ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO SEKTOR AGRIBISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian (SP) Oleh Tirto Agung Anugerah Wicaksono NIM : 1110092000069 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
97
Embed
ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO SEKTOR AGRIBISNIS DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor)
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian (SP)
Oleh Tirto Agung Anugerah Wicaksono
NIM : 1110092000069
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1435 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2010 – 2014 : Syarif Hidayatullah Islamic State University of Jakarta
majoring in Agribusiness, S1 program
i
RINGKASAN
TIRTO AGUNG ANUGERAH WICAKSONO, Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Nasabah (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor). (Di Bawah bimbingan Dr. MUHANDIS NAHTADIWRYA, M.Si dan ACHMAD TJACHJA NUGRAHA SP. MP).
Pemberdayaan UMKM menjadi sangat strategis karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Kendala modal merupakan salah satu penghambat utama bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. Bantuan modal dalam bentuk kredit bagi pengusaha kecil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan modal. Adanya penyaluran kredit mikro oleh Bank BJB Cabang Bogor menjadi salah satu solusi dari permasalahan permodalan untuk pengusaha kecil. Kredit mikro yang disalurkan harus bermanfaat untuk meningkatkan produtivitas usahanya, sehingga pendapatan pengusaha dapat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Menganalisis kinerja penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor. 2) Menganalisis berapa besar pengaruh pemberian kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor terhadap tingkat pendapatan usaha sektor agribisnis. Penelitian dilakukan di Bank BJB Cabang Bogor yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat No. 11-13, Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa Bank BJB Cabang Bogor salah satu cabang yang banyak memiliki debitur kredit mikro di sektor Agribisnis. Kegiatan pengambilan data penelitian ini dilakukan pada bulan april-Juni 2014. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan staff serta kuesioner bagi responden. Data sekunder didapatkan dari berbagai laporan keuangan bank serta buku-buku literatur. Responden adalah nasabah kredit mikro sektor agribisnis Bank BJB Cabang Bogor yang masih aktif hingga Juni 2014. Data yang diperoleh diolah secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan bantuan program komputer, yakni SPSS 21.0. Penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor belum mencapai target menurut penilaian internal bank pada sub variabel NPL. Hal ini ditunjukkan dengan persentase NPL di atas persentase yang ditetapkan Bank Indonesia. NPL kredit mikro setiap tahun meningkat dengan laju perubahan per tahun -38,93%. Namun, dari segi penilaian realisasi kredit menunjukkan hal positif. Realisasi kredit telah mencapai target yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut penilaian nasabah, penyaluran kredit mikro sudah tergolong baik. Hal ini berdasarkan parameter-parameter seperti prosedur pinjaman, biaya provisi, realisasi kredit,
ii
tingkat bunga, agunan, dan pelayanan petugas. Parameter yang nilainya paling besar adalah prosedur pinjaman sedangkan, nilainya paling kecil adalah tingkat bunga. Pemberian pinjaman kredit telah mampu meningkatkan pendapatan usaha responden. Hal ini ditunjukkan pendapatan usaha responden meningkat sebesar 9,74%. Nilai uji statistik t-hitung juga menunjukkan secara nyata perubahan pendapatan usaha responden sebelum dan sesudah menerima kredit dengan nilai koefisian t = 4,414 dan P value = 0,000.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT atas seluruh rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat berserta salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran islam sebagai penyejuk
hati dan penyelamat umat manusia dari belenggu kebodohan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas
bantuan moril dan materil yang diberikan oleh pihak-pihak yang telah mendukung
tersesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih diberikan kepada :
1. Ibu dan Ayah, orangtuaku tercinta selama ini tidak pernah berhenti
memberikan kasih saying, do’a, serta segala upaya dalam memberikan
dukungan kepada penulis.
2. Bapak Dr. Muhandis Nahtadiwirya, M.Si dan Bapak Achmad Tjahja
Nugraha, SP, MP selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan solusi yang
bermanfaat bagi penulis dalam proses pelaksanaan penelitian dan
penulisan skripsi.
3. Bapak Dr. Edmon Daris, MS dan Drs. Acep Muhib, MM selaku dosen
penguji yang telah bersedia memberikan kritik dan saran yang bermanfaat
demi kesempurnaan penulisan skripsi.
4. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si. selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
iv
5. Bapak Drs. Acep Muhib, MM selaku Ketua Program Studi Agribisnis.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar pada Program Studi Agribisnis
yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat, dan nasehat yang
berharga, serta pengalaman kuliah yang tidak terlupakan.
7. Bapak Agung selaku staf internal audit bank bjb Cabang Bogor yang telah
memberikan izin penulis melaksanakan penelitian dan terbuka
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penulisan
skripsi.
8. Stia Rahmawulan Permatasari yang selalu memberikan support dan
Ilham, Alam, Adrian, Reza, Sofyanto, Riki Natanegara, dan Ricky Ade
atas semangat, dan informasi selama penelitian hingga penulisan skripsi
serta sebagai teman diskusi.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Ciputat, September 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Perumusan Masalah........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Usaha Mikro Kecil Menengah ........................................................ 9 B. Pengertian Bank ........................................................................... 10 C. Konsep Kinerja ............................................................................ 11 D. Pengertian Kredit ......................................................................... 12 E. Jenis-jenis Kredit .......................................................................... 13 F. Penilaian Kredit............................................................................ 16 G. Manfaat Kredit Bagi UMKM ....................................................... 21 H. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 22 I. Penelitian Terdahulu .................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 29 B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 29 C. Metode Pengambilan Sampel ....................................................... 29 D. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 30
A. Sejarah Bank BJB ........................................................................ 35 B. Struktur Organisasi Bank BJB Cabang Bogor ............................... 38 C. Produk Bank BJB Cabang Bogor.................................................. 38 D. Sistem Penyaluran Kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor ........... 40
1. Persyaratan Awal .................................................................... 41 2. Pendaftaran ............................................................................ 42 3. Pemeriksaan Terhadap Usaha Nasabah ................................... 43 4. Pencairan Kredit ..................................................................... 44 5. Pembinaan dan Pengawasan Nasabah ..................................... 45
vi
6. Pelunasan Kredit .................................................................... 45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden .............................................................. 47 1. Usia ........................................................................................ 47 2. Tingkat Pendidikan ................................................................. 47 3. Pendapatan Bersih .................................................................. 48 4. Lama Usaha............................................................................ 49 5. Frekuensi Peminjaman Kredit ................................................. 50
B. Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Menurut Penilaian Bank ........... 51 1. Target dan Realisasi Kredit ..................................................... 51 2. Non Performing Loan (NPL) .................................................. 52
C. Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Menurut Penilaian Nasabah ...... 56 1. Prosedur Pinjaman .................................................................. 56 2. Realisasi Kredit ...................................................................... 58 3. Biaya Provisi .......................................................................... 59 4. Tingkat Bunga ........................................................................ 60 5. Agunan ................................................................................... 61 6. Pelayanan Petugas .................................................................. 63
D. Analisis Pendapatan Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit ........................................................................................... 65 1. Pendekatan Kualitatif ............................................................. 66 2. Pendekatan Kuantitatif............................................................ 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 69 B. Saran ............................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71 LAMPIRAN ...................................................................................................... 73
vii
DAFTAR TABEL
1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Per Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku ............................................................................. 2
2. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Menurut Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011 ....... 3
3. Kredit Bank Campuran Berdasarkan Sektor ekonomi .................................... 4 4. Perkembangan Kredit Mikro Bank BJB......................................................... 6 5. Skor Penilaian Kinerja ................................................................................ 32 6. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Usia .................................... 47 7. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan............. 48 8. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Pendapatan Bersih .............. 49 9. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Lama Usaha ....................... 49 10. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Frekuensi Pinjaman Kredit . 50 11. Target dan Realisasi Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor ....................... 51 12. Perkembangan NPL Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor ....................... 53 13. Penilaian Responden Berdasarkan Prosedur Pinjaman ................................. 57 14. Penilaian Responden Berdasarkan Realisasi Kredit ..................................... 58 15. Penilaian Responden Berdasarkan Biaya Provisi ......................................... 59 16. Penilaian Responden Berdasarkan Tingkat Bunga ....................................... 61 17. Penilaian Responden Berdasarkan Agunan .................................................. 62 18. Penilaian Responden Berdasarkan Pelayanan Petugas ................................. 63 19. Penilaian Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis Menurut Responden
Bank BJB Cabang Bogor Tahun 2014 ......................................................... 64 20. Perubahan Pendapatan Usaha Nasabah Kredit Mikro Bank BJB Cabang
Bogor 2014 ................................................................................................. 66 21. Hasil Uji Statistik t-hitung Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha .......... 67
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 25 2. Struktur Organisasi Bank BJB Cabang Bogor ............................................. 38 3. Sistem Penyaluran Kredit Mikro Nasabah Bank BJB Cabang Bogor ........... 41
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner .................................................................................................... 73 2. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................... 76 3. Daftar Tingkat Pendapatan .......................................................................... 77 4. Hasil Uji Validitas Menggunakan SPSS 21 ................................................. 78 5. Hasil Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS 21 .............................................. 79 6. Hasil Uji Normalitas Menggunakan SPSS 21 .............................................. 80 7. Hasil Uji t Menggunakan SPSS 21 .............................................................. 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sektor yang mempunyai peranan strategis bagi perekonomian
Indonesia adalah sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pemberdayaan UMKM menjadi sangat strategis karena potensinya yang besar
dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi
tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraannya.
