Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768 STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 38 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJAKEUANGAN DITINJAU DARI RASIO RENTABILITAS DANAKTIVITAS PADAPRIMER KOPERASI PRODUSENTAHU TEMPEINDONESIA (PRIMKOPTI) MURA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2010-2014 Dheo Rimbano 1 , Siti Masitoh 2 Program Studi Manajemen STIE Musi Rawas Email : [email protected]ABSTRACT Financial performance is one of the factors seen by someone to assess whether a company or cooperative can be said to be healthy or not healthy, that is, from financial statements managed by the company itself. Because it is an effort to guarantee the survival of a company or cooperative. The better the financial performance of a cooperative, the better the cooperative will be. The purpose of this study is to analyze financial statements to assess financial performance in terms of profitability and activity ratios on Primkopti Mura Lubuklinggau. From the results of the study obtained that: profitability ratio when referring to industry standards Primkopti Cooperative is still relatively unhealthy this is due to the large costs associated with sales and taxes that are high in that period and the lack of supervision from superiors in the preparation of financial statements. Likewise with the activity ratio when viewed from the calculation of the indicators and refers to the prevailing industry standards, there are Primkopi Mura Cooperatives that are healthy and some that are less healthy in every aspect of it. This is influenced by employee performance factors, as well as collection of accounts receivable from customers which are often eliminated by the Cooperative. Therefore the profit earned by the Cooperative is not as expected. Keywords: Financial Performance, Profitability Ratio with indicators in it and Activity ratios with indicators in it. Keywords : Financial Performance, Profitability Ratio with indicators inside and Activity ratio with indicators inside ABSTRAK Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh seseorang untuk menilai apakah sebuah perusahaan atau koperasi itu dapat dikatakan sehat atau tidak sehatnya yaitu dari Laporan keuangan yang dikelola oleh perusahaan itu sendiri. Karena hal itu adalah usaha untuk menjamin kelangsungan hidup sebuah perusahaan atau koperasi. Semakin bagus kinerja keuangan suatu koperasi, maka semakin bagus juga koperasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuanganditinjau dari rasio Rentabilitas dan Aktivitas pada Primkopti Mura Lubuklinggau. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa : rasio rentabilitas apabila mengacu pada standar industri maka Koperasi Primkopti ini masih tergolong kurang sehat hal ini dikarenakan besarnya biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan dan pajak yang tinggi pada periode tersebut dan kurangnya pengawasan dari atasan dalam penyusunan laporan keuangan. Begitu pula dengan rasio aktivitas apabila dilihat dari perhitungan indikatornya serta mengacu pada standar industri yang berlaku maka Koperasi Primkopi Mura ini ada yang sehat dan ada yang kurang sehat disetiap aspek didalam nya. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor kinerja karyawan, serta penagihan piutang terhadap nasabah yang sering dihapuskan oleh pihak Koperasi. Oleh karena itu laba yang didapat oleh Koperasi tidak sesuai yang diharapkan. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Rentabilitas dengan indikator didalamnya dan rasio Aktivitas dengan indikator didalamnya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 38
Financial performance is one of the factors seen by someone to assess whether a company or
cooperative can be said to be healthy or not healthy, that is, from financial statements managed by the
company itself. Because it is an effort to guarantee the survival of a company or cooperative. The
better the financial performance of a cooperative, the better the cooperative will be. The purpose of
this study is to analyze financial statements to assess financial performance in terms of profitability and activity ratios on Primkopti Mura Lubuklinggau. From the results of the study obtained that:
profitability ratio when referring to industry standards Primkopti Cooperative is still relatively
unhealthy this is due to the large costs associated with sales and taxes that are high in that period and
the lack of supervision from superiors in the preparation of financial statements. Likewise with the
activity ratio when viewed from the calculation of the indicators and refers to the prevailing industry
standards, there are Primkopi Mura Cooperatives that are healthy and some that are less healthy in
every aspect of it. This is influenced by employee performance factors, as well as collection of
accounts receivable from customers which are often eliminated by the Cooperative. Therefore the
profit earned by the Cooperative is not as expected. Keywords: Financial Performance, Profitability
Ratio with indicators in it and Activity ratios with indicators in it.
Keywords : Financial Performance, Profitability Ratio with indicators inside and Activity ratio with
indicators inside
ABSTRAK
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh seseorang untuk
menilai apakah sebuah perusahaan atau koperasi itu dapat dikatakan sehat atau tidak sehatnya yaitu
dari Laporan keuangan yang dikelola oleh perusahaan itu sendiri. Karena hal itu adalah usaha untuk
menjamin kelangsungan hidup sebuah perusahaan atau koperasi. Semakin bagus kinerja keuangan
suatu koperasi, maka semakin bagus juga koperasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuanganditinjau dari rasio Rentabilitas dan Aktivitas pada Primkopti Mura Lubuklinggau. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa : rasio
rentabilitas apabila mengacu pada standar industri maka Koperasi Primkopti ini masih tergolong
kurang sehat hal ini dikarenakan besarnya biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan dan pajak
yang tinggi pada periode tersebut dan kurangnya pengawasan dari atasan dalam penyusunan laporan
keuangan. Begitu pula dengan rasio aktivitas apabila dilihat dari perhitungan indikatornya serta
mengacu pada standar industri yang berlaku maka Koperasi Primkopi Mura ini ada yang sehat dan ada
yang kurang sehat disetiap aspek didalam nya. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor kinerja karyawan,
serta penagihan piutang terhadap nasabah yang sering dihapuskan oleh pihak Koperasi. Oleh karena
itu laba yang didapat oleh Koperasi tidak sesuai yang diharapkan.
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Rentabilitas dengan indikator didalamnya dan rasio Aktivitas
dengan indikator didalamnya.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 39
I. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara
sedang berkembang dituntut untuk
senantiasa meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakatnya melalui
pembinaan pilar ekonomi yang dianggap
mampu menopang dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara adil dan
merata. Perkembangan yang dilaksanakan
oleh masyarakat merupakan wujud dari
usaha untuk mencapai tujuan nasional.
Tujuan nasional bangsa tercermin dalam
undang-undang dasar tahun 1945
disebutkan bahwa usaha yang sesuai
dengan pasal tersebut adalah koperasi.
Koperasi sebagai suatu sistem yang turut
serta mewarnai kehidupan perekonomian
di Indonesia telah memiliki legalitas
tersendiri yang tertuang dalam undang-
undang koperasi tahun 2012Selain
Koperasi dan Swasta.
Analisa laba rugi merupakan media untuk
mengetahui keberhasilan opersional
koperasi dalam menghasilkan
laba,keadaan usaha nasabah,memperoleh
laba, dan efektifitas operasionalnya.
Laporan laba rugi merupakan suatu
laporan yang menunjukkan pendapatan
dari penjualan,berbagai biaya dan laba
yang diperoleh perusahaan selama periode
tertentu. Menurut Torigan dan Tuasikal
menyatakan bahwa rasio keuangan
berguna untuk memprediksi kesulitan
keuanganperusahaan,hasil operasi,kondisi
keuangan perusahan saat ini dan pada
masa yang akan datang, serta sebagai
pedoman bagi investor mengenai kinerja
masa lalu dan masa mendatang.
Koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan atau
badan hukum Koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
Koperasi. PRIMKOPTI (Primer Koperasi
Produsen Tahu TempeIndonesia)
merupakan salah satu wadah atau
organisasi sosial ekonomi yang
beranggotakan pengrajin pengolah bahan
makanan kedele dan merupakan usaha
bersama atas asas kekeluargaan yang
bertujuan bagi kesejahteraan anggota serta
kepentingan masyarakat dan kepentingan
Negara. Dilihat dari sudut pandang
fungsinya PRIMKOPTI adalah sebagai
wadah pemersatu pengrajin dan
memenuhi kepentingan anggotanya, serta
sebagai pusat pengolahan bahan makanan
kedele.(Panduan Primkopti, h. 7)
Dalam operasionalnya selain menjual
kacang kedelai koperasi PRIMKOPTI
juga menjual produk lainnya seperti
tepung tahu dan ragi tempe. Sehingga
laporan keuangan yang dibuat harussesuai
dengan standar yang berlaku.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media
informasi yang merangkumsemua
aktifitas perusahaan. Informasi tersebut
sangat berguna bagi para pemakai laporan
keuangan untuk pengambilan keputusan
tentang perusahaan yang
dilaporkan.(Hartati, 2014 : 9)
Pada dasarnya laporan keuangan adalah
hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Laporan keuangan
menurut akuntansi disebut juga sebagai
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 40
laporan keuangan komersial. Laporan
komersial ini merupakan suatu alat
pengukur yang dapat menunjukan
aktivitas dan kinerja koperasi. Sebuah
usaha tidak dapat dikatakan berhasil oleh
para anggota apabila tidak ada tolak ukur
yang dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk kedepannya. (Hartati, 2014: 9)
1. Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan sendiri dimulai
dengan laporan keuangan dasar yaitu
neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan
arus kas. Perhitungan rasio keuangan akan
menjadi lebih jelas jika dihubungkan
antara lain dengan menggunakan pola
historis perusahaan tersebut, yang dilhat
perhitungan pada sejumlah tahun guna
menentukan apakah usaha yang kita
jalankan membaik atau memburuk, atau
dengan melakukan perbandingan dengan
usaha-usaha lainnya. (Fahmi: 2012. 45)
2. Hubungan Rasio Keuangan Dan
Kinerja Keuangan
Menurut Sri Hartati(2014, h.14) analisis
laporan keuangan merupakan instrumen
analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan
indikator keuangan, yang ditunjukkan
untuk menunjukkan perubahan dalam
kondisi keuangan atau prestasi operasi
dimasa lalu dan membantu
menggambarkan trend pola perubahan
tersebut, untuk kemudian menunjukkan
resiko dan peluang yang melekat pada
perusahaan yang bersangkutan.Rasio
keuangan dan kinerja perusahaan
mempunyai hubungan yang erat. Rasio
keuangan ada banyak jumlahnya dan
setiap rasio itu mempunyai kegunaannya
masing-masing. Bagi investor ia akan
melihat rasio dengan penggunaan yang
paling sesuai dengan analisis yang
dilakukan. Jika rasio tersebut tidak
mempresentasikan tujuan dari analisis
yang akan dilakukan maka rasio tersebut
tidak akan digunakan, karena dalam
konsep keuangan dikenal dengan
namanya fleksibelitas, artinya rumus atau
berbagai bentuk formula yang
dipergunakan haruslah disesuaikan
dengan kasus yang diteliti. Membayar
utang-utang jangka pendeknya yang jatuh
tempo, atau rasio untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membiayai
dan memenuhi kewajiban pada saat
tertagih.
3. Rasio Rentabilitas / Rasio
Profitabilitas
(Harahap: 2010) yaitu menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya.
Beberapa indikator rasio rentabilitas atau
profitabilitas menurut Kasmir (2012,
h.199) adalah sebagai berikut :
Net Profit Margin (NPM)
Rasio ini digunakan untuk menunjukkan
beberapa besar persentasi pendapatan
bersih yang diperoleh dari setiap
penjualan atau merupakan salah satu
rasio yang digunakan untuk mengukur
margin laba atas penjualan.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 41
Rumus untuk mencari Net Profit Margin dapat digunakan sebagai berikut:
1. Return On Assets (ROA) atau Return On Investment (ROI)
Pendapatan bersih yaitu ukuran
keuntungan dengan membandingkan
antara laba setelah pajak dibandingkan
dengan penjualan (Kasmir: 200).
Sedangkan penjualan adalah penerimaan
yang diperoleh dari hasil penjualan
produk seperti pengiriman barang atau
pemberian jasa yang diberikan (Irham
2012: 68).
Return On Assets (ROA)
Rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan, rasio ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan yang
akan menutup investasi yang dikeluarkan.
Menurut Kasmir (2012 : 202) rumus
untuk mencari ROA dapat digunakan
sebagai berikut :
Laba usaha adalah laba yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut,
(Kasmir 2012, h. 204), sedangkan assets
atau aktiva menunjukkan produktivitas
dari seluruh dana perusahaan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
Rentabilitas Modal Sendiri
Menurut Reno Febriansyah yang dikutip
oleh Nur Said (dalam jurnal ekonomi
2009, h. 4) menyatakan bahwa rasio ini
untuk menunjukkan kemampuan modal
sendiri dalam laba setelah dikurangi pajak
dan bunga.
Rumus yang digunakan dalam Rentabilitas Modal Sendiri, yaitu :
Pendapatan Bersih (SHU)
Net Profit Margin (NPM) = x 100%
Penjualan
Laba Usaha / SHU
Return On Assets (ROA) = x 100%
Assets
SHU (Sisa Hasil Usaha)
Rentabilitas Modal Sendiri = x 100%
Modal Sendiri
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 42
SHU ( sisa hasil usaha ) dalam koperasi
adalah sebagai selisih dari seluruh
pemasukan atau penerimaan total, atau
bisa disebut juga pendapatan koperasi
yang diperoleh dalam satu tahun,
sedangkan modal sendiri sumber modal
koperasi yang dapat diperoleh dari
simpanan pokok, simpanan wajib, serta
dana cadangan.
4. Rasio Aktivitas
Pengertian rasio aktivitas menurut kasmir
(2012, h. 172) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimilikinya.
Adapun tujuan rasio aktivitas
menurut kasmir yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengukur berapa lama
pengihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam
dalam piutang ini berputar dalam
satu periode.
b. Untuk menghitung dari rata-rata
penagihan piutng, dimana hasil
perhitungan ini menunjukan jumlah
hari (berapa hari) piutng tersebut
rata-rata tidak dapat ditagih.
c. Untuk menghitung barapa hari rata-
rata persedian tersimpan dalam
gudang
d. Untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanamkan dalam modal kerja
berputar satu periode atau berapa
penjualan yang dapat dicapai oleh
setiap modal kerja yang digunakan.
Adapaun jenis-jenis rasio aktivitas
sebagai berikut :
Perputaran Piutang (Receivable Turn
Over)
Rasio ini menunjukkan berapa cepat
penagihan piutang, semakin besar
semakin baik karena penagihan piutang
dilakukan dengan cepat.
Rumus yang digunakan dalam
perhitungan ini yaitu sebagai berikut
Penjualan Bersih
Receivable turn Over = x Kali
Piutang
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 43
penjualan adalah penerimaan yang
diperoleh dari hasil penjualan produk
seperti pengiriman barang atau pemberian
jasa yang diberikan (Irham 2012 :68),
sedangkan piutang adalah harta
perusahaan atau koperasi yang timbul
karena adanya transaksi penjualan secara
kredit atas barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
Perputaran Persediaan ( Inventory Turn
Over )
Rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam
persediaan ini dalam satu periode,
semakin kecil rasio ini semakin tidak baik
juga demikian sebaliknya.
Rumus untuk menghitung rasio ini adalah
sebagai berikut :
a. Menurut James C Van Horne :
b. Menurut J Fred Weston :
Fixed Assets Turn Over
Merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanamkan dalam aktiva
tetap berputar dalam satu periode,
atau dengan kata lain untuk
mengukur apakah perusahaan
sudah menggunakan kapasitas
aktiva tetap sepenuhnya atau
belum (Kasmir 2012, h. 184).
Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Penjualan
Fixed Assets Turn Over =
Aktiva tetap
Harga Pokok Barang yang dijual
Inventory Turn Over =
Persediaan
Penjualan
Inventory Turn Over =
Persediaan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 44
Total Assets Turn Over
Rasio ini menunjukkan perputaran
total aktiva diukur dari volume
penjualan dengan kata lain
seberapa jauh kemampuan semua
aktiva menciptakan
penjualan.Rumus yang digunakan
dalam rasio ini:
penjualan
Total Assets Turn Over = Total Aktiva
Periode Penagihan Piutang
Rasio ini menunjukan berapa lama perusahaan melakuka’on penagihan piutang
Rumus yang digunakan dalam perhitungan rasio ini adalah:
Piutang (rata-rata)
Periode Penagihan Piutang =
Penjualan perhari
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Teknik Analisis Data
1. Rasio Rentabilitas
NPM (Net Provit Margin) = Sisa Hasil Usaha x 100%
Penjualan/ Pendapatan
Standar Industri NPM (Net Provit Margin)
Nilai Kredit Predikat
≥15% Sehat
10% s/d <15% Cukup Sehat
5% s/d <10% Kurang sehat
1% s/d <5% Tidak Sehat
<1% Sangat Tidak Sehat
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 45
ROA (Return On Aseets) = Sisa Hasil Usaha x 100 %
Assets
Standar Industri ROA (Return On Aseets)
Nilai Kredit Predikat
≥10% Sehat
7% s/d <10% Cukup sehat
3% s/d <7% Kurang Sehat
1% s/d <3% Tidak Sehat
<1% Sangat Tidak Sehat
Rentabilitas Modal Sendiri = Sisa Hasil Usaha x 100%