1 ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI Hafiizh Muhammad Ramadhan Guru MA Al Basyariyah Bandung [email protected]BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan ujung tombak pendidikan. Karenanya, pembelajaran memiliki peran yang sangat vital. Wina Sanjaya (2014: 4-5) mengatakan bahwa maksud dari standar proses pendidikan yang tertuang dalam permendikbud No. 19 Tahun 2005 Bab 1 pasal 1 ayat 6 adalah berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran dilaksanakan. Standar-standar lain ditetapkan semuanya dalam rangka mendukung terlaksananya standar proses pembelajaran. Sedemikian pentingnya sebuah pembelajaran dalam pendidikan sehingga proses pembelajaran sangat menentukan tercapai tidaknya standar kompetensi lulusan. Lemahnya kualitas proses pembelajaran merupakan masalah yang dihadapi oleh pendidikan saat ini, tidak terkecuali mutu proses pembelajaran PAI. Sejatinya aspek yang paling lemah dalam proses pembelajaran PAI menurut Tafsir (2016: 224-229) bukan terletak pada pencapaian knowing (pengetahuan/konsep) dan doing (pelaksanaan), tetapi aspek keberagamaan (being); yakni bagaimana nilai-nilai agama Islam menjadi kepribadian yang tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Kenyataannya di masyarakat banyak orang islam yang memiliki pengetahuan agama yang baik, bahkan disebut sebagai ustadz namun sikap keberagamaannya masih lemah. Kesenjangan efektivitas proses pembelajaran PAI terhadap hasil yang diharapkan merupakan permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius, terutama oleh guru PAI. Terlebih misi utama dari ajaran Islam seperti yang digambarkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Bahkan Allah SWT
17
Embed
ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks, namun pada prinsipnya adalah
proses memberi pengalaman belajar kepada peserta didik sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.12
Menurut Wikipedia, pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik.13
Esensi dari makna pembelajaran menyiratkan adanya
interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Peserta didik menjadi individu yang aktif
untuk memenuhi kebutuhan belajarnya.
Perencanaan pembelajaran merupakan proses menyusun dan menyeleksi serta
menghubungkan segala sesuatu yang terkait dengan pembelajaran. Sehingga tergambar
interaksi peserta didik dengan sumber belajar, materi ajar, media belajar, serta guru
semata-mata untuk mencapai tujuan belajar yang sudah disepakati.
Perencanaan pembelajaran (Instructional Design) dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
1. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pembelajaran
secara sistematik yang menggunakan secara khusus teori-teori pembelajaran dan
pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini
kebutuhan dianalisis dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktivitas-aktivitas pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan
yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan hasil-hasil penelitian dan
teori-teori tentang strategi pembelajaran dan implementasinya terhadap strategi-
strategi tersebut.
3. Perencanaan pembelajaran sebagai sains (Science) adalah mengkreasi secara detail
spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi dan pemeliharaan akan situasi
12 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran. Bandung, Wacana Prima. 2008. Hal. 1-3 13 http://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/. Diakses 4 Oktober 2018. Jam. 15:15
maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit
dari materi pelajaran dengan segala kompleksitasnya.14
Mengacu pada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan program
pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut
dalam kurikulum. Penyusunan perencanaan program pembelajaran sebagai sebuah
proses, disiplin, ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan
agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik.15
Hamid Darmadi menegaskan bahwa perencanaan persiapan pembelajaran
sesungguhnya bertujuan mendorong guru agar lebih siap melakukan kegiatan
pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan
pembelajaran guru wajib melakukan persiapan, baik persiapan tertulis maupun tidak
tertulis. Dosa hukumnya bagi guru yang pembelajaran tanpa persiapan, dan hal tersebut
hanya akan merusak mental dan moral peserta didik.16
Pendidikan Agama Islam memiliki tujuan yang komprehensif, yaitu menjadikan
manusia yang paripurna (insan kamil). A. Tafsir menyebutnya dengan manusia terbaik.
Cirinya cukup dua saja, yaitu mampu hidup tenang dan produktif. Supaya tercapai dua
ciri tersebut maka lulusan pendidikan Islam harus memiliki badan yang sehat dan kuat,
otaknya cerdas dan pintar, serta beriman yang kuat. Manusia yang demikian dapat dilihat
dari cerminan sikap hidup sehari-harinya yang disiplin tinggi, jujur, kreatif, toleransi,
demokrasi, dan memiliki kemampuan pengendalian diri17
.
Penerapan Analisis Kebutuhan dalam Perencanaan Pembelajaran PAI
Tahap 1 : Pengumpulan Informasi
Tahap 2 : Identifikasi Kesenjangan
Tahap 3 : Analisis Performance
Tahap 4 : Indentifikasi Hambatan
Tahap 5 : Indentifikasi Karakteristik Peserta didik
Tahap 6 : Identifikasi Tujuan
14 Ibid. Hal. 136-137 15 Nana Sujana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah (Cet. V; Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005), h. 107-110 16 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar (Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2009). Hal.135 17 A. Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami. Bandung, Remaja Rosdakarya. 2016. Hal. 75 – 83.
13
Informasi awal dapat langsung diperoleh dari hasil evaluasi, baik evaluasi proses
ataupun evaluasi hasil. Informasi tersebut akan dielaborasi dengan segala perangkat
pembelajaran yang sudah ada sebagai sebuah kebijakan ataupun rumusan. Informasi-
informasi ini meliputi tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, bahan ajar yang
menjadi rumusan materi yang sudah baku, media, sarana pra sarana belajar, dan lain-lain.
Informasi yang utama dalam analisis kebutuhan perencanaan pembelajaran PAI
adalah memahami tujuan. Tujuan pembelajaran PAI dirumuskan dalam tujuan umum dan
tujuan khusus. Atau dalam istilah kurikulum 2013; kompetensi Inti dan kompetensi dasar
Pendidikan Agama Islam. Informasi KI dan KD PAI dapat dikaji dalam peremendikbud
No. 24 Tahun 2016 dan untuk madrasah dirinci lagi dalam KMA 165 Tahun 2014.
Wina (20014: 64) memberikan alasan kenapa dalam merancang perencanaan
pembelajaran perlu mengacu pada tujuan. Pertama, tujuan dapat digunakan sebagai
acuan mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.
Kedua, tujuan digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar peserta
didik. Tujuan yang jelas dapat membimbing peserta didik dalam melaksanakan aktivitas
belajar.
Ketiga, tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain sistem
pembelajaran. Bila tujuannya jelas, maka guru dapat terbantu dalam menentukan materi
pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media, dan sumber belajar.
Keempat, tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dan batas-batas
dan kualitas pembelajaran. Artinya guru dapat mengidentifikasi sampai sejauh mana
peserta didik dapat menguasai dan memiliki sesuai dengan tujuan dan tuntutan tujuan
kurikulum (Sanjaya, 2014).
Pengumpulan Informasi selanjutnya yang memiliki kedudukan sangat penting
adalah informasi karakteristik peserta didik. Memahami karakteristik peserta didik akan
memudahkan dalam membangun suasana pembelajaran yang seperti apa, supaya ramah
dan nyaman terasa oleh peserta didik.
Syaiful Sagala menyebutkan bahwa pembelajaran mempunyai dua karakteristik,
yaitu: Pertama, proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal,
bukan han ya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, tetapi menghendaki aktivitas
siswa dalam proses berpikir. Kedua, dalam proses pembelajaran dibangun suasana
14
dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu
dapat membantunya untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.18
Informasi karaketristik bahan ajar, metode, dan media pembelajaran. Ketiga hal
ini termasuk cukup penting dalam perencanaan pembelajaran.Dalam pemilihan bahan
ajar ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan. Prinsip relevansi
artinya materi pembelajaran harus relevan atau ada kaitannya dengan pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan
juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Dengan kata lain, materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu
banyak.
Contoh penerapan analisis kebutuhan dalam persiapan pembelajaran PAI :
Informasi awal : peserta didik lalai dalam menjalankan salat fardu
Tujuan umum Tujuan khusus Metode
Pendataan
Tempat Hasil
Meningkatkan
kesadaran sikap
keberagamaan
peserta didik
Menggali
potensi
keberagamaan
peserta didik
dalam
menjalankan
shalat wajib
Observasi,
dialog dan
diskusi
SMP
Juara
Peserta didik memilih
menangguhkan salat
maghrib karena
khawatir kemalaman
pulang ke rumah
Dari informasi yang diperoleh tersebut, guru merencanakan sebuah pembelajaran
PAI dengan mengembangkan tujuan pembelajarannya, seperti :
- Memberikan pemahaman fiqh terkait hukum melaksanakan shalat maghrib
dan alternatif penerapannya sebagai solusi permasalahan.
18 http://abiavisha.blogspot.com/2017/05/aspek-perencanaan-dalam-proses.html. Diakses 4 Oktober 2018. Jam 14: 29