Top Banner
i ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN DAN AIR MATA AIR TERHADAP KELAYAKANNYA SEBAGAI AIR MINUM DI DUSUN GELUMPANG DESA LENEK LAUQ KECAMATAN AIKMEL SKRIPSI Oleh : Agus Afandi NIM: 15.1.12.5.153 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM 2017
99

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

Oct 18, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

i

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN DAN AIR MATA AIR TERHADAP KELAYAKANNYA

SEBAGAI AIR MINUM DI DUSUN GELUMPANG DESA LENEK LAUQ KECAMATAN AIKMEL

SKRIPSI

Oleh :

Agus Afandi NIM: 15.1.12.5.153

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

MATARAM 2017

Page 2: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

ii

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN DAN AIR MATA AIR TERHADAP KELAYAKANNYA

SEBAGAI AIR MINUM DI DUSUN GELUMPANG DESA LENEK LAUQ KECAMATAN AIKMEL

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk Melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Agus Afandi NIM: 15.1.12.5.153

Oleh :

Bq. Sri Wahyuningsih

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

MATARAM

2017

Page 3: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Agus Afandi, NIM. 15.1.12.5.153 yang berjudul ”Analisis

Kandungan Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Galian Dan Air Mata Air Terhadap

Kelayakannya Sebagai Air Minum Di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq

Kecamatan Aikmel” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-

kan. Disetujui pada tanggal, 4 Januari 2017.

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I,

Dr. Suhirman, M.Si NIP: 197104092000031002

Pembimbing II,

Yahdi, MSi NIP: 198012312007011029

Page 4: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Munaqasyah

Mataram, 4 Januari 2017

Kepada

Yth. Rektor IAIN Mataram

di-

Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing

dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Agus Afandi,

NIM. 15.1.12.5.153 yang berjudul "Analisis Kandungan Logam Besi (Fe) Pada

Air Sumur Galian Dan Air Mata Air Terhadap Kelayakannya Sebagai Air Minum

Di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel” telah memenuhi

syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Mataram.

Demikian atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I,

Dr. Suhirman, M.Si NIP: 197104092000031002

Pembimbing II,

Yahdi, MSi NIP: 198012312007011029

Page 5: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agus Afandi

NIM : 151125153

Jurusan : Pendidikan IPA (Biologi)

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institusi : IAIN Mataram

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul

“Analisis Kandungan Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Galian Dan Air Mata Air

Terhadap Kelayakannya Sebagai Air Minum Di Dusun Gelumpang Desa Lenek

Lauq Kecamatan Aikmel” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap

dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN

Mataram.

Mataram, 4 Januari 2017

Saya yang menyatakan,

Agus Afandi NIM: 15.1. 12.5.153

Page 6: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

vi

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Analisis Kandungan Logam Besi (Fe) Pada Air

Sumur Galian Dan Air Mata Air Terhadap Kelayakannya Sebagai Air Minum Di

Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel” yang diajukan oleh

Agus Afandi, NIM. 151.125.153., Jurusan Pendidikan IPA Biologi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Rabu,

tanggal 11 Januari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai

gelar sarjana Pendidikan.

Dewan Munaqasyah

1. Ketua Sidang/Pemb. I : Dr. Suhirman, M.Si (.........................) NIP. 197104092000031002

2. Sekretaris Sidang/Pemb. II : Yahdi, M.Si (.........................) NIP. 198012312007011029

3. Penguji I : Dr.H.Adi Fadli, M.Ag (........................)

NIP.197712262005011004

4. Penguji II : Nurdiana, SP., MP (........................)

NIP.196505302005012001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram

Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP. 196412311991032006

Page 7: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

vii

Motto:

Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,

sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-

tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu1.(

QS an-Nahl ayat 10)

1 Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 10

Page 8: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

viii

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan tanpa batas dan

tauladan terhebat Nabi Muhammad SAW.

2. Ayah dan Ibunda tercinta (Mariah dan Mukminah), perjuangan keras

kalian untuk senantiasa mendukung segala aktifitas positif saya

mendukung, menjaga, menasihati merawat, membimbing, dll selama saya

menuntut ilmu dan tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup dan

semoga bisa membalas semua kebaikan kalian amin.

3. Istriku Tercinta (Nurhikmah) terimakasih selalu memberikan semangat

dukungan sepenuh hati untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Keluarga besar yang selalu menjadi motivasi dan inspirasi utama dalam

setiap langkah-langkahku untuk terus mengejar impian-impianku. Terima

kasih banyak atas dukungan dan do’a kalian.

5. Sahabat – sahabatku “Kelas D Grade Biologi. Terima kasih atas dukungan

kalian semua, terutama buat sahabat D Biologi yang selalu menjadi

inspirasi bagi semuanya.

6. Rekan-rekanku yang telah meluangkan waktunya untuk membantu selama

proses penelitian, terimakasih banyak, semoga Allah membalas kebaikan

kalian.

7. Saudara/i seperjuangan IPA Biologi kalian yang terbaik…. Terima kasih

banyak atas dukungan kalian.

Page 9: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

ix

8. Almamater impian yang selama ini saya perjuangkan dan aku banggakan

setiap kali memakainya.

Page 10: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat, taufiq serta inayah-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini di

tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) Biologi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram. Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukkan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW, yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umat manusia menuju

keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Dengan selesainya penyusunan Skripsi ini, penulis ingin mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak

membantu dalam memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat

berharga terutama kepada, yang terhormat :

1. Bapak DR. Suhirman, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Yahdi,

M.Si. selaku dosen pembimbing II.

2. Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Pendidikan IPA Biologi Ibu Dwi

Wahyudiati M.Pd. dan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd.

3. Bapak dosen dan Ibu dosen yang telah membimbing peneliti selama

menimba ilmu di IAIN Mataram.

4. Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

5. Bapak Dr.H. Mutawali , M.AG. selaku Rektor IAIN Mataram.

Page 11: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

xi

6. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari, bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun peneliti

harapkan. Akhir kata penulis menyampaikan rasa hormat dan Ta’zim serta

terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah swt mencatat sebagai amal

soleh, Amin ya Rabbal’alamin……

Mataram, 4 Januari 2017

Penyusun

Page 12: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii

NOTA DINAS .................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv

DAFTARLAMPIRAN..................................................................................... xv

ABSTRAK ...................................................................................................... .. xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah .............................................. 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................ 7

D. Penegasan Istilah ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 11

A. Tinjauan Kualitas Air ............................................................................11

1. Persyaratan Fisik ........................................................................... . 11

2. Persyaratan Mikrobiologis ............................................................ . 13

3. Persyaratan Radioaktif .................................................................. .. 14

4. Persyaratan Kimia ......................................................................... ..14

B. Tinjauan Logam Besi (Fe) .................................................................... 18

1. Pengertian Logam Besi ....................................................................18

2. Sifat Fisis dan Kimia Besi (Fe) ........................................................20

3. Kekurangan dan kelebihan zat besi bagi manusia ............................21

4. Besi Dalam Air ................................................................................. 22

C. Tinjauan Air Sumur Galian ................................................................... 22

Page 13: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

xiii

1. Pengertian Air Sumur Gali ........................................................... 22

2. Jenis-jenis Sumur ......................................................................... 24

3. Tipe sumur gali ............................................................................. 25

4. Persyaratan Sumur Sehat .............................................................. 26

5. Pencemaran Air Sumur Gali ......................................................... 29

D. Tinjauan Air Mata Air .......................................................................... 36

1. Pengertian Air Mata Air ............................................................ 36

2. Perlindungan Mata Air (PMA) .................................................. 38

3. Proses Terjadinya Mata Air ....................................................... 41

4. Tipe Mata Air ........................................................................... 43

E. Kerangka Berpikir ................................................................................. 45

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47

A. Desain dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 47

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 48

C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 48

D. Intrumen Penelitian ............................................................................ 49

E. Prosedur Penelitian ............................................................................ 50

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 50

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 52

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 54

A. Pengumpulan dan Penyajian Data ..................................................... 54

B. Analisis Data ...................................................................................... 55

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 57

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 57

B. Hasil Dan Pembahasan ...................................................................... 58

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 65

A. Kesimpulan ........................................................................................ 65

B. Saran .................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Persaratan Kualitas Air Secara Fisik .......................................... 13 Tabel 2.2 : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang

persyaratan kualitas air minum ................................................... 15 Tabel 2.3 : Drinking Water Standards and Health Advisories 2012, Secondary Drinking

Water Regulations .......................................................................... 17 Tabel 2.4 : Defartment Of Environmental Protection, Secondary Maximum

Contaminat Levels 2016 ............................................................ 18 Tabel 2.5 : Perbedaan Sumur Dangkal dan Sumur Dalam ........................... 25 Tabel 4.1 : Data Hasil Nilai Uji Logam Besi ................................................ 54 Tabel 4.2 :Data hasil pengujian logam besi pada air sumur galian dan air mata

air dengan baku mutu air minum. ............................................... 55

Page 15: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran Hasil Dokumentasi ..................................................... 71 Lampiran 2 : Lampiran Kartu Konsultasi ......................................................... 78 Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian .................................................................... 80 Lampiran 4 : Data Hasil Uji Kandungan Logam Besi Di Laboraturium ......... 91

Page 16: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

xvi

Analisis Kandungan Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Galian Dan Air Mata Air Terhadap Kelayakannya Sebagai Air Minum Di Dusun Gelumpang Desa

Lenek Lauq Kecamatan Aikmel

Oleh:

Agus Afandi NIM: 151 125 153

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapakah konsentrasi kandungan logam besi (Fe) pada air sumur galian dan air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel dan Apakah layak air sumur galian dan air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel sebagai air minum. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif eksploratif dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik atau metode yang penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 5 sampel yaitu, 4 sampel untuk air sumur gali dan 1 sampel untuk air mata air di dusun gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel Lombok Timur. Penelitian dengan Spektrofotometer memeriksa kandungan logam besi pada setiap sampel. Hasil pemeriksaan yang diperoleh selanjutnya dikumpulkan, dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dibahas secara deskriptif berdasarkan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan dengan Spektrofotometer diperoleh air sumur gali A terdapat logam besi 0,113 mg/L; Air sumur Gali B terdapat logam besi 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur gali D terdapat logam besi 0,088 mg/L; dan air mata air terdapat logam besi 0,344 mg/L. Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa terdapat logam besi pada air sumur galian dan air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel. Akantetapi air sumur galian masih di bawah standar baku mutu air minum artinya masih layak untuk dikonsumsi, sedangkan air mata air berada diatas standar baku mutu air minum artinya tidak layak untuk dikonsumsi. Kata kunci : logam besi, air sumur gali, air mata air, kualitas air.

Page 17: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia hidup takkan pernah lepas dari air, air digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seperti minum, mandi, memasak dan

lain sebagainya. Begitu pentingnya air untuk kehidupan, sehingga Al-Qur’an

dengan jelas menerangkan hal ini, yaitu pada surat an-Nahl ayat 10 yaitu;

Terjemahannya: “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari

langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya

(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu

menggembalakan ternakmu.”. 2

Menurut Rukaesih Achmad, “air merupakan senyawa kimia yang

sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan mahluk hidup lainnya dan

fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak akan tergantikan oleh senyawa

lainnya”.3 Bagi manusia air berperan dalam kegiatan pertanian, industri dan

pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Pemenuhan kebutuhan rumah tangga

seperti membersihkan diri (mandi), membersihkan ruangan tempat tinggalnya,

menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktivitas-aktivitas lainnya.

Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus memenuhi

syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus

tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan.

2 Alqur’an, Surat An-Nahl ayat 10 3 Rukaesih Achmad. Kimia Lingkungan. (Yogyakarta:ANDI, 2004), h 15

1

Page 18: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

2

Pengertian air bersih menurut Permenkes RI No 416/Menkes/IX/1990

adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan dapat diminum

setelah dimasak. Pengertian air minum menurut Kepmenkes RI No

907/MENKES/SK/ VII/2002 adalah air yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan (bakteriologis,

kimiawi, radioaktif, dan fisik) dan dapat langsung diminum.4

Menurut Kusnaedi, “persyaratan kualitas air ditinjau dari segi kimia

berupa pH-nya netral, tidak mengandung bahan kimia beracun, tidak

mengandung garam atau ion-ion logam, kesadahan rendah, tidak mengandung

bahan organik”.5 Air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus

memenuhi standar baku air untuk rumah tangga.

Menurut Aripiani, “air baku adalah air yang digunakan sebagai

sumber atau bahan baku dalam penyediaan air bersih. Sumber air baku yang

dapat digunakan untuk penyediaan air bersih yaitu air hujan, air permukaan

(air sungai, air danau atau rawa), air tanah (air tanah dangkal, air tanah dalam

dan mata air)”.6 Air tanah pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi

mikrobiologis, namun kadar bahan kimia air tanah tergantung dari formasi

litosfer yang dilaluinya atau mungkin adanya pencemaran dari lingkungan

sekitar. Mineral-mineral dalam aliran air tanah dapat larut dan terbawa

sehingga mengubah kualitas air tersebut.

4 Aripiani, dalam skripsi Rika Anggraini. Kandungan Logam Air Sumur Dan Air PDAM Dengan

Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) Di Kecamatan Sumbersari. (Skripsi Universitas Jember 2012), h 1

5 Kusnaedi. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum (Jakarta:Penebar Swadaya, 2010), h 17 6 Aripiani, dalam skripsi Rika Anggraini. Kandungan Logam Air Sumur Dan Air PDAM Dengan

Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) Di Kecamatan Sumbersari. (Skripsi Universitas Jember 2012), h 2

Page 19: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

3

Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam. Adanya

perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air

bersih. Banyak penduduk yang terpaksa memamfaatkan air yang kurang bagus

kualitasnya. Tentu saja hal ini berakibat kurang baik bagi kesehatan

masyarakat. Pada jangka pendek, kualitas air yang tidak baik dapat

mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tifus atau disentri. Hal ini dapat terjadi

pada keadaan lingkungan yang kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan

tercemari kotoran, secara otomatis kuman-kuman tersebar ke sumber air yang

dipakai untuk keperluan rumah tangga. Dalam jangka panjang, air yang

berkualitas kurang baik dapat mengakibatkan penyakit kropos tulang, korosi

gigi, anemia, dan kerusakan ginjal. Hal ini terjadi karena terdapatnya logam-

logam berat yang bannyak bersifat toksik (racun) dan pengendapan pada

ginjal.

Menurut Widowati dkk, “efek toksik dari logam berat mampu

menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh,

menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen, atau karsinogen bagi

manusia maupun hewan”.7

Menurut Rahayu, “mengkonsumsi air minum secara terus menerus

dengan kandungan mangan, besi, magnesium, kalsium dan logam yang lain

dalam jumlah melebihi baku mutu air maka dimungkinkan adanya akumulasi

logam tersebut dalam tubuh”.8 Menurut Rukaesih Achmad, “besi adalah satu

7 Widowati, dkk. Efek Toksik Logam. (Yogyakarta:ANDI, 2008), h 2

8 Rahayu, dalam skripsi Rika Anggraini. Kandungan Logam Air Sumur Dan Air PDAM Dengan Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) Di Kecamatan Sumbersari. (Skripsi Universitas Jember 2012), h 2

Page 20: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

4

dari lebih unsur-unsur penting dalam air permukaan dan air tanah. Perairan

yang mengandung besi sangat tidak diinginkan untuk keperluan rumah tangga,

karena dapat menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin dan alat-alat

lainya serta menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum pada

konsentrasi di atas kurang lebih 0,3 mg/L”.9

Di desa terpencil, banyak penduduk yang masih bergantung pada air

sumur gali dan air mata air. Bahkan diantara mereka juga menggunakan air

yang tidak berkualiats. Hal ini terpaksa mereka lakukan karena keterbatasan

pengetahuan dan sarana penunjang penyediaan air bersih.

Sesuai dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Rika

Anggraini, tentang Kandungan Logam Air Sumur Dan Air PDAM Dengan

Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum dengan Elektrolizer Air Di

Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pemeriksaan dengan elektrolizer air diperoleh endapan

berwarna coklat pada air PDAM dan hijau pada air sumur. Warna coklat pada

air PDAM ini menunjukkan adanya kandungan besi oksida sedangkan warna

hijau pada air sumur menunjukkan adanya kandungan cuprum dan chlorin.

Dengan demikian penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat logam

yang terlarut pada air sumur dan air PDAM Jember Kecamatan Sumbersari.

Srikandi Fajarini tentang Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar

Gebang Bekasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas air tanah

9 Achmad Rukaesih. Kimia Lingkungan, (Yogyakarta:ANDI, 2004), h 50

Page 21: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

5

secara fisik terdiri dari : parameter warna, bau, rasa, TDS, dan kekeruhan tidak

memenuhi syarat baku muru air. Sedangkan kualitas air secara kimia

ditemukan: pH, logam besi, nitrat dan klorida tidak memenuhi syarat baku

mutu air.10 Penelitian yang dilakukan oleh Srikandi Fajarini membahas

tentang Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

berdasarkan parameter fisik dan kimia. Sedangkan peneliti ini sendiri akan

membahas tentang analisis kandungan logam besi (fe) pada air sumur galian

dan air mata air terhadap kelayakan air minum di dusun gelumpang desa lenek

lauq kecamatan aikmel.

Air sumur gali dan air mata air tergolong kedalam air tanah. Pada

dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui proses infiltrasi

secara langsung maupun tidak langsung dari air sungai, danau, rawa, dan

genangan air lainnya. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan

mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat didalam tanah dan

melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi

reaksi kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun, digantikan

oleh karbondioksida yang berasal dari proses biologis, yaitu dekomposisi

bahan organik yang terlarut dalam air tanah.

Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan pada tanggal 28

Agustus 2016, sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya

setiap hari oleh masyarakat Dusun Gelumpang Desa Lenek-Lauq Kecamatan

10Srikandi Fajarini. Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi”(Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h 64

Page 22: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

6

Aikmel Kabupaten Lombok Timur adalah air sumur gali dan air mata air.

Sumber air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, seperti mandi,

mencuci, memasak, membersihkan lingkunga, minum dan lain sebagainya.

Akan tetapi dari hasil pengamatan peneliti mengenai sumber air yang

digunakan oleh masyarakat tersebut yaitu air sumur gali dan air mata air

peneliti menemukan sebagian air sumur gali masyarakat ada yang berwarna

kekuningan, keruh dan apabila dibiarkan beberapa hari terdapat endapan. Pada

air mata air peneliti menemukan endapan warna kuning yang terdapat pada

tampungan air mata air tersebut. Dari pengamatan tersebut peneliti berasumsi

adanya kandungan logam besi (Fe) pada air sumur gali dan air mata air

masyarakat Dusun Gelumpang Desa Lenek-Lauq Kecamatan Aikmel

Kabupaten Lombok Timur.11

Sesuai dengan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian

mengenai “Analisis Kandungan Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Galian

Dan Air Mata Air Terhadap Kelayakannya Sebagai Air Minum” dengan

demikian penelitian ini dapat membantu dalam penyedian data yang

diperlukan dalam rangka pengambilan kebijakan dalam pengelolaan air bersih

dan pengendalian logam, khususnya logam besi (Fe).

B. Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

11 Obsevasi, Tanggal 28 Agustus 2016

Page 23: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

7

a) Berapakah konsentrasi kandungan logam besi (Fe) pada air sumur

galian dan air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq

Kecamatan Aikmel?

b) Bagaimanakah kelayakan air sumur galian dan air mata air di Dusun

Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel sebagai air minum?

2. Batasan Masalah

Berdasarkan objek yang akan diteliti, adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a) Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah air sumur

galian dan air mata air yang ada di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq

Kecamatan Aikmel, kemudian akan diuji di Balai Laboraturium

Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok Mataram.

b) Kadar logam yang akan diuji adalah logam besi (Fe).

c) Sampel air yang akan diambil setiap sampelnya yaitu 300 mL.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui konsentrasi kandungan logam besi (Fe) pada air

sumur galian dan air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek

Lauq Kecamatan Aikmel.

b) Untuk mengetahui kelayakan air sumur galian dan air mata air di

Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel sebagai air

minum.

Page 24: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

8

2. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan, nantinya

diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis baik bagi

masyarakat dan bagi peneliti sendiri. Adapun manfaat penelitian yang

dimaksud, antara lain:

a. Manfaat Teoritis

Secara teori manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini, antara lain:

1) Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai kandungan logam pada air sumur galian dan air mata air,

khususnya pada semua Mahasiswa jurusan IPA Biologi IAIN

Mataram, dan bagi mahasiswa jurusan lain pula.

2) Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi refrensi bagi peneliti

berikutnya.

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

1) Informasi yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi masyarakat dalam memilih air yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

2) Dengan data hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan

dan pengalaman baru bagi peneliti untuk dijadikan sebagai studi

banding pada penelitian berikutnya.

Page 25: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

9

3) Dengan data hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat

merangsang penelitian yang lain untuk mengangkat masalah yang

berkaitan dengan penelitian ini.

D. Penegasan Istilah

Adapun makna dari masing-masing istilah pada judul ini sebagai berikut:

1. Logam Besi (Fe) yaitu satu logam yang sangat melimpah pada kerak

bumi.12 Besi adalah elemen yang banyak di batuan dan merupakan salah

satu elemen kimia yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi,

pada semua lapisan geologi dan semua badan air.13 Logam yang dimaksud

disini adalah logam besi yang ada di air sumur gali dan air mata air

tersebut.

2. Air sumur gali adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30

meter.14 Sumur gali menurut Departemen Kesehatan RI (1997: 20) adalah

salah satu sarana penyediaan air bersih dengan cara menggali tanah sampai

mendapatkan lapisan air dengan kedalaman tertentu yang terdiri: Bibir

sumur, dinding sumur, lantai sumur, saluran air limbah dan dilengkapi

dengan kerekan timba dengan gulungannya atau pompa.15 Air sumur yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah air sumur yang diambil langsung

12 Lud Waluyo. Mikrobiologi Lingkungan. (Malang:UMM PRESS. 2013), h 113 13Benny Saputra. Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Secara Pneumatic System.

http://journal.unissula.ac.id/jps/article/download/48/40. Diakses Minggu, 8 oktober 2016 : 14.28 WIB.

14 Lud Waluyo. Mikrobiologi Lingkungan. h 102 15Rafikhul Rizza, Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur

Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair batik (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 17

Page 26: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

10

dari sumur penduduk dan merupakan sumber air minum dalam keperluan

sehari-hari.

3. Air mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

tanah.16 Mata air (spring) adalah pemusatan keluarnya air tanah yang

muncul di permukaan tanah sebagai arus dari aliran air tanah.17 Air mta air

yang di maksud adalah air yang berasal dari sumber air, maka di ujikan

oleh peneliti sendiri yang ada di dusun gelumpang desa lenek lauk.

4. Standar kadar logam besi (Fe) terhadap kelayakan sebagai air minum

dalam penelitian ini adalah berdasarkan nilai logam besi (Fe) baku mutu

air minum yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010, Drinking

Water Standards And Health Advisories Environmental Protection Agency

(EPA) 2012 dan Setandards Department Of Environmental Protection

2016 yaitu 0,3 mg/L.

16 Lud Waluyo. Mikrobiologi Lingkungan. h 102 17 Muhammad Shadiqul Iman, Laporan Proses Terbentuknya Mata Air, (Skripsi, 2009), h 6

Page 27: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Kualitas Air

Pengertian air bersih menurut Permenkes RI No 416/Menkes/IX/1990

adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan dapat diminum

setelah dimasak. Pengertian air minum menurut Kepmenkes RI No

907/MENKES/SK/ VII/2002 adalah air yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan (bakteriologis,

kimiawi, radioaktif, dan fisik) dan dapat langsung diminum.18

Persyaratan kesehatan untuk air bersih dan air minum meliputi

persyaratan Mikrobiologis, Kimiawi, Radioaktif dan Fisik.

1. Persyaratan Fisik

Kriteria fisik ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan, warna, bau

maupun rasa.19

a) Suhu

Suhu air yang normal seabaiknya sejuk atau tidak panas (suhu

udara ± 30C), terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada

pada saluran atau pipa yang dapat membahayakan kesehatan.

b) Warna

Air minum sebainya tidak berwarna untuk alasan estesis dan untuk

mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme

18 Aripiani, dalam skripsi Rika Anggraini. Kandungan Logam Air Sumur Dan Air PDAM Dengan

Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) Di Kecamatan Sumbersari. (Skripsi Universitas Jember 2012), h 1

19 Lud Waluyo. Mikrobiologi Lingkungan. (Malang: UMM PRESS, 2013), h 120

Page 28: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

12

yang berwarna. Secara ilmiah air rawa berwarna kuning muda karena

adanya tanin, asam humat dan lain-lain.

c) Bau

Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak diterima oleh

masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Bau anyir

karena tumbuhnya alga.

d) Rasa

Air minum biasanya tidak memberi rasa atau tawar. Air yang tidak

tawar dapat menunjukkan khadiran zat yang dapat membahayakan

kesehatan, misalnya rasa pahit, asin dan sebagainya.

e) Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan masih terdapatnya bannyak zat padat

yang tersuspensi, baik yang zat anorganik maupun zat organik. Zat

anorganik, biasanya merupakan lapukan batuan atau logam, sedang zat

organik banyak berasal dari buangan industri dapat menjadi makanan

bakteri dan perkembangbiakan bakteri dapat menambah kekeruhan air.

Alga yang berkembangbiak karena adanya zat hara N, P, K juga dapat

menambah keruhnya air. Air yang keruh akan memberi perlindungan

pada kuman.

f) Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)

Jumlah zat padat terlarut dapat memberi rasa yang tidak enak pada

lidah, rasa mual yang disebabkan oleh natrium sulfat, magnesium sulfat

dan dapat menimbulkan Cardiac Disease Toxemia pada wanita hamil.

Page 29: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

13

Tabel 2.1 Persaratan Kualitas Air Secara Fisik (PERMENKES

NO. 907/MENKES/SK/VII/2002)20

Fisik Maksimum Yang

Diproleh

au u dan berasa

e ± 30 C

2. Persyaratan Mikrobiologis

Persaratan Mikrobiologis yang harus di penuhi oleh air adalah:

1) Tidak mengandung bakteri pathogen, misalnya bakteri golongan Coli,

Salmonella typhi, Vibrio chlotera. Kuman-kuman ini mudah tersebar

melalui air (transmitted by water).

2) Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti Actinomycetes,

Phytoplankton Coliform, Dadocera.21

3. Persyaratan Radioaktif

Apapun bentuk radioaktivitas efeknya sama, yakni menimbulkan

kerusakan pada sel terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian, perubahan

komposisi genetik dan lain-lain. Kematian sel dapat diganti kembali apabila

sel beregenerasi dan sel tidak mati seluruhnya. Perubahan genetis dapat

menimbulkan penyakit seperti kanker dan mutasi.22

20 Rinawan Abadi. Air Bersih Kekayaan Tidak Ternilai. (Klaten:Intan Pariwara, 2011), h 32 21 Kusnaedi, Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. (Jakarta:Penebar Swadaya, 2010), h 18 22 Lud Waluyo. Mikrobiologi Lingkungan. (Malang. UMM PRESS, 2013), h 119

Page 30: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

14

4. Persyaratan Kimia

Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persaratan kimia sebagai

berikut:23

1) pH netral

Derajat keasaman air minum harus netral tidak boleh bersifat

asam maupun basa. Air yang mempunyai pH rendah akan terasa asam.

Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut. Skala pH di ukur

dengan pH meter atau lakmus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH

di bawah 7, berarti air bersifat asam. Bila di atas 7 berarti bersifat basa

(rasanya pahit).

2) Tidak mengandung bahan kimia beracun

Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun

seperti sianida sulfida dan fenolik.

3) Tidak mengandung garam atau ion-ion logam

Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion

logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Md, D dan Cr.

4) Kesadahan Rendah

Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang

terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg.

23 Kusnaedi. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. (Jakarta:Penebar Swadaya, 2010), h. 11-17

Page 31: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

15

5) Tidak mengandung bahan organik

Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat

yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan organik itu seperti NH4,

H2S, SO42-, dan NO3.

Tabel 2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.24

No Jenis Parameter Bantuan Kadar Maksimum Yang Diperoleh

1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan

a. Parameter Mikrobiologi 1) E. Coli

2) Total Bakteri Koliform

Jumlah per

100 ml sampel

Jumlah per 100

24 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

persyaratan kualitas air minum.

Page 32: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

16

ml sampel

b. Kimia an-organik 1) Arsen 2) Fluoride 3) Total kromium 4) Cadmium 5) Nitrit (sebagai NO2-) 6) Nitrit (sebagai NO3-) 7) Sianida 8) Selenium

mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L

0,01 1,5 0,05 0,003 3 50 0,07 0,01

2 Parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan

a. Parameter Fisik 1) Bau 2) Warna 3) Total Zat Padat

Terlarut (TDS) 4) Kekeruhan 5) Rasa 6) Suhu

TCU mg/L NTU OC

Tidak berbau 15 500 5 Tidak berasa Suhu udara ± 3

b. Parameter Kimia 1) Aluminium 2) Besi 3) Kesadahan 4) Khlorida 5) Mangan 6) pH 7) Seng

mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L

0,2 0,3 500 250 0,4 6,5-8,5 3

Page 33: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

17

8) Sulfat 9) Tembaga 10) Ammonia

mg/L mg/L mg/L

250 2 1,5

Tabel 2.3 Drinking Water Standards and Health Advisories 2012, Secondary Drinking Water Regulations

Chemicals

CAS

StatuSDWR

Aluminium 7429-90-5 F 0,05 to 0,5

Chloride 7647-14-5 F 250 mg/L

Color NA F 15 color units

Copper 7440-50-8 F 1.0 mg/L

Corrosivity NA F Non-corrosive

Fluoride 7681-49-4 F 2.0 mg/L

Foaming agents NA F 0.5 mg/L

Iron 7439-89-5 F 0.3 mg/L

Manganese 7439-96-5 F 0.05 mg/L

Odor NA F 3 thereshold odor

numbers

Ph NA F 6.5-8.5

Silver 7474-22-4 F 0.1 mg/L

Sulfate 7757-82-6 F 250 mg/L

Total dissolved solid

(TDS) NA F 500 mg/L

Zinc 7440-66-6 F 5 mg/L

Page 34: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

18

Tabel 2.4 Defartment Of Environmental Protection, Secondary Maximum Contaminat Levels 2016

Chemicals/Parameter STATUS SMCL (mg/L) Aluminium F 0.05 to 0.2 Chloride F 250 Color F 15 Color Units Copper F 1.0 Corrosivity F Non-corrosive Fluoride F 2.0 Foaming agents F 0.5 Iron F 0,3 Manganese F 0.05 Methyl tertiary butyl ether F 0.020-0,040 Odor F 3 threshold odor

numbers pH F 6.5 – 8.5 Silver F 0.10 Sulfate F 250 Total dissolved solid

(TDS) F 500

Zinc F 5

B. Tinjauan Logam Besi

1. Pengertian Logam Besi

Besi atau ferrum (Fe) adalah metal berwarna keperakan, liat dan

dapat dibentuk.25 Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat ditemukan

hampir di setiap tempat di bumi pada semua lapisan-lapisan geologis,

namun besi juga merupakan salah satu logam berat yang berbahaya apabila

kadarnya melebihi ambang batas.26 Besi adalah salah satu elemen kimiawi

25 Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press,

2014), h 140 26 Juli Soemirat Selamet. Dalam skripsi, Srikandi Fajarini. Analisis Kualitas Air Tanah

Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhit (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, (UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta: 2014), h 18

Page 35: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

19

yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan

geologis dan semua badan air. Pada umumnya, besi yang ada di dalam air

dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+(fero) atau Fe3+ (feri); tersuspensi sebagai

butir koloidal (diameter <1 μm) atau lebih besar, seperti Fe2O3, FeO,

Fe(OH)2, Fe(OH)3 dan sebagainya; tergabung dengan zat organik atau zat

padat yang inorganik (seperti tanah liat). Pada air permukaan jarang ditemui

kadar Fe lebih besar dari 1 mg/L, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat

jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat

menodai kain dan perkakas dapur.27

Besi dapat larut pada pH rendah. Kadar besi dalam air tidak boleh

melebihi 1,0 mg/L, karena dapat menimbulkan rasa, bau dan dapat

menyebabkan air yang berwarna kekuningan, menimbulkan noda pada

pakaian dan tempat biaknya bakteri Creonothrinx yaitu bakteri besi.28 Besi

(Fe) berada dalam tanah dan batuan sebagai ferioksida (Fe2O3) dan

ferihidroksida (Fe(OH)3). Dalam air, besi berbentuk ferobikarbonat

(Fe(HCO3)2), ferohidroksida (Fe(OH)2), ferosulfat (FeSO4) dan besi organik

kompleks. Air tanah mengandung besi terlarut berbentuk ferro (Fe2+). Jika

air tanah dipompakan keluar dan kontak dengan udara (oksigen) maka besi

(Fe2+) akan teroksidasi menjadi ferihidroksida (Fe(OH)3). Ferihidroksida

dapat mengendap dan berwarna kuning kecoklatan. Hal ini dapat menodai

peralatan porselen dan cucian. Bakteri besi (Crenothrix dan Gallionella)

27 Jurnal Laila Febrina dan Astrid Ayuna. Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn)

dalam AirTanah Menggunakan Saringan Keramik, (Universitas Sahid Jakarta 2014), h 37 28Juli Soemirat Selamet. Dalam Skripsi, Srikandi Fajarini. Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat

Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhit (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, (UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta: 2014), h 18

Page 36: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

20

memanfaatkan besi fero (Fe2+) sebagai sumber energi untuk

pertumbuhannya dan mengendapkan ferrihidroksida. Pertumbuhan bakteri

besi yang terlalu cepat (karena adanya besi ferro) menyebabkan diameter

pipa berkurang dan lama kelamaan pipa akan tersumbat.29

2. Sifat Fisis dan Kimia Besi (Fe)

Besi atau ferrum (Fe) adalah salah satu logam yang paling banyak

dijumpai di kerak bumi, metal berwarna putih keperakan, liat dan dapat

dibentuk. Di alam didapat sebagai hematite.30 Besi merupakan logam

multiguna sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran QS. Al-Hadid (57) : 25

“Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang

hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan

besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan

rasul – rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. (QS. Al-Hadid ayat 25)”31

Secara kimia besi merupakan logam yang cukup aktif, hal ini karena

besi dapat bersenyawa dengan unsur-unsur lain. Salah satu kegunaan besi

adalah sebagai campuran untuk membuat paduan logam, misalnya untuk

membuat baja, besi tempa, besi tuang dan lain-lain yang banyak digunakan

29 Jurnal Laila Febrina dan Astrid Ayuna Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn)

dalam AirTanah Menggunakan Saringan Keramik, (Universitas Sahid Jakarta 2014) h 37 30 Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press,

2014), h 140 31 Al-Qur’an . Surah Al-Hadid ayat 25

Page 37: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

21

sebagai bahan bangunan, peralatan-peralatan logam, rangka kenderaan dan

lainnya.32

3. Kekurangan dan kelebihan zat besi bagi manusia

Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan hemoglobin.33

Perkiraan minimum kebutuhan harian akan besi tergantung pada usia, jenis

kelamin, status fisik serta metabolisme besi dan kebutuhan berkisar 10-50

mg/hari.34

Sekalipun besi diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat

merusak dinding usus. Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya

dinding usus ini. Debu juga dapat diakumulasi di dalam alveoli, dan

menyebabkan Pneumoconiosis (penyakit paru-paru).35

4. Besi Dalam Air

Sifat kimia perairan dari besi adalah sifat redoks, pembentukan

kompleks dan metabolisme oleh mikroorganisme. Besi dengan bilangan

oksidasi rendah, yaitu Fe (II) umum ditemukan dalam air tanah

dibandingkan Fe (III) karena air tanah tidak berhubungan dengan oksigen

dari atmosfer, konsumsi oksigen bahan organik dalam media

mikroorganisme sehingga menghasilkan keadaan reduksi dalam air tanah.

32 Sunardi, Dalam Skripsi Suci Apriani, Analisa Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Dan Kromium

(Cr) Pada Sumur Artesis Dan Sumur Penduduk (Cincin) Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa) Di Kelurahan Rejo Sari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. (UIN Sultan Syarif Kasim Riau 2011), h 21

33 Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2014), h 140

34 Direktorat Penyehatan Air. 1996. Dalam Skripsi Suci Apriani Analisa Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Dan Kromium (Cr) Pada Sumur Artesis Dan Sumur Penduduk (Cincin) Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa) Di Kelurahan Rejo Sari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. (UIN Sultan Syarif Kasim Riau 2011), h 21

35 Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2014), h 140

Page 38: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

22

Air tanah yang mengandung besi (II) mempunyai sifat unik. Dalam kondisi

tidak ada oksigen air tanah yang mengandung besi (II) jernih, begitu

mengalami oksidasi oleh oksigen yang berasal dari atmosfer ion ferro akan

berubah menjadi ion ferri dengan reaksi sebagai berikut : 4Fe2+ + O2 +

10H2O 4Fe(OH)3 8H+ dan air menjadi keruh. Pada pembentukan besi (III)

oksidasi terhidrat yang tidak larut menyebabkan air berubah menjadi abu-

abu.36

C. Tinjauan Air Sumur Gali

1. Pengertian Air Sumur Gali

Air merupakan senyawa kimia yang terdiri atom H dan O. Sebuah

molekul air terdiri satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom

H. Molekul air yang satu dengan molekul-molekul air lainnya bergabung

dengan satu ikatan hydrogen antara atom H dengan atom O dari molekul

air yang lain. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan air

mempunyai sifat-sifat yang khas. Salah satunya yaitu, air merupakan

pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan, sehingga air merupakan

media transport utama bagi zat-zat makanan dan produk buangan/sampah

yang dihasilkan proses kehidupan. Oleh karena itu air yang ada di bumi

tidak pernah terdapat dalam keadaan murni, tetapi selalu ada senyawa atau

mineral/unsur lain yang terdapat di dalamnya. Kapasitas kalor (C) air

cukup tinggi yaitu 1 kal/g K-1, oleh karena itu kalor yang diperlukan untuk

merubah suhu dari sejumlah massa air cukup tinggi pula sehingga

36 Rukaesih Ahmad. Kimia Lingkunga. (Yogyakarta : Andi, 2004), h 50-51

Page 39: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

23

menstabilkan suhu air pada seluruh wilayah geografis. Ini merupakan sifat

alamiah yang dapat mencegah perubahan suhu secara tiba-tiba dalam

badan air dan akan melindungi kehidupan akuatik dari adanya kejutan

perubahan suhu.37

Sumur gali menurut Departemen Kesehatan RI 1997 adalah salah

satu sarana penyediaan air bersih dengan cara menggali tanah sampai

mendapatkan lapisan air dengan kedalaman tertentu yang terdiri dari bibir

sumur, dinding sumur, lantai sumur, saluran air limbah dan dilengkapi

dengan kerekan timba dengan gulungannya atau pompa.38 Sumur gali yang

dipakai dikalangan masyarakat sebagian besar berupa sumur gali terbuka.

Ditinjau dari segi kesehatan sumur gali ini memang kurang baik bila cara-

cara pembuatannya tidak pernah diperhatikan karena mempunyai

kemampuan besar akan tercemar oleh mikroba ataupun zat kimia dari

lingkungan sekitarnya.

Sumur gali merupakan salah satu sumber air. Keberadaan sumber

air ini harus dilindungi dari aktivitas manusia ataupun hal lain yang dapat

mencemari air. Sumber air ini harus memiliki tempat (lokasi) dan

konstruksi yang terlindungi dari drainase permukaan dan banjir. Bila

sarana air bersih ini dibuat dengan memenuhi persyaratan kesehatan, maka

37 Rukaesih Ahmad. Kimia Lingkunga. (Yogyakarta : Andi. 2004), h 18-19

38 Departemen Kesehatan RI 1997. Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 17

Page 40: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

24

diharapkan pencemaran dapat dikurangi, sehingga kualitas air yang

diperoleh menjadi lebih baik.39

2. Jenis-jenis Sumur

Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sumur

dangkal dan sumur dalam. yaitu:40

a) Sumur Dangkal (shallow well)

Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari

resapan air hujan, terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal

ini dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan

kelemahan utama pada mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh

air limbah yang berasal dari kegitan mandi, cuci, dan kakus. Tingkat

kedalaman sumur dangkal ini biasanya berkisar antara 5 s/d 15 meter

dari permukaan tanah.

b) Sumur Dalam (Deep Well)

Sumber air sumur dalam berasal dari proses purifikasi alami air

hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini

menyebabkan sumber airnya tidak terkontaminasi serta secara umum

telah memenuhi persyaratan sanitasi. Air dari sumur dalam ini berasal

dari lapisan air kedua di dalam tanah, dengan kedalaman di atas 15

meter dari permukaan tanah.

39 Waluyo, 2009. Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali

Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 18

40 Hanif Fahrurroja, dalam skripsi Dewi Apriani. Analisis Kandungan Escherichia Coli Dalam Air Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Bantaran Sungai Di Dusun Bilatepung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat (2013).

Page 41: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

25

Berikut merupakan perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam

secara umum :41

Table 2.4 Perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam

gkal Sumur dalam

ukaan

kteriologi i rkontaminasi

musim kemarau ng tahun

3. Tipe Sumur Gali

Menurut Joko (2010) Tipe sumur gali ada dua macam, yaitu: 42

Tipe I: Dipilih apabila keadaan tanah tidak menunjukkan gejala mudah

retak atau runtuh. Dinding atas dibuat dari pasangan

bata/batako/batu belah dengan tinggi 80 cm dari permukaan

lantai, dinding bawah dari bahan yang sama atau pipa beton

sedalam minimal 300 cm dari permukaan lantai.

Tipe II: dipilih apabila keadaan tanah menunjuukkan gejala mudah retak

dan runtuh, dinding atas terbuat dari pasangan bata/batako/batu

belah setinggi 80 cm dari permukaan lantai. Dinding bawah

sampai kedalaman sumur dari pipa beton minimal sedalam 300

cm dari permukaan lantai dari pipa beton kedap air dan sisanya

dari pipa beton berlubang.

41 http://helpingpeopleideas.com/publichealth. diakses tanggal 15 Septermber 2016

42 Joko, 2010. Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 18

Page 42: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

26

4. Persyaratan Sumur Sehat

Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak

dipergunakan masyarakat, karena ± 45% masyarakat mempergunakan

jenis sarana air bersih ini. Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah

memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor.

Sumur sehat harus terhindar dari pencemaran salah satu faktor yang harus

diperhatikan adalah jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air

limbah (cesspool, seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya.

Jarak tersebut tergantung pada keadaan serta kemiringan tanah.43

Totok Sutrisno (2010), hal-hal yang perlu diketahui dalam

pembuatan sumur dangkal ini adalah: 44

a) Sumur harus di beri tembok rapat air 3 meter dari muka tanah, agar

pengotoran oleh air permukaan dapat dihindarkan.

b) Sekeliling harus diberi lantai rapat air selebar 1-1,5 meter untuk

mencegah terjadinya pengotoran dari luar.

c) Pada lantai (sekelilingnya) harus diberi saluran pembuangan air kotor,

agar air kotor dapat tersalurkan dan tidak akan mengotori sumur ini.

d) Pengambilan air sebaiknya dengan pipa kemudian air dipompa ke luar.

e) Pada bibir sumur, hendaknya diberi tembok pengaman setinggi 1 meter.

Menurut Joko (2010), Pemeliharaan sumur gali dapat dilakukan

dengan cara:45

43 http://helpingpeopleideas.com/publichealth. diakses tanggal 15 September 2016

44 Totok Sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih. (Jakarta:Rineka Cipta,1991), h 17

Page 43: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

27

a) Pemeliharaan Harian dan Mingguan

1) Lantai sumur sebaiknya rutin dibersihkan, dengan cara menggosok

lantai sumur sehingga tidak menjadi licin dan kotor

2) Pantau dinding sumur dan lantai sumur terhadap keretakan untuk

mendapatkan perbaikan.

3) Lakukan pelumasan pada katrol untuk pengambilan air

menggunakan timba.

4) Bersihkan saluran buangan dari kotoran serta pantau terhadap

keretakan untuk mendapatkan perbaikan.

b) Pemeliharaan Bulanan

1) Bersihkan dinding sumur dilakukan 2-6 bulan sekali.

2) Lakukan pengurasan.

3) Perhatikan gas dalam sumur dengan indikasi menggunakan lampu

sentir atau lilin yang dimasukkan kedalam sumur.

4) Lakukan pembersihan dengan menggunakan alat bantu pernafasan

jika lampu sentir atau lilin mati.

5) Cek tiang sumur dan cek kerusakan.

c) Pemeliharaan Tahunan

1) Cek katrol terhadap kerusakan.

2) Pantau tali terhadap kerusakan.

3) Pantau ember terhadap kerusakan.

4) Pantau dinding, lantai, saluran buangan terhadap kerusakan.

45 Joko, 2010 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 18

Page 44: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

28

Tingkat kedalaman sumur dangkal biasanya berkisar 5-15

meter dari permukaan tanahterutama pada daerah dataran rendah.

Sedangkan tingkat kedalaman sumur dalam di atas 15 meter dari

permukaan tanah. Air sumur gali merupakan alternative jika air

PAM belum ada atau bertujuan menghemat penggunaan air PAM.46

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sumber Daya

Air Nomor 42 Tahun 2008 yaitu air adalah semua air yang terdapat

pada, di atas, ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam

pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang

berada di darat.47

5. Pencemaran Air Sumur Gali

Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan

normal, bukan dari kemurniannya.48 Menurut Peraturan Pemerintah RI

nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian

pencemaran air bahwa pencemaran air adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun ke tingkat tertentu

46 Hanif Fahrurroja. Dalam skripsi Dewi Apriani. Analisis Kandungan Escherichia Coli Dalam Air

Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Bantaran Sungai Di Dusun Bilatepung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat (Skripsi IAIN Mataram 2014)

47 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air dalam skripsi Dewi Apriani.. Analisis Kandungan Escherichia Coli Dalam Air Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Bantaran Sungai Di Dusun Bilatepung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. (Skripsi IAIN Mataram 2014)

48 Kristanto, 2002 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 21

Page 45: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

29

yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya.49

Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar,

baik lokal maupun regional. Sumber pencemar tersebut sangat berperan

dalam terjadinya kontaminasi air tanah sampai mencapai 40% dari sumber

air tanah.50

Faktor yang mempengaruhi pencemaran air sumur gali adalah:

a) Kondisi geografis

Kondisi geografis suatu daerah sangat menentukan kualitas air

sumur gali. Di daerah yang jauh dari laut, permukaan air tanahnya

dalam, kualitas air sumur galinya umumnya baik bila dibandingkan

dengan daerah pantai yang permukaan air tanahnya dangkal. Demikian

juga keadaan permukaan air tanah akan menentukan arah aliran air

tanah sehingga mempengaruhi penyebaran pencemaran.51

b) Hidrogeologi

Dampak negatif pemanfaatan air tanah secara berlebihan dapat

dibedakan menjadi dampak yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Dampak pertama yang mulai dirasakan dengan ditemuinya kasus-kasus

pencemaran air sumur-sumur penduduk terutama yang berdekatan

49 Mulia, 2005. Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali

Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 21

50 Darmono, Lingkungan Hidup Dan Pencemaran Hubunganya Dengan Toksikologi Senyawa Logam. (Jakarta: Universitas Indonesia press, 2010), h 52

51 Kusnoputranto, 1985 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 21

Page 46: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

30

dengan aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah. Hal ini

dikarenakan terjadinya intrusi air limbah dari sungai ke dalam sumur-

sumur penduduk. Pergerakan air tanah pada hakikatnya terdiri atas

pergerakan horizontal air tanah baik itu infiltrasi air hujan, sungai,

danau, dan rawa ke lapisan akifer dan keluarnya air tanah melalui mata

air (sumur), pancaran air tanah, serta aliran air tanah memasuki sungai

dan tempat tempat lain yang merupakan tempat keluarnya air tanah.52

Menurut Kusnoputranto (1985) hidrogeologi meliputi porositas

dan permeabilitas tanah, dimana pada jenis tanah alluvium (dataran

sungai, pantai dan rawa-rawa) porositasnya sangat baik, karena terdiri

dari lapisan pasir dan pasir kerikil. Akan tetapi pada lapisan ini kurang

mampu menyaring atau menahan air sehingga air mudah menyebar.53

c) Topografi Tanah

Topografi tanah merupakan kondisi permukaan tanah serta

seberapa besar kemiringannya sehingga mempengaruhi besar

pengaliran. Perbedaan kemiringan antara dua atau beberapa titik/lokasi

pada permukaan tanah dapat menyebabkan gerakan air permukaan

tanah. Air bergerak dari tempat dengan potensi kelembaban tinggi ke

tempat dengan kelembaban yang lebih rendah, selanjutnya air akan

52 Asdak, 2004 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali

Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 22

53 Kusnoputranto 1985 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 22

Page 47: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

31

bergerak mengikuti lapisan (lempengan) formasi geologi sesuai dengan

arah kemiringan ataupun lapisan formasi geologi tersebut.54

d) Musim

Sumur gali pada umumnya dibuat untuk mengambil air tanah

bebas sehingga sangat dipengaruhi oleh musim. Di beberapa tempat,

musim sangat berpengaruh pada kualitas air sumur, misalnya pada

musim kemarau air sumur menjadi keruh.55

e) Kondisi Fisik Sumur Gali

1) Lokasi

Lokasi penempataan biasanya berhubungan dengan jarak

sumur gali dengan sumber pencemar. Agar sumur terhindar dari

pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan

jamban, lubang galian untuk air limbah, kandang ternak, dan

sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak sumur minimal 10 meter

dari sumber pencemar. Suatu air sungai yang tercemar air limbah,

akibatnya adanya infiltrasi pada dasar sungai maka limbah itu akan

mengalir ke dalam tanah dan mencemari daerah-daerah di dalam

tanah itu.56 Begitu juga dengan sumur gali, semakin dekat jarak

sumur gali terhadap sumber pencemar maka semakin besar

54 Asdak, Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan

Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 22

55 Yuwono dalam Ariyanti, 2006 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 23

56 Kodoatie, 1996 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 23

Page 48: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

32

kemungkinan terjadinya pencemaran. Sumur gali menyediakan air

yang berasal dari air tanah yang relatif dekat pada tanah permukaan,

sehingga mudah terkena kontaminasi melalui perembesan dari

sumber pencemar, bila di sekeliling sumur terdapat sumber

pencemaran air tanah, hendaknya sumur ini sedikitnya berjarak 10-

15 meter dari sumber pencemar.57

Pencemaran yang diakibatkan kandungan bahan kimia dapat

mencapai jarak 95 meter. Dengan demikian sumber air yang ada di

masyarakat sebaiknya harus berjarak lebih dari 95 meter dari tempat

pembuangan bahan kimia.58

2) Lantai Sumur

Lantai sumur harus kedap air minimal 1 meter dari sumur,

dengan kondisi tidak retak/bocor, mudah dibersihkan, dan tidak

tergenang air. Dibuat agak miring dan ditinggikan 20 cm di atas

permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat. Lantai sekurang-

kurangnya dibuat luasnya dengan jarak 1 m dari dinding sumur dan

ditinggikan 20 cm diatas permukaan tanah dan dibuat miring keluar

agar air buangan mengalir keluar.59

57 Kusnoputranto, 1985. Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur

Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 23

58 Sugiharto, 1987 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 24

59 Machfoedz, 2008 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 24

Page 49: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

33

3) Dinding Sumur

Dinding sumur memiliki kedalaman minimal 3 meter dari

lantai dan dinding sumur gali harus terbuat dari tembok yang kedap

air (semen). Pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding

sumur harus dibuat dari tembok yang tidak tembus air agar

perembesan air permukaan yang telah tercemar tidak terjadi.

Kedalaman 3 meter diambil karena bakteri pada umumnya tidak

dapat hidup lagi pada kedalaman tersebut. Selanjutnya, pada

kedalaman 1,5 meter dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu

bata tanpa semen sebagai bidang perembesan dan penguat dinding

sumur. Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang

disemen. Akan tetapi yang paling bagus adalah pipa beton. Pipa

beton untuk sumur gali bertujuan untuk menahan longsornya tanah

dan mencegah pengotoran air sumur dari perembesan permukaan

tanah. Dindingdalam yang melapisi sumur sebaiknya di buat sampai

dengan 3 meter atau 5 meter.60

4) Bibir sumur gali

Tinggi bibir sumur 80 cm dari lantai yang dibuat dari bahan

kuat dan kedap air. Tinggi bibir sumur ini digunakan untuk

melindungi sumur dari pencemar sekitar sumur dan menjaga

keamanan saat pengambilan.

60 Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur

Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 25

Page 50: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

34

Menurut Machfoedz (2009) di atas tanah dibuat tembok yang

kedap air setinggi minimal 80 cm untuk aspek keselamatan serta

untuk mencegah pengotoran dari air permukaan apabila daerah

tersebut adalah daerah banjir. Dinding parapet merupakan dinding

yang membatasi mulut sumur dan harus dibuat setinggi 70-75 cm

dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan

dinding sumur.61

f) Pencemaran Terhadap Badan Air

1. Sumber pencemar badan air

Air merupakan subtrat yang paling parah akibat pencemaran.

Berbagai jenis pencemaran baik berasal dari:

a. Sumber domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan,

dan sebagainya.

b. Sumber non-domestik (pabrik, industri pertanian, peternakan, serta

sumber-sumber lainnya).

Banyak memasuki badan air secara langsung ataupun tidak

langsung pencemaran tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas air,

baik untuk keperluan air minum, air industri ataupun keperluan lainya.

Berbagai cara dan usaha telah bannyak dilakukan agar khadiran

61 Machfoedz 2009 Dalam Skripsi Rafikhul Rizza. Hubungan Antara Kondisisi Fisik Sumur Gali

Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. (Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013), h 25

Page 51: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

35

pencemaran terhadap air dapat dihindari, dikurangi, atau minimal dapat

dikendalikan.62

2. Dampak pencemaran terhadap badan air

Semakin tingginya jumlah buangan yang memasuki badan air,

dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit bagi manusia. Penderita

penyakit-penyakit akibat dari pencemaran oleh sampah domestik dan

sampah non domestik akan semakin meningkat apabila ditunjang oleh

sanitasi yang kurang baik. Pencemaran dari sampah non domestik

bannyak di alami oleh Negara-negara maju, terutama adalah kehadiran

berbagai jenis logam berat seperti Pb, Hg, Cu, dan sebagainya dalam

badan air yang berasal dari industri. Sedangkan pencemaran sampah

domestik yang memasuki badan air sebagian besar diakibatkan oleh

kehadiran jasad renik sebagai contoh, bakteri coli. Bakteri tersebut

dapat dijadikan indikator pencemaran biologi.63

D. Tinjauan Air Mata Air

1. Pengertian air mata air

Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke

permukaan tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah hampir tidak

terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan air tanah dalam.

Berdasarkan keluarnya (muncul kepermukaan tanah) mata air, dapat

62 Unus Suriawati, dalam skripsi Dewi Apriani. Analisis Kandungan Escherichia Coli Dalam Air

Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Bantaran Sungai Di Dusun Bilatepung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, (Skripsi IAIN Mataram).

63 Lud waluyo, Mikrobiologi Lingungan (Malang:UMM Press, 2005), h 110

Page 52: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

36

dibedakan menjadi: mata air rembesan, yaitu mata air yang keluar dari

lereng-lereng dan mata air umbul, yaitu mata air keluar dari suatu daratan.64

Mata air (spring) adalah pemusatan keluarnya air tanah yang muncul

di permukaan tanah sebagai arus dari aliran air tanah. Berdasarkan

keluarnya ke permukaan tanah, mata air dapat dibedakan menjadi mata air

rembesan, yaitu air yang keluar dari lereng-lereng, dan mata air umbul yaitu

air yang keluar dari suatu daratan. Dari jenisnya, ada beberapa macam mata

air diantaranya adalah:65

a) Mata air panas yang biasanya memiliki kadar garam tinggi serta

seringkali dijumpai di daerah vulkanis.

b) Mata air besar dengan tingkat kesadahan yang tinggi yang umumnya

dijumpai di daerah yang berkapur.

c) Mata air kecil dengan tingkat kesadahan rendah yang keluar dari celah

batu dan kerikil atau batu Kristal yang karena ukurannya kecil maka mata

air jenis ini lebih dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

d) Mata air Depresi (Depression Spring): Mata air yang disebabkan karena

permukaan tanah memotong muka air tanah (water table).

e) Mata air Kontak (Contact Spring): Mata air akibat kontak antara lapisan

akifer dengan lapisan impermeabel pada bagian bawahnya.

f) Mata air Rekahan (Fracture Spring): Mata air yang dihasilkan oleh akifer

tertekan yang terpotong oleh struktur impermeable.

64 Noviabti, Fatonah, Keajaiban Air. (Banten.:Kenanga Pustaka Indonesia, 2011), h 103 65 Muhammad Shadiqul Iman. Laporan Proses Terbentuknya Mata Air. (Skripsi, 2009), h 6

Page 53: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

37

g) Mata air Pelarutan (Solution Tubular Spring): Mata air yang terjadi

akibat pelarutan batuan oleh air tanah.

Mata air adalah suatu titik di mana air tanah mengalir keluar dari

permukaan tanah, yang berarti dengan sendirinya adalah suatu tempat di

mana permukaan muka air tanah (akuifer) bertemu dengan permukaan

tanah. Bergantung dengan asupan sumber air seperti hujan atau lelehan salju

yang menembus bumi, sebuah mata air bersifat ephemeral (intermiten atau

kadang-kadang) atau perennial (terus-menerus). Munculnya mata air tentu

saja disebabkan karena muka air tanah yang lebih tinggi dari permukaan

tanah. Munculnya mata air ini mirip seperti sumur artesis, yaitu sumur yang

dibuat menembus lapisan air yang bertekanan.

2. Perlindungan Mata Air (PMA)

Menurut Sanropie (1984) salah satu air tanah yang mempunyai debit

air yang cukup baik dalam jumlah dan kualitas adalah mata air. Sesuai

dengan kondisi mata air ini yang muncul di permukaan tanah, maka akan

mudah mengalami kontaminasi yang berasal dari luar. Bahwa munculnya

mata air ini dari dalam tanah sangat bervariasi untuk itu dalam membuat

perlindungan mata air perlu disesuaikan dengan munculnya mata air

tersebut.66

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan perlindungan

mata air antara lain:

66Sanropie, 1984 dalam (Thesis) I Ketut Aryana Analisis Kualitas Air Dan Lingkungan Fisik Pada

Perlindungan Mata Air Di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I, Kabupaten Tabanan Bali

Page 54: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

38

a) Peningkatan baik jumlah maupun mutu air yang ada setelah diadakan

perlindungan .

b) Mencegah pengotoran yang mungkin timbul yang berasal dari luar.

Sebelum mata air dikaptering/ditangkap, hendaknya diadakan

penyelidikan yang luas terlebih dahulu yang meliputi:

1) Asal air

Mata air di tebing setelah diselidiki ternyata mendapatkan airnya

dari air rembesan berasal dari sawah sebelah atas. Apabila sawahnya

ditiadakan untuk bangunan-bangunan industri, mata air tidak

mengeluarkan air. Mata air demikian disebut mata air palsu.

2) Debit mata air, baik dimusim hujan maupun di musim kemarau konstan.

3) Kualitas air, pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas air.

4) Keadaan topografi sekelilingnya.

5) Keadaan vegetasi disekitar mata air, sebab tumbuh-tumbuhan dapat

merupakan penahan air yang jatuh dan mempengaruhi debit, seringkali

terdapat pohon-pohon besar yang bertugas dalam rangka water

conservation.

6) Kemungkinan–kemungkinan pengotoran oleh air dari permukaan atau

dari kegiatan masyarakat.

Dalam perencanaan bangunan perlindungan mata air perlu

diperhatikan:

1) Segi fungsional, bahwa bangunan captering/penangkap akan memberikan

debit yang cukup dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Page 55: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

39

2) Segi konstruksi, bangunan captering/penangkap: kuat, awet bagian–

bagian yang memerlukan rapat air dan sebagainya.

3) Segi hygienis, harus bebas dari kemungkinan-kemungkinan pengotoran,

untuk itu perlu diperhartikan hal-hal sebagai berikut :

a) Letak dan perencanaan bangunan captering harus dibuat sedimikan

rupa sehingga air permukaan harus melewati tanah setelah paling

sedikit 3 meter sebelum mencapai air tanah.

b) Sekeliling atas bangunan dibuat selokan pengeringan (drainage) untuk

mencegah masuknya air permukaan ke daerah bangunan.

c) Sekeliling bangunan harus dibuat pagar agar binatang–binatang tidak

dapat masuk ke daerah ini, demikian pula orang-orang yang tidak

berkepentingan.

d) Bangunan–bangunan pengumpul air harus dibuat sedemikian rupa

sehingga sinar matahari tidak dapat masuk, sehingga pertumbuhan

algae dapat dihindari.

e) Pipa peluap harus terletak sedemikian rupa sehingga air permukaan

tidak dapat masuk, pada waktu musim hujan.

f) Lubang pemeriksaan (manhole) yang ada harus ditutup rapat.

g) Permukaan tembok bagian dalam desinfeksi terlebih dahulu dengan

mencucinya dengan air yang mengandung khlor sebelum bangunan

digunakan.

Page 56: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

40

h) Ada tidaknya perlakuan fisik yang dilakukan yang mampu

memperbaiki kualitas air seperti penambahan kaporit/tawas dan

sebagainya.67

3. Proses Terjadinya Mata Air

Mata air merupakan salah satu sumber air yang ada di Indonesia.

Mata air ini terbentuk karena proses alamiah dari alam itu sendiri. Namun

hal ini bukan berarti mata air bisa terbetuk secara langsung. Mata air ini

dapat terbentuk karena melewati beberapa proses alam.68

Mata air, sejatinya merupakan sumber air yang berasal dari luar

bumi, kemudian masuk ke dalam bumi, dan keluar lagi menjadi sesuatu

yang baru. Terjadinya mata air ini tidak lepas dari peranan air yang terdapat

di permukaan bumi, baik berupa air yang mengalir maupun air hujan yang

jatuh membasahi permukaan Bumi. Air yang berada di permukaan Bumi

tersebut akan meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah. Kemudian air

tanah tersebut akan memancar atau menyembur ke permukaan Bumi melalui

akuifer dan semburan inilah yang dinamakan dengan mata air. Sehingga

secara garis besar, proses terjadinya mata air ini terdiri atas tiga tahap, yakni

air permukaan, kemudian menajdi air tanah, dan yang terakhir adalah air

yang memancar dari dalam tanah.69

67I Ketut Aryana. Analisis Kualitas Air Dan Lingkungan Fisik Pada Perlindungan Mata Air Di

Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I, Kabupaten Tabanan Bali. 68http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/proses-terjadinya-mata-air. diakses tanggal 2

September 2016 69http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/proses-terjadinya-mata-air. diakses tanggal 2

September 2016

Page 57: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

41

a) Air permukaan merupakan air yang berada di permukaan Bumi. Air

permukaan ini bisa berasal dari beberapa sumber air yang mengalir

maupun tidak mengalir seperti sungai, danau, rawa, laut, dan lain

sebagainya, namun bisa juga berasal dari hujan yang turun (baca: proses

terjadinya hujan). Hujan yang turun ini juga akan sampai ke permukaan

bumi dan terkadang membentuk suatu genangan air tertentu jika hujan

yang turun lebat. Air yang ada di permukaan Bumi inilah yang nantinya

akan membentuk suatu mata air.

b) Meresap ke dalam tanah. Proses yang selanjutnya yakni air permukaan

tersebut akan meresap ke adalam tanah melalui celah- celah yang ada.

Air permukaan yang amsuk ke dalam tanah ini dinamakan air tanah. Air

tanah inilah yang merupakan sumber air yang ada di bawah tanah yang

sifatnya sangat penting. Air tanah ini juga masih bisa mengalir, yakni

melalui retakan dan celah di dalam tanah yang berupa celah kecil hingga

gua bawah tanah. Air tanah sebelum memancar ke permukaan pun sudah

mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan juga makhluk

hidup lainnya, seperti bagi bidang pertanian, perkebunan, dan lain

sebagainya.

c) Memancar ke permukaan. Proses selanjutnya yakni memancar ke

permukaan. Air tanah yang pada mulanya berada di dalam tanah tersebut

karena beberapa hal akan muncul ke permukaan melalui akuifer- akuifer

yang ada. Sebab memancarnya air tanah dari dalam menuju ke

permukaan Bumi karena diakibatkan oleh terbatasnya akuifer, dan juga

Page 58: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

42

karena permukaan air tanah berada di elevasi yang lebih tinggi dari

tempat keluarnya air. Sehingga di permukaan Bumi akan terlihat air yang

memancar dari dalam tanah. Inilah yang disebut dengan mata air.

4. Tipe Mata Air

Mata air merupakan salah satu sumber air yang tidak hanya

mempunyai satu macam karakteristik, atau bersifat umum (semua mata air

sama). Mata air ini keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor

seperti kondisi morfologi, struktur geologi, litologi, dan juga tata guna lahan

setempat.

Secara umum jenis mata air ini dilihat dari beberapa klasifikasi,

yakni:70

a) Dilihat dari proses pembentukannya, mata air dibagi menjadi:

1) Mata air depersi (depresion spring), yakni merupakan mata air yang

pembentukannya dikarenakan oleh adanya permukaan tanah yang

memotong muka air tanah.

2) Marta air rekahan/ struktur sesar (fracture/ fault spring), yakni mata

air yang muncul dari struktur rekahan atau jalur sesar.

3) Mata air kontak (contact spring), yakni mata air yag muncul pada

kontak batuan tersier (impermeble) dan batuan kuarter (permeble).

b) Dilihat dari sifar pengalirannya, mata air dibagi menjadi:

1) Mata air periodik, yakni mata air yang mengeluarkan air hanya pada

periode tertentu saja.

70http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/proses-terjadinya-mata-air. diakses tanggal 2

September 2016

Page 59: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

43

2) Mata air musiman, yakni mata air yang mengeluarkan airnya pada

musim- musim tertentu saja. Mata air ini sangat bergantung pada

curah hujan.

3) Mata air menahun, yakni mata air yang mengeluarkan airnya

sepanjang tahun. Mata air ini tidak dipengaruhi oleh curah hujan.

c) Dilihat dari suhunya, mata air dibagi menjadi:

1) Mata air dingin, yakni mata air yang mempunyai air bersuhu rendah.

Biasanya mata air ini berasal dari pencairan salju atau es.

2) Mata air normal, yakni mata air yang airnya mempunyai suhu

normal dan hampir sama dengan suhu udara sekitarnya.

3) Mata air panas, yakni mata air yang airnya mempunyai suhu yang

lebih tinggi daripada suhu di sekitarnya.

d) Berdasarkan tenaga penyebabnya, mata air dibagi menjadi:

1) Mata air vulkanis

2) Mata air celah

e) Dilihat dari tipe material yang membawa air, mata air dibedakan

menjadi:

1) Mata air air yang kemunculannya dari material- material yang lulus

air.

2) Mata air yang muncul pada perselingan batuan lulus dan kedap air.

3) Mata air yang kemunculannya dari saluran pelarutan

4) Mata air yang muncul dari retakan batuan.

5) Mata air pada lava.

Page 60: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

44

E. Kerangka Berpikir

Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk

kelangsungan hidup manusia. Salah satu sumber air yang bisa dimanfaatkan

oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya adalah air sumur dan air mata air.

Air sumur dan air mata air pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi

mikrobiologis, namun kadar bahan kimia air tanah tergantung dari formasi

litosfir yang dilaluinya atau mungkin adanya pencemaran dari lingkungan

sekitar. Mineral-mineral dalam aliran air tanah dapat larut dan terbawa

sehingga mengubah kualitas air tersebut. Air tanah sering mengandung unsur-

unsur yang cukup tinggi menyebabkan air bersifat toksik (racun) terhadap

organ melalui gangguan secara fisiologisnya, misalnya kerusakan hati, ginjal

dan syaraf.

Air sumur gali dan Air mata air yang aman untuk di konsumsi harus

memenuhi sebagai air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 adalah air yang

melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi

syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Misalnya persyaratan kimiawi,

berdasarkan logam besi (Fe) yaitu batas minimum (aman) untuk di konsumsi

0,3 mg/L.

Oleh karena itu dalam mengkonsumsi air perlu diperhatikan dari segi

kualitasnya. Salah satu dengan melakukan penelitian. Penelitian kandungan

logam besi pada air sumur gali dan air mata air terhadap kelayakannya sebagi

air minum Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel

Page 61: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

45

merupakan penelitian kimiawi yang memastikan tingkat kualitas air sumur gali

dan air mata air Dusun Gelumpang berdasarkan nilai logam besi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kandungan logam besi (Fe) pada air

sumur galian dan air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq

Kecamatan Aikmel dan untuk mengetahui kelayakan air sumur galian dan air

mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq Kecamatan Aikmel sebagai

air minum, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010, Drinking Water Standards And Health

Advisories Environmental Protection Agency (EPA) 2012 dan Setandards

Department Of Environmental Protection 2016

Page 62: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif ekploratif. Metode deskriptif

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk melukiskan secara

sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, secara

actual dan cermat. Metode deskriptif bukan hanya menjabarkan (analitis) tetapi

juga memadukan. Metode ini menitik beratkan pada observasi dan suasana

alamiah.71 Sedangkan eksploratif adalah penelitian yang berusaha mencari ide-

ide atau hubungan-hubungan yang baru.72 Jadi penelitian deskriptif ekploratif

adalah penelitian yang bertujuan menganalisis dan menggambarkan suatu fakta

atau fenomena yang terjadi dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal yang

berhubungan dengan objek yang diteliti.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu proses penelitian yang

digunakan untuk meneliti obyek yang alamiah dan bersifat deskriptif.73

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Laboraturium

Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok Mataram.

71 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2002), h 22 72 Ibid h, 32

73 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfa Beta), h 15

46

Page 63: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

47

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan tanggal 12 sampai 13 pada bulan

Desember 2016.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti.74 Populasi

dalam penelitian ini adalah semua sumur gali dan semua sumber air mata air

yang digunakan masyarakat Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauq

Kecamatan Aikmel sebagai sumber air minum yang berjumlah 50 sumur

gali dan 3 air mata air.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi yang akan ditelti.75 Sampel dalam

penelitian ini adalah 4 sampel air sumur gali dan 1 sampel air mata air di

Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel. Jumlah sampel

yang diambil dari masing-masing sumur gali dan air mata air yaitu 300 mL.

Kelima yang dijadikan sampel tersebut yaitu sumur gali A (wilayah sebelah

utara), sumur gali B (wilayah sebelah timur), sumur gali C (wilayah sebelah

barat), sumur gali D (wilayah sebelah selatan), dan sampel air mata air

berada di wilayah sebelah timur.

Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

metode purposive sampling, yaitu teknik atau metode yang penentuan

74 Kusriningrum, Perancangan Percobaan, (Surabaya:Erlangga University Press, 2008), h 5 75 Ibid, h 5

Page 64: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

48

sampel dengan pertimbangan tertentu.76 Sampel dalam penelitian ini diambil

dengan pertimbangan bahwa air sumur gali dan air mata air tersebut

digunakan secara bersama-sama oleh masyarakat.

D. Instrumen Penelitian

Suatu penelitian terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan sudah

pasti membutuhkan berbagai pralatan dan bahan yang tepat guna menunjang

keberhasilan dari penelitian tersebut. Segala sesuatu yang berkenaan dengan

pernyataan di atas adalah intrumen penelitian. Dimana intrumen penelitian

merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatanya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis da

dipermudah.77

Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan datanya agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah78.

Adapun intrumen pada penelitian ini adalah berupa Alat penelitian dan

bahan penelitian.

1. Alat Penelitian

a) Spektrofotomoter

b) Botol sampel

76 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. (Bandung: Alfa Beta), h 124 77 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) h, 135

78 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h 150

Page 65: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

49

c) Pipet volumetrik

d) Tabung reaksi 15 mL

e) Tissu

f) Volumetrik flask 100 mL dan 1000 mL

g) Peralatan gelas lainnya.

2. Bahan

Adapun bahan – bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

a) Sampel air sumur dan air mata air

b) Larutan Sodium asetat-asam asetat glasial

c) Lartan Fenantrolin

d) Larutan Hidroksilamin

e) Akuades.

E. Prosedur Penelitian

1. Pengambilan Sampel

a) Menyiapan botol sampel.

b) Sebelum air sampel dimasukkan, botol dicuci dengan air sampel tersebut

untuk menghindari adanya partikel dalam botol

c) Air sampel di ambil dengan menggunakan timba pada kedalaman 20 cm

dari permukaan air, lalu dimasukkan kedalam botol sampel.

2. Pengujian di Laboraturium

a) Pembuatan larutan kerja fe untuk kurva kalibrasi

Buat larutan kerja fe 10 mg/L dengan tahapan sebaga berikut

Page 66: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

50

1) Pipet 5 mL larutan induk Fe dan masukkan ke dalam labu ukur 100

mL.

2) Tambahkan air suling sampai tanda tera sehingga diperoleh larutan

yang mengandung 10 mg/L Fe

3) Pipet 0, 2, 4, 6, 8, dan 1 mL larutan kerja fe 10 mg/L ddan masukkan

masing-masing ke dalam labu ukur 100 mL

4) Tambagkan air suling sampai tepat tanda tera, sehingga mengandung

0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mg/L

b) Pembuatan kurva kalibrasi

1) Pipet 10 mL larutan setandar 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mg/L

kedalam tabung reaksi 15 mL.

2) Tambahkan 0,5 mL ammonium asetat-asam glacial.

3) Tambahkan 0,1 mL NH2OH

4) Tambahkan 0,5 mL larutan fenantrolin.

c) Pengjian sampel

1) Pipet 10 ml sampel kedalam tabung reaksi 15 mL

2) Tambahkan 0,5 mL larutan ammonium asetat-asam asetat glacial.

3) Tambahkan 0,1 mL NH2OH

4) Tambahkan 0,5 mL larutan fenantrolin.

5) Diamkan selama 10 menit

6) Ukur serapanya pada panjang gelombang 510 nm

Page 67: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

51

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utamnya dari penelitian adalah mendapatkan data.79

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Uji laboraturium

Pengumpulan data dilakukan dengan menguji sampel air sumur gali

dan air mata air di laboraturium untuk mendapatkan data kualitas air minum

secara kimia.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data juga dilakukan dengan dokumentasi. Dokumentasi

merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain sebagainya.

Pengumpulan data dengan dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dengan

mengambil foto-foto dalam penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Data yang sudah diproleh dari penelitian di analisis secara deskriptif

yaitu membandingkan hasil penelitian berupa nilai logam besi air sumur gali

dan air mata air warga dengan nilai logam besi baku mutu air yang sudah

ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR

492/MENKES/PER/IV/2010, Drinking Water Standards And Health

Advisories Environmental Protection Agency (EPA) 2012 Dan Standards

79 Sugiyona, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D. (Bandung: Alfa Beta), h

137

Page 68: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

52

Department Of Environmental Protection 2016 tentang persyaratan kualitas

kimiawi (logam besi) air minum adalah 0,3 mg/L.

Page 69: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

53

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Pengumpulan dan Penyajian Data

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 12-13 Desember

2016 Di Laboraturium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok Mataram.

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari pengambilan sampel dan pengujian

sampel. Berdasarkan hasil uji laboraturium dengan Spektrofotomoter diperoleh

data hasil pengujian logam besi air sampel terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Data hasil pengujian logam besi pada air sumur gali dan air mata

pel Air Sumur dan Air Mata Air sentrasi Besi (mg/L)

Sumur Gali A 0,113 mg/L

Sumur Gali B 0,050 mg/L

Sumur Gali C 0,031 mg/L

Sumur Gali D 0,088 mg/L

Air Mata Air 0,344 mg/L

Sumber: hasil pengujian di Balai Laboraturium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok Mataram

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian di

laboraturium semua sampel air sumur dan air mata air Dusun Gelumpang Desa

Lenek Lauk Kecamatan Aikmel mengandung logam besi akan tetapi 1 sampel

yang tidak memenuhi setandar air minum yakni air mata air, karena melebihi

standar baku mutu air minum.

B. Analisis Data

Data hasil penelitian yang telah diperoleh melalui uji laboraturium

dianalisis dengan analisis yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu analisis

deskriptif dengan membandingkan nilai logam besi hasil pengujian dengan

Page 70: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

54

baku mutu air minum yang telah ditetapkan menteri kesehatan melalui

permenkes RI nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, Drinking Water Standards

And Health Advisories Environmental Protection Agency (EPA) 2012. Dan

Setandards Department Of Environmental Protection 2016.

Tabel 4.2 Data hasi pengujian logam besi pada air sumur gali dan air

mata dengan baku mutu air minum.

No r Sumur dan Air Mata

Air si Besi (mg/L)

Baku Mutu rangan

KES A P

ur Gali A 0,113 mg/L g/L g/L g/L yak

ur Gali B 0,050 mg/L g/L g/L g/L yak

ur Gali C 0,031 mg/L g/L g/L g/L yak

ur Gali D 0,088 mg/L g/L g/L g/L yak

r Mata Air 0,344 mg/L g/L g/L g/L k Layak

Berdasarkan data hasil pengujian di laboraturium pada sampel air

sumur gali dan air mata air Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan

Aikmel. Pada pengujian terdapat 4 sampel air sumur gali memenuhi standar

sebagai air minum. Untuk air mata air melebihi baku mutu air minum sehingga

air mata air tidak layak untuk dikonsumsi atau dijadikan sebagai air minum.

Setelah melakukan perhitungan pada sampel air sumur gali dan air mata

air, untuk semua sampel sumur gali yaitu kurang dari 0,1 mg/L dan untuk

sampel air mata air yaitu di atas 0,3 mg/L. Sedangkan peraturan permenkes RI

nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 menetapkan bahwa air minum adalah air

yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi

Page 71: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

55

syarat kesehatan dan dapat langsung diminum dengan kadar maksimum logam

besi 0,3 mg/L.80

Dari keadaan seperti di atas menandakan bahwa semua air sumur gali di

Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel terdapat logam besi

(Fe) akan tetapi masih layak untuk dijadikan sebagai air minum. Pada air mata

air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel terdapat logam

besi (Fe) yang melebihi baku mutu air minum sehingga tidak layak untuk di

konsumsi secara terus menerus.

80 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

persyaratan kualitas air minum.

Page 72: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

56

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Dusun Gelumpang merupakan salah satu dari 5 Dusun Desa Lenek Lauk

Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Masyarakat Dusun Gelumpang

Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel sebagian besar penduduknya adalah

petani dan buruh. Masyarakat Dusun Gelumpang Desa Lenek-Lauk dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam hal sumber daya air seperti mandi,

mencuci, memasak dan minum masih menggunakan air sumur gali dan air

mata air sebagai sumber utama.

Air Sumur gali dan air mata air yang digunakan warga sebagai sumber

air minum ini merupakan sumur gali umum dan mata air umum yang

digunakan secara bersama-sama oleh sebagian besar masyarakat meskipun ada

sebagian yang memiliki sumur pribadi. Jumlah sumur yang dijadikan sebagai

sumber air minum berjumlah 50 sumur namun hanya 4 sumur yang digunakan

secara bersama-sama oleh masyarakat dan satu mata air yang digunakan secara

bersama-sama oleh masyarakat. Oleh karena itu perlu dipaparkan kriteri sumur

yang dijadikan sampel:

1. Sumur A (lokasi sebelah utara) tidak memiliki sistem penutup, berada dekat

dengan aliran air (parit), pengambilan air dengan timba, kondisi fisik sumur

menggunakan beton, dan kedalaman sumur 11 meter.

Page 73: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

57

2. Sumur B (lokasi sebelah barat) tidak memiliki sistem penutup, berada dekat

dengan aliran air, pengambilan air dengan mesin dan timba, kondisi fisik

sumur menggunakan beton dan kedalaman 9 meter.

3. Sumur C (lokasi sebelah timur) memiliki sistem penutup, berada dipinggir

pemukiman masyarakat, pengambilan air dengan mesin, kondisi fisik sumur

menggunakan beton dan kedalaman 9 meter.

4. Sumur D (lokasi sebelah selatan) tidak memiliki sistem penutup,

pengambilan air dengan katrol (timba), berdekatan dengan kali, kondisi fisik

sumur menggunakan beton dan kedalaman 10 meter.

5. Air Mata Air (lokasi sebelah timur) memiliki sistem penutup, berada dekat

dengan kali, kondisi fisik menggunakan beton dan penyaluran air dengan

pipa besi.

B. Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis kandungan logam besi pada air sumur gali dan

air mata air di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel

menunjukkan hasil yaitu semua yang dijadikan sampel mengandung logam

besi. Akantetapi didapatkan 1 Dari 5 sampel tidak memenuhi persyaratan yang

telah ditetapkan berdasarkan peraturan permenkes RI nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum

menetapkan bahwa kualitas air minum mempunyai nilai logam besi maksimal

0,3 mg/L.81 Hal ini berarti air mata air yang dikonsumsi masyarakat Dusun

81 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

persyaratan kualitas air minum

Page 74: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

58

Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel tidak memenuhi syarat

kesehatan sebagai air minum.

Pengamatan kualitas air minum dilakukan setelah memasukkan sampel

air sumur gali dan air mata air kedalam Spektrofotometer. Hasil tes disajikan

pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa kelima sampel (air sumur gali A, air sumur

gali B, air sumur gali C, air sumur gali D, dan air mata air) mengandung logam

besi dengan nilai yang beragam. Dengan demikian air sumur gali masyarakat

Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel memenuhi standar

sebagai air minum. Sedangkan untuk air mata air masyarakat Dusun

Gelumpang Desa Lenek Lauk tidak memenuhi standar sebagai air minum

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR

492/MENKES/PER/IV/2010, Drinking Water Standards And Health

Advisories Environmental Protection Agency (EPA) 2012. Dan Setandards

Department Of Environmental Protection 2016.

Adanya logam besi pada air sumur gali dan air mata air mengindikasikan

bahwa logam besi berada di semua tempat di bumi, lapisan geologis dan semua

badan air. Hal ini dipertegas dalam jurnal Laila Febrina dan Astrid Ayuna Besi

adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap

tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada

umumnya, besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ (fero)

atau Fe3+ (feri); tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter <1 μm) atau lebih

besar, seperti Fe2O3, FeO, Fe(OH)2, Fe(OH)3 dan sebagainya; tergabung

dengan zat organik atau zat padat yang inorganik (seperti tanah liat). Pada air

Page 75: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

59

permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mg/L, tetapi di dalam air

tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi.82

Adanya besi dalam air sumur gali dan air mata air, karena besi (Fe)

berada dalam tanah dan batuan sebagai ferioksida (Fe2O3) dan ferihidroksida

(Fe(OH)3). Dalam air, besi berbentuk ferobikarbonat (Fe(HCO3)2),

ferohidroksida (Fe(OH)2), ferosulfat (FeSO4) dan besi organik kompleks. Air

tanah mengandung besi terlarut berbentuk ferro (Fe2+). Jika air tanah

dipompakan keluar dan kontak dengan udara (oksigen) maka besi (Fe2+) akan

teroksidasi menjadi ferihidroksida (Fe(OH)3). Ferihidroksida dapat mengendap

dan berwarna kuning kecoklatan. Hal ini dapat menodai peralatan porselen dan

cucian. Bakteri besi (Crenothrix dan Gallionella) memanfaatkan besi fero

(Fe2+) sebagai sumber energi untuk pertumbuhannya dan mengendapkan

ferrihidroksida. Pertumbuhan bakteri besi yang terlalu cepat (karena adanya

besi ferro) menyebabkan diameter pipa berkurang dan lama kelamaan pipa

akan tersumbat.83

Sumur gali A merupakan sumur gali yang terdapat kandunga logam besi

tertinggi dibandingkan dengan sampel sumur gali B, C dan D. hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: tidak memiliki sistem penutup,

berdekatan dengan aliran air (parit, pembuangan limbah rumah tangga),

pengambilan air dengan katrol (timba), kondisi fisik sumur menggunakan

beton. Menurut Totok Sutrisno (2010), hal-hal yang perlu diketahui dalam

82 Jurnal Laila Febrina dan Astrid Ayuna. Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn)

dalam AirTanah Menggunakan Saringan Keramik, (Universitas Sahid Jakarta 2014), h 37 83 Ibid. h 37

Page 76: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

60

pembuatan sumur dangkal ini adalah:84 1. Sumur harus di beri tembok rapat air

3 meter dari muka tanah, agar pengotoran oleh air permukaan dapat

dihindarkan; 2. Sekeliling harus diberi lantai rapat air selebar 1-1,5 meter untuk

mencegah terjadinya pengotoran dari luar; 3. Pada lantai (sekelilingnya) harus

diberi saluran pembuangan air kotor, agar air kotor dapat tersalurkan dan tidak

akan mengotori sumur ini; 4. Pengambilan air sebaiknya dengan pipa

kemudian air dipompa ke luar; 5. Pada bibir sumur, hendaknya diberi tembok

pengaman setinggi 1 meter. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan sumur untuk

dijadikan sebagai sumber air minum tidak diperhatikan, sehingga terjadi

kontaminasi air dengan lingkungan sekitar dan aktivitas manusia.

Sumur gali B merupakan sumur gali yang memiliki tingkat logam besi

kedua terendah setelah sumur gali C. Air sumur gali B terkonaminasi dengan

lingkungan karena tidak memiliki sistem penutup, berada dekat dengan aliran

air, pengambilan air dengan katrol (timba) dan mesin. Sehingga dalam kondisi

tidak ada oksigen air tanah yang mengandung besi (II) jernih, begitu

mengalami oksidasi oleh oksigen yang berasal dari atmosfer ion ferro akan

berubah menjadi ion ferri.85

Sumur gali C merupakan sumur gali yang terdapat kandungan logam besi

yang paling sedikit dibandingkan dengan sampel yang lainnya. Hal ini

disebabkan karena sumur C memiliki sistem penutup, pengambilan air dengan

mesin, kondisi fisik sumur menggunakan beton. Sehingga memungkinkan

84 Totok sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih. (Jakarta:Rineka Cipta,1991), h 17

85 Rukaesih Ahmad. Kimia Lingkunga. (Yogyakarta : Andi, 2004), h 51

Page 77: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

61

kandungan logam besi pada sumur gali C ini sedikit karena memenuhi standar

dalam pembuatan sumur gali (dangkal).

Sumur gali D merupakan sumur gali yang memiliki tingkat logam besi

ketiga terendah setelah sumur gali B. Air sumur gali D terkontaminasi oleh

lingkungan sekitar karena tidak memiliki sistem penutup, pengambilan air

dengan timba dan berdekatan dengan kali. Sehingga dalam kondisi tidak ada

oksigen air tanah yang mengandung besi (II) jernih, begitu mengalami oksidasi

oleh oksigen yang berasal dari atmosfer ion ferro akan berubah menjadi ion

ferri.86

Air mata air merupakan salah satu sampel yang paling tinggi kandungan

logam besinya diantara kelima sampel. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor, di antaranya: 1. Berdekatan dengan kali sehingga bisa terjadi

kontaminasi; 2. Alat penyaluran yang digunakan adalah pipa besi, pipa besi

apabila digunakan dalam penyaluran air jangka waktu yang lama akan

mengalami korosi; 3. Kurangnya perlindungan yang dilakukan oleh

masyarakat. Adapun syarat perlindungan mata air yaitu: a. Letak dan

perencanaan bangunan captering/penengkap harus dibuat sedimikan rupa

sehingga air permukaan harus melewati tanah setelah paling sedikit 3 meter

sebelum mencapai air tanah; b. Sekeliling atas bangunan dibuat selokan

pengeringan (drainage) untuk mencegah masuknya air permukaan ke daerah

bangunan; c. Sekeliling bangunan harus dibuat pagar agar binatang–binatang

tidak dapat masuk ke daerah ini, demikian pula orang-orang yang tidak

86 Ibid. h 51

Page 78: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

62

berkepentingan; d. Bangunan–bangunan pengumpul air harus dibuat

sedemikian rupa sehingga sinar matahari tidak dapat masuk, sehingga

pertumbuhan algae dapat dihindari; e. Pipa peluap harus terletak sedemikian

rupa sehingga air permukaan tidak dapat masuk pada waktu musim hujan; f.

Lubang pemeriksaan (manhole) yang ada harus ditutup rapat; g. Permukaan

tembok bagian dalam desinfeksi terlebih dahulu dengan mencucinya dengan air

yang mengandung khlor sebelum bangunan digunakan; h. Ada tidaknya

perlakuan fisik yang dilakukan yang mampu memperbaiki kualitas air seperti

penambahan kaporit/tawas dan sebagainya.87 Bila syarat dalam pembuatan

kontruksi air mata air tersebut tidak dipenuhi maka resiko pencemaran air mata

air akan semakin tinggi.

Penyebab utama tingginya kadar besi dalam air yaitu: (1). Rendahnya pH

Air, nilai pH air normal yang tidak menyebabkan masalah adalah 7. Air yang

mempunyai pH 7 dapat melarutkan logam termasuk besi; (2). Adanya gas-gas

terlarut dalam Air. Yang dimaksud gas-gas tersebut adalah CO2 dan H2S; (3).

Bakteri, secara biologis tingginya kadar besi terlarut dipengaruhi oleh bakteri

besi yaitu bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan dengan

mengoksidasi besi sehingga larut. Jenis ini adalah bakteri Crenotrik, Leptotrik,

Callitonella, Siderocapsa dan Iain-Iain. Bakteri ini mempertahankan hidupnya

membutuhkan oksigen dan besi.88

87I Ketut Aryana Analisis Kualitas Air Dan Lingkungan Fisik Pada Perlindungan Mata Air Di

Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I, Kabupaten Tabanan. Bali 88 https://advancebpp.wordpress.com/2009/04/16/mengatasi-zat-besi-fe-tinggi-dalam-air/ diakses

tanggal 21 Desember 2016.

Page 79: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

63

Kadar besi berlebih pada air dapat menyebabkan dampak kesehatan.

Berdasarkan Keputusan mentri kesehatan RI nomor 492/MenKes/Per/IV/2010

tentang persyaratan kualitas air minum yakni kandungan maksimum besi yang

diperbolehkan hanya 0,3 mg/liter. Sementara sebagian daerah di Indonesia

ada yang melebihi 1,0 mg/liter, ini artinya air tersebut dapat membahayakan

bagi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan dari konsumsi besi yang berlebihan

tidaklah seketika, tetapi dapat dirasakan sekian tahun ke depan. Beberapa

penelitian membuktikan bahwa, kadar besi di dalam air yang melebihi ambang

batas disinyalir dapat menyebabkan terjadinya penyakit ginjal, serta dapat

mengendap di dalam hati, sehingga hati menjadi keras.89

Oleh karena itu kehadiran logam besi dalam air diparalelkan dengan telah

terjadinya kotaminasi yaitu semakin tinggi kandungan logam besi dalam air

maka semakin tidak memenuhi syarat air tersebut sebagai air minum. Berarti

air tersebut tidak layak dijadikan sebagai air minum. Untuk dapat

menggunakan air sumur gali dan air mata air sebagai air minum maka

disarankan agar air sumur dan air mata air diolah terlebih dahulu dengan

memberikan desinfektan pada air sumur serta memasak air tersebut terlebih

dahulu sebelum diminum.

89 http://aruuhii.blogspot.co.id/2013/03/besi-dan-nitrat-pada-air-sumur-gali.html diakses tanggal

21 Desember 2016

Page 80: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

64

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data yang sudah

dilaksanakan penelitianya oleh peneliti maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Konsentrasi yang didapatkan sebagai berikut: Sumur A (0,113 mg/L),

Sumur B (0,050 mg/L), Sumur C (0,031 mg/L) , Sumur D (0,088 mg/L) dan

air mata air (0,344 mg/L).

2. Tingkat kelayakan semua air sumur gali masih memenuhi syarat sebagai air

minum. Sedangkan air mata air tidak memenuhi syarat sebagai air minum

atau tidak layak untuk di konsumsi.

B. Saran

1. Bagi masyarakat yang berada di Dusun Gelumpang Desa Lenek Lauk

Kecamatan Aikmel diharapkan untuk melakukan penelitian selanjutnya

untuk dapat menganalisis kandunagan logam berat lainya yang terdapat

dalam air mata air.

2. Perlunya dilakukan penelitian bagi peneliti selanjutnya dalam peningkatan

kualitas air secara kimia khususnya pada logam besi di Dusun Gelumpang

Desa Lenek Lauk Kecamatan Aikmel.

Page 81: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

65

DAFTAR PUSTAKA Abadi Rinawan. 2011.Air Bersih Kekayaan Tidak Ternilai. Klaten : Intan

Pariwara Achmad Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan, Yogyakarta : ANDI Al-Qur’an . Surah Al-Hadid ayat 25 Alqur’an, Surat An-Nahl ayat 10

Anggraini Rika. 2012. Kandungan Logam Air Sumur Dan Air PDAM Dengan

Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) Di Kecamatan Sumbersari. Skripsi : Universitas Jember

Apriani Dewi, 2013. Analisis Kandungan Escherichia Coli Dalam Air Sumur

Yang Terdapat Di Sekitar Sumur Yang Terdapat Di Sekitar Bantaran Sungai Di Dusun Bilatepung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Skripsi : IAIN Mataram

Apriani Suci, 2011. Analisa Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Dan Kromium

(Cr) Pada Sumur Artesis Dan Sumur Penduduk (Cincin) Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa) Di Kelurahan Rejo Sari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Skripsi : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

: Rineka Cipta Aryana Ketut, Analisis Kualitas Air Dan Lingkungan Fisik Pada Perlindungan

Mata Air Di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I, Kabupaten Tabanan, Bali

Darmono, 2010. Lingkungan Hidup Dan Pencemaran Hubunganya Dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta : Universitas Indonesia Press

Defartment Of Environmental Protection, Secondary Maximum Contaminat Levels 2016

Drinking Water Standards and Health Advisories 2012, Secondary Drinking

Water Regulations

Page 82: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

66

Fajarini Srikandi. 2014. Analisis kualitas air tanah masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhit (TPA) sampah kelurahan sumur batu bantar gebang, Skripsi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

http://aruuhii.blogspot.co.id/2013/03/besi-dan-nitrat-pada-air-sumur-gali.html diakses tanggal 21 Desember 2016

http://helpingpeopleideas.com/publichealth. diakses tanggal 15 September 2016

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/proses-terjadinya-mata-air. diakses tanggal 2 September 2016

https://advancebpp.wordpress.com/2009/04/16/mengatasi-zat-besi-fe-tinggi-dalam-air/ diakses tanggal 21 Desember 2016.

Iqbal Hasan M, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan

Aplikasinya, Bogor : Ghalia Indonesia Kusnaedi, 2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta : Penebar

Swadaya Kusriningrum, 2008. Perancangan Percobaan, Surabaya : Erlangga University

Press Laila Febrina dan Astrid Ayuna. 2014. Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan

Mangan (Mn) dalam AirTanah Menggunakan Saringan Keramik, Jurnal : Universitas Sahid Jakarta

Margono, 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Noviabti, Fatonah, 2011. Keajaiban Air. Banten : Kenanga Pustaka Indonesia Obsevasi, Tanggal 28 Agustus 2016

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR

492/MENKES/PER/IV/ 2010 tentang persyaratan kualitas air minum

Saputra Benny (Jurnal). Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Secara Pneumatic System. http://journal.unissula.ac.id/jps/article/download/48/40. Diakses Minggu, 8 oktober 2016 : 14.28 WIB.

Shadiqul Iman M. 2009. Laporan Proses Terbentuknya Mata Air. Skripsi : Soemirat Slamet J, 2014. Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press

Page 83: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

67

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfa Beta Sutrisno Totok, 1991. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta Waluyo Lud, 2005. Mikrobiologi Lingungan. Malang : UMM Press Widowati, dkk. 2008. Efek Toksik Logam.Yogyakarta : ANDI

Page 84: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 85: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

69

DOKUMENTASI

1. SUMUR GALI A Gambar: 01

Keteranga: kondisi fisik sumur A

Gambar: 02

Keterangan: kondisi fisik sumur gali A

Page 86: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

70

2. SUMUR GALI B Gambar: 01

Keterangan: kondisi fisiksumur gali B

Gambar: 02

Keterangan: kondisi fisik sumur gali B

Page 87: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

71

3. SUMUR GALI C Gambar: 01

Keterangan: kondisi fisik sumur gali C

Gambar: 02

Keterangan: kondisi fisik sumur gali C

Page 88: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

72

4. SUMUR GALI D Gambar: 01

Keterangan: kondisi fisik sumur gali D

Gambar: 02

Keterangan: kondisi fisik sumur gali D

Page 89: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

73

5. AIR MATA AIR

Gambar: 01

Keterangan :Penuup air mata air

Gambar: 02

Keterangan: Penyaluran air mata air

Page 90: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

74

Gambar: 03

Keterangan:Lingkungan sekitar air mata air

Gambar: 04

Keterangan: Tempat pengambilan sampel air mata air

Page 91: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

75

Page 92: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

76

Page 93: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

77

Page 94: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

78

Page 95: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

79

Page 96: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

80

Page 97: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

81

Page 98: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

82

Page 99: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR …etheses.uinmataram.ac.id/151/1/Agus Afandi151125153.pdf · 0,050 mg/L; air sumur gali C terdapat logam besi 0,031 mg/L; air sumur

83