1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KOTA MATARAM PERIODE 2008-2010 FITRIA LISTIARINI Universitas Mataram ABSTRAK Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan 2009 yang berdampak pada pembekuan sejumlah bank namun koperasi mampu bertahan khususnya Koperasi Simpan Pinjam. Perkembangan jumlah KSP/USP dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Koperasi Simpan Pinjam merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya penyimpanan dan peminjaman dana dari anggota untuk anggota, calon anggota dan koperasi simpan pinjam lain. Adanya koperasi jenis ini memberikan kemudahan dalam pemberian kredit yang relatif lebih mudah dan sederhana juga dapat menyentuh sektor usaha kecil dan menengah sehingga akan meningkatkan permodalannya. Penelitian ini memfokuskan pada KSP di kota Mataram dari segi kinerja keuangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.22/Per/M.KUKM/IV/2007, untuk mengetahui pertumbuhan kinerja keuangan KSP di kota Mataram periode 2008- 2010 dan untuk mengetahui secara empiris pengaruh current ratio dan asset to debt ratio terhadap profit margin pada KSP di kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah evaluatif dan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Data dikumpulkan dari sumber sekunder dalam bentuk kuantitatif. Adapun prosedur analisisnya yaitu analisa penilaian pemeringkatan kinerja KSP, analisa pertumbuhan kinerja keuangan KSP dan pengujian hipotesis.. Hasil analisis rasio keuangan tahun 2008 menunjukkan nilai rata-rata rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar 126%. Rasio solvabilitas yaitu asset to debt ratio sebesar 131%. Rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas modal sendiri sebesar 18%, ROA sebesar 2% dan profit margin sebesar 11%. Tahun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
(KSP) DI KOTA MATARAM PERIODE 2008-2010
FITRIA LISTIARINI
Universitas Mataram
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan 2009 yang berdampak
pada pembekuan sejumlah bank namun koperasi mampu bertahan khususnya
Koperasi Simpan Pinjam. Perkembangan jumlah KSP/USP dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Koperasi Simpan Pinjam merupakan badan usaha yang
kegiatan usahanya penyimpanan dan peminjaman dana dari anggota untuk
anggota, calon anggota dan koperasi simpan pinjam lain. Adanya koperasi jenis
ini memberikan kemudahan dalam pemberian kredit yang relatif lebih mudah dan
sederhana juga dapat menyentuh sektor usaha kecil dan menengah sehingga akan
meningkatkan permodalannya.
Penelitian ini memfokuskan pada KSP di kota Mataram dari segi kinerja
keuangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan
ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas berdasarkan
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.22/Per/M.KUKM/IV/2007, untuk
mengetahui pertumbuhan kinerja keuangan KSP di kota Mataram periode 2008-
2010 dan untuk mengetahui secara empiris pengaruh current ratio dan asset to
debt ratio terhadap profit margin pada KSP di kota Mataram. Jenis penelitian ini
adalah evaluatif dan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data adalah metode
dokumentasi. Data dikumpulkan dari sumber sekunder dalam bentuk kuantitatif.
Adapun prosedur analisisnya yaitu analisa penilaian pemeringkatan kinerja KSP,
analisa pertumbuhan kinerja keuangan KSP dan pengujian hipotesis..
Hasil analisis rasio keuangan tahun 2008 menunjukkan nilai rata-rata
rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar 126%. Rasio solvabilitas yaitu asset to
debt ratio sebesar 131%. Rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas modal
sendiri sebesar 18%, ROA sebesar 2% dan profit margin sebesar 11%. Tahun
2
2009 menunjukkan nilai rata-rata rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar
120%. Rasio solvabilitas yaitu asset to debt ratio sebesar 124%. Rasio
rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas modal sendiri sebesar 21%, ROA
sebesar 3% dan profit margin sebesar 13%. Tahun 2010 menunjukkan nilai rata-
rata rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar 118%. Rasio solvabilitas yaitu
asset to debt ratio sebesar 123%. Rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas
modal sendiri sebesar 19%, ROA sebesar 3% dan profit margin sebesar 12%. Dari
perhitungan kelima rasio tersebut ditentukan nilai realisasi dan dikalikan dengan
bobot sehingga didapat skor akhir yang menunjukkan KSP di kota Mataram tahun
2008-2010 berada pada kelas “A” artinya sangat berkualitas. Kemudian dari segi
pertumbuhan kinerja keuangan KSP dengan total skor secara keseluruhan yaitu
tahun 2008 dengan total skor 7.725, tahun 2009 dengan total skor 8.850 dan tahun
2010 dengan total skor 8.475 dapat disimpulkan tiap tahunnya mengalami
pertumbuhan kinerja yang berfluktuasi (naik turun). Selanjutnya untuk pengujian
hipotesis secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh current ratio dan asset
to debt ratio terhadap profit margin sedangkan untuk pengujian hipotesis secara
simultan ditemukan adanya pengaruh.
Kata kunci : kinerja keuangan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada tahun 1998 dan 2009 terjadi krisis ekonomi yang dampaknya
membekukan sejumlah bank Umum Swasta Nasional. Tidak hanya itu, terjadinya
krisis kepercayaan masyarakat terhadap bank dan banyak nasabah menarik
simpanannya karena struktur permodalan bank saat itu rendah (Arsana, 2009).
Akan tetapi ada satu badan usaha yang tetap bertahan pada era krisis
tersebut yaitu koperasi. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang
bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut meningkatkan perekonomian nasional
dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi
mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia sehingga harus
dikelola secara profesional. Untuk itu suatu koperasi juga harus memberikan
3
perhatian pada kegiatan manajerial, akuntansi, maupun sistem informasi yang
diterapkan dalam kegiatan operasionalnya.
Koperasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan badan
usaha lain bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of
the member), yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi
(user own oriented firm). Laporan keuangan pada koperasi meliputi Neraca,
Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota,
dan Catatan atas Laporan Keuangan sedangkan untuk laporan keuangan KSP
sama dengan koperasi pada umumnya (psak 27, revisi 1998). Selain itu, aspek
permodalan koperasi simpan pinjam terdiri dari tiga sumber yaitu modal sendiri,
modal pinjaman dan modal penyertaan (UU No.19/Per/MM.KUKM/2008).
Ada beberapa hal yang menarik penelitian koperasi simpan pinjam karena
koperasi jenis ini mampu bertahan pada era krisis ekonomi walaupun struktur
permodalannya relatif kecil. Ternyata kunci kesuksesannya terletak pada prinsip
gotong royong dan didasari oleh pergerakan usaha yang tumbuh secara natural,
sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi meskipun tidak sebesar
sektor non migas. KSP dan USP mampu melayani anggota di sektor pertanian,
perdagangan dan usaha lainnya, sehingga keberadaannya sangat dibutuhkankan
oleh anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Perkembangan koperasi simpan pinjam yang meningkat setiap tahunnya
dan kebutuhan akan modal usaha bagi sektor usaha kecil. Oleh karena itu,
penelitian ini mengambil aspek kinerja keuangan koperasi simpan pinjam
berdasarkan pedoman pemeringkatan koperasi yaitu Peraturan Menteri Koperasi
dan UKM nomor : 22/Per/M.KUKM/IV/2007 tanggal 16 April 2008. Tujuan dari
pemeringkatan koperasi ini untuk mengetahui kinerja koperasi dalam suatu
periode tertentu, menetapkan peringkat kualifikasi koperasi dan mendorong
koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat.
Adapun dalam menganalisa laporan keuangan koperasi simpan pinjam ini
menggunakan analisis rasio keuangan karena analisis rasio dapat menjelaskan
atau memberikan gambaran mengenai baik atau buruknya/naik atau turunnya
posisi keuangan dan kinerja keuangan koperasi dengan berorientasi pada masa
4
depan tetapi juga memperhatikan masa lalu (Rustendi, 2008). Rasio keuangan
yang digunakan yaitu likuiditas, rentabilitas/profitabilitas dan solvabilitas. Ketiga
rasio ini tepat digunakan untuk menilai kinerja keuangan.
Perumusan Masalah
Pertama, bagaimanakah pemeringkatan KSP di kota Mataram berdasarkan
UU No.22/Per/M.KUKM/IV/2007 ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan
Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peringkat Klasifikasi Koperasi
KSP 2008 2009 2010
TOTAL SKOR KELAS KETERANGAN
TOTAL SKOR KELAS KETERANGAN
TOTAL SKOR KELAS KETERANGAN
Aken Karya Mandiri 450 A SANGAT BERKUALITAS 600 A SANGAT BERKUALITAS 525 A SANGAT BERKUALITAS Karya Mandiri 600 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 1.050 A SANGAT BERKUALITAS Karunia 450 A SANGAT BERKUALITAS 975 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS Mitra Lestari 450 A SANGAT BERKUALITAS 450 A SANGAT BERKUALITAS 450 A SANGAT BERKUALITAS Sejahtera 675 A SANGAT BERKUALITAS 750 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS Sekar Wangi 900 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 525 A SANGAT BERKUALITAS Sajiwani 675 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS 600 A SANGAT BERKUALITAS Tanpa Nama 750 A SANGAT BERKUALITAS 750 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS Hari Jaya 675 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS Artha Sari 600 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS Abadi 675 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS 750 A SANGAT BERKUALITAS Wirartha Utama 825 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 900 A SANGAT BERKUALITAS
13
Analisa Pertumbuhan Kinerja Keuangan KSP
Untuk melihat pertumbuhan kinerja keuangan KSP di kota dapat
dipaparan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 1.1 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Dilihat dari Tahun 2008-2010 pada Masing-Masing KSP
Grafik 1.2 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Dilihat dari Tahun 2008-2010 pada
Keseluruhan KSP
Grafik 1.3 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Dilihat dari Total Skor Secara Keseluruhan
pada KSP Tahun 2008-2010
Deskripsi Kuantitatif
Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS release
16 for windows dapat diperoleh output regresi linear berganda sebagai berikut :
Tabel 3.2 Hasil Regresi Linear Berganda Current Ratio dan Asset to Debt Ratio terhadap Profit Margin
Keterangan Hasil Konstanta (a) -4,021 Koefisien Current Ratio (b1) 0,057 Koefisien Asset to Debt Ratio (b2) 0,292 Fhitung 15,604
0
500
1000
15002008 TOTAL SKOR
2009 TOTAL SKOR
2010 TOTAL SKOR
0
500
1000
1500
TOTAL SKOR TOTAL SKOR TOTAL SKOR
Aken Karya MandiriKarya MandiriKaruniaMitra LestariSejahteraSekar WangiSajiwaniTanpa NamaHari JayaArtha SariAbadiWirartha Utama
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
PM = α + β1 CR+ β2 DR + e
PM = -4,021 + 0,057 β1 + 0,292 β2 + e
Koefisien Determinasi
Hasil koefisien determinasi (Lampiran 2) menunjukkan R2 sebesar 0,486
atau 48,6%. Jadi dapat dikatakan bahwa 48,6% perubahan profit margin
disebabkan oleh perubahan current ratio dan asset to debt ratio sedangkan
sisanya sebesar 51,4% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini atau variabel pengganggu.
Uji Asumsi Klasik
Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan statistik.
a. Analisis Grafik
Analisis ini digunakan untuk melihat normalitas residual dengan cara
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Untuk hasil dapat dilihat pada grafik
di bawah ini :
Sumber : Lampiran 2
15
Sumber : Lampiran 2
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot
dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang
sesuai dengan kurva normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis diagonal,
sehingga kedua grafik ini menunjukkan model regresi yang memenuhi asumsi
normalitas.
b. Analisis Statistik
Analisis grafik mempunyai kelemahan yaitu dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal sedangkan secara statistik bisa sebaliknya
sehingga kedua uji ini harus saling berdampingan untuk saling melengkapi.
Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 36 Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.50331778 Most Extreme Differences Absolute .140
Positive .121 Negative -.140
Kolmogorov-Smirnov Z .838 Asymp. Sig. (2-tailed) .484 a. Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran 2 Nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,838 dan melebihi tingkat signifikasi
(0,484 > dari 0,05). Berarti hasil ini menunjukkan H0 diterima yang mengatakan
bahwa residual terdistribusi secara normal.
16
Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model t Sig.
Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant) -1.632 .112
current ratio .353 .726 .102 9.951
asset to debt ratio 1.432 .161 .102 9.951 a. Dependent Variable: profit margin Sumber : Lampiran 2
Dari hasil uji multikolinearitas di atas dapat disimpulkan bahwa nilai
tolerance semua variabel independen yaitu current ratio, asset to debt ratio
= 0,102 sedangkan VIF-nya < 10 sehingga dapat diketahui tidak terjadi
multikolinearitas.
Heteroskedasitas
Penyimpangan asumsi klasik ini adalah dimana terjadi ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan uji scatterplot
dan uji Glejser.
Sumber : Lampiran 2
Dari grafik scatterplot yang diperoleh dapat diketahui bahwa titik-titik
data menyebar secara teratur di satu sumbu dan ada beberapa data yang tersebar
tetapi masih teratur dan tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.
Dan hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi
tersebut. Sedangkan untuk uji glejsernya sebagai berikut : Tabel 3.5 Hasil Uji Glejser
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.515 .766 3.282 .002
current ratio .032 .052 1.125 .620 .540
asset to debt ratio -.034 .053 -1.170 -.644 .524 a. Dependent Variable: Abresid Sumber : Lampiran 2
Dari hasil output SPSS di atass menunjukkan variabel independen yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut residual
(abresid). Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikasinya di atas tingkat
kepercayaan 5% dan dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedasitas.
Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu (data time series). Salah satu pengujian yang umum digunakan adalah uji
statistik Durbin-Watson sebagai berikut : Tabel 3.6
Durbin-Watson Test
Hasil Perhitungan Klasifikasi < 1,08 Ada autokorelasi
1,08-1,66 Tanpa kesimpulan 1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi 2,34-2,92 Tanpa kesimpulan
>2,92 Ada autokorelasi Adapun hasil pengujian menggunakan SPSS sebagai berikut:
Tabel 3.7 Pengujian Durbin-Watson
Model Summaryb Model Durbin-Watson
1 2.140 a. Predictors: (Constant), asset to debt ratio, current ratio b. Dependent Variable: profit margin Sumber : Lampiran 2
Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS diketahui nilai statistik DW
sebesar 2,140. Berdasaarkan tabel autokorelasi maka dapat disimpulkan tidak
terdapat autokorelasi dalam penelitian ini.
18
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis T-test
Uji T-test dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Nilai
ttabel dengan df = 33 adalah 1,692 (lampiran 3). Variabel current ratio memiliki
thitung sebesar 0,353 (lampiran 2) dengan demikian thitung < ttabel, maka dapat
dikatakan variabel current ratio tidak berpengaruh terhadap profit margin.
Sedangkan variabel asset to debt ratio memiliki thitung sebesar 1,432 (lampiran 2)
dengan demikian thitung < ttabel, maka dapat dikatakan variabel asset to debt ratio
tidak berpengaruh terhadap profit margin.
Uji Hipotesis F-test
Uji F-test dilakukan untuk menguji keberartian pengaruh dari variabel
current ratio dan asset to debt ratio terhadap profit margin secara bersama-sama.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel.
Hasil pengujian menunjukkan Fhitung sebesar 15,604 (lampiran 2) dengan
signifikasi sebesar 0,000. Nilai Ftabel dengan df1 (degree of freedom ) pembilang =
2 dan df2 penyebut = 33, α = 5% adalah 3,285. Dari hasil perhitungan
menunjukkan Fhitung > Ftabel yaitu 74,965 > 3,285 sehingga terima Ha artinya
variabel independen current ratio (X1) dan asset to debt ratio (X2) secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen profit margin (Y).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Berdasarkan hasil pemeringkatan KSP di kota Mataram tahun 2008-2010
ditinjau dari nilai rasio keuangan yaitu current ratio, asset to debt ratio,
rentabilitas modal sendiri, return on asset dan profit margin ditentukan
nilai realisasinya lalu dikalikan bobot yang nilainya sama dan didapat nilai
akhir skor pemeringkatan yang menunjukkan rata-rata KSP berada pada
peringkat kelas “A” artinya sangat berkualitas.
2. Pertumbuhan kinerja keuangan dari tahun 2008, 2009 dan 2010
berfluktuasi (naik turun) tiap tahunnya.
3. Dari hasil hipotesis, secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh
current ratio terhadap profit margin dan asset to debt ratio terhadap profit
19
margin. Sedangkan secara simultan ditemukan adanya pengaruh current
ratio dan asset to debt ratio terhadap profit margin.
Saran
1. Perlunya perhatian pemerintah setempat terhadap KSP agar menjadi pilar
ekonomi kerakyatan yang mampu menopang sumber permodalan bagi
sektor kecil dan menengah dan menciptakan lebih banyak enterpreneur
baru sehingga mampu menambah pendapatan daerah.
2. KSP di kota Mataram perlu memperhatikan tingkat likuiditasnya karena
sebagai tolak ukur agar KSP tersebut mampu melunasi hutang jangka
pendeknya agar permodalan KSP juga dapat berjalan lancar dan tidak
terhambat.
3. KSP di kota Mataram perlu meningkatkan modal sendiri dan
mengalokasikannya ke sektor-sektor yang bisa mendatangkan laba seperti
penjualan dan pembelian aktiva sehingga KSP menjadi mandiri dan
memiliki prestasi/kinerja yang baik.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya menggunakan komponen pemeringkatan kinerja
keuangan saja yang berdasarkan rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas/profitabilitas). Dan untuk penelitian selanjutnya hendaknya
menggunakan semua kriteria pemeringkatan koperasi agar mendapatkan hasil
pemeringkatan yang tepat dari segi keuangan maupun non-keuangan.
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis regresi:Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta :BPFE. Ananingsih,Puji, Analisis Rasio Likuiditas Dan Rasio Aktivitas Terhadap
Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Republik Indonesia (KPRI) Unit Simpan Pinjam Di Kabupaten Temanggung Tahun 2003-2005. skripsi sarjana (Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007).
Anonim. 2008. Pedoman Pemeringkatan Koperasi, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Anonim, “Koperasi Harus Punya Standar Kompetensi”, Lombok Post, 23 Februari 2011.
Brigham, Eugene F, Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.
Djarwanto, PS dan Subagyo, Pangestu. 1993. Statistik Induktif. Edisi Ke-empat. Yogakarta: BPFE.
20
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hansen and Mowen. 1995. Cost Management Accounting and Control. Jakarta : Gramedia Pustaka.
Hasan, M.Iqbal.2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta : Bumi Aksara. Halim, Neddy Rafinaldy, “Membangun Gerakan Sadar Koperasi”, Jurnal
Koperasi dan Usaka Kecil Menengah, hlm. 11, November 2009. IAI, 1998. StandarAkuntansi Keuangan . Jakarta: Salemba Empat. Ikhsan, Sukardi. 2005. Pengukuran Kinerja Koperasi. Semarang. Pusat
Pengembangan Sumberdaya Manusia Koperasi GKPRI Jawa Tengah. Khairunnas, Siti, Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Unit Desa Wajar
Kecamatan Narmada Periode 2004-2008, skripsi sarjana (Mataram : Fakultas Ekonomi Universitas Mataram, 2009).
Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen, Yogyakarta: YKPN. Mulyadi & Jhonny S. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen :
Yayasan Badan Penerbit Gadja Mada. Subandi, 2010. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik). Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2010.Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sumodiningrat, Gunawan.1999. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE Syafri Harahap, Sofyan. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada. UU No.19/PER/MM.KUKM/2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi. UU No.22/PER/M.KUKM/IV/2007 Tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi. UU No.06/PER/M.KUKM/III/2008 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.22/PER/M.KUKM/IV/2007 Tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi.
UU No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia. UU No. 19.5/PER/M.KUKM/VIII/2006 Tentang Pedoman Umum Akuntansi
Koperasi Indonesia. UU No.20/PER/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam. http://tedirustendi32.files.wordpress.com/2009/02/2008-analisis