ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN TANGERANG Skripsi Oleh AHMAD SAMSUDIN (1113081000087) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK
PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN TANGERANG
Skripsi
Oleh
AHMAD SAMSUDIN
(1113081000087)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Ahmad Samsudin
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 19 April 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Taman Balaraja Blok D.03 No.5A
Agama : Islam
Telepon/No. HP : 08972679257
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
2002-2006 : SDN Merak I Tangerang
2006-2009 : SMP Daar el-Qolam Tangerang
209-2012 : SMA Daar el-Qolam Tangerang
2012-2014 : D2 CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2013-2017 : S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGALAMAN
2009-2011 : Seni dan Kreatifitas
Forum Diskusi Daar el-Qolam
Pembacaan berita dalam bahasa Arab
Public Speaking Club Daar el-Qolam
2010-2011 : Peserta Language Jamboree Antar Pondok Pesantren Se-Jawa dan
Sumatera
2011-2012 : Magang di PT. Nitto Alam Indonesia Bagian Accounting
vi
ABSTRACT
This study aims to determine the public interest in Tangerang district on
Islamic Banking products. The study was conducted on 100 respondents in
Tangerang. Data were collected using a questionnaire with yes (1) and not (0) scale
and analyzed using analytical methods binary logistic regession. The results
showed that the variables of knowledge and religious have a significant impact on
the public interest choosing Islamic Banking products. The significance value of
the variable of knowledge and religious are 0,000 less than α value is (0.05) with
each coefficient effect of 2,529 and 2,835, so that the logit model obtained:
�� (X) = -2658 + 2,665 * Knowledge + 2,914 * Religion
Keywords: knowledge, location, profit sharing, religious, public interest and binary
Logistic regression
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak minat
masyarakat di Kabupaten Tangerang terhadap produk Perbankan Syariah.
Penelitian dilakukan terhadap 100 responden masyarakat di Kabupaten Tangerang.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala ya (1) dan tidak (0) dan
dianalisis menggunakan metode analisis regesi logisik biner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dan variabel agama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat memilih produk Perbankan
Syariah. Nilai signifikansi variabel pengetahuan dan agama sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari nilai α yaitu (0,05) dengan masing-masing koefisien pengaruh
sebesar 2.529 dan 2.835, sehingga model logit yang diperoleh :
�� (x) = -2.658 + 2.665 * Pengetahuan + 2.914 * Agama
Kata Kunci : pengetahuan, lokasi, bagi hasil, agama, minat masyarakat dan regresi
logistik biner
viii
KATAPENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah menciptakan kita
dalam keadaan mencintai agamanya dan berpegang pada syariat-Nya. Shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang telah
berjihad untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam yang agung dalam akhlak beliau
yang mulia, dan semoga kesejahteraan dan rahmat senantiasa tercurah untuk
keluarganya dan para sahabatnya terkasih yang senantiasa mengikuti petunjuknya,
sehingga mereka beruntung dengan mendapat ridha dan pahala di sisi Allah.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah membesarkanku. Serta senantiasa selalu
memberi semangat dan doa disetiap harinya. Kalian juga telah memberikan
kasih sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesikan
skripsi ini dengan baik. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah
kalian berikan kepada penulis selama ini. Aamiin Ya Rabbal’alamin.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta
jajarannya.
ix
4. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang
begitu besar pada penulis.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Amalia, SE., MSM selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus ini.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
10. Untuk sahabat dan teman seperjuangan CCIT FTUI-2012 dan MIPS 2013.
11. Semua Pihak yang belum disebut di atas, terima kasih atas segala bantuan
selama proses penulisan skripsi ini.
x
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini.Penulis
menyadari bahwa skripsiini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan
dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun kekurangan
dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi tambahan khazanah pengetahuan bagi
kita semua. Aamiin.
xi
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN BIMBINGAN SKRIPSI ............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 12
A. Pengertian Perbankan Syariah.................................................................... 12
B. Prinsip Perbankan Syariah ......................................................................... 13
C. Produk Perbankan Syariah ......................................................................... 15
D. Proses Pengambilan Keputusan Membeli .................................................. 40
E. Minat Nasabah ........................................................................................... 43
F. Maslahah dalam Konsumsi ........................................................................ 46
G. Hubungan antar Variabel ........................................................................... 47
H. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 50
I. Jurnal Terdahulu......................................................................................... 54
J. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 62
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 63
A. Populasi dan Sampel .................................................................................. 63
1.Populasi .................................................................................................. 63
2.Sampel .................................................................................................... 63
B. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 65
1.Data Primer ............................................................................................ 65
2.Data Sekunder ........................................................................................ 65
C. Metode Analisis Data ................................................................................. 66
1.Uji Validitas ........................................................................................... 66
2.Uji Reliabilitas ........................................................................................ 67
3.Analisis Regresi Logistik Biner ............................................................. 67
4.Analisis Indeks Jawaban ........................................................................ 69
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 72
A. Analisis Data dan Pembahasan .................................................................. 72
1.Uji Validitas ........................................................................................... 72
2.Uji Reliabilitas ........................................................................................ 73
3.Analisis Regresi Logistik Biner ............................................................. 74
B. Statistik Daerah Kabupaten Tangerang ...................................................... 82
C. Deskripsi Variabel Penelitian ..................................................................... 89
D. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 96
E. Interpretasi................................................................................................ 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 105
A. Kesimpulan .............................................................................................. 105
B. Saran ......................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 113
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Total Aset Gros, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan FDR Bank
Umum Syariah berdasarkan Kota/Kabupaten ............................................. 5
Tabel 1.2 Sebaran Jaringan Kantor Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
– SPS Agustus 2016 .................................................................................... 6
Tabel 1.3 Luas Wilayah menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (km2) Tahun
2015 ............................................................................................................. 7
Tabel 1.4 Jumlah Perkembangan Perbankan Syariah ............................................. 8
Tabel 2.1 Prinsip yang dilaksanakan oleh Bank Syariah ...................................... 14
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 72
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 74
Tabel 4.3 Variabel dalam Persamaan .................................................................... 75
Tabel 4.4 Uraian Geografis Kabupaten Tangerang Tahun 2014 .......................... 83
Tabel 4.5 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun
2014 ........................................................................................................... 83
Tabel 4.6 Jumlah RT dan RW menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2014 ............................................................................................... 85
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk di Kabupaten Tangerang Tahun 2014 ..................... 87
Tabel 4.8 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Tangerang
Tahun 2014 ............................................................................................... 87
Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Pengetahuan (X1) ...... 91
Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Lokasi (X2) ............. 92
Tabel 4.11 Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Bagi Hasil (X3) ....... 93
Tabel 4.12 Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Agama (X4) ............. 94
Tabel 4.13 Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Minat Masyarakat (Y)
................................................................................................................... 95
Tabel 4.14 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 96
Tabel 4.15 Usia Responden................................................................................... 97
Tabel 4.16 Agama Responden .............................................................................. 98
Tabel 4.17 Informasi Responden .......................................................................... 98
xiv
Tabel 4.18 Nasabah Perbankan ............................................................................. 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah .................................................... 17
Gambar 2.2 Skema Pembiayaan Istishna .......................................................... 20
Gambar 2.3 Skema Pembiayaan Ijarah ............................................................. 21
Gambar 2.4 Skema Pembiayaan Ijarah Muttahiyah Bittamlik .......................... 22
Gambar 2.5 Skema Pembiayaan Musyarakah ................................................... 23
Gambar 2.6 Skema Pembiayaan Mudharabah .................................................. 24
Gambar 2.7 Skema Pembiayaan Hiwalah ......................................................... 26
Gambar 2.8 Skema Pembiayaan Wadi’ah yad dhamanah ................................ 33
Gambar 2.9 Skema Pembiayaan Wadi’ah yad al-amanah ................................ 33
Gambar 2.10 Skema Pembiayaan Mudharabah Penyaluran dan Penghimpun
Dana .......................................................................................................... 35
Gambar 2.11 Skema Pembiayaan Mudharabah muqayyadah of balance
sheet........................................................................................................... 38
Gambar 2.12 Diagram Kerangka Pemikiran ..................................................... 53
Gambar 4.1 Diagram Komposisi Penduduk di Kabupaten Tangerang Tahun
2014 ........................................................................................................... 87
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ................................................................... 113
Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden .......................................................... 119
Lampiran 3: Hasil Uji Validitas ...................................................................... 134
Lampiran 4: Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 136
Lampiran 5: Hasil Regresi Logistik Biner....................................................... 139
Lampiran 6: Tabel Chi-Square ........................................................................ 142
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya Perbankan Syariah di Indonesia, kini
Perbankan Syariah sudah tersebar di kota dan daerah terpencil salah satunya di
Kabupaten Tangerang, hal ini dapat dilihat dengan berdirinya bank-bank yang
menggunakan prinsip syariah di Kabupaten Tangerang hingga saat ini sudah
berdiri 4 Bank Umum Syariah, 2 kantor cabang dan 3 kantor cabang pembantu
Bank syariah. Hal ini mungkin terjadi karena Kabupaten Tangerang didominasi
oleh masyarakat yang beragama Islam, sehingga memiliki keunikan tersendiri
terhadap perilaku mengkonsumsi suatu produk, begitu pula keadaan geografis
yang akan mempengaruhi minat masyarakat dengan memilih suatu Perbankan
Syariah di mana terdapat faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
berhubungan dengan suatu Perbankan Syariah. Namun permasalahan yang
harus dihadapi oleh Perbankan Syariah yakni meliputi rendahnya pemahaman
terhadap Perbankan Syariah khususnya di daerah Kabupaten Tangerang.
Kabuapaten Tangerang, saat ini memiliki 9 kantor Bank Umum
Syariah, yakni Bank BNI Syariah, bank BRI Syariah dan Bank Syariah
Mandiri, dengan jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014
sebanyak 3.264.776 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.671.390 orang
dan jumlah perempuan sebayank 1.593.386 orang. Berdasarkan hasil pra riset
di Kabupaten Tangerang, didapatkan bahwa masyarakat di daerah tersebut
banyak yang tidak berminat terhadap Perbankan Syariah. Hal itu dipengaruhi
2
oleh beberapa faktor, di antaranya faktor pengetahuan, faktor agama, faktor
lokasi dan faktor bagi hasil Perbankan Syariah.
Banyak hal yang memotivasi seseorang untuk berhubungan dengan
lembaga perbankan, baik sebagai kreditor maupun debitor. Alasan masyarakat
berhubungan dengan lembaga perbankan antara lain: balas jasa dari modal
yang disetor, keamanan, fasilitas/kemudahan, pemerolehan jasa pembiayaan,
dan pertimbangan sistem perbankan yang berlaku.
Toni meneliti faktor keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah
(studi kasus di BSM kantor cabang Malang). Berdasarkan hasil penelitian,
ditemukan bahwa keputusan nasabah memilih jasa Bank Syariah ditentukan
oleh 3 faktor utama, yaitu: pelayanan, pengetahuan konsep Bank Syariah dan
harga/pembiayaan. Sedangkan faktor karakteristik Bank Syariah, lokasi dan
promosi tidak berpengaruh secara signifikan. (Toni Prasetyo Utomo, 2014:19-
21)
Neng Karmani meneliti minat masyarakat dalam berhubungan dengan
Bank Syariah di Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa
minat masyarakat dalam berhubungan dengan Bank Syariah dipengaruhi oleh
4 faktor diantaranya: pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran dan
pengetahuan mengenai produk dan mekanisme Bank Syariah. Sedangkan
faktor agama, pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat dalam berhubungan
dengan Bank Syariah. (Neng Karmani, 2012:4-52)
3
Abduh meneliti tentang kepuasan nasabah dan perilaku berpindah ke
Bank Syariah di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa
kepuasan nasabah ditentukan oleh 5 faktor utama, yaitu: staf bank, keuntungan,
penampilan fisik bank, aksesibilitas dan biaya transaksi. Selain itu,
karakteristik dan sampel yang diambil dalam penelitian nasabah Bank Syariah
di Jakarta-Bogor-Depok yaitu sejumlah 75,4 persen nasabah adalah laki-laki,
kebanyakan usia nasabah Bank Syariah antara 26-35 tahun, tingkat pendidikan
rata-rata adalah perguruan tinggi (S1), bidang pekerjaan mereka didominasi
oleh pegawai swasta. (Abduh, 2012:209-215) Berdasarkan penelitian ini,
masyakat yang mempunyai pendidikan dan pengetahuan tentang Bank Syariah
lebih memilih untuk menjadi nasabah dan menggunakan jasa Bank Syariah.
Berdasarkan penelitian Haryadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat
Eka Karesidenan Banyumas memiliki potensi dapat menerima adanya Bank
Syariah dengan baik. Namun perlu adanya perhatian lebih melihat jumlah
presentase distribusi hasil analisis mengenai tingkat keraguan masyarakat yang
tidak menjadi nasabah Bank Syariah yang cukup tinggi. Hal itu menunjukkan
bahwa pada kelompok masyarakat non nasabah Bank Syariah, kepercayaan
masyarakat terhadap Bank Syariah masih perlu ditingkatkan melihat beberapa
kelompok masyarakat masih ragu dengan kecenderungan menolak terhadap
Bank Syariah cukup tinggi. Hal itu disebabkan oleh tingkat pengetahuan,
pelayanan, lokasi dan manfaat keuangan yang sangat mempengaruhi perilaku
masyarakat. (Haryadi, 2007:14-15)
4
Studi literatur mengenai kriteria pemilihan Bank Islam di Malaysia
yang dilakukan Nawi. Kontribusi non-Muslim terhadap pengembangan Bank
Syariah di Malaysia sangat luar biasa, beberapa bank melaporkan bahwa lebih
dari setengah produk keuangan Islam mereka digunakan oleh nasabah non-
Muslim. Berdasarkan kajian komperhensif dan literatur, ditemukan enam
alasan mengapa nasabah memilih Bank Syariah yaitu: pemahaman konsep
Bank Syariah, pemenuhan aturan syariah, kontradiksi agama, kualitas dan daya
tarik yang ditawarkan, kesediaan berhubungan dengan Bank Syariah, prospek
dan potensi Bank Syariah. Namun karakteristik dan preferensi ini akan terus
berubah karena industri perbankan bersifat dinamis. (Nawi, Farah
Amalina:143-151) Dalam rangka bersaing dengan Bank Konvensional, Bank
Syariah harus mampu memahami persepsi masyarakat bahwa sistem Bank
Syariah lebih baik daripada sistem konvensional. Oleh karena itu, dalam
lingkungan yang kompetitif, Bank Syariah perlu sebuah studi mengenai minat
nasabah dalam memilih bank untuk membantu memasarkan produk mereka
secara efektif.
5
Tabel 1.1 Total Aset Gros, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan FDR Bank
Umum Syariah berdasarkan Kota/Kabupaten
Tabel Total Aset Gross, Total Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga, FDR Bank Umum
Syariah berdasarkan Kota/Kabupaten - Agustus 2016
(Financing, Depositor Funds, Percentage of FDR Sharia Commercial Bank based on
City/District)
Propinsi Kota/Kabupaten
Aset Sebelum
Set Off
(Assets Gross)
Pembiayaan
(Financing)
Dana Pihak
Ketiga
(Depositor
Funds)
FDR
Banten
Kab. Tangerang 621 560 522 107,43%
Kab. Serang 1.955 1.420 1.280 110,95%
Kota Cilegon 878 617 694 88,86%
Kota Tangerang 3.128 1.789 2.860 62,56%
Kota Serang 70 26 61 42,42%
Kota Tangerang Selatan 371 206 356 57,92%
Sumber: Statistik OJK
Tabel 1.1 menunjukkan jumlah DPK (Dana Pihak Ketiga) pada Bank
Umum Syariah di provinsi Banten. Berdasarkan data tabel 1.1, terlihat bahwa
di daerah Kabupaten Tangerang dengan jumlah DPK 522 berada di tingkat
keempat setelah Kota Tangerang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Oleh
karena itu, jumlah DPK di atas dapat mempresentasikan banyaknya masyarakat
yang memilih Bank Syariah di daerah tertentu.
6
Tabel 1.2 Sebaran Jaringan Kantor Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah – SPS Agustus 2016
Sebaran Jaringan Kantor Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah - SPS
Agustus 2016
(Distribution of Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit Network by Region )
Kelompok Bank KPO/KC KCP/UPS KK
HOO/BO SBO/SSU CO
Bank Umum Syariah 455 1.167 185
1 Jawa Barat 61 222 28
2 Banten 19 67 8
3 DKI Jakarta 75 162 38
4 Yogyakarta 10 24 13
5 Jawa Tengah 39 90 20
6 Jawa Timur 44 136 18
7 Bengkulu 6 12 1
8 Jambi 7 20 2
9 Nanggroe Aceh
Darussalam 13 22 4
Sumber: Statistik OJK
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jumlah Bank Syariah yang berada di
provinsi Banten sebanyak 67 kantor cabang pembantu sedangkan jumlah
kabupaten di Provinsi Banten terdapat 8 kabupaten/kota. Jika dibandingkan
antara banyaknya jumlah kantor Bank Syariah di Provinsi Banten dengan
jumlah kabupaten di Provinsi Banten, maka setiap kabupaten/kota memiliki
peluang maksimal 8 kantor cabang pembantu Bank Syariah di tiap
kabupaten/kota.
Pada kenyataannya, di Kabupaten Tangerang terdapat 4 Bank Umum
Syariah, 2 kantor cabang dan 3 kantor cabang pembantu Bank Syariah dengan
jumlah total 9 kantor Perbankan Syariah sehingga hal ini berada di atas rata-
rata maksimal jumlah kantor cabang pada suatu kabupaten/kota tertentu.
7
Tabel 1.3 Luas Wilayah menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (km2)
Tahun 2015
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km2) Presentase (%)
1 Kab. Pandeglang 2.764,89 28,43
2 Kab. Lebak 3.426,56 35,46
3 Kab. Tangerang 1.011,86 10,47
4 Kab. Serang 1.734,28 17,95
5 Tangerang 153,93 1,59
6 Cilegon 175,50 1,82
7 Serang 266,71 2,76
8 Tangerang
Selatan 147,19 1,52
Banten 9.662,92 100
Sumber: Ditjen PUM Kementrian Dalam Negeri
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia saat ini ditandai dengan
meningkatnya jumlah kantor cabang serta pengembangan asset di berbagai
wilayah. Selain itu, pertumbuhan asset Perbankan Syariah mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan jumlah perbankan pada tahun
2010 sampai 2014 mencapai 11 Bank Umum Syariah. Pertumbuhan jumlah
kantor cabang pada tahun 2010 sampai 2014 mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Kemudian, pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah Bank Umum
Syariah dari 11 menjadi 12, sedangkan terjadi penurunan jumlah kantor cabang
dari 2.151 menjadi 2.121. Apakah karakter tersebut bersifat khas, dan apakah
hal itu merupakan pasar yang potensial untuk kedepan? Lebih khusus lagi,
perlu pula digali bagaimana potensi perbankan secara umum, baik sektor usaha
maupun segmen masyarakatnya, serta dimana lokasi yang sesuai untuk
pengembangannya.
8
Tabel 1.4 Jumlah Perkembangan Perbankan Syariah
Tahun
Bank
Umum
Syariah
Kantor
Cabang
Unit
Usaha
Syariah
Bank
Perkreditan
Rakyat
Syariah
2010 11 711 23 150
2011 11 1.215 24 155
2012 11 1.401 24 158
2013 11 1.745 23 163
2014 11 2.151 22 163
2015 12 2.121 22 164
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Juni 2016
Sejalan dengan pelaksanaan syariat Islam yang telah berjalan cukup
lama, berbagai upaya dan langkah terus ditempuh oleh pihak yang mempunyai
tanggung jawab untuk menjalankan syariat Islam secara kaffah dalam segala
aspek kehidupan termasuk aspek Perbankan Syariah. Seiring dengan itu
rehabilitasi dan rekontruksi dilakukan di berbagai kegiatan yang dapat
mendukung pelaksanaan syariat Islam dan kebijakan-kebijakan untuk masa
yang akan datang khususnya dalam aspek Perbankan Syariah, oleh sebab itu
Perbankan Syariah perlu mengembangkan jaringan perbankannya dengan
berbagai upaya baik melalui peningkatan pemahaman masyarakat mengenai
produk, mekanisme, sistem dan seluk beluk Perbankan Syariah, perkembangan
jaringan Perbankan Syariah akan tergantung pada besarnya demand
masyarakat terhadap sistem perbankan ini.
Dalam keputusan menjadi nasabah sebuah bank, masyarakat sangat
memperhatikan produk yang ditawarkan oleh perbankan tersebut. Poduk
perbankan yang sesuai dengan sistem syariah lebih cenderung menjadi alasan
bagi masyarakat untuk menabung di Perbankan Syariah, karena lebih
9
meningkatkan kegiatan sosialisasi bahwa bunga adalah riba dan bagi hasil
adalah halal.
Karakteristik sistem Perbankan Syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah) dan tidak menerapkan sistem bunga (riba’)
dikarenakan bunga dalam syariah hukumnya haram. Sistem syariah
memberikan alternatif yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank,
serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika,
mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi,
dan menghindari kegiatan spekulasi dalam bertransaksi keuangan.
Perkembangan minat akan jasa keuangan Perbankan Syariah di
kalangan masyarakat semakin lama semakin pesat. Oleh karena itu, agar
kegiatan sosialisasi dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat
terhadap syariat Islam dalam sektor Perbankan Syariah menjadi lebih efektif,
diperlukan informasi yang lengkap mengenai karakteristik dan perilaku
nasabah/calon nasabah terhadap Perbankan Syariah.
Dilatarbelakangi semua pembahasan diatas, penulis tertarik untuk
membahas lebih lanjut mengenai latar belakang minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah dengan judul “Analisis Minat Masyarakat terhadap Produk
Perbankan Syariah di KabupatenTangerang”.
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih produk
Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang?
2. Bagaimana minat masyarakat Kabupaten Tangerang terhadap produk yang
ditawarkan oleh Perbankan Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih produk Perbankan Syariah di
Kabupaten Tangerang.
2. Untuk lebih memahami bagaimana minat masyarakatdi Kabupaten Tangerang
terhadap produk Perbankan Syariah.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Bagi akademisi, penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi untuk menambah informasi mengenai hal-hal yang melatar belakangi
minat masyarakat dalam memilih produk Perbankan Syariah.
2. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan menambah pengalaman di bidang
penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk
memilih produk Perbankan Syariah.
11
3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan
mengenai produk yang diberikan oleh Perbankan Syariah.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perbankan Syariah
Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 yaitu
bank adalah:
1. Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurakannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
2. Bank Syariah adalah “bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah.”
3. Bank Syariah merupakan Islamic Financial Institution dan lebih dari sekedar
bank (beyond banking) yang berlandasakan al-Qur’an dan hadits yang
mengacu pada prinsip muamalah, yakni sesuatu itu boleh dilakukan, kecuali
jika ada larangannya dalam al-Qur’an dan hadits yang mengatur hubungan
antar manusia terkait ekonomi, sosial dan politik.
Berdasarkan pengertian tersebut, Perbankan Syariah berarti bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di mana tata cara
operasionalnya berdasarkan cara bermuamalat Islam dan mengacu pada
ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadis. Sebagaimana muamalat berisi
ketentuan yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, baik
hubungan individu dengan individu, maupun atara individu dengan kelompok
(masyarakat).
13
B. Prinsip Perbankan Syariah
Eksistensi Perbankan Syariah tidak hanya dilihat dari ketiadaan sistem
riba dalam seluruh transaksinya, tetapi dilihat dari sistem yang dapat membawa
manusia mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Ada beberapa prinsip
utama yang dianut oleh Perbankan Syariah (Ikit, 2015: 61), di antaranya:
1. Larangan riba (bunga) dalam berbagai bentuk transasksi.
2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada memperoleh
keuntungan yang sah menurut syariat.
3. Menumbuh kembangkan zakat.
Prinsip fundamental dalam Perbankan Syariah adalah bebas dari bunga.
Oleh karena itu Perbanksn Syariah menerapkan pola bagi hasil. Penerapan pola
pembiayaan usaha dengan prinsip bagi hasil akan menumbuhkan rasa taggung
jawab pada masing-masing pihak. Konsep yang diterapkan adalah hubungan
investor yang harmonis sehingga dalam menjalankan kegiatannya semua pihak
pada hakekatnya akan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga
memperkecil kemungkinan resiko terjadinya kegagalan usaha. (Ikit, 2015: 47)
Selain itu hubungan dengan nasabah adalah hubungan mitra usaha (Ikit,
2015: 62), oleh karena itu keuntungan yang diperoleh dibagi bersama sesuai
proporsi keikutsertaan sebagai mitra. Demikian sebaliknya apabila terjadi
kerugian maka akan ditanggung bersama antara mitra sesuai dengan
proporsinya.
14
Keunikan karakteristik Perbankan Syariah yaitu berlandaskan syariat
Islam yang mengaharamkan riba dalam setiap transaksi keuangan, baik
kegiatan penyimpanan maupun penyaluran dana yang tidak dikenakan bunga.
Tabel 2.1 Prinsip yang dilaksanakan oleh Perbankan Syariah (Ikit,
2015: 46)
Permasalahan Perbankan Syariah
Landasan
Operasional
1. Berdasarkan prinsip syariah Islam.
2. Uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditi.
3. Bunga dalam berbagai bentuknya dilarang.
4. Menggunakan prinsip bagi hasil dari keuntungan atas transaksi real.
Fungsi dan
Peran
1. Agen/manajer investasi.
2. Investor.
3. Penyedia jasa lalu lintas pembayaran (keuangan).
4. Fungsi operasinal sebagi pengelola dana kebajikanZis.
5. Hubungan dengan nasabah adalah hubungan kemitraan (timbal
balik).
Resiko Usaha
1. Dihadapi bersama antara bank dengan nasabah dengan prinsip
keadilan dan kejujuran.
2. Tidak mengenal kemungkina terjadinya selisih negatif.
Sistem dan
Pengawasan
Adanya dewan pengawas syariah untuk memastikan adanya
operasional bank tidak menyimpang dari syariah disamping tuntutan
moralitas penyedia bank dan nasabah sesuai dengan akhlakul karimah.
15
C. Produk Perbankan Syariah
Umumnya terdapat dua kegiatan utama dalam operasional perbankan
syariah yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana.
لعلكم تفلحونو ضاعفة واتقوا للاه با أضعافا م اتقوا النار التي أعدت للكافرين يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا الره
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk
orang-orang yang kafir.” (Ali Imran [3]: 130)
Menurut Mujahid sebab turunnya ayat ini dikarenakan orang Arab
terbiasa melakukan transaksi jual-beli dengan jangka waktu (kredit). Jika
waktu pembayaran tiba mereka ingkar dan tidak mau membayar dengan
demikian bertambah besar bunganya, dan semakin pula bertambah jangka
waktu pembayaran. Atas praktik tersebut, Allah menurunkan ayat tersebut.
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh Perbankan Syariah dapat
dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu:
1. Produk Penyaluran Dana (Financing)
Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah
menjelaskan bahwa penyaluran/pembiayaan adalah penyediaan dana atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: (1) Transaksi jual beli dalam
bentuk piutang mudharabah, salam, dan istishna, (2)Transaksi bagi hasil
dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, (3)Transaksi sewa-menyewa
dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik,
(4)Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh, (5)Transaksi
sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
16
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah,secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
a. Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan
kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan
bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.
Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan
waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai berikut: (Adiwarman A. Karim,
2014: 98)
تقتلواأنفسكم والمنكم يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عنتراض
كان بكم رحيم إن للا
”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.”(An-Nisā [4]: 29)
لك با ال يقومون إال كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المسه ذ البيع بأنهم قالوا إنما الذين يأكلون الره
با فمن جاءه موعظة من ربهه م الره البيع وحر با وأحل للا مثل الره فله ما سلف وأمره إلى للا فانتهى
ئك أصحاب النار هم فيها خالدون ومن عاد فأول
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah
telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa
mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.” (Al-Baqarah [2]: 275).
17
1) Pembiayaan murabahah
Pembiayaan murabahah, adalah transaksi jual-beli di mana bank
menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok
ditambah keuntungan (marjin). Kedua belah pihak harus menyepakati harga
jual dan jangka waktu pembayaran. (Adiwarman A. Karim, 2014: 98)
تقتلواأنفسكم والنكم م تراض يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عن
كان بكم رحيم إن للا
”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.” (An-Nisā [4]: 29)
لك با ال يقومون إال كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المسه ذ بأنهم قالوا إنما البيع الذين يأكلون الره
با فمن جاءه موعظ م الره البيع وحر با وأحل للا مثل الره فله ما سلف وأمره إلىالل ة من ربههفانتهى
ئك أصحابالنار هم فيها خالدون ومن عاد فأول
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah
telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa
mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.” (Al-Baqarah [2]: 275)
(1)
Jual
(2) Bayar cicilan
Bank Syariah
(Penyimpan)
Nasabah
Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah
18
إن كنتم تعلمون وإن كان ذو عسرة فنظرة إلى ميسرة وأن تصدقوا خير لكم
“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah
tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu
menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Al-Baqarah
[2]: 280)
2) Pembiayaan salam
Pembiayaan salam, adalah trasaksi jual beli di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh
sementara pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Transaksi ini dari segi kuantitas, kualitas,
harga dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti. (Adiwarman
A. Karim, 2014: 99)
يد وأنتم م غيريا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة النعام إال ما يتلى عليك محلهيالص
يحكم ما يريد حرم إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
(Al-Mā`idah [5]: 1)
ى فاكتبوه وليكتب بينكم كا بالعدل وال يأب كاتب أن تب يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسم
ربه وال يب فليكتب وليملل الذي عليه الحق وليتق للا خس منه شيئا فإن كان الذي يكتب كما علمه للا
ال يستطيع أن يمل هو فليملل وليه بالعدل واستشهدوا شهيدين من رجالكم عليه الحق سفيها أو ضعيفا أو
ن ترضون من الشهداء أن تضل إحداهما فتذ ر إحدافإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان مم هما الخرى كه
ل وأقوم وال يأب الشهداء إذا ما دعوا وال تسأموا أن تكتبوه صغيرا أو كبيرا إلى أجله ذ كم أقسط عند للا
ارة حاضرة تديرونها بينكم فليس عليكمللشهادة وأدنى أال ترتابوا إال أن تكون تج
نه فسوقبكم واتقواجناح أال تكتبوها وأشهدوا إذا تبايعتم وال يضار كاتب وال شهيد وإن تفعلوا فإ
مكم للا ويعله بكله شيء عليم للا وللا
19
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang-
piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah
mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah
orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun dari padanya.
Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka
(boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang
yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa maka
yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak
apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas
waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di
sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu
kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak
menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual-beli, dan janganlah
penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian),
maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]: 282)
3) Pembiayaan istishna
Pembiayaan istishna’, menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran.
Skim istishna’ dalam Perbankan Syariah umumnya diaplikasikan pada
pembiayaan manufaktur dan konstruksi. Ketentuan umum pembiayaan
istishna’ adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam,
ukuran, mutu dan jumlahnya. (Adiwarman A. Karim, 2014: 100)
20
Gambar 2.2 Skema Pembiayaan Istishna
ى فاكتبوه وليكتب بينكم كاتب بالعدل وال يأب كاتب أن يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسم
ربه وال يب فليكتب وليملل الذي عليه الحق وليتق للا خس منه شيئا فإن كان الذي يكتب كما علمه للا
هدوا شهيدين من رجالكم ليه الحق سفيها أو ضعيفا أو ال يستطيع أن يمل هو فليملل وليه بالعدل واستش ع
ن ترضون من الشهداء ر إحداهما الخرى فإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان مم أن تضل إحداهما فتذكه
وأقوم الشهداء إذا ما دعوا وال تسأموا أن تكتبوهصغيرا أو كبيرا إلى أجله وال يأب لكم أقسط عند للا ذ
أن تكونوأدنى أال للشهادة تجارةحاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم جناح أال تكتبوها وأشهدوا ترتابوا إال
كاتب وال شهيد وإن تفعلوا فإنه فسوقبكم واتقوا إذاتبايعتم وال يضار للا مكم للا بكله شيء ويعله عليم وللا
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang-piutang
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah
penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang
berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah,
Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun dari padanya. Jika yang
berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak
mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan
benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu.
Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan
dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi
(yang ada), agar jika yang seorang lupa maka yang seorang lagi
mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil.
Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang
Nasabah pemasok
(1a) Menyewakan jasa
(1b) Bayar cicilan
(2b) Bayar tunai/cicilan
(2a) Jual jasa
Bank Syariah
(Penyimpan)
Nasabah
21
itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat
menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan,
kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di
antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya.
Dan ambillah saksi apabila kamu berjual-beli, dan janganlah penulis
dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah,
Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.” (Al-Baqarah [2]: 282)
b. Prinsip Sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi, pada
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedannya
terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual-beli objek transaksinya adalah
barang, pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Gambar 2.3 Skema Pembiayaan Ijarah
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang
disewakannya kepada nasabah. Karena itu dikenal ijarah muntahiyah bitamlik
(sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). (Adiwarman A. Karim,
2014: 101)
(1) Menyewakan jasa
(2) Bayar cicilan
Bank Syariah
(Penyimpan)
Nasabah
22
Gambar 2.4 Skema Pembiayaan Ijarah Muttahiyah Bittamlik
ليتخذ م فوق بعض أهم يقسمون رحمت ربهك نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا ورفعنا بعضه
ا يجمعون بعضهم بعضا سخريا ورحمت ربهك خير مم
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang
menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat
Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Az-Zukhruf[43]: 32)
c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil
adalah sebagai berikut:
1) Pembiayaan musyarakah
Pembiayaan musyarakah, transaksi ini dilandasi adanya keinginan para
pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki
secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau
lebih di mana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber
daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud. (Adiwarman A. Karim,
2014: 102)
(1a)
Menyewakan jasa
(1b) Bayar cicilan
(2b) Bayar tunai/cicilan
(2a) Jual jasa
Nasabah pemasok
Bank Syariah
(Penyimpan)
Nasabah
23
Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat
berupa dana, barang perdagangan (trading asset), kewiraswastaan
(entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property), perlalatan
(equipment), atau intangible asset (hak paten atau goodwill),
kepercayaan/reputasi (credit-worthness) dan barang-barang lainnya yang dapat
dinilai dengan uang. (Adiwarman A. Karim, 2014: 102)
Gambar 2.5 Skema Pembiayaan Musyarakah
يد ما يتلى عليكم غير يا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة النعام إال وأنتم محلهي الص
يحكم ما يريد حرم إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
(Al-Mā`idah [5]: 1)
بعض إال الذين قال لقد ظلمك بسؤال نعجتك إلى نعاجه وإن كثيرا من الخلطاء ليبغي بعضهم على
الحات وقليل ما هم وظن داوود أنما فتن اه فاستغفر ربه وخر راكعا وأناب ۩آمنوا وعملوا الص
Nasabah (Pemilik
dana dan
pelaksana usaha)
Bank Syariah
(Pemilik dana)
Usaha
Bagi hasil usaha
Bagi hasil
usaha
Dana
musyarakah
24
Dia (Dawud) berkata, "Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya.
Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim
kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu." Dan Dawud menduga
bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu
menyungkur sujud dan bertobat.” (Ṣād [38]: 24)
2) Pembiayaan mudharabah
Pembiayaan mudharabah, adalah bentuk kerja sama antara dua pihak
atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam paduan
kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib.
(Adiwarman A. Karim, 2014: 103)
Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil shahib al-maal
dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus
bertindak hati-hati dn bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi
akibat kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahib al-maal dia diharapkan
untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba optimal.
(Adiwarman A. Karim, 2014: 103)
Gambar 2.6 Skema Pembiayaan Mudharabah
أمانته لذي اؤتمن وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم بعضا فليؤده ا
ربه وال تكتموا الشهادة ومن يكتمها فإنه آثم قل بما تعملون عليم وليتق للا به وللا
Nasabah
(Pengelola modal)
Bank Syariah
(Pemilik dana)
(1a) Dana mudharabah
(1b) Bagi hasil usaha
25
“Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan
seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi,
jika sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa
kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian
karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa).
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah [2]: 283)
تقتلوا منكم وال يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عن تراض
كان بكم رحيما أنفسكم إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.” (An-Nisā [4]: 29)
d. Akad Pelengkap
Akad pelengkap tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi
ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan
untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan
akad ini. Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang
benar-benar timbul. (Adiwarman A. Karim, 2014: 105) Akad pelengkap, di
antaranya:
1) Hiwalah
Hiwalah (alih hutang-piutang), adalah untuk membantu supplier
mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank
mendapat ganti-biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk mengantisipasi
risiko kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas
kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran transaksi antara yang
26
memindahkan piutang dengan yang berhutang. (Adiwarman A. Karim, 2014:
105)
Gambar 2.7 Skema Pembiayaan Hiwalah
يقبض قرضا حسنا فيضاعفه له أضعافا كثيرة وللا ويبسط وإليه ترجعون من ذا الذي يقرض للا
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.” (Al-Baqarah [2]: 245)
Adapun yang menjadi dasar hutang piutang dapat dilihat pada
ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadits, dalam Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-
Ma’idah ayat 2 yang berbunyi :
شديد وتع إن للاه العقاب اونوا على البره والتقوى وال تعاونوا على اإلثم والعدوان واتقوا للاه
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah SWT amat berat
siksa-Nya.” (Al-Mā`idah [5]: 1)
Nasabah
(Supplier bahan bangunan)
Bank Syariah
(Pemilik dana)
Pemilik proyek
Penagihan piutang
Bayar tunai
Kirim tagihan Bukti piutang
Bayar tagihan
Bayar tagihan
27
2) Rahn
Rahn (gadai), bertujuan untuk memberikan jaminan pembayaran
kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang digadai
wajib memenuhi kriteria:
a) Milik nasabah sendiri
b) Jelas ukuran, sifat dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar.
c) Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. (Adiwarman A.
Karim, 2014: 106)
. أمانته سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم بعضا فليؤده الذي اؤتمنوإن كنتم على
بما ت ربه وال تكتموا الشهادة ومن يكتمها فإنه آثم قلبه وللا عملون عليم وليتق للا
“Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan
seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi,
jika sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa
kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian
karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa).
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah [2]: 283)
Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang
digadaikan dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang
digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak atau cacat, nasabah harus
bertanggung jawab.
3) Qardh
Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan
biasanya dalam empat hal, yaitu:
28
a) Sebagai pinjaman talangan haji, di mana nasabah calon haji diberikan pinjaman
talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Nasabah
akan melunasinya sebelum keberangkatan ke haji.
b) Sebagai pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah, di mana nasabah
diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM.
