Top Banner
Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2009 - 2013 Oleh : Astri Adlyna Siregar Nim. 1211060128
15

Analisis Kinerja Keuangan Pemprov DKI Jakarta

Oct 05, 2015

Download

Documents

astriasiregar

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2010 - 2014
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2009 - 2013Oleh : Astri Adlyna SiregarNim. 1211060128

  • Outline Presentasi

  • Latar Belakang1234

  • Perumusan MasalahBagaimana kinerja keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2009 - 2013?

  • Metode Analisa Data1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

    Kemandirian keuangan dearah menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan, dalm pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah.

    Pendapatan Asli Daerah Rasio Kemandirian = Bantuan Pemerintah Pusat/ Provinsi dan pinjaman

    Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern semakin rendah.

    2. Rasio Aktifitas Rasio ini menggambarkan bagaimana pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin dan belanja pembangunan Total Belanja RutinRasio Belanja Rutin terhadap APBD = Total APBD Total Belanja PembangunanRasio Belanja Pembangunan terhadap APBD = Total APBD

    Semakin tinggi presentase dana yang dialokasikan untuk belanja rutin berarti presentase belanja investasi (belanja pembangunan) yang digunakan untuk menyediakan prasarana ekonomi masyarakat cenderung semakin kecil.

  • Metode Analisa Data3. Rasio Efektifitas Pendapatan Asli DaerahRasio efektifitas menggambarkan kemampuan Pemerintah daerah dalam meralisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah.

    Realisasi Penerimaan PADRasio Efektifitas = Target Penerimaan PAD Yang Ditetapkan Berdasarkan Potensi Riil Daerah

    Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar satu atau 100%. Namun demikian, semakin tinggi rasio efektifitas, maka kemampuan daerah pun semakin baik.

    4.Rasio PertumbuhanRasio pertumbuhan ini mengukur seberapa besar tingkat kemampuan Pemda dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapainya dari periode ke periode berikutnya. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah, Total Pendapatan, Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan.

    Realisasi Xn X n-1 Rasio Pertumbuhan = x 100% Realisasi X n-1 Dimana Xn X n-1= Tahun yang dihitung di kurangi tahun sebelumnya. Xn-1= Tahun yang sebelumnya

  • Metode Analisa Data5. Rasio Tingkat Kemandirian PembiayaanRasio ini menguji tingkat kekuatan kemandirian pemerintah daerah dalam membiayai APBD setiap periode anggaran dan juga mengukur tingkat kontribusi pajak daerah sebagai sumber pendapatan yang dikelola sendiri oleh daerah terhadap total PAD.

    Total Pajak Daerah Rasio Tingkat Kemandirian Pembiayaan = Total Pendapatan Asli Daerah

    Semakin besar rasio akan menunjukkan peran pajak sebagai sumber pendapatan daerah akan semakin baik.

    6. Rasio Efisiensi Penggunaan AnggaranRasio ini menunjukkan tingkat efisiensi dari setiap penggunaan uang daerah sisa anggaran (Sisa Perhitungan Anggaran). Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan perencanaan sesuai prinsip-prinsip disiplin anggaran.Total Sisa AnggaranRasio Efisiensi Penggunaan Anggaran = Total Belanja Daerah

    Semakin kecil rasio akan menunjukkan peran perencanaan dan pelaksanaan anggaran semakin baik.

  • Hasil Analisa Rasio Keuangan

    RasioTahunRata-Rata20092010201120122013Kemandirian Keuangan Daerah121,98 %126,86 %170,04 %165,14 %233,07 %163,42 %Belanja Rutin75,31 %75,67 %72,31 %72,16 %72,04 %73,50 %Belanja Pembangunan24,69 %24,33 %27,69 %27,83 %27,93 %26,50 %Efektifitas PAD102,30 %104,68 %109,50 %107,40 %102,08 %105,20 %Pertumbuhan PAD0 %21,61 %38,27 %23,64 %21,83 %21,07 %Pertumbuhan Pendapatan Daerah0 %19,54 %22,90 %25,03 %11,70 %15,83 %Pertumbuhan Belanja Rutin0 %10,99 %17,15 %19,18 %21,18 %13,70 %Pertumbuhan Belanja Pembangunan0 %8,86 %39,54 %20,07 %21,76 518,05 %Kemandirian Pembiayaan80,75 %83,40 %85,39 %80,40 %87,03 %83,40 %Efisiensi Penggunaan Anggaran19,25 %22,79 %24,49 %29,99 %19,83 %23,27 %

  • Pembahasan

  • KesimpulanKinerja keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2009 - 2013 terbukti baik berdasarkan rasio kemandirian keuangan daerah, aktifitas (keserasian), efektifitas PAD, pertumbuhan, dan kemandirian pembiayaan. Akan tetapi dari sisi rasio efisiensi penggunaan anggaran belum cukup baik

  • Kesimpulan

  • Kesimpulan

  • KeterbatasanHanya menganalisis aspek finansial saja.Periode yang digunakan 5 tahun.Penelitian terbatas pada 6 variabel rasio keuangan.Rasio efisiensi PAD tidak dibahas karena terkendala dengan pengambilan data.

  • RekomendasiSebaiknya dapat melakukan analisis kinerja terhadap aspek nonfinansial juga.Menambah tahun penelitian.Menambah variabel rasio keuangan.Melakukan analisis kinerja keuangan antar pemerintah daerah yang memiliki potensi daerah yang sama.

    Lebih berupaya keras dalam meningkatkan pencapaian pendapatan daerah dan melakukan perencanaan dan pelaksanaan anggaran dengan baik dalam rangka efisiensi penggunaan anggaran.PenelitianSelanjutnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta

  • Terima kasihAtas Perhatiannya