Page 1
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN
2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Bernadeta Putri Ismawati
NIM: 151134110
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN
2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Bernadeta Putri Ismawati
NIM: 151134110
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu menyertai
dan menuntun setiap langkah saya dalam mengerjakan skripsi ini.
Untuk kedua orang tua tersayang Bapak Yanuarius Mislam dan Ibu
Margaretha Suwarti yang selalu memberikan motivasi kepada saya untuk
selalu semangat dalam mengerjakan skripsi, serta selalu mendoakan yang
terbaik untuk saya.
Adikku Rosalia Cahyaningrum yang selalu memberikan motivasi serta
selalu memberikan saya semangat saat saya sedang putus asa.
Nenekku tersayang Elisabeth Kalimi yang selalu mendoakan saya dan
memberi motivasi saya.
Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, dan Ibu Brigitta Erlita
Tri Anggadewi, M.Psi yang selalu mendampingi dan memberikan
bimbingan, serta selalu memotivasi saya dan memberikan masukan
selama mengerjakan skripsi ini.
Kekasihku Aditya Aprilianto yang selalu memberikan saya semangat,
selalu menghibur, mendengarkan keluh kesah saya, dan selalu memberi
saya motivasi agar selalu berusaha dan tidak lupa untuk berdoa.
Temanku Maria Dwi Hani, Nafa Rupita, dan Diana Putri Utami yang
selalu memberi dukungan, semangat, dan memotivasi.
Bayu Purnama Sari dan Bernadeta Ika Meilianawati yang selalu
mengajariku dan memberikan motivasi.
Seluruh keluarga dan teman-temanku yang selalu setia mendengarkan
keluh kesahku, memberikan semangat, dan memotivasi saya agar tidak
mudah putus asa.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
v
MOTTO
Proses tidak akan pernah mengkhianati hasil
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersusah-susah dahulu,
bersenang-senang kemudian.
Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tak kenal putus asa
“Lakukanlah yang terbaik, sehingga aku tak akan menyalahkan diriku
sendiri atas segalanya.” (Magdalena Neuner)
Jika orang lain bisa, maka aku juga termasuk bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
membuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juni 2019
Penulis
Bernadeta Putri Ismawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bernadeta Putri Ismawati
Nomor Mahasiswa : 151134110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV TAHUN AJARAN 2018/2019
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Juni 2019
Yang menyatakan
Bernadeta Putri Ismawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
viii
ABSTRAK
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV TAHUN AJARAN 2018/2019
Bernadeta Putri Ismawati
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana perencanaan
pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV; (2)
Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan
pembelajaran di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV: (3) Bagaimana penilaian
berpikir tingkat tinggi di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian
studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 23 siswa kelas IV di SD Mlati
(Nama disamarkan). Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan observasi,
dokumentasi, wawancara, dan kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru kelas IV sudah menggunakan indikator
kata kerja keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2) Pelaksanaan pembelajaran guru
kelas IV sudah mengarah pada pembelajaran keterampilan tingkat tinggi yang
memuat 4C; (3) Pelaksanaan penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi
dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir tingkat rendah.
Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan
Pembelajaran, Pelaksanaan penilaian kelas, dan Keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
ix
ABSTRACT
ANALYSIS OF HIGH ORDER THINKING SKILLS ON THEMATIC
LEARNING ON CLASS IV ACADEMIC YEAR 2018/2019
Bernadeta Putri Ismawati
Sanata Dharma University
2019
The objectives of this research are: (1) How is the planning of high-level
thinking learning in one of the elementary schools at SD Mlati (Name disguised)
class IV; (2) How is the application of high-level thinking skills in the
implementation of learning at SD Mlati (Name disguised) class IV: (3) How is the
assessment of high order thinking skills at SD Mlati (Name disguised) class IV.
This research is a qualitative research with case study research design.
The subjects in this study was 23 fourth grade students at SD Mlati (Name
disguised). The data in this study was gathered by observations, documentation,
interviews, and questionnaires.
The results of this research showed that: (1) The design of the Learning
Implementation Plan (RPP) by teacher already used the verb of higher order
thinking skills; (2) The learning implementation of class IV teacher learning of
higher order thinking skills that contain 4C; (3) The implementation of class
assessments (evaluation questions) is still dominated by indicators that use lower
order thinking skills.
Keywords: Learning Implementation Plan (RPP), Learning Implementation,
Implementation of class assessment, and Higher Order Thinking Skills.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran
Tematik Kelas IV Tahun Ajaran 2018/2019.”
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penulisan ini peneliti menyadari banyak pihak yang telah
membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd selaku Wakil Ketua Prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen
pembimbing 1 atas segala kebaikan yang penuh kasih dan kesabaran
dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi.
5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi., selaku dosen pembimbing 2
yang banyak memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi.
6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma yang dengan penuh kasih dan kesabaran memberikan ilmu selama
perkuliahan
7. Bapak dan Ibu di sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu segala
administrasi yang telah dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Kepala Sekolah di Sekolah Dasar yang telah memberikan izin
peneliti untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xi
9. Guru Kelas Sekolah Dasar yang memberikan izin peneliti melakukan
penelitian dan memberikan waktu selama peneliti membutuhkan data dari
guru kelas.
10. Segenap siswa kelas IV di Sekolah Dasar yang telah bersedia membantu
dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.
11. Seluruh teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2015, atas
kerjasama, usaha, dan kecerian selama perkuliahan.
Selain ucapan terimakasih, penulis juga mengucapkan permohonan maaf
karena penulis menyadari akan adanya kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan adanya masukan, kritik, dan saran guna memperbaiki penyusunan
skripsi ini.
Yogyakarta, 17 Juni 2019
Penulis
Bernadeta Putri Ismawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ….………….…….. vii
ABSTRAK………………………………………………………………... viii
ABSTRACT ………………………….…………………………………… ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………........ 7
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………. 8
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….….. 8
1.5 Asumsi Penelitian ………………………………………………… 9
1.6 Definisi Operasional ……………………………….…………….. 9
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………… 11
2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………… 11
2.1.1 Teori yang Mendukung ………………………………….… 11
a. Kurikulum 2013 ……………………………...………... 11
b. Berpikir Tingkat Tinggi …………………...…………... 20
c. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(Higher Order Thingking Skills) …………………….… 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiii
d. Lower Order Thinking Skill (LOTS) …………………… 26
e. Pembelajaran Tematik ………………………………….. 28
2.1.2 Penelitian yang Relevan …………………………………… 32
2.2 Kerangka Berpikir ……………………………………………….. 36
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….. 38
3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………….. 38
3.2 Setting Penelitian ………………………………………………… 39
3.3 Desain Penelitian ……………………………………………….… 39
3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. 40
3.5 Instrumen Penelitian ……………………………………………… 43
3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas …………………………………. 59
3.7 Teknik Analisis Data ……………………………………………... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………. 63
4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………… 63
4.1.1 Analisis Keterampilan Tingkat Tinggi pada
Perenncanaan Pembelajaran (RPP) …………………….… 63
4.1.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
di Kelas ……………………………………………..……. 70
4.1.2.1 Hasil Kuisioner Siswa …………………………… 70
4.1.2.2 Hasil Kuisioner Guru ……………………………. 73
4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru ………………………….. 75
4.1.2.4 Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas …………. 79
4.1.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Penilaian Pembelajaran ……………………………. 86
4.2 Pembahasan ……………………………………………….…….. 94
4.2.1 Analisis Keterampilan Tingkat Tinggi pada
Perenncanaan Pembelajaran (RPP) ……………….…….. 94
4.2.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
di Kelas …………………………………………...…….. 99
4.2.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Penilaian Pembelajaran ……………………….…… 106
BAB V PENUTUP ……………………………………………………... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xiv
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………. 112
5.2 Keterbatasan Penelitian ………………………………………….. 113
5.3 Saran ……………………………………………………………... 113
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 114
LAMPIRAN ……………………………………………………………... 117
RIWAYAT PENELITI ………………………………………………..... 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pedoman Analisis Desain RPP ………………………………… 44
Tabel 3.2 Pedoman Observasi …………………………………………….. 47
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara …………………………………………... 49
Tabel 3.4 Pedoman Kuesioner Guru ……………………………………… 52
Tabel 3.5 Pedoman Kuesioner Siswa ……………………………………... 54
Tabel 3.6 Pedoman Analisis Soal Evaluasi ……………………………….. 57
Tabel 3.7 Hasil Hitung Interval …………………………………………… 62
Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP
Tematik Kelas IV ………………………………………………. 65
Tabel 4.2 Hasil Analisis Langkah-langkah Kegiatan Inti pada
RPP Tematik Kelas IV …………………………………………. 66
Tabel 4.3 Hasil Hitung Interval Kuesioner Siswa ………………………… 71
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV Terhadap
Pelaksanaan Pembelajaran 4C …………………………………. 71
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru …………………………………. 73
Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Guru Terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran 4C ……………………………………………….. 73
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Guru …………………………………………. 75
Tabel 4.8 Hasil Analisis Observasi Proses
Pembelajaran di Kelas IV ……………………………………… 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Indikator HOTS ……………………………………… 23
Gambar 2.2 Bagan Indikator LOTS ……….……………………………… 27
Gambar 2.3 Kerangka Penelitian Yang Relevan …………………………. 35
Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir ……………………………………… 37
Gambar 4.1 Diagram Hasil Kuesioner Siswa …………………………….. 71
Gambar 4.2 Diagram Hasil Perhitungan Kuesioner Guru ……………....... 73
Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Mata Pelajaran PPKn …………………………………. 87
Gambar 4.4 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah
Semester pada Soal Pilihan Ganda PPKn ……………….…. 87
Gambar 4.5 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Isian Singkat PPKn ……………………………… 88
Gambar 4.6 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Essay PPKn ……………………………………… 88
Gambar 4.7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia …………………….. 89
Gambar 4.8 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Essay 1 Bahasa Indonesia ……………………….. 90
Gambar 4.9 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Essay 2 Bahasa Indonesia ……………………….. 90
Gambar 4.10 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia ……….………… 91
Gambar 4.11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Mata Pelajaran IPA ……………………………………. 92
Gambar 4.12 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Pilihan Ganda IPA ………………………………. 92
Gambar 4.13 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Isian Singkat IPA ……………………………....... 93
Gambar 4.14 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
xvii
pada Soal Essay IPA ………………………………………... 93
Gambar 4.15 Diagram Hasil Analisis HOTS pada
Penilaian Tengah Semester …………………………………. 94
Gambar 4.16 Analisis Indikator oleh Peneliti dan
Dua Rekan Peneliti …………………………………………. 96
Gambar 4.17 Analisis Indikator oleh Peneliti dan
Dua Rekan Peneliti …………………………………………. 96
Gambar 4.18 Analisis Langkah-langkah Kegiatan Inti oleh
Peneliti dan Dua Rekan Peneliti ……………………………. 98
Gambar 4.19 Dokumentasi Proses Pembelajaran di Kelas IV ………...….. 99
Gambar 4.20 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C1 …….. 108
Gambar 4.21 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C3 …….. 109
Gambar 4.22 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C2 …….. 110
Gambar 4.23 Contoh Soal HOTS ……………………………………….. 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………………………………………..... 118
Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ……………..... 119
Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ………………… 120
Lampiran 3B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ………………… 121
Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru …………………. 122
Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru …………………. 123
Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman
Wawancara Guru ………………………………………….. 124
Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman
Wawancara Guru ………………………………………….. 125
Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi
Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………… 126
Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi
Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………… 127
Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP ………...… 128
Lampiran 8A Hasil Validasi Instrumen Analisis
Soal Evaluasi PTS ………………………………………….. 129
Lampiran 8B Hasil Validasi Instrumen Analisis
Soal Evaluasi PTS …………………………………………... 130
Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP …………………… 131
Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ………………………………… 136
Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa …………………………………… 141
Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa …………………………………….. 142
Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa ……………………………………. 143
Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa ………………………………….… 144
Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa …………………... 145
Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa ……………….. 152
Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru ……………………………………... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
xix
Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru …………………………………….. 154
Lampiran 14C Hasil Kuesioner Guru …………………………………….. 155
Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru ………………….. 156
Lampiran 16 Hasil Anlisis Skala Likert Kuesioner Guru ………………… 159
Lampiran 17 Pedoman Wawancara Guru ………………………………… 160
Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ………………… 163
Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 170
Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 171
Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 172
Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP ………………………………. 173
Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ………………... 174
Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ………………... 175
Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ……………….. 176
Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ……………….. 177
Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ……………….. 178
Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ………………………………… 179
Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 188
Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ………………………………. 189
Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 190
Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 191
Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 192
Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 193
Lampiran 23G Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 194
Lampiran 23H Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
xx
Penilaian Tengah Semester ………………………………. 195
Lampiran 23I Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ………………………………. 196
Lampiran 23J Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 198
Lampiran 23K Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 199
Lampiran 23L Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester ……………………………… 200
Lampiran 23M Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi
Penilaian Tengah Semester Keseluruhan ………………... 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum abad-21 yaitu kurikulum tuntutan dunia masa depan yang
menuntut siswa untuk memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah,
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi dengan siswa yang
lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama yang baik dengan siswa
lain, dan memiliki kemampuan berkreativitas (Sani, 2019: 54). Guru
memiliki peran untuk mempersiapkan masa depan siswa yang tidak pernah
diketahui masa depannya, apa pekerjaannya, masalah apa yang akan
dihadapi. Guru bertugas menuntut siswa untuk memahami atau menguasai
materi, tetapi guru juga harus memperhatikan dan mengembangkan
kemampuan siswa dalam belajar untuk mempersiapkan masa depan siswa
dengan bekal kemampuan yang dimiliki siswa.
Berdasarkan hasil observasi, guru di Sekolah Dasar (SD) hanya
menerapkan pembelajaran yang mengasah kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi saja. Pada zaman sekarang guru
seharusnya juga mengasah kemampuan siswa untuk berkreativitas dan
berpikir kritis agar siswa mampu berpikir secara kritis dalam memecahkan
masalah. Keterampilan berpikir kritis sangat penting dalam abad ke-21
yakni pada era informasi dan teknologi dimana berbagai informasi harus
dapat disaring secara cerdas dan kritis. Oleh karena itu, sumber daya
manusia harus dibekali keterampilan intelektual yang fleksibel, mampu
menganalisis dan mengevaluasi berbagai informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi (Sani, 2019: 53).
Pada zaman sekarang, banyak anak-anak SD yang tidak memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Permasalahan berpikir tingkat tinggi
untuk anak-anak Indonesia dapat dilihat dari Tes Programme for
International Student Assessment (PISA). Tes PISA mencakup
kemampuan dalam membaca, matematika, dan IPA yang ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
2
untuk peserta didik di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (Sani,
2019: 255). Sampel tes PISA dilakukan secara acak di 400 sekolah
(Sicilia, 2017: 1). Contoh soal pisa yaitu “Jelaskan mengapa grafik yang
menunjukkan rata-rata pertumbuhan tinggi badan remaja putri mengalami
perlambatan setelah usia 12 tahun?” (Hastika, 2017). Laporan OECD,
hasil tes PISA 2015 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat
64 dari 72 negara (Sicilia, 2017). Laporan OECD dan UNDP
menyampaikan bahwa penguasaan literasi sebagai penanda umum dari
mutu pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.
Sekolah di Indonesia, menunjukkan bahwa praktik pembelajaran di
sekolah-sekolah kita belum mampu untuk menerapkan taksonomi Bloom
C4 – C6 agar siswa mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Pernyataan tersebut didukung oleh teori Sani (2019: 255) bahwa
rendahnya capaian dalam tes PISA disebabkan karena pembelajaran di
Indonesia pada umumnya belum berbasis HOTS. Hasil tes PISA 2015
menunjukkan bahwa Indonesia sangat rendah tingkat literasi dasar yang
memperlihatkan adanya persoalan dalam praktik belajar mengajar. Literasi
adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam
membaca , menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Jika guru membiasakan siswa untuk
membaca secara kritis dan membaca untuk memahami, serta membiasakan
memberi soal menggunakan tingkatan taksonomi Bloom C4 - C6 dari
sejak SD kelas IV, maka skor tes PISA tidak mungkin di peringkat
terahkir.
Taksonomi Bloom adalah konsep pembelajaran yang menyentuh tiga
domain yang menunjang keutuhan pemahaman dan kemandirian anak
didik, yakni domain kognitif (cognitive domain), domain afektif (affective
domain), dan domain psikomotorik atau Bloom menyebutnya domain
manipulatif (manipulative or motor skill area) (Yaumi, 2013: 88).
Taksonomi Bloom mempunyai enam level berpikir yaitu pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan
mencipta (C6). Berlandaskan pada taksonomi Bloom tersebut, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
3
terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dari
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking. Ketiga
aspek itu adalah analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6). Tiga
aspek lain dalam ranah yang sama yaitu pengetahuan (C1), pemahaman
(C2), dan penerapan (C3) masuk dalam bagian berpikir tingkat rendah atau
lower order thinking (Mitri, 2016: 2). Tahapan taksonomi Bloom sangat
penting untuk konsep pembelajaran. Taksonomi Bloom seharusnya
diberikan kepada siswa secara urut dari C1 – C6. Berdasarkan hasil
observasi, guru hanya mengajarkan menggunakan taksonomi Bloom C1 –
C3 yang membuat siswa kurang berkembang dalam berpikir. Pernyataan
tersebut didukung oleh teori Sani (2019: 255) bahwa rendahnya capaian
dalam tes PISA disebabkan karena pembelajaran di Indonesia pada
umumnya belum berbasis HOTS. Siswa SD dari kelas IV seharusnya
sudah mulai diajak untuk berpikir tingkat tinggi menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan taksonomi Bloom C4 – C6. Siswa
yang kreatif dalam memecahkan masalah, memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau (Higher Order of Thingking Skills) atau yang sering di
sebut dengan HOTS.
Higher Order of Thingking Skills (HOTS) adalah peningkatan
kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas materi
pembelajaran agar anak dapat berpikir kritis (critical thingking), kreatif
(creative thingking), mampu memecahkan masalah (problem solving), dan
mampu putusan (making decision) dalam situasi-situasi yang sulit. Siswa
yang dapat berpikir kritis atau membuat suatu keputusan adalah siswa
yang dapat menalar, mempertimbangkan, menganalisis, dan melakukan
evaluasi (Sani, 2019: 4). HOTS sendiri merupakan suatu proses berpikir
anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari
berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran. HOTS
dalam Permendikbud No 23 tentang standar penilaian dan panduan
penilaian terbaru menjelaskan bahwa pentingnya mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di dalam pembelajaran. Karakter
yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu religius nasionalis, mandiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
4
gotong royong, dan integritas. PPK pada pembelajaran perlu juga
diintegrasikan literasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Berpikir tingkat tinggi mencakup 4C (Creative, Critical thinking,
Communicative, dan Colaborative). Pentingnya berpikir tingkat tinggi
yaitu untuk meningkatkan kemampuan dalam berpikir anak didik pada
level yang lebih tinggi. Kemampuan yang harus dimiliki siswa yaitu
kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis
informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dengan
pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan dengan berbagai
pertimbangan. Guru seharusnya memiliki kemampuan membuat soal
menggunakan taksonomi Bloom C4 – C6 untuk mengukur sejauh mana
kemampuan siswa dalam berpikir.
Keadaan keterampilan berpikir tingkat tinggi di sekolah masih sangat
rendah. Beberapa guru di Sekolah Dasar (SD) Indonesia rata-rata membuat
indikator rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
taksonomi Bloom C1 - C3. Pernyataan tersebut didukung oleh teori Sani
(2019: 255) bahwa rendahnya capaian dalam tes PISA disebabkan karena
pembelajaran di Indonesia pada umumnya belum berbasis HOTS.
Berdasarkan observasi, permasalahan tidak hanya terletak dalam membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP), tetapi dalam praktik
mengajarnya guru kurang sesuai dengan RPP. Guru hanya fokus untuk
menjelaskan materi pada siswa, tetapi kurang memperhatikan bagaimana
cara mengasah kemampuan berpikir anak agar mampu sampai ke level
yang lebih tinggi. Peran guru tidak begitu dominan dalam proses
pembelajaran, namun lebih berperan sebagai fasilitator untuk memberi
kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Oleh sebab itu, guru harus
mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat siswa berpikir
kreatif, kritis, dan menyelesaikan masalah (Sani, 2019: 63). Berdasarkan
hasil observasi, beberapa guru tampak belum memvariasikan dalam
membuat RPP di bagian langkah kegiatan, Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan soal evaluasi untuk siswa. Guru membuat soal yang disusun dari buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
5
saja. Dalam RPP belum tampak kurikulum abad-21 yang seharusnya
diberikan kepada siswa yang termuat dalam kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dalam jurnal permendikbud dikembangkan dari
kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan untuk memiliki pemikiran tentang
dapat menghadapi tantangan masa depan, untuk mempunyai kompetensi
masa depan, persepsi masyarakat, dan perkembangan pengetahuan dan
pedagogi. Pemerintah mengharapkan kurikulum 2013 dapat memecahkan
masalah secara individu, lebih aktif, lebih kreatif, dan lebih kritis.
Kurikulum 2013 sudah banyak diterapkan di Sekolah Dasar (SD) di
Indonesia. Kurikulum 2013 menekankan berpikir kritis yang diwujudkan
dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku
pendidikan. Konsep kurikulum seimbang antara hardskill dan softskill
yang dimulai dari Sandar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
(Fadlillah, 2014: 36). Standar Isi dalam KI dan KD mata pelajaran yang
terdapat pada buku panduan guru diwujudkan dalam Rencana Pelaksaan
Pembelajaran (RPP). Standar Proses diwujudkan dalam proses
pelaksanaan pembelajaran. Standar Penilaian yang terdapat pada buku
panduan siswa diwujudkan dalam penilaian pembelajaran. Ketiga Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dapat mendukung siswa untuk mempunyai
keterampilan berpikir tingkat tinggi diantaranya menuntut siswa lebih
aktif, lebih kreatif, dan lebih berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
Pentingnya memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk siswa
SD yaitu agar siswa mempunyai bekal untuk masa depan. Pernyataan
tersebut didukung oleh teori (Gelven & Stewart (dalam Sani, 2019: 45))
yaitu sekolah harus mengajarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
dalam upaya mempersiapkan lulusan untuk bekerja dan belajar seumur
hidup. Keterampilan berpikir tingkat tinggi perlu dimiliki oleh siswa agar
mereka dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
yang pada umumnya membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
seperti berpikir kritis, berpikir logis, memiliki pengetahuan terkait dengan
permasalahan yang dihadapi, dan mengambil keputusan (Sani, 2019: 1).
Guru berperan penting untuk mengasah keterampilan anak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
6
menghadapi masa depan. Siswa perlu memiliki keterampilan seperti
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dalam menyelesaikan
permasalahan yang komplek, dan berpikir kreatif untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi masa depan. Selain untuk memenuhi kebutuhan
kompetensi masa depan, siswa juga dapat meningkatkan potensi,
kecerdasan, dan minat sesuai dengan perkembangan dan kemampuan
siswa. Keragaman bangsa Indonesia mempunyai macam-macam
karakteristik seperti potensi, kebutuhan, dan tantangan dalam lingkungan.
Dengan memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi, siswa dapat
menghadapi tantangan pada masa depan. Keterampilan seperti dapat
memecahkan masalah secara kreatif, berpikir kritis dalam
mengembangkan rencana atau langkah-langkah yang kompleks, dan
berkolaborasi, siswa diharapkan dapat mengikuti perkembangan zaman
yang semakin berkembang.
Alasan peneliti memilih topik yaitu karena peneliti tertarik ingin
mengetahui seberapa jauh Sekolah Dasar (SD) di Yogyakarta dalam
menerapkan pembelajaran yang mengasah keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa. Peneliti juga merasa prihatin pada pembelajaran yang ada di
Indonesia ini karena banyaknya tuntutan siswa untuk menguasai materi
namun siswa tidak memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah,
berpikir kritis, dan menciptakan kreativitas. Peneliti tertarik untuk meneliti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru kelas,
proses pembelajaran, dan penilaian kelas melalui soal PTS. Penelitian ini
baru peneliti dengar, karena itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut
bagaimana keterampilan berpikir tingkat tinggi diterapkan di Sekolah
Dasar.
Manfaat dari penelitian ini yaitu peneliti mengetahui bagaimana
penerapan Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Sekolah Dasar (SD).