Nasabah akan mengembalikannya seusai waktu yang ditentukan.
c) Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, di mana menurut perhitungan bank
akan memberatkan pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skem jual-
beli, ijarah atau bagi hasil.
d) Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, di mana bank menyediakan fasilitas
ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank
akan mengembalikan dana pinjaman itu secara cicilan melalui pemotongan
gajinya. (Adiwarman A. Karim, 2014: 106)
ى فاكتبوه وليكتب بي نكم كاتب بالعدل وال يأب كاتب أن يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسم
ربه وال يب فليكتب وليملل الذي عليه الحق وليتق للا خس منه شيئا فإن كان الذي يكتب كما علمه للا
م عيفا أو ال يستطيع أن يمل هو فليملل وليه بالعدل واستشهدوا شهيدين من رجالك عليه الحق سفيها أو ض
ن ترضون من الشهداء أن تضل إحداهما فتذ ر إحداهما الخرى فإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان مم كه
لك م وال يأب الشهداء إذا ما دعوا وال تسأموا أن تكتبوهصغيرا أو كبيرا إلى أجله ذ أقسط عند للا
أن جناح أال تكتبوها تجارةحاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم تكون وأقوم للشهادة وأدنى أال ترتابوا إال
كاتب وال شهيد وإن تفعلوا فإنه فسوقبكم واتقوللا وأشهدوا إذاتبايعتم وال يضار بكله ويعلهمكم للا وللا
شيء عليم
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang-
piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah
29
mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah
orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun dari padanya.
Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka
(boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang
yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa maka
yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak
apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas
waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di
sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu
kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak
menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual-beli, dan janganlah
penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian),
maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]: 282)
يد وأنتم ال ما يتلى عليكم غير يا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة النعام إ محلهيالص
يحكم ما يريد حرم إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
(Al-Mā`idah [5]: 1)
4) Wakalah
Wakalah (perwakilan) dalam aplikasi perbankan terjadi apabila
nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.Bank
dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberian kuasa harus cakap
hukum. Khusu untuk pembukuan L/C, apabila dana nasabah ternyata tidak
cukup, maka penyelesaian L/C dapat dilakukan dengan pembiayaan
30
murabahah, salam, ijarah, mudharabah atau musyarakah. (Adiwarman A.
Karim, 2014: 107)
الرض إنهي حفيظ عليم قال اجعلني على خزائن
Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir);
karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan
berpengetahuan." (Yūsuf [12]: 55)
لك بعثناهم ليتساءلوا بينهم قام أعلم ل قائل منهم كم لبثتم قالوا لبثنا يوما أو بعض يوم قالوا ربك وكذ
ذه إلى المدينة فلينظر أيها أزكى طعاما بما لبثتم نهوليتلطف فليأتكم برزق م فابعثوا أحدكم بورقكم ه
وال يشعرن بكم أحدا
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka
saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, "Sudah berapa lama
kamu berada (di sini)?" Mereka menjawab, "Kita berada (di sini) sehari atau
setengah hari." Berkata (yang lain lagi), "Tuhanmu lebih mengetahui berapa
lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu
pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat
manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu
untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali
menceritakan halmu kepada siapa pun.” (Al-Kahf [18]: 19)
Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggung jawab bank,
kecuali kegagalan karena force majeure menjadi tanggung jawab nasabah.
Apabila bank yang ditunjukan lebih dari satu, maka masing-masing bank tidak
boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyarwarah dengan bank yang lain,
kecuali dengan seizin nasabah.
5) Kafalah
Kafalah (garansi bank) dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin
pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan nasabah
untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat
pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini bank
31
mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan. (Adiwarman A. Karim,
2014: 107)
وال الشهر الحرام وال الهدي وال القلئد ين البيت الحرام يا أيها الذين آمنوا ال تحلوا شعائر للا وال آمه
منكمشنآن قوم أن صدوكمعن المسجد يبتغون فضل من ربههم ورضوانا وإذا حللتم فاصطادوا وال يجر
شديد الحرام أن تعتدوا وتعاونوا على البره والتقوى وال إن للا ثم والعدوان واتقوا للا تعاونوا على اإل
العقاب
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan
haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban), dan Qalaid
(hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan
keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka
bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum
karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam mendorongmu
berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah sangat berat siksa-Nya.” (Al-Mā`idah [5]: 2)
قالوا نفقد صواع الملك ولمن جاء به حمل بعير وأنا به زعيم
Mereka menjawab, "Kami kehilangan alat takar, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban unta,
dan aku jamin itu." (Yūsuf [12]: 72)
2. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
Penghimpunan dana di Perbankan Syariah dapat berbentuk giro,
tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam
penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.
(Adiwarman A. Karim, 2014: 107)
a. Prinsip Wadi’ah (Simpanan)
Wadi’ah adalah sebagai titipan murni dari satu pihak penitip ke pihak
lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
32
kapan saja penitip menghendaki. Wadiah juga dapat diartikan memberikan
kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga barang atau aset seseorang dengan
sebaik-baiknya. (Ikit, 2015: 65)
أنفسكم إن تقتلواوالمنكم عنتراض يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة
كان بكم رحيم للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.” (An-Nisā [4]: 29)
لذي اؤتمن أمانته وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم بعضا فليؤده ا
ربه وال تكتموا الشهادة ومن يكتمها فإنه آثم قلب بما وليتق للا تعملون عليم ه وللا
“Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan
seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi,
jika sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa
kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian
karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa).
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah [2]: 283)
a) Prinsip wadi’ah yad dhamanah
Prinsip wadi’ahyang diterapkan pada produk rekening giro adalah
wadi’ah yad dhamanah, yaitu merupakan titipan murni dari pihak penitip yang
mempunyai aset atau uang kepada pihak penyimpan yang diberi amanah, aset
atau uang yang dititip harus dijaga dengan sebaik-baiknya dan dikembalikan
kapan saja pemilik menghendaki. Pihak Perbankan Syariah boleh
menggunakan, memanfaatkan dan mencampurkan aset atau uang yang
dititipkan dengan tujuan menjalankan operasional Perbankan Syariah. (Ikit,
2015: 67) Sementara itu, dalam wadi’ah dhamanah pihak yang dititipi (bank)
33
bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan
harta titipan tersebut.
Gambar 2.8 Skema Pembiayaan Wadi’ah yad dhamanah
تقتلواأنفسكم والمنكم أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عنتراض يا
كان بكم رحيم إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.” (An-Nisā [4]: 29)
b) Prinsip wadi’ah yad al-amanah
Wadi’ah dhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah
amanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang
dititipi.
Gambar 2.9 Skema Pembiayaan Wadi’ah yad al-amanah
Dunia Usaha
(1) Menitipkan barang/uang
(3) Sitem bagi hasil
(2) Menyalurkan
dana
(4) Membebankan biaya penitipan
Bank Syariah
(Penyimpan)
Nasabah
(Penitip)
Bank Syariah
(Penyimpan)
Nasabah
(Penitip)
(2) Membebankan biaya penitipan
(1) Menitipkan barang
34
Ketentuan umum dari produk ini adalah:
1) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau
ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak
menanggung kerugian.
2) Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin
penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
3) Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti biaya
administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.
4) Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap berlaku
selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah. (Adiwarman A. Karim,
2014: 108)
تقتلواأنفسكم والمنكم راض يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عنت
كان بكم رحيم إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.” (An-Nisā [4]: 29)
b. Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, pemilik dana bertindak
sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib
(pengelola). Hasil usaha merupakan bagi hasil antara satu pihak dengan pihak
lain di mana pihak pemilik dana (shahibul maal) memberikan modalnya 100%
35
kepada pengelola (mudharib) untuk melakukan usaha produktif. (Ikit, 2015:
70)
Gambar 2.10 Skema Pembiayaan Mudharabah Penyaluran dan Penghimpun Dana
يد وأنتم حرم غير يا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة النعام إال ما يتلى عليكم محلهيالص
يحكم ما يريد إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
(Al-Mā`idah [5]: 1)
ى فاكتبوه وليكتب بينكم كا تب بالعدل وال يأب كاتب أن يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسم
فليكتب وليملل الذي عليه الحق ربه وال يبخس منه شيئا فإن كان الذي يكتب كما علمه للا وليتق للا
هدوا شهيدين من رجالكم عليه الحق سفيها أو ضعيفا أو ال يستطيع أن يمل هو فليملل وليه بالعدل واستش
ر إح فإن لم ن ترضون من الشهداء أن تضل إحداهما فتذكه داهما الخرى يكونا رجلين فرجل وامرأتان مم
وأقوم وال يأب الشهداء إذا ما دعوا وال تسأموا أن تكتبوه صغيرا أو كبيرا إلى لكم أقسط عند للا أجله ذ
كم جناح أال تكتبوها للشهادة وأدنى أال ترتابوا إال أن تكون تجارة حاضرة تديرونها بينكم فليس علي
وال يضار كاتب وال شهيد وإن تفعلوا فإنه فسوقبكم واتقواوأشهدوا إذا تبايعتم وللا مكم للا ويعله للا
بكله شيء عليم
Investor
(Pemilik modal)
Bank Syariah
(Pelaksana usaha)
Investasi mudharabah
Bagi hasil usaha
Mitra Usaha
Mitra Usaha
Mitra Usaha
Menjual jasa
Bayar cicilan
Jual barang
Bayar cicilan
Kerjasama Bagi hasil
36
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang-
piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah
mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah
orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun dari padanya.
Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka
(boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang
yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa maka
yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak
apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas
waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di
sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu
kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak
menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual-beli, dan janganlah
penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian),
maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]: 282)
Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib, ada pemilik
dana, usaha yang akan dibagihasilkan, nisbah dan ijab kabul). Prinsip
mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito
berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan
dana, prinsip mudharabah terbagi dua, yaitu:
1) Mudharabah muthlaqah
Mudharabah muthlaqah adalah kerjasama yang melibatkan dua pihak
antara pemilik modal dengan pengelola yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. (Ikit, 2015: 71)
Nasabah tidak memberikan persyaratan apa pun kepada bank, ke bisnis apa
yang disimpannya itu hendak disalurkan, atau menetapkan penggunaan akad-
37
akad tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah
tertentu. Jadi, bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke
bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan dengan tetap menjamin
pemeliharaan dan keamanan dana yang dikelolanya.
يد وأنتم حرم غير يا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة النعام إال ما يتلى عليكم محلهيالص
يحكم ما يريد إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
(Al-Mā`idah [5]: 1)
2) Mudharabah muqayyadah
Mudharabah muqayyadah adalah kerjasama antara dua belah pihak di
mana pihak pengelola dibatasi dengan batasan jenis usaha. Jenis investasi ini
terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, merupakan simpanan khusus di
mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus
dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau
dengan akad tertentu, atau untuk nasabah tertentu. (Adiwarman A. Karim,
2014: 110)
b) Mudharabah muqayyadah of balance sheet, merupakan penyaluran dana
mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak
sebagai perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana
usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus
38
dipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis (pelaksana usaha). (Adiwarman A.
Karim, 2014: 111)
Gambar 2.11 Skema Pembiayaan Mudharabah muqayyadah of balance sheet
يد وأنتم حرم غير يا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة النعام إال ما يتلى عليكم محلهيالص
يحكم ما يريد إن للا
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
(Al-Mā`idah [5]: 1)
c. Akad Pelengkap
Akad pelengkap tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi
ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak
ditujukan untuk mencari keuntugan, dalam akad pelengkap ini bank dibolehkan
untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan
akad ini. Salah satu akad pelengkap yang dapat dipakai untuk penghimpunan
dana adalah akad wakalah. (Adiwarman A. Karim, 2014: 112)
Investor
(Pemilik dana)
Mitra Kerja
(Pelaksana usaha)
Bank Syariah
(Perantara)
Dana mudharabah
Bagi hasil usaha
Jasa mempertemukan Komisi
39
3. Jasa Perbankan
Selain menjalankan fungsinya sebagai penghubung antara pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana, Perbankan Syariah
dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah
dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan
tersebut antara lain berupa:
a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
Pada prinsipnya, jual beli valuta asing sejalan dengan sharf. Jual beli
mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu
yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.
(Adiwarman A. Karim, 2014: 112)
لك با ال يقومون إال كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المسه ذ بأنهم قالوا إنما البيع الذين يأكلون الره
ب فله ما سلف وأ مثل الره با فمن جاءه موعظة من ربهه فانتهى م الره البيع وحر ومن ا وأحل للا مره إلى للا
ئك أصحاب النار هم فيها خالدون عاد فأول
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah
telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa
mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.” (Al-Baqarah [2]: 275)
b. Ijarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah anatara lain penyewaan kotak simpanan (safe
deposut box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank
mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.(Adiwarman A. Karim, 2014: 112)
40
ضاعة وعلى المول ود له رزقهن والوالدات يرضعن أوالدهن حولين كاملين لمن أراد أن يتم الر
مولود له بولده وعلى الوارث وكسوتهن بالمعروف ال تكلف نفس إال وسعها ال تضار والدة بولدها وال
لك فإن أرادا فصاال عن تراض منهما وتشاور فل جناح عليهما وإن أردتم أن تسترضعوا أوالدكم مثل ذ
بما تعملون فل جناح عليكم إذا سلمتم ما آتي واعلموا أن للا بصير تم بالمعروف واتقوا للا
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun
penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah
menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang
tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya.
Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin
menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka
tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu
kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran
dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah [2]: 233)
قالت إحداهما يا أبت استأجره إن خير من استأجرت القوي المين
“Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai
ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang
paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang
kuat dan dapat dipercaya." (Al-Qaṣaṣ [28]: 26)
حمل بعير وأنا به زعيم قالوا نفقد صواع الملك ولمن جاء به
“Mereka menjawab, "Kami kehilangan alat takar, dan siapa yang
dapat mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban
unta, dan aku jamin itu." (Yūsuf[12]: 72)
D. Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Proses pengambilan keputusan membeli menurut Kotler (Kotler Keler,
2013:231) di antaranya:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Untuk mendapatkan perhatian dan minat pembelian, para pemasar
41
perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
Kebutuhan yang menjadi pendorong minat pembelian dipengaruhi oleh
dua hal, yaitu:
a. Kebutuhan utama (rangsangan internal), seperti kebutuhan sandang, pangan
dan papan.
b. Rangsangan eksternal, seperti melihat orang lain mempunyai atau
menggunakan sesuatu yang akhirnya memicu pemikiran kemungkinan untuk
melakukan pembelian.
2. Pencarian Informasi
Rangsangan terhadap suatu kebutuhan akan mendorong konsumen
mencari informasi dan mempelajari produk tertentu baik dengan penguatan
perhatian seperti lebih peka terhadap informasi produk maupun keaktifan
mencari informasi dengan mencari bahan bacaan atau mengunjungi suatu toko.
Sumber informasi konsumen dapat digolongkan menjadi empat
kelompok, di antaranya:
a. Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
b. Sumber komersial, yaitu iklan, wiraniaga, penyalut, kemasan dan pajangan di
toko.
c. Sumber publik, yaitu media massa atau organisasi penentu peringkat
konsumen.
d. Sumber pengalaman, yaitu penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.
3. Evaluasi Alternatif
42
Evaluasi alternatif dilakukan untuk membuat penilaian akhir dari daya
bersaing. Terdapat beberapa konsep dasar mengenai proses evaluasi
pengambilan keputusan, di antaranya:
a. Usaha memenuhi kebutuhan.
b. Manfaat tertentu dari solusi produk.
c. Pandangan terhadap produk sebagai sekumpulan atribut (spesifikasi) dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan
dalam pemuasan kebutuhan.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian dapat dibentuk akibat preferensi sebagai
kumpulan pilihan yang dikategorikan dalam lima sub-keputusan, yaitu merek,
dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.
a. Model kompesasi, yaitu model harapan-nilai di mana hal yang dianggap baik
dari sebuah produk dapat menghilangkan hal lain yang dirasa buruk
(pertimbangan atribut positif-negatif).
b. Model pilihan non-kompesasi, yaitu model harapan-nilai tanpa mengevaluasi
pertimbangan atribut positif-negatif melalui jalan pintas yang disebut warisan
pilihan.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, komunikasi pemasaran harus mempunyai
keyakinan dan evaluasi yang dapat mengukuhkan pilihan konsumen agar
merasa nyaman sehingga tidak merasa terganggu karena ketidaksesuaian dari
fitur-fitur tertentu atau informasi lain yang menukung kebutuhannya.
43
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa sesuainya harapan
pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut.
Oleh karena itu, kepuasan pembeli dapat diukur dari kinerja produk dan
kesesuaian harapan karena kepuasan dan keidakpuasan terhadap produk akan
mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya dengan menunjukkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk kembali membeli produk tersebut atau
sebaliknya.
E. Minat Nasabah
Menurut Lovelock (Christopher H. Lovelock, 2007: 73-77) proses
pembelian merupakan aktivitas pelanggan dalam memilih, menggunakan, dan
menilai jasa, tahapannya di antaranya:
1. Tahap Pra Pembelian
Menurut Lovelock tahap pra pembelian merupakan tahap pertama
dalam proses pembelian jasa, di mana pelanggan mengidentifikasi berbagai
alternatif, menimbang-nimbang manfaat dan risiko, dan pembuat keputusan
pembelian. Proses tahapan pra pembelian di antaranya:
a. Sadar akan adanya kebutuhan
b. Pencarian Informasi
1) Mendefinisikan kebutuhan
2) Mencari-cari solusi
3) Mengidentifikasi pemasok jasa alternatif
c. Evaluasi terhadap Penyedia Jasa Alternatif
1) Mengkaji dokumen (iklan, brosur, situs Web, dll)
44
2) Berkonsultasi dengan orang lain (mis, teman, keluarga dan pelanggan lain)
3) Mengunjungi penyedia jasa yang mungkin, berbicara dari hati ke hati
2. Tahap Pertemuan atau Pelaksanaan Jasa
Menurut Lovelock tahap pertemuan jasa merupakan tahap kedua dalam
proses pembelian jasa, di mana terjadi penyerahan jasa melalui interaksi antara
pelanggan dan penyedia jasa.
a. Minta Layanan dan Penyedia Terpilih atau Mengusulkan Layanan Sendiri
b. Penyerahan atau Pemberian Jasa
3. Tahap Pasca Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2003:181), minat pembelian merupakan
perilaku konsumen yang berkeinginan dalam membeli atau memilih suatu
produk berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
mengkonsumsi bahkan menginginkan suatu produk tertentu.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) minat beli timbul
setelah adanya proses evaluasi alternatif di mana seseorang akan membuat
suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek
maupun minat.
Menurut Kotler dan Keller (2003:186) keinginan untuk membeli suatu
produk juga dapat berdasarkan pada sebuah merek tertentu yang dianggap lebih
bagus.
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:6-7), keinginan terhadap
produk, merek, dan jasa tertentu dilakukan untuk memuaskan kebutuhan.
45
Selain itu keinginan seseorang juga dibentuk oleh pengaruh sosial, sejarah
masa lalu, dan pengalaman konsumsi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen.
Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan faktor yang mempengaruhi minat
membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, apabila seseorang merasa
senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan
memperkuat minat membeli, sedangkan ketidakpuasan biasanya
menghilangkan minat tersebut.
Super dan Crites (Lidyawatie, 1998) menjelaskan bahwa faktor yang
mempengaruhi minat, yaitu:
1) Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang
dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya,
aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain
sebagainya.
2) Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi
tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang
mempunyai sosial ekonomi rendah.
3) Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan
waktu senggangnya.
4) Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria,
misalnya dalam pola belanja.
5) Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan
berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.
46
F. Maslahah dalam Konsumsi
Manusia sebagai makhluk individu pada hakekatnya memiliki berbagai
dimensi dalam hidupnya seperti susunan syaraf, bentuk tubuh, sifat, dan
kepribadian yang berbeda satu sama lain. Faktor ini menjadikan banyak
perbedaan antar sesama manusia.
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa membutuhkan orang lain
dalam hidupnya. Kebutuhan ini menyebabkan timbulnya kesamaan sikap dan
perilaku agar dapat diterima dengan lingkungan sekitarnya, hal ini akan berarti
mempersempit variasi antar individu yang satu dengan individu lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu berhadapan dengan
berbagai macam rangsangan (stimulus) baik menyangkut dirinya sebagai
individu maupun berkaitan dengan hakekatnya sebagai makhluk sosial.
Stimulus ini akan menyebabkan suatu reaksi yang berbeda bagi setiap individu.
Di samping itu, adanya perbedaan pengalaman, pikiran, dan harapan pada diri
masing-masing menyebabkan perbedaan minat dan reaksi seseorang.
Konsumen cenderung untuk memilih barang dan jasa yang memberikan
maslahah maksimum dimana dalam maslahah tersebut terdapat unsur manfaat
dan berkah berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengkonsumsi tujuan
kepuasan (utility) semata. Hal ini sesuai dengan rasionalitas islami bahwa
setiap pelaku ekonomi selalu ingin meningkatkan maslahah yang diperolehnya.
Keyakinan bahwa ada kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat serta
informasi yang berasal dari Allah adalah sempurna akan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kegiatan konsumsi.
47
G. Hubungan antar Variabel Penelitian
1. Hubungan Pengetahuan dengan Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
Pengetahuan adalah sejumlah pengalaman berbagai macam informasi
tentang produk atau jasa tertentu yang dimiliki. (Mowen dan Minor, 2008:106)
Pengetahuan konsumen didefisinikan sebagai semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
(Ningsih, 2010: 98)
Pengetahuan seseorang akan menentukan tindakan atau pengambilan
keputusan setelah konsumen mempelajari produk, merk dan pelayanan yang
dianggap memuaskan. Oleh karena itu meskipun jasa bank telah dikemas
secara menarik dan disertai layanan yang professional, namun apabila bank
tidak mengkomunikasikan dengan calon nasabah maka mereka akan ragu-ragu
untuk membelinya karena ketidaktahuannya mengenai produk yang akan
digunakannya sehingga hal itu akan berpengaruh pada keputusan memilih
produk yang dibeli.(Ghozali Maski, 2010: 46)
Minat beli tersebut dapat terjadi setelah adanya proses evaluasi
alternatif di mana seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai
produk yang hendak dibeli atas dasar pengetahuan yang dimilki. (Kotler,
Bowen dan Makens, 1999: 156)
2. Hubungan Lokasi dengan Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
Bisnis jasa adalah suatu bisnis yang sensitif terhadap kemajuan
informasi dan teknologi karena dalam operasi bisnis jasa data-data mengenai
48
konsumen, transaksi dan karyawan-karyawan adalah alat yang esensial yang
dapat membedakan jasa tersebut dengan jasa pesaing, juga dapat
meningkatkan kualitas jasa dan pelayanan jasa itu sendiri. Selain itu, aspek
fisik juga turut membuat service menjadi menarik dalam melakukan
transaksinya, dengan kata lain kondisi fisik dimana jasa dipasarkan yaitu
gedung dan lokasi. (Ghozali Maski, 2010: 50)
Penentuan lokasi dimana perbankan akan beroperasi merupakan salah
satu faktor yang penting untuk kegiatan pemasaran bank sehingga mempunyai
pengaruh yang cukup signifikan dalam aktivitas menghimpun dana masyarakat
serta menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat. Dengan
penentuan lokasi yang tepat maka target pencapaian perbankan dapat diraih.
(M. Nur Rianto Al Arif, 2010: 131)
Menurut Umar (2003:9) penentuan lokasi fasilitas jasa perlu
mempertimbangkan banyak hal antara lain mudah dan dapat diakses oleh
konsumen, lalu lintas orang-orang, tempat parkir yang memadai, lingkungan
yang mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi pesaing dan izin lokasi dari
pihak berwenang. Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa juga dipengaruhi
oleh eksterior dan interior fasilitas jasa tersebut, sehingga tata letak dan
lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi penting untuk diperhatikan dalm
menunjang minat masyarakat dalam memilih suatu poduk. (Ghozali Maski,
2010: 55)
3. Hubungan Bagi Hasil dengan Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
Menurut terminologi asing bagi hasil dikenal dengan profit and loss
49
sharing (PLS). Prinsip dasar dari profit and loss sharing (pembagian
keuntungan dan kerugian) adalah para bankir membentuk sebuah hubungan
partnership dengan debitur, membagi keuntungan dan kerugian usaha daripada
meminjamkan uang dengan tarif return yang tetap.
Menurut al-Qardhawi (2001) bagi hasil adalah di mana kedua belah
pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
di mana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja
untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus
untuk masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memkul resiko,
baik untung maupun rugi. Jika untung yang diperoleh besar maka penyedia
dana dan pekerja menikmati bersama sesuai dengan kesepakatan sebelumnya
dan jika rugi usaha maka harus dirasakan bersama. Inilah keadilan yang
sempurna, keuntugan samadinikmati, dan kerugian sama dirasakan.
Pembagian keuntungan dan kerugian berdasarkan penerapan bagi hasil
akan mempengaruhi keputusan dalam memilih suatu produk karena sistem
bagi hasil cenderung mempererat hubungan antara pemlik dana dan
pengusaha. Selain itum pada tahap pengambilan keputusan pada produk jasa,
keuntungan yang akan diperoleh konsumen dari sistem bagi hasil akan sangat
berpengaruh dalam mempertimbangkan produk yang akan digunakan.
4. Hubungan Agama dengan Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
Agama adalah penghayatan seseorang yang menyangkut simbol,
keyakinan, nilai dan perilaku yang didorong oleh kekuatan spiritual. Agama
dapat digambarkan sebagai adanya konsistensi kepercayaan sebagai unsur
50
kognitif dan perasaan beragama sebagai unsur afektif dan perilaku terhadap
agama sebagai unsur psikomotorik. (Rahmat dalam Astogini, 2011).
Agama, menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Asih (2015) telah
berperan penting dalam masyarakat muslim di Amerika Serikat dalam
mempengaruhi keputusan membeli produk. Masyarakat muslim di Amerika
menganggap masalah halal adalah perkara penting di dalam memilih suatu
produk yang akan dikonsumsinya. Hal serupa juga terdapat di Indonesia
berdasarkan beberapa penelitian yang menemukan kecenderungan konsumen
muslim untuk mempertimbangkan masalah kehalalan dalam memilih produk
yang akan dikonsumsi. Kemudian dalam Schiffman dan Kanuk, agama
dimasukkan sebagai sub budaya dalam kelompok sosio-kultural yang juga
memberikan pengaruh eksternal dalam proses memilih produk perbankan.
Kelompok agama cenderung mebuat keputusan pembelian yang
dipengaruhi oleh identitas keagamaan mereka (Schiffman, 2010). Menurut
Kotler dan Keller, perilaku pembelian konsumen akan dipengaruhi oleh
subbudaya agama sehingga hal itu akan mempengaruhi keputusan pembelian
suatu produk. (Kotler dan Keller, 2009)
H. Kerangka Pemikiran
Banyak hal yang memotivasi seseorang untuk berhuungan dengan
lembaga perbankan, baik sebagai kreditor maupun debitor. Alasan masyarakat
berhubungan dengan lembaga perbankan antara lain: balas jasa dari modal
yang disetor, keamanan, fasilitas/kemudahan, pemerolehan jasa pembiayaan,
dan pertimbangan sistem perbankan yang berlaku.
51
Abduh meneliti tentang kepuasan nasabah dan perilaku berpindah ke
Bank Syariah di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa
kepuasan nasabah ditentukan oleh lima faktor utama, yaitu: staf bank,
keuntungan, penampilan fisik bank, aksesibilitas dan biaya transaksi. Selain
itu, karakteristik dan sampel yang diambil dalam penelitian nasabah Bank
Syariah di Jakarta-Bogor-Depok yaitu sejumlah 75,4 persen nasabah adalah
laki-laki, kebanyakan usia nasabah Bank Syariah antara 26-35 tahun, tingkat
pendidikan rata-rata adalah perguruan tinggi (S1), bidang pekerjaan mereka
didominasi oleh pegawai swasta. (Abduh, 2012: 209-215) Berdasarkan
penelitian ini, dapat dipaparkan bahwa masyarakat yang mempunyai
pendidikan dan pengetahuan tentang Bank Syariah lebih memilih untuk
menjadi nasabah dan menggunakan jasa Bank Syariah.
Studi literatur mengenai kriteria pemilihan Bank Islam di Malaysia
yang dilakukan Nawi. Kontribusi non-Muslim terhadap pengembangan Bank
Syariah di Malaysia sangat luar biasa, beberapa bank melaporkan bahwa lebih
dari setengah produk keuangan Islam mereka digunakan oleh nasabah non-
Muslim. Berdasarkan kajian komperhensif dan literatur, ditemukan enam
alasan mengapa nasabah memilih Bank Syariah, yaitu pemahaman konsep
Bank Syariah, pemenuhan aturan syariah, kontradiksi agama, kualitas dan daya
tarik yang ditaarkan, kesediaan berhubungan dengan Bank Syariah, prospek
dan potensi Bank Syariah. Namun karakteristik dan preferensi ini akan terus
berubah karena industri perbankan bersifat dinamis. (Nawi, Farah Amalina:
143-151) Dalam rangka bersaing dengan Bank Konvensional, Bank Syariah
52
harus mampu memahami persepsi masyarakat bahwa sistem Bank Syariah
lebih baik daripada sistem konvensional. Oleh karena itu, dalam lingkungan
yang kompetitif, Bank Syariah perlu sebuah studi mengenai minat nasabah
dalam memilih perbankan untuk membantu memasarkan produk mereka secara
efektif.
Dengan demikian, minat masyarakat dalam memilih Perbankan Syariah
dipengaruhi oleh:
a. Faktor yang secara umum dapat dikategorikan menjadi: (1) variabel
pengetahuan, (2) variabel lokasi, (3) variabel bagi hasil, dan (4) variabel
agama.
b. Pendapat atau respon masyarakat tentang Perbankan Syariah tergantung
kepada konsep Perbankan Syariah dan karakteristik masyarakat yang akan
menjadi responden. Maka dari itu, sebelum responden memberikan pendapat
tentang Perbankan Syariah, terlebih dahulu konsep Perbankan Syariah perlu
dipahami secara baik oleh responden. Jawaban yang diberikan diperkirakan
akan tergantung pada pengetahuan, lokasi, bagi hasil dan agama.
53
Gambar 2.12
Diagram Kerangka Pemikiran
54
I. Jurnal Terdahulu
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Neng Kamarni
Jurnal
Manajemen dan
Kewirausahaan,
Volume 3,
Nomor 1,
Januari 2012
ISSN : 2086 –
5031
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Minat
Masyarakat
dalam
Berhubungan
dengan Bank
Syariah
di Kota Padang
1.Meneliti
tenang minat
masyarakat
2.Menggunakan
analisis regresi
binary logic
1.Lokasi
penelitian di
daerah Padang
2. Metode
pendekatan
maximum
likelihood spss
v.15.0
1. Variable
pekerjaan, tingkat
pengeluaran,
tingkat
pendapatan dan
preferensi
berpengaruh
terhadap minat
masyarakat dalam
memilih Bank
Syariah di Kota
Padang.
2. Variabel agama
dan pengetahuan
tidak berpengaruh
terhadap minat
masyarakat dalam
memilih Bank
Syariah di Kota
Padang
2. Dita Pertiwi,
Haroni Doli H.
Ritonga
Jurnal Ekonomi
dan Keuangan,
Vol.1 No.1,
Desember 2012
Analisis Minat
Menabung
Masyarakat
pada Bank
Muamalat di
Kota Kisaran
Meneliti tenang
minat
masyarakat
Lokasi di Kota
Kisaran
1.Terdapat tiga
faktor yang
mempengaruhi
pengambilan
keputusan untuk
menabung
yaitu faktor
pelayan
(pelayanan sarana
dan pelayanan
bertransaksi),
faktor keyakinan
dan faktor lokasi
(jarak)
2. Faktor
keyakinan dan
kesesuaian dengan
syariah menjadi
faktor dominan
untuk mendorong
55
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
masyarakat
Kisaran menabung
di Bank
Muamlat
3. Ghozali Maski
Journal of
Indonesian
Applied
EconomicsVol.
4 No. 1 Mei
2010, 43-57
Analisis
Keputusan
Nasabah
Menabung:
Pendekatan
Komponen dan
Model Logistik
Studi pada
Bank Syariah
di Malang
Meneliti minat
memilih
1.Pendekatan
Komponen dan
Model Logistik
2. Lokasi di
Malang
1. Keputusan
nasabah dalam
memilih atau tidak
memilih Bank
Syariah dalam
menabung
dipengaruhi oleh
variabel
karakteristik Bank
Syariah,
variabel pelayanan
dan kepercayaan
pada bank,
variabel
pengetahuan dan
variabel objek fisik
bank
2. Variabel
pelayanan dan
kepercayaan
memiliki pengaruh
yang dominan
terhadap
keputusan nasabah
dalam
menabung
4. Evi Yupitri dan
Raina Linda
Sari
Jurnal Ekonomi
dan Keuangan,
Vol. 1, No. 1,
Desember 2012
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Non Muslim
Menjadi
Nasabah Bank
Syariah
Mandiri di
Medan
Meneliti minat 1.Objek di
bedakan atas
muslim dan non
muslim
2. Lokasi di
daerah Medan
3.Uji validias
dan reabilitas
1.Variabel fasilitas
(X1) memiliki
pengaruh yang
sedang yaitu 0,469
terhadap nasabah
non muslim untuk
menjadi nasabah di
Bank Syariah
Mandiri.
2.Variabel promosi
(X2) memiliki
pengaruh yang
56
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
kuat yaitu 0,730
terhadap terhadap
nasabah non
muslim untuk
menjadi nasabah di
Bank Syariah
Mandiri.
3.Variabel produk
(X3) memiliki
pengaruh yang
kuat yaitu 0,529
terhadap nasabah
non muslim untuk
menjadi nasabah di
Bank Syariah
Mandiri
5. Toni Prasetyo
Utomo
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Jasa
Perbankan
Syariah
(Studi pada
Bank Syariah
Mandiri,
Kantor
Cabang
Malang)
1.Meneliti
minat memilih
2.Pendekatan
kuantitatif
deskriptif.
3.Menggunakan
analisis model
logistic
4.Data
kuisioner
Statistical
Package for the
Social Sciences
(SPSS 17).
Lokasi di
Malang
1.Faktor pelayanan
Bank Syariah,
faktor pengetahuan
tentang konsep
Bank Syariah, dan
faktor harga/biaya
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan nasabah
dalam memilih
Bank Syariah.
2. Faktor
karakteristik Bank
Syariah, faktor
lokasi dan faktor
promosi tidak
berpengaruh
secara signifikan.
3.Faktor yang
dominan terhadap
keputusan nasabah
dalam memilih
jasa Perbankan
Syariah adalah
faktor pengetahuan
57
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
tentang konsep
Bank Syariah.
Adanya
pengetahuan yang
mempuni tentang
bagaimana konsep
Bank Syariah akan
meningkatkan
kecenderungan
untuk
menggunakan jasa
Perbankan
Syariah.
6. Chusnul
Chotimah
B 200 100 154
Naskah
Publikasi
Pengaruh
Produk,
Pelayanan,
Promosi dan
Lokasi
terhadap
Masyarakat
Memilih Bank
Syariah Di
Surakarta
1.Penelitian
masyarakat
memilih Bank
Syariah
1.Lokasi
penelitian
Surakarta
2.Metode
kuntitatif
3.Alat analisis
regresi berganda
1.H1 ditolak karena
thitung<ttabel.
Terbukti besarnya
nilai thitung variabel
produk 1,394
sedangkan
besarnya nilai ttabel
dengan tingkat
keyakinan 95%
atau (0,05) adalah
1,660 sehingga
variabel produk
tidak berpengaruh
terhadap
keputusan
masyarakat
memilih Bank
Syariah.
2.H2 diterima
karena
thitung>ttabel.Terbukti
besarnya nilai
thitung variabel
pelayanan 3,051
sedangkan
besarnya nilai ttabel
dengan tingkat
keyakinan 95%
58
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
atau (0,05) adalah
1,660 sehingga
variabel pelayanan
berpengaruh
terhadap
keputusan
masyarakat
memilih Bank
Syariah.
3.H3 ditolak karena
thitung<ttabel.
Terbukti besarnya
nilai thitung variabel
promosi 0,830
sedangkan
besarnya nilai ttabel
dengan tingkat
keyakinan 95%
atau (0,05) adalah
1,660 sehingga
variabel promosi
tidak berpengaruh
terhadap
keputusan
masyarakat
memilih Bank
Syariah.
4.H4 diterima
karena thitung>ttabel.
Terbukti besarnya
nilai thitung variabel
lokasi 2,803
sedangkan
besarnya nilai ttabel
dengan tingkat
keyakinan 95%
atau (0,05) adalah
1,660 sehingga
variabel lokasi
berpengaruh
59
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
terhadap
keputusan
masyarakat
memilih Bank
Syariah
7. Aiyub
Jurnal E-Mabis
FE-Unimal,
Volume 8,
Nomor 1,
Januari 2007
Analisis
Perilaku
Masyarakat
terhadap
Keinginan
Menabung dan
Memperoleh
Pembiayaan
pada Bank
Syariah di
Nanggroe
Aceh
Darussalam
Meneliti
keinginan
menabung
1. Analisis
perilaku
masyarakat
terhadap
keinginan
menabug dan
memperoleh
pembiayaan
2. Lokasi di
Nanggroe Aceh
Darussalam atas
pertimbangan
potensi agama
meliputi jumlah
masjid, proporsi
jamaah haji dan
proporsi
penduduk
muslim.
Sedangkan
pertimbangan
ekonomi
meliputi tingkat
pertumbuhan
ekonomi, PDRB
perkapita dan
proporsi PAD
terhadap APBD,
jumlah
penduduk
menurut
lapangan
pekerjaan serta
aktivitas
perdagangan
dan perbankan.
1. Pengetahuan
masyarakat
mengenai sistem
pengelolaan Bank
Syariah masih
sangat rendah,
yaitu 4,9%
mengetahui sistem
bagi hasil dan
0,2% mengetahui
wadiah.
2. Pengetahuan
masyarakat
terhadap produk
Bank Syariah juga
rendah, yaitu 3,2%
mengetahui
produk
penghimpun dana,
2,4% produk
penyalur dana dan
0% produk jasa.
3. Rendahnya
pengetahuan
masyarakat
mempengaruhi
persepsi terhadap
Bank Syariah dan
menyebabkan
rendahnya
keputusan
masyarakat
60
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Metode
analisi data
Regresi Logistik
memilih Bank
Syariah.
4. Variabel jenis
kelamin,
pendapatan,
keberagaman,
toleransi terhadap
penyimpangan
agama, akses
terhadap
informasi,
kompatibilitas,
kompleksitas dan
triabilitas
berpengaruh
secara positif
terhadap keinginan
menabung di Bank
Syariah.
5. Variabel umur,
pendidikan,
pekerjaan,
aksebilitas wilayah
dan keuntungan
relatif mempunyai
pengaruh secara
negatif terhadap
keinginan
menabung di Bank
Syariah.
8. Abd Wahab
ASSETS,
Volume 3,
Nomor 3,
Tahun 2013
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Perilaku
Masyarakat
Muslim dalam
Memilih
Perbankan
Meneliti faktor
dalam memilih
Bank Syariah
1.Menggunakan
metode
observasi,
wawancara,
dokumentasi
dan kuesioner.
2.Jenis data
adalah data
1.Persepsi
masyarakat
muslim Kota
Makassar terhadap
perbanan syariah
sudah sangat
mengerti.
61
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Syariah di
Kota Makassar
kuantitatif dan
kualitatif dan
sumbernya
bersifat primer.
3.Populasinya
masyarakat
muslim yang
menabung pada
Bank Syariah
4.Lokasi di Kota
Makassar
5.Metode
analisis
deskriptif
kuantitatif.
6.Analisis
kualitatif
mendeskripsikan
pengaruh
persepsi,
preferensi dan
sikap terhadap
perilaku
masyarakat
muslim dalam
memilih
Perbankan
Syariah.
7.Analisis
kuantitatif
menggunakan
regresi linear
berganda untuk
mengetahui
pengearuh
persepsi,
preferensi dan
sikap terhadap
perilaku
2.Preferensi
masyarakat
muslim Kota
Makassar terhadap
perbanan syariah
sangat mendukung
dalam menentukan
perilaku menabung
pada Bank
Syariah.
3. Sikap
masyarakat
muslim Kota
Makassar terhadap
perbanan syariah
sangat menentukan
perilaku
menabung pada
Bank Syariah.
62
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
masyarakat
muslim dalam
memilih
Perbankan
Syariah.
J. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui pengumpulan data lapangan yang langsung
diperoleh dengan teknik kuisioner dengan pengedaran pertanyaan mengenai
minat masyarakat yang berhubungan terhadap variabel-veriabel yang di
eksplor dengan menggunakan skala likert. Data primer terutama berkaitan
dengan minat masyarakat terhadap produk Perbankan Syariah, dan variabel-
variabel yang mempengaruhi keputusan responden dalam memilih sistem
lembaga perbankan. Wawancara dengan melakukan tanya jawab secara
langsung dengan nasabah Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang dengan
tujuan untuk mendukug teknik kuisioner, terutama bila ada yang kurang.
Data sekunder meliputi kondisi kelembagaan perbankan, terutama
jumlah dan sebarannya, dengan cara membaca buku, jurnal, dan berbagai dinas
atau instansi teknis, perpustakaan, BPS, BI dan lembaga lain dalam rangka
identifikasi potensi dari sisi ekonomi.
63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang menjadi sasaran penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya menjadi sumber data
penelitian. (Burhan Bungin, 2013: 101) Jadi populasi bukan hanya manusia,
tetapi juga objek, gejala dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal
di Kabupaten Tangerang sebanyak 3.264.776 orang.
2. Sampel
Sampel adalah wakil semua unit strata yang berada di dalam
polulasi, merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Burhan Bungin, 2013: 104) Dalam suatu penelitian, peneliti
tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan
memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu, penelitian
dilakukan terhadap sampel.
Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
responden merupakan masyarakat yang berada di Kabupaten Tangerang
dengan kriteria responden yang dipilih adalah orang yang bertempat tinggal di
Kabupaten Tangerang dan belum memiliki akun di Bank Syariah.
64
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data
dengan mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi. (Burhan
Bungin, 2013: 118) Rumus pengambilan sampel (Riduwan, 2007: 50) adalah
sebagai berikut:
n = ( Z a/2 σ
e )2
Dimana:
n = Besarnya sampel
Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
σ = Standar deviasi populasi
e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
ditoleransi
Contoh perhitungan:
n = ( Z a/2 σ
e )2 = (
(1,96).(0,25)
0.05 )2 = 96,04
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%
bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi rata-
rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100 orang
masyarkat yang berada di Kabupaten Tangerang dan belum memiliki akun di
Bank Syariah.
65
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data, yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau
utama di lapangan. (Burhan Bungin, 2013: 29) Data primer yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner
yang dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. (Sugiyono, 2012: 142)
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber data kedua
(sesudah sumber data primer) yang berfungsi memberikan keterangan atau data
pelengkap sebagai data pembanding. (Burhan Bungin, 2013: 29)
Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
melakukan riset kepustakaan dan prariset. Di mana peneliti mengunjungi
lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan Perpustakaan
Utama UIN, dan lembaga-lembaga lainnya yang dapat membantu penyusunan
skripsi. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan,
membaca buku, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet.
66
C. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian disimpulkan dengan angka-
angka dan menggunakan analisis statistik. (Burhan Bungin, 2013: 126)
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.(Sugiyono, 2012:
254) Pada penelitian ini, penulis menggunakan statistik deskriptif. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. (Sugiyono, 2012: 255)
Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari
pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2013. Selain
digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2013 juga digunakan untuk
mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukkan
kedalam file Microsoft Excel 2013, data tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan software SPSS 16.0 dan diinterpretasikan.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. (Imam Ghozali, 2011: 52)
67
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis, yang menghitung koefisien kolerasi antara skor item dengan skor
totalnya, dengan menggunakan prosedur statistik person’s product moment
correlation. Dalam penelitian ini jumlah responden sebanyak 100 responden
dan rtabel = df = N – 2 = 0.199 syarat minimum yang dapat memenuhi syarat
adalah jika r > 0.374. Apabila ada korelasi dengan skor total kurang dari 0.199
atau sig > 5% maka item dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid,
sehingga harus diperbaiki atau dibuang. (Sugiyono, 2012: 126)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan cara one shot dimana pengukurannya hanya
dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Menurut Imam Ghozali
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.60. (Imam Ghozali, 2011: 48)
3. Analisis Regresi Logistik Biner
Analisis ini menggunakan analisis logistic regresision model untuk
menunjukkan probabilitas suatu minat masyarakat dalam berhubungan dengan
Perbankan Syariah. Probabilitas ini didasarkan pada asumsi mengenai variabel
68
random yang diteliti berbentuk logistic distribution function model. Model
regresi logistik dengan persamaan:
𝐿𝑜𝑔𝑒 = (𝜋
1 − 𝜋) = α + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + ⋯ 𝛽k𝑋k = α + ∑ 𝛽i𝑋i
k
i=1
… … … (1)
𝜋 = probabilitas
𝜋/1 − 𝜋 = nilai odds
α dan 𝛽o = konstanta
y = variabel dependen
xi = variabel independen
Model tersebut dikembangkan dari konsep fungsi probabilitas kumulatif yang
nilainya antara 0 sampai dengan 1 sebagai berikut:
𝑃𝑖 = 𝐹 (𝑍𝑖) = 𝐹 (𝛼 + ∑ 𝛽𝑋) =1
1 + 𝑒−𝑍=
1
1 + 𝑒−(𝛼+∑ 𝛽𝑋)… … … … (2)
Persamaan (2) di atas kemudian di kalikan dengan 1 + 𝑒−𝑍menjadi:
(1 + 𝑒−𝑍)𝑃𝑖 = 1 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (3)
Dengan membagi persamaan tersebut dengan 𝑃𝑖 diperoleh persamaan sebagai
berikut:
𝑒−𝑍 =1
𝑃𝑖− 1 =
1 − 𝑃𝑖
𝑃𝑖, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑒−𝑍 =
1
𝑒𝑍, 𝑚𝑎𝑘𝑎 … … … … … … (4)
𝑒𝑍 =𝑃𝑖
1 − 𝑃𝑖, 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑖𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 di − log 𝑛𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑙 (𝐿𝑛), 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑍𝑖 = 𝐿𝑛 [𝑃𝑖
1 − 𝑃𝑖] = … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (5)
69
Dengan demikian, persamaan regresi logistik:odds (kemungkinannya) adalah:
𝐿𝑛 [𝑃𝑖
1 − 𝑃𝑖] = 𝑍𝑖 = α + ∑ 𝛽i𝑋i
k
i=1
… … … … … … … … … … … … … … … … (6)
𝑍𝑖 = 𝐿𝑛 [𝑃𝑖
1 − 𝑃𝑖] = 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎𝛽0 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + ⋯ 𝛽9𝑋9𝜀 … (7)
𝐿𝑛 [𝑃𝑖
1 − 𝑃𝑖] = 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
Nilai 𝑃𝑖
1−𝑃𝑖 disebut odds.
𝛽0 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
𝑋1 = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛
𝑋2 = 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑋3 = 𝑏𝑎𝑔𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑋4 = 𝑎𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑋5 = 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ 𝜀 = 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑔𝑢 (Gudono, 2015: 177-181)
4. Analisis Indeks Jawaban
Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui
gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama
mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis indeks yang menggambarkan responden atas
item-item pertanyaan yang diajukan.
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor
1 (setuju) dan 0 (tidak setuju), maka perhitungan indeks jawaban responden
dengan rumus berikut:
Nilai indeks = (%F1 x 3) + 10
70
Dimana :
F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuisioner.
Jumlah pertanyaan dalam penelitian ini pada variabel independen
(pengetahuan 4 pertanyaan, variabel lokasi 5 pertanyaan, variabel bagi hasil 4
pertanyaan dan variabel agama 2 pertanyaan) dan variabel dependen terdiri dari
5 pertanyaan (minat masyarakat). Total nilai indeks adalah 100 dengan
menggunakan kriteria 3 kotak (three box method), maka rentang 100 (10-100)
akan menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar
interpretasi nilai indeks. Penggunaan 3 kotak (three box method) terbagi
sebagai berikut (Ferdinand, 2006: 273):
10,00 - 40,00 = rendah
40,01 - 70,00 = sedang
70,01 - 100 = tinggi
Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel –
variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
D. Hipotesis Penelitian
Untuk melihat bagaimana minat masyarakat terhadap produk
Perbankan Syariah, maka dilakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
H01 = Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel pengetahuan terhadap
keputusan memilih Perbankan Syariah.
71
H02 = Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel lokasi terhadap keputusan
memilih Perbankan Syariah.
H03= Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel bagi hasil terhadap keputusan
memilih Perbankan Syariah.
H04= Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel agama terhadap keputusan
memilih Perbankan Syariah.
Ha1 = Terdapat pengaruh signifikan variabel pengetahuan terhadap keputusan
memilih Perbankan Syariah.
Ha2 = Terdapat pengaruh signifikan variabel lokasi terhadap keputusan memilih
Perbankan Syariah.
Ha3= Terdapat pengaruh signifikan variabel bagi hasil terhadap keputusan
memilih Perbankan Syariah.
Ha4= Terdapat pengaruh signifikan variabel agama terhadap keputusan
memilih Perbankan Syariah.
72
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, di mana keseluruhan variabel penelitian
memuat 20 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria
yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: tingkat kepercayaan = 95% (α =
5%), derajat kebebasan (df) = N - 2 = 100 – 2 = 98, didapat rtabel = 0,199. Jika
rhitung untuk tiap butir lebih besar daripada rtabel dan nilai r positif, maka butir
pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2011). Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel 4.1
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
No Indikator rhitung rtabel Keterangan
1.
Pengetahuan
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
0,499
0,633
0,668
0,434
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
2.
Lokasi
- Indikator 1
- Indikator 2
0,543
0,566
0,199
0,199
Valid
Valid
73
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
0,414
0,441
0,562
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
3.
Bagi Hasil
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
0,470
0,664
0,397
0,734
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
4.
Agama
- Indikator 1
- Indikator 2
0,632
0,717
0,199
0,199
Valid
Valid
5.
Minat Masyarakat
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
0,654
0,555
0,673
0,558
0,619
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.1 diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai
koefisien korelasi yang lebih besar dari rtabel = 0,199 (nilai rtabel untuk n = 100),
sehingga semua indikator tersebut adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kusisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji reliabilitas
74
adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu
gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, maka alat
pengukur tersebut semakin stabil. Suatu konstruk juga dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60.
Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Keterangan
Pengetahuan (X1) 0,679 Reliabel
Lokasi (X2) 0,786 Reliabel
Bagi Hasil (X3) 0,718 Reliabel
Agama (X4) 0,853 Reliabel
Minat Masyarakat (Y) 0,807 Reliabel
Keseluruhan variabel 0,891 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
Cronbach alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan
semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuisioner adalah reliabel
sehingga untuk selanjutnya item masing-masing konsep variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur.
3. Analisis Regresi Logistik Biner
Analisis ini menggunakan analisis logistic regresision model untuk
menunjukkan probabilitas suatu minat masyarakat dalam berhubungan dengan
Perbankan Syariah.
75
1) Model Awal Regresi Logistik Biner
Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada masyarakat
Kabupaten Tangerang. Hasil pengolahan data diperoleh nilai estimasi
parameter untuk regresi logistik biner sebagai berikut:
Tabel 4.3 Variabel dalam Persamaan
Variabel Parameter β
Pengetahuan (X1) 2.529
Lokasi (X2) 0.709
Bagi Hasil (X3) 0.989
Agama (X4) 2.835
Konstanta -3.303
Model awal regresi logistik biner yang terbentuk adalah:
𝐿𝑜𝑔𝑖𝑡 ⌊𝜋(𝑥)⌋ = log (𝜋(𝑥)
1 − 𝜋(𝑥))
= -3.303 + 2.529 X1 + 0.709 X2 + 0.989 X3 + 2.835 X4
2) Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama di dalam model. Jika -2
Log likelihood < α (5%), maka H0 diterima. Hipotesisnya adalah sebagai
berikut (Ghozali, 2016: 328):
Ho = Model yang dihipotesakan fit dengan data.
H1 = Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data.
Statistik uji yang digunakan adalah:
𝐺2 = −2 𝐼𝑛 𝐿0
𝐿1= −2 (ln 𝐿0 − ln 𝐿1) = −2 (𝐿0 − 𝐿1)
76
Melihat kelayakan model dengan cara interpretasi tabel di bawah ini:
Dengan:
𝐿0 = Maksimum Likelihood dari model reduksi (model yang terdiri dari
konstanta saja)
𝐿1 = Maksimum Likelihood dari model penuh (semua variabel bebas)
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 120.494 .840
2 120.430 .895
3 120.430 .895
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 120,430
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than ,001.
Nilai -2 Log likelihood hanya menggunakan konstanta (c) adalah
120,430 dengan df (N – 1 = 100 – 1 = 99) memiliki distribusi chi square x2
tabel dengan α = 5% sebesar 124.34. Nilai -2 Log likelihood (120,430) < x2
tabel (124.34) sehingga H0 diterima, berarti model hanya dengan konstanta saja
sudah fit dengan data.
77
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant Pengetahuan Lokasi BagiHasil Agama
Step 1 1 71.366 -2.070 1.527 .056 .572 1.838
2 64.850 -2.895 2.183 .247 .873 2.491
3 64.002 -3.224 2.460 .551 .976 2.765
4 63.957 -3.298 2.524 .696 .989 2.830
5 63.957 -3.303 2.529 .709 .989 2.835
6 63.957 -3.303 2.529 .709 .989 2.835
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 120,430
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
-2 Log likelihood yang kedua adalah untuk model dengan model dan
konstanta variabel bebas dengan nilai -2 Log likelihood sebesar 63.957 dengan
df (N – banyak variabel bebas – 1 = 100 – 4 - 1 = 95) memiliki distribusi chi
square x2 tabel dengan α = 5% sebesar 118.75. Nilai -2 Log likelihood (63.957)
< x2 tabel (118.75) sehingga H0 diterima, berarti model dengan memasukkan
variabel bebas adalah fit dengan data.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df Sig.
Step 1 Step 56.473 4 .000
Block 56.473 4 .000
Model 56.473 4 .000
Statistik -2 Log likelihood juga digunakan untuk menentukan jika
variabel bebas ditambahkan ke dalam model apakah secara signifikan
memperbaiki model fit. Selisih -2 Log likelihood untuk model dengan
konstanta saja dan -2 Log likelihood untuk model dengan variabel bebas
didistribusikan sebagai x2 dengan df (selisih kedua model). Selisih kedua -2
Log likelihood sebesar = (L0 – L1) = (120,430 - 63.975 = 56,473 dengan df (
78
99 – 95 = 4) memiliki distribusi chi square x2 tabel dengan α = 5% sebesar
9.49. Selisih -2 Log likelihood (56,473) > x2 tabel (9.49) sehingga H0 ditolak
dan penambahan variabel bebas ke dalam model memperbaiki model fit.
3) Uji Statistik
Untuk mengetahui tingkat keeratan dan hubungan antar variabel
dilakukan uji statistik. Nilai Nagelkerke R2 adalah 0 sampai dengan 1. Jika nilai
Nilai Nagelkerke R2 kecil maka menunjukkan kemampuan variabel – variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat kecil. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
(Ghozali, 2016: 329)
Jumlah observasi yang tepat pengklasifikasiannya dapat dilihat pada:
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square Nagelkerke R
Square
1 63.957a .431 .616
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai Cox & Snell R Square sebesar
0.431 dan nilai Nagelkerke R2 sebesar 0,616. Angka tersebut menunjukkan
total kontribusi variabel bebas dalam ikut menjelaskan keragaman variabel
terikat yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh variabilitas variabel independen sebesar 61,6%. Dengan demikian dapat
ditafsirkan bahwa dengan empat variabel, yaitu pengetahuan, lokasi, bagi hasil
dan agama mampu menjelaskan proporsi minat terhadap Perbankan Syariah
sebesar 61,6%. Sedangkan sisanya 38,4% disebabkan oleh faktor lain.
79
4) Uji Chi Square (Model dan Parameter)
Hosmer and Lomeshow’s Goodness of Fit menguji hipotesisi nol bahwa
data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara
model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit).
Tabel di bawah ini merupakan uji chi square dari hosmer and lomeshow
test. Jika sig > α (5%) maka H0 diterima. Hipotesisnya adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2016: 329):
H0 = model mampu memprediksi nilai observasinya (goodness of fit)
H1= model tidak dapat memprediksi nilai observasinya
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 12.786 5 .205
Dari tabel di atas, hasil uji chi square yang dihasilkan memiliki nilai p-
value 0,205 > 5% maka H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa model yang
diajukan adalah baik karena nilai statistik hosmer and lomeshow goodness of
fit lebih besar dari 0,05 yang berarti model sudah menjelaskan data (goodness
of fit) atau model mampu memprediksi nilai observasinya sehingga model
dapat diterima.
Hasil uji chi square yang dihasilkan memiliki nilai 12,786, atau chi
square hitung < chi square tabel (12,786 < 124,342), artinya model mampu
memprediksi nilai observasinya.
80
5) Uji Wald
Pada uji ini, variabel yang sedang diuji masuk ke dalam model. Jika
nilai sig < α (5%) maka H0 diterima. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 = variabel independen berpengaruh secara signifikan ke model
H1= variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan ke model
Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 1a Pengetahuan 2.529 .660 14.661 1 .000 12.538
Lokasi .709 1.129 .394 1 .530 2.031
BagiHasil .989 .711 1.934 1 .164 2.689
Agama 2.835 .686 17.064 1 .000 17.027
Constant -3.303 .854 14.950 1 .000 .037
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan, Lokasi, BagiHasil, Agama.
Dari tabel variables in the equation terlihat bahwa terdapat dua variabel
bebas yaitu variabel pengetahuan dan agama berpengaruh secara signifikan
sehingga bisa masuk ke model. Dari tabel di atas, nilai signifikansi variabel
pengetahuan sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dengan minat memilih
Perbankan Syariah dengan nilai koefisien pengaruh sebesar 2.529. Selain itu,
nilai signifikansi variabel agama sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 diterima. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara agama dengan
minat memilih Perbankan Syariah dengan nilai koefisien pengaruh sebesar
2.835.
Sedangkan nilai signifikansi variabel lokasi dan bagi hasil > 0,05 maka
H0 ditolak artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi dan
bagi hasil terhadap minat memilih Perbankan Syariah.
81
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa terdapat dua variabel bebas
yang tidak signifikan berpengaruh terhadap minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah yaitu variabel bagi hasil (X3) dan lokasi (X2) hal itu dapat
terlihat dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari α = 5%. Dapat
disimpulkan bahwa variabel pengetahuan (X1) dan agama (X4) adalah
signifikan berpengaruh terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah
karena variabel tersebut memiliki niali signifikansi yang lebih kecil dari α =
5%.
6) Model Akhir Regresi Logistik Biner
Berdasarkan uji Wald maka variabel yang dipakai pada model akhir
adalah variabel yang signifikan berpengaruh terhadap minat masyarakat
memilih Perbankan Syariah, yaitu variabel pengetahuan (X1) dan agama (X4).
Nilai estimasi parameternya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Pengetahuan 2.665 .655 16.539 1 .000 14.366
Agama 2.914 .694 17.650 1 .000 18.424
Constant -2.658 .723 13.527 1 .000 .070
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan, Agama.
Model akhir regresi logistik biner yang terbentuk adalah:
𝐿𝑜𝑔𝑖𝑡 ⌊𝜋(𝑥)⌋ = log (𝜋(𝑥)
1 − 𝜋(𝑥))
= -2.658 + 2.665 X1 + 2.914 X4
82
Pada penelitian ini, hanya terdapat dua faktor yang signifikan
berpengaruh terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah yaitu
pengetahuan dan agama.
7) Odds Ratio
Berdasarkan hasil di atas, maka interpretasi odds ratio sebagai berikut:
"Semakin tinggi nilai faktor pengetahuan dan agama, maka kecenderungan
minat masyarakatnya akan meningkat"
a) Nilai odds ratio sebesar 12,538 yang artinya kecenderungan masyarakat yang
berpengetahuan untuk berminat 12,538 kali dari masyarakat yang tidak
berpengetahuan.
b) Nilai odds ratio sebesar 2,031 yang artinya kecenderungan lokasi yang strategis
memiliki peluang minat 2,031 kali dari yang lokasi tidak strategis.
c) Nilai odds ratio sebesar 2,689 yang artinya kecenderungan bagi hasil memiliki
peluang minat 2,689 kali.
d) Nilai odds ratio sebesar 17,027 yang artinya kecenderungan masyarakat yang
beragama Islam memiliki peluang minat 17,027 kali.
B. Statistik Daerah Kabupaten Tangerang
1. Geografis
Kabupaten Tangerang secara administratif terdiri dari 29 kabupaten, 28
kelurahan dan 246 kecamatan dengan luas wilayah 959,60 km2. (BPS
Kabupaten Tangerang, 2015: 3)
83
Tabel 4.4 Uraian Geografis Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Uraian Satuan Nilai
Data Geografis
Luas Wilayah km2 959,60
Ketinggian m dpl 0-85
Luas Lahan Sawah Ha 39,177
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang dalam Angka 2015
Tabel 4.5 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2014
No Kecamatan Luas Wilayah
(km2)
1 Cisoka 26,98
2 Solear 29,01
3 Tigaraksa 48,74
4 Jambe 26,02
5 Cikupa 42,68
6 Panongan 34,93
7 Curug 27,41
8 Kelapa Dua 24,38
9 Legok 35,13
10 Pagedangan 45,69
11 Cisauk 27,77
12 Pasar Kemis 25,92
13 Sindang Jaya 37,15
14 Tangerang 33,56
15 Jayanti 23,89
16 Sukamulya 26,94
17 Kresek 25,97
18 Gunung Kaler 29,63
19 Kronjo 44,23
20 Mekar Baru 23,82
21 Mauk 51,42
22 Kemiri 32,70
23 Sukadiri 24,14
24 Rajeg 53,70
25 Sepatan 17,32
84
Sumber: BPS Kabupaten Tangerang dalam Angka 2015
Kabupaten Tangerang memiliki luas wilayah 959,61 km2. Kecamatan
Pakuhaji merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar di Kabupaten
Tangerang yaitu sebesar 51,87 km2 atau sekitar 5,41% dari luas wilayah
Kabupaten Tangerang, dan luas wilayah yang terkecil yaitu Kecamatan
Sepatan yaitu sebesar 17,32 km2 atau sekitar 1,81% dari luas wilayah
Kabupaten Tangerang. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015: 4)
2. Pemerintahan
Kabupaten Tangerang terbagi menjadi 29 kecamatan, 28 kelurahan dan
246 desa di mana jumlah RT dan RW yang berada di Kabupaten Tangerang
yaitu sebanyak 2.003 RW dan 8.409 RT. Jumlah RT terbanyak terdapat di
Kecamatan Pasar Kemis yaitu sebanyak 802 RT dan yang paling sedikit ada di
Kecamatan Kemiri yaitu sebanyak 114 RT. Untuk RW yang terbanyak ada di
Kecamatan Kosambi 177 RW dan yang paling sedikit ada di Kecamatan
Kemiri yaitu 30 RW. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015: 13)
26 Sepatan Timur 18,27
27 Pakuhaji 51,87
28 Teluknaga 40,58
29 Kosambi 29,76
Jumlah/Total 959,61
85
Tabel 4.6 Jumlah RT dan RW menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2014
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang dalam Angka 2015
Kecamatan
Jumlah
Rukun Tetangga
(RT)
Rukun Warga
(RW)
Cisoka 268 61
Solear 264 53
Tigaraksa 407 89
Jambe 152 53
Cikupa 336 64
Panongan 330 78
Curug 367 82
Kelapa Dua 642 106
Legok 283 77
Pagedangan 337 80
Cisauk 224 40
Pasar Kemis 802 129
Sindang Jaya 229 52
Tangerang 223 43
Jayanti 170 39
Sukamulya 177 38
Kresek 135 43
Gunung Kaler 134 41
Kronjo 165 41
Mekar Baru 115 33
Mauk 236 57
Kemiri 114 30
Sukadiri 179 47
Rajeg 421 89
Sepatan 271 46
Sepatan Timur 194 41
Pakuhaji 348 119
Teluknaga 428 155
Kosambi 448 177
Jumlah 8.409 2.003
86
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pemerintah Kabupaten Tangerang
menurut SKPD dan jenis kelamin terdapat 11.978 orang, dengan jumlah laki-
laki sebanyak 6.222 orang, dan perempuan sebanyak 5.756 orang. (BPS
Kabupaten Tangerang, 2015: 18-19) Sedangkan menurut SKPD dan
pendidikan terdapat 16 orang S3, 461 orang S2, 3.419 orang S1, 231 orang D4,
1.852 orang D3, 5.813 orang SLTA, 120 orang SLTP dan 66 orang SD. (BPS
Kabupaten Tangerang, 2015: 20-21) Namun, berdasarkan SKPD dan golongan
terdapat 164 orang golongan I, 2.720 orang golongan II, 6.262 orang golongan
III dan 3.614 orang golongan IV. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015: 22-23)
Selain itu, berdasarkan SKPD dan agama yaitu 11.839 orang beragama Islam,
54 orang beragama Protestan, 75 orang beragama Katotik, 10 orang beragama
Hindu dan tidak ada yang beragama Budha. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015:
24-25)
3. Penduduk
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2014, menunjukkan jumlah
penduduk di Kabupaten Tangerang sebanyak 3.264.776 orang dengan jumlah
laki-laki sebanyak 1.671.390 orang dan jumlah perempuan sebanyak 1.593.386
orang. Dengan sex ratio 104,9 persen. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015: 37)
Banyaknya penduduk Kabupaten Tangerang dipengaruhi oleh banyaknya
pendatang yang tinggal dan bekerja di wilayah Kabupaten Tangerang.
87
Gambar 4.1
Diagram Komposisi Penduduk di Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang dalam Angka 2015
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk di Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Uraian Satuan 2014
Penduduk orang 3.264.776
- Laki-laki orang 1.671.390
- Perempuan orang 1.593.386
Sex Ratio (L/P) orang 104,9
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang dalam Angka 2015
Tabel 4.8 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten
Tangerang Tahun 2014
NO Kelompok Umur (tahun) Laki-laki Perempuan
1 0-4 177.296 169.512
2 5-9 157.931 149.374
3 10-14 144.160 138.543
4 15-19 156.420 152.006
5 20-24 162.734 155.301
6 25-29 160.976 157.119
7 30-34 157.306 160.771
8 35-39 146.780 143.405
9 40-44 126.266 111.445
10 45-49 94.879 80.737
11 50-54 68.720 59.608
12 55-59 47.325 40.895
13 60-64 30.885 28.488
49%
51%
Perempuan Laki-laki
88
14 65-69 18.486 19.039
15 70-74 11.380 13.636
16 75 + 9.846 13.507
Jumlah/Total 3.264.776
Dilihat menurut kelompok umur berdasarkan hasil proyeksi penduduk
2014, proporsi kelompok umur 0-4 tahun lebih banyak dibandingkan kelompok
umur lainnya yaitu 346.808 jiwa, kelompok umur 25-29 tahun sebesar 318.095
jiwa, kelompok umur 30-34 tahun sebesar 318.077 jiwa, kelompok umur 20-
24 tahun sebesar 318.035 jiwa, kelompok umur 15-19 tahun sebesar 308.426
jiwa, kelompok umur 5-9 tahun sebesar 307.305 jiwa, kelompok umur 35-39
tahun sebesar 290.185 jiwa, kelompok umur 10-14 tahun sebesar 282.703 jiwa,
kelompok umur 40-44 tahun sebesar 237.711 jiwa, kelompok umur 45-49
tahun sebesar 175.616 jiwa, kelompok umur 50-54 tahun sebesar 128.328 jiwa,
kelompok umur 55-59 tahun sebesar 88.220 jiwa, kelompok umur 60-64 tahun
sebesar 59.373 jiwa, kelompok umur 65-69 tahun sebesar 25.016
jiwa,kelompok umur 70-74 tahun sebesar 876 jiwa, kelompok umur 75 tahun
keatas sebesar 23.353 jiwa. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015: 39)
4. Pendidikan
Di Kabupaten Tangerang, fasilitas pendidikan negeri sudah tersedia
mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Umum
(SMU) dan sederajat. Fasilitas gedung sekolah negeri berjumlah 875 sekolah,
terdiri dari 2 TK Negeri, 745 SD Negeri, 77 SMP Negeri, 32 SMA Negeri, dan
10 SMK Negeri. Sedangkan fasilitas gedung sekolah swasta berjumlah 1.536
sekolah, terdiri dari 881 TK Swasta, 187 SD Swasta, 253 SMP Swasta, 93 SMA
Swasta, dan 122 SMK Swasta. (BPS Kabupaten Tangerang, 2015: 63)
89
5. Kesehatan
Tenaga kesehatan yang tercatat di Kabupaten Tangerang didukung oleh
1.028 dokter terdiri dari: 571 dokter spesialis, 321 dokter umum dan 136 dokter
gigi. Kemudian terdapat 1.012 bidan dan 2.090 perawat. (BPS Kabupaten
Tangerang, 2015: 74-79)
6. Sosial dan Agama
Sebagai bagian dari Kabupaten Tangerang yang memiliki ciri agamis,
masyarakat yang bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang mayoritas
beragama Islam. Sebagian besar penduduknya yang memeluk agama Islam
tentu memiliki suasana keislaman yang mewarnai kehidupan sehari-harinya.
C. Deskrispsi Variabel Penelitian
1. Analisis Indeks Jawaban
Analisis indeks jawaban per variabel bertujuan mengetahui gambaran
deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai
variabel-variabel penelitian yang digunakan. Teknik skoring yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan skor 1 (setuju) dan 0 (tidak setuju). Teknik
skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor maksimal 1
dan minimal 0, maka perhitungan indeks responden dengan rumus berikut:
Nilai indeks = (%F1x 3) + 10
Dimana :
F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuisioner.
90
Jumlah pertanyaan dalam penelitian ini pada variabel independen
(pengetahuan 4 pertanyaan, variabel lokasi 5 pertanyaan, variabel bagi hasil 4
pertanyaan dan variabel agama 2 pertanyaan) dan variabel dependen terdiri dari
5 pertanyaan (minat masyarakat). Total nilai indeks adalah 100 dengan
menggunakan kriteria 3 kotak (three box method), maka rentang 100 (10-100)
akan menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar
interpretasi nilai indeks. Penggunaan 3 kotak (three box method) terbagi
sebagai berikut:
10,00 - 40,00 = rendah
40,01 - 70,00 = sedang
70,01 - 100 = tinggi
Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel –
variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1) Analisis Indeks Jawaban Responden terhadap Variabel Pengetahuan (X1)
Pengetahuan seseorang bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang
yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel pengetahuan masyarakat
mengenai Perbankan Syariah. Variabel pengetahuan pada penelitian ini diukur
melalui 4 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor
jawaban terhadap variabel pengetahuan dapat dijelaskan sebagai berikut:
91
Tabel 4.9
Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Pengetahuan (X1)
No Indikator
Skor
Jml Setuju
Tidak
Setuju
1. Perbankan Syariah menggunakan
sistem bagi hasil
88 12 88
2. Produk Perbankan Syariah halal dan
sesuai dengan syariat Islam
82 18 82
3. Perbankan Syariah memiliki
layanan perbankan yang lengkap
69 31 69
4. Perbankan Syariah diawasi oleh
Dewan Pengawas Syariah dalam
kegiatan operasionalnya
97 3 97
Rata-rata 84
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju pada keempat
pertanyaan variabel pengetahuan. Rata-rata indeks skor jawaban variabel
pengetahuan diperoleh sebesar 84. Berdasarkan kategori indeks skor
berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut berada pada tingkat skor
tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa pemahaman masyarakat
mengenai Perbankan Syariah dipersepsikan secara positif oleh responden.
2) Analisis Indeks Jawaban Responden terhadap Variabel Lokasi (X2)
Tanggapan responden terhadap lokasi Perbankan Syariah relatif
berbeda bagi setiap orang. Terkadang seseorang merasa lokasi Perbankan
Syariah strategis jika mudah ditemui, atau dekat dengan tempat bekerja, atau
92
dekat dari rumah, atau berada di pusat kota dan lain sebagainya. Hasil
tanggapan responden mengenai variabel lokasi Perbankan Syariah dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Lokasi (X2)
No Indikator
Skor
Jml Setuju
Tidak
Setuju
1. Jumlah kantor cabang Perbankan
Syariah di Kabupaten Tangerang
banyak.
46 54 46
2. Lokasi Perbankan Syariah di
Kabupaten Tangerang mudah
ditemui dan strategis.
47 53 47
3. Lokasi Perbankan Syariah di
Kabupaten Tangerang dekat
dengan lokasi kantor atau rumah
saya.
25 75 25
4. Lokasi Perbankan Syariah mudah
di akses dengan kendaraan umum
81 19 81
5. Perbankan Syariah di Kabupaten
Tangerang mudah di temui
52 48 52
Rata-rata 50,2
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.10 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan tidak setuju terhadap
pertanyaan-pertanyaan variabel lokasi Perbankan Syariah. Rata-rata indeks
skor jawaban variabel pengetahuan diperoleh sebesar 50,2. Berdasarkan
93
kategori indeks skor berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut
berada pada tingkat skor sedang. Kondisi ini memberikan kesan bahwa lokasi
Perbankan Syariah dipersepsikan cukup strategis oleh responden.
3) Analisis Indeks Jawaban Responden terhadap Variabel Bagi Hasil (X3)
Sistem bagi hasil akan mempengaruhi minat konsumen. Penelitian ini
menggunakan empat buah pertanyaan untuk mengukur variabel bagi hasil
Perbankan Syariah. Hasil tanggapan responden mengenai sistem bagi hasil
Bank Syariah adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Bagi Hasil (X3)
No Indikator
Skor
Jml Setuju
Tidak
Setuju
1. Sistem bagi hasil di Perbankan
Syariah bebas dari riba
75 25 75
2. Bagi hasil di Perbankan Syariah
lebih adil dan transparan
78 22 78
3. Bagi hasil di Perbankan Syariah
berbeda dengan bunga di bank
konvensional
90 10 90
4. Bagi hasil di Perbankan Syariah
sesuai dengan syariat Islam (halal)
79 21 79
Rata-rata 80,5
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.11 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap
pertanyaan - pertanyaan variabel bagi hasil. Rata-rata indeks skor jawaban
94
variabel pengetahuan diperoleh sebesar 80,5. Berdasarkan kategori indeks skor
berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut berada pada tingkat skor
tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa sistem bagi hasil Perbankan
Syariah dipersepsikan sebagai sistem yang baik oleh responden.
4) Analisis Indeks Jawaban Responden terhadap Variabel Agama (X4)
Penelitian ini mengukur variabel agama berdasarkan penilaian
responden menurut kepercayaan agamanya masing-masing. Variabel agama
diukur melalui 2 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor
jawaban terhadap variabel agama dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Agama (X4)
No Indikator
Skor
Jml Setuju
Tidak
Setuju
1. Perbankan Syariah adalah bank
yang Islami dan sesuai dengan
syariah.
76 24 76
2. Perbankan Syariah berpedoman
langsung kepada Al-Quran dan
Hadist
72 28 72
Rata-rata 74
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.12 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap
pertanyaan - pertanyaan variabel agama. Rata-rata indeks skor jawaban
variabel pengetahuan diperoleh sebesar 74. Berdasarkan kategori indeks skor
95
berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut berada pada tingkat skor
tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa Perbankan Syariah berdasarkan
agama dipersepsikan secara positif oleh responden.
5) Analisis Indeks Jawaban Responden terhadap Variabel Minat Masyarakat (Y)
Minat masyarakat merupakan keinginan masyarakat untuk
menggunakan produk barang atau jasa tertentu. Produk yang diteliti dalam
penelitian ini adalah produk Perbankan Syariah. Berikut ini merupakan
pernyataan mengenai keputusan memilih yang terdiri dari 5 item pertanyaan:
Tabel 4.13
Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel Minat Masyarakat (Y)
No Indikator
Skor
Jml Setuju
Tidak
Setuju
1. Saya berminat menjadi nasabah
Perbankan Syariah
68 32 68
2. Saya berminat memindahkan rekening
tabungan saya ke Perbankan Syariah
35 65 35
3. Saya berminat menjadikan Perbankan
Syariah sebagai bank utama saya
41 59 41
4. Saya berminat menjadi nasabah
Perbankan Syariah karena kemudahan
prosedur dan administrasinya
54 46 54
5. Saya berminat menjadi nasabah
Perbankan Syariah karena sesuai
dengan kebutuhan saya
63 17 63
Rata-rata 52,2
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
96
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.13 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap
pertanyaan - pertanyaan variabel bagi hasil. Rata-rata indeks skor jawaban
variabel pengetahuan diperoleh sebesar 52,2. Berdasarkan kategori indeks skor
berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut berada pada tingkat skor
sedang. Kondisi ini memberikan kesan bahwa minat masyarakat terhadap
Perbankan Syariah cukup baik.
D. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan jenis kelamin 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.14
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Pria 84 84
Wanita 16 16
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang
mengisi kuisioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 84 responden atau
84% adalah berjenis kelamin pria, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 16
responden atau 16% adalah berjenis kelamin wanita.
