Top Banner
1 ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL PREDATOR - PREY TIPE GAUSE SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Matematika Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Disetujui Oleh : Pembimbing I Ahmadin, S.Si., M.Si NIP. 19740603 200801 1 012 Pembimbing II Dra. Inna Kuswandari, M.Si NIP. 19660905 199102 2 001 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid
42

ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

Oct 28, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

1

ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL

PREDATOR - PREY TIPE GAUSE

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Matematika

Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Ahmadin, S.Si., M.Si NIP. 19740603 200801 1 012

Pembimbing II

Dra. Inna Kuswandari, M.Si NIP. 19660905 199102 2 001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 2: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

2

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI Judul : Analisis Kestabilan Dan Limit Cycle Pada Model Predator - Prey Tipe Gause Penyusun : Fathurohmawan Rosyid NIM : 080710451 Pembimbing I : Ahmadin, S.Si., M.Si Pembimbing II : Dra. Inna Kuswandari, M.Si Tanggal Ujian : 11 September 2012

Disetujui oleh :

Pembimbing I,

Ahmadin, S.Si., M.Si NIP. 19740603 200801 1 012

Pembimbing II,

Dra. Inna Kuswandari, M.Si NIP. 19660905 199102 2 001

Mengetahui, Ketua Program Studi S-1 Matematika

Departemen Matematika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

Dr. Miswanto, M.Si NIP. 19680204 199303 1 002

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 3: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

3

PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam

lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi

kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin penulis dan harus menyebutkan

sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik

Universitas Airlangga.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 4: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

4

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang, segala puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT sumber inspirasi

kehidupan yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat

terselesaikanya penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa

tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, pemimpin sekaligus sebaik-baiknya

suri tauladan bagi kehidupan umat manusia, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kestabilan dan Limit Cycle Pada

Model Predator - Prey Tipe Gause”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapakan banyak terima kasih

atas segala bimbingan, bantuan serta dorongan yang telah diberikan oleh :

1. Kedua orang tua, saudara, dan keluarga penulis yang menjadi motivasi dalam

penulisan skripsi ini.

2. Ahmadin, S.Si, M.Si dan Dra. Inna Kuswandari, M.Si selaku dosen

pembimbing yang senantiasa penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan

berupa arahan dan masukan kepada penulis.

3. Drs. Sediono, S.Si., M.Si. selaku dosen wali selama menjadi mahasiswa

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga yang telah banyak

memberikan arahan dan saran demi kesuksesan menjadi mahasiswa.

4. Teman–teman Matematika 2007 Universitas Airlangga yang selalu memberi

motivasi, inspirasi, dan semangat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 5: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

5

5. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan, yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan

pustaka dan penambah informasi khususnya bagi mahasiswa Universitas

Airlangga. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak

kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk

menyempurnakan skripsi ini.

Surabaya, September 2012

Fathurohmawan Rosyid

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 6: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

6

Fathurohmawan Rosyid, 2012, Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause. Skripsi ini dibawah bimbingan Ahmadin, S.Si., M.Si, dan Dra. Inna Kuswandari, M.Si, Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya

ABSTRAK Model predator – prey tipe Gause merupakan salah satu model interaksi

antara pemangsa – mangsa yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan selain faktor laju pertumbuhan populasi tersebut. Faktor lingkungan yang dimaksud tercermin dalam respon fungsional yang merupakan fungsi sebarang asalkan memenuhi syarat yang ditentukan.

Tujuan skripsi ini adalah mengkaji model interaksi pemangsa – mangsa tipe Gause, diawali dengan menentukan titik kesetimbangan, menentukan jenis kestabilan titik kesetimbangan, selanjutnya kriteria eksistensi limit cyclenya.

Dengan proses linierisasi menggunakan matriks Jacobian dapat disimpulkan bahwa titik setimbang stabil terjadi pada saat jumlah individu populasi pemangsa dan mangsa tidak nol dan jenis kestabilannya termasuk kriteria stabil. Sedangkan model tipe Gause akan mempunyai limit cycle jika percepatan pertumbuhan populasi mangsa tidak sama dengan perlambatan (percepatan dengan tanda negatif) populasi pemangsa, atau sebaliknya. Kata Kunci: Model Predator – Prey, Titik Setimbang, Kestabilan, Limit Cycle

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 7: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

7

Rosyid, Fathurohmawan, 2012, The Analysis of the Stability and Limit Cycle Gause type Predator – prey Model. The final project was advised of Ahmadin, S.Si., M.Si, and Dra. Inna Kuswandari, M.Si, Mathematic department, Faculty of Science and Technology, Airlangga University, Surabaya

ABSTRACT Gause type predator – prey model is one model of interaction between

predator – prey are influenced by environmental factors others than population growth factor. Environmental factors is reflected in the response functional is afunctional arbitrary long as it meet the specified requirements.

The purpose of this thesis is to study the interaction Gause type predator – prey model, beginning with determining the equilibrium point, determine the type of stability of the equilibrium point, then the criteria for the existence of limit cycle.

With the linierized using Jacobian matrix can be concluded that the stable equilibrium point occurs when the number of individual predators and prey populations not zero and that is including of stability criteria. While Gause type model will have limit cycle if the prey population growth acceleration it not the same as the declaration (acceleration with the negative sign) the predator population, of vice versa. Keywords: Predator – prey model, Equilibrium point, Stability, Limit cycle

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 8: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

8

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ............................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................. 3

1.4 Manfaat ........................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4

2.1 Model Predator – Prey .................................................................... 4

2.2 Nilai dan Vektor Eigen ................................................................... 7

2.3 Sistem Autonomous dan Titik Tetap .............................................. 7

2.4 Matriks Jacobian ............................................................................. 8

2.5 Analisis Kestabilan Non Linier ....................................................... 9

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 10

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 9: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

9

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 12

4.1 Model Predator – Prey Tipe Gause ................................................. 12

4.2 Titik Kesetimbangan ....................................................................... 14

4.3 Analisis Kestabilan ......................................................................... 21

4.4 Limit Cycle ..................................................................................... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 32

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 32

5.2 Saran ............................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 33

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 10: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam ekologi, dikenal istilah rantai makanan. Rantai makanan

merupakan lintasan konsumsi makanan yang mana spesies organisme

memiliki perbedaan dalam mengkonsumsi makanan, misal: ada hewan

pemakan tumbuhan (herbivora) dan ada hewan pemakan daging (karnivora).

Hewan pemakan tumbuhan ini akan dimakan oleh hewan pemakan daging,

misal: kambing makan rumput kemudian kambing dimakan harimau, ini

merupakan salah satu contoh rantai makanan. Salah satu permasalahan dalam

rantai makanan berupa interaksi dua spesies diantaranya interaksi antara

spesies mangsa (prey) dengan pemangsa (predator).

Populasi merupakan sekelompok individu dari spesies yang sama yang

menghuni suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Individu-individu dalam

populasi akan saling bersaing dengan sesamanya dalam memperoleh sesuatu

yang dibutuhkan. Persaingan antar individu untuk memperoleh sumber daya

yang berbeda dalam keadaaan terbatas dikenal sebagai kompetisi.

Menurut Berryman (1987) sistem populasi terdiri dari beberapa

komponen utama sebagai berikut :

1. Populasi yang meliputi kelompok umur, fase pertumbuhan, jenis

kelamin, dan sebagainya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 11: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

11

2. Sumber daya yang berupa makanan, tempat berlindung, tempat

bersarang, ruang gerak, dan lain sebagainya.

3. Musuh alami, yang berupa pemangsa, parasitoid, dan sebagainya.

4. Lingkungan fisik yang dapat berupa suhu, kelembaban, ketersediaan

air, dan lain sebagainya.

Interaksi yang menarik untuk dikaji adalah interaksi antara populasi

pemangsa dan populasi mangsa yang diinterpretasikan kedalam bentuk model

matematika. Model matematika pada sistem populasi sangat sulit karena tidak

memiliki alat ukur yang tepat seperti halnya pada hukum fisika. Oleh karena

itu, kajian yang dibutuhkan adalah kajian-kajian yang berkaitan dengan sifat-

sifat spesifik dari suatu model matematika.

Salah satu model yang menggambarkan interaksi antara pemangsa dan

mangsa adalah model Lotka – Volterra. Dalam model Lotka – Volterra

interaksi pemangsa – mangsa tidak dipengaruhi oleh lingkungan, jadi model

Lotka – Volterra hanya mengkaji tentang laju pertumbuhan dari populasi

pemangsa dan populasi mangsa.

Berbeda dengan model matematika tipe Gause yang mana modelnya

memiliki pengkajian laju pertumbuhan populasi pemangsa dan populasi

mangsa yang terpengaruh oleh faktor lingkungan, yang mana faktor interaksi

dari lingkungan ini mempunyai bentuk fungsi yang berebeda – beda, sehingga

memiliki dampak seperti apa faktor interaksi dari lingkungan terhadap laju

pertumbuhan pada populasi pemangsa dan populasi mangsa.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 12: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

12

Pada skripsi ini penulis mengkaji model predator - prey tipe Gause. Dari

model tersebut akan dihitung titik setimbang dan kestabilan dari titik setimbang

tersebut. Selanjutnya akan dikaji eksistensi limit cycle dari sistem tersebut.

Penulis membahas dan menuliskan kembali dengan kata – kata sendiri serta

melengkapi bukti yang ada.

Yang dibahas dalam skripsi ini bukanlah sesuatu yang baru, materi diambil

dari sebagian artikel “Limit cycles in a generalized Gause-type predator-prey

model”, yang ditulis oleh Moghadas dalam jurnal Solitons and Fractals 37

(2008), pg. 1343-1355.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas pada skripsi adalah sebagai berikut:

1. Kapan terjadi titik setimbang dari model predator - prey tipe Gause?

2. Apakah jenis kestabilan dari tititk setimbang model predator - prey tipe

Gause?

3. Apakah model predator - prey tipe Gause memiliki limit cycle?

1.3 Tujuan

Tujuan dari skripsi ini dalah sebagai berikut :

1. Menentukan titik kesetimbangan dari model predator - prey tipe Gause.

2. Menentukan jenis kestabilan dari titik kesetimbangan model predator -

prey tipe Gause.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 13: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

13

3. Mengkaji apakah model predator - prey tipe Gause mempunyai limit

cycle.

1.4 Manfaat

1. Menjaga keseimbangan ekosistem populasi pemangsa dan mangsa dari

kepunahan.

2. Mengembangkan model predator - prey tipe Gause.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 14: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Predator –Prey (Pemangsa – Mangsa)

Pemangsa adalah hewan yang memangsa hewan lainnya, hewan lain

yang dimangsa tersebut disebut mangsa. Hal ini merupakan bentuk simbiosis

dua individu antara pemangsa dan mangsa, dengan salah satunya akan

menyerang atau memakan individu lainnya.

(Caro, 2005)

Dalam ekosistem populasi pemangsa hanya memakan mangsa dan tidak

berlaku sebaliknya, adapun bentuk simbiosis antara pemangsa dan mangsa

terjadi karena adanya interaksi, yang mana interaksi tersebut terbagi menjadi

dua, antara lain:

1. Interaksi Eksternal

Interaksi eksternal yang pertama terjadi antara pertemuan

pemangsa dan mangsa berakibat dua kemungkinan. Kemungkinan

pertama bertemu sehingga pemngsa memakan mangsa dan kemungkinan

kedua bertemu tetapi pemangsa tidak memakan magsa.

Interaksi eksternal kedua karena adanya faktor lingkungan pada

pemangsa dan mangsa sehingga berakibat dua kemungkinan.

Kemungkinan yang pertama pemangsa atau mangsa sepenuhnya

terpengaruh oleh lingkungan dan kemungkinan kedua pemangsa atau

mangsa tidak terpengaruh sama sekali oleh lingkungan, sehingga

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 15: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

15

berakibat pada dampak interaksi tersebut yaitu pemangsa memakan

mangsa atau pemangsa tidak memakan mangsa.

2. Interaksi Internal

Terjadi karena adanya laju pertumbuhan baik pada populasi mangsa

ataupun pada populasi pemangsa.

Untuk mengkontruksi model pemangsa mangsa, dibuat asumsi dasar

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pemangsa memakan mangsa.

2. Tidak adanya faktor imigrasi dan emigrasi.

(Vandermeer, 1981)

Misalkan x dan y masing-masing adalah jumlah individu dalam

populasi mangsa dan jumlah individu dalam populasi pemangsa, r adalah laju

pertumbuhan populasi mangsa, D adalah laju kematian pemangsa, dan t

adalah waktu.

1. Jika populasi pemangsa tidak ada (y = 0) maka laju pertumbuhan

populasi mangsa diasumsikan konstan selanjutnya akan ada

ledakan pertumbuhan populasi mangsa, dinyatakan dengan

.

2. Jika populasi pemangsa ada (y > 0) maka akan terjadi

pengurangan pada laju pertumbuhan populasi mangsa, sehingga

laju pertumbuhan populasi mangsa menjadi .

3. Jika populasi mangsa tidak ada (x = 0) maka terjadi penurunan

laju pertumbuhan jumlah individu pada populasi pemangsa yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 16: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

16

dipengaruhi oleh faktor lingkungan dalam hal ini laju kematian

pemangsa, dapat ditulis:

4. Jika populasi mangsa ada (x > 0), maka laju perkembangbiakan

pemangsa adalah laju jumlah mangsa yang termakan oleh

pemangsa dengan fungsi yang menyatakan interaksi pemangsa

terhadap mangsa, dapat ditulis:

Diagram skematik model predator – prey tipe Gause ditunjukkan

pada ganbar berikut :

rxx

rx

.

Gambar 2.1

X

y

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 17: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

17

Berdasarkan asumsi – asumsi tersebut maka model interaksi predator - prey

dapat ditulis dalam sistem persamaan :

(2.1)

dengan x merupakan jumlah individu dalam populasi mangsa, dan y adalah

jumlah individu dalam populasi pemangsa. Sedangkann r, µ, dan D berturut –

turut menyatakan laju pertumbuhan mangsa, laju jumlah mangsa yang

termakan oleh pemangsa, dan laju kematian pemangsa. Fungsi atau

merupakan fungsi respon (interaksi) pemangsa terhadap mangsa. Fungsi

dapat dipandang sebagai perubahan tingkat interaksi oleh satu

pemangsa per satuan waktu sebagai fungsi dari kepadatan mangsa, dan

dapat dipandang sebagai angka reproduksi dengan mengubah kepadatan

mangsa.

(Moghadas dan Corbett, 2008)

2.2 Nilai dan Vektor Eigen

Definisi 2.1 Jika A adalah suatu matriks berukuran nxn, maka vektor tak nol x

pada Rn disebut suatu vektor eigen dari A jika Ax dapat dinyatakan

sebagai perkalian skalar dari x, yaitu,

Ax = x (2.2)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 18: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

18

untuk suatu scalar . Untuk selanjutnya yang memenuhi persamaan

(2.1) disebut nilai eigen dari A, dan x disebut vektor eigen dari A yang

bersesuaian dengan .

(Anton, 1994)

2.3 Sistem Autonomous dan Titik Tetap

Definisi 2.2 Sistem dari persamaan diferensial orde satu disebut sebagai

sistem autonomous jika dapat dituliskan ke dalam bentuk :

dengan fungsi bebas terhadap variabel t dan i = 1,2, … ,

n.

(Zill dan Cullen, 1997)

Definisi 2.3 Diberikan persamaan diferensial orde satu, . Titik

disebut titik setimbang jika memenuhi f ( ) = 0.

(Olsder, 1994)

Secara umum terdapat empat kemungkinan tititk setimbang, yaitu (0,0),

(x1,0), (0, y1) dan (x2,y2)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 19: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

19

2.4 Matriks Jacobian

Definisi 2.4 Matriks Jacobian adalah matriks yang elemen-elemennya

merupakan turunan parsial pertama dari beberapa fungsi.

Misalkan:

= = f (x,y)

= ) = g (x,y)

sehingga bentuk matriks Jacobian yang berukuran 2 x 2 adalah :

Jika = = 0 adalah titik setimbang dari sistem autonomous

maka titik setimbangnya dapat ditulis :

Hasil linierisasi matriks Jacobian dengan titik setimbang dan

dinamakan matriks A, dapat ditulis:

A =

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 20: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

20

dengan merupakan nilai turunan pertama fungsi f terhadap variabel x di

titik ( )

(Zill dan Cullen, 1997)

2.5 Analisis Kestabilan Sistem Non Linier

Karena model predator – prey tipe Gause ini merupakan sistem non linier,

berikut ini diberikan kriteria kestabilan dan limit cycle sistem non linier adalah

sebagai berikut.

Teorema 2.5 Misalkan = = 0 adalah titik setimbang dari

sistem autonomous dimana mempunyai turunan

pertama pada titik = maka:

1. Jika nilai eigen dari A = f’’’(x1) memiliki bagian real yang negatif, maka

x = x1 adalah titik setimbang yang stabil asimtotis.

2. Jika nilai eigen dari A = f’’’(x1) memiliki bagian real yang positif, maka

x = x1 adalah titik setimbang yang tidak stabil asimtotis.

Teorema 2.6 Limit cycle adalah kurva tertutup yang didekati atau dijauhi

oleh kurva terbuka. Misalkan turunan pertama dari f (x,y) terhadap x dan

turunan pertama g (x,y) terhadap y berubah tanda, ≠ 0 dan

≠ 0 maka sistem persamaan dari model matematika tersebut memiliki

limit cycle.

(Zill dan Cullen, 1997)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 21: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

21

21

BAB III

METODE PENULISAN

Pembahasan pada skripsi ini dilakukan dengan studi literatur, terutama terkait

materi pokok dari “Limit cycles in a generalized Gause-type predator-prey model”,

yang ditulis oleh Moghadas dan Corbett dalam jurnal Solitons and Fractals 37

(2008), pg. 1343-1355.

Langakah – langkah yang digunakan dalam materi penyelesaian permasalahan

dalam materi adalah :

1. Mengkaji model predator - prey tipe Gause yang dinyatakan dalam persamaan

(2.1).

2. Menentukan titik kesetimbangan pada sistem persamaan (2.1).

3. Linierisasi pada sistem persamaan (2.1) berdasarkan titik setimbang dengan

menggunakan matriks Jacobian.

4. Menguji kestabilan di sekitar titik kesetimbangan yang telah diperoleh pada

langkah 2.

5. Mengkaji adanya limit cycle dari model predator - prey tipe Gause.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 22: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

22

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Model Predator – Prey Tipe Gause

Dalam ekosistem populasi pemangsa hanya memakan mangsa dan tidak berlaku

sebaliknya, adapun bentuk simbiosis antara pemangsa dan mangsa terjadi karena

adanya interaksi, yang mana interaksi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu : interaksi

eksternal dan interaksi internal. Interaksi eksternal terjadi karena faktor lingkungan

dan dampak dari bertemunya pemangsa dan mangsa. Terdapat dua dampak

kemungkinan bertemunya mangsa dan pemangsa, yaitu pemangsa memakan mangsa

dan pemangsa tidak memakan mangsa. Interaksi internal berupa persaingan

memperebutkan makanan berpengaruh pada laju pertumbuhan populasi pemangsa

dan mangsa.

Jika populasi pemangsa tidak ada maka laju pertumbuhan populasi mangsa

meningkat dan selanjutnya akan terjadi ledakan jumlah individu pada populasi

mangsa. Demikian juga jika populasi mangsa tidak ada maka laju pertumbuhan

populasi pemangsa berkurang.

Model predator – prey tipe Gause dalam ekosistem dapat dinyatakan dalam

bentuk sistem persamaan diferensial berikut:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 23: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

23

(4.1)

dengan

x = jumlah individu dalam populasi mangsa,

y = jumlah individu dalam populasi pemangsa.

r = laju pertumbuhan mangsa.

µ = laju jumlah mangsa yang termakan oleh pemangsa.

D = laju kematian pemangsa.

Besaran r, µ dan D adalah konstanta positif. Adapun atau merupakan

fungsi respon (interaksi) pemangsa terhadap mangsa, dan disebut sebagai respon

fungsional. Respon fungsional dapat dipandang sebagai perubahan laju

pemangsaan oleh satu pemangsa per satu satuan waktu sebagai fungsi dari kepadatan

mangsa, sedangkan fungsi dapat dipandang sebagai perubahan laju reproduksi

pemangsa dengan adanya perubahan kepadatan mangsa.

Respon fungsinal harus memenuhi asumsi :

1. = 0

2. > 0 untuk x ≥ 0 (4.2)

3. ≤ 0 untuk x ≥ 0

4.

Salah satu fungsi yang merupakan respon fungsional dan memenuhi asumsi 1-4

adalah 1 – e-αx, dengan 0 < α < 1.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 24: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

24

Adapun asumsi tambahan untuk jika ≠ , adalah:

5. > 0 untuk x ≥ 0

6. = 0

7. > 0 untuk x ≥ 0 (4.3)

8. ≤ 0 untuk x ≥ 0

9. ’ ≥ 0 untuk x > 0

Asumsi di atas menggambarkan perubahan respon pemangsa karena variasi

dalam kepadatan mangsa, seperti kepadatan mangsa meningkat akan meningkatkan

tingkat konsumsi yang lebih lambat pada pemangsa.

Dengan adanya interaksi antara pemangsa dan mangsa dalam ekosistem pada

waktu yang tak terbatas maka pola interaksi antara pemangsa dan mangsa dapat

diasumsikan suatu model matematika. Untuk mengetahui pola interaksi antara

pemangsa dan mangsa secara umum, maka akan dicari titik setimbang sistem

persamaan (4.1), selanjutnya kestabilan dan eksistensi limit cyclenya.

4.2 Titik Kesetimbangan

Sistem persamaan (4.1) mempunyai titik setimbang jika memenuhi = = 0,

yaitu,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 25: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

25

berdasarkan Definisi 2.3 maka terdapat empat kemungkinan titik setimbang, akan

tetapi satu titik setimbang yang tidak mungkin terjadi, yaitu (0, y1) sehingga terdapat

tiga kemungkinan titik setimbang, yakni (0,0), (x1,0), dan (x2,y2).

Karena adanya faktor lingkungan yang berubah - ubah mengakibatkan interaksi

antara pemangsa dan mangsa juga berubah – ubah yang ditunjukkan oleh respon

fungsional dan . Terkait kasus model predator – prey tipe Gause ini

terdapat dua kasus yang akan dibahas pada titik setimbang dan jenis kestabilannya

yaitu jika = dan ≠ .

Kasus Pertama =

Pada kasus pertama ini, dipilih = xα, yang menyatakan bahwa

jumlah individu dalam populasi mangsa memiliki batasan pada laju pertumbuhannya

dan tidak mungkin laju pertumbuhan populasi mangsa menjadi laju pertumbuhan

yang tak terbatas, sehingga 0 < α < 1.

Respon fungsional = = xα , 0 < α < 1 memenuhi syarat pada

persamaan (4.2) atau pada persamaan (4.3).

Dengan mensubstitusi = = xα maka sistem persamaan (4.1)

menjadi

(4.4)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 26: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

26

Persamaan (4.4) memiliki titik setimbang jika memenuhi = = 0. Pada

kasus ini, terdapat tiga titik setimbang yaitu :

i. Titik setimbang pertama terjadi pada saat populasi pemangsa dan populasi

mangsa punah yang dinyatakan dalam (x1,y1) = (0,0). Tititk setimbang

Q1 selalu ada, karena pada keadaan ini tidak ada laju pertumbuhan sama

sekali.

ii. Titik setimbang kedua terjadi pada saat ada ledakan jumlah individu pada

populasi mangsa dan tidak ada pemangsa yang memakan mangsa, sehingga

dapat diasumsikan x ≠ 0 dan y = 0 atau dinyatakan dengan (x2, 0).

Karena x ≠ 0 dan y = 0 persamaan (4.1) menjadi :

atau (1 – x ) = 0

Akar – akar persamaan = 0 adalah

x1 = 0 atau x2 = 1

Untuk x1 = 0 tidak memenuhi syarat yang ditentukan x1 ≠ 0. Jadi titik

setimbang yang kedua (1,0).

iii. Titik setimbang ketiga terjadi pada saat adanya keseimbangan ekosistem

dalam hal jumlah populasi pemangsa dan mangsa, sehingga dapat

diasumsikan x ≠ 0 dan y ≠ 0. Misalkan titik setimbang ketiga dinyatakan

dengan (x3,y3), maka dengan kriteria syarat titik setimbang, persamaan

(4.4) menjadi :

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 27: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

27

(4.5)

(4.6)

Jika persamaan (4.5) digandakan dengan , kemudian dijumlah dengan

persamaan (4.6) diperoleh,

sehingga,

(4.7)

Substitusi nilai y pada persamaan (4.7) ke persamaan (4.4) bagian 2,

diperoleh,

= 0

Untuk x ≠ 1 maka,

(4.8)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 28: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

28

Berdasarkan nilai pada persamaan (4.8), maka persamaan (4.7)

menjadi

Jadi diperoleh titik setimbang yang ketiga .

Kasus Kedua ≠

Pada kasus kedua ini diambil respon fungsional = 1 – e-αx, yang

menyatakan laju pertumbuhan populasi mangsa tidak mungkin tak terbatas, dan

= xα, merupakan bentuk fungsi lain dari laju pertumbuhan yang terbatas, sehingga

respon fungsional memenuhi syarat pada persamaan (4.2) dan respon

fungsional memenuhi syarat pada persamaan (4.3).

Dengan substitusi = 1 – e-αx dan = xα maka sistem persamaan (4.1)

menjadi

1 – e-αx ) (4.9)

Persamaan (4.9) memiliki titik setimbang jika memenuhi = = 0. Pada

kasus ini, terdapat tiga titik setimbang yaitu :

i. Titik setimbang pertama terjadi pada saat populasi pemangsa dan populasi

mangsa punah yang dinyatakan dalam (x1,y1) = (0,0). Titik setimbang E1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 29: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

29

selalu ada, karena pada keadaan ini tidak ada laju pertumbuhan sama

sekali.

ii. Titik setimbang kedua terjadi pada saat ada ledakan jumlah individu dalam

populasi mangsa dan tidak ada pemangsa yang memakan mangsa, sehingga

dapat diasumsikan x ≠ 0 dan y = 0 atau dinyatakan dengan (x2, 0).

Karena x ≠ 0 dan y = 0 dan syarat = = 0, maka persamaan (4.1)

menjadi

atau (1 – x ) = 0

Akar – akar persamaan = 0 adalah

x1 = 0 atau x2 = 1

Untuk x1 = 0 tidak memenuhi syarat yang ditentukan x1 ≠ 0. Jadi titik

setimbang yang kedua (1,0).

iii. Titik setimbang ketiga terjadi pada saat adanya keseimbangan ekosistem

dalam hal jumlah populasi pemangsa dan mangsa, sehingga dapat

diasumsikan x ≠ 0 dan y ≠ 0. Misalkan titik setimbang ketiga dinyatakan

dengan (x3,y3), maka dengan kriteria syarat titik setimbang, persamaan

(4.9) menjadi

1 – e-αx) (4.10)

(4.11)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 30: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

30

Berdasarkan persamaan (4.10) dan (4.11), serta asumsi x ≠ 0 dan y ≠ 0

maka diperoleh :

1 – e-αx) = 0

= 0

Sehingga

= 0

Substitusi nilai x pada persamaan (4.10), sehingga diperoleh

1 – )

jadi titik setimbang yang ketiga .

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 31: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

31

4.3 Analisis Kestabilan

Setelah pada subbab 4.2 diperoleh titik setimbang sistem persamaan (4.1),

selanjutnya pada bagian ini akan diuraikan jenis kestabilan dari masing – masing titik

setimbang. Pembahasan dibedakan menjadi dua kasus.

Analisis Kestabilan Kasus Pertama

Sistem (4.1) merupakan sistem autonomous yang non linier. Oleh karena itu

untuk menentukan kestabilan dari titik setimbang Q1, Q2, dan Q3, maka akan

dilakukan linierisasi terlebih dahulu dengan menggunakan matriks Jacobian.

Misalkan sistem persamaan (4.1) dinotasikan f (x,y) dan g (x,y)

= = f (x,y)

(4.12)

= = g (x,y)

Dengan menerapkan Definisi 2.4, maka matriks jacobian dari sistem persamaan

(4.12) adalah

Jα =

= (4.13)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 32: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

32

i. Linierisasi di titik (0,0) diperoleh dengan mensubtitusikan x = 0, y = 0 ke

dalam matriks Jacobian Jα pada persamaan (4.13) sehingga diperoleh

matriks Jacobian sebagai berikut:

=

Nilai eigen (misalkan ) dari matriks diperoleh jika

det = 0

det = 0

Dari sini diperoleh nilai eigen adalah λ1 = r dan λ2 = - D.

Karena r, D adalah konstanta positif maka nilai eigen λ1 > 0 dan λ2 < 0. Jadi

pada titik setimbang pertama (0,0), jenis kestabilannya termasuk kriteria

tidak stabil, dalam hal ini (0,0) disebut titik pelana (saddle point).

ii. Selanjutnya ditentukan jenis kestabilan dari titik setimbang (1,0). Dengan

cara yang serupa, subtitusi dari titik kedua (1,0) ke dalam matriks

Jacobian Jα pada persamaan (4.13) akan diperoleh

=

Nilai eigen (misalkan ) dari matriks diperoleh jika

det = 0

det = 0

( ) ( ) = 0

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 33: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

33

= 0 atau = 0

Dari sini diperoleh nilai eigen adalah λ1 = dan λ2 = µ - D.

Karena r > 0 maka λ1 < 0.

Karena D > 0, µ > 0 dan D < µ maka λ2 > 0.

Karena nilai eigen λ1 dan λ2 berbeda tanda, maka pada titik setimbang kedua

(1,0), jenis kestabilannya termasuk kriteria tidak stabil, dalam hal ini

(1,0) disebut titik pelana (saddle point).

iii. Selanjutnya ditentukan jenis kestabilan dari titik setimbang

. Dengan cara yang serupa, subtitusi nilai x =

dan y = ke dalam matriks Jacobian Jα pada

persamaan (4.13) diperoleh matriks Jacobian sebagai berikut:

=

Nilai eigen (misalkan ) dari matriks diperoleh jika

det = 0

det –

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 34: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

34

(4.15)

Akan dihitung nilai eigen dari persamaan (4.15).

Misalkan p = Maka persamaan (4.15) menjadi

Akar – akar persamaan di atas adalah dan dengan

Karena < 0, maka titik kesetimbangan

merupakan tititk setimbang yang stabil.

Analisis Kestabilan Kasus Kedua

Sistem (4.1) merupakan sistem autonomous yang non linier. Oleh karena itu,

untuk menentukan kestabilan dari titik – titik kesetimbangan E1, E2, dan E3, maka

akan dilakukan linierisasi terlebih dahulu dengan menggunakan matriks Jacobian.

Misalkan sistem persamaan (4.1) dinotasikan sebagai f (x,y) dan g(x,y)

= – = f (x,y)

(4.16)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 35: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

35

= = g (x,y)

Dengan menerapkan Definisi 2.4, maka matriks jacobian dari sistem persamaan

(4.16) adalah

Jα =

= (4.17)

i. Linierisasi di titik (0,0) diperoleh dengan mensubtitusikan x = 0, y = 0 ke

dalam matriks Jacobian Jα pada persamaan (4.17) sehingga

=

Nilai eigen (misalkan ) dari matriks diperoleh jika

det = 0

det = 0

Karena r, D adalah konstanta positif maka nilai eigen λ1 > 0 dan λ2 < 0. Jadi

pada titik setimbang pertama (0,0), jenis kestabilannya termasuk kriteria

tidak stabil, dalam hal ini (0,0) disebut titik pelana (saddle point).

ii. Selanjutnya ditentukan jenis kestabilan dari titik setimbang (1,0). Dengan

cara yang serupa, subtitusi dari titik kedua = (1,0) kedalam matriks

Jacobian Jα pada persamaan (4.17) akan diperoleh

=

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 36: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

36

Nilai eigen (misalkan ) dari matriks diperoleh jika

det = 0

det = 0

( ) ( ) = 0

= 0 atau = 0

Dari sini diperoleh nilai eigen adalah λ1 = dan λ2 = µ - D.

Karena r > 0 maka λ1 < 0

Karena D > 0, µ > 0 dan D < µ maka λ2 > 0.

Karena nilai eigen λ1 dan λ2 berbeda tanda, maka pada titik setimbang kedua

(1,0), jenis kestabilannya termasuk kriteria tidak stabil, dalam hal ini (1,0)

disebut titik pelana (saddle point).

iii. Selanjutnya ditentukan jenis kestabilan dari titik setimbang

. Dengan cara yang serupa, subtitusi nilai x

= dan y = ke dalam matriks Jacobian Jα pada

persamaan (4.17) diperoleh

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 37: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

37

Jα3=

Nilai eigen (misalkan ) dari matriks diperoleh jika

det = 0

det

= 0

– –

= 0

(4.19)

Akan dihitung nilai eigen dari persamaan (4.19).

Misalkan q =

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 38: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

38

Maka persamaan (4.19) menjadi

= 0

Akar – akar persamaan di atas adalah dan dengan

Karena = < 0, maka titik kesetimbangan

merupakan titik setimbang yang stabil.

4.4 Limit Cycle

Pada bagian sebelumnya telah diuraikan jenis kestabilan dari beberapa

kemungkinan titik kesetimbangan, maka pada bagian ini akan dijelaskan keberadaan

atau eksistensi limit cycle dari sistem persamaan (4.1), maka pembahasan keberadaan

atau eksistensi limit cycle dibagi menjadi dua kasus, yaitu untuk = dan

Kasus Pertama =

Berdasarkan Teorema 2.6 maka proses identifikasi eksistensi limit cycle pada

sistem persamaan (4.12) akan diuraikan di bawah ini.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 39: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

39

Dari sistem persamaan (4.12) = = f (x,y)

= = g (x,y)

=

=

misalkan h= maka h < 0

i= maka i > 0

j= maka j > 0

jadi + = h – i + j ≠ 0, sebab ≠ i + j

+ > 0, jika (h – i) > j dan

+ < 0, jika (i + j) > h

Karena nilai + mempunyai dua kemungkinan yaitu bisa lebih kecil

atau lebih besar dari nol maka sistem persamaan (4.12) memiliki limit cycle.

Kasus Kedua ≠

Berdasarkan Teorema 2.6 maka proses identifikasi eksistensi limit cycle pada

sistem persamaan (4.16) akan diuraikan di bawah ini.

Dari sistem persamaan (4.16) = – = f (x,y)

= = g (x,y)

=

=

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 40: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

40

Misalkan k= maka k < 0

l= maka l > 0

m= maka m > 0

+ = k + l + m ≠ 0, sebab < l + m

+ > 0, jika (k – l) > m dan

+ < 0, jika (l+m) > k

Karena nilai + mempunyai dua kemungkinan yaitu bisa lebih kecil dari

nol atau lebih besar dari nol maka sistem persamaan (4.16) memiliki limit cycle.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 41: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Model predator – prey tipe Gause dinyatakan dalam sistem persamaan, yaitu :

Titik kesetimbangan model predator – prey tipe Gause terjadi jika = = 0.

Titik kesetimbangan yang dimaksud bergantung pada respon fungsional yang

dipilih. Titik setimbang stabil terjadi pada saat jumlah individu dalam populasi

mangsa (dinotasikan x) dan jumlah individu dalam populasi pemangsa

(dinotasikan y) keduanya tidak nol.

Limit cycle pada model predator – prey tipe Gause ada, jika +

≠ 0, dengan f(x,y) = , g(x,y) = , dengan kata lain percepatan pertumbuhan

populasi mangsa tidak sama dengan perlambatan (percepatan dengan tanda

negatif) populasi pemangsa, atau sebaliknya.

5.2 SARAN

Karena pada skripsi ini respon fungsional model predator – prey tipe Gause

hanya menggunakan 1 – e-αx dan xα, maka akan lebih baik jika pengkajian

berikutnya menggunakan respon fungsional yang berbeda, yaitu selain 1 – e-αx

dan xα.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid

Page 42: ANALISIS KESTABILAN DAN LIMIT CYCLE PADA MODEL …

42

DAFTAR PUSTAKA

1. Anton, H., 1994, Dasar – Dasar Aljabar Linier Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta

2. Berryman AA. 1987. The theory and classification of outbreaks. In Borbosa P & JC Schultz, Editors Insectoutbreaks. Acad press New York. pg:3-30.

3. Caro,T. M., 2005, Antipredator Defenses in Birds and Mammals, University of Chicago Press, Chicago

4. Freedman H.I., 1980, Deterministic mathematical models in population ecology, Marcel Dekker, New York

5. Moghadas, S. M., Corbett, B. D., 2008, Limit cycles in a generalized

Gause- type predator-prey model, Solitons and Fractals 37 (2008), pg. 1343-1355

6. Olsder, G.J., 1992, Mathematical System Theory, Delft, The Netherland.

7. Vandermeer, J., 1981, Elementary Mathematical Ecology, A Wiley – Interscience Publication, Canada

8. Zill, D.G., and Cullen, M.R, 1997, Differential Equation with Boundary – Value problem fourth edition, An International Tomsons Publishing Company, USA

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Analisis Kestabilan dan Limit Cycle pada Model Predator –Prey Tipe Gause Fathurohmawan Rosyid