Top Banner
ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK PESTISIDA SPONTAN 400 SL PT. AGRICON ( Kasus Petani Padi di Kecamatan Sukamandi JawaBarat ) Oleh: Sony Martua Siregar A14105710 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
96

ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

Mar 12, 2019

Download

Documents

hoangxuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

ANALISIS KEPUASAN

PETANI PADI PADA PRODUK PESTISIDA SPONTAN 400 SL

PT. AGRICON

( Kasus Petani Padi di Kecamatan Sukamandi JawaBarat )

Oleh:

Sony Martua Siregar

A14105710

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

RINGKASAN

SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk

Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

Sukamandi JawaBarat). (Dibawah Bimbingan Netti Tinaprilla).

Indonesia merupakan negara agraris yang menitikberatkan

pembangunannya pada sektor pertanian. Sektor pertanian memiliki peranan sangat

penting dalam perkembangan perekonomian nasional Indonesia, hal ini ditunjuk

dengan adanya kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik

Bruto (PDB). Data BPS menunjukkan PDB sektor pertanian pada tahun 2006

tumbuh 4,12 persen sebagai pertumbuhan tertinggi setelah masa pemulihan krisis

ekonomi, selain itu juga kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan

penyerapan tenaga kerja pada tahun 2005 sebesar 2,97 persen lebih tinggi

dibanding sektor non-pertanian (0,04 persen). Salah satu propinsi yang

mendominasi penyerapan tenaga kerja disektor pertanian yakni Jawa Barat.

Menurut BPS, sampai akhir Februari 2007 dari 14,99 juta orang yang bekerja di

Jawa Barat 29,2 persennya atau 4,37 juta orang bekerja di sektor pertanian.

Pestisida merupakan zat kimia, bahan lain jasad renik dan virus yang

dipergunakan untuk mengendalikan OPT serta mengatur atau merangsang

pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Pada umumnya pestisida

hanya efektif terhadap spesies organisme pengganggu tertentu, oleh karena itu

untuk pengendalian berbagai jenis organisme pengganggu tersebut yang masing-

masing terdiri dari banyak spesies, diperlukan berbagai jenis dan formulasi

pestisida. Perubahan ekosistem akibat peningkatan usaha intensifikasi,

ekstensifikasi dan diversifikasi telah mengakibatkan bertambahnya jenis dan

spesies organisme pengganggu. Hal ini juga merupakan faktor yang menyebabkan

banyaknya jenis dan formulasi pestisida yang diperlukan makin bertambah.

Propinsi Jawa Barat sebagai salah satu sentra penghasil padi merupakan

daerah potensial yang harus terus dikembangkan sebagai salah satu lumbung padi

nasional di Indonesia. Daerah Jawa Barat sebagai salah satu daerah pertanian yang

tentunya membutuhkan pestisida sebagai pembasmi hama pertanian, merupakan

pasar yang potensial sebagai daerah pemasaran produk-produk pestisida. Jawa

Barat merupakan wilayah yang memiliki tingkat penjualan yang paling tinggi

pada tahun 2006 untuk produk pestisida merek Spontan 400 SL jika dibandingkan

dengan wilayah lainnya yakni sebesar 55,74 persen.. Penurunan konsumsi

pestisida pada tahun 2000 lebih disebabkan adanya krisis ekonomi, sehingga daya

beli petani akan pestisida menurun 13,28 persen. Pada tahun 2002 mengalami

peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 12,76 persen, dan tahun 2003

meningkat lagi menjadi sebesar 18,53 persen.

Pada tahun 2004 PT. Agricon yang berada di posisi ke 9 dari sepuluh

besar perusahaan agrokimia di Indonesia dengan nilai penjualan seratus milyar

rupiah. Nilai penjualan terbesar, perusahaan yang nomor satu yaitu SynGenta Agri

Products Indonesia sebesar enam ratus lima puluh milyar rupiah. Salah satu

Produk pestisida PT. Agricon yang memiliki tingkat penjualan tinggi adalah

produk pestisida Spontan 400 SL, Spontan 400 SL ini merupakan produk pionir

golongan pestisida penggerek batang pada tanaman padi yang diciptakan PT.

Page 3: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

Agricon, akibat persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, maka produk

Spontan 400 SL tersebut mulai digeser para kompetitor PT. Agricon. Pasar

mengalami perubahan yang sangat cepat, maka melihat potensi pasar yang besar,

para kompetitor berusaha berusaha masuk pasar pestisida. Jumlah kompetitor

produk Spontan 400 SL mengakibatkan penurunan penjualan produk Spontan 400

SL. Berdasarkan uraian tersebut perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana penurunan penjualan tersebut terjadi karena adanya faktor-faktor

kepuasan konsumen pestisida Spontan 400 SL khusus diwilayah Kecamatan

Sukamandi Jawa Barat.

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kecamatan Sukamandi Jawa Barat.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008. Pemilihan lokasi

dilakukan dengan pertimbangan bahwa di daerah Kecamatan Sukamandi Jawa

Barat ini merupakan tempat produksi komoditas padi yang baik di Jawa Barat.

Disamping itu juga berhubung produk yang diteliti tersebut berasal dari PT.

Agricon dimana produk tersebut adalah produk pestisida yang bemerek Spontan

400 SL. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer adalah informasi penelitian yang dikumpulkan

melalui survey dan observasi. Data ini dikumpulkan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi komponen-komponen penelitian. Data primer diperoleh melalui

hasil kuesioner. Kuesioner yang diberikan kepada petani berisikan pertanyaan

tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang

alterantifnya jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih

salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Sedangkan

pertanyaannya terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan kepada

responden untuk menjawab. Pengisian kuesioner dilakukan dengan

mewawancarai secara langsung responden.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan di lokasi penelitian

yang ditentukan secara sengaja (purposive) dan penarikan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah convenience sampling yang dilakukan diKecamatan

Sukamandi Jawa Barat, jumlah untuk masing-masing petani yang dipilih sebanyak

40 petani, dengan pertimbangan petani yang memakai produk spontan 400 SL.

Jumlah responden yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang.

Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisis tingkat

kepuasan konsumen dengan cara membandingkan kesesuaian antara tingkat

kepentingan dengan kinerja (performa) produk Pestisida Spontan 400 SL. Tingkat

kepentingan yang dimaksud adalah seberapa penting suatu atribut dianggap

penting oleh konsumen atau dapat dikatakan sebagai seberapa besar kepentingan

(harapan) konsumen terhadap suatu atribut. Sedangkan tingkat kinerja atau

performa di sini maksudnya adalah aktual suatu atribut yang dirasakan oleh

konsumen.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Analisis Importance

Performance Analysis (IPA) di atas dapat dibuat menjadi Diagram Cartesius,

yaitu diagram yang menunjukkan atribut-atribut mana dari produk Pestisida

Spontan 400 SL yang telah dapat memenuhi kepentingan konsumen (kesesuaian

antara kepentingan dan performa). Metode indeks kepuasan konsumen (Customer

Satisfaction Index) merupakan indeks untuk mengukur tingkat kepuasan

konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu.

Page 4: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

PT. Agricon merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

distribusi pestisida. Adapun sejarah awal mula berdirinya PT. Agricon bermula

dari fenomena rawannya produksi tanaman pangan di Indonesia, pada tanggal 17

April 1969 berdiri sebagai perusahaan swasta nasional, yang mengabdikan

pelayanan dibidang usaha distribusi pestisida. Pendiri PT.Agricon ini ada

beberapa orang, diantaranya H. Mustapa Madjidi, Budiono, Tatang Bengardi,

Warman Sadhana, dan Zaenal Tandramiharja. Pada awal berdiri, PT. Agricon

yang bergerak sebagai distributor pestisida ini melakukan kerjasama dengan PT.

ICI Pestisida Indonsesia. Perusahaan ini melakukan pengembangan usaha dengan

mendirikan pabrik pestisida di daerah Gunung Putri, Cibinong Bogor. Pendirian

pabrik pestisida pada tanggal 17 April 1994 inilah yang kemudian menjadi

langkah awal PT. Agricon untuk tidak lagi bergerak sebagai distributor tetapi

sebagai produsen pestisida, ini dibuktikan di saat krisis ekonomi melanda

Indonesia tahun 1997, dimana PT. Agricon berhasil membuktikan tetap berkarya

menghasilkan produk-produk unggul dan bermutu bagi pertanian dan perkebunan

di Indonesia.

Dari 40 responden yang diwawancarai, usia responden yang dominan

adalah antara 36-50 tahun, sebanyak 17 orang (42 %). Di urutan kedua, responden

yang berusia >50 tahun, sebanyak (30%) dan sisanya berusia 19-25 tahun

sebanyak 11 orang (28%). Tingkat pendidikan responden umumnya adalah SD

yaitu sebesar 27 orang (67%). Sebanyak lima orang (12%) mengenyam

pendidikan sampai tingkat SMU, dua orang (5%) mengenyam pendidikan sampai

tingkat SMP, satu orang (3%) Sarjana (S1), dan lima orang (13%) yang tidak

sama sekali mengenyam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang,

semakin besar pula pemahaman terhadap produk pestisida dan lebih memahami

kinerja dari pestisida tersebut. Berdasarkan hasil kuisioner, Tingkat pendapatan

responden umumnya adalah berkisar antara Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000, dimana

jumlah orangnya adalah 24 orang (59%), 15 orang (38%) pendapatannya sebesara

Rp. 1.000.000, dan satu orang (3%) yang pendapatannya sebesar Rp. 2.000.000.

Indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan yang berhasil dicapai produk

spontan 400 SL sebesar 82,61 persen, artinya perusahaan sudah sangat

memuaskan sebanyak 82,61 persen konsumen dari total pelanggannya. Hasil

analisis dengan menggunakan analisis IPA maka atribut harus diprioritaskan

perbaikan kinerjanya adalah atribut masa kadaluarsa dan tampilan label. Atribut

yang harus dipertahankan kinerjanya adalah atribut kejelasan komposisi produk,

variasi ukuran volume produk, manfaat yang diterima, kejelasan tanggal

kadaluarsa produk, ketersediaan layanan informasi untuk mudah diakses,

kemudahan memperoleh produk dan cara penyajian. Atribut yang masih memiliki

prioritas rendah adalah variasi ukuran kemasan, desain kemasan, potongan harga

dan harga. Atribut yang berlebihan menurut responden adalah promosi langsung

(hadiah, diskon, sampel gratis ) pada produk, promosi melalui iklan pada produk

dan merek produk.

Page 5: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

ANALISIS KEPUASAN

PETANI PADA PRODUK PESTISIDA SPONTAN 400 SL

PT. AGRICON (Kasus di Kecamatan Sukamandi JawaBarat)

Oleh

Sony Martua Siregar

A14105710

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 6: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

Judul : Analisis Kepuasan Petani Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL

PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan Sukamandi Jawa

Barat).

Nama : Sony Martua Siregar

NRP : A 14105710

Program Studi : Ekstensi Manajemen Agribisnis

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Netti Tinaprilla. MM

NIP. 132133965

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr.

NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus Ujian :

Page 7: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BERJUDUL

“ANALISIS KEPUASAN PETANI PADA PRODUK PESTISIDA SPONTAN

400 SL PT. AGRICON (KASUS PETANI di KECAMATAN SUKAMANDI

JawaBarat) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH

GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA

SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK

MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU

DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN

YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Januari 2009

Sony Martua Siregar

A 14105710

Page 8: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kota Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

pada tanggal 05 Pebruari 1983 sebagai anak kedua dari 6 bersaudara

pasangan Nasrunsyah Siregar dan Nurifah Nasution. Tahun 1995 penulis

menamatkan pendidikan dasar di SDN 12 Padangsidempuan, Taoanuli Selatan,

Sumatera Utara. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SLTP

N.2. Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. dan lulus pada tahun

1998. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMUN.5 Padangsidempuan,

Tapanuli Selatan, Sumatera Utara..

Selepas SMU tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa Program

Diploma III Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK dengan Program

Studi Teknologi Industri Kayu, Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas

Kehutanan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan

pendidikan di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 9: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Kepuasan Petani Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT.

Agricon ( Kasus Petani di Kecamatan Sukamandi JawaBarat”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini berisi tentang Kepuasan Konsumen terhadap pestisida yang

dipakainya yaitu Spontan 400 SL. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan

Sukamandi JawaBarat pada bulan Desember 2008.

Sumbangsih karya ilmiah berupa skripsi ini seperti setitik kristal garam

dilautan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pihak yang memerlukan. Amin.

Bogor, Januari 2009

Sony Martua Siregar

AI4105710

Page 10: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan

rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus

Petani di Kecamatan Sukamandi Jawa Barat”. Skripsi ini sebagai salah satu

syarat kelulusan Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Penulis

ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

1. Kedua orang tuaku tersayang Papa dan Mama di Padangsidempuan. Terima

kasih atas doa, dorongan semangat, kesabaran dan kebesaran hatinya. Kalian

adalah my spirit untuk menggapai kesuksesanku kelak.

2. Ir. Netti Tinaprilla, MM, selaku Dosen Pembimbing atas pengarahan dan

kesabarannya selama proses penyusunan skripsi.

3. Ir. Yayah K. Wagiono, MEc, selaku dosen yang banyak membimbing saya

selama kuliah di MAB ini.

4. Febriantina Dewi, SP.M.Sc selaku dosen evaluator pada saat kolokium yang

memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan proposal penelitian.

5. Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS, selaku dosen penguji pada saat sidang, yang

memberikan masukan tambahan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Dra.Yusalina, M.Si, selaku dosen komdik disaat sidang, yang memberikan

banyak evaluasi setiap kata dalam tulisan skripsi ini.

6. Ardiansyah selaku pembahas seminar yang memberikan kritik dan saran

berharga untuk penyempurnaan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

iii

7. Adik-adikku tercinta, Lily Siregar, Nita Siregar, Rita Siregar dan Erwin

Siregar serta abangku Andy Siregar yang menjadi inspirasiku dalam segala

hal.

8. Teman-temanku , Fisa, Evieta, Egreta, Ruly, Yayan, Venus, Ira, Nova, Eddy,

Dewi, Fadly, bang Aulia, dan bang Perwira teman yang selalu memberi

semangat selama ini.

9. Adik-adik kelasku Heru, Kinza, Early, Ummi, Yossi Sregar, Yusni Siregar atas

dukungan dan motivasi selama ini.

10. Dian (Emon), Papa dan Mama dian atas dukungan dan telah membantu saya di

Sukamandi.

11. Bpk. Sunaryo yang sangat membantu saya dalam membagi-bagi dan

menjelaskan kepada petani akan maksud dari kuisioner saya.

12.Rahmi, Nur, Maya, Agus, Ozi serta segenap staf Proemas yang tanpa telah

membantu kelancaran administrasi perkuliahan.

Page 12: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pestisida ............................................................................ 9

2.2. Jenis Pestisida dan Cara Kerjanya ...................................................... 10

2.3. Cara Membuat Pestisida....................................................................... 11

2.4. Kegunaan Pestisida .............................................................................. 13

2.5. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 14

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................................... 19

3.1.1. Defenisi Konsumen .................................................................. 19

3.1.2. Perilaku Konsumen .................................................................... 19

3.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.......... 21

3.1.4. Kepuasan Konsumen.................................................................. 23

3.1.5. Konsep Perbedaan Antara Kepentingan Konsumen

dengan Kenyataan .................................................................... 29

3.1.6. Karakteristik Produk ................................................................. 30

3.1.7. Atribut Produk........................................................................... 31

3.1.8. Imprtant and Performance Analysis ......................................... 32

3.1.9. Analisis Gap............................................................................... 33

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................................ 33

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 36

4.2. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 36

4.3. Metode Pengumpulan Data dan Penarikan Sampel .................................... 36

4.4. Metode Analisis Data.................................................................................. .

36

4.4.1. Metode Analisis Deskriptif ....................................................... 37

4.4.2. Metode Analisis Important and Performance Analisys ............ 37

4.4.3. Metode Analisis Diagram Cartesius......................................... 38

4.4.4. Metode Analisis Gap................................................................. 40

4.4.5. Penjelasan Atribut Produk ......................................................... 41

Page 13: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

v

BAB V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum........................................................................................ 43

5.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan .................................... 43

5.1.2 Misi dan Tujuan Perusahaan ...................................................... 44

5.1.3.Lokasi Perusahaan dan Produksinya........................................... 45

5.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitan.......................................................... 45

5.3. Gambaran Umum Responden ...................................................................... 46

5.3.1Karakteristik Responden .............................................................. 46

5.3.2.Karakteristik Informasi Pembelian Responden........................... 49

BAB VI ANALISIS KEPUASAN

6.1. Analisis Tingkat Kepuasan .......................................................................... 50

6.1.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap

Masing-masing Atribut Pestisida Spontan 400 SL ........................... 50

6.1.2. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Produk Spontan 400 SL .................................................................... 66

6.1.2.1. Kuadran I Prioritas Utama .................................................. 66

6.1.2.2. Kuadran II Pertahanan Prestasi ............................................ 68

6.1.2.3. Kuadran III Prioritas Rendah ............................................... 70

6.1.2.4. Kuadran IV Berlebihan ........................................................ 71

6.1.2. Analisis Gap............................................................................ 73

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ................................................................................. 75

7.2. Saran............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77

Page 14: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Perkembangan Suplay Pestisida dari Tahun 1999-2003................................. 2

2 Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia ................................................... 3

3 Tingkat Penjualan Produk Pestisida Merk Spontan 400 SL Pada

Tahun 2006 ................................................................................................... 4

4 Perkembangan Total Konsumsi Pestisida di Indonesia .................................. 4

5 Perusahaan Agrokimia di Indonesia Berdasarkan Nilai Penjualan Produk

Sendiri Pada Tahun 2004 .............................................................................. 5

6. Jumlah Kompetitor dan Market Share Produk Spontan 400 SL..................... 7

7 Jenis Pestisida Berdasarkan Fungsi Pengendaliannya .................................... 14

8 Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen ............................................................. 41

9. Penjelasan Tentang Atribut-Atribut Produk.................................................... 42

10. Jumlah dan Persentase Usia Petani ............................................................... 46

11. Jumlah dan Persentase Tingkat Pendidikan Petani ....................................... 47

12. Jumlah dan Persentase Tingkat Pendapatan Petani....................................... 47

13. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Variasi Bentuk Kemasan.. 51

14 Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Desain Kemasan .. 52

15 Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Knerja Atribut Kejelasan

Komposisi Produk......................................................................................... 53

16 Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Variasi Ukuran

Volume Produk ............................................................................................. 54

17 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Manfaat

Yang Diterima............................................................................................... 55

18 Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Atribut Kejelasan Tanggal

Kadaluarsa pada Produk................................................................................ 56

19 Nilai Tingkat Kepentingan dan Nilai Kinerja Atribut Masa Kadaluarsa...... 57

20 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut

Ketersediaan Layanan Informasi Untuk Mudah Diakses.............................. 57

21 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Ketersediaan

Atau Kemudahan memperoleh Produk ......................................................... 58

22 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut

Promosi Langsung......................................................................................... 59

23 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut

Promosi Melalui Iklan................................................................................... 60

24. Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Potongan Harga .. 61

25 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Harga .................. 62

26 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Merek Produk ..... 63

27 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Cara Penyajian.... 63

28 Nilai Tingkatt Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Tampilan Label... 64

29 Perhitungan Rata-rata dari Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja

Atribut Produk Spontan 400 SL.................................................................... 65

30 Rangkuman atribut Berdasarkan kuadran ..................................................... 73

26 Nilai dari Gap dan Kepuasan Konsumen ..................................................... 74

Page 15: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

vii

27 Nilai Indeks Kepuasan Konsumen................................................................ 74

Page 16: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan ........................................................... 23

.......................................................................................................................

2 Diagram Aliran Kerangka Pemikiran Operasional ......................................... 34

3 Diagram Kartesius IPA ................................................................................... 40

4 Proporsi Responden Berdasarkan Informasi Diperoleh.................................. 48

5 Proporsi Responden Berdasarkan Sumber Informasi ..................................... 48

6 Proporsi Responden Berdasarkan Alasan Memilih Produk............................ 49

7 Proporsi Responden Berdasarkan Kebiasaan.................................................. 49

8 Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Produk Spontan 400 SL ............... 66

Page 17: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang menitikberatkan

pembangunannya pada sektor pertanian. Sektor pertanian memiliki peranan sangat

penting dalam perkembangan perekonomian nasional Indonesia, hal ini ditunjuk

dengan adanya kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik

Bruto (PDB). Data BPS menunjukkan PDB sektor pertanian pada tahun 2006

tumbuh 4,12 persen sebagai pertumbuhan tertinggi setelah masa pemulihan krisis

ekonomi, selain itu juga kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan

penyerapan tenaga kerja pada tahun 2005 sebesar 2,97 persen lebih tinggi

dibanding sektor non-pertanian (0,04 persen). Salah satu propinsi yang

mendominasi disektor pertanian yakni Jawa Barat 1.

Pembangunan pertanian antara lain bertujuan menaikkan produksi

pertanian, pemerataan pendapatan dan sekaligus mempertahankan kelestarian

sumberdaya alam dan lingkungan. Berdasarkan pernyataan tersebut pertanian

merupakan sektor yang dapat membantu tumbuhnya perekonomian secara

nasional. Tumbuhnya sektor pertanian akan berimbas naiknya input sehingga

mengakibatkan pemakaian pestisida semakin meningkat. Meningkatnya

pemakaian pestisida tersebut akan berpengaruh juga terhadap suplai Pestisida di

Indonesia, dapat dilihat pada Tabel 1.

1 www.beritaiptek.com, BPS 2006. Jumat, 07 November 2008

Page 18: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

2

Pestisida merupakan zat kimia, bahan lain jasad renik dan virus yang

dipergunakan untuk mengendalikan OPT serta mengatur atau merangsang

pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Pada umumnya pestisida

hanya efektif terhadap spesies organisme pengganggu tertentu, oleh karena itu

untuk pengendalian berbagai jenis organisme pengganggu tersebut yang masing-

masing terdiri dari banyak spesies, diperlukan berbagai jenis dan formulasi

pestisida. Perubahan ekosistem akibat peningkatan usaha intensifikasi,

ekstensifikasi dan diversifikasi telah mengakibatkan bertambahnya jenis dan

spesies organisme pengganggu. Hal ini juga merupakan faktor yang menyebabkan

banyaknya jenis dan formulasi pestisida yang diperlukan makin bertambah.

Pestisida sering digunakan sebagai pilihan utama untuk memberantas

OPT, sebab pestisida mempunyai daya bunuh yang tinggi, penggunaannya mudah

dan hasilnya cepat untuk diketahui. Menurut Wudianto (1999), pestisida telah

menjadi alat bantu yang sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian.

Diperkirakan bahwa hama, gulma dan penyakit telah menyebabkan kerusakan

besar. Penggunaan pestisida telah mampu menyelamatkan sepertiga dari kerugian

tersebut.

Tabel 1. Perkembangan Suplai Pestisida diIndonesia dari Tahun 1999-2003

Tahun Produksi

(ton)

Impor

(ton)

Ekspor

(ton)

Suplay

(ton)

Perkembangan

suplay pestisida

(%)

1999 73.266 7.765 28.851 52.180 -

2000 71.073 8.968 29.014 51.027 (2.21)

2001 73.182 8.994 28.587 53.589 5.02

2002 79.234 9.768 33.155 55.847 4.21

2003 73.042 14.086 26.240 60.888 9.03

Perkembangan Rata-rata 4.01 Sumber : Capricornus Indonesia Consultan (2004)

Page 19: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

3

Berdasarkan Tabel 1 suplai total pestisida Indonesia pada tahun 1999

tercatat sebesar 52.180 ton suplai total pestisida dalam negeri tersebut.

Selanjutnya cenderung meningkat walaupun sempat turun pada tahun 2000 yaitu

menjadi 51.027 ton. Pada tahun 2003 suplai pestisida telah mencapai 60.888 ton

dan secara keseluruhan laju perkembangan suplai pestisida dalam kurun waktu

diatas meningkat sekitar 4,01 persen pertahun.

Padi merupakan tanaman yang memberikan kontribusi terhadap

perekonomian secara nasional. 2Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS tahun

2007 hasil produksi padi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan (Tabel 2).

Peningkatan padi dari tahun ketahun ini prosesnya mengalami beberapa kendala

yang cukup serius, diantaranya serangan hama dan penyakit tanaman atau sering

disebut organisme pengganggu tanaman (OPT). Tanaman padi ini lebih rentan

terserang hama dan penyakit tanaman dibanding tanaman jagung, kedelai, dan

lain-lain. Untuk menanggulangi masalah tersebut cara yang bisa dilakukan adalah

dengan menggunakan pestisida.

Tabel 2. Luas panen dan Produksi Padi di Indonesia Tahun 2003-2007

Tahun Luas (Ha) Produksi (Ton) Pertumbuhan

Produksi (%)

2003 11.488.034 52.137.604 1,26

2004 11.922.974 54.088.468 3,74

2005 11.839.060 54.151.097 0,12

2006 11.786.430 54.454.937 0,56

2007*) 12.165.607 57.048.558 4,47 Keterangan: *) Nilai pendugaan

Propinsi Jawa Barat sebagai salah satu sentra penghasil padi merupakan

daerah potensial yang harus terus dikembangkan sebagai salah satu lumbung padi

nasional di Indonesia. Daerah Jawa Barat sebagai salah satu daerah pertanian yang

2 www.bps.go.id, BPS 2007. 07 Jumat 2008.

Page 20: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

4

tentunya membutuhkan pestisida sebagai pembasmi hama pertanian, merupakan

pasar yang potensial sebagai daerah pemasaran produk-produk pestisida.

Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki tingkat penjualan yang

paling tinggi pada tahun 2006 untuk produk pestisida merek Spontan 400 SL jika

dibandingkan dengan wilayah lainnya yakni sebesar 55,74 persen. Tingkat

penjualan produk pestisida merek Spontan 400 SL tahun 2006 dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Tingkat Penjualan Produk Pestisida Merk Spontan 400SL pada Tahun

2006

No Wilayah Tingkat Penjualan (%)

1 Jawa Barat 55,74

2 Jawa Timur 14,34

3 Jawa Tengah 9,00

4 Sulawesi Tenggara 6,38

5 Sumatera Utara 5,06

Sumber : PT. Agricon, 2008.

Perkembangan total konsumsi pestisida di Indonesia terlihat pada Tabel 4.

Penurunan konsumsi pestisida pada tahun 2000 lebih disebabkan adanya krisis

ekonomi, sehingga daya beli petani akan pestisida menurun 13,28 persen. Pada

tahun 2002 mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 12,76

persen, dan tahun 2003 meningkat lagi menjadi sebesar 18,53 persen.

Tabel 4. Perkembangan Total Konsumsi Pestisida di Indonesia Tahun 1999-2003.

Tahun Total Konsumsi(Ton) Pertumbuhan

Konsumsi(%)

1999 20.002 -

2000 17.345 -13,28

2001 16.859 -2,80

2002 19.010 12,76

2003 20.631 18,53

Laju Perkembangan 1,30 Sumber : Capricornus Indonesian Consultan, 2004

Meningkatnya pemakaian pestisida disebabkan karena kelebihan yang

dimiliki oleh pestisida dalam mengendalikan OPT, jika dibandingkan dengan

Page 21: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

5

pengendalian cara lain seperti cara mekanis. Kelebihan pestisida bila digunakan

dengan baik, yakni mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas pertanian dalam

hal kemudahan aplikasinya. Cepat dan praktis adalah salah satu alasan dipilihnya

pestisida sintesis dalam hal penaggulangan hama.

Meningkatnya permintaan produk pestisida tersebut mendorong minat

pengusaha untuk menanamkan modal dan investasi di Industri agrokimia. PT.

Agricon merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri

agrokimia dan perusahaan pestisida.

Tabel 5. Perusahaan Agrokimia di Indonesia berdasarkan Nilai penjualan Produk

sendiri pada Tahun 2004

No. Nama Perusahaan Jenis Pestisida Nilai Penjualan

(Milyar Rupiah)

1 SynGenta Agri Products

Indonesia

Herbisida

Insektisida

650

2 Bayer Indonesia Fungisida

Insektisida

400

3 Dow Agro Science Fungisida

Insektisida

160

4 Du pont Indonesia Herbisida

Fungisida

150

5 FMC Insektisida

148

6 Nu Farm Herbisida

Fungisida

140

7 Monagro Kimia Herbisida

135

8 BASF Insektisida

Fungisida

Herbisida

125

9 Agricon Insektisida

Rodentisida

100

10 Petrokimia Insektisida 90

Sumber: PT. Agricon, 2008.

Pada tahun 2004 PT. Agricon yang berada di posisi ke 9 dari sepuluh

besar perusahaan agrokimia di Indonesia dengan nilai penjualan seratus milyar

rupiah. Nilai penjualan terbesar, perusahaan yang nomor satu yaitu SynGenta Agri

Page 22: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

6

Products Indonesia sebesar enam ratus lima puluh milyar rupiah, dan hasil

tersebut dapat dilihat pada tabel 5.

Salah satu Produk pestisida PT. Agricon yang memiliki tingkat

penjualan tinggi adalah produk pestisida Spontan 400 SL, Spontan 400 SL ini

merupakan produk pionir golongan pestisida penggerek batang pada tanaman padi

yang diciptakan PT. Agricon, akibat persaingan yang semakin ketat antar

perusahaan, maka produk Spontan 400 SL tersebut mulai digeser para kompetitor

PT. Agricon.

1.2. Perumusan Masalah

PT. Agricon memiliki produk unggulan yang bermerek Spontan 400 SL

dengan bahan aktif dimehypo yang berindikasi sebagai pembasmi penggerek

batang pada tanaman padi. Akan tetapi dengan persaingan pasar pestisida semakin

ketat. membuat produk unggulan PT. Agricon tersebut mengalami kompetisi yang

sangat ketat, ini ditandai dengan bermunculan merek-merek baru dipasaran.

Pasar mengalami perubahan yang sangat cepat, maka melihat potensi

pasar yang besar, para kompetitor berusaha berusaha masuk pasar pestisida.

Jumlah kompetitor produk Spontan 400 SL pada tahun 2004 adalah Dipho 290 AS

seperti yang tercantum pada Tabel 6. Spontan 400 SL pada tahun 2004 berada

pada urutan ke sembilan secara nasional. Pada tahun berikutnya pesaing

bermunculan (dapat dilihat pada tabel 6). Beralihnya konsumen ke produk oesaing

salah satu penyebabnya yaitu kepuasan terhadap produk Spontan 400 SL

menurun. Berdasarkan penurunan tersebut maka perumusan masalah yang dikaji

adalah bagaimana kepuasan petani terhadap kepuasan perusahaan pestisida

Spontan 400 SL?

Page 23: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

7

Tabel 6. Jumlah Kompetitor Produk Spontan 400 SL Tahun 2004-2006

Tahun Nama Kompetitor

2004 Dipho 290 AS

2005 Dipho 290 AS

Manuver 400 SL

Vista 400 SL

Kempo 400 SL

E-to 400 SL

Arysta 400 SL

Poryza 400 SL

2006 Dipho 290 AS

Manuver 400 SL

Vista 400 SL

Kempo 400 SL

E-to 400 SL

Arysta 400 SL

Poryza 400 SL

Burno 290 SL

Fortuna 290 SL

Mektan 300 SL

Montaf 400 SL

Sandmas 400 SL

Spartan 290 SL

Taruna 400 SL

Sumber : PT. Agricon, 2008

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Pestisida

Spontan 400 SL.

2. Memberikan rekomendasi bagi PT. Agricon yang bertujuan untuk

meningkatkan penjualan produknya.

Page 24: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

8

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :

1. Perusahaan, sebagai masukan dalam meningkatkan performance untuk

tetap mempertahankan pelanggan agar senantiasa produk tetap dipakai

serta memperoleh konsumen baru bagi perusahaan.

2. Peneliti, sebagai pengalaman praktis kepada penulis dalam menganalisis

kasus kepuasan konsumen.

3. Kalangan Akademis, sebagai data dasar bagi para peneliti dibidangnya,

dalam pengembangan IPTEK

4. Masyarakat umum, yang ingin menambah pengetahuan mengenai

kepuasan konsumen dengan menggunakan analisis persamaan struktural.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini memfokuskan untuk menganalisis tingkat

kepuasan konsumen Pestisida Spontan 400 SL. Hal ini dimaksudkan untuk dapat

memberikan gambaran kepada pihak perusahaan untuk mengetahui tingkat

kepuasan konsumen terhadap produk ini, dan ini dilakukan ditempat penelitian

yang dilaksanakan yaitu di Kecamatan Sukamandi Jawa Barat. Berdasarkan

penelitian dapat dilakukan cara untuk meminimalisir konsumen yang tidak puas

terhadap Pestisida Spontan 400 SL. Penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah

responden sebesar 40 orang.

Page 25: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pestisida

Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama berasal dari kata pest

(hama) dan cide(pembunuh). Pestisida mencakup bahan-bahan kimia yang

digunakan untuk mengendalikan populasi jasad hidup yang merugikan manusia,

tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan

hidupnya agar kerugian dan gangguan dapat ditekan seminimal mungkin.

Pengertian pestisida dalam hal ini cukup luas, apalagi bila dikaitkan

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang pengawasan atas

peredaran, penyimpangan dan penggunaan pestisida. Dalam peraturan tersebut

disebutkan bahwa yang tergolong pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain

seta jasad renik dan virus yang antara lain bisa digunakan untuk tujuan sebagai

berikut:

a. Memberantas dan mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman,

bagian-bagian tanaman atau hasil pertanian.

b. Memberantas gulma atau tanaman pengganggu.

c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.

d. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian

tanaman, kecuali yang tergolong pupuk.

e. Memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan.

Page 26: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

10

f. Memberantas atau mencegah serangan hama-hama air.

g. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam

rumahtangga, bangunan dan dalam alat pengangkutan.

h. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan

penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan

penggunaan tanaman, tanah atau air.

2.2. Jenis Pestisida dan Cara Kerjanya

Banyaknya jenis jasad pengganggu yang bisa berakibat fatal pada hasil

pertanian, maka pestisida dklasifikasikan lagi menjadi beberapa macam sesuai

dengan sasaran yang akan dikendalikan (Wudianto, 1999). Klasifikasi pestisida

tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Insektisida adalah bahan kimia atau racun yang dapat mencegah dan

memberantas semua jenis serangga.

2. Fungisida adalah bahan kimia atau racun yang dapat mencegah dan

memberantas jamur.

3. Akarisida adalah bahan kimia atau racun yang dapat mencegah dan

memberantas tungau, caplak dan laba-laba.

4. Rodentia adalah bahan kimia atau racun yang dapat mencegah dan

memberantas binatang pengerat.

Page 27: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

11

5. Herbisida adalah bahan kimia atau racun yang dapat menghambat

pertumbuhan gulma bahkan mematikan tumbuhan itu.

2.3 Cara Membuat Pestisida

Pestisida yang dipasarkan terdiri atas berbagai bahan yang dicampur

menjadi suatu campuran, disebut formulasi. Bahan yang pokok disebut bahan

aktif (active ingredient) yang berfungsi sebagai pembunuh hama sasaran. Bahan

aktif ini disintesiskan dipabrik dalam berbagai bentuk kristal besar, gumpalan,

seperti minyak kental dan sebagainya. Bahan aktif ini dicampur dengan berbagai

bahan ramuan (inert ingredient ). Setiap bahan tadi mempunyai fungsi sendiri

sendiri, semuanya untuk meningkatkan daya kerja pestisida tersebut. Formulasi

pestisida menurut Oka ( 1995) dapat terdiri atas :

• Bahan aktif : merupakan bahan pokok pembunuh hama, sifat-sifatnya

(kemantapan, titik didih, daya larut, penguapan) menetukan pemilihan

bahan ramuan yang lainnya.

• Pelarut : pemilihan pelarut ditentukan oleh daya larut bahan aktif,

fitoksisitas pelarut terhadap tanaman, aspek-aspek keamanan terhadap

pengguna, penguapan yang akan menentukan metoda aplikasi dan daya

campurnya dengan air. Ada yang tidak bercampur dengan air dan ada yang

bercampur dengan air.

• Pembawa (carrier) : biasanya berupa bahan padat yang digunakan untuk

mengencerkan pestisida itu, biasanya dalam formulasi kering berupa

serbuk, bedak dan granula (butiran).

Page 28: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

12

• Surfaktan (emulsi, pembasah, pendispersi, foam, penyebar), merupakan

agensia yang penting dalam formula pestisida, misalnya untuk

menurunkan tekanan permukaan, hingga pestisida lebih mudah menyebar

dipermukaan daun.

• Stabilisier : bertujuan untuk mempertahankan agar formulasi tetap aktif

dan mantap, tidak berubah karena berbagai pengaruh.

• Sinergis : meningkatkan daya kerja bahan aktif pestisida, dengan

memblokir mekanisme detoksifikasi serangga, misalnya piperonil butoksid

ditambahkan pada piretrin dan piretroid.

• Pembasah : (contoh deterjen) bertujuan agar pestisida dapat membasahi

seluruh permukaan tanaman yang disemprot, misalnya pada daun yang

licin (daun kubis).

• Minyak-minyak : ditambahkan pada formulasi semprotan untuk

meningkatkan aktivitas biologinya, diformulasi dalam minyak emulsi

(emulsifiable )

• Defoamer: bertujuan agar hasil semprotan tidak berubah menjadi ”foam”

(busa)

• Agensia pewarna : untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan, misalnya

pada pestisida untuk perlakuan biji diberi warna yang mencolok agar

mudah dapat dibedakan dengan biji yang tanpa perlakuan pestisida.

Formulasi granula juag diberi pewarna.

Page 29: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

13

Pestisida diformulasikan dalam pabrik yang khusus untuk memformulasi

pestisida, disebut pabrik formulasi (formulation plant). Pabrik tersebut biasanya

terdiri dari alat-alat pencampur serbuk atau larutan dan saringan-saringan. Ada

lagi alat pembuat granula yang terdiri atas pencampur, pengering dan alat

menentukan mutu (grader).

Ada beberapa tipe formulasi sebagai berikut :

(WP) Tepung larut dalam air (wettable powder)

(EC) Konsentrat teremulsi (emulsifiable concentrate)

(CS) Kapsul suspensi (capsule concentrate)

(SC) Konsentrat suspensi (susupension concentrate)

(WP) Tepung larut air (wettable powder )

(OL) Cairan campur minyak (oil miscable liquid )

(GR) Granula (Granules)

(RB) Umpan (bait-ready for use )

Formulasi lepas terkendali (controlled release formulation )

2.4 Keguanaan Pestisida

Menurut Wudianto (1999), dari banyaknya jenis jasad pengganngu yang

mengakibatkan fatalnya hasil pertanian, pestisida diklasifikasikan menjadi

beberapa macam sesuai dengan sasaran OPT yang akan dikendalikan, terdapat

Page 30: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

14

delapan jenis pestisida yang sering digunakan pengusaha tani di Indonesia (Tabel

7).

Tabel 7. Jenis pestisida berdasarkan fungsi pengendaliannya.

Jenis Pestisida Fungsi Contoh Merek Dagang

1. Insektisida Mengendalikan serangga

(insekta)

Spontan 400 SL, Abuki

50 SL, Meteor 250EC

2. Fungisida Mengendalikan

jamur/cendawan

Bazoka 80 wp, Dithane,

Curzate 64/8 WP

3. Nematisida Mengendalikan nematode Fuardan 3 G, Rugby 10G

4. Herbisida Mengendalikan gulma/

tanaman pengganggu

Aladin 865 AS, Crash

480 AS, Raftox 10 WP.

5. Bakterisida Mengendalikan bakteri Agrept, Staner, Kasumin

6. Rodentisida Mengendalikan bakteri Ratgone 0,005 RMB

7. Moluskisida Menegendalikan siput

(moluska)

Siputox 5G, Bos 250 EC,

Snaildown 250 SC

8. Akarisida Mengendalikan tungau,

caplak dan laba-laba

Sterk 150 EC

Sumber: Wudianto, 1998.

Penggunaan pestisida memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

pestisida diantaranya memiliki efektivitas tinggi, sehingga hasil pengendalian

dapat segera teratasi, relatif murah dan aplikasi dilapangan relatif sederhana.

Sedangkan kelemahannya dapat menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran

lingkungan, efek residu dan resistensi hama.

2.5 Penelitian Terdahulu

Hendrayani (2008), dimana penelitiannya mengenai ”Analisis Tingkat

dan Loyalitas Konsumen Terhadap Produk Gula Pasir Merek Gulaku di Kota

Bogor ( Studi Kasus di Giant Botani Square dan Ramayana BTM)”.bertujuan

Page 31: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

15

untuk mengidentifikasi karakteristik yang membeli gula pasir merek Gulaku,

menegatahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja yang diberikan oleh

produk gula pasir Gulaku, dan menganalisis bentruk piramida loyalitas gula pasir

bermerek Gulaku.

Hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis deskriptif, customer

satifaction index, Importance Performance Analysis, dan pengukuran loyalitas

pelanggan, bahwa karakterisitk konsumen yang membeli gula pasir merek Gulaku

adalah perempuan dewasa dengan usia 31 sampai 40 tahun yang sudah menikah,

suku sunda dengan pekerjaan utama ibu rumah tangga, berpendidikan akhir SMU

dan Sarjana dengan pendapatan keluarga hampir tersebar merata dari semua

kalangan. Sedangkan tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja yang diberikan

oleh produk gula pasir Gulaku berada pada tingkatan ”puas” yaitu sebesar 77,33

persen, jadi harapan atau tingkat kepentingan konsumen telah dipenuhi oleh

Gulaku sebesar 77,73 persen. Bentuk piramida loyalitas gula pasir merek Gulaku

yang secara umum bisa dikatakan sudah cukup baik, walaupun nilainya semakin

mengecil pada tingkatan commited buyer. Hal tersebut belum menandakan bahwa

loyalitas konsumen terhadap gula pasir merek Gulaku belum pada tahap pembeli

yang loyal.

Nasution (2005), dimana penelitiannya ” Analisis Strategi Pemasaran

Produk Baru Pestisida (Herbisida Glifosat 75 persen WSC) pada PT. Agricon

Ltd., Bogor. Berdasarkan hasil analisis dengan metode Proses Hierarki Analitik

(PHA) dapat diketahui bahwa prioritas menyeluruh menempatkan tujuan

penguasaan pangsa pasar diurutan pertama. Prioritas kedua adalah tujuan

Page 32: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

16

meningkatkan penjualan dan prioritas ketiga adalah tujuan mendapat keuntungan

yang berkesinambungan. Sedangkan tujuan menjadi pemimpin pasar pada segmen

yang dipilih menjadi prioritas terakhir. Hasil analisis tersebut diambil kesimpulan

bahwa PT. Agricon Ltd, lebih memprioritaskan faktor promosi karena faktor ini

sangat penting dalam memasarkan produk baru Herbisida Glifosat 75 % WSC dan

diperlukan promosi yang gencar agar konsumen mengetahui keberadaan produk

tersebut beserta manfaat dan keunggulannya. Prioritas selanjutnya berturut-turut

adalah harga, produk dan distribusi.

Suhesty (2005), dimana penelitiannya ” Analisis Kepuasan dan Loyalitas

Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) oleh Pedagang di Pasar

Rawa Belong, Jakarta Barat”. Berdasarkan hasil analisis IPA atribut-atribut yang

dilaksanakan oleh pasar bunga rawa belong yang termasuk ke dalam kuadran 1

atau atributes improve yaitu harga yang ditawarkan, kebersihan dan tata letak

pengaturan produk. Atribut yang masuk kekuadran 2 atau maintain performance

yaitu kesegaran bunga, kecerahan warna, kondisi bunga, keamanan, personal

seeling, karamahan dan kesopanan penjual, pengetahuan penjual tentang bunga,

perhatian penjual dalam membantu konsumen. Pada kuadran 3 atribut yang

termasuk kedalamnya yaitu potongan harga pengelompokan los, media iklan yang

digunakan, obral, hadiah dari penjualan bunga. Yang terakhir kuadaran 4 atribut

yang masuk kedalamnya yaitu kemudahan dalam menjangkau lokasi pasar,

kelengkapan sarana dan prasarana, layanan antar dan penerangan. Strategi bauran

pemasaran yang dapat dilakukan untuk membangun mempertahankan loyalitas

konnsumen yaitu dengan menjaga kualitas bunga yang dijualnya, memberikan

pelayananan yang baik yang terdiri dari keramaian, membantu konsumen dan

Page 33: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

17

memberi tanggapan atas keluhan serta dengan meningkatkan personal selling

yang menjaga kepercayaan konsumen.

Widagdo (2007), dimana penelitiannya ”Analisis Tingkat Kepentingan

dan Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Mutu Beras Berlabel Serta Perilaku

Konsumen dalam Pembelian Beras Berlabel. Berdasarkan prioritas perbaikan

atribut Beras berlabel dianalisis dengan diagram cartesius. Atribut yang dinilai

penting oleh konsumen adalah rasa, kepulenan, aroma, warna, kebersihan,

kontaminasi serangga, harga, ketersediaan dan sertifikat keaslian varietas. Atribut

mutu yang termasuk prioritas rendah untuk perbaikan yaitu bahan kemasan,

informasi, dekorasi dan merek.

Haryanti (2005), dimana penelitiannya ”Analisis Kepusan dan Loyalitas

Konsumen terhadap Handphone Sony Ericsson (Khusus Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor). Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

karakteristik konsumen yang menggunakan HP Sony Ericsson, menganalisis

kepuasan konsumen terhadap HP Sony Ericsson, mengetahui hubungan antara

kepuasan dengan loyalitas konsumen terhadap HP Sony Ericsson. Penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan contoh non probability sampling (tanpa

peluang ) berupa purpossive sampling (pertimbangan tertentu). Besarnya contoh

diambil dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga didapatkan contoh 100

responden mahasiswa S1 IPB. Karakteristik responden dianalisis dengan statistik

deskriptif, kepuasan konsumen dianalisis dengan IPA dan loyalitas konsumen

digunakan korelasi rank Spearman.

Page 34: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

18

Penelitian ini mengkaji kepuasan konsumen dari produk pestisida yang

mana penelitian semacam ini belum pernah dilakukan sebelumnya untuk produk

Spontan 400 SL, penelitian ini menggunakan metode yang umumnya digunakan

dalam meneliti kepuasan, yaitu analisis deskriptif untuk meneliti karakteristik

konsumen, analisis Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk

menentukan tingkat kepuasan konsumen melalui jawaban responden mengenai

tingkat kinerja atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, Analisis Gap

(Perbedaan) digunakan untuk menghitung nilai indeks kepuasan konsumen dari

tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang berguna untuk pengembangan

program pemasaran yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Page 35: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

19

BAB III

KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Defenisi konsumen

Konsumen (pelanggan) adalah orang yang mampu mengakses informasi

objektif mengenai merek-merek bersaing, termasuk soal biaya, harga, fitur, dan

mutu, tanpa bergantung pada masing-masing usaha manufaktur atau pengecer

(Kotler, 2000). Konsumen dalam banyak hal akan mampu menentukan harga yang

ingin mereka bayar dan menantikan tanggapan dari penjual yang paling menarik

bagi mereka untuk memuaskan sebagian dari kebutuhannya.

Sumarwan (2003), Istilah konsumen diartikan menjadi dua jenis

konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

individu cenderung membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan

konsumen jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi

bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya. Semua

jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk

menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

3.1.2. Perilaku Konsumen

Terdapat beberapa definisi mengenai perilaku konsumen, diantara menurut

Engel (2002), yaitu sebagai berikut : perilaku konsumen adalah tindakan langsung

untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk

proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

Sementara itu pendapat lainnya lebih menekankan perilaku konsumen

sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa perilaku

Page 36: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

20

konsumen merupakan proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas

individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang

dan jasa.

Sehingga dari pengertian perilaku konsumen di atas dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

a. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.

b. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses sebelum pembelian serta

tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan

produk.

Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati

seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana

barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak

dapat diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi,

persepsi dan lain sebagainya.

Schiffman dan Kanuk (dalam Wijaya, 1994) mendefisinikan perilaku

konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang

mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sehingga dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan,

tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat

sebelum membeli, ketik membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa

setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

Secara sederhana perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai berikut : apa

yang dibeli konsumen, mengapa konsumen membelinya, kapan mereka

Page 37: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

21

membelinya, di mana mereka membelinya, berapa sering mereka membelinya,

berapa sering mereka menggunakannya. Informasi-informasi yang disebutkan di

atas sangat penting diperlukan oleh perusahaan dikarenakan mereka harus

menyesuaikan jumlah produksi dengan frekuensi penggantian produk oleh

konsumen.

Perusahaan khusunya pemasar harus wajib memahami perilaku konsumen

agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Mereka harus

memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi,

sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik.

Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan

bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang

diterimanya, sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.

3.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Engel (2002), mengemukakan terdapat tiga fakor yang mempengaruhi

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk, yaitu :

a. Faktor Lingkungan terdiri dari :

1. Budaya yaitu kumpulan nilai, persepsi, preferensi serta perilaku keluarga

dan lembaga-lembaga penting lainnya. Budaya adalah penentu keinginan

dan perilaku yang paling mendasar.

2. Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri atas

individu dengan berbagai nilai, minat dan perilaku yang sama atau

kelompok-kelompok yang relatif homogen dalam suatu masyarakat lama

yang tersusun secara hierarki. Kelas sosial yang berbeda cenderung

memunculkan perilaku mengkonsumsi yang berebda.

Page 38: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

22

3. Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri

dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Sebagai

konsumen perilaku kita sering dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan

dengan kita. Perilaku konsumen akan berubah ketika situasi berubah.

Perubahan ini terkadang tidak menentu dan tidak dapat diramalkan.

b. Faktor Perbedaan Individu terdiri dari :

1. Sumber daya konsumen yang meliputi waktu, uang dan perhatian. Ketiga

sumber daya ini dibawa ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan.

Keterlibatan dan motivasi perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh

pengaktifan kebutuhan atau pengenalan kebutuhan.

2. Pengetahuan dapat diartikan secara sederhana sebagai informasi yang

disimpian di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakup informasi

seperti ketersediaan dan krakteristik produk, di mana dan kapan untuk

membeli serta bagaimana menggunakan produk.

3. Sikap didefisinisikan sebagai evaluasi menyeluruh yang memungkinkan

orang merespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan

secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.

4. Kepribadian pada perilaku konsumen didefinisikan sebagai respon yang

konsisten terhadap stimulus lingkungan.

5. Gaya hidup merupakan pola yang digerakkkan orang untuk menghabiskan

sumber daya yang dimilikinya.

c. Faktor Psikologis terdiri dari :

1. Pengolahan informasi yaitu cara-cara informasi ditransformasikan, dirinci,

disimpan, didapatkan kembali dan digunakan.

Page 39: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

23

2. Pembelajaran adalah setiap usaha mempengaruhi konsumen yang

menghasilkan pengetahuan, sikap atau perilaku.

