Top Banner
LAPORAN KEGIATAN ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM) UIN RADEN FATAH PALEMBANG 2019
12

ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

Dec 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

LAPORAN KEGIATAN

ANALISIS HASIL

AUDIT MUTU INTERNAL

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM)

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

2019

Page 2: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UIN

RADEN FATAH

UNIT ESELON I/II : .............................................................

PROGRAM : ANALISIS HASIL AUDIT INTERNAL

HASIL (outcome) : LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL

KEGIATAN : HASIL AMAI

INDIKATOR : PANITIA DAN PRODI-PRODI

KELUARAN (Output) : LAPORAN HASIL

VOLUME : SATU KALI DALAM SATU TAHUN

SATUAN UKUR : HARIAN

Page 3: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

a. UU No. 20. Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional

b. UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi

c. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang SPMI

d. Permendikbud No. 87 tahun 2014 tentang SPME

e. Perpres No.8 tahun 2012 tentang KKNI

f. Permendikbud No.49 tahun 2014 tentang SNPT

g. Surat edaran DIKTI No. 526/E.E3/MI/2014 tentang SNPT program

Pascasarjana

2. Gambaran umum

Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah

proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan secara konsisten

dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen dan pihak lain yang

berkepentingan memperoleh kepuasan. Dengan demikian, penjaminan mutu

Perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar

pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga

stakeholders memperoleh kepuasan. Untuk itu, Perguruan Tinggi (PT)

memilih dan menetapkan sendiri standar pendidikan tinggi untuk setiap

satuan pendidikan. Pemilihan dan penetapan standar itu dilakukan dalam

sejumlah aspek yang disebut butir-butir mutu.

Standar dibutuhkan oleh PT sebagai acauan dasar dalam rangka

mewujudkan visi dan menjalankan misinya. Acuan dasar tersebut antara lain

meliputi kriteria dan kriteria minimal dari berbagai aspek yang terkait dengan

penyelenggaraan pendidikan tinggi. Selain itu, standar juga dimaksudkan

memacu PT agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan

layanan yang bermutu dan sebagai perangkat untuk mendorong terwujudnya

transparansi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan tugas

pokoknya. Standar mutu juga merupakan kompetensi/kualitas minimum yang

dituntut dari lulusan/PT terkait, yang dapat diukur dan dapat diuraikan

menjadi parameter dan indikator.

Page 4: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

Dalam siklus peningkatan mutu yang berkelanjutan, standar perlu

dievaluasi dan direvisi/ditingkatkan melalui benchmarking secara

berkelanjutan. Standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang tercantum

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) diatur seminimal mungkin untuk memberikan

keleluasaan kepada masing masing satuan pendidikan dan PT untuk

mengembangkan mutu layanannya sesuai dengan program studi dan

keahlian masing masing.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (SNP) Bab IX Pasal 35 dan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP Bab

II Pasal 2 hanya menetapkan 8 lingkup standar nasional pendidikan. Namun

dinyatakan juga bahwa SNP disempurnakan secara terencana, terarah, dan

berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional

dan global. Berarti PT wajib menambah lingkup standar agar dapat

meningkatkan kualitasnya dan meningkatkan daya saing bangsa.

Permendikbud No.49 tahun 2014 tentang SNPT menetapkan 24 butir

standar mutu yang meliputi standar pendidikan, standar pengabdian kepada

masyarakat, dan standar penelitian. Tiga komponen tridarma perguruan

tinggi ini masing-masing memiliki 8 standar. Dua puluh empat standar yang

ditetapkan oleh Dikti ini apabila dapat dicapai oleh perguruan tinggi, maka

perguruan tinggi tersebut dapat dianggap sebagai perguruan tinggi

berkualitas baik. Agar mendapatkan predikat memuaskan maka sebaiknya

setiap perguruan tinggi menambah standarnya sehingga dapat dikategorikan

melampaui standar Dikti.

Upaya peningkatan mutu perguruan tinggi terus menerus dilakukan.

Salah satu upaya untuk itu adalah mengembangkan Penjaminan Mutu

(Quality Assurance) di perguruan tinggi. Dengan Penjaminan Mutu ini

diharapkan tumbuh budaya mutu mulai dari bagaimana menetapkan standar,

melaksanakan standar, mengevaluasi pelaksanaan standar dan secara

berkelanjutan berupaya meningkatkan standar (Continuous Quality

Improvement).

Untuk menjamin mutu secara berkelanjutan ini maka standar mutu

yang telah ditetapkan akan diberlakukan. Audit mutu perlu dilakukan agar

dapat diketahui perkembangan yang telah dicapai dan yang belum tercapai.

Untuk itu audit mutu perlu diimplementasikan di setiap bagian UIN. Untuk

mewujudkan hal itulah perlu diadakan sosialisasi hasil AMI.

Page 5: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

B. PENERIMA MANFAAT

Analisis Hasil AMI ini akan bermanfaat bagi:

1. UIN Raden Fatah sebagai pengelola perguruan tinggi yang dapat memenuhi

standar mutu.

2. Para stakeholder terutama mahasiswa, alumni, dan para pengguna lulusan

3. Masyarakat dapat meningkatkan keyakinannya terhadap pengelolaan UIN

Raden Fatah yang bekerja berdasarkan pengelolaan standar mutu.

C. STRATEGI PENCAPAIAN

1. Metode Pelaksanaan

Mengingat UIN Raden Fatah adalah sebuah institusi besar yang terdiri

atas sembilan fakultas dan berbagai lembaga atau unit pendukung maka

dalam pelaksanaan analisis hasil AMI ini akan dibentuk panitia yang akan

membantu kegiatan tersebut. Tim yang akan membantu pelaksanaan

kegiatan tersebut antara lain:

Penanggung jawab : Dr. Ismail, M.Ag

Ketua : Dr. Zainal Berlian,MM.,DBA

Sekretaris : Dr. Rr. Rina Antasari, M.Hum

Anggota : Mirwan Fasta, M.Si

Drs. H. Andi M. Darlis

2. Waktu dan Tahapan Pencapaian

Analisis Hasil AMI akan dilaksanakan pada bulan Oktober selama 2 (dua)

hari pada tanggal 14 s.d 15 Oktober 2019. Output yang diharapkan dari

kegiatan ini adalah laporan hasil audit mutu tiap-tiap fakultas, prodi dan

Kantor Pusat administrasi UIN Raden Fatah, serta tindak lanjut rencana

perbaikan yang akan dilakukan oleh auditee.

Page 6: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai output yakni melakukan analisis hasil

audit mutu adalah satu bulan. Waktu yang cukup ini akan dipergunakan para

auditor dan panitia untuk untuk mengaudit fakultas dan prodi dalam

pengimplementasian sistem manajemen mutu dari narasumber baik secara

teori maupun aplikasi. Diharapkan waktu ini dapat digunakan secara maksimal.

E. BIAYA

Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini dibebankan pada anggaran BOPTN

UIN Raden Fatah Palembang tahun 2019.

Page 7: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

BAB II

PELAKSANAAN

A. Deskripsi Pelaksanaan

Analisis hasil audit mutu akademik internal berlangsung selama dua hari dan diikuti

oleh semua fakultas, prodi dan kantor pusat administrasi. Proses analisis berlangsung

ketika proses audit internal sudah selesai dan para auditor melaporkan hasil auditnya.

Pada saat ini panitia audit melakukan pengkategorian berkas-berkas audit. Setelah itu

tim LPM akan kembali mengundang semua pejabat fakultas yang berwenang untuk

melakukan analisis terhadap hasil audit. Analisis ini didasarkan pada ketercapaian

kinerja prodi yang berbasis instrument penilaian akreditasi poin 4.

B. Hasil Yang dicapai

Hasil yang dicapai dari pelaksanaan analisis hasil audit adalah, proses audit

internal tahun 2019 secara umum berjalan dengan baik. Namun dalam kegiatan analisis

hasil AMI oleh LPM bersama para auditor maka terungkap beberapa hal yang menjadi

kendala pelaksanaan audit pada tahun ini. Kendala tersebut antara lain:

1. Ditemukan auditor internal belum menyelesaikan tugas audit.

2. Beberapa auditor internal belum menyelesaikan laporan audit.

3. Sebagian besar auditee belum membuat rencana perbaikan sebagai tindak

lanjut dari temuan auditor internal.

4. Pemahaman terhadap manfaat pelaksanaan audit internal oleh para auditee

belum maksimal sehingga audit internal hanya dipandang sebagai kegiatan biasa

yang dapat diabaikan begitu saja. Ada beberapa prodi dalam hal ini sebagai

auditee merasa takut untuk diaudit sehingga tidak pernah mau menerima para

auditor internal untuk melakukan audit di prodi tersebut meskipun auditor internal

telah berkali-kali menghubungi auditee/ prodi yang akan diaudit. Selain perasaan

takut diaudit, beberapa auditee juga tidak menunjukkan respons yang baik padaa

saat audit berlangsung sehingga pelaksanaan audit hanya terkesan sebagai

percakapan biasa.

5. Kompetensi auditor internal juga harus terus diupgrade karena beberapa auditor

pun belum memahami secara maksimal teknis pelaksanaan audit internal. Hal ini

sudah diantisipasi oleh LPM dengan selalu melakukan refreshment audit internal

sebelum pelaksanaan audit untuk menyamakan persepsi dalam memahami

instrument audit. Namun pada saat pelaksanaan refreshment para auditor

Page 8: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

datang dan pergi sesuka hati sehingga tidak mengikuti kegiatan ini dengan baik.

LPM pun telah menyediakan waktu untuk konsultasi jika ada hal-hal yang tidak

dipahami oleh auditor atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Namun hal ini

pun tidak dimanfaatkan dengan baik.

6. Belum semua pimpinan merespon dan menyiapkan dengan baik persiapan

audit internal mulai dari kedatangan auditor untuk melakukan opening meeting

dan closing meeting sehingga para pimpinan dapat mengetahui haal-hal yang

seharusnya diketahui.

7. Pada akhirnya LPM harus mengevaluasi dan mengkaji ulang pelaksanaan audit

internal mulai dari penyiapan SK , penyiapan instrument melalui google drive ,

pemberian contoh pengisian instrument audit, dan pembuatan laporan.

Beberapa auditor menginginkan softcopy hasil instrument audit juga.

Page 9: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis hasil audit telah memberi wawasan baru kepada seluruh pemangku

kepentingan tentang hal-hal yang sudah dikerjakan dengan baik, hal-hal yang sudah

dilaksanakan tetapi belum maksimal, dan juga hal-hal yangbelum dilaksanakan. Dari

hasil analisis audit dapat dilakukan perencanaan terkait anggaran, jenis kegiatan, dan

sumber daya manusia agar apa yang menjadi hasil audit dapat terealisasi.

B. Rekomendasi

1. Pelaksanaan analisis hasil audit dikerjakan tepat waktu

2. Output dari analisis hasil audit dapat dijadikan dasar dalam perencanaan

kegiatan ke depan.

Page 10: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL
Page 11: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL
Page 12: ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL