IK-15 e-ISSN : 2621-5934 p-ISSN : 2621-7112 SUBMISSION 31 Analisis Life Cycle Cost Pada Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit Di Kota Bekasi Ayu Anita Putri 1* , Herawati Zetha Rahman 1 , dan Azaria Andreas 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, 12640, Jakarta, Indonesia Abstrak. Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Dengan peningkatan pertumbuhan penduduk dan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) setiap tahunnya. Hal tersebut mendorong peningkatan mobilitas masyarakat yang dapat menyebabkan kemacetan. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan transportasi massal yang baik sehingga mampu mendorong minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal. Salah satu transportasi massal yang dapat digunakan yaitu Sistem Bus Rapid Transit. Dalam pengembangan proyek tersebut tidak terlepas dari biaya dengan metode analisa Life Cycle Cost yang mana dapat mengetahui biaya apa saja yang terdapat dalam pengembangan sistem Bus Rapid Transit dimulai dari tahap konstruksi sampai dengan tahap operasional. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi komponen Life Cycle Cost dan mengetahui apakah proyek layak atau tidak dari segi finansial. Indikator yang digunakan pada perhitungan kelayakan finansial adalah Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Dari hasil penelitian didapatkan 3 komponen Life Cycle Cost yaitu Capital Expenditure (CAPEX), Operational Expenditure (OPEX), dan Pendapatan (Revenue). Hasil analisa Kelayakan Finansial dalam Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit di Kota Bekasi yang dilakukan oleh Badan Usaha dan dengan Skema Dukungan Pemerintah sebesar 40% dan 60% “TIDAK LAYAK” secara finansial. Kata Kunci-Bus Rapid Transit, Life Cycle Cost, Kelayakan Finansial. 1. PENDAHULUAN Berdasarkan data dari Badan Pusat Ststistik Kota Bekasi mencatat bahwa pertumbuhan penduduk kota Bekasi dari tahun 2015 hingga tahun 2020 rata rata sebesar 1,02% atau sebesar 70.106 jiwa. Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) juga mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun 2018 rata-rata sebesar 1,09% atau sebesar 6,6 juta rupiah per tahu. Bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bekasi sangat berpengaruh pada mobilitas masyarakat yang terjadi di daerah tersebut. Dengan adanya peningkatan mobilitas masyarakat, akan menimbulkan kepadatan arus lalu lintas di jalan raya. Kemacetan lalu lintas terjadi apabila kondisi lalu lintas di jalan raya mulai tidak normal atau tidak stabil dengan ditunjukkannya kecepatan operasi yang menurun relatif cepat akibat adanya hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Persoalan lalu lintas tersebut lebih diberatkan lagi dengan adanya keinginan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi pribadi dari pada transportasi massal. Melihat permasalahan tersebut suatu badan usaha saat ini sedang berupaya membangun sarana dan prasarana untuk menunjang moda transportasi masal yang dapat mengangkut banyak orang sebagai alternatif untuk mengurangi kendaraan pribadi. Pengembangan sistem Bus Rapid Transit merupakan salah satu solusi yang diyakini mampu mengurangi penggunaan transportasi pribadi. Didalam Pengembangan sistem Bus Rapid Transit dengan berbagai fasilitas yang mendukung dengan baik tentunya tidak lepas dari biaya. Mulai dari perencanaan, pembangunan hingga ke tahap operasional transportasi. Biaya adalah jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam mengembangkan, memproduksi dan mengaplikasikan produk/proyek atau dengan kata lain merupakan biaya siklus hidup (Life Cycle Costing - LCC). Menurut Davis Langdong (2006) Life Cycle Costing merupakan teknik yang memungkinkan penilaian biaya komparatif dibuat selama periode waktu tertentu, dengan mempertimbangkan semua faktor ekonomi yang relevan baik dari segi biaya modal, modal penggantian aset dan operasional di masa depan memperkirakan total biaya kepemilikan. Dalam industri bangunan dan konstruksi, LCC diterapkan untuk menghitung biaya keseluruhan bangunan, sistem dan komponen bangunan. Berdasarkan dari permasalah yang sudah diuraikan diatas dalam penelitian ini lokasi yang akan dijadikan sebagai pembahasan dalam pengembangan Bus Rapid Transit yaitu di Bekasi yang rutenya dimulai dari Universitas Binas Nusantara Bekasi sampai dengan Terminal Bekasi. Adapun tujuan dari analisa ini adalah mengidentifikasi komponen biaya yang digunakan untuk menghitung Life Cycle Cost dan mengetahui kelayakan finansial pengembangan Bus Rapid Transit di Kota Bekasi. 2. METODE a. Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono, (2003) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan *Corresponding author: [email protected]
5
Embed
Analisis Life Cycle Cost Pada Pengembangan Sistem Bus ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IK-15
e-ISSN : 2621-5934
p-ISSN : 2621-7112
SUBMISSION 31
Analisis Life Cycle Cost Pada Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit Di Kota Bekasi
Ayu Anita Putri1*, Herawati Zetha Rahman1, dan Azaria Andreas1
1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, 12640, Jakarta, Indonesia
Abstrak. Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Dengan peningkatan
pertumbuhan penduduk dan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) setiap tahunnya. Hal tersebut mendorong
peningkatan mobilitas masyarakat yang dapat menyebabkan kemacetan. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan
transportasi massal yang baik sehingga mampu mendorong minat masyarakat untuk menggunakan transportasi
massal. Salah satu transportasi massal yang dapat digunakan yaitu Sistem Bus Rapid Transit. Dalam
pengembangan proyek tersebut tidak terlepas dari biaya dengan metode analisa Life Cycle Cost yang mana dapat
mengetahui biaya apa saja yang terdapat dalam pengembangan sistem Bus Rapid Transit dimulai dari tahap
konstruksi sampai dengan tahap operasional. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi komponen Life
Cycle Cost dan mengetahui apakah proyek layak atau tidak dari segi finansial. Indikator yang digunakan pada
perhitungan kelayakan finansial adalah Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Dari hasil
penelitian didapatkan 3 komponen Life Cycle Cost yaitu Capital Expenditure (CAPEX), Operational Expenditure
(OPEX), dan Pendapatan (Revenue). Hasil analisa Kelayakan Finansial dalam Pengembangan Sistem Bus Rapid
Transit di Kota Bekasi yang dilakukan oleh Badan Usaha dan dengan Skema Dukungan Pemerintah sebesar 40%
dan 60% “TIDAK LAYAK” secara finansial.
Kata Kunci-Bus Rapid Transit, Life Cycle Cost, Kelayakan Finansial.
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari Badan Pusat Ststistik Kota Bekasi mencatat bahwa pertumbuhan penduduk kota Bekasi
dari tahun 2015 hingga tahun 2020 rata rata sebesar 1,02% atau sebesar 70.106 jiwa. Produk Regional Domestik
Bruto (PDRB) juga mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun 2018 rata-rata sebesar 1,09% atau
sebesar 6,6 juta rupiah per tahu. Bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bekasi sangat berpengaruh pada
mobilitas masyarakat yang terjadi di daerah tersebut. Dengan adanya peningkatan mobilitas masyarakat, akan
menimbulkan kepadatan arus lalu lintas di jalan raya. Kemacetan lalu lintas terjadi apabila kondisi lalu lintas di
jalan raya mulai tidak normal atau tidak stabil dengan ditunjukkannya kecepatan operasi yang menurun relatif
cepat akibat adanya hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Persoalan lalu lintas tersebut
lebih diberatkan lagi dengan adanya keinginan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi pribadi
dari pada transportasi massal. Melihat permasalahan tersebut suatu badan usaha saat ini sedang berupaya
membangun sarana dan prasarana untuk menunjang moda transportasi masal yang dapat mengangkut banyak
orang sebagai alternatif untuk mengurangi kendaraan pribadi. Pengembangan sistem Bus Rapid Transit
merupakan salah satu solusi yang diyakini mampu mengurangi penggunaan transportasi pribadi. Didalam
Pengembangan sistem Bus Rapid Transit dengan berbagai fasilitas yang mendukung dengan baik tentunya tidak
lepas dari biaya. Mulai dari perencanaan, pembangunan hingga ke tahap operasional transportasi. Biaya adalah
jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam mengembangkan, memproduksi dan mengaplikasikan
produk/proyek atau dengan kata lain merupakan biaya siklus hidup (Life Cycle Costing - LCC). Menurut Davis
Langdong (2006) Life Cycle Costing merupakan teknik yang memungkinkan penilaian biaya komparatif dibuat
selama periode waktu tertentu, dengan mempertimbangkan semua faktor ekonomi yang relevan baik dari segi
biaya modal, modal penggantian aset dan operasional di masa depan memperkirakan total biaya kepemilikan.
Dalam industri bangunan dan konstruksi, LCC diterapkan untuk menghitung biaya keseluruhan bangunan, sistem
dan komponen bangunan. Berdasarkan dari permasalah yang sudah diuraikan diatas dalam penelitian ini lokasi
yang akan dijadikan sebagai pembahasan dalam pengembangan Bus Rapid Transit yaitu di Bekasi yang rutenya
dimulai dari Universitas Binas Nusantara Bekasi sampai dengan Terminal Bekasi. Adapun tujuan dari analisa ini
adalah mengidentifikasi komponen biaya yang digunakan untuk menghitung Life Cycle Cost dan mengetahui
kelayakan finansial pengembangan Bus Rapid Transit di Kota Bekasi.
2. METODE
a. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono, (2003) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan