPU :

    BENNI ANDIKA, M. Sn.

    TEUKU AFIFUDDIN, S. Sn

    OLEH :

    SHAHIBULLAH RIZKI NADIA

     NIM : 15113113

    FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

    JURUSAN SENI TEATER

    INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA

    (ISBI) - ACEH

    2016

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    2/31

    2 | P a g e  

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. 

    Latar Belakang

    a.  Dasar Pemikiran

    Keberadaan teater kini sudah menjadi hiburan tersendiri bagi sebagian

    kalangan. Sebagian kalangan menganggap bahwasanya teater merupakan hobi

    namun ada sebagian kalangan yang lain beranggapan bahwa teater itu adalah

    lahan pekerjaan. Teater juga sering dihubungkan dengan kata drama, sebenarnya

    kata teater mempunyai makna yang lebih luas1. Ada orang mengartikan teater

    sebagai “gedung pertunjukan”, ada yang mengartikannya sebagai “panggung”

    (stage). Namun secara etimologis teater adalah gedung pertunjukan (auditorium)2.

    Salah satu jenis drama yang berkembang adalah drama realisme. Drama

    realisme pada umumnya adalah aliran seni yang berusaha untuk mencapai

    kenyataan dengan ilusi, tentu saja pengambaran kenyataan dalam sebuah seni

     belum pasti sama dengan yang nyata, kejadian yang sebenarnya terjadi bertahun-

    tahun namun digambarkan beberapa jam saja, harus berfantasi dan memilih isi-isi

     pokok-pokok yang penting.

    Dalam naskah “Pakaian Dan Kepalsuan” karya Averchenko yang telah

    disadur oleh Achdiat K. Mihardja sangat tergambar sekali sebuah peristiwa yang

    “nyata” jika dilihat dari dialognya yang masih menggunakan bahasa sehari-hari,

    dengan penuturannya yang mudah dimengerti.

    1

     Prof. Dr. Herman J. Waluyo, Drama: Teori Dan Pengajarannya, (Yogyakarta: Hanindita GrahaWidya, 2002), 3.2 R.M.A. Harymawan, Dramaturgi , (Bandung: CV ROSDA, 1988), 2.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    3/31

    3 | P a g e  

    b.  Alasan Pemilihan Naskah

     Naskah “Pakaian dan Kepalsuan” yang merupakan sebuah cerita

    sandiwara Rusia yang berjudul “The Man With The Green Necktie” karya

    Averchenko yang disadurkan oleh Achdiat K. Mihardja ini menampilkan

    seseorang yang mencari kebenaran dan membongkar semua kebohongan dan

     berani untuk mengakui atas segala kebohongannya. Drama ini juga menampilkan

     bagaimana seorang wanita yang mempertahankan harga diri dan kehormatannya.

    Pakaian dan Kepalsuan tidak bermaksud untuk mengintimidasikan

    sekelompok orang atau individualisme tetapi untuk semua agar tidak ada

    kepalsuan diantara kita. Seperti kata hadih maja aceh mengatakan “Duek Ubee

    Loet Punggoeng Jak Ubee Loet Tapak” yang bermaksud kita harus pandang lurus

    kedepan, ikuti kata hati dan jadilah diri sendiri yang tidak terlalu mendengarkan

    hasutan atau isu-isu dari orang lain.

    B.  Rumusan ide Penyutradaraan

    Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah

     penciptaan dalam konsep penyutradaraan ini adalah: Bagaimana perancangan

     penyutradaraan lakon “Pakaian dan Kepalsuan” Karya: Averchenko Saduran:

    Achdiat K. Mihardja dalam sebuah pementasan teater bergaya realisme

    (presentatif).

    C.  Tujuan penyutradaraan

    Untuk memahami persoalan diatas, penggarap mencoba untuk

    mengaplikasikan naskah lakon “Pakaian Dan Kepalsuan” karya Averchenko

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    4/31

    4 | P a g e  

    saduran Achdiat K. Mihardja menjadi kenyataan pentas. Adapun tujuan

     perancangan ini adalah sebagai berikut :

    a.  Untuk memahami stuktur dan tekstur naskah “Pakaian Dan Kepalsuan”

    karya Averchenko saduran Achdiat K. Mihardja.

     b.  Untuk Mewujudkan perancangan penyutradaraan lakon “Pakaian Dan

    Kepalsuan” karya Averchenko saduran Achdiat K. Mihardja dalam

     pementasan teater bergaya realisme.

    D. 

    Kajian Sumber Penyutradaraan

    tahapan kerja seorang sutradara dimulai dari memilih dan menganalisis

    naskah. Berikutnya adalah memilih dan melatih pemain. Sutradara juga harus

    mampu mewujudkan peristiwa demi peristiwa dalam satu kesatuan dramatik.

     proses kerja penyutradaraan, yang dimulai dari analisis naskah, sampai pada

     pembuatan desain akting maupun desain artistik 3.

    Prof. Dr. Herman J. Waluyo dalam bukunya yang bejudul Drama: Teori

    Dan Pengajarannya menjelaskan kegiatan penyutradaraan dan berperan boleh

    dikatakan merupakan kegiatan utama dalam pementasan drama. Sutradara bukan

    hanya seniman yang mampu melatih dan memimpin aktor, tetapi juga seorang

    manajer yang dengan kecakapannya mampu mengurus anak buahnya sejak latihan

    sampai berpentas. Buku tersebut sangat membantu dan menjadi acuan penulis

    dalam proses penulisan yang merupakan salah satu tugas yang diberikan pada

    mata kuliah dasar –  dasar penyutradaraan. Pembahasan tersebut bisa dibaca pada

    halaman 97.

    3 Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, (Bandung: STSI Press Bandung, 2002), 10 – 12 dan 83  – 99.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    5/31

    5 | P a g e  

    E.  Sistematika Penulisan

    Sistematika dalam penulisan konsep penyutradaraan realisme ini

     berdasarkan yang diformat oleh Jurusan Teater ISBI Aceh sebagai berikut. Setelah

    data  –   data yang diperoleh telah dianalisis, disusun kembali menjadi sebuah

    laporan dengan menggunakan rancangan penulisan sebagai berikut :

    Bab I : Terdiri dari Latar Belakang, Dasar Pemikiran, Alasan Pemilihan

     Naskah, Rumusan Ide Penyutradaraan, Kajian Sumber

    Penyutradaraan, Biogarafi Penulis Lakon, Tujuan

    Penyutradaraan, Sistematika Penulisan.

    Bab II : Analisis Struktur dan Tekstur Naskah, Sinopsis Naskah, Analisis

    Struktur lakon, analisis Tekstur Lakon.

    Bab III : Perancangan Penyutradaraan, Terdiri dari Konsep Pertumjukan,

    Metode Penyutradaraan, Proses Penyutradaraan, Rancangan

    Artistik,

    BAB IV : Penutup berisikan Kesimpulan.

    F.  Sinopsis Naskah Lakon

    Pada suatu malam sekitar pukul 22.00 di Coffee Shop sudah sepi. Hanya

    Rusman dan Hamid yang masih duduk berhadapan menghadapi sebuah meja

    kecil. Hamid pun membicarakan tentang politik dikalangan ini. Akan tetapi

    Rusman berkata bahwasanya politik itu kotor,kemudian hamid menentangkan

    keras bahwa dia tidak setuju dengan perkataan Rusman bahwa politik itu kotor,

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    6/31

    6 | P a g e  

    mereka berdua pun berdebat dengan masalah-masalah politik sekarang ini. Ketika

    itu pun Rusman menunjukkan sebuah pistol dan diperlihatkannya kepada Hamid.

    Hamid pun melihat-lihat pistol itu. Ketika Hamid melihat-lihat pistolitu terdengar

    dari luar suara-suara yang hendak masuk ke restoran,hamid pun cepat-cepat

    menyembunyikan senjata itu. Tak lama kemudian masuk seorang wanita diikuti 3

    orang laki-laki yang bernama Samsu, Mas Abu, Sumantri dan wanita itu bernama

    Ratna.

    Mereka dengan berpakaian rapi seperti pekerja kantoran. mereka pun

    masuk masuk sambil riuh bercakap dan tertawa-tawa dan masing-masing ke-3

    lelaki itu pun asyik menceritakan tentang kepahlawanannya masing-masing,

    seakan-akan mereka menjadi seorang pahlawan yang perkasa. Ketika 3 orang

    lelaki itu sedang berbincang-bincang dengan omong kosong mereka, Hamid dan

    Rusman pun berbisik-bisik sambil mendengarkan cerita-cerita mereka itu.

    Saat itu dengan wajah riang,ketiga lelaki itu berdiri mengenggam tangan

     bersama-sama kecuali Ratna masih duduk tenang. Hamid dan Rusman berbisik-

     bisik sebentar, kemudian hamid dengan langkah yang pasti menuju orang-orang

    itu. Hamid pun berkata kepada mereka “ketahuilah saudara-saudara menipu,

    mendustai, apalagi menipu dan mendustai diri sendiri dalah sangat menjemukan.

    Mereka pun berpura-pura tidak tahu apa maksud dari perkataan Hamid. Hamid

    mengetahui bahwa mereka adalah seorang penipu hanya mengaku-ngaku

    mempunyai pekerjaan yang tinggi.

    Kemudian Hamid membongkar satu persatu kebohongan mereka,hamid

     pun sambil menondong pistol kearah salah satu dari 3 lelaki itu yang bernama

    Samsu,Hamid pun membongkar bahwa samsu adalah seorang dukun tetapi Samsu

    tidak mengakuinya, lalu ditodongkan pistol diatas kepala Samsu, Hamid

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    7/31

    7 | P a g e  

    menyuruh Samsu untuk mengakuinya. Kemudian dengan rasa ketakutannya

    Hamid pun mengakui kebohongan nya. Mas Abu adalah seorang rentenir,

    Awalnya dia tidak mengakuinya. Akan tetapi dengan rasa ketakutannya kepada

    Hamid. Akhirnya dia mengakui kebohongannya. Lalu Hamid juga membongkar

    kebohongan sumantri ternyata sumantri hanya seorang penjual obat-obatan,

    Hamid pun berhasil membuka kedok mereka semua. Ketika itu Hamid melihat ke

    arah Ratna, Hamid pun menyuruh Ratna membuka pakaiannya, ratna pun bangkit

    sambil marah dia tidak terima atas perlakuan Hamid, Ratna pun merasa

    terlecehkan. Hamid tetap menyuruh ratna membuka pakaian nya. Sumantri suami

    nya pun terpaksa menyetujui perkataan hamid. Ratna sangat marah kepada suami

    nya itu dan ratna pun berkata “Seperti itukah pendirianmu sebagai suami? Baiklah

    kalau begitu kubuka pakaian ku (kata Ratna sambil merasa kesal terhadap

    suaminya”.

    Kemudian Ratna mengarahkan kehadapan Hamid,Ratna malah berbalik

    menendang dan bersiaga bak seorang pesilat. hamid pun merasa terkejut dan

    mengatakan kepada Ratna “O.,Anda luar biasa nyonya,seorang perempuan yang

     punya harga diri,tak semurah suami Anda!” Ketika saat itu Rusman bergerak

    datang dari belakang,Hamid pun menyuruh Rusman kembali kebelakang untuk

    menjaga orang-orang yang dikunci disebuah kakus. Rusman dan Hamid pun

     berbisik-bisik dulu. Hamid menentang Ratna dengan juru silatnya itu. Tangan

    Ratna pun terkepal dengan tegap membentuk kuda-kuda,Hamid pun berkata

    “Sudah siap nyonya?” Hamid membuat posisi gerakan yang sama seperti

    Ratna,lalu merubah kembali posisi tubuhnya seperti biasa,kemudian Hamid

     bergerak sangat sopan menghampiri ratna sambil menghanturkan salam hormat

    dengan takzim nya, ratna pun terpengah keheranan ratna pun menyuruh hamid

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    8/31

    8 | P a g e  

    untuk melawan nya tetapi Hamid meminta maaf kepada Ratna dia merasa kagum,

    ternyata masih ada perempuan yang mau menyelamatkan mahkotanya.

    Hamid pun kemudian menyerahkan pistolnya pada Rusman kemudian

    menuju meja semula dan menulis sesuatu diatas secarik kertas bon kertas itu

    disimpan dimejanya dibebani dengan uang logam. Kemudian kembali menuju

    orang-orang dan kembali mengambil pistolnya.

    Hamid pun berkata “Nah saudara-saudara kami sekarang hendak

     pergi,karena tugas kami untuk menolong saudara-saudara sudah selesai. Hamid

    menyuruh rusman untuk melepaskan orang-orang yang di kunci di sebuah

    kakus.Sepergi kedua orang itu mereka serempak menarik nafas

     panjang,sedangkan ratna bergegas mengambil kertas dari meja hamid. Ratna pun

    membaca keras-keras isi surat itu :”saudara-saudara dengan hati yang puas saya

    telah berhasil membuka topeng yang selama ini menutupi pribadi saudara-saudara

    masing-masing.Sekarang silakan saudara-saudara melihat dimuka kaca cermin.

    Cermin takkan member bayangan yang palsu lagi kepada saudara-saudara. Jelas

    akan kelihatan, bahwa yang satu adalah seorang pandir,yang kedua seorang tolol,

    yang ketiga seorang pengecut, dan yang keempat adalah seorang wanita yang

    gagah berani,yang rela mati demi mempertahankan kehormatan dan harga dirinya

    sebagai seorang wanita. Sedangkan saya sendiri adalah seorang badut yang suka

    membuka topeng orang-orang dengan sebuah pistol yang kosong !”

