Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Hero Supermarket.TbkBAB
IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang MasalahSebuah perusahaan pada awalnya
hanya memikirkan keuntungan yang besar dan cepat dengan melakukan
apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan tanpa
memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun
perusahaan juga menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan
harus memperhitungkan resiko yang dihadapi. Untuk dapat mengetahui
kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan
pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil
analisis tersebut digunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan
untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu laporan keuangan akan
dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva,
serta hal hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial
perusahaan.Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan
arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian
laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan
belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang
cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan membayar
hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki
laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk
menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam
mengelola kasnya.Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama satu periode.Dengan dibuatnya laporan arus kas,
setiap perusahaan dapat memprediksi kemajuan perusahaan di setiap
tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian seta
kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan
arus kas yang disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi
seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Apabila
perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan
tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil
keadaannya.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
maka penulis ingin membahas lebih lanjut tentang penyajian laporan
arus kas. Sebab informasi yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi
alternatif untuk mengambil keputusan bagi perusahaan. Maka dari
itu, penulis tertarik untuk mengambil judul penulisan
tentangAnalisisLaporanArus Kas PadaPT. Hero Supermarket.
Tbk.1.2Rumusan dan Batasan Masalah1. Rumusan MasalahBerdasarkan
uraian diatas maka penulis merumuskan masalah tentang :1. Bagaimana
sumber dan penggunaan kas pada setiap aktifitas dalam laporan arus
kas PT. HeroSupermarket. Tbk ?2. Bagaimanakah kondisi laporan arus
kas PT. HeroSupermarket. Tbk ?3. Keputusan apa saja yang dapat
diambil dengan menggunakan informasi tersebut ?4. Batasan
MasalahDalam penulisan ini, penulis membatasi pada analisa arus kas
dengan metode langsung PT. Hero Supermarket. Tbk. Adapun data yang
dipergunakan yaitu laporan keuangan pada tahun 2005 2007.1.3Tujuan
PenelitianSehubungan dengan latar belakang penelitian dan perumusan
masalah tersebut, penelitian dan penulisan ini dimaksudkan untuk
mengetahui :1. untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas pada
setiap aktifitas dalam laporan arus kas pada PT. Hero Supermarket.
Tbk2. untuk mengetahui kondisi arus kas pada PT. Hero Supermarket.
Tbk3. untuk mengetahui keputusan apakah yang dipergunakan PT. Hero
Supermarket. TbkSelain itu Penulisan ilmiah ini merupakan salah
satu syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda jurusan
akuntansi jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma.1.4Manfaat Penelitian1. Manfaat AkademisAdapun manfaat
akademis penulisan ini adalah mengetahui tinjauan laporan arus kas
perusahaan, konsep arus dana, tujuan dari laporan arus kas serta
pengelompokan dalam laporan arus kas suatu perusahaan.1. Manfaat
PraktisPenulis berharap agar Penulisan Ilmiah ini dapat memberikan
manfaat pemikiran berupa saran yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk kemajuan perusahaan dan dijadikan masukan,
berupa pembahasan mengenai laporan keuangan.1.5Metode
Penelitian1.5.1Objek PenelitianObjek dari penelitian ini adalah PT.
Hero Supermarket. Tbk yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.
177A Jakarta 12870 .1.5.2Data / VariabelData yang digunakan dan
dianalisis penulis adalah data yang diolah dari sumber yang
berhubungan pada PT. HeroSupermarket. Tbk1.5.3Metode pengumpulan
Data1. Riset LapanganDengan mengumpulkan data dan informasi dengan
survei langsung ke lapangan pada perusahaan yang diteliti.1.
2.Riset KepustakaanDengan membaca dan mempelajari buku-buku
perpustakaan, catatan yang ada hubungannya dengan penulisan ilmiah,
sebagai latar belakang pengetahuan.BAB IILANDASAN
TEORI2.1Pengertian Laporan KeuanganMenurut Drs. S. Munawir (1995:5)
menyatakan laporan keuangan adalahDua daftar yang disusun akuntan
pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah
daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan
atau daftar rugi-laba.Sedangkan definisi laporan keuangan menurut
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengatakan bahwaNeraca dan
perhitungan rugi-laba serta segala keterangan-keterangan yang
dibuat dalam lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan
dana.Laporan keuangan juga sangat berguna bagi pihak-pihak tertentu
yang berhubungan langsung atau mempunyai kepentingan terhadap
perusahaan bersangkutan. Pihak-pihak tersebut antara lain :1. Para
pemilik perusahaan2. Manajer atau pemimpinan perusahaan3. Investor,
kreditur, dan bankers4. Pemerintah2.2Bentuk Laporan KeuanganBentuk
dan laporan keuangan terdiri dari :1. NeracaNeraca dibuat dengan
maksud untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan
ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender,
sehingga neraca sering disebut denganBalance Sheet. Setiap neraca
mencerminkan posisi aktiva dan kewajiban perusahaan pada suatu saat
tertentu, sedangkan perubahan neraca merupakan gambaran kegiatan
yang dilakukan perusahaan.Menurut Dr. Zaki Baridwan, MSc (1997:18),
neraca itu terdiri dari tiga bagian utama, dimana setiap bagian
memiliki elemen-elemen, yaitu :1. Aktiva1. Aktiva lancar2.
Investasi jangka panjang1. Aktiva Tetap Berwujud2. Aktiva Tetap
Tidak Berwujud3. Aktiva lain-lain2. Hutang1. Hutang lancar2. Hutang
jangka panjang3. Hutang-hutang lain3. ModalModal hakekatnya
merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan perusahaan contohnya
Modal saham, Laba tidak dibagi, Modal penilaian kembali, Modal
sumbangan, dan Modal lain-lain1. b.LaporanLaba RugiDrs. S. Munawir
mengemukakan (1995:26), laporan Laba-rugi merupakanSuatu laporan
yang sistematis tentang penghasilan, biaya,Laba-rugi yang diperoleh
suatu perusahaan selama periode tertentu.Tujuan dari penyusunan ini
adalah untuk mengukur kemajuan perusahaan didalam menjalankan
operasinya. Unsur-unsur laporan Laba -rugi adalah :1. Hasil
penjualan2. Harga pokok penjualan3. Laba kotor penjualan4. Biaya
operasi perusahaan1. Biaya penjualan2. Biaya administrasi dan
umum5. Laba bersih6. Pendapatan atau biaya-biaya di luar operasi1.
Laporan Laba DitahanLaporan Laba rugi adalah kekayaan pemegang
saham yang meningkat karena menahan harta yang diperoleh dari laba
dalam perusahaan. (Henry R. Anderson, 1984 : 264). Laporan ini
menggambarkan bagaimana model organisasi didistribusikan,
keuntungan pada suatu periode dibagikan dalam bentuk pembagian laba
kepada para pemegang saham atau kerap disebut deviden.1. Laporan
Arus KasLaporan ini memberikan informasi mengenai arus kas masuk
dan arus kas keluar selama satu periode tertentu, sesuai dengan
periode laporan keuangan lain. Laporan arus kas memberikan
informasi mengenai bagaimana perusahaan mengelola kas masuk dan kas
keluarnya. Secara singkat laporan ini menerangkan saldo kas awal
perusahaan berubah dengan penambahan dan pengurangan uang.Dalam
laporan arus kas terdapat arus kas dari aktivitas investasi,
efek,saham, perantara perdagangan efek : (Henry R. Anderson, 1984 :
257)Investasi adalah harta yang pada umumnya bersifat jangka
panjang yang tidak dipergunakan dalam operasi normal suatu
perusahaan dan manajemen tidak bermaksud untuk merubahnya menjadi
kas pada tahun yang akan datangEfek adalah surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham obligasi tanda bukti utang.Saham
adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas.1. Laporan Perubahan
ModalLaporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan
laba rugi dengan neraca. Laba atau Rugi transaksi modal netto akan
masuk dalam Laporan perubahan modal sehingga angka modal akhir akan
diperoleh. Memasukkan angka laba dan perubahan modal netto ke
rekening modal akun merupakan suatu proses yang disebut tutup buku
(Suwardjono, 1989 : 89)2.3Keterbatasan Laporan KeuanganSetiap
laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya bersifat
interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang
sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu
semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan
keuangan tidak menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi dimana
dalam interim report ini terdapat pendapat-pendapat pribadi yang
telah dilakukan oleh akuntan atau manajemen.2.4Tujuan Laporan
KeuanganLaporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi-informasi tentang posisi keuangan dan
hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan selama periode akuntansi
yang bersangkutan. Posisi keuangan diungkapkan dalam laporan neraca
dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan, sedangkan modal
diungkapkan dalam laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal
atau laba ditahan. Laporan-laporan keuangan tersebut harus disusun
oleh setiap perusahaan pada tiap-tiap akhir periode. Dari hasil
analisis laporan keuangan, maka dapat diketahui tentang kondisi
finansial perusahaan, efisiensi, dan perkembangan
perusahaan.2.5Pengguna Laporan KeuanganPada dasarnya pihak pihak
yang berkepentingan dalam informasi keuangan perusahaan terdiri
atas pihak internal dan pihak eksternal . pihak internal dalam hal
ini adalah manajemen yang berkepentingan secara langsung terhadap
informasi keuangan untuk tujuan perencanaan operasi,
pengkoordinasian dan pengendalian perusahaan, sedangkan pihak
eksternal yang mempunyai kepentingan langsung terhadap laporan
keuangan adalah :1. Investor / PemilikMerupakan pihak yang
menyediakan dan menanamkan modalnya kedalam perusahaan. Investor
membutuhkan informasi keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk
menilai profitabilitas dan resiko investasinya pada perusahaan.1.
KreditorMerupakan pihak yang meminjamkan modalnya kepada perusahaan
sebelum menyetujui untuk memberi pinjaman baru dan memperpanjang
pinjaman.1. PelangganPihak ini berkepentingan dengan informasi
keuangan untuk evaluasi hubungan usaha dengan perusahaan dan untuk
menentukan kelanjutan hubungan dimasa yang akan datang.1. Lembaga
PemerintahanBerkepentingan untuk mengevaluasi pajak yang disetor
oleh perusahaan apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Evaluasi tersebut didasarkan pada informasi keuangan
yang disajikan oleh perusahaan.1. KaryawanMerupakan pihak luar,
karena hubungan karyawan dengan perusahaan dianggap sebagai
hubungan kontrak kerja. Mereka mempunyai kepentingan terhadap
informasi keuangan untuk mengetahui hak hak apa yang dapat
diperoleh dari perusahaan.2.6Laporan Arus Kas2.6.1Pengertian Kas
dan Setara KasKas merupakan salah satu pos aktiva lancar yang
paling likuid ( cair ), yang memiliki sifat produktif potensial.
Perusahaan membutuhkan kas untuk membeli barang dan jasa, membayar
hutang dan membayar deviden kepada pemilik ( distribusi ).Menurut
Zaki Baridwan (1992 : 85),menyatakan bahwaKas merupakan suatu alat
pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansiKas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan(SAK).Definisi lain tentang kas
menurut Efraim Ferdinand Giri (1993 : 73), menyatakan
bahwaKasmerupakan medium standar yang diakui umum sebagai alat
pembayaran sebesar nominal, tersedia dan bebas digunakan kapan saja
untuk membiayai kegiatan perusahaan.Menurut PSAK No.2, halaman 2.2
dan 2.3 (IAI : 2002), Setara kas adalah investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pendek dan dapat disajikan dalam kas
dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang
signifikan .Ada 3 motif memegang kas dan setara kas yaitu :1. Motif
TransaksiMemungkinkan perusahaan menjalankan operasi sehari hari.
Motif memegang kas atau setara kas untuk mrencanakan pembayaran
barang bahan baku.1. Motif Berjaga JagaUntuk melindungi perusahaan
dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan kas. Motif ini
berhubungan dengan ramalan dari aliran kas masuk dan aliran kas
keluar. Kas dibutuhkan lebih banyak jika perusahaan tidak dapat
mencari pinjaman dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan.1.
Motif spekulasiUntuk memanfaatkan dan yang tidak digunakan alat
untuk mencari keuntungan secara cepat dengan memanfaatkan peluang
yang tidak diduga.2.6.2Pengertian Laporan Arus KasDefinisi Menurut
Drs. S. Munawir(1993 : 157), menyatakan bahwaLaporanPerubahan kas (
Cash Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas
disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut serta dengan
menunjukkan dari mana sumber sumber kas dan penggunaan
penggunaannya.Menurut Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa
Laporan ArusKas ( Cash Flow Statement ) adalah laporan keuangan
yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas aktivitas operasi,
pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama
periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi
saldo awal dan akhir kas.Laporan arus kas merupakan laporan
keuangan pokok, Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana
perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Jika
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan
arus kas dapat memberikan informasi tentang perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan peluang.Di
indonesia, perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan
persyaratan dalam pernyataan Standar Akuntansi Indonesia ( PSAK )
dan menyajikannya sebagai bagian dari integral dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan.2.6.3Sumber dan Penggunaan KasSumber sumber kas meliputi
arus kas masuk dari aktivitas operasi inti (utama) sebuah
perusahaan, dari aktivitas sampingan, seperti investasi sekuritas
(surat berharga), dari aktivitas yang tidak biasa atau luar biasa
dan dari pembiayaan melalui hutang dan ekuitas. Penggunaan kas
mencakup arus keluar guna mempertahankan aktivitas inti, untuk
melakukan investasi, termasuk pabrik dan peralatan, dan untuk
memenuhi kewajiban terhadap pembiayaan melalui hutang dan ekuitas,
termasuk pelunasan hutang, pembayaran deviden, dan pembelian saham
kembali.2.6.4Tujuan dan Manfaat Laporan KasSalah satu tujuan
laporan keuangan adalah untuk membantu para pemakai laporan
keuangan dalam membuat prediksi prediksi tentang arus kas masuk dan
arus kas keluar sebuah perusahaan pada masa yang akan
datang.Menurut Henry Simamora (2000 : 488). Menyatakan bahwa tujuan
utama laporan arus kas adalahmenyediakan informasi tentang
penerimaan penerimaan kas ( Cash receipts ) dan pembayaran
pembayaran kas ( cash payments ) dari suatu entitas selama periode
tertentu. Tujuan berikutnya adalah untuk memaparkan informasi
tentang kegiatan kegiatan operasi , investasi , dan pendanaan dari
suatu entitas selama periode tertentu.Tujuan laporan arus kas lain
menurut Standar Akuntansi Keuangan ( 1994 :2.2) menyatakan
bahwalaporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan ( termasuk likuiditas dan
solvabilitas ) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu
arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang.Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen
dan secara eksternal bagi para pemodal dan kreditor. Secara
internal, manajemen memakai laporan arus kas untuk menilai
likuiditas, menentukan kebijakan deviden, dan mengevaluasi imbas
dari keputusan keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi
dan pendanaan.Bagi pihak eksternal menurut Efraim Ferdinand Giri
(1994 : 56), adalah :1. Menentukan kemampuan perusahaan untuk
menimbulkan aliran kas bersih positif dimasa yang akan datang .2.
Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban
kewajibannya, seperti melunasi utang kepada kreditor dan membayar
deviden.3. Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara
laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas.4.
