ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH (Studi Kasus pada Guru-Guru Bersertifikasi di SMK Sakti Gemolong) Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Administrasi Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: SITI NUR SYAKBANIYAH Q. 100130079 MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
13
Embed
ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI DALAM …eprints.ums.ac.id/51802/1/naskah publikasi.pdf · tulis ilmiah yang disyaratkan harus dipenuhi angka kredit minimal 12 dari unsur pengembangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
(Studi Kasus pada Guru-Guru Bersertifikasi di SMK Sakti Gemolong)
Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu
Administrasi Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh: SITI NUR SYAKBANIYAH
Q. 100130079
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
(Studi Kasus pada Guru-Guru Bersertifikasi di SMK Sakti Gemolong)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
SITI NUR SYAKBANIYAH NIM: Q. 100130079
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing
(Prof. Bambang Sumardjoko)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI
DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH (Studi Kasus pada Guru-Guru Bersertifikasi di SMK Sakti Gemolong)
Oleh:
SITI NUR SYAKBANIYAH Q. 100130079
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Kamis, 9 Januari 2017
Dan dinyatakan telah terpenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Prof. Bambang Sumardjoko ( ) (Ketua Dewan Penguji)
2. Prof.Dr. Sutama, M.Pd ( ) (Anggota I Dewan Penguji)
3. Dra. Hj. Wafrotur Rohmah., SE.MM ( ) (Anggota II Dewan Penguji)
Surakarta, 11 April 2017 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sekolah Pascasarjana Direktur,
Prof, Dr. Khudzaifah Dimyati
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Magister di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pengarang lain, kecuali kutipan-kutipan
dan ringkasan yang semuanya telah dijelaskan tersebut.
Apabila pernyataan tersebut tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanki
akademis yang berupa pencabutan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, 18 April 2017
SITI NUR SYAKBANIYAH NIM: Q. 100130079
1
ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH (STUDI KASUS PADA GURU-GURU
BERSERTIFIKASI DI SMK SAKTI GEMOLONG)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : (1) pemahaman tentang penulisan karya ilmiah pada guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Sakti Gemolong. (2) sikap / tanggapan pada penulisan karya ilmiah guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Sakti Gemolong. (3) kesulitan pada penulisan karya ilmiah guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Sakti Gemolong. (4) upaya mengatasi kesulitan dalam penulisan karya ilmiah bagi guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Sakti Gemolong.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, Observasi dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data meliputi: pengumpulan, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan atau evaluasi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Masih banyak guru yang belum paham tentang penulisan karya ilmiah. (2) Upaya kegiatan yang dianjurkan untuk pembuatan karya tulis ilmiah bagi guru-guru bersertifikasi di SMK Sakti masih belum maksimal. (3) Permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh para guru sertifikasi berupa kurangnya kesadaran akan pentingnya penulisan karya ilmiah, kurangnya pengetahuan mengenai penulisan karya ilmiah dan kurangnya komitmen. (4) upaya yang sudah dilakukan adalah dibentuk tim pembimbing penulisan karya ilmiah, dibentuk Forum Pengkajian Karya Tulis Ilmiah Guru di SMK Sakti Gemolong. Kata Kunci: Pemahaman, Sikap, Kesulitan, Upaya, Penulisan Kaya Tulis Ilmiah
ABSTRAC
This study aims to describe: (1) an understanding of the scientific thesis on teachers certified educators in SMK Sakti Gemolong. (2) attitudes / comments on writing scientific papers certified teachers at SMK Sakti Gemolong educators. (3) difficulty in writing scientific papers certified teachers at SMK Sakti Gemolong educators. (4) efforts to overcome the difficulties in writing scientific papers for teachers certified educators in SMK Sakti Gemolong.
This study is a qualitative research method of ethnography. The methods used in data collection are interviews, observation and documentation. Testing the validity of the data using triangulation data. Data analysis techniques include: data collection, data presentation, data reduction, and conclusion or evaluation.
The conclusion of this study are: (1) There are many teachers who do not understand about writing scientific papers. (2) Efforts activities recommended for the manufacture of scientific papers for teachers certified in SMK Sakti is still not optimal. (3) problems or barriers faced by teachers certified in the form of a lack of awareness of the importance of writing scientific papers, lack of knowledge on scientific writing and lack of commitment. (4) efforts that have been made are
2
formed supervising team of scientific writings, formed Essay Assessment Forum Guru in SMK Sakti Gemolong. Keywords: Comprehension, Attitude, Difficulty, Effort, Essay Writing 1. PENDAHULUAN
Menulis karya ilmiah merupakan syarat mutlak bagi guru yang akan
naik pangkat dan golongan tertentu. Tugas pokok guru dan tanggung jawab
guru yang demikian berat dan menentukan dalam mencapai tujuan
pembangunan bangsa dan negaranya. Oleh karena itu maka layaklah jika guru
mendapatkan imbalan yang layak bagi kemanusiaan dan layak memenuhi
kebutuhan hidup dan keluarganya. Namun usaha untuk memperbaiki
kesejahteraan guru memang sudah dilakukan seperti kenaikanpangkat yang
bisa dilakukan cukup 2 tahun tidak harus menunggu 4 tahun, juga tak terbatas
hanya sampai Golongan IV a/Pembina saja, namun bisa sampai golongan IV
e/Guru Utama asal dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Pada umumnya
guru masih banyak yang kesulitan naik pangkat dan golongan IV a/Pembina
ke IV b/Pembina Tingkat I keatas yang kendalanya adalah pembuatan karya
tulis ilmiah yang disyaratkan harus dipenuhi angka kredit minimal 12 dari
unsur pengembangan profesi yang antara lain meliputi melakukan kegiatan
karya tulis/karya ilmiah dalam bidang pendidikan.
Perlu dilakukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi para
guru, yang karena keterbatasan waktu, tenaga dan pengetahuan serta
kemampuan guru-guru, dibatasi para guru PNS golongan IV b di Dinas
Pendidikan Kecamatan Gemolong.Pelatihan difokuskan pada peningkatan
kemauan dan kemampuan (motivasi) guru menulis karya tulis ilmiah berjenis
makalah, diktat, modul dan penelitian tindakan kelas. Harapannya guru-guru
menjadi produktif dalam menghasilkan karya tulis ilmiah.
Layanan pendidikan bermutu membutuhkan sosok guru profesional
yang bertanggungjawab atas kemampuan profesionalnya. Salah satu strategi
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu adalah kemauan guru dalam
melaksanakan penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan bentuk
kreatif inovatif guru selama memberikan layanan belajar dan pembelajaran di
3
kelas, sekaligus sebagai syarat penilaian angka kredit jabatan fungsional guru.
Sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 013/U/2002 tentang Petunjuk teknis penilaian angka kredit jabatan
fungsional guru menjelaskan bahwa unsur pengembangan profesi dapat
diperoleh guru melalui (1) karya tulis ilmiah, (2) penemuan teknologi tepat
guna, (3) karya seni monumental, (4) keterlibatan dalam pengembangan
kurikulum, (5) membuat alat peraga.
Menurut Anah Suhaenah (dalam Kompas, 22 April, hal 14)
Kemampuan menulis karya ilmiah ini penting bagi guru, karena saat menulis
karya ilmiah guru dapat merefleksikan pengalamannya. Untuk itu guru harus
dilatih, melalui penguatan kemampuan menulis karya ilmiah. Dengan
demikian pelatihan penulisan karya ilmiah harus diprogramkan.
Profesionalisme diharapkan dapat menjadi bagian dari kepribadian
guru sehingga dapat mengembangkan diri sendiri secara otonom. Layanan
pendidikan bermutu membutuhkan sosok guru profesional yang bertanggung
jawab atas kemampuan profesionalnya. Salah satu strategi penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dan pengembangan profesi guru adalah kemauan
dan kesadaran guru untuk menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Karya ilmiah merupakan bentuk kreatif guru dalam
menuangkan ide-ide pemikiran secara konsepsional. Penelitian tindakan kelas
merupakan bentuk kreatif dan inovatif guru selama memberikan layanan
belajar dan pembelajaran di kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran siswa sekaligus sebagai syarat penilaian angka kredit
jabatan fungsional guru. Sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 013/U/2002 tentang petunjuk teknis penilaian
angka kredit jabatan fungsional guru menjelaskan bahwa unsur
pengembangan profesi dapat diperoleh guru melalui (1) karya tulis ilmiah, (2)
penemuan tehnologi tepat guna, (3) karya seni monumental, (4) keterlibatan
dalam pengembangan kurikulum, (5) membuat alat peraga.
4
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
etnografi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
wawancara, Observasi dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data
menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data meliputi: pengumpulan,
penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan atau evaluasi.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Pemahaman tentang penulisan karya ilmiah pada guru-guru bersertifikasi
pendidik di SMK Sakti Gemolong,
Sehubungan dengan banyaknya guru di tanah air yang tertahan
pangkat/golongannya pada level IV/a. Salah satu faktor penyebab utama
terjadinya kasus di atas, dikatakan karena guru-guru kurang mampu
menulis karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah untuk golongan IV/a ke atas
memang dapat dikatakan suatu keharusan. Tanpa penulisan karya ilmiah
pada tingkat tersebut sangat kecil kemungkinan seorang guru dapat
memenuhi angka kredit sesuai dengan tuntutan jabatan fungsional yang
jumlahnya relatif tinggi. Kasus tersebut menjadi menarik karena justru
terjadi pada profesi guru yang semestinya akrab dengan dunia tulis-
menulis. Ada atau tidak ada tuntutan pemenuhan angka kredit jabatan
fungsional, sudah seharusnya guru mempunyai kemampuan menulis untuk
menunjang keberhasilan profesi mereka.
3.2 Sikap / tanggapan guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Sakti
Gemolong tentang penulisan karya ilmiah,
Apabila guru-guru kita telah akrab dengan kegiatan tulis-menulis
mestinya persoalannya tidak separah seperti sekarang. Guru-guru bisa saja
berkilah atau menyalahkan tim yang menilai karya tulis dengan
mengatakan kriteria dalam penilaian terlalu tinggi sehingga tidak sesuai
dengan kemampuan rata-rata guru. Atau berkembangnya persepsi lain
yang menganggap penolakan karya ilmiah merupakan kesengajaan dengan
tujuan membatasi jumlah guru pada tingkat IV/b ke atas. Dalam menyikapi
5
masalah ini sebaiknya semua guru tidak terburu-buru dalam mengambil
kesimpulan sebelum adanya fakta yang jelas. Hal yang perlu dilakukan
guru sehubungan dengan kasus itu adalah berpikir positif dan obyektif dan
siap menginstropeksi diri sendiri. Membela diri dengan mengabaikan fakta
yang sebenarnya hanya akan melahirkan persoalan baru sehingga akan
memperumit pemecahan persoalan pokoknya. Dengan tidak
mengesampingkan kebenaran faktor x seperti yang disinyalir oleh banyak
guru tentang penolakan karya tulis ilmiah dari tim penilai, tentunya fakta
kekurangmampuan menulis banyak guru tidak bisa diabaikan begitu saja.
Suka atau tidak, sulit untuk diingkari bahwa fakta itu memang banyak
terjadi di kalangan guru.
3.3 Karakteristik kesulitan guru bersertifikasi pendidik di SMK Sakti
Gemolong tentang penulisan karya ilmiah,
Ada beberapa indikator yang mengisyaratkan bahwa guru-guru kita
mengalami kesulitan dalam menulis. Guru-guru dalam hal ini sebaiknya
tidak berkecil hati, atau merasa harga dirinya direndahkan, karena
persoalan ini sebetulnya sudah merupakan persoalan bangsa. Artinya
bahwa kesulitan menulis sudah umum dialami rata-rata anggota
masyarakat kita, tidak terkecuali kaum intelektual sekaliber dosen
sekalipun. Ditinjau dari segi budaya pun, jelas kegiatan menulis
nampaknya bukan budaya kita tetapi milik masyarakat di dunia lain yang
peradabannya lebih maju. Literatur manapun tidak ada yang mengatakan
bahwa budaya menulis telah eksis di tengah masyarakat Indonesia.
Kesulitan guru dalam menulis walaupun kelihatan tidak wajar dilihat dari
perannya sebagai penerus ilmu, pembimbing penulisan karya ilmiah
murid, dan model dalam menulis, tetapi mungkin masih bisa dimaafkan
kalau ditinjau dari sudut budaya kita yang memang masih berkutat pada
budaya lisan. Hal yang sulit dimaafkan adalah, 3 bilamana guru tidak
mengakui kelemahan dalam penulisan karya ilmiah, apalagi ada indikasi
yang cenderung mengambinghitamkan pihak lain. Dalam hal ini upaya
pertama yang perlu diupayakan adalah mendudukkan persoalan secara
6
proporsional atas kebenaran kekurangmampuan atau kesulitan guru dalam
menulis. Sehubungan dengan itu, kondisi dan fakta yang dikemukakan
berikut ini mungkin bisa dijadikan indikator agar duduk perkaranya
semakin jelas.
Kesulitan dalam proses penulisan akibat ketidakmampuan menulis
dapat mengakibatkan frustrasi yang disertai dengan perilaku bermacam-
macam. Dalam kenyataannya ada guru yang mogok menulis karena
bingung apa yang harus dikerjakan ; ada yang mengajukan karya tulis
sendiri kepada tim penilai secara berulang-ulang dengan merekayasa judul
; ada yang mendaur-ulang karya orang lain; atau ada pula secara terang-
terangan melanggar hak cipta dengan meng-copy-paste karya orang lain.
Dengan banyaknya dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari kesulitan
menulis, maka nampaknya persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Bagaimanapun persoalan kesulitan dalam menulis tidak semata
berhubungan dengan pengumpulan angka kredit melalui penulisan karya
ilmiah, tetapi berkaitan juga dengan kualitas proses pembelajaran di
sekolah. Bisa dibayangkan bagaimana tingkat kualitas lulusan yang
dihasilkan dalam hal menulis, apabila gurunya sendiri tidak mampu
menulis.
Sehubungan dengan itu kita patut mengetahui faktor-faktor
penyebab mengapa banyak guru kita yang mengalami kesulitan dalam
menulis. Idealnya perlu dilakukan penelitian agar dapat diketahui dengan
pasti faktor-faktor penyebabnya sehingga memudahkan untuk mencari
jalan keluarnya. Faktor-faktor penyebab kesulitan menulis yang
dikemukakan berikut ini tidak berdasarkan hasil penelitian khusus
terhadap guru. Faktor-faktor penyebab kesulitan yang dikemukakan
bersifat umum, dengan pengertian bahwa faktor-faktor tersebut besar
kemungkinan terjadi juga pada guru.
Hasil penelitian di lapangan juga mendiskripsikan bahwa
permasalahan yang dihadapi guru-guru sertifikasi di SMK Sakti Gemolong
dalam penulisan karya tulis ilmiah juga banyak. Permasalahan yang
7
dihadapi guru sertifikasi di SMK Sakti Gemolong dalam penulisan karya
tulis ilmiah adalah kurang memahami teknis atau cara penulisan karya tulis
ilmiah, kurang menyadari akan pentingnya sebuah karya ilmiah, tidak ada
pembimbingan dan sosialisasi tentang penyusunan karya tulis ilmiah,
terbatasnya waktu, kurangnya kesadaran dan motivasi membuat karya tulis
ilmiah, ada pelatihan tetapi dengan biaya sendiri.
Dengan demikian diharapkan adanya upaya dari pemerintah untuk
mengadakan sosialisasi, pelaksanaan dan pendanaan diklat/pelatihan/
pendampingan tentang penyusunan karya tulis ilmiah pada semua guru
bersertifikat sertifikasi. Begitu juga dengan dan kesadaran kemauan guru
bersertifikasi di SMK Sakti Gemolong dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
(PTK) harus ditingkatkan.
3.4 Upaya mengatasi kesulitan dalam penulisan karya ilmiah bagi guru-guru
bersertifikasi pendidik di SMK Sakti Gemolong.
Untuk mengatasi berbagai persoalan menulis yang dihadapi guru,
nampaknya pihak kepala sekolah tidak bisa berpangku tangan. Kepala-
kepala sekolah mungkin saja selama ini telah berhasil secara kuantitatif
memotivasi guru menulis yang digunakan untuk mengumpulkan angka
kredit. Tetapi dalam kenyataannya sebagian besar karyakarya yang
dikirimkan kepada Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru
ditolak karena tidak memenuhi syarat. Apabila dikaji, kegagalan guru
dalam menulis karya ilmiah selama ini pada intinya berhubungan dengan
aspek kualitas sebagai akibat dari ketidakmampuan menulis.
Oleh karena itu untuk memecahkan persoalannya seyogianya
diarahkan kepada upaya peningkatan kemampuan menulis dan kualitas
karya tulis ilmiah guru. Secara kelembagaan paling tidak ada dua pihak
yang dapat berperan untuk mengatasi masalah tersebut, yakni pihak
sekolah.
8
4. SIMPULAN
4.1 Masih banyak guru yang belum paham tentang penulisan karya ilmiah
khususnya di lingkungan SMK Sakti Gemolong.
4.2 Upaya kegiatan yang dianjurkan untuk pembuatan karya tulis ilmiah bagi
guru-guru bersertifikasi di SMK Sakti masih belum maksimal. Hal ini
dapat dilihat dari hasil karya ilmiah yang belum seberapa, dan syarat
guru PNS untuk membuat PTK pun juga belum ada sehingga kenaikan
pangkat mereka stagnan dengan adanya syarat tersebut.
4.3 Permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh para guru sertifikasi di
SMK SAKTI Gemolong Sragen dalam pembuatan karya tulis ilmiah
sangat komplek, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal
guru berupa kurangnya kesadaran akan pentingnya penulisan karya
ilmiah, kurangnya pengetahuan mengenai penulisan karya ilmiah dan
kurangnya komitmen.
4.4 Dibentuk tim pembimbing penulisan karya ilmiah, dibentuk Forum
Pengkajian Karya Tulis Ilmiah Guru di SMK Sakti Gemolong, dilakukan
presentasi karya tulis ilmiah sebelum dikirimkan kepada Tim Penilai
Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, diintensifkan lomba penulisan
karya tulis ilmiah di lingkungan internal sekolah dengan pemberian
penghargaan yang menarik bagi juara.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, Mukayat D. (1985). Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Presindo.
Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tnaga Kependidikan.(2001). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:2001
Dra. Diana Rochintaniawati, M.Ed, Etika masalah dan pemecahannya dalam PTK. Bandung 27 Juni 2008
Maryadi.(2001). Pengertian dan Kriteria Karya Ilmiah. Dalam Harun,dkk.(Es). Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah( hlm.13-14). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
9
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009,(2009). Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Yogyakarta
Soeparno.(2005). Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Makalah Disampaikan Dalam Kegiatan Pelatihan Penulisan Bahan Kuliah (Buku Pegangan Kuliah). Jurusan AP FIP UNY, 16-20 Mei 2003.
Sutama, 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, PTK R & D). Penerbit Fairuz Media, Kartasura.
Suyanto. (2001). Teknik Penulisan Artikel lmiah. Makalah disampaikan dalam Lokarkarya Penulisan Jurnal Penelitian Humaniora di Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 23 Oktober 2003.
Tatang, M,Amirin. (2006). Menulis Karya Ilmiah (Artikel). Makalah Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru-Guru se- Indonesia. Yogyakarta, 2-3 November.
Venny Indria Ekowati, Penelitian Tindakan Kelas Modal Awal Guru Dalam Menyusun Berbagai Karya Ilmiah.Fakultas Bahasa dan Seni UNY, 25 Agustus 2008
Wahyu, Wibowo. (2001). Managemen Bahasa Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Mulyasa, M.Pd (2013). Praktik Penelitian Tindakan Kelas Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Tukiran Taniredja. (2012). Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta
Prof. Dr. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Suherli Kusmana, M.Pd (2012). Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya