Page 1
ANALISIS KEPUASAN SENIOR MARKET TERHADAP
LAYANAN JASA HOTEL BINTANG LIMA DI YOGYAKARTA
Studi kasus pada tamu Hotel Grand Quality dan Hotel Sheraton Mustika di Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Thomas Mulyadi06 2214 006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2010
Page 2
i
ANALISIS KEPUASAN SENIOR MARKET TERHADAPLAYANAN JASA HOTEL BINTANG LIMA DI YOGYAKARTA
Studi Kasus Pada Tamu Hotel Grand Quality Dan Hotel Sheraton Mustika diYogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Thomas Mulyadi06 2214 006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2010
Page 3
ii
SKRIPSI
ANALISIS KEPUASAN SENIOR MARKET TERHADAP KUALITASLAYANAN JASA HOTEL BINTANG LIMA DI YOGYAKARTA
Studi Kasus Pada Tamu Hotel Grand Quality Dan Hotel Sheraton Mustika diYogyakarta
Oleh :Thomas Mulyadi
NIM : 062214006
Telah Disetujui oleh :
Pembimbing I
(Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.) Tanggal 22 Juni 2010
Pembimbing II
(Lucia Kurniawati SPd., M.S.M ) Tanggal 23 Juni 2010
Page 4
iii
SKRIPSI
ANALISIS KEPUASAN SENIOR MARKET TERHADAP KUALITASLAYANAN JASA HOTEL BINTANG LIMA DI YOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh
Thomas MulyadiNIM : 062214006
Telah dipertahankan di depan Panitia PengujiPada tanggal 23 Agustus 2010
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Jabatan Nama Lengkap Tanda tangan
Ketua M.T Ernawati, S.E., M.A
Sekretaris Drs. Th. Sutadi, M.B.A
Anggota I Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.
Anggota II Lucia Kurniawati SPd., M.S.M
Anggota III V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A.
Yogyakarta, 31 Agustus 2010Fakultas Ekonomi Jurusan ManajemenUniversitas Sanata DharmaDekan,
( Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt.)
Page 5
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Kesetiaan lebih berharga dari pada kekayaan, talenta dan
kepandaian. Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah
kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang
pembohong.”
Kebaikan tidak ditentukan dari apa yang dapat kita berikan
kepada orang lain tetapi juga dari bagaimana kita menerima
orang-orang lain
Amsal 20:3 berbunyi demikian : “ Terhormatlah seseorang, jika ia
menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan
amarahnya meledak.”
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Jesus Christ
Mama tercinta
Papa tercinta
Cece & keluarga
Engku Nyoo & Family
My best friends & Kutilang Family
Page 6
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2010
Penulis
Thomas Mulyadi
Page 7
vi
ABSTRAK
ANALISA KEPUASAN SENIOR MARKET TERHADAPKUALITAS LAYANAN JASA DI
HOTEL BINTANG LIMA DI YOGYAKARTA
Studi Kasus Pada Tamu Hotel Grand Quality Dan Hotel Sheraton Mustika diYogyakarta
Thomas MulyadiFakultas Ekonomi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2010
Senior market merupakan salah satu pasar yang cukup menjanjikan bagi bisnis jasa,
termasuk bagi bisnis jasa hotel di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengukur
kepuasan tamu lanjut usia yang menginap di hotel bintang lima di Yogyakarta.
Kepuasan diukur menggunakan metode derived satisfaction dengan cara
membandingkan harapan dan persepsi senior market terhadap kualitas layanan.
Kualitas layanan didasarkan pada lima variabel, yaitu keterandalan, kecepatanggapan,
jaminan, empati, dan fasilitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gap
antara harapan dan persepsi, dimana persepsi lebih besar daripada harapan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa responden puas dengan layanan yang disediakan.
Kata kunci : harapan, persepsi, kepuasan, senior market, kualitas layanan, hotel,
Yogyakarta.
Page 8
vii
ABSTRACT
SENIOR STATISFACTION MARKET ANALYSIS OF SERVICEQUALITY IN FIVE STAR IN YOGYAKARTA
Case Study on The Senior Market had stayed in Grand Quality Hotel andSheraton Mustika Hotel in Yogyakarta
Thomas MulyadiFaculty of Economics
Sanata Dharma UniversityYogyakarta
2010
Senior market is one of the most prospective segments to be targeted for hospitality
industry, including hotel business in Indonesia. This research aims to examine senior
guest satisfaction toward service quality of five star hotels in Yogyakarta. Employing
derived satisfaction method, guest satisfaction was measured by comparing guests’
expectation with the perception. Five variables of service quality were used to
measure the service provided, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy
and tangibles. The result shows that there was a gap between senior market’s
expectation and perception, in which the perception was above the expectation. Thus,
it can be concluded that respondents have satisfied with the quality of service
delivered.
Keywords: expectation, perception, guest satisfaction, senior market, service quality,
hotel, Yogyakarta.
Page 9
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Thomas Mulyadi
Nomor Mahasiwa : 06 2214 006
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :Analisis Kepuasan Senior Market Terhadap Kualitas Layanan Jasa Di HotelBintang lima Di Yogyakarta: Studi kasus Pada Tamu Hotel Grand Quality DanHotel Sheraton Mustika di Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharmahak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalambentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diInternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin darisaya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan namasaya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Agustus 2010
Yang menyatakan,
Thomas Mulyadi
Page 10
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan syukur penulis persembahkan kepada Allah Bapa di
Surga atas segala berkat, kasih serta anugrah-Nya yang senantiasa penulis rasakan
dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kepuasan Senior
Market Terhadap Kualitas Layanan Jasa Di Hotel Bintang Lima Di
Yogyakarta”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu,
dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, pengetahuan, motivasi dan saran dalam
penulisan skripsi ini.
Page 11
x
4. Ibu Lucia Kurniawati SPd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, koreksi, motivasi dan saran dalam
penulisan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang
sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.
6. Papa dan Mama di rumah terimakasih atas cinta kasih yang telah kalian ajarkan
kepada aku hingga dapat aku terapkan saat ini.
7. Keluarga semua cece Vivi dan ko Eko semoga kita selalu rukun dan selalu ingat
pesan ibu…
8. Keluarga Kutilang di Yogya terimakasih aku akan merindukan dukungan kalian
lagi di Yogya.
9. Engku Nyoo dan Family yang telah mendukungku dalam segala hal termasuk
materi yang telah banyak kalian berikan buat Thoma selama ini.
10. Teman-temanku Manajemen USD angkatan ‘2006….U’re the best.
11. Temen-temenku kost Yohanes, Noven, Babe, Bang Ronald, Memed, Sasa,
Christian, Ryan, Moris….I Love u Guys…God Bless U all.
12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, makasih buat
dukungan, doa, dan kerjasamanya selama ini.
Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Allah selalu menyertai dan
memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya
dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu
Page 12
xi
saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang
yang membacanya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2010
Penulis
Thomas Mulyadi
Page 13
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iiHALAMAN PENGESAHAN………………………………………….… iiiHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................ivPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vABSTRAK .....................................................................................................viABSTRACT……………………………………………………………...... viiLEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... viiiKATA PENGANTAR .................................................................................. ixDAFTAR ISI.................................................................................................. xBAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 7
C. Batasan Masalah ……………………………………………….. 8
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 9
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 9
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………….... 11
A. Hotel ……………………………………………………………. 11
B. Produk Jasa dan Pemasarannya ………………………………… 16
C. Perilaku Konsumen …………………………………………….. 23
D. Kepuasan Konsumen …………………………………………… 26
E. Kualitas Pelayanan ……………………………………………… 32
F. Harapan Konsumen …………………………………………….. 36
G. Kerangka Pemikiran …………………………………………….. 38
Page 14
xiii
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….… 40
A. Jenis Penelitian ………………………………………………….. 40
B. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………..... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………. 41
D. Variabel Penelitian ……………………………………………… 41
E. Jenis dan Sumber Data ………………………………………….. 42
F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 43
G. Definisi Operasional ……………………………………………. 43
H. Teknik Pengukuran Variabel …………………………………… 46
I. Populasi dan Sampel ……………………………………………. 47
J. Sampling ………………………………………………………... 49
K. Teknik Pengujian Instrumen ……………………………………. 49
L. Teknik Pengujian Data …………………………………………. 52
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN …………………..……. 54
A. Grand Quality Hotel Yogyakarta …………………………………54
B. Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta …………………………….. 62
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………...…… 69
A. Deskripsi Data …………………………………………………… 69
B. Metode Pengujian Instrumen ……………………………………. 72
C. Metode pengujian Data ………………………………………….. 75
Page 15
xiv
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN …………… 88
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 88
B. Saran ……………………………………………………………… 92
C. Keterbatasan ……………………………………………………… 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan
menyebabkan setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar.
Harapan dari adanya perluasan pasar secara langsung adalah
meningkatnya penjualan, sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak
konsumen. Namun ada beberapa hal yang harus dipahami oleh perusahaan
selaku produsen, bahwa semakin banyak konsumen maka perusahaan akan
semakin sulit mengenali konsumennya secara teliti. Terutama tentang suka
atau tidaknya konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan dan
alasan yang mendasarinya.
Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang
dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas. Sehingga perusahaan
dituntut untuk terus melakukan perbaikan terutama pada kualitas
pelayanannya. Hal ini dimaksudkan agar seluruh barang atau jasa yang
ditawarkan akan mendapat tempat yang baik di mata masyarakat selaku
konsumen dan calon konsumen. Karena konsumen dalam memilih barang
dan jasa didasari motivasi yang nantinya mempengaruhi jenis, cita rasa
barang dan jasa yang dibelinya.
Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu
perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah
1
Page 17
2
konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya,
konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila
konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta
memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli di tempat yang
sama.
Salah satu kelompok usia yang saat ini mulai banyak diperhatikan oleh
para produsen adalah kelompok usia lanjut atau yang seringkali disebut
senior market. Menurut Biro Pusat Statistik Indonesia (tahun 2000), senior
market adalah orang-orang yang berusia 60 tahun ke atas. Jumlah
kelompok ini di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat
signifikan di mana pada tahun 2000, jumlah penduduk usia 65 tahun ke
atas ini mencapai lebih dari 12 juta orang, dan bertambah dua kali lipat
lebih menjadi 27 juta orang hanya dalam waktu 5 tahun.
Jumlah penduduk usia lanjut diprediksikan akan terus bertambah
terlebih pada 15 sampai 20 tahun lagi, dimana hal ini secara langsung akan
memicu konsumsi produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan usia
mereka. Bahkan bagi senior market yang status sosial ekonominya
termasuk dalam golongan menengah ke atas, daya beli mereka akan tetap
relatif besar sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup meskipun
telah memasuki masa pensiun. Jenis pengeluaran yang dilakukan senior
market golongan ini tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
mereka, melainkan mampu memenuhi kebutuhan sekunder seperti berlibur
dan melakukan perjalanan wisata (Simatupang, 2005:26). Lebih lanjut,
Page 18
3
dalam penelitian yang dilakukan Wonoseputro (dalam Koss, 1994:37)
terhadap senior market di Belanda, terungkap bahwa sebagian besar
kelompok lanjut usia di negara ini masih sehat secara fisik, memiliki
semangat hidup yang tinggi, tertarik pada produk dan jasa baru, serta yang
paling penting adalah kelompok ini memiliki pendapatan untuk membeli
produk dan jasa baru tersebut.
Di Indonesia, dapat dijumpai bahwa dalam lima tahun terakhir ini
sudah mulai banyak produsen consumer goods yang memperhatikan
kebutuhan dari senior market, contohnya adalah produsen produk susu
merek Anlene Gold, Calcimex, dan Entrasol Gold yang memang
dikhususkan menyasar segmen lanjut usia. Contoh yang lain adalah dalam
hal entertainment, salah satu stasiun televisi di Indonesia menyiarkan
acara Tembang Kenangan yang dikhususkan untuk usia dewasa (middle-
aged) dan usia lanjut.
Meskipun demikian, perkembangan produk bagi senior market di
Indonesia masih sebatas pada produk-produk yang non jasa dan belum
diimbangi dengan jasa (services). Penulis mengamati bahwa belum ada
hospitality business yang memfokuskan market-nya hanya untuk senior
market saja. Sebaliknya, sebagian besar bisnis jasa masih memberikan
perlakuan yang sama baik kepada orang-orang usia lanjut maupun kepada
konsumen lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Magazine of the American
Association of Retired Person, orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas
Page 19
4
lebih sering melakukan perjalanan dan menginap di hotel dalam jangka
waktu lebih lama dari pada orang yang berumur di bawah 50 tahun
(Miller, 1996:1-2).
Di luar negeri, bisnis hotel sudah lebih banyak yang menaruh perhatian
khusus terhadap kebutuhan dari senior market. Contohnya di Amerika,
Hotel Radisson memberikan paket-paket khusus untuk senior market
selama menginap di hotel. Kemudian Best Western International
menawarkan membership card untuk senior market (Koss, 1994:37).
Contoh lain adalah Econo Lodge dan Rodeway Hotel menawarkan kamar
yang didesain khusus untuk tamu usia lanjut antara lain pemasangan
lampu kamar yang lebih terang serta pesawat telepon dengan tombol tekan
yang lebih besar (Miller, 1996:1-2).
Bersamaan dengan adanya perubahan segmen yang terjadi dan adanya
perubahan perilaku manusia, maka semakin mendorong bertambahnya
permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa hotel. Semakin bertambahnya
permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa hotel dewasa ini mendorong
para pengusaha di bidang jasa hotel ikut bersaing untuk menawarkan
kelebihan-kelebihannya. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
mempengaruhi konsumen berupa kualitas pelayanan hotel itu sendiri yang
dapat diberikan oleh perusahaan sehingga konsumen merasa terpuaskan.
Hotel merupakan salah satu alat pengusaha yang termasuk dalam usaha
sarana pariwisata yang menyediakan fasilitas dan pelayanan konsumen
penginapan, makan dan minum serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang
Page 20
5
tinggal untuk sementara waktu dan dikelola secara komersial. Pada garis
besarnya, perusahaan harus berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen, termasuk memahami perilaku
konsumen dan hal-hal yang dapat memberi kepuasan kepada konsumen.
Menyadari hal tersebut di atas, tampak betapa pentingnya usaha
pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen
untuk mencapai keberhasilan pemasaran.
Pengukuran harapan dan persepsi dilakukan berdasar pada lima
dimensi kualitas layanan dari Parasuraman yaitu keterandalan (reliability)
meliputi kemampuan hotel untuk memberikan pelayanan-pelayanan yang
terbaik, kecepat-tanggapan (responsiveness) meliputi kesediaan karyawan
hotel untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat,
jaminan (assurance) meliputi sopan santun para karyawan dan
kemampuan mereka untuk membangkitkan rasa kepercayaan dan rasa
percaya konsumen , empati (empathy) yang meliputi rasa peduli dan
perhatian secara pribadi yang diberikan pada konsumen, dan bukti fisik
(tangible) meliputi penampilan gedung hotel, interior bangunan hotel dan
penampilan karyawan hotel. Lima dimensi di atas dikembangkan oleh
Pasuraman et. al. yang disebut SERVQUAL (service quality) yang
merupakan suatu alat ukur terhadap kualitas pelayanan (Tjiptono dan
Chandra, 2005:110).
Pada dasarnya kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian
konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived services)
Page 21
6
dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected services). Bagi
perusahaan kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan mutu
jasa yang diinginkan konsumen.
Kepuasan konsumen akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa
dari si pemberi jasa kepada konsumen sesuai dengan apa yang
dipersepsikan konsumen. Berbagai faktor seperti : subjektivitas si pemberi
jasa, keadaan psikologis (konsumen maupun pemberi jasa), kondisi
lingkungan eksternal dan sebagainya tidak jarang turut mempengaruhi
sehingga jasa sering disampaikan dengan cara yang berbeda dengan yang
dipersepsikan oleh konsumen.
Jumlah pelanggan sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan
hidup perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa, karena bagi
perusahaan jasa, pelanggan merupakan sumber pemasukan. Semakin
banyak pelanggan perusahaan, maka semakin besar pemasukan yang dapat
diraih perusahaan, sebaliknya semakin sedikit pelanggan perusahaan,
maka semakin sedikit pula pemasukan yang dapat diraih perusahaan.
Hal yang diuraikan di atas berlaku juga bagi usaha hotel. Hotel
merupakan sebuah perusahaan jasa yang tidak hanya dikenal sebagai
tempat bermalam ketika jauh dari rumah, tetapi juga dikenal karena
pelayanan yang diberikan. Walaupun gedung hotel dan fasilitasnya sangat
menunjang akan tetapi jika tidak ditunjang dengan pelayanan yang
memuaskan, maka pelanggan akan tetap merasa tidak puas. Dari uraian di
Page 22
7
atas dapat dilihat betapa pentingnya arti layanan bagi sebuah perusahaan
jasa hotel.
Berdasarkan data yang penulis dapat dari Badan Pusat Statistik
Indonesia yang menyatakan bahwa tingkat hunian menurut klasifikasi
Bintang di 14 Provinsi di Indonesia pada bulan November-Desember 2009
dikatakan bahwa jumlah tamu asing dan domestik yang datang menginap
di hotel berbintang terbesar ada pada hotel bintang lima, yaitu pada bulan
November sebesar 55,12% dan pada bulan Desember sebesar 57,57%.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba
untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
konsumen pada hotel bintang lima di Yogyakarta dengan judul : “Analisis
Kepuasan Senior Market Terhadap Layanan Jasa Hotel Bintang Lima
Di Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, ada 3 (tiga) masalah
yang dibahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana harapan senior market terhadap layanan jasa di hotel
bintang lima di Yogyakarta ?
2. Bagaimana persepsi senior market terhadap layanan jasa di hotel
bintang lima di Yogyakarta ?
3. Bagaimana kepuasan senior market terhadap kualitas layanan hotel
bintang lima di Yogyakarta ?
Page 23
8
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Senior Market yang diteliti adalah mereka yang telah berusia 60 tahun
ke atas yang check out atau pulang setelah menginap di hotel bintang
lima di Yogyakarta.
2. Pengujian dalam penelitian ini hanya menggunakan 5 (lima) dimensi
kualitas layanan menurut Pasuraman (dikutip dalam Tjiptono dan
Chandra , 2005:110), yaitu :
a. Dimensi tangibles, merupakan penampilan fisik fasilitas, peralatan,
personil dan material komunikasi.
b. Dimensi reliability, merupakan kemampuan untuk menampilkan
pelayanan yang dijanjikan dengan dapat diandalkan dan akurat.
c. Dimensi responsiveness, yang mengandung makna berupa
ketersediaan untuk membantu pelanggan dan menyediakan
pelayanan yang tepat.
d. Dimensi assurance, merupakan pengetahuan dan sopan santun
serta kemampuan karyawan untuk membangkitkan kepercayaan
dan kepercayaan diri.
e. Dimensi empathy, merupakan bentuk perhatian secara individual
yang disediakan perusahaan kepada tamu.
Page 24
9
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi pelayanan jasa hotel terhadap konsumen. Sedangkan
tujuan khusus dari diadakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui harapan senior market terhadap layanan jasa di
hotel bintang lima di Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui persepsi senior market terhadap layanan jasa di
hotel bintang lima di Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui kepuasan senior market setelah mereka menginap
dan menikmati produk dan layanan di hotel bintang lima di
Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi hotel bintang lima di Yogyakarta, hasil penelitian ini dapat
membantu memberikan masukan dan pertimbangan bagi peningkatan
kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan konsumen. Manfaat
lainnya adalah dapat memberikan gambaran bagi perusahaan dalam
membuat rencana dan strategi yang baik dan terarah untuk mengelola
hotel dimasa yang akan datang secara efektif dan efisien.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan
tambahan khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat
Page 25
10
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan
karya ilmiah selanjutnya.
3. Bagi peneliti, untuk belajar menerapkan pengalaman teoritis yang
sudah didapat ketika mengikuti kuliah dengan keadaan yang
sebenarnya, sehinggga setiap mahasiswa atau penulis percaya bahwa
ilmu teoritis yang mereka kenal sangat berguna dalam penerapannya
didalam bidang usaha.
Page 26
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hotel
1. Pengertian Hotel
Menurut pengertian umum dalam surat keputusan Menteri
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, NO. KM. 37/PW. 304/NPPT 86,
tentang pengaturan penggolongan hotel, hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan
untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minum
serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Menurut Biro Pusat Statistik, hotel adalah suatu usaha yang
menggunakan bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan, di
mana setiap orang dapat makan, menginap, memperoleh pelayanan,
serta menggunakan fasilitas dengan pembayaran.
Menurut SK Menteri Perhubungan RI No. SK. 241/H/70 Tahun
1970 (Darmajati, 2003:25-26), hotel adalah perusahaan yang
menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) , serta
menyajikan hidangan serta fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum,
yang memenuhi persyaratan comfort dan bertujuan komersial. Bentuk,
susunan, tata ruang, dekorasi, peralatan, perlengkapan bangunan,
akomodasi, sanitasi, estetika, keamanan dan ketenangan, serta
ketentraman yang secara umum dapat memberikan sasaran nyaman
11
Page 27
12
(comfort) dan khusus kamar-kamar tamu dapat menjamin adanya
ketenangan pribadi (privasi) untuk para tamu hotel.
Menurut penulis hotel adalah usaha yang menggunakan bangunan
atau sebagian bangunan yang disediakan, di mana setiap orang dapat
makan, menginap, memperoleh pelayanan, serta menggunakan fasilitas
dengan pembayaran.
2. Penggolongan Hotel
Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel adalah
sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau
tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu.
Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut
kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling
lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia
berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.
Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain :
● Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi : Tourist
Class, Standard dan Superclass Hotel
● Bulgaria, Columbia, Equador, Syria, Quwait, mempergunakan
klasifikasi : Hotel kelas 3, 2, 1 dan Deluxe
● Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E
Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan
klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagi
berikut:
Page 28
13
● Luas Bangunan
● Bentuk Bangunan
● Fasilitas (Perlengkapan)
● Mutu Pelayanan
Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah
ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat
Kementrian Perhubungan No. PM.10/PW. 301/Pdb – 77 tentang usaha
dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel
secara minimum didasarkan pada :
● Jumlah Kamar
● Fasilitas
● Peralatan yang tersedia
● Mutu Pelayanan
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia
kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :
a. Hotel Bintang 1 ( )
Klasifikasi dari hotel ini adalah :
→ Jumlah kamar standar, minimal 15 kamar
→ Kamar mandi di dalam
→ Luas kamar standar, minimal 20 m2
b. Hotel Bintang 2 ( )
Klasifikasi dari hotel ini adalah :
→ Jumlah kamar standar, minimal 20 kamar
Page 29
14
→ Jumlah kamar suite, minimal 1 kamar
→ Kamar mandi di dalam
→ Luas kamar standar, minimal 22 m2
→ Luas kamar suite, minimal 44 m2
c. Hotel Bintang 3 ( )
Klasifikasi dari hotel ini adalah :
→ Jumlah kamar standar, minimal 50 kamar
→ Jumlah kamar suite, minimal 2 kamar
→ Kamar mandi di dalam
→ Luas kamar standar, minimal 24 m2
→ Luas kamar suite, minimal 48 m2
d. Hotel Bintang 4 ( )
Klasifikasi dari hotel ini adalah :
→ Jumlah kamar standar, minimal 50 kamar
→ Jumlah kamar suite, minimal 3 kamar
→ Kamar mandi di dalam
→ Luas kamar standar, minimal 24 m2
→ Luas kamar suite, minimal 52 m2
e. Hotel Bintang 5 ( )
Klasifikasi dari hotel ini adalah :
→ Jumlah kamar standar, minimal 100 kamar
→ Jumlah kamar suite, minimal 4 kamar
→ Kamar mandi di dalam
Page 30
15
→ Luas kamar standar, minimal 26 m2
→ Luas kamar suite, minimal 52 m2
Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas
tersebut, ataupun yang berada di bawah standar minimum yang
ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang.
Tujuan umum daripada penggolongan kelas hotel adalah :
● Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam
modal) di bidang usaha perhotelan.
● Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan
yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan
kelasnya.
● Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan
hotel.
● Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel.
Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan
kelas hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke
aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar dan fasilitas
penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak
tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang penggolongan kelas
hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan
dengan aspek fasilitas bangunannya.
Page 31
16
3. Fungsi dan Peranan Hotel
a. Fungsi hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan
tamu atau sebagai tempat tinggal sementara. Selain itu, hotel juga
dapat berfungsi seabagi sarana untuk melangsungkan upacara,
konferensi, lokakarya, dan sebagainya. Oleh karena itu, penyediaan
fasilitas hotel disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan para
tamu.
b. Peranan hotel adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan industri rakyat
2) Menciptakan lapangan kerja
3) Membantu usaha pendidikan dan latihan
4) Meningkatkan pendapatan daerah atau Negara
5) Meningkatkan devisa Negara
6) Meningkatkan hubungan antar Negara
B. Produk Jasa dan Pemasarannya
1. Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak pula berakibat pemilikan sesuatu, produksinya dapat atau tidak
dapat dipertahankan dengan produk fisik (Kotler, 2000:382 )
Produk jasa tidak dapat dilihat oleh penggunanya, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya. Pemasaran jasa berbeda dengan pemasaran
Page 32
17
produk yang berbentuk barang. Hal ini dilakukan karena karakteristik
yang berbeda antara barang dan jasa.
2. Karakteristik Jasa
Karakteristik jasa tersebut adalah (Kotler dan Susanto, 2001:605) :
a. Intangibility : Jasa adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan
tidak dapat diraba atau sesuatu yang tidak dengan mudah
didefinisikan, diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.
b. Inseparability : Umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada
waktu yang bersamaan. Jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara simultan.
c. Variability : Jasa bersifat sangat variabel, artinya banyak variasi
bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, dan dimana jasa
tersebut dihasilkan. Para pembeli jasa sangat peduli dengan
variabilitas yang tinggi dan sering kali mereka meminta pendapat
orang lain sebelum memutuskan untuk membeli.
d. Perishability : Produk jasa tidak dapat disimpan atau dihukum,
karena setiap peristiwa biasanya terjadi sekali dalam jangka waktu
tertentu. Hal ini tidak menjadi masalah jika permintaannya tetap
karena mudah untuk menyiapkan pelayanan terhadap permintaan
tersebut sebelumnya.
Page 33
18
3. Penggolongan Jasa
Produk jasa dapat digolongkan dalam 2 (dua) golongan besar
secara umum (Swastha dan Irawan, 2005:7) :
a. Jasa Industri (Industrial Service)
Jasa industri ini disediakan untuk organisasi dalam bentuk yang
luas, termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi
non laba dan pemerintah.
b. Jasa Konsumen (Consumer Service)
Jasa ini banyak dipergunakan secara luas dalam masyarakat. Jasa
konsumsi dapat dibagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
1) Jasa Konvinien
jasa konvinien adalah jasa konsumsi pembeliannya sering dan
masyarakat membelinya dengan usaha yang minimal. Lokasi
biasanya merupakan variabel pemasaran penting bagi jasa
konsumen. Dalam hal ini harga tidaklah merupakan faktor
penting dalam pembelian jasa konvinien.
2) Jasa Shopping
Jasa Shopping adalah jasa konsumsi yang dipilih atau dibeli
oleh masyarakat sesudah mengadakan perbandingan kualitas,
harga, dan reputasi. Konsumen membutuhkan informasi untuk
membandingkan jasa shopping sehingga komunikasi lebih
penting daripada lokasi sebagai variabel pemasaran.
Page 34
19
3) Jasa Spesial
Jasa spesial adalah jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya,
pembeli harus melakukan usaha pembelian khusus dengan cara
tertentu atau dengan pembayaran yang lebih besar. Titik berat
usaha pemasaran ini harus diletakkan pada pengembangan
produk dan pemuasan konsumen. Pengembangan produk atas
jasa-jasa seperti ini dapat berarti memberikan waktu dan
perhatian kepada langganan yang memerlukannya. Yang
penting, jasa tersebut harus dilaksanakan lebih baik daripada
pesaing.
4. Pengertian Pemasaran
Beberapa ahli di bidang pemasaran memberikan pengertian dan
definisi mengenai pemasaran. Boyd (2000:4) mendefinisikan
pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-
kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan
pertukaran.
Pengertian di atas hampir sama dengan apa yang dikemukakan
Kotler (2006:13) bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melaui penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai.
Page 35
20
Dari definisi pemasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemasaran ditujukan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia melalui proses pertukaran.
5. Pengertian Konsep Pemasaran
Definisi konsep pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2005:
10) adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Secara umum, konsep pemasaran dapat dikategorikan ke dalam
tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Irawan, 2005: 8-10)
yaitu:
a. Orientasi pada konsumen / pasar/ pembeli Perusahaan yang ingin
mempraktekkan orientasi ini harus:
1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani
dan dipenuhi.
2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam
penjualannya.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,
menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku
mereka.
Page 36
21
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik,
apakah menitik-beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang
murah atau model yang menarik
b. Volume penjualan yang menguntungkan
Ini merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu
dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba,
perusahaan itu dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan
kemampuan yang lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan
yang lebih besar pada konsumen, serta dapat memperkuat kondisi
perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan pencerminan
dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan
kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut,
perusahaan menyediakan / menjual barang dan jasa yang paling
baik dengan harga yang layak.
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut
berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinasi untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan
dapat direalisir. Penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi dilakukan perusahaan untuk
menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan pelanggan.
Page 37
22
6. Elemen Pemasaran Jasa
Dalam pemasaran jasa harus diperhatikan mengenai elemen-
eleman yang memiliki peranan penting dalam melakukan pemasaran
jasa, karena hal ini sangat penting untuk meningkatkan penggunaan
layanan jasa.
Beberapa elemen mengenai pemasaran dalam produk jasa meliputi:
a. Sikap dan keputusan konsumen yaitu kegunaan dan nilai barang
jasa yang tersedia sesuai dengan kemampuan mereka membayar.
Maksudnya yaitu kebanyakan para konsumen melihat suatu produk
jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka dan
disesuaikan dengan harga yang ditawarkan, sehingga dalam
keputusan pemakaian produk jasa tersebut didasarkan pada dua hal
tersebut.
b. Sikap dan keputusan produsen yaitu produk jasa yang dijual atau
ditawarkan dalam situasi bisnis untuk jangka panjang. Maksudnya
adalah diharapkan produk jasa yang mereka tawarkan akan
digemari oleh para konsumen untuk waktu yang cukup lama, atau
bisa bahwa produk jasa yang mereka tawarkan menjadi trend atau
pelopor untuk bisnis usaha penjualan produk.
c. Cara produsen dalam mengkomunikasikan produknya dengan
konsumen (sebelum, selama, dan setelah penjualan). Maksudnya
adalah bagaimana dan cara apa yang dilakukan oleh produsen
untuk mengenalkan produk jasa yang dihasilkan. Bisa saja produk
Page 38
23
jasa tersebut dikenalkan oleh produsen melalui iklan di media
televisi ataupun surat kabar, serta bagaimana produsen jasa tetap
menjaga hubungan dengan para konsumennya.
C. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu-individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-
barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan
pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut (Kotler dan Armstrong,
2001: 177).
Umar (2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen adalah kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli
penentuan kegiatan tersebut.
Mowen dan Minor (dalam Husein 2003 : 11) mengartikan perilaku
konsumen adalah suatu studi (buying unit) dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,
pengalaman, serta ide-ide.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli menurut
Swastha D.H dan Irawan (2005 : 105-112) adalah berbeda-beda untuk
masing-masing pembeli, di samping produk yang dibeli dan saat
pembeliannya berbeda. Faktor tersebut adalah :
Page 39
24
1. Kebudayaan
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang
diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai
penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang
ada. Kebiasaaan budaya secara terus-menerus akan diikuti sepanjang
mereka merasa puas. Budaya yang tidak memberikan manfaat
cenderung akan ditinggalkan dan mereka mencoba memformulasikan
kembali suatu bentuk budaya yang sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa
budaya bisa sangat stabil sepanjang waktu, namun budaya juga tidak
pernah statis.
2. Kelas Sosial
Faktor sosio-kebudayaan lain yang dapat mempengaruhi
pandangan dan tingkah-laku pembeli adalah kelas sosial. Kelas sosial
tersebut dalam masyarakat terbagi menjadi tiga yaitu golongan atas,
golongan menengah, dan golongan bawah.
3. Kelompok Referensi Kecil
Kelompok referensi kecil ini juga mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pembeliannya, dan sering menjadi pedoman
seseorang dalam bertingkah-laku.
4. Keluarga
Selera mempunyai peranan penting dalam keinginan membeli
dalam keluarga, hal ini disebabkan karena dalam keluarga masing-
Page 40
25
masing anggota dapat berbuat hal yang berbeda untuk membeli
sesuatu.
5. Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam
bertingkah-laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatannya
dimasa lalu atau dapat dipelajari.
6. Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang
dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah-laku.
7. Sikap dan Kepercayaan
Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi
pandangan dan perilaku pembelian konsumen.
8. Konsep Diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya
sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri
orang lain.
Jadi perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai tindakan atau
aktivitas individu dalam mendapatkan kemudian menggunakan barang dan
jasa. Tindakan yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan serta
menggunakan barang dan jasa dipengaruhi berbagai faktor.
Page 41
26
D. Kepuasan Konsumen
1. Konsep Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah sentral dari konsep pemasaran.
Persaingan yang semakin ketat menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan tujuan utamanya pada kepuasan konsumen. Kunci
utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan
kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk dan jasa
berkualitas dengan harga bersaing.
Menurut Wilkie (Tjiptono, 2000:24)
Kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional pada
evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk.
Menurut Engel, J.F. (Tjiptono, 2000:24)
Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purna beli dimana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan.
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara
harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Menurut Kotler & Armstrong (2001:46), definisi mengenai
kepuasan konsumen dapat diartikan sebagai tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan hasil yang dirasakan dengan harapannya.
Seorang konsumen dapat mengalami berbagai tingkat kepuasan.
Apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapan, konsumen akan
Page 42
27
merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila kinerja produk melampaui
harapan, maka konsumen akan puas. Lebih lanjut, dalam memenuhi
kepuasan konsumen, Kotler & Armstrong (2001:47) berpendapat
bahwa perusahaan hendaknya lebih berusaha untuk meningkatkan
harapan konsumen dan diimbangi dengan yang dihasilkan. Perusahaan
juga harus dapat membuat konsumen merasa sangat puas, karena
konsumen yang hanya menyatakan cukup puas, masih mudah berganti
produk lain jika mendapat tawaran yang lebih baik.
Menurut Kotler seperti dikutip dalam Tjiptono (2001:35), beberapa
metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur tingkat
kepuasan konsumen adalah sebagai berikut :
a. Sistem keluhan dan saran (Complaint and Suggestion System)
Dengan metode ini, perusahaan memberikan kesempatan yang luas
kepada pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan.
Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kepuasan pelanggannya,
setiap perusahaan baik penyedia jasa maupun manufaktur dapat
memberikan kesempatan kepada pelanggannya untuk
menyampaikan keluhan dan saran kepada perusahaan. Dengan
demikian maka perusahaan dapat memperbaiki kekurangannya
atau mungkin lebih meningkatkan pelayanannya. Media yang biasa
digunakan adalah kotak-kotak saran yang diletakkan di tempat-
tempat strategis.
Page 43
28
b. Ghost Shopping
Adalah metode dengan memperkerjakan beberapa orang untuk
bersikap sebagai pembeli potensial terhadap produk perusahaan
dan pesaing. Ghost Shopping merupakan salah satu cara untuk
menilai kepuasan pelanggan. Dalam hal ini perusahaan menyewa
orang untuk berpura-pura sebagai pembeli guna melaporkan
pengalaman konsumen ketika membeli produk perusahaan dan
produk pesaing. Dengan demikian akan dapat disajikan masalah
yang spesifik untuk menguji apakah karyawan perusahaan
menanganinya dengan baik atau tidak.
c. Lost Customer Analysis
Dengan metode ini, perusahaan menghubungi para pelanggan yang
telah berhenti membeli atau yang telah pindah ke produk pesaing
untuk memahami mengapa hal ini terjadi. Apabila jumlah
pelanggan yang hilang semakin tinggi, maka hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan gagal memuaskan pelanggannya.
d. Survei Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Survey)
Sistem keluhan dan saran tidak dapat dipandang bahwa telah dapat
menggambarkan secara lengkap kekecewaan pelanggan.
Perusahaan yang responsif perlu melakukan pengukuran langsung
atas kepuasan pelanggannya dengan melakukan survei secara
teratur dengan cara mengirimkan kuisioner atau menelepon
pelanggan yang sudah ada untuk mengetahui perasaan pelanggan
Page 44
29
dalam mengkonsumsi atau menggunakan produk dan jasa
perusahaan. Survei kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, di antaranya :
1) Directly Reported Satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan
seperti, “Ungkapkan seberapa puas saudara terhadap
pelayanan?”. Skala yang digunakan berupa : sangat tidak puas,
tidak puas, netral, puas, sangat puas.
2) Derived Satisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut 2 (dua) hal utama, yakni
besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan
besarnya kinerja yang dirasakan.
Setidaknya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menyangkut
dua hal utama, yaitu (1) tingkat harapan terhadap kinerja
produk atau perusahaan, dan (2) persepsi pelanggan kinerja
aktual produk atau perusahaan. Alternatif lain, tingkat
kepentingan masing-masing atribut dan atau tingkat kinerja.
Dengan demikian metode derived satisfaction dapat
dioperasionalkan sesuai dengan Indeks Kepuasan Pelanggan
oleh Fandy Tjiptono (2005:92) sebagai berikut :
Page 45
30
di mana :
IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan
IM = Derajat Kepentingan (Important Degree)
PP = Kinerja (Perceived Performance)
EP = Harapan (Expectation)
Jika hasilnya adalah positif (+) maka senior market puas
dengan sub-sub variabel pelayanan hotel yang ada. Jika
hasilnya nol (0) maka senior market juga puas tetapi berada
pada limit bawah karena kinerja sama dengan harapan. Dan
jika hasilnya negatif (-) maka senior market tidak puas dengan
sub-sub variabel pelayanan hotel yang ada.
3) Problem Analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk
mengungkapkan 2 (dua) hal pokok. Yang pertama merupakan
masalah yang dihadapi berkaitan dengan penawaran. Kedua
saran-saran untuk melakukan perbaikan.
4) Importance-performance Analysis
Dalam tehnik ini, responden diminta untuk meranking berbagai
atribut dari penawaran berdasarkan derajat kepentingan setiap
atribut tersebut.
IKP = IM (PP-EP)
Page 46
31
2. Teori dan Model Kepuasan Konsumen
Ada beberapa model kepuasan konsumen yang dikemukakan oleh
Pawitra (dalam Tjiptono, 2000:30), antara lain :
a. Teori Ekonomi Mikro
Dalam teori ekonomi dasar yang digunakan oleh seorang
konsumen dalam melakukan alokasi sumber daya yang langka
adalah kondisi dimana perbandingan antara kegunaan marginal
(marginal utility) dan harga masing-masing produk akan menjadi
sama.
b. Perspektif Psikologi dari Kepuasan Konsumen
Berdasarkan perspektif psikologi, terdapat 2 (dua) model kepuasan
pelanggan, yaitu model kognitif dan model afektif.
1) Model Kognitif
Pada model ini, penilaian konsumen didasarkan pada
perbedaan antara suatu kumpulan dari kombinasi atribut yang
dipandang ideal untuk individu dan persepsinya tentang
kombinasi dari atribut yang sebenarnya.
2) Model Afektif
Model ini menyatakan bahwa penilaian konsumen individual
terhadap suatu produk atau jasa tidak semata-mata berdasarkan
perhitungan rasional, namun juga berdasarkan hubungan
subyektif, aspirasi, dan pengalaman. Fokus model afektif lebih
dititik-beratkan pada tingkat aspirasi, perilaku belajar, emosi
Page 47
32
perasaan spesifik (apresiasi, kepuasan, keengganan, dan lain-
lain), suasana hati, dan lain-lain. Maksud dari fokus ini adalah
agar dapat dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan suatu kurun
waktu.
c. Konsep Kepuasan Konsumen dari Perspektif TQM (Total Quality
Management)
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan bisnis yang mencoba untuk memaksimumkan
daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan
atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Sistem
manajemen TQM berdasarkan pada usaha menyangkut kualitas
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi.
E. Kualitas Pelayanan
1. Konsep Kualitas Pelayanan
Penyajian layanan yang berkualitas dipertimbangkan sebagai suatu
strategi untuk sukses dan tetap hidup dalam lingkungan persaingan saat
ini. Layanan adalah suatu kegiatan yang memberikan manfaat atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual ke konsumen. Kandampully
(2000:62) menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki peran yang
sangat penting bagi kesuksesan bisnis jasa. Dalam bisnis jasa, interaksi
konsumen dengan penyedia jasa sangat tinggi, mengingat pada
Page 48
33
sebagian besar bisnis jasa, pelanggan dituntut keterlibatan dan
partisipasinya dalam proses produksi dan konsumsi. Dengan
demikian, pelanggan memiliki kesempatan untuk menilai secara kritis
kualitas jasa yang disediakan. Pelanggan akan menilai kualitas
pelayanan dengan membandingkan antara pelayanan yang diperoleh
dengan pelayanan yang diharapkan. Karena itu, kualitas jasa
memainkan peran penting dalam memberi nilai tambah terhadap
pengalaman jasa secara keseluruhan.
Menurut Lewis dan Booms dikutip dalam Tjiptono dan Chandra
(2005:42), kualitas jasa adalah ukuran untuk mengukur seberapa baik
pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan harapan konsumen.
Memberikan kualitas pelayanan berarti menyesuaikan dengan harapan
konsumen pada dasar yang konsisten.
Senada dengan pernyataan Lewis dan Booms, Smith dan Houston
menegaskan bahwa kepuasan terhadap pelayanan berhubungan dengan
kesesuaian atau ketidaksesuaian terhadap harapan. Smith dan Houston
mendasarkan penelitiannya kepada paradigma ketidaksesuaian, yang
mengandung arti bahwa kepuasan itu berhubungan dengan ukuran dan
langsung terarah pada pengalaman ketidaksesuaian, di mana
ketidaksesuaian berhubungan dengan pengalaman pertama seseorang
dalam menggunakan sebuah produk atau jasa (dikutip dalamTjiptono
dan Chandra, 2005:42).
Page 49
34
Pelayanan yang memuaskan akan memberikan gambaran yang baik
terhadap produsen. Sebaliknya jika pelayanan yang kita berikan sangat
mengecewakan, maka kesan yang tercipta akan buruk jadinya. Kualitas
pelayanan dapat memberikan suatu dorongan yang kuat pada
pelanggan untuk membentuk suatu hubungan yang baik dengan badan
usaha. Dalam jangka panjang, hubungan tersebut mengharuskan badan
usaha untuk lebih memahami secara lebih seksama harapan serta
kebutuhan pelanggan.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2003:84) kualitas layanan lebih
menekankan pada persepsi dari konsumen terhadap keunggulan atau
kelebihan dari sebuah jasa/pelayanan. Karena kualitas pelayanan
merupakan persepsi konsumen, maka untuk mengevaluasi kualitas
layanan, salah satu kriteria yang diterapkan adalah apakah kualitas
layanan yang diberikan sudah sesuai dengan persepsi konsumen.
Apabila tidak sesuai dengan persepsi konsumen maka dapat dikatakan
bahwa suatu layanan tidak atau kurang berkualitas. Demikian pula
sebaliknya, apabila telah sesuai dengan persepsi konsumen maka
sebuah layanan dapat dikatakan berkualitas.
2. Dimensi Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman (dikutip dalam Tjiptono & Chandra,
2005:110) kualitas layanan dapat dikategorikan menjadi 5 dimensi
yaitu:
Page 50
35
a. Berwujud (tangibles), merupakan penampilan fisik fasilitas,
peralatan, personil dan material komunikasi.
b. Keterandalan (reliability), merupakan kemampuan untuk
menampilkan pelayanan yang dijanjikan dengan dapat diandalkan
dan akurat. Yang termasuk dimensi reliablity adalah:
1) Menyediakan pelayanan yang telah dijanjikan
2) Penanganan pelanggan yang dapat diandalkan
3) Memberikan pelayanan yang benar pada waktu pertama kali
4) Memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah
dijanjikan
5) Memberikan informasi kepada tamu kapan pelayanan akan
diberikan
c. Kecepat-tanggapan (responsiveness), yang mengandung makna
berupa kesediaan untuk membantu pelanggan dan menyediakan
pelayanan yang tepat. Dimensi ini meliputi:
1) Menyediakan pelayanan yang tepat bagi pelanggan
2) Kesediaan untuk membantu pelanggan
3) Kesiapan untuk merespon permintaan tamu
d. Jaminan (assurance),merupakan pengetahuan dan sopan santun
serta kemampuan karyawan untuk membangkitkan kepercayaan
dan kepercayaan diri. Dimensi jaminan ini terdiri dari:
1) Karyawan yang menanamkan kepercayaan terhadap diri
pelanggan
Page 51
36
2) Membuat pelanggan merasa nyaman dalam melakukan
transaksi
3) Karyawan yang sopan
4) Karyawan yang memiliki pengetahuan untuk menjawab
pertanyaan pelanggan
e. Empati(empathy),merupakan bentuk perhatian secara individual
yang disediakan perusahaan kepada tamu; yang meliputi:
1) Memberikan perhatian secara individu kepada tamu
2) Karyawan yang memperlakukan tamu dengan penuh perhatian
3) Karyawan yang mengerti kebutuhan tamu
F. Harapan Konsumen
Harapan konsumen diyakini mempunyai peranan yang besar dalam
menentukan kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan konsumen.
Pada dasarnya ada hubungan yang erat antara penentuan kualitas dengan
kepuasan konsumen. Dalam mengevaluasinya konsumen akan
menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian,
harapan konsumenlah yang melatar belakangi mengapa 2 (dua) organisasi
pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam
konteks kepuasan konsumen, umumnya harapan merupakan perkiraan atau
keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya (Zeithaml et al.,
2003:15).
Page 52
37
Harapan-harapan konsumen ini dari waktu ke waktu terus berkembang,
seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diterima konsumen
serta semakin bertambahnya pengalaman konsumen. Harapan konsumen
dibentuk berdasarkan beberapa faktor diantaranya pengalaman dimasa
lampau, opini teman, informasi, dan juga perusahaan. Apabila jasa
minimum yang dapat ditoleransi dan yang dapat diharapkan, lalu yang
terjadi sama dengan atau bahkan melampaui harapan tersebut, maka akan
timbul kepuasan. Sebaliknya jika yang diharapkan adalah jasa ideal, maka
kalau yang terjadi kurang dari harapan, akan timbul ketidakpuasan.
Page 53
38
Segmen senior market menginap di hotel bintang lima di Yogyakarta
Pengukuran kepuasan dengan metode derived satisfaction
Harapan Persepsi
Dimensi Kualitas Layanan :1. Berwujud (Tangibles)2. Keterandalan (Reliability)3. Kecepat-tanggapan (Responsiveness)4. Jaminan (Assurance)5. Empati (Empathy)
GAP
IM(PP-EP) = negatif Tidak Puas
IM (PP-EP) = nol Puas
IM (PP-EP) = positif Puas
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan gambaran singkat mengenai penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti.
Dalam kerangkan pemikiran di atas dijelaskan bahwa penulis meneliti
mengenai kepuasan senior market yang sedang check out atau pulang
setelah menginap di hotel bintang lima di Yogyakarta, metode yang
digunakan adalah derived satisfaction dengan rumus Indeks Kepuasan
Page 54
39
Pelanggan yang mengukur dan membandingkan besarnya harapan dengan
persepsi yang dinilai melalui 5 (lima) dimensi kualitas menurut
Parasuraman. Jika hasilnya adalah positif (+) maka senior market puas
dengan sub-sub variabel pelayanan hotel yang ada. Jika hasilnya nol (0)
maka senior market juga puas tetapi berada pada limit bawah karena
kinerja sama dengan harapan. Dan jika hasilnya negatif (-) maka senior
market tidak puas dengan sub-sub variabel pelayanan hotel yang ada.
Page 55
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan
sebagaimana adanya sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta
(dalam Diah Utari, 2005:13), di mana penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan bagaimana tingkat kepuasan kelompok lanjut usia dengan
cara membandingkan antara harapan dan persepsi dari kelompok ini
terhadap layanan jasa yang disediakan oleh hotel bintang lima di
Yogyakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di hotel bintang lima di Yogyakarta,
diantaranya :
a. Hotel Grand Quality Yogyakarta
Jl. Adisucipto No. 48 P.O Box 82, Yogyakarta 55281
b. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto KM 8,7 Yogyakarta 55282
40
Page 56
41
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilangsungkan pada tanggal 30 Maret sampai dengan 24
April tahun 2010
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah senior market yang check out atau pulang
setelah menginap di Hotel Grand Quality dan Hotel Sheraton Mustika
di Yogyakarta
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian
pokok dalam penelitian. Objek pada penelitian ini adalah kepuasan
konsumen terhadap layanan jasa yang ditawarkan oleh Hotel Grand
Quality dan Hotel Sheraton Mustika di Yogyakarta
D. Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang diteliti meliputi :
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak
bergantung pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta yang meliputi :
a) Berwujud (tangibles)
b) Keterandalan (reliability)
Page 57
42
c) Kecepat-tanggapan (responsiveness)
d) Jaminan (assurance)
e) Empati (empathy)
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
tergantung pada variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kepuasan senior market terhadap layanan jasa hotel bintang
lima di Yogyakarta.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung atas objek penelitian yang
berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama.
Dalam penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh dari hasil
pengisisan kuisioner dan wawancara yang diperoleh atas objek
penelitian.
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atas objek
penelitian, sumber data ini digunakan sebagai pelengkap data primer.
Dalam penelitian ini data sekunder adalah data yang diperoleh dari
studi pustaka dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan
penelitian.
Page 58
43
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau Kuisioner
Adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat sejumlah
pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk
memperoleh sejumlah data tentang identitas dan penilaian responden
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
menggunakan layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta
2. Observasi
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti, dalam penelitian ini ditujukan
pada konsumen yang menggunakan layanan jasa hotel bintang lima di
Yogyakarta
3. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dari
pengelola hotel untuk memperoleh informasi atau keterangan yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan keadaan hotel bintang lima di
Yogyakarta
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu definisi yang dinyatakan dalam
kriteria atau operasi yang dapat diuji secara khusus. Dalam penelitian ini,
operasional variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
Page 59
44
1. Harapan
Merupakan keinginan responden lanjut usia terhadap kualitas layanan
sebelum menginap di hotel, dimana harapan ini mencakup 5 (lima)
dimensi kualitas layanan, yaitu reliability, responsiveness, assurance,
empathy, tangible. Skala pengukuran harapan yang digunakan adalah
dengan five-point likert-scale dimana 1= sangat tidak penting, 2= tidak
penting, 3= netral, 4= penting, 5= sangat penting.
2. Persepsi
Merupakan penilaian responden lanjut usia terhadap kualitas layanan
setelah menginap di hotel, dimana persepsi ini juga mencakup 5
dimensi kualitas layanan, yaitu reliability, responsiveness, assurance,
empathy, tangible. Skala pengukuran harapan yang digunakan adalah
dengan five-point Likert-scale dimana 1= sangat tidak puas, 2= tidak
puas, 3= netral, 4= puas, 5= sangat puas.
3. Kualitas Layanan
Definisi kualitas layanan adalah ukuran untuk mengukur seberapa baik
pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan harapan konsumen,
yang mengacu dari 5 (lima) dimensi menurut Parasuraman, yaitu :
a. Keterandalan (reliability)
Definisi operasional dari keterandalan adalah kemampuan hotel
untuk menampilkan pelayanan yang dapat diandalkan dan akurat
kepada konsumen. Indikator empirik:
1) Memberikan pelayanan seperti yang telah dijanjikan
Page 60
45
2) Kemampuan menangani masalah dengan baik
3) Memberikan layanan yang benar sejak awal
b. Kecepat-tanggapan (responsiveness)
Definisi operasional dari kecepat-tanggapan adalah kesediaan atau
kesiapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat.
Indikator empirik:
1) Kesiapan merespon kebutuhan tamu
2) Kesediaan untuk membantu
c. Jaminan (assurance)
Definisi operasional dari jaminan adalah pengetahuan dan
kemampuan staf hotel untuk menumbuhkan keyakinan dan rasa
percaya diri konsumen. Indikator empirik:
1) Kesopanan dan keramahan staf
2) Kemampuan untuk menjawab pertanyaan tamu
3) Peralatan dan lingkungan yang aman dan nyaman
d. Empati (empathy)
Definisi operasional dari empati adalah berupaya untuk memahami
kebutuhan tamu hotel secara individu. Indikator empirik:
1) Perhatian staf secara individu kepada tamu
2) Memahami kebutuhan khusus tamu
3) Pelayanan staf yang berkesan
Page 61
46
e. Fasilitas fisik (tangible)
Definisi operasional dari fasilitas fisik adalah merupakan tampilan
dari fasilitas fisik, peralatan dan seluruh staf hotel. Indikator
empirik:
1) Papan penunjuk arah mudah dilihat
2) Fasilitas ekstra memadai
3) Lampu di kamar cukup terang
4) Porsi makanan cukup
5) Jadwal, informasi, dan menu mudah untuk dibaca
6) Fasilitas pengobatan yang baik
7) Pintu yang lebar untuk tamu lanjut usia yang menggunakan
kursi roda
4. Derajat Kepentingan
Derajat kepentingan adalah seberapa penting masing-masing atribut
atau karakteristik yang digambarkan dalam setiap pernyataan bagi
kepuasan senior market terhadap layanan hotel.
H. Teknik Pengukuran Variabel
Sebelum dianalisis data perlu diukur, untuk keperluan ini peneliti
menggunakan skala angka likert, skala ini memiliki alternatif jawaban
sebagai berikut :
Page 62
47
Alternatif jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
KONSEP VARIABEL SKALA PENGUKURAN
KepuasanKonsumen
1. Dimensi tangibles Skala interval denganmenggunakan skala likert
2. Dimensi reliability Skala interval denganmenggunakan skala likert
3. Dimensi responsiveness Skala interval denganmenggunakan skala likert
4. Dimensi assurance Skala interval denganmenggunakan skala likert
5. Dimensi empathy Skala interval denganmenggunakan skala likert
I. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah senior market yang berusia 60 tahun ke atas yang
check out atau pulang setelah menginap di hotel bintang lima di
Yogyakarta.
Page 63
48
2. Sampel
Sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini
penulis mengambil 100 orang senior market yang pernah atau sedang
menginap di hotel bintang lima di Yogyakarta. Teknik pengambilan
sampel apabila populasinya tidak diketahui secara pasti, digunakan
rumus sebagai berikut (Umar, 2003:150) :
Rumus : n=
Keterangan :
n = jumlah sampel
Z = batas luar daerah
Nilai Z adalah sebesar 1,96 angka ini didapat dari tabel t student
karena pada kondisi di mana nilai deviasi standar rata-rata tidak
diketahui. Maka tabel tidak berdistribusi normal langsung, sehingga
untuk jumlah populasi yang tak terbatas atau yang berjumlah besar
akan mengikuti nilai tabel Z.
E = kesalahan maksimum yang mungkin dialami.
Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5 % dan kesalahan
maksimum yang mungkin dialami (E) adalah sebesar 10%, sedangkan
deviasi standar rata-ratanya tidak diketahui, maka besarnya sampel
dalam penelitian ini sebanyak :
Page 64
49
n=
n=
n= 96,04
Dengan demikian peneliti membulatkan menjadi 100 responden
untuk memudahkan penelitian.
J. Sampling
Penelitian ini menggunakan Non Random Sampling karena peneliti
menghadapi populasi yang tidak terbatas jumlahnya dan tidak ada daftar
nama anggota populasi. Dengan menggunakan teknik purposive sampling,
di mana memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Anggota sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang
dianggap mempunyai hubungan yang erat dengan ciri populasi.
2. Peneliti dengan sengaja menentukan anggota sampelnya berdasarkan
pengetahuannya tentang keadaan populasi.
K. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian Validitas dan Reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian yang dilakukan oleh
penulis menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Rumus
Page 65
50
koefisien Korelasi Product Moment menurut Sutrisno (dalam Utari,
2005 : 29) :
di mana :
rxy = koefisien korelasi product moment
n = jumlah sampel
∑X = jumlah total skor item
∑Y = jumlah total dari nilai skor total
∑XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total
∑ = jumlah kuadrat skor item
∑ = jumlah kuadrat skor total
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
Tetapi untuk lebih memudahkan dalam pengujian ini saya
menggunakan program SPSS.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Kountour (2003:156) suatu instrumen penelitian disebut
reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan
Page 66
51
penilaian atas apa yang diukur, jika hasil penilaian yang diberikan oleh
instrumen tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen
tersebut dapat dipercaya.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s
Alpha (α) yaitu teknik pengujian reliabilitas suatu test atau angket yang
jawabannya atau tanggapannya berupa pilihan. Pilihannya dapat terdiri
dari dua pilihan atau lebih (Kountour, 2003:158).
Cronbach’s Alpha dapat diperoleh dari rumus sebagai berikut
(Kountour, 2003 : 158) :
keterangan :
: Reliabilitas instrumen
N : Banyaknya butir pertanyaan
: Jumlah varian butir
: Varian total
Untuk menentukan instrumen tersebut reliabel atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka
instrumen tersebut dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
Tetapi untuk lebih memudahkan dalam pengujian ini peneliti
menggunakan program SPSS.
Page 67
52
L. Teknik Pengujian Data
1. Untuk menjawab masalah pertama dan kedua menggunakan analisis
persentase yang digunakan untuk mengetahui harapan, persepsi dan
lain-lain. Analisis dilakukan berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh
dari responden.
Rumus analisis persentase menurut Sugiyono (1993:63) :
di mana :
P = jumlah Persentase
= jumlah yang akan dianalisis
= jumlah Total
2. Untuk menjawab masalah ketiga menggunakan Analisis Kepuasan
Konsumen dalam hal ini senior market. Ada beberapa cara mengukur
kepuasan pelanggan (Tjiptono, 2001:37-38)
Dalam analisis ini dipakai rumus dari Fandi Tjiptono, yaitu :
di mana :
IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan
IM = Derajat Kepentingan (Important Degree)
PP = Kinerja (Perceived Performance)
EP = Harapan (Expectation)
IKP = IM (PP-EP)
P=
Page 68
53
Langkah-langkah dalam menganalisis masalah ini adalah :
a. Membuat tabel di mana kolomnya terdiri atas :
- Kolom nomor kode
- Kolom kinerja (PP)
- Kolom harapan (EP)
- Kolom derajat kepentingan (IM)
- Kolom PP-EP
- Kolom IM (PP-EP)
b. Masukkan skor harapan, kinerja dan derajat kepentingan ke dalam
masing-masing kolom.
c. Menghitung dan mengisis kolom PP-EP
d. Menghitung dan mengisi kolom IM (PP-EP)
e. Jika hasil langkah 4 adalah positif (+) maka senior market puas
dengan sub-sub variabel pelayanan hotel yang ada. Jika hasilnya
nol (0) maka senior market juga puas tetapi berada pada limit
bawah karena kinerja sama dengan harapan. Dan jika hasilnya
negatif (-) maka senior market tidak puas dengan sub-sub variabel
pelayanan hotel yang ada.
Page 69
54
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Grand Quality Hotel Yogyakarta
1. Gambaran Umum Perusahaan
Grand Quality Hotel Yogyakarta berlokasi sekitar 5 (lima) menit
dari Bandara Adisucipto dan 20 menit dari pusat kota. Hotel
menyediakan shuttle car yang akan mengantar dan menjemput tamu
dari dan ke bandara serta memiliki akses yang mudah untuk
mendapatkan transportasi umum seperti bus dan taksi.
Nama : Grand Quality Hotel Yogyakarta
Alamat : Jl. Adisucipto No. 48 Yogyakarta, Indonesia
P.O. Box : 82 Yogyakarta
Telepon : (0274) 485005
Fax : (0274) 485009/485965
Email : [email protected]
Home Page : www.grandqualityjogja.com
Pemilik : PT GRAHA ( Griya Asri Hidup Abadi)
Manajemen : Independent by own
Jumlah Kamar : 191 Rooms
Grand Quality Hotel Yogyakarta merupakan hotel yang strategis
karena letaknya yang dekat dari objek-objek wisata, di antaranya dari
Candi Prambanan 15 km dan Candi Borobudur 45 km.
Page 70
55
2. Sejarah Berdirinya Grand Quality Hotel Yogyakarta
Quality Hotel Yogyakarta telah menempuh perjalanan yang cukup
panjang. Pada awalnya hotel ini didirikan pada tahun 1990 oleh PT.
Puri Lestari Indah Pratama. Dengan Pemiliknya adalah Bapak Hindoro
Halim. Setelah perusahaan ini menyelesaikan pembangunan proyek
hotel, selanjutnya pengelolaan hotel diserahkan kepada manajemen
Belmont, yang soft opening-nya dilaksanakan pada bulan Juni 1992
dengan nama Belmont Prambanan Hotel dan memiliki 191 kamar.
Beberapa bulan kemudian, hotel ini dikelola oleh pihak lain.
Melihat perkembangannya, sejak bulan maret 1993, maka oleh pemilik
perusahaannya hotel ini dikelola oleh anak perusahaannya dengan
nama Aquila Prambanan Hotel Yogyakarta. Nama Aquila Prambanan
Hotel Yogyakarta diambil dari dua nama, yaitu Aquila dan Prambanan.
Aquila merupakan sebuah perusahaan Internasional yang bergerak di
bidang perhotelan dan berkantor pusat di Singapura, sedangkan
Prambanan diambil dari nama Candi Prambanan dan melihat dari
bentuk arsitektur bangunan yang menyerupai Candi Prambanan.
Pada bulan Mei 1995, PT Puri Lestari Indah Pratama melakukan
akuisisi 100% atas kepemilikan sahamnya pada PT Villa De Sol.
Selanjutnya pada bula Mei 1997, perseroan in berganti nama menjadi
PT. Bakrieland Development Tbk, dengan Pemiliknya adalah Bapak
Nirwan Bakrie.
Page 71
56
Kemudian pihak perseroan menyerahkan manajemen hotel ini
kepada Holiday Inn yang merupakan salah satu anak perusahaan BASS
PLC pada 17 Desember 1997. Holiday Inn memiliki jaringan
perusahaan Internasional yang dilengkapi dengan reservation system
holidex sehingga para wisatawan bisa langsung memesan kamar di
Holiday Inn Yogyakarta dimanapun mereka berada. Dengan
berakhirnya kontrak dengan Holiday Inn, maka pada tanggal 12 Juli
1999 oleh Bakrieland Development Tbk mengalihkan pengelolaannya
dari Holiday Inn kepada manajemen CHOICE Hotel International.
Choice Hotel adalah perusahaan franchise dunia yang berpusat di
Washington DC.
Pada tanggal 23 Juni 2005 kepemilikan dari Quality Hotel
Yogyakarta berpindah ke Bapak Lukminto yang juga mempunyai
SRITEX di Sukoharjo, Restaurant Diamond di Solo dan Hotel Orchid.
Dengan nama perseroannya PT GRAHA ( Griya Asri Hidup Abadi),
pada tanggal 3 April 2008 PT GRAHA melepaskan diri dari
manajemen Choice Hotel Indonesia dan sekarang dikelola oleh PT
GRAHA sendiri dengan nama “Grand Quality Hotel Yogyakarta”
3. Misi dan Visi Grand Quality Hotel Yogyakarta
a. Misi Grand Quality Hotel Yogyakarta
Grand Quality Hotel Yogyakarta memiliki misi yang bertitik tolak
pada kondisi dan potensi yang dimiliki, yaitu sebagai berikut :
Page 72
57
1) Ikut berperan serta dalam pengembangan dan peningkatan
industri pariwisata dengan menyediakan akomodasi perhotelan
2) Menyediakan promosi hotel dengan memberikan atau
menawarkan dengan harga terjangkau, mutu pelayanan yang
baik dan fasilitas yang lengkap tentunya akan menarik minat
bagi tamu nusantara maupun mancanegara
3) Mengembangkan diri dalam bisnis perhotelan yang semakin
berkembang
4) Memperhatikan citra sebagai hotel yang memiliki standar yang
tinggi dengan mutu pelayanan yang lengkap dan penuh
b. Visi Grand Quality Hotel Yogyakarta
Berdasarkan misi yang dimiliki Grand Quality Hotel Yogyakarta
maka visi Grand Quality Hotel Yogyakarta, yaitu sebagai berikut :
1) Melibatkan semua pihak yang terkait dalam melaksanakan dan
mewujudkan misi Grand Quality Hotel Yogyakarta
2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang memiliki peranan
yang sangat penting dalam operasional dan merupakan faktor
utama keberhasilan misi Grand Quality Hotel Yogyakarta
3) Menjalin kerjasama dengan instansi atau organisasi lain yang
saling mendukung dan saling menguntungkan dalam rangka
meningkatkan kelancaran operasional hotel
4) Memberikan kepuasan lebih bagi para tamu sehingga merasa
nyaman dan senang tinggal di Grand Quality Hotel Yogyakarta
Page 73
58
5) Memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan bagi tamu
4. Fasilitas-fasilitas Grand Quality Hotel Yogyakarta
a. Room
Jumlah kamar yang tersedia sebanyak 191 kamar terdiri dari :
● Deluxe Room : 133 Rooms
● Executive Floor : 38 Rooms
● Studio Suite : 3 Rooms
● Honeymoon Suite : 2 Rooms
● Junior Suite : 2 Rooms
● Business Suite : 1 Rooms
● Executive Suite : 3 Rooms
● Superior Room : 6 Rooms
● GM suite : 2 Rooms
● President Suite : 1 Rooms
Adapun masing-masing kamar dilengkapi dengan telepon
sambungan langsung Internasional, saluran TV satelit dan radio,
Video, CD, LD, Air Conditioner (AC), Mini Bar, Alat pembuat
kopi maupun teh (Tea and Coffee Maker), Bathtub/Shower dan
Hairdryer.
Page 74
59
b. Lobby
Ruangan untuk tamu yang biasanya berada di lantai dasar, tamu
dapat beristirahat sejenak setelah melakukan perjalanan jauh
sambil melakukan pendaftaran diri untuk menginap di hotel dengan
disajikan welcome drink.
c. Restaurant dan Bar
Grand Quality Hotel Yogyakarta memiliki 3 Restoran dan 1 Pub
d. Meeting Room (Ruang Pertemuan)
Grand Quality Hotel Yogyakarta memiliki 10 Meeting Rooms dan
2 tempat gazebo terbuka. Ruangan ini dipergunakan bagi tamu
yang ingin menyelenggarakan seminar, lokakarya, pesta
perkawinan, ulang tahun dan lain-lain. Masing-masing ruangan
dilengkapi dengan fasilitas over head projector, video dan televisi,
slide projector, flip chart dan Table Mix serta Sound System.
e. Rooms Service
Tamu dapat memesan makanan dan minuman yang kemudian
langsung diantar ke kamar tamu yang bersangkutan selama 24 jam.
f. Business Center
Terletak di area lobby buka setiap hari jam 08:00-17:00 WIB.
Fasilitas ini berguna untuk melayani Telephone, Faximile,
Photocopy, pengetikan komputer, e-mail dan Internet.
Page 75
60
g. Drug Store
Terletak di lantai 1 menjadi satu dengan business center,
menyediakan obat-obatan, majalah, buku-buku bacaan dan
cinderamata lainnya. Buka setiap hari dari jam 08:00-21:00 WIB.
h. Safe Deposit Box
Menyediakan tempat penyimpanan barang-barang berharga milik
tamu.
i. Daily Laundry dan Dry Cleaning Service
Melayani pencucian pakaian untuk tamu yang menginap di hotel
dan luar hotel.
j. Dokter 24 jam
Menyediakan jasa dokter selama 24 jam.
k. Airport Representative dan Meeting Service
Guest Relation Officer akan menjemput tamu hotel di airport
dengan membawa papan bertuliskan nama tamu atau nama group
tersebut agar memudahkan pencarian.
l. Airline check in
Pihak hotel akan membantu untuk pemesanan tiket untuk tamu.
m. Valet dan Self Parking facilities
Menyediakan tempat parkir yang luas yang mampu menampung
mobil tamu sekitar 60 kendaraan.
Page 76
61
n. Limousine or Car Rental
Menyediakan mobil mewah dan jenis mobil lain yang diinginkan
tamu untuk disewa.
o. Outdoor Swimming Pool
Terletak di lanatai 1 berdekatan dengan restaurant dan sekitarnya di
lengkapi dengan taman bermain anak-anak.
p. Souvenir Shop
Di lobby dapat ditemui berbagai macam kerajinan.
q. Warm dan Fitness Center
Menyediakan sarana olah raga dan pijat tradisional bagi tamu luar
maupun tamu dari dalam hotel.
r. Children’s Play Ground
s. Table Tennis
t. Multi Lingual Hotel Staff
Staff yang mengetahui beberapa bahasa asing.
u. Biro perjalanan
Dijadikan satu dengan Guest Relation Officer.
v. Babby Sitting service on request
Menyediakan pengasuh bayi sesuai permintaan tamu.
w. Money Changer
Tempat penukaran uang bagi tamu hotel maupun dari luar hotel
yang terletak di Business Center.
Page 77
62
x. Guest History Program
Mendata tamu yang menginap sehingga mempermudah proses
check in pada kunjungan berikutnya.
5. Struktur Organisasi Hotel Grand Quality Yogyakarta
(struktur organisasi penulis lampirkan dilampiran I)
B. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
1. Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta Sheraton Mustika Yogyakarta
Resort & Spa adalah resort berbintang lima yang menawarkan
atmosfer Javanese resort dengan fasilitas yang modern dan elegan.
Berlokasi sangat strategis, hanya dua kilometer menuju bandara
Adisucipto dan hanya beberapa menit dari pusat kota
Nama : Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
Alamat : Jl.Laksda Adisucipto KM 8,7 Yogyakarta
Indonesia 55282
Telepon : (0274) 488588
Fax : (0274) 484589
Email : www.Sheraton.com/yogyakarta
Pemilik : PT. Mustika Princess Hotel
Manajemen : Sheraton Corporation
Jumlah Kamar : 246 Rooms
Page 78
63
2. Sejarah Berdirinya Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta dibangun di atas tanah seluas
5,6 hektar yang proyeknya ditangani oleh PT. Kusuma Property
Development (Drasindo Group) sejak tahun 1992. Pembangunan ini
selesai pada bulan September 1997 yang peresmiannya (Grand
Opening) dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak
Soeharto pada tanggal 15 September 1997. Hotel Sheraton Mustika
Yogyakarta mempunyai bangunan berlantai 8 (delapan) dengan lobby
utama terletak di lantai 7 (tujuh) sehingga tidak seperti hotel lain pada
umumnya. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta memiliki keunggulan
dengan hampir seluruh bagian interior hotel mendapat sentuhan
mewahnya, ukiran khas Yogyakarta dengan arsitektur bergaya keraton
jawa. Untuk menambah keindahan hotel Sheraton Mustika
Yogyakarta dilengkapi kolam renang ala “taman sari” yang artistik
menyerupai tempat pemandian putri keraton zaman dulu, dan dihiasi
dengan taman-taman yang rindang yang menyatu dengan keindahan
alam tropis disekitarnya. Hotel ini berlokasi strategis di jalan Laksda
Adisucipto, antara 2 km dari Bandara Adisucipto dan 9 km dari pusat
Yogyakarta.
Nama Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta dipergunakan dengan
beberapa alasan, yaitu :
a. Hotel ini dimiliki oleh PT. Mustika Princess Hotel (MPH) yang
dipimpin oleh Ibu Moeryati Soedibyo sebagai Direktur Utama.
Page 79
64
b. Hotel ini dikelola dan dijalankan dengan management Sheraton
Coorporation, sehingga menjadi bagian dari Sheraton Hotels.
c. Hotel ini didirikan dan terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Oleh karena 3 (tiga) alasan tersebut maka hotel ini bernama Hotel
Sheraton Mustika Yogyakarta.
3. Misi dan Visi Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
a. Misi Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
Menjadi perusahaan perhotelan terbaik dibidang pariwisata dengan
mencari dan mempertahankan karyawan terbaik, untuk mencari
keuntungan yang maksimal bagi pemilik hotel.
Misi tersebut didukung dengan 4 (empat) standart kepuasan tamu
Sheraton (Sheraton Guest Satisfaction Standards) yang merupakan
buah dari pengalaman secara terus-menerus, adapun 4 (empat)
standard kepuasan tamu Sheraton tersebut adalah :
1) Every time you see a guest, smile and overappropriate
hospitality comment.
(Setiap kali bertemu dengan tamu, etrsenyumlah dan berikan
pelayanan yang terbaik)
2) Speak to every guest a friendly, enthusiastic and courteous tone
and manner.
(Berbicaralah kepada tamu dengan cara yang bersahabat,
antusias dan bersikap sopan)
Page 80
65
3) Answer guest question and request quickly and efficiently, or
take personal responsibility to get the answer.
(Jawablah setiap pertanyaan dan permintaan tamu dengan
cepat, effisien atau ambillah sikap yang bertanggung jawab)
4) Anticipate guest needs and resolve guest problems.
(Antisipasi segala keperluan dan membantu menyelesaikan
segala permasalahan yang dihadapi tamu)
b. Visi Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
1) Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
2) Melibatkan semua pihak yang terkait dalam melaksanakan dan
mewujudkan misi Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta.
4. Fasilitas-fasilitas Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
a. Rooms
Hotel yang memiliki total jumlah kamar 246, sekarang
menghadirkan lebih banyak pilihan kategori kamar baru yang
dikhususkan untuk businessman dan Top Executives yaitu dengan
ditambahkannnya 30 Club Rooms, 16 Pools Access Rooms, dan 17
Suites yang tentunya dengan pelayanan yg lebih personalized.
Semua kamar telah dilengkapi dengan Sweet Sleeper(TM) Bed
yang menjadi ranjang unggulan khas Sheraton.yang terkenal
diseluruh dunia.
Page 81
66
Sweet Sleeper Bed merupakan produk unggulan dari Sheraton
sendiri diman mereka telah menciptakan kasur dengan kualitas
terbaik yang mampu meningkatkan kepuasan tamu, dimana kasur
ini memiliki tebal 11,5 inci; pegas yang berkualitas, bantal yang
bebas bagi penderita alergi serta kain seprei yang terbuat dari
katun.
b. Complimentary Fitness Facility
Tersedia fasilitas olahraga bagi setiap tamu yang menginap di hotel
Sheraton Yogyakarta.
c. 24-Hour Front Desk
Pelayanan 24 jam bagi para tamu yang akan menginap di hotel
Sheraton Yogyakarta.
d. Business Center
Terletak di area lobby buka setiap hari jam 08:00-17:00 WIB.
Fasilitas ini bergunas untuk melayani Telephone, Faximile,
Photocopy, pengetikan komputer, e-mail dan Internet.
e. Car Rental Service
Menyediakan jasa untuk para tamu yang ingin menyewa
kendaraan.
f. Concierge Service
Penjagaan yang ketat untuk memberikan rasa aman bagi para tamu.
g. Laundry Service
Melayani jasa pencucian pakaian bagi para tamu.
Page 82
67
h. Free Wireless High Speed Internet Access in Public Areas
Tersedia fasilitas internet di wilayah atau area hotel.
i. Safe Deposit Boxes
Menyediakan tempat bagi para tamu yang ingin menyimpan
barang-barang berharga maupun surat-surat berharga.
j. Children's Program
k. Airport Pick-Up and Drop-Off (Limited)
Menyediakan antar jemput bagi tamu yang inging menuju ke
bandara.
l. Beauty/Barber Shop at Royal Heritage Spa
Tersedia salon kecantikan dan potong rambut yang terletak di
Royal Heritage.
m. Lighted Outdoor Tennis Courts
Tersedia lapangan tennis terbuka.
n. Drugstore
Terletak di lantai 1 menjadi satu dengan business center,
menyediakan obat-obatan, majalah, buku-buku bacaan dan
cinderamata lainnya. Buka setiap hari dari jam 08:00-21:00 WIB.
o. Parking Available
Halaman parkir yang luas dan aman bagi kendaraan para tamu.
p. Whirlpool/Hot Tub
Tersedia fasilitas kolam dengan air panas yang cocok bagi para
tamu untuk menghilangkan rasa capek/lelah.
Page 83
68
q. Outdoor Pool
Tersedia kolam renang bagi para tamu.
r. Indoor Heated Pool
Tersedia kolam renang air hangat yang terletak di ruangan.
s. Children's Pool
Tersedia taman bermain bagi anak-anak.
t. Spa Facilities
5. Struktur Organisasi Sheraton Mustika Yogyakarta
(struktur organisasi penulis lampirkan dilampiran II)
Page 84
69
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Untuk mengetahui gambaran penelitian ini, penulis menguraikan data-
data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini. Data-data tersebut
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden di hotel bintang
lima di Yogyakarta. Kuesioner dibagikan kepada 100 responden.
Untuk kuesioner yang diberikan 100 responden terdiri dari 4 (empat)
bagian yaitu:
1. Bagian pertama, merupakan bagian yang berisi pertanyaan tentang
karekteristik responden meliputi:
a. Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat
ditunjukkan pada tabel V.1 berikut ini :
Tabel V.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah PersentasePria 62 62%Wanita 38 38%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian
responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 62 orang (62%)
responden dan sisanya sebanyak 38 orang (38%) responden adalah
wanita.
69
Page 85
70
b. Kota asal Tamu Hotel
Berdasarkan kota asal para tamu hotel, hasil analisis data dapat
ditunjukkan pada tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal Tamu
Kota Asal Jumlah PersentaseYogyakarta 42 42%Luar Yogyakarta 58 58%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian
responden 42 orang (42%) berasal dari Yogyakarta dan 58 orang
(58%) berasal dari luar Yogyakarta.
c. Tujuan Menginap
Berdasarkan tujuan menginap, hasil analisis data dapat
ditunjukkan pada tabel V.3 berikut ini :
Tabel V.3Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Menginap
Tujuan Menginap Jumlah PersentaseBerlibur 23 23%Bisnis 34 34%Mengunjungi Keluarga/teman 30 30%Lain-lain 13 13%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa
tujuan para responden menginap di hotel bintang lima di
Yogyakarta, yaitu 23% dengan tujuan berlibur; 34% dengan tujuan
Page 86
71
bisnis; 30% dengan tujuan mengunjungi keluarga/teman; 13% lain-
lain.
d. Lama Menginap
Berdasarkan tujuan menginap, hasil analisis data dapat
ditunjukkan pada tabel V.4 berikut ini :
Tabel V.4Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menginap
Lamanya Menginap Jumlah Persentase1-3 hari 26 26%4-5 hari 51 51%6-7 hari 23 23%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat lama menginap
responden, yaitu 26% 1-3 hari; 51% 4-5 hari; dan 23% 6-7 hari.
2. Bagian kedua dan ketiga merupakan harapan dan kinerja para
responden terhadap pelayanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta,
dan bagian keempat merupakan derajat kepentingan yang dipandang
dari 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan jasa menurut Parasuraman, di
mana berisi pernyataan-pernyataan sebagai berikut :
a. Berdasarkan dimensi Keterandalan (Reliability) yang terdiri dari 3
(tiga) butir pernyataan.
b. Berdasarkan dimensi Kecepat-tanggapan (responsiveness) yang
terdiri dari 3 (tiga) butir pernyataan.
c. Berdasarkan dimensi Jaminan (assurance) yang terdiri dari 3 (tiga)
butir pernyataan.
Page 87
72
d. Berdasarkan dimensi Empati (empathy) yang terdiri dari 3 (tiga)
butir pernyataan.
e. Berdasarkan dimensi Fasilitas Fisik (tangibles) yang terdiri dari 7
(tujuh) butir pernyataan.
Pernyataan tersebut dinyatakan dalam bentuk pernyataan Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS).
B. Metode Pengujian Instrumen
1. Analisis Validitas
Pengujian validitas/kesahihan dilakukan dengan bantuan komputer
melalui program Microsoft Excel. Sebagai langkah awal, penulis
mengambil 100 responden untuk melakukan uji validitas kuesioner.
Untuk responden yang berjumlah 100 (n), dapat diperoleh derajat
bebas df sebesar n – 2 = 100 – 2 = 98. Untuk df = 98 dan nilai alpha
5% (dua sisi), diperoleh nilai rtabel sebesar 0,135. Jika rhitung ≥ rtabel
maka instrumen tersebut dikatakan valid. Dari hasil pengujian tersebut
diperoleh rhitung ≥ rtabel dengan taraf keyakinan 95 %.
Page 88
73
Tabel V.5Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir instrument
penelitian dinyatakan valid (sahih) karena masing-masing butir
memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel.
Variabel RHitung rTabel StatusReliability
(Keterandalan)1.1 0,585 0,135 Valid1.2 0,479 0,135 Valid1.3 0,594 0,135 Valid
Responsiveness(Kecepat-
tanggapan)2.1 0,556 0,135 Valid2.2 0,639 0,135 Valid2.3 0,547 0,135 Valid
Assurance(Jaminan)
3.1 0,500 0,135 Valid3.2 0,535 0,135 Valid3.3 0,638 0,135 Valid
Empathy(Empati)
4.1 0,582 0,135 Valid4.2 0,504 0,135 Valid4.3 0,584 0,135 Valid
Tangibles(Bukti Fisik)
5.1 0,480 0,135 Valid5.2 0,312 0,135 Valid5.3 0,423 0,135 Valid5.4 0,444 0,135 Valid5.5 0,408 0,135 Valid5.6 0,435 0,135 Valid5.7 0,462 0,135 Valid
Page 89
74
Oleh karena itu, data yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut
untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.
2. Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s
Alpha (α). Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2001 : 133), batas
minimal nilai Cronbach’s Alpha yang umum diterima untuk
persyaratan reliabilitas suatu instrumen adalah 0,600. Analisis
dilakukan pada masing-masing instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel dimensi kualitas pelayanan jasa yang
terdiri atas dimensi tangibles, dimensi reliability, dimensi
responsiveness, dimensi assurance, dan dimensi emphaty.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam tabel V.6 berikut ini.
Tabel V.6Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel NIlai
Cronbach’s
alpha
Batas
Minimum
Status
Reliability(Keterandalan)
0,729 0,600 Reliabel
Responsiveness(Kecepat-tanggapan)
0,751 0,600 Reliabel
Assurance(Jaminan)
0,732 0,600 Reliabel
Page 90
75
Empathy(Empati)
0,732 0,600 Reliabel
Tangibles(Bukti Fisik)
0,714 0,600 Reliabel
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki
nilai Cronbach’s Alpha yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel
(andal), karena masing-masing nilai Cronbach’s Alpha berada di atas
0,600.
C. Metode Pengujian Data
1. Bagaimana Harapan Senior Market Terhadap Layanan Jasa hotel
Bintang Lima di Yogyakarta
a. Dimensi Keterandalan (Reliability)
Berdasarkan dimensi Keterandalan (Reliability), hasil analisis
data dapat ditunjukkan pada tabel V.7 berikut ini:
Tabel V.7Harapan Berdasarkan Dimensi Keterandalan (Reliability)
Berdasarkan tabel V.7 di atas dapat dilihat bahwa besar
harapan mereka mengenai dimensi Keterandalan (Reliability)
DimensiKeterandalan
STS TS N S SS
Pernyataan 1.1 0 5 13 40 42Pernyataan 1.2 0 1 18 34 47Pernyataan 1.3 0 3 16 41 40
Total 0 9 47 115 129Persentase 0 % 3% 15.7% 38.3% 43%
Page 91
76
sebagai berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 3% ; netral
15.7% ; 38.3% menyatakan setuju dan 43% menyatakan bahwa
sangat setuju dimensi ini memiliki peranan yang penting dalam
layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta.
b. Dimensi Kecepat-tanggapan (Responsiveness)
Berdasarkan dimensi Kecepat-tanggapan (Responsiveness),
hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel V.8 berikut ini:
Tabel V.8Harapan Berdasarkan Dimensi Kecepat-tanggapan
(Responsiveness)
Berdasarkan tabel V.8 di atas dapat dilihat bahwa besar
harapan mereka mengenai dimensi Kecepat-tanggapan
(Responsiveness) sebagai berikut : mereka yang tidak setuju
sebesar 1.7% ; netral 11% ; 48.3% menyatakan setuju dan 39%
menyatakan bahwa sangat setuju dimensi ini memiliki peranan
yang penting dalam layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta.
c. Dimensi Jaminan (Assurance)
Berdasarkan dimensi Jaminan (Assurance), hasil analisis data
dapat ditunjukkan pada tabel V.9 berikut ini:
Dimensi Kecepat-tanggapan
STS TS N S SS
Pernyataan 2.1 0 1 11 48 40Pernyataan 2.2 0 1 9 45 45Pernyataan 2.3 0 3 12 52 33
Total 0 5 32 145 118Persentase 0 % 1.7% 11% 48.3% 39%
Page 92
77
Tabel V.9Harapan Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)
Berdasarkan tabel V.9 di atas dapat dilihat bahwa besar
harapan mereka mengenai dimensi Jaminan (Assurance) sebagai
berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 3% ; netral 9.7% ;
44.7% menyatakan setuju dan 42.6% menyatakan bahwa sangat
setuju dimensi ini memiliki peranan yang penting dalam layanan
jasa hotel bintang lima di Yogyakarta.
d. Dimensi Empati (Empathy)
Berdasarkan dimensi Empati (Empathy), hasil analisis data
dapat ditunjukkan pada tabel V.10 berikut ini:
Tabel V.10Harapan Berdasarkan Dimensi Empati (Empathy)
Berdasarkan tabel V.10 di atas dapat dilihat bahwa besar
harapan mereka mengenai dimensi Empati (Empathy) sebagai
DimensiJaminan
STS TS N S SS
Pernyataan 3.1 0 4 10 46 40Pernyataan 3.2 0 2 10 47 41Pernyataan 3.3 0 3 9 41 47
Total 0 9 29 134 128Persentase 0 % 3% 9.7% 44.7% 42.6%
DimensiEmpati
STS TS N S SS
Pernyataan 4.1 0 3 13 48 36Pernyataan 4.2 1 3 12 51 33Pernyataan 4.3 0 4 13 40 43
Total 0 10 38 139 112Persentase 0.3 % 3.3% 12.7% 46.3% 37.4%
Page 93
78
berikut : mereka yang sangat tidak setuju sebesar 0.3% ; tidak
setuju 3.3% ; netral 12.7% ; 46.3% menyatakan setuju dan 37.4%
menyatakan bahwa sangat setuju dimensi ini memiliki peranan
yang penting dalam layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta.
e. Dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
Berdasarkan dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles), hasil analisis
data dapat ditunjukkan pada tabel V.11 berikut ini:
Tabel V.11Harapan Berdasarkan Dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
B
Berdasarkan tabel V.11 di atas dapat dilihat bahwa besar
harapan mereka mengenai dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
sebagai berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 2.1% ; netral
16.3% ; 44% menyatakan setuju dan 37.6% menyatakan sangat
setuju bahwa dimensi ini memiliki peranan yang penting dalam
layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta.
DimensiFasilitas Fisik
STS TS N S SS
Pernyataan 5.1 0 4 15 50 31Pernyataan 5.2 0 2 27 45 26Pernyataan 5.3 0 2 11 53 34Pernyataan 5.4 0 2 18 41 39Pernyataan 5.5 0 2 14 45 39Pernyataan 5.6 0 2 16 34 48Pernyataan 5.7 0 1 13 40 46
Total 0 15 114 308 263Persentase 0 % 2.1% 16.3% 44% 37.6%
Page 94
79
2. Bagaimana Persepsi Senior Market Terhadap Layanan Jasa Hotel
Bintang Lima di Yogyakarta
a. Dimensi Keterandalan (Reliability)
Berdasarkan dimensi Keterandalan (Reliability), hasil analisis
data dapat ditunjukkan pada tabel V.12 berikut ini:
Tabel V.12Persepsi Berdasarkan Dimensi Keterandalan (Reliability)
Berdasarkan tabel V.12 di atas dapat dilihat bahwa besar
persepsi mereka mengenai layanan jasa hotel bintang lima di
Yogyakarta berdasarkan dimensi Keterandalan (Reliability) sebagai
berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 1.7% ; netral 9.3% ;
40.7% menyatakan setuju dan 48.3% menyatakan sangat setuju
bahwa pihak hotel sudah memberikan layanan jasa sesuai dengan
keinginan mereka.
b. Dimensi Kecepat-tanggapan (Responsiveness)
Berdasarkan dimensi Kecepat-tanggapan (Responsiveness),
hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel V.13 berikut ini:
DimensiKeterandalan
STS TS N S SS
Pernyataan 1.1 0 1 8 38 53Pernyataan 1.2 0 3 7 40 50Pernyataan 1.3 0 1 13 44 42
Total 0 5 28 122 145Persentase 0 % 1.7% 9.3% 40.7% 48.3%
Page 95
80
Tabel V.13Persepsi Berdasarkan Dimensi Kecepat-tanggapan
(Responsiveness)
Berdasarkan tabel V.13 di atas dapat dilihat bahwa besar
persepsi mereka mengenai layanan jasa hotel bintang lima di
Yogyakarta berdasarkan dimensi Kecepat-tanggapan
(Responsiveness) sebagai berikut : mereka yang tidak setuju
sebesar 1.7% ; netral 10.7% ; 43% menyatakan setuju dan 44.6%
menyatakan bahwa sangat setuju bahwa pihak hotel sudah
memberikan layanan jasa sesuai dengan keinginan mereka.
c. Dimensi Jaminan (Assurance)
Berdasarkan dimensi Jaminan (Assurance), hasil analisis data
dapat ditunjukkan pada tabel V.14 berikut ini:
Tabel V.14Persepsi Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)
Dimensi Kecepat-tanggapan
STS TS N S SS
Pernyataan 2.1 0 2 9 47 42Pernyataan 2.2 0 2 11 44 43Pernyataan 2.3 0 1 12 38 49
Total 0 5 32 129 134Persentase 0 % 1.7% 10.7% 43% 44.6%
DimensiJaminan
STS TS N S SS
Pernyataan 3.1 0 2 11 40 47Pernyataan 3.2 0 3 5 39 53Pernyataan 3.3 0 0 14 40 46
Total 0 5 30 119 128Persentase 0 % 1.7% 10% 39.7% 42.6%
Page 96
81
Berdasarkan tabel V.14 di atas dapat dilihat bahwa besar
persepsi mereka mengenai layanan jasa hotel bintang lima di
Yogyakarta berdasarkan dimensi Jaminan (Assurance) sebagai
berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 1.7% ; netral 10% ;
39.7% menyatakan setuju dan 42.6% menyatakan bahwa sangat
setuju bahwa pihak hotel sudah memberikan layanan jasa sesuai
dengan keinginan mereka.
d. Dimensi Empati (Empathy)
Berdasarkan dimensi Empati (Empathy), hasil analisis data
dapat ditunjukkan pada tabel V.15 berikut ini:
Tabel V.15Persepsi Berdasarkan Dimensi Empati (Empathy)
Berdasarkan tabel V.15 di atas dapat dilihat bahwa besar
persepsi mereka mengenai layanan jasa hotel bintang lima di
Yogyakarta berdasarkan dimensi Empati (Empathy) sebagai
berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 2.7% ; netral 8.7% ;
52.6% menyatakan setuju dan 36% menyatakan bahwa sangat
setuju bahwa pihak hotel sudah memberikan layanan jasa sesuai
dengan keinginan mereka.
DimensiEmpati
STS TS N S SS
Pernyataan 4.1 0 3 9 49 39Pernyataan 4.2 0 3 9 58 30Pernyataan 4.3 0 2 8 51 39
Total 0 8 26 158 108Persentase 0 % 2.7% 8.7% 52.6% 36%
Page 97
82
e. Dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
Berdasarkan dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles), hasil analisis
data dapat ditunjukkan pada tabel V.16 berikut ini:
Tabel V.16Persepsi Berdasarkan Dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
B
B
Berdasarkan tabel v.16 di atas dapat dilihat bahwa besar
persepsi mereka mengenai layanan jasa hotel bintang lima di
Yogyakarta berdasarkan dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
sebagai berikut : mereka yang tidak setuju sebesar 2.1% ; netral
17.6% ; 49.8% menyatakan setuju dan 30.5% menyatakan bahwa
sangat setuju bahwa pihak hotel sudah memberikan layanan jasa
sesuai dengan keinginan mereka.
DimensiFasilitas Fisik
STS TS N S SS
Pernyataan 5.1 0 1 15 52 32Pernyataan 5.2 0 0 13 58 29Pernyataan 5.3 0 6 24 49 21Pernyataan 5.4 0 2 20 44 34Pernyataan 5.5 0 1 14 56 29Pernyataan 5.6 0 3 15 46 36Pernyataan 5.7 0 2 22 44 32
Total 0 15 123 349 213Persentase 0 % 2.1% 17.6% 49.8% 30.5%
Page 98
83
3. Bagaimana Kepuasan Senior Market Terhadap Kualitas Layanan
Jasa Hotel Bintang 5 di Yogyakarta
Tabel V.17Tabel Indeks Kepuasan Konsumen
Dimensi PP EP IM (PP-EP)IM(PP-
EP)Keterandalan(Reliability)
1.1 443 419 432 24 10368
1.2 437 427 432 10 4320
1.3 427 418 427 9 3843
Total 1307 1264 1291 43 18531Kecepat-
tanggapan(Responsiveness)
2.1 429 427 434 2 868
2.2 428 434 426 -6 -2556
2.3 435 415 435 20 8700
Total 1292 1276 1295 16 7012Jaminan
(Assurance)
3.1 432 422 425 10 4250
3.2 442 427 420 15 6300
3.3 432 432 430 0 0
Total 1306 1281 1275 25 10550Empati
(Empathy)
4.1 424 417 422 7 2954
4.2 415 412 431 3 1293
4.3 427 422 434 5 2170
Total 1266 1251 1287 15 6417Fasilitas Fisik
(Tangibles)
5.1 415 408 394 7 2758
5.2 416 397 402 19 7638
5.3 385 429 414 -44 -18216
5.4 410 417 408 -7 -2856
5.5 413 421 419 -8 -3352
5.6 415 428 424 -13 -5512
Page 99
84
5.7 406 431 407 -25 -10175
Total 2860 2931 2868 -71 -29715
Berdasarkan tabel V.17 dapat kita lihat bagaimanan kualitas
pelayanan jasa yang ditawarkan oleh hotel bintang lima di Yogyakarta
berdasarkan setiap dimensi yang penulis gunakan untuk mengukur
kualitas layanan jasa hotel bintang lima di Yogyakarta, sebagai
berikut:
a. Dimensi Keterandalan (Reliability)
Tabel V.18Indeks Kepuasan Konsumen Berdasar Dimensi Keterandalan
(Reliability)
Dimensi PP EP IM (PP-EP)IM(PP-
EP)Keterandalan(Reliability)
1.1 443 419 432 24 10368
1.2 437 427 432 10 4320
1.3 427 418 427 9 3843
Total 1307 1264 1291 43 18531
Berdasarkan tabel V.18 di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara keseluruhan senior market merasa puas dengan layanan jasa
yang telah diberikan oleh pihak hotel.
Page 100
85
b. Dimensi Kecepat-tanggapan (Responsiveness)
Tabel V.19Indeks Kepuasan Konsumen Berdasar Dimensi Kecepat-
tanggapan (Responsiveness)
Dimensi PP EP IM (PP-EP)IM(PP-
EP)Kecepat-
tanggapan(Responsiveness)
2.1 429 427 434 2 868
2.2 428 434 426 -6 -2556
2.3 435 415 435 20 8700
Total 1292 1276 1295 16 7012
Berdasarkan tabel V.19 di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara keseluruhan senior market merasa puas dengan layanan jasa
yang telah diberikan oleh pihak hotel.
c. Dimensi Jaminan (Assurance)
Tabel V.20Indeks Kepuasan Konsumen Berdasar Dimensi Jaminan
(Assurance)
Dimensi PP EP IM (PP-EP)IM(PP-
EP)Jaminan
(Assurance)
3.1 432 422 425 10 4250
3.2 442 427 420 15 6300
3.3 432 432 430 0 0
Total 1306 1281 1275 25 10550
Berdasarkan tabel V.20 di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara keseluruhan senior market merasa puas dengan layanan jasa
yang telah diberikan oleh pihak hotel.
Page 101
86
d. Dimensi Empati (Empathy)
Tabel V.21Indeks Kepuasan Konsumen Berdasar Dimensi Empati
(Empathy)
Dimensi PP EP IM (PP-EP)IM(PP-
EP)Empati
(Empathy)
4.1 424 417 422 7 2954
4.2 415 412 431 3 1293
4.3 427 422 434 5 2170
Total 1266 1251 1287 15 6417
Berdasarkan tabel V.21 di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara keseluruhan senior market merasa puas dengan layanan jasa
yang telah diberikan oleh pihak hotel.
e. Dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
Tabel V.22Indeks Kepuasan Konsumen Berdasar Dimensi Fasilitas Fisik
(Tangibles)
Dimensi PP EP IM (PP-EP)IM(PP-
EP)Fasilitas Fisik
(Tangibles)
5.1 415 408 394 7 2758
5.2 416 397 402 19 7638
5.3 385 429 414 -44 -18216
5.4 410 417 408 -7 -2856
5.5 413 421 419 -8 -3352
5.6 415 428 424 -13 -5512
5.7 406 431 407 -25 -10175
Total 2860 2931 2868 -71 -29715
Page 102
87
Berdasarkan tabel V.22 di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara keseluruhan senior market merasa tidak puas dengan
layanan jasa yang telah diberikan oleh pihak hotel.
Page 103
88
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Pada bagian ini, penulis menguraikan kesimpulan penelitian.
Kesimpulan tersebut akan diuraikan berdasarkan rumusan permasalahan
yang ada. Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Sangat besar harapan senior market terhadap kualitas layanan jasa
hotel yang dinilai melalui 5 dimensi.
2. Dari hasil perhitungan yang menggunakan analisis persentase hampir
pada setiap dimensi para senior market menyatakan bahwa pelayanan
yang mereka rasakan sesuai dengan atau bahkan melebihi apa yang
mereka harapkan.
3. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Indeks Kepuasan
Konsumen dapat kita simpulkan berdasarkan setiap dimensi, yaitu
sebagai berikut :
a. Dimensi Keterandalan (Reliability)
Dari hasil yang telah kita ketahui bahwa hasil total tersebut bernilai
positif, berarti senior market sangat puas dengan layanan jasa yang
diberikan oleh pihak hotel bintang lima di Yogyakarta.
88
Page 104
89
Hal ini dikarenakan pihak hotel telah memberikan pelayanan yang
baik untuk memenuhi kebutuhan para tamu, misalkan : pihak hotel
sudah menyetujui pada tanggal tertentu tamu akan datang untuk
menginap, diharapkan mereka sudah mempersiapkan kamar itu
sebelumnya, sehingga jika mereka sudah tiba langsung dapat
menempati kamar tersebut. Selain itu pihak hotel juga telah
menyediakan jasa sesuai yang mereka janjikan kepada para tamu
dan setiap staff hotel dapat membantu para tamu untuk
menyelesaikan masalahnya, misal : jika para tamu bingung untuk
mencari sarana transportasi untuk bisa tiba di tempat yang mereka
inginkan, maka pihak hotel menyediakan jasa mobil rental beserta
dengan sopir yang dapat diandalkan.
b. Dimensi Kecepat-tanggapan (Responsiveness)
Dari hasil yang telah kita ketahui bahwa hasil total tersebut bernilai
positif, berarti senior market sangat puas dengan layanan jasa yang
diberikan oleh pihak hotel bintang lima di Yogyakarta.
Sebagian besar para tamu yang menginap di hotel bintang lima
adalah laki-laki dan mereka mempunyai tujuan untuk melakukan
bisnis di Yogyakarta, karenanya mereka selalu memiliki jadwal
yang cukup padat sehingga tidak banyak waktu yang bisa mereka
luangkan, oleh karena itu mereka membutuhkan pelayanan yang
cepat. Misal : ketika tamu datang mereka berharap pihak hotel
langsung tanggap, seperti membawakan tas tamu serta sudah
Page 105
90
mempersiapkan administrasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya
sehingga ketika para tamu tidak menghabiskan waktunya untuk
menunggu pengurusan administrasi yang lama.
c. Dimensi Jaminan (Assurance)
Dari hasil yang telah kita ketahui bahwa hasil total tersebut bernilai
positif, berarti senior market sangat puas dengan layanan jasa yang
diberikan oleh pihak hotel bintang lima di Yogyakarta.
Pihak hotel telah memberikan rasa aman kepada para tamu, misal:
para tamu yang menginap adalah mereka yang memiliki tingkat
ekonomi yang tinggi, tentunya mereka memiliki barang-barang
bawaan yang memiliki nilai tinggi, diharapkan mereka tidak
khawatir lagi karena pihat hotel mampu memberi jaminan yang
baik bagi para tamunya. Contohnya : Tamu sedang pergi biasanya
mereka meminta pihak hotel untuk membersihkan kamar mereka,
tetapi ada para tamu yang takut untuk membiarkan orang lain
membersihkan kamar mereka. Kemudian ketika tamu sedang
menghadapi kesulitan untuk mencari transportasi, maka pihak hotel
langsung memberikan pilihan yang terbaik bagi para tamu, serta
keramahan pihak hotel ketika bertemu dengan para tamu, seperti
pada waktu mereka datang. Selain itu para penerima tamu juga
sopan dalam menerima tamu saat mereka baru tiba atau ketika
mereka saling bertemu, hal ini juga ditunjukkan pada saat para
Page 106
91
tamu menanyakan hal mengenai tempat-tempat wisata yang ada di
Yogyakarta.
d. Dimensi Empati (Empathy)
Dari hasil yang telah kita ketahui bahwa hasil total tersebut bernilai
positif, berarti senior market sangat puas dengan layanan jasa yang
diberikan oleh pihak hotel bintang lima di Yogyakarta.
Pihak hotel telah memberikan pelayanan yang lebih kepada para
tamu, dimana mereka lebih mengutamakan para tamu yang berusia
lanjut, ketika para tamu tiba, pihak hotel dengan cepat
menyediakan tempat bagi mereka untuk beristirahat sambil
menunggu pengurusan administrasi. Selain itu mengingat keadaan
yang sedemikian rupa maka kebijakan pihak hotel adalah
menambah layanan mereka untuk waktu operasional 24 jam.
Mengingat responden yang penulis teliti adalah mereka yang
berusia di atas 60 tahun karenanya mereka lebih membutuhkan
perhatian yang lebih.
e. Dimensi Fasilitas Fisik (Tangibles)
Dari hasil yang telah kita ketahui bahwa hasil total tersebut bernilai
negatif, berarti senior market tidak puas dengan layanan jasa yang
diberikan oleh pihak hotel Bintang 5 di Yogyakarta.
Melihat dari karakteristik para tamu dimana mereka berusia di atas
60 tahun pasti mereka memiliki penglihatan yang sedikit
berkurang, karenanya mereka lebih membutuhkan lampu yang
Page 107
92
lebih terang, karenan biasanya pihak hotel menggunakan lampu
yang berwarna kuning. Kemudian dengan usia mereka biasanya
lebih rentan terhadap penyakit sehingga pihak hotel harus
menyediakan tenaga medis yang ahli karena bagi para tamu
seberapa besar biaya yang mereka keluarkan tidak masalah yang
penting mereka mendapatkan penanganan yang baik. Tetapi pada
kenyataannya kamar hotel yang disediakan masih menggunakan
lampu yang berwarna kuning, sehingga bagi mereka yang berusia
lanjut kurang membantu. Terlebih jika kita lihat besarnya lift yang
tersedia itu biasanya hanya cukup untuk 1 orang saja dengan
menggunakan kursi roda, padahal mereka harus didampingi oleh
kerabat atau teman. Selain itu pihak hotel juga belum menyediakan
daftar menu yang memiliki ukuran tulisan yang lebih besar, hal ini
sebaiknya diperhatikan mengingat para tamu dengan usia lanjut
kebanyakan memiliki penglihatan yang kurang baik.
B. Saran
Ada beberapa hal yang ingin penulis sarankan mengenai hasil yang
sudah penulis lakukan, diantaranya :
1. Berdasarkan hasil yang telah peroleh mengenai dimensi kecepat-
tanggapan pada pernyataan nomor 2, bahwa nilai yang diperoleh
negatif hal ini menunjukkan bahwa pihak hotel kurang cepat dalam
Page 108
93
memberikan pelayanan bagi senior market, karenanya dapat
ditingkatkan.
2. Dari tabel yang penulis lampirkan mengenai dimensi fasilitas fisik
banyak sub-sub variabel yg bernilai negatif. Seperti misalnya lampu
kamar yg kurang terang, daftar menu yang tulisannya kurang jelas bagi
senior market dari beberapa hal yang bisa penulis sarankan adalah
ketika tamu senior market ingin memesan sesuatu, pelayan bisa
membacakannya sekaligus memberikan penjelasan mengenai masakan
apa yang tersedia, hal ini dapat menimbulkan kedekatan pribadi
dengan tamu senior market sehingga dapat memberikan kesan yang
lebih baik.
3. Seperti yang sudah penulis tambahkan sebagai latar belakang,
pertumbuhan penduduk di Indonesia yang berusia di atas 60 tahun
sangat pesat, bahkan pada tahun 2000 jumlah penduduk usia 60 tahun
mencapai 12 juta orang dan pada tahun 2005 meningkat sangat tajam
menjadi 27 juta orang, karenanya peluang ini dapat digunakan bagi
para pengusaha hotel untuk bisa memberikan pelayanan yang khusus
bagi tamu yang berusia 60 tahun ke atas yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan pendapatan yang akan juga berarti meningkatkan
keuntungan yang diperoleh.
Page 109
94
C. Keterbatasan
1. Dalam penelitian ini adalah peneliti tidak dapat melakukan penelitian
di semua hotel bintang lima, hal ini membuat hasil penelitian belum
sempurna.
2. Mengingat penelitian ini menggunakan kuesioner, maka penulis
menyadari bahwa penulis tidak dapat melacak atau melihat sejauh
mana kejujuran responden dalam pengisian kuesioner.
3. Faktor kemampuan peneliti dalam hal pengalaman dan kemampuan,
karena peneliti masih dalam tahap belajar dan baru pertama kali
mengadakan penelitian ini, sehingga peneliti tidak dapat
mengungkapkan semua fakta yang ada dalam penelitian ini dengan
tepat. Dengan demikian, kesimpulan yang diambil hanya berlaku
terbatas pada perolehan data.
Page 110
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Basu Swastha, DH & T, Hani Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPFE.
Biro Pusat Statistik. (n.d). http://www.bps.go.id
Boedijoewono, Noegroho. 2001. Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Boyd, Walker, & Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan
Strategis dengan orientasi global. (Alih Bahasa : Imam Normawan).
Jakarta : Erlangga.
Engel, James. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara.
Griffin, Ricky dan Ronald J. Ebert. 2005. Bisnis. Edisi Ketujuh. Jilid I. Jakarta :
PT. Indeks
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta : BPFE UGM
Kandampully, J., 2000, The Impact Demand Fluctuation on The Quality of
Service : A Tourism Industry Example. New Jersey:Upper Saddle River.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. (Alih
Bahasa Wilhemus W.Bakowatun,S.E). Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, (Alih Bahasa:
Hendra Teguh, S.E., Drs. Benjamin Molan, dan Ronny A Rusli, S.E.)
Prentice-Hall. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. (Alih Bahasa : Benyamin Molan)
jilid I. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia.
Page 111
Kountour, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta : Penerbit PPM.
Miller, J., 1996, Golden opportunity. Hotel & Motel Management.
Mowen, J,M. Minor, 2001. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jilid II.
Jakarta : Salemba Empat
Simatupang, D. S., April 2005, Mengincar pasar yang bakal booming. Majalah
Marketing.
Swastha DH, Basu dan Irawan. 2005. Menejemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty Offset.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality dan Satisfaction.
Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi Offset
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi I. Yogyakarta : Andi Offset.
Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Utari B.R., Diah. 2005. Diktat Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta :
Fakultas Ekonomi USD.
Zeithaml, V.A., & Bitner, M. J., 2003, Service Marketing: Integratingcustomer
focusacross the firm. Ney York:McGraw-Hill.
h t t p : / / i d .w ik ip ed i a .o r g / wi k i / Ho t e l
h t t p : / / w w w. ph r i b a l i . o r . i d
h t t p : / / w w w. t a s t eo f jo g j a . com
Page 113
KUESIONER
Lamp : 1 Berkas KuesionerHal : Kuesioner Penelitian
Yogyakarta, 2010
Kepada Yth :Bapak/Ibu Tamu hotel Bintang 5Di Yogyakarta.
Dengan hormat,
Saya Thomas Mulyadi, mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul “Analisis
Kepuasan Senior Market Terhadap Layanan Jasa di Hotel Bintang 5 di Yogyakarta.”.
Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan anda untuk menjawab pernyataan-
pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data-data yang saya butuhkan.
Kesediaan anda dalam mengisi setiap butir pernyataan akan sangat membantu saya untuk
menyelesaikan penelitian ini. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap
kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama Anda, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Thomas Mulyadi
Page 114
BAGIAN II
HARAPAN
Berilah jawaban atas pernyataan-pernyataan di bawah ini. Untuk pernyataan bagian II telah
disediakan 5 (lima) alternatif jawaban Anda diminta untuk memberikan jawaban sehubungan
dengan layanan jasa yang anda harapkan dipandang dari :
- keterandalan (reliability),yaitu kemampuan hotel untuk menampilkan pelayanan yang
dapat diandalkan dan akurat kepada konsumen.
- kecepat-tanggapan (responsiveness), yaitu kesediaan atau kesiapan karyawan dalam
memberikan pelayanan yang cepat.
- jaminan (assurance), yaitu pengetahuan dan kemampuan staf hotel untuk menumbuhkan
keyakinan dan rasa percaya diri konsumen.
- empati (empathy), yaitu berupaya untuk memahami kebutuhan tamu hotel secara
individu.
- fasilitas fisik ( tangible), yaitu merupakan tampilan dari fasilitas fisik, peralatan dan
seluruh staf hotel.
dengan memberikan tanda check list (√ ) pada jawaban yang tersedia :
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Dimensi Keterandalan (reliability)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya harap staf hotel menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan2. Saya harap staf hotel dapat diandalkan dalam menangani
masalah jasa tamu3. Saya harap staf hotel menyampaikan jasa sesuai dengan waktu
yang dijanjikan
Page 115
2. Dimensi Kecepat-tanggapan (responsiveness)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya harap staf hotel menginformasikan tamu tentang kepastianwaktu penyampaian jasa
2. Saya harap staf hotel memberikan layanan yang cepat bagi tamu3. Saya harap staf hotel memiliki kesediaan untuk membantu tamu
3. Dimensi Jaminan (assurance)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya harap staf hotel secara konsisten bersikap sopan2. Saya harap staf hotel mampu untuk menjawab pertanyaan
tamu3. Saya harap staf hotel dapat membuat tamu merasa aman
4. Dimensi Empati (empathy)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya harap staf hotel sungguh-sungguh mengutamakankepentingan tamu
2. Saya harap staf hotel mempunyai jam operasional yangnyaman
3. Saya harap staf hotel memberikan perhatian individual kepadapara tamu.
5. Dimensi Fasilitas Fisik (tangibles)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya harap hotel memiliki papan penunjuk arah yang mudahdilihat
2. Saya harap hotel memiliki fasilitas ekstra memadai (mis :selimut, kursi roda, dll)
3. Saya harap hotel memiliki lampu dikamar yang cukup terang4. Saya harap pihak hotel memberikan porsi makanan yang
cukup5. Saya harap pihak hotel memiliki daftar menu yang dapat
dilihat dengan jelas6. Saya harap hotel memiliki tenaga medis yang selalu siap
untuk melayani pelanggan7. Saya harap hotel memiliki pintu yang lebar untuk akses kursi
roda
Page 116
BAGIAN III
PERSEPSI
Berilah jawaban atas pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan apa yang telah Anda
dapatkan atau rasakan setelah menginap di Hotel ini dengan memberikan tanda check list (√ ) pada
jawaban yang tersedia :
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Dimensi Keterandalan (reliability)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Staf hotel menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan2. Staf hotel dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa
tamu3. Staf hotel menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang
dijanjikan
2. Dimensi Kecepat-tanggapan (responsiveness)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Staf hotel menginformasikan tamu tentang kepastian waktupenyampaian jasa
2. Staf hotel memberikan layanan yang cepat bagi tamu3. Staf hotel memiliki kesediaan untuk membantu tamu
3. Dimensi Jaminan (assurance)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Staf hotel secara konsisten bersikap sopan2. Staf hotel mampu untuk menjawab pertanyaan tamu3. Staf hotel dapat membuat tamu merasa aman
Page 117
4. Dimensi Empati (empathy)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Staf hotel sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan tamu2. Staf hotel mempunyai jam operasional yang nyaman3. Staf hotel memberikan perhatian individual kepada para tamu.
5. Dimensi Fasilitas Fisik (tangibles)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Hotel memiliki papan penunjuk arah yang mudah dilihat2. Hotel memiliki fasilitas ekstra memadai (mis : selimut, kursi
roda, dll)3. Hotel memiliki lampu dikamar yang cukup terang4. Hotel memberikan porsi makanan yang cukup5. Hotel memiliki daftar menu yang dapat dilihat dengan jelas6. Hotel memiliki tenaga medis yang selalu siap untuk melayani
tamu7. Hotel memiliki pintu yang lebar untuk akses kursi roda
Page 118
BAGIAN IV
DERAJAT KEPENTINGAN
Berilah jawaban atas pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan apa yang Anda
pikirkan mengenai seberapa pentingkah sub-sub variabel menyangkut layanan yang diberikan Hotel
terhadap konsumen dengan memberikan tanda check list (√ ) pada jawaban yang tersedia :
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Dimensi Keterandalan (reliability)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Sangat penting bahwa staf hotel menyediakan jasa sesuai yangdijanjikan
2. Sangat penting staf hotel dapat diandalkan dalam menanganimasalah jasa tamu
3. Sangat penting staf hotel menyampaikan jasa sesuai denganwaktu yang dijanjikan
2. Dimensi Kecepat-tanggapan (responsiveness)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Sangat penting staf hotel menginformasikan tamu tentangkepastian waktu penyampaian jasa
2. Sangat penting staf hotel memberikan layanan yang cepat bagitamu
3. Sangat penting staf hotel memiliki kesediaan untuk membantutamu
Page 119
3. Dimensi Jaminan (assurance)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Sangat penting staf hotel secara konsisten bersikap sopan2. Sangat penting staf hotel mampu untuk menjawab pertanyaan
tamu3. Sangat penting staf hotel dapat membuat tamu merasa aman
4. Dimensi Empati (empathy)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Sangat penting staf hotel sungguh-sungguh mengutamakankepentingan tamu
2. Sangat penting staf hotel mempunyai jam operasional yangnyaman
3. Sangat penting staf hotel memberikan perhatian individualkepada para tamu.
5. Dimensi Fasilitas Fisik (tangibles)
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Sangat penting hotel memiliki papan penunjuk arah yangmudah dilihat
2. Sangat penting hotel memiliki fasilitas ekstra memadai (mis :selimut, kursi roda, dll)
3. Sangat penting hotel memiliki lampu dikamar yang cukupterang
4. Sangat penting hotel memberikan porsi makanan yang cukup5. Sangat penting hotel memiliki daftar menu yang dapat dilihat
dengan jelas6. Sangat penting hotel tenaga medis yang selalu siap untuk
melayani tamu7. Sangat penting hotel memiliki pintu yang lebar untuk akses
kursi roda
Page 120
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
HOTEL GRAND QUALITY YOGYAKARTA
GENERAL MANAGER
ROOM
DIVISION
MANAGER
DIRECTOR OF
FOOD & BAKERY
FINANCIAL
CONTROLLER
MANAGER HUMAN
RESOURCE DIVISION
DIRECTOR OF SALES
& MARKETING
CHIEF ENGINEER
FRONT
OFFICE
MANAGER
HOUSE
KEEPER
SERVICE
MANAG
ER
EXECUTIVE
CHIEF
ASSISTANT CHIEF
ACCOUNTANT
COST
CONTROLLER
CREDIT
MANAG
CHIEF
SECURI
TY
HUMAN
RESOURCE
SECURITY &
LEGAL OFFICER
SENIOR SALES
MANAGER
ENGINEER
SUPERVISOR
ADMINISTRATION
& STOREKEEP
EXECUTIVE
SECRETARY
Page 121
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
HOTEL SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA RESORT & SPA
GENERAL
PERSONAL
ASSISTANT TO GM
FINANCIAL
CONTROLLER
DIRECTOR OF
SALES &
MARKETING
DIRECTOR OF
HUMAN
RESOURCE
DIRECTOR
OF FOOD &
BAKERY
CHIEF
ENGINEER
ROOM DIVISION
MANAGER
ASSISTANT
FINANCIAL
CONTROLLER
ASSISTANT
OF DOSM
ASSISTANT
DOHR
TRAINING
MANAGER
CHIEF
SECURITY
ASSISTANT
DOFB
EXECUTIVE
CHIEF
ASSISTANT
CHIEF
ENGINEER
FRONT
OFFICE
MANAGER
EXECUTIVE
HOUSE
KEEPER
Page 122
TABULASI DATA
NO Jenis Kelamin Kota Asal Tujuan Menginap Lamanya Menginap1 1 2 2 22 1 1 4 23 1 2 4 14 2 1 1 35 1 2 2 26 1 2 3 37 2 2 1 28 1 1 2 39 2 2 3 1
10 1 2 2 111 1 2 3 112 1 2 3 213 1 2 4 214 2 2 3 115 1 2 4 316 2 1 3 217 1 1 4 218 1 1 1 119 1 1 2 120 2 2 2 121 1 1 1 122 1 2 2 223 1 1 1 224 1 1 3 125 1 2 3 226 1 2 2 327 2 2 3 328 1 1 3 129 1 2 4 230 2 1 1 331 1 1 1 332 2 2 1 233 1 2 1 234 1 1 2 235 1 1 3 236 1 2 3 337 1 2 3 238 2 2 4 239 1 2 2 340 1 1 4 241 2 2 1 3
Page 123
42 1 2 2 343 2 2 3 344 2 1 3 245 1 2 2 146 2 1 2 247 2 1 3 348 2 2 2 249 1 2 2 250 2 2 4 251 2 1 2 352 1 1 4 253 2 2 1 354 2 2 4 255 1 1 1 256 2 2 2 257 2 1 3 258 1 2 3 259 1 1 3 160 1 2 1 261 1 1 2 362 1 1 1 163 2 1 1 264 2 1 2 265 2 1 3 266 2 2 3 267 2 2 2 368 2 1 3 169 1 2 3 270 1 1 3 271 2 1 3 172 1 1 2 273 2 2 2 174 1 2 4 275 1 2 1 176 2 1 2 277 2 2 3 278 2 2 1 179 1 2 2 280 1 2 3 381 1 1 2 182 1 1 1 383 1 1 1 184 2 2 2 285 1 2 1 286 1 1 2 2
Page 124
87 1 1 2 388 2 2 2 289 1 1 1 390 2 2 1 191 1 1 4 292 1 2 2 293 2 2 1 294 1 2 2 195 2 2 3 196 1 2 2 197 1 1 3 298 1 2 2 199 1 2 3 2
100 1 2 2 3
Page 125
TABULASI DATA
HARAPAN
NO EP1.1 EP1.2 EP1.3 EP2.1 EP2.2 EP2.3 EP3.1 EP3.2 EP3.3 EP4.1 EP4.21 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 42 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 53 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 44 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 45 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 36 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 37 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 48 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 59 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4
10 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 411 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 512 5 5 5 3 3 2 4 5 4 3 413 3 5 4 4 4 3 4 5 5 3 414 4 3 3 4 5 5 3 3 2 4 415 2 2 2 3 3 3 4 5 4 4 416 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 417 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 518 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 419 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 420 4 3 3 5 4 4 2 2 2 3 321 3 4 3 4 5 4 4 5 5 4 522 3 4 4 4 5 5 3 4 3 4 323 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 524 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 425 3 3 2 5 4 5 2 2 3 4 326 5 3 5 4 5 5 3 4 4 5 427 3 4 3 3 3 4 5 4 4 5 428 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 529 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 530 5 4 3 4 4 5 3 3 4 3 231 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 432 4 3 4 4 5 5 3 5 5 5 533 5 5 4 4 3 3 5 3 4 5 534 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 335 2 3 2 4 4 5 3 5 5 5 436 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 337 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 538 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 539 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5
Page 126
40 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 441 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 542 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 543 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 444 4 4 5 2 2 2 5 4 5 5 545 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 446 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 347 5 5 5 4 5 4 3 3 3 5 548 5 4 5 4 3 3 4 4 4 5 449 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 550 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 551 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 452 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 353 3 5 3 4 4 3 5 4 4 4 554 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 555 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 556 4 5 4 4 4 5 5 5 3 5 457 5 5 5 4 5 4 4 3 3 5 458 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 359 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 460 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 461 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 262 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 463 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 464 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 565 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 466 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 567 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 468 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 469 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 470 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 471 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 472 5 5 4 3 4 3 5 4 5 5 473 5 5 4 3 4 3 4 3 3 4 474 3 3 4 4 3 3 4 5 5 2 175 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 476 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 577 2 3 3 5 5 4 4 5 4 3 578 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 479 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 580 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 581 5 3 5 3 3 2 5 4 4 5 482 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 483 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 484 2 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4
Page 127
85 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 586 4 4 4 5 5 5 3 4 3 2 287 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 588 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 489 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 490 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 491 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 592 2 4 5 5 5 4 4 5 5 4 493 4 5 4 4 4 4 2 3 2 3 494 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 495 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 596 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 497 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 398 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 599 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 4
100 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3
KINERJANO PP1.1 PP1.2 PP1.3 PP2.1 PP2.2 PP2.3 PP3.1 PP3.2 PP3.3 PP4.1 PP4.2
1 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 42 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 53 5 4 4 3 2 3 5 5 4 4 44 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 45 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 57 3 3 4 3 5 4 3 3 3 4 48 5 3 4 5 5 5 4 5 4 3 29 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 411 4 5 5 4 3 4 3 5 3 4 312 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 413 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 514 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 415 3 2 2 3 3 3 5 4 4 5 516 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 417 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 418 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 419 4 4 4 4 5 4 3 3 3 5 520 4 3 3 3 4 5 4 2 3 4 421 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 422 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 323 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 524 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5
Page 128
25 4 2 3 3 5 4 3 3 3 5 426 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 427 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 528 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 529 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 530 4 5 4 4 4 5 4 5 4 2 231 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 432 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 333 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 534 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 435 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 436 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 437 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 438 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 439 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 540 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 541 4 5 5 4 4 3 3 3 3 5 542 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 443 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 544 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 545 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 546 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 447 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 448 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 449 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 450 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 451 3 4 3 2 2 2 4 4 5 4 452 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 453 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 454 5 4 4 5 4 4 2 2 3 4 555 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 456 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 457 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 458 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 459 3 2 3 5 4 4 3 4 3 3 360 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 461 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 462 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 463 5 4 5 3 3 3 5 5 5 4 464 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 465 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 466 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 467 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 568 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 469 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4
Page 129
70 5 5 4 5 4 5 3 2 3 5 471 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 472 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 473 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 374 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 475 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 576 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 477 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 578 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 479 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 580 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 281 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 482 3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 583 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 584 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 585 5 4 5 5 5 4 3 5 3 3 386 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 387 4 5 4 5 4 5 2 4 4 4 588 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 589 3 3 3 5 4 5 5 4 5 4 490 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 591 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 492 4 4 3 5 4 5 3 3 3 2 393 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 494 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 395 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 596 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 497 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 498 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 499 5 5 5 2 3 3 5 4 5 4 4
100 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
Page 130
EP4.3 EP5.1 EP5.2 EP5.3 EP5.4 EP5.5 EP5.6 EP5.74 4 3 5 3 4 5 44 5 4 4 5 5 5 45 3 4 4 3 5 3 55 5 5 4 3 5 3 44 2 4 3 3 3 2 34 4 3 5 4 4 5 35 4 5 4 5 4 4 44 4 4 5 5 3 5 44 5 4 5 4 4 4 55 4 3 5 3 4 5 45 4 5 5 5 5 5 53 3 5 5 4 3 4 53 4 4 5 5 5 5 53 5 4 4 4 5 5 45 5 4 5 3 5 4 54 3 2 4 3 3 3 34 5 4 5 5 3 4 44 4 3 4 4 4 4 34 4 3 4 3 4 4 43 4 3 5 5 5 5 55 3 5 5 4 4 5 54 4 5 4 5 5 4 55 4 5 5 5 5 4 45 3 4 4 4 5 3 42 2 3 2 2 2 3 35 4 4 4 4 4 4 44 5 3 4 5 4 4 55 4 3 3 5 5 5 44 3 4 4 4 4 5 42 4 5 3 4 5 5 54 4 3 4 4 4 4 34 5 5 5 5 5 5 54 5 5 5 4 4 5 55 4 4 4 4 5 5 53 4 5 3 5 4 3 33 5 5 3 4 4 5 55 4 3 5 4 4 4 45 5 5 5 4 5 4 54 3 4 5 4 3 5 5
Page 131
5 5 4 4 5 4 3 55 3 5 5 5 4 5 44 4 4 5 4 5 5 55 4 4 4 5 4 5 44 4 3 4 4 4 5 45 3 4 5 4 3 5 44 4 4 3 5 4 5 55 4 4 3 3 4 4 45 5 5 4 5 4 5 45 5 4 4 5 3 5 55 4 3 4 4 5 4 45 5 3 4 3 5 4 53 4 4 4 4 4 4 44 4 5 5 5 4 4 34 5 4 4 4 5 3 44 4 4 5 4 5 5 44 4 4 4 5 5 3 44 4 4 4 5 5 3 53 4 4 5 4 5 5 43 5 4 5 4 5 5 55 4 5 5 5 5 5 52 3 3 3 4 3 3 45 2 4 3 4 4 3 24 5 5 4 5 5 4 44 3 4 4 5 3 4 55 4 5 5 5 5 5 45 5 4 5 5 5 4 55 5 3 4 4 4 5 55 4 3 5 3 4 5 43 5 3 3 5 5 5 54 5 5 5 5 4 4 54 4 4 5 4 3 3 55 4 3 5 3 4 4 54 5 4 5 5 3 4 53 3 3 5 5 5 5 55 4 3 4 4 4 4 45 4 3 4 3 5 5 44 4 4 4 3 4 5 55 3 5 4 4 4 4 44 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 3 4 3 35 4 4 4 5 3 5 55 5 4 4 4 5 3 55 5 4 5 4 5 5 54 5 5 4 5 4 5 5
Page 132
4 5 3 5 4 4 5 42 4 4 3 4 3 5 54 3 4 4 5 4 4 55 5 5 4 4 4 4 54 2 3 2 2 2 2 35 4 4 5 5 5 5 45 4 3 5 3 4 5 44 4 4 5 5 5 5 53 4 3 4 3 4 3 43 5 3 4 4 5 5 55 4 5 5 4 5 4 55 4 5 5 4 4 4 55 3 4 5 3 5 4 44 5 4 4 5 4 4 34 4 4 4 5 4 5 35 5 5 5 4 4 5 4
PP4.3 PP5.1 PP5.2 PP5.3 PP5.4 PP5.5 PP5.6 PP5.75 4 4 4 4 4 4 44 3 4 3 3 3 2 44 5 4 4 5 5 5 55 4 5 4 4 5 5 54 4 4 3 5 3 4 45 4 4 4 4 3 3 35 5 4 5 5 5 5 54 5 4 3 4 4 5 34 5 5 4 4 5 5 35 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 3 5 4 54 4 5 5 5 5 5 34 5 4 5 5 3 5 54 5 4 3 5 3 5 54 4 4 5 5 5 4 45 5 5 4 5 4 4 44 4 5 4 5 5 4 54 4 4 4 4 5 3 45 4 4 3 4 3 4 34 5 4 3 4 3 4 54 4 4 5 3 5 5 33 4 5 4 5 4 5 54 5 4 4 3 5 4 44 5 5 4 4 4 4 4
Page 133
4 4 4 5 4 4 4 53 5 5 5 5 5 3 44 3 3 2 3 3 2 34 4 5 4 3 4 5 45 5 4 4 4 5 5 43 4 4 5 5 4 5 55 5 4 3 5 4 5 53 3 3 2 2 3 2 34 5 4 5 5 5 5 44 3 4 5 4 4 5 55 5 5 3 3 4 4 44 5 4 4 4 4 5 45 4 4 4 3 4 4 55 5 5 4 5 4 3 34 3 3 3 4 4 4 44 5 5 3 4 4 4 54 3 4 3 3 4 4 35 5 4 4 4 5 5 54 4 5 3 5 5 4 45 4 4 4 3 4 5 44 4 4 4 4 4 4 44 4 4 5 3 5 5 44 4 4 3 4 5 4 55 5 4 4 4 4 5 55 3 4 3 4 4 3 55 4 4 3 4 5 4 44 3 4 3 3 4 4 45 3 3 3 3 3 3 25 5 5 3 5 5 5 35 4 5 4 5 4 4 54 4 5 5 4 4 5 45 4 3 4 5 5 4 44 5 5 4 5 4 3 44 5 5 4 4 4 4 54 5 5 5 5 5 4 55 2 3 2 2 3 3 23 4 4 4 5 5 4 54 3 4 4 5 5 5 34 5 4 3 5 4 5 54 4 5 4 5 4 5 34 4 4 3 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 45 3 3 3 4 4 3 45 4 4 4 4 4 4 44 4 5 5 3 5 4 3
Page 134
5 5 3 4 4 4 5 55 3 4 2 3 2 4 35 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 44 5 4 4 5 4 4 54 5 4 4 5 4 5 55 4 4 4 4 4 4 44 4 5 5 4 5 4 45 4 4 4 5 4 5 44 4 5 4 5 5 5 32 4 4 3 4 3 4 45 5 5 4 3 4 3 55 4 5 5 3 3 5 44 3 3 2 4 4 3 34 3 4 5 4 4 4 32 3 3 3 4 4 4 34 4 4 5 4 4 3 44 4 4 4 5 4 4 55 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 4 44 4 3 2 3 4 3 35 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 3 35 5 4 4 5 4 5 43 5 3 5 4 4 5 55 4 5 4 3 4 5 55 5 3 5 5 5 3 55 4 4 4 4 3 5 43 4 5 5 5 4 4 44 4 5 4 5 5 5 35 4 5 4 3 4 4 4
Page 135
TABULASI DATA
DERAJAT KEPENTINGANNO IM1.1 IM1.2 IM1.3 IM2.1 IM2.2 IM2.3 IM3.1 IM3.2 IM3.3 IM4.1 IM4.2
1 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 42 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 43 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 44 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 55 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 56 5 4 4 5 5 5 5 4 4 2 17 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 58 5 5 5 4 5 4 3 3 5 5 59 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
10 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 411 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 212 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 413 5 5 5 3 2 3 2 3 3 5 514 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 315 2 2 2 4 4 5 4 4 5 3 316 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 517 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3 418 4 2 2 5 5 5 4 4 5 4 519 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 520 5 5 5 2 4 4 2 3 3 2 221 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 522 5 4 5 4 3 3 2 3 2 5 523 5 5 5 4 4 3 5 4 4 2 424 2 2 3 5 4 5 4 5 4 5 425 4 5 4 3 2 2 3 3 3 4 526 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 527 4 5 3 4 4 5 4 5 4 3 328 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 429 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 530 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 431 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 432 4 5 5 4 4 3 3 2 3 5 433 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 334 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 435 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 436 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 437 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 438 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 439 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
Page 136
40 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 541 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 542 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 443 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 544 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 445 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 446 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 547 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 448 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 549 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 550 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 551 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 352 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 453 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 454 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 555 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 556 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 557 5 4 4 5 5 4 5 5 5 2 158 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 459 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 460 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 461 3 4 4 3 2 2 3 2 2 4 562 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 563 5 5 5 3 5 3 4 4 4 4 564 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 565 5 4 5 5 5 5 3 3 4 5 466 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 567 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 368 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 469 3 3 3 5 4 5 4 5 5 5 470 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 571 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 572 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 473 2 3 3 4 5 5 4 5 4 4 574 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 575 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 476 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 477 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 578 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 579 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 580 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 581 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 582 4 5 5 4 3 3 4 5 4 5 483 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 484 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 4
Page 137
85 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 586 4 5 5 2 2 3 3 2 3 5 587 3 5 5 5 4 5 4 4 3 5 588 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 489 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 590 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 491 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 492 4 4 5 3 3 3 3 3 4 5 493 4 2 4 5 5 5 5 4 4 4 594 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 595 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 596 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 497 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 598 2 3 3 4 5 4 5 5 5 2 299 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5
100 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5
Page 138
IM4.3 IM5.1 IM5.2 IM5.3 IM5.4 IM5.5 IM5.6 IM5.75 4 4 5 5 5 4 55 3 5 4 4 4 5 35 5 5 5 4 5 4 53 4 3 3 4 5 5 45 5 4 4 4 4 3 43 5 4 5 4 4 5 54 3 4 4 3 4 5 44 4 4 4 4 4 4 53 4 4 5 5 3 4 45 4 4 5 5 5 4 52 3 3 3 3 2 3 24 5 3 4 4 4 5 55 4 4 4 4 3 4 34 4 5 4 4 4 4 52 3 2 2 3 2 3 44 4 4 4 5 4 3 43 4 4 4 4 3 3 35 4 5 5 4 5 4 45 4 3 3 4 4 4 42 5 4 4 5 3 5 44 4 5 4 4 3 5 45 2 4 4 4 4 3 34 3 5 4 4 4 5 45 4 4 3 4 4 5 35 4 5 4 3 4 5 54 4 3 4 4 4 4 34 3 4 3 3 4 4 45 3 3 4 5 4 3 34 3 4 4 5 4 5 43 4 5 4 5 4 4 44 5 5 3 5 5 3 45 5 3 3 5 5 5 44 4 5 5 4 4 4 44 4 4 5 4 4 5 53 4 4 5 4 3 4 34 2 3 3 3 2 2 35 4 3 5 5 5 5 44 5 5 5 5 5 5 55 3 4 3 3 4 3 3
Page 139
4 4 4 4 4 5 5 55 4 4 4 3 3 5 44 3 4 3 4 4 4 55 5 5 5 4 4 5 55 4 4 5 4 5 5 45 5 4 4 5 5 5 45 3 4 5 4 4 3 54 5 3 3 5 5 5 54 4 5 4 5 3 5 45 4 5 5 4 3 4 45 4 4 4 5 4 5 53 5 5 5 4 4 5 44 2 2 4 3 5 5 44 3 2 3 2 2 3 35 5 4 4 5 5 4 44 4 5 5 3 5 4 34 5 5 4 5 5 4 32 5 4 4 4 5 5 55 4 4 4 4 5 4 44 3 4 5 4 5 4 44 3 5 4 4 5 5 55 3 2 2 2 3 3 25 5 4 5 5 5 5 45 4 4 4 4 5 5 55 3 3 4 3 3 4 45 3 4 5 5 4 3 44 3 4 5 4 4 5 45 5 4 4 4 4 4 55 4 4 5 5 5 4 55 5 4 5 3 5 5 54 5 4 4 5 5 5 54 4 4 4 5 5 5 45 5 4 4 4 4 5 35 5 3 5 3 5 5 44 3 5 4 5 4 5 55 5 4 4 5 4 5 55 4 4 4 4 5 5 55 4 4 4 4 5 4 45 3 5 5 5 4 5 35 5 5 3 5 5 4 35 4 4 4 4 5 4 55 4 5 5 5 4 4 54 4 4 5 3 4 4 55 3 3 4 3 4 3 45 3 5 5 5 4 5 4
Page 140
4 5 5 4 4 5 4 44 4 3 5 3 4 3 34 3 4 4 4 3 5 43 4 3 4 5 5 5 35 4 4 4 4 5 4 44 3 4 5 4 4 4 45 4 5 5 3 5 4 45 4 4 4 4 5 4 45 5 4 4 4 4 3 44 4 5 5 5 5 4 55 5 4 4 4 4 4 55 2 3 3 3 3 2 35 5 4 4 5 5 5 43 3 4 3 3 5 4 45 3 4 4 4 4 5 44 5 4 5 3 4 4 3