ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA (Studi Kasus Tanggal 29 Desember 2017) Adi Saputra 1 , Fahrizal 2 Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten II Bandar Lampung Email : [email protected]ABSTRAK Letak geografi Kab.Lampung Utara yang berada di sebelah Utara Prov.Lampung berbatasan dengan sebelah Utara Kab.Way Kanan, sebelah selatan Kab.Lampung Tengah, sebelah Timur Kab.Tubabar, dan sebelah Barat Kab. Lampung Barat, dan topografinya terbagi menjadi dua bagian, sebelah timur dataran rendah dan sebelah barat daerah perbukitan (bukit barisan). Sedangkan kondisi cuacanya dipengaruhi oleh monsun. Secara Klimatologi di wilayah Lampung bulan Desember dan Januari merupakan puncak musim penghujan. Berdasarkan informasi media www.teraslampung.com, pada tanggal 29 Desember 2017 telah terjadi cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas lebat yang mengakibatkan ratusan rumah di Kab.Lampung Utara terendam banjir akibat diguyur hujan deras sejak malam dini hari hingga pagi, sore dan malam hari. Banjir juga menyebabkan dua pohon tumbang sehingga menimpa rumah warga dan merendam 6 unit mobil dan 1 unit sepeda motor. Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Lampung Utara, korban banjir terbanyak terjadi di kelurahan Cempedak 75 unit rumah, Kelurahan Tanjung Aman 49 unit rumah, Kelurahan Tanjung Harapan 15 unit rumah 1 sekolah, dan Kelurahan Kelapa Tujuh 19 unit rumah. Banjir juga merendam sawah, Kolam pemancingan ikan, jalan lintas tengah Sumatera. Dari data curah hujan Stasiun Geofisika Kotabumi, curah hujan yang tercatat pada tanggal 29 Desember 2017 jam 07.00 WIB 157 mm/hari dan termasuk kategori Ekstrim. Pantauan citra satelit menunjukan konsentrasi awan di wilayah Lampung Utara sangat kuat, suhu puncak awan menunjukan antara -60 0 C s.d -70,5 0 C, ini berarti termasuk jenis awan Cb yang sangat kuat dan menjulang tinggi. Kemudina dari analisis Sounding yang diperoleh dari cross section didapat bahwa kondisi labilitas wilayah Ka.Lampung Utara dan sekitarnya sangat labil dan RH lapisan dari 850 s.d 500 mb sangat lebab berkisar antara 70 s.d 85%, ini berarti asupan energi untuk pembentukan awan Cb sangat mendukung. Kemudian dari analisa angin 3000 Feet, terbentuk adanya Pola Konvergensi pada tanggal 28 Desember 2017 jam 12 UTC di atas wilayah Lampung bagian Utara dan Pola Shearlines pada tanggal 29 Desember 2017 jam 00 UTC, ini berarti pengaruh gangguan cuaca Skala Meso sangat mendukung dalam pembentukan cuaca ekstrim. Dapat disimpulkan bahwa curah hujan yang tinggi dan berdurasi lama disebabkan kuatnya labilitas udara di atas wilayah Lampung Utara dan diperkuat lagi gangguan cuaca skala meso. Kata kunci : Cuaca Ekstrem, Labilitas, Awan Cb, Banjir, Konvergensi, Shearlines 1. PENDAHULUAN Dari sejumlah bencana banjir dan longsor yang terjadi, dapat diketahui bahwa penyebab utama adalah faktor meteorologis unsur curah hujan terutama intensitas hujan, distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain penyebab banjir adalah sifat-sifat fisis dari permukaan tanah, kandungan air tanah, dan permukaan tanah (tanah gundul, tanah bertanaman dan lain-lain). Lihat gambar I, hal 2. Berdasarkan data curah hujan di Stasiun Geofisika Kotabumi pada tanggal 29 Desember 2017 sebesar 157 mm/hari, ini berarti tergolong ekstrim. Cuaca Ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Salah satu bentuk cuaca ekstrim adalah peristiwa hujan dengan intensitas lebat yang mengakibatkan banjir. Peristiwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara pada Jumat Tanggal 29 Desember 2017 menyebabkan ratusan rumah, sawah, kolam
9
Embed
ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI …...merendam sawah, Kolam pemancingan ikan, jalan lintas tengah Sumatera. Dari data curah hujan Stasiun Geofisika Kotabumi, curah hujan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA
(Studi Kasus Tanggal 29 Desember 2017)
Adi Saputra1, Fahrizal2 Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten II Bandar Lampung
ABSTRAK Letak geografi Kab.Lampung Utara yang berada di sebelah Utara Prov.Lampung berbatasan dengan sebelah Utara Kab.Way Kanan, sebelah selatan Kab.Lampung Tengah, sebelah Timur Kab.Tubabar, dan sebelah Barat Kab. Lampung Barat, dan topografinya terbagi menjadi dua bagian, sebelah timur dataran rendah dan sebelah barat daerah perbukitan (bukit barisan). Sedangkan kondisi cuacanya dipengaruhi oleh monsun. Secara Klimatologi di wilayah Lampung bulan Desember dan Januari merupakan puncak musim penghujan. Berdasarkan informasi media www.teraslampung.com, pada tanggal 29 Desember 2017 telah terjadi cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas lebat yang mengakibatkan ratusan rumah di Kab.Lampung Utara terendam banjir akibat diguyur hujan deras sejak malam dini hari hingga pagi, sore dan malam hari. Banjir juga menyebabkan dua pohon tumbang sehingga menimpa rumah warga dan merendam 6 unit mobil dan 1 unit sepeda motor. Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Lampung Utara, korban banjir terbanyak terjadi di kelurahan Cempedak 75 unit rumah, Kelurahan Tanjung Aman 49 unit rumah, Kelurahan Tanjung Harapan 15 unit rumah 1 sekolah, dan Kelurahan Kelapa Tujuh 19 unit rumah. Banjir juga merendam sawah, Kolam pemancingan ikan, jalan lintas tengah Sumatera. Dari data curah hujan Stasiun Geofisika Kotabumi, curah hujan yang tercatat pada tanggal 29 Desember 2017 jam 07.00 WIB 157 mm/hari dan termasuk kategori Ekstrim. Pantauan citra satelit menunjukan konsentrasi awan di wilayah Lampung Utara sangat kuat, suhu puncak awan menunjukan antara -60
0C s.d -70,5
0C, ini berarti termasuk jenis awan
Cb yang sangat kuat dan menjulang tinggi. Kemudina dari analisis Sounding yang diperoleh dari cross section didapat bahwa kondisi labilitas wilayah Ka.Lampung Utara dan sekitarnya sangat labil dan RH lapisan dari 850 s.d 500 mb sangat lebab berkisar antara 70 s.d 85%, ini berarti asupan energi untuk pembentukan awan Cb sangat mendukung. Kemudian dari analisa angin 3000 Feet, terbentuk adanya Pola Konvergensi pada tanggal 28 Desember 2017 jam 12 UTC di atas wilayah Lampung bagian Utara dan Pola Shearlines pada tanggal 29 Desember 2017 jam 00 UTC, ini berarti pengaruh gangguan cuaca Skala Meso sangat mendukung dalam pembentukan cuaca ekstrim. Dapat disimpulkan bahwa curah hujan yang tinggi dan berdurasi lama disebabkan kuatnya labilitas udara di atas wilayah Lampung Utara dan diperkuat lagi gangguan cuaca skala meso. Kata kunci : Cuaca Ekstrem, Labilitas, Awan Cb, Banjir, Konvergensi, Shearlines