Menentukan pengaruh transaksi kas dan transaksi pembelanjaan dan
investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan.2.6.5Konsep
Arus DanaSecara historis, istilah Dana mempunyai banyak arti
kaitannya dengan perubahan posisi keuangan. Dana telah
didefinisikan sebagai arus kas.Kas ditambah investasi sementara,
kas ditambah piutang atau modal kerja, dimana definisi dana yang
terakhir menjadi paling populer. Laporan arus kas secara langsung
atau tidak mencerminkan penerimaan kas ekuitas yang
diklasifikasikan menurut penggunaan utama selama suatu
periode.Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai
aktivitas entitas dalam menghasilkan kas melalui operasi untuk
melunasi hutang, membagikan deviden atau menginvestasikannya
kembali guna mempertahankan atau memperluas kapasitas operasi
mengenai aktivitas keuangannya, baik hutang maupun ekuitas da
mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.2.6.6Pengelompokkan
dalam Laporan Arus KasMenurut Henry Simamora(2000 : 490),
menyatakan bahwa Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas
( cash receipts ) dan pengeluaran kas ( cash disbursements )
berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Klasifikasi menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh
aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta
terhadap jumlah kas dan setara kas. Baik arus masuk ( inflows )
maupun arus keluar ( outflows ) kas di masukkan dalam setiap
kategori aktivitas tersebut.Penerimaaan dan pengeluaran kas (
meliputi kas dan ekuivalen kas ) diklasifikasikan dalam tiga
kelompok kegiatan pokok perusahaan, Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (1994 : 2.5) adalah :1. Aktivitas OperasiJumlah arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan
arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemempuan
operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.Arus kas dari
aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih.1. Aktivitas InvestasiAktifitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Kenaikan dalam
pos aktiva tetap merupakan penggunaan dana, sedangkan penurunan
dalam pos ini merupakan sumber dana. Aktivitas investasi
meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan
perusahaan untuk melakukan kegiatannyaBanyak informasi mengenai
aktivitas investasi dapat digali dengan sekedar melihat perubahan
pada rekening-rekening asset terkait selama tahun berjalan. Untuk
menentukan hasil kas dari transaksi-transaksi penjualan, perusahaan
perlu menyesuaikan jumlah entri-entri kredit dengan keuntungan
ataupun kerugian yang diakui dari penjualan aktiva.1. 3.Aktivitas
PendanaanAktifitas pendanaan adalah aktifitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan. Aktivitas pendanaan memasok bagi sebuah perusahaan
dengan dana dari para pemilik perusahaan maupun kreditor.
Pengungkapan arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
dilakukan, sebab bermanfaat untuk memprediksi klaim terhadap arus
kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas masuk
dari aktivitas pendanaan lazimnya mucul dari penerbitan hutang atau
surat berharga ekuitas.Arus kas dari aktivitas-aktivitas pendanaan
dilaporkan pada laporan arus kas dengan mencantumkan arus masuk
kas, setelah itu barulah disajikan arus keluar kas. Apabila arus
masuk kas lebih besar daripada arus keluar kas, maka dilaporkan
arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas-aktivitas pendanaan
Sebaliknya, apabila arus masuk kas lebih kecil daripada arus keluar
kas, maka dilaporkan arus kas bersih yang digunakan oleh
aktivitas-aktivitas pendanaan.Aktivitas aktivitas Operasi :Arus
Masuk KasPenerimaan kas dari penjualan barang barang dan jasa
.Penerimaan kas dari hasil pemberian pinjaman ( bunga yang diterima
) dan dari ekuitas surat berharga ( Deviden yang diterima ) .Arus
kas keluarPembayaran kas kepada pemasok persediaan.Pembayaran kas
kepada para karyawan atas jasanya.Pembayaran kas kepada pemerintah
dalam bentuk pajak.Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam
bentuk bunga.Pembayaran kas kepada pihak pihak lainnya atas
pengeluaran .Aktivitas aktivitas Investasi :Arus Masuk
KasPenerimaan kas dari penjualan properti, aktiva tetap, dan
perlengkapan.Penerimaan kas dari penjualan surat utang atau ekuitas
surat berharga dari entitas lainnya.Penerimaan kas dari penagihan
pokok pinjaman atas pinjaman yang diberikan kepada entitas
lainnya.Arus Kas KeluarPembayaran kas untuk pembelian aktiva
tetap.Pembayaran kas untuk surat berharga ekuitas dari entitas
lainnya.Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman kepada entitas
lainnya.Aktivitas aktivitas Pendanaan :Arus kas masukPenerimaan kas
dari penjualan surat berharga ekuitas (saham sendiri)Penerimaan kas
dari penerbitan kewajiban ( Obligasi dan Promes ).Arus kas
keluarPembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk
devidenPembayaran kas untuk penebusan utang jangka panjang atau
memperoleh kembali saham.2.6.7Penyusunan Laporan Arus kasPada
umumnya informasi yang digunakan untuk menyusun laporan aliran kas
menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 58) diperoleh dari :1. Neraca
komparatif. Statement ini memberikan informasi tentang jumlah
perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan modal dari awal sampai
dengan akhir tahun.2. Laporan Laba Rugi periode kini. Statement ini
memberikan informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dan
digunakan dalam operasi selama periode tertentu.3. Data transaksi
terseleksi. Data ini diperoleh dari buku besar, data tersebut
digunakan sebagai informasi tambahan untuk menentukan kas yang
diperoleh atau digunakan selama periode tertentu.2.6.8Bentuk
Laporan Arus KasArus kas dari aktivitas-aktivitas operasi
memperlihatkan jumlah bersih dari kas yang diterima atau
dikeluarkan selama periode waktu tertentu unuk pos- pos yang
biasanya muncul dalam laporan laba rugi. Arus ini dapat dihitung
dengan memakai metode langsung maupun metode tidak langsung. Kedua
metode tersebut hanya berlainan dalam hal pelaporan
aktivitas-aktivitas operasi, dan penyajian aktivitas-aktivitas
pendanaan dan investasi tidaklah berbeda diantara kedua metode
tadi.Pengertian kedua metode menurut Henry Simamora (2000 : 495),
adalah :1. 1.Metode Langsung (Direct Method)Melaporkan
sumber-sumber dari kas operasi dan pemakaian kas operasi. Sumber
utama kas operasi adalah kas yang diterima dari pelanggan.
Pemakaian pokok kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada
pemasok untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan dan kas yang
dibayarkan kepada karyawan dalam bentuk gaji dan upah. Metode ini
mengurangkan dari penjualan tunai hanya beban operasi yang
mengkonsumsi atau memakai kas.Metode ini mengkonversikan setiap pos
pada laporan laba rugi secara langsung kedasar tunai, dan
melaporkan semua penerimaan dan pembayaran operasi. Kelebihan dari
metode ini adalah mudah dimengerti dan memberikan banyak informasi
untuk mengambil keputusan. Metode ini melaporkan sumber-sumber dan
pemakaian-pemakaian kas dalam laporan arus kas. Sedangkan
kelemahannya adalah data yang diperlukan mungkin tidak tersedia
dengan cepat dan biaya pengumpulan data tersebut kemungkinan
mahal.Berikut contoh penyusunan laporan arus kas dengan metode
langsung :Tabel 2.1PT. XYZLAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TGL 31 DES 20061. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi
:Penagihan dari pelanggan xxxPenerimaan bunga atas wesel tagih
xxxPenerimaan deviden atas investasi saham xxxTotal penerimaan kas
xxxPembayaran :Kepada pemasok xxxKepada karyawan xxxUntuk bunga
xxxPPh xxxTotal pembayaran kas (xxx)Arus masuk kas bersih dari
kegiatan operasi xxx2. Arus kas dari kegiatan investasi :Perolehan
aktiva tetap (xxx)Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain
(xxx)Hasil dari investasi xxxHasil dari penjualan aktiva tetap
xxxArus keluar kas bersih dari kegiatan investasi xxx3. Arus kas
dari kegiatan pendanaan :Pengeluaran jangka pendek xxxPengeluaran
saham biasa xxxPembayaran hutang jangka panjang (xxx)Pengumuman dan
pembayaran deviden (xxx)Arus keluar kas bersih dari aktivitas
pendanaan xxxPenurunan/kenaikan pada kas xxxNilai sisa tahun
sebelumnya xxxNilai sisa kas xxx1. 2.Metode Tidak Langsung
(Indirect Method)Metode tidak langsung (indirect method)
merekonsiliasikan laba yang dilaporkan dengan arus kas. Metode
tidak langsung bertitik tolak dari laba bersih sebagai suatu arus
kas. Setelah itu dilakukan penyesuaian terhadap
pendapatan-pendapatan dan beban-beban yang tidak memberikan atau
memakai kas.Metode tidak langsung juga biasa disebut dengan metode
rekonsiliasi. Metode ini terfokus pada pos pos dari laporan laba
rugi yang harus disesuaikan untuk merekonsiliasi laba bersih dengan
arus kas bersih dari aktivitas aktivitas operasi. Pos pos yang
memerlukan penyesuaian adalah yang tidak mempengaruhi arus masuk
kas bersih.Dalam metode ini net income disesuaikan dengan
menghilangkan pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari
arus kas masuk dan arus kas keluar dari transaksi yang lalu. Dan
menghilangkan perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembayaran yang tidak mempengaruhi kas. Kelemahan metode ini adalah
bahwa metode ini terfokus pada perbedaan antara laba bersih dan
arus kas dari operasi. Karena datanya mudah dicari, metode ini
biasanya lebih murah dari pada metode langsung.Berikut contoh
penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung :Tabel
2.2PT. XYZLAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TGL 31 DES
20061. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi :Laba bersih
xxxPenyusutan xxxKeuntungan atas penjualan aktiva tetap
(xxx)Peningkatan piutang (xxx)Peningkatan piutang bunga
(xxx)Penurunan persediaan xxxKenaikan dalam beban dibayat di muka
(xxx)Peningkatan hutang xxxPeningkatan hutang gaji (xxx)Penurunan
kewajiban (xxx)xxxArus kas bersih dari kegiatan operasi xxx2. Arus
kas dari kegiatan investasi :Perolehan aktiva tetap (xxx)Pemberian
pinjaman kepada perusahaan lain (xxx)Hasil dari penjualan aktiva
tetap xxxArus kas bersih dari kegiatan investasi xxx3. Arus kas
dari kegiatan pendanaan :Pengeluaran saham biasa xxxPengeluaran
hutang jangka panjang xxxPembayaran hutang jangka panjang
(xxx)Pengumuman dan pembayaran deviden (xxx)Arus kas bersih dari
aktivitas pendanaan xxxPenurunan/kenaikan pada kas xxxNilai sisa
tahun sebelumnya xxxNilai sisa kas xxxBerikut ini disajikan gambar
perbedaan antara metode langsung dan metode tidak langsung menurut
Henry Simamora (2000 : 494)Gambar 2.3 Perbedaan Metode Langsung dan
Tidak Langsung untuk Pelaporan Arus KasMetode langsung Metode
tidaklangsungArus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari
aktivitas operasiKas yang diterima dari aktivitas-aktivitasLaba
bersihoperasi-Kas yang diterima dari
aktivitas-aktivitas+/-Penyesuaian-penyesuaian terhadap labaoperasi
bersih=Kas yang diterima dari aktivitas-aktivitas=Kas yang diterima
dari aktivitas-operasi aktivitas operasiArus kas dari aktivitas
investasi Arus kas dari aktivitas investasiKas diterima dari
aktivitas investasiKas diterima dari aktivitas investasi-Kas yang
dibayarkan untuk aktivitas--Kas yang dibayarkan untuk
aktivitas-aktivitas investasi aktivitas investasi=Kas bersih dari
aktivitas-aktivitas=Kas bersih dari aktivitas-aktivitasInvestasi
investasiArus kas dari aktivitas pendanaan Arus kas dari aktivitas
pendanaanKas yang diterima dari aktivitasKas yang diterima dari
aktivitaspendanaan pendanaan-Kas yang dibayarkan untuk
aktivitas--Kas yang dibayarkan untuk aktivitas-aktivitas pendanaan
aktivitas pendanaan=Kas bersih dari aktivitas-aktivitas=Kas bersih
dari aktivitas-aktivitaspendanaan pendanaan2.6.9 Kajian Penelitian
SejenisDalam sub-bab ini penulis mengkaji beberapa penulisan ilmiah
sejenis yang disusun oleh :1. Agung Bayu Wicaksono, Mahasiswa
Universitas Gunadarma dengan NPM : 20201065 jurusan akuntansi,
dengan judul Analisis Laporan Arus Kas CV Polisher Salo. Penulisan
tersebut dilakukan pada tahun 2004 yang menyimpulkan perkembangan
kegiatan usaha pada CV Polisher Salo bertolak ukur pada laporan
arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. dari ketiga aktivitas tersebut dapat ditentukan mengenai
kondisi keuangan perusahaan. Sekaligus mengetahui apakah penyusunan
arus kas sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.2. Hikma
Tur Ridha, Mahasiswi Universitas Gunadarma jurusan akuntansi,
dengan judul Analisa Laporan Arus Kas PT Redialindo Mandiri.
Penulisan tersebut dilakukan pada tahun 2008 yang menyimpulkan
tentang keadaan arus kas PT Redialindo Mandiri dengan menggunakan
metode langsung dimana perusahaan tersebut pada tahun 2005-2007
mengalami perkembangan pada laporan arus kas yang terlihat dari kas
bersih yang dihasilkan tiap tahun hingga membuat perusahaan
tersebut termotivasi untuk menghasilkan produk yang lebih baik
lagi.2.6.10Analisis RatioDalam analisa laporan keuangan suatu
perusahaan diperlukan adanya ukuran tertentu, ukuran yang yang
sering digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah
rasio.Menurut Bambang Riyanto(2001 : 329),Rasio itu sebenarnya
hanyalah alatyang dinyatakan dalam arithmetical terms yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
finansiil.Sedangkan menurutDrs. S. Munawir(2004 : 64),Rasio
menggambarkansuatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio
ini akan dapat tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai
standart.Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan secara aktual dan sistematis
dari data data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan analisa
laporan keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas dan rasio
solvabilitas.1. Rasio LikuiditasMenurut Bambang Riyanto (1991 :
25),Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk dapat
menyelenggarakan proses produksi agar dapat memenuhi kewajiban
finansialnya pada saat ditagih.Bermanfaat dalam mengevaluasi
likuiditas jangka pendek sebuah entitas bisnis. Likuiditas mengacu
kepada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Likuiditas berarti mempunyai cukup dana ditangan untuk
membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap
kebutuhan kas yang tidak terduga.a.Current RatioRasio yang paling
umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu
perusahaan adalah Current ratio yaitu rasio yang membandingkan
antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan pada tanggal neraca
dengan utang lancar. Current ratio akan menunjukkan kemampuan
perusahaan jangka pendek.Aktiva LancarCurrent Ratio = X 100 %Utang
LancarCurrent ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
utangnya yang harus segera dipenuhi. Aktiva lancar pada umumnya
terdiri atas kas, surat berharga, piutang dagang. Current ratio
kurang dari 2 : 1 dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar
turun misalnya sampai lebih dari 50 %, maka jumlah aktiva lancar
tidak akan cukup lagi untuk menutup utang lancarnya.b.Cash
RatioAktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat
berharga, hal inilah yang menyebabkan analisa laporan keuangan
perlu melihat Cash Ratio. Bertambah tingginya cash ratio, berarti
jumlah uang tunai yang tersedia makin semakin besar, sehingga
pelunasan hutang pada saatnya tidak akan mengalami kesulitan.Kas +
EfekCash Ratio = X 100 %Utang LancarCash ratio menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas
yang ada dan surat berharga yang dapat diuangkan. Tidak terdapat
standar likuiditas untuk Cash Ratio sehingga penilaiannya
tergantung pada kebijakan manajemen.c. Quick Ratio atau Acid test
RatioQuick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva
lancar yang lebih likuid ( likuid Asset ). Quick Ratio yang kurang
dari 100 % dianggap kurang baik likuiditas dari perusahaan yang
bersangkutan. Mereka menghendaki perusahaan tersebut mampu
menyediakan alat alat likuid yang memadai untuk mengetahui
kewajiban jangka pendeknya.Rumus untuk menghitung Quick ratio
adalah sebagai berikut :Kas + Efek + PiutangQuick Ratio = X 100
%Utang Lancar1. 2.Rasio SolvabilitasMerupakan suatu analisis yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya apabila perusahaan tersebut dilikuiditas.Apakah
kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi
semua hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka
panjang. Perusahaan dapat dikatakan solvable apabila perusahaan
memiliki aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua
hutangnya.Untuk mengetahui tingkat solvabilitas dilihat dari sudut
pandang kontinuitas dan komplementaris dari suatu perusahaan maka
tingkat solvabilitas tidak didasarkan likuidasi melainkan nilai
sebenarnya dari aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat
operasi.1. a.Total Debt To Total Asset RatioDigunakan untuk
mengetahui prosentase total hutang jangka pendek maupun hutang
jangka panjang yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan dengan stansar rasio 33 % dan dapat
dirumuskan sebagai berikut :Total Debt To Total Asset Ratio = Total
Utang X 100 %Total AktivaApabila perusahaan memiliki tingkat
solvabilitas 100% dapat diartikan bahwa jumlah kekayaan adalah sama
besar dengan jumlah hutang sehingga perusahaan tidak memiliki
kelebihan jumlah aktiva atas hutangnya. Biasanya, para kreditur
lebih menyukai rasio utang yang rendah, sebab semakin rendah rasio
utang dari perusahaan yang diberi kredit akan semakin besar tingkat
keamanan yang didapat kreditur pada waktu likuidasi.Para pemilik
perusahaan lebih menyukai mempunyai rasio utang yang tinggi, karena
akan memperbesar keuntungan yang akan diperoleh dan tanpa harus
kehilangan kendali perusahaan. Akan tetapi, rasio utang yang tinggi
berarti para pemilik terlalu berani melakukan spekulasi dan modal
pemilik yang digunakan relative terbatas jumlahnya. Sebenarnya,
keadaan seperti itu akan sangat merugikan perusahaan dan pemilik.
Apabila situasi ekonomi memburuk akan mengakibatkan perusahaan akan
mengalami kerugian yang besar.1. b.TotalDebt To Equity RatioPada
rumusan ini elemen yang digunakan adalah hutang jangka panjang dan
modal sendiri. Karena rumusan ini digunakan untuk mengetahui
prosentase modal sendiri yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk
menutup hutang jangka panjang perusahaan. Rumusan yang dapat
digunakan sebagai berikut :Total Debt To Equity Ratio = Total Utang
X 100 %Modal SendiriTotal Debt to equity ratio ini mengindikasikan
sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus
membahayakan kepentingan kreditornya bilamana terjadi likuidasi,
kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan pemegang saham,
kreditor memiliki hak pertama atas asset perusahaan.Rasio diatas
100 % sangat berbahaya. rasio yang tinggi dapat mengindikasikan
bahwa klaim pihak lain relatif lebih besar ketimbang asset yang
tersedia untuk menutupnya, meningkatkan risiko bahwa klaim kreditor
kemungkinan tidak akan tertutup secara penuh bilamana terjadi
likuidasi. Untuk melindungi dirinya, maka kreditor biasanya
mengenakan bunga tinggi pada pinjaman baru terhadap perusahaan yang
mempunyaidebt to equity ratioyang tinggi1. c.Equity to Fixed Asset
RatioEquity to fixed asset ratio atau rasio antara hak pemilik atau
modal sendiri dengan aktiva tetap ini ditentukan atau dihitung
dengan cara membagi total hak pemilik-pemilik perusahaan dengan
nilai buku dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Kalau rasio
ini lebih dari 100% berarti modal sendiri melebihi total aktiva
tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik
perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar ( modal kerja ) juga
dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya kalau rasio dibawah
100% berarti sebagian aktiva tetapny dibiayai dengan modal pinjaman
jangka pendek/panjang sedang aktiva lancar seluruhnya dibiayai
dengan modal pinjaman dan dapat dirumuskan sebagai berikut :Equity
to Fixed Asset Ratio = Modal Sendiri X 100 %Aktiva TetapBAB
IIIMETODE PENELITIAN3.1Objek PenelitianObjek penelitian ini adalah
PT Hero Supermarket. Tbk. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl.
