LAPORAN KIMIA ANALISIS
ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ANORGANIK
I. TUJUAN PRAKTIKUM :
Mahasiswa dapat memahami analisis kualitatif senyawa
anorganik
II. DASAR TEORI :
Analisis kualitatif merupakan metode analisis kimia yang di
gunakan untuk mengenali atau mengetahui suatu senyawa anion atau
kation dalam suatu sampel kimia berdasarkan sifat kimia dan
fisikanya
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimianya melibatkan
beberapa reaksi dimana hukum kesetimbangan masa sangat berguna
untuk mengetahui kemana arah reaksi berjalan contoh : reaksi
redoks, asam-basa, kompleks, reaksi pengendapan. Sedangkan analisis
kualitatif secara fisikanya dapat diamati secara organoleptis
seperti bau, warna, terbentuknya gelembung gas atau pengendapan
yang merupakan analisis awal untuk menentukan reaksi
selanjutnya.
III. Dasar Reaksi
A. Analisa Pendahuluan
1. Pemeriksaan Organoleptis
2. Reaksi nyala api
3. Reaksi pemijaran
4. Reaksi untuk zat yang mudah menguap/menyublim
5. Sifat zat pada penambahan H2SO4 dan NaOH
6. Kelarutan zat
1. Pemeriksaan Organoleptis
- Warna zat
Hitam : PbS, CuS, Ag2S, dll
Biru : garam Cu terhidrat, garam Co anhidrat
Hijau : Garam Fe2+, Ni2+, Cr3+
Merah : HgI2, PbO2, K3[Fe(CN)6]
Pink : garam Mn(II), garam Co (II) terhhidrat
Kuning : AgI, PbI2, CdS, FeCl3
Putih : MgO, ZnO, CaO
Coklat : Fe2O3, SnS, Fe(OH)3
-Bentuk kristal
(dilihat dengan mikroskop)
Jarum : CaSO4, H2O
Kubus : AgCl
Amorf : SrSO4
-Sifat hifroskopis
Mempunyai sifat higroskopis : NaCl, CaCl2, FeCl3
-Bau
Zat berbau khas :
Bau Amoniak : Garam NH4+
Bau Cuka : Garam asetat
Bau Belerang : Garam sulfit
Bau telur busuk : Garam sulfida
Bau gas oksida nitrogen : Garam nitrat/nitrit
2. Reaksi Nyala Api
Cara : Kawat NiCr dibasahi HCl pekat, nyala Bunsen, zat + HCl
encerpijarkan.
Warna nyala
Zat
Kuning emas
Lembayung muda
Merah bordo
Sindur merah
Hijau kuning
Hijau terang
Hijau kebiruan
Biru lemah
Kelabu biru lemah
Na
Kalsium (dgn kaca cobalt)
Sr
Ca
Ba
B
Cu
Pb
As, Sb, Bi
Reaksi Belstein (dengan kawat Cu) halogen & N (nyala
hijau)
3. Reaksi Pemijaran/Pemanasan kering
a. Zat tidak terurai
- Tidak terjadi perubahan warna
ex : CaO, MgO, BaSO4
- Terjadi perubahan warna
ex : ZnS : dingin putih panas kuning
PbO : dingin kuning panas merah coklat
b. Zat terurai : terjadi perubahan warna
ex : FeCl3.6H2O : hijau kuning
- CoCl2.6H2O : merah karmija biru
- NiSO4.7H2O : hijau kuning
c. Zat Melumer
ex : NaOH, NH4NO3, Bi2O3, CaCl2.6H2O, ZnSO4.7H2O
d. Zat menyublim
ex : - garam NH4+, As2O3, garam klorida dari Al, Hg, Zn, Sr, Pb
warna putih
- S, HgI2, PbI2 warna kuning
- I2 dari garam I dan IO3- tercampur asam warna ungu
- As, Hg kelabu
- HgS, FeCl3 hitam
e. Zat mengeluarkan gas
- Tidak berbau dan tidak berwarna
ex : - O2 dari gaeam peroksida dan oksida
- N2O dari NH4NO3 atau nitrat
- N2 dari NH4NO3
- CO2 dari garam karbonat, hidrogen karbonat, asam organik
-Tidak berwarna, berbau khas
ex : NH3 dari garam amonium SO2 dari garam sulfit dan
tiosulfat
SO3 dari garam sulfat
-Berwarna dan berbau keras
ex : I2 (violet) dari garam iodida
Br2 (coklat) dari garam bromida
Cl2 (kuning) dari garam klorida
NO2 (coklat) dari garam nitrat/nitrit
4. Reaksi untuk zat yang mudah menguap/menyublim
- NH4+ -Bau amoniak
NaOH 4N -Lakmus merah biru
-HCl kabut putih
- + reagen Nesler coklat hitam
- - Asetat : zat digerus dengan K/NaHSO4 : bau cuka
- - Borat : zat + H2SO4 pekat + alkohol nyala hijau
- - Hg2+ & Bi3+ pembentukan amalgam dengan kawat Cu
- - As3+ & Sb3+ : reaksi Gutzeit & Fleitman
- Ion Halogen : kawat Cu dikenakan zat, di bakar pada nyala
bunsennyala Hijau ada ion Halogen.
A. PENGGOLONGAN dan REAKSI SPESIFIK ANION
PENGGOLONGAN ANION
1. Anion Pereduksi
Larutan + H2SO4 2N berlebih; + KMnO4 tetes demi tetes warna ungu
hilang
SO32- NO2- I- CN-
S2O32- CNS- AsO33- Cl-
S2- Br--Fe(CN)64-
2. Anion Pengoksidasi
Larutan + H2SO4 2N +Diphenilamin/H2SO4 pekat biru tua
NO3- BrO- Cr2072- AsO43-
NO2- IO3- MnO4-
ClO3- CrO42- Fe(CN)63-
3. Golongan Perak Nitrat
Larutan + HNO3 encer + AgNO3 mengendap
Cl- AgCl (p)
Br- AgBr (k)
I- AgI (k)
IO3- AgIO3 (p)
CNS- AgCNS (p)
Fe(CN)64- Ag4Fe(CN)6 (p)
Fe(CN)63- Ag3Fe(CN)6 (jg)
S2- Ag2S (ht)
4. Golongan BaCl2
Larutan + HCl encer + BaCl2 mengendap
SO42- BaSO4
5. Golongan FeCL3
Larutan + HCl encer + FeCl3 endapan/warna
Endapan coklat/kuning CrO42-, AsO43-, PO43-, B4O72-
a. REAKSI PENETAPAN ANION
Klorida (Cl-)
- Cl- + Ag+ AgCl
Putih
AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]Cl + 2H+Ag + 2NH4+
larut hitam
Bromida (Br-)
- 6Br- + Cr2O7 2- + 14H+ 3Br2 + 2Cr3+ + 7H2O
- Br2 + CHCl3 kuning coklat (lar)
Iodida (I-)
- I- + Ag+ AgI
kuning
- 6I- + Cr2O72-+ 14 H+ 3I2 + 2 Cr3+ + 7H2O
- I2 + CHCl3 violet
Tiosianat (rodanida)
- Fe3+ + 3CNS- Fe(CNS)3 (merah darah)
- Fe3+ + 6CNS- [Fe(CNS)6]3-
Klorat (ClO3-)
- ClO3- + 3H2SO3 Cl- + 3H2SO4
- ClO3- + Ag+ AgCl
- 2ClO3- + H2SO4 HClO3 (As. Klorat) + SO42
- HClO4 + ClO2 + H2O
(As. Perklorat)
Cl2 2O2
Bromat
- BrO3- + 6I- + 7H+ 3I2 + HBr + 3 H2O
+ amilum
biru
Iodat
- IO3- + 5I- + 6H+ 3I2 + 3 H2O
+ amilum
biru
Kromat dan Bikromat (CrO42- & Cr2O72-)
- Garam kromat : kuning
- Garam bikromat : jingga
- Ba2+ + CrO42- BaCrO4
kuning
- CrO42+
+ H2SO4 + H2O2 Amil alkohol CrO(O2)2
- Cr2O72+ biru (krom peroksida)
Permanganat
- 2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 2Mn2+ + 5O2 + 8 H2O
ungu tidak berwarna
Nitrat
- 3Fe2+ + NO3- + 4H+ 3Fe3+ + NO + 2H2O
- FeSO4 + NO + 5H2O [Fe(H2O)5NO]SO4
cincin coklat
Nitrit
- Reaksi diazotasi dan pengkopelan
Sulfat
- SO42- + Ba2+ BaSO4
Putih (tidak larut dalam HCl)
Sulfit
- I2 + H2O + SO32- 2I- + 2H+ + SO42+
hilang warnanya
Tiosulfat
- S2O32- air mineral S + SO2 + H2O
kuning
Sulfida
- S2- + 2H+ + H2S
- H2S+ Pb2+ PbS + 2H+
hitam
Fosfat
- Zat + asam nitrat + amonium molibdat
- PO43- + 12[MoO4]2- + 2H+ + 3NH4+
(NH4)3[P(Mo3O10)4].H2O
kuning
Arsenat
- AsO43- + 2I- + 2H+ AsO33- + I2 + H2
biru + amilum
Fero amonium sulfat
- Cu2+ + [Fe(CN)6]4- Cu[CuFe(CN)6] + K+
merah coklat
Ferri amonium sulfat
- 3Cu2+ + 2[Fe(CN)6]3- Cu[CuFe(CN)6]2
hijau
Karbonat dan Hidrogen karbonat
- Perbedaan protolisisnya dalam air
- HCO3- + H2O H2O+ + CO32-
(+ pp tidak berwarna/merah lemah)
- Na2CO3 + H2O Na+ + NaHCO3 + OH-
(+ pp merah kuat)
B. PENGGOLONGAN dan REAKSI SPESIFIK KATION
a. Penggolongan Kation
a.l. : Metoda H2S oleh Bergmann
Metode ini tidak dilakukan dalam praktikum.
b. Reaksi Spesifik untuk Kation
GOLONGAN I (GOLONGAN PERAK Pb2+ ; Ag+ ; Hg2+ ; Pb2+)
Pb2+
Larutan + CrO42- asetat PbCrO4
(Pb2+) kuning
Reaksi Kristal
Pb2++ HCl 2N larut dinginkan PbCl2
putih
Pb2+ + lar. KI PbI
kuning
Ag+
Larutan + Cl - AgCl HNO3 tidak larut
(Ag+) encer
putih
+ NH4OH
[Ag(NH3)2 ]+
(larut)
Ag+ + NH3 + HCOH + H2O 2 Ag + HCOOH + NH3 + NH4+
Cermin perak
Hg2+
Hg2+ + kawat Cu HCl Hg + Cu Cl2
Abu-abu mengkilat
Hg2+ + I- HgI2 I- K2HgI4
Merah orange (larut)
GOLONGAN II (GOLONGAN TEMBAGA & ARSEN)
II A : Hg2+ , Bi3+ ,Pb2+ , Cu2+ ,Cd2+
II B : Sn2+ ,As3+ ,Sb3+
Bi3+
Bi3+ + H2O + HClBiOCl + 2 HCl
putih
Bi3+ + larutan chinconin nitrat KI Jingga
Cu2+
Cu2+ + K4 [Fe[CN]6] Cu2 [Fe[CN)6]
Coklat
Larut + NH4OH encer
(biru tua)
Cu2+ + NH4OH Cu(OH)2 + NH4+
Kebiruan
[Cu(NH3]2+ + NH4OH (berlebih)
(larutan biru)
Cd2+
Cd2+ + (NH4)2 [Hg(CNS)4] Cd[Hg(CNS)4]
(K2 [Hg(CNS)4 ] ) kristal
Sn2+
Sn2+ + NaOH berlebih Na2(SnO2) + H2O
+ Bi3+
Bi + H2O + NaNO2 + Na2(SnO3) + NaOH
Hitam metalik
As3+ / As5+
A. Reaksi Gutzeit
Kertas saring + AgNO3
Kapas + Pb(Asetat) 2
Zat + H2SO4
Logam Zn ( Reduktor )
Reaksi :
As3+ + Zn + H+ AsH3+ Zn2+ + H2O
AgNO3 + AsH3 AsAg33 AgNO3 + HNO3
Kuning
+ H2O
Ag + HNO3 + H3AsO3
Hitam
B. Reaksi Fleitman
Reduktor : Al dalam KOH / NaOH
Reaksi : As3+ + Al + OH - AsH3 + 4[Al(OH)4]-
dst = Gutzeit
As Sb
Gutzeit + +
Fleitman + -
Golongan IIIA (Gol. Besi) & IIIB (Gol. Seng)
IIIA : Fe2+ ; Fe3+ ; Cr3+ ; Al3+
Pereaksi
Fe2+
Fe3+
1. K4Fe(CN)6
Endapan putih
Endapan biru berlin
2.K3Fe(CN)6
Endapan biru tua
Larutan coklat
3.NH4CNS / KCNS
Tak berwarna
Larutan merah darah
4. NH4OH
Endap. putih kehijauan
Endapan coklat merah
Al3+
Al3+ + NH4OHAl(OH)3 + NH4+
Gel putih
Al3+ + pereaksi morin / netrallarutan koloid berfluorensensi
hijau
Cr3+
Cr3+ + NaOH berlebih + H2O2 larutan kuning
Cr3+ + NaOH Cr(OH)3 + Na+
Cr(OH)3 + NaOH NaCrO2 + H2O
NaCrO2 + H2O2Na2CrO4 + H2O
(kuning)
Na2CrO4 + Pb(CH3COO)2PbCrO4
Kuning
III B : CO2+ , Ni2+ , Mn2+ , Zn2+
Co2+
Co2+ + NH4CNS (NH4)2[Co(CNS)4] + NH4NO3
biru + amil alkohol
Co2+ + (NH4)2 [Hg(CNS)4] Co[Hg(CNS)4]
Kristal
Biru muda
Ni2+
Ni2+ + CH3 C ==N OH
+ NH4OH NH4+ + H2O +
CH3 C == N OH
DMG OH O
CH3 C = N N = C CH3
N
CH3 C = N N = C CH3
O OH
Ni DMG Merah
Mn2+
Mn2+ + NaOH Mn(OH)2
Putih
Mn(OH)2 + O2 + H2O Mn(OH)3
Coklat
Zn2+
Zn2+ + K4 [ Fe(CN)6 ] K2Zn3[ Fe(CN)6 ]2
Putih kehijauan
Zn2+ + (NH4)2 [Hg(CNS)4 ] Zn[Hg(CNS)4]
Kristal
Golongan IV (Gol. Kalsium) Ba2+ , Sr2+ ,Ca2+
Ba2+
Ba2+ + Na Rhodizonatnoda merah coklat + HCl encer tetap
Ba2+ + H2SO4 encer BaSO4 (tidak larut dalam asam encer &
HNO3 pekat)
putih
Sr2+
Sr2+ + H2SO4 encer SrSO4 (tidak larut dalam (NH4)2SO4 panas)
Sr2+ + Na Rhodizonat noda merah coklat + HCl encer Noda
hilang
Ca2+
Ca2+ + H2SO4 encer CaSO4 (larutan dalam (NH4)2SO4 panas
Putih
Kristal jarum
Golongan V (Gol. Sisa) : : K+ , Na+ , NH4+ , Mg2+
K+
K+ + Tripel Nitrit A + Tripel Nitrit B Kristal kotak hitam
K+ + HClO4 KClO4 + HCl
Putih
Na+
Reaksi nyala api
Na+ + 3UO2(CH3COO)2 + Zn(CH3COO)2 + CH3COOH + H2O
Na Zn(UO2)2(CH3COO)9. 9H2O + H+
Kristal kuning (bentuk diamond)
NH4+
NH4+ + NaOH NH3 + H2O
Lakmuslakmus merah menjadi biru
+ NaOH
NH4+ + K2HgI4NHg2I .H2O + H2O +K+ + I-
(nesler) coklat
Mg++
Mg++ + NH4Cl + NH4OH + Na2HPO4 ( sama-sama basa )Kristal
spesifik
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Tabung reaksi dan rak
Pipet tetes
Beaker glass
Kertas lakmus
Corong
Bunsen
Cawan porselen
Kaca arloji
Kaca cobalt
Plat tetes
Bahan :
Senyawa campuran reagen
V. PROSES KERJA DAN HASIL KERJA
A. ANALISIS PENDAHULUAN.
1. Mengamati organoleptis senyawa campuran.
Bentuk : Kristal
Warna : Kuning, Merah, Putih menjadi kuning orange setelah
dihomogenkan
Bau : Tidak berbau spesifik
Sifat : Sangat higroskopis
Kelarutan : Mudah larut, beberapa larut sebagian dalam air
(membentuk suspensi).
2. Melakukan reaksi nyala api :
Senyawa di larutkan dengan HCl encer. Kawat NiCr dicelupkan ke
dalam sampel, lalu dibakar, Warna nyala api lembayung muda (Violet)
setelah diamati dengan kaca Kobalt. Hasil Kalium
Untuk halogen digunakan kawat Cu yang dicelupkan ke dalam
larutan sampel dalam air, lalu dibakar dengan Bunsen Hasilnya tidak
ada Halogen.
3. Melakukan reaksi pemijaran :
Zat asli pada cawan porselen dibakar dan diamati perubahan yang
terjadi pada zat pada kondisi dingin dan kondisi setelah pemanasan
Zat mudah melumer
4. Melakukan reaksi untuk zat yang mudah menguap atau menyublim
dengan dugaan awal ion yang mungkin ada dalam campuran Tidak ada/
Negatif
5. Melakukan reaksi pembentukan amalgam :
Zat uji + HCl encer kemudian kawan Cu yang telah di amplas di
celupkan selama 1 jam Terbentuk kerak (Amalgam) berwarna kelabu.
Identifikasi : Hg2+ atau Bi2+
6. Melakukan reaksi Gutzeit
a. Kertas saring dipotong disesuaikan dengan mulut tabung reaksi
kemudian dibasahi dengan AgNO3.
b. Ambil kapas dan disesuaikan dengan diameter tabung reaksi
lalu dibasahi dengan Pb(Asetat)2.
c. Masukan zat uji + H2SO4 ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah reduktor logam Zn,
d. Secara cepat masukan kapas tadi kedalam tabung dan segera
ditutup mulut tabung dengan kertas saring.
Hasil Negatif, tidak terbentuknya warna hitam pada kertas
saring.
7. Melakukan reaksi penambahan basa kuat sedikit dan
berlebih.
Larutan zat + NaOH sedikit Terbentuk endapan putih
Ditambah hingga berlebih endapan tidak larut
Kemungkinan Bi3+, Zn2+, Mg2+
8. Melakukan reaksi penambahan basa lemah sedikit dan
berlebih
Larutan zat + NH4OH sedikit Terbentuk endapan putih
Ditambah hingga berlebih endapan tidak larut
Kemungkinan Bi3+, Al3+, Zn2+, Hg2+
B. PENGGOLONGAN ANION DAN KATION.
Sebelum dilakukan reaksi, zat dihomogenkan terlebih dahulu
kemudian campuran zat yang diperoleh dilarutkan dengan air. Jika
zat uji tidak larut dalam air, maka dapat dilarutkan dalam suasana
asam encer atau basa encer. Zat uji harus dalam bentuk larutan
jernih dimana hasil positif saat dilakukannya pengujian berupa
timbulnya warna. Zat yang berbentuk suspensi dapat dijernihkan
dengan melakukan filtrasi, pemusingan, atau dibiarkan sesaat lalu
bagian jernihnya diambil untuk pengujian.
Pada pengujian yang hasil positifnya berupa endapan, filtrasi
tidak perlu dilakukan. Karena endapan tidak akan mengganggu proses
pengamatan dan akan mudah teramati walaupun zat campuran dalam
bentuk suspensi.
PENGGOLONGAN ANION
1. Anion Pereduksi
Larutan + H2SO4 2N berlebih; + KMnO4 tetes demi tetes Warna
tidak hilang
2. Anion Pengoksidasi
Larutan + H2SO4 2N +Diphenilamin/H2SO4 pekat Biru Tua
Kemungkinan yang timbul : Cr2072- , NO3-, CrO42-
3. Golongan Perak Nitrat
Larutan + HNO3 encer + AgNO3 Tidak ada endapan
4. Golongan BaCl2
Larutan + HCl encer + BaCl2 Endapan putih
Hasil : SO42-
5. Golongan FeCL3
Larutan + HCl encer + FeCl3 Tidak ada endapan
C. REAKSI IDENTIFIKASI ANION.
Dilakukan berdasarkan reaksi penggolongan anion, untuk mengecek
dan memastikan kebenaran dari kemungkinan-kemungkinan yang
timbul.
1. NO3-
Zat + 3Fe2+ + 4H+ 3Fe3+ + NO + 2H2O
FeSO4 + NO + 5H2O [Fe(H2O)5NO]SO4
Sampel uji ditambahkan FeSO4, asam (H+) diperoleh dengan
penambahan H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi. Hasil
Terbentuk cincin coklat pada batas kedua cairan (Hasil +)
2. CrO42- / Cr2072-
Zat + H2SO4 pekat Orange (+) Cr2072-
Zat + H2SO4 + H2O2 Amil alcohol CrO(O2)2 Biru (Krom
peroksida)
Hasil Positif Cr2072-
3. SO42-
Zat + Ba2+ BaSO4 (endapan putih) tidak larut dalam HCl
Ba2+ yang digunakan diperoleh dari BaCl2
Hasil Positif SO42-
D. Reaksi Identifikasi Kation
Dapat ditentukan dari hasil uji nyala api, namun hanya spesifik
untuk kation dari golongan sisa, maka diperlukan uji penggolongan,
untuk memastikan ketepatan hasil.
1. K+
Ambil beberapa zat, masukkan ke dalam tabung reaksi kemudian di
tambah tripel Nitrit A dan triple Nitrit B lalu campurkan. Kemudian
ambil beberapa tetes campuran tersebut dan teteskan di atas kaca
objek, kemudian amati kristalnya dengan mikroskop.
Larutan zat uji + HClO4 KClO4 (Kristal) + HCl
Kristal kotak hitam diamati menggunakan mikroskop. Hasil
Positif
2. Bi3+
Larutan + KI Endapan hitam Bi3
Jika ditambahkan KI berlebih akan terbentuk ion
tertaiodobismutat yang berwarna jingga. Hasil Positif.
3. Zn2+
Larutan zat uji + K4 [ Fe(CN)6 ] K2Zn3[ Fe(CN)6 ]2 terbentuk
endapan putih kehijauan lalu dilakukan juga.
Larutan zat uji + (NH4)2 [Hg(CNS)4 ] Zn[Hg(CNS)4] terbentuk
Kristal dan diamati dengan mikroskop. Hasil Positif
VI. PEMBAHASAN
Analisis kualitatif senyawa anorganik dapat dilakukan secara
cepat dengan hasil yang sesuai yang dilakukan mulai dari analisis
pendahuluan hingga melakukan penggolongan anion dan kation. Pada
praktikum ini ditemukan beberapa kesulitan yang ditemui dalam
melakukan suatu analisa dan pengambilan keputusan yang tepat.
Zat yang diperoleh memiliki 3 warna berbeda yaitu putih, kuning,
dan jingga dan menjadi kuning orange setelah dihomogenkan. Pada
pengujian dengan uji nyala api, warna nyala api yang diperoleh
beragam mulai dari biru muda kemudian menjadi keunguan, pengamatan
nyala api dilakukan dengan menggunakan kaca kobalt namun masih
kurang jelas karena tidak menggunakan baku pembanding sehingga
hasilnya masih diragukan.
Pada pengujian penggolongan anion, pertama dilakukan pengujian
anion pereduksi yang dilakukan diatas plat tetes dan diduga
memiliki hasil positif, tetapi hanya merupakan positif palsu karena
larutan zat uji yang diuji memiliki warna kuning-orange yang dapat
menutupi atau mereduksi warna ungu dari permanganat. Hal tersebut
diperkuat lagi dengan hasil positif dari pengujian anion
pengoksidasi, sehingga pada uji selanjutnya yaitu uji penetapan
anion hanya diambil kemungkinan dari golongan anion
pengoksidasi.
Pada uji penetapan anion dilakukan analisa dengan melihat sifat
fisik zat uji awal yang berwarna kuning orange lalu mengkaitkannya
dengan kemungkinan garam-garam yang berwarna, sehingga pengujian
lebih lanjut dilakukan pada ion CrO42- , Cr2O72- , NO3-, dengan
tanpa mengesampingkan kemungkinan lain yang ada.
Pada pengujian ion bikromat, hasil yang diperoleh adalah positif
dengan hasil larutan zat uji memberi warna orange / jingga setelah
dilakukan penambahan asam kuat (H2SO4), kemudian membentuk kopleks
warna biru krom peroksida setelah penambahan H2O2.
Pada pengujian ion nitrat didapatkan kesulitan saat proses
identifikaasinya, zat uji ketika direaksikan dengan FeSO4 langsung
membentuk endapan coklat yang dikarenakan teroksidasinnya Fe2+
menjadi Fe3+ karena keberadaan ion bikromat yang bertindak sebagai
reduktor. Sehingga dilakukan reaksi pengendapan bikromat dengan
penambahan ion Ba2+ hingga terbentuk endapan putih BaCr2O7. Bagian
sepernatan digunakan untuk melakukan uji ion nitrat dan diperoleh
hasil positif berupa terbentuknya cincin coklat pada batas antara
kedua cairan.
Pada uji penggolongan kation dimulai dengan uji K+, untuk
memastikan kebenaran dari uji nyala api. Pada proses kerja
diperolehnya kesulitan karena tidak tersedianya triple nitrit A,
sehingga hanya dilakukan dengan penambahan kloralhidrat. Pada
petunjuk praktikum hanya tertera keterangan endapan putih sedangkan
hasil yang kami peroleh menghasilkan endapan berwarna abu-abu.
Karena hal tersebut dianggap hasilnya negatif. Sebenarnya perlu
dilakukan pengamatan mikroskopik untuk melihat terbentuknya Kristal
kotak hitam, setelah diamati di bawah mikroskop ternyata terdapat
Kristal kotak hitam yang menandakan hasil positif.
Uji penggolongan kation dilanjutan untuk membuktikan keberadaan
Bi3+ atau Hg2+ pada sampel uji. Pada pengujian Hg2+ dilakukan
dengan mereaksika sampel dengan larutan KI tetapi memperoleh hasil
negatif karena tidak terbentuknya endapan merah orange yang hilang
jika ditambahkan berlebih.
Pada pengujian Bi3+ ditemukan kesulitan karena pereaksi
chinconin nitrat-KI tidak ada di laboratorium, sementara dengan
penambahan pereaksi HCl hasil yang diperoleh negatif, akhirnya
dilakukan pengujian lagi dengan menggunakan larutan KI (vogel,
p227) yang membentuk endapan hitam, dan membentuk endapan jingga
ketika larutan KI ditambahkan berlebih, sehingga memperoleh hasil
positif.
Pengujian Zn2+ dilakukan dengan melihat kemungkinan dari reaksi
penambahan basa kuat dan basa lemah. Larutan zat uji yang di
reaksikan dengan K4[Fe(CN)6 ] menghasilkan K2Zn3[ Fe(CN)6 ]2 yang
merupakan endapan putih kehijauan, untuk memastikan kebenaran hasil
dilakukan juga reaksi antara larutan zat uji dengan (NH4)2
[Hg(CNS)4 ]yang menghasilkan Zn[Hg(CNS)4] dan terbentuk kristal
yang diamati dengan mikroskop sehingga memberi hasil positif.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
:
1. Senyawa yang terdapat dalam sampel uji terdiri dari 3 kation
yang terdiri dari K+, Zn2+, dan Bi3+ serta 3 anion yang terdiri
dari SO42-, Cr2O72-, dan NO3- .
2. Anion dari senyawa uji tersebut masuk ke dalam golongan anion
pengoksidasi (Cr2O72-, dan NO3- ) dan golongan BaCl2 (SO42-).
3. Kation yang terdapat dalam sampel uji masuk kedalam golongan
II (tembaga dan arsen) Bi3+, golongan IIIB (Zn2+), dan golongan V
(golongan sisa) K+
4. Senyawa awal dari sampel uji adalah ZnSO4 , K2Cr2O7 dan
BiNO3.
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI
ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ANORGANIK
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ANGGA MARDIARSA (2443012247)
2. LUSIA PRATIWI (2443011176)
3. MARIA KRISTIN(2443012094)
UNIVERSITAS KATLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS FARMASI
TAHUN 2013/2014