Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347 F-27 ANALISIS KEKUATAN KOSTUM TIKUS PADA KONSTRUKSI SALURAN KABEL UDARA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SECARA PEMODELAN MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: [email protected]ABSTRAK Dalam melakukan penyambungan ketiga ujung Saluran Kabel Udara Jaringan Tegangan Menengah (SKUTM) secara langsung berdasar aturan tidak diijinkan, walaupun diijinkan peralatan yang digunakan untuk menyambung tidak tersedia di pasaran. PLN Distribusi Jawa Timur membuat inovasi sebuah Konstruksi SKUTM Khusus Tiga Percabangan atau KOSTUM TIKUS. Konstruksi menggunakan Plat Copper sebagai terminal untuk menyambung ketiga ujung MVTIC dan memposisikan plat tersebut pada panjang dan ketinggian tertentu di pole jaringan agar tidak terjadi flash over. Konstruksi ini sudah dipasang sejak 2008 dan sampai sekarang tidak terjadi permasalahan atau gangguan pada konstruksi tersebut. Namun untuk menjamin persyaratan keamanan, perlu dilakukan analisis kekuatan dari konstruksi tersebut. Analisis dapat dilakukan secara ekperimen atau pemodelan. Analisis secara eksperimen memerlukan konstruksi fisik sebenarnya, sehingga dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Analisis secara pemodelan merupakan analisis menggunakan software, sehingga tidak biaya lebih murah dan waktunya lebih singkat. Analisis ini diawali dengan pembuatan desain komponen (part design) seluruh komponen dari konstruksi. Dimensi dan bentuk desain komponen harus presisi dan sesuai dengan benda aslinya, supaya dapat memberikan hasil yang akurat. Selanjutnya dapat dilakukan proses analisis melalui: pemberian tumpuan, pemberian beban, dan proses penghitungan. Setelah dipasang tumpuan dan diberi beban sesuai kondisi sebenarnya, kemudian dilakukan perhitungan. Hasil perhitungan berupa tegangan dalam satuan N/m 2 dan deformasi dalam satuan mm yang terjadi. Melalui perbandingan antara kekuatan luluh dari material yang digunakan dengan tegangan yang terjadi didapatkan angka faktor keamanan. Berdasarkan faktor keamanan yang diperoleh inilah suatu komponen dapat dinyatakan aman atau tidak untuk direkomendasikan penggunaannya. Hasil analisis secara pemodelan menggunakan software CATIA V5 terhadap konstruksi Kostum Tikus, diperoleh tegangan yang terjadi, yang besarnya pada setiap komponen bervariasi antara 10,5 N/mm 2 hingga 443 N/mm 2 . Komponen yang mengalami tegangan terbesar adalah Tiang sebesar 175 N/mm 2 , Baut Pengikat Klem 3 sebesar 117 N/mm 2 , dan Tracker sebesar 443 N/mm 2 . Hasil perhtungan faktor keamanan diperoleh sebesar 1,3 pada Tiang, 2,1 pada Baut Pengikat Klem 3, dan 1,2 pada Tracker. Besarnya faktor keamanan tersebut dapat dibandingkan dengan syarat faktor keamanan yang digunakan oleh institusi terkait. Ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang paling rawan mengalami deformasi plastis (kerusakan) lebih dahulu. Apabila angka faktor keamanan masih memenuhi syarat yang distandarkan, maka komponen tersebut masih bisa direkomendasikan penggunaannya atau dilakukan perbaikan desain konstruksinya. Desain konstruksi yang dapat direkomendasikan pada tiang adalah dengan memasang penahan tiang atau mengatur arah tarikan, pada baut pengikat klem dengan menggunakan grade baut 8.8 atau lebih, dan pada tracker dengan menggunakan dimensi yang besar. Kata kunci: konstruksi, pemodelan, tegangan yang terjadi, kekuatan material, faktor keamanan 1. PENDAHULUAN Konstruksi Saluran Kabel Udara Jaringan Tegangan Menengah (SKUTM) atau Middle Voltage Twisted Cable Insulated (MVTIC) untuk tiga pecabangan belum ada panduannya baik di SPLN maupun beberapa standar lain. Permasalahan timbul pada saat pelanggan meminta keandalan lebih sedang fasilitas cell 20 kV gardu induk untuk dipasang jaringan baru sudah tidak bisa ditambah. Untuk menyelesaikan permasalah ini dibuatlah inovasi Konstruksi SKUTM Khusus 3 Percabangan yang diberi nama KOSTUM TIKUS, dengan menggunakan acuan dasar standar konstruksi sambungan yang sudah dibakukan pada SPLN maupun standar konstruksi internal PLN Distribusi Jawa Timur. Dalam melakukan penyambungan ketiga ujung SKUTM secara langsung berdasar aturan tidak diijinkan. Jika diijinkan peralatan yang digunakan untuk menyambung tidak tersedia di pasaran. Kostum Tikus, seperti pada Gambar 1, menggunakan plat copper sebagai terminal untuk menyambung ketiga ujung SKUTM dan memposisikan plat copper tersebut pada panjang dan ketinggian tertentu di pole jaringan agar tidak terjadi flash over. Konstruksi ini sudah dipasang sejak tahun 2008 dan sampai sekarang tidak terjadi permasalahan/gangguan. Selanjutnya konstruksi diusulkan agar dapat digunakan sebagai standar konstruksi PLN. Pada konstruksi yang akan dibangun atau digunakan harus dapat memberikan jaminan kemanan. Jaminan keamanan ini dapat diperiksa pada faktor keamanan (safety factor) yang dimiliki setiap komponen konstruksi tersebut. Besarnya faktor keamanan yang dimiliki setiap komponen diperoleh melalui perbandingan antara kekuatan dari material yang digunakan dengan besarnya tegangan yang terjadi. Guna mendapatkan besarnya tegangan yang terjadi dapat dilakukan melalui 2 (dua) metode, yaitu eksperimen dan pemodelan. Metode eksperimen memberikan hasil yang real namun membutuhkan biaya mahal dan waktu lebih lama, karena harus membangun konstruksi secara nyata, membutuhkan sensor dan alat ukur. Metode pemodelan lebih direkomendasikan karena lebih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.