Jend. Gatot Subroto No. 177A Jakarta 12870.Hero pasar swalayan
merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket) terbesar di
Indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1971 di
Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan luas
gedung kurang lebih 251 m2 atau lebih tepat disebut Toko Swalayan
dengan nama Hero Mini Supermarket. Pencetus ide sekaligus pendiri
Hero Supermarket adalah Bapak Mohamad Saleh Kurnia, putra kelahiran
Cibadak, Sukabumi Jawa Barat. Ia belajar berdagang mulai kecil
mengikuti jejak orang tuanya yang sudah berdagang barang-barang
kebutuhan sehari-hari dikota asalnya.Sekitar tahun 1948-an keluarga
Kurnia menganggap usahanya kurang berkembang jika terus berdagang
di Cibadak dan melihat Jakarta mempunyai peluang di masa depan maka
keluarga memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Tahun 1948, orang tua
M.S. Kurnia mengawali usaha di Jakarta dengan mengelola usaha kaki
lima Gerobak Dorong di Gang Ribal (sekarang lebih dikenal dengan
Jalan Pintu Besar Selatan I), Jakarta Barat. Dengan menjual makanan
dan minuman. Dari sinilah M.S. Kurnia bersama kakaknya mulai aktif
membantu orang tuanya mengelola usaha barunya di Jakarta. Kian hari
usahanya berkembang pesat dan tahun 1951, usaha tidak lagi di
gerobak dorong tetapi sudah mampu memindahkan usahanya di Ruko pada
jalan yang sama dengan nama Toko Hero. Untuk memperlancar usahanya
tahun 1954, Toko Hero mendirikan CV Hero yang banyak mengimport
makanan dan minuman dari luar negeri. Dan pada Tahun 1969 keluarga
menyerahkan pimpinan CV Hero kepada M.S. Kurnia.Di tangan M.S.
Kurnia usaha semakin besar dengan banyak mengimport barang dari
luar negeri dan menjadi agen beberapa produk import. Melihat
potensi pasar produk import yang semakin besar dan belum adanya
tempat belanja keluarga yang modern dan memadai bagi orang asing,
kala itu maka tahun 1971, M.S. Kurnia membuka gerai (out let) yang
pertama di Jl. Falatehan I, Jakarta Selatan dengan nama Hero Mini
Supermarket. Tahun 1976, M.S. Kurnia mengembangkan usahanya di
bidang pabrikan yang memproses makanan dan minuman dengan nama PT.
SUBA INDAH, di desa Mekarsari, Jalan Raya Jakarta Bogor KM 31,
dengan areal seluas 3.000 m2 yang memproduksi sebagai berikut :-
Konsentrat dengan merk Sunquick dengan lisensi dari Denmark.- Syrop
dengan merk Marjan Boudoin dan Fruty dengan berbagai rasa.- Saos
sambal dengan merk Hunt`s.- Minuman beralkohol dengan merk Mansion
House, Drum dll.- Minuman kaleng dengan merk Suntory Sport Drink.-
Bakery dengan merk Family.- Mie Jepang (noodle).- Sosis dengan merk
Farm House.- Mengemas makanan/Repacking dengan nama Hero House
Brand.Ketika terjadi peristiwa kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998
perusahaan mengalami kerugian hingga senilai Rp. 70 milyar dengan
kerusakan pada 26 gerai dari 82 gerai yang dimiliki perusahaan.
Hingga bulan Februari 2008 PT. Hero Supermarket memiliki
gerai-gerai sebagai berikut :- Hero Supermarket 51 gerai- Star Mart
Conveinience Store 91 gerai- Guardian Toko Kecantikan dan Apotik
170 gerai- Giant Hypermarket 76 gerai- Mitra 10 geraiTotal 398
gerai3.2Data / Variabel Yang DigunakanData yang digunakan dalam
penelitian ilmiah ini adalah data neraca PT. Hero Supermarket. Tbk,
laporan Laba Rugi, serta laporan arus kas pada tahun 2005,2006, dan
2007.3.3Metode Pengumpulan Data3.3.1 Riset LapanganDengan
mengumpulkan data dan informasi dengan survei langsung ke lapangan
pada perusahaan yang diteliti.3.3.2 Riset KepustakaanDengan membaca
dan mempelajari buku-buku perpustakaan, catatan yang berhubungan
dengan penulisan ilmiah, sebagai latar belakang pengetahuan3.2Alat
Analisis Yang Digunakan3.4.1 Rasio LikuiditasCurrent Ratio = Aktiva
Lancar x 100 %Utang LancarCash Ratio = Kas + Efek x 100 %Utang
LancarQuick Ratio = Kas + Efek + Piutang x 100 %Utang Lancar3.4.2
Rasio SolvabilitasTotal Debt To Total Asset Ratio = Total Utang x
100 %Total AktivaTotal Debt To Equity Ratio = Total Utang x 100
%Modal SendiriEquity to Fixed Asset Ratio = Modal Sendiri x 100
%Aktiva Tetap