1 Universitas Indonesia Analisis Manajemen Bank dan Kas Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada PT. Leighton Contractors Indonesia kurun waktu 2014-2015) Muhammad Teguh Hafizuddin, Eko Rizkianto S.E., M.E. Program Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis E-mail: [email protected]ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jatuhnya harga batubara dan komoditi tambang lainnya yang menyebabkan jatuhnya perusahaan-perusahaan tambang, yang dahulu mendapatkan keuntungan yang sangat besar, hal tersebut disebabkan oleh sisi operasional yang boros terutama di proyek atas belanja biaya, selain itu sisi pengendalian atas pengeluaran perusahaan terutama di proyek kurang mendapat perhatian dari pemegang kepentingan di perusahaan, padahal keuangan proyek sangat signifikan mempengaruhi keuangan perusahaan. Dengan data-data yang ada dibuktikan banyak ketidaksesuaian yang dilakukan di proyek dan sangat berisiko terhadap keberlanjutan perusahaan. Kata Kunci: Kas, Bank, Manajemen Proyek, Tambang, Konstruksi, Pengendalian Internal Analysis of the Construction Project Bank and Cash Management (Case Study at PT. Leighton Contractors Indonesia periode 2014-2015) ABSTRACT This research is motivated by falling coal prices and commodities other mines that led to the collapse of mining companies, which used to get huge profits, it is caused by operational side is wasteful, especially in projects on shopping expenses, on the other side of the control over company expenses mainly in the project receive less attention from stakeholders in the company, whereas the project finance significantly affect the company's finances. With the data that is proven many mismatches is done in the project and a greatly increased risk of corporate sustainability. Key words: Cash, Banks, Project Management, Mining, Construction, Internal Control Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
20
Embed
Analisis Manajemen Bank dan Kas Proyek Konstruksi (Studi ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Universitas Indonesia
Analisis Manajemen Bank dan Kas Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada PT. Leighton Contractors Indonesia kurun waktu
2014-2015)
Muhammad Teguh Hafizuddin, Eko Rizkianto S.E., M.E.
Program Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jatuhnya harga batubara dan komoditi tambang lainnya yang menyebabkan jatuhnya perusahaan-perusahaan tambang, yang dahulu mendapatkan keuntungan yang sangat besar, hal tersebut disebabkan oleh sisi operasional yang boros terutama di proyek atas belanja biaya, selain itu sisi pengendalian atas pengeluaran perusahaan terutama di proyek kurang mendapat perhatian dari pemegang kepentingan di perusahaan, padahal keuangan proyek sangat signifikan mempengaruhi keuangan perusahaan. Dengan data-data yang ada dibuktikan banyak ketidaksesuaian yang dilakukan di proyek dan sangat berisiko terhadap keberlanjutan perusahaan. Kata Kunci: Kas, Bank, Manajemen Proyek, Tambang, Konstruksi, Pengendalian Internal
Analysis of the Construction Project Bank and Cash Management (Case Study at PT. Leighton Contractors Indonesia periode 2014-2015)
ABSTRACT
This research is motivated by falling coal prices and commodities other mines that led to the collapse of mining companies, which used to get huge profits, it is caused by operational side is wasteful, especially in projects on shopping expenses, on the other side of the control over company expenses mainly in the project receive less attention from stakeholders in the company, whereas the project finance significantly affect the company's finances. With the data that is proven many mismatches is done in the project and a greatly increased risk of corporate sustainability. Key words: Cash, Banks, Project Management, Mining, Construction, Internal Control
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
2
Universitas Indonesia
PENDAHULUAN
Perusahaan yang bergerak dibidang eksplorasi sumber daya alam selalu
dihubungkan dengan profit yang besar serta benefit yang diberikan ke karyawan
diatas rata-rata perusahaan lainnya. Indonesia kaya akan sumber daya alam,
perusahaan yang bergerak dibidang energi ini cukup banyak, dari yang berlabel
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan swasta nasional, perusahaan
patungan lokal dengan asing (joint operation), dan juga yang murni penanaman
modal asing. Mereka berlomba-lomba mengeksplorasi sumber daya alam yang
ada di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan dari Indonesia Mining
Association, Indonesia memiliki peringkat ke 6 terbesar akan sumber daya
tambang.
Sumber daya alam yang ada yaitu batubara, minyak, gas, emas, timah,
tembaga, dan nikel. Dengan banyaknya perusahaan tambang di Indonesia, banyak
memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia terutama daerah
yang terkena eksplorasi. Perusahaan-perusahaan tersebut bukan tidak memiliki
risiko atas operasinya di bidang tambang, yaitu mulai dengan perizinan yang tidak
mudah, syarat yang diberikan pemerintah, dan modal awal yang sangat besar.
Berbicara tentang eksplorasi sumber daya alam harus juga dikaitkan dengan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh eksplorasi tersebut, banyak
perusahaan yang tidak taat atas isu ini, hal ini disebabkan oleh cost recovery lahan
tambang menelan biaya yang dibilang tidak sedikit.
