ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh Cornelia Maria Lamere 062214059 PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
130
Embed
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA Diajukan untuk Memenuhi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh
Cornelia Maria Lamere 062214059
PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh
Cornelia Maria Lamere
062214059
PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
*HIDUP UNTUK HARI INI *
Laporan Bisnis Plan ini Kupersembahkan bagi :
♥ Jesus Kristus Sang Juru Selamat ku
♥ Sawe (alm) dan Ngare (alm) Lamere di Ilngei (aku mencintai
kalian lebih dari yang kalian tau)
♥ Sawe dan Ngare (alm) Titirlolobi di Tamrian (aku mencintai
kalian lebih dari yang kalian tau)
♥ Bapak ku tersayang Herman Lamere yang ku hormati dan ku
banggakan (terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang tak
terhingga kepadaku)
♥ Mama ku tersayang Perpetua Titirlolobi yang ku kagumi
(terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang tak terhingga
kepadaku)
♥ Frater Dionisius Lamere yang ku hormati dan ku banggakan
(terimakasih untuk motivasi dan spirit yang diberikan kepadaku)
♥ My Lovely Brothers, Celly Lamere dan Erins Lamere ( aku
bangga dan bersyukur memiliki adik-adik seperti kalian)
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan anugrah dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulis menyusun Laporan Pengembangan
Usaha ini dengan melakukan masa-masa perencanaan dan masa implementasi di
Nandhut’s Outlet.
Laporan Pengembangan Usaha ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan penyusunan Laporan Pengembangan Usaha ini tidak lepas
dari bimbingan dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
Lampiran Rekening BANK MANDIRI ................................................. 127
Ucapan Terimakasih Dari Pemilik Usaha .............................................. 131
Daftar Riwayat Hidup Pemilik Usaha .................................................... 132
xviii
EXECUTIVE SUMMARY
Tujuan Laporan “Analisis Kinerja Perusahaan Dagang, Studi Kasus Pada Nandhut’s Outlet” adalah Ingin memenuhi kebutuhan penampilan wanita secara umum dengan style yang up to date dan modis serta ikut meningkatkan style wanita indonesia.
Rencana pengembangan usaha ini mencakup bidang pemasaran, bidang operasional, dan bidang keuangan. Rencana pemasaran meliputi (1). Iklan dengan sub program (a). Iklan di KR & Harian Jogja. (b). Iklan lewat Internet (Facebook dan blog). (c). Pembuatan brosur. (2). Penjualan Khusus dengan sub program (a). Penjualan door to door. (b). Penjualan kredit. (c). Potongan harga. Rencana operasi meliputi perluasan area pemasaran, sedangkan rencana keuangan meliputi permodalan untuk rencana pemasaran dan operasi.
Pelaksanaan berbagai rencana tersebut diperiksa di akhir Januari sampai April 2010. Rencana pemasaran yang tercapai adalah (1). Iklan dengan sub program Iklan lewat Facebook dan blog, (2). Penjualan khusus dengan sub program (a). penjualan door to door. (b). Penjualan kredit. (c). Potongan harga. Rencana kuangan yang tercapai adlah pemodalan untuk rencana pemasran. Adapun penambahan program yang dilakukan adlaah penjualan bertingkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, penulis berkeyakinan bahwa Nandhut’s Outlet akan mampu bersaing dan mempunyai prospek yang baik kedepannya.
The purpose of the report of “Analysis on Operation of Trading Company, A Case Study on Nandhut’s Outlet” is to meet a demand of women’s appearance in general which up to date and stylish, and help to improve Indonesian women’s style.
The development plan of the enterprise (venture) covers marketing sector, operational sector, and financial sector. Marketing plan includes (1). Advertisement with the sub- program are (a). advertising via internet (face book and personal blog), (b). advertising in KR and Harian Jogja newspaper, (c). the making of brochure, (2). Special sales with the sub- program (a). door-to-door sales, (b). credit sales, (c). the discount. The operation plan includes the extension of marketing area, while the financial plan includes capital of operation and marketing plan. The implementation of plans above were examined during the end January up to April 2010. The marketing plans which reach the target are (1). Advertisement with the sub- program advertising via face book and personal blog, (2). Special sales with the sub- program (a). door- to- door sales, (b). credit sales, (c). the discount. The financial plan that gain its target is capital for marketing plan. Meanwhile, the additional program which have been done is multilevel sales. Based on the results, the researcher (writer) trusts that Nandhut’s outlet has a capability to compete and a bright future chance (prospect). Key words: operation analysis, marketing plan, operational plan, financial plan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengembangan Usaha
Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan
akan produkpun semakin beragam dan terus berkembang sesuai dengan
perubahan zaman.
Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam
kebutuhan. Kebutuhan manusia itu sangat beragam dan tak pernah terbatas
hanya pada satu atau dua produk (barang dan jasa) saja. Manusia memiliki
banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dengan beragam produk, salah satu
kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus dipenuhi adalah pakaian.
Mulai dari anak-anak, remaja , dewasa, hingga manula memerlukan produk
yang sering disebut dengan istilah pakaian atau baju. Pakaian atau baju ini
pun sangat bervariatif sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
(anak-anak, remaja, dewasa, dan manula). Seiring dengan berkembangnya
jaman dan teknologi terutama di bidang model, kebutuhan dasar manusia
yaitu baju / pakaian menjadi sesuatu yang selalu berinovasi. Inovasi terhadap
desain dan warna yang baru, sesuai dengan kebutuhan dan konsumenpun
akan tertarik dengan baju / pakaian yang selalu in atau up to date.
Wanita khususnya pelajar dan mahasiswa, merupakan segmen konsumen
yang paling besar pangsa pasarnya dalam bisnis penjualan baju,
2
hal ini dikarenakan wanita adalah pelanggan setia, hampir disemua butik,
distro, dan toko pakaian diberbagai daerah bahkan dunia. Lihat saja
perbandingan baju yang ditawarkan disetiap kesempatan dan jumlah
konsumen wanita yang membelinya. Selanjutnya bandingkan berapa minggu
sekali wanita mengunjungi butik, distro, toko pakaian, dibandingkan pria.
Melihat fenomena kebutuhan konsumen khususnya wanita (pelajar dan
mahasiswa) seperti itu, maka terbukalah peluang usaha bagi seorang wanita
muda yang mempunyai kepekaan terhadap peluang usaha yang sedang
happening saat ini. Usaha yang diliris adalah usaha jual beli pakaian, dalam
bisnis ini dikhususkan pada pakaian wanita, maka dibukalah sebuah outlet
baju yang diberi nama Nandhut’s.
Tujuan saya memilih Nandhut’s outlet sebagai tempat saya melakukan
pengembangan usaha adalah karena saya merasa Nandhut’s outlet ini
mempuyai peluang untuk lebih di kembangkan lagi. Letak lokasi yang
berdekatan dengan kos-kosan dan perumahan penduduk, serta produk yang
ditawarkan bervariatif merupakan salah satu penunjang usaha ini dapat
diterima oleh pasar yang dituju.
3
BAB II
RENCANA USAHA
A. Diskripsi Usaha Yang Akan Dikembangkan
Outlet baju yang akan dikembangkan adalah sebuah Outlet yang terletak
dijalan Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Outlet ini akan dikembangkan
menjadi sebuah outlet baju yang mempunyai daya tarik tersendiri, baik
produk, kualitas, dan pastinya pelayanan yang membuat konsumen menjadi
pelanggan. Outlet ini fokus pada busana-busana wanita khususnya bagi
mahasiswi dan pelajar. Busana-busana seperti kemeja, kaos dan dres dengan
desain yang stylis dan up to date yang akan ditonjolkan dalam outlet ini.
Selain itu harga merupakan sesuatu yang sangat krusial dalam bisnis ini,
karena harga yang mahal dan kualitas serta desain yang bagus belum tentu
cocok bagi kebanyakan pelajar dan mahasiswa, tetapi harga yang terjangkau
dengan desain yang stylis dan kualitas yang cukup baik belum tentu juga
ditolak atau diacuhkan oleh pelajar dan mahasiswa. Oleh sebab itu outlet ini
akan mematok harga yang terjangkau, tapi soal gaya dan trend yang
ditawarkan adalah style yang sedang in dalam masyarakat dan dunia mode.
Mengenai pembayaran, Nandhut’s outlet menerima pembayaran cash/tunai.
4
1. Diskripsi mengenai pendiri usaha
Nama Pemilik : Yunita Rosalia, Spd.
Alamat : Jl. Arimbi No. 5 Mrican
Yogyakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Akuntansi
Kursus yang pernah diikuti : -
Pengalaman Kerja : Dosen Sanata Dharma
2. Data Perusahaan
Nama Usaha : Nandhut’s
Alamat Usaha : Jl. Pringgodani 6 Mrican
Yogyakarta
Bidang Usaha : Usaha Outlet Pakaian
Bentuk Badan Usaha : Dagang
Bank : -
Mulai Berdiri : 15 Juni 2007
Susunan Pengurus : Independent
5
3. Sejarah Usaha Nanduht’s Outlet
Awal mula berdirinya usaha ini adalah dari hobby sang pemilik yaitu
shoping dan kecintaan terhadap dunia fashion. Usaha ini berdiri sekitar tiga
tahun lalu, tepatnya pada tanggal 15 Juni 2007. Lokasi usaha ini berada
tepatnya di jalan Gatot Kaca No. 6 Mrican Yogyakarta, dengan modal awal
sebesar Rp 13.000.000. Modal tersebut dipakai untuk membeli produk awal
yaitu :
Tabel II.1 Keterangan Produk Awal
No Keterangan
1 Baju Kaos
2 Kemeja
3 Assesoris
4 Tas
5 Sepatu
6 Rak Sepatu
7 Rak Baju
8 Rak Ganti Baju
9 Cermin
10 Kaca
11 Plang
12 Tirai
13 Gantungan Pakaian
14 Sewa Toko
15 Biaya lain-lain (termasuk kantong palastik)
6
Pasokan barang Nandhut’s outlet berasal dari Jakarta. Dalam perjalanan
penjualannya, Nandhut’s Outlet mulai menghentikan pasokan sepatu. Pasokan
ini dihentikan, karena dirasa penjualan sepatu kurang menguntungkan dan
kurang peminatnya, untuk pasar sasaran yang dituju. Seiring dengan
perkembangan penjualan / laba yang diraih, penjualan baju di Nandhut’s
outletpun mulai meningkat dan mulai merambah ke asesoris, celana (panjang
dan pendek), dan pakaian dalam wanita.
Gambar II.1 Papan Reklame Nandhut’s Outlet
4. Tujuan Usaha
Usaha Outlet ini adalah sebagai saluran hobby, karena sang
pemilik outlet sangat gemar berbelanja. Selain itu pemilik juga ingin menjadi
seorang wirausaha yang bisa menghasilkan pemasukan bagi dirinya sendiri
dengan keuntungan yang bisa ditaksir. Pemilik ingin menawarkan harga yang
terjangkau bagi konsumen sasaran dengan desain yang stylis, up to date tetapi
7
tetap dengan harga yang bisa terjangkau dan sesuai dengan selera konsumen
sasaran.
5. Bentuk Kepemilikan Usaha dan Sturuktur Organisasi
a. Bentuk Kepemilikan Usaha : Perorangan
1. Struktur Organisasi
Nandhut’s outlet ini tidak memiliki struktur usaha yang rumit, usaha
ini menggunakan struktur organisasi sederhana. Disebut struktur
organisasi sederhana karena pemilik sekaligus manajer langsung
manangani proses distribusi, pemesanan pasokan, penjualan,
pemasaran, dan keuangan.
2. Waktu Operasi Nandhut’s Outlet
Buka pukul 10.00 – 17.30
Istirahat (tutup) pukul 17.30 – 18.30
Buka Pukul 18.30 – 21.00
Tutup Pukul 21.00 – 10.00
6. Keunikan Usaha Ini Dibandingkan Usaha Sejenisnya
Pada dasarnya outlet baju ini sama seperti outlet - outlet sejenis lainnya.
Akan tetapi outlet ini mempunyai satu perbedaan yang membuat outlet ini
berbeda dengan outlet – outlet lainnya yaitu, Nandhut’s outlet selain menjual
pakaian, konsumen juga bisa menemukan assesoris dan pakaian dalam wanita.
8
Strategi ini dilakukan untuk menarik konsumen datang ke Nandhut’s outlet.
Produk-produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang cukup baik dan
style yang ditawarkan up to date dan stylis. Outlet ini juga menawarkan harga
yang sesuai dengan pasar sasaran.
7. Ketrampilan SDM
Sumberdaya manusia yang dimiliki adalah sumberdaya manusia yang
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pemasaran baju di outlet
ini. Pemilik outlet mampu melihat pangsa pasar dan melihat peluang pasar.
Hal yang membedakan outlet ini berbeda dari outlet-outlet sejenis di sekitar
mrican adalah:
a. baju dengan desain stylis yang bernuansa elegan tapi tetap casual
b. lokasi yang dekat dengan kos-kosan
c. tidak hanya baju yang ditawarkan, tapi juga assesoris dengan nuansa
funny dan formal, dipajang dan disajikan dengan harga yang pastinya
terjangkau oleh mahasiswa dan pelajar. Selain itu outlet ini juga
menjual pakaian dalam wanita.
B. Analisa Pasar
1. Kondisi Pasar Sasaran
Untuk konsumen aktual dari butik ini adalah para mahasiswi Sanata
Dharma, siswi STM Pembangunan, para ibu rumah tangga, dan wanita
karir yang berdomisili di wilayah Mrican dan Pringwulung. Usaha ini
9
tidak menutup kemungkinan bagi konsumen lain yang berada diluar lokasi
yang ditunjuk. Seperti disebutkan diatas bahwa pasar potensial dari bisnis
ini adalah merupakan sosok-sosok yang selalu ingin tampil cantik dan
menawan di muka umum.
2. Profil pasar sasaran
a. Wanita rata-rata usia 15 – 40 tahun.
b. Profesi sebagai mahasiswa, siswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir.
c. Berdomisili di mrican dan pringwulug.
d. Pendapatan, untuk semua kalangan.
3. Perilaku Pasar
Pasar konsumen Nandhut’s outlet lebih diutamakan pada pasar
usaha dagang, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan
konsumen lebih kepada kemampuan produsen memasok kebutuhan
produk baju dan asesoris, baik dalam hal jumlah, style, ketepatan waktu,
dan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pola perilaku
pembelian pasar, konsumen sasaran lebih menyukai busana dengan
desain yang stylis, up to date, dan lebih banyak pilihan, sedangkan
pihak-pihak yang terlibat dalam (mempengaruhi) pasar sasaran dalam
pengambilan keputusan pembelian produk yang dikembangkan adalah:
10
a. Pencetus (Initiator)
Pencetus adalah mereka yang meminta untuk membeli sesuatu.
Pencetus ini dapat di bedakan menjadi :
1. Dari pihak konsumen
Para wanita khusunya mahasiswi dan siswi memerlukan busana / baju
yang bisa digunakan untuk menutupi tubuhnya. Tapi tidak hanya
sekedar baju yang dibeli, tetapi disana ada style sesuai karakter mereka
dan style sesuai mode yang sedang In saat ini, sehingga pihak
wirausahawan (pendiri usaha) berinisiatif untuk mendirikan usaha yang
dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan kebutuhannya.
2. Dari pihak pemasok
Pihak pemasok adalah orang yang memasok produknya dalam hal ini
baju celana, assesoris, pernak-pernik, dan pakaian dalam wanita, kepada
sang pemilik usaha outlet ini untuk diteruskan kepada para konsumen.
b. Pemakai (User)
Pemakai adalah mereka yang akan memakai produk yang ditawarkan
oleh pemilik usaha, yang termasuk user disini adalah semua orang,
pelajar / mahasiswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir yang
memerlukan busana / baju yang sesuai dengan keinginan mereka.
c. Pemberi pengaruh (Influences)
Pemberi pengaruh adalah orang-orang yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Dalam hal ini yang mempengaruhi keputusan pembelian
11
adalah pemilik usaha ini sendiri yang menawarkan barang kepada
konsumen.
d. Pengambilan keputusan (Deciders)
Pengambilan keputusan dalah orang yang memutuskan persyaratan
produk dan pemasok. Dalam hal ini pemilik merupakan orang yang
mengambil keputusan untuk memilih pemasok yang cocok dan
memberikan harga yang menarik dan sesuai.
e. Pembeli (Buyers)
Pembeli adalah orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih
barang yang ditawarkan dan menyusun syarat pembelian. Pembeli
adalah para konsumen yang menginginkan baju, celana, assesoris, serta
pernak / pernik menurut banyaknya dan juga seperti apa produk yang
akan ditawarkan.
C. Analisis Industri dan Persaingan
Usaha Outlet ini tentunya mempunyai pesaing dalam pasarnya.
Pesaing ini tentunya datang dari dalam kota Jogja, dan lebih tepatnya lagi
diseputaran tempat usaha ini berdiri. Seperti kita ketahui bahwa disudut-sudut
kota Jogja ini telah berjamuran dengan berbagai macam outlet dan toko baju
yang siap melayani konsumen dengan produk yang mereka miliki. Pesaing
terdekat adalah outlet-outlet yang banyak menghiasi jalan Gejayan, seperti
outlet Post Mode, Flowrin, Ratu Fashion, dll. Pesaing dari Nandhut’s outlet ini
menyediakan pasokan baju dan celana yang tentunya dituju oleh pasar sasaran
12
tertentu, style yang ditawarkanpun tidak berbeda jauh dengan style yg
ditawarkan oleh Nandhut’s outlet. Dalam hal patokan harga, pesaing dari
usaha Nandhut’s outlet ini mematok harga rata-rata yang sedikit lebih tinggi
untuk setiap produknya. Para pesaingpun memiliki karyawan yang tentunya
sangat membantu proses pemasaran yang ada. Bila dibandingkan dengan
Nandhut’s outlet, jelas terlihat perbedaan baik dalam produk yang ditawarkan
dan harga yang dipasang. Nandhut’s outlet tetap memperhatikan style yang
sedang in, up to date, tetapi tetap dengan kualitas yang tidak tergolong buruk.
Style dalam Nandhut’s outlet memang tidak bisa disamakan dengan Post
mode, karena sesuai dengan pasar sasaran mereka memiliki perbedaan untuk
saat ini. Outlet Post Mode mempunyai pasar sasaran menengah keatas
sedangakan Nandhut’s mempunyai pasar sasaran menengah kebawah.
1. Profil Pesaing
a. Post Mode
Produk yang ditawarkan, dres, baju kaos, rok, celana, cardigan, dll.
Keunggulan :
1. Terdapat banyak pilihan produk (baju, dres, rok, celana, cardigan)
2. Tidak hanya untuk wanita tetapi juga untuk pria
3. Lokasi yang strategis
4. Mempunyai nama yang cukup kuat di masyarakat Jogja
5. Mempunyai karyawan
6. Tempatnya ber AC
7. Mempunyai beberapa cabang
13
Kelemahan :
Karyawan Post Mode kurang memberi kebebasan memilih kepada
para konsumen. Beberapa konsumen Post Mode yang berhasil saya
temui, menyatakan bahwa mereka kurang diberi kebebasan ketika
harus melihat-lihat baju karena tetap dibuntuti oleh karyawan.
b. Flowrin Outlet
Produk yang ditawarkan baju, dress, celana, rok, cardigan, dll.
Keunggulan :
1. Tempatnya ber AC
2. Mempunyai karyawan
3. Lokasi yang strategis
4. Style yang ditawarkan beraneka ragam
Kelemahan :
1. Karyawan kurang ramah
2. Analisis Keketatan Persaingan
Dari observasi yang selama ini saya lakukan, saya melihat
bahwa keketatan persaingan dalam usaha ini cukup ketat. Dikatakan demikian
karena ada banyak sekali usaha sejenis yang telah menjamur dikota Jogja ini,
mulai dari outlet dengan konsumen sasaran para wanita-wanita berkelas dan
mempunyai selera berbusana yang tinggi, sampai dengan outlet yang hanya
menyediakan kaos oblong bagi konsumen kelas menengah kebawah, telah
14
banyak betebaran di sudut-sudut kota Jogja. Walaupun persaingan cukup ketat
tetapi kami yakin, usaha ini bisa bertahan, karena usaha ini mempunyai
prospek yang bagus. Barang dagangan yang ditawarkanpun tidak akan pernah
kadarluarsa, untuk itu Nandhut’s outlet akan terus berusaha untuk
menyediakan pasokan baju, celana, dan assesoris, serta pernak-pernik yang
semuanya dirangkum dalam desain yang stylis tapi tetap tergolong baik untuk
kualitas produknya. Pelayanan yang lebih baik, dan ramah akan ditingkatkan
untuk manjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan konsumen.
3. Analisis Posisi Usaha Dalam Peta Persaingan
Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi
pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak
hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang
mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Persaingan yang terjadi dalam
industri ini sangat besar. Sudah mulai banyak usaha bermunculan yang
bergerak dibidang penjualan baju atau yang biasa akrab disebut dengan outlet,
butik dan distro. Jika dilihat dari segi letak lokasi usaha dengan para pesaing
yang telah disebutkan diatas, maka Nandhut’s outlet dapat dikategorikan
sebagai market challenger, dikatakan sebagai market challenger karena
Nandhut’s outlet dapat bersaing dengan para pesaingnya untuk merebut pasar
aktualnya. Sedangkan hasil observasi saya terhadap Nandhut’s outlet untuk
segmentasi pasar tujuan yang dituju, produk yang ditawarkan dan penguasaan
pangsa pasar area Yogyakarta, outlet tersebut dapat digolongkan sebagai
15
market follower. Dikatakan sebagai market follower karena pada dasarnya
market follower selalalu menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar,
misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya.
Strategi umum yang biasa dilakukan oleh market follower yaitu:
a. Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan
pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran
pemasaran.
b. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa
differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran
pasar.
c. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat
beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain
perusahaan berjalan dengan sendiri.
Nandhut’s outlet sebagai market follower, karena memiliki lokasi yang dekat
dengan pemukiman pasar sasaran, pelayanan konsumen yang baik, dan
menawarkan dan menjual produk-produk (baju, celana, assesoris, dan pernak-
pernik) yang memiliki style dan kualitas yang cukup baik, tetapi belum
memiliki keuangan yang cukup untuk melebarkan sayap, dan masih kalah
bersaing dengan market leader lainnya. Lepas dari itu semua Nandhut’s outlet
memiliki peluang untuk melebarkan sayap lebih besar lagi, dan berkeinginan
suatu saat dapat menjadi market leader dalam pasarnya.
16
D. Rencana Produk dan Program Pemasaran
1. Deskripsi Mengenai Produk Yang Ditawarkan Kepada Konsumen
Tahapan saat ini
a. Ide
Ide produk Nandhut’s outlet adalah menjual berbagai desain baju baik
yang casual maupun semi formal, selain itu Nandhut’s outlet juga
memajang berbagai assesoris dan pernak-pernik yang dapat
dipadupadankan dengan buju-baju yang dipajang dan tentu saja semua itu
menurut selera konsumen. Baju-baju yang dipajang untuk dijual adalah
baju dengan desain casual dan semi formal, bernuansa sederhana tapi tetap
berbau up to date. Sedangkan assesorisnya adalah assesoris yang dapat
dipadupadankan dengan baju-baju yang telah dipajang, sekali lagi tidak
terlalu formal, tetapi tetap terlihat elegan. Untuk celana-celana yang dijual
adalah celana pendek dengan desain casual, berbahan dasar kain dan jeans.
Pernak-pernik yang ditawarkanpun adalah pernak-pernik yang banyak
dibutuhkan oleh mahasiswa dan pelajar, seperti gantungan HP & Flash
disk, tali sepatu dengan macam-macam warna, dan kitex beserta
assetonnya.
17
Gambar II.2
Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet
b. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam hal ini adalah baju, celana, assesoris, dan
pernak-pernik, adalah produk jadi yang langsung diambil dari distributor
dan dipasarkan kepada konsumen. Seperti halnya baju-baju yang dipajang
kebanyakan baju-baju kaos dengan bahan dasar catton, desainnya
bervariasi, ada yang berbentuk kaos dengan leher oblong bulat, oblong V,
dan Sabrina. Desain dari baju-baju kaos itu bervariasi, mulai dari yang
casual biasa sampai dengan casual semi formal. Warnanya pun beraneka
ragam, dengan size yang tentunya cocok bagi kebanyakan konsumen yang
dituju. Sedangkan untuk baju-baju semi formal seperti kemeja dan hem,
mempunyai desain dengan leher berkerah, lengan mulai dari
18
panjang sampai pendek, desainya pun bervariasi dan dibalut dengan
nuansa warna-warna wanita. Untuk celana dari bahan dasar kain, didesain
dengan nuansa casual tanpa gambar dan dengan gambar, untuk celana
berbahan dasar jeans, desain yang dipajang adalah desain yang umumnya
banyak diminati para wanita muda, dengan pilihan warna yang banyak
digemari. Asesorispun ditampilkan dengan desain yang unik dan bisa
dipakai atau dipadupadankan dengan baju-baju baik yang bersifat formal
maupun informal. Pernak-pernik dalam berbagai desainpun tak mau
terlihat biasa dimata para konsumen, maka semua pernak-pernik seperti
halnya assesoris, disajikan dalam bentuk-bentuk yang unik dan tentunya
menarik untuk dibeli dan digunakan oleh konsumen.
Gamabr II.3
Hem dan kemeja wanita yang terdapat di Nandhut’s outlet
19
Gambar II.4
Assesoris dan baju-baju kaos yang terdapat di Nandhut’s outlet
c. Penjualan
1. Penjualan dalam jumlah kecil
Nandhut’s outlet melayani penjualan dalam jumlah kecil, dimana
barang produksi sudah tersedia di toko yang berada di jalan
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember AKTIVA Aktiva Lancar Kas Rp.3.500.000 Rp.3.300.000 Rp.3.600.000 Rp.3.850.000 Rp.3.500.000 Rp.3.600.000 Persediaan barang dagang
Laba bersih Rp.4.707.150 Rp.5.442.150 Rp.4.152.150 Rp.6.002.150 Rp.20.303.600
68
Dengan melihat laba / rugi Nandhut’s outlet periode januari – april 2010,
dapat dikatakan bahwa Nandhut’s outlet mengalami peningkatan penjualan dari
bulan ke bulan. Hanya pada bulan maret Nandhut’s mengalami penurunan
penjualan, hal ini disebabkan karena pada pertengahan bulan maret sang pemilik
outlet mengalami hal yang tidak terduga, yaitu kecelakan yang menyebabkan
selama kurang lebih dua minggu harus beristirahat. Walaupun sang pemilik
beristirahat secara total selama kurang lebih dua minggu, namun pengoperasian
outlet tetap berjalan seperti biasa. Pemilik mempercayakan orang kepercayaannya
untuk pengoperasian outlet tersebut.
Lain tuan lain penghasilan, mungkin istilah ini bisa digunakan untuk
mengambar keadaan Nandut’s outlet pada bulan maret. Walaupun jual beli di
outlet tetap berjalan, namun tingkat penjualan yang diharapkan tidak sesuai
dengan harapan.
Setip usaha tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita kehendaki.
Karena musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pemilik outlet yang
berjiwa besarpun tak mengangap penurunan penjualan pada bulan maret sebagai
suatu hal yang terlalu bermasalah, karena pemilik yakin jika rejeki pasti tak
kemana-mana.
69
3. Laporan Neraca Januari – April 2010
Tabel IV.3
Laporan Neraca Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Bulan Januari Februari Maret April Total AKTIVA Akttiva Lancar Kas Rp.4.500.000 Rp.5.400.000 Rp.4.000.000 Rp. 5.950.000 Rp. 19.850.000 Persediaan barang dagang
Dengan melihat agka-angka yang terdapat dalam neraca Nandhut’s
outlet periode Januari – April 2010, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kinerja keuangan outlet tersebut meningkat dari bulan ke bulan. Seperti yang
telah dijelaskan pada penjelasan laporan laba rugi periode Januari – April 2010,
bahwa hanya pada bulan maret terjadi penurunan penjualan, hal ini disebabkan
karena sang pemilik outlet mengalami kecelakan.