97
b. Usia
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan status pada 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.15
Usia Responden
Usia Frekuensi Presentase (%)
< 20 Tahun 5 5
21-30 Tahun 42 42
31-40 Tahun 5 5
> 41 Tahun 48 48
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang
mengisi kuisioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 5 responden atau 5%
adalah responden berusia kurang dari 20 tahun, sebanyak 42 responden atau
42% adalah responden berusia 21-30 tahun, sebanyak 5 responden atau 5%
adalah responden berusia 31-40 tahun dan48 responden atau 48% berusia lebih
dari 41 tahun.
c. Agama
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan status pada 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
98
Tabel 4.16
Agama Responden
Agama Frekuensi Presentase (%)
Islam 97 97
Protestan 3 3
Katolik 0 0
Hindu 0 0
Budha 0 0
Kongutchu 0 0
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.16, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang
mengisi kuisioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 97 responden atau
97% adalah responden beragama Islam dan sebanyak 3 responden atau 3%
adalah responden beragama protestan.
d. Informasi Perbankan Syariah
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan status pada 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.17
Informasi Responden
Agama Frekuensi
Keluarga 6
Teman 26
Iklan 14
Media Cetak 8
Media Sosial 10
Internet 14
Televisi 18
99
Lain-lain 4
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.17, dapat diketahui bahwa banyak responden yang
mengetahui informasi Perbankan Syariah dari teman dan media informasi
seperti televisi, media cetak maupun sosial. Juga terdapat beberapa yang
mengetahui informasi Perbankan Syariah dari koprasi syariah, maupun mata
kuliah yang pernah diikutinya seperti ekonomi syariah dan hukum.
e. Nasabah Perbankan
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan status pada 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.18
Nasabah Perbankan
Nasabah Bank Frekuensi Presentase (%)
Pemerintah 37 37
Swasta 52 52
Syariah 11 11
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.18, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang
mengisi kuisioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 37 responden atau
37% adalah nasabah pada ank pemerintah, sebanyak 52 responden atau 52%
adalah nasabah pada bank swasta, sedangkan sebanyak 11 responden atau 11%
adalah nasabah pada Perbankan Syariah.
100
E. Interpretasi
Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil yang baik, hal ini dapat
dilihat dari banyaknya tanggapan setuju responden terhadap masing-masing
variabel penelitian. Kesimpulan hasil variabel yang berpengaruh terhadap
minat memilih Perbankan Syariah diperoleh bahwa variabel pengetahuan dan
agama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah. Sedangkan variabel lokasi dan bagi hasil tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah.
Penjelasan masing-masing variabel yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Minat Masyarakat Memilih Perbankan
Syariah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel pengetahuan terhadap minat masyarakat memilih Perbankan
Syariah dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
antara pengetahuan dengan minat memilih Perbankan Syariah dengan nilai
koefisien pengaruh sebesar 2.529.
Penemuan ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Ghozali
Maski (2010) bahwa responden yang terbuka terhadap informasi Perbankan
Syariah dengan baik cenderung ingin menjadi nasabah Perbankan Syariah.
Informasi atau pengetahuan yang lebih mengenai Perbankan Syariah sangat
diperlukan untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap Perbankan
Syariah. Hal ini sesuai dengan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
101
antara lain pengalaman belajar dan kelompok anutan. Oleh karena itu,
meskipun jasa bank sangat menarik disertai layanan yang profesional tanpa
sebuah pemahaman yang baik kepada calon nasabah maka mereka akan ragu
untuk membelinya.
Butir soal no. 4 ”Perbankan Syariah diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah dalam kegiatan operasionalnya” dijawab setuju oleh 97 responden,
mengindikasikan hasil yang positif. Dari hasil di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan mampu mempengaruhi minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah, oleh karena itu Perbankan Syariah harus dapat memberikan
pemahaman secara luas dan menyeluruh terhadap masyarakat yang belum
memahami Perbankan Syariah dalam aplikasi maupun produk nya.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lovelock bahwa minat
didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju okleh
minat tersebut seperti melaui proses mengkaji dokumen (iklan, brosur, situs
Web) maupun berkonsultasi dengan orang lain (teman, keluarga dan pelanggan
lain).
Penemuan ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Kautsar
Audytra Muhammad (2014) bahwa minat masyarakat dipengaruhi secara
bersama-sama oleh pengetahuan definisi, pengetahuan lokasi, pengetahuan
prinsip-prinsip, dan pengetahuan produk-produk Bank Muamalat.
2. Pengaruh Agama terhadap Minat Masyarakat Memilih Perbankan Syariah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel agama terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah
102
dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara agama
dengan minat memilih Perbankan Syariah dengan nilai koefisien pengaruh
sebesar 2.835.
Butir soal no. 14 ”Perbankan Syariah adalah bank yang Islami dan
sesuai dengan syariah.” dijawab setuju oleh 76 responden, mengindikasikan
hasil yang positif. Dari hasil di atas, maka dapat menunjukan faktor agama
dapat mempengaruhi minat masyarakat memilih Perbankan Syariah. Jumlah
mayoritas di Kabupatem Tangerang meningkatkan minat dalam menjadi
nasabah Perbankan Syariah, oleh karena itu Perbankan Syariah harus dapat
menciptakan produk yang sesuai dengan syariat dan layanannya untuk
meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat.
Pertanyaan 14 menunjukkan bahwa kepercayaan individu masyarakat
memainkan peran penting dalam hal menarik individu untuk memilih
Perbankan yang ditawarkan. Dengan kata lain, agama berperan penting dalam
memilih menjadi nasabah suatu Perbankan. Temuan ini juga memberikan
bukti nyata bahwa responden sadar bahwasannya Perbankan Syariah memiliki
sistem yang sesuai dengan aturan yang diperintahkan oleh agama sesuai
dengan syariah.
Penemuan ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Dita
Pertiwi dan Haroni (2012) bahwa faktor keyakinan (agama) dan sesuai Syariah
yang lebih dominan sebagai faktor pendorong masyarakat di Kota Kisaran
menabung di Bank Muamalat Indonesia.
103
3. Pengaruh Lokasi terhadap Minat Masyarakat Memilih Perbankan Syariah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel lokasi terhadap minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah dengan signifikansi yaitu 0,530 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima yaitu tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara lokasi dengan minat memilih Perbankan Syariah.
Butir soal no. 3 ”Lokasi Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang
dekat dengan lokasi kantor atau rumah saya” dijawab tidak setuju oleh 75
responden, mengindikasikan hasil yang negatif. Dari hasil di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengalokasian Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang
kurang strategis atau kurang merata, hal ini dikarenakan lokasi Perbankan
Syariah jauh dari perkantoran dan pemukiman penduduk sehingga sulit
dijangkau oleh masyarakat dan jarang ditemui.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Tatik Ernawati (2015) bahwa
lokasi tidak bepengaruh terhadap keputusan masyarakat memilih Perbankan
Syariah yang mudah dijangkau, Perbankan Syariah yang berada di pusat
keramaian, Perbankan Syariah yang berada di dekat pertokoan, saluran (jumlah
kantor cabang) Perbankan Syariah yang banyak tidak berpengaruh terhadap
keputusan masyarakat untuk memilih Perbankan Syariah.
4. Pengaruh Bagi Hasil terhadap Minat Masyarakat Memilih Perbankan Syariah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel bagi hasil terhadap minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah dengan signifikansi yaitu 0,164 > 0,05 sehingga dapat
104
disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima yaitu tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara bagi hasil dengan minat memilih Perbankan Syariah.
Hal ini dikarenakan pandangan masyarakat terhadap Perbankan Syariah
bahwa tidak ada perbedaan antara sistem bagi hasil dengan riba. Dengan
demikian, masyarakat beranggapan bahwasanya tidak ada perbedaan sistem
pengelolaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional. Pada
keyataannya, sistem bagi hasil pada Perbankan Syariah sangat berbeda dengan
riba.
Didukung dari hasil penelitian yang dilakukan Satria Ismujati (2014)
bahwa 80% persepsi masyarakat Kota Surabaya Timur menganggap bahwa
Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional secara aplikasi adalah sama,
hanya istilah penggunaannya saja yang berbeda.
5. Pengaruh Minat Masyarakat Memilih Perbankan Syariah
Butir soal no. 17 “Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah”
dijawab setuju oleh 68 responden, mengindikasikan hasil yang positif. Dari
hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat untuk menjadi
nasabah Perbankan Syariah tinggi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Tatik Ernawati (2015) bahwa
lokasi minat masyarakat di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, Cilacap,
Purbalinga dan Banjar Negara masih tinggi, hal ini dapat di lihat dari persentase
tanggapan baik yang pencapai 79%. Dari hasil analisis di ketahui bahwa tidak
ada masyarakat yang menolak secara langsung adanya Bank Syariah di daerah
tersebut.
105
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pemaparan hasil penelitian dan
pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel pengetahuan terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah
dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan dengan minat memilih Perbankan Syariah dengan nilai koefisien
pengaruh sebesar 2.529.
Butir soal no. 4 ”Perbankan Syariah diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah dalam kegiatan operasionalnya” dijawab setuju oleh 97 responden,
mengindikasikan hasil yang positif. Dari hasil di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan mampu mempengaruhi minat masyarakat memilih
Perbankan Syariah, oleh karena itu Perbankan Syariah harus dapat memberikan
pemahaman secara luas dan menyeluruh terhadap masyarakat yang belum
memahami Perbankan Syariah dalam aplikasi mau pun produk nya.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel agama terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah dengan
signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara agama dengan
106
minat memilih Perbankan Syariah dengan nilai koefisien pengaruh sebesar
2.835.
Butir soal no. 14 ”Perbankan Syariah adalah bank yang Islami dan
sesuai dengan syariah.” dijawab setuju oleh 76 responden, mengindikasikan
hasil yang positif. Dari hasil di atas, maka dapat menunjukan faktor agama
dapat mempengaruhi minat masyarakat memilih Perbankan Syariah.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel lokasi terhadap minat masyarakat memilih Perbankan Syariah
dengan signifikansi yaitu 0,530 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha
ditolak dan H0 diterima yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
lokasi dengan minat memilih Perbankan Syariah.
Butir soal no. 3 ”Lokasi Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang
dekat dengan lokasi kantor atau rumah saya” dijawab tidak setuju oleh 75
responden, mengindikasikan hasil yang negatif. Dari hasil di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengalokasian Perbankan Syariah di Kabupaten
Tangerang kurang strategis atau kurang merata, hal ini dikarenakan lokasi
Perbankan Syariah jauh dari perkantoran dan pemukiman penduduk sehingga
sulit dijangkau oleh masyarakat dan jarang ditemui.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel bagi hasil terhadap minat masyarakat memilih Perbankan
Syariah dengan signifikansi yaitu 0,164 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ha ditolak dan H0 diterima yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara bagi hasil dengan minat memilih Perbankan Syariah.
107
5. Minat masyarakat Kabupaten Tangerang memilih Perbankan Syariah tinggi hal
itu terlihat dari banyaknya tanggapan setuju masyarakat Kabupaten Tangerang
memilih Perbankan Syariah.
Butir soal no. 17 “Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah”
dijawab setuju oleh 68 responden, mengindikasikan hasil yang positif. Dari
hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat untuk menjadi
nasabah Perbankan Syariah tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka dapat
diajukan beberapa saran untuk perbaikan:
1. Bagi Perbankan Syariah meskipun faktor yang mempengaruhi keputusan
masyarakat memilih Perbankan Syariah adalah pengetahuan dan agama,
faktor-faktor lain seperti lokasi dan bagi hasil juga perlu dipertimbangkan agar
jumlah masyarakat memilih Perbankan Syariah bisa bertambah serta dapat
bersaing dengan Bank Konvensional.
2. Bagi Perbankan Syariah upaya perlunya meningkatkan pemberian informasi
dan mengalokasikan kantor cabang di daerah yang dekat dengan kehidupan
bermasyarakat serta melihat kultur budaya suatu daerah karena masyarakat
Kabupaten Tangerang khususnya berperkonomian menegah ke bawah
sehingga perlu adanya tidakan yang lebih seperti memberikan suatu
pemahaman atau informasi melalui peyuluhan kepada masyarakat bagaimana
sistem bagi hasil berbeda dengan riba sehingga Perbankan Syariah dapat di
terima sepenuhnya di masyarakat.
108
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah faktor-faktor lainnya seperti
faktor pelayanan dan promosi yang dapat meningkatkan minat terhadap
Perbankan Syariah dengan ruang lingkup yang lebih besar lagi.
109
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Muhammad, Salina Kassim, dan Zainirin Dahari. (2012). Customer
Statisfaction and Switching Behavior in Islamic Banking: Evidence from
indonesia. School of Doctoral Studies (European Union) Journal. 209-215.
Aiyub. (2007). Analsis Perilaku Masyarakat tehadap Keinginan Menabung dan
Memperoleh Pembiayaan pada Bank Syariah di Nanggroe Aceh
Darussalam. Jurnal E-Mabis FE-Unimal, Vol.8, (No.1): 1-17.
Arifin, Zainal. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia
Publisher.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. (2015). Kabupaten Tangerang dalam
Angka 2015. Tangerang: BPS Kabupaten Tangerang.
Bank Indonesia. (2008). Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. www.bi.go.id
Chotimah, Chusnul. (2014). Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi, dan Lokasi
terhadap Masyarakat Memilih Bank Syariah di Surakarta. Naskah
Publikasi: 1-13.
Engel, F. James, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. (1994). Perilaku
Konsumen, Edisi Keenam Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
Ernawati, Tatik. (2015). Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi, Lokasi, dan Bagi
Hasil terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Bank Syariah. Naskah
Publikasi: 1-17.
110
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19 edisi V. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23 edisi VII. Semarang: Universitas Diponegoro.
Gudono. (2015). Analisis Data Multivariat.Bandung: Alfabeta.
Haryadi. (2014). Persepsi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah. Jurnal Bisnis
Manajemen, Vol.7, (No.3): 189-204.
Hosmer, D.W., Lomeshow, S. (1989). Applied Logistic Regression.New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Hoyyi, Abdul. (2011). Pemodelan Regresi Logistik dalam Penentuan Faktor-
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyakit Jantung Koronen. Jurnal
Sains dan Matematika, Vol.19, (No.3): 91-95.
Ikatan Bankir Indonesia. (2016). Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta:
Gramedia.
Ikit. (2015). Akuntansi Penghimpun Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Deepublish.
Karim, Adiwarman. (2014). Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Karmani, Neng. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengauhi Minat Masyarakat
dalam Behubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.3, (No.1): 26-56.
111
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2013). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Lovelock, Christopher. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.
Maski, Ghozali. (2010). Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan
Kompoen dan Model Logisik Studi pada Bank Syariah di Malang. Journal
of Indonesian Applied Economics, Vol.4, (No.1): 43-57.
Muhammad, Kautsar Audytra. (2014). Pengaruh Pengethuan Warga tentang
Perbankan Syariah terhadap Minat Memilih Produk Bank Muamalat.
Skripsi UIN Jakarta.
Mowen, John C. Michael Minor dialih bahasakan oleh Lina Salim. (2002).
Consumer Behavior 6th edition. New Jersey, Pentice-Hall, Inc.
Nawi, Farah Amalina Md, Yazid, Ahmad Shukri, dan Mohammed Mustafa Omar.
A Critical Literature Review FOR Islamic Banks Selection Criteria in
Malaysia. International Bussiness Research, Vol.6, (No.6): 143-151.
Pertiwi, Dita, Haroni Doli H. Ritonga. (2012). Analisis Minat Menabung
Masyarakat pada Bank Muamalat di Kota Kisaran, Vol.1, (No.1): 33-53.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suwidi. (2015). Kumpulan Fatwa MUI. Jakarta: Erwandi Tarmizi.
112
Utomo, Toni Prasetyo. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengauhi
Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah. Jurnal Ilmiah.
Wahab, Abd. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Mayarakat
Muslim dalam Memilih Perbankan Syariah Mandiri di Kota Makassar.
ASSETS, Vol.3, (No.2): 130-145.
Yupitri, Evi dan Raina Linda Sari. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengauhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri di
Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.1, (No.1): 46-60.
113
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr/i
Assalamu'alaikum wr. wb
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi) saya (Ahmad Samsudin) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang berjudul Analisis Minat Masyarakat terhadap Produk Perbankan Syariah
di Kabupaten Tangerang maka saya bermaksud mengadakan penelitian dengan
menggunakan kuesioner. Oleh karena itu, saya memohon dengan hormat kepada
Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah disediakan.
Angket ini bukanlah suatu tes, sehingga tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Jawaban yang paling baik adalah yang paling sesuai dengan keadaan dan pendapat
Bapak/Ibu/Sdr/i berikan akan terjamin kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i saya ucapkan terima kasih. Semoga
Allah SWT memberi balasan yang berlipat. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Hormat saya,
Ahmad Samsudin
114
DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER )
ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP
PRODUK PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN TANGERANG
A. Mohon berikan tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i anggap sesuai dengan kondisi yang berlaku pada
tahun 2016-2017.
1. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2. Umur Bapak/Ibu /Saudara/i
< 20 Tahun 31 - 40 Tahun > 50 Tahun
21 – 30 Tahun 41 - 50 Tahun
3. Pekerjaan
Mahasiswa Wirausaha
Pegawai Swasta PNS/TNI/Polri
Lain-lain
4. Agama
Islam Katholik
Protestan Hindu
Buddha Khonghucu
115
Pilihlan jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang
paling sesuai menurut Bapak dan ibu
Petunjuk :
Ya
Tidak
B. PERTANYAN UMUM
1. Saya mengetahui bank syariah dari :
Keluarga Media Sosial
Teman Internet
Iklan Televisi
Media cetak Lain-lain
Sebutkan: ………
*Boleh memilih lebih dari satu
2. Saya memiliki rekening tabungan di bank:
Bank Pemerintah (Bank Mandiri, BRI, BNI dll)
Bank Swasta (BCA, CIMB, Danamon dll)
Bank Syariah (BSM, Bank Muamalat, BRIS, BNIS dll)
Bank Lain
3. Tujuan menabung :
Rekening Gaji
Tabungan
Mengelola keuangan
4. Berapa besar uang yang di tabung per bulan:
< 500.000
500.000 – 1.000.000
> 1.000.000
116
C. PERTANYAAN UNTUK VARIABEL MINAT MEMILIH
PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN TANGERANG
1. Pengetahuan Perbankan Syariah
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Perbankan Syariah menggunakan sistem bagi hasil
2. Produk Perbankan Syariah halal dan sesuai dengan
syariat Islam
3. Perbankan Syariah memiliki layanan perbankan yang
lengkap
4. Perbankan Syariah diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah dalam kegiatan operasionalnya
2. Lokasi
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Jumlah kantor cabang Perbankan Syariah di
Kabupaten Tangerang banyak.
2. Lokasi Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang
mudah ditemui dan strategis.
3. Lokasi Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang
dekat dengan lokasi kantor atau rumah saya.
4. Lokasi Perbankan Syariah mudah di akses dengan
kendaraan umum
5. Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang mudah
di temui
117
3. Sistem Bagi Hasil
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Sistem bagi hasil di Perbankan Syariah bebas dari
riba
2. Bagi hasil di Perbankan Syariah lebih adil dan
transparan
3. Bagi hasil di Perbankan Syariah berbeda dengan
bunga di bank konvensional
4. Bagi hasil di Perbankan Syariah sesuai dengan syariat
Islam (halal)
4. Agama
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
2. Saya berminat memindahkan rekening tabungan saya
ke Perbankan Syariah
3. Saya berminat menjadikan Perbankan Syariah
sebagai bank utama saya
4. Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena kemudahan prosedur dan administrasinya
5. Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena sesuai dengan kebutuhan saya
118
5. Minat Terhadap Bank Syariah
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
2. Saya berminat memindahkan rekening tabungan saya
ke Perbankan Syariah
3. Saya berminat menjadikan Perbankan Syariah
sebagai bank utama saya
4. Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena kemudahan prosedur dan administrasinya
5. Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena sesuai dengan kebutuhan saya
Atas Perhatianya Saya Ucapkan Terimakasih
119
Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden
1. Variabel Pengetahuan
No P1 P2 P3 P4
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
6 1 1 1 1
7 1 1 1 1
8 1 1 1 1
9 1 1 1 1
10 1 1 0 1
11 1 1 1 1
12 0 0 0 1
13 0 1 0 1
14 1 1 1 1
15 1 1 1 1
16 1 0 0 1
17 0 1 0 1
18 1 0 0 1
19 1 0 0 0
20 1 1 1 1
21 1 1 1 1
22 1 1 0 1
23 1 0 1 1
24 1 1 1 1
25 1 1 0 1
26 1 1 1 1
27 1 1 1 1
28 0 0 0 1
29 1 1 1 1
30 1 1 1 1
31 1 1 1 1
32 1 1 1 1
120
33 1 1 1 1
34 1 1 1 1
35 1 1 1 1
36 1 1 1 1
37 1 1 1 1
38 1 1 1 1
39 1 1 1 1
40 1 1 0 1
41 1 1 1 1
42 0 0 0 1
43 0 1 0 1
44 1 1 1 1
45 1 1 1 1
46 1 0 0 1
47 0 1 0 1
48 1 0 0 1
49 1 0 0 0
50 1 1 1 1
51 1 1 1 1
52 1 1 0 1
53 1 0 1 1
54 1 1 1 1
55 1 1 0 1
56 1 1 1 1
57 1 1 1 1
58 0 0 0 1
59 1 1 1 1
60 1 1 1 1
61 1 1 1 1
62 1 1 1 1
63 1 1 1 1
64 1 1 1 1
65 1 1 1 1
66 1 1 1 1
67 1 1 1 1
68 1 1 1 1
121
69 1 1 1 1
70 1 1 0 1
71 1 1 1 1
72 0 0 0 1
73 0 1 0 1
74 1 1 1 1
75 1 1 1 1
76 1 0 0 1
77 0 1 0 1
78 1 0 0 1
79 1 0 0 0
80 1 1 1 1
81 1 1 1 1
82 1 1 0 1
83 1 0 1 1
84 1 1 1 1
85 1 1 0 1
86 1 1 1 1
87 1 1 1 1
88 0 0 0 1
89 1 1 1 1
90 1 1 1 1
91 1 1 1 1
92 1 1 1 1
93 1 1 1 1
94 1 1 1 1
95 1 1 1 1
96 1 1 1 1
97 1 1 1 1
98 1 1 1 1
99 1 1 1 1
100 1 1 0 1
Total 88 82 69 97
122
2. Variabel Lokasi
No P1 P2 P3 P4 P5
1 0 0 0 0 0
2 1 0 1 1 1
3 1 1 0 1 1
4 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 0 0 1 1
8 1 1 0 1 1
9 0 0 0 1 0
10 0 0 0 1 0
11 0 1 0 1 1
12 0 1 1 1 1
13 0 0 0 0 0
14 1 0 0 1 0
15 1 1 0 1 1
16 0 1 0 1 0
17 0 1 0 1 0
18 1 0 0 1 0
19 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0
21 0 0 0 1 0
22 1 1 0 1 1
23 0 0 0 1 1
24 1 1 0 1 1
25 0 0 0 0 1
26 0 1 0 1 0
27 0 0 0 0 0
28 0 0 0 1 0
29 0 0 1 1 0
30 1 1 1 1 1
31 0 0 0 0 0
32 1 0 1 1 1
33 1 1 0 1 1
34 1 1 1 1 1
123
35 1 1 1 1 1
36 1 1 1 1 1
37 1 0 0 1 1
38 1 1 0 1 1
39 0 0 0 1 0
40 0 0 0 1 0
41 0 1 0 1 1
42 0 1 1 1 1
43 0 0 0 0 0
44 1 0 0 1 0
45 1 1 0 1 1
46 0 1 0 1 0
47 0 1 0 1 0
48 1 0 0 1 0
49 0 0 0 0 0
50 0 0 0 0 0
51 0 0 0 1 0
52 1 1 0 1 1
53 0 0 0 1 1
54 1 1 0 1 1
55 0 0 0 0 1
56 0 1 0 1 0
57 0 0 0 0 0
58 0 0 0 1 0
59 0 0 1 1 0
60 1 1 1 1 1
61 0 0 0 0 0
62 1 0 1 1 1
63 1 1 0 1 1
64 1 1 1 1 1
65 1 1 1 1 1
66 1 1 1 1 1
67 1 0 0 1 1
68 1 1 0 1 1
69 0 0 0 1 0
70 0 0 0 1 0
124
71 0 1 0 1 1
72 0 1 1 1 1
73 0 0 0 0 0
74 1 0 0 1 0
75 1 1 0 1 1
76 0 1 0 1 0
77 0 1 0 1 0
78 1 0 0 1 0
79 0 0 0 0 0
80 0 0 0 0 0
81 0 0 0 1 0
82 1 1 0 1 1
83 0 0 0 1 1
84 1 1 0 1 1
85 0 0 0 0 1
86 0 1 0 1 0
87 0 0 0 0 0
88 0 0 0 1 0
89 0 0 1 1 0
90 1 1 1 1 1
91 0 0 0 0 0
92 1 0 1 1 1
93 1 1 0 1 1
94 1 1 1 1 1
95 1 1 1 1 1
96 1 1 1 1 1
97 1 0 0 1 1
98 1 1 0 1 1
99 0 0 0 1 0
100 0 0 0 1 0
Total 46 47 25 81 52
125
3. Variabel Bagi Hasil
No P1 P2 P3 P4
1 1 1 1 1
2 0 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
6 1 1 1 1
7 1 1 1 1
8 1 1 1 1
9 1 1 1 1
10 1 0 0 1
11 1 1 1 1
12 0 0 1 0
13 1 0 1 0
14 1 1 1 1
15 0 1 1 1
16 1 1 1 1
17 1 1 1 1
18 0 0 1 0
19 0 0 0 0
20 1 1 1 1
21 0 1 0 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 0
24 1 0 1 1
25 1 1 1 1
26 1 1 1 1
27 0 1 1 0
28 0 0 1 0
29 1 1 1 1
30 1 1 1 1
31 1 1 1 1
32 0 1 1 1
33 1 1 1 1
34 1 1 1 1
126
35 1 1 1 1
36 1 1 1 1
37 1 1 1 1
38 1 1 1 1
39 1 1 1 1
40 1 0 0 1
41 1 1 1 1
42 0 0 1 0
43 1 0 1 0
44 1 1 1 1
45 0 1 1 1
46 1 1 1 1
47 1 1 1 1
48 0 0 1 0
49 0 0 0 0
50 1 1 1 1
51 0 1 0 1
52 1 1 1 1
53 1 1 1 0
54 1 0 1 1
55 1 1 1 1
56 1 1 1 1
57 0 1 1 0
58 0 0 1 0
59 1 1 1 1
60 1 1 1 1
61 1 1 1 1
62 0 1 1 1
63 1 1 1 1
64 1 1 1 1
65 1 1 1 1
66 1 1 1 1
67 1 1 1 1
68 1 1 1 1
69 1 1 1 1
70 1 0 0 1
127
71 1 1 1 1
72 0 0 1 0
73 1 0 1 0
74 1 1 1 1
75 0 1 1 1
76 1 1 1 1
77 1 1 1 1
78 0 0 1 0
79 0 0 0 0
80 1 1 1 1
81 0 1 0 1
82 1 1 1 1
83 1 1 1 0
84 1 0 1 1
85 1 1 1 1
86 1 1 1 1
87 0 1 1 0
88 0 0 1 0
89 1 1 1 1
90 1 1 1 1
91 1 1 1 1
92 0 1 1 1
93 1 1 1 1
94 1 1 1 1
95 1 1 1 1
96 1 1 1 1
97 1 1 1 1
98 1 1 1 1
99 1 1 1 1
100 1 0 0 1
Total 75 78 90 79
128
4. Variabel Agama
No P1 P2
1 1 0
2 1 1
3 1 1
4 1 1
5 1 1
6 1 1
7 1 1
8 1 1
9 1 1
10 1 1
11 1 1
12 0 0
13 1 1
14 0 0
15 1 1
16 0 1
17 0 0
18 0 0
19 0 0
20 1 1
21 1 0
22 1 1
23 0 0
24 1 1
25 1 1
26 1 1
27 1 1
28 0 0
29 1 1
30 1 1
31 1 0
32 1 1
33 1 1
34 1 1
129
35 1 1
36 1 1
37 1 1
38 1 1
39 1 1
40 1 1
41 1 1
42 0 0
43 1 1
44 0 0
45 1 1
46 0 1
47 0 0
48 0 0
49 0 0
50 1 1
51 1 0
52 1 1
53 0 0
54 1 1
55 1 1
56 1 1
57 1 1
58 0 0
59 1 1
60 1 1
61 1 0
62 1 1
63 1 1
64 1 1
65 1 1
66 1 1
67 1 1
68 1 1
69 1 1
70 1 1
130
71 1 1
72 0 0
73 1 1
74 0 0
75 1 1
76 0 1
77 0 0
78 0 0
79 0 0
80 1 1
81 1 0
82 1 1
83 0 0
84 1 1
85 1 1
86 1 1
87 1 1
88 0 0
89 1 1
90 1 1
91 1 0
92 1 1
93 1 1
94 1 1
95 1 1
96 1 1
97 1 1
98 1 1
99 1 1
100 1 1
Total 76 72
131
5. Variabel Minat
No P1 P2 P3 P4 P5
1 0 0 0 0 0
2 1 0 0 1 1
3 1 0 0 1 1
4 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
6 1 0 1 0 0
7 0 0 0 0 0
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 0 0 0
11 1 1 1 1 1
12 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0
14 1 0 0 1 1
15 1 0 1 1 1
16 1 0 1 1 1
17 0 0 0 1 0
18 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0
20 1 0 1 0 0
21 1 0 0 0 1
22 0 0 0 0 1
23 1 0 0 0 0
24 0 0 1 0 1
25 1 1 0 0 1
26 1 1 1 1 1
27 1 0 0 1 1
28 0 0 0 1 1
29 1 1 0 1 1
30 1 1 1 1 1
31 0 0 0 0 0
32 1 0 0 1 1
33 1 0 0 1 1
34 1 1 1 1 1
132
35 1 1 1 1 1
36 1 0 1 0 0
37 0 0 0 0 0
38 1 1 1 1 1
39 1 1 1 1 1
40 1 1 0 0 0
41 1 1 1 1 1
42 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 0
44 1 0 0 1 1
45 1 0 1 1 1
46 1 0 1 1 1
47 0 0 0 1 0
48 0 0 0 0 0
49 0 0 0 0 0
50 1 0 1 0 0
51 1 0 0 0 1
52 0 0 0 0 1
53 1 0 0 0 0
54 0 0 1 0 1
55 1 1 0 0 1
56 1 1 1 1 1
57 1 0 0 1 1
58 0 0 0 1 1
59 1 1 0 1 1
60 1 1 1 1 1
61 0 0 0 0 0
62 1 0 0 1 1
63 1 0 0 1 1
64 1 1 1 1 1
65 1 1 1 1 1
66 1 0 1 0 0
67 0 0 0 0 0
68 1 1 1 1 1
69 1 1 1 1 1
70 1 1 0 0 0
133
71 1 1 1 1 1
72 0 0 0 0 0
73 0 0 0 0 0
74 1 0 0 1 1
75 1 0 1 1 1
76 1 0 1 1 1
77 0 0 0 1 0
78 0 0 0 0 0
79 0 0 0 0 0
80 1 0 1 0 0
81 1 0 0 0 1
82 0 0 0 0 1
83 1 0 0 0 0
84 0 0 1 0 1
85 1 1 0 0 1
86 1 1 1 1 1
87 1 0 0 1 1
88 0 0 0 1 1
89 1 1 0 1 1
90 1 1 1 1 1
91 0 0 0 0 0
92 1 0 0 1 1
93 1 0 0 1 1
94 1 1 1 1 1
95 1 1 1 1 1
96 1 0 1 0 0
97 0 0 0 0 0
98 1 1 1 1 1
99 1 1 1 1 1
100 1 1 0 0 0
Total 68 35 41 54 63
134
Lampiran 3: Hasil Uji Validitas
135
136
Lampiran 4: Hasil Uji Reliabilitas
1. Variabel Pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.679 4
2. Variabel Lokasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 5
137
3. Variabel Bagi Hasil
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.718 4
4. Variabel Agama
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.853 2
138
5. Variabel Minat
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.807 5
6. Keseluruhan Variabel
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.891 20
139
Lampiran 5: Analisis Regresi Logistik Biner
1. Model Awal Regresi Logistik Biner
Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 1a Pengetahuan 2.529 .660 14.661 1 .000 12.538
Lokasi .709 1.129 .394 1 .530 2.031
BagiHasil .989 .711 1.934 1 .164 2.689
Agama 2.835 .686 17.064 1 .000 17.027
Constant -3.303 .854 14.950 1 .000 .037
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan, Lokasi, BagiHasil, Agama.
2. Uji Kelayakan Model
1) Likelihood dengan Konstanta
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 120.494 .840
2 120.430 .895
3 120.430 .895
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 120,430
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than ,001.
2) Likelihood dengan Variabel
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant Pengetahuan Lokasi BagiHasil Agama
Step 1 1 71.366 -2.070 1.527 .056 .572 1.838
2 64.850 -2.895 2.183 .247 .873 2.491
3 64.002 -3.224 2.460 .551 .976 2.765
4 63.957 -3.298 2.524 .696 .989 2.830
5 63.957 -3.303 2.529 .709 .989 2.835
6 63.957 -3.303 2.529 .709 .989 2.835
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 120,430
140
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant Pengetahuan Lokasi BagiHasil Agama
Step 1 1 71.366 -2.070 1.527 .056 .572 1.838
2 64.850 -2.895 2.183 .247 .873 2.491
3 64.002 -3.224 2.460 .551 .976 2.765
4 63.957 -3.298 2.524 .696 .989 2.830
5 63.957 -3.303 2.529 .709 .989 2.835
6 63.957 -3.303 2.529 .709 .989 2.835
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
3) Likelihood Selisih Konstanta dan Variabel
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df Sig.
Step 1 Step 56.473 4 .000
Block 56.473 4 .000
Model 56.473 4 .000
3. Uji Statistik
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square Nagelkerke R
Square
1 63.957a .431 .616
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
4. Uji Chi Square (Hosmer and Lomeshow’s Goodness of Fit )
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 12.786 5 .205
141
5. Uji Wald
Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 1a Pengetahuan 2.529 .660 14.661 1 .000 12.538
Lokasi .709 1.129 .394 1 .530 2.031
BagiHasil .989 .711 1.934 1 .164 2.689
Agama 2.835 .686 17.064 1 .000 17.027
Constant -3.303 .854 14.950 1 .000 .037
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan, Lokasi, BagiHasil, Agama.
6. Model Akhir Regresi Logistik Biner
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Pengetahuan 2.665 .655 16.539 1 .000 14.366
Agama 2.914 .694 17.650 1 .000 18.424
Constant -2.658 .723 13.527 1 .000 .070
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan, Agama.
142
Lampiran 6: Tabel Chi-Square
Chi-square Distribution Table
d.f. .995 .99 .975 .95 .9 .1 .05 .025 .01
1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 2.71 3.84 5.02 6.63
2 0.01 0.02 0.05 0.10 0.21 4.61 5.99 7.38 9.21
3 0.07 0.11 0.22 0.35 0.58 6.25 7.81 9.35 11.34
4 0.21 0.30 0.48 0.71 1.06 7.78 9.49 11.14 13.28
5 0.41 0.55 0.83 1.15 1.61 9.24 11.07 12.83 15.09
6 0.68 0.87 1.24 1.64 2.20 10.64 12.59 14.45 16.81
7 0.99 1.24 1.69 2.17 2.83 12.02 14.07 16.01 18.48
8 1.34 1.65 2.18 2.73 3.49 13.36 15.51 17.53 20.09
9 1.73 2.09 2.70 3.33 4.17 14.68 16.92 19.02 21.67
10 2.16 2.56 3.25 3.94 4.87 15.99 18.31 20.48 23.21
11 2.60 3.05 3.82 4.57 5.58 17.28 19.68 21.92 24.72
12 3.07 3.57 4.40 5.23 6.30 18.55 21.03 23.34 26.22
13 3.57 4.11 5.01 5.89 7.04 19.81 22.36 24.74 27.69
14 4.07 4.66 5.63 6.57 7.79 21.06 23.68 26.12 29.14
15 4.60 5.23 6.26 7.26 8.55 22.31 25.00 27.49 30.58
16 5.14 5.81 6.91 7.96 9.31 23.54 26.30 28.85 32.00
17 5.70 6.41 7.56 8.67 10.09 24.77 27.59 30.19 33.41
18 6.26 7.01 8.23 9.39 10.86 25.99 28.87 31.53 34.81
19 6.84 7.63 8.91 10.12 11.65 27.20 30.14 32.85 36.19
20 7.43 8.26 9.59 10.85 12.44 28.41 31.41 34.17 37.57
22 8.64 9.54 10.98 12.34 14.04 30.81 33.92 36.78 40.29
24 9.89 10.86 12.40 13.85 15.66 33.20 36.42 39.36 42.98
26 11.16 12.20 13.84 15.38 17.29 35.56 38.89 41.92 45.64
28 12.46 13.56 15.31 16.93 18.94 37.92 41.34 44.46 48.28
30 13.79 14.95 16.79 18.49 20.60 40.26 43.77 46.98 50.89
32 15.13 16.36 18.29 20.07 22.27 42.58 46.19 49.48 53.49
34 16.50 17.79 19.81 21.66 23.95 44.90 48.60 51.97 56.06
38 19.29 20.69 22.88 24.88 27.34 49.51 53.38 56.90 61.16
42 22.14 23.65 26.00 28.14 30.77 54.09 58.12 61.78 66.21
46 25.04 26.66 29.16 31.44 34.22 58.64 62.83 66.62 71.20
50 27.99 29.71 32.36 34.76 37.69 63.17 67.50 71.42 76.15
55 31.73 33.57 36.40 38.96 42.06 68.80 73.31 77.38 82.29
60 35.53 37.48 40.48 43.19 46.46 74.40 79.08 83.30 88.38
65 39.38 41.44 44.60 47.45 50.88 79.97 84.82 89.18 94.42
70 43.28 45.44 48.76 51.74 55.33 85.53 90.53 95.02 100.43
75 47.21 49.48 52.94 56.05 59.79 91.06 96.22 100.84 106.39
80 51.17 53.54 57.15 60.39 64.28 96.58 101.88 106.63 112.33
85 55.17 57.63 61.39 64.75 68.78 102.08 107.52 112.39 118.24
90 59.20 61.75 65.65 69.13 73.29 107.57 113.15 118.14 124.12
95 63.25 65.90 69.92 73.52 77.82 113.04 118.75 123.86 129.97
100 67.33 70.06 74.22 77.93 82.36 118.50 124.34 129.56 135.81
143