3. Perubahan sikap dan perilaku merupakan sasaran dari kegiatan pemasaran.

Salah satu untuk mempengaruhi perilaku adalah dengan menggunakan

iklan.

3.1.4. Kepuasan Konsumen

Sumarwan (2003) menjelaskan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan

konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen

sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk

yang dibeli tersebut. Ketika konsumen membeli produk, maka mereka akan

memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (product

performance). Pembentukan kepuasan konsumen dapat dilihat secara jelas pada

Gambar 2. pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan

antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian

tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap

satu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan

pelanggan.

Gambar 1. Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan

Sumber : Sumarwan (2003)

Tujuan Perusahaan

Produk

Nilai produk bagi

pelanggan

Kebutuhan dan keinginan pelanggan

Harapan pelanggan terhadap produk

Tingkat kepuasan pelanggan

Page 40: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

24

Kepuasan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman

dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani,

bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Puas atau tidak puas

bukan merupakan emosi melainkan sesuatu hasil evaluasi dan emosi. Penelitian

mengenai kepuasan konsumen menjadi topik sentral dalam dunia riset pasar dan

berkembang pesat (Kotler, 2000).

Menurut Kotler (2002), terdapat empat perangkat untuk melacak dan

mengukur kepuasan pelanggan. Keempat perangkat tersebut adalah sistem

keluhan dan saran, survey kepuasan pelanggan, belanja siluman, dan terakhir

adalah analisis pelanggan yang hilang.

a. Sistem Keluhan dan Saran

Perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk

memberikan saran dan keluhan. Adapun cara yang digunakan tiap perusahaan

yang satu dapat berbeda dengan perusahaan yang lain. Beberapa perusahaan

seperti rumah sakit lebih banyak memanfaatkan kotak saran sebagai sarana

penampungan keluhan dan pemberian saran. Ada juga perusahaan yang

membuat formulir yang diisi pelanggannya setelah mendapatkan pelayanan

atau membeli produk perusahaan tersebut. Contoh lain dapat berupa kartu

komentar, web pages, dan e-mail. Semua dilakukan untuk melaksanakan

komunikasi dua arah. Bagi perusahaan informasi yang diperoleh merupakan

sumber gagasan yang baik yang dapat meyakinkan perusahaan bertindak cepat

untuk menyelesaikan masalah.

Page 41: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

25

b. Survei Kepuasan Pelanggan

Perusahaan-perusahaan yang responsif akan mengukur kepuasan pelanggan

secara langsung dengan melakukan survei berkala jika perusahaan tidak dapat

menggunakan banyaknya keluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan.

Perusahaan akan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelepon pelanggan-

pelanggan terakhir mereka sebagai sampel acak dan menanyakan apakah

mereka sangat puas, puas, biasa saja, kurang puas atau sangat tidak puas

terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga meminta pendapat

pelanggan tentang kinerja para pesaing mereka.

Selain mengumpulkan informasi tentang kepuasan pelanggan, juga berguna

untuk mengajukan pertanyaan tambahan untuk mengukur keinginan pelanggan

untuk membeli ulang, pembelian ulang biasanya tinggi jika kepuasan pelanggan

tinggi. Survei kepuasan pelanggan juga bermanfaat untuk mengukur

kemungkinan atau ketersediaan pelanggan untuk merekomendasikan

perusahaan dan merek kepada orang lain. Informasi dari mulut ke mulut yang

bernilai positif tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan kepuasan

pelanggan yang tinggi.

c. Belanja Siluman

Perusahaan-perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai

pembeli potensial guna melaporkan hasil temuan mereka tentang kekuatan dan

kelemahan yang mereka alami ketika membeli produk perusahaan dan produk

pesaing. Para pembelanja siluman ini bahkan dapat menyampaikan masalah

tertentu untuk menguji apakan staf penjualan perusahaan menangani situasi

tersebut dengan baik.

Page 42: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

26

d. Analisis Pelanggan yang Hilang

Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau

berganti pemasok untuk mempelajari sebabnya. Bukan saja penting untuk

melakukan wawancara keluar ketika pelanggan mulai berhenti membeli, tetapi

juga harus memperhatikan tingkat kehilangan pelanggan. Dimana jika

meningkat, jelas menunjukkan bahwa perusahaan gagal memuaskan

pelanggannya.

Menurut Kotler (2005), konsumen yang puas akan menunjukan perilaku

yang dengan sendirinya merupakan ukuran kepuasan konsumen yang juga

merupakan bagian dari dimensi kepuasan konsumen sebagai berikut :

a. Buys again (pembelian ulang). Pelanggan yang puas dengan produk/jasa

yang dibelinya, akan mengulangi pembelian itu lebih dari dua kali pada

perusahaan yang sama secara teratur.

b. Talks favorably to other about the company (menceritakan hal yang

menyenangkan tentang perusahaan). Pelanggan yang puas terhadap

produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan menceritakan hal yang

menyenangkan terhadap transaksi dari perusahaan tersebut kepada orang

lain.

c. Pays less attention to competing brands and advertising (kurang perhatian

terhadap iklan atau promosi perusahaan pesaing). Pelanggan yang puas

akan menunjukan sikap kurang perhatian terhadap produk/jasa lain yang

sejenis, dan pelanggan menaruh rasa percaya terhadap perusahaan.

d. Buys other from the same company (membeli produk/jasa lain dari

perusahaan). Selanjutnya pelanggan yang puas akan memperluas kesetiaan

Page 43: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

27

mereka kepada produk/jasa lain yang dibuat oleh produsen yang sama.

Dan pada akhirnya mereka adalah pelanggan yang setia bagi perusahaan.

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen yaitu

antara lain mutu produk dan layanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah

penjualan dan nilai–nilai perusahaan. Di mana kepuasan konsumen ini pada

dasarnya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi

suatu produk yang dimanfaatkan.

b. Kepuasan psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut

yang bersifat tidak terwujud dari produk.

Sedangkan jenis-jenis konsumen selanjutnya dapat dibagi atas dua macam yaitu :

a. Konsumen Eksternal, yaitu konsumen yang mudah di identifikasi karena

mereka ada di luar organiasi.

b. Konsumen Internal, yaitu konsumen yang merupakan orang-orang

yang melakukan proses selanjutnya dari pekerjaan orang sebelumnya.

Terdapat beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk membentuk

harapan konsumen, yaitu antara lain :

a. Melalui promosi yang tidak mengecewakan konsumennya agar terjadi

komunikasi yang terkendali antara perusahaan dengan pengunjung.

b. Melalui sikap yang baik dari para karyawan.

c. Melalui unjuk kerja penjualan yang lebih profesional.

Terdapat lima faktor utama yang mendorong kepuasan konsumen (Irawan,

2004). Faktor pendorong utama tersebut adalah kualitas produk, service quality,

harga, emotional factor, dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa.

Page 44: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

28

a. Kualitas Produk

Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa

produk yang mereka gunakan berkualitas. Menurut Kotler (2000), kepuasan

pelanggan berkaitan erat dengan kualitas. Kualitas atau mutu mempunyai

pengaruh langsung terhadap kinerja produk dan dengan kepuasan pelanggan.

Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang

berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan

atau yang tersirat.

b. Service Quality

Service quality atau kualitas pelayanan ini merupakan komponen atau

driver pembentuk kepuasan konsumen terutama untuk industri jasa. Pelanggan

akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai

dengan harapannya. Dalam banyak hal kualitas pelayanan sering kali mempunyai

daya differensiasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kualitas produk.

c. Harga

Harga merupakan salah satu faktor pendorong kepuasan konsumen yang

dianggap paling sensitif bagi konsumen. Menurut Irawan (2004), faktor harga

merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk evaluasi tingkat

kepuasannya karena produk mempunyai kualitas yang sama tetapi harga relatif

murah, akan memberikan value lebih tinggi kepada pelanggannya.

Page 45: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

29

d. Emotional Factor

Kepuasan yang ditimbulkan oleh konsumen bukan karena kualitas dari

produk tersebut tetapi self-esteem atau social value yang membuat pelanggannya

menjadi puas terhadap merek atau produk tertentu.

e. Kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa

Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas

terhadap produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan semakin merasa puas apabila

dapat memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan relatif mudah, nyaman,

dan efisien dalam mendapatkannya.

3.1.5 Konsep Perbedaan Antara Kepentingan (Harapan) Konsumen dengan

Kenyataan (Performa)

Menurut (Tjiptono dalam Sartika, 1997) kepuasan konsumen akan

terpenuhi apabila proses penyampaian layanan dari si pemberi layanan kepada

pengunjung sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Karena adanya

berbagai faktor seperti subyektifitas yang dipersepsikan oleh konsumen dan

pemberi layanan, maka layanan sering disampaikan dengan cara yang berbeda

dengan yang dipersepsikan oleh konsumen itu. Oleh sebab itu menurut (Tjiptono

dalam Sartika, 1997) terdapat lima gap (perbedaan) yaitu :

a. Gap antara kepentingan (harapan) konsumen dan persepsi manajemen.

Hal ini muncul karena ketidaktahuan manajemen tentang kualitas layanan

seperti apa sebenarnya diharapkan konsumen.

b. Gap antara persepsi manajemen tentang kepentingan (harapan) konsumen

dan spesifikasi kualitas layanan.

Page 46: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

30

Hal ini muncul karena para manajer menetapkan spesifikasi kualitas

layanan berdasarkan pada persepsi mereka, padahal pendapat tersebut

belum tentu akurat.

c. Gap antara spesifikasi kualitas layanan dan layanan yang disajikan.

Hal ini biasanya muncul pada layanan yang penyampaiannya sangat

tergantung pada karyawan memanglah penting tetapi belumlah cukup

untuk menjamin kualitas penyajian layanan yang baik.

d. Gap antara penyampaian jasa aktual dan komunikasi eksternal.

Janji yang diberikan mungkin bukan hanya meningkatkan kepentingan

(harapan) yang akan diterima konsumen, akan tetapi juga akan

meningkatkan persepsi tentang layanan yang akan disampaikan kepada

konsumen.

e. Gap antara layanan yang diharapkan dan layanan aktual yang diterima

konsumen.

Hal ini menunjukkan perbedaan antara unjuk kerja aktual yang diterima

konsumen dan unjuk kerja yang diharapkan.

3.1.6. Karakteristik Produk

Dalam menguraikan suatu produk baik barang atau jasa, konsumen

biasanya menggunakan persyaratan beberapa dimensi atau karateristiknya. Kotler

(2000) menerangkan kebutuhan konsumen merupakan suatu pernyataan dari

perasaan kekurangan. Kebutuhan pelanggan merupakan karakteristik atau atribut

dari barang maupun jasa yang mewakili dimensi yang digunakan oleh pelanggan

sebagai dasar pendapat mereka mengenai barang atau jasa. Dimensi dari produk

Page 47: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

31

maupun jasa sangat penting untuk mengetahui bagaimana pelanggan

mendefinisikan kualitas dari barang atau jasa.

Irawan (2004), menyatakan beberapa dimensi yang berpengaruh dalam

membentuk kualitas produk adalah performance, reliability, confermence,

durability, dan features.

a. Performance (kinerja), yaitu fungsi yang terdapat pada karakteristik

produk

b. Features (fitur), yaitu jumlah panggilan dan tanda sebagai karakteristik

utama tambahan atau sejumlah atribut yang menyusun suatu produk

c. Reliability (keandalan), yaitu konsistensi kinerja produk

d. Durability (usia produk), yaitu umur dari produk tersebut atau rentang

waktu produk yang aman untuk dikonsumsi

e. Conference to specification (sesuai dengan spesifikasi), yaitu pernyataan

setuju akan produk yang menunjukkan tanda produksi.

3.1.7. Atribut Produk

Atribut menurut Kotler (2000) adalah mutu ciri dan model produk.

Sementara menurut Engel et al 1994, keunikan suatu produk dapat dengan mudah

menarik perhatian konsumen. Keunikan ini dapat terlihat dari atribut-atribut yang

dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk adalah karakteristik suatu produk yang

berfungsi sebagai atribut evaluatif selama pengambilan keputusan dimana atribut

tersebut tergantung pada jenis produk dan tujuannya. Atribut produk terdiri dari

tiga tipe, yaitu ciri-ciri atau rupa (features), fungsi (function), dan manfaat

(benefit). Penjual perlu mengetahui sikap konsumen yang mendukung atau tidak

mendukung produk mereka. Penjual perlu sekali mengetahui alasan pada sikap

Page 48: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

32

ini, terutama pada atribut yang diinginkan konsumen seperti tipe ciri dan tipe

manfaat.

Atribut pada tipe ciri dapat berupa ukuran, karakteristik suatu produk

(rasa, warna, harga), komponen atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses

manufaktur, service atau jasa, penampilan, harga, susunan maupun trademark

atau tanda merek dan lain-lain. Sementara tipe manfaat dapat berupa kegunaan,

kesenangan yang berhubungan dengan indera, dan non material seperti kesehatan

dan kemudahan serta kenyamanan.

3.1.8. Important and Performance Analysis (IPA)

Menurut Simamora 2001, analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau

IPA merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut

kepentingan dan kinerja yang berguna untuk pengembangan program pemasaran

yang efektif. Caranya konsumen diminta untuk menjawab tingkat kinerja dari

berbagai atribut atau dimensi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, kemudian

responden menilai tingkat kepentingan untuk masing-masing atribut. Menurut

Irawan 2004, indeks yang dihasilkan dengan cara sangat beragam, bergantung

pada skala yang digunakan ataupun cara perhitungannya.

Dengan analisis ini suatu perusahaan dapat mengetahui tingkat

kepentingan menurut persepsi diukur dalam kaitannya dengan apa yang

seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang

berkualitas tinggi. Dengan menggunakan konsep ini diharapkan perusahaan dapat

persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel tersebut di mata

konsumen. Selanjutnya, perusahaan dapat mengaitkan pentingnya variabel ini

dengan kenyataan yang dirasakan konsumen, perusahaan dapat menerapkan

Page 49: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

33

strategi agar performance perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan

konsumen (Rangkuti dalam Cornell 2007). Metode ini digunakan dalam penelitian

ini untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut-atribut

yang akan diukur.

3.1.9. Analisis Gap (Perbedaan) dan Nilai Indeks Kinerja Konsumen

Atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang lebih dari yang lain akan

mempengaruhi tingkat kepuasan secara keseluruhan dibandingkan atribut lain

yang dianggap kurang penting. Metode Analisis Gap merupakan suatu analisis

yang sangat berpengaruh dalam menentukan nilai kepuasan. Nilai kepuasan yang

diperoleh dari analisis Gap ini sebagai penentu nilai indeks tingkat kepuasan

konsumen secara menyeluruh.

3.2. Kerangka pemikiran Opersional

Persaingan yang semakin ketat dalam perusahaan pestisida, perusahaan

produsen pestisida Spontan berusaha untuk menarik perhatian calon konsumen

atau petani terhadap produk yang dihasilkan. Perusahaan dituntut untuk

menerapkan strategi yang tepat agar dapat mencapai tujuan meningkatkan

penjualan, dan tetap dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada agar lebih

banyak.

Dalam diagram kerangka pemikiran dapat dilihat bahwa tujuan dari

penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik konsumen pengguna pestisida

Spontan 400SL, melakukan analisis analisis tingkat kepuasan konsumen. Untuk

mengetahui karakteristik konsumen dapat dilihat melalui demografi dan

pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Untuk melakukan analisis tingkat

kepuasan konsumen, dapat dilihat melalui atribut produk yang melekat pada oleh

Page 50: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

34

produk tersebut. Alat analisis yang digunakan dengan menggunakan Importance

and Performance Analysis (IPA), Analisis Gap (Perbedaan). Diagram kerangka

pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.

Persaingan produk pestisida dan

penggunaan Pestisida Spontan 400

SL

PT. Agricon harus lebih berorientasi pada

konsumen.

Analisis Keputusan

Karatekristik tingkat

penggunaan Analisa Tingkat

Kepuasan Konsumen

Tujuan

Pembelian

Demografi, usia

tingkat

pendidikan,

Atribut Produksi : Variasi ukuran, desain,kejelasan

kompisis, variasi ukuran volume, manfaat,

kejelasan tanggal kadaluarsa, masa kadaluarsa,

ketersediaan informasi, promosi, harga dan lain

lain

Analisa Deskripsi Tingkat

Kepentingan

Tingkat Kinerja

IPA Analisis Gap

Prioritas atribut

yang diperbaiki

Tingkat kepuasan

Pelanggan

Kepuasan

Konsumen

Rekomendasi

ke perusahaan

Page 51: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

35

Gambar 2. Diagram Aliran Kerangka Pemikiran Operasional

Page 52: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

36

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kecamatan Sukamandi Jawa Barat.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008. Pemilihan lokasi

dilakukan dengan pertimbangan bahwa di daerah Kecamatan Sukamandi Jawa

Barat ini merupakan tempat produksi komoditas padi yang baik di Jawa Barat.

Disamping itu juga berhubung produk yang diteliti tersebut berasal dari PT.

Agricon dimana produk tersebut adalah produk pestisida yang bemerek Spontan

400 SL.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer adalah informasi penelitian yang dikumpulkan

melalui survey dan observasi. Data ini dikumpulkan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi komponen-komponen penelitian.

Data primer diperoleh melalui hasil kuesioner. Kuesioner yang diberikan

kepada petani berisikan pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan

tertutup berupa pertanyaan yang alterantifnya jawabannya telah disediakan,

sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya

paling sesuai. Sedangkan pertanyaannya terbuka adalah pertanyaan yang

memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab. Pengisian kuesioner

dilakukan dengan mewawancarai secara langsung responden.

Page 53: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

37

Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti masmedia, instansi

yang terkait seperti Departemen Pertanian, Biro Pusat Statistik, internet dan Studi

Literatur yang berhubungan dengan topik penelitian ini.

4.3. Metode Pengumpulan Data dan Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan di lokasi penelitian

yang ditentukan secara sengaja (purposive) dan penarikan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah convenience sampling yang dilakukan diKecamatan

Sukamandi Jawa Barat, jumlah untuk masing-masing petani yang dipilih sebanyak

40 petani, dengan pertimbangan petani yang memakai produk spontan 400 SL.

Jumlah responden yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang.

4.4. Metode Analisis Data

Dalam melakukan penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif

(descriptive analysis), Analisis Gap dan important performance analysis(IPA).

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu software komputer

Windows Excel 2007. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode-metode

analisis data tersebut.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode convenience sampling. Metode convenience sampling, didasarkan pada

pertimbangan kemudahan untuk melakukannya. Responden diberikan pertanyaan

awal (screening) pada kuesioner untuk mengetahui apakah konsumen tersebut

berusia 15 hingga 50 tahun, serta apakah mereka pernah memakai produk Spontan

400 SL dalam tiga bulan terakhir sebelum penelitian dilakukan

Page 54: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

38

4.4.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode ini berguna untuk menggambarkan sesuatu yang tengah

berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu

gejala tertentu. Analisis deskriptif digunakan dalam menggambarkan profil

responden dan tingkat kepuasan responden terhadap spontan untuk jenis pestisida

dengan cara mentabulasikan secara sederhana data yang diperoleh. Analisis

deskirptif ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah mentabulasikan data

mengenai responden, lalu tahap kedua menginterpretasikan data hasil tabulasi.

4.4.2 Metode Important and Performance Analysis (IPA)

Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisis

tingkat kepuasan konsumen dengan cara membandingkan kesesuaian antara

tingkat kepentingan dengan kinerja (performa) produk Pestisida Spontan 400 SL.

Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah seberapa penting suatu atribut

dianggap penting oleh konsumen atau dapat dikatakan sebagai seberapa besar

kepentingan (harapan) konsumen terhadap suatu atribut. Sedangkan tingkat

kinerja atau performa di sini maksudnya adalah aktual suatu atribut yang

dirasakan oleh konsumen.

Dalam metode ini digunakan dua variabel, yaitu X yang mewakili tingkat

performa dan Y yang mewakili tingkat kepentingan (harapan). Skor penilaian

terhadap kedua variabel tersebut menggunakan Skala Likert sebagai berikut :

Option Performa Bobot jawaban Option Kepentingan

Sangat Baik 5 Sangat Penting

Baik 4 Penting

Cukup Baik 3 Cukup Penting

Tidak Baik 2 Tidak Penting

Sangat Tidak Baik 1 Sangat Tidak Penting

Page 55: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

39

Masing-masing skor/bobot tersebut akan diperoleh penilaian tingkat

kepentingan (harapan) dan tingkat performa dari masing-masing atribut yang

ditetapkan. Nilai tersebut diperoleh dengan cara mengalikan skor masing-masing

skala dengan jumlah jawaban responden yang memilih pada skala tersebut.

Kemudian nilai hasil masing-masing perkalian tersebut dijumlahkan, sehingga

akan didapatkan total skor penilaian tingkat kepentingan (ΣYi) dan tingkat

performa (ΣXi) untuk masing-masing atribut.

Skor penilaian tingkat performa dan kepentingan konsumen hasilnya

berupa rata-rata skor masing-masing atribut untuk performa Xi dan rata-rata skor

masing-masing atribut untuk kepentingan Yi dengan formulasi sebagai berikut :

Xi = dan Yi =

Keterangan : - n = jumlah responden

- = skor rata-rata tingkat penilaian performa untuk atribut ke-i

- = skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan untuk atribut

ke-i

4.4.3 Metode Analisis Diagram Cartesius

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Analisis Importance

Performance Analysis (IPA) di atas dapat dibuat menjadi Diagram Cartesius,

yaitu diagram yang menunjukkan atribut-atribut mana dari produk Pestisida

Spontan 400 SL yang telah dapat memenuhi kepentingan konsumen (kesesuaian

antara kepentingan dan performa). Diagram ini dibagi menjadi empat bagian yang

berpotongan dengan dua garis lurus pada titik ( X , Y ). Perhitungan tersebut

dilakukan dengan formulasi sebagai berikut :

X = K

X i∑ dan Y =

K

Yi∑

ΣXi

n

ΣYi

n

Xi

Yi

Page 56: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

40

Keterangan : - K = banyaknya atribut dari produk minuman yang dianalisis

- = skor rata-rata dari rata-rata tingkat penilaian performa

seluruh atribut

- = skor rata-rata dari rata-rata tingkat penilaian kepentingan

seluruh atribut

Pembagian Diagram Cartesius menjadi empat bagian berdasarkan sebagai

berikut :

a. Kuadran pertama (I) Prioritas Utama, merupakan nilai yang menunjukkan

harapan konsumen yang tinggi, tetapi secara mana performa produk

sesungguhnya masih rendah sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan

belum dapat memenuhi kepentingan (harapan) konsumen (belum memperoleh

kepuasan).

b. Kuadran kedua (I) Pertahankan Prestasi, di mana performa produk

sesungguhnya sesuai dengan harapan mereka, dalam arti kepentingan

(harapan) konsumen ini telah dipenuhi oleh perusahaan (telah memperoleh

kepuasan).

c. Kuadran ketiga (III) Prioritas Rendah, merupakan kepentingan (harapan)

konsumen rendah, dimana performa produk sesungguhnya juga rendah yang

dalam arti kepentingan konsumen ini telah dipenuhi oleh perusahaan (telah

memperoleh kepuasan)

d. Kuadran keempat (IV) Berlebihan, di mana antara kepentingan (harapan)

rendah dan kepuasan mana performa produk sesungguhnya tinggi. Hal ini

dikatakan berlebihan karena kepentingan yang diinginkan konsumen lebih

rendah dibandingkan dengan mana performa produk sesungguhnya. (telah

memperoleh kepuasan).

X

Y

Page 57: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

41

Dalam penelitian ini untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen

menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) atau analisis

tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan, yang merupakan suatu teknik

penerapan untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan pelaksanaan.

Kepentingan ( Y )

I II

Prioritas Utama Pertahankan

III IV

Prioritas Rendah Berlebihan

Kinerja ( X )

Gambar 3. Diagram Kartesius Importance-Performance Analysis Sumber : Supranto (2006)

4.4.4. Metode Analisis Gap (Perbedaan)

Metode Analisis Gap ini merupakan analisis yang bertujuan untuk mencari

nilai kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Kepuasan konsumen akan

terpenuhi apabila proses penyampaian layanan dari sipemberi layanan kepada

pengunjung sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Hasil nilai indeks

untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan cara berikut ini, yaitu :

1. Mencantumkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja

berdasarkan urutan atribut-atribut setiap produk.

2. Nilai rata-rata tingkat kepentingan dikurangkan dengan nilai rata-rata kinerja,

kemudian dibagi dengan nilai skala likert yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu sebesar lima lalu di kali 100 persen.

Page 58: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

42

3. Dari perhitungan tersebut diperolehlah nilai besaran persen selisih tersebut.

4. Untuk memperoleh nilai kepuasan tersebut 100 persen dikurang besarnya nilai

persen selisih tersebut.

Asumsi untuk analisis Gap ini bahwa setiap kepentingan sama dengan

harapan dan kinerja sama dengan kenyataan. Selisih dari kedua hal tersebut akan

menghasilkan Gap yang tujuannya untuk memeproleh tingkat kepuasan

konsumen. Skala kepuasan konsumen yang umum dipakai dalam interpretasi

indeks adalah skala nol sampai satu. Kriteria indeks kepuasan dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen.

No Nilai Index (100%) Kriteria

1 81 – 100 Sangat Puas

2 66 - 80.99 Puas

3 51 - 65.99 Cukup Puas

4 35 - 50.99 Kurang Puas

5 0 - 34.99 Tidak Puas

Sumber: Phebruanti, 2004

Dasar pemberian rentang skala tersebut berdasarkan pada lima alternative

jawaban yang ditujukan kepada responden, maka rentang skala yang digunakan

adalah satu sampai lima. Pemberian skala satu sampai lima dilakukan melalui

pengisian kuisioner.

4.4.5. Penjelasan Atribut Produk

Untuk mengetahui tentang atribut-atribut yang terdapat dalam produk

Spontan 400 SL akan dijelaskan dalam Tabel 9.

Page 59: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

43

Tabel 9. Penjelasan Tentang Atribut-atribut Produk Penjelasan

No. Atribut Definisi Atribut 1 2 3 4 5

1. Variasi Bentuk

Kemasan

Variasi bentuk

kemasan yang

terdapat dalam

Spontan 400 SL

Variasi

bentuk

Kemasannya

sangat tidak

bervariasi

Variasi

bentuk

kemasannya

tidak

bervariasi

Variasi

bentuk

kemasannya

cukup

bervariaisi

Variasi

bentuk

kemasannya

bervariasi

Variasi

bentuk

kemasannya

sangat

bervariasi

2. Desain

Kemasan

Desain kemasan

produk Spontan 400

SL

Sangat tidak

menarik

Kurang

menarik

Cukup

menarik

Menarik Sangat

menarik

3. Kejelasan

Komposisi

Kejelasan komposisi

produk Spontan 400

SL

Sangat tidak

sesuai

Kurang

sesuai

Cukup sesuai Sesuai Sangat

Sesuai

4. Variasi Ukuran

volume

Variasi ukuran

volume produk

Spontan 400 SL

Sangat tidak

bervariasi

Kurang

bervariasi

Cukup

bervariasi

Bervariasi Sangat

bervariasi

5. Manfaat yang

diterima

Manfaat yang

diterima oleh petani

dari produk Spontan

400 SL

Sangat tidak

sesuai

dengan

keinginan

petani

Kurang

sesuai

dengan

keinginan

petani

Cukup sesuai

dengan

keinginan

petani

Sesuai

dengan

keinginan

petani

Sangat

sesuai

dengan

keinginan

petani

6. Kejelasan

tanggal

kadaluarsa

Kejelasan tanggal

kadaluarsa produk

Spontan 400 SL

Sangat tidak

jelas

tercantum

Kurang jelas

tercantum,

Cukup jelas

tercantum

Jelas

tercantum

Sangat jelas

tercantum

7. Masa

kadaluarsa

Masa kadaluarsa

produk Spontan 400

SL.

Sangat

pendek

Kurang

pendek

Cukup

pendek

Pnedek Sangat

panjang

8. Ketersediaan

layanan

informasi untuk

mudah diakses

Layanan informasi

untuk mudah diakses

untuk produk

Spontan 400 SL

Sulit diakses Kurang

mudah untuk

diakses

Cukup

mudah

diakses

Mudah

diakses

Sangat

mudah

diakses

9. Kemudahan

memperoleh

produk

Sudah tesrsedianya

produk diberbagai

tempat

Sulit untuk

ditemukanny

a produk

Kurang

mudah untuk

ditemukanny

a produk

Cukup

mudah untuk

ditemukanny

a produk

Mudah

ditemukanny

a produk

Sangat

mudah

ditemukanny

a produk

10. Promosi

langsung

Adanya promosi

langsung dari

perusahaan seperti

adanya hadiah,

diskon, sampel gratis.

Sangat tidak

berpengaruh

Kurang

berpengaruh

Cukup

berpengaruh

Berpengaruh Sangat

berpengaruh

11 Promosi iklan Promosi produk

melaui iklan

Sangat tidak

berpengaruh

Kurang

berpengaruh

Cukup

berpengaruh

Berpengaruh Sangat

berpengaruh

12 Potongan Harga

Potongan harga yang

dilkaukan oleha

perusahaan

Sangat

jarang

Tidak sering

Cukup sering

Sering

Sangat

sering

13

Harga

Harga perbotol

produk dapat

terjangkau oleh

petani

Sangat

mahal

Tidak mahal

Cukup mahal

murah

Sangat

murah

14

Merek produk

Merek produk sudah

dikenal atau belum

oleh petani

Sangat tidak

dikenal

Tidak

dikenal

Cukup

dikenal

dikenal Sangat

dikenal

15 Cara penyajian Penjelasan cara

penyajian

Sangat tidak

jelas

Tidak jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

16 Tampilan label Tampilan labelnya

produk tersebut dapat

menarik perhatian

petani atau tidak

Sangat tidak

jelek

Tidak jelek Cukup jelek Jelek Sangat jelek

Keterangan : - Angka satu (1) berarti sangat tidak penting atau sangat tidak baik

- Angka dua (2) berarti tidak penting atau tidak baik

- Angka tiga (3) berarti kurang penting atau kurang baik

- Angka empat (4) berarti penting atau baik

- Angka lima (5) berarti sangat penting atau sangat baik

Page 60: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

44

BAB V

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Perusahaan

5.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Agricon merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

distribusi pestisida. Adapun sejarah awal mula berdirinya PT. Agricon bermula

dari fenomena rawannya produksi tanaman pangan di Indonesia, pada tanggal 17

April 1969 berdiri sebagai perusahaan swasta nasional, yang mengabdikan

pelayanan dibidang usaha distribusi pestisida. Pendiri PT.Agricon ini ada

beberapa orang, diantaranya H. Mustapa Madjidi, Budiono, Tatang Bengardi,

Warman Sadhana, dan Zaenal Tandramiharja.

Pada awal berdiri, PT. Agricon yang bergerak sebagai distributor pestisida

ini melakukan kerjasama dengan PT. ICI Pestisida Indonsesia. Perusahaan ini

melakukan pengembangan usaha dengan mendirikan pabrik pestisida di daerah

Gunung Putri, Cibinong Bogor. Pendirian pabrik pestisida pada tanggal 17 April

1994 inilah yang kemudian menjadi langkah awal PT. Agricon untuk tidak lagi

bergerak sebagai distributor tetapi sebagai produsen pestisida, ini dibuktikan di

saat krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, dimana PT. Agricon berhasil

membuktikan tetap berkarya menghasilkan produk-produk unggul dan bermutu

bagi pertanian dan perkebunan di Indonesia.

Komitmen yang dijalankan oleh PT. Agricon dalam mewujudkan visi dan

misinya telah membawa berbagai perkembangan bagi perusahaan. Seiring

perkembangan PT. Agricon telah menjadi AGRICON Corporations yang

membawahi lima anak perusahaan, diantaranya PT. AGRICON LTD, PT.

Page 61: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

45

Agricon Putra Cipta Optima, PT. Asia Gala Kimindo, dan PT. ASABI ( Agricon

Sentra Agribisnis Indonesia ).

PT. Agricon sebagai produsen pestisida, berkonsentrasi pada penyediaan

sarana produk pertanian dengan layanan yang berkualitas tinggi. Permintaan

terhadap produksi hasil pangan yang bermutu tinggi, PT. Agricon bertanggung

jawab terhadap kualitas sarana pertanian (pestisida) yang digunakan petani.

PT. Agricon merupakan perusahaan yang berorientasi pada kepuasan

pelanggan. PT. Agricon memberikan pelayanan optimal dengan menghasilkan

produk-produk unggul dan bermutu sesuai dengan kebutuhan pelanggan dari

waktu ke waktu. Produk-produk ini dihasilkan dengan menggunakan tekhnologi

terbaru dengan didukung oleh para tenaga profesional, dalam memberikan

pelayanan optimal kepada para pelanggannya dengan tepat waktu.

5.1.2. Misi dan Tujuan Perusahaan

PT. Aricon memiliki misi : (1) Ikut serta dalam meningkatkan nilai tambah

hasil pertanian pada umunya dan hasil perkebunan pada umunya; (2)

Meningkatkan kualitas hidup manusia lewat lingkaran agrobisnis yang sukses dan

menjadi pemimpin pasar dalam bidangnya dengan tingkat pertumbuhan yang

lebih tinggi dari rata-rata industri di Indonesia; (3) Menghasilkan laba bagi

pemilik perusahaan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah anatara lain (1)

Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama; (2) Memberikan

kesempatan yang sama kepada setiap karyawan untuk tumbuh dan berkembang

secara professional bersama - sama dengan perusahaan; (3) Perusahaan

memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan internal/eksternal dengan

Page 62: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

46

cepat, (4) Perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan melalui produk berkualitas

sesuai dengan persyaratan yang disepakati; (6) Perusahaan sepakat untuk

meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan secara terus menerus.

5.1.3. Lokasi Perusahaan dan Produksinya

PT. Agricon merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

distribusi pestisida. PT. Agricon berlokasi di kantor pusat jl. Siliwangi No. 68

Bogor dan pabriknya di desa Wanaherang kecamatan Gunung Puteri Cibinong.

PT. Agricon memiliki cabang di kota-kota besar dengan saluran distribusi yang

hampir meliputi seluruh daerah di Indonesia. Pola kemitraan bisnis PT. Agricon

yang profesional, dinamis, dan inovatif telah membawa perusahaan ini pada

sistem kemitraan dengan pengusaha-pengusaha mancanegara yang berasal dari

Amerika, Eropa, dan Asia.

Produk yang dihasilkan PT. Agricon terdiri dari berbagai macam pestisida

seperti insektisida (Spontan 400 SL, Meteor 25 EC, Abuki 50 SL, Panzer 290 AS,

Mospilan 30 EC, Applaud 400 F, Omite 570 EC), herbisida ( Crash 480 AS,

Aladin 865 AS, Win 10 WP, Cyclon 290 AS, Breeze 270/120 AS, Wrapup 480

AS ), fungisida ( Bazoka 80 WP, Belkute WP, Nimrod 250 EC ), rodentisida jenis

Ratgone 0.005 RMB.

5.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Penelitian ini mengambil lingkup wilayah kecamatan Sukamandi, Jawa

Barat merupakan salah satu daerah pertanian yang menanam komoditas Padi.

Kecamatan Sukamandi mempunyai luas wilayah seluas 86.621 km2, dengan letak

wilayah pada 10605’10” BT- 106

05’20 dan 6

032,35” LS-6

010’00 LS. Ketinggian

wilayah ini sekitar 250-410 meter diatas permukaan laut. Daerah ini curah

Page 63: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

47

hjannya sedang, tidak terlalu sering. Curah hujan rata-rata per bulan adalah 110

mm. Cuaca dan udaranya cukup panas rata-rata perbulan 380c, dengan

kelembapan udaranya ± 60 persen.

5.3. Gambaran Umum Responden

5.3.1. Karakteristik Responden

a. Usia

Dari 40 responden yang diwawancarai, usia responden yang dominan

adalah antara 36-50 tahun, sebanyak 17 orang (42 %). Di urutan kedua, responden

yang berusia >50 tahun, sebanyak (30%) dan sisanya berusia 19-25 tahun

sebanyak 11 orang (28%). Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah dan persentase Usia Petani

No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persen

1 36-50 17 42

2 >50 12 30

3 19-25 11 28

Jumlah 40 100

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden umumnya adalah SD yaitu sebesar 27 orang

(67%). Sebanyak lima orang (12%) mengenyam pendidikan sampai tingkat SMU,

dua orang (5%) mengenyam pendidikan sampai tingkat SMP, satu orang (3%)

Sarjana (S1), dan lima orang (13%) yang tidak sama sekali mengenyam

pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar pula

pemahaman terhadap produk pestisida dan lebih memahami kinerja dari pestisida

tersebut. Hasil tersebut dapat dilihat dalam Tabel 11.

Page 64: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

48

Tabel 11. Jumlah dan Persentase Tingkat Pendidikan Petani

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persen

1 SD 27 67

2 SMU 5 12

3 SMP 2 5

4 Sarjana (S1) 1 3

5 Tidak Sekolah 5 15

Total 40 100

c. Tingkat Pendapatan

Berdasarkan hasil kuisioner, Tingkat pendapatan responden umumnya

adalah berkisar antara Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000, dimana jumlah orangnya

adalah 24 orang (59%), 15 orang (38%) pendapatannya sebesara Rp. 1.000.000,

dan satu orang (3%) yang pendapatannya sebesar Rp. 2.000.000. Hasil tersebut

dapat dilihat dalam Tabel 12.

Tabel 12. Jumlah dan Persentase Tingkat Pendapatan Petani

No Tingkat Pendapatan Jumlah (Orang) Persen

1 Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000 24 59

2 Rp. 1.000.000 15 38

3 Rp. 2000.000 1 3

Total 40 100

5.3.2. Karakteristik Informasi Pembelian Responden

a. Informasi di Peroleh

Hasil analisis deskripsi menggunakan kuisioner menunjukkan bahwa dari

40 responden terwawancara sebagian besar mendapatkan informasi produk

pestisida Spontan 400 SL ini adalah berasal dari tim penyuluh pertanaian

sebanyak 22 orang (55%), enam orang (15%) mengetahui informasi berasal dari

SPG/Wiraniaga, lima orang (12,5%) berasal dari teman petani, lima orang

(12,5%) mengetahui informasi dari iklan, satu orang ( 2,5%) mendapatkan

informasi dari majalah dan satu orang (2,5%) berdasarkan hasil pengalaman coba-

Page 65: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

49

coba selama pestisida tersebut dipakai. Hasil tersebut dapat dilihat dalam Gambar

4.

Gambar 4. Proporsi Responden Berdasarkan Informasi diperoleh

b. Sumber Informasi

Berdasarkan hasil analisis deskripsi menggunakan kuisioner menunjukkan

bahwa dari 40 koresponden terwawancara sebagian besar mendapatkan sumber

informasi berasal dari berbagai pihak, yaitu 28 orang(70%) sumber informasinya

tersebut berasal dari penyuluh, delapan orang (20%) sumbernya dari teman

sesama petani, dua orang (5%) dari iklan dan dua orang (5%) dari tempat

pembelian. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa penyuluh petani sangat

dibutuhkan oleh para petani, sebagai sarana informasi untuk mengetahui

perkembangan informasi pertanian termasuk informasi pestisida ini. Hasil tersebut

dapat dilihat dalam Gambar 5.

Gambar 5. Proporsi Responden Berdasarkan Sumber Informasi

0

10

20

30

40

50

60

Penyuluh

Majalah/Tabloid

Tem

an/Kenalan

SPG/wiraniaga

Iklan

Lainnya

Persentase

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Penyuluh Teman/Kenalan Tempat pembelian Iklan

Persentase

Page 66: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

50

c. Alasan Memilih Produk

Menurut konsumen produk yang di beli adalah produk yang dirasa

mempunyai keunggulan. Hali ini terlihat jawaban dominan dari responden

mengenai alasan pembelian tujuan yang dipilih. Alasan yang lebih dominan

memilih jawaban mengenai kualitas produk berjumlah 37 orang (92,5%),

Sedangkan sisanya brjumlah tiga orang (7,5%) memilih dari segi kemasan produk.

Hasil tersebut dapat dilihat dalam Gambar 6.

Gambar 6. Proporsi Responden Berdasarkan Alasan Memilih Produk

d. Kebiasaan

Berdasarkan hasil analisis deskripsi menggunakan kuisioner menunjukkan

bahwa dari 40 responden terwawancara sebagian besar membeli produk pestisida

arena kebiasaan. 18 Orang (45%) membeli produk pestisida karena berdasarkan

situsi yang terjadi saat itu, 16 orang (40%) membeli produk pestisida selalu

merencanakan terlebih dahulu, sedangkan sisanya enam orang (15%) mendadak

membelinya jika produk tersebut tersedia. Hasil tersebut dapat dilihat dalam

Gambar 7.

Gambar 7. Proporsi Responden Berdasarkan Kebiasaan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kemasan produk Kualitas produk

Persentase

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Selalu merencakan terlebih

dahulu

Tergantung situasi saat ini Mendadak membeli saat

produk tersebut tersedia

Persentase

Page 67: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

51

BAB VI

ANALISIS KEPUASAN

6.1. Analisis Tingkat Kepuasan

Pengukuran kepuasan untuk masing-masing atribut menyebabkan pihak-

pihak yang melakukan kegiatan pengembangan dan peningkatan mutu suatu

produk dapat lebih terarah dalam melihat atribut produk yang memiliki tingkat

kepentingan tinggi bagi konsumen dan memiliki kepuasan yang tinggi. Dengan

demikian kegiatan pengembangan untuk produk pestisida kemasan bermerek

Spontan 400 SL dapat dilakakukan lebih efisien dalam mengalokasiksan

sumberdaya yang dimiliki untuk perbaikan atribut-atribut yang menjadi prioritas

utama bagi konsumen.

6.1.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Masing-masing

Atribut Pestisida Spontan 400SL

Tingkat kepentingan adalah penilaian konsumen tentang seberapa penting

dan berpengaruh suatu atribut dalam proses pemilihan produk pestisida yang

bermerek Spontan 400 SL. Tingkat kepentingan juga menunjukkan seberapa kuat

keinginan konsumen agar suatu atribut memiliki karakteristik yang diinginkannya.

Sedangkan tingkat kinerja merupakan penilaian konsumen terhadap atribut-atribut

produk.

Hasil penilaian konsumen berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja masing-masing atribut produk pestisida Spontan 400 SL diolah

menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil

analisis dengan metode IPA ini dapat dilihat pada gambar11. Pada diagaram

tersebut dapat diketahui atribut mana saja yang memuaskan dan tidak memuaskan

konsumen serta variabel mana saja yang dianggap penting dan tidak penting.

Page 68: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

52

Hasil analisis IPA membagi atribut-atribut yang diteliti menjadi empat bagian

yang disebut kuadran. Setiap kuadaran memiliki persepsi berbeda terhadap setiap

atribut yang diteliti berdasarkan kuadran dari atribut-atribut tersebut. Dari setiap

masing-masing atribut yang diperoleh dari setiap koresponden dianalisis terlebih

dahulu, setelah hasilnya diketahui semua, setiap data akan dianalisis di IPA,

seperti yang di jelaskan dibawah ini.

1. Variasi Bentuk Kemasan

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 77,5 persen responden menyatakan bahwa variasi bentuk

kemasan penting, dan 15 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar penilaian

kinerja 37,5 persen responden menyatakan bahwa variasi bentuk kemasan kurang

bervariasi, 15 persen menyatakan cukup bervariasi, dan 45 persen menyatakan

bervariasi. Hasil penelitian mengenai atribut variasi ukuran kemasan berdasarkan

tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Variasi Bentuk

kemasan

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 1 2 31 6 40 0 15 6 18 1 40

Persent

ase (%) 0.0 2.5 5.0 77.5 15.0 100 0.0 37.5 15.0 45.0 2.5 100

Jumlah

obot

penilai

an 0 2 6 124 30 162 0 30 18 72 5 125

Skor Rata-rata (Y) 4.05 Skor Rata-rata (X) 3.13

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,05 menunjukkan bahwa

variasi ukuran kemasan merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden

untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 3,13

Page 69: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

53

menunjukkan bahwa variasi ukuran kemasan Spontan 400SL yang tersedia

merupakan penciri kinerja yang cukup baik bagi responden untuk produk Spontan

400SL.

2. Desain Kemasan

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 77,5 persen responden menyatakan bahwa desain kemasan

Spontan 400SL penting dan 10 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar

penilaian kinerja 35 persen responden menyatakan bahwa desain kemasan

Spontan 400SL kurang menarik, 17,5 persen menyatakan cukup menarik, dan

42,5 persen menyatakan menarik. Hasil penelitian mengenai atribut desain

kemasan Spontan 400SL berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat

dilihat pada Tabel 14.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 3,93 menunjukkan bahwa

desain kemasan Spontan 400SL merupakan salah satu alasan yang penting bagi

responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja

sebesar 3,18 menunjukkan bahwa desain kemasan Spontan 400SL merupakan

penciri kinerja yang cukup baik bagi responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 14. Nilai Tingkat Kepentinga dan Tingkat Kinerja Atribut Desain Kemasan

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 2 3 31 4 40 0 14 7 17 2 40

Persent

ase (%) 0.0 5.0 7.5 77.5 10.0 100 0.0 35.0 17.5 42.5 5.0 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 4 9 124 20 157 0 28 21 68 10 127

Skor Rata-rata (Y) 3.93 Skor Rata-rata (X) 3.18

Page 70: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

54

3. Kejelasan Komposisi Produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 57,5 persen responden menyatakan bahwa kejelasan

komposisi produk penting dan 37,5 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar

penilaian kinerja 17,5 persen responden menyatakan kurang sesuai 32,5 persen

menyatakan cukup sesuai, dan 45 persen menyatakan sesuai. Hasil penelitian

mengenai atribut kejelasan komposisi produk berdasarkan tingkat kepentingan

dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 15.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,33 menunjukkan bahwa

kejelasan komposisi produk merupakan salah satu alasan yang penting bagi

responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja

sebesar 3,38 menunjukkan bahwa kejelasan komposisi produk merupakan penciri

kinerja yang cukup baik bagi responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 15. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Kejelasan

Komposisi Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 0 2 23 15 40 0 7 13 18 2 40

Persentase

(%) 0.0 0.0 5.0 57.5 37.5 100 0.0 17.5 32.5 45.0 5.0 100

jumlah obot

penilaian 0 0 6 92 75 173 0 14 39 72 10 135

Skor Rata-rata (Y) 4.33 Skor Rata-rata (X) 3.38

4. Variasi Ukuran Volume Produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 62,5 persen responden menyatakan bahwa variasi ukuran

volume produk Spontan 400SL penting, dan 35 persen menyatakan sangat

Page 71: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

55

penting. Atas dasar penilaian kinerja 22,5 persen responden menyatakan cukup

bervariasi, dan 70 persen menyatakan bervariasi. Hasil penelitian mengenai atribut

variasi ukuran volume produk Spontan 400SL berdasarkan tingkat kepentingan

dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 16.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4.33 menunjukkan bahwa

variasi ukuran volume produk Spontan 400SL merupakan salah satu alasan yang

penting bagi responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat

kinerja sebesar 3.70 menunjukkan bahwa variasi ukuran volume produk Spontan

400SL merupakan penciri kinerja yang baik bagi responden untuk produk Spontan

400SL.

Tabel 16. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Variasi Ukuran

Volume Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 0 1 25 14 40 0 2 9 28 1 40

Persentase

(%) 0.0 0.0 2.5 62.5 35.0 100 0.0 5.0 22.5 70.0 2.5 100

jumlah obot

penilaian 0 0 3 100 70 173 0 4 27 112 5 148

Skor Rata-rata (Y) 4.33 Skor Rata-rata (X) 3.70

5. Manfaat yang diterima

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 62,5 persen responden menyatakan bahwa manfaat yang

diterima dari Spontan 400SL penting, dan 37,5 persen menyatakan sangat

penting. Atas dasar penilaian kinerja 15 persen responden menyatakan cukup

sesuai, 65 persen menyatakan sesuai dan 15 persen menyatakan sangat sesuai.

Page 72: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

56

Hasil penelitian mengenai atribut manfaat yang diterima dari Spontan 400SL

berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 17.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,38 menunjukkan bahwa

manfaat yang diterima dari Spontan 400SL merupakan salah satu alasan yang

penting bagi responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat

kinerja sebesar 3,90 menunjukkan bahwa manfaat yang diterima dari Spontan

400SL merupakan penciri kinerja yang baik bagi responden untuk produk Spontan

400SL.

Tabel 17. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Manfaat yang

di Terima

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 0 0 25 15 40 0 2 6 26 6 40

Persentase

(%) 0.0 0.0 0.0 62.5 37.5 100 0.0 5.0 15.0 65.0 15.0 100

jumlah obot

penilaian 0 0 0 100 75 175 0 4 18 104 30 156

Skor Rata-rata (Y) 4.38 Skor Rata-rata (X) 3.90

6. Kejelasan Tanggal Kadaluarsa pada Produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 30

responden diperoleh 55 persen responden menyatakan bahwa kejelasan tanggal

kadaluarsa pada produk Spontan 400SL penting, dan 32,5 persen menyatakan

sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja 32,5 persen responden menyatakan

cukup jelas dan 55 persen menyatakan jelas. Hasil penelitian mengenai atribut

kejelasan tanggal kadaluarsa pada produk Spontan 400SL berdasarkan tingkat

kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 18.

Page 73: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

57

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,15 menunjukkan bahwa

kejelasan tanggal kadaluarsa pada produk Spontan 400SL merupakan salah satu

alasan yang penting bagi responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata

dari tingkat kinerja sebesar 3,58 menunjukkan bahwa kejelasan tanggal kadaluarsa

pada produk Spontan 400SL merupakan penciri kinerja yang baik bagi responden

untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 18. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Kejelasan

Tanggal Kadaluarsa pada Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 2 3 22 13 40 0 3 13 22 2 40

Persent

ase (%) 0.0 5.0 7.5 55.0 32.5 100 0.0 7.5 32.5 55.0 5.0 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 4 9 88 65 166 0 6 39 88 10 143

Skor Rata-rata (Y) 4.15 Skor Rata-rata (X) 3.58

7. Masa Kadaluarsa

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 52.5 persen responden menyatakan bahwa masa kadaluarsa

penting, dan 22.5 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja

22,5 persen responden menyatakan sangat pendek dan 67,5 persen menyatakan

kurang pendek. Hasil penelitian mengenai atribut masa kadaluarsa berdasarkan

tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 19.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,18 menunjukkan bahwa

masa kadaluarsa merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden untuk

produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 1,90

Page 74: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

58

menunjukkan bahwa masa kadaluarsa merupakan penciri kinerja kurang baik bagi

responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 19. Nilai Tingkat Kepentingan dan Nilai Kinerja Atribut Masa Kadaluarsa

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 2 3 21 14 40 9 27 3 1 0 40

Persent

ase (%) 0.0 5.0 7.5 52.5 35.0 100 22.5 67.5 7.5 2.5 0.0 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 4 9 84 70 167 9 54 9 4 0 76

Skor Rata-rata (Y) 4.18 Skor Rata-rata (X) 1.90

8. Ketersediaan Layanan Informasi Untuk Mudah diAkses

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 80 persen responden menyatakan bahwa ketersediaan

layanan informasi untuk mudah diakses penting, dan 20 persen menyatakan

sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja 12,5 persen responden menyatakan

cukup mudah, dan 80 persen menyatakan mudah. Hasil penelitian mengenai

atribut ketersediaan layanan informasi untuk mudah diakses berdasarkan tingkat

kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Ketersediaan

layanan informasi untuk mudah diakses

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 0 0 32 8 40 0 0 5 32 3 40

Persent

ase (%) 0.0 0.0 0.0 80.0 20.0 100 0.0 0.0 12.5 80.0 7.5 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 0 0 128 40 168 0 0 15 128 15 158

Skor Rata-rata (Y) 4.20 Skor Rata-rata (X) 3.95

Page 75: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

59

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,20 menunjukkan bahwa

ketersediaan layanan informasi untuk mudah diakses merupakan salah satu alasan

yang penting bagi responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari

tingkat kinerja sebesar 3,95 menunjukkan bahwa ketersediaan layanan informasi

untuk mudah diakses merupakan penciri kinerja yang baik bagi responden untuk

produk Spontan 400SL.

9. Ketersediaan atau kemudahan memperoleh produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 67,5 persen responden menyatakan bahwa ketersediaan atau

kemudahan memperoleh produk penting, dan 32,5 persen menyatakan sangat

penting. Atas dasar penilaian kinerja 77,5 persen responden menyatakan mudah

dan 12,5 persen menyatakan sangat mudah. Hasil penelitian mengenai atribut

ketersediaan atau kemudahan memperoleh produk berdasarkan tingkat

kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Ketersediaan

atau Kemudahan Memperoleh Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 0 0 27 13 40 0 2 2 31 5 40

Persent

ase (%) 0.0 0.0 0.0 67.5 32.5 100 0.0 5.0 5.0 77.5 12.5 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 0 0 108 65 173 0 4 6 124 25 159

Skor Rata-rata (Y) 4.33 Skor Rata-rata (X) 3.98

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,33 menunjukkan bahwa

ketersediaan atau kemudahan memperoleh produk merupakan salah satu alasan

yang penting bagi responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari

Page 76: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

60

tingkat kinerja sebesar 3,98 menunjukkan bahwa ketersediaan atau kemudahan

memperoleh produk merupakan penciri kinerja yang baik bagi responden untuk

produk Spontan 400SL.

10. Promosi Langsung (Hadiah, Diskon, Sampel Gratis) pada Produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 15 persen responden menyatakan bahwa promosi langsung

(hadiah, diskon, sampel gratis) pada produk kurang penting, 50 persen

menyatakan penting dan 27,5 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar

penilaian kinerja 17,5 persen responden menyatakan tidak berpengaruh 12,5

persen responden menyatakan cukup berpengaruh, 52,5 persen responden

menyatakan berpengaruh dan 17,5 persen menyatakan sangat berpengaruh. Hasil

penelitian mengenai atribut promosi langsung (hadiah, diskon, sampel gratis) pada

produk berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 22 .

Tabel 22. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Promosi

Langsung (Hadiah, Diskon, Sampel Gratis) pada Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Tota

l 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 6 3 20 11 40 0 7 5 21 7 40

Persent

ase (%) 0.0 15.0 7.5 50.0 27.5 100 0.0 17.5 12.5 52.5 17.5 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 12 9 80 55 156 0 14 15 84 35 148

Skor Rata-rata (Y) 3.90 Skor Rata-rata (X) 3.70

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 3,90 menunjukkan bahwa

promosi langsung (hadiah, diskon, sampel gratis) pada produk merupakan salah

satu alasan yang penting bagi responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-

rata dari tingkat kinerja sebesar 3,70 menunjukkan bahwa promosi langsung

Page 77: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

61

(hadiah, diskon, sampel gratis) pada produk merupakan penciri kinerja yang baik

bagi responden untuk produk Spontan 400SL.

11. Promosi Melalui Iklan pada Produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 15 persen responden menyatakan bahwa promosi melalui

iklan pada produk kurang penting, 70 persen menyatakan penting dan 15 persen

menyatakan sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja 15 persen responden

menyatakan kurang berpengaruh, 10 persen responden menyatakan cukup

berpengaruh, dan 67,5 persen menyatakan berpengaruh. Hasil penelitian mengenai

atribut promosi melalui iklan pada produk berdasarkan tingkat kepentingan dan

kinerja dapat dilihat pada Tabel 23.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 3,85 menunjukkan bahwa

promosi melalui iklan pada produk merupakan salah satu alasan yang penting bagi

responden untuk produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja

sebesar 3,58 menunjukkan bahwa promosi melalui iklan pada produk merupakan

penciri kinerja yang baik bagi responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 23. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Promosi

Melalui Iklan pada Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 6 0 28 6 40 1 6 4 27 2 40

Persent

ase (%) 0.0 15.0 0.0 70.0 15.0 100 2.5 15.0 10.0 67.5

5.

0 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 12 0 112 30 154 1 12 12 108 10 143

Skor Rata-rata (Y) 3.85 Skor Rata-rata (X) 3.58

Page 78: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

62

12. Potongan Harga

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 10 persen responden menyatakan bahwa potongan harga

kurang penting, 67,5 persen menyatakan penting dan 17,5 persen menyatakan

sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja 80 persen responden menyatakan

sangat jarang dan 12,5 persen menyatakan tidak sering. Hasil penelitian mengenai

atribut potongan harga berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat

pada Tabel 24.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 3,93 menunjukkan bahwa

potongan harga merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden untuk

produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 1,33

menunjukkan bahwa potongan harga merupakan penciri kinerja tidak baik bagi

responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 24. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Potongan harga

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 4 2 27 7 40 32 5 1 2 0 40

Persent

ase (%) 0.0 10.0 5.0 67.5 17.5 100 80.0 12.5 2.5 5.0 0.0 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 8 6 108 35 157 32 10 3 8 0 53

Skor Rata-rata (Y) 3.93 Skor Rata-rata (X) 1.33

13. Harga

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 77,5 persen responden menyatakan bahwa harga penting.

Atas dasar penilaian kinerja 10 persen responden menyatakan sangat tidak mahal

Page 79: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

63

dan 82,5 persen menyatakan tidak mahal. Hasil penelitian mengenai atribut harga

berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 25.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 3,85 menunjukkan bahwa

harga merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden untuk produk

Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 2,08 menunjukkan

bahwa harga merupakan penciri kinerja yang kurang baik bagi responden untuk

produk Spontan 400SL.

Tabel 25. Nilai Tingkat Kepentingan dan Kepentingan Kinerja Atribut Harga

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 3 3 31 3 40 4 33 0 2 1 40

Persentas

e (%) 0.0 7.5 7.5 77.5 7.5 100 10.0 82.5 0.0 5.0 2.5 100

jumlah

obot

penilaian 0 6 9 124 15 154 4 66 0 8 5 83

Skor Rata-rata (Y) 3.85 Skor Rata-rata (X) 2.08

14. Merek Produk

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 77,5 persen responden menyatakan bahwa merek produk

penting, dan 12,5 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja

45 persen responden menyatakan dikenal dan 47,5 persen menyatakan sangat

dikenal. Hasil penelitian mengenai atribut merek produk berdasarkan tingkat

kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 26.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,00 menunjukkan bahwa

merek produk merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden untuk

produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 4,33

Page 80: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

64

menunjukkan bahwa merek produk merupakan penciri kinerja yang baik bagi

responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 26. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Merek Produk

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Tota

l 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 1 3 31 5 40 1 1 1 18 19 40

Persentas

e (%) 0.0 2.5 7.5 77.5 12.5 100 2.5 2.5 2.5 45.0 47.5 100

jumlah

obot

penilaian 0 2 9 124 25 160 1 2 3 72 95 173

Skor Rata-rata (Y) 4.00 Skor Rata-rata (X) 4.33

15. Cara Penyajian

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 72,5 persen responden menyatakan bahwa cara penyajian

penting, dan 25 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja

12,5 persen responden menyatakan cukup jelas dan 77,5 persen menyatakan jelas.

Hasil penelitian mengenai atribut cara penyajian berdasarkan tingkat kepentingan

dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Cara Penyajian

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

jumlah

(orang) 0 1 0 29 10 40 1 0 5 31 3 40

Persent

ase (%) 0.0 2.5 0.0 72.5 25.0 100 2.5 0.0 12.5 77.5 7.5 100

jumlah

obot

penilaia

n 0 2 0 116 50 168 1 0 15 124 15 155

Skor Rata-rata (Y) 4.20 Skor Rata-rata (X) 3.88

Page 81: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

65

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,20 menunjukkan bahwa

cara penyajian merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden untuk

produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 3,88

menunjukkan bahwa cara penyajian merupakan penciri kinerja yang baik bagi

responden untuk produk Spontan 400SL.

16. Tampilan Label

Berdasarkan hasil analisis atas dasar penilaian tingkat kepentingan dari 40

responden diperoleh 70 persen responden menyatakan bahwa tampilan label

penting, dan 25 persen menyatakan sangat penting. Atas dasar penilaian kinerja

10 persen responden menyatakan sangat jelek, 57,5 persen menyatakan tidak

jelek, dan 27,5 persen menyatakan cukup jelek. Hasil penelitian mengenai atribut

Tampilan Label berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada

Tabel 28.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan sebesar 4,18 menunjukkan bahwa

tampilan label merupakan salah satu alasan yang penting bagi responden untuk

produk Spontan 400SL. Skor rata-rata dari tingkat kinerja sebesar 2,28

menunjukkan bahwa tampilan label merupakan penciri kinerja yang kurang baik

bagi responden untuk produk Spontan 400SL.

Tabel 28. Nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Tampilan label

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Uraian

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

Jumlah

(orang) 0 1 1 28 10 40 4 23 11 2 0 40

Persent

ase (%) 0.0 2.5 2.5 70.0 25.0 100 10.0 57.5 27.5 5.0 0.0 100

Jumlah

obot

penilaia

n 0 2 3 112 50 167 4 46 33 8 0 91

Skor Rata-rata (Y) 4.18 Skor Rata-rata (X) 2.28

Page 82: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

66

Berdasarkan hasil analiasis yang diperoleh dari setiap perhitungan atribut,

maka nilai-nilai dari rata-rata kepentingan dan kinerja tersebut dikumulatifkan

sehingga diperoleh rata-rata keseluruhan atribut tersebut. Hasil tesebut dapat

dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Perhitungan Rata-Rata Dari Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja

Atribut Produk Spontan 400SL

Rata-rata Skor

No Atribut Penilaian

Kepentingan

Penilaian

Kinerja Kepentingan

(Y)

Kinerja

(X)

1 Variasi Bentuk kemasan 162 125 4.05 3.13

2 Desain kemasan 157 127 3.93 3.18

3 Kejelasan komposisi produk 173 135 4.33 3.38

4 Variasi ukuran volume produk 173 148 4.33 3.70

5 Manfaat yang diterima 175 156 4.38 3.90

6 Kejelasan tanggal kadaluarsa

pada produk 166 143 4.15 3.58

7 Masa kadaluarsa 167 76 4.18 1.90

8

Ketersediaan layanan

informasi untuk mudah

diakses

168 158 4.20 3.95

9 Ketersediaan/kemudahan

memperoleh produk 173 159 4.33 3.98

10

Promosi langsung (hadiah,

diskon, sampel gratis) pada

produk

156 148 3.90 3.70

11 Promosi melalui iklan pada

produk 154 143 3.85 3.58

12 Potongan harga 157 53 3.93 1.33

13 Harga 154 83 3.85 2.08

14 Merek produk 160 173 4.00 4.33

15 Cara penyajian 168 155 4.20 3.88

16 Tampilan label 167 91 4.18 2.28

Total rata-rata 4.11 3.24

Posisi penempatan masing-masing dari nilai rata-rata diatas dapat dilihat

pada diagram kartesius. Diagram kartesius dibagi menjadi empat kuadran dengan

garis tengah pembagi berdasarkan nilai total rata-rata tingkat kepentingan (Y)

yaitu sebesar 4,11 dan nilai total rata-rata tingkat kinerja (X) sebesar 3,24. secara

lengkap dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 83: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

67

6.1.2. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Produk Spontan 400SL

Setiap hasil analisis perhitungan yang digunakan dalam alat analisis

Importanse Performance Analysis (IPA) tersebut di masukksan kedalam diagram

cartesius. Tujuan dimasukkan ke diagram ini adalah untuk menunjukkan atribut-

atribut yang perlu diperbaiki,diprioritaskan, dipertahankan, oleh perusahaan.

Sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen sehingga

konsumen merasa terpuaskan oleh produk Spontan 400 SL. Dari analisis tersebut

diperolehlah tingkat kepentingan dan kinerja seperti Gambar 8.

5.04 .54.03.53.02.52.01.51.0

4.4

4.3

4.2

4.1

4.0

3.9

3.8

K i n e r ja

Kepen

tin

gan

3 .2 4

4 .1 1

1 6

1 5

1 4

1 3

1 2

1 1

1 0

9

8

7

6

5

43

2

1

T in g k at K e p e n t in g an d an K in e rja

P rio rit a s U ta m a

K u a d ra n I

P e rta h a n ka n P re s t a s i

K u a d ra n II

P rio rit a s R e n d a h

K u a d ra n III

B e rle b ih a n

K u a d ra n IV

Gambar 11. Tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk Spontan 400 SL.

6.1.2.1. Kuadran I Prioritas Utama

Pada kuadran I ini pihak perusahaan dinilai perlu melakukan sejumlah

perbaikan berdasarkan variabel-variabel yang termasuk di dalam Kuadaran I.

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I menunjukkan bahwa atribut tersebut

dinilai penting di mata responden namun kinerja atribut-atrbut tersebut lebih

rendah dari keinginan responden. Oleh karena itu atribut-atribut pada kuadran I

merupakan prioritas utama yang harus ditingkatkan lagi oleh PT. Agricon yang

merek produknya pestisida Spontan 400SL.

Page 84: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

68

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I merupakan atribut-atribut

yang harus menjadi prioritas utama dalam perbaikan. Atribut-atribut ini adalah

atribut yang sangat penting bagi konsumen, namun belum ada kepuasan yang

dirasakan konsumen terhadap kinerjanya. Atribut-atribut tersebut sangat

menentukan tingkat kepuasan konsumen, apakah konsumen kecewa atau tidak

terhadap produk pestisida Spontan 400 SL. Atribut-atribut tersebut diantaranya

adalah :

• Masa Kadaluarsa

Masa kadaluarsa dinilai merupakan salah satu atribut yang sangat penting

bagi konsumen untuk mengetahui sampai kapan produk pestisida Spontan 400 SL

layak digunakan. Bagi konsumen masa kadaluarsa ini adalah kejelasan masa

panjang atau pendeknya kadaluarsa yang tercantum pada produk tersebut. Namun,

variabel tersebut masih dinilai kurang kinerjanya. Terlihat bahwa nilai rata-rata

kepentingan 4,18, sedangkan rata-rata kinerja atribut ini sebesar 1,90.

• Tampilan Label

Tampilan label disini maksudnya suatu daya tarik yang tercipta dari

tampilan label sehingga para konsumen tertarik pada produk ini. Nilai rata-rata

kepentingan atribut tampilan label adalah 4,18 sedangkan nilai rata-rata kinerja

masih rendah untuk atribut ini sebesar 2,18. Menurut responden, atribut tampilan

label ini harus ada perubahan dari perusahaan, Karena dengan semakin menarik

tampilan label tersebut maka konsumen akan semakin tertarik untuk memilki

produk tersebut.

Page 85: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

69

6.1.2.2. Kuadran II Pertahankan Prestasi

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran II, jika dilihat dari

kepentinngan responden berada pada tingkat kepentingan yang tinggi, begitu juga

jika dilihat dari kinerja responden berada pada tingkat kinerja yang tinggi pula.

Hal ini penting bagi pestisida Spontan 400SL untuk mempertahankan prestasi

dari atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut tersebut adalah:

• Kejelasan Komposisi Produk

Kejelasan komposisi produk menerangkan bahwa kesesuaian komposisi

bagi petani yang tercantum pada label produk Spontan 400 SL,sehingga petani

tidak merasa dikecewakan oleh perusahaan. Nilai rata-rata kepentingan atribut ini

adalah 4,33, sedangkan nilai rata-rata kinerjanya 3,38. Hasil ini sudah sangat

bagus, perusahaan tinggal mempertahankan hasil kinerja ini.

• Variasi Ukuran Volume Produk

Variasi ukuran volume produk menerangkan bahwa perusahaan

menciptakan produk Spontan 400 SL ini ukuran volume produknya bervariasi..

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,33, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya 3,38. Terlihat memang nilai rata-rata kinerja atribut ini berada dibawah

nilai rata-rata tingkat kepentingannya. Tetapi, nilai rata-rata kinerjanya berada

diatas nilai rata-rata total tingkat kinerja.

• Manfaat yang diTerima

Manfaat yang diterima menerangkan bahwa konsumen sudah merasakan

kesesuaian dengan hasil yang diterima selama konsumen menggunakan produk

Spontan 400 SL ini.Atribut manfaat yang diterima dianggap penting oleh

responden, karena atribut manfaat yang diterima mewakili persepsi konsumen

Page 86: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

70

terhadap kualitas pestisida tersebut. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kinerja

atribut manfaat yang diterima sebesar 4,38, sedangkan nilai rata-rata

kepentingannya 3,90.

• Kejelasan Tanggal Kadaluarsa pada Produk

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,15, sedangkan nilai rata-

rata kinerjanya 3,58. Atribut ini dianggap penting oleh responden, karena atribut

ini akan memberikan kepastian kepada konsumen kejelasan tanggal kadaluarsa

produk ini.

• Ketersediaan Layanan Informasi untuk Mudah diAkses

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,20, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya 3,95. Atribut ini dianggap penting oleh responden karena yang utama

dibutuhkan para konsumen pestisida ini adalah ketersediaan layanan informasi

untuk mudah diakses.

• Ketersediaan atau Kemudahan Memperoleh Produk

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,33, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya 3,98. Atribut ini juga dianggap penting oleh konsumen. Atribut ini

dinilai sangat penting karena menunjukkan seberapa baik distribusi produk dan

usaha perusahaan agar produknya dapat dikonsumsi konsumen.

• Cara Penyajian

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,20, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya 3,88. Informasi cara penyajian ini menunjukkan bagaimana cara

memakai atau takaran untuk sekali penyemprotan pestisida ini. Jadi atribut ini

penting bagi konsumen. Dari hasil kinerja tersebut perusahaan sudah berhasil

Page 87: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

71

dalam atribut ini, dimana cara penyajiannya sudah sesuai dengan kemauan

konsumen.

6.1.2.3. Kuadran III Prioritas Rendah

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran III, jika dilihat dari

kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang rendah, begitu juga

jika dilihat dari kinerja responden berada pada tingkat kinerja yang rendah pula.

Responden sering mengabaikan atribut-atribut ini, sehingga pestisida Spontan

400SL (sebutkan lagi) tidak perlu melakukan perbaikan pada saat ini. Atribut-

atribut tersebut adalah:

• Variasi Bentuk Kemasan

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,33, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya adalah 3,70. Hal ini berarti atribut ini sangat dekat sekali dengan

kuadran I. Berdasarkan diagram kartesius IPA atribut yang berada pada kuadran

III tidak menjadi prioritas perbaikan perusahaan, namun apabila perusahaan tidak

memantau dengan baik keinginan konsumen terhadap atribut ini, maka atribut ini

bisa beralih kedalam kuadran I.

• Desain Kemasan

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 3,93, sedangkan nilai rata-rata

kinerjuanya adalah 3,18. Konsumen menilai atribut ini penting juga. Berdasarkan

dari desain kemasan membuat sikonsumen jadi tertarik, karena semakin bagus

kemasan tersebut produk tersebut semakin disukai.

• Potongan Harga

Konsumen menilai atribut ini penting bagi konsumen. Hal ini dikarenakan

produk pestisida Spontan 400 SL sudah dikenal oleh para petani. Sehingga petani

Page 88: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

72

mengharapkan potongan harga ini selalu ada. Jadi nilai rata-rata kepentingan

atribut ini adalah 3,93, sedangkan nilai rata-rata kinerjanya adalah 1,33. Tingkat

kinerja dari atribut ini pun juga dinilai rendah yaitu jauh dibawah nilai rata-rata

total kinerja.

• Harga

Harga adalah nilai yang harus dibayar oleh konsumen sebagai timbal balik

dari kepemilikan terhadap produk. Konsumen menginginkan produk yang dibeli

sesuai dengan harga yang harus dibayar, dalam artian kualitas sebanding dengan

harga. Nilai rata-rata kepentingan sebesar 3,85, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya adalah 2,08. Atribut ini bisa beralih kedalam kuadran I apabila

perubahan keinginan konsumen terhadap atribut ini kurang dikontrol oleh

perusahaan.

6.1.2.4. Kuadran IV Berlebihan

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran IV, jika dilihat dari

kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi jika

dilihat dari kinerja responden berada pada tingkat kinerja yang tinggi. Responden

menilai bahwa kinerja atribut-atribut ini berada pada tingkat yang tinggi. Jadi

variabel ini perlu dipertimbangkan kembali karena terlalu berlebihan. Atribut-

atribut tersebut adalah:

• Promosi Langsung (Hadiah, Diskon, Sampel Gratis) pada Produk

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 3,90, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya adalah 3,70. Atribut ini mempunyai kinerja yang sangat baik bagi

konsumen karena konsumen telah lama mengenal produk ini, jadi konsumen tidak

Page 89: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

73

terlalu mempermasalahkan atribut ini. Jadi pihak perusahaan sangat membuang

waktu jika terus melakukan kinerja yang berlebihan ini.

• Promosi Melalui Iklan pada Produk

Nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 3,85, sedangkan nilai rata-rata

kinerjanya adalah 3,58. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner rata-rata para petani

sudah mengenal produk ini, jadi atribut ini kurang penting untuk diperhatikan.

Tapi bagi perusahaan tetap penting untuk mengembangkan atribut ini,

dikarenakan ketatnya persaingan antar kompetitor.

• Merek Produk

Atribut merek mempunyai kinerja yang sangat baik bagi konsumen karena

konsumen telah lama mengenal merek ini dan telah menggunakannya. Atribut ini

juga erat kaitannya dengan atribut banyak digunakan orang, yaitu merek yang

sudah terkenal cenderung telah banyak digunakan orang.

Jadi nilai rata-rata kepentingan atribut ini adalah 4,00, sedangkan nilai

rata-rata kinerjanya adalah 4,33. Jadi dari wacana setiap penjelasan atribut per

kuadran, dirangkumkan pada tabel 30.

Page 90: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

74

Tabel 30. Rangkuman Atribut Berdasarkan Kuadran.

No Atribut Kuadran

1 Variasi Bentuk kemasan III (Prioritas Rendah)

2 Desain kemasan III (Prioritas Rendah)

3 Kejelasan komposisi produk

II (Pertahankan

Prestasi)

4 Variasi ukuran volume produk

II (Pertahankan

Prestasi)

5 Manfaat yang diterima

II (Pertahankan

Prestasi)

6 Kejelasan tanggal kadaluarsa pada produk

II (Pertahankan

Prestasi)

7 Masa kadaluarsa I (Prioritas Utama)

8 Ketersediaan layanan informasi untuk mudah diakses

II (Pertahankan

Prestasi)

9 Ketersediaan/kemudahan memperoleh produk

II (Pertahankan

Prestasi)

10 Promosi langsung (hadiah, diskon, sampel gratis) pada produk IV (Berlebihan)

11 Promosi melalui iklan pada produk IV (Berlebihan)

12 Potongan harga III (Prioritas Rendah)

13 Harga III (Prioritas Rendah)

14 Merek produk IV (Berlebihan)

15 Cara penyajian

II (Pertahankan

Prestasi)

16 Tampilan label I (Prioritas Utama)

6.1.2. Analisis Gap (Perbedaan)

Indeks kepuasan konsumen diukur berdasarkan rata-rata tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja masing-masing atribut produk. Nilai Gap

(Perbedaan) diperoleh dari selisih rata-rata tingkat kepentingan dikurang rata-rata

kinerja atribut lalu dibagi dengan skala likert yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu sebanyak lima kemudian dikali 100 persen. Hasil-hasil tersebut dapat dilihat

pada tabel 31.

Page 91: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

75

Tabel 31. Nilai dari Gap dan Kepuasan Konsumen

Atribut

Nilai Rata-Rata

Kepentingan

Nilai Rata-Rata

Kinerja Gap Kepuasan

1 4,05 3,13 18,40% 81,60%

2 3,93 3,18 15,00% 85,00%

3 4,33 3,38 19,00% 81,00%

4 4,33 3,70 12,60% 87,40%

5 4,38 3,90 9,60% 90,40%

6 4,15 3,58 11,40% 88,60%

7 4,18 1,90 45,60% 54,40%

8 4,20 3,95 5,00% 95,00%

9 4,33 3,98 7,00% 93,00%

10 3,90 3,70 4,00% 96,00%

11 3,85 3,58 5,40% 94,60%

12 3,93 1,33 52,00% 48,00%

13 3,85 2,08 35,40% 64,60%

14 4,00 4,33 -6,60% 106,60%

15 4,20 3,88 6,40% 93,60%

16 4,18 2,28 38,00% 62,00%

T O T A L 17,39% 82,61%

Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh kepuasan konsumen terhadap

produk Spontan 400 SL sebesar 82.61 persen. angka CSI dan hasil tersebut dapat

dilihat pada tabel 31.

Nilai kepuasan tersebut keseluruhan sebesar 82.61 persen berada pada

rentang 81-100. Hal ini berarti indek kepuasan konsumen pestisida Spontan 400

SL yang dihitung berdasarkan atribut produk berada pada kriteria sangat puas.

Nilai 82,61 persen berarti Hasil tersebut dapat dilihat dalam tabel 32 dibawah ini :

Tabel 32. Nilai Indeks Kepuasan Konsumen

No Nilai Index (100%) Kriteria

1 81 – 100 Sangat Puas

2 66 - 80.99 Puas

3 51 - 65.99 Cukup Puas

4 35 - 50.99 Kurang Puas

05 0 - 34.99 Tidak Puas

Sumber: Panduan survey kinerja konsumen PT Sucofindo dalam Phebruanti, 2004

Page 92: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

76

PT. Agricon sudah memenuhi harapan konsumen terhadap produk

berdasarkan atribut-atributnya. Sisanya 17,39 persen harapan konsumen belum

mampu dipuaskan oleh PT. Agricon. Perusahaan sudah berhasil memberikan yang

terbaik terhadap konsumen.

Adanya penilaian ini diperlukan karena hasil dari pengukuran dapat

digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran yang akan datang. Tanpa

adanya ini, top management tidak dapat menentukan strategi dalam meningkatkan

kepuasan pelanggan. Indeks ini diperlukan karena proses pengukuran kepuasan

pelanggan bersifat kontiniu.

Page 93: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

77

BAB VII.

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Karakteristik responden didominasi responden oleh responden yang

berusia 36-50 tahun, mayoritas berpendidikan lulusan SD, 59 persen

berpendapatan Rp. 1.000.000- Rp. 2.000.000. Karakteristik umum perilaku

pembelian didominasi oleh responden yang mendapat informasi tentang

pestisida melalui penyuluh pertanian sebanyak 55 persen. Sedangkan

sumber informasi diperoleh dari tim penyuluh sebesar 70 persen, Untuk

alasan memilih produk spontan 400 SL berdasarkan kualitas produk

sebesar 92,5 persen responden memilihhnya, sedangkan pemakaian

karenna kebiasaan sebesar 45 persen responden.

2. Indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan yang berhasil dicapai

produk spontan 400 SL sebesar 82,61 persen, artinya perusahaan sudah

sangat memuaskan sebanyak 82,61 persen konsumen dari total

pelanggannya. Sementara yang belum terpuaskan oleh perusahaan sebesar

17,39 persen. Hasil analisis dengan menggunakan analisis IPA maka

atribut harus diprioritaskan perbaikan kinerjanya adalah atribut masa

kadaluarsa dan tampilan label. Atribut yang harus dipertahankan

kinerjanya adalah atribut kejelasan komposisi produk, variasi ukuran

volume produk, manfaat yang diterima, kejelasan tanggal kadaluarsa

produk, ketersediaan layanan informasi untuk mudah diakses, kemudahan

memperoleh produk dan cara penyajian. Atribut yang masih memiliki

prioritas rendah adalah variasi ukuran kemasan, desain kemasan, potongan

harga dan harga. Atribut yang berlebihan menurut responden adalah

Page 94: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

78

promosi langsung ( hadiah, diskon, sampel gratis ) pada produk, promosi

melalui iklan pada produk dan merek produk.

7.2. Saran

Beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi PT. Agricon adalah sebagai

berikut:

a. Memperpanjang masa kadaluarsa pestisida Spontan 400 SL. Saat ini

pestisida Spontan 400SL ini masa kadaluarsanya informasinya kurang jelas,

meskipun tercantum di label tenggang waktunya masih kurang panjang.

Pihak perusahaan juga harus bisa memberikan informasi tersbut sejelas-

jelasnya kepada para petani supaya petani paham akan hal tersebut.

b. Tampilan Label. Dalam hal penyampaian informasi pada produk perusahaan

harus memperhatikan setiap informasi yang dicantumkan, mulai dari besar

kecil tulisan, warna yang diberikan dan kemasan label tersebut. Sehingga

para petani bisa lebih tertarik dengan tampilan label yang menarik perhatian.

c. Berdasarakan analisis giagram kartesius, pada diagram 4, perusahaan

melakukan kinerja yang berlebihan, hal tersebut dapat dilihat pada atribut

Promosi langsung (hadiah, diskon, sampel gratis) pada produk, Promosi

melalui iklan pada produk, dan Merek produk. Sedangkan para konsumen

tanpa adanya kinerja tersebut, konsumen sudah kenal terhadap produk ini.

Maka dalam kinerja ini perusahaan dapat mengefisienkannya dan

memfokuskan terhadap yang diprioritaskan untuk konsumen, yang tujuannya

untuk lebih menciptakan rasa kepuasan yang lebih terhadap konsumen.

Page 95: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

79

DAFTAR PUSTAKA

Dixon, W. Masey, J. 1991. Pengantar Analisis Statistik. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta

Engel et.al. 2002. Consumer Behavior 8th

Edition dalam Simamora B. Panduan

Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakata.

Engel, J.F., D.B. Roger dan W.M. Paul.1994. Perilaku Konsumen. Edisi

keenam.jilid 1. Binarupa aksara. Jakarta.

Haryanti Rossi (2005). Analisis Kepuasan dan Kepuasan Terhadap HP Sony

Ericsson (Kasus Mahasiswa Institut Pertanain Bogor). Jurusan Ilmu-Ilmu

Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanaian. Institut Pertanian Bogor.

Hendrayani nuni Imas. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen

Terhadap Produk Gula Pasir Merek Gulaku di Kota Bogor. Skripsi.

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor.

Irawan, H. 2004. Indonesian Customer Satisfaction. PT Elex Media Komputindo

Gramedia, Jakarta

Irawan, H. 2004. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT Elex Media Komputindo

Gramedia. Jakarta

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian. Alih Bahasa. Edisi Milenium. Prenhallindo. Jakarta.

Mulyono, S. 1991. Statistik Untuk Ekonomi. LPFE-Universitas Indonesia.

Jakarta.

Nasution Syafira Maya. 2005. Analisis Strategi Pemasaran Produk Baru Pestisida

(Herbisida Glifosat 75% WSC) Pada PT. Agricon. Bogor. Skripsi.

Jurusan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian

Bogor.

Prasetio. F. 2008. Kepuasan Dan Loyalitas Konsumne Restoran Papa Ron’s Pizza

Bogor. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Schiffman L.G dan Kanuk, L.L. 1994. Consumer Behavior 5th

Edition dalam

Wijaya M.R. Analisis Faktor-faktor yang Mempengarahui Keputusan

Pembelian Susu Cair Untuk Anak-anak di TK dan SD Al-Azhar Bumi

Serpong Damai Tangerang. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi

Fakultas Pertanian. Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Page 96: ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI PADA PRODUK … · SONY MARTUA SIREGAR. Analisis Kepuasan Petani Padi Pada Produk Pestisida Spontan 400 SL PT. Agricon (Kasus Petani Padi di Kecamatan

80

Sopardi, 6. 1983. Disawahkan dan tidak disawahkan sehubungan dengan pupuk p.

pertemuan teknis evaluasi kerjasama penelitian dan pengujian ZA dan

TSP di petrokoimia Gresik. PT. Petrokimia Greseik. Gresik. 19 hlm.

Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan

Pangsa Pasar. PT Rineka Cipta. Jakarta

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung

Suhesti Heni.2005. Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Terhadap

Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) oleh Pedagang Pasar Bunga Rawa

Belong, Jakarta Barat. Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor.

Susilowati., Uki. 2001 Analisis Perilaku Konsumen di Kota Bogor Terhadap Teh

Botol Sosro. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Subagyo, H. N. Suharta, dan Agus B. S.2000. Tanah. Tanah Pertanian

diIndonesia. hlm. 21-65. Dalam A. Adimihardja, L.I. Amien, F. Agus dan

D. Djaenuddin (Ed). Sumberdaya lahan Indonesia dan pengelolaannya.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.Bogor

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta

Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-prinsip Total Quality Service Edisi Pertama.

Penerbit Andi. Jogjakarta.

Widagdo Widhi.2007. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Konsumen

Terhadap Atribut Mutu Beras Berlabel Serta Perilaku Konsumen Dalam

Pembelian Beras Berlabel. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas

Pertanian. Institut Pertanian Bogor.