perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DI KUD MUSUK KABUPATEN BOYOLALI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Oleh : Prawitasari H 0306087 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
77
Embed
analisis kinerja keuangan ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI
LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS
DI KUD MUSUK KABUPATEN BOYOLALI
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Oleh :
Prawitasari
H 0306087
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS,
SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DI KUD MUSUK KABUPATEN
BOYOLALI
yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Prawitasari
H 0306087
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal : 20 April 2011
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji
Ketua
Wiwit Rahayu, SP. MP NIP. 19711109 199703 2 004
Anggota I
Mei Tri Sundari, SP. MSi NIP. 19780503 2005012 002
Anggota II
Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS NIP. 19570104 198003 2 001
Surakarta, April 2011
Mengetahui
Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian
Dekan
Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 19551217 198203 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya. Akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas di KUD Musuk Kabupaten Boyolali ”.
Tulisan ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1)
pada Jurusan/Program Studi Sosial ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyelesaikan skripsi ini dengan usaha, bantuan, dan dorongan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
1. Ir. Agustono, M Si selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Wiwit Rahayu, SP. MP, selaku dosen pembimbing akademik peneliti
sekaligus dosen pembimbing utama skripsi yang telah memberikan bimbingan
dan arahan peneliti sejak awal kuliah sampai dengan penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Mei Tri Sundari, SP. M Si, pembimbing pendamping skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS selaku penguji yang telah
memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala Bappeda dan Kesbangpolinmas Kabupaten Boyolali yang telah
mempermudah perizinan pengumpulan data.
6. Koperasi Unit Desa (KUD) Musuk beserta seluruh pengurus ataupun anggota
koperasi yang telah memberikan semua keperluan informasi ataupun bantuan
dalam proses penyelesaian penulisan skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
7. Bapakku Alm. Purnadi dan Ibuku Endang Listyorini yang telah memberikan
dorongan secara moril dan materiil, dan berkat do’a dan dorongan yang
diberikan dengan tulus ikhlas sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi.
8. Adikku Candra Adi Buana, serta seluruh keluargaku, terima kasih atas do’a
dan dukungannya.
9. Teman-teman Teater Thoekoel FP UNS; Rosi, Hendro, Rhona, Kuning,
B. Analisis Trend Dalam Prosentase ....................................................... 49
C. Analisis Persentase per Komponen ..................................................... 55
D. Pendapatan Peternak Sapi Perah di Kecamatan Musuk ...................... 63
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 66
B. Saran.............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1. Contoh Neraca Bentuk Akun ................................................................... 15
2. Contoh Neraca Bentuk Laporan ............................................................... 16
3. Contoh Laporan Rugi Laba Bentuk Single Step ...................................... 17
4. Contoh Laporan Rugi Laba Bentuk Multiple Step ................................... 18
5. Banyaknya Penerimaan Susu (liter) di Kabupaten Boyolali Tahun 2008 27
6. Jumlah Keanggotaan KUD Musuk dari Tahun 2005-2009 ...................... 36
7. Hasil Perhitungan Rasio Lancar KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 ................................................................................................. 38
8. Hasil Perhitungan Rasio Cepat KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 ............................................................................................... 40
9. Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri Dengan Total Aktiva KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 .................................................. 42
10. Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri Dengan Aktiva Tetap KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 .................................................. 43
11. Hasil Perhitungan Rasio Total Hutang Dengan Total Aktiva KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 .................................................. 44
12. Hasil Perhitungan Rasio Total Hutang Dengan Modal Sendiri KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 .................................................. 45
13. Hasil Perhitungan Return of Investment (ROI) KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 ....................................................................... 47
14. Hasil Perhitungan Return of Equity (ROE) KUD Musuk Kabupaten Boyolali tahun 2002-2006 ......................................................................... 48
15. Hasil Perhitungan Analisis Trend Dalam Prosentase Pada Neraca Keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 ............................... 51
16. Hasil Perhitungan Analisis Trend Dalam Prosentase Pada Laporan Rugi Laba KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 ............................... 53
17. Hasil Perhitungan Analisis Persentase Per Komponen Pada Neraca Keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 .............. 57
18. Hasil Perhitungan Analisis Persentase Per Komponen Pada Laporan Rugi Laba KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 ...................... 61
19. Analisis Usahatani Sapi Perah di Kecamatan Musuk ............................... 63
2. Perkembangan Rasio Likuiditas KUD Musuk Tahun 2005-2009 ............ 41
3. Perkembangan Rasio Solvabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009 .......... 46
4. Perkembangan Rasio Rentabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009 ......... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
INTISARI
Prawitasari. H0306087. Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas di KUD Musuk Kabupaten Boyolali. Di bawah bimbingan Wiwit Rahayu SP, MP dan Mei Tri Sundari SP, MSi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja keuangan KUD Musuk ditinjau dari likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dan mengkaji perkembangan pos-pos dalam neraca dan laporan laba-rugi pada KUD Musuk di Kabupaten Boyolali. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif dan teknik pelaksanaannya adalah studi kasus di KUD Musuk Kabupaten Boyolali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan KUD Musuk yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba dari tahun 2005-2009. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas serta analisis trend dalam prosentase dan persentase per komponen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari rasio likuiditas, rasio lancar memiliki rata-rata nilai sebesar 325% dan rasio cepat sebesar 303% menunjukkan posisi keuangan yang baik karena berada diatas standar yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis solvabilitas, rasio modal sendiri dengan total aktiva memiliki nilai rata-rata sebesar 59%, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap sebesar 389,79% , rasio total hutang dengan total aktiva sebesar 41%, dan rasio total hutang dengan modal sendiri bernilai rata-rata sebesar 69,74% yang menunjukkan bahwa kondisi keuangan KUD berada dalam keadaan baik. Dan ditinjau dari analisis rentabilitas, rata-rata nilai ROI sebesar 1,42% dan ROE sebesar 2,10%, menunjukkan nilai positif yang berarti sudah dapat menghasilkan laba, namun kurang karena masih dibawah dari standar. Kinerja keuangan berdasarkan analisis trend dan analisis persentase per komponen menunjukkan tendensi menurun dari tahun ke tahun. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan penjualan dan pendapatan pada laporan rugi laba. Penurunan penjualan dan pendapatan menyebabkan turunnya porsi SHU untuk tahun 2009 dibandingkan tahun dasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
ABSTRACT
Prawitasari. H0306087. Financial Analysis Based on Liquidity,
Solvency, and Remunative Ratio of Koperasi Unit Desa (KUD) Musuk in Boyolali Regency. Under tuition Wiwit Rahayu SP, MP dan Mei Tri Sundari SP, MSi. Agriculture Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. 2011.
The purposes of the research are to analyze the financial side by using analysis ratio which consist of liquidity ratio, solvency ratio, and remunative ratio, and to examine the development of entries in balance sheet to the KUD Musuk in Boyolali regency using trend analysis and common size percentage analysis. The method used for this research is descriptive method while the method used for the realization was survey method. Data used is secondary data. Analysis method used that is ratio analysis consisted of liquidity, solvability, rentability and activity ratio and also trend analysis and common size percentage analysis.
Result of research indicate that if seen from liquidity ratio, the current ratio has its average for five years about 325%, and quick ratio about 303%. It shows the position of financial was good because either due residing in the above standard used. Observed from solvency ratio, owners’ equity ratio with asset ratio has its average about 59%, owners’ equity ratio with fixed asset about 389,79%, liabilities total ratio with asset total about 41%, and liabilities total ratio with owners’ equity about 69,74%, shown the good position of its financial. The ability of the co-operation yield profit seen from ROI and ROE still lower because residing in below the standart which is about 1,42% average of ROI and about 2,10% of the ROE. Based on trend analysis and common size percentage analysis show existence of trend decreasing. It caused of degradation of totalizing sale and earnings. The degradation of totalizing sale and earnings caused the portion of SHU in 2009 decreased than the base year.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi adalah sebuah lembaga atau perkumpulan orang-orang yang
bekerjasama melakukan aktivitas ekonomi demi keuntungan bersama.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di
mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasanya dihitung
berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan
melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan
yang dilakukan oleh anggota (Anonim, 2009).
Koperasi memerlukan suatu manajemen yang baik agar mampu
mengimbangi badan usaha lain. Manajemen dalam perkoperasian sangat
penting karena termasuk lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya
lembaga bisnis karena manajemen merupakan salah satu unsur penting dalam
pengembangan dan efisiensi usaha koperasi. Salah satu koperasi yang
menunjang kegiatan dan kepentingan ekonomi bagi masyarakat adalah
Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi yang bergerak di bidang pertanian ataupun peternakan dalam
hal ini koperasi unit desa, tidak hanya bergerak dalam hal produksi saja tetapi
berperan penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi adalah badan usaha yang sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang mempunyai ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas serta
menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat (Kartasaputra dkk, 2000)
Susu mengandung zat gizi bernilai tinggi yang dibutuhkan bagi
kehidupan masyarakat dari segala lapisan umur untuk menjaga pertumbuhan,
kesehatan, dan kecerdasan berpikir. Begitu pentingnya susu, sehingga dapat
dikatakan bahwa untuk membangun suatu bangsa yang cerdas dan sehat,
penyediaan susu bagi masyarakat merupakan hal yang mutlak. Konsumsi susu
nasional Indonesia sampai saat ini belum dapat dipenuhi melalui produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dalam negeri, sebagai akibat lambannya perkembangan agribisnis sapi perah.
Oleh karena itu, pengembangan agribisnis sapi perah dipandang perlu dipacu
agar produksi susu memenuhi permintaan konsumsi susu nasional. Agribisnis
sapi perah mengelola sarana dan prasarana pengelolaan produk karena sifat
komoditas susu yang cepat rusak pada suhu kamar. Dalam agribisnis sapi
perah, peternak tidak dapat lepas dari keberadaan koperasi. Keberadaan
koperasi susu pada agribisnis sapi perah adalah sebagai implementasi
kebijakan pemerintah dalam pengembangan agribisnis sapi perah.
(Rusdiana dan Sejati, 2009).
KUD Musuk adalah KUD serba usaha yang unit usaha unggulannya
diantaranya adalah unit usaha persusuan (penampungan susu sapi) dan ternak
sapi perah (penyediaan sapi perah sesuai pesanan peternak). KUD ini
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak khususnya anggotanya
yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah. Agar
KUD dapat mencapai tujuan, maka diperlukan evaluasi supaya KUD dapat
mengetahui kekurangannya dan meningkatkan perannya di masa mendatang
sehingga rakyat yang dalam hal ini peternak sebagai anggota KUD dapat
merasakan bagaimana KUD telah menjalankan tujuan, fungsi serta perannya.
Evaluasi yang dimaksud adalah bentuk dari evaluasi kinerja KUD tersebut.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian pada KUD Musuk
untuk mengetahui kinerja koperasi, pada khususnya kinerja keuangan pada
KUD tersebut sehingga dapat diketahui secara langsung perkembangan
koperasi melalui laporan keuangan pada KUD Musuk.
B. Perumusan Masalah
KUD merupakan salah satu koperasi yang ditetapkan berdasarkan
Inpres No. 2 tahun 1978 yang menetapkan agar KUD menjadi pusat atau
pelopor perekonomian pedesaan. Tentu saja anggota koperasi ini lebih
mengutamakan juga pada perkumpulan anggota masyarakat desa untuk
membangun perekonomian desa secara bersama-sama. Pencapaian tujuan
KUD untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya harus didukung oleh
manajemen yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu KUD. Manajemen
KUD sangat penting dalam pengelolaan koperasi karena dapat menentukan
maju mundurnya usaha KUD yang bersangkutan. Oleh karena itu diharapkan
para pengurus KUD dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
teknologi dan kemajuan ilmu lainnya, dan fleksibel dalam menyerap
pengetahuan yang positif guna perkembangan KUD.