Mengetahui pemahaman guru di Sekolah Dasar (SD) mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengetahui penerapan pembelajaran
HOTS pada pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pembelajaran di dalam kelas, dan dalam pembuatan soal menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
7
tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6 untuk mengasah kemampuan berpikir
tingkat tinggi pada siswa. Peneliti sebagai calon guru Sekolah Dasar
mendapatkan manfaat dari penelitian ini saat menjadi guru SD nanti.
Peneliti menjadi mengerti bagaimana besok dalam membuat RPP yang
baik dengan menggunakan tingkatan taksonomi Bloom untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa, mengerti dalam membuat
soal menggunakan tahapan taksonomi Bloom untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa, dan menerapkan berpikir
tingkat tinggi pada pembelajaran di kelas.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menjadi terdorong untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai penerapan keterampilan berpikir tingkat
tinggi di kelas IV pada salah satu SD di Kecamatan Mlati. Penelitian ini
dilaksanakan untuk mendiskripsikan rencana pelaksanaan pembelajaran,
proses kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, peneliti memutuskan
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Tahun
Ajaran 2018/2019 (Studi Kasus Pada SD Mlati (Nama disamarkan)
Yogyakarta)”.
1.2 Rumusan Masalah/Pertanyaan:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD
Mlati (Nama disamarkan) kelas IV?
2. Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV?
3. Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di SD Mlati (Nama
disamarkan) kelas IV?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
8
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanaan Pembelajaran
Berpikir Tingkat Tinggi kelas IV di SD Mlati (Nama disamarkan).
2. Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penerapan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran kelas IV di SD Mlati
(Nama disamarkan).
3. Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi
kelas IV di SD Mlati (Nama disamarkan).
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk peneliti
Manfaat yang didapatkan oleh peneliti yaitu dapat mengetahui
keterampilan bepikir tingkat tinggi yang ada di Sekolah Dasar (SD),
mengetahui RPP yang mencakup keterampilan berpikir tingkat tinggi,
proses pembelajaran yang mencakup berpikir tingkat tinggi, dan soal
evaluasi yang megandung keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Untuk guru
Manfaat yang didapatkan oleh guru yaitu dapat mengetahui tingkatan
penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembuatan RPP,
proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Guru juga dapat
manfaat berupa dorongan untuk membuat dan memperbaiki indikator
RPP dan soal yang baik dengan menggunakan tingkatan Taksonomi
Bloom C4 – C6 untuk mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi
pada siswa, serta menerapkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di
dalam kelas.
3. Untuk siswa
Manfaat yang didapatkan oleh siswa yaitu siswa mempunyai dorongan
untuk berkembang dalam keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif,
dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar pada
pembelajaran tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
9
4. Untuk Universitas
Manfaat yang didapatkan oleh Universitas yaitu hasil penelitian ini
dapat menjadi referensi tambahan untuk mahasiswa Universitas Sanata
Dharma mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi.
5. Untuk dunia pendidikan
Manfaat yang didapatkan oleh pihak yang berkepentingan yaitu untuk
mengetahui bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang ada di Sekolah Dasar dan mengambil langkah untuk penerapan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
1.5 Asumsi Penelitian
Adapun asumsi yang peneliti rumuskan yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada indikator
perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV.
2. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada proses
pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV melalui penerapan 4C
yang meliputi creativity and innovation, critical thinking and problem
solving, communication, dan collaboration.
3. Kata kerja operasional yang terdapat pada Taksonomi Bloom tingkat
C4, C5, dan C6 sudah diterapkan pada soal evaluasi tematik kelas IV.
1.6 Definisi Operasional
1. Keterampilan Abad 21 adalah keterampilan proses berpikir yang
menuntut siswa menerapkan informasi baru untuk memecahkan suatu
masalah yang memuat aspek berpikir kritis, berkreatifitas, kolaborasi,
dan komunikasi.
2. High Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang
dimiliki seseorang dalam level yang lebih tinggi yaitu kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
3. Lower Order Thinking Skill (LOTS) adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang dengan aspek mengetahui, memahami, dan menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
10
4. Studi Kasus adalah sebuah strategi penelitian yang mengelola data
menggunakan bukti empiris yaitu bukti yang di dapat dari fenomena
sebuah kejadian yang ada bukan hasil eksperimen untuk mempelajari
sebuah permasalahan yang ada.
5. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang telah ditentukan oleh pemerintah mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan.
a. Standar Isi adalah sebuah tujuan yang berisikan KI dan KD yang
mencakup materi untuk memenuhi standar kelulusan yang di
wujudkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah
perencanaan yang dibuat oleh guru sebagai bekal sebelum memulai
kegiatan pembelajaran di kelas untuk memandu memberikan
pengetahuan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan
b. Standar Proses adalah standar pendidikan yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran adalah kegiatan yang berlangsung dalam
proses belajar mengajar antara guru dengan siswa.
c. Standar Penilaian adalah sesuatu hasil yang diukur untuk
mengetahui sejaumana tujuan pembelajaran dapat terlaksana
diukur dengan soal tes dan soal non tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1. Teori-Teori Yang Mendukung
a. Kurikulum 2013
1) Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan yang ditemukan (Hosnan, 2014: 34). Kurikulum
2013 adalah peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
(Fadlillah, 2014: 16).
Kurikulum 2013 adalah sistem dan pendekatan pembelajaran
yang melibatkan beberapa disiplin ilmu atau mata pelajaran/bidang
studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada
peserta didik (Nurdiana, 2015). Dari tiga pengertian para ahli tersebut,
peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah sistem
yang memiliki keseimbagan soft skill dan hard skill yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada peserta didik.
2) Tujuan Kurikulum 2013
Fadlillah (2014: 36) mengatakan bahwa tujuan kurikulum 2013 ada 5
yaitu :
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard
skills dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
12
pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus
berkembang.
b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang
produktif, kreatif, dan inofatif sebagai modal pembangunan bangsa
dan Negara Indonesia.
c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan
menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah
menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang
digunakan dalam pembelajaran.
d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga
masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan
kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah
diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum 2013
sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik,
dan potensi daerah.
Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa tujuan kurikulum 2013 adalah untuk membentuk karaktek anak
supaya lebih aktif dalam memahami materi, meningkatkan kualitas
pendidikan dengan melatih siswa untuk memiliki kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan
global yang terus berkembang.
3) Komponen Kurikulum 2013
a. Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Fadlillah (2014: 36) mengatakan bahwa standar isi adalah
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
13
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a) Pengertian RPP
Perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum
sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dalam
melaksanakan tugas mengajar guru (Sanjaya dalam Prastowo,
2015: 34). Rencana pelajaran sehari-hari biasanaya menguraikan
isi yang akan diajarkan, teknik motivasi yang akan digunakan,
materi yang dibutuhkan, langkah-langkah dan kegiatan yang
khusus, dan prosedur penilaian. Perencanaan yang bagus
melibatkan pengalokasian penggunaan waktu. Pemilihan isi dan
metode pengajaran yang tepat, menciptakan minat siswa, dan
membangun lingkungan pembelajaran yang produktif Arends
(dalam Prastowo, 2015: 35).
Perencanaan adalah suatu cara yang merumuskan untuk
membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipasif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi, sehingga kegiatan tersebut mencapai
tujuan yang telah ditetapkan Uno (dalam Prastowo, 2015: 35).
Dari tiga pengertian para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana yang dibuat oleh guru sebelum pembelajaran untuk
pelaksanaan pembelajaran yang akan diajarkan besoknya agar
kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
b) Prinsip – prinsip pengembangan RPP
Majid & Chaerul (dalam Prastowo, 2014: 261) mengatakan
bahwa ada berbagai prinsip dalam mengembangkan atau
menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
14
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi
e. Keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
Berdasarkan prinsip pengembangan RPP, peneliti
menyimpulkan bahwa dalam pengembangan RPP ada
keterkaitan antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran , indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar untuk
membuat siswa agar lebih aktif.
c) Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP
Majid & Chaerul (dalam Prastowo, 2014: 262) mengatakan
bahwa tujuh komponen dan langkah-langkah pengembangan
RPP yaitu:
a. Mencantumkan identitas seperti sekolah, kelas, semester,
SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu.
b. Mencantumkan tujuan pembelajaran yang mengandung
unsur Audience, Behavior, Condition, dan Degree.
c. Mencantumkan materi pembelajaran
d. Mencantumkan model/metode pembelajaran
e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar
g. Mencantumkan penilaian
Dari beberapa komponen pengembangan RPP dapat
disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pengembangan RPP
mendukung dan menekankan terhadap indikator untuk membuat
perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang HOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
15
d) Proses Pembelajaran
Majid dan Chaerul (dalam Prastowo 2014: 264) mengatakan
bahwa ada tiga proses pembelajaran dalam RPP yaitu :
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan
dipelajari
3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi
dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai.
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang dilakukan secara interatif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
secara aktif menjadi pencari informasi serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran yang meliputi proses mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan hasil.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan
peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman atau
kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan secara konsisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
16
dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, dan
layanan konseling dan atau memberikan tugas baik tugas
individu atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
b. Standar Proses (Kegiatan pembelajaran)
Fadlillah (2014: 36) mengatakan bahwa standar proses adalah
kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetesi Lulusan (SKL)
dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
1. Kegiatan Pembelajaran
a) Pengertian Pembelajaran
Sugihartono,et.al. (dalam Zulela, 2012: 81) mengatakan
bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan
dengan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan
ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem
lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta
dengan hasil optimal. Romizowski (dalam Zulela, 2012: 81)
menjelaskan bahwa pembelajaran itu memiliki dua ciri yaitu
aktivitas yang berorientasi pada tujuan yang spesifik serta
adanya sumber dan aktivitas belajar yang telah direncanakan
sebelumnya.
Arikunto (2014: 113) mengatakan bahwa pembelajaran
adalah proses berlangsungnya kegiatan belajar dan
membelajarkan siswa di kelas. Pelaksanaan pembelajaran adalah
interaksi guru dan siswa dalam rangka menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut, peneliti dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
17
menyimpulkan bahwa pembelajaran yaitu proses
berlangsungnya siswa dan guru dalam menberikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didiknya. Jadi kegiatan
pembelajaran adalah proses aktivitas yang dilakukan oleh guru
untuk memberikan Ilmu Penegtahuan kepada siswa atas dasar
hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan pendidikan.
b) Prinsip
Dalam Permendikbud No 103 Tahun 2014 terdapat prinsip
pembelajaran yaitu :
1. Peserta didik perlu difasilitasi untuk mencari tahu.
2. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.
3. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
4. Pembelajaran berbasis kompetensi.
5. Pembelajaran terpadu.
6. Pembelajran yang menekankan pada jawaban yang divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi.
7. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.
8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan
antara hard-skill and soft-skill.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajaran sepanjang
hayat.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sun tuladha) membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani).
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah.
12. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisien dan efektivitas pembelajaran.
13. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
18
14. Suasana belajar yang menyenangkan dan menantang.
Dari beberapa prinsip kegiatan pembelajaran di atas, peneliti
dapat menyimpulkanbahwa prinsip kegiatan pembelajaran
menekankan pada pembelajaran yang menuntut siswa untuk
lebih aktif, bebas dalam memberikan pendapat, membuat
siswa lebih dapat berpikir kritis dalam memecahkan masalah
melalui sumber belajar dan pengalaman siswa.
c. Standar Penilaian (Pelaksanaan Penilaian Kelas)
Standar penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen, penilaian hasil belajar peserta didik (Fadlillah, 2014:
36).
1. Pelaksanaan Penilaian Kelas
a) Pengertian
Munaf (dalam Zulela, 2012) mengatakan bahwa kegiatan
penilaian dinyatakan oleh hasil belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang merupakan kegiatan untuk melihat
sejauhmana tujuan pengajaran telah dapat dikuasai oleh siswa
dalam bentuk hasil belajar. Suryaman (2012: 151) mengatakan
bahwa penilainan adalah suatu jenis pengukuran dalam bentuk
pemberian angka atau skala kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, benda, atau objek
tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.
Angelo dan Croos (dalam Abidin, 2014) mengatakan bahwa
penilaian adalah sebuah proses yang didesain untuk membantu
guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di dalam
kelas dan tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses berupa
angka yang diberikan oleh guru untuk mengukur kemampuan
siswa di dalam pembelajaran dan tingkat keberhasilan di dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
19
b) Tujuan Penilaian
Sudjana (dalam Zulela, 2012) menyebutkan bahwa tujuan dari
penilaian adalah :
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar pada siswa sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dalam berbagai
bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuh.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa kea rah tujuan pendidikan
yang diharapkan.
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaanya.
d. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah
kepada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti menyimpulkan
bahwa tujuan penilaian adalah untuk mengukur kemampuan
siswa dan mengetahui keberhasilan proses belajar, serta untuk
mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran.
c) Prinsip Penilaian
Purwanto (dalam Zulela, 2012) mengemukakan bahwa prinsip
penilaian adalah :
a. Penilaian hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang
komprehensif.
b. Harus dibedakan antara penskoran dan penilaian.
c. Dalam proses pemeberian nilai hendaknya diperhatikan
adanya dua macam patokan yaitu pemberian yang norm-
referenced dan criterion referenced.
d. Kegiatan pemeberian nilai hendaknya merupakan bagian
integral dari proses belajar mengajar.
e. Penilaian harus bersifat komparabel, yang artinya setelah
tahap pengukuran yang menghasilkan angka-angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
20
dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki skor yang
sama harus memiliki nilai yang sama pula.
Berdasarkan poin-poin di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa prinsip penilaian yaitu digunakan untuk mengetahui hasil
pengukuran proses pembelajaran.
b. Keterampilan Abad 21
1) Pengertian Keterampilan Abad 21
Hosnan (2014: 87) mengatakan bahwa keterampilan abad 21
adalah tuntutan dunia masa depan yang menuntut anak untuk memiliki
kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan tersebut diantaranya adalah
kecakapan pemecahan masalah dan berpikir kritis, kolaborasi,
berkomunikasi, dan berkreativitas. Fadel (dalam Sani 2019: 52)
mengatakan bahwa keterampilan abad 21 adalah keterampilan belajar
dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 yaitu kreativitas, berpikir
kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi.
Zubaidah (2016: 2) mengungkapkan bahwa kompetensi dan
keterampilan bertahan hidup yang diperlukan siswa dalam menghadapi
kehidupan, dunia kerja, dan kewarganegaraan di abad 21 ditekankan
pada tujuh keterampilan yaitu kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kolaborasi dan kepemimpinan, ketangkasan dan
kemampuan beradaptasi, inisiatif dan berjiwa entrepreneur, mampu
berkomunikasi efektif baik secara lisan maupun tertulis, mampu
mengakses dan menganalisis informasi, dan memiliki rasa ingin tahu.
Dari pendapat beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa
berpikir tingkat tinggi adalah tuntutan dunia masa depan yang menuntut
anak untuk memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan
tersebut diantaranya adalah kecakapan pemecahan masalah dan berpikir
kritis, kolaborasi, berkomunikasi, dan berkreativitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
21
2) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi
Hosnan (2014: 87) mengatakan bahwa ada 4C model pembelajaran
yang diharapkan dikembangkan untuk pembelajaran abad 21 yaitu :
a. Communication Skill
Pada model ini siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi
secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan
menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik
itu saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika
menyelesaikan masalah dari gurunya.
b. Collaboration Skill
Pada model ini siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerja
sama kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai
peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan yang
lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif
yang berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan
fleksibilitas secara pribadi, pada tempat belajar dan hubungan
masyarakat, menetapkan dan mencapai standard an tujuan yang
tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
c. Critical Thinking and Problem Solving Skill
Pada model ini siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang
masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit,
memahami interkoneksi antar system. Siswa juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga
memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,
menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
d. Creativity and Innovation Skill
Model dan metode serta keterampilan yang akan digunakan dalam
pembelajaran masa kini dituntut untuk lebih bersifat multimodel dan
multimetode dan real world problem, sehingga model pembelajaran
berbasis proyek lebih banyak dituntut. Proses pembelajaran lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
22
berpusat pada siswa serta meninggalkan perlakuan yang bersifat
menyamakan semua siswa, tetapi lebih bersifat individual.
3) Karakteristik Berpikir Tingkat Tinggi
Hosnan (2014: 85) mengatakan bahwa ada tujuh (7) karakteristik
berpikir tingkat tinggi :
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student Centered).
b. Mengembangkan kreativitas peserta didik.
c. Menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna.
d. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan
makna.
e. Belajar melalui berbuat yakni peserta didik aktif berbuat.
f. Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan.
g. Menciptakan pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks
sebenarnya yakni melalui pendekatan kontekstual.
Berdasarkan karakteristik di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran yang HOTS menekankan pada penggalian permasalahan,
penemuan, dan penciptaan.
c. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order of Thingking
Skill)
1) Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order of
Thingking Skill)
Wardana (dalam Mitri, 2016: 10) mengatakan bahwa kemampuan
berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas
mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks,
reflektif, dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan
yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis,
sintesis, dan evaluatif. Ernawati (dalam Aspridanel, 2017: 196)
mengatakan bahwa berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking
Skills (HOTS) adalah cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal
secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang
terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
23
cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi
hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan
produktif.
Arnelis (dalam Beti 2016: 28) mengatakan bahwa keterampilan
berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan yang paling abstark dalam
domain kognitif, yaitu meliputi analisis, sintesis, dan evaluasi. Dari tiga
pengertian para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS adalah keterampilan
pada domain kognitif yang paling tinggi yang meliputi analisis,
evaluasi, dan mencipta.
2) Indikator Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Gambar 2.1 Bagan Indikator HOTS
Berdasarakan gambar di atas, yang termasuk dalam tingkatan berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Anderson dan Krathwohl
dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218).
a) Menganalisis (Analysis)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
24
keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu
bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan masalah.
Contoh : Menganalisis kemasan minuman yang cocok untuk
minuman bersoda dengan menyebutkan kekurangan, kelebihan,
serta alasannya memilih kemasan tersebut.
b) Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi meliputi mengecek dan mengkritisi. Mengecek mengarah
pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan
suatu produk. Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk
berdasarkan pada kriteria. Mengkritisi berkaitan erat dengan
berpikir kritis.
Contoh : Mengerjakan soal evaluasi berupa soal esai dari kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki oleh
siswa.
c) Mencipta (Create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakan unsur-unsur
secara bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan yang
mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan
mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang
berbeda dari sebelumnya.
Contoh : Membuat sebuah puisi dari pengamatan yang dilakukan di
pantai.
3) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran HOTS
Sani (2019: 62) mengatakan bahwa ada 7 aktivitas siswa dalam
pembelajaran HOTS yaitu :
a. Aktif dalam berpikir.
Pembelajaran berbasis HOTS harus membuat semua siswa aktif
dalam berpikir. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya sehingga menguasai keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Guru jangan terlalu banyak menjelaskan, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
25
lebih banyak memberikan siswa kesempatan untuk mencari dan
menemukan sendiri apa yang dipelajarinya.
b. Memformulasikan masalah.
Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan
masalah merupakan pembelajaran berbasis HOTS. Sangat penting
bagi siswa untuk dapat merumuskan suatu permasalahan dari
kondisi yang diberikan. Perumusan masalah dapat berupatindakan
mengubah sebuah masalah yang diberikan menjadi masalah yang
berbeda penyajiannya. Hal ini sering dilakukan ketika berupaya
menyelesaikan masalah agar memudahkan siswa dalam memahami
masalah.
c. Mengkaji permasalahan kompleks.
Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran berbasis HOTS
adalah permasalahan yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan
mengingat atau menerapkan strategi yang telah umum diketahui.
Penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
membutuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide.
Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan
berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan
mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa
ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait
dengan kemampuan berpikir divergen.
e. Mencari informasi dari berbagai sumber.
Belajar dengan mencari informasi dari berbagai sumber akan
mengakomodasi perbedaaan karakteristik siswa dalam gaya belajar,
kemampuan belajar, kebutuhan, minat, keingintahuan, dan
pengetahuan awal masing-masing siswa. Jika sumber informasi
diperoleh dari internet, maka siswa dapat mengembangkan
kemampuan dalam menelusuri informasi secara efektif. Siswa akan
belajar mensintesis dan mengevaluasi sinopsis yang mereka susun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
26
f. Berpikir kritis dan memecahkan masalah secara kreatif.
Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis akan
berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih yang
terbaik, dan melakukan modifikasi yang diperlukan. Jika siswa
mampu berpikir secara kritis, maka mereka tidak akan mudah
dipengaruhi oleh berita negatif karena dapat mencari kebenaran dan
merefleksikan nilai, serta membuat keputusan yang tepat.
g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan.
Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dicirikan ketika siswa
diminta memilih suatu cara diantara beberapa cara alternatif yang
tersedia. Guru yang melatih siswa untuk membuat keputusan secara
analitik, yakni dengan mempertimbangkan beberapa kelebihan dan
kelemahan dari masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih.
d. Lower Order Thinking Skill (LOTS)
1) Pengertian Lower Order Thinking Skill (LOTS)
Kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS) didefinisikan sebagai
kemampuan dalam mengetahui dan mengingat sesuatu konsep dasar
(Zoller et al, 2007). Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa,
Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218) mengemukakan bahwa berpikir
tingkat rendah meliputi tiga aspek pertama dari ranah kognitif yaitu
aspek pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan
aplikasi (application).
Aksela (2005) menyatakan bahwa kompetensi berpikir tingkat
rendah meliputi pengetahuan (knowledge/recall), dan pemahaman
(comprehension). Dari tiga pengertian para ahli tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat rendah atau LOTS
adalah kemampuan dasar yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan sebagai dasar atau awal pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
27
2) Indikator Lower Order Thinking Skill (LOTS)
Gambar 2.2 Bagan Indikator LOTS
Berdasarakan gambar di atas, tingkatan keterampilan berpikir tingkat
rendah atau Lower Order Thinking Skills (LOTS) adalah mengingat,
memahami, dan menerapkan (Anderson dan Krathwohl dalam Mulyasa,
Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218).
1. Mengingat (Remember)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan
dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja
didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.
Contoh : Menghafalkan ciri-ciri makhluk hidup.
2. Memahami (Understand)
Memahami atau mengerti berkaitan dengan membangun sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan
komunikasi.
Contoh : Memahami pesan apa yang ada di dalam cerita si kancil
melalui membaca.
3. Menerapkan (Apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan
atau menyelesaikan permasalahan.
Contoh : Melakukan percobaan untuk membuktikan cahya dapat
dipantulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
28
3) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran LOTS
Sani (2019: 62) mengatakan bahwa ada 7 aktivitas siswa dalam
pembelajaran LOTS yaitu :
a. Pasif dalam berpikir.
b. Menyelesaikan masalah.
c. Mengkaji permasalahan sederhana.
d. Berpikir konvergen.
e. Belajar dari guru sebagai sumber utama.
f. Berlatih menyelesaikan soal dan menghafal.
g. Mengutamakan pengetahuan faktual.
Berdasarkan aktivitas tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam
pembelajaran yang LOTS hanya menyelesaikan permasalahan
sederhana yang tidak menggunakan keterampilan berpikir kritis hanya
mengandalkan dari hafalan.
e. Pembelajaran Tematik
1) Pengertian Pembelajaran Tematik
Subroto (dalam Kadir dan Asrohah, 2014) mengatakan bahwa
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan
lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan
secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau
lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar siswa, maka
pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Depdiknas (2006: 5)
mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah model dari kurikulum
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
peserta didik.
Majid (2013: 86) mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang
studi yang mencerminkan dunia nyata di sekelilig siswa dan dalam
rentang kemampuan, serta perkembangan anak. Berdasarkan pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
29
dari beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran
tematik adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan
berbagai mata pelajaran ke dalam tema dengan proses pembelajaran
yang bermakna sesuai dengan pengalaman siswa.
2) Prinsip Pembelajaran Tematik
Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik
dalam pembelajaran sosialisasi kurikulum 2013 dari kemendikbud
mengatakan bahwa prinsip pembelajaran tematik sebagai berikut :
1. Memiliki satu tema yang actual, dekat dengan dunia siswa dan ada
dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu
materi yang beragam dari beberapa muatan.
2. Memilih materi dari beberapa muatan yang saling terkait sehingga
dapat mengungkapkan tema secara bermakna.
3. Tidak bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi
pembelajaran tematik harus mendukungk pencapaian tujuan utuh
kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema, selalu
mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,
kebutuhan, dan pengetahuan awal.
5. Materi yang dipadukan tidak dipaksakan, artinya materi yang tidak
mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
Berdasarkan prinsip di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prinsip
pembelajaran tematik menekankan pada tema yaitu pembelajaran yang
konsep satu dengan konsep yang lainnya saling berkaitan.
3) Karakteristik Pembelajaran Tematik
Kadir dan Asrohah (2014: 22) mengatakan bahwa pembelajaran
tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
1. Anak didik sebagai pusat pembelajaran
Anak didik sebagai pelaku utama pendidikan. Semua arah dan
tujuan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak didik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
30
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi yang
dibutuhkan anak didik dalam mengembangkan dirinya sesuai
dengan minat dan motivasinya
2. Memberikan pengalaman langsung
Anak didik diharap mengalami sendiri proses pembelajarannya dari
persiapan, proses, sampai produknya. Hal demikian hanya terjadi
bilamana anak didik dihadapkan pada situasi yang nyata yang tidak
lain adalah lingkungan anak didik sendiri.
3. Menghilangkan batas pemisahan antar mata pelajaran
Sesuai dengan karakter pembelajaran tematik yang terintegrasi,
maka pemisahan antara berbagai mata pelajaran menjadi tidak jelas.
Mata pelajaran disajikan dalam satu unit atau tema dan dalam satu
unit atau tema mengandung mata pelajaran dalam arti bahwa satu
unit atau tema ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran.
4. Fleksibel (Luwes)
Pembelajaran tematik dilakukan dengan menghubung-hubungkan
antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang lain atau
menghubungkan antara pengalaman yang satu dengan penglaman
yang lain bahwa menghubung-hubungkan antara pengetahuan yang
satu dengan pengalaman dan sebaliknya.
5. Menggunakan prinsip PAKEM
Pembelajaran tematik berangkat dari prinsip bahwa belajar itu harus
melibatkan anak didik secara aktif dalam mengembangkan
kreatifitas anak didik, tetapi juga mencapai sasaran. Semua prinsip
tersebut harus ditata dalam suasana yang menyenangkan supaya
tetap menguraikan anak dan tidak membosankan. Pembelajaran
yang demikian akhirnya akan menimbulkan dorongan, minat, dan
motivasi anak didik.
6. Holistik
Bahwa pembelajaran tematik bersifat integrated, dan satu tema
dilihat dari berbagai perspektif suatu gejala yang menjadi pusat
perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
31
beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang
berbeda-beda, sehingga memungkinkan anak didik untuk
memahami suatu gejala/fenomena dari segala sisi. Hal ini sebagai
modal yang sangat baik untuk menjadi lebih bijak menyikapi setiap
kejadian yang di hadapi/alami.
7. Bermakna
Meningkatkan kebermaknaan (meaningfull) pembelajaran. Bahwa
pembelajaran akan semakin bermakna bilamana memberikan
kegunaan bagi anak didik. Kebermaknaan pembelajaran akan
semakin meningkat apabila sesuai dengan kebutuhan anak didik.
Paling tidak kebermaknaan pembelajaran itu dtunjukan daengan
terbentuknya suatu jalinan antar konsep yang saling berhubungan
antara pengetahuan dan pengalaman sebagai mana disebutkan di
atas.
4) Keunggulan Pembelajaran Tematik
Kadir dan Asrohah (2014: 26) mengatakan bahwa pembelajaran tematik
memiliki keunggulan yaitu :
1. Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajaran
karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit
2. Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu
karena pembelajaran tematik dilakukan secara terpadu antar
beberapa mata pelajaran.
3. Anak didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna
materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan
tujuan ahkir.
4. Pembelajaran menjadi holistik dan menyeluruh akumulasi
pengalaman dan pengamatan anak didik tidak tersegmentasi dalam
mata pelajaran tertentu
5. Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainnya menguatkan
konsep yang telah dikuasai anak didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
32
Berdasarkan dari poin-poin di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa keunggulan pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang
konsep satu dengan konsep lain berkaitan, serta keterkaitan antara mata
pelajaran terlihat dengan jelas.
5) Kekurangan Pembelajaran Tematik
Kadir dan Asrohah (2014: 26) mengatakan bahwa pembelajaran tematik
memiliki kekurangan yaitu :
1. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk
mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat
melaksanakannya dengan baik.
2. Persiapan yang harus dilaksanakan oleh guru lebih lama. Guru harus
merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan
keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar di beberapa mata
pelajaran
3. Menuntut penyediaan alat, bahan, sarana, dan prasarana untuk
berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak.
Berdasarkan poin-poin di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kekurangan pembelajaran tematik yaitu guru harus merancang
pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran satu dengan lainnya
menggunakan media yang yang dipadukan dengan tema.
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut akan disajikan beberapa penelitian relevan yang telah
dilakukan peneliti sebelumnya.
Judul penelitian pertama: Pengaruh PBL terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD Se-gugus 01
Kretek. Penelitian ini dilakukan oleh Fatchiyah yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model PBL terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Se-gugus
01 Kretek sebanyak 196 siswa. Sampel diambil dengan teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
33
purposive cluster randomsampling sehingga diperoleh kelas V A SD
1 Kretek (Kelompok Eksperimen) dan kelas V A SD 2 Donotirto (
Kelompok kontrol) masing-masing 20 siswa. Jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis kuasi eksperimen.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes.
Instrument divalidasi oleh expert judgement kemudian instruments di
uji cobakan dan pengujian dilakukan dengan analisis faktor. Teknik
analisis data menggunakan analisis deskriptif dan statistik parametric
yang terdiri dari uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas) dan
uji hipotesis (T-Test) data diolah dengan SPSS.20 for windows
dengan signifikansi 5%.
Judul penelitian kedua: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
pada pembelajaran Matematika topik Segiempat di kalangan siswa
kelas VII E SMP N 1 Seyegan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian
ini dilakukan oleh Yohanes Mario Defianus Beti (2017) yang
bertujuan untuk 1) Mengetahui kemampuan awal siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat, 2) Mengetahui
kemampuan ahkir siswa setelah uji coba dalam menyelesaikan soal-
soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat
tinggi pada topik segiempat, 3) Mengetahui apakah ada
perkembangan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan
soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat
tinggi pada topik segiempat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VII E SMP N 1 Seyegan tahun ajaran 2016/2017 dan dilakukan pada
bulan Maret-Mei 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis
dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes awal
diperoleh rata-rata nilai dan standar deviasi (ukuran pemusatan dan
penyebaran hasildata tes awal) berturut-turut 29,2,3 dan 15,81,
presentase taksonomi Bloom pada tingkatan C3, C4, C5 pada tes
awal berturut-turut 41,74%; 21,52%; 12,73%. Sedangkan pada tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
34
ahkir diperoleh rata-rata nilai dan standar deviasi berturut-turut
adalah 68,33 dan 18,35, persentase taksonomi Bloom pada tingkatan
C3, C4, C5 pada tes ahkir berturut-turu 71,16%; 68,95%; 64,16%.
Peningkatan rata-rata dan standar deviasi (ukuran pemusatan dan
penyebaran data tes ahkir) berturut-turut adalah adalah 133% dan
16,06%. Peningkatan presentase taksonomi Bloom pada tingkatan
C3, C4, C5 adalah 70,48%, 118,75%, 404%. Jadi siswa kelas VII E
SMP N 1 Seyegan mengalami peningkatan kemampuan dalam
menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
Judul penelitian ketiga: Analisis Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi pada soal Ujian Nasional Kimia. Penelitian ini
dilakukan oleh Ani Syahida dan Dedi Irwandi (2012) yang bertujuan
untuk mengetahui perbedaan kualitas soal Ujian Nasional (UN)
Kimia SMA pada tahun 2011/2012 dan 2012/2013 ditinjau dari
proporsi keterampilan berpikir tingkat tinggi yang ditanyakan
masing-masing ujian. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif
Kuantitatif. Subjek penelitian adalah dokumen soal UN Kimia SMA
tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013. Teknik pengambilan data
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa mayoritas soal UN Kimia pada tahun ajaran
2011/2012 (92,5%) maupun 2012/2013 (85%) menuntut
keterampilan berpikir tingkat rendah siswa.
Kesimpulan dari tiga jurnal tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi di ukur dari soal tes yang
akan diberikan kepada siswa. Tidak hanya soal saja yang
membuktikkan siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Mengujikan soal tes yang mengandung taksonomi Bloom C4 – C6
juga merupakan salah satu ukuran untuk menguji kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada siswa dengan melihat nilai tes awal dan
ahkir siswa. Dengan begitu dapat ditentukan seberapa banyak siswa
yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
35
Kekhasan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana hasil keterampilan berpikir yang dimiliki siswa dan
proses yang diberikan guru kepada siswa untuk mengasah
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Penelitian ini
meneliti dengan dengan menganalisis Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru, analisis proses
pembelajaran, dan analisis pelaksanaan penilaian seperti soal PTS.
Penelitian ini dilakukan bukan hanya untuk mengetahui kemampuan
berpikir siswa dengan menguji memberikan soal tes, tetapi peneliti
menganalisis soal PTS sudah menerapkan HOTS atau belum.
Penelitian ini dilakukan juga di Sekolah Dasar sehingga pemerintah
dan dinas pendidikan tidak hanya menuntut siswa untuk memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi, namun mengetahui bagaimana
proses para pendidik melaksanakan HOTS di sekolah.
Gambar 2.3 Kerangka Penelitian yang Relevan
2.2
2.3
Pengaruh PBL
terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi
siswa kelas V SD Se-
gugus 01 Kretek
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
pada pembelajaran Matematika topik
Segiempat di kalangan siswa kelas
VII E SMP N 1 Seyegan Tahun
Ajaran 2016/2017
Analisis Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi
pada soal Ujian
Nasional Kimia
Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Tahun
Ajaran 2018/2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
36
2.2 Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran abad 21, zaman semakin berkembang dan
teknologi semakin maju. Pada zaman yang semakin maju ini, siswa
dituntut untuk lebih aktif, lebih kreatif, dan lebih berpikir kritis dalam
memecahkan masalah. Kurikulum abad 21 menawarkan untuk mendidik
dan mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengacu dengan
keterampilan 4C. Keterampilan tersebut diantaranya yaitu creativity and
innovation, critical thinking and problem solving, communication, dan
collaboration. Tuntutan zaman pada abad 21 yang semakin berkembang,
dunia pendidikan membutuhkan kurikulum seperti kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan, membentuk siswa yang produktif,
berpikir kritis, kreatif, dan dapat memecahkan masalah. Kurikulum 2013
dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilannya dalam
menghadapi abad 21. Kurikulum 2013 juga dapat mengembangkan
kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik
dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa kelas IV SD Mlati
(Nama yang disamarkan). Kemampuan berpikir pada pembelajaran
tematik bisa dilihat dari soal Penilaian Tengah Semester (PTS), RPP
pembelajaran tematik yang dibuat oleh guru, dan saat proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Menciptakan pembelajaran yang
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sangat
dibutuhkan. Sebelum menuntut siswa untuk memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi, saat membuat RPP sebaiknya menggunakan kata kerja
operasional Taksonomi Bloom tingkat C4 – C6. Dengan begitu saat proses
pembelajaran, guru sudah menciptakan pembelajaran yang menuntut siswa
untuk berpikir kritis, kreatif, dan dapat memecahkan masalahnya sendiri.
Selain pada RPP dan proses pembelajaran, perlu diperhatikan juga pada
soal PTS. Soal evaluasi yang baik yaitu soal yang mengandung indikator
berpikir tingkat tinggi dari tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6. Guru juga
mengambil peran serta dalam membentuk pribadi siswa untuk siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
37
menghadapi tantangan abad 21. Dalam kegiatan pembelajaran, guru juga
harus menciptakan pembelajaran yang mampu membuat siswa dapat
berpikir secara kritis, berpikir kreatif, dan dapat memecahkan masalah
secara mandiri.
Oleh karena itu, dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat
mendeskripsikan sejauh mana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat
tinggi, penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian berpikir tingkat tinggi kelas IV di SD Mlati
(Nama disamarkan). Penelitian ini menggunakan desain studi kasus karena
penelitian ini bersifat subjektif yang hanya menggunakan satu sekolah dan
satu guru sehingga tidak dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya,
namun instrumen penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir
“Abad 21”
Tuntutan zaman yang semakin
berkembang untuk memiliki
keterampilan dalam
menghadapi perkembangan
zaman yang semakin maju.
“Guru”
Guru mengambil peran serta
dalam membentuk pribadi
siswa untuk siap menghadapi
tantangan abad 21.
“Kurikulum 2013”
Membantu siswa untuk
mengembangkan
keterampilannya dalam
menghadapi abad 21 dan
mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi melalui
standar isi, standar proses, dan
standar penilaian.
“HOTS”
Suatu kemampuan dalam
berpikir tingkat tinggi yang
menuntut siswa untuk berpikir
kritis dan memecahkan masalah
secara kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
38
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Prastowo, 2014: 22)
mengatakan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode studi
kasus. Basuki (dalam Prastowo, 2014: 129) mengatakan bahwa studi kasus
adalah kajian mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu
yang memungkinkan mengungkapkan atau memahami suatu hal.
Kecenderungan untuk studi kasus khusus adalah menghasilkan kesimpulan dari
suatu kekhususan yang dapat atau tidak dapat diterapkan pada situasi yang
lebih umum. Tujuan yang ingin dicapai studi kasus adalah pemahaman yang
mendalam tentang suatu kasus, atau dapat dikatakan untuk mendapatkan
deskripsi suatu fenomena. Langkah-langkah analisis data pada studi kasus
menurut Muhadjir (dalam Prastowo, 2014: 137) yaitu (a) Identifikasi status
situasi bagi perlakuan kuratif, (b) Pengumpulan data, (c) Membuat diagnosis,
(d) Mengadakan berbagai penyesuaian, memberikan perlakuan, dan membuat
terapi, (e) Tindak lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa pada pembelajaran tematik di SD Mlati (Nama yang disamarkan)
kelas IV. Untuk mengetahui keterampilan berpikir siswa kelas IV pada mata
pembelajaran tematik, akan dianalisis seara kualitatif dengan mendiskripsikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru,
mendiskripsikan saat proses pembelajaran di kelas, dan mendiskripsikan soal
Penilaian Tengah Semester (PTS). Untuk mendapatkan data keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa kelas IV SD Mlati (Nama yang disamarkan),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
39
diperoleh dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan kuesioner.
Data keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik dapat
diperoleh dengan melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dibuat oleh guru yang mengandung taksonomi Bloom C4 – C6 , pelaksanaan
pembelajarannya yang mengacu pada pembelajaran 4C, dan menganalisis soal
Penilaian Tengah Semester (PTS) siswa kelas IV menggunakan taksonomi
Bloom C4 – C6.
3.2 Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang akan digunakan untuk penelitian adalah SD Mlati (nama
disamarkan). Waktu penelitian dilakukan pada 15 November 2018 – 24
Januari 2019.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV dan siswa-siswi kelas IV
SD Mlati (Nama yang disamarkan) semester ganjil tahun ajaran 2018/2019
yang berjumlah 23 siswa yaitu 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan soal evaluasi.
3.3 Desain penelitian
Penelitian ini di desain dengan penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Studi kasus dilakukan di SD Melati (Nama yang disamarkan).
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara,
penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. Myers (2009) mengatakan bahwa
studi kasus kualitatif adalah sebagai penelitian yang menggunakan bukti
empiris dari satu atau lebih organisasi dan peneliti berusaha mempelajari
permasalahan dalam konteksnya. Fokus utama studi kasus adalah menjawab
permasalahan penelitian yang dimulai dengan kata tanya bagaimana atau
mengapa. Studi kasus digunakan untuk meneliti kejadian nyata di masa kini di
mana peneliti tidak dapat mengendalikannya (tidak seperti dalam eksperimen)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
40
dan mungkin saja semua kejadian yang diamati terjadi dalam waktu yang
bersamaan (Myers 2009).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu teknik pengumpulan
data gabungan. Teknik pengumpulan data gabungan yang terdiri dari
kuesioner atau angket, observasi, dokumentasi, dan wawancara.
1. Observasi
Sutoyo (2012: 84) mengatakan bahwa observasi dalam arti luas
meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumbulan data berupa pengamatan untuk
mendapatkan data primer yaitu menganalisis proses pembelajaran di
kelas. Melakukan pengamatan proses pembelajaran untuk memperoleh
data dan dianalisis menggunakan kriteria 4C. Data tersebut dapat
menunjukan bahwa proses pembelajaran mengandung keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau keterampilan berpikir tingkat rendah.
2. Dokumentasi
Widoyoko (2012: 50) mengatakan bahwa suatu cara pengumpulan
cara yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam arti sempit dokumen
berarti barang-barang atau benda-benda tertulis, sedangkan dalam arti
yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi
dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-
simbol lainnya.
Dalam penelitian ini, dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti
yaitu dokumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
soal evaluasi Penilaian Tengah Semester (PTS). Dokumen yang
dikumpulkan akan dianalisis oleh peneliti dan dua rekan peneliti untuk
mengetahui apakah RPP dan soal evaluasi tersebut mengandung
tingkatan taksonomi bloom C4, C5, dan C6. Peneliti menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
41
bagian indikator ranah kognitif dan soal evaluasi dengan menggunakan
pedoman Kata Kerja Operasional (KKO) Taksonomi Bloom. Hasil
analisis menggunakan pedoman dapat mengetahui bahwa indikator ranah
kognitif dan soal evaluasi mengandung keterampilan berpikir tingkat
tinggi atau keterampilan berpikir tingkat rendah.
3. Wawancara
Arifin (2011: 193) mendefinisikan bahwa wawancara adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab,
baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai
tujuan tertentu. Anwar (2012: 152) mengatakan bahwa wawancara
adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan yang
dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan penelitian.
Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh
informasi dari guru mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), HOTS, kriteria 4C, dan soal PTS. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan pedoman yang sudah divalidasi oleh para ahli.
4. Kuesioner atau Angket
Widoyoko (2012: 33) mengatakan bahwa kuesioner atau angket
adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket
merupakan metode pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias
diharapkan dari responden. Angket cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas.
Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner untyk memperoleh
persepsi siswa dan guru mengenai proses pembelajaran. Penelitian ini
menggunakan kuesioner tertutup yaitu siswa dan guru hanya memilih
jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Kuesioner tersebut
mencakup 4 kriteria yaitu critical thinking, creative and innovation,
collaboration, dan communication. Siswa dan guru diharapkan
memberikan persepsi atau pendapat untuk menilai proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
42
mencakup kemampuan berpikir tingkat tinggi atau kemampuan berpikir
tingkat rendah.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu
data penelitian primer dan sekunder.
1. Data Primer
Arifin (2011: 193) mengatakan bahwa data primer adalah data
yang dicatat atau dikumpulkan oleh suatu badan, kemudian
dikeluarkan dan diterbitkan oleh badan itu sendiri.
Data Primer dapat diperoleh melalui :
a) Hasil wawancara langsung dengan sumber data
b) Hasil diskusi langsung
c) Hasil pengamatan langsung ketika peristiwa atau fenomena
sedang terjadi
d) Hasil angket yang disebarkan kepada responden, walaupun
pengedar angket tersebut melalui bantuan orang lain.
Sugiyono (2010:137), data primer adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.
Data primer juga merupakan data asli yang bersifat up to date. Data
primer yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a. Persepsi guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran yang
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan
memberikan kuesioner.
b. Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan
pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi dengan memberikan kuesioner.
c. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru mata pelajaran ekonomi di kelas dengan menggunakan
metode, model dan teknik tertentu dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan
melakukan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
43
2. Data Sekunder
Arifin (2011: 193) mengatakan bahwa data sekunder adalah data
yang dikeluarkan oleh suatu badan, tetapi badan ini tidak langsung
mengumpulkan sendiri, melainkan diperoleh dari pihak lain yang
yang telah mengumpulkan terlebih dahulu dan menerbitkannya.
Misalnya laporan-laporan, buku-buku, majalah, dan sebagainya.
Dalam memilih data, mengumpulkan data, ada beberapa kriteria
yang harus diperhatikkan, yaitu data harus tepat (valid), dapat
dipercaya (reliable), dan dapat digunakan (usable).
Menurut Sugiyono (2010: 137), data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang
telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi:
a. Desain RPP yang dibuat oleh guru, apakah telah memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas (assesment) melalui penggunaan
kata kerja yang digunakan dalam soal berupa kata kerja dari
masing-masing keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri.
Nasution (dalam Prastowo, 2014: 43) mengatakan bahwa peneliti adalah
key instrument atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan
sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya
menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrumen dapat
memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka, serta
menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau
perbuatan responden.
Peneliti mempunyai beberapa pengalaman penelitian di Sekolah
Dasar di Yogyakarta. Pengalaman pertama saat magang probaling 1
yaitu melakukan pengamatan cara guru mengajar saat proses
pembelajaran. Pengalaman kedua saat melakukan pengamatan ke SD LB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
44
pada mata kuliah Pendidikan ABK. Pengalaman ketiga saya saat magang
probaling 2 melakukan pengamatan rapat komite. Pengalaman keempat
saya yaitu saat saya magang PPL melakukan pengamatan cara mengajar
guru, bagaimana mengerjakan tugas TU dan Kepala Sekolah. Semua
pengalaman dalam melakukan penelitian bermanfaat untuk bekal dalam
mengerjakan penelitian ini. Instrumen penelitian didukung dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisoner.
Sebagai instrumen pembantu peneliti menggunakan :
3.5.1 Instrumen Penelitian RPP
Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan
sebagai pedoman untuk menganalisis RPP yang dibuat oleh guru untuk
dijadikan penelitian oleh peneliti. Pedoman analisis RPP menggunakan
tabel Kata Kerja Operasional (KKO). Pedoman tersebut digunakan
untuk mengetahui apakah RPP yang akan diteliti mengandung
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau keterampilan berpikir tingkat
rendah. Pedoman menggunakan tabel Taksonomi Bloom milik Anderson
& Kratwohl yang sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini
merupakan pedoman untuk menganalisis desain RPP.
Tabel 3.1 Pedoman Analisis Desain RPP
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan
b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan
c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan
d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan
e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan
f. Mengidentifikasik
an
f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi
g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi
h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi
i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung
j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun
k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan
l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan
m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah
n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
45
o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan
p. Menghafal p. Menggali p. Menilai
q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih
r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali
s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan
t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi
u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki
v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan
w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan
x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan
y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan
z. Memberi kode z. Meramalkan
aa. Menelusuri aa. Memproduksi
bb. Menulis bb. Memproses
cc. Mengaitkan
dd. Menyusun
ee. Menstimulasikan
ff. Memecahkan
gg. Melakukan
hh. Mentabulasi
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi
b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur
c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi
d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan
e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan
f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode
g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasik
an
i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun
j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang
k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun
l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi
m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan
n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan
o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan
p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi
q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang
r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan
s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
46
t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan
u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas
v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi
w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk
x. Mengkaitkan x. Merumuskan
y. Memilih y. Menggeneralisasi
kan
z. Mengukur z. Mengabungkan
aa. Melatih aa. Memadukan
bb. Mentransfer bb. Membatas
cc. Mereparasi
dd. Menampilkan
ee. Menyiapkan
ff. Memproduksi
gg. Merangkum
hh. Merekontruksi
ii. Membuat
3.5.2 Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk pedoman peneliti melakukan
pengamatan saat proses pembelajaran. Lembar observasi tersebut
digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran mengandung
keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan mencakup 4C atau
tidak. Pedoman observasi bersumber dari buku “Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21” yang
sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini
merupakan pedoman untuk mengetahui proses pembelajaran
mengandung keterampilan berpikir yang mencakup 4C :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
47
Tabel 3.2 Pedoman Observasi
No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1 Communication
(Komunikasi)
1. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil
dari pembelajaran.
2. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menyampaikan ide pada
saat berdikusi dengan
teman-teman maupun
ketika menyelesaikan
masalah yang diberikan
oleh guru
3. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberi kesempatan
siswa untuk mengingat
kembali materi pada
pembelajaran sebelumnya
4. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memahami, mengelola,
dan menciptakan
komunikasi yang efektif
dalam berbagai bentuk
secara lisan dan tulisan.
2 Collaborative
(Kolaborasi)
1. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
membentuk kelompok
diskusi
2. Di dalam pembelajaran
memeprlihatkan proses
guru memberikan siswa
kesempatan untuk saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
48
bertukar pikiran dan
pendapat saat berdiskusi
3. Di dalam pembelajaran
memeperlihatkan proses
guru memberikan siswa
kesempatan untuk
menghargai pendapat
orang lain dan mencapai
tujuan yang tinggi untuk
diri sendiri dan orang lain
4. Di dalam pembelajaran
memeperlihatkan proses
guru memberikan siswa
tanggung jawab oleh guru
untuk bekerja sama secara
produktif dengan yang
lain
3
Critical
Thingking and
Problem Solving
(Berpikir Kritis
dan Pemecahan
Masalah)
1. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menyelesaikan
permasalahan secara
mandiri
2. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mengungkapkan pendapat
3. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menyusun dan
menganalisis
permasalahan yang ada
4
Creativity and
Innovation
(Kreativitas dan
Inovasi)
1. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
membuat sebuah karya
2. Di dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
49
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk terampil dalam
menggunakan teknologi
dan informasi
3. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kebebasan dan keluasaan
belajar yang sesuai dengan
minat, bakat, dan
kemampuan siswa
4. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk berkomunikasi
interatif dengan cerdas dan
rendah hati
b. Lembar Wawancara
Lembar wawancara digunakan untuk pedoman peneliti
mewawancarai guru setelah selesai mengamati pembelajaran di
kelas. Pedoman wawancara terdiri dari 4 indikator yaitu HOTS,
pembelajaran abad 21, RPP, dan soal PTS. Pedoman tersebut
digunakan untuk mengetahui informasi yang dimiliki guru serta
pendapat guru tentang pembelajaran berpikir tingkat tinggi.
Pedoman wawancara tersebut sudah divalidasi oleh para ahli
(expert judgment). Berikut ini merupakan pedoman wawancara
guru:
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
No Kriteria Pertanyaan Jawaban
1 HOTS
1. Apakah ibu sudah
mengenal HOTS
sebelumnya?
2. Menurut ibu, apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
50
HOTS itu?
3. Apakah HOTS itu penting
untuk diterapkan?
4. Menurut ibu, apakah di
sekolah ini sudah
menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan
HOTS?
5. Apakah ibu pernah
menerapkan pembelajaran
HOTS dalam kelas?
6. Apa saja kendala yang ibu
alami saat menerapkan
pembelajaran HOTS dalam
kelas?
7. Apakah ibu pernah
mengikuti diklat mengenai
HOTS?
8. Apa saja yang dibahas
ketika diklat?
9. Dari diklat tersebut,
apakah ibu mengetahui
kriteria pembelajaran yang
HOTS?
2 Pembelajaran
Abad 21
1. Apakah ibu mengetahui
pembelajaran abad 21?
2. Apa saja harapan ibu dari
pembelajaran abad 21
dalam sekolah ini?
3. Apakah ibu sudah
menerapkan pembelajaran
abad 21 di dalam kelas?
4. Apakah ibu pernah
memberikan kesempatan
untuk siswa berdiskusi di
dalam kelas?
5. Apakah ibu pernah
memberikan kesempatan
untuk siswa berkolaborasi?
6. Apakah ibu pernah
memberikan kesempatan
untuk siswa berkreativitas?
7. Apakah ibu pernah
memberikan kesempatan
untuk siswa memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
51
masalah secara individu?
8. Apakah ibu saat
pembelajaran pernah
menyelipkan siswa untuk
berpikir kritis, kreatif, dan
memecahkan masalah?
3 RPP
1. Apakah di sekolah ini
dalam membuat RPP
menggunakan tingkatan
taksonomi Bloom yang ke
berapa ya bu?
2. Bagaimana pendapat ibu
cara membuat indikator
RPP yang baik?
4 Soal PTS
1. Siapakah yang membuat
soal Penilaian Tengah
Semester kelas IV bu?
2. Menurut ibu, soal
Penilaian Tengah Semester
kelas IV termasuk kriteria
soal HOTS atau LOTS?
Bisa dijelaskan bu?
3. Menurut ibu bagaimana
soal yang baik untuk
diberikan kepada siswa?
c. Lembar Kuisoner Guru
Lembar kuesioner guru digunakan untuk pedoman peneliti agar
guru dapat memberikan pendapatnya mengenai dirinya sendiri.
Lembar kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui
bagaimana penilain guru terhadap dirinya sendiri tentang cara
menyampaikan pembelajaran sudah mengandung keterampilan
berpikir tingkat tinggi dengan mencakup 4C atau tidak. Pedoman
kuesioner bersumber dari buku “Pendekatan Saintifik dan
Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21” yang sudah direvisi
dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini merupakan pedoman
kuesioner guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
52
Tabel 3.4 Pedoman Kuesioner Guru
No. 4 C Keterangan SS S JR TP
1.
Critical
Thinking/Berpikir
Kritis
Guru memberikan soal
siswa untuk
menyelesaikan
permasalahan secara
mandiri
Guru memberian
kesempatan siswa
untuk mengungkapkan
pendapat
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk menyusun dan
menganalisis
permasalahan yang ada
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari sumber
lain untuk materi
pelajaran
2. Collaborative/Kola
borasi
Guru meminta siswa
untuk membentuk
kelompok diskusi
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk bertukar pikiran
dan pendapat saat
berdiskusi
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk menghargai
pendapat orang lain dan
mencapai tujuan yang
tinggi untuk diri sendiri
dan orang lain
Guru memberikan
siswa tanggung jawab
untuk bekerja sama
secara produktif dengan
yang lain
3. Creativity/Kreativit
as
Guru meminta siswa
untuk membuat karya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
53
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk terampil dalam
menggunakan teknologi
dan informasi
Guru memberikan
kebebasan dan
keluasaan belajar yang
sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan
siswa
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk berkomunikasi
interatif dengan cerdas
dan rendah hati
4. Communication/
Komunikasi
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk
mempresentasikan hasil
dari pembelajaran yang
dilakukan
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk menyampaikan
ide pada saat berdikusi
dengan teman-teman
maupun ketika
menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh
guru
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk memahami,
mengelola, dan
menciptakan
komunikasi yang
efektif dalam berbagai
bentuk secara lisan dan
tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
54
Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk menyimpulkan
pembelajaran yang
sudah di dapat secara
lisan.
d. Lembar Kuesioner Siswa
Lembar kuesioner siswa digunakan untuk pedoman peneliti agar
siswa dapat memberikan penilaiannya terhadap cara mengajar
guru. Lembar kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui
bagaimana penilain siswa terhadap guru tentang cara
menyampaikan pembelajaran sudah mengandung keterampilan
berpikir tingkat tinggi dengan mencakup 4C atau tidak. Pedoman
kuesioner bersumber dari buku “Pendekatan Saintifik dan
Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21” yang sudah direvisi
dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini merupakan pedoman
kuesioner siswa.
Tabel 3.5 Pedoman Kuesioner Siswa
No. 4 C Keterangan SS S JR TP
1.
Critical
Thinking/Berpikir
Kritis
Saya diberikan soal
oleh guru untuk
menyelesaikan
permasalahan secara
mandiri
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk mengungkapkan
pendapat
Siswa diminta oleh
guru untuk menyusun
dan menganalisis
permasalahan yang ada
Siswa diberikan
kesempatan oleh guru
untuk mencari sumber
lain untuk materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
55
pelajaran
2. Collaborative/Kola
borasi
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk membentuk
kelompok diskusi
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk bertukar pikiran
dan pendapat saat
berdiskusi
Siswa diberikan
kesempatan untuk
menghargai pendapat
orang lain
Siswa diberikan
tanggung jawab oleh
guru untuk bekerja
sama secara produktif
dengan yang lain
3. Creativity/Kreativit
as
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk membuat karya
seni di dalam
pembelajaran
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk terampil dalam
menggunakan teknologi
dan informasi
Siswa diberikan
kebebasan dan
keluasaan belajar yang
sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan
siswa
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk berkomunikasi
dengan teman lainnya
sesuai dengan tema
pembelajaran
4. Communication/
Komunikasi
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk
mempresentasikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
56
dari pembelajaran yang
dilakukan
Saya diberikan
kesempatan oleh guru
untuk menyampaikan
ide pada saat berdikusi
dengan teman-teman
maupun ketika
menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh
guru
Siswa diberikan
kesempatan oleh guru
untuk menyimpulkan
pembelajaran yang
sudah di dapat secara
lisan.
Siswa diberikan
kesempatan untuk
memahami, mengelola,
dan menciptakan
komunikasi yang
efektif dalam berbagai
bentuk secara lisan dan
tulisan saat
pembelajaran.
3.5.3 Instrumen Soal Evaluasi
Instrumen soal evaluasi digunakan sebagai pedoman untuk
menganalisis soal PTS yang dibuat oleh pemerintah atau guru
untuk dijadikan penelitian oleh peneliti. Pedoman analisis soal
evaluasi menggunakan tabel Kata Kerja Operasional (KKO).
Pedoman tersebut digunakan untuk mengetahui apakah soal PTS
yang akan diteliti mengandung keterampilan berpikir tingkat
tinggi atau keterampilan berpikir tingkat rendah. Pedoman
menggunakan tabel Taksonomi Bloom milik Anderson &
Kratwohl yang sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli.
Berikut ini merupakan pedoman untuk menganalisis soal
evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
57
Tabel 3.6 Pedoman Analisis Soal Evaluasi
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan
b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan
c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan
d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan
e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan
f. Mengidentifikasika
n
f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi
g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi
h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi
i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung
j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun
k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan
l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan
m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah
n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan
o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan
p. Menghafal p. Menggali p. Menilai
q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih
r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali
s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan
t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi
u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki
v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan
w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan
x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepka
n
y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan
z. Memberi kode z. Meramalkan
aa. Menelusuri aa. Memproduksi
bb. Menulis bb. Memproses
cc. Mengaitkan
dd. Menyusun
ee. Menstimulasikan
ff. Memecahkan
gg. Melakukan
hh. Mentabulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
58
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi
b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur
c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi
d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan
e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan
f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode
g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan
h. Memerinci h. Memisahkan h. Menyusun
i. Menominasikan i. Memprediksi i. Mengarang
j. Mendiagramkan j. Memperjelas j. Membangun
k. Mengkorelasikan k. Menugaskan k. Menanggulangi
l. Merasionalkan l. Menafsirkan l. Menghubungkan
m. Menguji m. Mempertahankan m. Menciptakan
n. Mencerahkan n. Memerinci n. Mengkreasikan
o. Menjelajah o. Mengukur o. Mengoreksi
p. Membagankan p. Merangkum p. Merancang
q. Menyimpulkan q. Membuktikan q. Merencanakan
r. Menemukan r. Memfalidasi r. Mendikte
s. Menelaah s. Mengetes s. Meningkatkan
t. Memaksimalkan t. Mendukung t. Memperjelas
u. Memerintahkan u. Memilih u. Memfasilitasi
v. Mengedit v. Memproyeksikan v. Membentuk
w. Mengkaitkan w. Merumuskan
x. Memilih x. Menggeneralisasika
n
y. Mengukur y. Mengabungkan
z. Melatih z. Memadukan
aa. Mentransfer aa. Membatas
bb. Mereparasi
cc. Menampilkan
dd. Menyiapkan
ee. Memproduksi
ff. Merangkum
gg. Merekontruksi
hh. Membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
59
3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas
Lincoln dan Guba (dalam Bandur, 2014: 242) mengatakan bahwa
pentingnya peneliti memberikan jaminan bahwa penelitian yang dapat
dipercaya memiliki atribut yang kredibel. Kredibel berarti peneliti
dipercaya telah mengumpulkan data yang real di lapangan serta
menginterpretasi data autentik tersebut dengan akurat. Untuk mencapai
kredibilitas proses dan hasil penelitian kualitatif penelitian dapat
dilakukan dengan membentuk kelompok untuk membandingkan hasil
dan memeriksa kembali. Peneliti menggunakan 2 teknik triangulasi yang
terdiri dari triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber
data teori untuk memperoleh data.
1. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Triangulasi teknik adalah teknik pengumpulan data ketika peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk
mendapatkan data yang sama. Peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data kualitatif seperti pengamatan partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang
sama secara serempak.
2. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah teknik pengumpulan data ketika peneliti
menggunakan teknik yang sama untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama (Prastowo, 2010: 292-293).
Selain menggunakan triangulasi, untuk keabsahan instrumen
dilakukan oleh validasi ahli untuk expert judgement. Meminta bantuan
validasi ahli seperti dosen untuk mengecek apakah instrumen yang
dibuat oleh peneliti mudah dipahami oleh siswa dan guru.
Gunawan (dalam Meilianawati, 2019: 40) mengatakan bahwa
transferabilitas adalah hasil penelitian kualitatif yang dapat digunakan
atau diterapkan pada suatu kasus atau situasi lainnya. Secara khusus
diartikan bahwa transferabilitas berkaitan dengan sejauhmana hasil
analisis data penelitian dapat diaplikasikan pada tempat penelitian yang
lain. Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
60
dapat digunakan untuk peneliti lainnya dan harus dapat
dipertanggungjawabkan.
3.7 Teknik Analisis Data
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Untuk mengetahui desain RPP yang dibuat oleh guru sudah memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peniliti melakukan
analisis desain RPP pada komponen indikator dan langkah-langkah
kegiatan inti pembelajaran. Analisis pada indikator RPP menggunakan
revisi Taksonomi Bloom. Analisis RPP pada indikator yang memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah RPP yang memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi pada tahapan taksonomi
Bloom pada level C4 – C6 yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Analisis RPP pada langkah-langkah kegiatan inti
pembelajaran menggunakan acuan 4C yaitu creativity and innovation,
critical thinking and problem solving, communication, dan
collaboration. Analisis RPP menggunakan lembar pedoman analisis
perencanaan pembelajaran melalui kegiatan triangulasi bersama dua
peneliti lainnya.
2. Implementasi pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi
Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
kelas yang dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan kegiatan observasi
terhadap aktivitas belajar yang dilaksanakan guru di kelas. Kegiatan
observasi dilakukan untuk melihat penerapan strategi, model, dan
metode yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran sudah
menerapkan tahapan taksonomi Bloom untuk berpikir tingkat tinggi atau
belum. Proses pembelajaran dinilai baik ketika hasil analisis
menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan strategi, model, dan
metode yang mengarahkan kemampuan siswa untuk menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
61
Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan peneliti
terhadap guru, maka peneliti juga melakukan penilaian terhadap persepsi
siswa dan persepsi guru sendiri dengan melakukan wawancara dengan
guru dan memberikan kuesioner siswa dan kuesioner guru. Penilaian
persepsi siswa dan guru dalam menerapkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi yang melibatkan 3 indikator proses kognitif keterampilan berpikir
tingkat tinggi, yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta .
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas (assesment)
sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti
melakukan analisis terhadap soal Penilaian Tengah Semester (PTS) pada
pembelaharan tematik. Soal yang dinyatakan baik jika hasil analisis
menunjukkan bahwa soal PTS tersebut menggunakan kata kerja
taksonomi Bloom C4 – C6. Soal yang dikatakan untuk mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu soal yang mengandung
tingkatan dari menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sebuah
karya sendiri. Pelaksanaa penilaian kelas didapatkan dengan
menggunakan lembar pedoman analisis soal evaluasi berupa Taksonomi
Bloom teori dari Anderson & Kratwohl.
4. Skala Likert
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Skala likert
yaitu teknik dalam pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner
penelitian ini. Penggunaan Skala Likert menurut Sugiyono (2013: 132)
adalah Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Peneliti menyediakan 4 jawaban yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S),
Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP).
Jumlah skor yang ditentukan oleh peneliti yaitu Sangat Sering (SS)
bernilai 4, Sering (S) bernilai 3, Jarang (J) bernilai 2, dan Tidak Pernah
(TP) bernilai 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
62
Peneliti membuat skala interval persepsi siswa dan guru
menggunakan skala likert untuk menentukan pernyataan dengan rumus :
Interval Skala (RS) =
Keterangan :
m = angka tertinggi dalam skor jawaban
n = angka terendah dalam skor jawaban
b = banyaknya kelas/kategori jawaban
Dari data hasil perhitungan yang peneliti lakukan menggunakan skala
likert dihasilkan sebagai berikut :
Tabel 3.7 Hasil Hitung Interval
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1. 1.0 – 1.75 Tidak Pernah
2. 1.76 – 2.51 Jarang
3. 2.52 – 3.27 Sering
4. 3.28 – 4.00 Sering Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Keterampilan Tingkat Tinggi pada Perenncanaan
Pembelajaran (RPP)
Peneliti melakukan analisis pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang terdapat pada SD dengan nama yang
disamarkan pada tanggal 15 November 2018. Langkah pertama yang
peneliti lakukan yaitu meminta izin ke sekolah untuk melakukan
penelitian. Setelah mendapatkan izin dari sekolah untuk melakukan
penelitian, peneliti meminta izin kepada guru untuk melihat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat untuk dianalisis
oleh peneliti. Peneliti akan langsung menganalisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut dengan mengamati
indikator terlebih dahulu apakah indikator tersebut terdapat kata
kerja operasional taksonomi Bloom C4 – C6. Setelah itu peneliti
akan melihat di dalam langkah-langkah pembelajaran apakah di
dalam langkah-langkah pembelajaran guru memberikan
permasalahan kepada siswa untuk melatih siswa berpikir secara
kritis. Peneliti juga mengamati di dalam indikator dan langkah-
langkah pembelajaran terutama pada kegiatan inti apakah terdapat
tingkatan taksonomi Bloom C4 - C6 atau tidak.
Peneliti mengamati apakah pada indikator dan langkah-langkah
pembelajaran mengandung 4C. Pembelajaran yang baik yaitu
pembelajaran yang mengacu pada 4C yaitu Critical Thinking,
Collaborative, Creativity, dan Communication. Pembelajaran yang
baik dapat dilihat dari langkah-langkah pembelajaran yang terdapat
pada RPP. Apabila di dalam langkah-langkah kegiatan terdapat guru
mengaplikasikan salah satu dari 4C tersebut, langkah-langkah
pembelajaran sudah termasuk dalam pembelajaran abad 21. Guru
harus memastikan semua 4C diterapkan di dalam RPP maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
64
kegiatan pembelajaran. Peneliti juga mengamati di dalam kegiatan
langkah-langkah pembelajaran apakah mengandung pembelajaran
yang membuat siswa berpikir kritis, berkolaborasi dengan teman,
berkreativitas, dan berkomunikasi terhadap teman sekitar dengan
baik. Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik
indikator harus mengacu pada kata kerja operasional C4 – C6,
sedangkan di dalam langkah-langkah pembelajaran harus mengacu
pada tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6 dan pembelajaran yang
mengandung 4C untuk melatih siswa dalam memecahkan masalah
secara individu agar siswa tidak bergantung dengan orang lain.
Hasil analisis indikator dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, yaitu peneliti
menemukan ada beberapa yang mengandung HOTS. Dalam bagian
indikator kognitif RPP memuat dua mata pelajaran dalam
pembelajaran tematik yaitu PPKn dan Bahasa Indonesia. Indikator
kognitif pada pelajaran PPKn mengandung pembelajaran yang
HOTS, sedangkan indikator kognitif pada pelajaran Bahasa
Indonesia mengandung pembelajaran yang LOTS. Pada mata
pelajaran PPKn dapat dikatakan HOTS karena di dalam indikator
tersebut mengandung tingkatan taksonomi Bloom C6 yaitu meminta
siswa untuk menghubungkan kaitan antara sikap kepahlawanan
dengan makna sila pancasila. Setelah selesai menganalisis indikator,
peneliti melanjutkan menganalisis kegiatan inti pada langkah-
langkah pembelajaran apakah sudah sesuai untuk mencapai
indikator. Peneliti menganalisis dalam kegiatan inti apakah ada
kegiatan yang mengandung pembelajaran HOTS dan pembelajaran
yang mengandung pembelajaran abad 21 yaitu berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berpikir secara kreatif. Dalam
kegiatan inti, peneliti menganalisis bahwa ada beberapa langkah-
langkah dalam kegiatan inti yang mengandung HOTS dan
pembelajaran abad 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
65
Hasil analisis yang peneliti lakukan yaitu pada tabel 4.1 dan 4.2
Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik
Kelas IV
No Indikator LOTS HOTS Keterangan
Mata Pelajaran PPKn
3.1.6 Menceritakan kaitan antara
sikap kepahlawanan
dengan makna sila
Pancasila
√ Kata kerja
operasional
“Menceritakan”
menunjukkan
tingkatan
taksonomi Bloom
C6 membuat yaitu
menghubungkan.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
3.8.3 Menyebutkan informasi
yang diketahui tentang
salah satu kepahlawanan
√ Kata kerja
operasional
“Menyebutkan”
menunjukkan
tingkatan
taksonomi Bloom
C1 mengetahui
yaitu
menyebutkan.
Jumlah Indikator 1 1
Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa ada satu
indikator yang mengandung pembelajaran LOTS dan satu indikator
yang mengandung pembelajaran HOTS di dalam pembelajaran tematik.
Indikator yang mengandung pembelajaran LOTS terdapat pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakan tingkatan
taksonomi Bloom C1 mengetahui yang meminta siswa hanya untuk
menjelaskan. Indikator yang mengandung pembelajaran HOTS terdapat
pada mata pelajaran PPKn yaitu dengan menggunakan tingkatan
taksonomi Bloom C6 membuat yang meminta siswa untuk
menceritakan kaitan yang berarti meminta siswa untuk menghubungkan
kaitan sikap kepahlawanan dengan makna sila pancasila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
66
Tabel 4.2 Hasil Analisis Langkah-langkah Kegiatan Inti pada RPP
Tematik Kelas IV
No Kegiatan Inti LOTS HOTS Keterangan
1. Siswa membaca teks
tentang Kakek Penyelamat
Lingkungan Tanpa Pamrih
yang terdapat dalam buku
siswa.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
LOTS karena
membaca bukan
termasuk dalam
kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi.
2. Siswa diminta membaca
dalam hati.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
LOTS karena
membaca bukan
termasuk dalam
kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi.
3. Siswa diminta membuat
pertanyaan sebanyak
mungkin tentang Kakek
Duha Juhaeri
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
membuat
pertanyaan salah
satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
kreativitas. Siswa
diminta untuk
membuat
pertanyaan dengan
berkreativas.
4. Siswa menukarkan
pertanyaan yang mereka
buat dengan teman dan
siswa yang saling
menjawab pertanyaan
yang mereka tulis.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
menukarkan
pertanyaan dan
saling menjawab
pertanyaan
merupakan salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
67
satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
keterampilan
berkolaborasi.
5. Siswa diminta mencari
informasi penting dari teks
bacaan dan dituliskan pada
buku siswa.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
LOTS karena
mencari informasi
bukan merupakan
salah satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi.
6. Siswa mempresentasikan
hasilnya dalam kelompok
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
mempresentasikan
merupakan salah
satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
keterampilan
komunikasi.
7. Siswa diminta
menjelaskan maksud dari
pernyataan tersebut
sehubungan dengan sila ke
lima Pancasila.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
menjelaskan
merupakan salah
satu kriteria
berpikir tingkat
tinggi yaitu
komunikasi dan
berpikir kritis
karena siswa
dituntut untuk
menjelaskan
hubungan dari
pernyataan yang
dibaca dengan sila
Pancasila.
8. Siswa menjawab
pertanyaan yang terdapat
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
68
dalam buku siswa LOTS karena
membaca bukan
merupakan kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi.
9. Siswa mendiskusikan dan
mempresentasikan
jawabanmu dalam
kelompok
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
mendiskusikan dan
mempresentasika
termasuk salah satu
kriteria berpikir
tingkat tinggi yaitu
keterampilan
komunikasi.
10. Siswa diingatkan kembali
bahwa mereka telah
belajar bagaimana
menangani cedera akibat
luka, luka memar, dan
luka melepuh.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
mengingat kembali
pembelajaran yang
telah dipelajari
termasuk salah satu
kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
keterampilan
komunikasi.
11. Siswa diminta melakukan
simulasi secara
berkelompok bagaimana
memberi pertolongan
kepada orang-orang yang
mengalami cedera tersebut
agar siswa semakin
terampil dalam
menerapkan hal tersebut.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
melakukan
simulasi secara
berkelompok
merupakan salah
satu kriteria
berpikir tingkat
tinggi yaitu
keterampilan
berkolaborasi.
Siswa diminta
untuk
berkolaborasi
melakukan
simulasi bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
69
kelompok.
12. Siswa dibagi atas
kelompok yang terdiri atas
4-5 siswa.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
membagi
kelompok termasuk
salah satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
keterampilan
komunikasi.
13. Setiap kelompok
mendiskusikan dan
menuliskan scenario untuk
simulasi dan dituliskan
dalam buku siswa.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
mendiskusikan dan
menuliskan
skenario termasuk
salah satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
berkomunikasi,
berkreativitas, dan
berkolaborasi.
Siswa diminta
untuk berdiskusi
bertukar pendapat
dan berkreativitas
menuliskan isi
scenario dengan
bebas.
14. Setiap kelompok
menampilkan simulasi
secara bergiliran.
√ Langkah-langkah
tersebut termasuk
HOTS karena
menampilkan
simulasi sama
dengan
mempresentasikan
hasil diskusi
merupakan salah
satu kriteria
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi yaitu
keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
70
komunikasi.
Jumlah Indikator 4 10
Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dalam
langkah-langkah RPP terutama dalam kegiatan inti terdapat 4 kegiatan
yang mengandung pembelajaran yang LOTS dan 10 kegiatan yang
mengandung pembelajaran yang HOTS. Kriteria pembelajaran yang
LOTS yaitu pembelajaran yang mengandung kata kerja taksonomi
Bloom C1 – C3 dan pembelajaran yang tidak masuk kriteria
pembelajaran abad 21 dalam 4C. Kriteria pembelajaran yang HOTS
yaitu pembelajaran yang mengandung kriteria pembelajaran abad 21
dalam 4C. Kegiatan pembelajaran yang mengandung keterampilan
berpikir tingkat tinggi lebih banyak dalam kriteria 4C yaitu kriteria
siswa berkomunikasi dan berkolaborasi, dan sedikit berkreativitas,
sedangkan untuk berpikir kritis tidak ada.
4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dan
Pembelajaran Abad 21 dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik di SD Mlati (Nama disamarkan)
4.1.2.1 Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV
Peneliti membagikan kuesioner pada siswa kelas IV di SD
Mlati (Nama disamarkan) yang berjumlah 23 siswa. Peneliti
membagikan kuesioner pada siswa kelas IV bertujuan untuk
mengetahui penilaian siswa tentang pembelajaran yang guru
berikan sudah termasuk pembelajaran yang HOTS. Perhitungan
skala hasil kuesioner siswa kelas IV dihitung dengan menggunakan
interval skala likert. Dengan menggunakan interval skala likert,
peneliti dapat mengukur pendapat dan persepsi siswa tentang
pembelajaran yang guru berikan dalam pelaksanaan pembelajaran
yang mengandung pembelajaran 4C dan pembelajaran yang HOTS.
Berikut hasil kuesioner siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
4C :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
71
Tabel 4.3 Hasil Hitung Interval Kuesioner Siswa
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1. 1.0 – 1.75 Tidak Pernah
2. 1.76 – 2.51 Jarang
3. 2.52 – 3.27 Sering
4. 3.28 – 4.00 Sering Sekali
Gambar 4.1 Diagram Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV SD Mlati
(Nama disamarkan) terhadap Pelaksaan Pembelajaran 4C
berjumlah 23 siswa
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV SD Mlati (Nama
disamarkan) terhadap Pelaksanaan Pembelajaran 4C berjumlah 23
siswa
No Kriteria Rata-rata Skor
Seluruh Siswa
Pernyataan
Penerapan
1. Critical Thinking 2.09 Jarang
2. Collaborative 3.26 Sering
3. Creativity 2.35 Jarang
4. Communication 2.72 Sering
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Critical
Thinking
Collaborative Creativity Communication
1. 2. 3. 4.
Ra
ta-r
ata
Kriteria 4C
Hasil Analisis Kuesioner 23 Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
72
Diagram tersebut merupakan hasil kuesioner siswa kelas IV
SD Mlati (Nama disamarkan) yang berjumlah 23 siswa. Siswa
mengisi kuesioner dengan di dampingi oleh peneliti dan tanpa
diperhatikan oleh guru kelas. Siswa mengisi menurut pendapat
mereka masing-masing sesuai dengan kenyataan guru saat
mengajar. Diagram tersebut menunjukkan bahwa siswa menilai
guru lebih sering memberi kesempatan siswa untuk berkolaborasi.
Diagram tersebut juga menunjukkan bahwa guru jarang
memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis dan melatih
siswa untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. Peneliti
melakukan perhitungan rata-rata setiap indikator 4C mulai dari
berpikir kritis, berkolaborasi, berkreativitas, dan berkomunikasi.
Pada indikator berpikir kritis (critical thinking) peneliti
mendapatkan rata-rata dari siswa yaitu 2,09 yang berarti guru
jarang menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berpikir kritis. Pada indikator berkolaborasi (collaboration)
peneliti mendapatkan rata-rata dari siswa yaitu 3,26 yang berarti
guru sering menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berkolaborasi di dalam kelompok bersama siswa lainnya. Pada
indikator berkretivitas (creativity) peneliti mendapatkan rata-rata
dari siswa yaitu 2,35 yang berarti guru jarang menerapkan
pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas. Pada
indikator berkomunikasi (communication) peneliti mendapatkan
rata-rata dari siswa yaitu 2,75 yang berarti guru sering menerapkan
pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkomunikasi dalam
berdiskusi dengan siswa lain maupun tanya jawab bersama guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
73
4.1.2.2 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas IV
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1. 1.0 – 1.75 Tidak Pernah
2. 1.76 – 2.51 Jarang
3. 2.52 – 3.27 Sering
4. 3.28 – 4.00 Sering Sekali
Gambar 4.2 Diagram Hasil Penghitungan Kuesioner Pernyataan
Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C
Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Guru terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran 4C
No Kriteria Rata-rata Skor
Kuesioner Guru
Pernyataan
Penerapan
1. Critical Thinking 2,75 Jarang
2. Collaborative 3.5 Sering Sekali
3. Creativity 2.25 Jarang
4. Communication 3.75 Sering Sekali
Data di atas merupakan hasil kuesioner yang dikerjakan
oleh guru. Peneliti memberikan kuesioner untuk dikerjakan guru
setelah peneliti selesai mengamati pembelajaran yang dilakukan
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Critical Thinking Collaborative Creativity Communication
Rata
-rata
Kriteria 4C
Rata-rata Hasil Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
74
oleh guru. Guru mengisi kuesioner dan menilai dirinya sendiri
tanpa adanya paksaan dan sesuai dengan perpsepsi guru sendiri
mengenai pembelajarannya di kelas. Peneliti menghitung hasil
kuesioner yang diisi oleh guru menggunakan skala likert.
Dengan menggunakan interval skala likert, peneliti dapat
mengukur pendapat dan persepsi guru sendiri mengenai
pembelajarannya di kelas terhadap pelaksanaan pembelajaran
4C. Diagram di atas menunjukkan bahwa guru lebih merasa
sering sekali memberi kesempatan siswa untuk berkolaborasi
dengan siswa yang lain. Diagram di atas juga menunjukkan
bahwa guru jarang memberikan siswa untuk berkreativitas. Guru
hanya memberikan kesempatan berkreativitas jika saja dalam
buku siswa meminta siswa untuk berkreativitas.
Dalam indikator berpikir kritis (critical thinking), guru
mengisi kuesioner menurut persepsi diri sendiri mengenai
pembelajaran di kelas. Peneliti mendapatkan rata-rata dari
kuesioner guru yaitu 2,75 yang berarti dalam skala interval yaitu
guru jarang menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa
untuk berpikir kritis. Pada indikator berkolaborasi
(collaboration) peneliti mendapatkan rata-rata dari kuesioner
guru yaitu 3,5 yang berarti dalam skala interval guru sering
sekali menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berkolaborasi di dalam kelompok bersama siswa lainnya. Pada
indikator berkretivitas (creativity) peneliti mendapatkan rata-rata
dari siswa yaitu 2,25 yang berarti guru jarang menerapkan
pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas. Pada
indikator berkomunikasi (communication) peneliti mendapatkan
rata-rata dari siswa yaitu 3,75 yang berarti guru sering sekali
menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berdiskusi bersama dengan kelompok dan bertanya jawab
dengan guru mengenai pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
75
4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru Kelas IV
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV
setelah selesai mengamati kegiatan pembelajaran. Peneliti
mencari informasi yang diketahui guru mengenai HOTS dan
pembelajaran abad 21 melalui wawancara langsung. Peneliti
menanyakan sejumlah pertanyaan mengenai pengetahuan guru
tentang HOTS. Berikut merupakan daftar pertanyaan dan
jawaban wawancara dari guru:
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Guru
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ibu sudah
mengenal HOTS
sebelumnya?
Sedikit, sudah mengenal tetapi
hanya sedikit dan hanya sebatas
mengetahui HOTS
2. Menurut ibu, apakah
HOTS itu?
HOTS menurut saya yaitu
pemahaman yang lebih tinggi
pengetahuannya.
3. Apakah HOTS itu
penting untuk
diterapkan?
HOTS penting untuk diterapkan
di sekolah agar siswa juga dapat
berkembang.
4. Menurut ibu, apakah di
sekolah ini sudah
menerapkan
pembelajaran dengan
menggunakan HOTS?
Di dalam sekolah belum semua
kelas menerapkan pembelajaran
HOTS karena tergantung oleh
kemampuan siswa.
5. Apakah ibu pernah
menerapkan
pembelajaran HOTS
dalam kelas?
Pernah menerapkan tidak setiap
hari, namun siswa hanya diam
dan tidak mengerti.
6. Apa saja kendala yang
ibu alami saat
menerapkan
pembelajaran HOTS
dalam kelas?
Kendala siswa disini masih harus
dituntun. siswa masih terlalu
manja, siswa masih harus
dijelaskan soalnya terlebih
dahulu agar mengerti. Siswa juga
masih terlalu malas untuk
berpikir mencerna soal sendiri.
7. Apakah ibu pernah
mengikuti diklat
mengenai HOTS?
Secara khusus mengenai HOTS
belum pernah, tetapi saya
mengenal HOTS dari diklat
kurikulum. Dalam diklat
kurikulum tersebut tidak terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
76
membahas mengenai HOTS.
8. Apa saja yang dibahas
ketika diklat?
Dalam diklat kurikulum tersebut,
HOTS yang dibahas yaitu
mengenai pembuatan soal HOTS
saja. Tidak membahas bagaimana
cara membuat RPP yang HOTS
dan menerapkan pembelajaran
menggunakan HOTS.
9. Dari diklat tersebut,
apakah ibu mengetahui
kriteria pembelajaran
yang HOTS?
Siswa lebih aktif, lebih kreatif,
mau mencoba dan mencari
sendiri sehingga dapat berpikir
secara kritis.
10. Apakah ibu mengetahui
pembelajaran abad 21?
Pembelajaran abad 21 sudah
pasti HOTS setau saya.
11. Apa saja harapan ibu
dari pembelajaran abad
21 dalam sekolah ini?
Siswa lebih berpikir kritis, lebih
aktif, dan kreatif.
12. Apakah ibu sudah
menerapkan
pembelajaran abad 21 di
dalam kelas?
Pernah saya coba sekali, tetapi
banyak siswa yang lebih diam
hanya ada dua siswa yang
paham. Siswa lebih memilih
menunggu dijelaskan maksudnya
oleh guru dan tidak mau
berusaha sendiri. Siswa tidak
suka membaca, kurang
mempunyai minat untuk mencari
tahu.
13. Apakah ibu pernah
memberikan
kesempatan untuk siswa
berdiskusi di dalam
kelas?
Setiap pembelajaran
berlangsung, saya selalu
memberikan kesempatan siswa
untuk berdiskusi. Saya
memberikan batasan siswa untuk
berdiskusi jika siswa sudah
membicarakan diluar materi
pelajaran.
14. Apakah ibu pernah
memberikan
kesempatan untuk siswa
berkolaborasi?
Iya saya pernah memberikan
siswa kesempatan untuk
berkolaborasi di dalamkelas
dengan bertukar pendapat.
15. Apakah ibu pernah
memberikan
kesempatan untuk siswa
berkreativitas?
Iya pernah seperti dengan
menggambar, membuat poster,
puisi.
16. Apakah ibu pernah
memberikan
Iya pernah memberikan soal IPA.
Saya lebih sering membuat soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
77
kesempatan untuk siswa
memecahkan masalah
secara individu?
IPA untuk siswa agar bisa
berpikir secara kritis dalam
memecahkan masalah secara
individu.
17. Apakah ibu saat
pembelajaran pernah
menyelipkan siswa
untuk berpikir kritis,
kreatif, dan
memecahkan masalah?
Iya saya pernah menyelipkan
tetapi tidak sering menerapkan.
18. Apakah di sekolah ini
dalam membuat RPP
sudah menggunakan
tingkatan taksonomi
Bloom? Kalau sudah
menggunakan tingkatan
Taksonomi Bloom yang
ke berapa ya bu?
Aduh saya lupa tentang tingkatan
taksonomi Bloom. Apa saja
tingkatan taksonomi Bloom ya
mba? Kalau di dalam RPP
sekolah ini sesuai dengan
pembelajarannya, terkadang
dalam pembelajaran hanya ada 2-
3 tingkat taksonomi Bloom.
19. Bagaimana pendapat ibu
cara membuat indikator
RPP yang baik?
Membuat sesuia dengan
Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), dan
yang memuat indikator A, B, C,
dan D.
20. Siapakah yang membuat
soal Penilaian Tengah
Semester kelas IV bu?
Kelompok kerja guru kelas IV
Kecamatan Mlati.
21. Menurut ibu, soal
Penilaian Tengah
Semester kelas IV
termasuk kriteria soal
HOTS atau LOTS? Bisa
dijelaskan bu?
Soal Penilaian Tengah Semester
kelas IV masih LOTS, karena
soalnya masih sederhana dan
mudah, belum butuh pemikiran
yang lebih tinggi.
22. Menurut ibu bagaimana
soal yang baik untuk
diberikan kepada siswa?
Soal yang merata, ada yang
mudah, sedang, dan sulit sesuai
dengan indikator yang akan
dicapai.
Saat peneliti menemui guru yang hendak diwawancarai,
guru tersebut tersenyum dan mengatakan “HOTS ya?” dan
tersenyum lagi seperti seseorang yang kurang paham mengenai
pembelajaran HOTS. Saat peneliti hendak menanyakan apa yang
diketahui guru mengenai HOTS, guru tersebut diam dan bingung
harus menjawab apa. Guru tersebut terlihat bingung antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
78
pembelajaran HOTS dan pembelajaran abad 21. Guru tersebut
saat di wawancara mengatakan kurang paham mengenai HOTS,
guru tersebut hanya mengatakan bahwa beliau hanya diberikan
diklat kurikulum mengenai cara membuat soal HOTS yang baik.
Guru tersebut juga hanya mengetahui pengertian HOTS yaitu
pemahaman dalam belajar yang lebih tinggi. Saat peneliti
menanyakan mengenai tingkatan taksonomi Bloom, guru tersebut
mengaku bahwa beliau tidak tahu mengenai tingkatan taksonomi
Bloom dan meminta peneliti untuk menjelaskan apa saja
tingkatan taksonomi Bloom. Guru tersebut juga mengaku sudah
menerapkan pembelajaran HOTS di dalam kelas seperti
memberikan permasalahan di dalam soal, namun siswa yang
diajarkan justru banyak diam dan tidak mengerti yang guru
jelaskan. Setelah beberapa pertanyaan yang diberikan oleh
peneliti, guru tersebut terlihat seperti kurang fokus dan susah
untuk menjawab pertanyaan peneliti. Guru tersebut mencoba
menghentikan waktu untuk memperhatikan siswa, kemudian baru
menjawab pertanyaan dari peneliti.
Peneliti melanjutkan mewawancarai guru mengenai kriteria
4C pembelajaran abad 21. Saat peneliti menanyakan apakah guru
tersebut pernah menerapkan pembelajaran abad 21 mengenai
kriteria 4C, guru tersebut mengaku sering melakukan di dalam
kelas hanya saja untuk berpikir kritis kurang sesuai diterapkan di
sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa guru selalu
memberikan siswa kesempatan untuk berdiskusi, berkolaborasi,
dan berkreativitas. Guru menjelaskan bahwa beliau selalu
memberikan soal HOTS dalam mata pelajaran IPA saja pada
siswa untuk berpikir secara kritis. Guru tersebut berharap bahwa
akan diadakan diklat lagi untuk menjelaskan mengenai
pembelajaran HOTS supaya guru dapat meningkatkan kualitas
siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
79
4.1.2.4 Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Kelas IV
Berikut hasil observasi proses pembelajaran kelas IV SD
Mlati (Nama disamarkan) pembelajaran tematik khususnya mata
pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Observasi Proses Pembelajaran di Kelas IV
No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1 Communication
(Komunikasi)
1. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk
mempresentasikan
hasil dari
pembelajaran.
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menyampaikan
hasil belajar siswa
melaluo tanya
jawab
menyebutkan
contoh sikap
kepahlawanan.
2. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk
menyampaikan ide
pada saat berdikusi
dengan teman-
teman maupun
ketika
menyelesaikan
masalah yang
diberikan oleh
guru
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi dengan
teman-teman
maupun ketika
menyelesaikan
masalah yang
diberikan guru
dengan meminta
pendapat siswa
mengenai contoh
sikap
kepahlawanan per
kelompok dengan
menunjuk satu
siswa untuk
mewakili
kelompok.
3. Di dalam √
Di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
80
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberi
kesempatan siswa
untuk mengingat
kembali materi
pada pembelajaran
sebelumnya
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengingat
pembelajaran
sebelumnya dengan
cara tanya jawab
mengenai
pembelajaran
sebelumnya dengan
memberi
pertanyaan materi
pelajaran
sebelumnya.
4. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk memahami,
mengelola, dan
menciptakan
komunikasi yang
efektif dalam
berbagai bentuk
secara lisan dan
tulisan.
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
memahami,
mengelola, dan
menciptakan
komunikasi siswa
yang efektif. Siswa
diminta oleh guru
untuk memahami
dengan membaca
teks bacaan dan
mengetahui isi
bacaan. Siswa
diminta juga untuk
mengelola dari teks
bacaan dengan
membuat soal
pertanyaan. Siswa
diberikan
kesempatan oleh
guru menciptakan
komunikasi yang
efektif di dalam
pelajaran untuk
membahas materi
yang diajarkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
81
guru.
2 Collaborative
(Kolaborasi)
1. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk membentuk
kelompok diskusi √
Di dalam
pembelajaran guru
tidak
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
membentuk
kelompok diskusi
belajara karena
guru sudah
membentuk
kelompok diskusi
dari awal semester.
2. Di dalam
pembelajaran
memeprlihatkan
proses guru
memberikan siswa
kesempatan untuk
saling bertukar
pikiran dan
pendapat saat
berdiskusi
√
Di dalam
pembelajaran guru
tidak
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertukar pikiran
dan pendapat saat
berdiskusi pada
pembelajaran
tematik mengenai
membuat
pertanyaan dari
teks bacaan yang
diberikan oleh
guru.
3. Di dalam
pembelajaran
memeperlihatkan
proses guru
memberikan siswa
kesempatan untuk
menghargai
pendapat orang
lain dan mencapai
tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri
dan orang lain
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menghargai
pendapat orang lain
dengan cara
memberikan
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
82
meskipun jawaban
siswa sebekumnya
sudah benar dan
menerima pendapat
siswa yang sudah
berani menjawab.
4. Di dalam
pembelajaran
memeperlihatkan
proses guru
memberikan siswa
tanggung jawab
oleh guru untuk
bekerja sama
secara produktif
dengan yang lain
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa
untukbertanggung
jawab
menyelesaikan
permaslahan yang
diberikan oleh guru
di dalam kelompok.
3
Critical
Thingking and
Problem Solving
(Berpiki Kritis
dan Pemecahan
Masalah)
1. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk
menyelesaikan
permasalahan
secara mandiri
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menyelesaikan
permasalahan
secara mandiri.
Dibuktikan dengan
guru meminta
siswa untuk
membuat
pertanyaan
sebanyak mungkin
dari teks bacaan,
tetapi guru
meminta siswa
untuk menukarkan
pertanyaan dan
mengerjakan
pertanyaan-
pertanyaan yang
dibuat oleh siswa
lain secara mandiri.
2. Di dalam
pembelajaran √
Di dalam
pembelajaran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
83
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk
mengungkapkan
pendapat
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
pendapat secara
lisan mengenai
contoh sikap
kepahlawanan dan
menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
secara lisan.
3. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk menyusun
dan menganalisis
permasalahan
yang ada
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menganalisis
permasalahan yang
ada dengan
menganalisis teks
bacaan dan
memberikan
pertanyaan
“Mengapa” dan
“Bagaimana”.
Siswa juga
diberikan
kesempatan oleh
guru untuk
menyususn
pertanyaan dari
teks bacaan yang
ada.
4. Siswa diberikan
kesempatan oleh
guru untuk
mencari sumber
lain dalam materi
pelajaran.
√
Di dalam
pembelajaran guru
hanya
memperlihatkan
memberikan
kesempatan siswa
mencari sumber
materi hanya dari
buku paket siswa
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
84
4
Creativity and
Innovation
(Kreativitas dan
Inovasi)
1. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk membuat
sebuah karya
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
membuat sebuah
karya yaitu dengan
membuat
pertanyaan
2. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
terampil dalam
menggunakan
teknologi dan
informasi
√
Di dalam
pembelajaran guru
tidak
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menggunakan
teknologi seperti
handphone dan
komputer. Guru
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mencari informasi
melalui buku paket
yang dibagikan
oleh guru.
3. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kebebasan dan
keluasaan belajar
yang sesuai dengan
minat, bakat, dan
kemampuan siswa
√
Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberi kebebasan
dan keleluasaan
belajar kepada
siswa sesuai
dengan minat,
bakat, dan
kemampuan siswa.
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
membuat
pertanyaan secara
bebas dan kreatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
85
sesuai dengan
kemampuan siswa.
4. Di dalam
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berkomunikasi
interatif dengan
cerdas dan rendah
hati
√
Di dalam
pembelajaran guru
memperlihatkan
proses memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
berkomunikasi
secara interatif
yaitu
berkomunikasi di
dalam
pembelajaran yang
membahas materi
pelajaran.
Dalam pembelajaran abad 21, ada empat kriteria
pembelajaran abad 21. Kriteria pembelajaran tersebut diantaranya
yaitu Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi),
Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan
pemecahan masalah), dan Creativity and Innovation (kreativitas
dan inovasi). Dalam masing-masing kriteria tersebut, peneliti
menjabarkan dalam tiap masing-masing kriteria menjadi 4 ciri-
ciri.
Kriteria 4C yang pertama yaitu communication skill
(komunikasi), peneliti mengartikan komunikasi yaitu sebagai
pembelajaran yang menuntut siswa untuk memahami, mengelola,
dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk
dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Kriteria 4C yang
kedua yaitu collaboration skill (kolaborasi), peneliti mengartikan
kolaborasi yaitu pembelajaran yang menuntut siswa untuk
bekerja sama dalam kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi
dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara
produktif dengan yang lain, dan menghormati pendapat yang
berbeda. Kriteria 4C yang ketiga yaitu critical thinking and
problem solving skill (berpikir kritis dan pemecahan masalah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
86
peneliti mengartikan berpikir kritis dan pemecahan masalah yaitu
pembelajaran yang menuntut siswa untuk memberikan penalaran
yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang
rumit, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan
mandiri, menyusun dan mengungkapkan pendapat, dan
menganalisis. Kriteria 4C yang keempat yaitu Creativity and
Innovation (kreativitas dan inovasi) peneliti mengartikan
kreativitas dan inovasi yaitu pembelajaran yang menuntut siswa
untuk berkreativitas dalam membuat karya dan kreatif dalam
memecahkan masalah.
4.1.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian
Pembelajaran
Analisis penilaian pembelajaran dilakukan setelah selesai
mengamati pelaksanaan pembelajaran dan memberi kuesioner.