Di Indonesia, peran UMKM mampu memberikan kontribusi bagi
perekonomian nasional, khususnya dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB) Nasional dan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai PDB
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada tahun 2011 mencapai 4.303.571,5
miliyar lebih besar dari PDB skala usaha besar, sedangkan sektor pertanian,
peternakan, kehutanan, dan perikanan yang memiliki nilai paling besar kedua
dari keseluruhan nilai di skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yaitu sebesar
1.010.335,8 miliyar. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) dan usaha besar menurut sektor ekonomi di Indonesia
tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Per Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku
No. Sektor Ekonomi Skala Usaha
UMKM (Rp. Milyar)
Besar (Rp. Milyar)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
1.010.335,8 48.773,2
2. Pertambangan dan penggalian 128.475,0 707.997,7 3. Industri Pengolahan 786.297,3 1.412.848,8 4. Listrik, Gas dan Air 6.714,3 40.906,5 5. Bangunan 279.845,4 358.718,8 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.147.600,7 39.319,2 7. Pengangkutan dan komunikasi 220.278,6 254.879,2 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Selain kontribusi terhadap pembentukan PDB, usaha mikro kecil dan
menengah juga mampu berperan dalam menyediakan lapangan kerja yang luas
bagi masyarakat. Pada tahun 2011, UMKM mampu menyerap tenaga kerja
sebanyak 101.722.458 orang dari total penyerapan usaha mikro, kecil dan
menengah, sedangkan usaha besar menyerap sebanyak 43.081.018 orang dari
total penyerapan usaha besar (Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013).
Besarnya jumlah tenaga kerja yang diserap pada sektor usaha mikro, kecil,
menengah dan besar merupakan salah satu kunci solusi dalam melakukan
peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Jumlah penyerapan tenaga
kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha besar menurut
sektor ekonomi di Indonesia tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.
3
Tabel 2. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Menurut Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011
No. Sektor Ekonomi Skala Usaha
UMKM (Orang)
Besar (Orang)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
43.081.018 592.243
2. Pertambangan dan penggalian 1.343.488 139.985 3. Industri Pengolahan 11.877.631 1.471.635 4. Listrik, Gas dan Air 169.324 118.449 5. Bangunan 5.379.986 184.852 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 22.108.306 139.985 7. Pengangkutan dan komunikasi 7.067.798 86.144 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 1.913.270 111.270
9. Jasa-jasa 8.781.638 46.662 Jumlah 101.722.258 2.839.711
Sumber : Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013
Salah satu kondisi yang menyebabkan sektor UMKM kurang berkembang
adalah kurangnya penyediaan modal bagi para pelaku usaha untuk
mengembangkan usahanya. Kendala modal merupakan salah satu penghambat
utama bagi pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Melihat dari sisi
agribisnis, sebagian besar petani Indonesia masih sangat lemah dalam
mengakses sumber-sumber permodalan formal.
Lemahnya kepemilikan modal disebabkan oleh kecilnya skala usaha sehingga
tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan akumulasi modal. Setiap selesai
panen, hasil penjualan digunakan untuk membayar pinjaman sarana produksi dan
kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga yang dapat
membantu pengusaha agribisnis dalam penyediaan modal usahanya. Salah satu
lembaga tersebut adalah bank. Sebagai lembaga yang berfungsi untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut,
4
maka diharapkan bank dapat membantu pengusaha agribisnis terutama berskala
kecil untuk meningkatkan produktivitas sektor agribisnis Indonesia melalui
kredit yang diberikannya.
Bantuan modal dalam bentuk kredit ini tentunya diharapkan dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membantu petani dalam memenuhi
kebutuhan permodalan dan meningkatkan produktivitas usaha mikro pertanian.
Peningkatan produktivitas tersebut mencerminkan bahwa bantuan kredit yang
diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk tujuan produktif. Salah satu
indikator peningkatan produktivitas ini adalah peningkatan pendapatan yang
diterima petani. Peningkatan pendapatan ini dapat menjadi tolak ukur seberapa
besar peranan dan kontribusi kredit terhadap pendapatan petani. Berdasarkan
data Kredit Perbankan (Tabel 3), penyaluran kredit untuk pertanian mengalami
peningkatan setiap tahunnya dalam selang 2011 – 2013.
Tabel 3. Kredit Bank Campuran Berdasarkan Sektor Ekonomi No. Sektor Ekonomi 2011
(Milyar Rp) 2012
(Milyar Rp) 2013
(Milyar Rp) 1. Pertanian, Perburuan dan
Kehutanan 4.979 6.280 9.819
2. Perikanan 228 257 234 3. Industri Pengolahan 41.936 51.871 66.911 4. Perdagangan Besar dan Eceran 15.439 25.798 29.529
Sumber : Bank Indonesia, 2014
Kredit mikro sesuai dengan definisi Bank Indonesia, seperti tercantum dalam
Peraturan Bank Indonesia (PBI) tahun 2012, merupakan kredit yang diberikan
kepada pelaku usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro. Hingga tahun lalu,
Bank Indonesia mencatat jumlah pembiayaan perbankan kepada sektor mikro
5
baru sekitar 4,1% dari total kredit perbankan. Dengan demikian, masih terdapat
peluang bagi bank untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro.
Bank BJB sebagai salah satu lembaga perbankan milik Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, salah satu tujuan didirikannya adalah
untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah, termasuk dalam hal ini
di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Maka diharapkan keberadaannya dapat
memberikan respon positif terhadap program-program pemerintah dalam
memperhatikan usaha mikro.
Kredit mikro merupakan salah satu andalan Bank BJB dalam mengelola
pertumbuhan kinerja. Pilihan tersebut terbukti telah membuat Bank BJB berhasil
mencapai performa positif, dengan total kredit mikro yang telah disalurkan
hingga akhir 2013 mencapai Rp. 5,35 triliun atau 8,25% dari total kredit yang
disalurkan oleh Bank BJB (Bank BJB, 2014).
B. Perumusan Masalah
Persaingan dalam industri perbankan kini semakin ketat, terlebih didorong
oleh perkembangan pengetahuan pelaku usaha mikro yang semakin pandai dalam
memilih bank. Pelaku usaha mikro kini semakin selektif dalam memilih bank,
yaitu bank yang dapat memberikan kinerja yang efektif dalam penyaluran kredit.
Bank terbaik merupakan bank yang dapat memenuhi segala kebutuhan finansial
nasabahnya, baik dari aspek produk, fitur, tingkat bunga, tingkat layanan maupun
jaringan distribusinya.
Bank BJB Cabang Bogor memiliki peluang penyaluran kredit mikro yang
besar terhadap sektor pertanian karena ruang lingkup Bank BJB Cabang Bogor
6
meliputi 40 kecamatan, yaitu Kecamatan Babakan Madang, Kecamatan
Bojonggede, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cariu, Kecamatan Ciampea,
Kecamatan Ciawi, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cibungbulang, Kecamatan
Cigombong, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Cileungsi,
Kecamatan Ciomas, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Ciseeng, Kecamatan
Citeurep, Kecamatan Dramaga, Kecamatan Gunung Putri, Kecamatan Gunung
Sindur, Kecamatan Jasinga, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kemang,
Kecamatan Kelapa Nunggal, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Leuwisadeng,
Kecamatan Megamendung, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Pamijahan,
Kecamatan Parung, Kecamatan Parung Panjang, Kecamatan Rancu Bungur,
Kecamatan Rumpin, Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan
Sukaraja, Kecamatan Tajurhalang, Kecamatan Tamansari, Kecamatan
Tanjungsari, Kecamatan Tenjo, dan Kecamatan Tenjolaya.
Tabel 4. Perkembangan Kredit Mikro Bank BJB
No. SKIM Kredit Desember 2012 Desember 2013 Juta Rp NPL Juta Rp NPL
Baik 3 28 84 Sedang 2 6 12 Buruk 1 1 1 Total 35 97
Penilaian responden berdasarkan pelayanan petugas dapat dilihat pada
Tabel 18, diketahui sebanyak 28 responden menyatakan bahwa responden
64
menilai pelayanan petugas bank sudah baik. Nasabah merasakan
kekeluargaan yang begitu erat ketika bersinggungan dengan petugas bank
tanpa melanggar kesopanan. Akan tetapi, ada 6 responden menyatakan
petugas bank tidak melayani dengan baik. Hal ini disebabkan nasabah harus
menunggu lama ketika petugas bank tidak ada di tempat pelayanan.
Berdasarkan penjelasan Bab III, selang penilaian penyaluran kredit secara
keseluruhan adalah antara 245-735 dengan ketentuan jika total skor berada
antara 245-408, maka penyaluran kredit dinilai tidak efektif. Jika total skor
berada antara 409-572, maka penyaluran kredit dinilai cukup efektif dan total
skor 573-735 adalah penyaluran kredit dinilai efektif. Hasil dari penelitian
dapat dilihat pada tabel adalah sebagai berikut :
Tabel 19. Penilaian Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis Menurut Responden Bank BJB Cabang Bogor Tahun 2014
No. Kriteria Penilaian Total Skor Skor Maksimum 1. Prosedur Pinjaman 98 105 2. Realisasi Kredit 92 105 3. Biaya Provisi 94 105 4. Tingkat Bunga 90 105 5. Agunan 96 105 6. Pelayanan Petugas 97 105 Total 567 630
Kategori Penilaian KINERJA BAIK Hasil perhitungan skor penilaian kinerja diatas, diperoleh total skor 567
dari total maksimum 630 yang menunjukkan bahwa penyaluran kredit mikro
menurut responden nasabah sudah baik berdasarkan nilai selang yang telah
ditentukan sebelumnya yaitu total skor 490-630 termasuk kategori kinerja
baik. Hal ini berarti tujuan bank menyalurkan kredit untuk mengembangkan
usaha nasabah sudah tercapai sesuai dengan harapan.
65
Parameter yang memberikan peran paling besar dalam penilaian kinerja
penyaluran kredit mikro sektor agribisnis pada nasabah Bank BJB Cabang
Bogor adalah prosedur pinjaman, hal ini karena total skor penilaian kinerja
tertinggi.
D. Analisis Pendapatan Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit
Pendapatan adalah selisih dari penerimaan penjualan produk, yang diperoleh
dari hasil perkalian harga dan kuantitas dikurang biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output. Ketepatan penyaluran kredit mikro tidak hanya diukur dari
ketepatan kelompok sasaran yang ingin dicapai sebagai penerima manfaat yakni
para pelaku usaha mikro. Penyaluran kredit mikro menjadi efektif apabila
diberikan kepada orang yang tepat dengan jumlah yang tepat, sehingga tujuan
penyaluran kredit mikro untuk mengembangkan usaha mikro dapat terwujud dan
terjadi peningkatan pendapatan yang diperoleh pelaku usaha karena adanya
tambahan modal dari kredit.
Kredit mikro diberikan pada para pelaku usaha yang memiliki usaha layak
untuk dibiayai. Hal ini untuk menghindari kredit menunggak atau macet. Analisis
pendapatan nasabah kredit mikro dilakukan untuk melihat dampak penggunaan
kredit mikro. Cara dalam mengukur seberapa besar dampak dari penggunaan
kredit usaha sektor agribisnis adalah dengan membandingkan pendapatan usaha
sebelum dan sesudah menerima pendapatan. Pendapatan rata-rata sebelum
menerima kredit adalah pendapatan responden pada saat memulai usahanya.
Sedangkan, pendapatan rata-rata setelah menerima kredit adalah pendapatan
usaha responden per tahun pada saat penelitian ini dilakukan setelah menerima
66
kredit untuk menambah modal. Pendapatan diukur dalam satuan rupiah.
Penilaian dilakukan oleh beberapa nasabah sebagai responden yang merupakan
sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden.
Analisis pendapatan nasabah dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan
antara lain :
1. Pendekatan Kualitatif
Berdasarkan analisis menggunakan pendekatan kualitatif, terjadi perubahan
pendapatan nasabah setelah menerima kredit sebesar 9,74% dari pendapatan
sebelumnya. Pendapatan usaha rata-rata responden sebelum menerima kredit
adalah Rp 2.731.086, sedangkan pendapatan usaha rata-rata responden
sesudah menerima kredit adalah Rp 3.025914 dengan selisih sebesar Rp
294.828, dapat dilihat pada Tabel 20. Hal ini menunjukkan terjadi
peningkatan pendapatan usaha responden setelah melakukan kredit.
Tabel 20. Perubahan Pendapatan Usaha Nasabah Kredit Mikro bank bjb Cabang Bogor Tahun 2014
Sektor
Rata-Rata Sebelum Kredit
(Rp)/periode usaha
Rata-Rata Setelah Kredit (Rp)/periode
usaha
Selisih (Rp)
Perubahan (%)
Perikanan 2.731.086 3.025.914 294.828 9,74
Persentase peningkatan pendapatan belum cukup untuk membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan sebelum dan
sesudah menerima kredit mikro yang kemudian dimanfaatkan untuk
pengembangan usaha responden. Oleh karena itu, dilakukan uji-t berpasangan
untuk data berpasangan agar dapat dilihat perbedaan nyata diantara
pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.
67
2. Pendekatan Kuantitatif
Perubahan pendapatan usaha responden bukan hanya dapat dijelaskan
melalui pendekatan kualitatif, namun juga dapat dijelaskan melalui
pendekatan kuantitatif. Penilaian kuantitatif menggunakan uji statistik t-hitung
yang dapat menyatakan data berpasangan agar dapat dilihat perbedaan nyata
diantara pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.
Hasil pengujian t-hitung dalam penelitian ini, terhadap pendapatan usaha
responden nasabah Bank BJB Cabang Bogor sebelum dan sesudah menerima
kredit mikro diperoleh nilai t-hitung sebesar | -4,414 |. Nilai t-hitung yang
diperoleh ini, nilainya lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2,032. Berdasarkan
kriteria uji yang telah dijelaskan pada bab III, bila t-hitung > t-tabel pada taraf
nyata lima persen (α = 0,05) maka Tolak Ho. Kesimpulan dari penilaian t-
hitung adalah bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan
dapat juga dilihat dari nilai P value. Nilai P value yang diperoleh adalah 0,000
dan angka ini lebih kecil dari α (0,05). Maka, karena P value < α berarti
terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan responden sebelum
dan sesudah menerima kredit mikro. Perubahan tingkat pendapatan responden
berbeda nyata melalui pengujian nilai t-hitung dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Hasil Uji Statistik t-hitung terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha
Nilai t-hitung
Nilai t-tabel
Kesimpulan P value α Kesimpulan
4,414 2,032 Tolak Ho 0,000 0,05 Tolak Ho
Pemberian kredit mikro bertujuan untuk membantu nasabah sebagai pelaku
usaha sebagai bentuk perhatian untuk kemajuan usaha mikro. Selain dapat
68
mengembangkan usaha, tentu saja kesejahteraan nasabah diharapkan
meningkat seiring meningkatnya pendapatan usaha setelah mendapat
tambahan modal dari kredit. Kedua analisis di atas membuktikan bahwa
terdapat dampak secara nyata penyaluran kredit mikro sektor agribisnis
terhadap perubahan besarnya pendapatan usaha responden nasabah Bank BJB
Cabang Bogor.
69
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang penulis telah paparkan, maka penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor belum mencapai target
menurut penilaian internal bank pada sub variabel NPL. Hal ini ditunjukkan
dengan persentase NPL di atas persentase yang ditetapkan Bank Indonesia.
NPL kredit mikro meningkat dengan laju perubahan per tahun -38,93%.
Namun, dari segi penilaian realisasi kredit menunjukkan hal positif.
Realisasi kredit telah mencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun
2013, realisasi kredit mencapai 101,82%. Sedangkan menurut penilaian
nasabah, penyaluran kredit mikro sudah tergolong baik. Hal ini berdasarkan
parameter-parameter seperti persyaratan awal, prosedur pinjaman, biaya
provisi, realisasi kredit, tingkat bunga, agunan, dan pelayanan petugas.
Parameter yang nilainya paling besar adalah prosedur pinjaman sedangkan,
nilainya paling kecil adalah tingkat bunga.
2. Pemberian pinjaman kredit telah mampu meningkatkan pendapatan usaha
responden. Hasil penelitian, pendapatan usaha responden meningkat sebesar
9,74%. Nilai uji statistik t-hitung juga menunjukkan secara nyata perubahan
pendapatan usaha responden sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.
70
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai
berikut :
1. Perlu penelitian lanjutan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi NPL agar pihak bank mampu meminimalisir Non Performing
Loan (NPL) dan mampu berada dibawah standar yang ditetapkan Bank
Indonesia, yaitu sebesar 5%.
2. Pihak Bank BJB Cabang Bogor disarankan untuk meningkatkan jumlah
pemanfaat kredit di wilayah Kota/Kabupaten Bogor agar semakin banyak
pengusaha yang dapat meningkatkan pendapatan usaha mereka.
71
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputra, Iksan. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanudddin Makassar, 2012.
Ali, Mashud. Asset Liability Management, “Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko
Operasional”, Jakarta : PT. Gramedia, 2004 Bank Jabar Banten. Laporan Tahunan bank bjb, 2014. . Laporan Bulanan bank bjb Cabang Bogor, 2014. Bank Indonesia. Statistik Perbankan, 2014. Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Fitrianingsih, Sevia. “Kinerja Penyaluran Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) serta Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Nasabah di PT. BRI Unit Citeureuo Cabang Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2008.
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Indikator Makro Usaha
Kecil dan Menengah, 2013. Mahadhi, Anugrah. “Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) Sektor Agribisnis Nasabah BRI Unit Ciampea Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2013.
Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, manfaat dan rekayasa. (Edisi kedua).
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997. Nawawi, H. Evaluasi dan Manajemen kinerja di Lingkungan Perusahaan dan
Industri. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006. Nicholson, Walter. Teori Ekonomi Mikro : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1999. Novitasari. “Analisis Kinerja dan Dampak Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES)
Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil (Kasus : BRI Unit Kreo).” Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2006.
72
Pardosi, Riris P. “Efektivitas Penyaluran Kredit Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K) dan Analisis Pendapatan Petani Pengguna Kredit (Studi Kasus di Wilayah Kerja BRI Cabang Sukabumi).” Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 1998.
Sari, Regina. “Pengaruh Kredit Dana Bergulir Terhadap Tingkat Pendapatan
Pengusaha Makanan Olahan Anggota Koperasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara.” Skripsi S1 Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Sembiring, Immanuel. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha
Rakyat (KUR) di Sektor Agribisnis (Kasus Pada BRI Unit Harjasari-Bogor).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manjemen, Institut Pertanian Bogor, 2013.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT.
Pustaka LP3ES Indonesia, anggota IKAPI, 1989. Soedarto, Mochammad. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran
Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah kerja BI Semarang).” Tesis S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang, 2004.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta, 2009 Suyatno, T. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995. Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja
1995. Wijaya, Krisna. Analisis Pemberdayaan Usaha Kecil (kumpulan pemikiran). Bogor:
Pustaka Wirausaha Muda, 2002.
73
Lampiran 1. Kuesioner
ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO SEKTOR AGRIBISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor)
Oleh : Tirto Agung Anugerah Wicaksono (1110092000069)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya kepada kita semua. Perkenalkanlah saya selaku mahasiswa meminta bantuan kepada Anda untuk mengisi kuesioner di bawah ini. Kuesioner ini merupakan alat bantu dalam penelitian skripsi saya. Sekecil apapun penelitian informasi yang Anda berikan kepada saya akan sangat besar artinya bagi kelancaran penelitian skripsi saya ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. I. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : ................................................................................ 2. Usia : ...................tahun 3. Tingkat Pendidikan : a. SD d. Diploma
b. SMP e. S1 c. SMA f. Lainnya, ...................
4. Lama Usaha : ...................tahun 5. Berapa pendapatan/omzet usaha per bulan yang anda terima ?
6. Pengalaman menerima kredit di BJB Bogor : ......................................kali
II. TANGGAPAN TERHADAP KINERJA KREDIT MIKRO
Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan mengisi kotak pilihan dengan tanda √ sesuai dengan kedaan sebenarnya. 7. Prosedur Pinjaman
Pengertian : tahapan yang harus dilalui sejak proses permohonan kredit hingga realisasi kredit kepada nasabah
Mudah (skor = 3) : tidak berbelit-belit/tidak terlalu banyak tahapan pencairan kredit
Sedang (skor = 2) : tidak berbelit-belit, tetapi prosesnya lambat
74
Sulit (skor = 1) : berbelit-belit/prosesnya panjang dan prosesnya lambat
8. Realisasi Kredit
Pengertian : cairnya kredit setelah melalui tahapan proses dengan melihat ketepatan pada setiap proses yang dilakukan
Cepat (skor = 3) : jangka waktu paling lambat 1 minggu sejak pengajuan pinjaman
Sedang (skor = 2) : jangka waktu 2 minggu – 1 bulan dari sejak
pengajuan pinjaman Lama (skor = 1) : jangka waktu lebih dari satu bulan dari sejak
pengajuan pinjaman 9. Biaya Administrasi
Pengertian : biaya yang dikeluarkan selama proses permohonan kredit sampai direalisasikan
Ringan (skor = 3) : tidak memberatkan peminjam Sedang (skor = 2) : peminjam kesulitan untuk mencari dana awal
Berat (skor = 1) : memberatkan biaya kepada peminjam
10. Tingkat Bunga Pengertian : biaya yang dibebankan kepada nasabah sabagai bentuk
dukungan operasional kegiatan bagi bank Ringan (skor = 3) : tidak memberatkan biaya kepada peminjam
dan diberikan pemahaman dengan jelas kegunaan jasa yang diberikan
Sedang (skor = 2) : tidak memberatkan biaya kepada peminjam,
tetapi tidak ada penjelasan kegunaannya Berat (skor = 1) ; memberatkan biaya kepada peminjam dan
tidak mendapat penjelasan kegunaannya
11. Agunan Pengertian : sumber pemberdayaan terakhir yang diharapkan oleh bank
apabila pengembalian kredit bermasalah atau macet Mudah (skor = 3) : mudah dipenuhi dan biaya relatif murah Kurang (skor = 2) : mudah dipenuhi dan biaya relatif tinggi Sulit (skor = 1) : sulit dijangkau dan biaya relatif tinggi
75
12. Pelayanan Petugas Pengertian : pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah mulai dari
proses permohonan hingga pengembalian kredit Baik (skor = 3) : berkantor tetap dan jam pelayanan panjang,
petugas bank memberi penjelasan cara mengisi, dan memberi pendampingan usaha kepada peminjam
Sedang (skor = 2) : berkantor tetap dan jam pelayanan panjang,
petugas member penjelasan cara mengisi, dan tidak memberi pendampingan usaha kepada peminjam
Buruk (skor = 1) : berkantor tetap dan jam pelayanan pendek,
petugas bank memberi penjelasan cara mengisi, dan tidak memberi pendampingan usaha kepada peminjam
13. Pendapatan Usaha
Pengertian : penerimaan usaha dikurangi pengeluaran usaha Naik (skor = 3) : pendapatan usaha meningkat setelah
mendapatkan kredit Tetap (skor = 2) : pendapatan usaha tetap setelah mendapatkan
kredit Turun (skor = 1) : pendapatan usaha menurun setelah
mendapatkan kredit
76
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana struktur organisasi Bank BJB Cabang Bogor ?
2. Apakah yang dimaksud kredit mikro dan ada berapa jenis kredit mikro
tersebut ?
3. Berapa jumlah nasabah kredit mikro yang masih aktif di sektor agribisnis
hingga Juni 2014 ?
4. Bagaimana sistem penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor ?
5. Berapa target dan realisasi kredit mikro tiga tahun terakhir ?
6. Berapa NPL kredit mikro tiga tahun terakhir ?
77
Lampiran 3. Tabel Tingkat Pendapatan
Tabel Tingkat Pendapatan Responden
No. Resp Pendapatan Per Periode Usaha Sebelum Kredit Sesudah Kredit