KUD Musuk adalah KUD serba usaha dengan usaha yang menonjol
diantaranya adalah unit ternak sapi perah dan unit persusuan bagi warga yang
sebagian besar bermata pencaharian sebagai peternak di wilayah Kabupaten
Boyolali. KUD susu ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak
khususnya anggotanya. Dalam menjalankan usahanya KUD susu khususnya
pada KUD Musuk mendapatkan banyak tantangan. Salah satunya adanya
pihak swasta yang lebih berani memberikan harga lebih tinggi daripada harga
dari KUD Musuk. Masyarakat beranggapan akan memperoleh keuntungan
yang lebih apabila di jual di luar koperasi sehingga menyebabkan adanya
banyak pesaing-pesaing dalam usaha persusuan. Hal ini menyebabkan
pemasukan susu pada KUD mengalami penurunan yang nantinya akan
berdampak pada keuangan KUD Musuk sehingga agar dapat
mempertahankan usaha, perlu diterapkan manajemen koperasi yang tepat
dalam menjalankan usaha.
Salah satu pelaksanaan manajemen untuk melihat kondisi KUD Musuk
terletak pada unsur keuangannya. Kondisi keuangan yang baik akan
menunjukkan usaha-usaha KUD telah dilakukan secara efisien dan
memungkinkan KUD dapat melakukan perencanaan yang matang dimasa
yang akan mendatang. Untuk mengetahui kondisi keuangan KUD dapat
dilakukan analisis tentang kinerja keuangan. Dalam menganalisa dan menilai
posisi keuangan dan potensi atau kemajuan KUD, faktor-faktor yang paling
utama adalah likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Selain berpegang pada
standart rasio, hal lain yang perlu diperhatikan adalah trend atas prosentase
historis dan rasio dari perusahaan yang data keuangannya sedang dianalisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
(Munawir, 1999). Berdasarkan uraian tersebut permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kinerja keuangan KUD Musuk ditinjau dari likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas?
2. Bagaimana perkembangan pos-pos dalam neraca pada KUD Musuk di
Kabupaten Boyolali?
C. Tujuan
Penelitian mengenai kinerja keuangan KUD Musuk ini bertujuan untuk :
1. Mengkaji kinerja keuangan KUD Musuk ditinjau dari likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas.
2. Mengkaji perkembangan pos-pos dalam neraca dan laporan laba-rugi pada
KUD Musuk di Kabupaten Boyolali.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti, sebagai syarat kelulusan dalam menempuh pendidikan strata
satu di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus
menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.
2. Bagi pihak manajemen KUD, penelitian ini diharapkan sebagai sumbang
saran untuk menyusun dasar perencanaan strategi operasional pada
periode yang akan datang.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat menjadi sumber tambahan referensi
dalam melakukan penelitian selanjutnya dan penelitian sejenis.
4. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran, bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap
penetapan kebijakan, terutama kaitannya dengan pengembangan Koperasi
Unit Desa khususnya di Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Kinerja Keuangan Koperasi telah dilakukan
sebelumnya oleh Sari (2005) dengan judul “Analisis Keuangan KUD Susu
di Kabupaten Boyolali”. Peneliti menggunakan analisis rasio yang terdiri
dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio
aktivitas. Kemudian untuk mengkaji perkembangan pos-pos pada neraca
KUD Susu di Kabupaten Boyolali menggunakan analisis trend dan analisis
presentase per komponen. Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa KUD
Susu di Kabupaten Boyolali memiliki tingkat likuiditas yang kurang
(masih dibawah standar), tingkat solvabilitas yang rendah, dan rentabilitas
KUD yang juga masih kurang ditandai dengan tingkat ROI dan ROE yang
kurang dari standar. Ditinjau dari rasio aktivitas, KUD Susu di Kabupaten
Boyolali masih belum efisisen dalam mengelola sumber daya yang
dimiliki ditandai dengan tingkat perputaran persediaan dan perputaran
piutang yang menurun. Dilihat dari analisis trend dan persentase terhadap
neraca dan laporan rugi-laba KUD Susu selama tahun 2000-2004
menunjukkan perkembangan posisi keuangan jangka pendek yang kurang
menguntungkan. Pada penelitian ini analisis laporan keuangan tidak dapat
digunakan oleh KUD yang bersangkutan karena analisis dilakukan secara
kumulatif pada semua KUD Susu di Kabupaten Boyolali sedangkan
keadaan keuangan per KUD berbeda-beda sehingga diperlukan analisis
laporan keuangan tiap-tiap KUD agar lebih memudahkan dalam
perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Penelitian serupa dilakukan oleh Deritanti (2007), tentang kinerja
keuangan di KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali. Peneliti menggunakan
analisis rasio likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas. Serta untuk
mengetahui perkembangan pada pos-pos neraca dan laporan rugi laba
ditinjau dari analisis trend dan persentase per komponen. Hasil penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
menunjukkan bahwa jika dilihat dari rasio likuiditas, current ratio, quick
ratio dan cash rationya menunjukkan posisi yang baik karena berada
diatas standar yang digunakan, ini berarti koperasi mampu membayar
hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
Dilihat dari rasio solvabilitas, total debt to equity ratio dan total debt to
capital assets menunjukkan adanya peningkatan dan dapat memenuhi
standar yang berarti koperasi dapat menjamin hutangnya dengan modal
sendiri dan total aktiva yang dimiliki. Kemampuan koperasi menghasilkan
laba dilihat dari ROI dan ROE masih rendah karena berada dibawah
standar. Rasio aktivitas menunjukkan perputaran persediaan dan aktiva
tetap menunjukkan kecenderungan yang baik, tetapi perputaran total aktiva
dan perputaran piutang berada dibawah standar karena masih kurang
efektif dalam penggunaannya. Trend dalam prosentase pada neraca dan
laporan rugi laba secara umum menunjukkan adanya trend meningkat.
Berdasarkan kedua penelitian diatas, dapat diketahui alat analisis
yang digunakan adalah analisis rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas serta untuk mengkaji
perkembangan pos-pos pada neraca KUD menggunakan analisis trend
dalam prosentase dan analisis presentase per komponen. Alat analisis
tersebut hampir sama seperti yang digunakan oleh peneliti. Namun pada
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan rasio aktivitas seperti yang
digunakan pada kedua penelitian diatas. Penelitian-penelitian tersebut
dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan gambaran tentang keadaan
keuangan pada KUD sehingga dapat membantu perencanaan manajemen
keuangan pada periode mendatang.
2. Susu
Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar susu
(mammae), baik dari binatang maupun dari buah dada seorang ibu. Dalam
segi gizi, susu merupakan makanan yang terbaik bagi manusia dan hewan
itu sendiri. Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki
kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim,
keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi
manusia (Sediaoetama, 2004).
Berdasarkan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu, kualitas susu
di negara-negara barat dan maju lainnya digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu :
a. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1) jika jumlah bakteri
yang terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 100.000 setiap milliliter.
Bakteri-bakteri koli tidak lebih dari 10 /ml.
b. Susu kualitas B (No. 2, sedang) jika jumlah bakteri nya antara 100.000 –
1.000.000/ml, dan jumlah bakteri koli tidak lebih dari 10/ml.
c. Susu dengan kualitas C (No. 3, jelek) jika jumlah bakterinya lebih
daripada 1.000.000/ml (Saleh, 2004).
Menurut Mukhtar (2006), susu beserta produk-produk olahan susu
merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok bagi bangsa-bangsa di
negara maju. Semakin tinggi tingkat kehidupan dan kesejahteraan suatu
bangsa, akan semakin besar pula tingkat konsumsi susu dan produk-
produk olahan susu. Susu mengandung tiga komponen yang karakteristik,
yaitu laktosa, protein, dan lemak susu, disamping bahan-bahan lainnya,
seperti air, mineral, dan vitamin. Susu bukan saja penting artinya sebagai
sumber protein dan energi dalam tubuh. Demikian pula tentang kandungan
vitaminnya, tiada bahan pangan yang mengandung begitu banyak vitamin
selain susu. Hal yang sama juga terhadap kandungan mineral, seperti
11. Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
KUD Musuk.
12. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang (lebih dari satu tahun). Pada penelitian ini
yang termasuk aktiva tidak lancar adalah tanah, bangunan, kendaraan,
perlengkapan, akumulasi penyusutan.
13. Hutang adalah semua kewajiban keuangan KUD Musuk kepada pihak lain
yang belum terpenuhi.
14. Laba usaha (Sisa Hasil Usaha) adalah keuntungan bersih yang diperoleh
dari hasil usaha KUD Musuk selama satu tahun.
15. Pos adalah bagian dari neraca yang terdiri dari aktiva dan pasiva.
16. Komponen pada penelitian ini adalah seluruh bagian dari neraca dan
laporan laba rugi.
17. Tahun dasar merupakan tahun yang paling normal di antara tahun-tahun
yang dianalisa atau tahun yang paling awal dalam deretan laporan
keuangan yang dianalisa. Pada penelitian ini, tahun dasar adalah tahun
2005.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat. Data yang dikumpulkan
mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (Nazir, 2003).
Teknik pelaksanaan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi
kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan
dengan suatu fase spesifik. Studi kasus memusatkan perhatian pada suatu
kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diselidiki terdiri dari satu
unit (atau satu kesatuan unit) individu, kelompok, lembaga atau masyarakat
yang dipandang sebagai kasus (Nazir, 2003).
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di KUD Musuk karena KUD Musuk mulai tahun
1992 hingga saat ini dinyatakan sebagai KUD Mandiri Teladan Tingkat
Nasional, memiliki kelengkapan data-data keuangan sebagai bahan analisis,
serta atas dasar dari rekomendasi Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)
Kabupaten Boyolali. KUD Musuk terletak di Kecamatan Musuk yang
merupakan daerah penghasil susu sapi kedua terbesar di Kabupaten Boyolali
yang ditunjukkan pada Tabel 5, dimana para peternak sapi perah
menyalurkan hasil produksinya ke KUD Musuk Kabupaten Boyolali.
Tabel 5. Banyaknya Penerimaan Susu (liter) di Kabupaten Boyolali Tahun 2008
No Wilayah dan KUD Penerimaan Susu dari KUD 1 Kecamatan Selo 900.000 2 Kecamatan Ampel 1.260.000 3 Kecamatan Cepogo 5.400.000 4 Kecamatan Musuk 11.520.000 5 Kecamatan Boyolali 900.000 6 Kecamatan Mojosongo 12.420.000
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, 2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan KUD Musuk yang terdiri
dari neraca dan laporan rugi laba dari tahun 2005-2009, Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kabupaten Boyolali, BPS Kabupaten Boyolali, GKSI
Kabupaten Boyolali, serta sumber-sumber lain yang menunjang penelitian
ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca dan laporan rugi
laba dari tahun 2005-2009 serta data lain yang relevan dengan tujuan
penelitian.
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Rasio
Analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui kinerja keuangan
KUD adalah dengan analisis likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas dari
KUD.
1. Ukuran dasar likuiditas adalah sebagai berikut :
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi untuk
membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.
Rumus yang digunakan untuk mengukur rasio lancar adalah :
Rasio Lancar = %100 x Lancar HutangLancar Aktiva
Standar current ratio = 200%.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio Cepat adalah perbandingan antara aktiva lancar
dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini
menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar hutang yang
harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid.
Rumus yang digunakan untuk mengukur rasio cepat adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Rasio Cepat= %100Lancar Hutang
persediaan -lancar Aktiva´
Standar Quick Ratio > 100%
2. Analisis solvabilitas
a. Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva
Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva menunjukkan
seberapa besar aktiva koperasi yang dibiayai modal sendiri maupun
modal pinjaman. Perhitungan rasio menggunakan rumus di bawah
ini :
Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva = Aktiva TotalSendiri Modal
Ukuran standar rasio ini adalah 0,5.
b. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap
Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap menunjukkan
sejauh mana modal sendiri koperasi membiayai aktiva tetap,
dinyatakan sebagai perbandingan antara modal sendiri dengan
aktiva tetap. Perhitungan rasio menggunakan rumus di bawah ini :
Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap = Tetap Aktiva
Sendiri Modal
Nilai rasio yang baik adalah > 1,5
c. Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva
Rasio Total Hutang dengan total aktiva menunjuukan sejauh
mana nilai dari total aktiva yang dimiliki dibiayai oleh hutang.
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang total terhadap
total aktiva. Perhitungan rasio menggunakan rumus di bawah ini :
Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva = Aktiva TotalHutang Total
Nilai rasio yang baik adalah < 0,5.
d. Rasio Total Hutang dengan Modal Sendiri
Rasio Total Hutang dengan Modal Sendiri menunjukkan
perbandingan antara total hutang terhadap modal sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Perhitungan rasio menggunakan rumus di bawah ini Rasio Total
Hutang dengan Modal Sendiri = Sendiri Modal
Hutang Total
Nilai rasio yang baik adalah = 1.
3. Analisis rentabilitas
a. Rentabilitas ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk
menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) dari keseluruhan modal,
baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk
menghasilkan SHU. Rumus yang digunakan untuk mencari
rentabilitas ekonomis yaitu :
Rentabilitas ekonomis = % 100 x aktiva Total
bungadan pajak sebelum SHU
Standar yang digunakan untuk menilai ROI adalah 0,05
b. Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk
menghasilkan SHU dari sejumlah modal sendiri yang digunakan
untuk menghasilkan SHU. Rumus yang digunakan untuk mencari
rentabilitas modal sendiri yaitu :
Rentabilitas Modal Sendiri = % 100 x sendiri Modal
bungadan pajak setelah SHU
Standar yang digunakan untuk menilai ROE adalah 0,15
2. Analisis Trend Dalam Prosentase
Analisis trend dalam prosentase bertujuan untuk melihat
perkembangan tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan dalam
lima periode analisis, yaitu dari tahun 2005-2009. Analisis trend dalam
prosentase merupakan metode atau teknik analisis untuk mengetahui
tendensi keadaan keuangan apakah menunjukan tendensi naik, turun atau
tetap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Xn = 100% x QQ
b
a
Keterangan:
Xn = nilai indeks pos tertentu pada tahun yang dianalisis
Qa = nilai rupiah pos tertentu pada tahun yang dianalisis
Qb = nilai rupiah pos tertentu pada tahun dasar
3. Analisis Prosentase per Komponen
Analisis prosentase per komponen adalah metode analisis untuk
mengetahui prosentasi investasi pada masing-masing aktiva terhadap total
aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalan dan komposisi
perongkosan yang dihubungkan dengan jumlah penjualannya. Analisis ini
membandingkan pos-pos laporan keuangan dengan pos tertentu dalam
laporan yang sama dan dalam periode yang sama. Angka yang digunakan
sebagai dasar adalah total aktiva dan pasiva untuk pos-pos dalam neraca
dan total penjualan untuk pos perhitungan rugi laba. Analisis ini dilakukan
pada 5 periode keuangan.
Xm = 100% x QQ
i
r
Dimana :
Xm = hasil analisis pos tertentu
Qr = nilai rupiah pos yang dianalisis
Qi = nilai rupiah angka dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
IV. KONDISI UMUM KUD MUSUK KABUPATEN BOYOLALI
A. Sejarah Berdirinya KUD Musuk
KUD Musuk berdiri berdasarkan Inpres No : 4 Tahun 1973, tentang
BUUD/KUD di Desa Kembangsari Musuk oleh peternak sapi potong yang
berjumlah 30 orang.
KUD Musuk berdiri pada tahun 1973 dengan berbadan hukum No.
8463b/BH/PAD/KWK.II/XII/96 tertanggal 31 Desember 1996. KUD ini
terletak di lereng Gunung Merapi yang mempunyai ketinggian 250-1200 m, di
atas permukaan laut, tepatnya di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
Kecamatan Musuk merupakan daerah yang memiliki potensi usaha peternakan
sapi perah, sehingga sangat berperan bagi penduduk di Kecamatan Musuk
yang sebagian bermatapencaharian sebagai petani dan peternak sapi perah,
terutama membantu dalam permodalan dan proses pemasaran.
KUD Musuk pada awal berdirinya pada tahun 1973 masih berbentuk
BUUD dan hanya beranggotakan 30 orang dan hanya memiliki 1 unit usaha
yaitu saprotan (sarana produksi tanaman). Pada tahun 1980 KUD Musuk
mendapatkan bantuan dari Presiden RI yaitu berupa kredit sapi potong dan
sapi perah. Kemudian seiring waktu unit usaha yang dikembangkan bertambah
antara lain pengembangan kredit candak kulak (KCK). Pada tahun 1985 KUD
mulai membudidayakan sapi perah dan dari hasil budidaya tersebut
memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan KUD ini. Sekitar tahun
1990 KUD Musuk mampu menampung susu dari para peternak mencapai 33-
34 ton per hari. Dan KUD ini berkembang menjadi KUD susu terbesar di
Jateng, dan pada tahun yang sama KUD Musuk menerima piagam sebagai
KUD Mandiri dari Menteri Koperasi RI, atas keberhasilannya mencapai
tingkat kemandirian. Pada tahun 1991 mendapat penghargaan sebagai KUD
Mandiri Terbaik Tingkat Nasional dan mulai tahun 1992 hingga saat ini
dinyatakan sebagai KUD Mandiri Teladan Tingkat Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
B. Tujuan KUD Musuk
KUD Musuk mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Ikut aktif melaksanakan program pemerintah dalam rangka pembangunan
ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan.
2. Membimbing, membina dan mengarahkan anggota (masyarakat)
pedesaan untuk melaksanakan kegiatan secara kooperatif.
3. Menciptakan tiga sehat koperasi, yaitu sehat organisasi, sehat manajemen
dan sehat usaha.
C. Keorganisasian
1. Rapat Anggota Tahunan
Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan alat perlengkapan
organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat
Anggota Tahunan ini diselenggarakan minimal satu kali dalam satu tahun
sebagai pertanggungjawaban pengurus terhadap anggota. Rapat anggota
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menetapkan Anggaran Dasar atau perubahannya dan kebijaksanaan
umum.
b. Memilih atau mengangkat dan memberhentikan pengurus dan badan
pengawas.
c. Menetapkan rencana kerja, anggaran belanja, pengesahan neraca dan
kebijaksanaan pengurus.
d. Membagikan SHU pada anggota.
e. Hal-hal lain yang ditetapkan oleh Anggaran Dasar.
2. Pengurus
Pengurus KUD Musuk dipilih dari dan oleh anggota dengan masa
jabatan lima tahun. Pengurus terdiri dari Ketua I dan II, Sekretaris,
Bendahara dan Pembantu Umum. Pengurus bertanggung jawab kepada
rapat anggota. Pengurus koperasi mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Memimpin organisasi dan usaha koperasi serta mewakili koperasi di
muka dan di luar pengadilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Melaksanakan keputusan rapat anggota, baik yang menyangkut
bidang-bidang organisasi maupun usaha.
c. Memberikan pelayanan kepada anggota dalam usahanya
memperoleh peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
d. Mempertanggung jawabkan hal-hal yang dikerjakan selama
menjabat sebagai pengurus dan mempunyai kewajiban melaporkan
hal tersebut kepada Rapat Anggota Tahunan (RAT).
e. Melaporkan secara tertulis kepada badan pengawas.
f. Mengambil tindakan yang dianggap perlu dan tanggung jawab
kepentingan dan kemanfaatan koperasi.
g. Mengadakan daftar anggota pengurus menurut ketentuan yang telah
ditetapkan.
h. Menjaga kerukunan anggota.
3. Badan Pengawas
Badan Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dengan masa
kerjanya lima tahun, jumlahnya ada tiga orang. Jabatan badan pengawas
tidak boleh merangkap dengan jabatan sebagai pengurus, agar ada
pemisahan yang tegas antara pengawas dan tugas pelaksanaan. Badan
Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
Badan pengawas koperasi bertugas sebagai berikut:
a. Melakukan pegawasan terhadap seluruh kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi.
b. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan koperasi.
c. Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasannya.
d. Badan pengawas memiliki wewenang sebagai berikut:
e. Mengamati, meneliti, mengawasi dan memeriksa semua catatan yang
ada pada koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.
f. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
g. Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai bidang
keuangan dan persediaan barang serta kekayaan perusahaan.
Hasil pengawasan badan pengawas dirahasiakan pada pihak ketiga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
4. Unit Usaha
Untuk melayani dan memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat,
KUD Musuk memiliki berbagai unit usaha antara lain:
a. Unit Usaha Susu
Mengurus pelayanan pengelolaan susu dari anggota untuk
kebutuhan anggota.
b. Unit Usaha Simpan Pinjam
Usaha perkreditan dilaksanakan untuk membantu permodalan
bagi para anggota yang mempunyai mata pencaharian: peternak sapi
perah, bakul, dan pedagang dengan cara yang sangat mudah untuk
mendapatkan kredit atau pinjaman.
c. Unit Usaha Ternak
Mengusahakan dan mengadakan kredit sapi perah yang
dibutuhkan oleh peternak sapi perah dan pengadaan pakan
konsentrat.
d. Unit Usaha Angkutan
Mengurus pelayanan dan penyediaan sarana jasa angkutan
barang untuk memudahkan anggota dalam pengiriman susu kepada
KUD.
e. Unit Usaha Waserda
Mengurus pelayanan tentang penyediaan dan penyaluran
sarana-sarana produksi dan kebutuhan pokok sehari-hari.
f. Unit Usaha Saprotan
Menyediakan berbagai sarana produksi tanaman untuk
kebutuhan anggota.
g. Unit Usaha Listrik
Melaksanakan pencatatan atas penerimaan pembayaran listrik
pedesaan dari anggota.
D. Keanggotaan
Anggota KUD Musuk adalah warga yang bertempat tinggal di wilayah
koperasi dan sekitarnya. Warga yang dimaksudkan adalah warga dengan mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
pencaharian sebagai petani, bakul/pedagang, pengrajin, pengusaha, pengawai
negeri sipil/TNI, peternak dan yang mendapat pelayanan dari koperasi.
KUD Musuk memiliki wilayah kerja se-wilayah Kecamatan Musuk
yang terdiri dari 20 desa. Perkembangan keanggotaan per desa KUD Musuk
adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Jumlah Anggota KUD Musuk dari Tahun 2005-2009
Berdasarkan Tabel 12 diatas dapat diketahui bahwa nilai rasio
total hutang dengan modal sendiri pada KUD Musuk sudah
tergolong baik karena telah memenuhi standar yaitu kurang dari
100%. Semaikin kecil nilai rasio total hutang dengan modal sendiri
maka semakin baik, karena menunjukkan bahwa semua hutang
yang dimiliki KUD Musuk dapat dijamin sepenuhnya oleh modal
sendiri. Pada KUD Musuk, nilai rasio ini meningkat dari tahun ke
tahun, namun masih tergolong baik karena masih memenuhi
standar. Dapat dilihat nilai rasio terendah dicapai pada tahun 2005
yaitu sebesar 61,47% dan yang tertinggi dicapai pada tahun 2009
sebesar 77,56% yang berarti setiap Rp 100,00 modal sendiri
digunakan untuk membiayai Rp 77,56 total hutang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Secara umum, nilai rasio total hutang dengan modal sendiri
berada di bawah standar yaitu 100%. Pada tahun dasar, nilai rasio
mencapai 61,47% yang berarti setiap Rp 61,47 modal sendiri
digunakan untuk menjamin Rp 1,00 hutang koperasi. Nilai rasio
yang berada dibawah 100% menunjukkan bahwa koperasi masih
memiliki kelebihan modal sendiri atas hutangnya.
Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat digambarkan nilai
rasio solvabilitas pada KUD Musuk selama 5 tahun adalah sebagai
berikut:
Gambar 3. Perkembangan Rasio Solvabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009
Berdasarkan analisis solvabilitas, rasio modal sendiri dengan total
aktiva, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap, rasio total hutang
dengan total aktiva, dan rasio total hutang dengan modal sendiri berada
dalam keadaan baik karena telah memenuhi standar. Keadaan
solvabilitas yang baik menunjukkan KUD Musuk telah dapat
memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya dengan tepat waktu.
Hal ini dapat lebih menarik kreditur jangka panjang untuk
meminjamkan modal kepada KUD Musuk.
c. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas diukur untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva atau modal. Penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
rentabilitas menggunakan dua cara, yaitu rentabilitas ekonomi dan
rentabilitas modal sendiri.
1) Rentabilitas Ekonomis/ Return of Investment (ROI)
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk
menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing
maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan SHU.
Tabel 13. Hasil Perhitungan Return of Investment (ROI) KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009
Tahun
SHU sebelum pajak
Total Aktiva
ROI
Standar
1 2 3 4 = 2/3 x 100%
5
2005 149.236.402,82 8.668.902.567,86 1,72%
2006 148.700.377,93 8.912.987.277,29 1,67%
2007 144.316.821,14 9.251.473.714,68 1,56% 5%
2008 106.979.881,81 9.729.873.999,20 1,10%
2009 105.370.373,01 9.868.277.876,01 1,07%
Rata-rata 130.920.771,34 9.286.303.087,01 1,42%
Sumber: Analisis Data Sekunder
Dari tabel 13 dapat diketahui rata-rata ROI adalah sebesar
1,42 % yang menunjukkan bahwa setiap Rp 100,00 total aktiva
yang digunakan dalam usaha koperasi akan menghasilkan laba
sebesar Rp 1,42. ROI terbesar dicapai pada tahun 2005 yaitu
sebesar 1,72 %. Nilai ROI terus menurun pada tahun 2006 sampai
2009 yaitu sebesar 1,07%. Secara keseluruhan ROI dari KUD
belum dapat memenuhi standar yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu sebesar 5 % hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
koperasi dalam menghasilkan SHU sebelum pajak dari total
aktivanya masih kurang.
Analisa rentabilitas ekonomis atau yang sering disebut
Return of Investment (ROI), adalah salah satu bentuk dari alat
analisis yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam
aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
menghasilkan laba (SHU). Pada KUD Musuk dari tahun 2005 –
2009, nilai ROI yang dicapai selalu bernilai positif. Nilai positif
dalam ROI memiliki arti bahwa koperasi telah dapat menghasilkan
laba dari total aktiva yang dimiliki. Meskipun demikian, nilai ROI
pada KUD Musuk kurang memenuhi standar, yaitu 5%. Hal ini
menunjukkan bahwa KUD kurang efisien dalam menggunakan
aktiva untuk menghasilkan laba.
2) Rentabilitas Modal Sendiri/ Return of Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan SHU melalui penggunaan seluruh
modal sendiri.
Tabel 14. Hasil Perhitungan Return of Equity (ROE) KUD Musuk Kabupaten Boyolali tahun 2005-2009
Tahun
SHU setelah pajak
Modal Sendiri
ROE
Standar
1 2 3 4 = 2/3 x 100%
5
2005 130.882.545,17 5.368.850.140,27 2,44%
2006 120.397.234,39 5.422.981.973,91 2,22%
2007 128.397.183,27 5.480.511.533,18 2,34% 15%
2008 97.687.845,61 5.512.143.444,07 1,77%
2009 95.776.173,01 5.557.705.454,08 1,72%
Rata-rata 114.628.196,29 5.468.438.509,10 2,10%
Sumber: Analisis Data Sekunder
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ROE
adalah sebesar 2,10 % yang berarti setiap Rp 100,00 modal sendiri
yang digunakan akan menghasilkan laba sebesar Rp 2,10. Nilai
ROE pada KUD Musuk selama 5 tahun mengalami penurunan.
Pada tahun 2007 nilai ROE sempat meningkat dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar 2,34%. Nilai ROE terendah dicapai pada
tahun 2009 yaitu sebesar 1,72%. Secara keseluruhan, nilai ROE
pada KUD Musuk tergolong buruk karena kurang dari standar
yang ditentukan, yaitu 15%. Hal ini menunjukkan kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
KUD dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba
belum efisien.
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan koperasi
untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang
digunakan. Rentabilitas modal sendiri lebih sering dikenal dengan
sebutan ROE (Return of Equity). Seperti pada hasil analisis ROI,
nilai ROE pada KUD Musuk juga masih dibawah standar 15%. Hal
ini menunjukkan bahwa koperasi belum mampu mengembalikan
investasi modal secara baik.
Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat digambarkan nilai
rasio rentabilitas pada KUD Musuk selama 5 tahun adalah sebagai
berikut:
Gambar 4. Perkembangan Rasio Rentabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009
Berdasarkan analisis rentabilitas pada KUD Musuk, diketahui
bahwa koperasi kurang dapat menghasilkan laba secara efisien. Hal ini
dapat mempengaruhi para investor untuk tidak menanamkan modalnya
ke koperasi karena kurang menghasilkan laba.
B. Analisis Trend Dalam Prosentase
Analisis trend dalam prosentase bertujuan untuk melihat
perkembangan tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan dalam
lima periode analisis, yaitu dari tahun 2005-2009. Analisis trend
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
merupakan metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan tendensi naik, turun atau tetap.
a. Trend Dalam Prosentase pada Neraca
Analisis trend dalam prosentase menunjukkan suatu pos
memiliki kecenderungan menurun, meningkat, atau tetap, serta
menunjukkan kecenderungan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan. Pada analisis trend neraca, dapat diketahui keadaan
tiap-tiap pos pada neraca berdasarkan tahun dasar. Hasil perhitungan
analisis trend dalam prosentase pada neraca adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 15. Hasil Perhitungan Analisis Trend Dalam Prosentase Pada
Neraca Keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009
Pos-Pos
Analisis Trend
2006 2007 2008 2009 Aktiva Lancar Kas dan Bank 368,82% 125,14% 108,77% 190,46% Simpanan Jangka Pendek 199,47% 22,54% 112,48% 112,67% Piutang Anggota 99,61% 116,42% 132,52% 130,57% Piutang Bukan Anggota 98,77% 443,14% 472,34% 536,08% Piutang lain-lain 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Penyisihan PTT 108,33% 118,15% 129,63% 143,33% Persediaan 109,66% 5,91% 32,34% 3,63% Jumlah Aktiva Lancar 117,43% 116,50% 134,23% 135,96% Investasi Jangka Panjang Simpanan pada puskud 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Simpanan pada Inkud 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Simpanan pada GKSI 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Penyertaan 100,00% 20,60% 20,60% 20,60% Jumlah Investasi Jangka Panjang 100,00% 98,53% 98,53% 98,53% Aktiva Tetap Tanah 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Bangunan 100,00% 102,11% 102,11% 102,11% Kendaraan 84,57% 92,71% 87,72% 87,58% Peralatan 100,00% 100,00% 103,67% 108,05% Akumulasi Penyusutan 109,45% 106,46% 117,06% 127,71% Jumlah Aktiva Tetap 84,55% 92,32% 83,35% 77,22% Aktiva Lain-lain 100,44% 112,77% 118,94% 127,87% Aktiva dititipkan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Aktiva titipan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Hutang Titipan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% TOTAL AKTIVA 102,82% 106,72% 112,24% 113,84%
Hutang Lancar Hutang bukan anggota 70,78% 59,46% 176,30% 434,47% Hutang Bank 100,00% 100,00% 99,87% 99,87% Dana-dana SHU 106,20% 108,57% 115,63% 91,72% Simpanan Anggota 69,99% 159,03% 302,77% 370,59% Biaya YMH Dibayar 139,63% 80,40% 55,16% 19,01% Jumlah Hutang Lancar 101,96% 92,04% 110,26% 145,43% Hutang Jangka Panjang Hutang Bank 97,11% 77,46% 76,63% 76,63% Hutang Bukan Anggota 113,95% 177,09% 409,26% 445,10% Hutang Anggota 111,43% 137,13% 111,50% 86,43% Jumlah Hutang Jangka Panjang 107,30% 123,31% 134,94% 124,60% Ekuitas Simpanan Pokok 99,66% 115,06% 97,61% 97,52% Simpanan Wajib 106,46% 109,51% 116,57% 120,84% Cadangan 101,10% 101,96% 103,05% 103,87% SHU Tahun berjalan 91,99% 98,10% 74,64% 73,18% Jumlah Ekuitas 101,01% 102,08% 102,67% 103,52% TOTAL HUTANG DAN EKUITAS 102,82% 106,72% 112,24% 113,84%
Sumber: Analisis Data Sekunder (Lampiran 1)
*Penyisihan PTT : Penyisihan piutang tak tertagih *Biaya YMH Dibayar : Biaya yang masih harus dibayar *Simpanan pada Puskud : Simpanan pada pusat KUD *Simpanan pada Inkud : Simpanan pada induk KUD
Pada aktiva lancar yang terdiri dari pos kas, simpanan jangka
pendek, piutang anggota, piutang bukan anggota, penyisihan piutang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tidak tertagih dan persediaan mengalami perubahan tiap tahunnya. Kas
dan bank memiliki trend yang meningkat dari dari tahun dasarnya,
yaitu tahun 2005. Simpanan jangka pendek tertinggi pada tahun 2006
yaitu mencapai 199,47% dan kemudian menurun drastis sebesar
22,54% pada tahun 2007. Kemudian simpanan jangka pendek
menunjukkan trend meningkat pada tahun 2008 dan 2009. Piutang
anggota dan bukan anggota meningkat dari tahun ke tahun seiring
dengan bertambahnya jumlah anggota KUD Musuk. Investasi jangka
panjang dari KUD Musuk berupa simpanan pada Puskud, Inkud,
GKSI, dan penyertaan. Simpanan pada Puskud, Inkud dan GKSI tidak
mengalami perubahan. Penyertaan mengalami trend turun mulai dari
tahun 2007 sebesar 20,60% dan konstan sampai tahun berjalan.
Aktiva tetap yang dimiliki oleh koperasi yaitu tanah, bangunan,
kendaraan, peralatan dan akumulasi penyusutan bangunan dan
peralatan. Aktiva tanah tidak bertambah. Bangunan mengalami trend
naik karena nilai bangunan bertambah karena bangunan telah
mengalami pembangunan lebih lanjut. Kendaraan mengalami trend
turun. Peralatan mengalami trend naik karena adanya penambahan
peralatan. Jumlah akumulasi penyusutan bertambah sesuai dengan
bertambahnya aktiva tetap yang dimiliki oleh KUD. Aktiva lain-lain
mengalami trend yang meningkat tiap tahunnya nilai tertinggi dicapai
pada tahun 2009 yaitu sebesar 127,87%. Aktiva yang dititipkan, aktiva
titipan dan hutang titipan tidak mengalami perubahan.
Pada pos hutang lancar, hutang bukan anggota dan simpanan
anggota meningkat tajam pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan
bertambahnya anggota baru pada KUD Musuk. Hutang bank memiliki
trend yang cenderung turun. Dana-dana SHU menunjukkan tendensi
yang meningkat sampai tahun 2008 hingga mencapai 115,63%, namun
turun drastis pada tahun 2009 yaitu mencapai 91,72%. Biaya yang
masih harus dibayar menunjukkan trend yang terus menurun dari tahun
ke tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Pos hutang jangka panjang menunjukkan trend meningkat dari
tahun 2006 sampai 2008 dan menurun pada tahun 2009. Komponen
hutang bank dari tahun ke tahun menunjukkan trend menurun, hal ini
karena koperasi telah membayar sebagian besar hutang bank. Hutang
bukan anggota menunjukkan tendensi meningkat dari tahun ke tahun.
Hutang anggota bersifat fluktuatif dari tahun ke tahun dengan nilai
trend terkecil adalah pada tahun 2009 sebesar 86,43%.
Simpanan pokok selalu berubah-ubah setiap tahun hal ini
dikarenakan adanya anggota yang keluar atau masuk ke KUD Musuk.
Sedangkan simpanan wajib bertambah dari tahun ke tahun. Cadangan
menunjukkan trend yang selalu menurun. SHU tahun berjalan
menurun karena menurunnya usaha KUD Musuk.
b. Trend Dalam Prosentase Pada Laporan Rugi Laba
Analisis prosentase per komponen adalah metode analisis untuk
mengetahui prosentasi investasi pada masing-masing aktiva terhadap
total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalan dan
komposisi biaya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah
penjualannya. Berikut adalah hasil analisa trend dari laporan rugi laba.
Tabel 16. Hasil Perhitungan Analisis Trend Dalam Prosentase Pada Laporan Rugi Laba KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009
Pos-pos
Analisis Trend
2006 2007 2008 2009
Penjualan dan Pendapatan 88,15% 101,20% 147,45% 28,61%
Harga Pokok Penjualan 88,49% 103,63% 152,76% 16,45%