ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Manajemen Oleh : Aditya Rahadianto NIM : 052214096 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Manajemen
Oleh :
Aditya Rahadianto NIM : 052214096
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
i
ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Manajemen
Oleh : Aditya Rahadianto NIM : 052214096
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO
Menjadi orang harus ada yang dibanggakan
Hanya karena Kekuatan dari Yesus Kristus dan Doa dari Orang tua aku dapat berhasil
Kerja keras, disiplin dan berpikir optimis adalah kunci kesuksesan
Segala sesuatu yang kita kerjakan dengan hati dan pikiran yang
bersih akan nampak indah pada waktunya
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai aku, membimbing aku dan memberkati aku dalam penulisan skripsi ini. Orang Tua aku, Bapak Ag. Sarosa dan Ibu Rini Purwanti Tercinta Mas Kurniawan Andreanto yang selalu mensupport aku Pacar tersayang Komang Tri Werthi Semua sahabat dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas terselesinya
skripsi yang berjudul : ”Analisis Hubungan Pelaksanaan Program Kesejahteraan,
Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Motivasi Kerja Karyawan
pada karyawan bagian produksi PT Konimex Sukoharjo Jawa Tengah”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis untuk mencapai gelar sarjana pada program studi
Manajemen fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sebagai
penghargaan atas bantuan tersebut maka dengan segenap kerendahan hati penulis
menghaturkan banyak terima kasih kepada :
1. Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. V. Mardi Widyadmono, SE, MBA, selaku Kaprodi Manajemen Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku dosen pembimbing I yang telah memberi
waktu untuk membimbing, saran, masukan, kritikan, tenaga dan pikiran demi
terwujudnya skripsi ini.
4. Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si.,selaku dosen pembimbing II yang telah
memberi waktu untuk membimbing, saran, masukan, kritikan, tenaga dan
pikiran demi terwujudnya skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan ide, saran dan tempat berdiskusi selama penulis belajar
di kampus tercinta ini serta karyawan sekretariat FE dan perpustakaan terima
kasih atas bantuannya.
ix
6. Pimpinan dan karyawan PT Konimex Sukoharjo Jawa Tengah yang telah banyak
membantu penulis dalam memberikan informasi dan melengkapi data yang
diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak – Ibu tercinta yang telah mendidikku, memberiku kasih sayang dan selalu
menyertai langkahku dengan restu dan doa.
8. Kakakku Kurniawan Andreanto yang selalu mensuportku dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Pacarku tersayang Komang Tri Werthi, yang dengan penuh kasih sayang selalu
memberiku semangat dan membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman dan sahabatku Titus, Guruh, Bayu, Wibisono, Henky terima kasih
Mas Wing, Virsa, Hesty, Ariana, Andi, Tangguh dan semua teman-teman yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan membantu
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu dengan segenap kerendahan hati penulis mohon maaf atas
kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna memberikan referensi dan ilmu
pengetahuan bagi semua pihak.
Yogyakarta, 31 Juli 2009
Penulis
Aditya Rahadianto
NIM 052214096
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN MOTTO iv HALAMAN PERSEMBAHAN v HALAMAN KEASLIAN KARYA vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN xv ABSTRAK xvi ABSTRACT xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 3
C. Batasan Masalah 3
D. Tujuan Penelitian 4
E. Manfaat Penelitian 4
F. Sistematika Penulisan 5
BAB II LANDASAN TEORI 7
A. Pengertian Manajemen dan MSDM 7
B. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan 9
C. Pengertian dan Arti Penting PK3 14
D. Pengertian Motivasi 20
E. Kerangka Pemikiran Teoritis 25
F. Hipotesis 27
xi
BAB III METODE PENELITIAN 28
A. Jenis Penelitian 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 28
C. Subjek dan Objek Penelitian 28
D. Variabel Penelitian 29
E. Pengukuran Variabel Penelitian 30
F. Populasi dan Sampel 30
G. Metode Pengumpulan Data 32
H. Sumber Data 33
I. Definisi Operasional 33
J. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas 34
K. Metode Analisis Data 38
L. Pengujian Hipotesis 42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 47
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan 47
B. Lokasi dan Wilayah Perusahaan 48
C. Misi dan Moto Perusahaan 49
D. Fungsi Organisasional 50
E. Departemen SDM 56
F. Departemen Produksi 61
G. Departemen Pemasaran 63
xii
BAB V ANALISIS DATA 65
A. Karakteristik Responden 65
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 69
C. Analisis Data 75
D. Pembahasan 81
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN 84
A. Kesimpulan 84
B. Saran 86
C. Keterbatasan Penelitian 87
DAFTAR PUSTAKA 88
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel V. 1 Karakteristik responden berdasarkan umur 66
Tabel V. 2 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja 67
Tabel V. 3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 68
Tabel V. 4 Karakteristik responden berdasarkan jabatan 68
Tabel V. 5 Validitas Program Kesejahteraan Karyawan 70
Tabel V. 6 Validitas Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja 71
Tabel V. 7 Validitas Motivasi Kerja Karyawan 72
Tabel V. 8 Reliabilitas Program Kesejahteraan Karyawan 73
Tabel V. 9 Reliabilitas Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja 74
Tabel V. 10 Reliabilitas Motivasi Kerja Karyawan 75
Lampiran 5 : Data output validitas dan reliabilitas
Lampiran 6 : Data output korelasi
Lampiran 7 : Tabel r dan F
xvi
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah
Aditya Rahadianto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini lakukan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara simultan dan partial dengan motivasi kerja.
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner, wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 75 karyawan Bagian Produksi PT Konimex. Untuk analisis data penelitian, penulis menggunakan tehnik korelasi partial dan berganda dengan signifikansi 5%.
Hasil analisa pada masalah pertama menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja karyawan. Pada masalah yang kedua, hasil analisis menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan. Pada masalah yang ketiga, hasil analisis menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara simultan dengan motivasi kerja karyawan.
xvii
ABSTRACT
THE RELATION ANALYSIS OF WELFARE PROGRAM, SAFETY AND HEALTHY WORK PROGRAM WITH THE MOTIVATION OF
THE EMPLOYEES Case Study At Production Departement of PT Konimex Indonesia, Grogol Sukoharjo
Central Java
Aditya Rahadianto Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The research aims to know the relation between the implementation of welfare
program, safety and healthy work program and work motivation stimultaneosly and partially.
In order to obtain the data necessary in this research, the author use questioner method, interview method and observation method. 75 employees of production department of PT Konimex are taken as the researchs sample. The author use partial correlation method and multiple for analysing the researchs data with 5% level of significance. The first analysis results a significant relation between the implementation of welfare program and employees work motivation. In the second problem analysis, the result show a significant relation between the implementation of safety and healthy work program and emplyees work motivation. In the third problem analysis, the result show a significant relation between welfare program, safety and healthy work program and emplyees work motivation stimultaneosly.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya setiap organisasi atau perusahaan mempunyai tujuan
yang sama yaitu mencari laba bagi perusahaan dan menjaga kelangsungan
hidup organisasi. Dalam pencapaian tujuan tersebut setiap organisasi perlu
memadukan beberapa faktor produksi seperti sumber daya modal, sumber daya
manusia, sumber daya alam dan teknologi yang dimiliki organisasi. Dari
beberapa faktor produksi tersebut, sumber daya manusia memiliki peranan yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi.
Menyadari pentingnya peranan sumber daya manusia dalam setiap
operasi perusahaan atau organisasi maka hendaknya perusahaan perlu
mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin. Karena kunci sukses suatu
organisasi atau perusahaan adalah pengelolaan sumber daya manusia yang tepat
dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia usaha.
Dalam dunia usaha, masalah kesejahteraan karyawan merupakan faktor
yang sangat penting dalam usaha meningkatkan motivasi kerja karyawan. Jika
semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka secara otomatis produktivitas
karyawan akan meningkat, dan dengan sendirinya tujuan perusahaan akan
tercapai. Program kesejahteraan karyawan bertujuan untuk mempertahankan
2
kondisi mental dan membina moral kerja. Sehingga karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya dengan tetap menjaga kedisiplinan serta loyalitas kepada
perusahaan.
Kemudian untuk memelihara sumber daya manusianya, suatu organisasi
perlu juga memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan suatu
organisasi dapat melakukan berbagai bentuk kegiatan diantaranya adalah
membuat kondisi aman, melakukan kegiatan –kegiatan pencegahan kecelakaan
dengan pengendalian dan pelatihan tenaga kerja, dan menciptakan lingkungan
yang sehat untuk menjaga kesehatan para karyawan.
Setiap organisasi juga sangat membutuhkan manajer yang dapat
memberikan suatu motivasi pada bawahanya. Karena seorang karyawan
mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik,
mungkin pula tidak. Kalau bawahan telah menjalankan tugas yang diberikan
kepadanya dengan baik, itulah yang di inginkan manajer. Tetapi kalau tugas
yang dibebankan tidak bisa terlaksana dengan baik, maka manajer perlu
mengetahui penyebabnya. Maka menjadi tugas manajer untuk bisa memberikan
motivasi pada karyawannya agar bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang
diberikan (Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, 1984:197). Karena
suatu kinerja yang tinggi dapat tercapai bila manajer berhasil memotivasi
karyawannya untuk bekerja dan bekerja sama dengan baik.
3
Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis bermaksud untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Pelaksanaan
Program Kesejahteraan, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dengan Motivasi Kerja Karyawan”. Studi kasus pada karyawan bagian
produksi PT Konimex grogol Sukoharjo Jawa Tengah.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program kesejahteraan
karyawan dengan motivasi kerja karyawan ?
2. Apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) karyawan dengan motivasi kerja karyawan ?
3. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan,
program keselamatan dan kesehatan kerja secara simultan dengan motivasi
kerja karyawan ?
C. Batasan Masalah
Banyak faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan seperti:
kinerja, penghargaan, tantangan, tanggung jawab, pengembangan, program
kesejahteraan dan program K3 (keselamatan dan kesehatan karyawan), tetapi
dalam proposal ini penulis hanya membatasi masalah pada:
1. Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan yang meliputi:
a. program kesejahteraan ekonomi
4
b. program hiburan dan rekreasi
c. program tambahan fasilitas
2. Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program
kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja karyawan
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelaksanaan program
kesejahteraan karyawan, pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) secara simultan dengan motivasi kerja karyawan
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap dari hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber informasi
tambahan bagi manajer sehubungan dengan pelaksanaan program
kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Selain itu dapat digunakan sebagai pertimbangan dan pemikiran dalam
penerapan program kesejahteraan serta keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penulis berharap hasil penelitian ini akan dapat menambah informasi dan
masukan untuk penelitian lebih lanjut dan dapat dijadikan tambahan
referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penulis berharap dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan menambah
wawasan, pengalaman dan belajar mengambil keputusan dari berbagai
masalah yang timbul dalam penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Berisi tentang pengertian manajemen dan manajemen sumber daya
manusia, program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), motivasi kerja, kerangka pemikiran teoritis dan
hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan
objek penelitian, variabel penelitian, pengukuran variabel penelitian,
6
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, sumber data, definisi
operasional, analisis uji validitas dan reliabilitas, metode analisis data
dan pengujian Hipotesis.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Berisi tentang sejarah berdirinya perusahaan, lokasi dan wilayah
perusahaan, misi dan motto perusahaan, fungsi organisasional,
departemen SDM, departemen produksi, dan departemen pemasaran
Bab V Analisis Data
Uraian tentang karakteristik responden, uji validitas dan reliabilitas,
pengujian hipotesis dan pembahasan.
Bab VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan saran-saran bagi
pihak perusahaan dan peneliti selanjutnya disertai pernyataan penulis
akan keterbatasan penelitian yang dilakukan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Manajemen
Menurut Stoner&Wankel (dalam Siswanto Sastrohadiwiryo, 2005:22)
Management is the process of planning, organizing, leading, and
controlling the efforts of organizing member and of using all other
organizational resources to achieve stated organizational goals. Secara
harafiah, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan
seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
Menurut Hersey&Blanchard (dalam Siswanto Sastrohadiwiryo,
2005:22) Management is working with and through individuals and groups
to accomplish organizational goals. Manajemen adalah suatu usaha yang
dilakukan dengan dan melalui individu – individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah suatu usaha yang dilakukan dengan individu–individu dan kelompok
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
8
pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber
daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan elemen penting dalam pencapaian
tujuan organisasi. Beberapa definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
menurut para ahli, yaitu.
Menurut T. Hani Handoko ( 1997 : 3 )
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan – kegiatan
b. Program Keselamatan dan Kesehatan Karyawan (K3)
c. Motivasi Kerja Karyawan
D. Variabel Penelitian
Dalam uji hubungan semua variabelnya bersifat sejajar atau setara, jadi
dalam penelitian ini ada tiga variabel yang bersifat setara yakni :
1. Variabel yang pertama : Program Kesejahteraan Karyawan (X1)
2. Variabel yang kedua : Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)
3. Variabel yang ketiga : Motivasi Kerja Karyawan (Y)
30
E. Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel bertujuan untuk menerjemahkan karakteristik data
empiris ke dalam bentuk yang dapat dianalisis. Titik fokus pengukuran adalah
pemberian “angka” terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan atau
prosedur tertentu. Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah
Skala Likert. Penggunaan Skala Likert ini berhubungan dengan pertanyataan
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Kuesioner dalam penelitian terdiri
dari 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
Skala pengukuran untuk variabel program kesejahteraan karyawan, program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan motivasi kerja yaitu:
Pernyataan Skor
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
F. Populasi dan Sampel
1. Pengertian populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
31
kesimpulannya, (Sugiyono, 2001:72). Kemudian dari penelitian ini,
populasinya adalah terbatas pada karyawan PT Konimex pada bagian
produksi.
2. Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, (Sugiyono 2001:73). Yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah para karyawan Bagian Produksi PT Konimex sebanyak
75 responden dengan perhitungan sebagai berikut :
Rumus Al-Rasyid dalam (Riduwan, 2008:25) :
Keterangan :
a = Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0,05
N = Jumlah Populasi sebanyak 300 karyawan
BE = Bound of Error diambil 10%
= Nilai dalam tabel Z = 1,99
Maka besarnya sampel dihitung dengan rumus :
32
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
simple random sampling. Menurut ( Riduwan, 2008:12) simple random
sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan
menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Metode yang digunakan untuk mengambil responden
adalah dengan metode undian, yakni seluruh populasi yang sebanyak 300
orang diberi nomor 001 sampai 300 kemudian dilakukan pengundian hingga
mencapai 75 responden.
G. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,
maka perlu ditentukan teknik yang dianggap lebih tepat untuk menjelaskan
masalah, yaitu :
1. Metode kuesioner : dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan
ditujukan kepada karyawan Bagian Produksi PT Konimex.
2. Metode wawancara : dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab
secara langsung dengan pihak perusahaan.
3. Metode observasi : dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
terhadap obyek yang diteliti.
33
H. Sumber Data
1. Data primer adalah data yang langsung di dapat dilapangan, tidak melalui
sumber tertulis atau literature. Data primer yang dibutuhkan adalah data
mengenai program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan
karyawan dan motivasi kerja karyawan.
2. Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam arsip
perusahaan, tabel atau grafik. Data sekunder yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah data-data yang didapat dari hasil-hasil penelitian
sejenis, kepustakaan atau sumber tertulis lainnya yang menginformasikan
kegiatan atau keadaan PT Konimex yang beralamat di Sukoharjo ataupun
karyawannya
I. Definisi Operasional
Definisi operasional menurut Donald R. Cooper&Pamela S. Schindler
(2006:7) adalah definisi bagi sebuah konstruk yang ditetapkan berdasarkan
kriteria khusus untuk pengujian atau pengukuran; mengacu pada sebuah standar
empiris (kita harus dapat menghitung, mengukur, atau mengumpulkan
informasi tentang standar melalui nalar kita).
1. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan
Program kesejahteraan karyawan adalah suatu balas jasa yang diberikan
oleh pihak perusahaan baik berupa material maupun non material yang
34
bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental dari karyawan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Pengertian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Program K3 adalah suatu program yang telah dirancang oleh perusahaan
dalam rangka untuk menjaga dan mengendalikan risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja karyawan dan untuk menciptakan suatu tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
3. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dan memberi energi yang
mengarah pada pencapaian kebutuhan manusia.
J. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevaliditasan atau
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,2002 :158). Uji validitas
bertujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu
penelitian. Pengujian validitas dapat menggunakan teknik analisis butir,
yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya. Hal
ini diperjelas Arikunto (2002:146) bahwa skor butir dipandang sebagai X
35
dan skor total sebagai Y. Analisis butir pada instrumen penelitian ini diuji
dengan korelasi Product Moment dari Pearson melalui program SPSS.
( )( )( ) } ( ) }{{ 2222 ∑∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan :
rxy : koefisian korelasi antara x dan y
N : jumlah responden
x : total dari setiap item
2x : total kuadrat dari setiap item
y : total dari total item
2y : total kuadrat dari total item
∑ xy : product dari deviasi (x) kali deviasi (y)
setelah koefisien korelasi diperoleh, perlu dilakukan uji signifikansi 5%.
Korelasi antara skor setiap item dengan skor total item, dinyatakan valid
jika r hitung lebih kecil daripada r tabel. Koefisien korelasi instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud.
36
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut masalah ketepatan (accuracy) alat ukur (daftar
pertanyaan, wawancara, atau alat-alat penelitian lainnya). Ketepatan ini
dapat dinilai dengan analisa statistik untuk mengetahui measurement error
atau salah ukur. Reliabilitas lebih mudah dimengerti dengan memperhatikan
tiga aspek dari alat ukur : pemantapan, ketepatan, dan homogenitas.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan
dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan
data yang sama.
Menurut Arikunto (2002) suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
instrumen tersebut cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach. Untuk tes yang berupa uraian, angket dan skala bertingkat
diuji dengan dengan rumus Alpha. Adapun rumusnya sebagai berikut:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
2
2
11 t
bii k
krσσ
keterangan :
iir : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
37
∑ 2bσ : jumlah varians butir
2tσ ` : varians total
Untuk memperoleh jumlah varians butir dicari dulu varians setiap butir
kemudian dijumlahkan setelah itu mencari varians total.
Untuk mencari varians dipergunakan rumus :
( )
NNX
X∑ ∑−=
2
2σ
keterangan :
2σ : varians setiap butir
( )2∑ X : jumlah pengkuadratan skor
∑ X : jumlah dari skor
N : number of case (jumlah responden)
Varian total dapat dicari dengan cara :
( )
NN
yy
t
∑ ∑−=
22
2σ
keterangan :
2tσ : varians total
( )2∑ y : jumlah skor total butir soal
∑ 2y : jumlah kuadrat skor total butir soal
38
N : number of case (jumlah responden)
Sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila nilai (rii) hitung > r tabel pada
taraf signifikansi 5% atau 1% sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen
tersebut handal untuk pengambilan data penelitian.
K. Metode Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah data
agar dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi :
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis korelasi.
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui
derajat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya (Algifari,
1997).
Untuk menguji hipotesis pertama sampai dengan hipotesis kedua perlu dicari
koefisien korelasi antara variable-variabel yang telah disesuaikan dengan
masing-masing hipotesis dengan variabel ketiga yaitu motivasi kerja karyawan.
Rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi partial dan korelasi berganda.
Koefisien korelasi partial adalah koefisien korelasi untuk menemukan nilai
hubungan murni yang terlepas dari pengaruh variabel lainnya, sedangkan
koefisien korelasi berganda adalah koefisien korelasi untuk mengukur keeratan
hubungan antara tiga variabel atau lebih (Iqbal hasan, 2004:66). Dan langkah-
39
langkah untuk mencari koefisien korelasi partial( dan berganda (R)
adalah sebagai berikut :
Koefisien korelasi partial antara variabel Y dengan X1, dikontrol oleh variabel
X2 :
Koefisien korelasi partial antara variabel Y dengan X2, dikontrol oleh variabel
X1 :
Koefisien korelasi berganda antara variabel Y dengan variabel X1 dan X2 :
Keterangan :
: Koefisien korelasi linier berganda tiga variabel
: koefisien korelasi antara program kesejahteraan karyawan
dengan motivasi
: koefisien korelasi antara program K3 dengan motivasi
40
: koefisien korelasi antara program kesejahteraan dengan
program K3
Koefisien korelasi antara program kesejahteraan karyawan dengan motivasi
( ) :
Keterangan :
: koefisien korelasi antara program kesejahteraan karyawan dengan
motivasi kerja karyawan.
: program kesejahteraan karyawan
Y : motivasi kerja karyawan
n : jumlah sampel
Koefisien korelasi antara program K3 dengan motivasi ( ) :
41
Keterangan :
: koefisien korelasi antara program keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) dengan motivasi kerja karyawan.
: program K3
Y : motivasi kerja karyawan
n : jumlah sampel
Koefisien korelasi antara program kesejahteraan dengan program K3 ( ) :
Keterangan :
: koefisien korelasi antara program kesejahteraan dengan program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
: program kesejahteraan karyawan
: program K3
n : jumlah sampel
42
Pada hakekatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.
a. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka antara kedua variabel tidak
mempunyai hubungan sama sekali atau hubungan kedua variabel sangat
lemah.
b. Bila r = -1 maka kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna
dan negatif, jika mendekati –1 berarti hubungannya sangat kuat dan
negatif.
c. Bila r = 1 maka antara kedua variabel mempunyai hubungan yang
sempurna dan positif, jika mendekati 1 berarti hubungannya sangat kuat
dan positif.
Kekuatan hubungan antar variabel, menurut Hartono (2004:78) berdasarkan
koefisien korelasi positif dapat dikelompokkan sebagai berikut :
0,00 – 0,19 = tidak ada korelasi
0,20 – 0,39 = korelasi lemah atau rendah
0,40 – 0,69 = korelasi sedang atau cukup
0,70 – 0,89 = korelasi kuat atau tinggi
0,90 – 1 = korelasi sangat kuat atau sangat tinggi
> 1,00 = korelasi sempurna
43
L. Pengujian Hipotesis
1. Signifikansi
Signifikansi digunakan untuk menguji hipotesis ke 1 dan 2 apakah ada
hubungan antara program kesejahteraan karyawan (X1) dengan motivasi
kerja karyawan (Y) dan hubungan antara program keselamatan dan
kesehatan kerja (X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y). Pengujian
hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil perhitungan
dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5 %.
Untuk menguji hipotesis ke 1 dikemukakan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif sebagai berikut :
Ho : variabel program kesejahteraan karyawan tidak berhubungan
signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
Ha : variabel program kesejahteraan karyawan berhubungan signifikan
dengan motivasi kerja karyawan.
Untuk menguji hipotesis ke 2 dikemukakan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif sebagai berikut :
Ho : variabel program keselamatan dan kesehatan kerja tidak
berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
Ha : variabel program keselamatan dan kesehatan kerja berhubungan
signifikan dengan motivasi kerja karyawan
44
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan
pada tabel Correlation dengan taraf signifikan (α) yang digunakan yakni
5%.
Jika Sig ≥ 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika Sig < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan hipotesis 1:
a. Bila H0 diterima berarti variabel program kesejahteraan karyawan tidak
berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan
b. Bila H0 ditolak berarti variabel program kesejahteraan karyawan
berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
Kesimpulan hipotesis 2 :
a. Bila H0 diterima berarti variabel program keselamatan dan kesehatan
kerja tidak berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
b. Bila H0 ditolak berarti variabel program keselamatan dan kesehatan
kerja berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
2. Uji-F
Uji F ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis 3 dari variabel X1 dan
X2 untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman
variabel Y. Dalam penelitian ini, uji-F dimaksudkan untuk mengetahui
apakah variabel program kesejahteraan karyawan (X1) dan variabel program
45
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (X2) secara bersama-sama
mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja karyawan (Y).
Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil
perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah
5%.
Untuk menguji hipotesis ini dikemukakan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif sebagai berikut :
Ho : variabel program kesejahteraan karyawan, program keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama tidak berhubungan
signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
Ha : variabel program kesejahteraan karyawan, program keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama berhubungan
signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
Pengujian hipotesis diatas dengan menghitung nilai F (Sugiyono,
2001:190) :
Rumus :
( ) ( )1/1/
2
2
−−−=
knRkRF
Keterangan :
R2 = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel X1-2
46
n = jumlah anggota sampel
F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel
Jika Fhitung ≥ Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Kesimpulan:
a. Bila H0 ditolak berarti variabel program kesejahteraan karyawan,
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama
berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
b. Bila H0 diterima berarti variabel program kesejahteraan karyawan,
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama
tidak berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan
Daerah penerimaan H0
Gambar III. 1 Uji F
Daerah
penolakan H0
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
PT Konimex yang merupakan kepanjangan dari Kondang Import- Export
dirintis pertama kali oleh Djoenaedi Joesoef, putra keempat dari tujuh
bersaudara dari pasangan Joe Hong Sian dengan Tjin Bong Tjauw, yang
membuka toko obat Eng Thay Hoo dan didirikan pada tanggal 8 juni 1967 di
ngapeman solo dengan jumlah karyawan pertama sebanyak 13 orang, 5 laki-
laki dan 8 perempuan. Sebelum menjadi sebuah perusahaan industri yang besar,
awalnya PT Konimex bergerak dalam bidang perdagangan obat-obatan, bahan
kimia, peralatan laboratorium, dan peralatan kedokteran. Kemudian pada tahun
1971, PT Konimex mulai memproduksi obat-obatan sendiri. Kemudian tahun
1976 sudah dibuat Management Information System, dan inhouse training juga
sudah dilakukan secara intensif, selain itu pengiriman tenaga-tenaga yang
berpotensi ke sekolah-sekolah manajemen juga telah dilakukan. Adapun
falsafah yang dimiliki PT Konimex adalah “Kita menikmati hidup bahagia”
dengan komitmen 3 MU, yaitu mutu,mudah dan murah. Artinya PT Konimex
mengupayakan produk yang berkualitas tinggi, mudah diperoleh dengan harga
yang terjangkau. PT Konimex mempunyai sebuah logo berupa 3 cincin
benzena, yang melambangkan 3 komitmen di atas. Pemilihan cincin benzena
48
sendiri dikarenakan cincin benzena identik dengan kimia dimana industri
farmasi menghasilkan obat-obat dari bahan kimia.
Pada tahun 1979 dibangun pabrik baru di Desa Sanggrahan, Kecamatan
Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. PT Konimex melakukan
deversifikasi pada tahun 1980, dengan mendirikan pabrik permen NIMM’S dan
pada tahun yang sama juga mendirikan PT Sinar Intermark sebagai distributor
produk PT Konimex. Hal ini dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah yang
mensyaratkan agar pabrik obat dan distributor adalah pihak yang berlainan.
Pada tahun 1986, untuk memperluas jangkauan distribusi produk-produk PT
Konimex maka didirikan distributor yang kedua yaitu PT Marga Nusantara
Jaya. Selanjutnya pada tahun 1994, PT Konimex mendirikan PT Sobisco untuk
produksi makanan. Selain itu, PT Konimex juga berdiversifikasi pada bahan
alam dengan memproduksi produk-produk alami (natural Product). Hingga
saat ini PT Konimex memiliki tiga pabrik yaitu, pabrik divisi farmasi, makanan,
dan natpro (natural produk).
B. Lokasi dan Wilayah Perusahaan
Kelangsungan hidup suatu perusahaan sedikit banyak dipengaruhi oleh
lokasi dari perusahaan tersebut. Maka PT Konimex dalam memilih lokasi
perusahaan di Desa Sanggrahan, Grogol Sukoharjo. Dengan
mempertimbangkan beberapa hal yakni lokasi tersebut masih agak jauh dengan
pemukiman masyarakat pada waktu itu, sehingga polusi udara atau pencemaran
49
lingkungan dapat ditekan. Dan juga lokasi tersebut cukup strategis dalam hal
akses jalan masuk dan keluar bagi transportasi sehingga jalur distribusi akan
menjadi lebih mudah.
C. Misi dan Moto Perusahaan
Misi : “Ikut Menyehatkan Bangsa”
Motto : 3MU (Mutu, Mudah dan Murah)
1. Mutu Produk
Konimex memberikan prioritas pertama pada mutu produk. Karena mutu
yang tinggi merupakan jaminan bagi konsumen untuk memperoleh produk
yang aman, dapat dipercaya dan efektif. Untuk mendapatkan mutu yang
memenuhi standar, konimex menerapkan prosedur produksi Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) yang selalu disempurnakan. Konimex merupakan
salah satu dari perusahaan farmasi di Indonesia yang telah mendapatkan
sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Konimex
juga mulai menetapkan manajemen mutu yang sesuai dengan tuntutan
standar internasional ISO, dengan demikian, produk-produk Konimex juga
akan diterima baik di luar negeri.
2. Mudah Diperoleh
Komitmen konimex berikutnya adalah memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk memperoleh produk-produk Konimex di mana pun
mereka berada. Distribusi menjadi faktor sangat penting dan harus dapat
50
diandalkan. Untuk itu, Konimex mendirikan dua perusahaan distributor
khusus, yaitu PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara Jaya. Keduanya
memiliki 43 kantor cabang di hampir semua kota besar di Indonesia, serta
didukung oleh ratusan armada distribusi. Melalui mereka, semua produk
Konimex didistribusikan ke grosir pasar swalayan, hingga tingkat pengecer.
Untuk keperluan ekspor, konimex merintis jalur distribusi Asia Pasifik
dengan menunjuk distributor di masing-masing wilayah, seperti Singapura,
Malaysia, Hongkong, Filipina, Taiwan, Myanmar dan Bangladesh. Pasar
luar negeri memang memperlihatkan peluang yang menantang. Namun
demikian, Konimex tetap akan mengutamakan pasar dalam negeri.
3. Murah Harganya
Komitmen ketiga dari formula 3MU adalah kebijakan harga. Sesuai
falsafah dasarnya, produk-produk Konimex memang tidak dibuat sebagai
barang eksklusif. Semakin luas masyarakat pengguna produksi Konimex,
semakin berhasil misi 'ikut menyehatkan bangsa'. Itu sebabnya, sekalipun
dalam hal mutu produk Konimex berstandar internasional, namun dalam
kebijakan harga tetap mempertimbangkan kemampuan lokal.
D. Fungsi Organisasional
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang
sama. Tujuan organisasi dituangkan dalam visi dan misi perusahaan. Kerjasama
yang baik dan kesadaran akan tanggung jawab dari setiap anggota akan
51
mempercepat tercapainya tujuan organisasi. Untuk menghindari terjadinya
conflict of interest, setiap orang harus tahu tugas, tanggung jawab, dan
wewenangnya. Ketiga hal tersebut dapat dituangkan dalam job description yang
jelas pada masing-masing bagian. Struktur organisasi merupakan bagian yang
penting untuk dibuat pertama kali saat membentuk organisasi sebab, kita dapat
mengetahui kedudukan serta tanggung jawab kita melalui struktur organisasi.
Struktur organisasi diatur sesuai tugas dan kepentingan sehingga tanggung
jawab masing-masing bagian tidak saling tumpang tindih.
1. Director
Director mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni sebagai berikut:
a. Memegang kekuasaan penuh dan kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas dalam mengatur dan
mengendalikan serta membimbing para manajer per divisi.
c. Melakasanakan keputusan untuk mencapai obyektivitas yang telah
digariskan oleh perusahaan.
2. General Manager Finance
Seorang General Manager Finance mempunyai wewenang dan tugas
untuk merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol
sistem keuangan dan akuntansi perusahaan serta kinerja seluruh staff
keuangan yang langsung bertanggung jawab pada Director. Dalam
menjalankan tugasnya GM Finance membawahi 3 bagian yaitu :
a. Kepala Bagian Bendahara
52
Wewenang dan tanggung jawab :
1) Menyusun rencana kerja serta pedoman kerja bagian bendahara agar
semua dana yang dimiliki perusahaan dapat dikelola secara optimal.
2) Mengatur penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan setiap hari
dan mengalokasikan ke rekening bank perusahaan.
b. Kepala Bagian Akuntansi
Wewenang dan tanggung jawab :
1) Menyusun rencana kerja dan pedoman kerja bagian akuntansi
2) Menerima dan memerikasa semua bukti transaksi dari semua bagian
dan menjurnal serta mendistribusikan kepada staff akuntansi
3) Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan secara
periodik bagi perusahaan secara tepat waktu
4) Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi
program kerja dan pekerjaan staff akuntansi
c. Penasehat Keuangan
Mempunyai tugas untuk memberikan bahan pertimbangan bagi GM
Finance dalam mengambil keputusan keuangan dan bertanggung jawab
langsung kepada GM Finance.
3. Ethical Business Div. Manager
Seorang manajer Div. Etika bisnis mempunyai wewenang dan tugas
untuk mengontrol segala kabijakan yang diambil para manajer agar tidak
53
melenceng dari koridor etika bisnis yang dianut oleh perusahaan.
Bertanggung jawab langsung kepada Director .
4. General Manager Marketing
Seorang GM Marketing mempunyai tanggung jawab untuk memimpin
dan mengkoordinasi seluruh tugas manajemen pemasaran. Dalam
melaksanakan tanggung jawabnya GM Marketing membawahi 5 bagian
yaitu :
a. Manajer Merk
b. Manajer logistik
c. Manajer Promosi
d. Manajer Periklanan
e. Manajer Pengembangan Merk Baru
5. General Manager Human Research & Organization
Seorang GM HRO mempunyai wewenang dan tugas untuk
merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol sistem
ketenagakerjaan serta kinerja seluruh staff HRO yang langsung bertanggung
jawab pada Director. Dalam menjalankan tanggung jawabnya GM HRO
membawahi 3 bagian yaitu :
a. Manajer Sumber Daya Manusia
Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi program
kerja dan pekerjaan staff sumber daya manusia.
54
b. Manajer Personal
Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi pedoman
kerja dan kinerja personal karyawan.
c. Manajer Pelayanan Umum
6. Overseas Business Manager
Seorang Overseas Business Manager mempunyai wewenang dan tugas
untuk merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol
seluruh kegiatan bisnis yang berorientasi kepasar luar negeri dan langsung
bertanggung jawab pada Director.
7. Research Product & Process Development Div. Manager
Seorang Research Product & Process Development Div. Manager
mempunyai wewenang dan tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi,
mengarahkan serta mengontrol seluruh bagian penelitian dan pengembangan
produk dari beberapa divisi dalam perusahaan dan bertanggung jawab
langsung kepada Director. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya
membawahi 5 bagian yaitu :
a. Manajer Farmasi Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk
Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program
kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian farmasi.
b. Manajer NatPro Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk
Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program
kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian NatPro.
55
c. Manajer Makanan Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk
Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program
kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian
makanan.
d. Manajer Gula-gula Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk
Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program
kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian gula-
gula.
e. Manajer Penetapan Standar Produk
Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program
kerja serta kinerja staff penetapan standar produk. Bertanggung jawab
juga dalam menetapkan dan mengontrol standarisasi suatu produk.
8. Dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya, Director dibantu beberapa
konsultannya yang langsung bertanggung jawab kepada Director yaitu :
a. Manajer Pembelian
b. Manajer Perencanaan Pembangunan
c. Manajer Hubungan Eksternal
d. Manajer Sistem Informasi Manajemen
e. Manajer Div. Pasar Perdagangan Baru
f. Manajer Audit Manajemen
g. Manajer Jaminan Kualitas
h. Manajer Ahli Farmasi
56
i. Manajer Perencanaan Bisnis
E. Departemen Sumber Daya Manusia
Menjadi mitra kerja dalam perusahaan yang sangat mendukung kegiatan
perusahaan, maka tidaklah berlebihan PT Konimex sangat memperhatikan asset
perusahaan yang tak ternikai harganya yakni : karyawan. Dengan memberikan
kesejahteraan yang sewajarnya dan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi
para karyawan, untuk itulah sebagai langkah awal pihak perusahaan dan
karyawan mengadakan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang mempunyai
maksud menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar pihak perusahaan
dengan pihak karyawan.
1. Adapun tujuan dari pembuatan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) tersebut
adalah :
a. memperjelas hak dan kewajiban perusahaan, pekerja dan serikat pekerja.
b. Menetapkan (mengatur) syarat-syarat kerja dan kondisi kerja
c. lebih meningkatkan hubungan kerja antara pengusaha, serikat pekerja,
dan pekerja
d. memelihara dan meningkatkan disiplin kerja maka perlu adanya
kesadaran dari kedua belah pihak yaitu : pengusaha mengatur jalannya
perusahaan kemudian kewajiban serikat pekerja adalah mewakili
segenap anggotanya yang menjadi pekerja dalam perusahaan. Bersama-
sama pengusaha dan serikat pekerja wajib menjunjung tinggi isi
57
kesepakatan kerja bersama ini dan melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab.
2. Jumlah karyawan dari PT Konimex sendiri terhitung sebanyak kurang lebih
2000 orang karyawan dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Karyawan tetap yaitu : mereka yang telah bekerja melewati masa
percobaan, memenuhi persyaratan lain yang diperlukan dan sudah
pernah ditugaskan pada suatu jabatan tertentu dengan golongan atau
tingkat gaji yang telah ditetapkan dengan batas usia maksimal 55 tahun.
b. Karyawan Harian
1) Karyawan harian tetap : karyawan yang mempunyai hubungan kerja
dengan pihak perusahaan tanpa tenggang waktu tertentu,
mendapatkan upah dan menerima hak-hak normatif serta
mendapatkan kesempatan untuk menjadi pekerja tetap.
2) Karyawan harian tidak tetap : pekerja yang mempunyai hubungan
kerja dengan perusahaan untuk tenggang waktu tertentu dan
mendpatkan upah sesuai dengan kontrak yang berlaku.
c. Karyawan Honorer yaitu : karyawan yang memperoleh honor dari
perusahaan dan tidak bekerja penuh pada perusahaan.
58
3. Sistem penerimaan karyawan
Penyesuaian kebutuhan perusahaan dengan penerimaan tenaga kerja
yang baru, adanya formasi dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja sesuai
dengan formasi yang telah ditetapkan.
Calon karyawan dapat diangkat menjadi karyawan tetap dengan syarat
sebagai berikut : telah melewati masa percobaan 3 bulan dengan baik,
perusahaan menganggap yang bersangkutan telah sanggup menyelesaikan
pekerjaan yang telah ditugaskan, kepadanya dan dapat menaati peraturan dan
tata tertib yang berlaku, selama masa percobaan kedua belah pihak dapt
melaksanakan PHK dengan pemberitahuan secara tertulis satu hari
sebelumnya, mutasi yang dijalankan untuk kelancaran tugas-tugas
perusahaan serta untuk pendayagunaan tenaga kerja secara maksimal. Jam
Kerja yang berlaku dan waktu-waktu istirahat yang di ada sebagai berikut :
a. Karyawan Tetap
1) Karyawan non shift : karyawan yang bekerja selama 6 hari dari hari
senin sampai sabtu dengan jam kerja sebagai berikut : hari senin
sampai hari jumat masuk pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00
wib dengan waktu istirahat 1 jam pada pukul 12.00 – 13.00.
kemudian pada hari sabtu karyawan masuk pukul 08.00 – 13.00
tidak ada waktu istirahat.
2) Karyawan shift : karyawan yang melakukan kerja secara teratur dan
bergilir menurut jadwal yang ditetapkan dengan jumlah jam kerja
59
yang sama untuk setiap hari kerja dengan ketentuan hari istirahat
mingguan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan yaitu :
Shift 1 : karyawan masuk pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB
(dengan waktu istirahat 1 jam dari pukul 12.00 sampai pukul 13.00
WIB )
Shift 2 : karyawan masuk pukul 15.00 sampai pukul 23.00 WIB
(dengan waktu istirahat 1 jam dari pukul 18.00 sampai pukul 19.00
WIB ) dengan ketentuan hari sabtu dan hari minggu libur.
Shift 3 : karyawan masuk pukul 22.00 sampai pukul 07.00 WIB
(dengan waktu istirahat 1jam dari pukul 02.00 sampai pukul 03.00
WIB ) dengan ketentuan hari sabtu dan hari minggu libur.
b. Karyawan Harian
1) Karyawan non shift : hari senin sampai hari jumat pukul 08.00 –
15.00 ( waktu istirahat pukul 12.00 – 1300)
2) Karyawan shift : sesuai dengan pengaturan pekerja tetap shift.
4. Pelaksanaan kerja lembur oleh perusahaan dengan ketentuan berikut :
a. Memenuhi target yang sangat diperlukan
b. Menyelesaikan pekerjaan yang bertumpuk dan harus segera diselesaikan
c. Melaporkan pada atasan tentang alasan-alasan perlunya kerja lembur
d. Pelaksanaan kerja lembur baru dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari atasan atau dari pihak produksi
60
5. Macam – macam tunjangan yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan:
a. Tunjangan jabatan : diberikan pada karyawan untuk menambah rasa
tanggung jawab jabatan.
b. Tunjangan pendidikan : diwujudkan dalam pelatihan-pelatihan yang
dibiayai oleh perusahaan dan biaya pendidikan bagi karyawan
berprestasi.
c. Tunjangan Kesejahteraan Karyawan : untuk menunjang ketenangan
berkarya para karyawan, PT Konimex memberikan berbagai bentuk
dana kesejahteraan yang sifatnya membantu memenuhi kebutuhan
pokok karyawan. Seperti : dana pensiun, jaminan asuransi dan
pemberian kredit pada karyawan.
d. Tunjangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja : kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan sangatlah penting. PT Konimex
memberikan tunjangan kesehatan berupa penggantian biaya pengobatan
maksimal seratus persen dari biaya yang dikeluarkan oleh para karyawan.
Selain itu keselamatan tenaga kerja juga menjadi program perusahaan
yang dinyatakan dalam bentuk melatih karyawan menggunakan sarana-
sarana keselamatan kerja, termasuk latihan penaggulangan kebakaran.
e. Imbalan Karyawan : setiap orang yang bekerja adalah untuk
mendapatkan penghasilan. PT Konimex memberikan imbalan pada
karyawannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.
61
6. Jenis – jenis cuti yang diberikan perusahaan bagi karyawan :
a. Cuti tahunan : perusahaan menyediakan cuti bagi karyawan yang telah
bekerja minimal 1 tahun untuk bekerja (12 hari )dan untuk mereka yang
telah bekerja selama 5 tahun berturut-turut maka akan mendapat 1 hari
tambahan cuti tahunan dan cuti tersebut tidak dapat di uangkan.
b. Cuti hamil : diberikan pada karyawan wanita yang melahirka dengan
ketentuan 1,5 bulan sebelum dan setelah melahirkan dan juga untuk
karyawan keguguran dengan tetap diberikan gaji.
c. Cuti menjalankan ibadah agama : karyawan yang telah bekerja selama 3
tahun secara terus menerus dapat mengambil cuti untuk melaksanakan
kewajiban ibadah agama sesuai dengan peraturan RI No 8/1981.
F. Departemen Produksi
Seiring berkembangnya perusahaan maka PT Konimex telah memiliki
beberapa bidang lain yang masih dekat dengan usaha inti seperti :
1. Farmasi
Divisi farmasi merupakan tulang punggung Konimex. Saat ini memiliki
59 merek produk. Kalau pada mulanya hanya memproduksi obat-obat bebas
(OTC), kini kami juga mengembangkan obat-obat dengan resep dokter
(Ethical) serta produk nonkuratif, antara lain vitamin. Dari sediaan semula
hanya tablet, kini kami memiliki berbagai variasi sediaan, seperti, sirup,
salep, krim, kapsul, serta tablet effervescent. Beberapa merek produk
62
farmasi Konimex yang populer di masyarakat, antara lain Konidin, Inza,
Inzana, Paramex, Termorex, Fit-Up, Feminax dan Braito.
2. Kembang Gula
Kembang gula menjadi pilihan pertama, ketika Konimex melakukan
diversifikasi usaha ke industri makanan sehat pada tahun 1980. Selain
karena faktor peluang pasar, pilihan ini juga dengan mempertimbangkan
bahwa manajemen produksi kembang gula tak jauh berbeda dengan farmasi.
Divisi kembang gula Nimm's ini sejak berdiri telah dilengkapi dengan
mesin-mesin canggih dan mutakhir, untuk mengantisipasi perkembangan
permintaan pasar - terutama pangsa remaja yang dinamis. Hingga kini,
Nimm's telah mengembangkan bermacam bentuk kembang gula, antara lain
hard candy, chewy candy, deposit candy, dan compressed candy. Inovasi
dalam hal rasa juga telah menghasilkan berbagai variasi kembang gula rasa
unik. Saat ini Nimm's memiliki 11 merek, antara lain Hexos, Nano-Nano,
Mr.Sarmento, Eski, dan Frozz.
3. Produk Alami
Semakin tingginya biaya kesehatan serta timbulnya kesadaran bahwa
tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan modern,
menumbuhkan kecenderungan di masyarakat untuk mencari pengobatan
alternatif. Pengobatan alternatif antara lain dengan memanfaatkan dan
melestarikan apa yang telah disediakan oleh alam (going to nature).
Kecenderungan masyarakat tersebut mendorong kami untuk melakukan
63
penelitian dan pengembangan produk kesehatan yang berbasiskan bahan-
bahan alami. Direncanakan, dalam waktu dekat produk-produk alami ini
dapat beredar di masyarakat untuk melengkapi sediaan produk Konimex.
4. Makanan
Pertumbuhan usaha kembang gula yang menggembirakan, memperbesar
keyakinan Konimex bahwa pemekaran usaha ke industri makanan
merupakan langkah tepat. Sehingga, pada tahun 1993 konimex mendirikan
PT Solonat, perusahaan yang memproduksi makanan ringan, khusus dari
bahan kacang-kacangan yang sangat digemari kaum muda. Produk-produk
camilan Solonat yang populer antara lain, Ono Nuts dan Lekker. Langkah
pengembangan Kelompok Usaha Konimex berlanjut dengan berdirinya
Sobisco pada tahun 1994. Sobisco adalah pabrik biskuit dan coklat yang
dilengkapi dengan fasilitas mesin-mesin canggih berkapasitas besar. Di
antara produk-produk Sobisco yang terkenal di masyarakat, antara lain
Snips, Snaps, Wafero, Tini Wini Biti dan Kido. Secara keseluruhan, kedua
pabrik makanan tersebut kini telah memiliki 15 merek produk.
G. Departemen Pemasaran
Pemasaran adalah ibarat urat nadi dari suatu perusahaan, hal ini disadari
betul oleh PT Konimex. Sebelum sampai ke tangan konsumen, produk-produk
konimex telah melewati mata rantai yang sangat panjang. Mulai dari tahap
64
produksi, distribusi hingga tahap promosi, semuanya telah direncanakan secara
terpadu.
Konsumen yang dibidik oleh perusahaan antara lain :
1. Local Customer :
PT Konimex melayani pasar dalam negeri meliputi Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya
2. Export Customer :
PT Konimex melayani juga pasar di luar Indonesia meliputi : Asia pasifik
(Singapura, Malaysia, Hongkong, Myanmar, Bangladesh, Filipina dan
Thailand).
Dalam rangka penyaluran produknya, PT Konimex menggunakan
saluran distribusi yang digolongkan menjadi 2, yaitu :
a. Saluran distribusi langsung
Penjualan yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan produknya
tanpa menggunakan perantara, penjualan produknya langsung dari
produsen kepada konsumen akhir seperti rumah sakit, apotek, dan
karyawan PT Konimex sendiri.
b. Saluran distribusi tidak langsung
Penjualan yang menggunakan distributor yang dibentuk oleh PT
Konimex sendiri yaitu PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara
Jaya. Pemasaran untuk produk perusahaan mencakup seluruh wilayah
Indonesia.
65
BAB V
ANALISIS DATA
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan analisis
kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi umur, masa
kerja karyawan, jenis kelamin dan jabatan. Analisis kuantitatif terdiri atas uji
instrumen (validitas dan reliabilitas instrumen), analisis korelasi partial, korelasi
berganda, uji signifikan, dan uji F.
Kuesioner yang telah kembali kemudian diolah dan selanjutnya dianalisis untuk
mengetahui kesimpulan akhir dan menjawab rumusan permasalahan dari penelitian.
Jawaban kuesioner terdiri atas 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai valid yang
terdapat pada kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy) dengan nilai rtabel.
Sementara teknik Cronbach’s alpha digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen.
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan responden yang diteliti. Dalam analisis ini, responden
66
diklasifikasikan berdasarkan umur karyawan, masa kerja karyawan, jenis
kelamin dan jabatan karyawan.
1. Umur
Berdasarkan umur, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi
lima kelompok umur seperti yang tercantum dalm tabel V.1 di bawah ini :
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase
≤ 30 tahun 5 7%
31 tahun – 35 tahun 15 20%
36 tahun – 40 tahun 24 32%
41 tahun – 45 tahun 20 27%
≥ 46 tahun 11 14%
Total 75 100%
Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak
adalah kelompok umur antara 36 tahun sampai 45 tahun yang berjumlah 44
orang atau sebesar 59%, dan terbanyak kedua adalah kelompok umur antara
≤ 30 tahun sampai 35 tahun berjumlah 20 orang atau sebesar 27%,
sedangkan kelompok umur ≥ 46 tahun hanya sebanyak 11 orang atau
sebesar 14%.
67
2. Masa Kerja
Berdasarkan masa kerja, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi empat kelompok masa kerja seperti yang tercantum dalam tabel
V.2.
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Persentase
11 tahun – 15 tahun 10 13%
16 tahun – 20 tahun 15 20%
21 tahun – 25 tahun 29 39%
≥ 26 tahun 21 28%
Total 75 100%
Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden paling banyak
adalah responden dengan masa kerja 21 – 25 tahun yakni sebanyak 29 orang
atau 39%. Dan responden paling sedikit adalah responden dengan masa
kerja 11 - 15 tahun sebanyak 10 orang atau 13%.
3. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data berdasarkan jenis
kelamin dapat ditunjukkan pada tabel V.3.
68
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 14 19%
Perempuan 61 81%
Total 75 100%
Berdasarkan tabel V.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden paling banyak
adalah perempuan dengan jumlah 61 orang atau sebesar 81% sedangkan
jumlah responden laki-laki sebanyak 14 orang atau sebesar 19%.
4. Jabatan
Berdasarkan jabatan, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi
dua yaitu jabatan supervisor dan pelaksana. Hasil analisis data berdasarkan
jabatan dapat ditunjukkan pada tabel V.4.
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah Persentase
Supervisor 3 4%
Pelaksana 72 96%
Total 75 100%
69
Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan jabatan
sebagian besar responden sebagai pelaksana yakni sebanyak 72 orang atau
sebesar 96% dan sisanya 3 orang atau 4% sebagai supervisor.
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Pengujian Validitas
Analisis validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kesahihan item-
item pernyataan dengan rumus koefisien product moment. Dalam pengujian
validitas ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 75 responden. Taraf
signifikan yang digunakan dalam penelitian 5%. Nilai valid terdapat pada
kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy) (data lampiran 5 ). Untuk
responden yang berjumlah 75, dapat diperoleh derajat bebas (df) sebesar 75
– 2 = 73. untuk df 73 dan nilai alfa 5% diperoleh nilai tabel sebesar 0,227.
nilai r tabel selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas butir-butir
kuesioner. Untuk valid jika Corrected Item Total Correlation lebih besar
dari r-tabel.
R-tabel = n – 2; dengan ∝= 0.05
R-tabel = 0,227
70
Berikut ini data kesahihan dari item-item variabel:
Tabel V.5
Validitas Variabel Program Kesejahteraan Karyawan
Butir
soal
Corrected Item-Total
Correlation (rxy)
R-tabel Status
PKK1 0.580 0.227 Valid
PKK2 0.359 0.227 Valid
PKK3 0.471 0.227 Valid
PKK4 0.601 0.227 Valid
PKK5 0.327 0.227 Valid
PKK6 0.486 0.227 Valid
PKK7 0.427 0.227 Valid
PKK8 0.702 0.227 Valid
71
Tabel V.6
Validitas Variabel Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Butir
soal
Corrected Item-Total
Correlation (rxy)
R-tabel Status
P(K3)1 0.485 0.227 Valid
P(K3)2 0.352 0.227 Valid
P(K3)3 0.394 0.227 Valid
P(K3)4 0.372 0.227 Valid
P(K3)5 0.568 0.227 Valid
P(K3)6 0.401 0.227 Valid
P(K3)7 0.379 0.227 Valid
P(K3)8 0.276 0.227 Valid
72
Tabel V.7
Validitas Variabel Motivasi Kerja Karyawan
Butir
soal
Corrected Item-Total
Correlation (rxy)
R-tabel Status
MKK1 0.235 0.227 Valid
MKK2 0.559 0.227 Valid
MKK3 0.301 0.227 Valid
MKK4 0.345 0.227 Valid
MKK5 0.587 0.227 Valid
MKK6 0.500 0.227 Valid
MKK7 0.557 0.227 Valid
MKK8 0.524 0.227 Valid
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai konsistensi
di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan
sebuah pengukuran. Dalam pengujian reliabilitas, penulis menggunakan
sampel sebanyak 75 responden. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha dapat dikatakan
73
reliabel jika Alpha If Item Deleted tidak negatif dan lebih besar dari r-tabel
(data lampiran 5 ).
Tabel V.8
Reliabilitas Variabel Program Kesejahteraan Karyawan
Butir
soal
Alpha If Item
Deleted
R-tabel Status
PKK1 0.754 0.227 Reliabel
PKK2 0.780 0.227 Reliabel
PKK3 0.765 0.227 Reliabel
PKK4 0.742 0.227 Reliabel
PKK5 0.784 0.227 Reliabel
PKK6 0.764 0.227 Reliabel
PKK7 0.771 0.227 Reliabel
PKK8 0.720 0.227 Reliabel
74
Tabel V.9
Reliabilitas Variabel Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Butir
soal
Alpha If Item
Deleted
R-tabel Status
P(K3)1 0.669 0.227 Reliabel
P(K3)2 0.694 0.227 Reliabel
P(K3)3 0.686 0.227 Reliabel
P(K3)4 0.692 0.227 Reliabel
P(K3)5 0.642 0.227 Reliabel
P(K3)6 0.685 0.227 Reliabel
P(K3)7 0.689 0.227 Reliabel
P(K3)8 0.709 0.227 Reliabel
75
Tabel V.10
Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Karyawan
Butir
soal
Alpha If Item
Deleted
R-tabel Status
MKK1 0.756 0.227 Reliabel
MKK2 0.702 0.227 Reliabel
MKK3 0.747 0.227 Reliabel
MKK4 0.741 0.227 Reliabel
MKK5 0.704 0.227 Reliabel
MKK6 0.716 0.227 Reliabel
MKK7 0.701 0.227 Reliabel
MKK8 0.707 0.227 Reliabel
C. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara
pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja
karyawan digunakan teknik korelasi partial (control variable PK3), dengan
bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data lampiran 6) :
76
= 0,743
Setelah nilai r diketahui r = 0,743 ini berarti nilai r terletak diantara 0,70 –
0,89 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan kuat
atau tinggi antara program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja
karyawan. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi
untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Dengan membandingkan
nilai Sig yang didapat dengan taraf signifikan (α) 5%.
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika Sig ≥ α =0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika Sig < α =0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan nilai signifikansi di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima,hal ini dibuktikan karena Sig= 0,000 lebih kecil dari taraf
signifikan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa program kesejahteraan
karyawan berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi
kerja karyawan digunakan teknik korelasi partial (control variable PKK),
77
dengan bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data lampiran
6 ) :
Setelah nilai r diketahui r = 0,620 ini berarti nilai r terletak diantara 0,40 -
0,69 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
sedang antara program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi
kerja karyawan. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien
korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Dengan
membandingkan nilai Sig yang didapat dengan taraf signifikan (α) 5%.
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika Sig ≥ α =0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika Sig < α =0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan nilai signifikansi di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima,hal ini dibuktikan karena Sig= 0,000 lebih kecil dari taraf
signifikan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa program keselamatan dan
kesehatan kerja berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.
78
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama dengan motivasi kerja karyawan
digunakan teknik korelasi berganda untuk menghitung nilai Ry(12) dengan
bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data lampiran 6) :
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi berganda diperoleh hasil
sebesar 0,912 yang menunjukkan bahwa program kesejahteraan
karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja (X2) secara
bersama-sama mempunyai hubungan positif dan tingkat hubungan sangat
kuat dengan motivasi kerja karyawan (Y) karena terletak diantara 0,90 – 1.
Untuk membuktikan bahwa pelaksanaan program kesejahteraan
karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja (X2) secara
bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja
karyawan (Y), maka dilakukan pengujian terhadap Ry dengan menggunakan
uji F, dengan bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data
lampiran 6) :
79
( ) ( )1/1/
2
2
−−−=
knRkRF
F = 177,36
Setelah harga F hitung diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan nilai Fhitung dengan F tabel Kriteria Pengujian :
Jika Fhitung ≥ Ftabel (α = 0,05 : 72), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika Fhitung < Ftabel (α = 0,05 : 72), maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Apabila Fhitung ≥ Ftabel maka terdapat hubungan yang signifikan,
sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang
signifikan. Uji F dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasan n-k-1 (75-2-1 = 72). Dari hasil perhitungan diperoleh
nilai Fhitung sebesar 177,36 sedangkan Ftabel dengan df= 2 sebesar 3,124.
Artinya Fhitung ≥ Ftabel hal ini menunjukkan bahwa nilai Ry yang diperoleh
menunjukkan hubungan yang signifikan antara program kesejahteraan
karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dengan
motivasi kerja karyawan (Y). Hipotesisnya berarti hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Untuk mengetahui daerah penolakan
H0 dapat dilihat pada gambar V.3.
80
D. Pembahasan
Dari hasil analisa yang dilakukan, juga berdasar teori yang sudah ada dan
asumsi pemberian skor alternatif pada instrumen penelitian jika sangat setuju
diberi skor 5, setuju pada interval (4 – 4,99), netral pada interval (3 – 3,99),
tidak setuju pada interval (2 – 2,99), sangat tidak setuju pada interval (1 – 1,99).
Maka penulis mencoba menyimpulkan hasil-hasil dari analisis tersebut tentang
hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan (X1), program
keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y).
1. Hipotesis pertama
Berdasarkan analisis data di atas, menjelaskan bahwa pelaksanaan program
kesejahteraan karyawan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat
hubungan yang kuat dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini
Daerah penerimaan H0
Gambar V.1. Uji-F
Daerah
penolakan H0
3,124
81
berarti bahwa pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dapat
mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan. Asumsi tersebut juga
diperkuat oleh teori yang sudah ada dalam (siswanto sastrohadiwiryo, 2005)
bahwa motivasi tenaga kerja sangat bergantung pada kebutuhannya atau
dengan kata lain jika kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dengan baik
dalam hal ini kebutuhan karyawan meliputi kebutuhan ekonomi, rekreasi
dan fasilitas perusahaan maka motivasi tenaga kerja pun juga akan tinggi.
Dalam keadaan sebenarnya saat penelitian ini dilakukan, pelaksanaan
program kesejahteraan karyawan telah dilaksanakan dengan baik oleh PT
Konimex, hal ini terlihat dari skor rata-rata instrumen penelitian sebesar
4,005 (data lampiran 4) dan motivasi kerja karyawan saat itu juga tinggi hal
ini terlihat dari tabel skor rata-rata instrumen penelitian sebesar 4,0875 (data
lampiran 4).
2. Hipotesis Kedua
Berdasarkan analisis data di atas, menjelaskan bahwa pelaksanaan program
keselmatan dan kesehatan kerja (K3) mempunyai hubungan yang positif
dengan tingkat hubungan yang sedang dan signifikan dengan motivasi kerja
karyawan. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dapat mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan.
Asumsi tersebut juga diperkuat oleh teori yang sudah ada dalam (siswanto
82
sastrohadiwiryo, 2005) bahwa motivasi tenaga kerja juga bergantung pada
kondisi fisik dan sosial tenaga kerjanya, atau dengan kata lain jika
perusahaan dapat menjamin keselamatan tenaga kerja dari bahaya kerja
yang ditimbulkan dan perusahaan dapat memelihara kesehatan tenaga
kerjanya maka motivasi tenaga kerja untuk bekerja pun juga akan tinggi.
Dalam keadaan sebenarnya saat penelitian ini dilakukan, pelaksanaan
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah dilaksanakan dengan
baik oleh PT Konimex, hal ini terlihat dari skor rata-rata instrumen
penelitian sebesar 4,15 (data lampiran 4) dan motivasi kerja karyawan saat
itu juga tinggi hal ini terlihat dari tabel skor rata-rata instrumen penelitian
sebesar 4,0875 (data lampiran 4).
3. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan analisis data di atas, menjelaskan bahwa pelaksanaan program
kesejahteraan karyawan dan program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)
mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat hubungan yang sangat
kuat dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini berarti bahwa
pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dan program K3 (keselamatan
dan kesehatan kerja) dapat mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan.
Asumsi tersebut juga diperkuat oleh teori yang sudah ada dalam (siswanto
sastrohadiwiryo, 2005) bahwa motivasi tenaga kerja sangat bergantung pada
83
kebutuhan, kondisi fisik dan sosialnya atau dengan kata lain jika kebutuhan
ekonomi, rekreasi dan fasilitas dari perusahaan dapat diberikan dengan baik
dan juga perusahaan dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja dalam kegiatan kerjanya, maka motivasi tenaga kerja untuk bekerja
pun juga akan tinggi. Dalam keadaan sebenarnya saat penelitian ini
dilakukan, pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dan program K3
(keselamatan dan kesehatan kerja) telah dilaksanakan dengan baik oleh PT
Konimex, dan keadaan motivasi kerja karyawan saat itu juga tinggi.
84
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Pada bagian ini, penulis menguraikan kesimpulan penelitian. Kesimpulan
tersebut akan diuraikan berdasarkan rumusan permasalahan yang ada.
Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian signifikansi hubungan partial tiap variabel X (program
kesejahteraan karyawan dan program keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)) dengan variabel Y (motivasi kerja karyawan) menunjukkan bahwa
semua variabel (X) tersebut memiliki hubungan partial yang signifikan
terhadap variabel Y (motivasi kerja karyawan). Kesimpulan tentang adanya
hubungan antara tiap variabel X (program kesejahteraan karyawan dan
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)) dengan variabel Y
(motivasi kerja karyawan) adalah sebagai berikut :
a. Ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program
kesejahteraan karyawan yang terdiri atas program ekonomi, program
rekreasi dan pemberian fasilitas oleh perusahaan (X1) dengan motivasi
kerja karyawan (Y). Ditunjukan dengan nilai r = 0,743 dan sig=0,000 <
85
α=0,05. Ini berarti bahwa program kesejahteraan karyawan yang
meliputi program ekonomi, rekreasi dan pemberian fasilitas oleh
perusahaan telah dilaksanakan dengan baik dan dapat dirasakan oleh
para karyawan PT Konimex sehingga dapat membuat motivasi kerja
karyawan tinggi.
b. Ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program keselamatan
dan kesehatan kerja (X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y).
Ditunjukan dengan nilai r = 0,620 dan sig=0,000 < α=0,05. Ini berarti
bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan telah
dilaksanakan dengan baik dan dapat dirasakan oleh para karyawan PT
Konimex sehingga dapat membuat motivasi kerja karyawan tinggi.
2. Hasil pengujian signifikan hubungan simultan antara pelaksanaan program
kesejahteraan karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja
(X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y). Menggunakan uji F
menunjukkan bahwa seluruh variabel X memiliki hubungan simultan yang
signifikan terhadap variabel Y. Ditunjukan dengan nilai = 0,912
dan nilai Fhitung sebesar 177,36 sedangkan Ftabel dengan df= 2 sebesar 3,124.
Dengan demikian, program kesejahteraan karyawan dan program K3
(keselamatan dan kesehatan kerja) yang telah dilaksanakan oleh PT
Konimex akan membuat motivasi kerja seluruh karyawan tinggi.
86
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat
dikemukakan penulis bagi pihak perusahaan dan juga bagi peneliti selanjutnya.
Saran tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
kedua variabel (program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)) secara bersama-sama mempunyai hubungan yang
positif dan sangat kuat terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini berarti
bahwa pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dan program K3
secara bersama-sama akan dapat membuat motivasi kerja karyawan tinggi.
Maka menjadi kewajiban perusahaan untuk dapat lebih mengoptimalkan
pelaksanaan program- program kesejahteraan karyawan dan program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar para karyawan dapat lebih
mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja sehingga pada gilirannya
nanti akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Banyak variabel yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan
dalam suatu perusahaan. Penelitian ini hanya menguji hubungan antara
pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, dan program keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan. Maka peneliti
87
mengharapkan pada penelitian yang akan datang dapat lebih memperluas
cakupan variabel lain yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam
hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum mempunyai
pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal pengkajian teori,
pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan skripsi ini jauh dari
sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis juga memiliki keterbatasan waktu, pengetahuan
dan kemampuan sehingga tidak dapat menjangkau seluruh subjek penelitian
ini.
3. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data yang diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner dan ketidakmampuan responden dalam
menginterpretasikan kuesioner.
88
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 1997. Statistika Ekonomi. Yogyakarta: STIE YKPN Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis. Volume 2.
Edisi 9. Jakarta: PT. Madia Global Edukasi Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE Hartono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hasibuan, SP. Malayu. 1994. Managemen Sumber daya Manusia: Dasar dan Kunci
Gramedia Pustaka Utama Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga Riduwan. 2008. Dasar – Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja : Pendekatan
Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan
Mikro. Jakarta: Djambatan Simmamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi III. Yogyakarta:
STIE YKPN Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
lampiran
ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi
PT Konimex Grogol Sukoharjo
KUESIONER
A. Petunjuk
1. Bapak/ibu yang kami hormati, mohon kiranya Saudara berkenan untuk mengisi kuesioner di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini disebarkan dalam rangka untuk menyelesaikan skripsi kami yang berjudul : “ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN”.
2. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang telah tersedia dengan memilih sesuai dengan keadaan sebenarmya
3. Terdapat lima alternative jawaban : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
B. Data Responden
1. Nama : ……………………………..
2. Umur : ……………………………..
3. Masa kerja : ….……………………tahun
4. Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu)
5. Jabatan : …..…………………………
C. Ucapan Terima Kasih
Peneliti sangat berterima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini.
Hasil kuesioner ini tidak akan mempengaruhi karir Bapak/Ibu. Ini semua hanya untuk
kepentingan ilmiah semata.
lampiran
D. Kuesioner
Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang telah tersedia dengan memilih sesuai dengan keadaan
sebenarmya. 1. Program Kesejahteraan (X1)
2. Program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) (X2)
Alternatif Jawaban NO PERTANYAAN SS S N TS STS
1
Secara umum perusahaan telah melaksanakan program kesejahteraan karyawan dengan baik ?
2 Perusahaan tempat anda bekerja telah memberikan uang pensiun yang memadai dengan masa kerja anda ?
3 Perusahaan telah benar-benar memberikan asuransi yang telah ditetapkan sebelumnya?
4 Pemberian kredit oleh perusahaan, telah banyak membantu masalah keuangan anda?
5 Penyelenggaraan rekreasi dan olah raga karyawan dapat membawa suasana baru pada lingkungan kerja?
6 Fasilitas kantin telah menyediakan makanan bergizi dan bervariasi sehingga menunjang anda dalam bekerja?
7 Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan sudah sangat baik?
8 Pemberian fasilitas pendidikan oleh perusahaan sangat bermanfaat bagi karier karyawan?
Alternatif Jawaban NO PERTANYAAN
SS S N TS STS 1 Secara Umum program K3 sudah dilaksanakan dengan baik oleh
perusahaan?
2 Perusahaan telah melakukan pertolongan pertama yang maksimal ketika terjadi kecelakaan kerja?
3 Perusahaan telah memberikan alat-alat keamanan kerja yang sesuai dengan standar pemerintah?
4 Perusahaan telah memberikan tindakan antisipasi pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan?
5 Perusahaan telah menyediakan dokter yang handal untuk menjaga kesehatan para karyawan?
6 Perusahaan telah memberikan prosedur kerja sesuai UU yang aman demi menjaga keselamatan karyawan?
7 Perusahaan telah menjalin kerjasama dengan rumah sakit terdekat untuk menunjang kesehatan karyawannya?
8 Perusahaan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik pada karyawan?
lampiran
3. Motivasi Kerja (Y)
Asumsi Pemberian Skor
Alternatif Jawaban NO PERTANYAAN SS S N TS STS
1 Anda selalu bekerja berdasarkan target yang ditetapkan perusahaan ?
2 Anda selalu bekerja selesai tepat waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan ?
3 Anda sudah bekerja sangat memuaskan bagi perusahaan ?
4 Anda selalu ikut berpartisipasi dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan ?
5 Hampir semua pekerjaan yang anda lakukan dapat selesai dengan baik ?
6 Anda selalu mengutamakan hasil pekerjaan yang teliti dan bermutu ?
7 Instruksi kerja yang diberikan oleh atasan, selalu anda kerjakan dengan sangat baik ?
8 Anda selalu ingin mencapai kesuksesan dalam bekerja ?
Interval Tanggapan
1 – 1,99 Sangat Tidak setuju
2 – 2,99 Tidak Setuju
3 – 3,99 Netral
4 – 4,99 Setuju
5 Sangat Setuju
lampiran
DIRECTOR
Ethical Bussines
s Div Mnager
GM Operations
Purchasing Manager
GM Finance
GM Human resource &
Organization
GM Marketing
Overseas Business manager
Management Audit
Manager
Research Product&Process Development Div Manager
Project Building Manager
External Relation Manager
Mnagment Information System Manager
Modern Trade Market Div. Manager
Treasury Manager
Accounting Manager
Financial Advisor
Plant Manager Pharm
Plant Manager Food
Quality Control Manager
Factory Personnel Manager
Inventory Planning& Control Manager
Industrial relation Manager
Group Brand Manager
Logistik Manager
Promotion service Manager
Advertising&Administrative Manager
New Brand Development Manager
HRD Manager
Personnel Manager
General Service Manager
Research Product &Development Manager Pharm Responsible
Pharmacists Manager
Quality Assurance Manager
Research Product &Development Manager Confectionery