N.. Lv •' " ' H . (2.031 - Umip/05 ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KARISMA AKSARA MEDUTAMA PALEMBANG (TOKO BUKU KARISMA) SKRIPSI OLEH: Nama : UMRA NIM : 21 2001 Oil UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS EXONOMI 2005 I
84
Embed
ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/1051/1/SKRIPSI863-1705247284.pdfPerumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana fungsi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
N . . Lv •' " ' H . (2.031 - Umip/05
ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KARISMA
AKSARA MEDUTAMA PALEMBANG (TOKO BUKU KARISMA)
SKRIPSI
O L E H :
Nama : UMRA NIM : 21 2001 Oil
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS EXONOMI
2005
I
ANAUSIS FUNGSI PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN DISIPUN KEKJA KARYAWAN PADA PT. KARISMA
AKSARA MEDUTAMA PALEMBANG (TOKO BUKU KARISMA)
SKRIPSI
Untuk memenuhi ulah satu penyaratan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
O L E H :
Nama : UMRA NIM : 21 2001 on
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS EKONOMI
2005
Faknltas Ekonomi Univenitaf Mvhammadiyah
Palembang
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL t ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN DISIPUN KERJA KARYAWAN PADA PT. KARISMA AKSARA MEDIATAMA FALEMBANG (TOKO BUKU KARISMA)
Nana NIM Fakultai Jurusan
Umra 21 2001 oia Ekonomi Manajemen
Mata Kuliah Pokok : Manajemen Umnm
Diterima dan dbynh Pada tanggal ,
(Arniza Nilawati, SC, M.M)
Mono
"QH dalam bati add bfgabtuan yang tab^ddpat Satasi kgcuoB dengan menyeraUign Sri fianya ^gpadd JlOdk Juga add bggeBsafian yang tali ddpat fSdng sebm mendefgti Sri bfptubhJIya, Juga ddbm bati add bgseShanyang ta^^skna, sebm ditigan menfftabuhjfya dan mmenuU segabs bab^Jffa
Dona Mareta, Linda Sari, terima kasih atas do'a dan dukungnya.
vi
Atas bantuan tersebut semoga menjadi amal yang diridhoi dan mendapat
baiasan yang beriimpah dari Allah SWT. Amin.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
membantu bagi semua pihak yang nantinya berminat melakukan penelitian lebih
lanjut.
Palembang, 2005
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
S A M P L E DEPAN / C O V E R '
HALAMAN .RJDLL "
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO iv
HALAMAN UCAPAN T E R I M A KASIH v
HALAMAN DAFTAR ISI viii
HALAMAN DAFTAR T A B E L xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR xii
ABSTRAK. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah I
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
E. Metode Penelitian 5
1. Unit Penelitian 5
2. Operasionalisasi Variabel 6
3. Data Yang Digunakan 7
4. Teknik Pengumpulan Data 8
5. Metode Analisis 8
BAB 11 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
viii
A. Penelitian Sebelumnya
B. Pengeilian Manajemen
C. Pengertian Pengawasan ' ^
D. Fungsi Pengawasan
E. Tujuan Pengawasan 1^
F. Faktor-faktor Pengawasan 18
G. Pengertian Disiplin Kerja 19
H. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja 21
BAB 111 DATA
A. Sejarah Singkat Perusahaan 22
B. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas 23
1. Struktur Organisasi 23
2. Pembagian Tugas 25
C. Aktivitas Perusahaan 30
D. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan 32
E. Pelaksanaan Disiplin Keija 35
F. Gambaran Indikator 38
BAB IV ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN K E R J A KARYAWAN PADA PT. KARISMA AKSARA MEDIATAMA PALEMBANG (TOKO BUKU KARISMA)
A. Analisis Fungsi Pengawasan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang (Toko Buku Karisma) 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 59'
B . Saran-saran 60
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
X
DAFTAR T A B E L Flalaman
T a b e l l l l l Jadwal Pengawasan PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang -̂ ^
Tabel 111.2 Jadwal Jam Kerja Kar^.'awan PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang
Tabel III.3 Daftar Hadir Karyawan PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang Tahun 2004 37
Tabel IV. I Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Pengawasan
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang 43
Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Atribut Frekuensi Pengawasan Pada
PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang 44
Tabel IV.3 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Pengawasan Pada
PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang 4 5
Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Atribut Sistem Pengawasan Pada
PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang 46
Tabel IV 5 Tanggapan Responden Mengenai Absensi Pada PT. Karisma
Aksara Mediatama Palembang 52
Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Atribut Mengenai Absensi Pada
PT. Kansma Aksara Mediatama Palembang 5 3
Tabel IV 7 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Masuk dan
Pulang Kerja Pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang 5 5
xi
Tabel IV, 8 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Masuk dan
Pulang Kerja Pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang 55
Tabel IV.9 Tanggapan Responden Mengenai Ketaatan Peraturan Pada
PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang 57
Tabel IV. 10 Hasil Perhitungan Atribut Mengenai Ketaatan Peraturan Pada
PT. Kansma Aksara Mediatama Palembang 58
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 111. 1 Struktur Organisasi PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang 24
xiii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Analisis Fungsi Pengawasan untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang (Toko Buku Kansma) yang disusun oleh Umra (212001011) Dibawa bimbingan Ibu Amiza Nilawati, SE, M.M.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana fungsi pengawasan untuk meningkatkan disiplin kerja kao'awan pada PT. Kansma Aksara Mediatama Palembang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian mi adalah untuk mengetahui fungsi pengawasan untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang. Adapun manfaat penelitian bagi penulis, bagi perusahaan dan bagi almamater. Unit penelitian ini dilakukan pada PT. Karisma Aks;ira Mediatama Palembang yang beralamat di Jalan Uir Barat Permai Gedung Ramayana Lanlai 4 No 84 Palembang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil lawaban responden terhadap sejumlah pertanyaan yang dibenkan sedangkan data sekunder berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugas, aktivitas perusahaan, pelaksanaan fungsi pengawasan dan pelaksanaan disiplin kerja. Operasionalisasi variabel antara lain fungsi pengawasan dan disiplin kerja. Teknik pengmripulan data yang digunakan yaitu daftar pertanyaan dan dokumentasi. Metode" anafisis yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah bahwa pimpinan kurang melakukan pengawasan dan kurangnya penilaian yang dilakukan pimpinan terhadap pekerjaan karyawan, sehingga karyawan kurang termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya, akibatnya disiplin kerja kar^'awan menjadi rendah sehingga karyawan sering melakukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kesimpulan yang diperoleh dan penelitian ini yaitu bahwa Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang kurang berjalan dengan baik, karena frekuensi pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan masih kurang, hanya dua kali dalam satu bulan dan terkadang pengawasan dilakukan satu kali dalam satu bulan, sehingga pengawasan pada PP. Karisma Aksara Mediatama Palembang kurang efektif, sistem pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang dengan menggunakan dua sistem. yaitu sistem pengawasan langsung dan sistem pengawasan lidak langsung sedangkan disiplin kerja karyawan PT. Kansma Aksara Mediatama Palembang masih kurang. hal ini disebabkan tingkat absensi yang tinggi, sering terlambatnya kanawan yang datang ke kantor dan pulang kerja terlalu cepal, pelanggaran peraturan. Hal ini dikarenakan tidak berjalannya disiplin kerja yang baik dan kurangnya pengawasan oleh pimpinan terhadap disiplin kerja.
