Analisis Header Connection dari Protocol HTTP/1.1 dan HTTP/2 Pada Video Streaming Artikel Ilmiah Peneliti: Wendel Herman Selsily (672011094) Dian Widiyanto Chandra S.Kom., M.Kom Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016
17
Embed
Analisis Header Connection dari Protocol HTTP/1.1 dan HTTP ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Analisis Header Connection dari Protocol HTTP/1.1 dan HTTP/2
Pada Video Streaming
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Wendel Herman Selsily (672011094)
Dian Widiyanto Chandra S.Kom., M.Kom
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Juli 2016
i
ii
iii
iv
1
1. Pendahuluan
Hypertext Transfer Protocol (http) merupakan salah satu protocol yang
paling populer di dunia internet sekarang ini. Dengan semakin banyak aplikasi
multimedia yang berjalan didalam HTTP. HTTP juga adalah sebuah protocol
jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,
kolaboratif, dan menggunakan hypermedia. Penggunaanya banyak pada
pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan yang disebut
dengan document hypertext, yang kemudian membentuk World Wide Web (WWW)
pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, hingga kini ada HTTP versi 1 memiliki
dua versi minor yaitu HTTP/1.0 dan HTTP/1.1. Pada HTTP/1.0 menggunakan
koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan
teknologi piplening sehingga permintaan HTTP dikirim pada koneksi TCP tunggal
tanpa menunggu tanggapan yang sesuai. Dengan demikian HTTP/1.1 bisa lebih
cepat karena tidak membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang [1].
Pada saat ini dengan berkembangnya teknologi situs-situs yang sekarang
tidak hanya dapat menggunakan HTML. Tetapi sebagian besar situs juga
menggunakan CSS untuk membuat desain, Java Script, Memasukkan gambar,
video bahkan animasi dari Flash. Untuk mentransfer semua informasi tersebut
sebuah browser harus membuat beberapa koneksi. Setiap koneksi ini akan memiliki
informasi mengenai sumber, tujuan, dan konten yang hendak ditransfer. Dan hal ini
sangat membebani browser dan server. Semakin banyak konten yang ada dalam
sebuah halaman situs, semakin banyak pula koneksi yang harus dibuat, maka
semakin lambat pula browser menampilkan sebuah halaman. HTTP/2 Muncul pada
bulang Mei 2015 dengan teknologi baru yaitu Multiplexing yang menggunakan multi-
threading yang berguna untuk membuat beberapa elemen atau data resource secara paralel
sehingga lebih ringkas dan cepat. Munculnya HTTP/2 dengan mengatasi masalah
yang sering terjadi pada HTTP/1.1 yaitu head of line blocking (pemblokiran
terhadap paket) dan mendefinisikan pemetaan dioptimalkan semantic HTTP untuk
koneksi Mendasar, secara khusus memungkinkan interleaving dari permintaan dan
respon pesan, pada yang sama koneksi dan menggunakan coding yang efesien
untuk field header HTTP [2].
Video streaming berasal dari pengertian video dan streaming. Video adalah
suatu perangkat yang berfugsi sebagai penerima gambar dan suara. Streaming
adalah proses penghantaran data dalam aliran berkelanjutan dan tetap yang
memungkinkan pengguna mengakses dan menggunakan file sebelum data dihantar
sepenuhnya. Dalam kasus, streaming bias berarti pengaliran atau mengalir. Jadi
video streaming adalah salah satu cara untuk mengetahui informasi atau berita
secara audio maupun visual dari seluruh dunia melalui internet [3].
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang berjudul“The Affection of HTTP Compression in the
Performance of Core web Components” oleh International Journal of Scientific &
Engineering Research, Menjelaskan bagaiamana effect dari HTTP Compression
mengatasi beberapa masalah kinerja Web dengan mencoba untuk mengurangi
2
ukuran sumber ditransfer antara server dan client sehingga menghemat bandwidth
[4]. Penelitian lain yang juga menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan
adalah dengan judul. “HTTP/2 and QUIC for virtual and the 3D web” oleh School
of Computer Science, University of St Andrews, menjelaskan bagaiamana
perbandingan HTTP/2 dan QUIC untuk mengurangi latency dan secara rutin
melintasi fierewalls. Salah satu tujuan utama konvergensi antara muvws dan web
3D [5]. Kemudian pada penelitian lain yang menjadia acuan berjudul “A
comparison of SPDY and HTTP performance”. Menjelaskan bagiamana
perbandingan kinerja SPDY dan HTTP dalam berbagai pengaturan. Untuk melihat
delay dari masing-masing protocol [6]. Berdasarkan penelitian terdahulu yang
menjadi acuan maka, kemudian dilakukan analisis header Connection dari protocol
HTTP/1.1 dan HTTP/2 pada Video Streaming
Multiplexing adalah suatu metode dalam HTTP/2 yang menjadikan
permintaan atas elemen resource, antara browser dan server tersebut lebih ringkas
dan cepat. Dimana dalam satu koneksi, server bisa memproses permintaan atas
beberapa elemen resource secara paralel multi-threading. Multithreading adalah
suatu kemampuan yang memungkinkan beberapa kumpulan instruksi atau proses
dapat dijalankan secara bersamaan dalam sebuah program. [7].
Gambar 1 Multiplexed HTTP/2 Connection.
Priority adalah sebuah konsep baru yang HTTP/2 memperkenalkan untuk
memungkinkan klien untuk memberikan preferensi prioritas untuk aliran tertentu.
Prioritas tidak mengikat, dan server bebas untuk mengabaikannya sepenuhnya.
Mekanisme prioritas dinyatakan dalam dependensi stream dan weight [8].
Handshaking pada umumnya lebih dikenal dengan jabat tangan, namun
definisi yang sebernarnya adalah pertukaran signal yang ditentukan saat hubungan
dilakukan antar dua termina. Handshaking merupakan prinsip dasar dari suatu
hubungan pada sebuah interfacing. Handshaking juga merupakan proses negosiasi
otomatis yang secara dinamis menentukan parameter dalam pembentukan kanal
komunikasi antara dua entitas normal sebelum komunikasi melalui kanal dimulai.
Untuk mengikuti pembentukan fisik saluran precedes normal dan mentransfer
informasi proses negosiasi SSL atau “Handshake” melibatkan
pertukaran cryptosgraphic keys, certificate, dan informasi lain random data
digunakan untuk membuat enkripsi satu waktu, dan valuenya digunakan untuk
mengidentifikasi SSL yang dibuat dari Handshake [9].
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk
menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter
dan delay di berbagai macam teknologi meliputi jaringan IP dan lainnya. QoS
didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan
3
memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-
aplikasi berbasis jaringan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan –
kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama [10].
(1)
𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Terdapat juga standar kualitas dari delay yang dapat dikategorikan dalam
beberapa kategori berdasarkan ITU-T G.114 (cao, 2009: 34), dimana ITU-T (ITU
Telecommunication Standarzation Sector) merupakan badan khusus PBB dibidang
telekomunikasi diseluruh dunia [10].
Tabel 1 standarisasi ITU-T G 114 Delay [11]
Nilai Delay Kualitas
0-150 ms
150-400 ms
>400 ms
Baik
Cukup
Buruk
Berikut rumus untuk mendapatkan nilai dari parameter Jitter: