Top Banner

of 39

Analisis Kelayakan Investasi Kja g

Mar 02, 2016

Download

Documents

Apri Apriyanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • ANALISISKELAYAKANINVESTASIUSAHABUDIDAYAIKANMASDANNILADALAMKERAMBAJARINGAPUNGGANDADIPESISIRDANAUTONDANOPROPINSISULAWESIUTARA

    ZULKIFLI MANTAU1

    Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Propinsi Sulawesi Utara Jl. Kampus Pertanian Kalasey

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dari luas wilayah Sulawesi Utara sebesar 2 748 763 ha, potensi untuk lahan perairan

    umum sebesar 28 500 ha yang terdiri dari danau 10 663 ha, rawa-rawa 13 712 ha dan

    sisanya sungai 4 125 Ha dengan total produksi sebesar 5 700 ton per tahun (Diskan Sulut,

    2000). Danau Tondano dengan luas 4 278 Ha merupakan perairan umum terbesar di Sulawesi

    Utara telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan mas dan nila dalam keramba

    jaring apung serta budidaya ternak unggas air (itik). Karenanya masyarakat tani yang berada

    disekitar Danau Tondano banyak menggantungkan sumber pencaharian di perairan ini secara

    turun temurun.

    Bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya makan

    ikan mengakibatkan permintaan terhadap ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di

    Propinsi Sulawesi Utara ikan mas dan nila merupakan ikan budidaya yang banyak diproduksi

    karena merupakan ikan air tawar yang disukai konsumen. Akibatnya perkembangan usaha

    pembesaran ikan mas dan ikan nila pun berlangsung dengan cepat.

    Budidaya ikan dalam Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan salah satu teknologi

    budidaya yang handal dalam rangka optimasi pemanfaatan perairan danau dan waduk. Usaha

    budidaya ikan mas dan nila dalam Keramba Jaring Apung di Danau Tondano telah

    berkembang dengan pesat, namun perkembangannya tidak terkendali, dan dimana terlalu

    banyak menyita areal perairan danau. Keadaan ini berdampak negatif terhadap lingkungan

    perairan yang pada gilirannya dapat menimbulkan konflik diantara pengguna perairan, serta

    kematian massal ikan akibat gas beracun (NH3 dan H2S) yang dihasilkan dari pembusukan

    akumulasi sisa-sisa pakan yang tidak termanfaatkan oleh ikan.

    1 Peneliti Muda di BPTP Sulut

  • 1

    Dimasa datang teknologi yang diperlukan adalah teknologi Keramba Jaring Apung

    yang ramah lingkungan, teknologi efisien dan produktivitasnya tinggi serta dampak

    negatifnya diupayakan seminimal mungkin terhadap lingkungan perairan. Salah satu

    teknologi budidaya Keramba Jaring Apung yang dianggap efisien dan produktivitasnya tinggi

    adalah teknologi budidaya ikan dalam Keramba Jaring Apung Ganda (Kartamihardja, 1997).

    Pada prinsipnya karena KJA Ganda ini lebih menghemat tempat/lokasi pemeliharaan

    dibanding KJA tunggal dan minimnya pakan ikan mas yang terbuang karena dimanfaatkan

    oleh ikan nila maka dapat dikatakan bahwa KJA Ganda ini lebih efisien dan lebih ramah

    lingkungan dibanding KJA tunggal. Demikian pula hasil ekskresi ikan mas dapat pula

    dimanfaatkan sebagai makanan oleh ikan nila sebab secara morfologis ikan nila bersifat

    omnivora cenderung herbivora (Suyanto, 1994; pengalaman pribadi).

    Pengelolaan usaha budidaya yang kurang baik juga memberikan umpan balik yang

    merugikan terhadap operasional budidaya, seperti membatasi jumlah unit Karamba Jaring

    Apung (KJA) dan menurunnya produksi ikan. Terlepas dari semuanya itu, masalah utama

    yang sering dihadapi petani KJA di Danau Tondano adalah masih terus meruginya usaha

    budidaya ikan mereka karena rendahnya produktivitas dan masalah kualitas air, dimana

    meningkatnya produksi gas-gas beracun (amoniak, H2S, dll) pada awal musim penghujan

    yang oleh masyarakat setempat disebut aer busu. Selain itu masalah lainnya adalah

    pendangkalan Danau Tondano, sehingga penempatan KJA lama-kelamaan semakin ke tengah

    perairan. Pada dasarnya penempatan KJA harus pada kedalaman air minimal berkisar antara

    2 - 3 m dan kedalaman optimal 5 - 7 m dengan kecerahan air 1 - 2 m (Mantau, et.al, 2004).

    Masalah klasik yang umumnya ditemui pada danau-danau atau waduk-waduk tempat

    dikembangkannya budidaya ikan dalam jaring adalah masalah daya dukung perairan

    (carrying capacity). Demikian halnya yang terjadi di Danau Tondano, dimana terdapat

    sekitar 6000 unit KJA yang ditebari pakan ikan sekitar 1825 ton/tahun (Diskan

    Kab.Minahasa, 1996). Sangat jauh dari kondisi optimal jumlah KJA di Danau Tondano yang

    hanya berkisar 4000 5000 unit (Winowatan, 2002). Selain itu akumulasi timbunan bahan

    organik khususnya dari buangan sisa pakan dan kotoran ikan telah menyebabkan terjadinya

    eutrofikasi. Hal ini berpengaruh langsung pada kualitas perairan danau. Hasil penelitian dari

    Unsrat Manado menemukan bahwa kadar ammoniak (NH3) dan sulfide (H2S) pada

    kedalaman 0 3 m adalah sebesar 0.08 mg/l dan 0.37 mg/l sedangkan pada bagian dasar

    perairan masing-masing sebesar 0.11 mg/l dan 0.56 mg/l. Padahal standart mutu baku air

    danau untuk Golongan A (air minum) untuk kedua jenis senyawa tersebut adalah < 0.05 mg/l

    dan untuk Golongan C (usaha budidaya perikanan dan peternakan) adalah < 0.02 mg/l.

  • 2

    Sehingga jika tidak cepat diatasi maka lama-kelamaan Danau Tondano tidak layak lagi untuk

    diusahakan budidaya ikan dan airnya tidak boleh dijadikan air minum. Untuk mengatasi

    permasalahan tersebut maka BPTP Sulut melakukan introduksi penggunaan KJA Ganda

    untuk budidaya ikan mas dan nila, dimana prinsipnya dengan penerapan konstruksi ini maka

    daya dukung danau dapat teroptimalkan, pencemaran air danau terminimalisasi, biaya

    operasional khususnya pakan ikan (pellet) dapat ditekan karena hanya ikan mas yang diberi

    makan, produksi ikan meningkat yang berpengaruh pada tingkat pendapatan petani

    Sehingga dari kegiatan proyek usaha budidaya Keramba Jaring Apung Ganda (KJA-G)

    ini diharapkan bukan saja layak diterapkan petani secara finansial maupun ekonomi, namun

    juga mendatangkan keuntungan dari aspek lingkungan dimana akan mereduksi akumulasi

    bahan-bahan organik yang berasal dari sisa pellet dan kotoran ikan yang akan mengurangi

    kualitas air danau.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan kondisi yang dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

    sebagai berikut:

    1. Bagaimana potensi pengembangan proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda

    dilihat dari segi finansial dan ekonomi.

    2. Bagaimana pengaruh penggunaan KJA Ganda terhadap aspek teknis budidaya ikan

    mas dan nila serta aspek lingkungan perairan danau.

    1.3. Tujuan

    Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuannya adalah sebagai berikut:

    1. Menganalisis potensi pengembangan proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda

    dilihat dari segi finansial dan ekonomi.

    2. Mengetahui kelayakan teknis dan lingkungan penggunaan KJA Ganda untuk

    budidaya ikan mas dan nila di pesisir Danau Tondano.

  • 3

    II. DESKRIPSI PROYEK

    2.1. Jenis dan Kegiatan Proyek

    Jenis proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda ini merupakan proyek

    percontohan (pilot project) bagi petani ikan setempat yang umumnya masih menggunakan

    metode budidaya KJA tunggal yang sangat boros tempat dan mencemari lingkungan perairan

    sehingga menurunkan daya dukung perairan danau yang berakibat pada menurunnya

    produktivitas ikan dan danau serta pendapatan petani ikan setempat sebagai akibat dari

    semakin menurunnya jumlah panen ikan setiap periodenya.

    Kegiatan proyek ini meliputi persiapan lokasi, sarana dan prasarana, kemudian

    pelaksanaan produksi dan pemasaran. Dalam kegiatan usaha budidaya ikan dalam KJA

    Ganda ini menggunakan wadah pemeliharaan yaitu jaring apung ganda yang terbuat dari

    polyethylene (PE) # 1 1.5 inchi yang terdiri atas keramba lapisan dalam untuk pemeliharaan

    ikan mas dan keramba lapisan luar untuk pemeliharaan ikan nila masing-masing sebanyak 24

    buah (24 unit KJA-G). Keramba lapisan dalam berukuran 1 x 1 x 1.3 m3 (bagian yang

    tenggelam 0.5 m) dan keramba lapisan luar berukuran 1.3 x 1.3 x 1.8 m3 (bagian yang

    tenggelam 0.5 m). Ukuran tersebut merupakan ukuran acuan, artinya dapat diperluas lagi

    sesuai kebutuhan dan luas areal perairan yang akan digunakan. Keramba jaring apung ganda

    ditambatkan pada rakit-rakit dari bambu atau kayu yang diberi pelampung berupa drum

    bekas.

    Ikan yang digunakan adalah ikan mas dan ikan nila yang berasal dari BBI atau UPR

    terdekat. Pada awal kegiatan ini ukuran benih baik ikan mas dan nila adalah rata-rata 10 12

    cm atau dengan bobot rata-rata 20 - 80 gram/ekor, dengan padat penebaran 20 ekor/m3. Pakan

    hanya diberikan pada ikan mas dengan dosis 10% dari berat total populasi sampel per jaring.

    Sedangkan Ikan nila tidak diberi pakan tetapi hanya memakan sisa pakan ikan mas yang ada

    di keramba bagian dalam.

    2.2. Lokasi dan Peserta Proyek

    Proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda ini dilaksanakan di Desa Telap

    Kecamatan Eris yang merupakan salah satu wilayah di pesisir Danau Tondano Kabupaten

    Minahasa Propinsi Sulawesi Utara, dengan karakteristik wilayah AEZ berada pada zona

    perairan umum. Wilayah Kecamatan Eris termasuk dalam zona IVax1. Zona tersebut terdapat

    pada elevasi 0 - 700 dengan suhu panas (1 zolyp) dengan kelembaban udara lembab, fisografi

  • 4

    aluvial dengan besarnya lereng < 3 jenis tanah dengan drainase buruk. Teknologi pertanian

    lahan basa, berupa padi sawah dan kangkung terdapat 9088 ha atau 1.82% (Polakitan, dkk,

    2000). Peserta proyek berasal adalah kelompok tani ikan setempat sebanyak satu kelompok

    tani yang terdiri dari 24 orang petani ikan. Kelompok tani ini memiliki satu lokasi kegiatan

    usaha keramba jaring apung yang terdiri dari 24 unit jaring apung tunggal.

    2.3. Permodalan

    Selama kegiatan usahanya umumnya kelompok-kelompok tani ikan yang ada di Desa

    Telap belum pernah merasakan suntikan kredit usahatani dari pihak bank. Sehingga modal

    umumnya hanya berasal dari iuran masing-masing anggotanya. Sedangkan dari perusaahan

    mitra yaitu perusahaan pakan ikan umumnya hanya memberikan bantuan berupa pakan ikan

    (pellet) serta penampungan sebagian hasil ikan.

    Namun walaupun begitu, dalam kegiatan pilot project ini diupayakan untuk

    memperoleh bantuan modal dari pihak bank, sehingga terdapat perhitungan angsuran

    pinjaman modal dari kredit Bank.

    Modal yang digunakan dalam proyek ini sebagian berasal dari modal sendiri sebagian

    lagi berasal dari pinjaman. Kebutuhan modal awal sebesar Rp. 48 520 625 yang terdiri dari

    30% kredit Rp. 14 556 188 dan 70% dari dana sendiri sebesar Rp 33 964 438.

    Penyaluran kredit melalui proses yang dilakukan oleh pihak bank setempat dengan

    bunga per tahun sebesar 14 persen. Pinjaman yang diberikan oleh pihak bank sangat

    membantu dalam pengembangan proyek ini dalam investasi dan operasional proyek ini.

    Pinjaman modal ini akan dikembalikan sebelum proyek ini berakhir yakni diangsur setiap

    tahun sampai tahun ketiga dari tujuh tahun umur proyek. Total angsuran bunga kredit

    (investasi + modal kerja) sebesar 14% tiap tahunnya, dimana pada tahun pertama sebesar Rp

    2 715 520. Selanjutnya pada tahun kedua sebesar Rp 1 647 119 dan pada tahun ketiga

    sebesar Rp 578 717. Sedangkan angsuran pokok setiap tahunnya (sampai pada tahun ketiga)

    sebesar Rp 7 631 438 (selengkapnya dapat dilihat pada analisis cash flow di Lampiran 3a

    dan 3b).

  • 5

    III. IDENTIFIKASI BIAYA DAN MANFAAT

    3.1. Identifikasi Biaya

    Secara sederhana suatu biaya adalah segala sesuai yang mengurangi suatu tujuan atau

    segala sesuatu yang mengurangi pendapatan nasional dan seara langsung mengurangi jumlah

    dan jasa akhir (Gittinger, 1986).

    Menurut Choliq, dkk (1999) biaya proyek adalah seluruh biaya yang dikeluarkan guna

    mendatangkan penghasilan (return) pada masa yang akan datang. Selanjutnya dikemukakan

    pula bahwa biaya proyek pada dasarnya diklasifikasikan atas biaya investasi dan biaya

    operasional, dimana penjelasannya sebagai berikut:

    1. Biaya investasi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan mulai proyek tersebut

    dilaksanakan sampai proyek tersebut mulai berjalan (beroperasi). Biaya investasi

    misalnya pendirian bangunan pabrik, pembelian mesin dan peralatannya, tenaga kerja

    yang berhubungan dengan investasi dan sebagainya.

    2. Biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan karena proses produksi

    berlangsung dan secara rutin biaya ini harus dikeluarkn. Biaya operasional misalnya

    pembelian bahan baku, biaya listrik dan air, bahan bakar dan sebagainya.

    Identifikasi biaya proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda terdiri dari proses

    budidaya ikan itu sendiri mulai dari persiapan lokasi serta sarana dan prasarana (unit jaring),

    benih ikan, pemeliharaan sampai pada panen dan pemasaran. Arus biaya dari pengusahaan

    budidaya ikan dalam KJA Ganda ini terdiri dari biaya investasi yang dikeluarkan sebelum

    memulai usaha dan biaya operasional yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan produksi.

    Rincian biaya investasi pengusahaan ikan dalam KJA Ganda seperti terlihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Biaya Investasi Pengusahaan Ikan dalam KJA Ganda

    No Komponen Biaya SATUAN Jumlah Fisik

    Harga Jumlah Umur Nilai Nilai per Satuan Biaya Ekonomis Penyusutan Sisa Proyek

    Rp Rp (tahun) Rp Rp 1 Drum plastik (fiber) buah 240 40 000 9 600 000 3 3 200 000 6 400 0002 Bambu batang 600 15 000 9 000 000 3 3 000 000 6 000 000 3 Kayu papan lembar 500 12 000 6 000 000 2 3 000 000 4 000 000 4 bahan jaring dalam # 1.5" kg 500 11 000 5 500 000 2 2 750 000 2 750 000 5 bahan jaring luar # 1" kg 500 11 000 5 500 000 2 2 750 000 2 750 000 6 paku meter 175 175 30 625 7 4 375 0 7 tali RIS no.9 kg 100 10 000 1 000 000 3 333 333 666 667 8 swivel buah 120 25 000 3 000 000 7 428 571 0 9 tali jahit nilon PE gulung 5 3 000 15 000 3 5 000 10 000 10 coban buah 5 5 000 25 000 7 3 571 0 11 Jangkar buah 24 50 000 1 200 000 7 171 429 0

  • 6

    No Komponen Biaya SATUAN Jumlah Fisik

    Harga Jumlah Umur Nilai Nilai per Satuan Biaya Ekonomis Penyusutan Sisa Proyek

    Rp Rp (tahun) Rp Rp 12 rumah jaga unit 1 1 500 000 1 500 000 3 500 000 1 000 000 13 Timbangan gantung buah 1 250 000 250 000 3 83 333 166 667 14 tabung oksigen (75 kg) buah 4 900 000 3 600 000 7 514 286 0

    15 kantong plastik (wadah ikan) kg 10 20 000 200 000 2 100 000 100 000

    16 Ember buah 10 10 000 100 000 2 50 000 50 000 18 Perahu tanpa mesin unit 1 2 000 000 2 000 000 3 666 667 1 333 333 Jumlah 48 520 625 17 560 565 25 226 667

    Pada proyek ini harga bayangan untuk barang-barang dalam investasi diasumsikan

    mengikuti harga pasarnya. Justifikasi yang mendasarinya adalah karena kedelapan belas

    komponen biaya investasi tersebut merupakan barang-barang yang dapat dikategorikan dalam

    non tradabel goods, sehingga harga yang digunakan adalah harga domestik.

    Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan setiap periode (3 bulan) dan

    tahunan selama pengusahaan ikan dalam KJA Ganda seperti terlihat pada Tabel 2.

    Selengkapnya biaya operasional dapat dilihat pada Lampiran 1.

    Tabel 2. Biaya Operasional Pengusahaan Ikan dalam KJA Ganda (1 tahun = 4 periode)

    No Komponen Biaya Satuan Jumlah Fisik

    Biaya per satuan

    Rp

    Jumlah biaya Per periode

    Rp

    Jumlah biaya 1 tahun

    Rp I. BIAYA VARIABEL PERIODE I (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1 000 500 500 000 02 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2 000 300 600 000 03 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1 000 4 000 4 000 000 04 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150 000 300 000 05 upah pengerjaan jaring HOK 28 30 000 840 000 06 upah tenaga angkut trip 1 50 000 50 000 07 minyak tanah liter 100 1 346 134 583 08 upah sewa sarana angkutan trip 2 150 000 300 000 09 isi ulang oksigen kali 5 50 000 250 000 010 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30 000 300 000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30 000 150 000

    11 obat-obatan paket 1 50 000 50 000 0 Jumlah periode I 7 474 583 7 474 583 PERIODE II (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1 000 500 500 000 02 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2 000 300 600 000 03 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1 000 4,000 4 000 000 04 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150 000 300 000 05 upah tenaga angkutan trip 1 50 000 50 000 06 minyak tanah liter 100 1 346 134 583 07 upah sewa sarana angkut trip 2 150 000 300 000 08 isi ulang oksigen kali 5 50 000 250 000 0

  • 7

    No Komponen Biaya Satuan Jumlah Fisik

    Biaya per satuan

    Rp

    Jumlah biaya Per periode

    Rp

    Jumlah biaya 1 tahun

    Rp 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30 000 300 000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30 000 150 000

    10 obat-obatan paket 1 50 000 50 000 0 Jumlah periode II 6 634 583 6 634 583 PERIODE III (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500 000 02 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600 000 03 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4 000 4 000 000 04 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150 000 300 000 05 upah tenaga angkutan trip 1 50 000 50 000 06 minyak tanah liter 100 1 346 134 583 07 upah sewa sarana angkut trip 2 150 000 300 000 08 isi ulang oksigen kali 5 50 000 250 000 09 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30 000 300 000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30 000 150 000

    10 obat-obatan paket 1 50 000 50 000 0 Jumlah periode III 6 634 583 6 634 583 PERIODE IV (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1 000 500 500 000 02 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2 000 300 600 000 03 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1 000 4 000 4 000 000 04 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150 000 300 000 05 upah tenaga angkutan trip 1 50 000 50,000 06 minyak tanah liter 100 1 346 134 583 07 upah sewa sarana angkut trip 2 150 000 300 000 08 isi ulang oksigen kali 5 50 000 250 000 09 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30 000 300 000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30 000 150 000

    10 obat-obatan paket 1 50 000 50 000 0 Jumlah periode IV 6 634 583 6 634 583

    Total Biaya Variabel 6 634,583 27 378 333II. BIAYA TETAP 1 Tenaga Kerja a. Manajer org/bln 1 1 000 000 1 000 000 12 000 000 c. Administrasi org/bln 1 500 000 500 000 6 000 000 2 retribusi usaha perikanan unit/bln 1 50 000 50 000 600 000 3 biaya perawatan jaring HOK 6 30 000 180 000 2 160 000 4 Listrik paket 1 200 000 100 000 1 200 000 5 Telepon paket 1 300 000 200 000 2 400 000 8 Perawatan Perahu bulan 1 200 000 100 000 1 200 000 Total Biaya Tetap 2 130 000 25 560 000

    TOTAL BIAYA OPERASIONAL 8 764 583 52 938 333

  • 8

    Dalam kegiatan proyek ini diasumsikan bahwa jumlah biaya variabel sama atau tetap

    pada setiap periode usaha, sementara pada setiap tahunnya terdiri dari 4 periode usaha atau 4

    kali panen sehingga diperoleh total biaya variabel tahunan sebesar Rp 27 378 333.

    Berdasarkan perhitungan biaya variabel tersebut terlihat bahwa komponen pakan merupakan

    komponen terbesar yang menyedot kebutuhan biaya operasional. Hal ini dapat dimaklumi

    karena dalam suatu usaha budidaya ikan (baik kolam maupun jaring apung) komponen pakan

    ikan merupakan komponen yang terbesar karena menyangkut kelangsungan hidup ikan

    budidaya. Sedangkan dalam komponen biaya tetap terdapat upah manajer yang dimaksudkan

    untuk biaya upah yang diberikan pada ketua kelompok tani yang juga merupakan orang yang

    lebih berperan dalam mengelola jalannya usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda ini

    disamping itu juga yang bertanggung jawab atas kelangsungan usaha ini, sehingga jika

    terdapat kerugian usaha disebabkan faktor teknis (selain faktor alam) maka manajer yang

    harus bertanggung jawab.

    Untuk biaya pemasaran berupa biaya angkut/ transportasi dari lokasi ke supermarket

    atau pasar sudah termasuk dalam komponen biaya upah sewa sarana angkutan sebanyak satu

    trip sedangkan satu trip lainnya digunakan untuk sewa sarana transportasi benih ikan (pada

    awal pemeliharaan tiap periode).

    Adapun untuk kegiatan panen menggunakan dua jenis tenaga kerja yaitu 1) tenaga

    panen yang merupakan tenaga kerja tidak terampil, sehingga upah bayangannya sebesar 80%

    dari upah aktualnya, dan 2) tenaga pengepakan ikan dalam kantong-kantong plastik. Tenaga

    kerja ini masuk dalam kategori tenaga kerja terampil sebab diperlukan ketrampilan khusus

    dalam mengepak ikan konsumsi yang masih hidup dalam kantong-kantong plastik yang

    berisikan oksigen. Ketrampilan khusus dalam hal ini yaitu teknik mengukur volume air dan

    oksigen yang dimasukkan dalam kantong plastik, cara mengikat kantong dan mengisi oksigen

    dalam kantong plastik tersebut.

    3.2. Identifikasi Manfaat

    Manfaat proyek terdiri dari 3 macam yaitu 1) tangible benefit adalah manfaat yang

    dapat diukur walaupun kadangkala sulit dinilai dalam bentuk uang. Manfaat ini dapat

    disebabkan oleh: peningkatan produksi, perbaikan kualitas produk, perubahan waktu dan

    lokasi penjualan serta perubahan bentuk produk juga disebabkan karena mekanisasi

    pertanian, pengurangan ongkos transportasi. 2) indirect or secondary benefit and cost, proyek

    dapat menghasilkan manfaat yang dirasakan di luar proyek sendiri sehingga mempengaruhi

  • 9

    keadaan eksternal di luar proyek. 3) intangible benefits adalah manfaat yang tidakdapat/sulit

    diukur.

    Manfaat (inflow) adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang

    menggunakan sejumlah biaya. Tabel 3 menunjukkan proyeksi penerimaan dari usaha

    budidaya ikan dalam KJA Ganda secara finansial dan ekonomi. Manfaat pada pengusahaan

    ikan dalam KJA Ganda terdiri dari nilai penjualan total ikan mas dan nila ukuran konsumsi

    sebagai produk utama dalam usaha ini.

    Tabel 3. Proyeksi Penerimaan (inflow) Total Pengusahaan Ikan dalam KJA Ganda NO Produk VOLUME UNIT HARGA JUAL

    PENJUALAN 1 periode

    PENJULAN 1 TAHUN

    PERIODE I 1 ikan mas 800 kg 15 000 12 000 000 - 2 ikan nila 700 kg 12 500 8 750 000 - Jumlah I 20 750 000 20 750 000 PERIODE II 1 ikan mas 800 kg 15 000 12 000 000 - 2 ikan nila 700 kg 12 500 8 750 000 - Jumlah II 20 750 000 20 750 000 PERIODE III 1 ikan mas 800 kg 15 000 12 000 000 - 2 ikan nila 700 kg 12 500 8 750 000 - Jumlah III 20 750 000 20 750 000 PERIODE IV 1 ikan mas 800 kg 15 000 12 000 000 - 2 ikan nila 700 kg 12 500 8 750 000 - Jumlah IV 20 750 000 20 750 000

    TOTAL PENERIMAAN 20 750 000 83 000 000

    Untuk asumsi hasil panen ikan baik mas maupun nila bahwa hasil panen sebesar 800

    dan 700 kg tersebut diperoleh setelah pemeliharaan selama 3 bulan dengan sintasan (survival

    rate) rata-rata 70%. Dimana ratio sintasan tersebut diasumsikan konstan pada tiap periode

    pemeliharaan, sehingga diperoleh hasil panen ikan yang cenderung seragam volumenya.

    Sedangkan harga jual ikan mas dan nila digunakan harga pasar atau harga aktual yang

    berlaku di pasar setempat (tradisional maupun supermarket). Sedangkan harga ekonominya

    mengikuti harga aktualnya. Hal ini didasari karena produk ikan mas dan nila hanya

    diperjualbelikan pada tingkat lokal dan bukan merupakan barang ekspor maupun

    diperjualbelikan antar pulau dalam jumlah yang besar.

  • 10

    IV. JUSTIFIKASI PROYEK

    4.1. Analisis Biaya Manfaat yang digunakan

    Dalam evaluasi proyek biasanya dilakukan dua macam analisis yaitu analisis finansial

    dan ekonomi. Dalam analisis finansial proyek dilihat dari sudut badan atau orang yang

    menanam modal dalam proyek disebut private return. Dalam analisis ekonomi proyek dilihat

    dari segi ekonomi secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber

    tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasilnya sering disebut social return.

    Menurut Gittinger (1986) tujuan utama analisis finansial dalam usaha pertanian

    adalah untuk menentukan berapa banyak keluarga petani yang menggantungkan kehidupan

    mereka kepada usaha pertanian tersebut. Selanjutnya dikemukakan bahwa analis akan merasa

    perlu untuk membuat proyeksi mengenai anggaran yang akan mengestimasi penerimaan dan

    pengeluaran bruto pada masa-masa yang akan datang setiap tahun, termasuk biaya-biaya

    yang berhubungan dengan produksi dan pembayaran-pembayaran kredit yang harus

    dikeluarkan oleh rumah tangga petani, agar dapat menentukan berapa besar pendapatan yang

    diterima oleh rumah tangga tani sebagai balas jasa tenaga kerja, keahlian manajemen, dan

    modal mereka.

    Gittinger (1986) mengemukakan bahwa bilamana harga-harga finansial untuk biaya

    dan manfaat sudah ditentukan dalam perhitungan proyek, maka analis kemudian melakukan

    perkiraan nilai ekonomi dari proyek tersebut. Harga-harga finansial merupakan titik awal

    dalam anaisa ekonomi. Selanjutnya dikemukakan bahwa bila harga pasar setiap barang atau

    jasa dirubah untuk secara lebih dekat menggambarkan opportunity costnya (terhadap

    masyarakat), maka nilai yang baru ini disebut harga bayangan (harga ekonomi/ harga

    akuntansi/ harga sosial).

    Menurut Gittinger (1986) terdapat tiga perbedaan penting antara kedua analisis

    tersebut, yaitu :

    1. Dalam analisis ekonomi pajak dan subsidi akan diperlakukan sebagai pembayaran

    transfer. Dalam analisis finansial penyesuaian demikian biasanya tidak diperlukan.

    Pajak biasanya dianggap sebagai biaya dan subsidi sebagai hasil (return).

    2. Dalam analisis finansial harga yang biasanya digunakan adalah harga pasar. Namun

    dalam analisis ekonomi kita boleh merubah harga pasar sedemikian rupa sehingga

    analisis kita dapat lebih mencerminkan secara tepat nilai-nilai sosial dan ekonomi

    (harga bayangan).

  • 11

    3. Dalam analisis ekonomi bunga terhadap modal tidak pernah dipisahkan dan

    dikurangkan dari hasil bruto (gross return) karena bunga modal merupakan bagian

    dari hasil keseluruhan (total return) terhadap modal yang tersedia untuk masyarakat

    secara keseluruhan, sehingga bunga sangat diperhitungkan dalam analisis ekonomi.

    Dalam analisis finansial bunga yang dibayar kepada pihak penyedia dana dari luar

    dapat dikurangkan untuk memperoleh gambaran arus manfaat (inflow) yang tersedia

    bagi si pemilik modal. Sehingga bunga merupakan bagian dari hasil finansial yang

    diterima oleh badan usaha (pemilik modal/ penyedia dana).

    Tabel 4. Daftar Harga Pasar dan Harga Bayangan (Shadow Price) Untuk Proyek Usaha Budidaya Ikan dalam KJA Ganda di Danau Tondano No Uraian Harga Pasar

    (Rp) Harga Bayangan

    (Rp) 1 Ikan mas (ukuran konsumsi) 15 000 15 000 2 Ikan nila (ukuran konsumsi) 12 500 12 500 3 Benih Ikan mas (10 12 cm) 500 500 4 Benih Ikan nila (10 12 cm) 300 300 5. Minyak tanah (liter) 1346 (subsidi) 1841 (non subsidi) 6. Upah penjaga (bulan) 150 000 120 000 7. Upah tenaga angkut (trip) 50 000 40 000 8. Upah tenaga panen (HOK) 30 000 24 000

    Harga bayangan (harga ekonomi) ikan ukuran konsumsi diperhitungkan sama baik

    secara ekonomi maupun aktual (harga pasar). Hal ini didasari karena produk ikan mas dan

    nila hanya diperjualbelikan pada tingkat lokal dan bukan merupakan barang ekspor maupun

    diperjualbelikan antar pulau dalam jumlah yang besar. Begitupuun dengan harga input benih

    ikan antara harga pasar dan harga bayangan tidak terdapat perbedaan. Hal ini disebabkan

    karena harga bayangan benih diperoleh dari hasil bagi antara harga pasar benih dan harga

    pasar ikan konsumsi dikali dengan harga bayangan ikan konsumsi. Model perhitungan benih

    seperti itu karena faktor benih memiliki aspek quality control.

    Minyak tanah merupakan komoditas migas yang mendapat subsidi dari pemerintah.

    Sehingga harga bayangan minyak tanah merupakan harga non subsidi yang sudah ditentukan

    oleh Pertamina, sedangkan harga pasar merupakan harga subsidi sesuai aturan pemerintah.

    Harga rata-rata minyak tanah bersubsidi pada tahun 2002 (saat proyek ini dimulai) secara

    nasional sebesar Rp 1346 per liter, sedangkan harga rata-rata minyak tanah non subsidi

    sebesar Rp 1841 per liter. Sehingga harga bayangan minyak tanah mengacu pada harga non

    subsidi tersebut.

  • 12

    Harga bayangan tenaga kerja digunakan harga aktualnya dengan asumsi bahwa tenaga

    kerja yang digunakan semuanya termasuk tenaga kerja terampil. Sedangkan tenaga kerja

    yang tidak terampil seperti penjaga sarana budidaya dan tenaga angkut, diberlakukan upah

    bayangan sebesar 80% dari upah aktualnya.

    Pelaksanaan analisis finansial dari suatu proyek dapat menggunakan metode-metode

    atau kriteria-kriteria penilaian investasi. Kriteria investasi digunakan untuk mengukur

    manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Melalui metode-

    metode ini dapat diketahui apakah suatu proyek layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek

    profitabilitas komersialnya. Beberapa kriteria dalam menilai kelayakan suatu proyek yang

    paling umum digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net

    Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio).

    Net Present Value (NPV) merupakan manfaat bersih yang diterima selama umur

    proyek pada tingkat diskonto tertentu. NPV dapat dirumuskan sebagai berikut:

    = +

    =n

    tti

    CtBtNPV0 )1(

    Dimana :

    Bt = Manfaat pada tahun ke t

    Ct = Biaya pada tahun ke t

    1/(1+i)t = Discount factor

    t = tahun (1,2,3,.......n)

    n = Umur proyek

    Ukuran ini bertujuan untuk mengurutkan alternatif yang dipilih karena adanya

    kendala biaya modal, dimana proyek ini memberikan NPV biaya yang sama atau NPV

    penerimaan yang kurang lebih sama setiap tahun. Proyek dinyatakan layak atau bermanfaat

    jika NPV lebih besar dari 0. Jika NPV sama dengan 0, berarti biaya dapat dikembalikan

    persis sama besar oleh proyek. Pada kondisi ini proyek tidak untung dan tidak rugi. NPV

    lebih kecil dari nol, proyek tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan dan ini

    berarti bahwa proyek tersebut tidak layak dilakukan (Gray et.al, 1992).

    Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan rata-rata keuntungan internal tahunan

    perusahaan yang melaksanakan investasi dan dinyatakan dalam persen. IRR adalah tingkat

    suku bunga yang membuat nilai NPV proyek sama dengan nol. IRR secara matematis dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    )( 2121

    11 iiNPVNPV

    NPViIRR +=

  • 13

    Dimana:

    i1 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif

    i2 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif

    NPV1 = NPV positif

    NPV2 = NPV negatif

    Investasi dikatakan layak jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto, sedangkan jika

    IRR lebih kecil dari tingkat diskonto maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan. Tingkat

    IRR mencerminkan tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber

    daya yang digunakan. Suatu investasi dinyatakan layak jika IRR lebih besar dari tingkat

    bunga yang berlaku.

    Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) adalah besarnya manfaat tambahan pada

    setiap tambahan biaya sebesar satu satuan. Net B/C adalah merupakan perbandingan antara

    nilai sekarang (present value) dari net benefit yang positif dengan net benefit yang negatif.

    Net B/C ratio secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

    = = ++=n

    t

    n

    ttt i

    Cti

    BtCNetB1 1 )1(

    /)1(

    /

    Dimana:

    Bt = Manfaat pada tahun ke t

    Ct = Biaya pada tahun ke t

    1/(1+i) = Discount factor

    n = Umur proyek

    Proyek dikatakan layak bila NBCR lebih besar dari satu (Gray et al, 1992).

    Dalam proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda ini pun dilakukan analisis cash

    flow baik secara finansial maupun ekonomi, seperti terlihat pada Tabel 6 dan 7. Namun

    sebelumnya perlu dirumuskan beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya dan manfaat

    dari proyek ini, yaitu seperti terlihat pada Tabel 5.

    Tabel 5. Asumsi untuk Analisis Keuangan

    No Asumsi Satuan Nilai / Jumlah 1 Periode proyek tahun 7 2 Bulan kerja tahun bulan 12 3 Output, Produksi dan Harga: a. Produksi ikan mas 1 periode kg 800 b. Produksi ikan nila 1 periode kg 700 c. Harga jual ikan mas Rp/kg 15 000 d. Harga jual Ikan nila Rp/kg 12 500

  • 14

    No Asumsi Satuan Nilai / Jumlah d. Lama menunggu pendapatan hari 90 e. Sintasan (rata-rata) persen 70% 4 Tenaga kerja : orang a. Tetap orang 2 b. Produksi orang 5 c. Pemasaran orang 1 5 Penggunaan input dan harga: a. Input benih ikan mas (1 periode) ekor 1000 b. Input benih ikan nila (1 periode) ekor 2000 c. Harga beli benih ikan mas Rp/ekor 500 b. Harga pembelian benih ikan nila Rp/ekor 300 6 Suku Bunga per Tahun % 14% 7 Proporsi Modal : a. Kredit % 30% b. Modal Sendiri % 70% 8 Jangka waktu Kredit tahun 3

    Tabel 6. Cash Flow Analisis Finansial Proyek Usaha Budidaya Ikan dalam KJA Ganda di Desa

    Telap Pesisir Danau Tondano (Umur Proyek 7 tahun)

    thn proyek DF (14%)

    Biaya (outflow) Manfaat (inflow) M-B (net cash flow) Nilai outflow utk IRR PV Nilai

    inflow utk IRR PV Nilai

    Cash flow utk IRR PV

    0 1 48520625 48,520,625 48520625

    48,520,625

    - 0 0 -48520625 -48520625

    1 0.877192982 69853127.88 59,506,171 52198395.21

    110,793,750

    83,000,000 72807017.54

    40,940,622 23493829.46 20608622.34

    2 0.769467528 68944986.82 59,666,431 45911380.98

    83,000,000

    83,000,000 63865804.86

    14,055,013 23333569.28 17954423.88

    3 0.674971516 85336845.75 77,126,691 52058319.5

    83,000,000

    83,000,000 56022635.84

    (2,336,846) 5873309.09 3964316.341

    4 0.592080277 83278498.51 83,278,499 49307556.5

    83,000,000

    83,000,000 49142663.02

    (278,499) -

    278498.5119 -

    164893.4762

    5 0.519368664 77213498.51 77,213,499 40102271.59

    83,000,000

    83,000,000 43107599.14

    5,786,501 5786501.488 3005327.549

    6 0.455586548 59913498.51 59,913,499 27295783.95

    83,000,000

    83,000,000 37813683.46

    23,086,501 23086501.49 10517899.51

    7 0.399637323 100578498.5 100,578,499 40194921.85

    108,226,667

    108,226,667 43251415.29

    7,648,168 7648168.155 3056493.444

    Total 593639579.5 682,541,042 102 020 530 NPV Rp 10 421 565 IRR 22.56% NET B/C 1.21

    PBP 3.59

    tahun

    Tabel 6 menunjukkan perhitungan kelayakan investasi secara finansial diperoleh NPV

    sebesar Rp 10 421 565. Nilai NPV tersebut berarti penanaman investasi pada proyek

    budidaya ikan dalam KJA Ganda akan memberikan keuntungan sebesar Rp 10 421 565

    selama 7 tahun umur proyek.

    IRR merupakan tingkat bunga maksimum yang dapat dibayar oleh proyek untuk

    sumberdaya yang digunakan karena proyek membutuhkan dana lagi untuk biaya-biaya

  • 15

    operasional, investasi dan proyek baru sampai pada tingkat pengembalian modal.

    Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga 14%

    atau dengan kata lain bahwa usaha ini akan memberikan pendapatan rata-rata setiap tahun

    dari modal yang telah diinvestasikan sebesar 22.56%. Artinya dengan biaya opportunity of

    capital sebesar 14%, usaha ini masih layak dilaksanakan karena memberikan pendapatan

    rata-rata sebesar 22.56 % per tahun dari modal yang ditanamkan.

    Nilai B/C yang diperoleh sebesar 1.21 berarti untuk setiap nilai sekarang dari

    pengeluaran 1 rupiah akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1.21 dengan jangka waktu

    pengembalian modal selama 3.59 tahun. Nilai B/C > 1 menunjukkan bahwa usaha ini layak

    untuk dilakukan.

    Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis ekonomi terhadap proyek Usaha

    Budidaya Ikan dalam KJA Ganda ini, dimana perhitungan cash flownya seperti terlihat pada

    Tabel 7.

    Tabel 7. Cash Flow Analisis Ekonomi Proyek Usaha Budidaya Ikan dalam KJA Ganda di Desa

    Telap Pesisir Danau Tondano (Umur Proyek 7 tahun)

    thn proyek DF (18%)

    Biaya (outflow) Manfaat (inflow) M-B (net cash flow)

    Nilai outflow utk IRR PV Nilai inflow utk

    IRR PV Nilai Cash flow

    utk IRR PV

    0 1 48520625 48,520,625 48520625 33964437.5

    - 0 -14556187.5 -48520625 -48520625

    1 0.847457627 59816333.33 59,816,333 50691807.91 102496575

    83,000,000 70338983.05 42680241.67 23183666.67 19647175.14

    2 0.71818443 59816333.33 59,816,333 42959159.25 83000000

    83,000,000 59609307.67 23183666.67 23183666.67 16650148.42

    3 0.608630873 77116333.33 77,116,333 46935381.25 83000000

    83,000,000 50516362.43 5883666.667 5883666.667 3580981.178

    4 0.515788875 83181333.33 83,181,333 42904006.35 83000000

    83,000,000 42810476.64 -

    181333.3333 -

    181333.3333 -

    93529.71603

    5 0.437109216 77116333.33 77,116,333 33708260.02 83000000

    83,000,000 36280064.95 5883666.667 5883666.667 2571804.925

    6 0.370431539 59816333.33 59,816,333 22157856.42 83000000

    83,000,000 30745817.75 23183666.67 23183666.67 8587961.327

    7 0.313925033 100481333.3 100,481,333 31543605.9 107226666.7

    107,226,667 33661134.89 6745333.333 6745333.333 2117528.991

    Total 565864958.3 658687679.2 92822720.83 NPV Rp 4 541 445 IRR 22.10% NET B/C 1.09 PBP 4.86

    Pada analisis ekonomi diperoleh NPV sebesar Rp 4 541 445. Nilai ini menunjukkan

    bahwa investasi proyek penggilingan padi memberikan pendapatan bersih tambahan sebesar

    Rp 4 541 445 selama 7 tahun proyek.

    Berdasarkan Tabel 7 diperoleh nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga

    bayangan 18% atau dengan kata lain bahwa usaha ini akan memberikan pendapatan rata-rata

  • 16

    setiap tahun dari modal yang telah diinvestasikan sebesar 22.10%. Artinya dengan biaya

    opportunity of capital sebesar 18%, usaha ini masih layak dilaksanakan karena memberikan

    pendapatan rata-rata sebesar 22.10% per tahun dari modal yang ditanamkan. Suku bunga

    bayangan yang digunakan sebesar 18% merupakan suku bunga pinjaman para tengkulak yang

    berlaku di lokasi proyek.

    Net B/C diperoleh sebesar 1.09, nilai ini berarti setiap nilai sekarang dari pengeluaran

    sebesar 1 rupiah akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1.09, dengan jangka waktu

    pengembalian modal selama 4.86 tahun.

    Nilai kelayakan investasi lebih besar pada analisis finansial dibandingkan dengan

    analisis ekonomi karena komponen biaya (outflow) analisis ekonomi lebih tinggi dari

    finansial, sedangkan penerimaan (inflow) yang diperoleh relatif sama (lihat lampiran 3a dan

    3b).

    4.2. Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

    Dengan adanya proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda di pesisir Danau

    Tondano ini banyak memberikan dampak bagi kehidupan sosial dan ekonomi petani ikan

    setempat khususnya serta Danau Tondano itu sendiri (aspek lingkungan hidup). Dengan

    penerapan model budidaya ikan dalam KJA Ganda ini dapat menghemat lahan dan pakan

    (efisiensi lahan dan pakan) yang berpengaruh langsung pada penurunan biaya operasional

    usaha sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan, sebab biaya pakan (pellet)

    merupakan komponen biaya terbesar dari suatu usaha budidaya ikan.

    Dari aspek lingkungan hidup dengan penerapan model budidaya ikan dalam KJA

    Ganda ini maka akan mereduksi akumulasi cemaran sisa pakan dan kotoran ikan di dasar

    perairan danau. Sehingga recovery kualitas air danau akan terwujud, sebab pemberian pakan

    pellet hanya pada ikan mas (jaring dalam), sedangkan ikan nila yang dipelihara pada lapisan

    jaring luar hanya menerima sisa pakan ikan mas serta kotorannya (hal ini telah gamblang

    diuraikan dalam pendahuluan).

    4.3. Analisis Sensitivitas

    Analisis sensitivitas (switching value) dilakukan untuk meneliti kembali suatu

    analisis kelayakan proyek, agar dapat melihat pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan

    yang berubah-ubah atau adanya sesuatu kesalahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya

    manfaat. Dalam analisis sensitivitas setiap kemungkinan harus dicoba yang berarti bahwa

    setiap kali harus dilakukan analisis kembali. Hal ini perlu karena analisis proyek biasanya

  • 17

    didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastiaan dan perubahan

    yang akan terjadi di masa yang akan datang. Pada sektor pertanian, proyek dapat berubah-

    ubah sebagai akibat dari empat permasalahan utama yaitu perubahan harga jual pokok,

    keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya dan perubahan nilai volume produksi.

    Dalam proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda ini dilakukan lima model

    skenario perubahan baik di komponen biaya variabel maupun pada penerimaan proyek ini.

    Untuk selanjutnya dapat dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap komponen-komponen

    kelayakan usaha (NPV, IRR dan Net B/C) baik secara finansial maupun ekonomi. Kelima

    skenario yang akan dilihat sensitivitas perubahannya yaitu:

    1. Jika biaya variabel dinaikkan 2%

    2. Jika biaya variabel dinaikkan 3%

    3. Jika penerimaan diturunkan 1%

    4. Jika penerimaan diturunkan 2%

    5. Jika biaya variabel dinaikkan 1% dan penerimaan diturunkan 1%

    Hasil perhitungan analisis sensitivitas seperti terlihat pada Tabel 8.

    Tabel 8. Analisis Sensitivitas pada Analisis Finansial dan Ekonomi

    Skenario Perubahan Komponen

    Kelayakan Usaha Aspek Analisis Proyek

    Finansial Ekonomi

    1. BV naik 2%

    NPV Rp 8 073 432 Rp 2 792 851 IRR 20.71% 20.53%

    NET B/C 1.17 1.06 PBP 4.15 tahun 5.77 tahun

    2. BV naik 3%

    NPV Rp 6 499 728 Rp 1 447 666 IRR 19.50% 19.33%

    NET B/C 1.13 1.03 PBP 4.21 tahun 6.22 tahun

    3. P turun 1%

    NPV Rp 6 462 634 Rp 1 377 877 IRR 19.47% 19.27%

    NET B/C 1.13 1.03 PBP 4.22 tahun 6.26 tahun

    4. P turun 2%

    NPV Rp 2 903 341 Rp (1 785 691)IRR 16.51% 16.33%

    NET B/C 1.06 0.96 PBP 5.54 tahun 8.12 tahun

    5. BV naik 1%

    & P turun 1%

    NPV Rp 5 288 568 Rp 346 618 IRR 18.50% 18.32%

    NET B/C 1.11 1.01 PBP 4.61 tahun 6.80 tahun

    Ket. BV = biaya variable; P = penerimaan; NPV = Net Present Value; IRR = Internal Rate of Return; B/C = benefit cost; PBP = Payback Periodh

  • 18

    Jika dibandingkan antara hasil analisis sensitivitas pada Tabel 8 dan hasil analisis cash

    flow pada Tabel 6 maka keseluruhan hasil yang diperoleh pada Tabel 8 menunjukkan tingkat

    kelayakan finansial yang lebih rendah dibanding dengan hasil pada Tabel 6. Di lain pihak

    dapat dikemukakan bahwa secara finansial kelima skenario tersebut tidak menunjukkan

    pengaruh yang significant terhadap perubahan komponen kelayakan usaha disebabkan karena

    range perbedaan nilai yang cukup kecil, sehingga tanpa menerapkan kelima skenario itupun,

    maka proyek usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda ini sudah memiliki tingkat kelayakan

    usaha yang memadai secara finansial, seperti terlihat pada Tabel 6. Fenomena yang serupa

    juga muncul pada analisis ekonomi. Berdasarkan Tabel 8 tersebut terlihat umumnya secara

    ekonomi menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa penerapan kelima

    skenario tersebut seperti hasil analisis ekonomi pada Tabel 7. Bahkan pada skenario keempat

    yaitu penurunan penerimaan sebanyak 2% menunjukkan ketidaklayakan proyek ini secara

    ekonomi karena memiliki NPV yang negatif, IRR yang lebih kecil dari suku bunga bayangan,

    Net B/C yang kurang dari satu dan jangka waktu pengembalian yang melebihi umur proyek.

    Sehingga berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa tanpa

    menerapkan kelima skenario tersebut maka secara finansial maupun ekonomi usaha budidaya

    ikan dalam KJA Ganda tersebut sudah menunjukkan tingkat kelayakan usaha yang memadai.

    Perhitungan secara lengkap analisis sensitivitas dari kelima skenario tersebut dapat dilihat

    pada bagian Lampiran 4a 8b.

  • 19

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    1. Analisis kelayakan usaha baik secara finansial maupun ekonomi dengan

    menggunakan kriteria NPV, Net B/C, IRR dan PBP menunjukkan bahwa investasi

    usaha budidaya ikan dalam KJA Ganda di Pesisir Danau Tondano layak untuk

    dilaksanakan dalam kurun waktu yang cukup panjang.

    2. Selain layak secara finansial dan ekonomi maka secara teknis penggunaan Keramba

    Jaring Apung Ganda (KJA Ganda) untuk pembesaran ikan mas dan nila cocok

    diterapkan untuk meningkatkan pendapatan petani, mengoptimalkan pemanfaatan

    pakan sisa ikan mas oleh ikan nila sehingga polusi air yang ditimbulkan oleh

    akumulasi dekomposisi sisa pakan di dasar perairan dapat ditekan sekecil mungkin.

    3. Dari aspek lingkungan membawa dampak positif bagi kualitas perairan danau

    sehingga kelangsungan usaha lebih terjamin.

    5.2. Saran

    Perlu adanya regulasi yang permanen mengenai penggunaan KJA Ganda dalam usaha

    budidaya ikan mas dan nila di Danau Tondano, sehingga daya dukung (carrying capacity)

    danau bisa terjaga dalam kurun waktu yang lebih panjang.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Dinas Perikanan Propinsi Sulawesi Utara. 2000. Informasi Perikanan. Dinas Perikanan Sulawesi Utara, Manado.

    Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa. 1996. Laporan Tahunan Dinas Perikanan Kabupaten

    Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. Diskan Minahasa, Tondano. Choliq, H.R.A.R. Wirasasmita, S. Hasan, 1999. Evaluasi Proyek (Suatu Pengantar). Pionir

    Jaya, Bandung. Gittinger, J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan. Edisi Kedua.

    UI-Press dan John Hopkins, Jakarta. Gray, C., Payaman, S., Lien K, P.F.L. Maspaitella, R.C.G., Varley. 1992. Pengantar Evaluasi

    Proyek. Edisi Kedua. Penerbit Gramedia, Jakarta. Kartamihardja, E. S. 1997. Pengembangan dan Pengelolaan Budidaya Ikan dalam

    Keramba Jaring Tancap Ramah Lingkungan di Perairan Waduk dan Danau Serbaguna. Prosiding Simposium Perikanan Indonesia II.

    Kartamihardja, E. S., H. Satria dan A.S. Sarnita. 1999. Karakteristik Populasi Ikan di Danau

    Tondano, Sulawesi Utara. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, (5) 1 : 7 - 19. Mantau, Z., Tutud, V., Rawung, J.B.M., Latulola, M.T., Sudarty. 2004. Budidaya Ikan Mas

    dan Nila dalam Keramba Jaring Apung Ganda di Desa Telap pada Pesisir Danau Tondano. Prosiding. Seminar Nasional Badan Litbang Pertanian. Manado 9 10 Juni 2004. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

    Polakitan,A., Joseph,G.H., Lala,R., Rimporok,O., Pajow,S., Djuri,R. 2000. Laporan Hasil

    Penelitian Identifikasi Kebutuhan Teknologi dan Karakterisasi AEZ Kebupaten Minahasa. IPPTP Kalasey.

    Suyanto, S.R., 1994. NILA. PT.Penebar Swadaya, Jakarta. Winowatan, A.F., 2002. Pengelolaan DAS Tondano Harus Terpadu dan Merdeka. Manado

    Post edisi Jumat, 18 Agustus 2002.

  • 21

    Lampiran 1. Biaya produksi (harga-harga tahun 2002) Harga Pasar (Utk Analisis Finansial)

    No Komponen Biaya Satuan Jumlah Fisik

    Biaya per Jumlah biaya Jumlah biaya satuan 1 periode 1 tahun

    Rp Rp Rp PERIODE I (3 BULAN)

    1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150,000 300,000 0 5 upah pengerjaan jaring HOK 28 30,000 840,000 0 6 upah tenaga angkut trip 1 50,000 50,000 0 7 minyak tanah liter 100 1,346 134,583 0 8 upah sewa sarana angkutan trip 2 150,000 300,000 0 9 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0

    10 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30,000 300,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    11 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode I 7,474,583 7,474,583 PERIODE II (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150,000 300,000 0 5 upah tenaga angkutan trip 1 50,000 50,000 0 6 minyak tanah liter 100 1,346 134,583 0 7 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 8 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30,000 300,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    10 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode II 6,634,583 6,634,583 PERIODE III (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150,000 300,000 0 5 upah tenaga angkutan trip 1 50,000 50,000 0 6 minyak tanah liter 100 1,346 134,583 0 7 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 8 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30,000 300,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    10 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode III 6,634,583 6,634,583 PERIODE IV (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0

  • 22

    Harga Pasar (Utk Analisis Finansial)

    No Komponen Biaya Satuan Jumlah Fisik

    Biaya per Jumlah biaya Jumlah biaya satuan 1 periode 1 tahun

    Rp Rp Rp 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 150,000 300,000 0 5 upah tenaga angkutan trip 1 50,000 50,000 0 6 minyak tanah liter 100 1,346 134,583 0 7 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 8 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 30,000 300,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    10 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode IV 6,634,583 6,634,583

    Total Biaya Variabel 6,634,583 27,378,333

    b. Biaya Tetap

    No Komponen Biaya Jumlah Unit Biaya Per Unit Total Biaya 1

    bulan Total Biaya

    1 Tahun

    1 Tenaga Kerja

    a. Manajer 1 org/bln

    1,000,000

    1,000,000

    12,000,000

    c. Administrasi 1 org/bln

    500,000

    500,000

    6,000,000

    2 retribusi usaha perikanan 1 unit/bln

    50,000

    50,000

    600,000

    3 biaya perawatan jaring 6 HOK

    30,000

    180,000

    2,160,000

    4 Listrik 1 paket

    200,000

    100,000

    1,200,000

    5 Telepon 1 paket

    300,000

    200,000

    2,400,000

    8 Perawatan Perahu 1 bulan

    200,000

    100,000

    1,200,000

    TOTAL

    2,130,000

    25,560,000

    2. BIAYA PEMASARAN No Komponen Biaya Jml

    Satuan Fisik Biaya Per

    Satuan Biaya 1 bulan Biaya Per Tahun

    1 Tenaga Kerja 1 Org 500000 500,000 6,000,000

    2 Biaya Lain-lain -

    6,000,000

    3. KEBUTUHAN MODAL KERJA

    Biaya Produksi

    8,764,583

    52,938,333

    Biaya Pemasaran 500,000

    6,000,000 Jumlah Modal Kerja 9,264,583 58,938,333 Modal Kerja 3 bulan 27,793,750 Sumber dana modal kerja dari *) : a. Kredit 30% 8,338,125 b. Dana sendiri 70% 19,455,625

  • 23

    Harga Bayangan (Untuk Analisis Ekonomi)

    No Komponen Biaya Satuan Jumlah Fisik

    Biaya per Jumlah biaya Jumlah biaya satuan 1 periode 1 tahun

    Rp Rp Rp PERIODE I (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 120,000 240,000 0 5 upah pengerjaan jaring HOK 28 30,000 840,000 0 6 upah tenaga angkutan trip 1 40,000 40,000 0 7 minyak tanah liter 100 1,841 184,083 0 8 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 9 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0

    10 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 24,000 240,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    11 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode I 7,394,083 7,394,083 PERIODE II (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 120,000 240,000 0 5 upah tenaga angkutan trip 1 40,000 40,000 0 6 minyak tanah liter 100 1,841 184,083 0 7 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 8 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 24,000 240,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    10 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode II 6,554,083 6,554,083 PERIODE III (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 02 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 120,000 240,000 0 5 upah tenaga angkutan trip 1 40,000 40,000 0 6 minyak tanah liter 100 1,841 184,083 0 7 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 8 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 24,000 240,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    10 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode III 6,554,083 6,554,083 PERIODE IV (3 BULAN) 1 Benih Ikan mas (10-12 cm) ekor 1,000 500 500,000 0 2 benih ikan nila (10 - 12 cm) ekor 2,000 300 600,000 0 3 pakan pellet CP 189 No.2 kg 1,000 4,000 4,000,000 0

  • 24

    Harga Bayangan (Untuk Analisis Ekonomi)

    No Komponen Biaya Satuan Jumlah Fisik

    Biaya per Jumlah biaya Jumlah biaya satuan 1 periode 1 tahun

    Rp Rp Rp 4 upah penjaga (2 orang) org/bulan 2 120,000 240,000 0 5 upah tenaga angkutan trip 1 40,000 40,000 0 6 minyak tanah liter 100 1,841 184,083 0 7 upah sewa sarana angkut trip 2 150,000 300,000 0 8 isi ulang oksigen kali 5 50,000 250,000 0 9 Panen: a. upah tenaga panen HOK 10 24,000 240,000 b. upah tenaga pengepakan HOK 5 30,000 150,000

    10 obat-obatan paket 1 50,000 50,000 0 Jumlah periode III 6,554,083 6,554,083

    Total Biaya Variabel 6,554,083 27,056,333

    b. Biaya Tetap

    No Komponen Biaya Jumlah Unit Biaya Per Unit Total Biaya 1

    bulan Total Biaya

    1 Tahun

    1 Tenaga Kerja

    a. Manajer 1 org/bln 1,000,000

    1,000,000

    12,000,000

    c. Administrasi 1 org/bln 500,000

    500,000

    6,000,000

    2 retribusi usaha perikanan 1 unit/bln 50,000

    50,000

    600,000

    3 biaya perawatan jaring 6 HOK 30,000

    180,000

    2,160,000

    4 Listrik 1 paket 120,000

    120,000

    1,440,000

    5 Telepon 1 paket 180,000

    180,000

    2,160,000

    8 Perawatan Perahu 1 bulan 200,000

    200,000

    2,400,000

    TOTAL

    2,230,000

    26,760,000 2. BIAYA PEMASARAN No Komponen Biaya Jml

    Satuan Fisik Biaya Per

    Satuan Biaya 1 bulan Biaya Per Tahun

    1 Tenaga Kerja 1 Org 500000 500,000

    6,000,000

    2 Biaya Lain-lain

    -

    6,000,000

    3. KEBUTUHAN MODAL KERJA Biaya Produksi 8,784,083 53,816,333

    Biaya Pemasaran 500,000

    6,000,000 Jumlah Modal Kerja 9,284,083 59,816,333 Modal Kerja 3 bulan 27,852,250 Sumber dana modal kerja dari *) : a. Kredit 30% 8,355,675 b. Dana sendiri 70% 19,496,575

  • 25

    Lampiran 2. Proyeksi Laba-Rugi

    Finansial (harga pasar)

    1 2 3 4 5 6 7A Penerimaan

    Total Penerimaan 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000

    B Pengeluarani. Biaya Variabel 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 ii. Biaya Tetap 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 iii. Depresiasi 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 iv. Angsuran Bunga 2,715,520 1,647,119 578,717 - - - - v. Biaya Pemasaran/Distribusi 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total Pengeluaran 79,214,419 78,146,017 77,077,616 76,498,899 76,498,899 76,498,899 76,498,899

    C R/L Sebelum Pajak 3,785,581 4,853,983 5,922,384 6,501,101 6,501,101 6,501,101 6,501,101 F Pajak (15%) 567,837 728,097 888,358 975,165 975,165 975,165 975,165 G Laba Setelah Pajak 3,217,744 4,125,885 5,034,026 5,525,936 5,525,936 5,525,936 5,525,936 H Profit on Sales 3.88% 4.97% 6.07% 6.66% 6.66% 6.66% 6.66%

    I BEP : Rupiah 68,397,718 66,803,424 65,209,130 64,345,554 64,345,554 64,345,554 64,345,554 ikan mas: Kg 4,560 4,454 4,347 4,290 4,290 4,290 4,290 ikan nila : Kg 5,472 5,344 5,217 5,148 5,148 5,148 5,148

    No Uraian Tahun

    Economy (harga bayangan)

    1 2 3 4 5 6 7A Penerimaan

    Total Penerimaan 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000

    B Pengeluarani. Biaya Variabel 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 ii. Biaya Tetap 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 iii. Depresiasi 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 17,560,565 iv. Angsuran Bunga - - - - - - - v. Biaya Pemasaran/Distribusi 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total Pengeluaran 77,376,899 77,376,899 77,376,899 77,376,899 77,376,899 77,376,899 77,376,899

    C R/L Sebelum Pajak 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 F Pajak (15%) - - - - - - - G Laba Setelah Pajak 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 5,623,101 H Profit on Sales 6.77% 6.77% 6.77% 6.77% 6.77% 6.77% 6.77%

    I BEP : Rupiah 65,755,557 65,755,557 65,755,557 65,755,557 65,755,557 65,755,557 65,755,557 ikan mas: Kg 4,384 4,384 4,384 4,384 4,384 4,384 4,384 ikan nila : Kg 5,260 5,260 5,260 5,260 5,260 5,260 5,260

    No Uraian Tahun

  • 26

    Lampiran 3a. Cash Flow Analisis Finansial Usaha Budidaya Ikan dalam KJA-G

    Analisis Finansial Rupiah

    0 1 2 3 4 5 6 7A Arus Masuk

    1. Total Penjualan 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 2. Kredit a. Investasi 14,556,188 b. Modal Kerja 8,338,125 3. Modal Sendiri a. Investasi 33,964,438 b. Modal Kerja 19,455,625 4. Nilai Sisa Proyek 25,226,667 Total Arus Masuk 48,520,625 110,793,750 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 108,226,667 Arus Masuk unt Menghitung IRR 0 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 108,226,667

    B Arus Keluar1. Biaya Investasi 48,520,625 0 0 0 0 0 0 02. Biaya Reinvestasi

    Drum plastik (fiber) 9,600,000 9,600,000 Bambu 9,000,000 9,000,000 Kayu papan 6,000,000 6,000,000 6,000,000 bahan jaring dalam # 1.5" 5,500,000 5,500,000 5,500,000 bahan jaring luar # 1" 5,500,000 0 5,500,000 5,500,000 paku 0 0tali RIS no.9 1,000,000 0 1,000,000 swivel 0 0 0tali jahit nilon PE 15,000 0 15,000 coban 0 0 0Jangkar 0 0 0rumah jaga 1,500,000 0 1,500,000 Timbangan gantung 250,000 0 250,000 tabung oksigen (75 kg) - 0 0kantong plastik (wadah ikan) 200,000 200,000 200,000 Ember 100,000 100,000 100,000 Perahu tanpa mesin 2,000,000 2,000,000

    3. Biaya Variabel 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 27,378,333 4. Biaya Tetap 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 5. Angsuran Pokok 7,631,438 7,631,438 7,631,438 0 0 0 06. Angsuran Bunga 2,715,520 1,647,119 578,717 0 0 0 07. Pajak 567,837 728,097 888,358 975,165 975,165 975,165 975,165 8. Biaya Pemasaran/Distribusi 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total Arus Keluar 48,520,625 69,853,128 68,944,987 85,336,846 83,278,499 77,213,499 59,913,499 100,578,499 Arus Keluar unt Menghitung IRR 48,520,625 59,506,171 59,666,431 77,126,691 83,278,499 77,213,499 59,913,499 100,578,499

    C Arus Bersih (NCF) 0 40,940,622 14,055,013 (2,336,846) (278,499) 5,786,501 23,086,501 7,648,168 D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR (48,520,625) 23,493,829 23,333,569 5,873,309 (278,499) 5,786,501 23,086,501 7,648,168

    Discount Factor (14%) 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 Present Value (48,520,625) 20,608,622 17,954,424 3,964,316 (164,893) 3,005,328 10,517,900 3,056,493

    E CUMMULATIVE (48,520,625) (27,912,003) (9,957,579) (5,993,262) (6,158,156) (3,152,828) 7,365,071 10,421,565 (13,741.12)

    F ANALISIS KELAYAKAN USAHA (436.16) NPV (14%) 10,421,565Rp 10,421,565IRR 22.56% 22.56%Net B/C 1.21 PBP 3.59 tahun

    No Uraian Tahun

  • 27

    Lampiran 3b. Cash Flow Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Ikan dalam KJA-G

    Economy Analysis Rupiah

    0 1 2 3 4 5 6 7A Arus Masuk

    1. Total Penjualan 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 2. Kredit a. Investasi 0 b. Modal Kerja 03. Modal Sendiri a. Investasi 33,964,438 b. Modal Kerja 19,496,575 4. Nilai Sisa Proyek 24,226,667 Total Arus Masuk 33,964,438 102,496,575 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 107,226,667 Arus Masuk unt Menghitung IRR 0 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 107,226,667

    B Arus Keluar1. Biaya Investasi 48,520,625 0 0 0 0 0 0 02. Biaya Reinvestasi

    Drum plastik (fiber) 9,600,000 9,600,000 Bambu 9,000,000 9,000,000 Kayu papan 6,000,000 6,000,000 6,000,000 bahan jaring dalam # 1.5" 5,500,000 5,500,000 5,500,000 bahan jaring luar # 1" 5,500,000 0 5,500,000 5,500,000 paku 0 0tali RIS no.9 1,000,000 0 1,000,000 swivel 0 0 0tali jahit nilon PE 15,000 0 15,000 coban 0 0 0Jangkar 0 0 0rumah jaga 1,500,000 0 1,500,000 Timbangan gantung 250,000 0 250,000 tabung oksigen (75 kg) 0 0 0kantong plastik (wadah ikan) 200,000 200,000 200,000 Ember 100,000 0 100,000 100,000 Perahu tanpa mesin 2,000,000 2,000,000

    3. Biaya Variabel 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 27,056,333 4. Biaya Tetap 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 26,760,000 5. Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 06. Angsuran Bunga 0 0 0 0 0 0 07. Pajak 0 0 0 0 0 0 08. Biaya Pemasaran/Distribusi 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total Arus Keluar 48,520,625 59,816,333 59,816,333 77,116,333 83,181,333 77,116,333 59,816,333 100,481,333 Arus Keluar unt Menghitung IRR 48,520,625 59,816,333 59,816,333 77,116,333 83,181,333 77,116,333 59,816,333 100,481,333

    C Arus Bersih (NCF) (14,556,188) 42,680,242 23,183,667 5,883,667 (181,333) 5,883,667 23,183,667 6,745,333 D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR (48,520,625) 23,183,667 23,183,667 5,883,667 (181,333) 5,883,667 23,183,667 6,745,333

    Discount Factor (18%) 1.0000 0.8475 0.7182 0.6086 0.5158 0.4371 0.3704 0.3139 Present Value (48,520,625) 19,647,175 16,650,148 3,580,981 (93,530) 2,571,805 8,587,961 2,117,529

    E CUMMULATIVE (48,520,625) (28,873,450) (12,223,301) (8,642,320) (8,735,850) (6,164,045) 2,423,916 4,541,445 (7,794.14)

    F ANALISIS KELAYAKAN USAHA (1,108.82) NPV (18%) 4,541,445Rp 4,541,445IRR 22.10% 22.10%Net B/C 1.09 PBP 4.86 tahun

    No Uraian Tahun

  • 28

    Lampiran 4a. Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 2% pada Analisis Finansial

    Rupiah

    0 1 2 3 4 5 6 7A Arus Masuk

    1. Total Penjualan 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 2. Kredit a. Investasi 14,556,188 b. Modal Kerja 8,338,125 3. Modal Sendiri a. Investasi 33,964,438 b. Modal Kerja 19,455,625 4. Nilai Sisa Proyek 25226666.67Total Arus Masuk 48,520,625 110,793,750 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 108,226,667 Arus Masuk unt Menghitung IRR - 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 108,226,667

    B Arus Keluar1. Biaya Investasi 48,520,625 - - - - - - - 2. Biaya Reinvestasi

    Drum plastik (fiber) - - - - 9,600,000 - - 9,600,000 Bambu - - - - 9,000,000 - - 9,000,000 Kayu papan - - - 6,000,000 - 6,000,000 - 6,000,000 bahan jaring dalam # 1.5" - - - 5,500,000 - 5,500,000 - 5,500,000 bahan jaring luar # 1" - - - 5,500,000 - 5,500,000 - 5,500,000 paku - - - - - - - - tali RIS no.9 - - - - 1,000,000 - - 1,000,000 swivel - - - - - - - - tali jahit nilon PE - - - - 15,000 - - 15,000 coban - - - - - - - - Jangkar - - - - - - - - rumah jaga - - - - 1,500,000 - - 1,500,000 Timbangan gantung - - - - 250,000 - - 250,000 tabung oksigen (75 kg) - - - - - - - - kantong plastik (wadah ikan) - - - 200,000 - 200,000 - 200,000 Ember - - - 100,000 - 100,000 - 100,000 Perahu tanpa mesin - - - - 2,000,000 - - 2,000,000

    3. Biaya Variabel 27,925,900 27,925,900 27,925,900 27,925,900 27,925,900 27,925,900 27,925,900 4. Biaya Tetap 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 5. Angsuran Pokok 7,631,438 7,631,438 7,631,438 - - - - 6. Angsuran Bunga 2,715,520 1,647,119 578,717 - - - - 7. Pajak 567,837 728,097 888,358 975,165 975,165 975,165 975,165 8. Biaya Pemasaran/Distribusi 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total Arus Keluar 48,520,625 70,400,695 69,492,553 85,884,412 83,826,065 77,761,065 60,461,065 101,126,065 Arus Keluar unt Menghitung IRR 48,520,625 60,053,737 60,213,997 77,674,258 83,826,065 77,761,065 60,461,065 101,126,065

    C Arus Bersih (NCF) - 40,393,055 13,507,447 (2,884,412) (826,065) 5,238,935 22,538,935 7,100,601 D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR (48,520,625) 22,946,263 22,786,003 5,325,742 (826,065) 5,238,935 22,538,935 7,100,601

    Discount Factor (14%) 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 Present Value (48,520,625) 20,128,301 17,533,089 3,594,724 (489,097) 2,720,939 10,268,436 2,837,665

    E CUMMULATIVE (48,520,625) (28,392,324) (10,859,235) (7,264,511) (7,753,608) (5,032,669) 5,235,766 8,073,432 (40,758.08)

    F ANALISIS KELAYAKAN USAHA (178.23) NPV (14%) 8,073,432Rp 8,073,432IRR 20.71% 20.71%Net B/C 1.17 PBP 4.15 tahun

    No Uraian Tahun

  • 29

    Lampiran 4b. Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 2% pada Analisis Ekonomi

    Economy Analysis RupiahNo Uraian Tahun

    0 1 2 3 4 5 6 7A Arus Masuk

    1. Total Penjualan 83000000 83000000 83000000 83000000 83000000 83000000 830000002. Kredit a. Investasi 0 b. Modal Kerja 03. Modal Sendiri a. Investasi 33964437.5 b. Modal Kerja 181020004. Nilai Sisa Proyek 25226666.67Total Arus Masuk 33,964,438 101,102,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 108,226,667 Arus Masuk unt Menghitung IRR - 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 108,226,667

    B Arus Keluar1. Biaya Investasi 48520625 0 0 0 0 0 0 02. Biaya ReinvestasiDrum plastik (fiber) 9600000 9600000Bambu 9000000 9000000Kayu papan 6000000 6000000 6000000bahan jaring dalam # 1.5" 5500000 5500000 5500000bahan jaring luar # 1" 5500000 0 5500000 5500000paku 0 0tali RIS no.9 1000000 0 1000000swivel 0 0 0tali jahit nilon PE 15000 0 15000coban 0 0 0Jangkar 0 0 0rumah jaga 1500000 0 1500000Timbangan gantung 250000 0 250000tabung oksigen (75 kg) 0 0 0kantong plastik (wadah ikan) 200000 200000 200000Ember 100000 0 100000 100000Perahu tanpa mesin 2000000 2000000

    3. Biaya Variabel 27597460 27597460 27597460 27597460 27597460 27597460 275974604. Biaya Tetap 26760000 26760000 26760000 26760000 26760000 26760000 267600005. Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 06. Angsuran Bunga 0 0 0 0 0 0 07. Pajak 0 0 0 0 0 0 08. Biaya Pemasaran/Distribusi 6000000 6000000 6000000 6000000 6000000 6000000 6000000Total Arus Keluar 48,520,625 60,357,460 60,357,460 77,657,460 83,722,460 77,657,460 60,357,460 101,022,460 Arus Keluar unt Menghitung IRR 48,520,625 60,357,460 60,357,460 77,657,460 83,722,460 77,657,460 60,357,460 101,022,460

    C Arus Bersih (NCF) (14,556,188) 40,744,540 22,642,540 5,342,540 (722,460) 5,342,540 22,642,540 7,204,207 D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR (48,520,625) 22,642,540 22,642,540 5,342,540 (722,460) 5,342,540 22,642,540 7,204,207

    Discount Factor (18%) 1.0000 0.8475 0.7182 0.6086 0.5158 0.4371 0.3704 0.3139 Present Value (48,520,625) 19,188,593 16,261,520 3,251,635 (372,637) 2,335,273 8,387,511 2,261,581

    E CUMMULATIVE (48,520,625) (29,332,032) (13,070,512) (9,818,877) (10,191,514) (7,856,241) 531,270 2,792,851 53000.95275

    F ANALISIS KELAYAKAN USAHA 91.4240176NPV (18%) 2,792,851Rp 2,792,851IRR 20.53% 20.53%Net B/C 1.06 PBP 5.77 tahun

  • 30

    Lampiran 5a. Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 3% pada Analisis Finansial Rupiah

    0 1 2 3 4 5 6 7A Arus Masuk

    1. Total Penjualan 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 2. Kredit a. Investasi 14,556,188 b. Modal Kerja 8,338,125 3. Modal Sendiri a. Investasi 33,964,438 b. Modal Kerja 19,455,625 4. Nilai Sisa Proyek 24,226,667 Total Arus Masuk 48,520,625 110,793,750 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 107,226,667 Arus Masuk unt Menghitung IRR - 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 83,000,000 107,226,667

    B Arus Keluar1. Biaya Investasi 48,520,625 - - - - - - - 2. Biaya Reinvestasi

    Drum plastik (fiber) - - - - 9,600,000 - - 9,600,000 Bambu - - - - 9,000,000 - - 9,000,000 Kayu papan - - - 6,000,000 - 6,000,000 - 6,000,000 bahan jaring dalam # 1.5" - - - 5,500,000 - 5,500,000 - 5,500,000 bahan jaring luar # 1" - - - 5,500,000 - 5,500,000 - 5,500,000 paku - - - - - - - - tali RIS no.9 - - - - 1,000,000 - - 1,000,000 swivel - - - - - - - - tali jahit nilon PE - - - - 15,000 - - 15,000 coban - - - - - - - - Jangkar - - - - - - - - rumah jaga - - - - 1,500,000 - - 1,500,000 Timbangan gantung - - - - 250,000 - - 250,000 tabung oksigen (75 kg) - - - - - - - - kantong plastik (wadah ikan) - - - 200,000 - 200,000 - 200,000 Ember - - - 100,000 - 100,000 - 100,000 Perahu tanpa mesin - - - - 2,000,000 - - 2,000,000

    3. Biaya Variabel 28,199,683 28,199,683 28,199,683 28,199,683 28,199,683 28,199,683 28,199,683 4. Biaya Tetap 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 25,560,000 5. Angsuran Pokok 7,631,438 7,631,438 7,631,438 - - - - 6. Angsuran Bunga 2,715,520 1,647,119 578,717 - - - - 7. Pajak 567,837 728,097 888,358 975,165 975,165 975,165 975,165 8. Biaya Pemasaran/Distribusi 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total Arus Keluar 48,520,625 70,674,478 69,766,337 86,158,196 84,099,849 78,034,849