Penurunan penjualan, yang berimbas pada penurunan laba, hal ini
mengakibatkan dalam pencatatan neraca keuangan terjadi penurunan pada bulan
maret.
71
C. Proses dan Hasil Implementasi Program Pengembangan : Januari –
April 2010
1. Program Pemasaran
Program pemasaran yang dilakukan selama bulan Januari – April 2010
adalah :
a. Iklan :
1. Iklan melalui internet (Facebook dan Blog)
Iklan melalui internet yaitu pada situs facebook dan blog. Iklan ini mulai
dibuat akhir Januari 2010 dan cukup mendapat respon yang positif dari
para konsumen. Iklan melalui facebook dan blog ini sampai sekarang
masih berjalan, dan mungkin akan terus dijalankan dan dikembangakan.
Banyak konsumen yang memesan assesoris berupa kalung dan anting
melalui situs facebook, sedangkan bloger cukup mendapat simpati.
Indikator yang dicapai melaui situs facebook adalah penjualan meningkat
pada bulan Februari 2010 sebesar Rp. 13.890.000 dari bulan januari yaitu
sebesar Rp. 11.500.000, sedangkan pada bulan maret 2010 laba bersih
yang diperoleh yaitu sebesar Rp.4.152.150.000. Laba bersih sedikit
menurun pada bulan maret 2010 dikarenakan, pemilik Outlet mengalami
kecelakaan yang menyebabkan penerimaan atas pemesanan tersebut
dibatasi, karena sang pemilik outlet tidak dapat bekerja secara maksimal.
Namun pada bulan april 2010 laba bersih yang diperoleh kembali
meningkat yaitu sebesar Rp.6.002.150
72
1. Penjualan Khusus
a. Penjualan melalui jaringan
Pada awalnya program ini tidak tercantum dalam rencana implementasi
yang telah saya tuliskan dalam Bab III, tetapi seiring dengan berjalannya
waktu, program ini terlintas dibenak saya, dan saya menjalankan program
ini. Alasan mengapa saya menjalankan program ini adalah, karena
program ini ternyata cukup efektif dalam usaha peningkatan laba, dan saya
juga bermaksud mengganti program ini dengan program yang telah batal
saya implementasikan. Waktu pelaksanaan program ini adalah pada bulan
Februari 2010. Cara kerja program ini adalah mencari orang yang mau
menjualkan produk-produk Nandhut’s outlet secara bertingkat.
Maksudnya bertingkat di sini seperti cara kerja MLM, tetapi dalam hal ini
si pekerja tidak diwajibkan untuk membeli produk-produk Nandhut’s
outlet. Indikator keberhasilan dari program ini adalah, penjualan
meningkat yang imbasnya pada laba yang semakian bertambah banyak.
b. Penjualan door to door
Program penjualan door to door atau dari pintu ke pintu mulai
dilaksanakan pada bulan Februari 2010 dan mendapat respon yang cukup
baik dari para konsumen, hal ini terbukti dengan meningkatnya penjualan
pada bulan Februari.
c. Penjualan Kredit
Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan minat beli, dan untuk
aplikasi dilapangan program ini cukup sukses. Program ini dilaksanakan
73
mulai bulan Februari 2010. Banyak konsumen yang membeli produk-
produk Nandhut’s outlet dengan cara kredit. Indikator keberhasilan
program ini dapat dilihat dengan meningkatnya laba pada bulan Februari
2010.
2. Program Keuangan
Program keuangan yang dilakukan selama bulan Januari – April 2010 adalah :
1. Permodalan Kas
Proses pelaksanaan program rencana keungan dimulai pada akhir bulan
januari 2010. Pada tanggal 1 januari penulis tidak bisa melaksanakan
program yang telah direncanakan dikarenakan penulis sedang
melaksanakan kegiatan KKP di lokasi. Program – program yang telah
dilaksanakan mendatangkan keuntunngan yang berimbas pada
peningkatan laba pada bulan Januari, Februari, Maret, April. Sedangkan
pada bulan maret laba yang dicapai mengalami penurunan, dikarenakan
pemilik outlet mengalami kecelakaan yang menyebabkan pemilik tidak
dapat bekerja secara maksimal. Penambahan modal usaha dilakukan hanya
untuk program pemasaran denagn sub program : Iklan lewat facebook dan
penjualan door to door.
74
BAB V
EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA
A. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April 2010 :
Rencana vs Aktual
Tabel V.1
Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April 2010 :
Rencana vs Aktual
Indikator utama Rencana / Ramalan Aktual
1. Pasar aktual,
potensial, dan
sasaran
Pasar aktual = Mahasiswi
USD Mrican, siswi STM
pembangunan Mrican, para ibu
rumah tangga, wanita karier
dan para gadis yang
berdomisili diseputar area
Mrican dan Pringwulung.
Pasar potensial = semua
konsumen yang berada baik
di dalam maupun diluar
Pasar aktual =
Mahasiswa USD
Mrican, siswi STM
pembangunan Mrican,
para ibu rumah tangga,
wanita karier dan para
gadis yang berdomisili
diseputar area Mrican
dan Pringwulung, dan
konsumen yang berada
75
Yogyakarta Pasar sasaran =
pasar sasaran dari usaha
dagang ini adalah konsumen
nasional dan konsumen
internasional.
diluar area Yogyakarta
dan diluar area
Pringgodani Mrican
dan Pringwulung.
Pasar potensial =
semua konsumen yang
berada baik di dalam
maupun diluar
Yogyakarta
Pasar sasaran = pasar
sasaran dari usaha
dagang ini adalah
konsumen nasional.
2. Pola perilaku
pasar sasaran
. Menginginkan produk
yang stylis, Up to date
namun harganya tetap
terjangkau. Rata-rata
konsumen yang berbelanja
di Nandhut’s outlet
menginginkan produk
yang stylis tetapi tetap
dengan harga yang
. Menginginkan produk
yang stylis, Up to date,
namun harganya tetap
terjangkau. Rata-rata
konsumen yang
berbelanja di Nandhut’s
outlet menginginkan
produk yang stylis
tetapi tetap dengan
76
terjangkau. Tidak jarang
pula Nandhut’s outlet
mendapatkan masukan
berupa produk baru yang
diinginkan para konsumen.
. Memili
ki kemampuan dan
kemauan. Dikatakan
memiliki kemampuan,
karena para konsumen
tersebut rata-rata memiliki
daya beli yang dapat
diukur dengan melihat
intensitas berbelanja di
outlet. Para konsumen
tersebut tentunya memiliki
kebutuhan akan produk
yang diinginkan.
. Memiliki intensitas
pembelian yang berkala.
Rata-rata konsumen
memiliki intensitas
harga yang terjangkau.
Tidak jarang pula
Nandhut’s outlet
mendapatkan masukan
berupa produk baru
yang diinginkan para
konsumen.
2. Memiliki kemampuan
dan kemauan.
Dikatakan memiliki
kemampuan, karena
para konsumen tersebut
rata-rata memiliki daya
beli yang dapat diukur
dengan melihat
intensitas berbelanja di
outlet. Para konsumen
tersebut tentunya
memiliki kebutuhan
akan produk yang
diinginkan.
. Memiliki intensitas
77
pembelian yang berkala,
artinya seorang konsumen
bisa berbelanja di
Nandhut’s outlet 2 – 3 kali
dalam sebulan.
pembelian yang
berkala. Menurut
pengamatan saya
selama 4 bulan (
Januari – April 2010)
berada di Nandhut’s
outlet, rata-rata
konsumen memiliki
intensitas pembelian
yang berkala, artinya
seorang konsumen bisa
berbelanja di Nandhut’s
outlet 2 – 3 kali dalam
sebulan. Selain itu
Nandhut’s outlet juga
sudah mempunyai
beberapa pelanggan
yaitu outlet-outlet /
butik ( yang berada di
Yogyakarta maupun di
luar Yogyakarta) yang
selama 4 bulan terakhir
78
ini selalau melakukan
pembelian berkala
untuk produk assesoris.
4.
3. Analisis industri
dan persaingan
Terdapat banyak usaha
sejenis dengan produk
dagangan yang sama,
tetapi dalam hal ini
Nandhut’s outlet
mempunyai strategi
tersendiri dalam penjualan
dan dalam persaingan
dengan usaha dagang
sejenisnya.
Walupun terdapat
banyak pesaing yang
mempunyai dagangan
yang sama, tetapi
Nandhut’s outlet
mempunyai strategi
tersendiri dalam
menjajakan barbagai
dagangannya. Dan kini
Nandhut’s outlet sudah
mempunyai pelangan-
pelangan yang
memiliki intensitas
pembelian yang cukup
baik di outlet.
4. Produk yang
ditawarkan ke
pasar
Produk yang ditawarkan
Nandhut’s outlet adalah,
baju (kaos kemeja, hem &
Produk yang
ditawarkan otlet
Nandhut’s adalah, baju
79
dress),celana (panjang,
pendek, dalaman), tanktop,
baju terusan, gaun,
assesoris, jam tangan.
(kaos, kemeja, hem, &
dress), celana (panjang,
pendek, dalaman),
tanktop, baju terusan,
gaun, assesoris, jam
tangan.
5. Proses Produksi Dalam usaha ini Nandhut’s
outlet tidak memproduksi
barang dagangnya sendiri
melainkan menjual barang
dagangan yang telah dibeli
melalui suplier-suplier
tertentu.
Dalam usaha ini
Nandhut’s outlet tidak
memproduksi barang
dagangnya sendiri,
seperti baju, celana,
dan sebagian asesoris
melainkan menjual
barang dagangan yang
telah dibeli melalui
supplier-suplier
tertentu. Barang dagang
yang diproduksi sendiri
oleh Nandhut’s outlet
adalah asesoris berupa
kalung dan anting-
anting.
80
6. Proses Penjualan Proses penjualan /
distribusi yang dijalankan
oleh Nandhut’s outlet
adalah saluran distribusi
Nol-Tingkat (Direct
Marketing Channel) yaitu
saluran distribusi yang
langsung menjual produk
kepada konsumen ahkir
dengan cara membuka toko
di jalan Pringgodani 6
Mrican. Nandhut’s outlet
juga melakukan penjualan
dalam jumlah kecil, dan
penjualan melaluai internet.
Proses penjualan /
distribusi yang
dijalankan oleh
Nandhut’s outlet adalah
saluran distribusi Nol-
Tingkat (Direct
Marketing Channel)
yaitu saluran distribusi
yang langsung menjual
produk kepada
konsumen ahkir dengan
cara membuka toko di
jalan Pringgodani 6
Mrican. Outelet
Nandhut’s juga
melakukan penjualan
dalam jumlah kecil,
besar, dan penjualan
melalui internet.
7. K
etrampilan SDM
Sumber daya manusia
dalam usaha ini adalah
Sumber Daya Manusia
Ketrampilan Sumber
Daya Manusia yang
dibutuhkan menurut
81
yang memiliki
pengetahuan dan
ketrampilan dalam bidang
pemasaran baju, dimana
pemilik mampu melihat
pangsa pasar dan melihat
peluang pasar.
pengamatan saya
selama bulan Januari –
April 2010 adalah
Sumber Daya Manusia
manusia yang memiliki
pengetahuan dan
ketrampilan dalam
bidang pemasaran baju,
dimana pemilik mampu
melihat pangsa pasar
dan melihat peluang
pasar. Selain itu
pemilik juga memiliki
ketrampilan mendesain
kalung dan anting-
anting dengan berbagai
style.
8. Penjualan, biaya,
dan laba
Penjualan pada bulan
Januari sebesar =
Rp.9.600.000, sedangkan
biaya sebesar =
Penjualan pada bulan
Januari sebesar = Rp
11.500.000 sedangkan
biaya sebesar =
82
Rp.1.100.000
Laba yang diperoleh =
Rp.3.800.000
Penjualan pada bulan
Februari sebesar =
Rp.9.800.000
sedangkan biaya sebesar =
Rp.1.100.000
Laba yang diperoleh =
Rp.3.950.000
Penjualan pada bulan Maret
sebesar = Rp.10.000.000
sedangkan biaya sebesar =
Rp.1.100.000
Laba yang diperoleh =
Rp.4.050.000
Penjualan pada bulan April
sebesar = Rp.10.200.000
sedangkan biaya sebesar =
Rp.1.100.000, Laba yang
Rp.1.547.850.000,
Laba yang diperoleh =
Rp 4.700.000
Penjualan pada bulan
Februari sebesar =
Rp.13.890.000,
sedangkan biaya
sebesar =
Rp.1.847.850, Laba
yang diperoleh =
Rp.4.5.442.150
Penjualan pada bulan
Maret
ebesar =
Rp 10.250.000. sedangkan
biaya sebesar =
Rp.1.947.850, Laba yang
diperoleh = Rp.4.152.150
Penjualan pada bulan April
ebesar = Rp.
Rp.14.200.000
83
diperoleh = Rp.4.150.000 edangkan biaya sebesar =
Rp.1.947.850.000
Laba yang diperoleh =
Rp.6.002.150
1. Pasar Aktual, Potensial, dan Sasran
a. Pasar Aktual
Untuk pasar aktual Nandhut’s outlet antara rencana dan aktualisasi
terdapat perubahan yaitu, konsumen aktual yang semula direncanakan
hanya mahasiswa USD, siswi STM pembanganan, para ibu rumah
tangga, dan semua wanita yang berdomisili di area Mrican dan
Pringwulung, ternyata pada aktualisasinya mendapat penambahan
konsumen aktual yaitu, outlet / butik dan orang per oarng yang berada di
dalam maupun di luar area Yogyakarta. Penambahan konsumen aktual
ini sejak bulan januari. Outlet / butik dan orang per orang tersebut lebih
banyak memesan produk assesoris.
84
b. Pasar potensial
Antara rencana dan aktualisasi tidak terjadi perubahan. Pasar potensial
dari usaha ini adalah semua konsumen yang berada di dalam, maupun
diluar area Yogyakarta
c. Pasar sasaran
Pasar sasaran dalam rencana Nandhut’s outlet adalah konsumen nasional
dan konsumen internasional. Aktualisasi yang terjadi adalah, saat ini
Nandhut’s outlet telah merambah konsumen nasional yang terdapat di
beberapa daerah di luar daerah Yogyakarta.
2. Pola perilaku pasar sasaran
Pola perilaku pasar sasaran pada rencana dan akualisasinya tidak terdapat
perubahan. Konsumen tetap meninginkan produk yang stylis, Up to date,
namun harganya tetap terjangkau. Konsumen memiliki kemampuan dan
kemauan. Konsumen memiliki intensitas pembelian yang berkala di
Nandhut’s outlet.
3. Analisis industry dan persaingan
Untuk rencana dan aktualisasi pada analis industry dan persaingan, tidak
terdapat perubahan. Nandhut’s outlet tetap mempunyai strategi sendiri untuk
tetap eksis dan bertahan dalam bisnis ini. Strategi yang dilakukan adalah
strategi dengan harga yang lebih murah untuk setiap item, dibandingkan
dengan para pesaingnya.
85
4. Produk yang di tawarkan ke pasar
Antara rencana dan aktualisasi tidak terdapat perubahan. Nandhut’s outlet
tetap berkonsentrasi pada penjualan barang dagangan berupa : baju (kaos,
kemeja, hem, dan dress), celana (panjang & pendek), tanktop, assesoris, jam
tangan.
5. Proses produksi
Pada proses produksi terdapat sedikit perubahan antara rencana dan
aktualisasi, dimana pada aktualisasi Nandhut’s outlet memproduksi sebagian
assesoris berupa kalung dan anting-anting.
6. Proses Penjualan
Pada proses penjualan mengalami perubahan antara rencana dan aktualisasi
yaitu, kini Nandhut’s outlet telah melakukan penjualan dalam jumlah yang
besar untuk produk assesoris berupa kalung dan anting-anting
7. Ketrampilan SDM yang dimiliki
Atara rencana dan aktualisasi yang terjadi tidak mengalami perubahan. SDM
yang dimiliki adalah SDM yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
dalam bidang pemasaran baju, dimana pemilik mampu melihat pangsa pasar
dan melihat peluang pasar. Selain itu pemilik juga memiliki kemampuan
yang baik dalam bidang administrasi dan pencatatan kedalam buku.
86
8. Penjualan, biaya, dan laba
Terdapat perubahan pada rencana dan aktualisasi yang terjadi di lapangan.
Perubahan yang terjadi mengacu pada perubahan peningkatan laba yang lebih
besar di bandingkan peningkatan laba yang semula di prediksi.
87
B. Evaluasi Kinerja Keuangan Januari – April 2010 : Rencana vs Aktual
1. Laporan Laba Rugi Januari – April 2010 :
Tabel V.2
Laporan Laba Rugi Januari – April 2010
Proyeksi vs Aktual
Proyeksi laporan laba rugi tidak sama dengan aktualisasi yang terjadi di lapangan, hal ini di karenakan meningkatnya penjualan terutama pada produk assesoris yang laris manis di pasraran.
Aspek Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 TOTAL Pro-