Peneliti meminta izin kepada wali kelas IV untuk meminta soal PTS
kelas IV. Setelah peneliti mempunyai soal PTS, peneliti melanjutkan
menganalisis soal tersebut. Soal PTS terdiri dari pilihan ganda, isian
singkat, dan essay. Soal PTS yang didapatkan oleh peneliti yaitu
mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA. Peneliti
menganalisis dengan sistem triangulasi data merupakan menganalisis
dengan berdiskusi bersama dua peneliti lainnya meluangkan
pendapat mengenai soal yang dianalisis bersama. Peneliti bersama
dengan rekan triangulasi menganalisis soal PTS menggunakan
pedoman taksonomi Bloom C1 – C6. Peneliti dengan sistem
triangulasi data mencocokan mana yang lebih sesuai dengan
tingkatan soal PTS tersebut. Soal PTS yang mengandung HOTS
yaitu soal yang mengandung tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berdasarkan analisis soal
PTS, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
87
Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Mata Pelajaran PPKn
Berdasarkan diagram di atas, hasil analisis soal PTS mata pelajaran
PPKn dengan soal pilihan ganda, isian singkat, dan essay. Peneliti
menganalisis menggunakan sistem triangulasi data dan mendapatkan
hasil analisis yaitu soal PTS mata pelajaran PPKn mengacu pada
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS PPKn yang berjumlah 12 soal
diantaranya 3 soal pilihan ganda, 6 soal isian singkat, dan 3 soal
essay tersebut memiliki prosentase 100% LOTS.
Gambar 4.4 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Pilihan Ganda Mata Pelajaran PPKn
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal PTS
pada pilihan ganda mata pelajaran PPKn mengandung soal dengan
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS pilihan ganda mata pelajaran
PPKn yang berjumlah 3 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS.
100%
Hasil Analisis Soal PPKn
1
LOTS
100%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda PPKn
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
88
Soal pilihan ganda tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi
Bloom C1 mengetahui yaitu dengan indikator menyebutkan dan
mengidentifikasi.
Gambar 4.5 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Isian Singkat Mata Pelajaran PPKn
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal PTS
pada isian singkat mata pelajaran PPKn mengandung soal dengan
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS isian singkat mata pelajaran
PPKn yang berjumlah 6 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS.
Soal pilihan ganda tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi
Bloom C1, C2, dan C3 yaitu mengidentifikasi dan menghafal,
menjelaskan dan mengkontraskan, menentukan dan menyesuaikan.
Gambar 4.6 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Soal Essay Mata Pelajaran PPKn
100%
Hasil Analisis Soal Isian Singkat PPKn
1
LOTS
100%
Hasil Analisis Soal Essay PPKn
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
89
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
PTS pada soal essay mata pelajaran PPKn mengandung soal dengan
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay mata pelajaran PPKn
yang berjumlah 3 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal
essay tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom C1
dan C2 yaitu menyebutkan dan menjelaskan.
Gambar 4.7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan diagram di atas, hasil analisis soal PTS mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan soal pilihan ganda dan essay.
Peneliti menganalisis menggunakan sistem triangulasi data dan
mendapatkan hasil analisis yaitu soal PTS mata pelajaran Bahasa
Indonesia mengacu pada pembelajaran yang HOTS dan LOTS. Soal
PTS PPKn yang berjumlah 10 soal diantaranya 3 soal pilihan ganda
dan 7 soal essay tersebut memiliki prosentase 20% LOTS dan 80%
HOTS.
20% HOTS
80% LOTS
Hasil Analisis Soal PTS Bahasa
Indonesia
1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
90
Gambar 4.8 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Soal Essay 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
PTS pada soal essay mata pelajaran Bahasa Indonesia mengandung
soal dengan pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 4 soal ini memiliki
prosentase 100% LOTS. Soal essay tersebut hanya mengandung
tingkatan taksonomi Bloom C3 yaitu menemukan dan menerapkan.
Gambar 4.9 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada
Soal Essay 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
PTS pada soal essay mata pelajaran Bahasa Indonesia mengandung
100%
Hasil Analisis Soal Essay 1 Bahasa
Indonesia
1
LOTS
67% HOTS
33% LOTS
Hasil Analisis Soal Essay 2 Bahasa Indonesia
1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
91
soal dengan pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay 2 mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 3 soal ini memiliki
prosentase 33% LOTS dan 67% HOTS. Soal essay tersebut yang
mengandung pembelajaran LOTS menggunakan tingkatan taksonomi
Bloom C3 yaitu mengemukakan. Soal essay tersebut yang
mengandung pembelajaran HOTS menggunakan tingkatan
taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis.
Gambar 4.10 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Pilihan Ganda Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
PTS pada pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia
mengandung soal dengan pembelajaran yang LOTS. Soal PTS
pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 3
soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal pilihan ganda
tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom C2
memahami yaitu dengan indikator memperkirakan.
100%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Bahasa
Indonesia
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
92
Gambar 4.11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Mata Pelajaran IPA
Berdasarkan diagram di atas, hasil analisis soal PTS mata pelajaran
IPA dengan soal pilihan ganda, isian singkat, dan essay. Peneliti
menganalisis menggunakan sistem triangulasi data dan mendapatkan
hasil analisis yaitu soal PTS mata pelajaran IPA mengacu pada
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS IPA yang berjumlah 22 soal
diantaranya 6 soal pilihan ganda, 8 soal isian singkat, dan 8 soal
essay tersebut memiliki prosentase 100% LOTS.
Gambar 4.12 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran IPA
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal PTS
pada pilihan ganda mata pelajaran IPA mengandung soal dengan
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS pilihan ganda mata pelajaran
IPA yang berjumlah 6 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS.
100%
Hasil Analisis Soal IPA
1
LOTS
100%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda IPA
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
93
Soal pilihan ganda tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi
Bloom C1 dan C3 yaitu dengan indikator menyebutkan, menghafal,
mengidentifikasi dan menerapkan.
Gambar 4.13 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Isian Singkat Mata Pelajaran IPA
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
PTS pada isian singkat mata pelajaran IPA mengandung soal dengan
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS isian singkat mata pelajaran IPA
yang berjumlah 8 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal
isian singkat tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom
C1 dan C2 yaitu dengan indikator menyebutkan, mengidentifikasi
dan membandingkan.
Gambar 4.14 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester
pada Soal Essay Mata Pelajaran IPA
100%
Hasil Analisis Soal Isian Singkat IPA
1
LOTS
100%
Hasil Analisis Soal Essay IPA
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
94
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
PTS pada essay mata pelajaran IPA mengandung soal dengan
pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay mata pelajaran IPA yang
berjumlah 8 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal isian
singkat tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom C1
yaitu dengan indikator menyebutkan dan menjelaskan.
Gambar 4.15 Diagram Hasil Analisis Soal HOTS pada Penilaian
Tengah Semester
Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal
Penilaian Tengah Semester (PTS) kelas IV hanya mengandung
pembelajaran yang HOTS 5%. Soal yang mengandung HOTS hanya
terletak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan tingkatan
taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis. Sisa dari soal tersebut 95%
mengandung LOTS sebagian besar terletak pada semua soal mata
pelajaran PPKn dan IPA dengan tingkatan C1, C2, dan C3.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada
Perencanaan Pembelajaran
Peneliti menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) menggunakan sistem triangulasi data menganalisis RPP
HOTS 5%
LOTS 95%
Hasil Analisis Soal HOTS pada Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
95
bersama rekan-rekan. Peneliti berusaha menyesuaikan indikator
dan kegiatan inti dalam langkah-langkah pembelajaran termasuk
pada tingkatan taksonomi Bloom yang mana. Guru memberikan
RPP pada peneliti yaitu RPP kelas IV Tema 5 (Pahlawanku)
dengan isi mata pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia. Sesudah
peneliti meminta ijin kepada guru untuk meminta RPP, guru
tersebut bingung untuk memberikan RPP yang mana seperti orang
yang takut RPP yang dibuat kurang sempurna. Setelah guru sudah
memilih RPP untuk diberikan peneliti, guru tersebut melihat
kembali indikator dan tersenyum mengatakan “Bagaimana jika
RPP –nya ini saja?”.
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu
menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
cara sistem triangulasi data dengan membentuk kelompok yang
berisikan dua peneliti lainnya. Peneliti dan rekan peneliti lainya
menganalisis dengan panduan yang diliat dari kata kerja
taksonomi Bloom C1 – C6. Kata kerja taksonomi Bloom C1 – C6
yaitu Mengetahui, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis,
Mengevaluasi, dan Membuat/Mencipta. Edward dan Biers (dalam
Yaumi, 2014: 90) mengatakan bahwa taksonomi pembelajaran
khususnya dalam domain kognisi mulai dari keterampilan berpikir
tingkat rendah sampai pada keterampilan tingkat tinggi atau mulai
dari tingkat mengetahui, memahami, dan menerapkan
digolongkan dalam keterampilan berpikir tingkat rendah sampai
pada tingkat menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan
merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Saat mulai menganalisis menggunakan sistem triangulasi
data, peneliti melihat pada indikator pembelajaran tersebut.
Peneliti menganalisis menemukan pembelajaran yang HOTS pada
salah satu indikator dari kedua mata peajaran yaitu PPKn dan
Bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil contoh analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
96
indikator aspek kognitif pada RPP mata pelajaran PPKn oleh
peneliti dan rekan peneliti :
Gambar 4.1.6 Analisis Indikator oleh Peneliti dan Dua Rekan
Peneliti
Berdasarkan gambar di atas, peneliti menemukan indikator
yang mengacu pada pembelajaran yang HOTS yaitu pada mata
pelajaran PPKn dengan tingkatan taksonomi Bloom C6 (membuat)
yaitu menghubungkan. Dalam Indikator mata pelajaran PPKn yang
bertuliskan “3.1.6 Menceritakan kaitan antara sikap kepahlawanan
dengan makna sila Pancasila” memuat pembelajaran yang HOTS.
Peneliti memilih tingkatan C6 termasuk dalam kategori berpikir
tingkat tinggi. Alasan peneliti memilih C6 “Mencipta” sebagai
tingkatan berpikir pada indikator ini karena indikator tersebut
sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa,
Iskandar, & Aryani, 2016: 218) yang menjelaskan bahwa kegiatan
mencipta merupakan kegiatan yang menggunakan keterampilan
membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya.
Indikator tersebut dapat dikatakan HOTS karena dalam indikator
menuntut siswa untuk menghubungkan kaitan antara sikap
kepahlawanan dengan makna sila pancasila.
Berikut merupakan hasil contoh analisis indikator aspek
kognitif pada RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh peneliti
dan rekan peneliti :
Gambar 4.17 Analisis Indikator oleh Peneliti dan Dua Rekan
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
97
Berdasarkan gambar di atas, peneliti menemukan indikator
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengandung pembelajaran
yang LOTS dengan tingkatan taksonomi Bloom C1 (mengetahui)
yaitu menyebutkan. Dalam Indikator mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang bertuliskan “3.8.3 Menyebutkan informasi yang
diketahui tentang salah satu pahlawan nasional Indonesia” memuat
pembelajaran yang LOTS. Alasan peneliti memilih C1
“Mengetahui” sebagai tingkatan berpikir tingkat rendah pada
indikator ini karena indikator tersebut sesuai dengan teori Anderson
dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218)
yang menjelaskan bahwa kegiatan mengetahui hanya mengingat
dan mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari. Indikator
tersebut dapat dikatakan LOTS, karena dalam indikator hanya
menuntut siswa untuk menyebutkan saja.
Peneliti tidak hanya menganalisis indikator saja dalam
perencanaan pelaksanaan pembelajaran, tetapi peneliti juga
menganalisis langkah-langkah kegiatan inti. Peneliti menganalisis
menggunakan sistem triangulasi data bersama rekan-rekan peneliti
menganalisis menggunakan panduan kriteria keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang mengacu pada 4C dalam pembelajaran abad 21.
Empat kriteria dalam pembelajaran abad 21 yaitu communication
skill, collaboration skill, critical thinking and problem solving skill,
dan creativity and innovation skill (Hosnan, 2014: 87).
Saat peneliti mulai menganalisis langkah-langkah dalam
kegiatan inti, peneliti menggunakan sistem triangulasi data. Peneliti
berdiskusi bersama dua rekan peneliti lainnya menganalisis kegiatan
inti. Peneliti menemukan beberapa langkah-langkah dalam kegiatan
inti yang mengandung pembelajaran yang HOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
98
Berikut merupakan hasil contoh analisis langkah-langkah
kegiatan inti pada RPP oleh peneliti dan rekan peneliti :
Gambar 4.18 Analisis Langkah-langkah kegiatan Inti oleh
Peneliti dan dua rekan peneliti
Dari hasil triangulasi, peneliti menemukan 4 kegiatan yang
tidak mengandung pembelajaran keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan 10 kegiatan yang mengandung pembelajaran
keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam langkah-langkah
kegiatan inti.. Dalam langkah kegiatan inti terdapat 10 kegiatan
pembelajaran yang mengandung keterampilan berpikir tingkat
tinggi, karena dalam pembelajaran tersebut mengandung salah satu
kriteria keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut dibuktikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
99
pada langkah pembelajaran ke 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14.
Dalam langkah pembelajaran tersebut mengandung kegiatan yang
mengacu pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
memenuhi salah satu kriteria pembelajaran keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Kriteria tersebut terdapat dalam kriteria pembelajaran
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menuntut siswa untuk
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreativitas. Dalam langkah
kegiatan inti tersebut lebih banyak mengandung kriteria
pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menuntut
siswa berkomunikasi, sedangkan dalam langkah kegiatan inti
tersebut tidak ada kegiatan yang menuntut siswa untuk berpikir
secara kritis dan memecahkan masalah secara mandiri.
4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Peneliti melakukan pengamatan pada proses pelaksanaan
pembelajaran di kelas IV SD Mlati (nama disamarkan). Langkah
pertama yang peneliti lakukan yaitu mengamati proses pembelajaran
di kelas IV SD Mlati (nama disamarkan). Berikut merupakan
dokumentasi saat melakukan observasi pada proses pembelajaran di
kelas IV:
Gambar 4.19 Dokumentasi Proses Pembelajaran di Kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
100
Gambar di atas menunjukkan bahwa guru meminta siswa untuk
berkreasi atau membuat pertanyaan dengan kreatif secara mandiri.
Setelah melakukan observasi, peneliti membagikan kuesioner kepada
siswa dan mendampingi siswa dalam mengisi kuesioner tanpa adanya
guru kelas IV. Setelah semua siswa kelas IV selesai mengisi
kuesioner, peneliti meminta guru untuk mengisi kuesioner dengan
pengarahan yang diberikan oleh peneliti. Kemudian peneliti
melakukan wawancara terhadap guru mengenai pembelajaran HOTS,
kriteria abad 21, pelaksanaan HOTS di sekolah, dan pembuatan soal
dan indikator yang HOTS. Setelah semua hal tersebut dilakukan,
peneliti langsung menganalisis menggunakan sistem triangulasi data
bersama dua rekan peneliti lainnya. Sugiyono (2007: 83) mengatakan
bahwa teknik triangulasi adalah suatu teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Tujuan menggunakan teknik triangulasi
yaitu supaya pemahaman peneliti lebih meningkat terhadap apa yang
ditemukan untuk menjadikan data yang diperoleh lebih konsisten,
tuntas dan pasti.
Langkah pertama yaitu peneliti melakukan pengamatan pada
proses pembelajaran di kelas IV SD Mlati (nama disamarkan).
Sebelum peneliti melakukan pengamatan, peneliti meminta izin
terlebih dahulu pada guru kelas IV. Saat peneliti meminta izin pada
guru kelas IV, guru tersebut seperti takut untuk diamati saat proses
pembelajaran. Guru tersebut banyak menanyakan “Pembelajaran saya
diamati untuk apa?, “Saya harus bagaimana agar pembelajaran terlihat
HOTS?”. Peneliti sudah menjelaskan kepada guru untuk melakukan
proses pembelajaraan seadanya dan seperti biasa guru tersebut
mengajar, tetapi guru tersebut terlihat tidak tenang saat peneliti
melakukan pengamatan. Peneliti mengamati bahwa guru tersebut
sesekali melihat langkah pembelajaran dalam RPP. Peneliti
mengamati proses pembelajaran di kelas IV menggunakan panduan
kriteria pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
communication skill, collaboration skil, critical thinking and problem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
101
solving skill, dan creativity and innovation skill yang sudah
dijabarkan oleh peneliti menjadi empat kegiatan dalam satu kriteria.
Peneliti dan rekan peneliti mengamati bahwa guru tersebut
banyak menerapkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi. Guru
tersebut lebih banyak menerapkan kriteria pembelajaran abad 21 yaitu
menuntut siswa untuk dapat berkomunikasi yang baik, dapat
berkolaborasi, dan dapat berkreativitas. Dalam proses pembelajaran,
guru tersebut kurang menunjukkan menuntut siswa untuk berpikir
kritis dalam memecahkan masalah secara mandiri. Guru selalu
memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan bersama
dengan kelompok, hal tersebut tidak termasuk dengan kriteria berpikir
kritis. Hal ini dibuktikan oleh Hosnan (2014: 87) yang berpendapat
bahwa berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk
berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya secara
mandiri, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan memeahkan
masalah. Peneliti mengamati saat proses pembelajaran berlangsung,
guru menerapkan pembelajaran yang HOTS menggunakan taksonomi
Bloom dengan menunjukkan meminta siswa untuk menghubungkan
kaitan sikap kepahlawanan dengan sila pancasila.
Setelah peneliti selesai mengamati proses pembelajaran kelas IV
SD Mlati (nama disamarkan), peneliti langsung membagikan
kuesioner kepada siswa kelas IV. Peneliti membagikan kuesioner
kepada siswa kelas IV SD Mlati (nama disamarkan) yang berjumlah
23 orang. Siswa kelas IV mengerjakan kuesioner dengan di bimbing
oleh peneliti dan tanpa adanya diamati oleh guru sehingga siswa dapat
menilai dengan jujur sesuai dengan pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Banyak siswa kurang mengerti dengan kalimat yang dibuat oleh
peneliti, sehingga membuat peneliti harus menjelaskan satu per satu.
Setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner, peneliti menghitung
hasil kuesioner yang diisi oleh siswa.
Peneliti kemudian mencari hasil hitung interval dari jumlah
kriteria tersebut yaitu dengan jarak 0,75. Dengan hasil interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
102
tersebut, peneliti dapat mengetahui mengenai pendapat siswa
mengenai pembelajaran yang diberikan oleh guru. Peneliti
menghitung rata-rata hasil siswa menilai pembelajaran guru pada
setiap kriteria. Peneliti mendapatkan rata-rata dari kriteria critical
thinking yaitu 2,09 dengan pernyataan bahwa guru jarang menerapkan
proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk berpikir kritis. Rata-
rata dari kriteria collaborative yaitu 3,26 dengan pernyataan bahwa
guru sering menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
saling berkolaborasi. Rata-rata yang di dapatkan dari kriteria
creativity yaitu 2,35 dengan pernyataan bahwa guru jarang
menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas.
Peneliti juga menghitung rata-rata dari kriteria communication yaitu
2,72 dengan pernyataan guru sering menerapkan pembelajaran yang
memerikan keleluasaan siswa untuk berdiskusi. Dari hasil rata-rata
empat kriteria tersebut, rata-rata tertinggi yaitu collaborative dan yang
terendah yaitu critical thinking. Dalam observasi, guru jarang
memberikan pertanyaan atau soal yang meminta siswa untuk berpikir
kritis secara mandiri. Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 87)
yang mengatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan yang
dimiliki siswa untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya secara mandiri, menyusun, mengungkapkan,
menganalisis, dan memeahkan masalah.
Peneliti melanjutkan memberikan kuesioner untuk diisi oleh
guru kelas IV SD Mlati (nama disamarkan). Peneliti menjelaskan
terlebih dulu kepada guru bahwa kuesioner tersebut diisi menurut
pendapat guru sendiri dalam mengajar. Peneliti mengamati saat guru
mengisi kuesioner tersebut, guru terlihat bingung seperti orang ragu-
ragu memilih dalam memilih sesuatu. Setelah guru selesai mengisi
kuesioner, peneliti menghitung rata-rata kuesioner guru. Peneliti
mendapatkan rata-rata dari kriteria critical thinking yaitu 2,75 dengan
pernyataan guru jarang memberikan pembelajaran kepada siswa untuk
berpikir tingkat tinggi. Pada kriteria collaborative, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
103
mendapatkan rata-rata 3,5 yaitu dengan pernayataan guru sering
sekali memberikan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berkolaborasi. Peneliti menghitung rata-rata pada kriteria creativity
yaitu 2,25 dengan pernyataan guru jarang memberikan keleluasaan
siswa untuk berkreativitas. Peneliti juga menghitung rata-rata dari
kriteria communication yaitu 3,75 dengan pernyataan guru sering
sekali memberikan pembelajaran yang menuntut siswa untuk saling
berkomunikasi di dalam kelompok.
Peneliti mengamati perbedaan kuesioner guru dan kuesioner
siswa, serta pendapat peneliti saat mengamati proses pembelajaran di
kelas IV. Peneliti membandingkan penilaian proses pembelajaran
menurut siswa dan guru sendiri. Peneliti melihat bahwa rata-rata
kriteria critical thinking dalam kuesioner yang diisi oleh siswa yaitu
2,09, sedangkan kuesioner yang diisi oleh guru sendiri yaitu 3.
Peneliti lebih setuju dengan penilaian rata-rata yang diisi oleh siswa
karena peneliti mengamati bahwa guru jarang sekali memberikan
pertanyaan atau soal yang meminta siswa untuk berpikir kritis secara
mandiri. Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 87) yang
mengatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki
siswa untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya
secara mandiri, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan
memeahkan masalah.
Rata-rata kriteria collaborative dalam kuesioner yang diisi siswa
yaitu 3,26 dan kuesioner yang diisi oleh guru yaitu 3,5. Peneliti setuju
terhadap penilaian dari siswa maupun guru, karena peneliti
mengamati saat proses pembelajaran memang benar adanya guru
sering sekali menuntut siswa untuk saling berkolaborasi bekerja sama
dengan teman lainnya dalam kelompok . Hal ini sesuai dengan teori
(Hosnan, 2014: 87) yang mengatakan bahwa kolaborasi adalah
kemampuan siswa dalam kerja kelompok, kepemimpinan, beradaptasi
dalam berbagai peran, dan tanggung jawab bekerja sama secara
produktif dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
104
Rata-rata kriteria creativity dalam kuesioner yang diisi siswa
yaitu 2,35 dan kuesioner yang diisi oleh guru yaitu 2,25. Peneliti
setuju terhadap penilaian dari siswa maupun guru, karena peneliti
mengamati saat proses pembelajaran guru memang jarang
menyelipkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas.
Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 88) yang mengatakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan siswa dalam memiliki
kreativitas sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.
Rata-rata kriteria communication dalam kuesioner yang diisi
siswa yaitu 2,72 dan kuesioner yang diisi oleh guru yaitu 3,25.
Peneliti setuju terhadap penilaian dari siswa maupun guru, karena
peneliti mengamati saat proses pembelajaran guru memang sering
menuntut siswa untuk aktif berkomunikasi membicarakan materi saat
pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dari guru memberikan tanya
jawab kepada siswa dan meminta siswa untuk berdiskusi dengan
kelompok. Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 87) yang
mengatakan bahwa komunikasi adalah kemampuan siswa untuk
memahami, mengelola, menciptakan komunikasi yang efektif dalam
berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia.
Tahap berikutnya yaitu peneliti melakukan wawancara dengan
guru kelas IV SD Mlati (nama disamarkan) mengenai pembelajaran
HOTS, perencanaan pelaksaan pembelajaran pada RPP, soal PTS, dan
pembelajaran abad 21. Peneliti sebelumnya meminta izin kepada guru
untuk mewawancarai mengenai HOTS dan pembelajaran abad 21.
Saat peneliti meminta izin pada guru, guru tersebut terlihat seperti
enggan untuk diwawancarai mengenai HOTS, tetapi beliau
mempersilahkan peneliti untuk mewawancarai guru tersebut. Saat
peneliti menyapa dan menyampaikan tujuan pada guru untuk
mewawancara mengenai HOTS, guru tersebut tersenyum seperti
orang yang pasrah saat diwawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
105
Peneliti memulai wawancara dengan menanyakan “Menurut ibu,
apa itu pembelajaran HOTS?”, guru tersebut tertawa kecil dan
mengatakan “HOTS itu..” dan seperti membutuhkan waktu untuk
menjawab peratnyaan tersebut. Guru tersebut hanya menjawab bahwa
HOTS itu merupakan pemahaman yang lebih tinggi dari yang lain.