    Ketiga lelaki itu pun terkejut ketika mendengar bahwa pistol itu

    kosong,mereka serempak mengetuk-ngetuk,mengepal-mengepal tinjunya.riuh

    samsu lari ke pintu,melihat keluar diikuti oleh sumantri dan mas abu.Kemudian

    mereka masuk lagi,mengutuk-ngutuk lagi,mengepal-mengepal tinjunya

    lagi.Sementara ratna tenang-tenang saja,memandangi mereka sambil menggeleng-

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    9/31

    9 | P a g e  

    geleng kepala. Kemudian mereka berkata :”Silakan tuan-tuan,kerjalah orang-

    orang itu,pintu sudah terbuka luas untuk tuan-tuan dan lampu-lampu di jalan

    cukup terang ingin kulihat kekecutan dan kepalsuan mengejar kejujuran.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    10/31

    10 | P a g e  

    BAB II

    Analisis Struktur Dan Tekstur

    A. 

    Biografi Penulis Lakon

    a.  Biografi Pengarang

    Kehidupan Averchenko sebelum revolusi Rusia,Averchenko lahir pada 27

    maret 1881 di Sevastopol.Dia adalah anak dari pedagang miskin. Averchenko

    mulai bekerja pada usia 15 tahun,diperkerjakan oleh sebuah perusahaan

    transportasi swasta.Dia tetap ada untuk sedikit lebih dari setahun sebelum

    mengejar pekerjaan lain.Pada tahun 1897 Averchenko berangkat ke Donbass

    untuk bekerja sebagai pegawai di tambang Bryansk.Ia bekerja disana selama tiga

    tahun dan kemudian menulis beberapa cerita tentang kehidupan di

    tambang,termasuk “Dalam evening”dan “Lightning”.

    Selama 1906-1907 ia di edit oleh majalah satir “Bayonet” dan

     pedagang”.Akhirnya pada tahun 1907 ia dipecat dari pekerjaan ini dilaporkan

    dengan kata-kata “kamu adalah orang yang baik,tetapi cocok untuk apa saja

    setelah ini”. Di januari 1908 Averchenko berangkat ke saint patersburg dimana ia

    meraih sukses dalam karirnya.

    Pada tahun 1908 Averchenko menjadi sekretaris majalah satir “Dragonfly 

    (kemudian berganti nama menjadi “satycon”dan pada tahun 1913 ia menjadi

    editor.Selama bertahun-tahun Averchenko bekerja dengan sukses sebagai anggota

    staf majalah bersama dengan banyak orang terkenal lainnya,termasuk

    adezhda,Teffi,Sasha chorny,dan Aleksey Remizov. cerita lucu yang paling di puji

    di terbitkan di majalah.Selama Averchenko yang di satyricon menjadi sangat

     populer,dan karya teater berdasarkan cerita yang mengenakan oleh banyak

     bioskop di seluruh negeri.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    11/31

    11 | P a g e  

    Pada tahun 1921 di paris ia menerbitkan antologi satir,A Dozen pisau

    dalam” yang lenin di gambarkan sebagai sebuah buku bakat bejar oleh sakit hati

    terhadap gangguan putih penjaga.”Dia mengikuti buku ini dengan koleksi cerita

    “A Dozen portraits dalam formay Boudoir. ”Pada 13 april 1922 Averchenko

     pindah ke sopia daan kemudian pindah ke Belgarde.Averchenko menghabiskan

    waktu singkat di kedua kota sebelum pindah lagi dan mengambil tempat tinggal

     permanen di praha pada tanggal 17 juni 1922.Pada tahun 1923 bukunya cerita

    emigrant di kampulkan,”catatan dari” sederhana minded,diterbitkan oleh penerbit

    Berlin Nord.

    Averchenko ditemukan hidup jauh dari tanah airnya dan dari bahasa

    ibunya sangat keras. Banyak cerita di tangani dengan perasaan keterasingan

    khususnya cerita “Tragedi penulis rusia”.  Dia mengambil popularitas di bahasa

    ceko segera.Tulisan-tulisanya telah sangat berhasil dan banyak cerita karyanya

    telah diterjemahkan ke dalam bahasa ceko.Pada tahun 1925 Averchenko jatuh

    sakit setelah operasi untuk mengangkat matanya.

    Pada tanggal 28 januari ia dipindahkan ke rumah sakit kota praha dengan

    diogonis kelemahan otot jantung,distensi dari aorta dan sclerosis (obat). Dari

    ginjal dokter tidak dapat menyelamatkan hidupnya dan ia meninggalo pada pagi

    hari 12 maret 1925.

    Averchenko dimakamkan di olsany cemetery di praha,karyanya terakhir

    dalah novel “The Joke dari Maecenas”,di tukis dalam sopot pada tahun 1923 dan

    diterbitkan pada tahun 1925 setelah kematiannya4.

    4 Diterjemahkan dari situs https://en.wikipedia.org/wiki/Arkady_Averchenko 

    https://en.wikipedia.org/wiki/Arkady_Averchenkohttps://en.wikipedia.org/wiki/Arkady_Averchenkohttps://en.wikipedia.org/wiki/Arkady_Averchenkohttps://en.wikipedia.org/wiki/Arkady_Averchenko

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    12/31

    12 | P a g e  

    b.  Biografi Penyadur

    Achdiat Karta Mihardja lahir di Cibatu, Garut, Jawa Barat, 6 Maret 1911

    dan meninggal di Canberra, Australia, 8 Juli 2010 pada umur 99 tahun karena

    serangan stroke, yang lebih dikenal dengan nama pena singkatnya Achdiat K.

    Mihardja, adalah seorang sastrawan dan penulis Indonesia.

    Ia berpendidikan AMS-A Solo dan Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas

    Indonesia. Ia pernah bekerja sebagai guru di perguruan Taman Siswa, redaktur

    Balai Pustaka, Kepala Jawatan Kebudayaan Perwakilan Jakarta Raya, dosen

    Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1956-1961), dan sejak 1961 hingga

     pensiun dosen kesusastraan Indonesia pada Australian National University,

    Canberra, Australia. Achdiat juga pernah menjadi redaktur harian Bintang Timur

    dan majalah Gelombang Zaman (Garut), Spektra, Pujangga Baru, Konfrontasi,

    dan Indonesia. Di samping itu, ia pernah menjadi Ketua PEN Club Indonesia,

    Wakil Ketua Organisasi Pengarang Indonesia, anggota BMKN, angggota Partai

    Sosialis Indonesia, dan wakil Indonesia dalam Kongres Internasional PEN Club di

    Lausanne, Swiss (1951).

    Kumpulan cerpennya,  Keretakan dan Ketegangan  (1956) mendapat

    Penghargaan Sastra BMKN tahun 1957 dan novelnya,  Atheis (1949) memperoleh

    Penghargaan Tahunan Pemerintah RI tahun 1969 (R.J. Maguire menerjemahkan

    novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972) dan Sjumandjaja mengangkatnya pula ke

    layar lebar pada tahun 1974 dengan judul yang sama, yaitu Atheis.

    Karya  –   karyanya adalah  Polemik Kebudayaan  (editor, 1948),  Atheis 

    (novel, 1949) - diangkat ke film layar lebar dengan judul yang sama tahun 1974,

     Bentrokan Dalam Asrama (drama, 1952), Keretakan dan Ketegangan (kumpulan

    cerpen, 1956),  Kesan dan Kenangan  (1960),  Debu Cinta Berterbangan  (novel,

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    13/31

    13 | P a g e  

    Singapura, 1973),  Belitan Nasib  (kumpulan cerpen, 1975),  Pembunuhan dan

     Anjing Hitam (kumpulan cerpen, 1975), Pak Dullah in Extrimis (drama, 1977), Si

     Kabayan, Manusia Lucu (1997), Si Kabayan Nongol di Zaman Jepang, Manifesto,

     Khalifatullah (novel, 2006).

    Achdiat K. Mihardja adalah kakek dari Jamie Aditya, presenter, aktor, dan

     penyanyi Indonesia yang kerap dikenal dari acara musik MTV. Salah satu

     putrinya, Ati Ashyawati, menikah dengan seorang berkebangsaan Australia saat

    Achdiat sedang mengajar di Canberra, dan Jamie adalah anak ketiga dari

     pasangan tersebut5.

    B.  Sinopsis Naskah Lakon

    Pada suatu malam sekitar pukul 22.00 di Coffee Shop sudah sepi. Hanya

    Rusman dan Hamid yang masih duduk berhadapan menghadapi sebuah meja

    kecil. Hamid pun membicarakan tentang politik dikalangan ini. Akan tetapi

    Rusman berkata bahwasanya politik itu kotor,kemudian hamid menentangkan

    keras bahwa dia tidak setuju dengan perkataan Rusman bahwa politik itu kotor,

    mereka berdua pun berdebat dengan masalah-masalah politik sekarang ini. Ketika

    itu pun Rusman menunjukkan sebuah pistol dan diperlihatkannya kepada Hamid.

    Hamid pun melihat-lihat pistol itu. Ketika Hamid melihat-lihat pistolitu terdengar

    dari luar suara-suara yang hendak masuk ke restoran,hamid pun cepat-cepat

    menyembunyikan senjata itu. Tak lama kemudian masuk seorang wanita diikuti 3

    orang laki-laki yang bernama Samsu, Mas Abu, Sumantri dan wanita itu bernama

    Ratna.

    5 https://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_K._Mihardja 

    https://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_K._Mihardjahttps://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_K._Mihardjahttps://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_K._Mihardjahttps://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_K._Mihardja

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    14/31

    14 | P a g e  

    Mereka dengan berpakaian rapi seperti pekerja kantoran. mereka pun

    masuk masuk sambil riuh bercakap dan tertawa-tawa dan masing-masing ke-3

    lelaki itu pun asyik menceritakan tentang kepahlawanannya masing-masing,

    seakan-akan mereka menjadi seorang pahlawan yang perkasa. Ketika 3 orang

    lelaki itu sedang berbincang-bincang dengan omong kosong mereka, Hamid dan

    Rusman pun berbisik-bisik sambil mendengarkan cerita-cerita mereka itu.

    Saat itu dengan wajah riang,ketiga lelaki itu berdiri mengenggam tangan

     bersama-sama kecuali Ratna masih duduk tenang. Hamid dan Rusman berbisik-

     bisik sebentar, kemudian hamid dengan langkah yang pasti menuju orang-orang

    itu. Hamid pun berkata kepada mereka “ketahuilah saudara-saudara menipu,

    mendustai, apalagi menipu dan mendustai diri sendiri dalah sangat menjemukan.

    Mereka pun berpura-pura tidak tahu apa maksud dari perkataan Hamid. Hamid

    mengetahui bahwa mereka adalah seorang penipu hanya mengaku-ngaku

    mempunyai pekerjaan yang tinggi.

    Kemudian Hamid membongkar satu persatu kebohongan mereka,hamid

     pun sambil menondong pistol kearah salah satu dari 3 lelaki itu yang bernama

    Samsu,Hamid pun membongkar bahwa samsu adalah seorang dukun tetapi Samsu

    tidak mengakuinya, lalu ditodongkan pistol diatas kepala Samsu, Hamid

    menyuruh Samsu untuk mengakuinya. Kemudian dengan rasa ketakutannya

    Hamid pun mengakui kebohongan nya. Mas Abu adalah seorang rentenir,

    Awalnya dia tidak mengakuinya. Akan tetapi dengan rasa ketakutannya kepada

    Hamid. Akhirnya dia mengakui kebohongannya. Lalu Hamid juga membongkar

    kebohongan sumantri ternyata sumantri hanya seorang penjual obat-obatan,

    Hamid pun berhasil membuka kedok mereka semua. Ketika itu Hamid melihat ke

    arah Ratna, Hamid pun menyuruh Ratna membuka pakaiannya, ratna pun bangkit

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    15/31

    15 | P a g e  

    sambil marah dia tidak terima atas perlakuan Hamid, Ratna pun merasa

    terlecehkan. Hamid tetap menyuruh ratna membuka pakaian nya. Sumantri suami

    nya pun terpaksa menyetujui perkataan hamid. Ratna sangat marah kepada suami

    nya itu dan ratna pun berkata “Seperti itukah pendirianmu sebagai suami? Baiklah

    kalau begitu kubuka pakaian ku (kata Ratna sambil merasa kesal terhadap

    suaminya”.

    Kemudian Ratna mengarahkan kehadapan Hamid,Ratna malah berbalik

    menendang dan bersiaga bak seorang pesilat. hamid pun merasa terkejut dan

    mengatakan kepada Ratna “O.,Anda luar biasa nyonya,seorang perempuan yang

     punya harga diri,tak semurah suami Anda!” Ketika saat itu Rusman bergerak

    datang dari belakang,Hamid pun menyuruh Rusman kembali kebelakang untuk

    menjaga orang-orang yang dikunci disebuah kakus. Rusman dan Hamid pun

     berbisik-bisik dulu. Hamid menentang Ratna dengan juru silatnya itu. Tangan

    Ratna pun terkepal dengan tegap membentuk kuda-kuda,Hamid pun berkata

    “Sudah siap nyonya?” Hamid membuat posisi gerakan yang sama seperti

    Ratna,lalu merubah kembali posisi tubuhnya seperti biasa,kemudian Hamid

     bergerak sangat sopan menghampiri ratna sambil menghanturkan salam hormat

    dengan takzim nya, ratna pun terpengah keheranan ratna pun menyuruh hamid

    untuk melawan nya tetapi Hamid meminta maaf kepada Ratna dia merasa kagum,

    ternyata masih ada perempuan yang mau menyelamatkan mahkotanya.

    Hamid pun kemudian menyerahkan pistolnya pada Rusman kemudian

    menuju meja semula dan menulis sesuatu diatas secarik kertas bon kertas itu

    disimpan dimejanya dibebani dengan uang logam. Kemudian kembali menuju

    orang-orang dan kembali mengambil pistolnya.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    16/31

    16 | P a g e  

    Hamid pun berkata “Nah saudara-saudara kami sekarang hendak

     pergi,karena tugas kami untuk menolong saudara-saudara sudah selesai. Hamid

    menyuruh rusman untuk melepaskan orang-orang yang di kunci di sebuah

    kakus.Sepergi kedua orang itu mereka serempak menarik nafas

     panjang,sedangkan ratna bergegas mengambil kertas dari meja hamid. Ratna pun

    membaca keras-keras isi surat itu :”saudara-saudara dengan hati yang puas saya

    telah berhasil membuka topeng yang selama ini menutupi pribadi saudara-saudara

    masing-masing.Sekarang silakan saudara-saudara melihat dimuka kaca cermin.

    Cermin takkan member bayangan yang palsu lagi kepada saudara-saudara. Jelas

    akan kelihatan, bahwa yang satu adalah seorang pandir,yang kedua seorang tolol,

    yang ketiga seorang pengecut, dan yang keempat adalah seorang wanita yang

    gagah berani,yang rela mati demi mempertahankan kehormatan dan harga dirinya

    sebagai seorang wanita. Sedangkan saya sendiri adalah seorang badut yang suka

    membuka topeng orang-orang dengan sebuah pistol yang kosong !”

    Ketiga lelaki itu pun terkejut ketika mendengar bahwa pistol itu

    kosong,mereka serempak mengetuk-ngetuk,mengepal-mengepal tinjunya.riuh

    samsu lari ke pintu,melihat keluar diikuti oleh sumantri dan mas abu.Kemudian

    mereka masuk lagi,mengutuk-ngutuk lagi,mengepal-mengepal tinjunya

    lagi.Sementara ratna tenang-tenang saja,memandangi mereka sambil menggeleng-

    geleng kepala. Kemudian mereka berkata ”Silakan tuan-tuan,kerjalah orang-orang

    itu,pintu sudah terbuka luas untuk tuan-tuan dan lampu-lampu di jalan cukup

    terang ingin kulihat kekecutan dan kepalsuan mengejar kejujuran.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    17/31

    17 | P a g e  

    C.  Analisis Struktur Lakon

    1.  Tema

    Tema adalah buah pikiran yang merupakan landasan cerita atau ide itu

    sendiri. proses penciptaan karya sastra dalam tidak terlepas dari candikiawan

    seorang pengarang. Tema pada naskah ini adalah tentang kepalsuan, kebohongan,

    kemunafikan, keangkuhan, keegoisan dan kehormatan.

    Dari kesenjangan politik yang kotor, dan kekecewaan mereka terhadap

     pemerintah yang mengumbar-umbar janji pada masyarakat yang mana tidak

     pernah benar-benar ada wujud dalam bentuknya. Kesinambungan buah pikiran ini

    kemudian dipahami oleh penonton sebagai kekayaan rohani dan mengandung

    nilai-nilai moral kehidupan kualitas tema pada suatu karya drama akan

    menepatkan pengarangnya sebagai seorang cendikiawan.

    Kehidupan merupakan suatu rangkaian persoalan apakah kita ingin

    mengeluh tentang berbagai masalah atau menyelesaikan nya ? Kehidupan menjadi

    sulit karena proses mengahadapi dan menyelesaikan masalah merupakan tindakan

    yang menyakitkan hati menimbulkan frustasi, kesedihan, kesusahan, kesepian,

    rasa bersalah, penyesalan, amarah, ketakutan, ke khawatiran dan putus asa. Hal

    yang menyakitkan hati sesungguh nya mengundang pelajaran orang yang

     bijaksana bukan hanya orang yang berani, melainkan orang-orang yang

    menyambut tiap masalah dan kepedihan, berani untuk berkata jujur.

    2.  Alur (Plot)

    Alur atau plot adalah penggambaran peristiwa dalam suatu pementasan

    atau jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal sampai akhir yang merupakan

     jalinan konflik antar tokoh yang mengalami kontradiksi para pelaku6.

    6 Ibid, 8.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    18/31

    18 | P a g e  

    Penggambaran plot dalam naskah “Pakaian dan Kepalsuan” adalah alur linear atau

    maju atau biasa juga disebut lurus yaitu eksposisi, konflik, klimaks, resolusi, dan

    konklusi

    a.  Eksposisi

    Adalah bagian awal atau pembukaan dari sebuah drama yang

    memberikan penjelasan keterangan mengenai tokoh-tokoh cerita,

    masalah-masalah yang sedang dilakoni, tempat dan waktu ketika

    cerita ini berlangsung. Segmen ini dimulai dari Rusman dan Hamid

    yang sedang duduk disebuah restoran.

    Eksposisi tersebut terdapat pada awal dialog yaitu :

    Hamid : Yah, kalau kita terlalu mengikat diri kepada segala

    apa yang pernah kita cita-citakan dulu dan yang

    kini ternyata meleset semata-mata, maka

    memanglah kita harus kecewa belaka. Apalgi kalau

    kita melihat keadaan dikalangan politik kita

    dewasa ini dan bagaimana kotornya cara-cara

     pemimpin kita berbuat pengaruh dan kekuasaan,

    maka bagi kita sebagai bekas pejuang yang kini

    masih menganggur…. 

    Rusman : Tapi politik memang kotor.

    Hamid : Itu sama sekali tidak benar. Politik tidak kotor.

    Malah sebaliknya politik adalah satu hal yang

    murni. Sloganmu itu kini terlalu mudah diucapkan

    orang, seolah suatu kebenaran yang mutlak,

     padahal….. 

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    19/31

    19 | P a g e  

    (Rusman tertawa)

    Hamid : Dengarkan dulu!....

    Rusman : (tertawa) Bagaimana kau bisa berkata begitu, Mid.

    Itu kan omong kosong. Tidakkah kau perhatikan,

     bagaimanapartai yang satu atau pemimpin yang

    satu membusukkan dan menentang partai atau

     pemimpin yang lain, agar partai atau pemimpin

    yang ditentangnya itu jatuh untuk kemenangan

     partainya atau dirinya sendiri? Untuk itu mereka

    menghasut, mendusta, menipu, menyogok,

    mengancam, menculik dan kalau perlu malah

    membunuh. Tidakkah berbuat begitu itu busuk

    semata-mata. Katakanlah politik itu tidak busuk.

    Hamid : Memang, tapi itu sama sekali tidak berarti, bahwa

     politik itu kotor. Sama sekali tidak. Itu hanya

     berarti, bahwa partai-partai itu sendiri , atau lebih

    tepat orang-orangnya itu sendiri yang busuk, yang

    tidak sanggup berbuat apa-apa, kalau tidak dengan

    car-cara yang busuk dan jahat. Jadi jelas, bahwa

     bukanlah politik yang kotor dan busuk itu,

    melainkan orang-orangnya itu sendiri.

    Rusman : (pada pelayan) Hai bung, coba kasih beer lagi.

    Botol kecil saja, ya. Dan ini yang kosong angkat

    saja.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    20/31

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    21/31

    21 | P a g e  

    (Hamid dan rusman berbisik-bisik lagi.)

     Nah, pada suatu malam saudara-saudara, yaitu

    akibat pengkhianatan seorang kawan penyelidikyang tidak tahan uji ketika dia di tangkap dan

    disiksa oleh musuh, maka rumahku tiba-tiba

    digrebek dan aku tidak bisa meloloskan diri, lalu

    diangkut ke markas musuh. 

    SAMSU : (PADA RATNA) Nyonya juga ikut tertangkap?

    RATNA : (Sedikit Tertawa) O, ketika itu saya masih gadis.

    Belum kawin. Dengarpun belum pernah tentang

    adanya seorang pemimpin yang bernama Sumantri.

    Terlihat jelas bahwasanya hamid dan rusman mulai berbisik  –  bisik

    karena mendengar pembicaraan dari sumantri, ratna, dan samsu

    tersebut, hamid dan rusman mulai curiga dengan gerak  –  gerik dari

    orang tersebut

    c.  Klimaks

    Konflik yang meningkat itu akan meningkat terus sampai mencapai

    klimaks atau titik puncak atau puncak kegawatan dalam ceritatersebut7.

    Merupakan tahapan peristiwa dramatik yang telah dibangun

    melalui komplikasi. Tahapan ini melibatkan pihak-pihak yang

     berlawanan untuk saling berhadapan dalam situasi puncak

     pertentangan. Bentrokan tersebut mempertaruhkan nasib para

    tokoh, dan juga merupakan momen yang paling menentukan bagi

    mereka untuk tetap eksis atau tersingkir, hancur dan menderita.

    Kemarahan hamid memuncak saat ia sudah mendengar cerita-cerita

     palsu mereka dan hamid juga mengetahui maksud dari ketiga lelaki

    itu yang bernama Samsu, Sumantri dan Mas Abu. Hamid langsung

    mengatakan kepada mereka bahwasanya mereka adalah penipu

    yang mendustai diri sendiri, tetapi disini Samsu mencoba membela

    dirinya, dia tetap mengatakan dia bukanlah seorang penipu.

    Dengan demikian hamid pun menutup mulut Samsu, dan pada saat

    itu pula hamid mengeluarkan pistol dari saku celananya, kemudian

    ditodongkan pada dada Samsu serta dada-dada yang lainnya.

    Disinilah kekonyolan mereka, mereka rela mengakui

    kebohongannya dari pada harus mati dengan sebuah pistol dan dari

    7 Ibid, 10.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    22/31

    22 | P a g e  

    sebuah pistol kosong itulah mereka membuka semua kepalsuannya

    dan menceritakan semua tentang kepribadian mereka. Situasi

    tersebut terlihat dalam naskah pada halaman 11. Dialognya adalah :

    HAMID : Jangan bohong Kiayi. Tak ada gunanya Kiayimembohongi orang lain. Lagipula berbohong

    dilarang oleh tiap agama. Tentu hal itu Kiayi juga

    ajarkan kepada murid-murid Kiayi, bukan? Karena

     begitu, sekarang lebih baik Kiayi menceritakan

    saja dengan berterus terang kepada kami,

     bagaimanakah cara-cara kiayi ampai bisa begitu

     berhasil mengikat hati para wanita yang menganut

    ajaran kiayi?

    SAMSU : (Melepaskan Tangan Dipundaknya Dengan Sangat

     Jengkel) Jangan pegang aku! Apa ini?

    HAMID : (Menutup Mulut Samsu Dengan Tangannya)  Hai

    kiayi, jangan berteriak-teriak begitu. Tidak kiayi

    lihat? Depan kiayi kan seorang wanita. Apakah

     pantas kiayi berteriak begitu keras? (Setelah

     Berkata Begitu Hamid Menarik Kembali

    Tangannya, Dan Pada Saat Itu Pula

     Mengeluarkan Pistol Dari Saku Celananya.

     Kemudian Ditodongkan Pada Dada Samsu Serta

     Dada-Dada Yang Lainnya.) Saudara-saudarasekalian, saudara-saudara harus tahu pula bahwa

    aku ini sangat benci kepada orang-orang yang suka

    kepada kepalsuan-kepalsuan menipu diri sendiri

    dan berdusta. (Melihat Pistol Ditodongkan Orang-

    Orang Itu Menjadi Gugup, Sumantri Dan Mas Abu

     Bergerak Hendak Lari, Tapi Dengan Isyarat Dari

    Ujung Pistol Mereka Didudukkan Kembali.)

    Kawan-kawan, tenanglah. Jangan gugup dan jangn

     bergerak, karena bergerak sekarang membikin

    saudara-saudara tidak akan bisa bergerak lagi

    untuk selama-lamanya. Dan saudara-saudara tahu,

    dalam hidup ini, gerak itu sangat penting. Sekali

    saudara-saudara, ketahuilah, bahwa aku ini seorang

    laki-laki yang baik hati. Aku hanya benci kepada

    kepalsuan. Karena begitu, kepada orang inipun aku

    tidak lain hanya mau menuntut, supaya ia mau

    mengemukakan pribadinya yang sebenarnya dan

     bukan yang palsu. Jadi ia tidak boleh bohong.

    SAMSU : Sesungguhnya, saya tidak bohong. Saya adalah

    seorang wakil dari NV Melati, suatu perusahaan

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    23/31

    23 | P a g e  

    impor. Kalau saudara tidak percaya, tanyalah Mas

    Abu itu.beliaulah yang selalu mengurus lisensi-

    lisensi bagi perusahaan kami. Atau lebih baik

    datanglah sendiri ke kantor kami; Jalan

    Diponegoro 7, telepon 1722 Gambir.HAMID : Kamu bohong, kiayi Salim. Kamu bohong. Kamu

    adalah seorang kiayi. Aku tahu.

    d.  Resolusi

    Dalam tahap ini konflik mereda atau menurun. Tokoh –  tokoh yang

    memanaskan situasi atau meruncingkan konflik telah mati atau

    menemukan jalan pemecahan8. Adalah bagian struktur dramatik

    yang mempertemukan masalah-masalah yang diusung oleh para

    tokoh, dengan tujuan untuk mendapat solusi.Konfliknya berputar tentang keburukan, egois, dan menutupi

    kebohongan pribadi masing-masing. Disini Hamid dan Rusman lah

    yang telah membuka topeng mereka dan mengetahui siapa mereka

    yang sebenarnya.

    RATNA : Hai! Kenapa saudara hanya mencium tanganku

    saja. Suamiku ‘kan sudah memberi ijin untuk

    mencium bibirku. Ciumlah bibirku. Atau saudara

     barangkali lebih suka mencium aku kalau akusudah telanjang bulat. Baiklah kalau begitu...

    HAMID : Cukup Nyonya, cukup. Nyonya sudah cukup

    membikin hatiku bahagia. Pakailah saja lagi

     pakaian nyonya itu. (Ratna Memakai Kembali

     Pakaiannya) Rus! Rus!  (Rusman Masuk Kembali) 

    Tolong bukakan kembali tutyup mata mereka itu.

    Dan coba tolong pegang pistolku ini. Jagalah

    kawan-kawan kita ini, jangan sampai lari keluar,

    karena diluar banyak angin. Nanti mereka masuk

    angin. (Ia Menyerahkan Pistolnya Pada Rusman,

     Kemudian Menuju Meja Semula Dan Menulis

    Sesuatu Diatas Secarik Kertas Bon. Kertas Itu

     Disimpan Dimejanya Dibebani Dengan Uang

     Logam. Kemudian Kembali Menuju Orang-Orang

     Dan Mengambil Kembali Pistolnya) Nah, saudara-

    saudara, kami sekarang hendak pergi, karena tugas

    kami untuk menolong saudara-saudar sudah

    selesai. Akan tetapi sebelum berangkat, kami ingin

    8 Ibid, 11.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    24/31

    24 | P a g e  

    memberi suatu kenang-kenangan kepada saudara-

    saudara sekalian. Dan kenang-kenangan itu saya

    letakkan diatas meja itu. (Menunjukkan Dengan

    Ujung Pistol. Pada Ratna)  Harap nanti, apabila

    kami sudah pergi dari sini nyonya sendiri yangmengambilnya untuk kemudian diperlihatkan

    kepada kawan-kawan yang lain. (Kepada Rusman) 

    Rus! Bebaskan dulu orang-orang itu dari kakus dan

    katakanlah kepada mereka bahwa uang untuk

    minuman kita ada diatas meja. (Rusman Bergegas

     Ke Belakang, Tak Lama Kemudian Muncul

     Kembali. Hamid Menodongkan Pistolnya Kepada

    Orang-Orang Sambil Bergerak Mundur Menuju

     Pintu)

    Mari kita pergi!.

    e.  Konklusi

    Adalah tahapan akhir dari jalinan struktur dramatik, dimana nasib

     para tokoh menemukan kepastian. Dimana pada saat itu Hamid

    meninggalkan selembar kertas surat yang isinya adalah tentang

    ketololan ketiga lelaki itu dan dimana disana ada seorang wanita

    yang rela mati demi mempertahankan kehormatannya dan harga

    dirinya sebagai seorang wanita.

    Ratna : Silahkan tuan-tuan, Kejarlah orang-orang itu. Pintu

    sudah terbuka luas untuk tuan-tuan. Dan lampu-

    lampu dijalan cukup terang. Ingin kulihat

    kekecutan dan kepalsuan mengejar kejujuran.

    Itulah pesan yang disampaikan oleh ratna untuk mereka orang-

    orang yang bodoh itu.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    25/31

    25 | P a g e  

    3.  Penokohan

    Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Susunan tokoh (drama

     personae) adalah daftar tokoh  –   tokoh yang berperan dalam drama itu. Dalam

    susunan tokoh itu, yang terlebih dulu dijelaskan adalah nama, umur, jenis

    kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan jiwanya itu. Penulis lakon sudah

    menggambarkan perwatakan tokoh  –   tokohnya9. Tokoh dalam naskah dapat kita

    lihat dan analisa dari sudut pendekatan kondisi fisik (fisologis), kejiwaan

    (psikologis), dan status sosial.

    a. 

    Samsu

    Psikologis  : Dalam dialog tokoh samsu terlihat bahwasanya tokoh tersebut

    memiliki sifat sombong dan angkuh seolah  –  olah ia seperti yang paling hebat,

    namun dia hanyalah seorang kiayi.

    Fisiologis  : Berusia kurang lebih 40 tahun, bertubuh kurus tinggi dan berkulit

     putih, berpakaian jas rapi, celana kain, dan berdasi.

    Sosiologis : dilihat dari dialognya, samsu memang seorang wakil direktur namun

    dia hanyalah seorang kiayi. Tokoh ini bisa dikategorikan kelas menengah ke atas.

    b.  Mas Abu

    Psikologis : dilihat dari dialognya, tokoh mas abu tidak jauh beda dengan tokoh

    samsu, berperilaku sombong dan angkuh, merasa paling hebat.

    Fisiologis  : kurang lebih umurnya sekitar 40  –   an, bertubuh ideal, bugar,

     berpakaian kemeja rapi, dan berdasi.

    Sosiologis : secara segi sosiologis, tokoh mas abu hanyalah seorang rentenir kelas

    tinggi namun mengaku sebagai seorang pegawai negeri kelas tinggi. Kelas

    menengah ke atas.

    9 Ibid, 14.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    26/31

    26 | P a g e  

    c.  Sumantri

    Psikologis  : dari dialognya tokoh sumantri berperilaku sombong dan suka

    mempermainkan wanita.

    Fisiologis : berbadan kurus, berusia kurang lebih 40 tahun, berkulit sawo matang,

     berpakaian rapi dan berdasi.

    Sosiologis  : Seorang pemimpin politik yang bekerja sebagai perebut kekuasaan.

    Dikategorikan kelas menengah ke atas.

    d. 

    Ratna

    Psikologis  : ratna seorang wanita yang berpendirian, berani, perempuan yang

     punya harga diri yang tinggi.

    Fisiologis : ia berusia sekitar 35 tahun, berkulit putih, berwajah cantik dan tinggi.

    Sosiologis  : ratna adalah istri dari sumantri, yang rela mati mempertahankan

    harga dirinya, tokoh ini dikategorikan sama dengan sumantri yaitu kelas

    menengah ke atas.

    e.  Hamid

    Psikologis : bergaya bicara tegas, ia hanya ingin mencari sebuah kebenaran pada

    orang  –   orang yang menipu dirinya sendiri, ia merupakan teman dari rusman

    yang sama  –   sama bekas pejuang dan suka membicarakan tentang politik yang

    sering terjadi sekarang ini.

    Fisiologis : hamid masih muda berusia kurang lebih 25 tahun, badan hamid besar,

    tegap seperti atlit, pakaian kurang terurus, terdiri dari kemeja dan pantalon yang

    sudah kumal.

    Sosiologis  : segi sosialnya, hamid adalah seorang pengangguran dan bekas

     pejuang, dikategorikan kelas menengah ke bawah.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    27/31

    27 | P a g e  

    f.  Rusman

    Psikologis : rusman berkarakter tidak bedanya dengan hamid, berbicara tegas dan

    selalu bicara tentang masalah politik.

    Fisiologis  : rusman berusia sama dengan hamid, yaitu berusia sekitar 25 tahun,

    namun berbadan kurus, tapi kelihatan sehat dan bugar, dan juga memakai kemeja

    dan pantalon yang sudah kumal.

    Sosiologis  : sama dengan hamid, seorang pengangguran dan bekas pejuang.

    Dikategorikan kelas menengah ke bawah.

    4. 

    Latar Cerita

    Latar disebut juga sebagai setting, penentuan ini harus cermat sebab drama

    naskah harus juga memberi kemungkinan untuk dipentaskan. Setting biasanya

    meliputi tiga dimensi yaitu : tempat, ruang, dan waktu10. Latar tempat tidak berdiri

    sendiri. Berhubungan dengan ruang dan waktu11,

    a.  Latar Tempat (Ruang)

    latar tempat dalam naskah drama menjelaskan dimana tempat kejadian

     peristiwa yang dihadirkan lakon dalam sebuah pertunjukan. Latar tempat juga

    memberikan pemahaman terhadap gambaran sosial dari peristiwa yang di

    hadirkan melalui dialog. Latar tempat dalam naskah “Pakaian dan Kepalsuan” ini

    adalah sebuah pondok dalam restoran kecil.

    b.  Latar Waktu

    Latar waktu memberikan pemahaman terhadap waktu kejadian peristiwa

    atau gambaran kapan terjadi peristiwa itu. Dan pemahaman terhadap latar waktu

    menjadi bahan pertimbangan untuk ditawarkan. Setting waktu juga berarti apakah

    10

     Prof. Dr. Herman J. Waluyo, Drama: Teori dan Pengajarannya, (Yogyakarta: HANINDITA GRAHAWIJAYA, 2002), 23.11 Ibid, 23.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    28/31

    28 | P a g e  

    lakon terjadi di pagi, siang, sore, ataupun malam hari dan juga berarti zaman

    terjadinya lakon itu12. Latar waktu yang ada pada naskah “Pakaian dan

    Kepalsuan” tersebut adalah pada malam hari kira –  kira pukul 22.00.

    c.  Latar Suasana

    Latar suasana merupakan sebuah bentuk gambaran suasana yang terdapat

    dalam peristiwa-peristiwa pada naskah. Penggambaran suasana diwujudkan

    melalui alur atau plot dan juga dari bangunan konflik yang mempunyai dramatik.

    Adapun susana dalam naskah “Pakaian dan Kepalsuan” tersebut didominasi

    suasana tegang yang dihadirkan oleh tokoh hamid.

    5.  Tekstur Lakon

    Tekstur Lakon adalah bagian-bagian yang terdapat dalam lakon yang

    menjadi landasan dalam penyusunan desain penciptaan. Penjabaran dari analisa

    struktur lakon merupakan elemen yang bertujuan untuk mencapai pemahaman

    maka tekstur lakon merupakan bagian dari proyeksi lakon yang sudah dapat

    dirasakan dan di raba. Adapun yang menjadi bagian dari tekstur lakon adalah:

    dialog, suasana dan spektakel. Penjabaran tekstur lakon  Pakaian dan Kepalsuan 

    selengkapnya sebagai berikut :

    a.  Dialog

    Percakapan yang terjadi antara tokoh satu dengan tokoh yang lain dalam

    sebuah lakon. Dialog selain berfungsi memberikan informasi tentang karakter

    tokoh, juga merupakan elemen penting untuk menciptakan alur cerita serta untuk

    menegaskan tema, latar cerita juga menentukan tempo atau irama permainan.

    Dalam lakon Pakaian dan kepalsuan yang dikarang oleh Averchenko dan disadur

    12 Ibid, 23.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    29/31

    29 | P a g e  

    oleh Achdiat K. Mihardja tersebut menampilkan dialog keseharian tanpa simbolik

    yaitu seputar politik, dan kebohongan –  kebohongan.

     b.  Suasana

    Lakon pakaian dan kepalsuan ini di dominasi dengan suasana tegang yang

    di ciptakan oleh tokoh hamid dan rusman dan menyebabkan beberapa perdebatan

    serius mengenai kepalsuan  –   kepalsuan identitas mereka yang di buat  –   buat

    sehingga menyulut kemarahan dari seorang hamid yang tidak suka dengan

    kepalsuan tersebut.

    c. 

    Spektakel

    Spektakel (mise on scene) merupakan perwujudan dari unsur-unsur

     pementasan yang bersifat audio visual. Spektakel meliputi unsur lakuan, tata

    artistik, tata cahaya, tata suara atau musik dan segenap pedukung pementasan

    yang lain. Merujuk gaya dan aliran realisme yang pencipta pilih dalam

     penyutradaran lakon  pakaian dan kepalsuan  ini maka spektakel yang dihadirkan

    adalah spektakel realis yaitu segala unsur-unsur pemanggungan merupakan

    tampilan agar menyerupai kenyataan, selain juga berpedoman pada waktu

    kejadian yang dipilih yakni sesudah zaman orde baru dipagi hari.

    6.  Analisis Gaya Lakon

    Lakon pakaian dan kepalsuan yang merupakan lakon bergaya ekspresi,

    yaitu lakon lakon penyampaian yang berasal dari kebiasaan atau spontanitas yang

    segaja diciptakan untuk mengungkapkan atau menyatakan diri terhadap

    lingkungan sekitarnya.

    Lakon pakaian dan kepalsuan adalah lakon yang sebenarnya cukup jelas

    mengindikasikan suatu gaya dalam lakon. Jika dilihat dari sisi tematis, dialog-

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    30/31

    30 | P a g e  

    dialog yang terdapat dalam lakon, merupakan dialog-dialog keseharian dengan

    motif dialog (spine) yang sangat terlacak secara jelas, maka lakon surat pada

    gubernurini merupakan lakon realisme. Begitu juga penanjakan alurnya yang

    dinamik dengan progresi alur yang terkesan sangat jelas. Serta perubahan emosi

    yang ditimbulkan oleh tokoh yang memiliki "tensi" meningkat sehingga

    kausalitasnya yang dapat terbaca secara gamblang menempatkan lakon ini sebagai

    lakon bergaya realism sugestif. 

    7.  Analisis bentuk Lakon

    Teater yang berkembang semenjak dari zaman yunani, telah

    menggolongkan bentuk teater dalam dua jenis, yaitu: lakon tragedi dan lakon

    komedi13.  Jakob Sumardjo  menggambarkan lakon tragedi sebagai lakon yang

    dipenuhi dengan pembunuhan, dendam dan penyesalan yang sering terjadi pada

    tokoh utamanya. Berbeda dengan lakon komedi yang selalu menggambarkan

    kegembiraan atau yang membuat penonton tertawa dan gembira14. Perkembangan

    selanjutnya muncul drama tragikomedi, yakni lakon yang menggambarkan tokoh

    utamanya dalam konflik atau peristiwa yang lucu atau konyol. Lakon drama

    tragikomedi, tokoh utamanya seringkali mengalami peristiwa menyedihkan,

    menegangkan atau menimbulkan rasa iba, prihatin dan simpati15.

    Merujuk batasan Willy F. Sambung tentang lakon tragikomedi di atas

    maka digolongakan bahwa lakon pakaian dan kepalsuan adalah lakon

    tragikomedi. Indikasi-indikasi yang dapat dijabarkan untuk menjawab kesimpulan

    di atas antara lain, dapat di lihat dari dialog-dialog yang digunakan, yaitu

    13 Jakob Sumardjo, Op Cit., hal. 8.14 ibid15

     Willy F Sambung, Pengetahuan Tentang Bentuk-bentuk Lakon, Bandung: CV. Rosdakarya1984,hal. 11.

  • 8/18/2019 Analisis Naskah - Pakaian Dan Kepalsuan Bab 1 dan Bab 2

    31/31

    mencoba menyederhanakan persoalan yang seharusnya belum menjadi kewajiban

    mereka, atau bahkan sebaliknya, dimana keseluruhan tokoh memperumit

     persoalan-persoalan diantara mereka. Namun tokoh  –   tokoh tersebut tetap saja

    terjebak didalam persoalan-persoalan tersebut. Dialog yang diucapakan sering

    terkesan konyol karena penyampaiannya dengan nada yang tinggi dan juga polos.