Sekilas berbisnis dibidang tambang sangat menguntungkan karena
permintaan atas hasil tambang sangat stabil, harga komoditas yang cenderung
stabil. Margin keuntungan yang sangat besar membuat banyak perusahaan yang
tidak mengkontrol biaya langsung maupun tidak langsungnya dengan baik,
apabila ditelaah lebih jauh perusahaan sangat boros dalam belanja biaya dan
tergolong gemuk dalam organisasinya, hal ini baru terlihat dan dirasakan
dampaknya oleh perusahaan saat harga komoditas yang terjun bebas. Biaya-biaya
tersebut tidak pernah diperkirakan sebelumnya.
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
3
Universitas Indonesia
Grafik 1.1 Grafik HBA & HPB (Januari 2011-Januari 2015)
Sumber: Direktorat Mineral dan Batubara, Kementrian ESDM RI yang diolah kembali
Pada tahun 2015 perusahaan yang paling memiliki dampak paling besar
adalah perusahaan yang bergerak ditambang minyak dan batubara karena harga
produknya yang turun hampir 50% dari tahun 2014. Perusahaan tambang batubara
terdiri dari Perusahaan pemilik lahan, kontraktor tambang utama, serta
perusahaan-perusahaan pendukung lainnnya. Perusahaan kontraktor tambang
menjadi faktor utama dalam bisnis tambang. Banyak perusahaan kontraktor
tambang dari yang berskala kecil hingga berskala besar. Beberapa kontraktor
tambang memiliki proyek-proyek yang sangat besar untuk dikelola, bahkan
kontraktor tambang tersebut mensubkontraktorkan kembali lahan yang
dikelolanya yang merupakan salah satu strategi perusahaan.
Dengan jatuhnya harga komoditas sangat mempengaruhi operasional
perusahaan kontraktor tambang, hampir semua perusahaan disektor tambang
melakukan efisiensi demi kelangsungan bisnis mereka, hal ini merupakan
kejadian luar biasa. Dapat juga sebut badai yang telah dimulai awal tahun 2014
hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda rebound kembali dalam sektor tambang,
banyak perusahaan batubara berhenti beroperasi dan merumahkan karyawannya
hingga harga batubara berada di level yang rasional. Meskipun bisnis sedang lesu,
perusahaan yang bergerak ditambang batubara sedang fokus menganalisis struktur
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
4
Universitas Indonesia
bisnis yang paing tepat, efisiensi perusahaan, melakukan evaluasi terhadap biaya-
biaya yang terdahulu serta melakukan audit atas proyek-proyek yang dijalankan.
Kerjasama kontraktor tambang dengan para perusahaan pemilik lahan
berdurasi jangka panjang dan bernilai puluhan hingga ratusan juta dollar dengan
manajemen yang baik seharusnya perusahaan dapat mengambil peluang yang
sangat besar dalam mengelola tambang tersebut, apabila tidak diperhitungkan
dengan matang maka dapat menyebabkan kerugian perusahaan yang sangat besar
ditambah lagi dengan bisnis tambang batubara yang tidak bersahabat. Fokus
perusahaan saat ini adalah dengan menekan operating cost dan overhead cost.
Berbeda dengan proyek kontraktor tambang, proyek kontraktor sipil tidak
dipengaruhi oleh harga komoditas tambang akan tetapi lebih fokus pada
pengelolaan proyek agar dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan kesepakatan
dan tepat waktu, akan tetapi banyak proyek sipil yang dibangun tidak sesuai
dengan persyaratan yang ada, padahal biaya yang dikeluarkan sudah sesuai hal ini
sebenarnya menyebabkan kerugian bagi proyek, dan juga sudah diketahui bahwa
supplier konstruksi memiliki term of payment yang sangat singkat, karena bahan
baku bangunan yang termasuk consumable item, hal ini seharusnya menjadi fokus
pengelola proyek sipil dalam manajemen bank dan kas di proyek serta biaya-biaya
yang akan timbul,
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan studi kasus berupa analisis terhadap manajemen bank dan kas
yang ada di proyek konstruksi tambang dan konstruksi sipil, untuk biaya apakah
dana yang ditransfer dari kantor pusat ke proyek, apakah sudah sesuai dengan
peruntukannya atau dipaksakan demi kepentingan proyek yang sebenarnya adalah
risiko nyata yang tidak dirasakan oleh perusahaan.
Studi kasus ini sangat bermanfaat untuk melihat secara spesifik biaya-biaya
yang terjadi, bagaimana alokasi biaya yang dilakukan oleh proyek dalam
pengelolaan dana, kontrol apa yang dilakukan perusahaan atas biaya-biaya yang
timbul, melakukan indikasi atas biaya yang dianggap melewati batas. Studi kasus
ini sangat bermanfaat untuk mengetahui secara spesifik jenis biaya yang ada di
konstruksi tambang yang berbasis proyek, alokasi biaya yang ada, anggaran yang
ditetapkan, bagaimana kontrol atas biaya proyek yang terjadi di perusahaan
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
5
Universitas Indonesia
kontraktor tambang. Selain itu hasil analisis tidak hanya berguna bagi perusahaan
kontraktor tambang tapi perusahaan dibidang lainnya yang based on projects.
Dengan demikian, judul penelitian ini adalah “Analisis Manajemen Bank
dan Kas Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada PT. Leighton Contractors
Indonesia kurun waktu 2013-2014)”.
LANDASAN TEORI DAN STANDAR OPERASIONAL PT LCI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa : “Pengendalian
internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen,
dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu keandalan laporan
keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku”.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001 : 319) pengertian pengendalian
internal adalah sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personel lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu keandalan
pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
efektifitas dan efisiensi operasi.
Dari pengertian pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar
sebagai berikut :
1. Pengendalian internal merupakan suatu proses pengendalian untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Pengendalian internal itu sendiri bukan
merupakan suatu tujuan.
2. Pengendalian internal dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dari formulir, namun dijalankan oleh
orang dari setiap pemegang organisasi yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personel lainnya.
3. Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
6
Universitas Indonesia
entitas keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian
internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian
tujuan pengendalian yang menyebabkan pengendalian internal tidak dapat
memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan diantaranya pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.
5. Kas adalah harta atau aktiva yang paling lancar dalam kelompok aktiva
lancar. Dalam kenyataannya pos ini termasuk aktiva yang paling sering
mengalami perubahan atau mutasi. Hal ini terjadi karena hampir sebagian
besar transaksi yang dilakukan perusahaan akan mempengaruhi jumlah
kas.
6. Menurut Zaki Baridwan menyatakan bahwa yang termasuk dalam kas
menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima
untuk pelunasan utang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank
dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bentuk atau
tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
7. Menurut Haryono Jusup mengemukakan pengertian kas adalah sebagai
berikut : Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir
semua perusahaan. Kas meliputi uang tunai (uang kertas maupun uang
logam), dan kertas-kertas berharga yang dapat disamakan dengan uang,
serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu (misalnya
rekening giro)”. Menurut Henry Simamora mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian kas kecil adalah sebagai berikut : “Kas kecil (Petty
Cash) adalah dana yang dipakai untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang nilainya relatif kecil”. Sementara menurut Zaki
Baridwan pengertian kas kecil adalah sebagai berikut :
8. “Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis
bila dibayar dengan cek ”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kas kecil adalah merupakan dana atau uang yang tersedia untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil.
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
7
Universitas Indonesia
Standar Operasional PT Leighton Contractors Indonesia
PT Leighton Contractors Indonesia sudah mempunyai standar operasional
yang memadai untuk melaksanakan kegiatan operasinya, salah satunya adalah
standar yang digunakan dalam sistem keuangan dan administrasinya, standar yang
ada merupakan salah satu kontrol perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
operasinya. Dibawah ini menjelaskan standar operasi tentang pengelolaan dan
administrasi bank dan kas kecil di kantor pusat maupun di proyek.
Bank
• Setiap permintaan uang keluar atau pembayaran dari bank, minimal harus
disetujui oleh dua orang dari tiga orang yang memiliki otorisasi (yang
memiliki otorisasi adalah direktur keuangan, manager keuangan, dan
manajer komersial)
• Setiap transaksi bank harus memiliki bank voucher yang dilampiri dengan
dokumen terkait secara lengkap
• Tidak ada toleransi terhadap ketidaklengkapan dokumen
• Permintaan dana dari proyek ke kantor pusat harus disetujui oleh Project
Manager dan Project Accounting Manager/Supervisor
• Kantor Pusat berhak menahan dana yang diminta proyek dengan alasan
tertentu sampai dinyatakan clear
• Pembayaran tagihan atas supplier, Hanya dilakukan di kantor pusat tanpa
terkecuali
• Semua tagihan atas supplier harus memiliki dokumen yang lengkap dan di
proses oleh a/p department sebelum naik ke pembayaran
• Bank Proyek dipergunakan hanya untuk menampung reimbursment petty
cash yang diminta
• Proyek wajib melaporkan semua transaksi banknya ke kantor pusat secara
periodik 1 bulan 2 kali (ditandatangani oleh masing-masing project
manager)
• Bank Report menggunakan template yang telah ada
Analisis Manajemen ..., Muhammad Teguh Hafizuddin, FEB UI, 2016
8
Universitas Indonesia
Kas Kecil (Petty Cash)
• Proyek harus melaporkan kas kecilnya yang telah disetujui secara berkala
• Pengeluaran dari kas kecil tidak diperuntukkan untuk pembayaran tagihan
atas supplier
• Kas Kecil proyek harus memiliki floating yang diketahui kantor pusat
• Proyek harus bisa mengkontrol kas kecilnya dengan baik dan
mendokumentasikannya dengan jelas dan lengkap
• Reimbursement kas kecil berdasarkan laporan yang ada
• Petty Cash Report menggunakan template yang telah ada
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
digunakan untuk dasar utama analisis dan data sekunder digunakan sebagai
landasan teori untuk memperkuat analisis. Data primer didapatkan dari bank