Guru tersebut juga mengaku bahwa sekolah belum menerapkan
pembelajaran HOTS dalam semua kelas karena adanya kendala dalam
sekolah. Guru tersebut mengatakan tidak dapat menerapkan
pembelajaran HOTS, karena siswa tidak dapat menangkap materi
pembelajaran jika tidak dijelaskan secara detail dan tidak dapat
menyelesaikan masalah secara mandiri. Peneliti juga menanyakan
mengenai guru pernah mendapatkan pengarahan atau diklat dari
pemerintah mengenai pembelajaran HOTS. Guru tersebut mengaku
tidak ada diklat yang diberikan oleh pemerintah secara khusus untuk
membicarakan HOTS. Guru mengatakan bahwa hanya pernah
diadakan diklat kurikulum yang menyinggung sedikit mengenai cara
membuat soal yang HOTS. Dalam diklat tersebut, tidak ada
pengarahan bagaimana cara membuat RPP yang mengandung
pembelajaran HOTS.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya juga guru tidak tahu
bagaimana membuat pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berpikir kritis. Guru juga tidak mengetahui apa saja tingkatan
taksonomi Bloom dari C1 – C6 dan kriteria pembelajaran abad 21,
serta meminta peneliti untuk menjelaskan tingkatan taksonomi Bloom
dan kriteria pembelajaran abad 21. Mulyasa, Iskandar, & Aryani
(2016: 218) mengatakan bahwa tingkatan taksonomi Bloom ada enam
yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Hosnan
(2014: 87) mengatakan bahwa kriteria pembelajaran abad 21 ada
empat yaitu berpikir kritis, berkolaborasi, berkretivitas, dan
berkomunikasi. Guru hanya mengetahui pembelajaran yang HOTS
yaitu pembelajaran yang menuntut siswa dalam pemahaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
106
tinggi, siswa dapat berpikir secara kritis dan kreatif. Banyak yang
diharapkan oleh guru supaya pemerintah mengadakan pengarahan
untuk seluruh guru di Sekolah Dasar mengenai pembelajaran HOTS.
4.2.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaan
Pembelajaran
Peneliti meminta izin dahulu kepada guru untuk meminta soal
PTS yang akan dianalisis oleh peneliti. Guru memberikan soal PTS
yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Sleman Dinas Pendidikan
UPT Yandik Kecamatan Mlati. Soal tersebut terdiri dari mata
pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA. Soal PPKn terdiri dari
12 soal yaitu 3 soal pilihan anda, 6 soal isian singkat, dan 3 soal
essay. Soal Bahasa Indonesia terdiri dari 10 soal yaitu 3 soal pilihan
ganda dan 7 soal essay. Soal IPA terdiri dari 22 soal yaitu 6 soal
pilihan ganda, 8 soal isian singkat, dan 8 soal essay.
Peneliti menganalisis soal PTS tersebut menggunakan panduan
tingkatan taksonomi Bloom dari teori Anderson dan Krathwohl
(dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218) merevisi kata
benda seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi direvisi dengan menggunakan kata kerja
seperti mengetahui (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6). Teori
revisi dari Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, &
Aryani, 2016: 218) tersebut digunakan oleh peneliti untuk panduan
dalam menganalisis menentukan soal yang mengandung HOTS atau
LOTS. Peneliti menganalisis menggunakan teknik triangulasi data
yaitu menganalisis bersama dengan dua rekan peneliti yang lain.
Peneliti dan dua rekan peneliti menganalisis soal sendiri-sendiri,
kemudian dianalisis bersama untuk mengambil keputusan yang
tepat mengenai soal tersebut mengandung soal yang LOTS atau
HOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
107
Peneliti dan dua rekan peneliti menganalisis soal PTS yang
bermuatan mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA.
Peneliti menganalisis menggunakan panduan tingkatan taksonomi
Bloom. Peneliti dan dua rekan peneliti sempat merasa bingung saat
menganalisis soal dan harus memasukan ke dalam tingkatan
taksonomi Bloom yang mana agar sesuai. Peneliti dan dua rekan
peneliti memutuskan setelah membaca soal, soal tersebut dibuat
indikator untuk mengetahui tujuan soal tersebut. Dari situlah
peneliti dan dua rekan peneliti dapat memutuskan soal tersebut
mengandung LOTS atau HOTS.
Soal PTS tersebut hanya mengandung soal HOTS 5%, sisanya
soal tersebut 95% mengandung soal LOTS. Soal PTS yang
mengandung HOTS tersebut terletak pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia mengandung 5% dengan jumlah 2 soal HOTS, sisanya
yaitu mengandung LOTS semua. Soal PTS pada mata pelajaran
PPKn dan IPA mengandung LOTS 100%. Pada dua soal PTS mata
pelajaran Bahasa Indonesia tersebut mengandung tingkatan
taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis yang menunjukkan soal
tersebut mengandung HOTS. Sisa soal PTS yang terdapat pada
PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA tersebut mengandung tingkatan
taksonomi Bloom C1, C2, dan C3 yang mengandung LOTS.
Soal pertama dalam soal PTS tersebut yaitu mata pelajaran
PPKn, dalam pelajaran PPKn terdapat soal pilihan ganda, isian
singkat, dan essay yang 100% mengandung LOTS. Soal tersebut
rata-rata mengandung tingkatan taksonomi Bloom C1, C2, C3 yaitu
menyebutkan, mengidentifikasi, menghafal, menjelaskan,
menentukan, dan menyesuaikan.
Soal kedua dalam soal PTS yaitu pelajaran Bahasa Indonesia
terdapat soal pilihan ganda dan essay yang mengandung 20% soal
HOTS dan 80% soal LOTS. Ada tujuh soal essay dengan
kompetensi dasar yang berbeda. Kompetensi dasar yang pertama
yaitu KD 3.1 yang terdiri dari empat soal. Soal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
108
mengandung 100% LOTS karena mengandung tingkatan taksonomi
Bloom C3 yaitu menentukan dan menerapkan. Dalam soal essay
dengan KD 3.2 yang terdiri dari 3 soal mengandung 67% HOTS dan
33% LOTS. Soal tersebut yang mengandung soal HOTS ada dua
yaitu dengan tingkatan taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis,
sedangkan satu soal LOTS mengandung C3 yaitu mengemukakan.
Pada soal pilihan ganda terdapat 3 soal mengadung LOTS 100%.
Soal tersebut mengandung tingkatan taksonomi Bloom C2 yaitu
memperkirakan dan C3 yaitu mengurutkan.
Soal ketiga dalam soal PTS yaitu mata pelajaran IPA terdapat
pilihan ganda, isian singkat dan essay yang mengandung 100% soal
LOTS. Soal IPA tersebut terdiri dari 22 soal yaitu 6 soal pilihan
ganda, 8 soal isian singkat, dan 8 soal essay. Semua soal tersebut
mengandung LOTS 100%, karena soal tersebut mengandung
tingkatan taksonomi Bloom C1, C2, dan C3. Tingkatan taksonomi
Bloom tersebt diantaranya yaitu menyebutkan, menjelaskan,
menghafal, mengidentifikasi, membandingkan, dan menerapkan.
Berikut ini contoh soal yang mengandung pembelajaran LOTS :
Pada mata pelajaran PPKn :
C1 (Mengetahui) : Soal pilihan ganda nomer 1 :
Gambar 4.20 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C1
Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi
Bloom C1 yaitu menyebutkan. Soal tersebut hanya meminta siswa
untuk menyebutkan contoh lain dari hak kita terhadap penggunaan
listrik. Dalam soal pilihan ganda, siswa juga lebih mudah dalam
menjawab. Jadi soal tersebut termasuk soal yang mengandung
pembelajaran LOTS. Alasan peneliti memilih C1 “Mengetahui”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
109
sebagai tingkatan berpikir tingkat rendah pada soal ini karena soal
tersebut sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl (dalam
Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218) yang menjelaskan bahwa
tingkat mengetahui merupakan kemampuan mengemukakan
kembali apa yang sudah dipelajari.
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia :
C3 (Menerapkan) : Soal Essay nomer 2
Gambar 4.21 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C3
Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi
Bloom C3 yaitu menemukan. Soal tersebut hanya meminta siswa
untuk menemukan gagasan pokok pada paragraf. Dalam soal essay
tersebut siswa juga lebih mudah dalam menemukan gagasan pokok
paragraf dengan membaca terlebih dahulu. Jadi soal tersebut
termasuk soal yang mengandung pembelajaran LOTS. Alasan
peneliti memilih C3 “Menerapkan” sebagai tingkatan berpikir
tingkat rendah pada soal ini karena soal tersebut sesuai dengan teori
Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,
2016: 218) yang menjelaskan bahwa tingkat menerapkan
merupakan kemampuan menggunakan informasi, konsep, prosedur,
prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
110
Pada mata pelajaran IPA :
C2 (Memahami) : Soal Isian Singkat nomer 8
Gambar 4.22 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C2
“Salah satu persamaan kincir angin dan kincir air adalah ...”
Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi Bloom C2
yaitu membandingkan. Soal tersebut hanya meminta siswa untuk
membandingkan persamaan kincir angin dan kincir air. Jadi soal
tersebut termasuk soal yang mengandung pembelajaran LOTS.
Alasan peneliti memilih C2 “Memahami” sebagai tingkatan berpikir
tingkat rendah pada soal ini karena soal tersebut sesuai dengan teori
Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,
2016: 218) yang menjelaskan bahwa tingkat memahami merupakan
kemampuan mengolah pengetahuan yang sudah dipelajari menjadi
sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu istilah dengan tanpa
mengubah artinya.
Berikut ini contoh soal yang mengandung pembelajaran HOTS :
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia :
C4 (Menganalisis) Soal Essay nomer 5 dan 6 dengan soal yang
sama
Gambar 4.23 Contoh Soal HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
111
Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi Bloom C4
yaitu menganalisis. Soal tersebut meminta siswa untuk menganalisis
gagasan pokok yang terdapat pada gambar tanpa mengetahui tema
gambar tersebut. Gambar pada soal tersebut terbilang gambarnya
kurang jelas dan banyak arti yang dapat ditangkap jika melihat
gambar tersebut. Jadi soal tersebut termasuk soal yang mengandung
pembelajaran HOTS. Alasan peneliti memilih C4 “Menganalisis”
sebagai tingkatan berpikir tingkat tinggi pada soal ini karena soal
tersebut sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl (dalam
Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218) yang menjelaskan bahwa
tingkat menganalisis merupakan kemampuan menggunakan
keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang
belum diketahuinya menentukan antara argumentasi dengan
kesimpulan. Dalam soal PTS tersebut hanya ada dua soal saja yang
mengandung HOTS yaitu terletak pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, sedangkan dalam mata pelajaran PPKn dan IPA semua
mengandung LOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
112
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data yang didapatkan oleh peneliti serta analisis
dan pembahasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran pada SD Mlati
(nama disamarkan) kelas IV dapat peneliti simpulkan yaitu :
5.1.1 Pada perencaanan pembelajaran dalam RPP sudah memuat
indikator pembelajaran tingkat tinggi. Dalam RPP SD Mlati
(nama disamarkan) yang memuat mata pelajaran PPKn dan
Bahasa Indonesia sudah memuat indikator keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
5.1.2 Penerapan kegiatan pembelajaran di salah satu SD di
Kecamatan Mlati sudah mengacu pada pembelajaran berpikir
tingkat tinggi yaitu critical thinking, collaborative, creative,
dan communication.
5.1.3 Pelaksanaan pada penilaian kelas, peneliti mendapatkan hasil
analisis dari soal PTS yang memuat mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, dan IPA di salah satu SD di Kecamatan
Mlati lebih dominan mengacu pada keterampilan berpikir
tingkat rendah yaitu mengandung pembelajaran HOTS hanya
5%, sedangkan 95% mengandung LOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
113
5.2 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa
keterbatasan penelitian sebagai berikut :
5.2.1 Penelitian ini terbatas pada saat pelaksanaan pembelajaran
karena peneliti tidak dapat melaksanakan observasi sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) karena
keterbatasan waktu. Peneliti hanya diijinkan melakukan
penelitian selama 2 jam saja sampai istirahat sehingga ada
beberapa langkah kegiatan inti pada RPP yang tidak
terlaksanakan. Guru hanya memberikan izin untuk melakukan
penelitian sampai istirahat karena guru akan menggunakan
waktu sisa pelajaran untuk mengejar materi persiapan UAS.
5.2.2 Peneliti masih menggunakan taksonomi bloom yang lama,
karena peneliti tidak dapat menemukan revisi taksonomi Bloom
yang terbaru.
5.2.3 Penelitian ini hanya menggunakan satu ahli validasi.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sabagai
berikut :
5.3.1 Pada penelitian selanjutnya, peneliti seharusnya membuat
jadwal terlebih dahulu dengan guru dua minggu sebelum
penelitian agar saat melakukan observasi, peneliti dapat
mengambil semua data yang dibutuhkan.
5.3.2 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus mencari banyak
informasi mengenai Taksonomi Bloom yang terbaru sehingga
penelitian menjadi lebih pasti.
5.3.3 Pada penelitian selanjutnya, peneliti perlu mencari ahli validasi
lebih dari satu agar hasil data yang akan diteliti lebih aktual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
114
Daftar Pustaka
Ahmadi, R. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA.
Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk
pembelajaran, pengajaran, dan assessment. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ansyar, M. (2015). Kurikulum hakikat, fondasi, desain & pengembangan. Jakarta:
PT Fajar Interpratama Mandiri.
Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Aspridanel, A. (2019). Penggunaan model problem based learning (PBL) dalam
meningkatkan keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi peserta
didik. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lampung.
Bandur, A. (2016). Penelitian kualitatif metodologi, desain, dan teknik analisis
data dengan NVIVO 11 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Fadlillah. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Fatchiyah. (2016). Pengaruh PBL terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa kelas V SD Se-Gugus 01 Kretek. Jurnal The Effect Of PBL Toward
Higher Order Thinking Skills. Dalam https://www.google.com/search?ei=-
GD5WruRFcSDvQTcnKjIAQ&q=jurnal+Pengaruh+PBL+terhadap+kema
mpuan+berpikir+tingkat+tinggi+siswa+kelas+V+SD+Se-
gugus+01+Kretek&oq=jurnal+Pengaruh+PBL+terhadap+kemampuan+berp
ikir+tingkat+tinggi+siswa+kelas+V+SD+Se-gugus+01+Kretek&gs_l=psy-
ab.3...3642.3642.0.4092.1.1.0.0.0.0.166.166.0j1.1.0....0...1c.1.64.psy-
ab..0.0.0....0.w1cEY8DnA3Q diunduh pada tanggal 22 April 2018 pukul
19.30.
Hastika, D.T. (2017). Download paket soal PISA(Programme for International
Student Assessment). Dalam
https://deatitahastika.wordpress.com/2017/04/23/download-paket-soal-pisa-
programme-for-international-student-assessment/ diunduh pada tanggal 18
Juni 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
115
Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran
abad 21 kunci sukses implementasi kurikulum 2013. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Ima, N.Y. (2015). Bab II Kajian Teori. Dalam
http://digilib.uinsby.ac.id/2212/4/Bab%202.pdf pada tanggal 5 Febuari
2019 pukul 19.15.
Karlina, A. (2013). Teknik penyusunan skala likert (summated scales) dalam
penelitian akutansi dan bisnis. Semarang: Fatawa Publishing.
Beti, Y.M.D. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran
matematika topik segiempat di kalangan siswa Kelas VII E SMP N 1
Seyegan Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
Mitiri, H. (2016). Analisis pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi
pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta 2016. Skripsi
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Mulyadi, S. (2019). Metode penelitian kualitatif dan mixed method. Depok: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Mulyasa, E., Iskandar, D., & Ayani, W. (2016). Resolusi dan inovasi
pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyati. (2016). Terampil berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
Prastowo, A. ( 2015). Menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran tematik
terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: PT. Kencana.
Prastowo, A. (2014). Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan
penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Prastowo, A. (2014). Memahami metode-metode penelitian suatu tinjauan teoritis
& praksis. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Repository FKIP Universitas Jambi. Bab II Kajian Pustaka. Dalam
http://repository.fkip.unja.ac.id/file?i=zYnrrYc5RKARvejlAICnqyPuwT2I
D5wU8fp8fVBsKwM pada 21 januari 2018.
Sani, RA. (2019). Pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Tangerang: TSmart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
116
Saputra, H. (2016). Pengembangan mutu pendidikan menuju era global
(penguatan mutu pembelajaran dengan penerapan HOTS (high order
thinking skills). Jakarta: CV. SMILE’’s INDONESIA INSTITUT (Smile
Publishing).
Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif dasar-dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sicilia. (2017). Uji PISA 2018 berbasis komputer. Jurnal INDOPOS. Dalam
https://indopos.co.id/read/2017/12/14/119917/uji-pisa-2018-berbasis-komputer
diunduh pada tanggal 18 Juni 2019.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryaman, M. (2012). Metodologi pembelajaran bahasa. Yogyakarta: UNY
Press.
Sutoyo, A. (2012). Pemahaman individu (observasi, checklist, interview dan sosio
metri ) Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Syahida, A., Irwandi, D. (2015). Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi
pada soal ujian nasional kimia. Jurnal Edusains Vol 7, No 1. Dalam
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/1404 pada
tanggal 22 April 2018 pukul 21.45.
Unila. Bab II Kajian Teori. Dalam
http://digilib.unila.ac.id/10120/14/BAB%20II.pdf pada tanggal 25 Januari
2019 pukul 21.18.
Widoyoko, E.P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Yaumi, M. (2013). Prinsip-prinsip desain pembelajaran disesuaikan dengan
Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana.
Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke 21. Dalam
https://www.researchgate.net/publication/318013627_KETERAMPILAN_
ABAD_KE-
21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI_PEMBELAJA
RAN, diunduh pada 5 Maret 2019.
Zulela. (2012). Pembelajaran bahasa indonesia apresiasi sastra di sekolah dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
117
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
118
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
119
Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
120
Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa
Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
121
Lampiran 3B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
122
Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 144
123
Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 145
124
Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 146
125
Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 147
126
Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 148
127
Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 149
128
Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 150
129
Lampiran 8A Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 151
130
Lampiran 8B Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 152
131
Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13
Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4
sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
b. Mengutip f. Memperkirakan e. Menugaskan
f. Menyebutkan g. Menjelaskan g. Mengurutkan
h. Menjelaskan i. Mengkategorikan h. Menentukan
i. Menggambar j. Mencirikan g. Menerapkan
h. Membilang j. Merinci z. Menyesuaikan
aa. Mengidentifikasikan i. Mengasosiasikan h. Mengkalkulasi
i. Mendaftar bb. Membandingkan i. Memodifikasi
j. Menunjukkan cc. Menghitung j. Mengklasifikasi
k. Memberi label dd. Mengkontraskan k. Menghitung
l. Memberi indeks ee. Mengubah l. Membangun
m. Memasangkan ff. Mempertahankan m. Mengurutkan
n. Menamai gg. Menguraikan n. Membiasakan
o. Menandai hh. Menjalin o. Mencegah
p. Membaca ii. Membedakan p. Mengambarkan
Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 153
132
q. Menyadari jj. Mendiskusikan q. Menggunakan
r. Menghafal kk. Menggali r. Menilai
s. Meniru ll. Mencontohkan s. Melatih
t. Mencatat mm. Menerangkan t. Menggali
u. Mengulang nn. Mengemukakan u. Mengemukakan
v. Mereproduksi oo. Mempolakan v. Mengadaptasi
w. Meninjau pp. Memperluas w. Menyelidiki
x. Memilih qq. Menyimpulkan x. Mengoperasikan
y. Menyatakan rr. Meramalkan y. Mempersoalkan
z. Mempelajari ss. Merangkum z. Mengkonspepkan
aa. Mentabulasi tt. Menjabarkan aa. Melaksanakan
bb. Memberi kode bb. Meramalkan
cc. Menelusuri cc. Memproduksi
dd. Menulis ii. Memproses
jj. Mengaitkan
kk. Menyusun
ll. Menstimulasikan
mm. Memecahkan
nn. Melakukan
oo. Mentabulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 154
133
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
b. Menganalisis e. Membandingkan c. Mengabstrasi
d. Mengaudit f. Menyimpulkan g. Mengatur
h. Memecahkan i. Menilai j. Menganimasi
k. Menegaskan e. Mengarahkan f. Mengumpulkan
g. Mendeteksi f. Mengkritik g. Mengkategorikan
h. Mengdiaknosis g. Menimbang h. Mengkode
i. Menyeleksi k. Memutuskan l. Mengkombinasikan
m. Memerinci n. Memisahkan o. Menyusun
p. Menominasikan q. Memprediksi r. Mengarang
s. Mendiagramkan l. Memperjelas m. Membangun
n. Mengkorelasikan m. Menugaskan n. Menanggulangi
o. Merasionalkan n. Menafsirkan o. Menghubungkan
p. Menguji o. Mempertahankan p. Menciptakan
q. Mencerahkan p. Memerinci q. Mengkreasikan
r. Menjelajah q. Mengukur r. Mengoreksi
s. Membagankan r. Merangkum s. Merancang
t. Menyimpulkan s. Membuktikan t. Merencanakan
u. Menemukan t. Memfalidasi u. Mendikte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 155
134
v. Menelaah u. Mengetes v. Meningkatkan
w. Memaksimalkan v. Mendukung w. Memperjelas
x. Memerintahkan w. Memilih x. Memfasilitasi
y. Mengedit x. Memproyeksikan y. Membentuk
z. Mengkaitkan y. Merumuskan
z. Memilih z. Menggeneralisasikan
aa. Mengukur aa. Mengabungkan
bb. Melatih bb. Memadukan
cc. Mentransfer ii. Membatas
jj. Mereparasi
kk. Menampilkan
ll. Menyiapkan
mm. Memproduksi
nn. Merangkum
oo. Merekontruksi
pp. Membuat
Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari
Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 156
135
Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas IV
Indikator HOTS LOTS Keterangan
Jumlah Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 157
136
Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran
Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester
berdasarkan pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau
berpikir tingkat rendah!
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan
b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan
c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan
d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan
e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan
f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi
g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi
h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi
i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung
j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun
k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan
l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan
m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah
n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan
Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 158
137
o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan
p. Menghafal p. Menggali p. Menilai
q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih
r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali
s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan
t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi
u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki
v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan
w. Menyatakan w. Meramalkan x. Mempersoalkan
x. Mempelajari x. Merangkum y. Mengkonspepkan
y. Mentabulasi y. Menjabarkan z. Melaksanakan
z. Memberi kode aa. Meramalkan
aa. Menelusuri bb. Memproduksi
bb. Menulis cc. Memproses
dd. Mengaitkan
ee. Menyusun
ff. Menstimulasikan
gg. Memecahkan
hh. Melakukan
ii. Mentabulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 159
138
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi
b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur
c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi
d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan
e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan
f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode
g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan
h. Memerinci h. Memisahkan h. Menyusun
i. Menominasikan i. Memprediksi i. Mengarang
j. Mendiagramkan j. Memperjelas j. Membangun
k. Mengkorelasikan k. Menugaskan k. Menanggulangi
l. Merasionalkan l. Menafsirkan l. Menghubungkan
m. Menguji m. Mempertahankan m. Menciptakan
n. Mencerahkan n. Memerinci n. Mengkreasikan
o. Menjelajah o. Mengukur o. Mengoreksi
p. Membagankan p. Merangkum p. Merancang
q. Menyimpulkan q. Membuktikan q. Merencanakan
r. Menemukan r. Memfalidasi r. Mendikte
s. Menelaah s. Mengetes s. Meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 160
139
t. Memaksimalkan t. Mendukung t. Memperjelas
u. Memerintahkan u. Memilih u. Memfasilitasi
v. Mengedit v. Memproyeksikan v. Membentuk
w. Mengkaitkan w. Merumuskan
x. Memilih x. Menggeneralisasikan
y. Mengukur y. Mengabungkan
z. Melatih z. Memadukan
aa. Mentransfer aa. Membatas
bb. Mereparasi
cc. Menampilkan
dd. Menyiapkan
ee. Memproduksi
ff. Merangkum
gg. Merekontruksi
hh. Membuat
Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari
Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 161
140
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
No Soal HOTS LOTS Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 162
141
Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 163
142
Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 164
143
Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 165
144
Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 166
145
Data Analisis Kuesioner Siswa
Keterangan:
1. SS (Sering Sekali) : 4
2. S (Sering) : 3
3. JR (Jarang) : 2
4. TP (Tidak Pernah) : 1
No Nama Siswa
Critical Thinking Jumlah
Skor
Rata-
rata
Skor
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GS √ √ √ √ 9 2,25
2 DN √ √ √ √ 8 2
3 IL √ √ √ √ 8 2
4 MA √ √ √ √ 9 2,25
5 HB √ √ √ √ 9 2,25
6 DA √ √ √ √ 8 2
7 DN √ √ √ √ 8 2
8 YN √ √ √ √ 7 1,75
Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 167
146
9 HM √ √ √ √ 8 2
10 RH √ √ √ √ 8 2
11 GS √ √ √ √ 7 1,75
12 HN √ √ √ √ 11 2,75
13 IN √ √ √ √ 10 2,5
14 FA √ √ √ √ 9 2,25
15 HD √ √ √ √ 8 2
16 EJ √ √ √ √ 10 2,5
17 RJ √ √ √ √ 9 2,25
18 FW √ √ √ √ 7 1,75
19 AW √ √ √ √ 9 2,25
20 SS √ √ √ √ 9 2,25
21 IA √ √ √ √ 8 2
22 RH √ √ √ √ 6 1,5
23 IN √ √ √ √ 8 2
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 168
147
No Nama Siswa
Collaborative Jumlah
Skor
Rata-
rata
Skor
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GS √ √ √ √ 11 2,75
2 DN √ √ √ √ 14 3,5
3 IL √ √ √ √ 13 3,25
4 MA √ √ √ √ 12 3
5 HB √ √ √ √ 13 3,25
6 DA √ √ √ √ 15 3,75
7 DN √ √ √ √ 10 2,5
8 YN √ √ √ √ 14 3,5
9 HM √ √ √ √ 13 3,25
10 RH √ √ √ √ 14 3,5
11 GS √ √ √ √ 13 3,25
12 HN √ √ √ √ 13 3,25
13 IN √ √ √ √ 14 3,5
14 FA √ √ √ √ 10 2,5
15 HD √ √ √ √ 15 3,75
16 EJ √ √ √ √ 13 3,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 169
148
17 RJ √ √ √ √ 14 3,5
18 FW √ √ √ √ 13 3,25
19 AW √ √ √ √ 14 3,5
20 SS √ √ √ √ 14 3,5
21 IA √ √ √ √ 11 2,75
22 RH √ √ √ √ 14 3,5
23 IN √ √ √ √ 14 3,5
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,26
No Nama Siswa
Creativity and Innovation Jumlah
Skor
Rata-
rata
Skor
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GS √ √ √ √ 10 2,5
2 DN √ √ √ √ 9 2,25
3 IL √ √ √ √ 9 2,25
4 MA √ √ √ √ 9 2,25
5 HB √ √ √ √ 11 2,75
6 DA √ √ √ √ 9 2,25
7 DN √ √ √ √ 9 2,25
8 YN √ √ √ √ 9 2,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 170
149
9 HM √ √ √ √ 9 2,25
10 RH √ √ √ √ 11 2,75
11 GS √ √ √ √ 8 2
12 HN √ √ √ √ 9 2,25
13 IN √ √ √ √ 9 2,25
14 FA √ √ √ √ 10 2,5
15 HD √ √ √ √ 8 2
16 EJ √ √ √ √ 9 2,25
17 RJ √ √ √ √ 8 2
18 FW √ √ √ √ 9 2,25
19 AW √ √ √ √ 7 1,75
20 SS √ √ √ √ 9 2,25
21 IA √ √ √ √ 10 2,5
22 RH √ √ √ √ 9 2,25
23 IN √ √ √ √ 12 3
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 171
150
No Nama Siswa
Communication Jumlah
Skor
Rata-
rata
Skor
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GS √ √ √ √ 10 2,5
2 DN √ √ √ √ 12 3
3 IL √ √ √ √ 11 2,75
4 MA √ √ √ √ 9 2,25
5 HB √ √ √ √ 9 2,25
6 DA √ √ √ √ 9 2,25
7 DN √ √ √ √ 14 3,5
8 YN √ √ √ √ 10 2,5
9 HM √ √ √ √ 11 2,75
10 RH √ √ √ √ 10 2,5
11 GS √ √ √ √ 12 3
12 HN √ √ √ √ 11 2,75
13 IN √ √ √ √ 10 2,5
14 FA √ √ √ √ 13 3,25
15 HD √ √ √ √ 11 2,75
16 EJ √ √ √ √ 10 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 172
151
17 RJ √ √ √ √ 11 2,75
18 FW √ √ √ √ 12 3
19 AW √ √ √ √ 10 2,5
20 SS √ √ √ √ 12 3
21 IA √ √ √ √ 12 3
22 RH √ √ √ √ 12 3
23 IN √ √ √ √ 10 2,5
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 173
152
Hasil Analisis Kuesioner Siswa
No Interval Indeks
Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh
Siswa
Pernyataan
Kemunculan
1 Critical Thinking 2,09 Jarang
2 Collaborative 3,26 Sering
3 Creativity 2,35 Jarang
4 Communication 2,72 Sering
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Critical
Thinking
Collaborative Creativity Communication
1. 2. 3. 4.
Ra
ta-r
ata
Kriteria 4C
Hasil Analisis Kuisioner 23 Siswa
Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 174
153
Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 175
154
Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 176
155
Lampiran 14C Hasil Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 177
156
Data Analisis Kuesioner Guru
Keterangan:
1. SS (Sering Sekali) : 4
2. S (Sering) : 3
3. JR (Jarang) : 2
4. TP (Tidak Pernah) : 1
No Nama Guru
Critical Thinking
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 PB √ √ √ √
Jumlah 3 4 2 2
Rata-rata 2,75
Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 178
157
No Nama Guru
Collaborative
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 PB √ √ √ √
Jumlah 3 4 4 3
Rata-rata 3,5
No Nama Guru
Creativity and Innovation
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 PB √ √ √ √
Jumlah 3 1 2 3
Rata-rata 2,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 179
158
No Nama Guru
Communication
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 PB √ √ √ √
Jumlah 4 4 4 3
Rata-rata 3,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 180
159
Hasil Analisis Kuesioner Guru
No Interval Indeks
Persepsi
Pernyataan
Kemunculan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan
Kemunculan
1 Critical Thinking 2,75 Jarang
2 Collaborative 3,5 Sering Sekali
3 Creativity 2,25 Jarang
4 Communication 3,75 Sering Sekali
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Critical Thinking Collaborative Creativity Communication
Rata
-rata
Kriteria 4C
Rata-rata Hasil Kuesioner Guru
Lampiran 16 Hasil Anlisis Skala Likert Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 181
160
Pedoman Wawancara Guru Kelas
Nama Narasumber :
Jabatan Narasumber :
Nama Sekolah :
No Kriteria Pertanyaan Jawaban
1 HOTS
10. Apakah ibu sudah mengenal HOTS
sebelumnya?
11. Menurut ibu, apakah HOTS itu?
12. Apakah HOTS itu penting untuk diterapkan?
13. Menurut ibu, apakah di sekolah ini sudah
menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan HOTS?
14. Apakah ibu pernah menerapkan pembelajaran
HOTS dalam kelas?
15. Apa saja kendala yang ibu alami saat
menerapkan pembelajaran HOTS dalam kelas?
16. Apakah ibu pernah mengikuti diklat mengenai
HOTS?
Lampiran 17 Pedoman Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 182
161
17. Apa saja yang dibahas ketika diklat?
18. Dari diklat tersebut, apakah ibu mengetahui
kriteria pembelajaran yang HOTS?
2 Pembelajaran
Abad 21
9. Apakah ibu mengetahui pembelajaran abad 21?
10. Apa saja harapan ibu dari pembelajaran abad
21 dalam sekolah ini?
11. Apakah ibu sudah menerapkan pembelajaran
abad 21 di dalam kelas?
12. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan
untuk siswa berdiskusi di dalam kelas?
13. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan
untuk siswa berkolaborasi?
14. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan
untuk siswa berkreativitas?
15. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan
untuk siswa memecahkan masalah secara
individu?
16. Apakah ibu saat pembelajaran pernah
menyelipkan siswa untuk berpikir kritis,
kreatif, dan memecahkan masalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 183
162
3 RPP
3. Apakah di sekolah ini dalam membuat RPP
menggunakan tingkatan taksonomi bloom yang
ke berapa ya bu?
4. Bagaimana pendapat ibu cara membuat
indikator RPP yang baik?
4 Soal PTS
4 Siapakah yang membuat soal Penilaian Tengah
Semester kelas IV bu?
5 Menurut ibu, soal Penilaian Tengah Semester
kelas IV termasuk kriteria soal HOTS atau
LOTS? Bisa dijelaskan bu?
6 Menurut ibu bagaimana soal yang baik untuk
diberikan kepada siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 184
163
Instrumen Pelaksanaan pada Proses Pembelajaran di Kelas
No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1 Communication
(Komunikasi)
5. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil
dari pembelajaran.
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan hasil belajar siswa melalui
tanya jawab menyebutkan contoh sikap
kepahlawanan.
6. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk menyampaikan ide pada
saat berdikusi dengan teman-
teman maupun ketika
menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh guru
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman-teman maupun ketika
menyelesaikan masalah yang diberikan
guru dengan meminta pendapat siswa
mengenai contoh sikap kepahlawanan per
kelompok dengan menunjuk satu siswa
untuk mewakili kelompok.
Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 185
164
7. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberi kesempatan siswa
untuk mengingat kembali
materi pada pembelajaran
sebelumnya
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengingat
pembelajaran sebelumnya dengan cara
tanya jawab mengenai pembelajaran
sebelumnya dengan memberi pertanyaan
materi pelajaran sebelumnya.
8. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk memahami, mengelola,
dan menciptakan komunikasi
yang efektif dalam berbagai
bentuk secara lisan dan tulisan. √
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
memahami, mengelola, dan menciptakan
komunikasi siswa yang efektif. Siswa
diminta oleh guru untuk memahami dengan
membaca teks bacaan dan mengetahui isi
bacaan. Siswa diminta juga untuk
mengelola dari teks bacaan dengan
membuat soal pertanyaan. Siswa diberikan
kesempatan oleh guru menciptakan
komunikasi yang efektif di dalam pelajaran
untuk membahas materi yang diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 186
165
oleh guru.
2 Collaborative
(Kolaborasi)
5. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk membentuk kelompok
diskusi
√
Di dalam pembelajaran guru tidak
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
membentuk kelompok diskusi belajara
karena guru sudah membentuk kelompok
diskusi dari awal semester.
6. Di dalam pembelajaran
memeprlihatkan proses guru
memberikan siswa kesempatan
untuk saling bertukar pikiran
dan pendapat saat berdiskusi
√
Di dalam pembelajaran guru tidak
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertukar
pikiran dan pendapat saat berdiskusi pada
pembelajaran tematik mengenai membuat
pertanyaan dari teks bacaan yang diberikan
oleh guru.
7. Di dalam pembelajaran
memeperlihatkan proses guru
memberikan siswa kesempatan
untuk menghargai pendapat
orang lain dan mencapai tujuan
yang tinggi untuk diri sendiri
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menghargai pendapat orang lain dengan
cara memberikan kesempatan kepada siswa
lain untuk menjawab meskipun jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 187
166
dan orang lain siswa sebekumnya sudah benar dan
menerima pendapat siswa yang sudah
berani menjawab.
8. Di dalam pembelajaran
memeperlihatkan proses guru
memberikan siswa tanggung
jawab oleh guru untuk bekerja
sama secara produktif dengan
yang lain
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa
untukbertanggung jawab menyelesaikan
permaslahan yang diberikan oleh guru di
dalam kelompok.
3
Critical
Thingking and
Problem
Solving
(Berpikir Kritis
dan Pemecahan
Masalah)
4. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk menyelesaikan
permasalahan secara mandiri
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menyelesaikan permasalahan secara
mandiri. Dibuktikan dengan guru meminta
siswa untuk membuat pertanyaan sebanyak
mungkin dari teks bacaan, tetapi guru
meminta siswa untuk menukarkan
pertanyaan dan mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan yang dibuat oleh siswa lain
secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 188
167
5. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk mengungkapkan
pendapat
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pendapat secara lisan
mengenai contoh sikap kepahlawanan dan
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru secara lisan.
6. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk menyusun dan
menganalisis permasalahan
yang ada
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menganalisis permasalahan yang ada
dengan menganalisis teks bacaan dan
memberikan pertanyaan “Mengapa” dan
“Bagaimana”. Siswa juga diberikan
kesempatan oleh guru untuk menyususn
pertanyaan dari teks bacaan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 189
168
7. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk mencari sumber lain
untuk materi pelajaran
√
Di dalam pembelajaran guru tidak
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk mencari
sumber lain. Guru hanya bergantung pada
buku untuk mencari informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4
Creativity and
Innovation
(Kreativitas dan
Inovasi)
5. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan siswa
untuk membuat sebuah karya
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk membuat
sebuah karya yaitu membuat pertanyaan
dengan kreatif sebanyak-banyaknya.
6. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk terampil
dalam menggunakan teknologi
dan informasi
√
Di dalam pembelajaran guru tidak
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan teknologi seperti handphone
dan komputer. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencari
informasi melalui buku paket yang
dibagikan oleh guru.
7. Di dalam pembelajaran √
Di dalam pembelajaran memperlihatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 190
169
memperlihatkan proses guru
memberikan kebebasan dan
keluasaan belajar yang sesuai
dengan minat, bakat, dan
kemampuan siswa
proses guru memberi kebebasan dan
keleluasaan belajar kepada siswa sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuan
siswa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk membuat pertanyaan
secara bebas dan kreatif sesuai dengan
kemampuan siswa.
8. Di dalam pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
berkomunikasi interatif dengan
cerdas dan rendah hati
√
Di dalam pembelajaran guru
memperlihatkan proses memberi
kesempatan kepada siswa untuk
berkomunikasi secara interatif yaitu
berkomunikasi di dalam pembelajaran
yang membahas materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 191
170
Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 192
171
Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 193
172
Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 194
173
Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas IV
No Indikator LOTS HOTS Keterangan
Mata Pelajaran PPKn
3.1.6 Menceritakan kaitan antara sikap
kepahlawanan dengan makna
sila Pancasila.
√ Kata kerja operasional “Menceritakan”
menunjukkan tingkatan taksonomi bloom C6
membuat yaitu menghubungkan kaitan antara
sikap kepahlawanan dengan makna sila
Pancasila.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
3.8.3 Menyebutkan informasi yang
diketahui tentang salah satu
kepahlawanan.
√ Kata kerja operasional “Menyebutkan”
menunjukkan tingkatan taksonomi bloom C1
mengetahui yaitu menyebutkan.
Jumlah Indikator 1 1
Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 195
174
Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 196
175
Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 197
176
Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 198
177
Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 199
178
Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 200
179
Hasil Analisis Soal PTS Pada Tema 2
Mata Pelajaran : PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA
No Soal Soal HOTS LOTS Keterangan
PPKN KD 3.2 Pilihan Ganda
1.
Contoh hak kita terhadap penggunaan listrik
adalah …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan sebuah
contoh
2.
Contoh kewajiban manusia terhadap
penggunaan kertas adalah …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan sebuah
contoh
3.
Berikut adalah hak anak di sekolah, kecuali
…
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi
Isian singkat
4.
Ibu setiap hari mendampingi anaknya dalam
belajar. Hal ini termasuk hak anak untuk
mendapatkan
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C3 yaitu menentukan. Soal
Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 201
180
tersebut meminta siswa untuk menentukan
hak anak menurut diri sendiri.
5.
Mematuhi dan menghormati nasehat guru
adalah kewajiban anak di lingkungan
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 dan C2 yaitu menyebutkan
dan mengkontraskan. Siswa
dimintamenyebutkan menngkontraskan
mana yang sesuai dengan soal.
6.
Mengikuti kerja bakti membersihkan sarana
ibadah merupakan salah satu contoh
kewajiban di lingkungan
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi
7.
Membantu orang tua sesuai kemampuan
merupakan … anak di rumah
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 dan C3 yaitu menyebutkan
dan menyesuaikan.
8.
Kewajiban adalah ….
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menghafal.
9. Sekolah berkewajiban menciptakan suasana
yang aman, agar siswa dapat belajar dengan √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 202
181
tenang. Hal ini termasuk hak anak untuk
mendapatkan …
tingkatan C3 yaitu menentukan. Siswa
diminta untuk menentukkan hak yang tepat.
Essay
10.
Berikan 3 contoh kewajiban siswa terhadap
guru !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
11.
Jelaskan yang dimaksud hak !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 dan C2 yaitu menjelaskan.
12.
Sebutkan 1 hak dan 1 kewajiban masyarakat
terhadap sumber energy !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
Bahasa Indonesia KD 3.1 Essay
1.
Tuliskan gagasan pokok paragraph tersebut !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C3 yaitu menentukan dan
menerapkan.
2. Tuliskan gagasan pendukung paragraph
tersebut ! √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menentukan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 203
182
menerapkan.
3. Tuliskan gagasan pendukung paragraph
tersebut ! √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menentukan dan
menerapkan.
4. Tuliskan kalimat utama paragraph tersebut !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menentukan dan
menerapkan.
Bahasa Indonesia KD 3.2 Essay
5. Tuliskan gagasan pokok sesuai dengan
gambar tersebut ! √
Soal termasuk HOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C4 yaitu menganalisis. Siswa
diminta untuk membuat gagasan dengan
menganalisis gambar yang ada.
6. Tuliskan gagasan pokok yang sesuai dengan
gambar tersebut ! √
Soal termasuk HOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C4 yaitu menganalisis. Siswa
diminta untuk membuat gagasan dengan
mneganalisis gambar yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 204
183
7. Berikan alasan pentingnya kita menghemat
bahan bakar minyak ! √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C3 yaitu mengemukakan. Siswa
diminta untuk mengemukakan pendapat.
Bahasa Indonesia KD 3.4 Essay
8. Kalimat yang tepat untuk melengkapi nomor
2 adalah … √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C2 yaitu memperkirakan. Siswa
diminta untuk melengkapi dengan mengira-
ira jawaban yang tepat.
9. Urutan petunjuk pembuatan kipas dari bahan
kertas yang tepat adalah … √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C2 yaitu memahami tentang
konsep tertentu untuk menyusun kalimat.
10. Urutan panduan keselamatan kerja yang
tepat adalah … √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C2 yaitu memahami tentang
konsep tertentu untuk menyusun kalimat.
IPA KD 3. 5 Pilihan Ganda
1. Sumber energi terbesar bagi mahkluk hidup
√ Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 205
184
di muka bumi adalah … mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menghafal.
2.
Tumbuhan dapat membuat makanannya
sendiri. Tumbuhan menggunakan energi
cahaya matahari untuk …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menghafal.
3.
Cahaya matahari di pagi hari membantu
proses terjadinya vitamin D, yang bermanfaat
untuk …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menghafal.
IPA KD 3. 5 Essay
4.
Sebutkan 3 (tiga) manfaat energi matahari
dalam kehidupan sehari-hari !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
IPA KD 3. 5 Pilihan Ganda
5.
Perubahan energi listrik menjadi energi
cahaya dan suara, ditunjukkan oleh kegiatan
…
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C3 yaitu menerapkan.
6. Contoh alat yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi panas adalah … √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
7. Sumber energi yang digunakan adalah
√ Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 206
185
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi.
IPA KD 3. 5 Isian singkat
8.
Salah satu persamaan kincir angin dan kincir
air adalah …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C2 yaitu membandingkan
persamaan kincir air dan kincir angin.
9.
Salah satu perbedaan kincir angin dan kincir
air adalah …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu membandingkan
perbedaan kincir angin dan kincir air.
IPA KD 3. 5 Essay
10.
Sebutkan 3 manfaat kincir air dalam
kehidupan sehari-hari !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
11.
Sebutkan 3 manfaat angin bagi kehidupan
manusia !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
IPA KD 3. 5 Isian singkat
12. Kentang sebagai tumbuhan yang dapat
√ Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 207
186
dimanfaatkan sebagai sumber energi
alternatif, yaitu sebagai pengganti …. Yang
dapat menghidupkan lampu LED
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi.
13.
Salah satu manfaat energi angin bagi nelayan
adalah …..
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan
14.
Salah satu alat yang memanfaatkan
perubahan energi listrik menjadi energi
cahaya adalah …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
15.
Salah satu benda yang memanfaatkan
perubahan bentuk energy listrik menjadi
energi bunyi adalah …
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu meyebutkan.
IPA KD 3. 5 Essay
16. Sebutkan 3 (tiga) manfaat energi listrik
dalam kehidupan sehari-hari! √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
IPA KD 3. 5 Isian singkat
17. Bahan Bakar yang berasal dari tumbuhan
disebut dengan …. √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 208
187
18. Bahan bakar yang berasal dari kotoran hewan
disebut dengan ….. √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
IPA KD 3. 5 Essay
19. Sebutkan 3 (tiga) macam energi alternatif
yang ada di sekitar kita ! √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
20. Sebutkan 3 (tiga) kelebihan energi alternatif !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
21. Jelaskan pentingnya energi alternatif dalam
kehidupan sehari-hari ! √
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menjelaskan.
22. Tuliskan 3 manfaat energi alternatif !
√
Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut
mengandung kata kerja operasional
tingkatan C1 yaitu menyebutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 209
188
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Keseluruhan Keseluruhan
1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 12
100%
Hasil Analisis Soal PPKn
1
LOTS
Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 210
189
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
1
2
3
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 3
100%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda PPKn
1
LOTS
Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 211
190
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Isian Singkat Isian Singkat
4
5
6
7
8
9
100%
Hasil Analisis Soal Isian Singkat PPKn
1
LOTS
Jenis
Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 6
Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 212
191
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay Essay
10
11
12
100%
Hasil Analisis Soal Essay PPKn
1
LOTS
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 3
Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 213
192
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Keseluruhan Keseluruhan
5 1
6 2
3
4
7
8
9
10
Jenis Soal Jumlah
HOTS 2
LOTS 8
20% HOTS
80% LOTS
Hasil Analisis Soal PTS Bahasa
Indonesia
1 2
Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 214
193
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay 1 Essay 1
1
2
3
4
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 4
100%
Hasil Analisis Soal Essay 1 Bahasa
Indonesia
1
LOTS
Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 215
194
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay 2 Essay 2
5 7
6
Jenis Soal Jumlah
HOTS 2
LOTS 1
67% HOTS
33% LOTS
Hasil Analisis Soal Essay 2 Bahasa Indonesia
1 2
Lampiran 23G Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 216
195
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
1
2
3
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 3
100%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Bahasa
Indonesia
1
LOTS
Lampiran 23H Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 217
196
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Keseluruhan Keseluruhan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Lampiran 23I Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 218
197
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 3
100%
Hasil Analisis Soal IPA
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 219
198
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
1
2
3
5
6
7
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 6
100%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda IPA
1
LOTS
Lampiran 23J Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 220
199
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay Essay
4
10
11
16
19
20
21
22
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 8
Lampiran 23K Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
100%
Hasil Analisis Soal Essay IPA
1
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 221
200
Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Isian Singkat Isian Singkat
4
10
11
16
19
20
21
22
Jenis Soal Jumlah
HOTS 0
LOTS 8
100%
Hasil Analisis Soal Isian Singkat IPA
1
LOTS
Lampiran 23L Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 222
201
Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Keseluruhan
No Mata Pelajaran
Jumlah Soal
HOTS
1 Bahasa Indonesia 2
HOTS 5%
LOTS 95%
Hasil Analisis Soal HOTS pada Penilaian Tengah Semester
Lampiran 23M Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah
Semester Keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 223
202
RIWAYAT PENELITI
Bernadeta Putri Ismawati, lahir di Cilacap pada tanggal 10
November 1997. Merupakan anak pertama dari pasangan Bapak
Yanuarius Mislam dan Ibu Margaretha Suwarti. Tinggal di
Sidanegara, Cilacap Tengah. Peneliti memiliki cita-cita untuk
menjadi guru yang baik dan cerdas. Guru yang tidak hanya pintar
dalam mengajari siswa, tetapi juga menjadi guru yang baik yang mengerti kebutuhan
siswa dalam belajar. Peneliti lulus SD tahun 2009 di SD Maria Immaculata, Cilacap
Tengah. Pada tahun 2009 peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Maria Immaculata,
Cilacap Tengah dan lulus tahun 2012. Pada Tahun 2012, peneliti melanjutkan
pendidikan di SMA Yos Sudarso Cilacap Selatan dan lulus tahun 2015. Pada tahun
2015, peneliti melanjutkan kuliah S1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI