Page 1
ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM IPA TINGKAT SMP
NEGERI DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DI KECAMATAN TANGERANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Sri Lestari
NIM 1112016300041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Page 2
i
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
Skripsi berjudul “Analisis Kesiapan Laboratorium IPA Tingkat SMP
Negeri dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di Kecamatan
Tangerang” disusun oleh Sri Lestari, NIM. 1112016300041, Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 3 Mei 2019
Pembimbing (1)
Fathiah Alatas, M.Si
NIP. 19830215 200912 2 008
Pembimbing (2)
Ai Nurlaela, M.Si
NIP. 197911122009122003
Page 4
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Sri Lestari
Tempat/Tgl.Lahir : Yogyakarta, 17 Februari 1994
NIM : 1112016300041
Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/Fisika
Judul Skripsi : “Analisis Kesiapan Laboratorium IPA Tingkat SMP
Negeri dalam Mendukung Implementasi Kurikulum
2013 di Kecamatan Tangerang”
Dosen Pembimbing (1) : Fathiah Alatas, M.Si
Dosen Pembimbing (2) : Ai Nurlaela, M.Si
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 30 April 2019
Mahasiswa Ybs.
Sri Lestari
NIM. 1112016300041
Page 5
iv
ABSTRAK
Sri Lestari (NIM: 1112016300041), Analisis Kesiapan Laboratorium IPA
Tingkat SMP Negeri dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di
Kecamatan Tangerang. Skripsi Program Studi Pendiidkan Fisika, Jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus.Tujuan umum penelitian
mengetahui kesiapan laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di Kecamatan
Tangerang. Sedangkan, tujuan khusus penelitian mengetahui kesiapan desain
laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, pengelolaan penyelenggaraan
laboratorium IPA, dan ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA. Penelitian
dilaksanakan di Kecamatan Tangerang. Metode penelitian yang digunakan
deskriptif evaluatif. Subjek penelitian yaitu laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kota
Tangerang, laboratorium IPA SMP Negeri 2 Kota Tangerang, dan laboratorium
IPA SMP Negeri 4 Kota Tangerang. Pemilihan subjek berdasarkan pertimbangan
tertentu yaitu sekolah yang berakreditasi A dan telah menerapkan kurikulum 2013.
Teknik pengumpulan data dengan observasi, lembar kuesioner, lembar wawancara,
dan dokumentasi. Validitas penelitian menggunakan kredibilitas dan transferbility.
Reliabilitas menggunakan dependability atau auditability. Analisis data
menggunakan model Miles and Huberman, skala pengukuran Guttman, dan
percentages correction. Hasil penelitian menunjukkan secara umum persentase
kesiapan laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri di Kecamatan Tangerang sebesar
67% dengan predikat cukup siap dalam mendukung implementasi kurikulum 2013.
Sedangkan, secara khusus kesiapan laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri di
Kecamatan Tangerang indikator desain ruang laboratorium IPA sebesar 54%
dengan predikat kurang sekali, indikator administrasi laboratorium IPA sebesar
45% dengan predikat kurang sekali, indikator pengelolaan penyelenggaraan
laboratorium IPA sebesar 50% dengan predikat kurang sekali, dan ketersediaan alat
dan bahan laboratorium IPA sebesar 90% dan 94% dengan predikat sangat siap
dalam mendukung implementasi kurikulum 2013.
Page 6
v
ABSTRACT
Sri Lestari (1112016300041), Analysis of Readiness of Science Laboratory at
Level SMP Negeri in Supporting the Implementation of 2013 Curriculum in
Kecamatan Tangerang. Thesis of Physics Education Departement, Faculty of
Tarbiyah and Teaching, States Islamic Unversity of Syarif Hidayatullah Jakarta,
2019.
This reserach has general and specific purpose. The general purpose of the study
was to determine the readiness of the level SMP Negeri science laboratory in
KecamatanTangerang. Meanwhile, the specific purpose of the study was to
determine the readiness of the science laboratory design, science laboratory
administration, management of the science laboratory, and the availability of
science laboratory equipment and materials. The research was carried out in
Kecamatan Tangerang. The research method used is descriptive evaluative. The
research subjects were the SMP Negeri 1 Tangerang Science laboratory, the SMP
Negeri 2 Tangerang science laboratory, and the SMP Negeri 4 Tangerang
laboratory. The selection of subjects is based on certain considerations namely
schools that are accredited A and have implemented the 2013 curriculum. The
technique of collecting data is by observation, questionnaire sheets, interview
sheets, and documentation. The validity of the study uses credibility and
transferbility. Reliability uses dependability or auditability. Data analysis using
Miles and Huberman models, Guttman measurement scale, and percentages
correction. The results of the study showed that the percentage of the readiness of
the Natural Sciences Laboratory in the level SMP in the Kecamatan Tangerang was
67% with a predicate that was sufficiently prepared to support the implementation
of the 2013 curriculum. Whereas, in particular the readiness of the Science
Laboratory of the level SMP in the Kecamatan Tangerang indicator of the design
of the science laboratory room was 54% with a predicate of less, the indicator of
laboratory administration of science was 45% with a predicate less, the indicator of
management of laboratory science management was 50% with predicate less , and
the availability of science laboratory equipment and materials by 90% and 94%
with the title very ready to support the implementation of the 2013 curriculum.
Page 7
vi
KATA PENGANTAR
Maha suci Allah,segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan
Allah Maha Besar. Tiada Tuhan melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-
Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa atas segala
sesuatu.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad; hamba-Mu, Nabi-
Mu, dan Rasul-Mu; Nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya
serta berilah keselamatan sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu yang tergores
oleh pena-Mu, dan yang terangkum oleh kitab-Mu. Ridhailah ya Allah para
pemimpin kami, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, semua sahabat, semua tabi’in dan
orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari pembalasan.
Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Kesiapan
Laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri dalam Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013 di Kecamatan Tangerang”, tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang selalu dan tanpa lelah memberikan dorongan baik
moril maupun materil. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
“jazakumullah khairan katsiran” kepada:
1. Selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah memberikan bimbingan, saran,
motivasi, serta arahan dalam proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.
6. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
memberikan bimbingan, saran, motivasi, serta arahan dalam proses
penyusunan skripsi.
Page 8
vii
7. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd, selaku Dosen Penguji I yang telah bersedia menguji
dan memberikan bimbingan serta arahannya dalam proses perbaikkan skripsi.
8. Ibu Ibu Devi Solehat, M.Pd, selaku Dosen Penguji II yang telah bersedia
menguji dan memberikan bimbingan serta arahannya dalam proses perbaikkan
skripsi.
9. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Hidayatullah
Jakarta, khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan pemahaman selama proses perkuliahan.
10. Seluruh jajaran Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan yang terbaik selama
proses perkuliahan.
11. Bapak H. Mulyono Sobar, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota
Tangerang, Ibu Sri Mulyani, S.Pd, selaku Kepala Laboran, Ibu Rahma Utami,
S.Pd, selaku Laboran, Bapak Ta’ani, S.Pd, M.Si, selaku Guru Mata Pelajaran
IPA, serta para Guru dan Staf yang telah membantu dalam pengambilan data
penelitian skripsi.
12. Bapak Drs. H. Sujono Endang Marjoko, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMP
Negeri 2 Kota Tangerang, Bapak Wasid Setiawan AR, S.Pd, selaku Guru Mata
Pelajaran IPA sekaligus Laboran, serta para Guru dan Staf yang telah
membantu dalam pengambilan data penelitian skripsi.
13. Bapak Ade Heriana, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota
Tangerang, Ibu Santi Rizkiani, S.Pd, selaku Guru Mata Pelajaran IPA sekaligus
Laboran, serta para Guru dan Staf yang telah membantu dalam pengambilan
data penelitian skripsi.
14. Ayah, Ibu, dan Adek tercinta yang Insya Allah selalu dalam keberkahan dari
Allah, atas didikan, pengorbanan, serta untaian doa-doa terbaik dalam proses
penyelesaian skripsi.
15. Keluarga besar Wiyono dan Sayuti tercinta yang Insya Allah selalu dalam
keberkahan dari Allah, atas dorongan, motivasi serta doa-doa terbaiknya dalam
proses penyelesaian skripsi.
Page 9
viii
16. Sahabat tercinta, Prima Chintya Delsy Kasih, Shofia Zidni, dan Firdanatul
Lailia yang Insya Allah selalu dalam keberkahan dari Allah, atas dorongan,
motivasi serta doa-doa terbaiknya dalam proses penyelesaian skripsi.
17. Kaka-kaka dan Adik-adik serta para Musyrifah Rumah Qur’an Da’arut
Tarbiyah Cabang Ciputat (UIN) yang Insya Allah selalu dalam keberkahan dari
Allah, atas dorongan, motivasi serta doa-doa terbaiknya dalam proses
penyelesaian skripsi.
18. Saudara seiman, seperjuangan Lembaga Dakwah Kampus yang Insya Allah
selalu dalam keberkahan dari Allah, atas dorongan, motivasi serta doa-doa
terbaiknya dalam proses penyelesaian skripsi.
19. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika 2012
khususnya Kelas A yang Insya Allah selalu dalam keberkahan dari Allah, atas
dorongan, motivasi serta doa-doa terbaiknya dalam proses penyelesaian
skripsi.
20. Seluruh pihak yang telah membantu dalam peroses penyusunan dan
penyelesaian skripsi ini yang tidak mampu untuk disebutkan satu persatu.
Semoga Allah membalas kebaikan dan doa kalian semua dengan pahala
kebaikan serta sebaik-baiknya balasan. Penulis mengakui dan menyadari bahwa
skripsi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skrpisi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan
bagi penyelenggara khazanah keilmuan di lingkungan pendidikan.
Jakarta, April 2019
Penulis
Page 10
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................................ 4
C. BATASAN MASALAH ................................................................................ 4
D. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 5
E. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................... 5
F. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 6
BAB II. KAJIAN TEORI ..................................................................................... 7
A. KAJIAN TEORI ............................................................................................ 7
B. PENELITIAN RELEVAN ........................................................................... 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 32
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN .................................................... 32
B. METODE PENELITIAN ............................................................................. 32
C. SUBJEK PENELITIAN ............................................................................... 32
D. SUMBER DATA PENELITIAN ................................................................ 35
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................... 34
F. INSTRUMEN PENELITIAN ..................................................................... 35
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS .......................................................... 46
H. TEKNIK ANALISIS DATA ....................................................................... 46
Page 11
x
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49
A. HASIL PENELITIAN ................................................................................. 49
B. PEMBAHASAN .......................................................................................... 62
BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 67
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 67
B. SARAN ......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 249
Page 12
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Desain Ruang Laboratorium IPA (Nyoman Kertiasa, 2013) ...
20
Gambar 2.2. Desain Ruang Laboratorium IPA (Dadan Rosada, Nur
Kadarisman, dan Raharjo, 2017) .......................................... 21
Gambar 4.1. Kesiapan Laboratorium IPA Indikator Desain Ruang
Laboratorium IPA ................................................................ 49
Gambar 4.2. Desain Ruang Laboratorium Fisika dan Kimia SMP Negeri 1
Kota Tangerang ................................................................... 50
Gambar 4.3. Desain Ruang Laboratorium Biologi SMP Negeri 1 Kota
Tangerang ............................................................................ 51
Gambar 4.4. Desain Ruang Laboratorium IPA SMP Negeri 2 Kota
Tangerang ............................................................................ 53
Gambar 4.5. Desain Ruang Laboratorium IPA SMP Negeri 4 Kota
Tangerang ............................................................................ 54
Gambar 4.6. Kesiapan Laboratorium IPA Indikator Administrasi
Laboratorium IPA ................................................................ 55
Gambar 4.7. Kesiapan Laboratorium IPA Indikator Pengelolaan
Penyelenggaraan Laboratorium IPA .................................... 57
Gambar 4.8. Kesiapan Laboratorium IPA Indikator Ketersediaan Alat ... 58
Gambar 4.9. Kesiapan Laboratorium IPA Indikator Ketersediaan Bahan 59
Page 13
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Penggunaan Instrumen dalam Penelitian .......................... 36
Tabel 3.2. Kisi-kisi Observasi Ruang Laboratorium IPA .................. 37
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner Indikator Desain Ruang Laboratorium
IPA .................................................................................... 37
Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Indikator Administrasi Laboratorium
IPA .................................................................................... 39
Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Indikator Pengelolaan Penyelenggaraan
Laboratorium IPA ............................................................. 41
Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Kompetensi Laboran Laboratorium
IPA (diberikan kepada kepala laboran atau koordinator
laboran) ............................................................................. 43
Tabel 3.7. Kisi-kisi Kuesioner Kompetensi Laboran Laboratorium
IPA (diberikan kepada laboran) ........................................ 44
Tabel 3.8. Kisi-kisi Pedoman Wawancara (kepada laboran) ............. 45
Tabel 3.9. Kisi-kisi Pedoman Wawancara (kepada guru mata pelajaran
IPA) ................................................................................... 45
Tabel 3.10. Pedoman Penilaian Tingkat Kesiapan Laboratorium IPA 48
Tabel 4.1. Pelaksanaan Praktikum IPA SMP Implementasi Kurikulum
2013 .................................................................................. 59
Page 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Pertanyaan Kesiapan Laboratorium IPA ............ 73
Lampiran 2 Kuesioner Pertanyaan Kesiapan Laboratorium IPA ......... 89
Lampiran 3 Daftar Kebutuhan Alat Laboratorium IPA ...................... 112
Lampiran 4 Pelaksanaan Praktikum IPA SMP Implementasi
Kurikulum 2013 .............................................................. 118
Lampiran 5 Daftar Kebutuhan Alat dan Bahan Laboratorium IPA .... 122
Lampiran 6 Lembar Observasi Laboratorium IPA ............................. 134
Lampiran 7 Kompetensi Laboran (Diberikan Kepada Kepala Laboran)
.......................................................................................... 154
Lampiran 8 Kompetensi LaboraN (Diberikan Kepada Laboran) ........ 156
Lampiran 9 Pedoman Wawancara Kesiapan Laboratorium IPA
(Kepada Laboran ............................................................. 159
Lampiran 10 Pedoman Wawancara Kesiapan Laboratorium IPA
(Kepada Guru Mata Pealajaran) ....................................... 164
Lampiran 11 Kode sekolah .................................................................... 168
Lampiran 12 Hasil Kuesioner Pertanyaan Kesiapan Laboratorium IPA
.......................................................................................... 169
Lampiran 13 Hasil Observasi Laboratorium IPA ................................. 174
Lampiran 14 Rekapitulasi Kesimpulan Akhir Kesiapan Laboratorium
IPA Tingkat SMP Negeri di Kecamatan Tangerang ...... 190
Lampiran 15 Hasil Kompetensi Laboran (Diberikan Kepada Kepala
Laboran) ........................................................................... 191
Lampiran 16 Hasil Kompetensi Laboran (Diberikan Kepada Laboran)
.......................................................................................... 193
Lampiran 17 Hasil Wawancara Kesiapan Laboratorium IPA (Kepada
Laboran) .......................................................................... 195
Lampiran 18 HasilWawancara Kesiapan Laboratorium IPA (Kepada
Guru Mata Pelajaran) ...................................................... 211
Page 15
xiv
Lampiran 19 Dokumentasi ................................................................... 224
Lampiran 20 Lembar Uji Referensi ...................................................... 232
Lampiran 21 Surat Pernyataan telah Melakukan Observasi ................. 243
Lampiran 22 Surat Pernyataan telah Melakukan Penelitian ................. 246
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa. Siswa adalah subyek yang memiliki
kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkontruksi, dan
menggunakan pengetahuan. Sehingga, pembelajaran harus berkenaan dengan
kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mngekontruksi pengetahuan yang
diberikan proses kognitifnya.Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, siswa perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah,
menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-
idenya.1
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum yaitu
Sekolah/Madrasah harus memiliki ruang laboratorium IPA. Ruang laboratorium
IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA secara
praktek yang memerlukan peralatan khusus. Ruang laboratorium IPA dapat
menampung minumum satu rombongan belajar. Rasio minimum luas ruang
laboratorium IPA 2,4 m2 untuk setiap siswa. Rombongan belajar dengan siswa
kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium IPA 48 m2 termasuk luas
ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium IPA
5 m. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi
pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek
percobaan. Tersedia air bersih serta ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana.2
1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum pada Lampiran IV, h. 4.
2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25.
Page 17
2
Menurut kurikulum 2013, laboratorium merupakan bagian integral dari
kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan
siswa tidak hanya sekedar mendengarkan keterangan guru dari pelajaran yang telah
diberikan, tetapi harus melakukan kegiatan sendiri untuk mencari keterangan lebih
lanjut tentang ilmu yang dipelajarinya melalui pendekatan saintifik. Keberadaan
laboratorium diharapkan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran IPA yang
menggunakan tahapan kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan
menyajikan. Namun, bukan berarti pembelajaran IPA tidak dapat diajarkan tanpa
adanya laboratorium. Dari sisi ini tampak bahwa betapa pentingnya peranan
kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan IPA dalam Kurikulum
2013.3
Keberadaan laboratorium IPA di Sekolah Menengah sudah merupakan
suatu keharusan pada pendidikan sians moderen karena adanya dua alasan utama
yaitu filosofis dan paedagogis-psikologis (psikologi belajar). Dari segi filosofis
(pandangan mengenai hakikat sains) sains dianggap mengandung 3 aspek yaitu
produk, proses dan sikap. Produk yang dimaksud adalah ilmu yang sudah tersusun
secara sistematik berupa konsep, prinsip (asas) dan teori. Proses yang dimaksud
adalah cara pengetahuan itu diperoleh dan dikembangkan, yang banyak terkait
dengan proses yaitu pengamatan dan eksperimentasi. Di dalamnya termasuk
pengumpulan data, penginterpretasian data, penyimpulan, berhipotesis, berteori,
dan lain-lain. Di bagian inilah laboratorium mengambil peranan yang sangat
penting. Sikap (Attitudes) yang dimaksud adalah mengembangkan sikap positif
termasuk keingintahuan yang tinggi.4 Sedangkan segi paedagogis-psikologis
(psikologi belajar), mengembangkan teori bahwa belajar adalah proses konstruksi
atau membangun pengetahuan oleh siswa di dalam pikirannya mengenai hal-hal
yang dihadapinya dan yang menjadi perhatiannya. Proses tersebut tidak dapat hanya
secara pasif menerima, melainkan juga harus “bertindak” terhadap hal-hal yang
3 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 3-4.
4 Yunita, Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia, (Bandung: CV. Insan Mandiri,
2013), h. 8.
Page 18
3
dihadapinya dan yang menjadi perhatiannya. Dan di bagian inilah laboratorium
memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk “bertindak” terhadap hal-hal yang
dihadapinya dan yang menjadi perhatiannya.5
Berdasarkan observasi langsung dan wawancara yang dilakukan, sebagian
besar Sekolah Menengah Pertama tingkat Negeri di Kecamatan Tangerang sudah
menerapkan Kurikulum 2013 dan terakreditasi A dengan rincian sebagian besar
sudah dilengkapi dengan laboratorium IPA sebagai salah satu sarana untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun, penggunaan laboratorium IPA
masih belum optimal dikarenakan beberapa faktor yaitu tidak tersedianya laboran
sehingga guru IPA harus merangkap menjadi laboran, ketersediaan laboratorium
IPA yang tidak dapat menampung banyaknya kelas yang akan melaksanakan
praktikum sehingga sebagian dilakukan di kelas, ketersediaan waktu yang tidak
cukup sehingga sebagian guru mengganti praktikum dengan pengamatan melalui
media atau demonstrasi, serta keterbatasan dana untuk mengadakan peralatan atau
bahan yang baru dan memperbaiki peralatan yang rusak sehingga hanya
mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Sejalan dengan penelitian I Dewa Putu Subamia, Putu Artawan, dan
I.G.A.N. Sri Wahyuni (2014) yaitu frekuensi penggunaan laboratorium IPA SMP
di Kabupaten Buleleng masih rendah, sebagian besar guru IPA masih mengalami
masalah untuk melakukan praktikum tentang topik-topik tertentu karena alasan
terbatasnya jumlah dana atau jenis alat yang tersedia, laboratorium IPA tidak
dikelola dengan baik, serta umumnya tenaga pengelola laboratorium IPA tidak
menerapkan tata kelola tata laksana laboratorium dengan baik.6 Penelitian M.
Syaiful Rahman (2017) menemukan bahwa permasalahan yang terjadi di
laboratorium yaitu kurangnya kontroling dari pengelola sehingga banyak alat rusak
5 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2013), h. iii. 6 I Dewa Putu Subamia, Putu Artawan, dan I.G.A.N. Sri Wahyuni, Analisis Kebutuhan Tata
Kelola Tata Laksana Laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng, Jurnal Pendidikan Indonesia,
Vol. 3, No. 2, 2014, h. 449.
Page 19
4
dan tidak segera ditangani, beberapa alat lainnya tidak mencukupi untuk praktikum,
kurangnya pemasangan soket listrik dan lainnya.7
Berdasarkan berbagai permasalah yang sudah diuraikan di atas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Analisis Kesiapan
Laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri dalam Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013 di Kecamatan Tangerang.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Tidak tersedianya laboran sehingga guru IPA harus merangkap menjadi
laboran.
2. Ketersediaan laboratorium IPA yang tidak dapat menampung banyaknya
kelas yang akan melaksanakan praktikum sehingga sebagian dilakukan di
dalam kelas.
3. Ketersediaan waktu yang tidak cukup sehingga sebagian guru mengganti
praktikum dengan pengamatan melalui media atau demonstrasi.
4. Keterbatasan dana untuk mengadakan peralatan atau bahan yang baru dan
memperbaiki peralatan yang rusak sehingga hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah.
C. BATASAN MASALAH
Agar kajian ini jelas dan lebih terarah, maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Sekolah yang diteliti berada di Kecamatan Tangerang yang terakreditasi A dan
menggunakan kurikulum 2013.
7 M. Syaiful Rahman, Kajian Standarisasi Sarana Prasarana Laboratorium IPA Berdasarkan
Permendiknas No. 24 Tahun 2007 di SMPN 4 Sumenep, Jurnal Lensa (Lensa Sains), Vol. 7 Jilid I,
2017, h. 1.
Page 20
5
2. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada desain laboratorium IPA,
administrasi laboratorium IPA, ketersediaan alat dan bahan berdasarkan
kurikulum 2013, dan pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA.
3. Penelitian mengacu kepada sumber buku Richard Decaprio “Tips Mengelola
Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan Kimia” (2013), buku
Nyoman Kertiasa “Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya” (2013).
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah yang akan dikaji yakni:
1. Secara Umum
Bagaimana kesiapan laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di Kecamatan
Tangerang dalam mendukung implementasi kurikulum 2013?
2. Secara Khusus
a. Bagaimana kesiapan desain ruang laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di
Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi kurikulum 2013?
b. Bagaimana kesiapan administrasi laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di
Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi kurikulum 2013?
c. Bagaimana kesiapan pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA tingkat
SMP Negeri di Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi
kurikulum 2013?
d. Bagaimana kesiapan ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA tingkat
SMP Negeri di Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi
kurikulum 2013?
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian diatas tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Secara Umum
Mengetahui kesiapan laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di Kecamatan
Tangerang dalam mendukung implementasi kurikulum 2013?
Page 21
6
2. Secara Khusus
a. Mengetahui kesiapan desain ruang laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di
Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi kurikulum 2013?
b. Mengetahui kesiapan administrasi laboratorium IPA tingkat SMP Negeri di
Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi kurikulum 2013?
c. Mengetahui kesiapan pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA tingkat
SMP Negeri di Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi
kurikulum 2013?
d. Mengetahui kesiapan ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA tingkat
SMP Negeri di Kecamatan Tangerang dalam mendukung implementasi
kurikulum 2013?
F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi guru, dapat menambah informasi dan wawasan mengenai sarana dan
prasarana yang menunjang bagi laboratorium IPA di SMP Negeri. Sehingga
dapat, mengaktifkan kembali semangat dalam penggunaan laboratorium
sebagai sarana dalam pembelajran IPA.
2. Bagi siswa, dapat menambah informasi dan menumbuhkan motivasi dalam
melakukan praktikum sebagai pembuktian dari materi pembelajaran IPA yang
telah didapat dikelas dengan adanya fasilitas yang tersedia di laboratorium IPA.
3. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan sarana dan
prasarana serta mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium
IPA. Sehingga dapat meningkatkan potensi siswa dan meningkatkan
keterampilan guru IPA.
4. Bagi pembaca, dapat menjadi sumber referensi atau informasi sebagai bahan
penelitian selanjutnya.
Page 22
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Laboratorium IPA
Dalam perkembangannya, kata “laboratorium” mempertahankan arti
aslinya, yaitu “tempat bekerja”, tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
Banyak pengajar sains merasa perlu mengadakan ruang tempat siswa melakukan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan sains, ketika sains dan teknologi
berkembang pesat dan menjadi salah satu mata pelajaran penting dalam Kurikulum
di banyak Sekolah di Eropa termasuk Belanda. Para pengajar berpandangan bahwa
sains adalah suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan
eksperimentasi. Sehingga, pengamatan dan eksperimentasi adalah bagian integral
pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan pengamatan dan
eksperimentasi tersebut disebut laboratorium sains Sekolah (school science
laboratory).8
Laboratorium dalam konteks pendidikan (di dalam sekolah) mempunyai
fungsi sebagai tempat proses pembelajaran dengan metode yang dapat memberikan
pengalaman belajar pada siswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta
mengobservasi berbagai gejala secara langsung . Kegiatan praktikum akan
memberikan peran yang sangat besar terutama antara lain:9
a. Membangun pemahaman konsep.
b. Memverifikasi (membuktian) kebenaran konsep.
c. Menumbuhkan keterampilan proses (bekerja ilmiah) serta afektif siswa.
d. Menumbuhkan “rasa suka” dan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari.
e. Melatih kemampuan psikomotor.
8 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2013), h. 1.
9 Yunita, Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia, (Bandung: CV. Insan Mandiri,
2013), h. 20.
Page 23
8
Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.10 Umumnya
ruang yang dimaksud yaitu tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara
praktik yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang
kelas.11
Berikut ini fungsi umum dari laboratorium IPA yang diketahui yaitu:12
a. Memperkuat pemahaman tentang konsep IPA, baik bagi siswa atau pun bagi
guru IPA. Bahkan, apa yang dipelajari dari buku pelajaran IPA akan diketahui
keabsahannya (benar atau salah) dalam laboratorium IPA.
b. Menumbuhkan minat, inspirasi, motivasi, dan percaya diri dalam mempelajari
IPA. Dikarenakan suasana laboratorium lebih nyaman dan lebih bebas daripada
belajar teoritis saat berada di kelas yang cenderung membosankan dan
melelahkan.
c. Memperkuat daya imajinasi siswa dan seluruh individu yang terlibat dalam
kegiatan laboratorium IPA, memicu inspirasi, serta dapat mengembangkan
kreativitas siswa.
d. Melatih keterampilan eksperimen dan melatih pendekatan keterampilan proses.
Artinya, siswa dituntut untuk melakukan praktik sehingga melewati berbagai
proses hingga muncul sebuah hasil yang nyata. Sehingga siswa dapat
merasakan bagaimana memahami serta merasakan langsung bagaimana hasil
tersebut bisa muncul ke permukaan.
e. Mengembangkan kemampuan siswa untuk membuat judgment (keputusan)
dalam pengujian teori atau eksperimentasi. Dikarenakan siswa dituntut untuk
bersikap dan bertindak dengan peralatan laboratorium IPA yang ada untuk
mendapatkan sebuah kesimpulan (hasil).
10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25.
11 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 1.
12 Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan
Kimia, (Yogyakarta: DIVA Press, 2013), h. 115-119.
Page 24
9
f. Memperbaiki pendapat atau pemahaman yang salah (miskonsepsi) tentang
pelajaran atau teori-teori yang ada dalam pelajaran IPA (kegiatan pengujian
teori atau ekperimentasi).
g. Menciptakan sikap ilmiah seperti para ahli sains, khususnya dalam materi
pelajaran IPA. Artinya, siswa dituntut untuk beradu argumentasi dan menguji
hipotesis dengan fakta-fakta ilmiah yang diteliti, bukan dengan alasan dan
pemahaman yang masih bersifat abstrak.
h. Memperoleh kejelasan konsep, visualisasi konsep, dan pelatihan keterampilan
proses. Artinya, dapat memperjelas sesuatu yang masih abstrak, khususnya
mengenai pelajaran IPA.
i. Menumbuhkan nalar kritis dan berpikir secara ilmiah sehingga diharapkan
siswa dapat menjadi calon-calon ilmuwan dunia.
Laboratorium IPA sebagai sarana belajar untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran.13 Laboratorium IPA memiliki peran yang sangat strategis dalam
menunjang keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar IPA dengan melalui
pelaksanaan kegiatan praktikum untuk mewujudkan tujuan pendidikan yaitu
pribadi yang utuh yang memahami dan terampil. Dengan demikian, kebutuhan akan
adanya laboratorium IPA menjadi hal pokok dan sangat penting untuk menunjang
keberhasilan pembelajaran IPA di SMP.14
2. Kurikulum 2013
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
13 Yunita, Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia, (Bandung: CV. Insan Mandiri,
2013), h. 8.
14 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 1.
Page 25
10
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kurikulum 2013 diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014.15
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempuranaan pola pikir sebagai
berikut:16
a. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada siswa. Siswa harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
b. Pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran interaktif (guru-siswa-
masyarakat-lingkungan alam-sumber/media lainnya).
c. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (siswa dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja/internet).
d. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif/mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains).
e. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).
f. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.
g. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap siswa.
h. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak.
i. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
15 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, h. 1.
16 Ibid., h. 2.
Page 26
11
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:17
a. Mengembangkan keseimbangan anatra pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik.
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana siswa menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan msyarakat.
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai resiko,
pengetahuan, dan keterampilan.
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakandalam kompetensi inti.
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, sikap
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
Tujuan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.18
3. Keterkaitan Laboratorium IPA dengan Kurikulum 2013
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa keberadaan
laboratorium IPA di Sekolah Menengah sudah merupakan suatu keharusan pada
pendidikan sians moderen karena adanya dua alasan utama yaitu filosofis dan
17 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, h. 3.
18 Ibid.
Page 27
12
paedagogis-psikologis (psikologi belajar). Dari segi filosofis (pandangan mengenai
hakikat sains) sains dianggap mengandung 3 aspek yaitu produk (ilmu yang
sistematis), proses (pengamatan atau ekperimentasi) dan sikap (keingintahuan).19
Sejalan dengan hal ini, Undang Undang No. 20 tahun 2013 pasal 3 menyebutkan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampun dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.20
Laboratorium IPA merupakan bagian integral dari kegiatan belajar
mengajar khususnya pada pembelajaran IPA. Dalam kurikulum 2013, siswa tidak
hanya sekedar mendengarkan keterangan guru tetapi harus melakukan kegiatan
sendiri untuk mencari keterangan lebih lanjut tentang ilmu yang dipelajarinya
melalui pendekatan saintifik. Sehingga, diharapkan keberadaan laboratorium IPA
dapat mengoptimalkan seluruh tahapan proses pembelajaran IPA dari mulai
mengamati, menanya, mengolah dan menyajikan.21
Peran laboratorium IPA dalam pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013
setidaknya memiliki empat alasan yang menguatkan yaitu sebagai berikut:22
a. Kegiatan praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA. Kegiatan praktikum
melibatkan hampir seluruh indra sehingga membangkitkan motivasi siswa untuk
belajar bersunggung-sungguh dalam mempelajari teori, konsep hukum dan sikap
ilmiah sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA dan Kurikulum 2013.
Melalui kegiatan laboratorium siswa juga diberi kesempatan memenuhi
19 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2013), h. iii.
20 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, h. 3.
21 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 3.
22 Ibid., h. 4.
Page 28
13
dorongan sikap disiplin, kecermatan, tanggung jawab, rasa ingin tahu dan ingin
bisa. Sehingga, siswa dapat menemukan pengetahuan melalui eksplorasi.
b. Kegiatan praktikum dapat mengembangkan keterampilan ilmiah dasar
melakukan eksperimen. Kegiatan eksperimen memerlukan beberapa
keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur,
membandingkan, memanipulasi peralatan laboratorium dan keterampilan ilmiah
lainnya. Sehingga, kegiatan eksperimen melatih kemampuan siswa dalam
mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang
sederhana atau lebih canggih, menggunaan dan menangani alat secara aman,
merancang, melakukan dan menginterpretasikan eksperimen dan
mengkomunikasikannya.
c. Kegiatan praktikum menjadi sarana belajar pendekatan saintifik sesuai dengan
Kurikulum 2013. Sejalan dengan hal para ahli mengungkapkan bahwa cara
terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa
sebagai ilmuwan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan melalui
pendekatan inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
aspek penting kecakapan hidup.
d. Kegiatan praktikum menunjang penjelasan yang lebih realistik dari materi
pelajaran. Kegiatan praktikum memberikan kesempatan pada siswa untuk
menemukan teori, hukum, konsep dan membuktikan teori, hukum atau konsep
ilmiah. Selain itu, kegiatan praktikum juga dapat membentuk ilustrasi bagi
konsep dan prinsip ilmiah yang bersifat abstrak menjadi konkrit. Sehingga,
kegiatan praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran IPA.
Laboratorium IPA berperan penting dalam kegiatan pembelajaran yakni
dengan menumbuhkan dan mengembangkan aspek-aspek antara lain yaitu:23
a. Keterampilan dalam pengamatan, pengukuran dan pengumpulan data.
23 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 4-5.
Page 29
14
b. Kemampuan menyusun data dan menganalisis serta menafsirkan hasil
pengamatan.
c. Kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil eksperimen,
mengembangkan model dan menyusun teori.
d. Kemampuan mengkomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil
percobaan.
e. Keterampilan merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya.
f. Keterampilan dalam memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan
percobaan.
g. Keterampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan.
h. Kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan tata tertib demi keselamatan kerja.
4. Kesiapan Laboratorium IPA
a. Desain Ruang Laboratorium IPA
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, ruang
laboratorium IPA.24
1) Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
2) Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar
3) Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik.Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18
m2. Lebar minimum ruang laboratorium IPA 5 m.
4) Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi
pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek
percobaan.
5) Tersedia air bersih.
24 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25.
Page 30
15
6) Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana.
Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur
sangkar, ternyata berbentuk segiempat panjang. Bentuk bujur sangkar
memungkinkan jarak antara guru dan siswa dapat lebih dekat sehingga
memudahkan kontak antara guru dan siswa, meskipun guru berada di mana pun di
dalam ruang tersebut. Sedangkan ruang berbentuk segiempat panjang dapat
menyebabkan posisi guru jauh dari siswa yang memerlukan bantuannya. Luas
ruang laboratorium idealnya dapat membuat siswa dapat bergerak leluasa saat
berkegiatan di dalam laboratorium dan saat memindahkan alat dan bahan ke tempat
lain. Luas ruang laboratorium harus sebanding dengan banyaknya siswa di dalam
satu kelas atau satu rombongan belajar. Siswa memerlukan ruang kerja sebesar 3
m2 - 3,5 m2. Luas yang lebih kecil akan menyebabkan siswa berdesak-desakan dan
memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan.25
Baik sekali jika ada ruang kosong di antara tembok dan meja kerja siswa
yang dibuat cukup besar yaitu sekitar 1,7 m. Sebagai ruang sirkulasi untuk
memudahkan dan mengamankan alat dan siswa di dalam laboratorium. Sedangkan,
jarak antara ujung meja yang berdampingan sebaiknya tidak kurang dari 1,5 m.
Ruang kosong pada dinding laboratorium diperlukan untuk menempatkan gambar-
gambar yang relevan dengan materi yang dibahas, dapat berfungsi untuk
menempatkan papan pengumuman, dan dapat digunakan untuk menempatkan alat-
alat yang memerlukan tempat berdiri yang kokoh sehingga alat tidak mudah
bergoyang.26
Desain ruang dan keselamatan antara lain:27
1) Keadaan ruang harus sedemikian sehingga guru yang bertugas dapat melihat
semua siswa yang bekerja di dalam baloratorium tanpa terhalang oleh parabot
atau benda-benda lain.
25 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2013), h. 11.
26 Ibid., h. 11-12.
27 Ibid., h. 12-13.
Page 31
16
2) Jika laboratorium dilengkapi dengan meja demonstrasi, letak meja demonstrasi
harus sedemikian sehingga para siswa dapat mengamati demonstrasi dari jarak
yang tidak kurang dari 2 m dari meja demonstrasi.
3) Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan, dan tahan
terhadap tumpahan bahan-bahan kimia.
4) Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh menonjol
sampai ke bagian ruang tempat siswa berjalan dan sirkulasi alat.
5) Lantai sirkulasi tempat siswa berjalan dan alat-alat dipindahkan di dalam
laboratorium tidak boleh berisi tonjolan-tonjolan yang dapat menyebabkan
siswa atau guru tersandung.
6) Jendela harus didesain sedemikian terhingga dalam keadaan jendela terbuka
tirai (gorden) jendela dapat dibuka dan ditutup, tanpa siswa harus naik ke
tempat duduk atau meja.
7) Ruang laboratorium dilengkapi dengan dua pintu yang ukurannya cukup besar
dan yang membuka ke luar, diposisikan dekat ujung-ujung ruang. Lebih baik
lagi jika kedua pintu tersebut terletak menyilang ruang. Desain ini diperlukan
untuk memudahkan siswa yang jumlahnya banyak untuk keluar ruang jika
terjadi bencana. Desain pintu yang membuka keluar diperlukan untuk
memudahkan siswa untuk mendobrak pintu keluar dalam keadaan darurat.
8) Ruang laboratorium memerlukan ventilasi atau sistem pertukaran udara yang
baik, lebih-lebih kegiatan laboratorium yang menghasilkan berbagai jenis gas
(praktikum kimia).
9) Saluran listrik, gas dan air ke laboratorium harus memiliki saklar atau keran
pusat yang mudah dicapai guru dan siswa, agar dapat segera dihentikan jika
terjadi bahaya.
10) Ruang laboratorium harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang
sesuai dan diletakkan ditempat yang mudah dijangkau.
11) Ruang laboratorium harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya satu kotak
PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang diletakkan di tempat yang
mudah dijangkau.
Page 32
17
Ruang laboratorium sebaiknya memiliki ruang gelap. Ruang gelap
berfungsi untuk mengerjakan pemrosesan foto atau untuk percobaan-percobaan lain
yang harus bebas cahaya.28
Diperlukan ruang kerja dan persiapan guru yang terpisah dari ruang kerja
siswa. Ruang yang diperlukan cukup hanya untuk seorang guru, sebab biasanya
hanya seorang gruru yang bertugas sebagai pengelola laboratorium. Ukuran
minimum ruang kerja dan persiapan guru yaitu 2 m x 3 m.29
Diperlukan ruang tempat menyimpan alat dan bahan. Asas pokok yang perlu
diperhatikan yaitu alat mudah dditemukan dan tempat penyimpanan tidak
membahayakan pemakai dan tidak membahayakan alat itu sendiri. Luas ruang
untuk menyimpan alat-alat diperkirakan sebesar 0,5 m2 untuk setiap siswa.
Sebaiknya ruang menyimpan alat dan bahan berdekatan dengan ruang kerja guru
dan mudah dicapai oleh guru (ada pintu antara ruang kerja gruru dan ruang
penyimpanan alat dan bahan). Alat dan bahan kimia sebaiknya ditempatkan
terpisah, kecuali jika alat tersebut hanya terbuat dari kaca (gelas) dan tidak
mengandung logam. Ruang alat dan ruang bahan tersekat dengan baik agar uap
bahan kimia tidak mudah pindah. Zat-zat kimia harus diletakkan di lemari, dan
tertutup rapat. Alat-alat yang dikemas menjadi alat kit sebaiknya disimpan dalam
lemari atau rak. Dan setiap ruang penyimpanan harus memiliki sistem ventilasi
yang baik agar ruang tidak menjadi lembab dan dipenuhi uap atau gas bahan-bahan
kimia, terutama bahan korosif.30
Ruang laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan pengelompokan alat dan
bahan. Agar mudah dicari, aman bagi pemakai dan tidak menimbulkan kerusakan
(aman) bagi alat dan bahan itu sendiri. Alat dan bahan perlu dikelompokkan
menurut disiplin ilmu sains, karena setiap ilmu sains memiliki kekhasan
28 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 20.
29 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2013), h. 13.
30 Ibid., h. 13-15.
Page 33
18
tersendiri.31 Disiplin ilmu sains yang mencakup pembelajaran IPA di Sekolah
Menengah Pertama yaitu pelajaran fisika, pelajaran biologi dan pelajaran kimia.
Ruang laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan ruang perpustakaan acuan
(referensi) dan komputer. Idealnya ruang laboratorium sains memiliki koleksi
buku-buku acuan yang sewaktu-waktu dapat digunakan siswa pada waktu belajar
sains. Serta, keberadaan komputer sebagai alat bantu dalam bekerja agar lebih
produktif.32
Ruang laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan ruang bengkel dan ruang
teknisi laboratorium. Jika ruang tersebut tersedia maka banyak perbaikan alat-alat
laboratorium yang dapat dilakukan sendiri oleh teknisi laboratorium atau oleh guru
yang bersangkutan. Di dalamnya terdapat perkakas perbengkelan esensial seperti
gergaji besi, gergaji kayu, bor tangan, bor listrik, berbagai jenis tang, kikir, solder
listrik, catok, dan lain-lain, termasuk meja bengkel. Ruang laboratorium sebaiknya
dilengkapi dengan ruang penyimpanan tas dan barang-barang pribadi siswa.
Sebaiknya siswa tidak membawa tas dan barang pribadi lainnya ke dalam ruang
kerja karena alasan keamanan dan ketertiban. Ruang ini tentulah perlu dilengkapi
dengan rak penyimpanan.33
Ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan untuk menata ruang
laboratorium yaitu:34
1) Tidak terletak searah dengan arah angin. Angin dapat membawa debu, asap,
dan aroma yang tidak sedap dari luar ruangan laboratorium sehingga hal-hal
tersebut dikhawatirkan akan menghambat kegiatan di dalam laboratorium.
2) Jarak terhadap sumber air. Sumber air yang dimaksud yaitu kamar mandi,
wastafel ataupun WC. Keberadaan sumber air akan sangat membantu
kelancaran kegiatan di dalam laboratorium.
31 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2013), h. 15.
32 Ibid., h. 13. 33 Ibid., h. 18. 34 Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan
Kimia, (Yogyakarta: DIVA Press, 2013), h. 31-36.
Page 34
19
3) Saluran pembuangan. Pada umumnya saluran pembuangan dapat
menimbulkan polusi udara yang cukup serius sehingga dikhawatirkan akan
mengganggu kegiatan di laboratorium. Saluran pembuangan tidak boleh
berdekatan, melewati ruangan atau berdekatan dengan ruang laboratorium.
4) Jarak dengan gedung lain. Pertimbangan jarak jauh dan dekat tentu didasarkan
pada urgensi dari gedung lain tersebut. Jika gedung lain yang dimaksud adalah
gedung yang banyak mengeluarkan suara bising, maka sebaiknya ruang
laboratorium dibangun agak jauh dari gedung-gedung tersebut. Sebaliknya,
jika gedung lain yang dimaksud adalah gedung yang tidak memberikan
gangguan sama sekali pada ruang laboratorium, sebaiknya ruang laboratorium
dibangun dengan jarak yang dekat dengan gedung-gedung tersebut.
5) Mudah dikontrol. Ruang laboratorium yang baik adalah ruang laboratorium
yang mudah dikontrol oleh pengawas (kepala sekolah) ataupun yang lainnya.
Sehingga, sebaiknya ruang laboratorium dibangung dekat dengan ruang
pengawas (kepala sekolah).
6) Luas ruangan per personel. Setiap guru dan siswa (individu) yang melakukan
kegiatan di laboratorium harus merasa leluasa dan bisa bebas bergerak. Karena
itu, ruang laboratorium perlu didesain sesuai dengan daya tampun yang
diinginkan. Sebaiknya, ukuran luas ruang laboratorium disesuaikan dengan
jumlah penggunanya dan diselaraskan dengan jumlah peralatan yang ada di
dalamnya.
7) Terdapat ventilasi (jendela) yang bisa terbuka lebar dan mengarah keluar.
Fungsi ventilasi (jendela) bukan hanya sebagai celah tempat pergantian udara
di dalam ruang laboratorium, tetapi berperan penting untuk menghilangkan
rasa gerah atau penat bagi para pengguna laboratorium saat tengah berkegiatan
dan sebagai penetralisisr suara di dalam ruangan.
8) Lantai rata dan tidak licin. Kondisi lantai laboratorium harus rata dan tidak licin
agar tidak mengganggu kegiatan di dalam laboratorium.
Desain laboratorium IPA Sekolah Menengah Pertama pada Gambar 2.1. dan
Gambar 2.2. sebagai berikut:
Page 35
20
Gambar 2.1. Desain Ruang Laboratorium IPA (Nyoman Kertiasa, 2013)
Keterangan:
1 Ruang persiapan
2 Ruang bahan
3 Gudang
4 Station layanan
5 Meja (tersedia bak cuci dan soket-soket listrik)
6 Ruang laboratorium
7 Pintu masuk/keluar
8 Pintu masuk/keluar
Page 36
21
Gambar 2.2. Desain Ruang Laboratorium IPA (Dadan Rosada, Nur
Kadarisman, dan Raharjo, 2017)
Keterangan:
A = Ruang administrasi dan persiapan alat dan bahan
A1 = Meja kepala laboratorium
A2 = Meja tempat komputer
A3 = Lemari buku
B = Ruang penyimpanan alat dan bahan
B1 = Meja persiapan alat
B2 = Lemari penyimpanan alat dan bahan
C = Ruang pelaksanaan praktikum
D = Meja tempat tas/buku siswa
E = Lemari penyimpanan alat dan bahan
F = Meja tempat westafel
G = Meja guru instruktur
H = Lemari Asam
I = Meja praktik siswa
J = Papan tulis
K = Kotak P3K
L = Tempat sampah
1 = Pintu masuk
Page 37
22
2 = Pintu keluar
3 = Pintu ruang administrasi
b. Administrasi Laboratorium IPA
Administrasi laboratorium adalah seluruh kegiatan administrasi yang ada
di laboratorium, antara lain yaitu:35
1) Inventarisasi seluruh peralatan yang ada di laboratorium, mulai dari peralatan
yang sederhana hingga yang paling penting.
2) Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, dan alat yang
dipinjam atau dikembalikan.
3) Surat masuk dan surat keluar.
4) Daftar siswa, termasuk daftar guru yang mengajar sesuai dengan jadwal
kegiatan praktikum.
5) Daftar inventaris bahan kimia dan non-kimia.
6) Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (mebel), seperti kursi, meja, bangku,
lemari, dan lain-lain.
7) Sistem evaluasi dan pelaporan dari semua kegiatan praktikum yang diadakan
di laboratorium.
Selain itu, pencatatan atau adminstrating terhadap para pemakai alat-alat
laboratorium dan riwayat alat yang dipakai sangat diperlukan. Catatan ini
biasanya dibuat dalam bentuk kartu (kartu riwayat). Kartu alat (kartu riwayat)
merupakan data spesifikasi alat, prosedur penggunaan, catatan pemakaian, dan
riwayat servis atau perbaikan kerusakan, serta keberadaan suku cadang. Kartu alat
(kartu riwayat) biasnaya diletakkan dekat atau digantungkan pada alat
laboratorium.36
35 Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan
Kimia, (Yogyakarta: DIVA Press, 2013), h. 87.
36 Ibid., h. 69-70.
Page 38
23
Ada beberapa cara untuk melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan
masing-masing laboratorium yaitu:37
1) Dilakukan bersama dengan pemimpin (kepala sekolah) atau dengan pemimpin
laboratorium
2) Dilakukan sekali dalam enam bulan (satu semester) atau sekali dalam setahun
c. Ketersediaan Alat dan Bahan Laboratorium IPA
Pembelajaran percobaan IPA yang efektif dan efisien seharusnya dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam membaca dan
menjelaskan fenomena, agar konsep-konsep yang dipelajari siswa dari percobaan
itu benar-benar dipahami siswa dan kompetensi siswa dalam membaca dan
menjelaskan alam meningkat dengan baik.38
Alat dan bahan merupakan sarana laboratorium IPA yang digunakan untuk
mengoptimalkan kegiatan laboratorium IPA. Pengoptimalan penggunaan alat dan
bahan laboratorium IPA tergantung pada bagaimana kita memanfaatkan alat dan
bahan tersebut. Jadi, cara membuat alat dan bahan lebih optimal, maka setiap siswa
diminta untuk meragakan atau melakukan kegiatan praktikum dengan alat dan
bahan yang tersedia dengan bimbingan guru.
d. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
Pengelolaan laboratorium memiliki unsur-unsur pokok. Unsur-unsur pokok
tersebut menjadi dasar peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fungsi
pengelolaan. Ada tujuh unsur pokok dalam pengelolaan laboratorium sebagai
berikut:39
1) Perencanaan (Planning)
37 Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan
Kimia, (Yogyakarta: DIVA Press, 2013), h. 88.
38 Dadan Rosada, Nur Kadarisman, dan Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 20. 39 Decaprio, op. cit., h. 59-78.
Page 39
24
Perencanaan laboratorium ditunjukkan untuk beberapa kegiatan penting di
laboratorium diantaranya:
a) Pelayanan praktikum, perencanaan kegiatan bisa meliputi waktu kegiatan, para
guru yang mengajar, atau lain sebagainya.
b) Penelitian, perencanaan kegiatan berkaitan dengan objek yang akan diteliti,
waktu penelitian, alasan mengadakan penelitian, dan lain-lain.
c) Pengadaan peralatan, perencanaan kegiatan ini hendaknya mengacu pada
spesifikasi yang dibutuhkan bukan pada katalog yang ada, patut
mempertimbangkan garansi yang mencakup kemudahan ketersediaan suku
cadang, kredibilitas perusahaan, dan keberadaan agen di Indonesia.
d) Pengadaan kebutuhan bahan, perencanaan kegiatan ini hendaknya
mempertimbangkan beberapa hal yaitu disusun berdasar pada karakteristik
kebutuhan, disusun berdasar sarana yang ada, dan disusun berdasar
ketersediaan ruangan untuk penyimpanan.
e) Optimalisasi sumber daya, baik dari sisi tenaga pengajar (guru) maupun siswa.
f) Mencari dumber-sumber dana untuk kemandirian laboratorium dan
maintenance.
2) Pengaturan (Organizing)
Pengaturan merupakan upaya untuk menjalankan kegiatan laboratorium
sebagaimana fungsinya sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh semua pihak.
Pengaturan laboratorium mencakup dua hal yaitu:
a) Setting secara fisik yaitu suatu kegiatan pengaturan tata letak dan penataan
laboratorium yang mencakup penempatan peralatan dan bahan-bahan
laboratorium. Prinsip yang perlu diperhatikan yaitu prinsip keselamatan agar
semakin kecil resiko terjadinya kecelakaan, prinsip efektivitas dan efisiensi
yang berkaitan dengan penggunaan alat, dan prinsip kemudahan pengawasan.
b) Regulating yaitu suatu pengaturan jadwal kegiatan dan penyusunan perangkat
lunak untuk terlaksananya ketertiban dan keselamatan.
3) Regulating
Page 40
25
Pada dasarnya setiap siswa diberi kebebasan untuk bekerja di laboratorium.
Namun, agar kebebasan tidak mengganggu yang lain maka ada seperangkat aturan
yang mengatur kegiatan di laboratorium diantaranya yaitu:
a) Struktur organisasi
b) Job description
c) Diagram alur
d) Penjadwalan
e) Tata tertib
f) Prosedur penggunaan alat
g) Petunjuk praktikum
h) Prosedur keselamatan kerja
4) Pencatatan (Aadministrating)
Pencatatan merupakan proses pendokumentasian seluruh komponen fisik
laboratorium. Pencatatan memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat mengenai kondisi
(keadaan) laboratorium secara keseluruhan.
b) Dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengembangan, sehingga bila
adapermintaan atau penambahan alat dapat ditentukan prioritas dan dapat
mencegah duplikasi.
c) Dapat menunjang peningkatan kerja sama dengan laboratorium lain. Denagn
pencatatan, akan diketahui letak kekuragan dan kelebihan yang akan menjadi
dasar pertimbangan kerja sama.
d) Dapat menjadi pencegahan kehilangan atau penyalahgunaan karena semua
peralatan dan bahan laboratorium telah tercatat di buku khusus (mudah
dikontrol setiap saat).
e) Dapat membina kegiatan laboratorium (kegiatan ekperimen atau praktikum)
yang lebih baik dan teratur.
5) Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan merupakan upaya yang harus dilakukan oleh para pengelola
laboratorium secara terus menerus dalam mengupayakan agar laboratorium dapat
Page 41
26
berfungsi dengan baik. Pemeliharaan dapat dilakukan secara periodik pada
beberapa hal pokok yaitu:
a) Seluruh untility (penggunaan) ruangan
b) Listrik
c) Gas
d) Pemadam kebakaran
e) Detektor
f) Kondisi alat serta aksesorinya
Unsur pemeliharaan menuntut agar pengelola laboratorium memeriksa
semua peralatan dalam fungsi normal dan akurasinya. Serta perlu melakukan
penggantian suku cadang terhadap komponen yang telah rusak.
6) Keselamatan laboratorium
Keselamatan merupakan unsur yang sangat penting dikarenakan
kemungkinan terjadinya kecelakaan di laboratorium. Kecelakaan di laboratorium
dapat bersumber dari beberapa alasan pokok yaitu:
a) Kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai bahan kimia, proses-
proses yang berlangsung di dalamnya, serta perlengkapan atau peralatan yang
digunakan dalam praktikum.
b) Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium. Faktor tersebut bisa terjadi
jika pengelola laboratorium terburu-buru atau tidak cermat ketika tengah
menjelaskan mekanisme kegiatan atau penggunaan peralatan laboratorium.
c) Kurangnya bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan laboratorium. Faktor
ini bisa saja muncul karena beberapa hal yaitu laboratorium tidak memiliki
tenaga ahli atau pembimbing yang memadai, para pengelola terlalu
mempercayai penggunaan secara mandiri pada siswa tanpa adanya bimbingan
dan pengawasan dengan ketat, dan pengawasan dilakukan tidak serius sehingga
membuka celah bagi terjadinya kecelakaan.
d) Kurang tersedia peralatan keamanan dan karena pengguna laboratorium tidak
menggunakan perlengkapan pelindung.
e) Para pengguna laboratorium tidak mengikuti petujuk dan aturan yang
semestinya ditaati (karena pengawasan yang longgar).Para pengguna
Page 42
27
laboratorium dan para pembimbing bekerja di luar kesadaran dan tidak berhati-
hati dalam melakukan kegiatan laboratorium.
f) Para pengguna laboratorium menggunakan peralatan yang tidak sesuai atau
telah rusak.
g) Penggunaan bahan kimia yang berlebihan atau dalam jumlah banyak akan
berpotensi menimbulkan kecelakaan (beracun, reaktif, mudah meledak, asam
atau basa kuat).
7) Pendanaan (Funding)
Para pengelola laboratorium dibolehkan mencari sumber-sumber keuangan
melalui kegiatan produktif dengan cara yang benar dan sah. Cara yang paling
mudah untuk mendapatkan sumber pembiayaan (pendanaan) berasal dari beberapa
sumber yaitu:
a) Biaya praktikum yang dipungut dari setiap siswa.
b) Uang pendaftaran bagi setiap oraang yang ingin belajar atau ingin melakukan
penelitian di laboratorium.
c) Sponsor yang memiliki kepentingan terhadap penelitian yang diadakan di
laboratorium.
d) Anggaran khusus dari lembaga yang menaungi laboratorium (Sekolah
Menengah Pertama).
Para pengelola harus bisa melakukan analisis kebutuhan dan prioritas.
Misalnya, sebagai bahan pertimbangan penting dalam menentukan skala prioritas
pembelanjaan yang berkaitan dengan kondisi alat dan keadaan bahan laboratorium.
B. PENELITIAN RELEVAN
1. Kibtiyah Sri Rahayu (2015) tentang Kesiapan Laboratorium Kimia dalam
Mendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten
Jepara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium kimia di SMA Negeri
se-Kabupaten Jepara memiliki kondisi yang beragam dalam mendukung
pelaksanaan kurikulum 2013. Kesiapan laboratorium memiliki indikator desain
ruang laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan penyelenggaraan serta
Page 43
28
kelengkapan alat dan bahan untuk praktikum dalam mendukung pembelajaran.
Bahwa dari empat SMA Negeri di Kabupaen Jepara yang menggunakan kurikulum
2013, tiga sekolah dalam kategori siap dan satu dalam kategori kurang siap.
Persentase rata-rata kesiapan laboratorium masing-masing sekolah yaitu sebesar
61, 08%; 62,92%; 78,38% dan 64,91%. Pengelola laboratorium berdasarkan
Permendiknas RI no. 26 tahun 2008 tentang standar laboratorium sekolah/madrasah
berada dalam kategori siap dengan rincian masing-masing sekolah sebesar 65,38%,
65,38%, 88,46% dan 80,77%.40
2. Dini Wulandari (2018) tentang Analisis Kesiapan Laboratorium Kimia dalam
Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Bogor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, hasil analisis kesiapan
laboratorium kimia di lima SMA Negeri di Kota Bogor berada pada kategori siap
dengan persentase 76,6%. Rata-rata persentase kelengkapan laboratorium kimia di
lima SMA Negeri di Kota Bogor dalam indikator alat berada pada kategori sangat
siap dengan peresentase 86%,dan bahan berada pada kategori kurang siap dengan
persentase 57,2%. Standar kelengkapan laboratorium kimia meliputi desain ruang
laboratorium dan sarana dalam ruang laboratorium berada pada kategori siap
dengan persentase 75,6%. Rata-rata pelaksanaan praktikum kimia ditinjau dari
aspek keterlaksanaan, kerelevanan dengan materi ajar di kelas, dan keberhasilan
praktikum yang dilaksanakan peserta didik berada pada kategori baik dengan
persentase 61,2%.41
3. M. Syaiful Rahman (2017) tentang Kajian Standarisasi Sarana Prasarana
Laboratorium IPA Berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 di SMPN 4
Sumenep
40 Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2015, h. 70.
41 Dini Wulandari, “Analisis Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Bogor”, Skripsi pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018, h. 59.
Page 44
29
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian sarana dan prasarana
laboratorium IPA SMPN 4 Sumenap, bagian ruang laboratorium IPA yaitu 60%
memenuhi standar yang diatur dalam Permendiknas no. 24 tahun 2007 dan bagian
peralatan pendidikan sebesar 70% sesuai dengan permendiknas. Beberapa kondisi
yang menyebabkan pemenuhan standar hanya berkisar pada 60-70% ini yaitu
kurangnya kontroling secara periodik oleh pengelola sehingga banyak alat yang
rusak dan tidak segera ditangani, beberapa KIT dan alat lainnya tidak lengkap dan
tidak mencukupi untuk praktikum, tidak tersedianya ruang persiapan, pencahayaan
yang tidak berfungsi, kurangnya pemasangan soket listrik, tidak tersedia P3K,
selain itu anggaran yang diberikan sekolah tidak mencukupi untuk pembelian alat
baru.42
4. Ratna Dwi Sulanjari (2012) tentang Pengelolaan Laboratorium Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan
Pandak Kabupaten Bantul
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan laboratorium IPA yang
meliputi: (1) Perencanaan program kerja laboratorium IPA; (2) Pengorganisasian
laboratorium IPA; (3) Pelaksanaan program kerja laboratorium IPA; dan (4)
Pengawasan dan evaluasi program kerja laboratorium IPA di SMP Negeri se-
Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dari empat SMP Negeri yang ada, tiga di
antaranya dinyatakan baik, dan satu di antaranya dinyatakan cukup dalam
pengelolaan laboratorium IPA di sekolah masing-masing.43
5. Arum Setyaningsih (2010) tentang Pengelolaan Laboratorium IPA SMP Negeri
Tahun 2010 di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan laboratorium IPA
mencakup pengadaan alat/bahan laboratorium IPA dilakukan oleh koordinator
42 M. Syaiful Rahman, Kajian Standarisasi Sarana Prasarana Laboratorium IPA
Berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 di SMPN 4 Sumenep, Jurnal Lensa (Lensa Sains),
Vol. 7 Jilid I, 2017, h. 11.
43 Ratna Dwi Sulanjari, “Pengelolaan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul”, Skripsi pada
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012, h. 108.
Page 45
30
laboartorium IPA dan guru IPA melalui analisis kebutuhan berdasarkan skala
prioritas sisesuaikan dengan dana yang ada. Rencana penggunaan laboratorium IPA
hanya ada jadwal bulanan (2) Pengaturan penggunaan laboratorium IPA mencakup
tata tertib penggunaan laboratorium IPA, persiapan alat/bahan, penyimpanan
alat/bahan, pemeliharaan/perawatan laboratorium IPA dilakukan oleh koordinator
laboratorium IPA, guru IPA, laboran dan terkadang dibantu oleh pserta didik
(tercantum pada tata tertib penggunaan laboratorium IPA) (3) Pengawasan yang
dilaksanakan kepala sekolah masih terbatas untuk mengetahui pelaksanaan legiatan
belajar mengajar di laboratorium IPA, belum mengarah pada proses pengelolaan
laboratorium IPA. Evaluasi pengelolaan laboratorium IPA yang dilakukan oleh
koordinator laboratorium IPA hanya sebatas untuk mengevaluasi kelayakan alat
dan ketersediaan bahan yang hasilnya digunakan sebagai acuan dalam pengadaan
alat pada tahun berikutnya.44
6. I Made Nuada dan Fauziyah Harahap (2015) tentang Analisis Sarana dan
Intensitas Penggunaan Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains
SMA Negeri Se-Kota Tanjungbalai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kelengkapan sarana dan
pemanfaatan laboratorium biologi: keadaan laboratorium termasuk kategori sangat
baik (86,31%), dokumentasi termasuk kategori kurang baik (50,89%),
perlengkapan termasuk dalam kategori baik (67,85%), frekuensi pemanfaatan
termasuk dalam kategori baik (65,63%), keterampilan pengelolaan termasuk dalam
kategori baik (63,69%) dan keselamatan dan kesehatan kerja dalam laboratorium
termasuk dalam kategori kurang baik (55,71%) (2) Rata-rata intensitas penggunaan
laboratorium biologi sebanyak lima kali dalam satu semester genap (3) Faktor-
faktor penghambat dalam pemanfaatan laboratorium biologi yaitu perlengkapan
yang tidak memadai, tidak adanya pengelola atau laboran biologi, kompetensi guru
yang masih kurang dalam memahami penggunaan alat dan bahan, serta kurangnya
waktu pelaksanaan praktikum (4) Adanya hubungan sarana laboratorium biologi
44 Arum Setyaningsih, “Pengelolaan Laboratorium IPA SMP Negeri Tahun 2010 di
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman”, Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta,
2010, h. 125.
Page 46
31
terhadap Keterampilan Proses Sains sebesar 0,891 terdapat kategori hubungan yang
kuat (5) Adanya hubungan intensitas dalam penggunaan laboratorium biologi
terhadap Keterampilan Proses Sains sebesar 0,769 terdapat kategori hubungan yang
kuat.45
45 I Made Nuada dan Fauziyah Harahap, Analisis Sarana dan Intensitas Penggunaan
Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains SMA Negeri Se-Kota Tanjungbalai, Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED, Vol. 12 No. 1, 2015, h. 104.
Page 47
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Kecamatan Tangerang yaitu tiga SMP Negeri yang
telah terakreditasi A dan menerapkan Kurikulum 2013 meliputi, SMP Negeri 1
Kota Tangerang, SMP Negeri 2 Kota Tangerang, dan SMP Negeri 4 Kota
Tangerang.
Waktu pelaksanaan observasi dan penelitian dilakukan pada tanggal 12
Februari 2019 sampai dengan 2 April 2019.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu deskriptif evaluatif. Pada
penelitian evaluatif (deskriptif evaluatif) menuntut persyaratan yang harus dipenuhi
yaitu adanya kriteria, tolok ukur, atau standar yang digunakan sebagai pembanding
bagi data yang diperoleh, setelah data tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata
dari objek yang diteliti. Kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi harapan
yang dinyatakan dalam kriteria itulah yang dicari. Sehingga, dari kesenjangan itulah
diperoleh gambaran apakah objek yang diteliti sudah sesuai, kurang sesuai, atau
tidak sesuai dengan kriteria.46
Evaluasi merupakan sebuah kegiatan pengumpulan data atau informasi,
untuk dibandingkan dengan kriteria, kemudian diambil kesimpulan. Kesimpulan
inilah yang disebut sebagai hasil evaluasi.47 Pada penelitian ini, yang menjadi
kriteria yaitu Peraturan Pemerintah dan Impelementasi Kurikulum 2013.
C. SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini, dilakukan di Kecamatan Tangerang. SMP Negeri yang berada
di Kecamatan Tangerang berjumlah delapan SMP Negeri. Subjek penelitian dalam
46 Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 36. 47 Ibid.
Page 48
33
penelitian ini, yaitu SMP Negeri 1 Kota Tangerang, SMP Negeri 2 Kota Tangerang,
dan SMP Negeri 4 Kota Tangerang. Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan
pertimbangan tertentu yaitu sekolah yang berakreditasi A dan sudah menerapkan
Kurikulum 2013.
D. SUMBER DATA PENELITIAN
Sumber data pada penelitian kualitatif secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu manusia atau yang bukan manusia. Siapa manusia dan apa
sumber data yang bukan manusia dipilih sesuai dengan kepentingan penelitian.48
Sumber-sumber data penelitian meliputi:
1. Informan
Informan diartikan sebagai seseorang atau lembaga yang dapat memberikan
informasi.49 Orang yang dianggap sebagai subjek yang paling tahu (dianggap)
memahami permasalah disebut key informan.50 Dalam penelitian ini, yang menjadi
sumber informan yaitu kepala sekolah atau kurikulum bidang kesiswaan, kepala
laboran atau koordinator laboran, laboran, dan guru mata pelajaran IPA.
2. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis.51 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.52 Dokumen
merupakan setiap bahan yang tertulis atau film.53 Dalam penelitian ini, metode
dokumentasi berupa:
48 Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 22. 49 Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2015, h. 36.
50 Ibid., h. 23. 51 Ibid., h. 201. 52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 326.
53 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 216.
Page 49
34
a. Pedoman dokumentasi (garis-garis besar ata kategori yang akan dicari
datanya).
b. Check-list (daftar variabel yang akan dicari datanya, pemberian tanda setiap
ada gejala yang muncul).
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, kuesioner,
dokumentasi, dan wawancara. Teknik pengumpulan data serta objek data dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian.54 Prinsip observasi yaitu tidak terbatas kepada
orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.55 Lembar observasi pada penelitian
ini yaitu lembar observasi laboratorium IPA, yang digunakan untuk mengobservasi
desain ruang laboratorium IPA serta ketersediaan alat dan bahan yang tersedia di
ruang laboratorium IPA.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.56 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu kuesioner untuk menilai kompetensi laboran oleh kepala laboran atau
koordinator laboran, kuesioner untuk menilai laboran oleh laboran, dan kuesioner
kesiapan laboratorium yang terdiri dari tiga indikator yaitu desain ruang
laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, dan pengelolaan
penyelenggaraan laboratorium IPA.
54 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158. 55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 196. 56 Ibid., h. 192.
Page 50
35
3. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.57
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.58 Dokumen dalam
penelitian ini, yaitu dokumen berupa lembar observasi yang sekaligus menjadi
check-list alat dan bahan yang terdapat pada ruang laboratorium IPA dan dokumen
berupa foto. Foto menjadi bukti penelitian terhadap keempat indikator, yaitu desain
ruang laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, pengelolaan
penyelenggaraan laboratorium IPA, serta ketersediaan alat dan bahan laboratorium
IPA.
4. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang megajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.59 Pedoman
wawancara pada penelitian ini, yaitu pedoman wawancara yang diajukan kepada
laboran dan guru mata pelajaran IPA.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian digunakan sebagai media pengumpulan data.
Instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar kuesioner, lembar panduan
wawancara serta dokumentasi penelitian untuk mendapatkan data atau informasi
terkait kesiapan laboratorium IPA. Indikator yang diteliti yaitu desain ruang
laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, pengelolaan penyelenggaraan
laboratorium IPA, serta ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA. Lebih
jelasnya dijelaskan pada Tabel 3.1. sebagai berikut:
57 Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 201. 58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 326.
59 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 186.
Page 51
36
Tabel 3.1. Penggunaan Instrumen dalam Penelitian
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen Penelitian Objek
Observasi Lembar observasi
laboratorium IPA
Ruang laboratorium IPA
Kuesioner Kuesioner kesiapan
laboratorium IPA
Kepala laboran/
koordinator labortaorium
IPA
Kompetensi laboran
(Diberikan kepada Kepala
Laboran)
Kepala laboran/
koordinator labortaorium
IPA
Kompetensi laboran
(Diberikan kepada Laboran)
Laboran
Dokumentasi Foto Ruang laboratorium IPA,
administrasi laboratorium
IPA, pengelolaan
penyelenggaraan
laboratorium IPA, dan
ketersediaan alat dan
bahan laboratorium IPA
Check-list (pada lembar
observasi)
Ruang laboratorium IPA
dan ketersediaan alat dan
bahan laboratorium IPA
Wawancara Pedoman wawancara
kesiapan laboratorium IPA
Laboran
Pedoman wawancara
kesiapan laboratorium IPA
Guru mata pelajaran IPA
Page 52
37
Observasi yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Peneliti
mengobservasi ruang laboratorium IPA secara langsung dan dibantu oleh laboran.
Instrumen untuk lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Observasi Ruang Laboratorium IPA
Indikator Sub Indikator Jumlah
Pertanyaan
Desain Ruang Laboratorium
IPA
Desain laboratorium IPA 8
Fasilitas laboratorium IPA 13
Ketersediaan Alat dan Bahan
Laboratorium IPA
Daftar alat laboratorium IPA 41
Daftar alat praktikum
implementasi kurikulum
2013
184
Daftar bahan praktikum
implementasi kurikulum
2013
59
Jumlah 305
Kuesioner penelitian dengan indikator desain ruang laboratorium IPA
diberikan kepada kepala laboran atau koordinator laboran. Instrumen desain ruang
laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner Indikator Desain Ruang Laboratorium IPA
Indikator Pertanyaan Nomor
Pertanyaan
Desain Ruang
Laboratorium IPA
Fungsi ruang laboratorium IPA 1
Luas ruang kerja siswa 2
Luas minimum ruang laboratorium IPA 3
Lebar minimum ruang laboratorium IPA 4
Page 53
38
Ruang kosong untuk sirkulasi alat dan
siswa 5
Jarak antar meja kerja siswa 6
Dinding laboratorium IPA 7
Jendela laboratorium IPA 8
Air bersih 9
Bentuk ruang laboratorium IPA 10
Desain ruang ketika praktikum 11
Letak meja demonstrasi 12
Desain lantai laboratorium IPA 13
Penataan alat dan bahan yang diletakkan
di dinding 14
Penataan alat dan bahan yang diletakkan
di lantai 15
Desain jendela laboratorium IPA 16
Pintu laboratorium IPA 17
Ventilasi (sistem pertukaran udara) 18
Saluran listrik, gas dan air 19
Alat pemadam kebakaran 20
Kotak PPPK (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan) 21
Arah mata angin 22
Letak laboratorium IPA dengan sumber
air 23
Letak laboratorium IPA dengan saluran
pembuangan 24
Letak laboratorium IPA dengan gedung
lain 25
Mudah dikontrol pengelola/pengawas 26
Ruang kerja dan persiapan guru 27
Page 54
39
Ruang tempat penyimpanan alat dan
bahan 28
Pengelompokan alat dan bahan biologi 29
Pengelompokan alat dan bahan fisika 30
Pengelompokan alat dan bahan kimia 31
Ruang perpustakaan dan ruang komputer 32
Ruang bengkel dan teknisi 33
Ruang tempat menyimpan tas dan
barang-barang siswa 34
Ruang timbang 35
Ruang gudang 36
Ruang gelap 37
Sarana parabot (Lampiran 1) 38
Denah laboratorium IPA (Lampiran 2) 39
Jumlah 39
Kuesioner penelitian dengan indikator administrasi laboratorium IPA
diberikan kepada kepala laboran atau koordinator laboran. Instrumen administrasi
laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Indikator Administrasi Laboratorium IPA
Indikator Pertanyaan Nomor
Pertanyaan
Administrasi
Laboratorium
IPA
Buku/daftar inventarisasi seluruh peralatan
laboratorium 1
Buku petunjuk penggunaan alat 2
Buku petunjuk penggunaan bahan 3
Buku/kartu persediaan alat 4
Buku/kartu persediaan bahan 5
Pengaturan alat dan bahan 6
Page 55
40
Pelabelan 7
Daftar alat (katalog alat) 8
Daftar bahan (katalog bahan) 9
Daftar kebutuhan alat dan bahan baru 10
Daftar alat dan bahan rusak 11
Pengadaan alat dan bahan yang rusak 12
Pengadaan alat dan bahan 13
Keluar masuk alat dan bahan 14
Daftar alat tambahan 15
Daftar alat yang dipinjam atau
dikembalikan 16
Kartu riwayat 17
Surat masuk dan surat keluar 18
Jadwal pemakaian laboratorium IPA 19
Daftar peserta praktikum 20
Buku catatan untuk siswa 21
Daftar pengajar praktikum 22
Daftar inventarisasi bahan Kimia dan non-
Kimia 23
Daftar inventarisasi alat-alat meubelair
(mebel) 24
Laboran 25
Teknisi 26
Pengecekan alat bahan 27
Menyiapkan alat dan bahan 28
Tata tertib 29
Sangsi bagi siswa yang melanggar tata tertib 30
Tata tertib pemakaian laboratorium IPA 31
Sistem evaluasi dan pelaporan 32
Rapat 33
Page 56
41
Jumlah 33
Kuesioner penelitian dengan indikator pengelolaan penyelengaraan
laboratorium IPA diberikan kepada kepala laboran atau koordinator laboran.
Instrumen pengelolaan penyelengaraan laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Indikator Pengelolaan Penyelenggaraan
Laboratorium IPA
Indikator Sub Indikator Pertanyaan Nomor
Pertanyaan
Pengelolaan
Penyelenggaraan
Laboratorium
IPA
Perencanaan
(Planning)
Koordinasi dengan
pihak Sekolah 1
Layanan praktikum 2
Kegiatan praktikum 3
Praktikum 4
Pengadaan peralatan 5
Pengadaan
kebutuhan bahan 6
Optimalisasi sumber
daya 7
Program kerja 8
Pengaturan
(Organizing)
Pencarian sumber-
sumber dana 9
Secara fisik 10
Regulating Jadwal kegiatan dan
penyusunan
perangkat
11
Susunan struktur
organisasi 12
Page 57
42
Job description 13
Diagram alur 14
Penjadwalan 15
Tata tertib 16
Prosedur
penggunaan alat 17
Petunjuk praktikum 18
Pencatatan
(Administrating)
Prosedur
keselamatan kerja 19
Informasi keadaan
labooratorium IPA 20
Bahan perencanaan
dan pengembangan 21
Peningkatan kerja
sama 22
Pencegahan
kehilangan atau
penyalahgunaan
23
Membina kegiatan
laboratorium IPA 24
Keselamatan Pemeliharaan secara
periodik 25
Bahaya bahan
Kimia 26
Petunjuk kegiatan
laboratorium 27
Pembimbing
kegiatan
laboratorium
28
Page 58
43
Pengelola kegiatan
laboratorium 29
Pengawas kegiatan
laboratorium 30
Peralatan keamanan
dan perlengkapan
pelindung
31
Petunjuk atau aturan
tidak ditaati 32
Tidak berhati-hati 33
Peralatan yang tidak
sesuai atau rusak 34
Pendanaan
(Funding)
Penggunaan bahan
Kimia 35
Pengaturan
pengeluaran
keuangan
36
Biaya praktikum 37
Uang pendaftaran 38
Sponsor 39
Anggaran khusus 40
Jumlah 42
Kuesioner kompetensi laboran laboratorium IPA akan diberikan kepada
kepala laboran atau koordinator laboran yang dapat menilai kompetensi kepribadian
dan sosial laboran. Kuesioner kompetensi laboran laboratorium IPA dapat dilihat
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Kompetensi Laboran Laboratorium IPA (diberikan
kepada kepala laboran atau koordinator laboran)
Page 59
44
Dimensi
Kompetensi Kompetensi
Jumlah
Pertanyaan
Bentuk
Pertanyaan
Kompetensi
Kepribadian
Menampilkan diri sebagai
pribadi yang dewasa,
mantap, dan berakhlak
mulia
6 Pernyataan
Ya atau
Tidak
Menunjukkan komitmen
terhadap tugas
6
Kompetensi
Sosial
Bekerjasama dalam
pelaksanaan tugas
3
2Berkomunikasi secara lisan
dan tulisan
2
Jumlah 17
Kuesioner kompetensi laboran laboratorium IPA akan diberikan kepada
laboran untuk mengetahui kompetensi administrasi dan profesional sebagai seorang
laboran. Kuesioner kompetensi laboran laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel
3.7.
Tabel 3.7. Kisi-kisi Kuesioner Kompetensi Laboran Laboratorium IPA (diberikan
kepada laboran)
Dimensi
Kompetensi Kompetensi
Jumlah
Pertanyaan
Bentuk
Pertanyaan
Kompetensi
Administrasi
Menginventarisasi bahan
praktikum
3 Pernyataan
Ya atau
Tidak Mencatat kegiatan praktikum 5
Kompetensi
Profesional
Merawat ruang laboratorium
sekolah/madrasah
3
Page 60
45
Mengelola bahan dan
peralatan laboratorium
sekolah/madrasah
5
Melayani kegiatan praktikum 4
Menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja di
laboratorium
sekolah/madrasah
5
Jumlah 25
Pedoman wawancara pada penelitian ini diberikan kepada laboran untuk
mengetahui kesiapan laboratorium IPA dari pandangan laboran sendiri. Pedoman
wawancara laboran dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Kisi-kisi Pedoman Wawancara (kepada laboran)
Sub Variabel Bentuk Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Kesiapan
laboratorium IPA
Pernyataan esay 20
Pernyataan pada daftar cek
(Ya atau Tidak) 1
Jumlah 21
Pedoman wawancara pada penelitian ini diberikan kepada guru mata
pelajaran IPA untuk mengetahui kesiapan laboratorium IPA dari pandangan guru
mata pelajaran IPA sendiri. Pedoman wawancara guru mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Kisi-kisi Pedoman Wawancara (kepada guru mata pelajaran IPA)
Sub Variabel Bentuk Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Page 61
46
Kesiapan
laboratorium IPA
Pernyataan esay 13
Pernyataan pada daftar cek
(Ya atau Tidak) 1
Jumlah 14
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Pemeriksaan validitas dan reliabilitas dilakukan dengan cara:
1. Kredibilitas dan Transferbility (Validitas)
Pemeriksaan validitas data digunakan teknik triangulasi, yaitu pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.60 Teknik triangulasi
merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfatkan seseuatu yang lain. Di luar
data tersebut untuk kebutuhan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
tersebut.61 Dalam penelitian ini, digunakan teknik triangulasi dengan metode yang
menggabungkan antara data hasil observasi, kuesioner (angket) dan wawancara.
2. Dependability atau Auditability (Reliabilitas)
Dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian.62 Dalam penelitian ini, digunakan validitas pakar, dimana
validator merupakan dosen fisika yang ahli mengenai pengelolaan laboratorium
IPA.
H. TEKNIK ANALISIS DATA
Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data dimulai
dengan menelaah seluruh sumber yaitu hasil observasi, kuesioner, dan wawancara.
Kemudian, melakukan reduksi data yang telah diperoleh yang masih bersifat acak.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data model Miles and Huberman.
60 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 369.
61 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h.330.
62 Ibid., h. 359.
Page 62
47
Tahapan penelitian Miles and Huberman menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:63
1. Reduksi data. Identifikasi satuan (unit) yaitu bagian terkecil yang ditemukan
dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah
penelitian. Setelah satuan diperoleh, langkah berikutnya yaitu membuat koding
(memberikan kode pada setiap satuan).64 Peneliti mengambil data yang pokok
dan penting dari data penelitian.
2. Penyajian data (Display). Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.65 Peneliti menyajikan
data dengan teks yang bersifat uraian dan grafik.
3. Verification. Kesimpulan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masing belum jelas sehingga setelah dilakukan penelitian menjadi
jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.66
Peneliti menyimpulkan data berupa deskripsi atau gambaran yang lebih jelas
dari sebelumnya.
Analisis data yang digunakan yaitu pengukuran dengan skala Guttman dan
metode kualitatif. Data yang berupa angka, kemudian dideskripsikan dengan
analisis deskriptif persentase.
Skala pengukuran Guttman yaitu skala pengukuran dengan jawaban tegas
yaitu “ya” atau “tidak”; “benar” atau “salah”; “positif” atau “negatif”; dan lain-
lain.67 Dalam penelitian ini, skala yang digunakan yaitu jawaban tegas “ya” atau
“tidak” pada kuesioner pertanyaan kesiapan laboratorium IPA yang terdiri dari
indikator desain ruang laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, dan
63 Ibid., h. 339.
64 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h.288. 65 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 339.
66 Ibid., h. 343.
67 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 96.
Page 63
48
pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA. Rumus analisis deskriptif
persentase yaitu menggunakan percentages correction yaitu sebagai berikut:68
𝑁𝑃 (%) = 𝑅
𝑆𝑀 × 100
Keterangan:
NP (%) = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh
SM = skor maksimum ideal
100 = bilangan tetap
Hasil analisis deskriptif persentase dapat dihitung dengan pedoman
penilaian kesiapan laboratorium IPA dengan modifikasi dari pedoman penilaian M.
Ngalim Purwanto (2012) terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
implementasi kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut:69
Tabel 3.10. Pedoman Penilaian Tingkat Kesiapan Laboratorium IPA
Tingkat Kesiapan Predikat
86% – 100% Sangat Siap
76% – 85% Siap
60% – 75% Cukup
55% – 59% Kurang
≤ 54% Kurang Sekali
68 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012), h. 102. 69 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 103.
Page 64
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan pengumpulan data yang didapatkan dan analisis data
persentase kesiapan laboratorium IPA berdasarkan indikator meliputi desain
laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, pengelolaan penyelenggaraan
laboratorium IPA, dan ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA. Berikut ini
data hasil penelitian:
1. Desain Ruang Laboratorium IPA
Hasil kesiapan laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang,
indikator desain ruang laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar 4.1. terlihat
bahwa rata-rata kesiapan laboratorium IPA masih kurang sekali dalam mendukung
implementasi kurikulum 2013.
Gambar 4.1. Kesiapan Laboratorium IPA
Indikator Desain Ruang Laboratorium IPA
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
S-01 S-02 S-03
Indikator Desain RuangLaboratorium IPA
Page 65
50
a. SMP Negeri 1 Kota Tangerang
1) Tata Ruang Laboratorium IPA
SMP Negeri 1 Kota Tangerang memiliki dua ruang laboratorium IPA yang
terpisah, ruang laboratorium fisika dan kimia serta ruang laboratorium biologi.
Desain ruang laboratorium fisika dan kimia dapat dilihat pada Gambar 4.2. dan
desain ruang laboratorium biologi dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.2. Desain Ruang Laboratorium Fisika dan Kimia
SMP Negeri 1 Kota Tangerang
Keterangan:
A = Ruang Praktikum
1 = Pintu Masuk
2 = Meja Guru
3 = Panggung
4 = Whiteboard
5 = Meja Demonstrasi
6 = Meja Siswa
7 = Lemari Alat
8 = Washtafell
B = Ruang Gudang
1 = Pintu Ruang Gudang
Page 66
51
Gambar 4.3. Desain Ruang Laboratorium Biologi
SMP Negeri 1 Kota Tangerang
Keterangan:
A = Ruang Praktikum
1 = Pintu Masuk
2 = Whiteboard
3 = Meja Guru
4 = Lemari Alat
5 = Meja Persiapan
6 = Meja Siswa
2) Infrastruktur Laboratorium IPA
Laboratorium fisika dan kimia SMP Negeri 1 Kota Tangerang memiliki luas
sebesar 72 m2 dengan kapasitas sebanyak 36 siswa. Luas tersebut sudah mencakup
luas seluruh ruangan di dalam laboratorium IPA. Letak terhadap gedung lain dan
sumber air cukup dekat. Laboratorium IPA memiliki jumlah pintu 2 buah, jumlah
jendela 24 buah, jumlah meja 12 buah dan jumlah kursi 48 buah.
Laboratorium biologi SMP Negeri 1 Kota Tangerang memiliki luas sedikit
lebih kecil dari ruang laboratorium fisika dan kimia yaitu sebesar 48 m2 dengan
kapasitas sebanyak 36 siswa. Letak terhadap gedung lain dan sumber air cukup
Page 67
52
dekat. Laboratorium IPA memiliki jumlah pintu 1 buah, jumlah jendela 8 buah,
jumlah meja 8 buah dan jumlah kursi 40 buah.
3) Fasilitas Laboratorium IPA
Fasilitas hanya berada di ruang laboratorium fisika dan kimia, dikarenakan
ruang laboratorium biologi baru saja difungsikan sehingga masih banyak alat,
bahan, dan parabotan yang belum tersedia di dalamnya. yang ada di dalam ruang
laboratorium IPA. Fasilitas umum meliputi kursi, meja siswa, meja demonstrasi,
meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci, papan tulis, kotak kontak,
tempat sampah, jam dinding. Laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas khusus
yaitu alat pemadam kebakaran dan peralatan P3K.
b. SMP Negeri 2 Kota Tangerang
1) Tata Ruang Laboratorium IPA
SMP Negeri 2 Kota Tangerang hanya memiliki satu ruang laboratorium
IPA. Desain ruang laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Desain Ruang Laboratorium IPA
SMP Negeri 2 Kota Tangerang
Page 68
53
Keterangan:
A = Ruang Praktikum
1 = Pintu Masuk
2 = Whiteboard
3 = Meja Alat (Persiapan)
4 = Meja Guru
5 = Lemari Alat
6 = Lemari Bahan
7 = Meja Siswa
8 = Stop Kontak
2) Infrastruktur Laboratorium IPA
Laboratorium IPA SMP Negeri 2 Kota Tangerang memiliki luas sebesar 48
m2 dengan kapasitas siswa sebanyak 36 siswa. Luas tersebut sudah mencakup luas
seluruh ruangan di dalam laboratorium IPA. Letak terhadap gedung lain dan sumber
air berdekatan. Laboratorium IPA memiliki jumlah pintu 1 buah, jumlah jendela 7
buah, jumlah meja 10 buah dengan meja panjang permanen dilengkapi stop kontak,
dan jumlah kursi 37 buah.
3) Fasilitas Laboratorium IPA
Fasilitas umum yang ada di dalam ruang laboratorium IPA meliputi kursi,
meja siswa, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, papan tulis, kotak kontak,
tempat sampah. Namun, tidak dilengkapi dengan jam dinding, bak cuci dan meja
demonstrasi. Laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas khusus yaitu alat
pemadam kebakaran dan peralatan P3K.
c. SMP Negeri 4 Kota Tangerang
1) Tata Ruang Laboratorium IPA
SMP Negeri 4 Kota Tangerang hanya memiliki satu ruang laboratorium
IPA. Desain ruang laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Page 69
54
Gambar 4.5. Desain Ruang Laboratorium IPA
SMP Negeri 4 Kota Tangerang
Keterangan:
A = Ruang Praktikum
1 = Pintu Masuk
2 = Whiteboard
3 = Meja Guru Alat (Persiapan)
4 = Meja Demonstrasi
5 = Meja Siswa Lemari Alat
6 = Lemari Bahan
B = Ruang Persiapan
1 = Pintu Ruang Persiapan
2 = Meja persiapan
3 = Washtafell
4 = Lemari Alat
C = Ruang Penyimpanan
1 = Pintu Ruang Penyimpanan
2 = Lemari Alat
2) Infrastruktur Laboratorium IPA
Laboratorium IPA SMP Negeri 4 Kota Tangerang memiliki luas sebesar 80
m2 dengan kapasitas siswa sebanyak 36 siswa. Luas tersebut sudah mencakup luas
seluruh ruangan di dalam laboratorium IPA. Letak terhadap gedung lain dan sumber
air cukup dekat. Laboratorium IPA memiliki jumlah pintu 2 buah, jumlah jendela
10 buah, jumlah meja 9 buah dan jumlah kursi 37 buah.
Page 70
55
3) Fasilitas Laboratorium IPA
Fasilitas umum yang ada di dalam ruang laboratorium IPA meliputi kursi,
meja siswa, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci,
papan tulis, kotak kontak, tempat sampah, jam dinding. Namun, laboratorium IPA
tidak dilengkapi dengan fasilitas khusus yaitu alat pemadam kebakaran dan
peralatan P3K.
2. Administrasi Laboratorium IPA
Hasil kesiapan laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang,
indikator administrasi laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar 4.6. terlihat
bahwa rata-rata kesiapan laboratorium IPA masih kurang sekali dalam mendukung
implementasi kurikulum 2013.
Gambar 4.6. Kesiapan Laboratorium IPA
Indikator Administrasi Laboratorium IPA
Berdasarkan Gambar 4.6. terlihat bahwa SMP Negeri 1 Kota Tangerang
memiliki persentase sebesar 91% dengan predikat sangat siap, SMP Negeri 2 Kota
Tangerang memiliki persentase sebesar 36% dengan predikat kurang sekali dan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
S-01 S-02 S-03
Indikator Administrasi Laboratorium IPA
Page 71
56
SMP Negeri 4 Kota Tangerang memiliki persentase sebesar 9% dengan predikat
kurang sekali. Hasil observasi dan wawancara menujukkan bahwa kesiapan
laboratorium IPA dengan predikat kurang sekali disebabkan tidak tersedia kepala
laboran serta laboran. Menurut Darsana dalam Rahayu (2014), bahwa sekolah yang
memiliki laboran cenderung lebih baik dalam hal administrasi.70
SMP Negeri 1 Kota Tangerang terkategori sangat siap untuk mendukung
implementasi kurikulum 2013 dikarenakan tersedia kepala laboran serta laboran
yang terpisah dengan guru mata pelajaran IPA. Sedangkan, SMP Negeri 2 Kota
Tangerang dan SMP Negeri 4 Kota Tangerang tidak tersedia kepala laboran serta
laboran, seluruh administrasi laboratorium IPA dilaksanakan oleh guru mata
pelajaran IPA yang merangkap menjadi kepala laboran sekaligus laboran.
Sehingga, keberadaan laboran sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam proses
pengadministrasian sebuah laboratorium IPA.
3. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
Hasil kesiapan laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang,
indikator pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA dapat dilihat pada
Gambar 4.7. terlihat bahwa rata-rata kesiapan laboratorium IPA masih kurang
sekali dalam mendukung implementasi kurikulum 2013.
70 Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2015, h. 50.
Page 72
57
Gambar 4.7. Kesiapan Laboratorium IPA
Indikator Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
Berdasarkan Gambar 4.7. terlihat bahwa SMP Negeri 1 Kota Tangerang
memiliki persentase sebesar 85% dengan predikat siap, SMP Negeri 2 Kota
Tangerang memiliki persentase sebesar 40% dengan predikat kurang sekali dan
SMP Negeri 4 Kota Tangerang memiliki persentase sebesar 25% dengan predikat
kurang sekali.
Hasil observasi dan wawancara menujukkan bahwa kesiapan laboratorium
IPA dengan predikat kurang sekali disebabkan tidak tersedia kepala laboran serta
laboran. Keberadaan laboran dalam pengelolaan dan penyelenggaraan laboratorium
IPA sama pentingnya dengan pengadministrasian laboratorium IPA. Sehingga,
keberadaan laboran dapat menjadi tolok ukur kerapihan serta kesiapan laboratorium
IPA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013.
4. Ketersediaan Alat dan Bahan Laboratorium IPA
Kesiapan laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang,
indikator ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar
4.8. dan Gambar 4.9. Terlihat bahwa rata-rata kesiapan laboratorium IPA sudah
sangat siap dalam mendukung implementasi kurikulum 2013.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
S-01 S-02 S-03
Indikator Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
Page 73
58
Indikator ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA terdiri dari
ketersediaan alat laboratorium IPA berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007,
ketersediaan alat laboratorium IPA berdasarkan implementasi kurikulum 2013, dan
ketersediaan bahan laboratorium IPA berdasarkan implementasi kurikulum 2013.
Hasil kesiapan laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang,
indikator ketersediaan alat laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar 4.8.
terlihat bahwa rata-rata sangat siap dalam mendukung implementasi kurikulum
2013.
Gambar 4.8. Kesiapan Laboratorium IPA
Indikator Ketersediaan Alat
Hasil kesiapan laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang,
indikator ketersediaan bahan laboratorium IPA dapat dilihat pada Gambar 4.9.
terlihat bahwa rata-rata sangat siap dalam mendukung implementasi kurikulum
2013.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
S-01 S-02 S-03
Indikator Ketersediaan Alat Laboratorium IPA
Page 74
59
Gambar 4.9. Kesiapan Laboratorium IPA
Indikator Ketersediaan Bahan
Ketersediaan alat dan bahan berdasarkan Permendiknas dan Implementasi
Kurikulum 2013 rata-rata sudah terkategori sangat siap. Hal ini, menandakan
bahwa laboratorium IPA sudah memenuhi standar ketersediaan alat dan bahan
dalam menjalankan pelaksanaan praktikum pembelajaran IPA. Berikut daftar
pelaksanaan praktikum kelas VII, VIII, dan IX yang sesuai dengan buku
implementasi kurikulum 2013.
Tabel 4.1. Pelaksanaan Praktikum IPA SMP Implementasi Kurikulum 2013
No. Nama Praktikum Materi Pokok Kelas
1. Pengukuran panjang Objek IPA dan
pengamatannya VII
2. Pengukuran massa Objek IPA dan
pengamatannya VII
3. Pengukuran waktu Objek IPA dan
pengamatannya VII
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
S-01 S-02 S-03
Indikator Ketersediaan Bahan Laboratorium IPA
Page 75
60
4. Metode pemisahan Filtrasi
(penyaringan)
Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
5. Metode pemisahan Destilasi
(penyulingan)
Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
6. Metode pemisahan
Kromatografi
Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
7. Metode pemisahan Sublimasi Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
8. Pemuaian panjang zat padat Suhu dan perubahannya VII
9. Pemuaian panjang zat cair Suhu dan perubahannya VII
10. Perpindahan kalor: Konduksi Kalor dan perpindahannya VII
11. Perpindahan kalor: Konveksi Kalor dan perpindahannya VII
12. Hubungan antara energi Kimia
dan energi Listrik
Energi dalam sistem
kehidupan VII
13. Fotosintesis (uji ingenhouz) Energi dalam sistem
kehidupan VII
14. Respirasi Energi dalam sistem
kehidupan VII
15. Mempelajari lingkungan Interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya VII
16. Mengetahui keadaan ikan pada
air bersih dan air tercemar
Interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya VII
17. Memahami pengaruh tanaman
terhadap suhu Bumi
Pemanasan global VII
18. Melakukan percobaan gerak
lurus
Gerak pada makhluk hidup
dan benda VIII
19. Melakukan percobaan Hukum II
Newton
Gerak pada makhluk hidup
dan benda VIII
20. Membuktikan sekrup adalah
salah satu contoh bidang miring
Rangka, otot, dan pesawat
sederhana VIII
Page 76
61
21. Pengamatan struktur morfologi
dan anatomi akar tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan serta
pemanfaatannya dalam
teknologi
VIII
22. Pengamatan struktur morfologi
dan anatomi batang tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan serta
pemanfaatannya dalam
teknologi
VIII
23. Struktur jaringan pada daun
tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan serta
pemanfaatannya dalam
teknologi
VIII
24. Tekanan zat cair pada
kedalaman tertentu
Sistem transportasi dan sistem
respirasi VIII
25. Hukum Archimedes Sistem transportasi dan sistem
respirasi VIII
26. Getaran pada bandul Indera pendengaran dan
sistem sonar pada makhluk
hidup
VIII
27. Gelombang Indera pendengaran dan
sistem sonar pada makhluk
hidup
VIII
28. Bunyi Indera pendengaran dan
sistem sonar pada makhluk
hidup
VIII
29. Pembentukan bayangan oleh
cermin datar
Indera penglihatan dan alat
optik VIII
30. Pembentukan bayangan pada
mata
Indera penglihatan dan alat
optik VIII
Page 77
62
31. Gejala listrik statis Kelistrikan dan teknologi
listrik di lingkungan IX
32. Interaksi 2 benda bermuatan
terhadap jarak (Hukum
Coulomb)
Kelistrikan dan teknologi
listrik di lingkungan IX
33. Menyalakan lampu dengan
baterai
Kelistrikan dan teknologi
listrik di lingkungan IX
34. Rangkaian listrik secara seri dan
paralel
Kelistrikan dan teknologi
listrik di lingkungan IX
35. Mengetahui hubungan antara
kuat arus, hambatan dan
tegangan listrik pada suatu
rangkaian listrik (Hukum Ohm)
Kelistrikan dan teknologi
listrik di lingkungan IX
36. Sifat magnet bahan Kemagnetan dan
pemanfaatannya dalam
produk teknologi
IX
37. Membuat magnet Kemagnetan dan
pemanfaatannya dalam
produk teknologi
IX
38. Membuat tape Bioteknologi pangan IX
39. Peran tanah bagi kehidupan Tanah dan keberlangsungan
kehidupan IX
40. Peran tumbuhan dalam
mencegah erosi
Tanah dan keberlangsungan
kehidupan IX
Keberhasilan program kurilulum 2013 sangat ditentukan oleh faktor daya
dukung ketersediaan alat dan bahan praktikum mengingat bahwa kurikulum 2013
merupakan pembelajaran dengan pendekatan sainstifik. Pendekatan saintifik ini
sejalan dengan keberadaan laboratorium yang kegiatannya merupakan
pengembangan diri siswa. Mengacu pada kompetensi inti dari KI 1 sampai KI 4
sangat jelas tersirat bahwa tujuan pembelajaran sainstifik yang merupakan basis
Page 78
63
dari implementasi kurikulum 2013 dapat terwujud melalui pembelajaran dengan
mengefektifkan penggunaan laboratorium.71
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan data penelitian yang didapatkan dan dijelaskan pada hasil
pembahasan, menunjukkan bahwa laboratorium IPA di SMP Negeri di Kecamatan
Tangerang kondisinya beragam. Hal ini dapat dilihat dari indikator desain ruang
laboratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, pengelolaan penyelenggaraan
laboratorium IPA, serta ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA sebagai
berikut:
1. Desain Ruang Laboratorium IPA
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kesiapan laboratorium IPA
memiliki persentase akhir yang beragam. Persentase akhir desain ruang
laboratorium IPA untuk SMP Negeri 1 Kota Tangerang sebesar 64% dengan
predikat cukup, laboratorium IPA untuk SMP Negeri 2 Kota Tangerang sebesar
46% dengan predikat kurang sekali, dan laboratorium IPA untuk SMP Negeri 4
Kota Tangerang sebesar 51% dengan predikat kurang sekali. Sehingga, secara
umum rata-rata kesiapan laboratorium IPA pada predikat kurang sekali pada
indikator desain ruang laboratorium IPA (Lampiran 2 dan Lampiran 6).
Luas dan kapasitas laboratorium IPA pada ketiga sekolah memiliki kondisi
yang beragam. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 tentang
sarana dan parsarana ruang laboratorium IPA untuk sekolah Menengah Pertama
menjelaskan bahwa, ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan
peralatan khusus. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minumum satu
rombongan belajar. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2 untuk
setiap siswa. Rombongan belajar dengan siswa kurang dari 20 orang, luas
minimum ruang laboratorium IPA 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
71 Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2015, h. 56.
Page 79
64
persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium IPA 5 m. Ruang
laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan. Tersedia air
bersih serta ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana (Lampiran3). Hal ini
menujukkan luas dan kapasitas ketiga laboratorium IPA sudah memenuhi standar.
Namun, desain ruang laboratorium belum sesuai dengan standar tersebut.
Fasilitas ruang laboratorium IPA untuk setiap laboratorium IPA yaitu kursi,
meja peserta didik, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan,
bak cuci, papan tulis, kotak kontak, alat pemadam kebakaran, peralatan P3K,
tempat sampah dan jam dinding. Fasilitas tersebut sudah dapat ditemukan di
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kota Tangerang. Namun, ada fasilitas yang belum
dipenuhi oleh laboratorium IPA SMP Negeri 2 kota Tangerang dan SMP Negeri 4
Kota Tangerang.
Laboratorium IPA SMP Negeri 2 kota Tangerang belum dilengkapi dengan
meja demonstrasi, bak cuci, dan jam dinding. Berdasarkan wawancara dengan guru
sekaligus laboran, meja demonstrasi bisa menggunakan meja praktikum siswa. Bak
cuci tidak tersedia dikarenakan ruang tersebut bukanlah ruang laboratorium
melainkan ruang kelas yang difungsikan sebagai ruang laboratorium IPA
disebabkan pembangunan sekolah dan disamping ruang laboratorium IPA adalah
kamar mandi jadi siswa biasa mengambil air keperluan praktikum langsung ke
kamar mandi. Sedangkan, untuk jam dinding belum tersedia dan biasanya untuk
waktu guru meminta siswa untuk melihat jam tangan atau handphone siswa
masing-masing.
2. Administrasi Laboratorium IPA
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kesiapan laboratorium IPA
memiliki persentase akhir yang beragam. Persentase akhir administrasi
laboratorium IPA untuk SMP Negeri 1 Kota Tangerang sebesar 91% dengan
predikat sangat siap, laboratorium IPA untuk SMP Negeri 2 Kota Tangerang
sebesar 36% dengan predikat kurang sekali, dan laboratorium IPA untuk SMP
Negeri 4 Kota Tangerang sebesar 9% dengan predikat kurang sekali. Sehingga,
Page 80
65
secara umum rata-rata kesiapan laboratorium IPA pada predikat kurang sekali pada
indikator administrasi laboratorium IPA (Lampiran 2).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa laboratorium IPA SMP
Negeri 1 Kota Tangerang sudah tersedia kepala laboran dan laboran. Sehingga,
setiap pelaksanaan administrasi sudah dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Namun, laboran yang bertugas bukanlah dari latar belakang IPA atau laboran.
Laboran kurang paham nama-nama alat dan bahan serta tugas sebagai laboran.
Sehingga, ketika kegiatan praktikum dilaksanakan guru mata pelajaran IPA dan
laboran saling bantu membantu. Sedangkan, untuk laboratorium IPA SMP Negeri
2 Kota Tangerang dan laboratorium IPA SMP Negeri 4 Kota Tangerang belum
tersedia kepala laboran ataupun laboran, sehingga guru mata pelajaran IPA harus
merangkap menjadi laboran. Hal inilah yang menyebabkan dua sekolah tersebut
memiliki persentase yang kurang sekali dalam administrasian laboratorium IPA.
3. Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kesiapan laboratorium IPA
memiliki persentase akhir yang beragam. Persentase akhir pengelolaan
penyelenggaraan laboratorium IPA untuk SMP Negeri 1 Kota Tangerang sebesar
85% dengan predikat siap, laboratorium IPA untuk SMP Negeri 2 Kota Tangerang
sebesar 40% dengan predikat kurang sekali, dan laboratorium IPA untuk SMP
Negeri 4 Kota Tangerang sebesar 25% dengan predikat kurang sekali. Sehingga,
secara umum rata-rata kesiapan laboratorium IPA pada predikat kurang sekali pada
indikator pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, pengelolaan
penyelenggaraan laboratorim IPA dapat berjalan baik juga dikarenakan adanya
kepala laboran dan laboran, atau seminimalnya tersedia laboran. Laboratorium IPA
SMP Negeri 1 Kota Tangerang sudah tersedia kepala laboran dan laboran.
Sedangkan, untuk laboratorium IPA SMP Negeri 2 Kota Tangerang dan
laboratorium IPA SMP Negeri 4 Kota Tangerang belum tersedia kepala laboran
ataupun laboran, sehingga guru mata pelajaran IPA harus merangkap menjadi
laboran.
Page 81
66
Pengelolaan penyelenggaraan merupakan hal penting yang harus berjalan di
laboratorium IPA. Pengelolaan penyelenggaraan memiliki enam unsur pokok yang
harus dilaksanakan meliputi adanya perencanaan, pengaturan, regulating,
perencanaan, pemeliharaan, keselamatan laboratorium, dan pendanaan (Lampiran
2). Unsur pokok sangat dibutuhkan laboratorium IPA agar laboratorium IPA dapat
menjaga kualitas pelaksanaan praktikum dan pelayanan kepada guru dan siswa.
4. Ketersediaan Alat dan Bahan Laboratorium IPA
Persentase akhir indikator ketersediaan alat dan bahan terbagi menjadi dua
yaitu ketersedian alat laboratorium IPA dan ketersediaan bahan laboratorium IPA.
Ketersediaan alat laboratorium IPA ketiga sekolah sangat siap dengan persentase
sebesar 95% untuk laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kota Tangerang dan sebesar
88% untuk laboratorium IPA untuk SMP Negeri 2 Kota Tangerang, dan
laboratorium IPA SMP Negeri 4 Kota Tangerang
Ketersediaan bahan laboratorium IPA ketiga sekolah sangat siap dengan
persentase sebesar 99% untuk laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kota Tangerang,
sebesar 91% untuk laboratorium IPA untuk SMP Negeri 2 Kota Tangerang, dan
sebesar 93% untuk laboratorium IPA untuk laboratorium IPA SMP Negeri 4 Kota
Tangerang. Sehingga, secara umum rata-rata kesiapan laboratorium IPA indikator
ketersedian alat dan bahan laboratorium IPA pada predikat sangat siap.
Ketersediaan alat dan bahan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 24 Tahun 2007 (Lampiran 3) dan pelaksanaan praktikum IPA SMP
implementasi kurikulum 2013 (Lampiran 4 dan Lampiran5).
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan, setiap laboratorium
sudah memiliki banyak alat dan bahan sehingga predikat sangat siap. Kebutuhan
alat dan bahan tersebut, bukan didapatkan dari anggaran sekolah tetapi lebih banyak
dari bantuan pemerintah yang memang sudah rutin datang ke sekolah. Namun,
kehadiran alat dan bahan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan saat itu.
Page 82
67
Sehingga, hal tersebut yang menyebabkan ada beberapa alat dan bahan yang
menumpuk dan rusak atau kadaluarsa dikarenakan tidak terlalu banyak digunakan.
Page 83
68
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kesiapan
laboratorium IPA SMP Negeri di Kecamatan Tangerang dapat disimpulkan bahwa:
1. Kesiapan laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri di Kecamatan Tangerang
secara umum sebesar 67% dengan predikat cukup siap dalam mendukung
implementasi kurikulum 2013.
2. Kesiapan laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri di Kecamatan Tangerang
secara khusus berdasarkan setiap indikator:
a. Kesiapan desain ruang laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri di Kecamatan
Tangerang sebesar 54% dengan predikat kurang sekali dalam mendukung
implementasi kurikulum 2013.
b. Kesiapan administrasi laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri di Kecamatan
Tangerang sebesar 45% dengan predikat kurang sekali dalam mendukung
implementasi kurikulum 2013.
c. Kesiapan pengelolaan penyelenggaraan laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri
di Kecamatan Tangerang sebesar 50% dengan predikat kurang sekali dalam
mendukung implementasi kurikulum 2013.
d. Kesiapan ketersediaan alat dan bahan laboratorium IPA Tingkat SMP Negeri
di Kecamatan Tangerang sebesar 90% dan 94% dengan predikat sangat siap
dalam mendukung implementasi kurikulum 2013.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang diberikan
antara lain:
1. Hendaknya setiap sekolah meningkatkan fasilitas laboratorium IPA SMP
sebagai sarana yang mendukung implementasi kurikulum 2013.
2. Hendaknya setiap guru, dapat menjalankan tugasnya lebih baik lagi, dan
memberikan hak siswa berupa praktikum IPA.
Page 84
69
3. Hendaknya bagi peneliti yang ingin mengambil tema yang sama, untuk
melakukan penelitian dengan waktu yang lebih lama agar hasil yang didapat
lebih baik.
Page 85
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Decaprio, Richard. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer
dan Kimia. Yogyakarta: DIVA Press, 2013.
http://dipo.dikdasmen.kemendikbud.go.id diakses pada bulan Jnuari 2019.
I Made Nuada dan Fauziyah Harahap. Analisis Sarana dan Intensitas Penggunaan
Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains SMA Negeri Se-Kota
Tanjungbalai. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol. 12 No. 1, 2015.
Kemendikbud. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan
IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014.
Kemendikbud. Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Kertiasa, Nyoman. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung: Pudak
Scientific, 2013.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2006.
Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013
Page 86
71
Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013.
Permendiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan
Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2007.
Permendiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012.
Rahayu, Kibtiyah Sri. “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Jepara”.
Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2015.
Rahman, M. Syaiful. Kajian Standarisasi Sarana Prasarana Laboratorium IPA
Berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 di SMPN 4 Sumenep.
Jurnal Lensa (Lensa Sains), Vol. 7 Jilid I, 2017.
Rosada, Dadan, dkk., Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Setyaningsih, Arum. “Pengelolaan Laboratorium IPA SMP Negeri Tahun 2010 di
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman”. Skripsi pada Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta, 2010.
Subamia, I Dewa Putu, dkk., Analisis Kebutuhan Tata Kelola Tata Laksana
Laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan
Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2014.
Page 87
72
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta, 2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta,
2014.
Sulanjari, Ratna Dwi. “Pengelolaan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Pandak Kabupaten
Bantul”. Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012.
UU RI. Undang -Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3. Jakarta: 2003.
Wulandari, Dini. “Analisis Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Bogor”. Skripsi
pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta. 2018.
Yunita. Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia. Bandung: CV. Insan Mandiri,
2013.
Page 88
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 89
74
Lampiran 1
KISI-KISI PERTANYAAN
KESIAPAN LABORATORIUM IPA
1. Desain Ruang Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator Pernyataan Jawab
Ya Tidak
1. Fungsi ruang
laboratorium IPA*
Tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran IPA
secara praktek
1 0
2. Luas ruang kerja
siswa**
Luas ruang kerja siswa sekitar
2,4 m2 sampai 3,5 m2 untuk
setiap siswa
1 0
3. Luas minimum ruang
laboratorium IPA*
Luas minimum ruang
laboratorium IPA 48 m2 sudah
termasuk ruang penyimpanan
dan persiapan 18 m2
1 0
4. Lebar minimum ruang
laboratorium IPA*
Lebar minimum ruang
laboratorium IPA 5 m 1 0
5. Ruang kosong untuk
sirkulasi alat dan
siswa**
Ruang kosong di antara tembok
dan meja kerja siswa sekitar 1,7
m
1 0
6. Jarak antar meja kerja
siswa**
Jarak antara meja yang
berdampingan tidak kurang dari
1,5 m
1 0
7. Dinding laboratorium
IPA**
Dinding laboratorium IPA berisi
gambar-gambar yang relevan
dengan materi yang sedang di
1 0
Page 90
75
bahas, papan pengumuman, dan
lemari alat dan bahan
8. Jendela laboratorium
IPA*
Laboratorium IPA memiliki
jendela sebagai pencahayaan 1 0
9. Air bersih* Laboratorium IPA tersedia air
bersih 1 0
10. Bentuk ruang
laboratorium IPA**
Berbentuk bujur sangkar 1 0
11. Desain ruang ketika
praktikum**
Guru dapat melihat siswa
bekerja tanpa terhalang
parabotan atau benda-benda lain
1 0
12. Letak meja
demonstrasi**
Letak meja demonstrasi dengan
siswa tidak kurang dari 2 m 1 0
13. Desain lantai
laboratorium IPA**
Lantai tidak licin, mudah
dibersihkan dan tahan terhadap
tumpahan bahan-bahan kimia
1 0
14. Penataan alat dan
bahan yang diletakkan
di dinding**
Peralatan dan parabotan tidak
mengganggu siswa berjalan dan
sirkulasi alat
1 0
15. Penataan alat dan
bahan yang diletakkan
di lantai**
Peralatan dan parabotan tidak
menyebabkan siswa dan guru
tersandung
1 0
16. Desain jendela
laboratorium IPA**
Mudah dibuka dan ditutup
siswa, tanpa siswa harus naik ke
tempat duduk atau meja
1 0
17. Pintu laboratorium
IPA**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan dua pintu, pintu masuk
dan pintu keluar
1 0
Page 91
76
18. Ventilasi (sistem
pertukaran udara)**
Laboratorium IPA memiliki
ventilasi yang baik dapat dibuka
lebar dan mengarah keluar
1 0
19. Saluran listrik, gas dan
air**
Saluran listrik, gas dan air
memiliki saklar atau keran pusat
yang mudah dicapai (dapat
segera dimatika jika terjadi
bahaya)
1 0
20. Alat pemadam
kebakaran**
Alat pemadam kebakaran
diletakkan di tempat yang
mudah dijangkau
1 0
21. Kotak PPPK
(Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan)**
Kotak PPPK diletakkan di
tempat yang mudah dijangkau 1 0
22. Arah mata angin*** Ruang laboratorium IPA tidak
searah dengan arah mata angin
sehingga siswa tidak merasa
terganggu dengan asap, debu
atau aroma tidak sedap
1 0
23. Letak laboratorium IPA
dengan sumber air***
Jarak laboratorium IPA dekat
dengan sumber air 1 0
24. Letak laboratorium IPA
dengan saluran
pembuangan***
Jarak laboratorium IPA jauh
dengan saluran pembuangan 1 0
25. Letak laboratorium IPA
dengan gedung lain***
Jarak laboratorium IPA jauh
dengan gedung lain 1 0
26.
Mudah dikontrol
pengelola/pengawas***
Ruang laboratorium IPA mudah
untuk dikontrol oleh
pengelola/pengawas
1 0
Page 92
77
27. Ruang kerja dan
persiapan guru**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang kerja dan
persiapan guru 2 m x 3 m
1 0
28. Ruang tempat
penyimpanan alat dan
bahan**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang tempat
penyimpanan alat dan bahan
sekitar 0,5 m2 setiap siswa
1 0
29. Pengelompokan alat
dan bahan biologi**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan pengelompokan alat dan
bahan biologi
1 0
30. Pengelompokan alat
dan bahan fisika**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan pengelompokan alat dan
bahan kimia
1 0
31. Pengelompokan alat
dan bahan kimia**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan pengelompokan alat dan
bahan kimia
1 0
32. Ruang perpustakaan
dan ruang komputer**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang perpustakaan dan
ruang komputer
1 0
33. Ruang bengkel dan
teknisi**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang bengkel dan
teknisi
1 0
34. Ruang tempat
menyimpan tas dan
barang-barang siswa**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang tempat
menyimpan tas dan barang-
barang siswa
1 0
35 Ruang timbang**** Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang tersendiri untuk
menimbang bahan
1 0
Page 93
78
36. Ruang gudang**** Laboratorium IPA dilengkapi
ruang gudang untuk menyimpan
peralatan yang tidak terpakai
1 0
37. Ruang gelap***** Laboratorium IPA dilengkapi
ruang gelap untuk mengerjakan
pemrosesan foto atau untuk
percobaan-percobaan lain yang
harus bebas cahaya
1 0
38. Sarana parabot
(Lampiran 1)*
Dilengkapi dengan sarana
parabot yang tertera 1 0
39. Denah laboratorium
IPA (Lampiran 2)**
Sesuai dengan denah
laboratorium IPA yang tertera 1 0
Sumber:
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
**Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2013),
h. 11-18.
***Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 31-36.
****Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2013, h. 76.
*****Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA Tahun 2017, h. 20.
Page 94
79
2. Administrasi Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator Pernyataan Jawab
Ya Tidak
1. Buku/daftar
inventarisasi seluruh
peralatan
laboratorium*
Tersedia buku/daftar
inventarisasi seluruh peralatan
yang ada di laboratorium, mulai
dari peralatan paling sederhana
hingga peralatan yang paling
penting
1 0
2. Buku petunjuk
penggunaan alat**
Tersedia buku petunjuk
penggunaan alat yang lengkap 1 0
3. Buku petunjuk
penggunaan bahan**
Tersedia buku petunjuk
penggunaan bahan yang lengkap 1 0
4. Buku/kartu persediaan
alat**
Tersedia buku/kartu persediaan
alat yang lengkap 1 0
5. Buku/kartu persediaan
bahan**
Tersedia buku/kartu persediaan
bahan yang lengkap 1 0
6. Pengaturan alat dan
bahan**
Seluruh alat dan bahan diatur
sesuai dengan kelompoknya 1 0
7. Pelabelan** Seluruh bahan diberi label pada
botol zatnya 1 0
8. Daftar alat (katalog
alat)**
Tersedia daftar alat (katalog alat)
dengan data yang lengkap 1 0
9. Daftar bahan (katalog
bahan)**
Tersedia daftar bahan (katalog
bahan) dengan data yang lengkap 1 0
10. Daftar kebutuhan alat
dan bahan baru*
Tersedia daftar alat dan bahan
baru 1 0
11. Daftar alat dan bahan
rusak*
Tersedia daftar alat dan bahan
rusak 1 0
Page 95
80
12. Pengadaan alat dan
bahan yang rusak**
Mengadakan alat dan bahan
setiap kali ada alat dan bahan
yang rusak
1 0
13. Pengadaan alat dan
bahan**
Pengadaan alat dan bahan
dilakukan sendiri berdasarkan
anggaran dari pihak sekolah
1 0
14. Keluar masuk alat dan
bahan**
Ada pencatatan untuk alat dan
bahan yang keluar masuk 1 0
15. Daftar alat tambahan* Tersedia daftar alat tambahan 1 0
16. Daftar alat yang
dipinjam atau
dikembalikan*
Tersedia daftar alat yang
dipinjam atau dikembalikan 1 0
17. Kartu riwayat* Tersedia kartu riwayat untuk
setiap alat 1 0
18. Surat masuk dan surat
keluar*
Tersedia catatan surat masuk dan
surat keluar 1 0
19. Jadwal pemakaian
laboratorium IPA**
Ada jadwal untuk pemakaian
laboratorium IPA 1 0
20. Daftar peserta
praktikum*
Tersedia daftar peserta praktikum
di laboratorium IPA, sesuai
jadwal kegiatan praktikum yang
berjalan
1 0
21. Buku catatan untuk
siswa**
Tersedia buku catatan untuk
siswa yang
memecahkan/merusakkan alat
atau bahan
1 0
22. Daftar pengajar
praktikum*
Tersedia daftar pengajar
praktikum di laboratorium IPA,
sesuai jadwal kegiatan praktikum
yang berjalan
1 0
Page 96
81
23. Daftar inventarisasi
bahan Kimia dan non-
Kimia*
Tersedia daftar inventarisasi
bahan Kimia dan non-Kimia 1 0
24. Daftar inventarisasi
alat-alat meubelair
(mebel)*
Tersedia daftar inventarisasi alat-
alat meubelair (mebel) seperti
kursi, meja, bangku, lemari, dan
lain-lain.
1 0
25. Laboran** Laboratorium IPA memiliki
laboran 1 0
26. Teknisi** Laboratorium IPA memiliki
teknisi 1 0
27. Pengecekan alat
bahan**
Melakukan pengecekan terhadap
kondisi alat dan bahan sebelum
maupun sesudah melaksanakan
kegiatan praktikum
1 0
28. Menyiapkan alat dan
bahan**
Menyiapkan sendiri alat dan
bahan yang akan digunakan
untuk kegiatan praktikum
1 0
29. Tata tertib** Tata tertib ditempelkan diruang
laboratorium IPA dan dibacakan
setiap praktikum
1 0
30. Sangsi bagi siswa
yang melanggar tata
tertib**
Siswa yang melanggar tata tertib
akan diberikan sangsi 1 0
31. Tata tertib pemakaian
laboratorium IPA**
Menyusun tata tertib pemakaian
laboratorium IPA 1 0
32. Sistem evaluasi dan
pelaporan*
Adanya sistem evaluasi dan
pelaporan setiap hari dari semua
kegiatan praktikum
1 0
Page 97
82
33. Rapat** Sekolah mengadakan rapat guna
membahas pengadaan alat dan
bahan untuk keperluan praktikum
selama satu tahun saat awal tahun
ajaran
1 0
Sumber:
*Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 87.
**Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang,
2013, h. 80-83.
Page 98
83
3. Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator Pernyataan Jawab
Ya Tidak
Perencanaan (Planning)
1. Koordinasi dengan
pihak Sekolah**
Mengadakan rapat atau
koordinasi antara pengelola
laboratorium IPA dengan pihak
Sekolah
1 0
2. Layanan praktikum* Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan layanan praktikum
misalnya waktu kegiatan
praktikum dan pembimbing
praktikum
1 0
3. Kegiatan praktikum* Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan kegiatan praktikum
berkaitan dengan objek
praktikum, waktu praktikum, dan
alasan untuk melakukan
praktikum
1 0
4. Praktikum** 75% dari materi yang
membutuhkan praktikum selalu
dipraktekkan
1 0
5. Pengadaan peralatan* Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan pengadaan peralatan
yang sesuai spesifikasi alat dan
bahan yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan garansinya
1 0
6. Pengadaan kebutuhan
bahan*
Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan pengadaan
kebutuhan bahan yang disusun
1 0
Page 99
84
berdasar pada karakteristik
kebutuhan, sarana yang ada, dan
ketersediaan ruangan
penyimpanan
7. Optimalisasi sumber
daya*
Laboratorium IPA mengadakan
optimalisasi sumber daya, baik
dari sisi tenaga pengajar,
pembimbing, maupun para siswa
1 0
8. Program kerja** Dalam pelaksanaan
penyelenggaraan laboratorium
IPA selalu menyusun program
kerja terlebih dahulu
1 0
9. Pencarian sumber-
sumber dana*
Laboratorium IPA mengadakan
pencarian sumber-sumber dana
untuk kemandirian laboratorium
dan maintenance
1 0
Pengaturan (Organizing)
10. Secara fisik* Laboratorium IPA mengadakan
pengaturan secara fisik yang
mencakup penempatan peralatan
dan bahan-bahan laboratorium
dengan memperhatikan prinsip
keselamatan, efektivitas dan
efisiensi, serta kemudahan
pengawasan
1 0
11. Jadwal kegiatan dan
penyusunan
perangkat*
Laboratorium IPA mengadakan
pengaturan jadwal kegiatan dan
penyusunan perangkat untuk
terlaksananya ketertiban dan
keselamatan bekerja
1 0
Page 100
85
Regulating
12. Susunan struktur
organisasi*
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan susunan struktur
organisasi
1 0
13. Job description* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan job description 1 0
14. Diagram alur* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan diagram alur 1 0
15. Penjadwalan* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan penjadwalan 1 0
16. Tata tertib* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan tata tertib 1 0
17. Prosedur penggunaan
alat*
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan prosedur penggunaan alat 1 0
18. Petunjuk praktikum* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan petunjuk praktikum 1 0
19. Prosedur keselamatan
kerja*
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan prosedur keselamatan
kerja
1 0
Pencatatan (Administrating)
20. Informasi keadaan
labooratorium IPA*
Dapat memberikan informasi
yang cepat, tepat, dan akurat
mengenai kondisi (keadaan)
laboratorium secara keseluruhan
1 0
21. Bahan perencanaan
dan pengembangan*
Dapat digunakan sebagai bahan
perencanaan dan pengembangan,
sehingga bila ada permintaan
atau penambahan alat dapat
ditentukan prioritas dan dapat
mencegah duplikasi
1 0
Page 101
86
22. Peningkatan kerja
sama*
Dapat menunjang peningkatan
kerja sama dengan laboratorium
lain, sehingga diketahui di mana
letak kekurangan dan kelebihan
1yang menjadi dasar
pertimbangan kerjasam
1 0
23. Pencegahan
kehilangan atau
penyalahgunaan*
Dapat menjadi pencegahan
kehilangan atau penyalahgunaan
(pencatatan di buku khusus)
sehingga dikontrol setiap saat.
1 0
24. Membina kegiatan
laboratorium IPA*
Dapat memberikan kegiatan
laboratorium yang lebih baik dan
teratur
1 0
Pemeliharaan (Maintenance)
25. Pemeliharaan secara
periodik*
Pengelola laboratorium
melakukan pemeliharaan secara
periodik beberapa hal pokok
seperti seluruh utility ruangan,
listrik, gas, pemadam kebakaran,
detektor, kondisi alat
laboratorium serta aksesorinya
1 0
Keselamatan
26.
Bahaya bahan Kimia* Laboratorium IPA dilengkapi
gambar dinding sebagai
pengetahuan dan pemahaman
mengenai bahayanya bahan-
bahan Kimia
1 0
27. Petunjuk kegiatan
laboratorium*
Laboratorium IPA memiliki
petunjuk kegiatan praktikum
yang menjelaskan mengenai
1 0
Page 102
87
mekanisme kegiatan atau
penggunaan peralatan
laboratorium
28. Pembimbing kegiatan
laboratorium*
Laboratorium IPA memiliki
pembimbing kegiatan
laboratorium yang memadai
1 0
29. Pengelola kegiatan
laboratorium*
Pengelola laboratorium IPA
melakukan bimbingan dan
pengawasan yang ketat terhadap
peserta praktikum
1 0
30. Pengawas kegiatan
laboratorium*
Pengawasan laboratorium IPA
melakukan pengawasan yang
serius agar tidak terjadi
kecelakaan
1 0
31. Peralatan keamanan
dan perlengkapan
pelindung*
Laboratorium IPA tersedia
peralatan keamanan dan
perlengkapan pelindung
1 0
32. Petunjuk atau aturan
tidak ditaati*
Peserta praktikum laboratorium
IPA bersedia mengikuti petunjuk
dan aturan yang semestinya
ditaati
1 0
33. Tidak berhati-hati* Peserta praktikum laboratorium
IPA sangat berhati-hati dalam
melakukan kegiatan praktikum
1 0
34. Peralatan yang tidak
sesuai atau rusak*
Peserta praktikum laboratorium
IPA memeriksa peralatan
sebelum menggunakannya
1 0
35 Penggunaan bahan
Kimia*
Penggunaan bahan Kimia dalam
jumlah yang sedikit dan dalam
konsentrasi rendah untuk
1 0
Page 103
88
menghindari kemungkinan
kecelakaan
Pendanaan (Funding)
36. Pengaturan
pengeluaran
keuangan*
Laboratorium IPA mengadakan
pengaturan pengeluaran
keuangan berdasarkan kebutuhan
dan skala prioritas
1 0
37. Biaya praktikum* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari biaya
praktikum yang dipungut dari
setiap siswa
1 0
38. Uang pendaftaran* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari uang
pendaftaran bagi setiap orang
yang ingin belajar atau
melakukan uji coba atau
penelitian
1 0
39. Sponsor* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari sponsor
yang memiliki kepentingan
terhadap penelitian yang
diadakan
1 0
40. Anggaran khusus* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari anggaran
khusus dari lembaga yang
menaunginya
1 0
Sumber:
*Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 59-78.
**Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang,
Page 104
89
2013, h. 84-87.
Page 105
90
4. Ketersediaan Alat dan Bahan
a. Indikator alat terdiri dari alat yang dibutuhkan sesuai dengan Permendiknas
nomor 24 tahun 2007 dan kebutuhan praktikum pada Kurikulum 2013.
b. Indikator bahan terdiri dari bahan yang merupakan bahan yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan praktikum pada Kurikulum 2013.
Page 106
91
Lampiran 2
KUESIONER PERTANYAAN
KESIAPAN LABORATORIUM IPA
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : ......................................................
Nama responden : ......................................................
Guru Bidang studi/jabatan : ......................................................
I. Desain Ruang Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator Pernyataan Jawab
Ya Tidak
1. Fungsi ruang
laboratorium IPA*
Tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran IPA
secara praktek
2. Luas ruang kerja
siswa**
Luas ruang kerja siswa sekitar
2,4 m2 sampai 3,5 m2 untuk
setiap siswa
3. Luas minimum ruang
laboratorium IPA*
Luas minimum ruang
laboratorium IPA 48 m2 sudah
termasuk ruang penyimpanan
dan persiapan 18 m2
4. Lebar minimum ruang
laboratorium IPA*
Lebar minimum ruang
laboratorium IPA 5 m
5. Ruang kosong untuk
sirkulasi alat dan
siswa**
Ruang kosong di antara tembok
dan meja kerja siswa sekitar 1,7
m
6. Jarak antar meja kerja
siswa**
Jarak antara meja yang
berdampingan tidak kurang dari
1,5 m
Page 107
92
7. Dinding laboratorium
IPA**
Dinding laboratorium IPA berisi
gambar-gambar yang relevan
dengan materi yang sedang di
bahas, papan pengumuman, dan
lemari alat dan bahan
8. Jendela laboratorium
IPA*
Laboratorium IPA memiliki
jendela sebagai pencahayaan
9. Air bersih* Laboratorium IPA tersedia air
bersih
10. Bentuk ruang
laboratorium IPA**
Berbentuk bujur sangkar
11. Desain ruang ketika
praktikum**
Guru dapat melihat siswa
bekerja tanpa terhalang
parabotan atau benda-benda lain
12. Letak meja
demonstrasi**
Letak meja demonstrasi dengan
siswa tidak kurang dari 2 m
13. Desain lantai
laboratorium IPA**
Lantai tidak licin, mudah
dibersihkan dan tahan terhadap
tumpahan bahan-bahan kimia
14. Penataan alat dan
bahan yang diletakkan
di dinding**
Peralatan dan parabotan tidak
mengganggu siswa berjalan dan
sirkulasi alat
15. Penataan alat dan
bahan yang diletakkan
di lantai**
Peralatan dan parabotan tidak
menyebabkan siswa dan guru
tersandung
16. Desain jendela
laboratorium IPA**
Mudah dibuka dan ditutup
siswa, tanpa siswa harus naik ke
tempat duduk atau meja
Page 108
93
17. Pintu laboratorium
IPA**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan dua pintu, pintu masuk
dan pintu keluar
18. Ventilasi (sistem
pertukaran udara)**
Laboratorium IPA memiliki
ventilasi yang baik dapat dibuka
lebar dan mengarah keluar
19. Saluran listrik, gas dan
air**
Saluran listrik, gas dan air
memiliki saklar atau keran pusat
yang mudah dicapai (dapat
segera dimatika jika terjadi
bahaya)
20. Alat pemadam
kebakaran**
Alat pemadam kebakaran
diletakkan di tempat yang
mudah dijangkau
21. Kotak PPPK
(Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan)**
Kotak PPPK diletakkan di
tempat yang mudah dijangkau
22. Arah mata angin*** Ruang laboratorium IPA tidak
searah dengan arah mata angin
sehingga siswa tidak merasa
terganggu dengan asap, debu
atau aroma tidak sedap
23. Letak laboratorium IPA
dengan sumber air***
Jarak laboratorium IPA dekat
dengan sumber air
24. Letak laboratorium IPA
dengan saluran
pembuangan***
Jarak laboratorium IPA jauh
dengan saluran pembuangan
25. Letak laboratorium IPA
dengan gedung lain***
Jarak laboratorium IPA jauh
dengan gedung lain
Page 109
94
26.
Mudah dikontrol
pengelola/pengawas***
Ruang laboratorium IPA mudah
untuk dikontrol oleh
pengelola/pengawas
27. Ruang kerja dan
persiapan guru**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang kerja dan
persiapan guru 2 m x 3 m
28. Ruang tempat
penyimpanan alat dan
bahan**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang tempat
penyimpanan alat dan bahan
sekitar 0,5 m2 setiap siswa
29. Pengelompokan alat
dan bahan biologi**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan pengelompokan alat dan
bahan biologi
30. Pengelompokan alat
dan bahan fisika**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan pengelompokan alat dan
bahan kimia
31. Pengelompokan alat
dan bahan kimia**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan pengelompokan alat dan
bahan kimia
32. Ruang perpustakaan
dan ruang komputer**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang perpustakaan dan
ruang komputer
33. Ruang bengkel dan
teknisi**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang bengkel dan
teknisi
34. Ruang tempat
menyimpan tas dan
barang-barang siswa**
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang tempat
menyimpan tas dan barang-
barang siswa
Page 110
95
35 Ruang timbang**** Laboratorium IPA dilengkapi
dengan ruang tersendiri untuk
menimbang bahan
36. Ruang gudang**** Laboratorium IPA dilengkapi
ruang gudang untuk menyimpan
peralatan yang tidak terpakai
37. Ruang gelap***** Laboratorium IPA dilengkapi
ruang gelap untuk mengerjakan
pemrosesan foto atau untuk
percobaan-percobaan lain yang
harus bebas cahaya
38. Sarana parabot
(Lampiran 1)*
Dilengkapi dengan sarana
parabot yang tertera
39. Denah laboratorium
IPA (Lampiran 2)**
Sesuai dengan denah
laboratorium IPA yang tertera
Sumber:
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
**Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2013),
h. 11-18.
***Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 31-36.
****Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2013, h. 76.
*****Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA Tahun 2017, h. 20.
Page 111
96
(Lampiran 1)
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium IPA
No Jenis Ras
ioo
Deskrip
si 1 Perabot 1.1 Kursi 1 buah/peserta
didik, ditambah
1 buah/guru
Kuat, stabil, aman, dan
mudah dipindahkan.
1.2 Meja peserta didik 1 buah/7 peserta
didik
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menampung
kegiatan peserta didik secara
berkelompok maksimum 7 orang.
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja
memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung
peralatan dan bahan yang
diperlukan. Tinggi meja
memungkinkan seluruh peserta
didik dapat mengamati percobaan
yang didemonstrasikan.
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyiapkan materi
percobaan.
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menampung semua
alat.
Tertutup dan dapat dikunci. 1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menampung semua
bahan dan tidak mudah berkarat.
Tertutup dan dapat dikunci.
1.7 Bak cuci 1 buah/
2 kelompok,
ditambah
1 buah di ruang
persiapan.
Tersedia air bersih dalam jumlah
memadai.
No Jenis Rasio Deskripsi
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, ketelitian
1 mm.
Page 112
97
2.2 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.
2.3 Timbangan 3 buah/lab Memiliki ketelitian berbeda.
2.4 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
2.5 Rol meter 1 buah/lab Panjang minimum 5 m, ketelitian 1
mm.
2.6 Termometer
100 C
6 buah/lab Ketelitian 0,5 derajat.
2.7 Gelas ukur 6 buah/lab Ketelitian 1 ml.
2.8 Massa logam 3 buah/lab Dari jenis yang berbeda, minimum
massa 20 g.
2.9 Multimeter AC/DC, 10
kilo ohm/volt
6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus, dan
hambatan. Batas minimum ukur arus
100 mA-5 A. Batas minimum ukur
tegangan untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan
untuk AC 0-250 V.
2.10 Batang magnet 6 buah/lab Dilengkapi dengan potongan
berbagai jenis logam.
2.11 Globe 1 buah/lab Memiliki penyangga dan dapat
diputar. Diameter minimum 50 cm.
Dapat memanfaatkan globe yang
terdapat di ruang perpustakaan.
2.12 Model tata surya 1 buah/lab Dapat menunjukkan terjadinya
gerhana. Masing-masing planet
dapat diputar mengelilingi matahari.
2.13 Garpu tala 6 buah/lab Bahan baja, memiliki frekuensi
berbeda dalam rentang audio.
2.14 Bidang miring 1 buah/lab Kemiringan dan kekasaran
permukaan dapat diubah-ubah. 2.15 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.
2.16 Katrol tetap 2 buah/lab
2.17 Katrol bergerak 2 buah/lab
2.18 Balok kayu 3 macam/lab Memiliki massa, luas permukaan,
dan koefisien gesek berbeda.
2.19 Percobaan muai panjang 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan
memberikan data pemuaian
minimum untuk tiga jenis bahan.
Page 113
98
2.20 Percobaan optik 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
sifat bayangan dan memberikan data
tentang keteraturan hubungan antara
jarak benda, jarak bayangan, dan
jarak fokus cermin cekung, cermin
cembung, lensa cekung, dan lensa
cembung.
Masing-masing minimum dengan
tiga nilai jarak fokus.
2.21 Percobaan rangkaian
listrik
1 set/lab Mampu memberikan data hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan.
2.22 Gelas kimia 30 buah/lab Berskala, volume 100 ml.
2.23 Model molekul
sederhana
6 set/lab Minimum dapat menunjukkan atom
hidrogen, oksigen, karbon, belerang,
nitrogen, dan dapat dirangkai
menjadi molekul.
2.24 Pembakar spiritus 6 buah/lab Kaca, dengan sumbu dan tutup.
2.25 Cawan penguapan 6 buah/lab Bahan keramik, permukaan dalam
diglasir.
2.26 Kaki tiga 6 buah/lab Dilengkapi kawat kasa dan
tingginya sesuai tinggi pembakar
spiritus.
2.27 Plat tetes 6 buah/lab Minimum ada 6 lubang.
2.28 Pipet tetes + karet 100 buah/lab Ujung pendek.
2.29 Mikroskop monokuler 6 buah/lab Minimum tiga nilai perbesaran
obyek dan dua nilai perbesaran
okuler.
2.30 Kaca pembesar 6 buah/lab Minimum tiga nilai jarak fokus.
2.31 Poster genetika 1 buah/lab Isi poster jelas terbaca dan
berwarna, ukuran minimum A1.
2.32 Model kerangka manusia 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.
2.33 Model tubuh manusia 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm. Organ
tubuh terlihat dan dapat dilepaskan
dari model. Dapat diamati dengan
mudah oleh seluruh peserta didik.
Page 114
99
2.34 Gambar/model
pencernaan manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.35 Gambar/model sistem
peredaran darah manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.36 Gambar/model sistem
pernafasan manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.37 Gambar/model jantung
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.38 Gambar/model mata
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.39 Gambar/model telinga
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.40 Gambar/model
tenggorokan manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya
jelas terbaca dan berwarna dengan
ukuran minimum A1. Jika berupa
model, maka dapat dibongkar
pasang.
2.41 Petunjuk percobaan 6 buah/ percobaan
No Jenis Rasio Deskripsi
Page 115
100
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta didik
melihatnya dengan jelas.
No Jenis Rasio Deskripsi
4 Media Pendidikan
4.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja peserta didik,
2 buah untuk meja demo,
2 buah untuk di ruang persiapan.
4.2 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab Mudah dioperasikan.
4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya
tidak kadaluarsa termasuk obat P3K
untuk luka bakar dan luka terbuka.
4.4 Tempat sampah 1 buah/lab
4.5 Jam dinding 1 buah/lab
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
Page 116
101
(Lampiran 2)
Denah Laboratorium IPA
A. Desain Ruang Laboratorium
Keterangan:
4) Ruang persiapan
5) Ruang bahan
6) Gudang
7) Station layanan
8) Meja (tersedia bak cuci dan soket-soket listrik)
9) Ruang laboratorium
10) Pintu masuk/keluar
11) Pintu masuk/keluar
Sumber:
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2013), h.
4.
Page 117
102
Keterangan:
A Ruang administrasi dan persiapan alat dan bahan
A1 Meja kepala laboratorium
A2 Meja tempat komputer
A3 Lemari buku
B Ruang penyimpanan alat dan bahan
B1 Meja persiapan alat
B2 Lemari penyimpanan alat dan bahan
C Ruang pelaksanaan praktikum
D Meja tempat tas/buku siswa
E Lemari penyimpanan alat dan bahan
F Meja tempat westafel
G Meja guru instruktur
H Lemari Asam
I Meja praktik siswa
J Papan tulis
K Kotak P3K
L Tempat sampah
1 Pintu masuk
2 Pintu keluar
3 Pintu ruang administrasi
Sumber:
Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA Tahun 2017, Pemanfaatan KIT Materi IPA SMP
Berbasis Kompetensi Dasar Kompetensi 2013 h. 21-22.
Page 118
103
B. Jika desain laboratorium tidak sama dengan gambar, maka lampirkan gambar
desain laboratorium IPA SMP
Page 119
104
2. Administrasi Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator Pernyataan Jawab
Ya Tidak
1. Buku/daftar
inventarisasi seluruh
peralatan
laboratorium*
Tersedia buku/daftar
inventarisasi seluruh peralatan
yang ada di laboratorium, mulai
dari peralatan paling sederhana
hingga peralatan yang paling
penting
2. Buku petunjuk
penggunaan alat**
Tersedia buku petunjuk
penggunaan alat yang lengkap
3. Buku petunjuk
penggunaan bahan**
Tersedia buku petunjuk
penggunaan bahan yang lengkap
4. Buku/kartu persediaan
alat**
Tersedia buku/kartu persediaan
alat yang lengkap
5. Buku/kartu persediaan
bahan**
Tersedia buku/kartu persediaan
bahan yang lengkap
6. Pengaturan alat dan
bahan**
Seluruh alat dan bahan diatur
sesuai dengan kelompoknya
7. Pelabelan** Seluruh bahan diberi label pada
botol zatnya
8. Daftar alat (katalog
alat)**
Tersedia daftar alat (katalog alat)
dengan data yang lengkap
9. Daftar bahan (katalog
bahan)**
Tersedia daftar bahan (katalog
bahan) dengan data yang lengkap
10. Daftar kebutuhan alat
dan bahan baru*
Tersedia daftar alat dan bahan
baru
11. Daftar alat dan bahan
rusak*
Tersedia daftar alat dan bahan
rusak
Page 120
105
12. Pengadaan alat dan
bahan yang rusak**
Mengadakan alat dan bahan
setiap kali ada alat dan bahan
yang rusak
13. Pengadaan alat dan
bahan**
Pengadaan alat dan bahan
dilakukan sendiri berdasarkan
anggaran dari pihak sekolah
14. Keluar masuk alat dan
bahan**
Ada pencatatan untuk alat dan
bahan yang keluar masuk
15. Daftar alat tambahan* Tersedia daftar alat tambahan
16. Daftar alat yang
dipinjam atau
dikembalikan*
Tersedia daftar alat yang
dipinjam atau dikembalikan
17. Kartu riwayat* Tersedia kartu riwayat untuk
setiap alat
18. Surat masuk dan surat
keluar*
Tersedia catatan surat masuk dan
surat keluar
19. Jadwal pemakaian
laboratorium IPA**
Ada jadwal untuk pemakaian
laboratorium IPA
20. Daftar peserta
praktikum*
Tersedia daftar peserta praktikum
di laboratorium IPA, sesuai
jadwal kegiatan praktikum yang
berjalan
21. Buku catatan untuk
siswa**
Tersedia buku catatan untuk
siswa yang
memecahkan/merusakkan alat
atau bahan
22. Daftar pengajar
praktikum*
Tersedia daftar pengajar
praktikum di laboratorium IPA,
sesuai jadwal kegiatan praktikum
yang berjalan
Page 121
106
23. Daftar inventarisasi
bahan Kimia dan non-
Kimia*
Tersedia daftar inventarisasi
bahan Kimia dan non-Kimia
24. Daftar inventarisasi
alat-alat meubelair
(mebel)*
Tersedia daftar inventarisasi alat-
alat meubelair (mebel) seperti
kursi, meja, bangku, lemari, dan
lain-lain.
25. Laboran** Laboratorium IPA memiliki
laboran
26. Teknisi** Laboratorium IPA memiliki
teknisi
27. Pengecekan alat
bahan**
Melakukan pengecekan terhadap
kondisi alat dan bahan sebelum
maupun sesudah melaksanakan
kegiatan praktikum
28. Menyiapkan alat dan
bahan**
Menyiapkan sendiri alat dan
bahan yang akan digunakan
untuk kegiatan praktikum
29. Tata tertib** Tata tertib ditempelkan diruang
laboratorium IPA dan dibacakan
setiap praktikum
30. Sangsi bagi siswa
yang melanggar tata
tertib**
Siswa yang melanggar tata tertib
akan diberikan sangsi
31. Tata tertib pemakaian
laboratorium IPA**
Menyusun tata tertib pemakaian
laboratorium IPA
32. Sistem evaluasi dan
pelaporan*
Adanya sistem evaluasi dan
pelaporan setiap hari dari semua
kegiatan praktikum
Page 122
107
33. Rapat** Sekolah mengadakan rapat guna
membahas pengadaan alat dan
bahan untuk keperluan praktikum
selama satu tahun saat awal tahun
ajaran
Sumber:
*Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 87.
**Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang,
2013, h. 80-83.
Page 123
108
3. Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator Pernyataan Jawab
Ya Tidak
Perencanaan (Planning)
1. Koordinasi dengan
pihak Sekolah**
Mengadakan rapat atau
koordinasi antara pengelola
laboratorium IPA dengan pihak
Sekolah
2. Layanan praktikum* Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan layanan praktikum
misalnya waktu kegiatan
praktikum dan pembimbing
praktikum
3. Kegiatan praktikum* Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan kegiatan praktikum
berkaitan dengan objek
praktikum, waktu praktikum, dan
alasan untuk melakukan
praktikum
4. Praktikum** 75% dari materi yang
membutuhkan praktikum selalu
dipraktekkan
5. Pengadaan peralatan* Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan pengadaan peralatan
yang sesuai spesifikasi alat dan
bahan yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan garansinya
6. Pengadaan kebutuhan
bahan*
Laboratorium IPA mengadakan
perencanaan pengadaan
kebutuhan bahan yang disusun
Page 124
109
berdasar pada karakteristik
kebutuhan, sarana yang ada, dan
ketersediaan ruangan
penyimpanan
7. Optimalisasi sumber
daya*
Laboratorium IPA mengadakan
optimalisasi sumber daya, baik
dari sisi tenaga pengajar,
pembimbing, maupun para siswa
8. Program kerja** Dalam pelaksanaan
penyelenggaraan laboratorium
IPA selalu menyusun program
kerja terlebih dahulu
9. Pencarian sumber-
sumber dana*
Laboratorium IPA mengadakan
pencarian sumber-sumber dana
untuk kemandirian laboratorium
dan maintenance
Pengaturan (Organizing)
10. Secara fisik* Laboratorium IPA mengadakan
pengaturan secara fisik yang
mencakup penempatan peralatan
dan bahan-bahan laboratorium
dengan memperhatikan prinsip
keselamatan, efektivitas dan
efisiensi, serta kemudahan
pengawasan
11. Jadwal kegiatan dan
penyusunan
perangkat*
Laboratorium IPA mengadakan
pengaturan jadwal kegiatan dan
penyusunan perangkat untuk
terlaksananya ketertiban dan
keselamatan bekerja
Page 125
110
Regulating
12. Susunan struktur
organisasi*
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan susunan struktur
organisasi
13. Job description* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan job description
14. Diagram alur* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan diagram alur
15. Penjadwalan* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan penjadwalan
16. Tata tertib* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan tata tertib
17. Prosedur penggunaan
alat*
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan prosedur penggunaan alat
18. Petunjuk praktikum* Laboratorium IPA dilengkapi
dengan petunjuk praktikum
19. Prosedur keselamatan
kerja*
Laboratorium IPA dilengkapi
dengan prosedur keselamatan
kerja
Pencatatan (Administrating)
20. Informasi keadaan
labooratorium IPA*
Dapat memberikan informasi
yang cepat, tepat, dan akurat
mengenai kondisi (keadaan)
laboratorium secara keseluruhan
21. Bahan perencanaan
dan pengembangan*
Dapat digunakan sebagai bahan
perencanaan dan pengembangan,
sehingga bila ada permintaan
atau penambahan alat dapat
ditentukan prioritas dan dapat
mencegah duplikasi
Page 126
111
22. Peningkatan kerja
sama*
Dapat menunjang peningkatan
kerja sama dengan laboratorium
lain, sehingga diketahui di mana
letak kekurangan dan kelebihan
1yang menjadi dasar
pertimbangan kerjasam
23. Pencegahan
kehilangan atau
penyalahgunaan*
Dapat menjadi pencegahan
kehilangan atau penyalahgunaan
(pencatatan di buku khusus)
sehingga dikontrol setiap saat.
24. Membina kegiatan
laboratorium IPA*
Dapat memberikan kegiatan
laboratorium yang lebih baik dan
teratur
Pemeliharaan (Maintenance)
25. Pemeliharaan secara
periodik*
Pengelola laboratorium
melakukan pemeliharaan secara
periodik beberapa hal pokok
seperti seluruh utility ruangan,
listrik, gas, pemadam kebakaran,
detektor, kondisi alat
laboratorium serta aksesorinya
Keselamatan
26.
Bahaya bahan Kimia* Laboratorium IPA dilengkapi
gambar dinding sebagai
pengetahuan dan pemahaman
mengenai bahayanya bahan-
bahan Kimia
27. Petunjuk kegiatan
laboratorium*
Laboratorium IPA memiliki
petunjuk kegiatan praktikum
yang menjelaskan mengenai
Page 127
112
mekanisme kegiatan atau
penggunaan peralatan
laboratorium
28. Pembimbing kegiatan
laboratorium*
Laboratorium IPA memiliki
pembimbing kegiatan
laboratorium yang memadai
29. Pengelola kegiatan
laboratorium*
Pengelola laboratorium IPA
melakukan bimbingan dan
pengawasan yang ketat terhadap
peserta praktikum
30. Pengawas kegiatan
laboratorium*
Pengawasan laboratorium IPA
melakukan pengawasan yang
serius agar tidak terjadi
kecelakaan
31. Peralatan keamanan
dan perlengkapan
pelindung*
Laboratorium IPA tersedia
peralatan keamanan dan
perlengkapan pelindung
32. Petunjuk atau aturan
tidak ditaati*
Peserta praktikum laboratorium
IPA bersedia mengikuti petunjuk
dan aturan yang semestinya
ditaati
33. Tidak berhati-hati* Peserta praktikum laboratorium
IPA sangat berhati-hati dalam
melakukan kegiatan praktikum
34. Peralatan yang tidak
sesuai atau rusak*
Peserta praktikum laboratorium
IPA memeriksa peralatan
sebelum menggunakannya
35 Penggunaan bahan
Kimia*
Penggunaan bahan Kimia dalam
jumlah yang sedikit dan dalam
konsentrasi rendah untuk
Page 128
113
menghindari kemungkinan
kecelakaan
Pendanaan (Funding)
36. Pengaturan
pengeluaran
keuangan*
Laboratorium IPA mengadakan
pengaturan pengeluaran
keuangan berdasarkan kebutuhan
dan skala prioritas
37. Biaya praktikum* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari biaya
praktikum yang dipungut dari
setiap siswa
38. Uang pendaftaran* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari uang
pendaftaran bagi setiap orang
yang ingin belajar atau
melakukan uji coba atau
penelitian
39. Sponsor* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari sponsor
yang memiliki kepentingan
terhadap penelitian yang
diadakan
40. Anggaran khusus* Laboratorium IPA mengadakan
pengumpulan dana dari anggaran
khusus dari lembaga yang
menaunginya
Sumber:
*Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 59-78.
**Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang,
Page 129
114
2013, h. 84-87.
Page 130
115
Lampiran 3
DAFTAR KEBUTUHAN ALAT LABORATORIUM IPA
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007)
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta
didik,
ditambah
1 buah/guru
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan.
1.2 Meja peserta
didik
1 buah/7 peserta
didik
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menampung kegiatan
peserta didik secara berkelompok
maksimum 7 orang.
1.3 Meja
demonstrasi
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja
memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung peralatan
dan bahan yang diperlukan. Tinggi
meja memungkinkan seluruh peserta
didik dapat mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
1.4 Meja
persiapan
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyiapkan materi
percobaan.
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk menampung semua alat.
Tertutup dan dapat dikunci.
Page 131
116
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk menampung semua bahan dan
tidak mudah berkarat.
Tertutup dan dapat dikunci.
1.7 Bak cuci 1 buah/
2 kelompok,
ditambah
1 buah di ruang
persiapan.
Tersedia air bersih dalam jumlah
memadai.
2 Peralatan
Pendidikan
2.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, ketelitian 1
mm.
2.2 Jangka
sorong
6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.
2.3 Timbangan 3 buah/lab Memiliki ketelitian berbeda.
2.4 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
2.5 Rol meter 1 buah/lab Panjang minimum 5 m, ketelitian 1 mm.
2.6 Termometer
100 C
6 buah/lab Ketelitian 0,5 derajat.
2.7 Gelas ukur 6 buah/lab Ketelitian 1 ml.
2.8 Massa logam 3 buah/lab Dari jenis yang berbeda, minimum
massa 20 g.
2.9 Multimeter
AC/DC, 10
kilo ohm/volt
6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus, dan
hambatan. Batas minimum ukur arus
100 mA-5 A. Batas minimum ukur
tegangan untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan untuk
AC 0-250 V.
2.10 Batang
magnet
6 buah/lab Dilengkapi dengan potongan berbagai
jenis logam.
Page 132
117
2.11 Globe 1 buah/lab Memiliki penyangga dan dapat
diputar. Diameter minimum 50 cm.
Dapat memanfaatkan globe yang
terdapat di ruang perpustakaan.
2.12 Model tata
surya
1 buah/lab Dapat menunjukkan terjadinya gerhana.
Masing-masing planet dapat diputar
mengelilingi matahari.
2.13 Garpu tala 6 buah/lab Bahan baja, memiliki frekuensi berbeda
dalam rentang audio.
2.14 Bidang
miring
1 buah/lab Kemiringan dan kekasaran permukaan
dapat diubah-ubah.
2.15 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.
2.16 Katrol tetap 2 buah/lab
2.17 Katrol
bergerak
2 buah/lab
2.18 Balok kayu 3 macam/lab Memiliki massa, luas permukaan, dan
koefisien gesek berbeda.
2.19 Percobaan
muai panjang
1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan
memberikan data pemuaian minimum
untuk tiga jenis bahan.
2.20 Percobaan
optik
1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
sifat bayangan dan memberikan data
tentang keteraturan hubungan antara
jarak benda, jarak bayangan, dan jarak
fokus cermin cekung, cermin cembung,
lensa cekung, dan lensa cembung.
Masing-masing minimum dengan tiga
nilai jarak fokus.
Page 133
118
2.21 Percobaan
rangkaian
listrik
1 set/lab Mampu memberikan data hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan.
2.22 Gelas kimia 30 buah/lab Berskala, volume 100 ml.
2.23 Model
molekul
sederhana
6 set/lab Minimum dapat menunjukkan atom
hidrogen, oksigen, karbon, belerang,
nitrogen, dan dapat dirangkai menjadi
molekul.
2.24 Pembakar
spiritus
6 buah/lab Kaca, dengan sumbu dan tutup.
2.25 Cawan
penguapan
6 buah/lab Bahan keramik, permukaan dalam
diglasir.
2.26 Kaki tiga 6 buah/lab Dilengkapi kawat kasa dan tingginya
sesuai tinggi pembakar spiritus.
2.27 Plat tetes 6 buah/lab Minimum ada 6 lubang.
2.28 Pipet tetes +
karet
100 buah/lab Ujung pendek.
2.29 Mikroskop
monokuler
6 buah/lab Minimum tiga nilai perbesaran obyek
dan dua nilai perbesaran okuler.
2.30 Kaca
pembesar
6 buah/lab Minimum tiga nilai jarak fokus.
2.31 Poster
genetika
1 buah/lab Isi poster jelas terbaca dan berwarna,
ukuran minimum A1.
2.32 Model
kerangka
manusia
1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.
2.33 Model tubuh
manusia
1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm. Organ tubuh
terlihat dan dapat dilepaskan dari model.
Dapat diamati dengan mudah oleh
seluruh peserta didik.
Page 134
119
2.34 Gambar/mode
l pencernaan
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
2.35 Gambar/mode
l sistem
peredaran
darah
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
2.36 Gambar/mode
l sistem
pernafasan
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
2.37 Gambar/mode
l jantung
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
2.38 Gambar/mode
l mata
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
2.39 Gambar/mode
l telinga
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
2.40 Gambar/mode
l tenggorokan
manusia
1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas
terbaca dan berwarna dengan ukuran
minimum A1. Jika berupa model, maka
dapat dibongkar pasang.
Page 135
120
2.41 Petunjuk
percobaan
6 buah/
percobaan
3 Media
Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta didik
melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapa
n
Lain
4.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja peserta didik,
2 buah untuk meja demo,
2 buah untuk di ruang persiapan.
4.2 Alat
pemadam
kebakaran
1 buah/lab Mudah dioperasikan.
4.3 Peralatan
P3K
1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak
kadaluarsa termasuk obat P3K untuk
luka bakar dan luka terbuka.
4.4 Tempat
sampah
1 buah/lab
4.5 Jam dinding 1 buah/lab
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
Page 136
121
Lampiran 4
PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA SMP
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
No. Nama Praktikum Materi Pokok Kelas
1. Pengukuran panjang Objek IPA dan
pengamatannya VII
2. Pengukuran massa Objek IPA dan
pengamatannya VII
3. Pengukuran waktu Objek IPA dan
pengamatannya VII
4. Metode pemisahan Filtrasi
(penyaringan)
Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
5. Metode pemisahan Destilasi
(penyulingan)
Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
6. Metode pemisahan Kromatografi Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
7. Metode pemisahan Sublimasi Klasifikasi materi dan
perubahannya VII
8. Pemuaian panjang zat padat Suhu dan
perubahannya VII
9. Pemuaian panjang zat cair Suhu dan
perubahannya VII
10. Perpindahan kalor: Konduksi Kalor dan
perpindahannya VII
11. Perpindahan kalor: Konveksi Kalor dan
perpindahannya VII
12. Hubungan antara energi Kimia dan
energi Listrik
Energi dalam sistem
kehidupan VII
Page 137
122
13. Fotosintesis (uji ingenhouz) Energi dalam sistem
kehidupan VII
14. Respirasi Energi dalam sistem
kehidupan VII
15. Mempelajari lingkungan Interaksi makhluk
hidup dengan
lingkungannya
VII
16. Mengetahui keadaan ikan pada air
bersih dan air tercemar
Interaksi makhluk
hidup dengan
lingkungannya
VII
17. Memahami pengaruh tanaman terhadap
suhu Bumi
Pemanasan global VII
18. Melakukan percobaan gerak lurus Gerak pada makhluk
hidup dan benda VIII
19. Melakukan percobaan Hukum II
Newton
Gerak pada makhluk
hidup dan benda VIII
20. Membuktikan sekrup adalah salah satu
contoh bidang miring
Rangka, otot, dan
pesawat sederhana VIII
21. Pengamatan struktur morfologi dan
anatomi akar tumbuhan
Struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
serta pemanfaatannya
dalam teknologi
VIII
22. Pengamatan struktur morfologi dan
anatomi batang tumbuhan
Struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
serta pemanfaatannya
dalam teknologi
VIII
23. Struktur jaringan pada daun tumbuhan Struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
serta pemanfaatannya
dalam teknologi
VIII
Page 138
123
24. Tekanan zat cair pada kedalaman
tertentu
Sistem transportasi dan
sistem respirasi VIII
25. Hukum Archimedes Sistem transportasi dan
sistem respirasi VIII
26. Getaran pada bandul Indera pendengaran
dan sistem sonar pada
makhluk hidup
VIII
27. Gelombang Indera pendengaran
dan sistem sonar pada
makhluk hidup
VIII
28. Bunyi Indera pendengaran
dan sistem sonar pada
makhluk hidup
VIII
29. Pembentukan bayangan oleh cermin
datar
Indera penglihatan dan
alat optik VIII
30. Pembentukan bayangan pada mata Indera penglihatan dan
alat optik VIII
31. Gejala listrik statis Kelistrikan dan
teknologi listrik di
lingkungan
IX
32. Interaksi 2 benda bermuatan terhadap
jarak (Hukum Coulomb)
Kelistrikan dan
teknologi listrik di
lingkungan
IX
33. Menyalakan lampu dengan baterai Kelistrikan dan
teknologi listrik di
lingkungan
IX
34. Rangkaian listrik secara seri dan
paralel
Kelistrikan dan
teknologi listrik di
lingkungan
IX
Page 139
124
35. Mengetahui hubungan antara kuat arus,
hambatan dan tegangan listrik pada
suatu rangkaian listrik (Hukum Ohm)
Kelistrikan dan
teknologi listrik di
lingkungan
IX
36. Sifat magnet bahan Kemagnetan dan
pemanfaatannya dalam
produk teknologi
IX
37. Membuat magnet Kemagnetan dan
pemanfaatannya dalam
produk teknologi
IX
38. Membuat tape Bioteknologi pangan IX
39. Peran tanah bagi kehidupan Tanah dan
keberlangsungan
kehidupan
IX
40. Peran tumbuhan dalam mencegah erosi Tanah dan
keberlangsungan
kehidupan
IX
Sumber:
Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Tahun 2017 h. 15-31.
Page 140
125
Lampiran 5
DAFTAR KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN
LABORATORIUM IPA
(Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
PRAKTIKUM KELAS VII
o Melakukan percobaan mengukur besaran panjang, massa, dan waktu
menggunakan alat ukur baku dan tak baku
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Pengukuran panjang Pita ukur (metlin) 1
Meteran gulung 1
Mistar 1
Jangka sorong 1
Pengukuran massa Neraca lengan 1
Neraca pegas 1
Neraca Ohauss 1
Pengukuran waktu Jam 1
Stopwatch 1
o Melakukan percobaan teknik pemisahan campuran
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Metode pemisahan
Filtrasi (penyaringan)
Gelas kimia 1 Air
Pasir
Gula pasir
Sirup
Kertas saring 1 Alkohol
Page 141
126
Metode pemisahan
Destilasi (penyulingan)
Labu erlenmeyer 1 Air
Sumbat gabus 1
Pipa penghubung 1
Pendingin (Kondensor) 1
Termometer 1
Pembakar bunsen 1
Tabung reaksi 1
Batu didih 1
Metode pemisahan
Kromatografi
Pensil 1 Pelarut
Kertas kromatografi 1
Spidol hitam 1
Spidol berwarna 1
Gelas kimia 1
Metode pemisahan
Sublimasi
Sendok 1 Garam
Pinggan penguap 1 Iodin
Corong 1 Api
Jarum 1
Lup (kaca pembesar) 1
Kapas 1
Kertas 1
o Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Pemuaian panjang zat
padat
Alat Musschenbroek 1
Pemanas spirtus 1
Korek api 1
Batang logam 1
Page 142
127
Pemuaian panjang zat
cair
Alat dilatometer (labu
didih)
1 Alkohol
Sumbat karet 1 Air
Pipa kapiler 1 Minyak goreng
Gelas kimia 1 Pewarna
Pemanas spirtus 1
Tripod (kaki tiga) 1
Statif 1
Klem 1
Termometer 1
Perpindahan kalor:
Konduksi
Sendok kayu 1 Mentega
Sendok logam 1 Air
Sendok plastik 1
Paku payung 1
Gelas beker 1
Perpindahan kalor:
Konveksi
Gelas beker 1 Es batu
Air
Pewarna makanan
o Melakukan percobaan perubahan bentuk energi, percobaan fotosintesis, dan
respirasi
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Hubungan antara
energi Kimia dan
energi Listrik
Lampu LED 1 Asam cuka
Kabel listrik 1
Gelas kimia 1
Kawat tembaga 1
Lembaran seng 1
Page 143
128
Fotosintesis (uji
ingenhouz)
Gelas beker 1 Tanaman air
(Hydrilla sp.,
Densa sp.)
Corong kaca 1 Air kolam
Tabung reaksi 1 Larutan NaHCO3
Kawat 1
Cutter 1
Termometer 1
Lampu halogen 1
Respirasi
Respirometer sederhana 1 Jangkrik/ kecoa/
belalang
Kapas 1 Kristal NaOH
(KOH)
Neraca 1 Larutan eosin
Pipet tetes 1 Plastisin/ vaselin
Stopwatch 1
o Melakukan percobaan pertumbuhan populasi terhadap ketersediaan ruang
dan lahan pertanian serta dampaknya bagi lingkungan
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Mempelajari
lingkungan
Botol plastik ukuran 2
liter
1 Pasir
Gunting 1 Kerikil
Mistar 1 Air
Tumbuhan Elodea
dan Hydrilla
Ikan kepala timah
(cere’ guppy)
Makanan ikan
Page 144
129
Mengetahui keadaan
ikan pada air bersih dan
air tercemar
Stoples 4 Air bersih
Stopwatch 1 Air sabun mandi
Air sabun
detergen
Obat nyamuk cair
4 ekor ikan
o Melakukan percobaan pengaruh peningkatan suhu dan CO2 dengan
menggunakan model/ dome efek rumah kaca
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Memahami pengaruh
tanaman terhadap suhu
Bumi
Tabung plastik diameter
20 cm
2 5 buah tanaman
kacang hijau
Termometer 2
Stopwatch 1
PRAKTIKUM KELAS VIII
o Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan
hukum Newton
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Melakukan percobaan
gerak lurus
Mobil mainan 1
Mistar 1
Ticker timer 1
Pita kertas 1
Melakukan percobaan
Hukum II Newton
Beban 1
Katrol 1
Tali 1
Kereta 1
Page 145
130
o Mengidentifikasi mekanisme kerja pesawat sederhana salah satunya adalah
sekrup
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Membuktikan sekrup
adalah salah satu
contoh bidang miring
Kertas (bentuk segitiga
siku-siku)
1
Paku besar 1
o Melakukan percobaan untuk teknologi yang terinspirasi oleh struktur
tumbuhan
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Pengamatan struktur
morfologi dan anatomi
akar tumbuhan
Mikroskop 1 Kecambah kacang
tanah umur 7 hari
Air
Silet 1 Kecambah jagung
umur 7 hari
Nampan 1 Air
Kaca benda 1
Kaca penutup 1
Pipet tetes 1
Pengamatan struktur
morfologi dan anatomi
batang tumbuhan
Mikroskop 1 Batang kacang
tanah
Silet 1 Batang jagung
Nampan 1 Metilen biru
(pewarna biru
pakaian/
makanan)
Page 146
131
Kaca benda 1 Air
Kaca penutup 1
Pipet tetes 1
Kertas usap (kertas tisu) 1
Struktur jaringan pada
daun tumbuhan
Mikroskop 1 Air
Kaca benda 1 Tumbuhan rheo
discolor (daun)
Kaca penutup 1
Silet 1
Pipet tetes 1
Nampan 1
o Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Tekanan zat cair pada
kedalaman tertentu
Gelas kimia 2 Air
Pipa U (selang berbentuk
U)
1 Minyak kelapa
(minyak goreng)
Corong 1
Hukum Archimedes Gelas kimia 1 Air
Neraca pegas 1
Beban (benda logam) 1
o Melakukan percobaan untuk mengukur periode dan frekuensi getaran
bandul ayunan
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Getaran pada bandul Bandul 1
Statif 1
Stopwatch 1
Page 147
132
Tali nilon 15 cm 1
Tali nilon 30 cm 1
Gelombang Tali 3 m 1
Karet gelang 1
Bunyi Gitar 1
Tong 1
Garpu tala 1
o Melakukan percobaan untuk menyelidiki pembentukan bayangan pada
cermin dan lensa
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Pembentukan bayangan
oleh cermin datar
Cermin datar ukuran 30
cmx30 cm
1
Pensil 1
Pulpen 1
Buku 1
Botol kecil 1
Benda lainnya 1
Pembentukan bayangan
pada mata
Penjepit rel 5
Lampu/ lilin dengan
tiang
1
Lensa cembung 1
Pemegang slide 1
Slide panah 1
Layar transparan 1
PRAKTIKUM KELAS IX
o Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksi
(gaya listrik) dua benda bermuatan terhadap jarak
Page 148
133
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Gejala listrik statis Sisir plastik 2
Batang kaca/ gelas kaca 2
Tali/ benang (30 cm) 2
Statif 2
Rambut kering 1
Interaksi 2 benda
bermuatan terhadap
jarak (Hukum
Coulomb)
Mistar 1
Statif 2
Balon (sudah ditiup) 2
Benang 1
Kain wol/ rambut kering 1
o Melakukan percobaan rangkaian listrik, hubungan antara kuat arus,
tegangan dan hambatan, dan mengukur arus listrik rangkaian seri dan
paralel
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Menyalakan lampu
dengan baterai
Kabel 2
Baterai 1
Bola lampu 1
Rangkaian listrik
secara seri dan paralel
Lampu bohlam (12 Watt) 1
Kabel dan penjepit buaya 6
Baterai dengan dudukan 3
Mengetahui hubungan
antara kuat arus,
hambatan dan tegangan
listrik pada suatu
rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
Baterai besar dengan
dudukan (1,5 Volt)
4
Resistor (10 kOhm, 20
kOhm, 30 kOhm, 40
kOhm )
4
Amperemeter 1
Page 149
134
Kabel dan penjepit buaya 5
o Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat-sifat danpembuatan magnet
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Sifat magnet bahan Magnet batang 1 Timah
Benda (pensil, pulpen,
mistar, dll)
1 Garam
Wadah alumunium 1
Sendok stainless 1
Tali 1
Statif 1
Paku besi 1
Paku baja 1
Membuat magnet Magnet batang 1
Baterai besar (1,5 Volt) 1
Kompas 1
Paku kecil 1
Kawat tembaga 1
Paku besar 2
o Melakukan percobaan untuk membuat produk bioteknologi konvensional
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Membuat tape Kompor 1 1 kg bahan yang
mengandung
karbohidrat
(singkong, sukun,
Page 150
135
ketan, atau
lainnya)
Panci 1 Ragi tape
Pisau 1 Daun
pembungkus
Centong/ pengaduk 1
Wadah 1
o Melakukan percobaan tentang peranan tanah bagi kehidupan serta
mengidentifikasi peran organisme
Praktikum Alat Jumlah
Alat
Bahan
Peran tanah bagi
kehidupan
Alat tulis 1 Air (100 ml)
Buku tulis 1 Detergen/ sabun
cair (1 sendok
teh)
Lup (kaca pembesar) 1 Gula pasir (4
sendok teh)
Tali rafia 1 Alkohol 70% (1
sendok makan)
Gelas bekas (240 ml) 1
Spidol/ pensil 1
Tusuk gigi 4
Kertas putih/HVS 1
Peran tumbuhan dalam
mencegah erosi
Botol plastik 4 Tanah
Gunting/ cutter 1 Rumput (tanaman
lainnya)
Gelas ukur 1
Cetok (sekop kecil) 1
Karet 1
Page 151
136
Sumber:
Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Tahun 2017 h. 15-31.
Page 152
137
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI LABORATORIUM IPA
NAMA SEKOLAH : ......................................................
I. Desain Laboratorium IPA
Luas laboratorium IPA : ................. m2
(panjang : ....... m, lebar : ...... m)
Kapasitas laboratorium IPA : .......... siswa
Letak terhadap gedung lain : .......... m
Letak terhadap sumber air : .......... m
Jumlah pintu : .......... buah
Jumlah jendela : .......... buah
Jumlah meja : .......... buah
Jumlah kursi : .......... buah
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang,
2013, h. 110.
Page 153
138
II. Fasilitas Laboratorium IPA
Beri tanda ( √ ) bila ada dan ( - ) bila tidak ada
No. Jenis Rasio Ada Tidak Jumlah Ket.
1. Kursi 1 buah/peserta
didik,
ditambah
1 buah/guru
2. Meja peserta
didik
1 buah/7
peserta didik
3. Meja
demonstrasi
1 buah/lab
4. Meja
persiapan
1 buah/lab
5. Lemari alat 1 buah/lab
6. Lemari bahan 1 buah/lab
7. Bak cuci 1 buah/
2 kelompok,
ditambah
1 buah di
ruang
persiapan
8. Papan tulis 1 buah/lab
9. Kotak kontak 9 buah/lab
10. Alat pemadam
kebakaran
1 buah/lab
11. Peralatan P3K 1 buah/lab
12. Tempat
sampah
1 buah/lab
13. Jam dinding 1 buah/lab
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
Page 154
139
III. Daftar Alat Laboratorium IPA
Beri tanda ( √ ) bila ada dan ( - ) bila tidak ada
No. Jenis Rasio Ada Tidak Jumlah Ket.
1. Mistar 6 buah/lab
2. Jangka sorong 6 buah/lab
3. Timbangan 3 buah/lab
4. Stopwatch 6 buah/lab
5. Rol meter 1 buah/lab
6. Termometer
100 C
6 buah/lab
7. Gelas ukur 6 buah/lab
8. Massa logam 3 buah/lab
9. Multimeter
AC/DC, 10
kilo ohm/volt
6 buah/lab
10. Batang magnet 6 buah/lab
11. Globe 1 buah/lab
12. Model tata
surya
1 buah/lab
13. Garpu tala 6 buah/lab
14. Bidang miring 1 buah/lab
15. Dinamometer 6 buah/lab
16. Katrol tetap 2 buah/lab
17. Katrol
bergerak
2 buah/lab
18. Balok kayu 3 macam/lab
19. Percobaan
muai panjang
1 set/lab
20. Percobaan
optik
1 set/lab
21. Percobaan
rangkaian
1 set/lab
Page 155
140
listrik
22. Gelas kimia 30 buah/lab
23. Model
molekul
sederhana
6 set/lab
24. Pembakar
spiritus
6 buah/lab
25. Cawan
penguapan
6 buah/lab
26. Kaki tiga 6 buah/lab
27. Plat tetes 6 buah/lab
28. Pipet tetes +
karet
100 buah/lab
29. Mikroskop
monokuler
6 buah/lab
30. Kaca
pembesar
6 buah/lab
31. Poster
genetika
1 buah/lab
32. Model
kerangka
manusia
1 buah/lab
33. Model tubuh
manusia
1 buah/lab
34. Gambar/model
pencernaan
manusia
1 buah/lab
35. Gambar/model
sistem
peredaran
darah manusia
1 buah/lab
36. Gambar/model
sistem
1 buah/lab
Page 156
141
pernafasan
manusia
37. Gambar/model
jantung
manusia
1 buah/lab
38. Gambar/model
mata manusia
1 buah/lab
39. Gambar/model
telinga
manusia
1 buah/lab
40. Gambar/model
tenggorokan
manusia
1 buah/lab
41. Petunjuk
percobaan
6 buah/
percobaan
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, h. 25-29.
Page 157
142
IV. Daftar Alat Praktikum Implementasi Kurikulum 2013
Beri tanda ( √ ) bila ada dan ( - ) bila tidak ada
PRAKTIKUM KELAS VII
Praktikum Alat Ada Tidak Jumlah Keterangan
Pengukuran
panjang
Pita ukur
(metlin)
Meteran
gulung
Mistar
Jangka
sorong
Pengukuran
massa
Neraca
lengan
Neraca pegas
Neraca
Ohauss
Pengukuran
waktu
Jam
Stopwatch
Metode
pemisahan
Filtrasi
(penyaringan)
Gelas kimia
Metode
pemisahan
Destilasi
(penyulingan)
Kertas saring
Labu
erlenmeyer
Sumbat
gabus
Pipa
penghubung
Page 158
143
Pendingin
(Kondensor)
Termometer
Pembakar
bunsen
Tabung
reaksi
Batu didih
Metode
pemisahan
Kromatografi
Pensil
Kertas
kromatografi
Spidol hitam
Spidol
berwarna
Gelas kimia
Metode
pemisahan
Sublimasi
Sendok
Pinggan
penguap
Corong
Jarum
Lup (kaca
pembesar)
Kapas
Kertas
Pemuaian
panjang zat
padat
Alat
Musschenbro
ek
Pemanas
spirtus
Korek api
Page 159
144
Batang logam
Pemuaian
panjang zat cair
Alat
dilatometer
(labu didih)
Sumbat karet
Pipa kapiler
Gelas kimia
Pemanas
spirtus
Tripod (kaki
tiga)
Statif
Klem
Termometer
Perpindahan
kalor: Konduksi
Sendok kayu
Sendok
logam
Sendok
plastik
Paku payung
Gelas beker
Perpindahan
kalor: Konveksi
Gelas beker
Hubungan
antara energi
Kimia dan
energi Listrik
Lampu LED
Kabel listrik
Gelas kimia
Kawat
tembaga
Lembaran
seng
Page 160
145
Fotosintesis (uji
ingenhouz)
Gelas beker
Corong kaca
Tabung
reaksi
Kawat
Cutter
Termometer
Lampu
halogen
Respirasi
Respirometer
sederhana
Kapas
Neraca
Pipet tetes
Stopwatch
Mempelajari
lingkungan
Botol plastik
ukuran 2 liter
Gunting
Mistar
Mengetahui
keadaan ikan
pada air bersih
dan air tercemar
Stoples
Stopwatch
Memahami
pengaruh
tanaman
terhadap suhu
Bumi
Tabung
plastik
diameter 20
cm
Termometer
Stopwatch
Page 161
146
PRAKTIKUM KELAS VIII
Praktikum Alat Ada Tidak Jumlah Keterangan
Melakukan
percobaan gerak
lurus
Mobil
mainan
Mistar
Ticker timer
Pita kertas
Melakukan
percobaan
Hukum II
Newton
Beban
Katrol
Tali
Kereta
Membuktikan
sekrup adalah
salah satu
contoh bidang
miring
Kertas
(bentuk
segitiga siku-
siku)
Paku besar
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi akar
tumbuhan
Mikroskop
Silet
Nampan
Kaca benda
Kaca penutup
Pipet tetes
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi batang
tumbuhan
Mikroskop
Silet
Nampan
Kaca benda
Kaca penutup
Pipet tetes
Page 162
147
Kertas usap
(kertas tisu)
Struktur
jaringan pada
daun tumbuhan
Mikroskop
Kaca benda
Kaca penutup
Silet
Pipet tetes
Nampan
Tekanan zat cair
pada kedalaman
tertentu
Gelas kimia
Pipa U
(selang
berbentuk U)
Corong
Hukum
Archimedes
Gelas kimia
Neraca pegas
Beban (benda
logam)
Getaran pada
bandul
Bandul
Statif
Stopwatch
Tali nilon 15
cm
Tali nilon 30
cm
Gelombang Tali 3 m
Karet gelang
Bunyi Gitar
Tong
Garpu tala
Page 163
148
Pembentukan
bayangan oleh
cermin datar
Cermin datar
ukuran 30
cmx30 cm
Pensil
Pulpen
Buku
Botol kecil
Benda
lainnya
Pembentukan
bayangan pada
mata
Penjepit rel
Lampu/ lilin
dengan tiang
Lensa
cembung
Pemegang
slide
Slide panah
Layar
transparan
PRAKTIKUM KELAS IX
Praktikum Alat Ada Tidak Jumlah Keterangan
Gejala listrik
statis
Sisir plastik
Batang kaca/
gelas kaca
Tali/ benang
(30 cm)
Statif
Rambut
kering
Page 164
149
Interaksi 2
benda
bermuatan
terhadap jarak
(Hukum
Coulomb)
Mistar
Statif
Balon (sudah
ditiup)
Benang
Kain wol/
rambut
kering
Menyalakan
lampu dengan
baterai
Kabel
Baterai
Bola lampu
Rangkaian
listrik secara seri
dan paralel
Lampu
bohlam (12
Watt)
Kabel dan
penjepit
buaya
Baterai
dengan
dudukan
Mengetahui
hubungan antara
kuat arus,
hambatan dan
tegangan listrik
pada suatu
rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
Baterai besar
dengan
dudukan (1,5
Volt)
Resistor (10
kOhm, 20
kOhm, 30
kOhm, 40
kOhm )
Amperemeter
Page 165
150
Kabel dan
penjepit
buaya
Sifat magnet
bahan
Magnet
batang
Benda
(pensil,
pulpen,
mistar, dll)
Wadah
alumunium
Sendok
stainless
Tali
Statif
Paku besi
Paku baja
Membuat
magnet
Magnet
batang
Baterai besar
(1,5 Volt)
Kompas
Paku kecil
Kawat
tembaga
Paku besar
Membuat tape Kompor
Panci
Pisau
Page 166
151
Centong/
pengaduk
Wadah
Peran tanah bagi
kehidupan
Alat tulis
Buku tulis
Lup (kaca
pembesar)
Tali rafia
Gelas bekas
(240 ml)
Spidol/ pensil
Tusuk gigi
Kertas
putih/HVS
Peran tumbuhan
dalam mencegah
erosi
Botol plastik
Gunting/
cutter
Gelas ukur
Cetok (sekop
kecil)
Karet
Sumber:
Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Tahun 2017 h. 15-31.
Page 167
152
IV. Daftar Bahan Praktikum Implementasi Kurikulum 2013
Beri tanda ( √ ) bila ada dan ( - ) bila tidak ada
PRAKTIKUM KELAS VII
Praktikum Bahan Ada Tidak Jumlah Keterangan
Metode
pemisahan
Filtrasi
(penyaringan)
Air
Pasir
Gula pasir
Sirup
Metode
pemisahan
Destilasi
(penyulingan)
Alkohol
Air
Metode
pemisahan
Kromatografi
Pelarut
Metode
pemisahan
Sublimasi
Garam
Pemuaian
panjang zat cair
Alkohol
Air
Minyak
goreng
Pewarna
Perpindahan
kalor: Konduksi
Mentega
Air
Perpindahan
kalor: Konveksi
Es batu
Air
Pewarna
makanan
Page 168
153
Hubungan
antara energi
Kimia dan
energi Listrik
Asam cuka
Fotosintesis (uji
ingenhouz)
Tanaman air
(Hydrilla sp.,
Densa sp.)
Air kolam
Larutan
NaHCO3
Respirasi Jangkrik/
kecoa/
belalang
Kristal NaOH
(KOH)
Larutan eosin
Plastisin/
vaselin
Mempelajari
lingkungan
Pasir
Kerikil
Air
Tumbuhan
Elodea dan
Hydrilla
Ikan kepala
timah (cere’
guppy)
Makanan
ikan
Air bersih
Page 169
154
Mengetahui
keadaan ikan
pada air bersih
dan air tercemar
Air sabun
mandi
Air sabun
detergen
Obat nyamuk
cair
4 ekor ikan
Memahami
pengaruh
tanaman
terhadap suhu
Bumi
5 buah
tanaman
kacang hijau
PRAKTIKUM KELAS VIII
Praktikum Bahan Ada Tidak Jumlah Keterangan
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi akar
tumbuhan
Kecambah
kacang tanah
umur 7 hari
Air
Kecambah
jagung umur
7 hari
Air
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi batang
tumbuhan
Batang
kacang tanah
Batang
jagung
Metilen biru
(pewarna biru
Page 170
155
pakaian/
makanan)
Air
Struktur
jaringan pada
daun tumbuhan
Air
Tumbuhan
rheo discolor
(daun)
Tekanan zat cair
pada kedalaman
tertentu
Air
Minyak
kelapa
(minyak
goreng)
Hukum
Archimedes
Air
PRAKTIKUM KELAS IX
Praktikum Bahan Ada Tidak Keterangan
Sifat magnet
bahan
Timah
Garam
Membuat tape 1 kg bahan
yang
mengandung
karbohidrat
(singkong,
sukun, ketan,
atau lainnya)
Ragi tape
Daun
pembungkus
Air (100 ml)
Page 171
156
Peran tanah bagi
kehidupan
Detergen/
sabun cair (1
sendok teh)
Gula pasir (4
sendok teh)
Alkohol 70%
(1 sendok
makan)
Peran tumbuhan
dalam mencegah
erosi
Tanah
Sumber:
Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Tahun 2017 h. 15-31.
Page 172
157
Lampiran 7
KOMPETENSI LABORAN
(Diberikan kepada Kepala Laboran)
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : ......................................................
Nama responden : ......................................................
Guru Bidang studi/jabatan : ......................................................
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI YA TIDAK
1. Kompetensi
Kepribadian
1.1 Menampilkan
diri sebagai
pribadi yang
dewasa,
mantap, dan
berakhlak
mulia
1.1.1 Bertindak secara konsisten
sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan budaya
nasional Indonesia
1.1.2 Berperilaku arif
1.1.3 Berperilaku jujur
1.1.4 Menunjukkan kemandirian
1.1.5 Menunjukkan rasa percaya
diri
1.1.6 Berupaya meningkatkan
kemampuan diri
1.2 Menunjukkan
komitmen
terhadap tugas
1.2.1 Berperilaku disiplin
1.2.2 Beretos kerja yang tinggi
1.2.3 Bertanggung jawab
terhadap tugas
1.2.4 Tekun, teliti, dan hati-hati
dalam melaksanakan tugas
Page 173
158
1.2.5 Kreatif dalam memecahkan
masalah yang berkaitan
dengan tugas profesinya
1.2.6 Berorientasi pada kualitas
2. Kompetensi
Sosial
2.1 Bekerjasama
dalam
pelaksanaan
tugas
2.11 Menyadari kekuatan dan
kelemahan diri
2.1.2 Memiliki wawasan tentang
pihak lain yang dapat diajak
kerja sama
2.1.3 Bekerjasama dengan
berbagai pihak secara efektif
2.2Berkomunikas
i secara lisan
dan tulisan
2.2.1 Berkomunikasi dengan
berbagai pihak secara santun,
empatik, dan efektif
2.2.2 Memanfaatkan berbagai
peralatan TIK untuk
berkomunikasi
JUMLAH
PERSENTASE
KATEGORI
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah.
Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 110.
Page 174
159
Lampiran 8
KOMPETENSI LABORAN
(Diberikan kepada Laboran)
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : ......................................................
Nama responden : ......................................................
Guru Bidang studi/jabatan : ......................................................
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI YA TIDAK
3. Kompetensi
Administratif
3.1
Menginventari
sasi bahan
praktikum
3.1.1 Mencatat bahan
laboratorium
3.1.2 Mencatat penggunaan bahan
laboratorium
3.1.3 Melaporkan penggunaan
bahan laboratorium
3.2 Mencatat
kegiatan
praktikum
3.2.1 Mencatat kehadiran guru
dan peserta didik
3.2.2 Mencatat penggunaan alat
3.2.3 Mencatat penggunaan
penuntun praktikum
3.2.4 Mencatat kerusakan alat
3.2.5 Melaporkan keseluruhan
kegiatan praktikum secara
periodik
4. Kompetensi
Profesional
4.1 Merawat
ruang
laboratorium
4.1.1 Menata ruang laboratorium
4.1.2 Menjaga kebersihan
ruangan laboratorium
Page 175
160
sekolah/madra
sah
4.1.3 Mengamankan ruang
laboratorium
4.2 Mengelola
bahan dan
peralatan
laboratorium
sekolah/madra
sah
4.2.1 Mengklasifikasikan bahan
dan peralatan praktikum
4.2.2 Menata bahan dan peralatan
praktikum
4.2.3 Mengidentifikasi kerusakan
bahan, peralatan, dan fasilitas
laboratorium
4.2.4 Menjaga kebersihan alat
laboratorium
4.2.5 Mengamankan bahan dan
peralatan laboratorium
4.3 Melayani
kegiatan
praktikum
4.3.1 Menyiapkan bahan sesuai
dengan penuntun praktikum
4.3.2 Menyiapkan peralatan
sesuai dengan penuntun
praktikum
4.3.3 Melayani guru dan peserta
didik dalam pelaksanaan
praktikum
4.3.4 Menyiapkan kelengkapan
pendukung praktikum
(lembar kerja, lembar rekam
data, dan lain-lain)
4.4 Menjaga
kesehatan dan
keselamatan
kerja di
laboratorium
4.4.1 Menjaga kesehatan diri dan
lingkungan kerja
4.4.2 Menggunakan peralatan
kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium
Page 176
161
sekolah/madra
sah
4.4.3 Menangani bahan-bahan
berbahaya dan beracun sesuai
dengan prosedur yang
berlaku
4.4.4 Menangani limbah
laboratorium sesuai dengan
prosedur yang berlaku
4.4.5 Memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan
JUMLAH
PERSENTASE
KATEGORI
Sumber:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah.
Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri Se Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 110.
Page 177
162
Lampiran 9
PEDOMAN WAWANCARA
KESIAPAN LABORATORIUM IPA
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : ......................................................
Nama Responden : ......................................................
Guru Bidang Studi/Jabatan : ......................................................
LABORAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan keadaan yang sebenarnya!
1. Apakah Bapak/Ibu merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA
yang dianggap penting dan urgen untuk kegiatan praktikum dan
dikonsultasikan dengan para pemimpin lain (penanggung jawab laboratorium
IPA)?**
2. Apakah Bapak/Ibu menyusun jadwal kegiatan dan tata tertib penggunaan
laboratorium IPA yang berlaku bagi setiap individu (laboran, pengelola, siswa,
atau guru)?**
3. Apakah Bapak/Ibu mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk
kegiatan praktikum atau demonstrasi dari guru mata pelajaran IPA, termasuk
juga alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum?**
4. Apakah Bapak/Ibu membantu guru di dalam laboratorium ketika kegiatan
praktikum dilaksanakan?*
5. Apakah Bapak/Ibu mengatur dengan sebenar-benarnya semua pengeluaran dan
pemasukan penyimpanan alat-alat laboratorium IPA dengan menggunakan
kartu stok (agar mudah dipantau serta sebagai bahan laporan)?**
6. Apakah Bapak/Ibu mendaftar pemakaian alat dan bahan yang habis pakai
setiap selesai kegiatan praktikum, baik alat atau bahan yang masih bisa
dipergunakan lagi, atau yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi (sekali
pakai)?**
Page 178
163
7. Apakah Bapak/Ibu memeriksa ketersediaan bahan-bahan habis pakai dan
mengusulkan pengadaannya atau pembeliannya jika dipandang perlu?*
8. Apakah Bapak/Ibu mengadministrasi alat dan bahan, yaitu mencatat
penerimaan dan pengeluaran alat?*
9. Apakah Bapak/Ibu membuat daftar katalog sesuai dengan jenis alat dan bahan
laboratorium IPA yang ditampilkan di ruangan laboratorium agar semua siswa
dapat mengetahui mengenai peralatan yang dimiliki dan mencatat di buku
khusus agar bisa menjadi bahan evaluasi?**
10. Apakah Bapak/Ibu memeriksa keadaan alat-alat dan memisahkan alat-alat
yang baik dan yang rusak dan melaporkan keadaannya kepada penanggung
jawab laboratorium IPA?*
11. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi dan melakukan pengadministrasian
pemakaian alat dan bahan laboratorium IPA, baik alat yang masih dalam
kondisi baik maupun buruk agar tidak terjadi kesalahan ketika memantau
peralatan laboratorium IPA?**
12. Apakah Bapak/Ibu memelihara alat-alat dan memeriksa jumlah alat-alat dan
bahan?*
13. Apakah Bapak/Ibu memelihara dan memperbaiki peralatan atau perkakas dan
bahan laboratorium IPA yang telah rusak?**
14. Apakah Bapak/Ibu memasang dan membngkar alat-alat yang perlu dibongkar
dan dipasang?*
15. Apakah Bapak/Ibu memperbaiki alat-alat sampai tingkat kesulitan tertentu dan
membuat alat-alat sederhana yang dapat dibuat menggunakan perkakas yang
tersedia di bengkel atau di laboratorium IPA?*
16. Apakah Bapak/Ibu menyiapkan larutan ketika akan digunakan pada kegiatan
praktikum?*
17. Apakah Bapak/Ibu memelihara tumbuhan dan hewan yang perlu dipelihara
untuk keperluan pelajaran biologi?*
18. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi data siswa atau guru yang melakukan
praktikum di laboratorium IPA misalnya jumlah kelompok praktikum, jumlah
peserta, jumlah guru, waktu pelaksanaan dari mulai dan berakhirnya, jenis
Page 179
164
praktikum, atau demonstrasi, jumlah praktikum dalam satu waktu atau satu
pertemuan, jumlah kelompok praktikum sama dan jumlah kelompok yang tidak
sama, jumlah petugas piket, jadwal kerja piket, serta upah untuk petugas
piket?**
19. Apakah Bapak/Ibu menyusun laporan (hal teknis hingga ke persoalan materi
kegiatan) pelaksanaan kegiatan laboratorium IPA setiap sebulan sekali?**
20. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau pemahaman tentang
keselamatan dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya?**
21. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan
Pengukuran panjang
Pengukuran massa
Pengukuran waktu
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan)
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan)
Metode pemisahan Kromatografi
Metode pemisahan Sublimasi
Pemuaian panjang zat padat
Pemuaian panjang zat cair
Perpindahan kalor: Konduksi
Perpindahan kalor: Konveksi
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik
Fotosintesis (uji ingenhouz)
Respirasi
Mempelajari lingkungan
Page 180
165
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan
Melakukan percobaan gerak lurus
Melakukan percobaan Hukum II Newton
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh bidang
miring
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
Struktur jaringan pada daun tumbuhan
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu
Hukum Archimedes
Getaran pada bandul
Gelombang
Bunyi
Pembentukan bayangan oleh cermin datar
Pembentukan bayangan pada mata
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan
Gejala listrik statis
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap jarak (Hukum
Coulomb)
Menyalakan lampu dengan baterai
Rangkaian listrik secara seri dan paralel
Page 181
166
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan dan
tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik (Hukum
Ohm)
Sifat magnet bahan
Membuat magnet
Membuat tape
Peran tanah bagi kehidupan
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi
Sumber:
*Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2013), h. 35-
36.
**Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 132-135.
**Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 72-77.
***Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
***Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Tahun 2017 h. 15-31.
Page 182
167
Lampiran 10
PEDOMAN WAWANCARA
KESIAPAN LABORATORIUM IPA
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : ......................................................
Nama Responden : ......................................................
Guru Bidang Studi/Jabatan : ......................................................
GURU MATA PELAJARAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan keadaan yang sebenarnya!
1. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan laboratorium IPA untuk mendukung
implementasi pelaksanaan kurikulum 2013?*
2. Persiapan apa saja yang dilakukan agar laboratorium IPA dapat mendukung
implementasi pelaksanaan kurikulum 2013?*
3. Selain menggunakan metode praktikum metode apa yang dilakukan guna
mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 untuk materi yang memerlukan
praktikum?*
4. Apakah Bapak/Ibu melakukan berbagai macam kegiatan praktikum di
laboratorium IPA sesuai dengan Lembar Kerja Siswa?**
5. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan alat
dan bahan yang ada?**
6. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan praktikum jauh lebih baik
dilakukan di laboratorium IPA ketimbang di luar laboratorium IPA?**
7. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan laboratorium dilakukan
dengan serius dan penuh dengan perencanaan bukan hanya sekedar
refreshing?**
8. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang penggunaan alat dan bahan
sebelum praktikum dan ketika praktikum?**
9. Apakah Bapak/Ibu memberikan tanggung jawab kepada siswa dalam kegiatan
Page 183
168
praktikum, bukan hanya sekedar mencoba?**
10. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengarahan tentang bagaimana menyimpan
alat dan bahan laboratorium IPA, baik kepada siswa ketika kegiatan sedang
berlangsung atau kepada para petugas yang bertanggung jawab menyimpan
peralatan laboratorium IPA setelah selesai digunakan oleh para siswa?**
11. Apakah Bapak/Ibu yang menguasai teori atau praktik harus memberi
pengarahan tentang perawatan alat dan bahan laboratorium IPA?**
12. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang bagaimana caranya
menangani alat-alat dan bahan-bahan laboratorium IPA?**
13. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau pemahaman tentang
keselamatan dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya?**
14. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan
Pengukuran panjang
Pengukuran massa
Pengukuran waktu
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan)
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan)
Metode pemisahan Kromatografi
Metode pemisahan Sublimasi
Pemuaian panjang zat padat
Pemuaian panjang zat cair
Perpindahan kalor: Konduksi
Perpindahan kalor: Konveksi
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik
Page 184
169
Fotosintesis (uji ingenhouz)
Respirasi
Mempelajari lingkungan
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan
Melakukan percobaan gerak lurus
Melakukan percobaan Hukum II Newton
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh bidang
miring
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
Struktur jaringan pada daun tumbuhan
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu
Hukum Archimedes
Getaran pada bandul
Gelombang
Bunyi
Pembentukan bayangan oleh cermin datar
Pembentukan bayangan pada mata
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan
Gejala listrik statis
Page 185
170
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap jarak (Hukum
Coulomb)
Menyalakan lampu dengan baterai
Rangkaian listrik secara seri dan paralel
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan dan
tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik (Hukum
Ohm)
Sifat magnet bahan
Membuat magnet
Membuat tape
Peran tanah bagi kehidupan
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi
Sumber:
*Kibtiyah Sri Rahayu, “Kesiapan Laboratorium Kimia dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013
di SMA Negeri Se-Kabupaten Jepara”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2015.
**Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 124-132.
**Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer, dan Kimia,
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), cet. 1, h. 72-77.
***Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
***Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Tahun 2017 h. 15-31.
Page 186
171
Lampiran 11
KODE SEKOLAH
Wilayah Nama Sekolah Kode Sekolah
Kecamatan
Tangerang
SMP Negeri 1 Kota Tangerang S-01
SMP Negeri 2 Kota Tangerang S-02
SMP Negeri 4 Kota Tangerang S-03
Page 187
172
Lampiran 12
HASIL KUESIONER PERTANYAAN
KESIAPAN LABORATORIUM IPA
I. Desain Ruang Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator S-01 S-02 S-03
1. Fungsi ruang laboratorium IPA* 1 1 1
2. Luas ruang kerja siswa** 0 1 0
3. Luas minimum ruang laboratorium IPA* 0 1 1
4. Lebar minimum ruang laboratorium IPA* 1 1 0
5. Ruang kosong untuk sirkulasi alat dan siswa** 1 0 1
6. Jarak antar meja kerja siswa** 1 1 0
7. Dinding laboratorium IPA** 1 1 0
8. Jendela laboratorium IPA* 1 1 1
9. Air bersih* 1 0 0
10. Bentuk ruang laboratorium IPA** 1 0 0
11. Desain ruang ketika praktikum** 1 0 1
12. Letak meja demonstrasi** 0 1 1
13. Desain lantai laboratorium IPA** 1 1 1
14. Penataan alat dan bahan yang diletakkan di
dinding**
1 0 0
15. Penataan alat dan bahan yang diletakkan di
lantai**
0 0 0
16. Desain jendela laboratorium IPA** 1 1 1
17. Pintu laboratorium IPA** 0 0 0
18. Ventilasi (sistem pertukaran udara)** 1 0 0
19. Saluran listrik, gas dan air** 1 0 0
20. Alat pemadam kebakaran** 1 1 0
Page 188
173
21. Kotak PPPK (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan)**
1 1 0
22. Arah mata angin*** 1 1 1
23. Letak laboratorium IPA dengan sumber air*** 1 1 1
24. Letak laboratorium IPA dengan saluran
pembuangan***
1 0 1
25. Letak laboratorium IPA dengan gedung lain*** 0 0 1
26. Mudah dikontrol pengelola/pengawas*** 1 1 1
27. Ruang kerja dan persiapan guru** 1 0 1
28. Ruang tempat penyimpanan alat dan bahan** 0 0 1
29. Pengelompokan alat dan bahan biologi** 1 0 1
30. Pengelompokan alat dan bahan fisika** 0 1 1
31. Pengelompokan alat dan bahan kimia** 1 0 1
32. Ruang perpustakaan dan ruang komputer** 0 0 0
33. Ruang bengkel dan teknisi** 0 1 1
34. Ruang tempat menyimpan tas dan barang-barang
siswa**
0 0 0
35 Ruang timbang**** 0 0 0
36. Ruang gudang**** 1 0 0
37. Ruang gelap***** 0 0 0
38. Sarana parabot (Lampiran 1)* 1 1 1
39. Denah laboratorium IPA (Lampiran 2)** 0 0 0
𝚺 25 18 20
% 64 46 51
Ket. C KS KS
II. Administrasi Laboratorium IPA
No. Sub-Indikator S-01 S-02 S-03
1. Buku/daftar inventarisasi seluruh peralatan
laboratorium*
1 0 0
Page 189
174
2. Buku petunjuk penggunaan alat** 1 1 0
3. Buku petunjuk penggunaan bahan** 1 1 0
4. Buku/kartu persediaan alat** 1 0 0
5. Buku/kartu persediaan bahan** 1 0 0
6. Pengaturan alat dan bahan** 1 0 1
7. Pelabelan** 1 0 0
8. Daftar alat (katalog alat)** 1 0 0
9. Daftar bahan (katalog bahan)** 1 0 0
10. Daftar kebutuhan alat dan bahan baru* 1 0 0
11. Daftar alat dan bahan rusak* 1 0 0
12. Pengadaan alat dan bahan yang rusak** 0 1 0
13. Pengadaan alat dan bahan** 1 1 0
14. Keluar masuk alat dan bahan** 1 0 0
15. Daftar alat tambahan* 1 0 0
16. Daftar alat yang dipinjam atau dikembalikan* 1 1 0
17. Kartu riwayat* 1 0 0
18. Surat masuk dan surat keluar* 1 0 0
19. Jadwal pemakaian laboratorium IPA** 1 0 0
20. Daftar peserta praktikum* 1 1 0
21. Buku catatan untuk siswa** 1 1 0
22. Daftar pengajar praktikum* 1 1 0
23. Daftar inventarisasi bahan Kimia dan non-Kimia* 1 0 0
24. Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (mebel)* 1 0 0
25. Laboran** 1 0 0
26. Teknisi** 0 0 0
27. Pengecekan alat bahan** 1 1 0
28. Menyiapkan alat dan bahan** 0 0 1
29. Tata tertib** 1 1 0
30. Sangsi bagi siswa yang melanggar tata tertib** 1 1 1
31. Tata tertib pemakaian laboratorium IPA** 1 0 0
Page 190
175
32. Sistem evaluasi dan pelaporan* 1 0 0
33. Rapat** 1 1 0
𝚺 30 12 3
% 91 36 9
Ket. SS KS KS
III. Pengelolaan Penyelenggaraan Labotratorium IPA
No. Sub-Indikator S-01 S-02 S-03
1. Koordinasi dengan pihak Sekolah** 1 1 0
2. Layanan praktikum* 1 0 0
3. Kegiatan praktikum* 1 1 0
4. Praktikum** 0 0 0
5. Pengadaan peralatan* 1 1 0
6. Pengadaan kebutuhan bahan* 1 1 0
7. Optimalisasi sumber daya* 1 0 0
8. Program kerja** 1 0 0
9. Pencarian sumber-sumber dana* 0 0 0
Pengaturan (Organizing)
10. Secara fisik* 1 1 0
11. Jadwal kegiatan dan penyusunan perangkat* 1 0 0
Regulating
12. Susunan struktur organisasi* 1 0 1
13. Job description* 1 0 1
14. Diagram alur* 0 0 1
15. Penjadwalan* 1 0 1
16. Tata tertib* 1 0 1
17. Prosedur penggunaan alat* 1 1 0
18. Petunjuk praktikum* 1 1 0
19. Prosedur keselamatan kerja* 1 1 0
Pencatatan (Administrating)
Page 191
176
20. Informasi keadaan labooratorium IPA* 1 0 0
21. Bahan perencanaan dan pengembangan* 1 0 0
22. Peningkatan kerja sama* 1 0 0
23. Pencegahan kehilangan atau penyalahgunaan* 1 0 0
24. Membina kegiatan laboratorium IPA* 1 1 0
Pemeliharaan (Maintenance)
25. Pemeliharaan secara periodik* 1 1 0
Keselamatan
26. Bahaya bahan Kimia* 1 0 0
27. Petunjuk kegiatan laboratorium* 1 0 0
28. Pembimbing kegiatan laboratorium* 1 1 0
29. Pengelola kegiatan laboratorium* 1 0 0
30. Pengawas kegiatan laboratorium* 1 1 1
31. Peralatan keamanan dan perlengkapan pelindung* 1 0 0
32. Petunjuk atau aturan tidak ditaati* 1 1 1
33. Tidak berhati-hati* 1 1 1
34. Peralatan yang tidak sesuai atau rusak* 1 1 1
35. Penggunaan bahan Kimia* 1 1 1
Pendanaan (Funding)
36. Pengaturan pengeluaran keuangan* 1 0 0
37. Biaya praktikum* 0 0 0
38. Uang pendaftaran* 0 0 0
39. Sponsor* 0 0 0
40. Anggaran khusus* 1 0 0
𝚺 34 16 10
% 85 40 25
Ket. S KS KS
Page 192
177
Lampiran 13
HASIL OBSERVASI LABORATORIUM IPA
I. Desain Laboratorium IPA
No. Uraian S-01 S-02 S-03
1. Luas lab. IPA (m2) 120 48 80
2. Kapasitas lab. IPA (siswa) 40 36 36
3. Letak terhadap gedung lain (m) 1 1 5
4. Letak terhadap sumber air (m) 5 1 2
5. Jumlah pintu 3 1 3
6. Jumlah jendela 30 7 10
7. Jumlah meja 20 10 12
8. Jumlah kursi 88 37 37
Page 193
178
II. Fasilitas Laboratorium IPA
No. Uraian S-01 S-02 S-03
1. Kursi 88 37 37
2. Meja peserta didik 15 8 8
3. Meja demonstrasi 2 0 1
4. Meja persiapan 1 1 1
5. Lemari alat 7 2 9
6. Lemari bahan 0 1 2
7. Bak cuci 4 0 1
8. Papan tulis 2 2 1
9. Kotak kontak 3 8 9
10. Alat pemadam kebakaran 3 1 0
11. Peralatan P3K 2 1 0
12. Tempat sampah 1 1 1
13. Jam dinding 2 0 1
Page 194
179
III. Daftar Alat Laboratorium IPA
No. Uraian S-01 S-02 S-03
1. Mistar 1 1 1
2. Jangka sorong 1 1 1
3. Timbangan 1 1 1
4. Stopwatch 1 1 1
5. Rol meter 1 0 1
6. Termometer
100 C 1 1 1
7. Gelas ukur 1 1 1
8. Massa logam 1 1 1
9. Multimeter AC/DC, 10 kilo ohm/volt 1 1 1
10. Batang magnet 1 1 1
11. Globe 1 0 0
12. Model tata surya 0 0 1
13. Garpu tala 1 1 1
14. Bidang miring 1 1 1
15. Dinamometer 1 1 1
16. Katrol tetap 1 1 1
17. Katrol bergerak 1 1 1
18. Balok kayu 1 0 1
19. Percobaan muai panjang 1 1 1
20. Percobaan optik 1 1 0
21. Percobaan rangkaian listrik 1 1 1
22. Gelas kimia 1 1 1
23. Model molekul sederhana 1 0 1
24. Pembakar spiritus 1 1 1
25. Cawan penguapan 1 1 1
26. Kaki tiga 1 1 1
27. Plat tetes 1 1 1
Page 195
180
28. Pipet tetes + karet 1 0 1
29. Mikroskop monokuler 1 1 1
30. Kaca pembesar 1 1 1
31. Poster genetika 1 1 0
32. Model kerangka manusia 1 1 1
33. Model tubuh manusia 1 1 1
34. Gambar/model pencernaan manusia 1 1 1
35. Gambar/model sistem peredaran darah
manusia 1 1 1
36. Gambar/model sistem pernafasan
manusia 1 1 1
37. Gambar/model jantung manusia 1 1 1
38. Gambar/model mata manusia 0 1 1
39. Gambar/model telinga manusia 1 1 1
40. Gambar/model tenggorokan manusia 0 0 1
41. Petunjuk percobaan 1 1 0
𝚺 38 35 37
% 93 85 90
Ket. SS S SS
Page 196
181
IV. Daftar Alat Praktikum Implementasi Kurikulum 2013
PRAKTIKUM KELAS VII
Praktikum Alat (75 Alat) S-01 S-02 S-03
Pengukuran
panjang
Pita ukur (metlin) 1 0 1
Meteran gulung 1 0 1
Mistar 1 1 1
Jangka sorong 1 1 1
Pengukuran
massa
Neraca lengan 1 1 1
Neraca pegas 1 1 1
Neraca Ohauss 1 1 1
Pengukuran
waktu
Jam 1 1 1
Stopwatch 1 1 1
Metode
pemisahan
Filtrasi
(penyaringan)
Gelas kimia
1 1 1
Metode
pemisahan
Destilasi
(penyulingan)
Kertas saring 1 1 0
Labu erlenmeyer 0 0 0
Sumbat gabus 0 1 0
Pipa penghubung 0 0 0
Pendingin (Kondensor) 0 0 0
Termometer 1 1 1
Pembakar bunsen 1 1 1
Tabung reaksi 0 0 0
Batu didih 1 0 1
Metode
pemisahan
Kromatografi
Pensil 1 1 1
Kertas kromatografi 1 0 0
Spidol hitam 1 1 1
Spidol berwarna 1 1 1
Page 197
182
Gelas kimia 1 1 1
Metode
pemisahan
Sublimasi
Sendok 1 1 1
Pinggan penguap 1 0 0
Corong 1 0 0
Jarum 1 1 1
Lup (kaca pembesar) 1 1 1
Kapas 1 1 1
Kertas 1 1 1
Pemuaian
panjang zat padat
Alat Musschenbroek 1 1 0
Pemanas spirtus 1 1 1
Korek api 1 1 1
Batang logam 1 1 1
Pemuaian
panjang zat cair
Alat dilatometer (labu didih) 1 1 0
Sumbat karet 1 1 1
Pipa kapiler 1 1 0
Gelas kimia 1 1 1
Pemanas spirtus 1 1 1
Tripod (kaki tiga) 1 1 1
Statif 1 1 1
Klem 1 1 1
Termometer 1 1 1
Perpindahan
kalor: Konduksi
Sendok kayu 1 1 1
Sendok logam 1 1 1
Sendok plastik 1 1 1
Paku payung 1 1 1
Gelas beker 1 1 1
Perpindahan
kalor: Konveksi
Gelas beker 1 1 1
Lampu LED 1 1 1
Kabel listrik 1 1 1
Page 198
183
Hubungan antara
energi Kimia dan
energi Listrik
Gelas kimia 1 1 1
Kawat tembaga 1 1 1
Lembaran seng 1 1 1
Fotosintesis (uji
ingenhouz)
Gelas beker 1 1 1
Corong kaca 1 0 0
Tabung reaksi 1 0 0
Kawat 1 1 1
Cutter 1 1 1
Termometer 1 1 1
Lampu halogen 1 0 1
Respirasi
Respirometer sederhana 1 0 0
Kapas 1 1 1
Neraca 1 1 1
Pipet tetes 1 1 1
Stopwatch 1 1 1
Mempelajari
lingkungan
Botol plastik ukuran 2 liter 1 1 1
Gunting 1 1 1
Mistar 1 1 1
Mengetahui
keadaan ikan
pada air bersih
dan air tercemar
Stoples 1 1 1
Stopwatch
1 1 1
Memahami
pengaruh
tanaman terhadap
suhu Bumi
Tabung plastik diameter 20
cm 1 1 1
Termometer 1 1 1
Stopwatch 1 1 1
𝚺 70 61 60
% 93 81 80
Ket. SS S S
Page 199
184
PRAKTIKUM KELAS VIII
Praktikum Alat (57 Alat) S-01 S-02 S-03
Melakukan
percobaan gerak
lurus
Mobil mainan 1 0 0
Mistar 1 1 1
Ticker timer 1 1 0
Pita kertas 1 1 0
Melakukan
percobaan
Hukum II
Newton
Beban 1 1 1
Katrol 1 1 1
Tali 1 1 1
Kereta 1 1 0
Membuktikan
sekrup adalah
salah satu
contoh bidang
miring
Kertas (bentuk segitiga siku-
siku) 1 1 1
Paku besar
1 1 1
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatmi akar
tumbuhan
Mikroskop 1 1 1
Silet 1 1 1
Nampan 1 1 1
Kaca benda 1 1 1
Kaca penutup 1 1 1
Pipet tetes 0 1 0
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi batang
tumbuhan
Mikroskop 1 1 1
Silet 1 1 1
Nampan 1 1 1
Kaca benda 1 1 1
Kaca penutup 1 1 1
Pipet tetes 0 1 0
Kertas usap (kertas tisu) 1 1 1
Mikroskop 1 1 1
Kaca benda 1 1 1
Page 200
185
Struktur
jaringan pada
daun tumbuhan
Kaca penutup 1 1 1
Silet 1 1 1
Pipet tetes 0 1 0
Nampan 1 1 1
Tekanan zat cair
pada kedalaman
tertentu
Gelas kimia 1 1 1
Pipa U (selang berbentuk U) 1 1 0
Corong 1 0 0
Hukum
Archimedes
Gelas kimia 1 1 1
Neraca pegas 1 1 1
Beban (benda logam) 1 1 1
Getaran pada
bandul
Bandul 1 1 0
Statif 1 1 1
Stopwatch 1 1 1
Tali nilon 15 cm 1 1 1
Tali nilon 30 cm 1 1 1
Gelombang Tali 3 m 1 1 1
Karet gelang 1 1 1
Bunyi Gitar 1 0 0
Tong 1 0 0
Garpu tala 1 1 1
Pembentukan
bayangan oleh
cermin datar
Cermin datar ukuran 30 cmx30
cm 1 1 1
Pensil 1 1 1
Pulpen 1 1 1
Buku 1 1 1
Botol kecil 1 1 1
Benda lainnya 1 1 1
Pembentukan
bayangan pada
mata
Penjepit rel 1 1 1
Lampu/ lilin dengan tiang 1 1 1
Lensa cembung 1 1 1
Page 201
186
Pemegang slide 1 1 1
Slide panah 1 1 1
Layar transparan 1 1 1
𝚺 54 53 45
% 95 93 79
Ket. SS SS S
PRAKTIKUM KELAS IX
Praktikum Alat (52 Alat) S-01 S-02 S-03
Gejala listrik
statis
Sisir plastik 1 1 1
Batang kaca/ gelas kaca 1 1 1
Tali/ benang (30 cm) 1 1 1
Statif 1 1 1
Rambut kering 1 1 1
Interaksi 2
benda
bermuatan
terhadap jarak
(Hukum
Coulomb)
Mistar 1 1 1
Statif 1 1 1
Balon (sudah ditiup) 1 1 1
Benang 1 1 1
Kain wol/ rambut kering 1 1 1
Menyalakan
lampu dengan
baterai
Kabel 1 1 1
Baterai 1 1 1
Bola lampu 1 1 1
Rangkaian
listrik secara seri
dan paralel
Lampu bohlam (12 Watt) 1 1 1
Kabel dan penjepit buaya 1 1 1
Baterai dengan dudukan 1 1 1
Mengetahui
hubungan antara
kuat arus,
hambatan dan
Baterai besar dengan dudukan
(1,5 Volt) 1 1 1
Resistor (10 kOhm, 20 kOhm,
30 kOhm, 40 kOhm ) 1 1 1
Page 202
187
tegangan listrik
pada suatu
rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
Amperemeter 1 1 1
Kabel dan penjepit buaya2
1 1 1
Sifat magnet
bahan
Magnet batang 1 1 1
Benda (pensil, pulpen, mistar,
dll) 1 1 1
Wadah alumunium 1 1 1
Sendok stainless 1 1 1
Tali 1 1 1
Statif 1 1 1
Paku besi 1 1 1
Paku baja 1 1 1
Membuat
magnet
Magnet batang 1 1 1
Baterai besar (1,5 Volt) 1 1 1
Kompas 1 1 1
Paku kecil 1 1 1
Kawat tembaga 1 1 1
Paku besar 1 1 1
Membuat tape Kompor 1 1 1
Panci 1 1 1
Pisau 1 1 1
Centong/ pengaduk 1 1 1
Wadah 1 1 1
Peran tanah bagi
kehidupan
Alat tulis 1 1 1
Buku tulis 1 1 1
Lup (kaca pembesar) 1 1 1
Tali rafia 1 1 1
Gelas bekas (240 ml) 1 1 1
Spidol/ pensil 1 1 1
Page 203
188
Tusuk gigi 1 1 1
Kertas putih/HVS 1 1 1
Peran tumbuhan
dalam mencegah
erosi
Botol plastik 1 1 1
Gunting/ cutter 1 1 1
Gelas ukur 1 1 1
Cetok (sekop kecil) 1 1 1
Karet 1 1 1
𝚺 52 52 52
% 100 100 100
Ket. SS SS SS
Page 204
189
V. Daftar Bahan Praktikum Implementasi Kurikulum 2013
PRAKTIKUM KELAS VII
Praktikum Bahan (37 Bahan) S-01 S-02 S-03
Metode
pemisahan
Filtrasi
(penyaringan)
Air 1 1 1
Pasir 1 1 1
Gula pasir 1 1 1
Sirup 1 1 1
Metode
pemisahan
Destilasi
(penyulingan)
Alkohol 0 1 1
Air
1 1 1
Metode
pemisahan
Kromatografi
Pelarut
1 1 1
Metode
pemisahan
Sublimasi
Garam
1 1 1
Pemuaian
panjang zat cair
Alkohol 1 1 1
Air 1 1 1
Minyak goreng 1 1 1
Pewarna 1 1 1
Perpindahan
kalor: Konduksi
Mentega 1 1 1
Air 1 1 1
Perpindahan
kalor: Konveksi
Es batu 1 1 1
Air 1 1 1
Pewarna makanan 1 1 1
Hubungan
antara energi
Asam cuka 1 1 1
Page 205
190
Kimia dan
energi Listrik
Fotosintesis (uji
ingenhouz)
Tanaman air (Hydrilla sp.,
Densa sp.) 1 1 1
Air kolam 1 1 1
Larutan NaHCO3 1 0 0
Respirasi Jangkrik/ kecoa/ belalang 1 1 1
Kristal NaOH (KOH) 1 0 0
Larutan eosin 1 0 0
Plastisin/ vaselin 1 1 0
Mempelajari
lingkungan
Pasir 1 1 1
Kerikil 1 1 1
Air 1 1 1
Tumbuhan Elodea dan
Hydrilla 1 1 1
Ikan kepala timah (cere’
guppy) 1 1 1
Makanan ikan 1 1 1
Mengetahui
keadaan ikan
pada air bersih
dan air tercemar
Air bersih 1 1 1
Air sabun mandi 1 1 1
Air sabun detergen 1 1 1
Obat nyamuk cair 1 1 1
4 ekor ikan 1 1 1
Memahami
pengaruh
tanaman
terhadap suhu
Bumi
5 buah tanaman kacang hijau
1 1 1
𝚺 36 34 33
% 97 92 89
Page 206
191
Ket. SS SS SS
PRAKTIKUM KELAS VIII
Praktikum Bahan (12 Bahan) S-01 S-02 S-03
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi akar
tumbuhan
Kecambah kacang tanah umur
7 hari
Air
1 1 1
Kecambah jagung umur 7 hari 1 1 1
Air 1 1 1
Pengamatan
struktur
morfologi dan
anatomi batang
tumbuhan
Batang kacang tanah 1 1 1
Batang jagung 1 1 1
Metilen biru (pewarna biru
pakaian/ makanan) 1 0 1
Air 1 1 1
Struktur
jaringan pada
daun tumbuhan
Air 1 1 1
Tumbuhan rheo discolor
(daun) 1 1 1
Tekanan zat cair
pada kedalaman
tertentu
Air 1 1 1
Minyak kelapa (minyak
goreng) 1 1 1
Hukum
Archimedes
Air 1 1 1
𝚺 12 11 12
% 100 92 100
Ket. SS SS SS
PRAKTIKUM KELAS IX
Praktikum Bahan (10 Bahan) S-01 S-02 S-03
Sifat magnet
bahan
Timah 1 0 0
Garam 1 1 1
Page 207
192
Membuat tape 1 kg bahan yang mengandung
karbohidrat 1 1 1
Ragi tape 1 1 1
Daun pembungkus 1 1 1
Peran tanah bagi
kehidupan
Air (100 ml) 1 1 1
Detergen/ sabun cair (1 sendok
teh) 1 1 1
Gula pasir (4 sendok teh) 1 1 1
Alkohol 70% (1 sendok
makan) 1 1 1
Peran tumbuhan
dalam mencegah
erosi
Tanah
1 1 1
𝚺 10 9 9
% 100 90 90
Ket. SS SS SS
Page 208
193
Lampiran 14
REKAPITULASI KESIMPULAN AKHIR KESIAPAN
LABORATORIUM IPA TINGKAT SMP NEGERI
DI KECAMATAN TANGERANG
Indikator Kode Sekolah
S-01 S-02 S-03
Desain Ruang Lab. IPA 64% 46% 51%
Administrasi Lab. IPA 91% 36% 9%
Pengelolaan Penyelenggaraan Lab. IPA 85% 40% 25%
Ketersediaan Alat 95% 88% 88%
Ketersediaan Bahan 99% 91% 93%
Rata-Rata 87% 60% 53%
Kategori SS C K
Page 209
194
Lampiran 15
HASIL KOMPETENSI LABORAN
(Diberikan kepada Kepala Laboran)
SUB-KOMPETENSI S-01 S-02 S-03
1.1.1 Bertindak secara konsisten sesuai dengan
norma agama, hukum, sosial, dan budaya
nasional Indonesia
1 1 1
1.1.2 Berperilaku arif 1 1 1
1.1.3 Berperilaku jujur 1 1 1
1.1.4 Menunjukkan kemandirian 1 1 1
1.1.5 Menunjukkan rasa percaya diri 1 1 1
1.1.6 Berupaya meningkatkan kemampuan diri 1 1 1
1.2.1 Berperilaku disiplin 1 1 1
1.2.2 Beretos kerja yang tinggi 1 1 1
1.2.3 Bertanggung jawab terhadap tugas 1 1 1
1.2.4 Tekun, teliti, dan hati-hati dalam
melaksanakan tugas 1 1 1
1.2.5 Kreatif dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan tugas profesinya 1 1 1
1.2.6 Berorientasi pada kualitas 1 1 1
2.11 Menyadari kekuatan dan kelemahan diri 1 1 1
2.1.2 Memiliki wawasan tentang pihak lain yang
dapat diajak kerja sama 1 1 1
2.1.3 Bekerjasama dengan berbagai pihak secara
efektif 1 0 1
2.2.1 Berkomunikasi dengan berbagai pihak
secara santun, empatik, dan efektif 1 1 1
Page 210
195
2.2.2 Memanfaatkan berbagai peralatan TIK
untuk berkomunikasi 1 1 1
𝚺 17 16 17
% 100 94 100
Ket. SS SS SS
Page 211
196
Lampiran 16
HASIL KOMPETENSI LABORAN
(Diberikan kepada Laboran)
SUB-KOMPETENSI S-01 S-02 S-03
3.1.1 Mencatat bahan laboratorium 1 0 1
3.1.2 Mencatat penggunaan bahan laboratorium 1 0 1
3.1.3 Melaporkan penggunaan bahan laboratorium 1 0 1
3.2.1 Mencatat kehadiran guru dan peserta didik 1 1 1
3.2.2 Mencatat penggunaan alat 1 0 1
3.2.3 Mencatat penggunaan penuntun praktikum 1 0 1
3.2.4 Mencatat kerusakan alat 1 0 1
3.2.5 Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum
secara periodik 1 0 1
4.1.1 Menata ruang laboratorium 1 1 1
4.1.2 Menjaga kebersihan ruangan laboratorium 1 1 1
4.1.3 Mengamankan ruang laboratorium 1 1 1
4.2.1 Mengklasifikasikan bahan dan peralatan
praktikum 1 0 1
4.2.2 Menata bahan dan peralatan praktikum 1 1 1
4.2.3 Mengidentifikasi kerusakan bahan,
peralatan, dan fasilitas laboratorium 1 0 1
4.2.4 Menjaga kebersihan alat laboratorium 1 1 1
4.2.5 Mengamankan bahan dan peralatan
laboratorium 1 1 1
4.3.1 Menyiapkan bahan sesuai dengan penuntun
praktikum 1 1 1
4.3.2 Menyiapkan peralatan sesuai dengan
penuntun praktikum 1 1 1
Page 212
197
4.3.3 Melayani guru dan peserta didik dalam
pelaksanaan praktikum 1 1 1
4.3.4 Menyiapkan kelengkapan pendukung
praktikum (lembar kerja, lembar rekam data,
dan lain-lain)
1 1 1
4.4.1 Menjaga kesehatan diri dan lingkungan
kerja 1 1 1
4.4.2 Menggunakan peralatan kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium 1 1 1
4.4.3 Menangani bahan-bahan berbahaya dan
beracun sesuai dengan prosedur yang berlaku 1 1 0
4.4.4 Menangani limbah laboratorium sesuai
dengan prosedur yang berlaku 1 1 0
4.4.5 Memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan 1 1 1
𝚺 25 16 23
% 100 64 92
Ket. SS C SS
Page 213
198
Lampiran 17
HASIL WAWANCARA KESIAPAN LABORATORIUM IPA
(Kepada Laboran)
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : SMPN 1 KOTA TANGERANG
Nama Responden : Rahma Utami, S.Pd
Guru Bidang Studi/Jabatan : Laboran
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu merencanakan pengadaan alat dan
bahan laboratorium IPA yang dianggap penting dan
urgen untuk kegiatan praktikum dan dikonsultasikan
dengan para pemimpin lain (penanggung jawab
laboratorium IPA)?**
Ya
2. Apakah Bapak/Ibu menyusun jadwal kegiatan dan tata
tertib penggunaan laboratorium IPA yang berlaku bagi
setiap individu (laboran, pengelola, siswa, atau
guru)?**
Ya
3. Apakah Bapak/Ibu mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk kegiatan praktikum atau demonstrasi
dari guru mata pelajaran IPA, termasuk juga alat dan
bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum?**
Ya
4. Apakah Bapak/Ibu membantu guru di dalam
laboratorium ketika kegiatan praktikum
dilaksanakan?*
Ya
5. Apakah Bapak/Ibu mengatur dengan sebenar-benarnya
semua pengeluaran dan pemasukan penyimpanan alat-
alat laboratorium IPA dengan menggunakan kartu stok
Ya, tetapi belum
ada kartu stok
Page 214
199
(agar mudah dipantau serta sebagai bahan laporan)?**
6. Apakah Bapak/Ibu mendaftar pemakaian alat dan
bahan yang habis pakai setiap selesai kegiatan
praktikum, baik alat atau bahan yang masih bisa
dipergunakan lagi, atau yang sudah tidak bisa
dipergunakan lagi (sekali pakai)?**
Ya
7. Apakah Bapak/Ibu memeriksa ketersediaan bahan-
bahan habis pakai dan mengusulkan pengadaannya atau
pembeliannya jika dipandang perlu?*
Ya
8. Apakah Bapak/Ibu mengadministrasi alat dan bahan,
yaitu mencatat penerimaan dan pengeluaran alat?*
Ya
9. Apakah Bapak/Ibu membuat daftar katalog sesuai
dengan jenis alat dan bahan laboratorium IPA yang
ditampilkan di ruangan laboratorium agar semua siswa
dapat mengetahui mengenai peralatan yang dimiliki
dan mencatat di buku khusus agar bisa menjadi bahan
evaluasi?**
Tidak, belum
tersedia daftar
katalog alat dan
bahan
10. Apakah Bapak/Ibu memeriksa keadaan alat-alat dan
memisahkan alat-alat yang baik dan yang rusak dan
melaporkan keadaannya kepada penanggung jawab
laboratorium IPA?*
Ya
11. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi dan melakukan
pengadministrasian pemakaian alat dan bahan
laboratorium IPA, baik alat yang masih dalam kondisi
baik maupun buruk agar tidak terjadi kesalahan ketika
memantau peralatan laboratorium IPA?**
Ya
12. Apakah Bapak/Ibu memelihara alat-alat dan
memeriksa jumlah alat-alat dan bahan?*
Ya
13. Apakah Bapak/Ibu memelihara dan memperbaiki
peralatan atau perkakas dan bahan laboratorium IPA
Ya, hanya
memelihara
Page 215
200
yang telah rusak?** tidak
memperbaiki
14. Apakah Bapak/Ibu memasang dan membngkar alat-alat
yang perlu dibongkar dan dipasang?*
Tidak
15. Apakah Bapak/Ibu memperbaiki alat-alat sampai
tingkat kesulitan tertentu dan membuat alat-alat
sederhana yang dapat dibuat menggunakan perkakas
yang tersedia di bengkel atau di laboratorium IPA?*
Tidak
16. Apakah Bapak/Ibu menyiapkan larutan ketika akan
digunakan pada kegiatan praktikum?*
Ya
17. Apakah Bapak/Ibu memelihara tumbuhan dan hewan
yang perlu dipelihara untuk keperluan pelajaran
biologi?*
Ya, hanya
tumbuhan
18. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi data siswa atau
guru yang melakukan praktikum di laboratorium IPA
misalnya jumlah kelompok praktikum, jumlah peserta,
jumlah guru, waktu pelaksanaan dari mulai dan
berakhirnya, jenis praktikum, atau demonstrasi, jumlah
praktikum dalam satu waktu atau satu pertemuan,
jumlah kelompok praktikum sama dan jumlah
kelompok yang tidak sama, jumlah petugas piket,
jadwal kerja piket, serta upah untuk petugas piket?**
Ya, hanya
jadwal
praktikum siswa
dan guru
19. Apakah Bapak/Ibu menyusun laporan (hal teknis
hingga ke persoalan materi kegiatan) pelaksanaan
kegiatan laboratorium IPA setiap sebulan sekali?**
Ya
20. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau
pemahaman tentang keselamatan dalam penggunaan
bahan-bahan kimia berbahaya?**
Ya
21. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
Page 216
201
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Pengukuran panjang √
Pengukuran massa √
Pengukuran waktu √
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan) √
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan) √
Metode pemisahan Kromatografi √
Metode pemisahan Sublimasi √
Pemuaian panjang zat padat √
Pemuaian panjang zat cair √
Perpindahan kalor: Konduksi √
Perpindahan kalor: Konveksi √
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik √
Fotosintesis (uji ingenhouz) √
Respirasi √
Mempelajari lingkungan √
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
√
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi √
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Melakukan percobaan gerak lurus √
Melakukan percobaan Hukum II Newton √
Page 217
202
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh
bidang miring
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
√
Struktur jaringan pada daun tumbuhan √
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu √
Hukum Archimedes √
Getaran pada bandul √
Gelombang √
Bunyi √
Pembentukan bayangan oleh cermin datar √
Pembentukan bayangan pada mata √
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Gejala listrik statis √
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap jarak
(Hukum Coulomb)
√
Menyalakan lampu dengan baterai √
Rangkaian listrik secara seri dan paralel √
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan
dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
√
Sifat magnet bahan √
Membuat magnet √
Membuat tape √
Peran tanah bagi kehidupan √
Page 218
203
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi √
Page 219
204
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : SMPN 2 KOTA TANGERANG
Nama Responden : Wasid Setiawan AR, S.Pd
Guru Bidang Studi/Jabatan : Guru IPA/Laboran
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu merencanakan pengadaan alat dan
bahan laboratorium IPA yang dianggap penting dan
urgen untuk kegiatan praktikum dan dikonsultasikan
dengan para pemimpin lain (penanggung jawab
laboratorium IPA)?**
Tidak
2. Apakah Bapak/Ibu menyusun jadwal kegiatan dan tata
tertib penggunaan laboratorium IPA yang berlaku bagi
setiap individu (laboran, pengelola, siswa, atau
guru)?**
Tidak
3. Apakah Bapak/Ibu mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk kegiatan praktikum atau demonstrasi
dari guru mata pelajaran IPA, termasuk juga alat dan
bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum?**
Ya
4. Apakah Bapak/Ibu membantu guru di dalam
laboratorium ketika kegiatan praktikum dilaksanakan?*
Ya
5. Apakah Bapak/Ibu mengatur dengan sebenar-benarnya
semua pengeluaran dan pemasukan penyimpanan alat-
alat laboratorium IPA dengan menggunakan kartu stok
(agar mudah dipantau serta sebagai bahan laporan)?**
Tidak
6. Apakah Bapak/Ibu mendaftar pemakaian alat dan bahan
yang habis pakai setiap selesai kegiatan praktikum, baik
alat atau bahan yang masih bisa dipergunakan lagi, atau
yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi (sekali
pakai)?**
Tidak
Page 220
205
7. Apakah Bapak/Ibu memeriksa ketersediaan bahan-
bahan habis pakai dan mengusulkan pengadaannya atau
pembeliannya jika dipandang perlu?*
Tidak
8. Apakah Bapak/Ibu mengadministrasi alat dan bahan,
yaitu mencatat penerimaan dan pengeluaran alat?*
Ya
9. Apakah Bapak/Ibu membuat daftar katalog sesuai
dengan jenis alat dan bahan laboratorium IPA yang
ditampilkan di ruangan laboratorium agar semua siswa
dapat mengetahui mengenai peralatan yang dimiliki dan
mencatat di buku khusus agar bisa menjadi bahan
evaluasi?**
Tidak
10. Apakah Bapak/Ibu memeriksa keadaan alat-alat dan
memisahkan alat-alat yang baik dan yang rusak dan
melaporkan keadaannya kepada penanggung jawab
laboratorium IPA?*
Tidak
11. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi dan melakukan
pengadministrasian pemakaian alat dan bahan
laboratorium IPA, baik alat yang masih dalam kondisi
baik maupun buruk agar tidak terjadi kesalahan ketika
memantau peralatan laboratorium IPA?**
Tidak
12. Apakah Bapak/Ibu memelihara alat-alat dan memeriksa
jumlah alat-alat dan bahan?*
Tidak
13. Apakah Bapak/Ibu memelihara dan memperbaiki
peralatan atau perkakas dan bahan laboratorium IPA
yang telah rusak?**
Tidak
14. Apakah Bapak/Ibu memasang dan membngkar alat-alat
yang perlu dibongkar dan dipasang?*
Tidak
15. Apakah Bapak/Ibu memperbaiki alat-alat sampai
tingkat kesulitan tertentu dan membuat alat-alat
sederhana yang dapat dibuat menggunakan perkakas
Ya, terkadang
jika masih bisa
diperbaiki
Page 221
206
yang tersedia di bengkel atau di laboratorium IPA?*
16. Apakah Bapak/Ibu menyiapkan larutan ketika akan
digunakan pada kegiatan praktikum?*
Ya
17. Apakah Bapak/Ibu memelihara tumbuhan dan hewan
yang perlu dipelihara untuk keperluan pelajaran
biologi?*
Ya
18. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi data siswa atau
guru yang melakukan praktikum di laboratorium IPA
misalnya jumlah kelompok praktikum, jumlah peserta,
jumlah guru, waktu pelaksanaan dari mulai dan
berakhirnya, jenis praktikum, atau demonstrasi, jumlah
praktikum dalam satu waktu atau satu pertemuan,
jumlah kelompok praktikum sama dan jumlah
kelompok yang tidak sama, jumlah petugas piket,
jadwal kerja piket, serta upah untuk petugas piket?**
Tidak
19. Apakah Bapak/Ibu menyusun laporan (hal teknis
hingga ke persoalan materi kegiatan) pelaksanaan
kegiatan laboratorium IPA setiap sebulan sekali?**
Tidak
20. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau
pemahaman tentang keselamatan dalam penggunaan
bahan-bahan kimia berbahaya?**
Ya
21. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Pengukuran panjang √
Pengukuran massa √
Pengukuran waktu √
Page 222
207
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan) √
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan) √
Metode pemisahan Kromatografi √
Metode pemisahan Sublimasi √
Pemuaian panjang zat padat √
Pemuaian panjang zat cair √
Perpindahan kalor: Konduksi √
Perpindahan kalor: Konveksi √
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik √
Fotosintesis (uji ingenhouz) √
Respirasi √
Mempelajari lingkungan √
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
√
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi √
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Melakukan percobaan gerak lurus √
Melakukan percobaan Hukum II Newton √
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh
bidang miring
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
√
Struktur jaringan pada daun tumbuhan √
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu √
Page 223
208
Hukum Archimedes √
Getaran pada bandul √
Gelombang √
Bunyi √
Pembentukan bayangan oleh cermin datar √
Pembentukan bayangan pada mata √
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Gejala listrik statis √
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap jarak
(Hukum Coulomb)
√
Menyalakan lampu dengan baterai √
Rangkaian listrik secara seri dan paralel √
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan
dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
√
Sifat magnet bahan √
Membuat magnet √
Membuat tape √
Peran tanah bagi kehidupan √
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi √
Page 224
209
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : SMPN 4 KOTA TANGERANG
Nama Responden : Santi Rizkiani, S.Pd
Guru Bidang Studi/Jabatan : Guru IPA/Laboran
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu merencanakan pengadaan alat dan
bahan laboratorium IPA yang dianggap penting dan
urgen untuk kegiatan praktikum dan dikonsultasikan
dengan para pemimpin lain (penanggung jawab
laboratorium IPA)?**
Ya
2. Apakah Bapak/Ibu menyusun jadwal kegiatan dan tata
tertib penggunaan laboratorium IPA yang berlaku bagi
setiap individu (laboran, pengelola, siswa, atau
guru)?**
Ya
3. Apakah Bapak/Ibu mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk kegiatan praktikum atau demonstrasi
dari guru mata pelajaran IPA, termasuk juga alat dan
bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum?**
Ya
4. Apakah Bapak/Ibu membantu guru di dalam
laboratorium ketika kegiatan praktikum dilaksanakan?*
Tidak
5. Apakah Bapak/Ibu mengatur dengan sebenar-benarnya
semua pengeluaran dan pemasukan penyimpanan alat-
alat laboratorium IPA dengan menggunakan kartu stok
(agar mudah dipantau serta sebagai bahan laporan)?**
Tidak
6. Apakah Bapak/Ibu mendaftar pemakaian alat dan bahan
yang habis pakai setiap selesai kegiatan praktikum, baik
alat atau bahan yang masih bisa dipergunakan lagi, atau
yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi (sekali
pakai)?**
Tidak
Page 225
210
7. Apakah Bapak/Ibu memeriksa ketersediaan bahan-
bahan habis pakai dan mengusulkan pengadaannya atau
pembeliannya jika dipandang perlu?*
Ya
8. Apakah Bapak/Ibu mengadministrasi alat dan bahan,
yaitu mencatat penerimaan dan pengeluaran alat?*
Ya
9. Apakah Bapak/Ibu membuat daftar katalog sesuai
dengan jenis alat dan bahan laboratorium IPA yang
ditampilkan di ruangan laboratorium agar semua siswa
dapat mengetahui mengenai peralatan yang dimiliki dan
mencatat di buku khusus agar bisa menjadi bahan
evaluasi?**
Tidak
10. Apakah Bapak/Ibu memeriksa keadaan alat-alat dan
memisahkan alat-alat yang baik dan yang rusak dan
melaporkan keadaannya kepada penanggung jawab
laboratorium IPA?*
Ya
11. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi dan melakukan
pengadministrasian pemakaian alat dan bahan
laboratorium IPA, baik alat yang masih dalam kondisi
baik maupun buruk agar tidak terjadi kesalahan ketika
memantau peralatan laboratorium IPA?**
Tidak
12. Apakah Bapak/Ibu memelihara alat-alat dan memeriksa
jumlah alat-alat dan bahan?*
Ya
13. Apakah Bapak/Ibu memelihara dan memperbaiki
peralatan atau perkakas dan bahan laboratorium IPA
yang telah rusak?**
Ya
14. Apakah Bapak/Ibu memasang dan membngkar alat-alat
yang perlu dibongkar dan dipasang?*
Ya
15. Apakah Bapak/Ibu memperbaiki alat-alat sampai
tingkat kesulitan tertentu dan membuat alat-alat
sederhana yang dapat dibuat menggunakan perkakas
Tidak
Page 226
211
yang tersedia di bengkel atau di laboratorium IPA?*
16. Apakah Bapak/Ibu menyiapkan larutan ketika akan
digunakan pada kegiatan praktikum?*
Tidak
17. Apakah Bapak/Ibu memelihara tumbuhan dan hewan
yang perlu dipelihara untuk keperluan pelajaran
biologi?*
Ya
18. Apakah Bapak/Ibu menginventarisasi data siswa atau
guru yang melakukan praktikum di laboratorium IPA
misalnya jumlah kelompok praktikum, jumlah peserta,
jumlah guru, waktu pelaksanaan dari mulai dan
berakhirnya, jenis praktikum, atau demonstrasi, jumlah
praktikum dalam satu waktu atau satu pertemuan,
jumlah kelompok praktikum sama dan jumlah
kelompok yang tidak sama, jumlah petugas piket,
jadwal kerja piket, serta upah untuk petugas piket?**
Tidak
19. Apakah Bapak/Ibu menyusun laporan (hal teknis
hingga ke persoalan materi kegiatan) pelaksanaan
kegiatan laboratorium IPA setiap sebulan sekali?**
Tidak
20. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau
pemahaman tentang keselamatan dalam penggunaan
bahan-bahan kimia berbahaya?**
Ya
21. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Pengukuran panjang √
Pengukuran massa √
Pengukuran waktu √
Page 227
212
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan) √
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan) √
Metode pemisahan Kromatografi √
Metode pemisahan Sublimasi √
Pemuaian panjang zat padat √
Pemuaian panjang zat cair √
Perpindahan kalor: Konduksi √
Perpindahan kalor: Konveksi √
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik √
Fotosintesis (uji ingenhouz) √
Respirasi √
Mempelajari lingkungan √
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
√
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi √
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Melakukan percobaan gerak lurus √
Melakukan percobaan Hukum II Newton √
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh
bidang miring
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
√
Struktur jaringan pada daun tumbuhan √
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu √
Page 228
213
Hukum Archimedes √
Getaran pada bandul √
Gelombang √
Bunyi √
Pembentukan bayangan oleh cermin datar √
Pembentukan bayangan pada mata √
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Gejala listrik statis √
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap jarak
(Hukum Coulomb)
√
Menyalakan lampu dengan baterai √
Rangkaian listrik secara seri dan paralel √
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan
dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
√
Sifat magnet bahan √
Membuat magnet √
Membuat tape √
Peran tanah bagi kehidupan √
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi √
Page 229
214
Lampiran 18
HASIL WAWANCARA KESIAPAN LABORATORIUM IPA
(Kepada Guru Mata Pelajaran)
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : SMPN 1 KOTA TANGERANG
Nama Responden : Ta’ani, S.Pd, M.Si
Guru Bidang Studi/Jabatan : Guru IPA
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan laboratorium IPA
untuk mendukung implementasi pelaksanaan
kurikulum 2013?*
Ya
2. Persiapan apa saja yang dilakukan agar laboratorium
IPA dapat mendukung implementasi pelaksanaan
kurikulum 2013?*
Penataan alat
dan bahan,
lembar kerja
siswa yang
disesuaikan
dengan alat dan
bahan yang
mendukung,
ketercukupan
alat dan bahan
ketika
praktikum, dan
berkoordinasi
dengan laboran
Page 230
215
3. Selain menggunakan metode praktikum metode apa
yang dilakukan guna mendukung pelaksanaan
kurikulum 2013 untuk materi yang memerlukan
praktikum?*
Demonstrasi
atau penggunaan
media virtual
4. Apakah Bapak/Ibu melakukan berbagai macam
kegiatan praktikum di laboratorium IPA sesuai dengan
Lembar Kerja Siswa?**
Ya dilakukan,
tetapi tidak
semua materi
dilakukan
praktikum
5. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan alat dan bahan yang
ada?**
Ya, tetapi belum
ada kartu stok
6. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan
praktikum jauh lebih baik dilakukan di laboratorium
IPA ketimbang di luar laboratorium IPA?**
Ya, lebih baik
dilakukan di
laboratorium
IPA
7. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan
laboratorium dilakukan dengan serius dan penuh
dengan perencanaan bukan hanya sekedar
refreshing?**
Ya
8. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang
penggunaan alat dan bahan sebelum praktikum dan
ketika praktikum?**
Ya, harus
diberikan
pengarahan
9. Apakah Bapak/Ibu memberikan tanggung jawab
kepada siswa dalam kegiatan praktikum, bukan hanya
sekedar mencoba?**
Ya, siswa
diberikan
tanggungjawab
oleh guru
10. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengarahan tentang
bagaimana menyimpan alat dan bahan laboratorium
IPA, baik kepada siswa ketika kegiatan sedang
Ya, dilakukan
pengarahan,
pengawasan,
Page 231
216
berlangsung atau kepada para petugas yang
bertanggung jawab menyimpan peralatan laboratorium
IPA setelah selesai digunakan oleh para siswa?**
serta kerjasama
dengan siswa
dan laboran
11. Apakah Bapak/Ibu yang menguasai teori atau praktik
harus memberi pengarahan tentang perawatan alat dan
bahan laboratorium IPA?**
Ya, terhadap
laboran
12. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang
bagaimana caranya menangani alat-alat dan bahan-
bahan laboratorium IPA?**
Ya, terhadap
laboran
13. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau
pemahaman tentang keselamatan dalam penggunaan
bahan-bahan kimia berbahaya?**
Ya
14. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Pengukuran panjang √
Pengukuran massa √
Pengukuran waktu √
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan) √
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan) √
Metode pemisahan Kromatografi √
Metode pemisahan Sublimasi √
Pemuaian panjang zat padat √
Pemuaian panjang zat cair √
Perpindahan kalor: Konduksi √
Perpindahan kalor: Konveksi √
Page 232
217
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik √
Fotosintesis (uji ingenhouz) √
Respirasi √
Mempelajar lingkungan √
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
√
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi √
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Melakukan percobaan gerak lurus √
Melakukan percobaan Hukum II Newton √
Membuktikan ekrup adalah salah satu contoh
bidang miring
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
√
Struktur jaringan pada daun tumbuhan √
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu √
Hukum Archimedes √
Getaran pada bandul √
Gelombang √
Bunyi √
Pembentukan bayangan oleh cermin datar √
Pembentukan bayangan pada mata √
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Page 233
218
Gejala listrik statis √
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap
jarak (Hukum Coulomb)
√
Menyalakan lampu dengan baterai √
Rangkaian listrik secara seri dan paralel √
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan
dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
√
Sifat magnet bahan √
Membuat magnet √
Membuat tape √
Peran tanah bagi kehidupan √
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi √
Page 234
219
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : SMPN 2 KOTA TANGERANG
Nama Responden : Wasid Setiawan AR, S.Pd
Guru Bidang Studi/Jabatan : Guru IPA
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan laboratorium IPA
untuk mendukung implementasi pelaksanaan
kurikulum 2013?*
Ya
2. Persiapan apa saja yang dilakukan agar laboratorium
IPA dapat mendukung implementasi pelaksanaan
kurikulum 2013?*
Mempersiapkan
program
penggunaan
laboratorium
IPA dengan RPP
3. Selain menggunakan metode praktikum metode apa
yang dilakukan guna mendukung pelaksanaan
kurikulum 2013 untuk materi yang memerlukan
praktikum?*
Media
pembelajaran
virtual dan
demonstrasi atau
pengamatan
keluar
4. Apakah Bapak/Ibu melakukan berbagai macam
kegiatan praktikum di laboratorium IPA sesuai dengan
Lembar Kerja Siswa?**
Ya, dilakukan
kadang-kadang
5. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan alat dan bahan yang
ada?**
Ya
6. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan
praktikum jauh lebih baik dilakukan di laboratorium
IPA ketimbang di luar laboratorium IPA?**
Ya, lebih baik
dilakukan di
laboratorium
IPA
Page 235
220
7. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan
laboratorium dilakukan dengan serius dan penuh
dengan perencanaan bukan hanya sekedar
refreshing?**
Ya
8. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang
penggunaan alat dan bahan sebelum praktikum dan
ketika praktikum?**
Ya
9. Apakah Bapak/Ibu memberikan tanggung jawab
kepada siswa dalam kegiatan praktikum, bukan hanya
sekedar mencoba?**
Ya
10. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengarahan tentang
bagaimana menyimpan alat dan bahan laboratorium
IPA, baik kepada siswa ketika kegiatan sedang
berlangsung atau kepada para petugas yang
bertanggung jawab menyimpan peralatan
laboratorium IPA setelah selesai digunakan oleh para
siswa?**
Ya
11. Apakah Bapak/Ibu yang menguasai teori atau praktik
harus memberi pengarahan tentang perawatan alat dan
bahan laboratorium IPA?**
Ya
12. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang
bagaimana caranya menangani alat-alat dan bahan-
bahan laboratorium IPA?**
Ya
13. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau
pemahaman tentang keselamatan dalam penggunaan
bahan-bahan kimia berbahaya?**
Ya
14. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
Page 236
221
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Pengukuran panjang √
Pengukuran massa √
Pengukuran waktu √
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan) √
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan) √
Metode pemisahan Kromatografi √
Metode pemisahan Sublimasi √
Pemuaian panjang zat padat √
Pemuaian panjang zat cair √
Perpindahan kalor: Konduksi √
Perpindahan kalor: Konveksi √
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik √
Fotosintesis (uji ingenhouz) √
Respirasi √
Mempelajari lingkungan √
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
√
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi √
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Melakukan percobaan gerak lurus √
Melakukan percobaan Hukum II Newton √
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh
bidang miring
√
Page 237
222
Pengamatan struktur morfolo i dan anatomi akar
tumbuhan
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
√
Struktur jaringan pada daun tumbuhan √
Tekanan zat cair pada kedalaman tertentu √
Hukum Archimedes √
Getaran pada bandul √
Gelombang √
Bunyi √
Pemben ukan bayangan oleh cermin datar √
Pembentukan bayangan pada mata √
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Gejala listrik statis √
Interaksi 2 benda bermuatan terhadap jarak
(Hukum Coulomb)
√
Menyalakan lampu dengan baterai √
Rangkaian listrik se ara seri dan paralel √
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan
dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
√
Sifat magnet bahan √
Membuat magnet √
Membuat tape √
Peran tanah bagi kehidupan √
Peran tumbuhan dalam menceg h erosi √
Page 239
224
Identifikasi Responden
Nama Sekolah : SMPN 4 KOTA TANGERANG
Nama Responden : Santi Rizkiani, S.Pd
Guru Bidang Studi/Jabatan : Guru IPA
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan laboratorium IPA
untuk mendukung implementasi pelaksanaan
kurikulum 2013?*
Ya
2. Persiapan apa saja yang dilakukan agar laboratorium
IPA dapat mendukung implementasi pelaksanaan
kurikulum 2013?*
Mempersiapkan
alat dan bahan
sebelum
melakukan
praktikum
3. Selain menggunakan metode praktikum metode apa
yang dilakukan guna mendukung pelaksanaan
kurikulum 2013 untuk materi yang memerlukan
praktikum?*
Simulai atau
demonstrasi
4. Apakah Bapak/Ibu melakukan berbagai macam
kegiatan praktikum di laboratorium IPA sesuai dengan
Lembar Kerja Siswa?**
Ya
5. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan alat dan bahan yang
ada?**
Ya
6. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan
praktikum jauh lebih baik dilakukan di laboratorium
IPA ketimbang di luar laboratorium IPA?**
Ya, lebih baik
dilakukan di
laboratorium
IPA
7. Apakah Bapak/Ibu memastikan bahwa kegiatan
laboratorium dilakukan dengan serius dan penuh
Ya
Page 240
225
dengan perencanaan bukan hanya sekedar
refreshing?**
8. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang
penggunaan alat dan bahan sebelum praktikum dan
ketika praktikum?**
Ya
9. Apakah Bapak/Ibu memberikan tanggung jawab
kepada siswa dalam kegiatan praktikum, bukan hanya
sekedar mencoba?**
Ya
10. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengarahan tentang
bagaimana menyimpan alat dan bahan laboratorium
IPA, baik kepada siswa ketika kegiatan sedang
berlangsung atau kepada para petugas yang
bertanggung jawab menyimpan peralatan
laboratorium IPA setelah selesai digunakan oleh para
siswa?**
Tidak
11. Apakah Bapak/Ibu yang menguasai teori atau praktik
harus memberi pengarahan tentang perawatan alat dan
bahan laboratorium IPA?**
Tidak
12. Apakah Bapak/Ibu memberi pengarahan tentang
bagaimana caranya menangani alat-alat dan bahan-
bahan laboratorium IPA?**
Ya
13. Apakah Bapak/Ibu memberi pengetahuan atau
pemahaman tentang keselamatan dalam penggunaan
bahan-bahan kimia berbahaya?**
Ya
14. Selama ini praktikum apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan?***
Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah Bapak/Ibu
laksanakan kelas VII, VIII, dan IX (Impelementasi Kurikulum 2013).
Berilah tanda √ pada kolom!
KELAS VII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Page 241
226
Pengukuran panjang √
Pengukuran massa √
Pengukuran waktu √
Metode pemisahan Filtrasi (penyaringan) √
Metode pemisahan Destilasi (penyulingan) √
Metode pe isahan Kromatografi √
Metode pemisahan Sublimasi √
Pemuaian panjang zat padat √
Pemuaian panjang zat cair √
Perpindahan kalor: Konduksi √
Perpindahan kalor: Konveksi √
Hubungan antara energi Kimia dan energi Listrik √
Fotosintesis (uji ingen ouz) √
Respirasi √
Mempelajari lingkungan √
Mengetahui keadaan ikan pada air bersih dan air
tercemar
√
Memahami pengaruh tanaman terhadap suhu Bumi √
KELAS VIII
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Melakukan percobaan gerak lurus √
Melakukan percobaa Hukum II Newton √
Membuktikan sekrup adalah salah satu contoh
bidang miring
√
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar
tumbuhan
√
Page 242
227
Pengamatan struktur morfologi dan anatomi batang
tumbuhan
√
Struktur jaringan pada daun tumbuhan √
Tekanan z t cair pada kedalaman tertentu √
Hukum Archimedes √
Getaran pada bandul √
Gelombang √
Bunyi √
Pembentukan bayangan oleh cermin datar √
Pembentukan bayangan pada mata √
KELAS IX
Kegiatan Praktikum Ya Tidak
Gejala listrik statis √
Interaks 2 benda bermuatan terhadap jarak
(Hukum Coulomb)
√
Menyalakan lampu dengan baterai √
Rangkaian listrik secara seri dan paralel √
Mengetahui hubungan antara kuat arus, hambatan
dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik
(Hukum Ohm)
√
Sifat agnet bahan √
Membuat magnet √
Membuat tape √
Peran tanah bagi kehidupan √
Peran tumbuhan dalam mencegah erosi √
Page 243
228
Lampiran 19
DOKUMENTASI
SMP NEGERI 1 KOTA TANGERANG (S-01)
RUANG LABORATORIUM BIOLOGI
RUANG LABORATORIUM FISIKA DAN KIMIA
Page 244
229
STRUKTUR ORGANISASI
LEMARI ALAT DAN BAHAN
Page 245
230
TORSO PRAKTIKUM BIOLOGI
LEMARI ALAT
Page 246
231
SMP NEGERI 2 KOTA TANGERANG (S-02)
RUANG LABORATORIUM IPA
(sebagai ruang kelas)
RUANG LABORATORIUM IPA
(sebagai ruang kelas)
Page 247
232
LEMARI ALAT
TORSO PRAKTIKUM BIOLOGI
Page 248
233
SMP NEGERI 4 KOTA TANGERANG (S-03)
RUANG LABORATORIUM IPA
(sebagai ruang kelas)
RUANG PENYIMPANAN
Page 249
234
LEMARI ALAT
LEMARI BAHAN
Page 250
235
TATA TERTIB LABORATORIUM IPA
LEMARI ALAT
Page 262
247
Lampiran 21
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN OBSERVASI
Page 265
250
Lampiran 22
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
Page 268
253
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Sri Lestari, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17
Februari 1994, anak pertama dari dua bersaudara, putri
pertama pasangan Bapak Madi Wahyono dan Ibu
Mursiyati. Bertempat tinggal di BTN Bonana Permai
Blok C4 No. 6 Desa Suka Asih, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.
Riwayat Pendidikan
Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis diantaranya TK Dewi Sartika lulus pada
tahun 2000, SDN Suka Asih 1 lulus pada tahun 2006, SMPIT Al Fatih 1 lulus pada
tahun 2009, SMAN 1 Cikupa (sekarang menjadi SMAN 4 Kabupaten Tangerang)
lulus pada tahun 2012. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendiidkan Fisika pada tahun
2012.
WhatsApp : 0852 1560 9841
Instagram : @srilestariwahyono
Email : [email protected]