Top Banner
ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK PADA PEMBULUH DARAH DIDALAM MEDAN MAGNET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE KE-EMPAT Dosen Pembimbing : Dr. Chairul Imron, MI.Komp. Tahiyatul Asfihani, S.Si, M.Si Hesti Hastuti 12 11 100 041 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
47

ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

Nov 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK PADA PEMBULUH DARAH DIDALAM MEDAN MAGNET DENGAN

METODE RUNGE-KUTTA ORDE KE-EMPAT

Dosen Pembimbing : Dr. Chairul Imron, MI.Komp. Tahiyatul Asfihani, S.Si, M.Si

Hesti Hastuti 12 11 100 041

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Page 2: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA Abstrak

Nanopartikel magnetik memiliki peran penting dalam dunia kedokteran modern yaitu sebagai obat yang ditargetkan oleh magnet. Obat yang ditargetkan oleh magnet tersebut disuntikan kedalam tubuh kemudian akan dibawa oleh darah mengalir ke seluruh tubuh. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal, diperlukan suatu model lintasan nanopartikel magnet didalam pembuluh darah. Sistem tersebut dibantu dengan medan magnet yang diposisikan diluar tubuh. Dengan menggunakan metode Runge-kutta, diperoleh jarak antara pusat pembuluh darah dengan pusat medan magnet yang lebih tepat adalah 0.025 m dimana posisi lintasannya menuju kearah pusat medan magnet yaitu nol ( z/Rm=0). . Kata kunci: Nanopartikel magnetik, Obat yang ditargetkan oleh magnet, Lintasan nanopartikel magnetik, Metode runge kutta.

Page 3: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 5 KESIMPULAN, SARAN DAN DAFTAR PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OUTLINE

Page 4: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Masalah

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Batasan

Masalah

1.4

Tujuan

1.5

Manfaat

yumetospirit19.blogspot.com/2013

Page 5: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1 2.1

penelitian

sebelumnya

2.2

Sistem

transportasi

nanopartikel

2.3

Gaya

magnetik

2.4

Gaya

fluida

2.5

Gaya

apung

Magnetic drug targeting:

biodistribution and dependency on magneticfield

strength Alexiou, C. A. Schmidt, R. Klein, P. Hullin

Nanotechnology: a focus on

nanoparticles as a drug delivery

system

Kingsley, J.D.H. Dou, J. Morehead, B. Rabinow, H.E. Gendelman, C.J. Destache

The behaviors of ferromagnetic

nanoparticles in and around blood vessels

under applied magnetic fields

Nacev, A.C. Beni, O. Bruno, B. Shapiro

Effect ofnon-Newtonian

characteristics of blood on magnetic

targeting in the impermeable micro

vessel

Shaw, S. Murthy, P.V.S.N. Pradhan, S.C

Solution Nanomagnetic Particle Motion in a Fluid Environment Under the Influence of Magnetic Field with Finite Difference Method

Wahyuni, Nurdin, Prof. Dr. rer.nat. H.W.B. Juarlin, E

Mathematical modelling for trajectories of magnetic nanoparticles in a blood vessel under magneticfield

Shashi Sharma, V.K. Katiyar, Uaday Singh

2.6

Persamaan

gerak

kecepatan

partikel

2.7

Metode

runge-

kutta

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Masalah

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Batasan

Masalah

1.4

Tujuan

1.5

Manfaat

Page 6: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

Bagaimana model lintasan nanopartikel magnet dalam pembuluh darah dengan bantuan daerah medan magnet yang diterapkan melalui magnet silinder yang diposisikan

di luar tubuh dengan menggunakan metode Runge-Kutta?

1

Bagaimana simulasi lintasan nanopartikel magnet dengan menggunakan software Matlab?

2

1.1 Latar

Belakang

Masalah

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Batasan

Masalah

1.4

Tujuan

1.5

Manfaat

BAB I PENDAHULUAN

Page 7: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1.1 Latar

Belakang

Masalah

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Batasan

Masalah

1.4

Tujuan 1.5

Manfaat

Magnet memiliki batas tak terhingga dan berorientasi pada arah tegak lurus dari aliran darah (arah z).

Pembuluh darah berbentuk tabung silinder dengan aliran laminar partikel magnetik dalam paralel darah ke sumbunya.

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan lintasan nanopartikel tersebut adalah metode Runge-Kutta orde ke-empat.

BAB I PENDAHULUAN

nanopartikel magnet yang digunakan adalah ferromagnetic 𝐹𝑒3𝑂4 yang memiliki suseptibilitas sangat luas yaitu 𝑥𝑃 ≫ 1

Page 8: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1. transportasi nanopartikel magnetik didalam pembuluh darah dengan Silinder magnet diposisikan diluar pembuluh untuk penerapan medan magnet

Keterangan : Rv : jari-jari pembuluh darah Rm : jari-jari magnet H : medan magnet d : jarak nanopartikel magnet dari pusat magnet

Z

X

H

d

Rm

Rv

Page 9: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

Memodelkan lintasan nanopartikel magnet dalam pembuluh darah dengan bantuan daerah medan magnet yang diterapkan melalui magnet silinder yang diposisikan diluar tubuh dengan menggunakan metode Runge-Kutta

Mensimulasikan lintasan nanopartikel magnet dengan menggunakan Matlab untuk mengoptimalkan posisi luar magnet yang dapat menangkap partikel magnetik di lokasi tumor untuk obat penargetan yang efektif.

1

1.1 Latar

Belakang

Masalah

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Batasan

Masalah

1.4 Tujuan 1.5

Manfaat

BAB I PENDAHULUAN

Page 10: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB I PENDAHULUAN

1

2

3

Sebagai rujukan dan referensi bagi pihak medis/badan pemerintahan yang terkait dalam menyelesaikan masalah obat

penargetan magnetik

Kontribusi pada pengetahuan karakteristik tentang nanopartikel magnet untuk obat penargetan magnet yang

efektif.

Memahami tentang aplikasi matematika pada bidang

kesehatan.

1.1 Latar

Belakang

Masalah

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Batasan

Masalah

1.4

Tujuan 1.5

Manfaat

Memahami Aplikasi numerik pada permasalahan lintasan nanopartikel magnet pada pembuluh darah didalam medan magnet.

Page 11: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh

darah.

2.3 Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagneti

k

Sifat fisika Sifat kimia

Warna : hitam Rumus kimia : Kilau : kusam Unsur yang terkandung :

𝐹𝑒, 𝑂

Kristal magnetit tidak tembus pandang (buram)

Unsur pengotor (impuritas):

Struktur Kristal spinel Mn, Mg, Zn, Ni, Cr, Ti, V dan Al

Tingkat kekerasan 681-792 kg/𝑚𝑚2

Kepadatan : 5,2 gr/𝑐𝑚3 Temperatur Curie (Tc) = 5750 − 5850𝑐

Page 12: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3 Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagneti

k

Bila darah mengalir dengan kecepatan tetap melalui pembuluh darah yang panjang dan licin, darah mengalir dalam aliran laminar, dengan setiap lapisan

darah tetap berjarak sama dari dinding.

Ketika kecepatan aliran darah menjadi terlalu besar, sewaktu melewati suatu obstruksi di pembuluh, sewaktu aliran berbelok tajam, atau sewaktu mengalir melalui permukaan kasar, aliran dapat menjadi turbulen dan tidak laminar.

𝑅𝑒 =𝑣. 𝑑𝜂𝜌

dimana : 𝑅𝑒 = bilangan Reynold merupakan ukuran kecenderungan terjadinya turbulensi 𝑣 = kecepatan aliran darah (dalam sentimeter per detik) 𝑑 = diameter pembuluh darah 𝜂 = viskositas 𝜌 = massa jenis

Page 13: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3

Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagneti

k

Hukum Newton 1

𝐹 = 0

Hukum Newton II

𝐹 = 𝑚. 𝑎

Hukum Newton III

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

jika jumlah gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah nol, maka ada dua kemungkinan keadaan benda yaitu benda dalam keadaan diam atau benda sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan.

Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa konstan adalah setara dengan hasil kali massa benda dengan percepatannya.

gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah. gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah.

Page 14: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3

Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagneti

k

Tahun 1820 Oersted menyatakan: arus dalam kawat dapat menghasilkan efek – efek magnetik yaitu mengubah

orientasi jarum kompas. Medan magnet di definisikan sebagai ruang disekitar magnet atau konduktor yang

mengangkut arus. Vektor medan magnet 𝐵secara kuantitatif dinyatakan dengan induksi magnet.

INDUKSI MAGNETIK induksi magnet dapat didefinisikan melalui efek

medan magnet tersebut terhadap benda, misalnya muatan yang bergerak karena ada medan magnet.

Page 15: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3

Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagneti

k

Jika arah 𝐵 diubah (namun tetap melalui P) maka arah F berubah, walaupun masih tegak lurus 𝑣 .Untuk dua arah 𝑣 tertentu (dua arah yang berlawanan) diperoleh

harga F = 0; misal adalah arah 𝐵

Setelah arah 𝐵diperoleh arahkan 𝑣 supaya muatan

uji 𝑞0 bergerak dalam arah tegak lurus 𝐵dalam hal ini

diperoleh 𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠. Besar 𝐵didefinisikan sebagai :

𝐵 =𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠

𝑞0𝑣=

𝐹⊥

𝑞0𝑣; 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑣 ⊥ 𝐵

Page 16: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3

Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagneti

k

Gaya Magnet Pada Sebuah Arus

Arus adalah kumpulan muatan yang bergerak. Jika n adalah banyaknya elektron persatuan volume, maka rapat arusnya:

𝑗 = 𝑛𝑞𝑒𝑣𝑑

𝑣𝑑 =𝑗

𝑛𝑞𝑒

Elekton yang bergerak dengan kecepatan 𝑣𝑑 ⊥ 𝐵 akan memperoleh gaya magnet:

𝐹 = 𝑞𝑒𝑣𝑑𝐵 = 𝑞𝑒

𝑗

𝑛𝑞𝑒𝐵 =

𝑗𝐵

𝑛

Karena dalam konduktor ada 𝑛. 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑛𝐴𝑙 elektron, maka: 𝑉 = 𝐴. 𝑙 𝐴𝑗 = 𝑖

𝐹 = 𝐴𝑙𝑛𝑗𝐵

𝑛= 𝑖𝑙𝐵

Ini hanya berlaku jika 𝑙 ⊥ 𝐵

secara umum : 𝐹 = 𝑖𝑙 × 𝐵 atau 𝑑𝐹 = 𝑖𝑑𝑙 × 𝐵

Gerak elektron didalam silinder tabung

Page 17: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3

Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaan

Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagnetik

Persamaan Maxwell

• Apabila ada medan magnetik yang berubah-ubah maka akan timbul medan listrik. Begitu juga apabila didalam ruang terdapat medan listrik yang berubah-ubah maka disana akan timbul pula medan magnetik. Persamaan Maxwell dirumuskan dalam besaran medan magnet 𝐵 dan medan listrik 𝐸.Seluruh persamaan Maxwell terdiri dari empat Persamaan medan, yang masing-masing dapat dipandang sebagai hubungan antara medan dan distribusi sumber, baik sumber muatan ataupun sumber arus[14].

• 𝛻 × 𝐻 = 𝑗 =1

𝑐

𝜕𝐸

𝜕𝑡

• 𝛻 . 𝐵 = 0

• 𝐵 = 𝜇0𝐻

• 𝛻 × 𝐸 = −1

𝑐

𝜕𝐻

𝜕𝑡

Page 18: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Nanopartikel

Magnetik

2.2 Aliran Darah

dalam pembuluh darah.

2.3

Hukum Newton

2.4.1

Magnet

2.4.2

Persamaa

n Maxwell

2.4.3

Bahan

Ferromagnetik

Paramagnetik

𝐾𝑚 > 1, 𝑋𝑚 > 0 konstan dan harga tunggal.

dengan km = konstanta magnetik

Xm = suseptibilitas magnetik

Diamagnetik

𝐾𝑚 < 1, 𝑋𝑚 < 0 konstan dan harga tunggal.

Ferromagnetik

𝐾𝑚 >> 1, 𝑋𝑚 >> 0 fungsi H dan hysterisis.

Harga Km tidak tunggal pada medan yang sama melainkan bergantung pada harga H sebelumnya, peristiwa ini dinamakan hysteresis

Bahan magnetik

Page 19: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

•Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari karakteristik deformasi yang terbatas ketika menerima atau mengalami suatu gaya geser sedangkan fluida memperlihatkan fenomena sebagai zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami tekanan geser dengan kata lain yang dikategorikan fluida adalah suatu zat yang tidak mampu menahan tekanan geser tanpa berubah bentuk.

FLUIDA

Page 20: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

Kerapatan Jumlah/kwantitas suatu zat pada suatu unit volume density dapat dinyatakan dalam tiga bentuk:

Massa jenis (𝜌) satuan dalam SI adalah (𝑘𝑔/𝑚3)

Berat spesifik (𝛾)= 𝜌. 𝑔, satuan dalam SI adalah

(𝑁

𝑚3) dimana g adalah

percepatan gravitasi (≈ 9.81 𝑚/𝑠2)

Spesifik gravity (s.g) merupakan

perbandingan antara density dengan berat

spesifik suatu zat terhadap density atau

berat spesifik suatu standard zat (umumnya terhadap air). Jadi s.g

tidak mempunyai satuan.

Page 21: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

Viskositas Viskositas suatu fluida merupakan ukuran ketahanan suatu fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan pada fluida.

Dengan mengukur kopel (penyebab gerak rotasi) silinder dan kecepatan sudut silinder, viskositas zat cair dapat ditentukan. Dalam satuan SI

tegangan 𝜏 = 𝜇𝑑𝑢

𝑑𝑦, atau dengan kata lain tegangan geser

diekspresikan dalam 𝑁

𝑚2 (𝑝𝑎) dan gradient kecepatan (𝑑𝑢/𝑑𝑦) dalam

(𝑚/𝑠)/𝑚, karena itu satuan SI untuk viskositas dinamik adalah 𝑁. 𝑠/

𝑚2atau 𝑘𝑔

𝑚. 𝑠. Sedangkan viskositas kinematik (𝑣) didefenisikan sebagai

perbandingan viskositas dinamik terhadap kerapatan (density) 𝑣 = 𝜇/𝜌

dalam SI viskositas kinematik mempunyai satuan 𝑚3

𝑠.

Page 22: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

Misalkan fluida ideal yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola atau sebuah bola bergerak di dalam fluida yang diam. Garis-garis fluida akan membentuk pola simetis sempurna disekeliling bola. Tekanan terhadap sembarang titik pada permukaan bola yang menghadap arah aliran dayan tepat sama dengan tekanan pada arah hilir aliran, sehingga resultan gaya terhadap sebesar nol jika fluida memiliki viskositas, timbul gaya gesekan tehadap bola itu yang disebut gaya stokes.

𝐹𝑠 = 6𝜋𝜂𝑟𝑣

Hukum Stokes

Page 23: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

Gaya apung adalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawan berat dari benda yang direndam. Pada sebuah kolom fluida, tekanan meningkat seiring

dengan bertambahnya kedalaman sebagai hasil dari akumulasi berat air di atasnya.

Gaya Apung

𝐹𝑏 = 𝑉𝑝 𝜌𝑝 − 𝜌𝑓 𝑔

Page 24: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

Setiap objek, keseluruhan atau sebagian tenggelam di dalam fluida, akan selalu

terangkat oleh gaya yang setara dengan gaya berat fluida yang dipindahkan akibat keberadaan objek tersebut

Prinsip Archimedes

Archimedes dari Syracuse, Sicily, menemukan prinsip ini pada tahun 212

sebelum masehi. Untuk benda yang mengapung maupunt enggelam, di

cairan maupun gas, prinsip Archimedes dapat dinyatakan sebagai:

Page 25: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

𝑓 𝑥 + Δ𝑥 = 𝑓 𝑥 +Δ𝑥

1!𝑓′ 𝑥 +

Δ𝑥2

2!𝑓′′ 𝑥 + ⋯

𝑓 𝑥 − Δ𝑥 = 𝑓 𝑥 −Δ𝑥

1!𝑓′ 𝑥 +

Δ𝑥2

2!𝑓′′ 𝑥 − ⋯

Penggunaan metode beda hingga dilakukan dengan cara menganti koefesien persaman diffrensial dengan koefesien beda (diffrence), skema beda (diffrence scheme) merupakan suatu pendekatan dari suatu derivatif pada suatu titik Metode ini digunakan untuk memecahkan persamaan diferensial parsial secara numerik, dengan menggunakan deret Taylor yang diputus pada orde tertentu sesuai kebutuhan yang ada. Sebagai contoh uraian deret Taylor adalah:

Page 26: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.1 Definisi fluida

2.5.2 Beberapa Istilah Dalam Mekanika

Fluida.

2.5.3

Hukum Stokes

2.6

Gaya

Apung

2.6.1

Prinsip

Arcimedes

2.7.1

Metode Beda

Hingga

2.7.2

Metode Runge

Kutta

Metode Runge Kutta

𝑥𝑛+1 = 𝑥𝑛 +1

6(𝑘1,𝑥 + 2𝑘2,𝑥 + 2𝑘3,𝑥 + 𝑘4,𝑥)

𝑦𝑛+1 = 𝑦𝑛 +1

6(𝑘1,𝑦 + 2𝑘2,𝑦 + 2𝑘3,𝑦 + 𝑘4,𝑦)

𝑘1,𝑥 = ℎ𝑓 (𝑡0, 𝑥0)

𝑘2,𝑥 = ℎ𝑓(𝑡0 +ℎ

2, 𝑥0 +

𝑘1,𝑥

2)

𝑘3,𝑥 = ℎ𝑓(𝑡0 +ℎ

2, 𝑥0 +

𝑘2,𝑥

2)

𝑘4,𝑥 = ℎ𝑓(𝑡0 + ℎ, 𝑥0 + 𝑘3,𝑥)

𝑘1,𝑦 = ℎ𝑓 (𝑡0, 𝑦0)

𝑘2,𝑦 = ℎ𝑓(𝑡0 +ℎ

2, 𝑦0 +

𝑘1,𝑦

2)

𝑘3,𝑦 = ℎ𝑓(𝑡0 +ℎ

2, 𝑦0 +

𝑘2,𝑦

2)

𝑘4,𝑦 = ℎ𝑓(𝑡0 + ℎ, 𝑦0 + 𝑘3,𝑦)

Page 27: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB III METODE PENELITIAN

Memodelkan lintasan nanopartikel magnet

Mensimulasikan model melalui program Matlab

•Membuat Persamaan kecepatan partikel terhadap sumbu x dan z. •Membuat model lintasan nanopartikel magnet dengan metode Runge-Kutta

Menganalisis hasil simulasi

Selesai

Studi literatur dan pengumpulan data

Mulai

Gambar Skema dalam menyelesaikan model lintasan nanopartikel magnetik

Page 28: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB III METODE PENELITIAN

Z

X

H d

Rm

Rv

Z

X

H

d

Rm

Rv

Z

X

H

d

Rm

Rv

Page 29: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

2

3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang digunakan

pada nanopartikel magnet didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

𝑚𝑝

𝑑𝑣𝑝

𝑑𝑡= 𝐹𝑒𝑥𝑡

𝐹𝑒𝑥𝑡 = 0

𝐹𝑒𝑥𝑡 = 𝐹𝑚 + 𝐹𝑓 + 𝐹𝑏

𝐹𝑚 + 𝐹𝑓 + 𝐹𝑏 = 0

𝑚𝑝 dan 𝑣𝑝 adalah massa partikel dan

kecepatan partikel, sementara 𝐹𝑒𝑥𝑡 adalah semua gaya luar yang bekerja pada gerak nanopartikel yaitu gaya magnet (𝐹𝑚) , gaya fluida (𝐹𝑓) dan gaya apung (𝐹𝑏).

Berdasarkan hukum Newton kedua :

Page 30: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang

digunakan pada nanopartikel magnet

didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

Gambar .Sistem kerja gaya magnet pada nanopartikel magnet dengan medan magnet diluar tubuh

Berdasarkan Persamaan (2.3) dan Persamaan Maxwell 1-4 (2.4), maka akan diperoleh perhitungan gaya magnet sebagai berikut:

𝐹𝑚 = 𝑞𝑣𝐵

= 𝑞𝑗

𝑛𝑞𝐵

=𝑗

𝑛𝐵

=𝛻 × 𝐻

𝑛𝜇0𝐻

=1

𝑛

𝛻 . 𝐻

(cos 0)𝜇0𝐻

=1

𝜇0𝑅𝑝/𝜂. 𝑐. 𝐴

𝛻 . 𝐻

1𝜇0𝐻

=𝜂. 𝑐. 𝐴

𝑅𝑝(𝛻 . 𝐻)𝐻

=𝜂. 𝑐. 4𝜋𝑅𝑝

2

𝑅𝑝(𝛻 . 𝐻)𝐻

= 𝜂. 𝑐. 4𝜋𝑅𝑝(𝛻 . 𝐻)𝐻

dan 𝑐 =𝑅𝑝

2

9𝜂

𝜇0𝑋𝑝

1+𝑋𝑝

3

Page 31: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang

digunakan pada nanopartikel magnet

didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

𝐹𝑚 = 4𝜋𝑅𝑝(𝑅𝑝

2

9𝜂

𝜇0𝑋𝑝

1 +𝑋𝑝

3

)𝜂 (𝛻. 𝐻)𝐻

= 4𝜋𝑅𝑝(𝑅𝑝

2

9𝜂

3𝜇0𝑋𝑝

(3 + 𝑋𝑝))𝜂 (𝛻. 𝐻)𝐻

= 4𝜋𝑅𝑝

3

3

𝜇0𝑋𝑝

(3 + 𝑋𝑝)(𝛻.𝐻)𝐻

dengan 4𝜋𝑅𝑝

3

3= 𝑉𝑃 (volume partikel) maka Persamaan gaya

magnet adalah:

𝐹𝑚 = 𝑉𝑃 𝜇0𝑋𝑝

(3 + 𝑋𝑝)(𝛻. 𝐻)𝐻

= 𝜇0𝑉𝑃 𝑋𝑝

(3 + 𝑋𝑝)(𝛻.𝐻)𝐻

Page 32: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

2

3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang

digunakan pada nanopartikel magnet

didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

𝐹𝑚 = 𝐹𝑚𝑥 + 𝐹𝑚𝑧

𝐹𝑚𝑥 𝑥, 𝑧 = 𝜇0𝑉𝑝3𝑥𝑝

𝑥𝑝+3𝐻𝑥 𝑥, 𝑧

𝜕𝐻𝑥 𝑥,𝑧

𝜕𝑥+ 𝐻𝑧 𝑥, 𝑧

𝜕𝐻𝑥 𝑥,𝑧

𝜕𝑧 (10)

𝐹𝑚𝑧 𝑥, 𝑧 = 𝜇0𝑉𝑝3𝑥𝑝

𝑥𝑝+3[𝐻𝑥 𝑥, 𝑧

𝜕𝐻𝑧 𝑥,𝑧

𝜕𝑥+ 𝐻𝑧 𝑥, 𝑧

𝜕𝐻𝑧 𝑥,𝑧

𝜕𝑧] (11)

dengan 𝐻 𝑥, 𝑧 = 𝐻𝑥 𝑥, 𝑧 + 𝐻𝑧 𝑥, 𝑧 yaitu medan magnet dengan komponen arah sumbu x dan arah sumbu z

Page 33: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

2

3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang

digunakan pada nanopartikel magnet

didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

𝐹𝑚𝑥 𝑥, 𝑧 = −𝜇0𝑉𝑝𝑀𝑠2𝑅𝑚

4 3𝑥𝑝

𝑥𝑝+3

𝑝

2 𝑝2+𝑧2 3 (15)

𝐹𝑚𝑧 𝑥, 𝑧 = −𝜇0𝑉𝑝𝑀𝑠2𝑅𝑚

4 3𝑥𝑝

𝑥𝑝+3

𝑧

2 𝑝2+𝑧2 3 (16)

Karena dipengaruhi oleh komponen medan magnet berikut :

𝐻𝑥 𝑥, 𝑧 =𝑀𝑠𝑅𝑚

2 [(𝑥+𝑑)2−𝑧2]

2[ 𝑥+𝑑 2+𝑧2]2 (12)

𝐻𝑧 𝑥, 𝑧 =𝑀𝑠𝑅𝑚

2 2 𝑥+𝑑 𝑧

2[ 𝑥+𝑑 2+𝑧2]2 (13)

Maka gaya magnet menjadi :

Page 34: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang

digunakan pada nanopartikel magnet

didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

Berdasarkan (3) dan (4), gaya fluida juga dipengaruhi oleh arah sumbu x dan sumbu z sehingga: 𝐹𝑓= 𝐹𝑓𝑥𝑥 + 𝐹𝑓𝑧𝑧

𝐹𝑓𝑥 = 6𝜋𝜂𝑅𝑝𝑣𝑃,𝑥 (19)

𝐹𝑓𝑧 = 6𝜋𝜂𝑅𝑝(𝑣𝑃,𝑧−𝑣𝑓,𝑥)

𝐹𝑓𝑧 = 6𝜋𝜂𝑅𝑝(𝑣𝑃,𝑧−2𝑣𝑓 1 −𝑥

𝑅𝑣

2) (20)

Gambar Sistem kerja gaya fluida pada nanopartikel magnet didalam pembuluh darah

Page 35: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2

Menentukan persamaan gaya

magnet yang bekerja pada nanopartikel

4.3 Menentukan

persamaan gaya fluida pada nanopartikel

berdasarkan hukum stokes

4.1 Analisis gaya yang

digunakan pada nanopartikel magnet

didalam pembuluh darah.

4.4 Menentukan

persamaan gaya apung yang bekerja pada nanopartikel

Berikut persamaan yang digunakan untuk menghitung gaya pada partikel yang sesuai dengan daya apung : 𝐹𝑏 = 𝑉𝑝𝜌𝑔𝑥

𝐹𝑏 = 𝑉𝑝 𝜌𝑓 − 𝜌𝑝 𝑔𝑥 (21)

dengan𝜌𝑝 dan 𝜌𝑓 adalah massa jenis partikel dan

fluida serta diketahui bahwa percepatan gravitasi

𝑔 = 9.8𝑚

𝑠. Gaya apung hanya terjadi terhadap

sumbu x karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, sementara terhadap sumbu z besar gayanya adalah nol.

Gambar sistem kerja gaya apung nanopartikel magnet dengan dalam

pembuluh darah.

Page 36: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Simulasi dan Analisis

4.5

Menentukan persamaan kecepatan partikel terhadap

sumbu x dan z

.

Berdasarkan (1), (5), (17), (18), (19) dan (20) maka kecepatan partikel terhadap sumbu x dan z :

𝑣𝑃,𝑥 =𝑑𝑥

𝑑𝑡= 𝜇0

𝑀𝑠2𝑅𝑚

4 𝑅𝑝2

3𝜂

𝑑

𝑑2+𝑧2 3 −2𝑅𝑝

2

9𝜂𝜌𝑝 − 𝜌𝑓 𝑔 (21)

𝑣𝑃,𝑧 =𝑑𝑧

𝑑𝑡= 𝜇0

𝑀𝑠2𝑅𝑚

4 𝑅𝑝2

3𝜂𝑀𝑠

2𝑅𝑚4 𝑧

𝑑2+𝑧2 3 + 2𝑣𝑓 1 −𝑥

𝑅𝑣

2) (22)

Page 37: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Simulasi dan Analisis

4.5

Menentukan persamaan kecepatan partikel terhadap

sumbu x dan z

.

simbol Nilai keterangan

𝑅𝑝 300 nm Jari-jari partikel

𝜌𝑝 5000 𝑘𝑔/𝑚3 Massa jenis partikel

𝑅𝑚 0.02 m Jari-jari magnet

𝑀𝑠 106 𝐴/𝑚 Magnetisasi

𝑅𝑣 75 𝜇𝑚 Jari-jari pembuluh darah

𝑣𝑓 10 𝑚𝑚/𝑠 Kecepatan fluida

𝜂 3,2 × 10−3 𝑁 𝑠/𝑚2 viskositas

𝜌𝑓 1060 𝑘𝑔/𝑚3 Massa jenis fluida

𝑡 130 s waktu

Page 38: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Simulasi dan Analisis

4.5

Menentukan persamaan kecepatan partikel terhadap

sumbu x dan z

.

Hasil simulasi menggunakan metode Runge-Kutta dengan software Matlab akan menghasilkan gambar seperti dibawah ini :

Gambar 3. Lintasan nanopartikel didalam pembuluh darah dengan x yang bervariasi untuk d=2,5cm

Page 39: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Simulasi dan Analisis

4.5

Menentukan persamaan kecepatan partikel terhadap

sumbu x dan z

Page 40: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Simulasi dan Analisis

4.5

Menentukan persamaan kecepatan partikel terhadap

sumbu x dan z

Gambar 7. Lintasan nanopartikel dengan d (pusat magnet dengan pusat pembuluh darah yang berbeda)

Analisis dari gambar 7 terdapat perbedaan pada lintasan nanopartikelnya jika jarak pusat magnet dengan pusat pembuluh darah dibuat bervariasi. Lintasan yang paling tepat adalah lintasan yang memiliki jarak 0.025 m yaitu mendekati pusat medan magnet (𝑧/𝑅𝑚 = 0).

Page 41: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Simulasi dan Analisis

4.5

Menentukan persamaan kecepatan partikel terhadap

sumbu x dan z

Gambar 8. Komponen medan magnet (𝐻𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑧) terhadap pusat pembuluh darah.

Gambar 9. Komponen gaya magnet (𝐹𝑚𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑚𝑧) terhadap sumbu pembuluh darah.

Page 42: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

5.1

Kesimpulan

• Model matematika yang digunakan dalam menentukan lintasan nanopartikel magnet untuk memperoleh hasil yang efektif adalah:

𝑑𝑥

𝑑𝑡= 𝜇0

𝑀𝑠2𝑅𝑚

4 𝑅𝑝2

3𝜂

𝑑

𝑑2 + 𝑧2 3−

2𝑅𝑝2

9𝜂𝜌𝑝 − 𝜌𝑓 𝑔

𝑑𝑧

𝑑𝑡= 𝜇0

𝑀𝑠2𝑅𝑚

4 𝑅𝑝2

3𝜂𝑀𝑠

2𝑅𝑚4

𝑧

𝑑2 + 𝑧2 3+ 2𝑣𝑓 1 −

𝑥

𝑅𝑣

2

• Hasil lintasan nanopartikel magnet didalam pembuluh darah, semakin pendek jarak antara pusat pembuluh darah dengan pusat medan magnet maka semakin banyak partikel-partikel dari nanopartikel magnet yang tertarik oleh medan magnet yang diposisikan diluar tubuh. Dan jarak yang paling tepat adalah 2,5 cm dari pusat medan magnet.

• Posisi lintasan nanopartikel magnet yang paling cepat menuju ke medan magnet adalah di 𝑥/𝑅𝑣 = 0 yaitu posisi partikel yang tepat di pusat pembuluh darah.

Page 43: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

5.1

Kesimpulan

Dalam Tugas Akhir ini belum dibahas mengenai pengaruh sel darah terhadap nanopartikel magnet didalam pembuluh darah

yang membawa magnet menuju ke target pengobatan. Untuk itu, saran kepada peneliti selanjutnya, perlu dibahas pengaruh sel

darah terhadap lintasan nanopartikel magnet didalam pembuluh darah.

Page 44: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

2

3

DAFTAR PUSTAKA

[1] Iswandana, R. Anwar, E. Jufri, M.(2013) ”Formulasi Nanopartikel Verapamil Hidroklorida dari Kitosan dan Natrium Tripolifosfat dengan Metode Gelasi Ionik”.Universitas Indonesia, Jakarta [2] Alexiou, C. A. Schmidt, R. Klein, P. Hullin, et al., (2002) “Magnetic drug targeting: biodistribution and dependency on magneticfield strength”, J. Magn. Magn.Mater. 252 (2002) 363–366 [3] Kingsley, J.D.H. Dou, J. Morehead, B. Rabinow, H.E. Gendelman, C.J. Destache, (2006), “Nanotechnology: a focus on nanoparticles as a drug delivery system”, J. Neuroimmune Pharma. 1 (2006) 340–350. [4] Nacev, A.C. Beni, O. Bruno, B. Shapiro, (2011) “The behaviors of ferromagnetic nanoparticles in and around blood vessels under applied magneticfields”, J. Magn. Magn.Mater. 323 (2011) 651–668 [5] Shaw, S. Murthy, P.V.S.N. Pradhan, S.C.(2010) “Effect ofnon-Newtonian characteristics of blood on magnetic targeting in the impermeable microvessel”, J. Magn. Magn.Mater. 322 (2010) 1037–1043.

Page 45: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

2

3

DAFTAR PUSTAKA

[6] Wahyuni, Nurdin, Juarlin, E. ”Solution Nanomagnetic Particle Motion in a Fluid Environment Under the Influence of Magnetic Field with Finite Difference Method”.University of Hasanuddin,. [7] Sharma, S. Katiyar, V.K. Singh, U. (2015). ” Mathematical modelling for trajectories of magnetic nanoparticles in a blood vessel under magneticfield”. Indian Institute of Technology, Roorkee 247667, India. [8] Martien, R. Adhitamika, Iramie D.K, Iranto, Farida V, Sari D.P, (2012) ” Perkembangan Teknologi Nanopartikel sebagai Sistem Penghantaran Obat” Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Minat Studi Rekayasa Biomedis, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. [9] Alexiou, C. Ardold, W. Klein, R.J. Parak, F.G. Hulin, P. Bergemann,C. Erhardt, W. Wagenpfeil, S. Lubbe, A.S. (2000). ”Locoregional Cancer Treatment with Magnetic Drug Targeting”, Technical University of Munich. [10] Hakim, L., (2008) “Kontrol ukuran dan dispersitas nanopartikel besi oksida”. Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia: Jakarta. [11] Zagarola, M.V. Smits, A.J. (1996), "Experiments in High Reynolds Number Turbulent Pipe Flow", AIAA paper 96-0654, 34th AIAA Aerospace Sciences Meeting, Reno, Nevada.

Page 46: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

2

3

DAFTAR PUSTAKA

[12] Utomo, P. (2010) “Hukum Newton tentang gerak dan gravitasi”.departemen Fisika, fakultas FMIPA. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya. [13] Zaki, M. (2012) “Medan Elektromagnetik”, fakultas FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya. [14] Luknanto, D.,(2005) “Mekanika Fluida”.UGM: Jogjakarta [15] Fleisch, D,(2008) “A student’s Guide to Maxwell’s Equations”, Wittenberg University. [16] Schenck, J.F., (1995) “The role of magnetic susceptibility in magnetic resonance magnetic compatibility of the first and second kinds”, general electric corporate research and sevelopment center. New York : Schenectady 12309. [17] Subakti,I. (2006) “Metode Numerik”.Fakultas Teknologi Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.

Page 47: ANALISIS MODEL LINTASAN NANOPARTIKEL MAGNETIK …

1

2

3