KOMPONEN A ANALISIS LINGKUNGAN A.1. Analisis Kinerja dan Postur Strategik PT. Century Textile Industry, Tbk A.1.1. Penjelasan Situasi Saat Ini PT. Century Textile Industry, Tbk atau yang biasa disingkat PT. Centex adalah pabrik tekstil T/C, CVC, Dobby dan Oxford yang terintegrasi, memproduksi kain jadi (pemintalan, pertenunan dan pencelupan). Berdiri pada tahun 1970 dan sejak 1980 PT. Centex telah menembus pasar ekspor. PT. Centex menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar internasional berkat kerja keras yang berkesinambungan, dukungan dari ahli-ahli yang handal dan terlatih. PT. Centex juga telah memperoleh dukungan penuh dari pelanggan yang terhormat. Kapasitas produksi PT. Centex saat ini adalah 2.5 Juta yard per bulan, dimana PT. Centex memproduksi 60% tenun polos dan 40% kain tenun dobby. Aktifitas reguler PT. Centex adalah mengekspor kemeja dan seragam ke seluruh penjuru dunia, terutama ke negara Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan lain sebagainya. Gambar 1. Logo Perusahaan Perseroan didirikan dengan nama PT. Century Textile Industry disingkat PT. Centex dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1967 jo. Undang-Undang No.11
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KOMPONEN A
ANALISIS LINGKUNGAN
A.1. Analisis Kinerja dan Postur Strategik PT. Century Textile Industry, Tbk
A.1.1. Penjelasan Situasi Saat Ini
PT. Century Textile Industry, Tbk atau yang biasa disingkat PT. Centex adalah pabrik
tekstil T/C, CVC, Dobby dan Oxford yang terintegrasi, memproduksi kain jadi (pemintalan,
pertenunan dan pencelupan). Berdiri pada tahun 1970 dan sejak 1980 PT. Centex telah menembus
pasar ekspor. PT. Centex menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar internasional
berkat kerja keras yang berkesinambungan, dukungan dari ahli-ahli yang handal dan terlatih. PT.
Centex juga telah memperoleh dukungan penuh dari pelanggan yang terhormat.
Kapasitas produksi PT. Centex saat ini adalah 2.5 Juta yard per bulan, dimana PT. Centex
memproduksi 60% tenun polos dan 40% kain tenun dobby. Aktifitas reguler PT. Centex adalah
mengekspor kemeja dan seragam ke seluruh penjuru dunia, terutama ke negara Amerika Serikat,
Jepang, Inggris, dan lain sebagainya.
Gambar 1. Logo Perusahaan
Perseroan didirikan dengan nama PT. Century Textile Industry disingkat PT. Centex
dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1967
jo. Undang-Undang No.11 Tahun 1970, dengan akte notaris Dian Paramita Tamzil (pengganti
notaris Djojo Muljadi SH) tanggal 22 Mei 1970 No. 52, yang diubah dengan akte notaris Djojo
Muljadi SH tanggal 25 Januari 1971 No. 90.
Akte-akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.J.A.S/19/19 tanggal 10
Februari 1971, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 508 dan 509 tanggal 16
Februari 1971, dan diumumkan dalam Tambahan No. 150 pada berita Negara No. 25 tanggal 26
Maret 1971. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali. Mengenai perubahan nama
Perseroan menjadi PT. Century Textile Industry Tbk disingkat PT. Centex Tbk dilakukan dengan
akte-akte notaris Singgih Susilo SH tanggal 20 September 1997 No. 65 dan tanggal 21 Oktober
1997 No. 100, serta akte notaris Irene Yulia Susilo SH (pengganti notaris Singgih Susilo SH)
tanggal 8 Januari 1998 No. 22.
Akte-akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.C2-2028.HT.01.04.Th.98
tanggal 20 Maret 1998 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2704 pada Berita Negara No.41
tanggal 22 Mei 1998. Perubahan terakhir dilakukan dengan akte notaris Haji Syarif Siangan
Tanudjaja SH tanggal 4 Agustus 2008 No.2. Perubahan ini dibuat untuk mematuhi Undang-
Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J1
mengenai pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, dan persetujuan penggunaan mata uang Dollar Amerika
Serikat dalam pembukuan Perseroan. Akte ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan No.AHU-59078.AH.1.02. Tahun 2008 tanggal 4 September 2008 dan
diumumkan dalam Tambahan No. 5422 pada Berita Negara No. 15 tanggal 20 Februari 2009.
Sesuai pasal 3 dari Anggaran Dasarnya, Perseroan beroperasi dalam industry tekstil terpadu.
Kegiatan Komersial dimulai pada tahun 1972.
Pengelolaan Perseroan dilakuan oleh Dewan Direksi di bawah pengawasan Dewan
Komisaris. Hak dan Kewajiban Dewan Komisaris dan Dewan Direksi diatur dalam Anggaran
Dasar Perseroan. Dewan Komisaris dan Dewan dirsi diangkat dan dihentikan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
Dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Centex Tbk tanggal 22 Juni
2012, yang risalah rapatnya diaktakan dengan akta notaris publik Haji Syarif Siangan Tanudjaja,
SH tanggal 22 Juni 2012 No.7, susunan pengurus dan pengawas Perseroan adalah sebagai
berikut:
Susunan Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Suhardi Budiman
Komisaris Independen : Katsutoshi Ina
Komisaris : Kazuyoshi Tsuji
Susunan Dewan Direksi
Presiden Direktur : Komei Kobayashi
Wakil Presiden Direktur : Muljadi Budiman
Direktur Keuangan : Norio Kurobe
Direktur Pemasaran : Satoru Matsuda
Direktur Produksi : Masaru Kimura
Direktur Teknik : Echio Kidachi
Produk Yang Dihasilkan
PT. Centex, Tbk memproduksi bahan tenun polos TC dan kain CVC yang telah melalui proses
dyeing. Selain itu, PT. Centex, Tbk juga memproduksi kain Dobby, yaitu kain tenun yang
memiliki design, seperti Twill, Stripes, Checks, Herringbone, dan Oxford. Produk kain PT.
Centex, Tbk memiliki keunggulan spesialis karena mudah untuk dirawat, kain murni, cepat
kering, anti bakteria, dan anti deodorant. Kini, PT. Centex memiliki beberapa pengembangan
produk baru yaitu kain natural stretch, kain quick dry/water absorption (dengan menggunakan
fiber Toray), dan kain kationic. Produk-produk PT. Centex sangat baik untuk digunakan sebagai
kemeja (pakaian kerja/working attire), seragam (sekolah, polisi, dan lain sebagainya).
Pasar yang dilayani
Pasar yang dilayani mencakup semua industri yang membutuhkan produk bahan kain.
Jangkauan pemasaran produk
PT. Centex, Tbk berorientasi pada penjualan bahan kain untuk ekspor terutama untuk negara
Amerika Serikat, Jepang dan Inggris.
Kepemilikan perusahaan
Jumlah saham yang diterbitkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejumlah 10.000.000 saham.
Berikut ini daftar pemegang saham, jumlah saham, dan persentase kepemilikan pada 31
Desember 2012.
Pemegang saham/Shareholders Seri A Seri B %
Toray Industries, Inc., Jepang 200.000 2.2792.990 30
Kanematsu Corporation, Jepang - 2.296.250 23
Tokai Senko K.K., Jepang - 326 3
Kurabo Industries Ltd., Jepang - 84.760 1
PT. Budiman Kencana Lestari 165.5 1.000.000 12
PT. Prospect Motor 1.197.050 - 12
PT. Easternex 1.014.900 - 10
Masyarakat lainnya 922.55 - 9
Total 3.500.000 6.500.000 100%
Pesaing Perusahaan
Pesaing PT. Centex, Tbk diantaranya perusahaan-perusahaan sejenis dengan spesifikasi produksi
kain TC dan CVC.
A.1.2. Analisis Kinerja Keuangan PT. Century Textile Industry, Tbk
Tabel 1. Tabel Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Ratio/Tahun 2012 2011 2010
LIQUIDITY RATIO
Current Ratio 1,01 1,06 0,70
Quick Acid Ratio 0,60 0,62 0,34
Cash Ratio 0,03 0,14 0,02
Cash Turnover 69,99 21,13 86,13
Inventory to Net Working Capital 31,92 7,20 (1,21)
LEVERAGE RATIO
Debt to Asset Ratio 0,93 1,19 0,94
Debt to Equity Ratio 12,81 5,19 14,87
Long-term debt to Equity Ratio 6,66 2,54 6,79
Times Interest Earned 1,04 41,66 11,54
Fix Change Coverage 88,41 327,94 (166,21)
ACTIVITY RATIO
Receivable Turnover 4,84 7,53 6,24
Inventory Turnover 5,46 5,32 4,24
Working Capital Turnover 175,83 47,57 (564,019)
Fixed Assets Turnover 1,56 2,03 1,24
Total Assets Turnover 0,91 1,11 0,79
PROFITABILITY RATIO
Gross Profit Margin 0,01 0,19 1,91
Return On Investment -0,11 0,10 -0,03
Return On Equity -1,614 0,625 -0,53
Earning Per Share -0,36
0,37 -0,12
Net Profit Margin -0,127 0,091 -0,04
BOOK TO MARKET RATIO
Price Earning Ratio 2777,77 2702,70 8333,33
Market Book Ratio ?? ??
Economy Value Added ?? ??
Market Value Added ?? ??
Tabel 2. Interpretasi Kinerja Keuangan-1 : Liquidity Ratio
Liquidity Ratio
Indikator Kinerja
Prosentasi (peningkatan/penurunan) Arti rasio Interpretasi atas rasio yang dicapai Implikasi terhadap perusahaan
2012 2011 2010
Current Ratio(%)
101,306 106,023 70,189Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang harus segera dibayar / jatuh tempo
Current ratio mengalam kenaikan dari tahun 2010 ke tahun 2011 yaitu dari 70,189 menjadi 106,023; namun terjadi penurunan pada tahun 2012 menjadi 101,36. Rasio menurun berarti kemampuan perusahaan menurun dalam membayar hutang jangka pendek menggunakan aset jangka pendek. Hal ini berarti perusahaan mengalami kemunduran
Jika rasio ini semakin turun berarti hutang jangka pendeknya semakin besar. Hal ini tentu tidak baik buat perusahaan karena jika ada hutang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun harus dibayar, maka perusahaan harus mencari dana/pinjaman lain yang akan menyebabkan bunga pinjaman semakin besar.
.Quick Ratio
(%)59,615 62,471 34,028
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancar dengan menggunakan aset lancar tanpa memperhitungkan persediaan.
Quick ratio mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke tahun 2011 yaitu dari 34,028 menjadi 62,471; namun terjadi penurunan pada tahun 2012 menjadi 59,615. Rasio semakin menurun yang dapat disebabkan karena nilai aset lancar dikurangi persediaan menjadi semakin menurun atau nilai hutang lancar semakin membesar.
Persediaan sebagai bagian dari aktiva lancar mengalami penurunan dan diikuti dengan penurunan current liabilities tetapi juga terjadi penurunan current assets yang signifikan (turun 19% dibandingkan tahun 2011)
Cash Ratio(%) 3,281 13,562 1,952
Alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang
Rasio secara umum masih kecil hanya sekitar 3% (2012) dan 13% (2011) saja hutang jangka pendek yang dapat didanai dengan kas perusahaan. Perusahaan tidak memiliki surat berharga. Rasio ini juga semakin menurun tentu tidak baik.
Jika rasio semakin naik maka bagi perusahaan sangat bagus karena ada dana kas yang dapat membayar hutang jangka pendeknya.
Cash Turn Over Ratio 69,999 21,129 86,128
Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai pengeluaran perusahaan.
Cash Turn Over mengalami penurunan dari tahun 2010 sebesar 86,128x menjadi 21,129x pada tahun 2011. kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 69,999
Jika rasio semakin naik maka bagi perusahaan sangat bagus karena dengan dana yang tersedia di akhir tahun dapat memberikan perputaran yang lebih banyak untuk menghasilkan penjualan.
Inventory to Net
Working Capital
31,915 7,203 (1,213)Digunakan untuk mengukur antara jumlah persediaan dengan modal kerja perusahaan
Rasio meningkat secara signifikan disertai dengan penurunan current aset dan meningkatnya curret liabilities.
Jika rasio ini semakin besar berarti tidak baik buat perusahaan karena inventory yang dimiliki perusahaan terlalu besar dan perusahaan tidak liquid.
Tabel 3. Interpretasi Kinerja Keuangan-2 : Leverage Ratio
Leverage Ratio
Indikator Kinerja
Prosentasi (peningkatan/penurunan)Arti rasio Interpretasi atas rasio yang dicapai Implikasi terhadap perusahaan
2012 2011 2010
Debt Asset Ratio (%)
92,759 83,852 93,705Digunakan untuk membandingkan
total utang dengan total asset padalam pendanaan perusahaan
Debt Asset Ratio mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 yaitu dari 93,705 menjadi 83,852; kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi 92,759. Rasio semakin menurun tetapi secara umum relatif tidak banyak berubah. Rasio lebih rendah dari 100% pada tahun 2012 menunjukkan aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas.
Jika rasio ini semakin besar berarti tidak baik bagi perusahaan. Bisa terjadi karena aset yang semakin kecil atau hutang yang semakin besar yang dapat berarti kurang baik di dalam mengelola hutang perusahaan.
Debt to Equity Ratio (%)
1281,114 519,256 1488,684Digunakan untuk mengukur
prosentase dari modal sendiri yang dijadikan jaminan seluruh hutang
Rasio semakin meningkat 2x lipat dibanding tahun 2011. Jika rasio ini meningkat berarti jumlah hutang
meningkat sementara jumlah ekuitas cenderung tetap. Hutang meningkat karena adanya pembelian persediaan
yang masuk ke aktiva.
Jika rasio ini semakin besar berarti tidak baik bagi perusahaan karena dapat berarti hutang perusahaan semakin banyak (ekuitas cenderung tetap tidak berubah). Hal ini dapat menyebabkan biaya bunga pinjaman menjadi semakin besar.
Long-term debt to Equity Ratio
(%)
666,351 254,318 679,504Digunakan untuk mengukur
prosentasi dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka
panjang
Rasio semakin meningkat hampir 300% dibanding tahun 2011 yang mengindikasikan LDER perusahaan
tidak terlalu baik.
Times Interest Earned ratio
(%)
104,68 4166,43 1154,354
Rasio kelipatan bunga yang dapat dibayarkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan
laba yang diperolehnya
Beban bunga di tahun 2011 dan 2012 relatif berjumlah sama tidak berubah tetapi rasio ini turun karena EBIT
tahun 2012 mengalami kerugian.
Jika rasio ini naik maka baik bagi perusahaan karena beban bunga dapat ditutup oleh laba yang dihasilkan.
Fix Change Coverage
88,406 327,939 (166,206)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi hutang dan
biaya tetap sekalipun tidak menjalankan usahanya.
Rasio meningkat ditandai dengan laba perusahaan yang meningkat sementara beban bunga pinjaman relatif tetap dan biaya penyusutan semakin menurun
Rasio ini meningkat yang berarti perusahaan dapat menutupi biaya yang harus timbul sekalipun perusahaan tidak menjalankan operasional usahanya yaitu biaya bunga pinjaman dan biaya tetap (penyusutan)
Tabel 4. Interpretasi Kinerja Keuangan-3 : Activity Ratio
Activity Ratio
Indikator Kerja Prosentasi (peningkatan/penurunan) Arti Rasio Interpretasi atas rasio yang dicapai Implikasi terhadap perusahaan
2012 2011 2010
Recievable Turnover
4,843 7,530 6,244Mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode
Rasio ini semakin meningkat yang berarti piutang perusahaan dapat segera dilunasi. Penjualan perusahaan tahun 2010 99% ekspor yang dijaminkan oleh bank garansi.
Rasio ini meningkat yang berarti perusahaan efektif mengelola piutangnya.
Inventory Turnover
5,464 5,318 4,243Mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu periode
Rasio ini semakin menurun karena terdapat persediaan akhir tahun 2010 yang meningkat signifikan (naik sekitar 160%), Kenaikan pembelian diiringi juga dengan kenaikan penjualan.
Rasio semakin menurun tidak baik bagi perusahaan karena jika persediaan akhir meningkat dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi juga.
Working Capital Turnover
175,825 47,572(564,019)
Mengukur dan menilai efektivitas modal kerja perusahaan selama periode tertentu
Rasio ini semakin menurun karena terdapat kenaikan pinjaman bank yang dimasukkan sebagai pos hutang jangka pendek yang seharusnya jangka panjang.
Rasio semakin menurun karena adanya pinjaman bank yang naik sehingga biaya bunga pinjaman akan naik.
Fixed Assets Turnover
1,556 2,028 1,244
Digunakan untuk mengukur perputaran dana yang ditanamkan dalam asset tetap berputar dalam satu periode
Rasio ini semakin menurun karena penjualan meningkat dan aset tetap cenderung tetap.
jika rasio ini semakin meningkat berarti dengan jumlah aktiva tetap yang tersedia berjumlah relatif tetap dapat memberikan penjualan yang semakin meningkat.
Total Assets Turnover
0,913 1,114 0,790
Digunakan untuk mengukur seluruh perputaran semua asset dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aset
Rasio ini semakin menurun karena penjualan meningkat dan total aset naik lebih besar (sekitar 20%).
jika rasio ini semakin menurun berarti ada penambahan biaya sehubungan dengan penambahan di aktiva.
Tabel 5. Interpretasi Kinerja Keuangan-4 : Profitability Ratio
Profitability Ratio
Indikator Kerja Prosentasi (peningkatan/penurunan) Arti Rasio Interpretasi atas rasio yang dicapai Implikasi terhadap perusahaan
2012 2011 2010
Gross Profit Margin
0,008 0,191 1,913
Digunakan untuk mengukur margin laba atas pendapatan perusahaan.
Rasio mengalami penurunan karena laba bruto turun secara signifikan 3300% dibandingkan tahun 2011 disertain penurunan penjualan 42% dibanding tahun 2011.
jika rasio ini semakin menurun berarti kurang baik bagi perusahaan karena terjadi kenaikan pembelian dibandingkan tahun. Hal ini kemungkinan karena adanya kenaikan harga bahan baku.
Return on Invesment
(%)
-0,116 0,101 -0,033
Menunjukkan tingkat pengembalian atas total asset yang digunakan perusahaan. Hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri
Rasio ini semakin meningkat (naik sekitar 14% dibandingkan tahun 2009) karena EAT naik 18% total aset juga meningkat 41%
jika rasio ini semakin meningkat berarti EAT semakin baik dengan memperhitungkan perubahan aset secara total.
Return on Equity (%)
-1,614 0,625 -0,529
Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham
Rasio ini semakin menurun karena perusahaan mengalami kerugian di tahun 2012.
jika rasio ini semakin meningkat berarti semakin baik bagi perusahaan karena ada kenaikan laba ditahan yang dapat digunakan untuk operasionalnya dibandingkan dengan memberikan deviden kepada pemegang saham.
Earnings per share (Rp.)
-0,36 0,37Mengukur tingkat keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham
Rasio ini semakin menurun karena perusahaan mengalami kerugian. Perusahaan tidak dapat memberikan keuntungan perusahaan (EAT) kepada pemegang saham dengan asumsi seluruh keuntungan perusahaan dibagikan dalan bentuk deviden.
jika rasio ini semakin meningkat berarti kinerja perusahaan dalam memperoleh laba semakin tinggi.
Net Profit Margin (%)
-0,127 0,091 -0,042Menunjukkan berapa banyak profit setelah pajak yang yang dihasilkan setiap rupiah pendapatan.
Rasio ini semakin menurun secara signifikan karena perusahaan mengalami kerugian.
Jika rasio ini semakin meningkat berarti kinerja perusahaan dalam memperoleh laba semakin tinggi.
Tabel 6. Interpretasi Kinerja Keuangan-5 : Book to Market Ratio
Book to Market Ratio
Indikator Kerja Prosentasi (peningkatan/penurunan) Arti Rasio Interpretasi atas rasio yang dicapai Implikasi terhadap perusahaan
2012 2011 2010
Price/earnings ratio
2777,77 2702,70 8333,33
Menunjukkan penilaian pasar terhadap sebuah saham berdasarkan pendapatannya, sehingga menunjukkan berapa banyak inverstor bersedia membayar untuk setiap rupiah pendapatan
Jika rasio ini semakin menurun berarti semakin baik karena dapat memberikan earning per share yang membaik (semakin meningkat).
Market/book ratio
- - - Untuk mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value nya
Jika rasio ini semakin meningkat berarti semakin baik karena harga pasarnya semakin baik.
MVA - - - Perbedaan antara nilai pasar perusahaan dan modal yang disumbangkan investor
EVA - 225,187
332,995
230,384
Suatu alat pengukuran kinerja perusahaan yang menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan atau aktivitas dari sudut kepentingan dan harapan penyandang dana.
Tabel 7. Interpretasi Kinerja Keuangan-6 : Growth Ratio
Growth Ratio
Indikator Kerja Prosentasi (peningkatan/penurunan) Arti Rasio Interpretasi atas rasio yang dicapai Implikasi terhadap perusahaan
2012 2011 2010
Income Ratio (%)
Pertumbuhan tahunan dalam total pendapatan dan yang diukur adalah tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan.
Net Income Ratio (%)
Pertumbuhan tahunan laba dan yang diukur adalah tingkat pertumbuhan laba perusahaan.
Earning per Share Ratio (%)
Pertumbuhan tahunan dalam total pendapatan dan yang diukur adalah tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan.
Dividend per Share Ratio (%)
Pertumbuhan tahunan dalam total pendapatan dan yang diukur adalah tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan..
-
A.1.3 Strategic Posture
1.3.1. Current Vision
Visi :
Berusaha menjadi perusahaan teladan di bidang industri tekstil terpadu.
Analisis kesesuaian antara kinerja keuangan perusahaan dan visi perusahaan:
1.3.2. Current Mission
Misi :
Untuk Pelanggan : Memberikan nilai baru bagi pelanggan melalui produk yang bermutu tinggi
serta pelayanan yang baik.
Untuk Para Karyawan : Memberikan peluang kepada karyawan untuk mengembangkan diri
dalam suasana kerja yang penuh tantangan.
Untuk Pemegang Saham : Memberikan manajemen yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh
Pemegang Saham
Untuk Masyarakat : Bertindak sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam membina
hubungan baik dengan masyarakat sekitar dimana bisnis dilakukan.
Analisis kesesuaian antara kinerja keuangan perusahaan dan misi perusahaan:
1.3.3. Current Objectives
1.3.4. Current Strategy
1.3.5. Current Policy
A.1.4. Corporate Governance, Business Ethics & CSR
1.4.1. Corporate Governance
Manajemen PT. Centex, Tbk sadar bahwa dengan beroperasi dalam lingkungan
global yang semakin kompetitif, harus mengikuti standar tertinggi dalam praktik manajemen
untuk memenangkan kepercayaan dari pelanggan dan mitra bisnis lainnya. Untuk menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik adalah dengan terus meningkatkan sumber daya manusia dan
kualitas kerja seluruh karyawan. Dengan demikian hasil produksi PT. Centex, Tbk dapat
bersaing di pasaran luar negeri maupun dalam negeri. PT. Centex, Tbk telah berusaha keras
untuk memelihara sistem pengawasan terhadap kualitas produksi, menjaga kualitas pesanan
yang bermutu, mengefektifkan penurunan biaya dan pembaharuan peralatan produksi. Oleh
karena itu prinsip-prinsip tata kelola Perseroan seperti Keberanian, Pencapaian,
Menghormati, Tanggung Jawab, Integritas, Loyalitas dan Transparasi merupakan syarat
untuk tercapainya pertumbuhan perusahaan. Sebagai tambahan terhadap komitmennya untuk
secara keseluruhan mematuhi hukum dan peraturan yang mengatur pasar modal dan industri
tekstil.
Salah satu bentuk perwujudan dan penerapannya adalah, Perseroan telah mengikuti
uji penilaian dari SGS untuk kategori ISO 9001:2008, untuk kualitas produksi, ISO
14001:2004, untuk lingkungan yang bersih, dan TESTEX, untuk sistem akhir uji kualitas
produksi di bagian pencelupan (dyeing). Semua sertifikat diatas mencerminkan usaha keras dari
manajemen PT. Centex Tbk untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggannya.
A.1.4.2.Business Ethics & Code of Conduct PT Century Textile Industry, Tbk
Etika Perusahaan dan Kepatuhan Legal adalah standar prioritas manajemen dalam
mempertahankan keselamatan, pencegahan kecelakaan, dan kelestarian lingkungan. Berdasarkan
sikap dan tindakan yang aktif dari Pimpinan/CEO, semua di Toray Group bekerja sama untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Secara spesifik aktivitas kepatuhan Group di pimpin oleh
tiga komite yakni (1) Komite Etika Perusahaan (dikepalai oleh Presiden & CEO dan
beranggotakan semua anggota Dewan Direksi serta Kepala Serikat Pekerja), yang menentukan
kebijakan terkait etika perusahaan dan kepatuhan legal; (2) Komite Perusahaan Kepatuhan Legal,
yang menekankan pada komunikasi langsung antara manajemen puncak dengan para
karyawannya; dan (3) Komite CSR (Tanggungjawab Sosial Perusahaan) dan Kepatuhan Lega,
yang implementasi program-program di tingkat divisi, departemen, kantor serta pabrik.
Guna memastikan semua eksekutif dan karyawan mengobservasi etika perusahaan serta
mengacu/mengikuti pada undang-undang dan peraturan perusahaan, Toray telah mengadopsi
Kode Perilaku (Code of Conduct) untuk Etika Perusahaan dan Kepatuhan Legal serta Buku
Arahan Etika Perusahaan dan Kepatuhan Legal. Baik Kode Perilaku (CoC) maupun Buku Arahan
(Guidelines) telah digabung menjadi satu di buku Panduan Etika Perusahaan dan Kepatuhan
Legal guna memastikan penyebaran menyeluruh ke seluruh eksekutif dan karyawan. Kita juga
sedang menyiapkan Sistem Pelaporan Internal untuk para eksekutif dan karyawan yang
melanggar hukum, peraturan dan anggaran dasar/akte pendirian perusahaan.
A.1.4.3.Corporate Social Responsibility (CSR)
People
Sebagai anggota dari Toray Grup di Indonesia, PT Centex, Tbk berpartisipasi dalam
ITSF (Indonesia Toray Science Foundation), yang didirikan pada tahun 1993 dan
memberikan kontribusi dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dasar dan
teknologi di Indonesia setiap tahunnya. PT Centex, Tbk juga berpartisipasi dalam JITF (Judo
Indonesia Toray Foundation) yang didirikan pada tahun 2000 oleh Toray Group dan
memberikan kontribusi dalam pengembangan Judo di Indonesia.
ITSF menyerahkan penghargaan sains dan teknologi kepada para peneliti dan guru.
Hibah penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi diserahkan kepada peneliti muda yang
penelitiannya mengandung tema-tema yang penuh harapan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi masa depan. Ada 229 pendaftar yang masuk dan Komite Seleksi telah
memilih 18 orang peneliti sebagai pemenang untuk menerima hibah dengan total nilai Rp.
668,473,960.00.
Penghargaan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam akan diserahkan kepada para guru
Sekolah Menengah Atas bidang Biologi, Fisika dan Kimia di Indonesia yang telah menghasilkan
suatu metode pembelajaran yang inovatif, kreatif atau mempergunakan alat-alat peraga untuk
belajar, dan mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi pembelajaran ilmu pengetahuan alam di
SMA. Komite Seleksi telah menilai tiap pelamar yang berjumlah 90 calon, dan komite seleksi
telah memutuskan 9 (sembilan) orang pemenang yang menerima penghargaan tersebut tahun ini
dengan total Rp 180,000,000.00.
Untuk semua penghargaan dan hibah tersebut, ITSF membatasi hanya bidang Ilmu
pengetahuan alam dan teknologi, termasuk ilmu / teknik lingkungan , tetapi tidak termasuk ilmu
kedokteran klinik dan matematika. Satu hari sebelum acara upacara pemberian penghargaan, pada
tanggal 08 Februari 2012 telah diadakan seminar satu hari (ITSF Seminar on Science and
Technology) sebagai laporan hasil penelitian penerima dana bantuan penelitian ITSF program
tahun 2010 sebanyak 15 peneliti.
Planet
Sebagai wujud dari etika bisnis, manajemen Perseroan selalu berusaha memberikan
kontribusi yang positif terhadap lingkungan hidup disekitar pabrik. Perseroan memiliki
sistem proses pengolahan limbah produksi yang terkontrol dengan baik yakni IPAL (Instalasi
- Ditinjau dari sisi kebijakan pemerintah, menurut para pelaku industri tekstil dan pakaian
jadi, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dianggap belum cukup mendukung
perbaikan dan kemajuan industri ini.
A.3.1.2. Lingkungan Ekonomi
Mengingat kontribusi tekstil terhadap Gross National Product sebesar 2,75% maka masih
diperlukan peningkatan pemasaran produk tekstil kepasar internasional. Perusahaan perlu
mengetahui arah perekonomian dari negara dimana ia beroperasi. Menurunnya nilai rupiah
terhadap US dollar menjadikan barang - barang ekspor dari Indonesia lebih kompetitif
dibandingkan dengan barang - barang dari negara pesaing terutama negara-negara yang tidak
mengalami depresiasi nilai mata uangnya. Keadaan perekonomian ini menguntungkan
sebagian perusahaan pelaku ekspor, tapi bagi yang tidak pandai mengelola keuangannya akan
mendapat keuntungan yang makin mengecil, bahkan beberapa perusahaan banyak yang
bangkrut atau mengurangi kegiatan usahanya dan sebagai akibatnya makin meluas
pengangguran. Namun demikian ada pengusaha / eksportir justru mengalami kemajuan dalam
usahanya dalam kondisi naiknya kurs US dollar, terutama perusahaan yang mengekspor
barang - barang dengan bahan baku lokal atau kandungan lokalnya tinggi.
Peluang strategik :
- Perusahaan berperan besar dalam perekonomian, baik dari sisi kontribusi dalam PDB dan
ekspor maupun dalam penyerapan tenaga kerja.
- Perusahaan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyumbang perolehan devisa Indonesia.
Ancaman strategik :
- Persaingan pemasaran baik di pasar domestik maupun pasar internasional.
- Peningkatan harga bahan baku sebagai akibat tidak langsung dari naiknya harga minyak
dunia.
- Nilai rupiah yang sekarang tidak stabil / cenderung melemah membuat perusahaan
mendapat bahan baku (rata-rata ekspor) dengan harga yang lebih tinggi. Sedangkan harga
produk di pasar belum tentu bias dipaksakan untuk naik.
A.3.1.3. Lingkungan Sosial dan Budaya
Faktor-faktor demografi, sosial, dan budaya dalam pengaruhnya kepada industri tekstil
khususnya di Asia, secara umum memberikan arah yang positif dari sisi populasi penduduk dan
budaya timur yang tidak mentolerir pemakaian busana yang minim.
Peluang strategik :
- Perusahaan menyerap banyak tenaga kerja, baik yang bekerja secara langsung ataupun
tidak langsung.
- Potensi pasar untuk komoditas tekstil relatif besar sebab kebutuhan kain masyarakat
perkotaan tidak hanya berupa pakaian, tapi juga kebutuhan non pakaian, dilihat dari
perannya sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan papan. Oleh
karena itu, konsumsi sandang akan cenderung meningkat seiring dengan laju pertumbuhan
penduduk.
Ancaman strategik :
- Kebiasaan buruh melakukan demonstrasi mengakibatkan produktivitas kerja menurun.
A.3.1.4. Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi didunia dan di Indonesia seiring denga era globalisasi dewasa
ini mengharuskan perusahaan agar melanjutkan inovasinya untuk mempertahankan diri. Faktor
teknologi, khususnya mesin-mesin yang semakin berkembang di dunia tentunya akan berimbas
dengan perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. Dengan adanya mesin-mesin baru yang
lebih canggih akan menghemat biaya produksi dan mempercepat proses produksi. Namun hal
tersebut mengakibatkan persaingan antar industri semakin ketat diakibatkan munculnya
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis.
Peluang strategik :
1. Teknologi yang semakin berkembang dan canggih akan menghemat biaya produksi.
2. Internet digunakan oleh perusahaan untuk dapat memasarkan produknya dan mampu
meminimalisasi biaya pemasaran.
Ancaman strategik :
1. Pembelian mesin baru memerlukan biaya yang cukup tinggi.
2. Persaingan antar industri sejenis yang semakin ketat akibat perkembangan teknologi yang
semakin canggih dalam memproduksi kain.
3. Mesin-mesin produksi tekstil yang sebagian besar sudah tua, sehingga dibutuhkan dana
yang lebih untuk investasi mesin baru.
A.3.1.5. Lingkungan Lainnya (ekologi)
Aktivitas industri manufaktur, termasuk di Indonesia, diibaratkan sebagai dua sisi mata
pisau karena menghasilkan produk industri yang dibutuhkan untuk kehidupan, sekaligus
menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran air permukaan, air tanah, sungai, danau,
dan laut oleh residu bahan kimia organik maupun anorganik serta perubahan iklim global
merupakan dampak langsung maupun tidak langsung dari aktivitas tersebut. Diperlukan upaya
sistematis untuk mengatasi permasalahan tersebut, seperti perubahan pola hidup manusia
ataupun penerapan pendekatan pengelolaan aktivitas industri manufaktur secara komprehensif.
Salah satu kebijakan lingkungan yang dilakukan oleh PT. Centex, Tbk adalah dengan
berpartisipasi secara aktif dalam pelestarian lingkungan serta menyediakan lingkungan kerja
yang sehat dan selamat bagi karyawan.
Peluang strategik :
- Perusahaan menerima penghargaan dari KADIN JKT sebagai perusahaan unggulan dalam
kontrol pelestarian lingkungan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat
sekitar terhadap perusahaan yang melakukan “go green”.
Ancaman strategik :
- Isu-isu yang berkembang, baik nasional maupun internasional mengenai limbah industri
manufaktur terutama industri tekstil dapat melemahkan kinerja perusahaan.
Tabel 17. EFAS, Peluang
Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor KeteranganPerusahaan termasuk ke dalam kluster industri prioritas berdasarkan peraturan presiden
0,09 3 0,27
Perusahaan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyumbang perolehan devisa negara
0,16 3 0,48
Peningkatan konsumsi sandang akan cenderung meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
0,10 3 0,30
Potensi pasar untuk komoditas tekstil relatif besar sebab kebutuhan kain masyarakat perkotaan tidak hanya berupa pakaian, tapi juga kebutuhan non pakaian, dilihat dari perannya sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan papan. Oleh karena itu, konsumsi sandang akan cenderung meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
Perkembangan teknologi mesin 0,15 3 0,45Teknologi yang semakin berkembang dan canggih akan menghemat biaya produksi.
Perusahaan menerima penghargaan dari KADIN JKT sebagai perusahaan unggulan dalam kontrol pelestarian lingkungan.
0,11 4 0,44
Dengan adanya penghargaan tersebut makan kan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar terhadap perusahaan yang melakukan “go green”.