X I V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertambahan dan perkembangan perusahaan di Indonesia semakin lama
semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang
didirikan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Akibat dari pertumbuhan
tersebut maka masalah-masalah yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin
rumil. karena adanya persaingan antar perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain untuk merebut pasar. Perusahaan sebagai salah satu organisasi yang
mengelola faktor produksi seperti tanah, gedung, modal dan peralatan serta
tenaga kerja, juga perlu diimbangi dengan kemampuan dibidang manajemen.
Pada umumnya tujuan perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan adalah
untuk memperoleh laba yang semaksimal mungkin karena laba tersebut
merupakan suatu jaminan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan dapat mewujudkan suatu tujuan yang telah ditetapkan
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Perusahaan akan berkembang dengan baik
apabila manajemen dikelola dengan baik, sebab manajemen merupakan faktor
utama di dalam mencapai keberhasilan dari perusahaan tersebut. Manajemen
secara garis besar adalah suatu proses kegiatan untuk mencapai tujuan dengan
mempergunakan sumber daya manusia, ini berarti tercapainya suatu tujuan
• perusahaan pada kesatuan kerja diperlukan suatu manajemen yang teratur.
1
2
Di dalam suatu perusahaan kegagalan atau keberhasilan tergantung pada
pengawasan. Pimpinan harus dapat mengawasi dan mengendalikan semua
aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Seorang pimpinan dituntut untuk
menjadi pengawas yang baik agar semua tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk
itu digunakan berbagai teknik dan metode pengawasan agar berjalan efektif
dan eftsien.
Seorang pimpinan akan selalu berusalia untuk meningkatkan efektivitas
kerja karyawan agar mentaati peraturan yang ada. Peraturan yang dapat
membentuk karyawan dalam berdisipin dan menimbulkan suasana yang tertib.
Disipin kerja merupakan unsur yang paling penting, karena semakin baik
disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Disipiin yang baik mencerminkan besamya rasa tanggung jawab seorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
PT. Karisma Aksara Mediatama Paiembang adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang perusahaan retail, dimana produk yang dijual
berupa buku-buku pelajaran, buku-buku umum, stationery, fancy, toys, peralatan
komputer serta aksesoris-aksesories. PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
dalam kegiatan usahanya berusaha meningkatkan pengawasan serta
mengharapkan prestasi kerja terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh
karyawannya dengan baik. Dalam kenyataannya pengawasan yang dilakukan
belum teraplikasi secara maksimal oleh pihak manajemen PT. Karisma Aksara
Mediatama Palembang. Dimana dalam sistem pengawasan langsung dilakukan
3
pimpinan dengan melihat aktivitas kerja kaiyawan dan pengawasan tidak
langsung yang dilakukan oleh pimpinan dengan meminta laporan secara tertulis
maupun secara lisan yang dilaksanakan oleh bawahan yang telah ditunjuk,
sehingga banyak karyawan yang mengabaikan pekerjaan yang ditugaskan. Hal ini
terlihat pada penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu seringnya karyawan
tidak masuk, seringnya karyawan terlambat datang ke kantor, pulang lebih cepat
dari jadwal yang ditentukan, terlalu santai dalam melaksanakan pekerjaan yang
diberikan oleh atasan. Hal ini dikarenakan kurangnya pengawasan yang
dilakukan oleh pimpinan dan pada akhimya mengakibatkan disiplin kerja
karyawan mcnumn. Oleh sebab itu diperlukan pengawasan untuk membina
kcsadaran dan kedisiplinan kerja karyawan.
Meningkatkan disiplin kerja yang tinggi pada karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memanglah tidak mudah seperti apa
yang kita bayangkan, karena peningkatan disiplin kerja yang baik harus dimulai
dari peningkatan disiplin pribadi berkaitan dengan sifat yang langsung melekat
pada diri seorang manusia. Disiplin organisasi berkaitan dengan ketentuan tata
tertib yang ditegakkan oleh setiap orang dalam organisasi.
Adanya peningkatan disiplin kerja karyawan, berarti peningkatan
pelaksanaan pengawasan dalam pencapaian efektivitas dan efisiensi kerja
karyawan-karyawan yang berwenang dalam melaksanakan pengawasan serta
mempunyai kemampuan dan kedisiplinan untuk dapat melaksanakan fungsi
pengawasan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
4
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk
penulisan skipsi dengan judul : "Analisis Fungsi Pengawasan Untuk
Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Karisma Aksara
Mediatama Palembang".
B. Perumusan Masalah \y
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas. maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : "Bagaimana fungsi pengawasan untuk
meningkatkan disiplin kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;
"Untuk mengetahui fungsi pengawasan untuk meningkatkan disiplin
kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang".
D. Manfaat Penelitian
I . Bagi Penulis
Penelitian diharapkan dapat menambahkan wawasan dan ilmu pengetahuan
bagi penulis sebagai latihan penerapan teoii-teori khususnya dalam ilmu
manajemen.
5
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang didalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan terutama pada permasalahan
pengawasan yang baik agar karyawan dapat bekerja lebih baik dan
menghasilkan produktivitas secara efisien.
3. Bagi Almamater
Dapat menambah bahan pustaka dan ilmu pengetahuan sebagai bahan kajian
untuk penelitian-penelitian yang serupa dimasa yang akan datang.
E . Metode Penelitian
1. Unit Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
beralamat di jalan Ilir Barat Permai Gedung Ramayana Lantai 4 No. 84
Palembang.
2. Metode Pengambilan Sampel
Sampel yang diambil mewakili sebagian populasi karyawan PT. Karisma
Aksara Mediatama Palembang. Jumlah karyawan PT. Karisma Aksara
Mediatama Palembang sebanyak 28 orang. Dengan menggunakan pendapat
Slovin (Husein Umar, 2000 ; 146) yaitu :
N n = — ^
1 + (Ne )̂
6
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
c = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
iVrhitungan jumlah sample dengan menggunakan rumus Slovin dari jumlah
sebesar 28 orang dengan tingkat kesalahan 20 % maka besar sample adalah :
= 28 " 1 + (28 . 0,2')
n = 13.20
n = 13 orang
Sampel yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiono, 1999 : 78)
3. Operasionalisasi Variabel
a. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan adalah seluruh aktivitas yang dijalankan manajer PT.
Karisma Aksara Mediatama Palembang dalam berupaya untuk menjamin
agar hasil-hasil aktual sesuai dengan hasil-hasil yang direncanakan.
7
Indikator-indikator pengawasan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang, yaitu :
1) Frekuensi Pengawasan
2) Sistem Pengawasan
b. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan perusahaan baik tertulis maupun yang tidak tertulis.
Indikator-indikator kedisiplinan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang, yaitu :
1) Absensi
2) Ketepatan masuk dan pulang kerja
3) Ketaatan peraturan
4. Data Yang Digunakan
Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan maka
peneliti menggunakan data sebagai berikut:
a. Data Primer
Menurut Mulia Nasution (1999 : 12) data primer adalah data yang
diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara dan pengamatan
secara langsung kepada pimpinan beserta pegawai yang ada pada
PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang. Data tersebut berupa hasil
jawaban responden terhadap sejumlah pertanyaan yang diberikan.
8
b. Data Sekunder
Menurut Mulia Nasution (1999 : 13) data sekunder adalah data yang
dikumpulkan atau diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau sudah
dipublikasikan. Data ini berupa sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi dan pembagian tugas, aktivitas perusahaan, pelaksanaan fungsi
pengawasan dan pelaksanaan disiplin kerja.
Teknik Pengumpulan Data
a. Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan adalah daftar pertanyaan yang disebarkan untuk diisi
oleh responden untuk mendapatkan informasi serta data yang diperlukan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti
gambar, kutipan, dan bahan referensi lainnya.
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan :
a. Metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu membandingkan semua fakta
yang diperoleh dari unit yang diteliti kemudian membandingkan dengan
teori-ieori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
9
b. Metode analisis kuantitatif, yaitu penulis akan menggunakan analisis
statistik terhadap hasil angket atau kuisioner yang diperoleh dari hasil
jawaban responden. Skaia yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala
Likert. Skaia Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekeiompok orang orang tentang fenomena sosial
(Sugiono, 1999 : 86).
Untuk kepierluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor :
1) Sangat baik diberi : skor 4
2) Cukup baik diberi : skor 3
3) Kurang baik diberi : skor 2
4) Tidak baik diberi : skor 1
Dengan Rumus :
{Sx4) + {Cx3) + {Kx2) + {Tx]) n
dimana:
a) X ^ Total penilaian skor
b) S = Frekuensi sangat
c) C = Frekuensi cukup
d) K =̂ Frekuensi kurang
e) T ^ Frekuensi tidak
f) n = .Uimlah sampel
BAB n TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Sebelumnya
Menurut Nesi Habsari { 2004 ) dalam penelitiannya berjudul "Analisis
Pengawasan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Pada Koperasi
Pegawai Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Selatan".
Bcrdasarkan kesimpulan dan analisis yang dikemukakannya bahwa
disiplin kerja karyawan pada koperasi pegawai Badan Pusat Statistik propinsi
Sumatera Selatan masih tergolong rendah, hal ini disebabkan kurang
efektifnya pengawasan dan disiplin kerja karyawan, misalnya masih seringnya
karyawan terlambat datang kekantor, kurang memperhatikan pekerjaan yang
diberikan atasan.
Selain faktor kesalahan dari karyawannya, sikap pimpinan juga
mempengaruhi kedisiplinan para karyawan, ini terlihat bahwa pimpinan masih
kurang disiplin dalam waktu, sedangkan karyawan akan disiplin jika atasan
memiliki kedisiplinan yang baik.
B. Pengertian Manajemen
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
10
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan
hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.
Menurut T. Hani Handoko (1998: 8) menyatakan bahwa manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian upaya-upaya anggota penggunaan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Malayu, SP. Hasibuan (2000:8) menyatakan bahwa
manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain
dengan demikian manajemen mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas
orang lain meliputi perencanaan, pengorganisasian. penempatan,
penggerakan dan pengendalian.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen
pada dasamya merupakan alat mencapai tujuan tertentu dengan melalui
kegiatan orang lain.
Pengertian Pengawasan
Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk
pada pelaksana, agar mereka selalu berlindak sesuai dengan rencana.
Diharapkan agar para pelaksanaan membatasi tindakan-tindakannya mencapai
tujuan sedemikian rupa, sehingga tidak begitu menyimpang dari yang
diperbolehkan.
12
Menurut Sarwoto (1998 : 94) Pengawasan adalah penelitian dan
koreksi atas pelaksanaan keyakinan atau menjamin bahwa tujuan perusahaan
dan rencana yang digunakan untuk mencapainya dilaksanakan.
Menurut Ibnu Sukotjo (1996:122) pengawasan adalah
membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan sendiri atau
rencananya, serta dilakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi
penyimpangan.
Sedangkan suatu instansi pemerintah maupun swasta ada 4 macam
pengawasan yaitu :
1. Pengawasan Intern
Pengawasan intern lebih dikenal dengan pengawasan dari dalam yang
dilakukan oleh aparat atau unit pengawasan itu bertindak alas nama
pimpinan organisasi. Pengawasan yang dilakukan dengan mengumpulkan
semua data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan dan dapat
dijadikan alat penilaian kemajuan dan kemunduran pelaksanaan
kegiatan dan juga kebijaksanaan yang telah dikeluarkan pimpinan.
2. Pengawasan Ekstem
Pengawasan ekstern biasanya dilakukan aparat yang berada diluar
struktur organisasi. Pengawasan yang dilakukan dengan mengamati
bagaimana keadaan organisasi atau perusahaan apakah sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan baik pemerintah maupun prosedur yang
ditetapkan oleh perusaliaan.
13
3. Pengawasan Atasan Langsung
Pengawasan atasan langsung merupakan suatu proses awal pengawasan
pelaksanaan aktivitas atau pekerjaan agar berjalan di daiam
organisasinya. Menurut pendapat Sujanto (1996: 29) yang mengartikan
bahwa pengawasan atasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan
oleh setiap pejabat atau pimpinan langsung terhadap anak buah yang
dipimpinnya. Pengawasan ini tidak terlepas dari mengusahakan agar
suatu pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan instruksi, rencana,
pengaturan dan atasan dapat langsung mengawasi dan melihat hasil yang
diperoleh dan dapat cepat memperbaiki atau mencari pemecahan masalah.
4. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang berserikat sebagai
pengendalian secara terus menerus yang dilakukan oleh atasan langsung
terhadap bawahan, baik secara preventif maupun korektif agar bawahan
dapat melaksanakan tugas efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan
pengaturan yang berlaku.
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan sebagai elemen atau ftingsi keempat manajemen
iaiah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi.
14
Menurul Gibson {1997 : 301) fungsi pengawasan adalah seluruh
aktivitas yang dijalankan manajer dalam berupaya untuk menjamin agar hasil-
hasil aktual sesuai dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Menurut Stoner (1995 : 147) fungsi pengawasan merupakan fungsi
akhir yang harus dilaksanakan dalam manajer. Pengawasan adalah proses
melalui apa manajer memastikan aktivitas-aktivitas aktual itu sesuai dengan
apa yang direncanakan.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan
merupakan alat bagi para manajer untuk memastikan bahwa tindakan
pelaksanaan kerja benar-benar menggerakkan organisasi kearah tujuan yang
telah ditetapkan supaya dapat mengusahakan pelaksanaan pengawasan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
E . Tujuan Pengawasan
Tujuan pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan
menjadi kenyataan oleh karenanya agar sistem pengawasan itu benar-benar
efektif artinya dapat merealisasi tujuannya, maka suatu sistem pengawasan
setidak-tidaknya harus dapat dengan segera melaporkan adanya
penyimpangan-penyimpangan dari rencana.
Menurut Soewamo Handayaningrat (1997 :143) tujuan pengawasan
agar hasi pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien)
dan berhasil guna (efektiO sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
15
Pengawasan yang efektif menurut Sondang P. Siagian (1999:175)
adalah :
1. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari beberapa kegiatan yang
diselenggarakan, bahwa teknik pengawasan harus sesuai antara lain
dengan penemuan informasi tentang siapa yang melakukan pengawasan
dan kegiatan apa yang menjadi sasaran pengawasan tersebut.
2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan
adanya deviasi dari rencana. Pengawasan harus mampu mendeteksi
deviasi atau penyimpangan yang mungkin terjadi sebelum penyimpangan
itu menjadi kenyataan. Usaha deteksi harus dilakukan sendini mungkin
dan informasi tentang hasil deteksi harus segera tiba ditangan pimpinan
yang secara fungsional bertanggung jawab agar pimpinan segera dapat
mengambil tindakan pencegahannya.
3. Pengawasan harus menunjukkan pengecualian pada titik strategic tertentu,
seorang pimpinan harus mampu menenlukan kegiatan apa yang perlu
dilakukannya sendiri dan kegiatan apa yang sebaiknya dideiegasikan.
kepada orang lain. Pimpinan yang efektif adalah seorang yang mampu
melihat dan menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang langsung harus
ditangani. Hal ini berarti melakukan kegiatan-kegiatan yang mempunyai
nilai strategic bagi organisasi.
4. Objektivitas dalam melakukan pengawasan, salah satu komponen yang
harus terlihat jelas daiam rencana ialah standar prestasi kerja yang
16
diharapkan dipenuhi oleh para pelaksana kegiatan operasional. Standar
demikian harus jelas terlihat bukan saja dalam prosedur dan mekanismc
kerja, juga dalam rangkaian criteria yang menggambarkan persyaratan
kuantitatif (dapat dihitung) dan kualitatif (sukar dihitung) dan sedapat
mungkin dinyatakan secara tertulis.
5. Keluwesan pengawasan. Apabila pengawasan selalu ingin dapat efektif,
disamping menghindarkan kegagalan-kegagaian dalam pelaksanaan
rencana. maka rencana itu sendiri perlu fleksibel, agar dimungkinkan
adanya perubahan rencana terhadap hal-hal yang tidak diduga
sebelumnya.
6. Pengawasan harus mempertimbangkan pola dasar organisasi. Pola dasar
dan tipe organisasi tertentu ditetapkan dalam berbagai hal seperti
pembagian tugas, jalur komunikasi dan jaringan informasi, kesemuanya
ini harus diperhatikan dalam melakukan pengawasan.
7. Efisiensi pelaksanaan pengawasan dilakukan supaya keseluruhan
organisasi bekerja dengan tingkat efisiensi yang semakin tinggi.
8. Pengawasan mencari apa yang tidak beres. Pengawasan bukanlah
dimaksudkan untuk mencari-cari siapa yang bersalah.
9. Pengawasan harus bersifat membimbing, jika telah ditemukan apa yang
tidak beres dan siapa yang salah serta diketahui faktor-faktor
penyebabnya.
17
Menurut Sarwoto dalam bukunya "Dasar-dasar Organisasi dan
Manajemen" {1995 : 98) pengawasan dapat dibedakan dalam beberapa
macam sesuai dengan segi yang dijadikan pangkal tolaknya yaitu :
1. Dilihat dari segi bidang kerja atau objek yangdiawasi.
Sumber : PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang, 2004
2. Izin Bagi Karyawan
a. Bagi karyawan yang akan meninggalkan pekerjaannya pada jam kerja atau
jam kantor baik untuk kepentingan perusahaan ataupun kepentingan pribadi
terlebih dahulu harus ada izin dari atasan, berupa surat form izin keluar.
b. Para karyawan yang berstatus karyawan tetap apabila ia akan mengambil cuti
maka terlebih dahulu meminta persetujuan dan pimpinan atau atasannya.
3. Daftar Hadir Karyawan
Dilihat dan daftar hadir karyawan PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang masih terlalu sering karyawan yang tidak masuk kerja tanpa
keterangan (alpa) dan izin untuk tidak masuk kerja.
Peraturan yang diperlukan sebagai berikut:
a. Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama dua hari, maka
karyawan tersebut memberikan surat keterangan yang sah dari dokter.
37
b. Apabila karyawan tidak masuk selama tiga hari berturut-turut tanpa
keterangan maka karyawan tersebut akan diberikan surat peringatan pertama
(SPI) sampai surat peringatan ketiga •(SP3). Jika sampai surat peringatan
ketiga karyawan tersebut masih melakukan hal yang sama maka dikeluarkan
surat pengunduran diri oleh atasan untuk karyawan tersebut.
Berikut ini daftar hadir karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang :
Tabel III.3 Daftar Hadir Karyawan
PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang Tahun 2004
Bulan Jumlah
Karyawan
Jml kary
yang hadir
Jml kary yang
tidak hadir
Keterangan
Izin Sakit Alpa
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
336
23
24
26
27
26
25
26
25
27
22
22
23
295 41
Sumber : PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang, 2004 12
38
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan
kerja karyawan masih kurang, dimana pada daftar hadir karyawan tahun 2004
jumlah karyawannya 28 orang. Jumlah karyawan yang hadir 22 sampai 27 orang
setiap bulannya, sedang jumlah karyawan yang tidak hadir sebanyak 1 sampai 6
orang setiap bulannya dari jumlah karyawan yang tidak hadir tersebut mempunyai
keterangan masing-masing yang terdiri dari izin 1 sampai 3 orang setiap
bulannya. Jadi jumlah keseluruhan karyawan yang izin dalam satu tahun
bcrjumlah 18 orang, sedangkan keterangan sakit 1 sampai 3 orang setiap
bulannya. Jadi jumlah keseluruhan karyawan yang sakit dalam 1 tahun beijumlah
12 orang dan karyawan mempunyai keterangan alpa berjumlah 1 sampai 2 orang.
Jadi jumlah keseluruhan dalam 1 tahun karyawan yang alpa beijumlah 11 orang,
hal ini dikarenakan fungsi pengawasan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
F. Gambaran Indikator
Adapun indikator yang terdapat dalam fungsi pengawasan untuk meningkat
disiplin kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang terdiri
dari :
1. Fungsi Pengawasan
Indikatomya terdiri dari :
a. Frekuensi pengawasan
Hasil pengamatan penulis yang dilakukan pada PT. Kansma Aksara
Mediatama Palembang, bahwa frekuensi pengawasan yang dilakukan oleh
3 9
pimpinan masih kurang, ini terlihat pada komponen pengawasan yaitu
pengecekan absensi karyawan yang dilakukan dua kali dalam satu bulan,
pengawasan pada penjualan dilakukan dua kali dalam satu bulan dan
pengawasan administrasi dan keuangan dilakukan satu kali dalam satu
bulan.
b. Sistem Pengawasan
Hasil pengamatan penulis yang dilakukan pada PT. Karisma Aksara
Mediatama Palembang, bahwa sistem pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan masih kurang baik ini terlihat pada tingkat kesalahan kasir,
pramuniaga yang sering mengobrol dan salah memasang label harga, ini
disebabkan pimpinan kurang mengawasi karyawan secara langsung,
pimpinan hanya meminta laporan mengenai kegiatan perusahaan.
2. Disiplin Kerja
Indikatomya terdiri dari :
a. Absensi
Hasil pengamatan penulis dilakukan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang, bahwa tingkat absensi kaiyawan menunjukkan kedisiplinan
kar^'awan masih kurang ini terlihat banyaknya karyawan yang izin 1
sampai 3 orang setiap bulannya, yang sakit beijumlah 1 sampai 3 orang
setiap bulannya dan alpa berjumlah 1 - 2 orang setiap bulannya. Ini
disebabkan pengawasan yang dilakukan pimpinan masih kurang sehingga
banyak karyawan yang tidak disiplin dan mengabaikan absensi.
40
b. Ketepatan masuk dan pulang kerja
Hasil pengamatan penulis yang dilakukan pada PT. Karisma Aksara
Mediatama Palembang, bahwa karyawan sering terlambat datang dan
pulang kerja tidak tepat waktu, ini disebabkan karena pimpinan kurang
mengawasi karyawannya, biasanya karyawan yang terlambat dan pulang
kerja lebih cepat yaitu terjadi pada karyawan shif pagi.
c. Ketaatan Peraturan
Hasil pengamatan penulis bahwa karyawan PT. Karisma Aksara
Mediatama Palembang kurang mentaati peraturan, ini terlihat pada
karyawan yang makan diarea lokasi, memakai sandal ketempat kerja,
karyawan yang senng duduk-duduk, tidak memakai ikat pinggang, selalu
izin keluar kantor serta karyawan laki-laki yang berambut panjang.
BAB IV
ANALISIS FUNGS! PENGAWASAN UNTUK MENINGKATKAN
DISIPLIN K E R J A KARY AWAN PADA PT. KARISMA
AKSARA MEDIATAMA PALEMBANG
(TOKO BUKU KARISMA)
A. Analisis Fungsi Pengawasan Untuk Meningkatkan disiplin kerja karyawan
pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang (Toko Buku Karisma)
Penulis akan melakukan analisis fungsi pengawasan untuk meningkatkan
disiplin kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang. Penulis
membuat pertanyaan dan pemyataan yang berhubungan dengan fungsi pengawasan
untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Paiembang, adapun pertanyaan dan pemyataan terdiri dari :
1. Fungsi Pengawasan
indikatomya terdiri dari :
a. Frekuensi pengawasan
b. Sistem Pengawasan
2. Disiplin kerja
Indikatomya terdiri dari :
a. Absensi
b. Ketepatan Masuk dan Pulang Kerja
c. Ketaatan Peraturan.
41
42
Dalam hal mengukur fungsi pengawasan untuk meningkatkan disiplin keija
karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang. Penulis telah membuat
quisioner yang diberikan kepada karyawan PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang. Banyaknya quisioner berjumlah 13 lembar yang dibagikan kepada
Karyawan yang di pilih dengan pertimbangan tertentu atau menggunakan metode
Furpusive sampling.
Setelah data diolah diperoleh nilai rata-rata tiap-tiap indikator sebagai
berikut:
1. Fungsi Pengawasan
Merupakan aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekeijaan
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasi! yang dikehendaki.
Pengawasan sangat diperlukan bagi kegiatan organisasi karena pengawasan
bermaksud mengendalikan, mengatur dan menindak lanjuti sesuatu yang
menyimpang dari prosedur yang berlaku.
Indikator fungsi pengawasan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang adalah :
a. Frekuensi pengawasan
Frekuensi pengawasan adalah jumlah pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang untuk menilai
pelaksanaan dan hasil kerja karyawan.
Berikut ini hasil pengolahan data pnmer dari jawaban karyawan mengenai
frekeunsi pengawasan:
43
Tabel IV. 1 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Pengawasan
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Paiembang
No Periiyataaii Penilaian
No Periiyataaii S C K T Total
1 Apakah pimpinan sering melakukan pengawasan daiam setiap
kali karyawan bekerja.
3 0 9 1 13
2 Apakah dengan pengawasan yang kontinue atau tenjs-menerus
dilakukan oleh pimpinan dapat mengurangi kesalahan yang
terjadi.
2 8 0 3 13
3 Apakah atasan anda langsung melakukan tindakan koreksi
pada saat terjadi peyimpangan kerja oleh karyawan
3 0 7 13
Sum ?er ; Perhitungan dari data primer, 2005
Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Atribut Frekuensi Pengawasan Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Paiembang
Penilaian No Pemyataan S C K T Total
(4) (3) (2) (1) 1 Apakah pimpinan sering melakukan (3x4) ! (0x3) (9x2) (1x1) 3 1 - 2 , 3 8
pengawasan dalam setiap kali 12 0 IS 1 13 karyawan bekerja.
2 Apakah dengan pengawasan yang (2x4) (8x3) (0x2) (3x1) 3 5 - 2 , 6 9 kontinue atau terus-menerus dilakukan 8 • 24 0 ">
_> 13 oleh pimpinan dapat mengurangi kesalalian yang lerjadi. 1
3 -Apakah atasan anda langsung (3x4) (0x3) (7x2) (3x1) 29 = 2,23 melakukan tindakan koreksi pada saat 12 0 14 J 13 terjadi peyimpangan kerja oleh karvawan
Rata-rata 7,3 =2,43 3
Sumber : Perhitungan dari data pnmer, 2005
44
Berdasarkan hasil kuisioner di atas, maka dapat dijelaskan bahwa :
1. Manager sering melakukan pengawasan dalam setiap kali karyawan bekerja,
menghasilkan nilai 2,38, ini artinya jawaban responden berada pada pemyataan
kurang dan tidak sering. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan tidak melakukan
pengawasan dalam setiap kali karyawan bekerja.
2. Dengan pengawasan yang kontinue atau tems-menerus dilakukan oleh pimpinan
dapat mengurangi kesalahan yang terjadi, menghasilkan nilai sebesar 2,69, ini
artinya jawaban responden berada pada pemyataan sangat dan cukup mengurangi.
Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan yang kontinue atau terus-menems
dilakukan oleh pimpinan sangat mengurangi kesalahan yang terjadi.
3. Atasan Anda langsung melakukan tindakan koreksi pada saat terjadi
penyimpangan kerja oleh kar>'awan, menghasilkan niiai sebesar 2,23, ini artinya
jawaban responden berada pada pemyataan kurang baik dan tidak baik. Hal ini
menunjukkan bahwa pimpinan tidak melakukan pengawasan dan kurang
melakukan tindakan koreksi langsung pada saat terjadi penyimpangan kerja oleh
karyawan.
Berdasarkan ketiga pertanyaan di atas diperoieh skor rata-rata sebesar 2,43 skor
rata-rata ini berada pada pemyataan tidak baik. Ini artinya frekuensi pengawasan
yang dijalankan pimpinan P ' l . Karisma Aksara Palembang tidak berjalan dengan
baik yang mana frekuensi pengawasan yang dijalankan pimpinan hanya dua kali
satu buian terkadang satu kali satu bulan. Pimpinan sebaiknya menjaiankan
45
frekuensi pengawasan setiap hari. Ini dimaksudkan supaya kesalahan atau
penyimpangan kerja oleh karyawan dapat segera diketahui.
b. Sistem Pengawasan
Tujuan pengawasan ialah mengusahakan agar apa direncanakan menjadi
kenyataan oleh karenanya agar sistem pengawasan itu benar-benar efektif
maka suatu sistem pengawasan setidak-tidaknya harus dapat dengan segera
melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari rencana.
Berikut ini hasil pengolahan data primer dari jawaban karyawan mengenai
sistem pengawasan.
Tabel IV.3 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Pengawasan
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
No Pemyataan Penilaian No Pemyataan S C K T Total
] Menurut Anda apakah pelaksanaan sistem 2 0 10 1 13
pengawasan sudah berjalan dengan baik
2 Bagaimana sistem pengawasan yang 1 1 11 0 13
dilakukan diperusahaan tempat Anda
bekerja
Menurut Anda apakah pengawasan telah "> 0 8 2 13
dilakukan pada saat yang tepat dimana
pengawasan tersebut memang dibutuhkan
Sumber : Perhitungan dari data primer, 2005
46
Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Atribut Sistem Pengawasan
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
Penilaian No Pemyataan S c K T Total
(3) (2) 0 ) 1 Menurut Anda apakah pelaksanaan (2x4) (0x3) (10x2) ( I x l ) 29 - 2,23
sistem pengawasan sudah berjalan 8 0 20 1 13 dengan baik
2 Bagaimana sistem pengawasan yang (1x4) (1x3) (11x2) (0x1) 29 = 2.23 dilakukan diperusahaan tempat Anda 4 3 22 0 13 bekerja
3 Menurut Anda apakah pengawasan (3x4) (0x3) (8x2) (2x1) 3 0 - 2 , 3 telah dilakukan pada saat yang tepat 12 0 16 '> i. 13 dimana pengawasan tersebut memang dibutuhkan
Rata-rata 6.76 = 2,25 3
Sumber : Perhitungan dari data primer, 2005
Berdasarkan hasil kuisioner di atas, maka dapat dijelaskan bahwa :
1. Pelaksanaan sistem pengawasan sudah berjalan dengan baik, menghasilkan nilai
sebesar 2,23 ini artinya jawaban responden berada pada pemyataan kurang dan
tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan yang dijalankan oleh
pimpinan lidak berjalan dengan baik.
2. Bagaimana sistem pengawasan yang dilakukan diperusahaan tempat Anda
bekerja, menghasilkan nilai sebesar 2,23. ini artinya jawaban responden berada
pada pemyataan kurang dan lidak. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
pengawasan yang dilakukan di P T. Karisma Aksara Mediatama Palembang yaitu
pengawasan langsung dan pengawasan lidak langsung.
4 7
3. Apakah pengawasan telah dilakukan pada saat yang tepat dimana pengawasan
tersebut memang dibutuhkan, menghasilkan mlai sebesar 2,3, ini artinya jawaban
responden berada pada pemyataan kurang baik dan tidak baik, Hal ini
menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan pimpman kurang tepat dimana
pengawasan tersebut memang dibutuhkan.
Berdasarkan ketiga pertanyaan di atas diperoleh skor rata-rata sebesar 2,25,
skor rata-rata ini berada pada pemyataan tidak baik. Ini artinya sistem pengawasan
yang dijalankan pimpinan tidak berjalan dengan baik yang mana pimpinan dalam
melakukan sistem pengawasan tidak tepat dimana pengawasan tersebut memang
dibutuhkan.
Dan penjelasan di atas bahwa pimpinan dalam melakukan pengawasan tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Frekuensi pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan terhadap karyawan dilakukan dua minggu sekali atau satu bulan sekali, ini
mengakibatkan karyawan sering melakukan kesalahan-kesalahan serta
penyelewengan-penyelewengan dalam bekerja. Disamping itu sistem pengawasan
yang dijalankan pimpinan perusahaan juga tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Pimpinan perusahaan hanya senng melakukan pengawasan secara tidak langsung
yaitu dengan meminta laporan tentang hasil pelaksanaan kegiatan kerja karyawan.
Laporan hasi! kegiatan kerja, kaiyawan yang disampaikan kepada pimpman
perusahaan tidak ditindak lanjuti, ini menyebabkan karyawan bermalas-malasan
dalam bekerja. Di samping itu juga kurangnya pengawasan secara langsung yang
dilakukan pimpinan perusahaan terhadap aktivitas kerja karyawan. ini menyebabkan
karyawan merasa tidak diperhatikan.
48
Disamping kurangnya frekuensi pengawasan dan sistem pengawasan yang
dijalankan pimpinan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pimpinan juga sering
meninggalkan ruangan dalam waktu yang lama tanpa memberitahu pada
bawahannya, hal ini menyebabkan karyawan leluasa untuk mengulur waktu yang
merupakan kesempatan untuk menunda-nunda atau sedikit lebih santai dalam
melakukan pekerjaannya.
Untuk mengatasi hal tersebut pimpinan harus meningkatkan frekuensi
pengawasan yang mana dilakukan setiap hari bukan dua minggu sekali atau satu
bulan sekali dengan cara pengawasan secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Bi la pimpinan lidak mampu atau dalam keadaan sibuk dalam melaksanakan
pengawasan sebaiknya pimpinan perusahaan mendelegasikan wewenang kepada
bawahan dalam hal ini supervisor. Pendelegasian wewenang sangat membantu
dalam mempermudah pimpinan perusahaan dalam menggerakkan perusahaan
karena sebagian besar tugas atau pekerjaan pimpinan yang seharusnya dilakukan
sendin, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh kesempatan untuk
melaksanakan berbagai tugas yang lain dengan baik.
2. Disiplin kerja
Disiplin kerja merupakan suatu tolak ukur bai kemajuan perusahaan
apabila karyawan telah mempunyai disiplin yang baik maka di dalam
pelaksanaan kerjanya akan berjalan dengan baik pula sesuai dengan target
pelaksanaan kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
Indikator disipliin kerja karyawan pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang adalat :
4 9
a. Absensi
Absensi merupakan tingkat kehadiran karyawan ketempat kerja, dengan
adanya absensi bisa diketahui bahwa karyawan tersebut masuk kerja atau
tidak masuk kerja.
Berikut ini hasil pengolahan data primer dari jawaban karyawan mengenai
absensi.
Tabel IV.5 Tanggapan Responden Mengenai Absensi
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
No Pemyataan Penilaian No Pemyataan S C K T Total 1 Menurut Anda absensi berpengaruh pada 11 1 0 1 13
disiplin kerja
2 Apakah absensi memotivasi karyawan 3 0 0 10 13 untuk masuk kerja
3 Menurut Anda absensi sangat perlu 11 0 2 0 13 diadakan
4 Apakah tingkat kehadiran menunjukkan 2 0 8 13 tingkat absensi atau tanggung jawab terhadap pekerjaan
5 2 2 0 9 13 Menurut Anda Absensi berpengaruh terhadap pengawasan
Sumber : Perhitungan dari data primer, 2005
50
Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Atribut Mengenai Absensi
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
Penilaian No Pemyataan S c K T Total
(4) (3) (2) (1) I Menurut Anda absensi berpengaruh (11x4) (1x3) (0x2) (1x1) 48 = 3,69
pada disiplin kerja 44 3 0 1 13 2 Apakah absensi memotivasi kaiyawan (3x4) (0x3) (0x2) (10x1) 22= 1,69
untuk masuk kerja 12 0 0 10 13 3 Menurut Anda absensi sangat perlu (11x4) (0x3) (2x2) (0x1) 4^ = 3,69
diadakan 44 0 4 , 0 13 4 Apakah tingkat kehadiran (2x4) (0x3) (3x2) (8x1) 22 = 1,69
menunjukkan tingkat absensi atau 8 0 6 8 13 tanggung jawab terhadap pekerjaan
5 Menurut Anda Absensi berpengaruh (2x4) (2x3) (0x2) (9x1) 23 = 1,76 terhadap pengawasan 8 6 0 9 13
Rata-rata 12,52 = 2,50 5
Sumber : Perhitungan dari data primer, 2005
Berdasarkan hasil kuisioner di atas, maka dapat dijelaskan bahwa :
1. Menurut Anda absensi berpengaruh pada disiplin kerja, menghasilkan nilai
sebesar 3,69, ini artinya jawaban responden berada pada pemyataan sangat dan
cukup berpengamh. Hal ini menunjukkan bahwa absensi sangat mempengaruhi
pada disiplin kerja, karena absensi merupakan tingkat kehadiran karyawan dan
bagian dan peraturan perusahaan.
2. Absensi memotivasi karyawan untuk masuk kerja. Menghasilkan nilai sebesar
1,69, ini artinya jawaban responden berada pada pemyataan kurang dan tidak
memotivasi. Hal ini menunjukkan bahwa absensi tidak berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan.
51
3. Menurut Anda absensi sangat perlu diadakan, menghasilkan nilai sebesar 3,69. ini
artinya jawaban responden berada pada pemyataan sangat dan cukup perlu. Hal
ini menunjukkan bahwa absensi sangat diinginkan oleh karyawan PT. Karisma
Aksara Mediatama Palembang.
4. Tingkat kehadiran menunjukkan tingkat absensi atau tanggung jawab terhadap
pekerjaan, menghasilkan nilai 1,69. ini artinya jawaban responden berada pada
pemyataan kurang baik dan tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung
jawab terhadap pekerjaan tidak ditentukan oleh tingkat absensi, tetapi terhadap
tanggung jawab atas pekerjaan masing-masing karyawan perusahaan yang
ditetapkan.
5. Menurut Anda apakah absensi berpengaruh terhadap pengawasan menghasilkan
nilai sebesar 1,76. ini artinya jawaban responden berada pada pemyataan kurang
dan tidak berpengaruh. Ha! ini menunjukkan bahwa absensi tidak berpengaruh
terhadap pengawasan, karena pengawasan karyawan tidak dapat dilihat dari
absensi.
Berdasarkan kelima pertanyaan di atas diperoleh skor rata-rata sebesar 2,50
skor rata-rata ini berada pada pemyataan baik. Ini artinya tingkat absensi kerja
karyawan baik, yang mana absensi memotivasi karyawan untuk masuk kerja, dalam
hal ini pimpinan harus setiap hari mengawasi mengenai absensi sebab absensi
berpengaruh terhadap disiplin kerja.
52
b. Ketepatan masuk dan pulang kerja
Jam kerja merupakan jam datang karyawan ketempat kerja maupun pulang
kerja, disini ketepatan masuk dan pulang kerja karyawan telah ditentukan
oleh perusahaan.
Berikut ini pengolahan data primer dan jawaban karyawan mengenai
ketepatan masuk dan pulang kerja.
Tabel IV.7 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Masuk dan Pulang Kerja
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
No Pemyataan Penilaian No Pemyataan S C K T Total
1 Apakah ketepatan masuk dan pulang 11 0 0
2 13 kerja menunjukkan tingkat kedisiplinan
2 Apakah pimpinan selalu mengawasi 2 0 9 2 13 ketetapan masuk dan pulang kerja karyawan
3 Ketepatan masuk dan pulang kerja akan 12 0 0 1 13 memperlancar proses kerja.
4 Apakah jam masuk dan pulang kerja 0 0 10 13 yang ditetapkan sesuai dengan keinginan Anda
5 Menurut Anda perlukah diadakan 2 0 0 11 13 pengawasan terhadap ketepatan masuk dan pulang kerja karyawan
Sumber ; Perhitungan dari data primer, 2005
5 3
Tabel IV.8 Hasil Perhitungan Atribut Mengenai Ketepatan Masuk Dan Pulang Kerja
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
Penilaian No Pemyataan S c K T Total
(4) (3) (2) (1) 1 Apakah ketepatan masuk dan pulang (11x4) (0x3) (0x2) (2x1) 46 - 3,69
keija menunjukkan tingkat kedisiplinan 44 0 0 2 13 2 Apakah pimpinan selalu mengawasi (2x4) (0x3) (9x2) (2x1) 28 = 2,15
ketetapan masuk dan pulang kerja 8 0 18 2 13 karyawan
3 Ketepatan masuk dan pulang kerja akan (12x4) (0x3) (0x2) (1x1) 49 = 3,76 memperlancar proses kerja. 48 0 0 1 13
4 Apakah jam masuk dan pulang kerja (3x4) (0x3) (0x2) (10x1) 22= 1,69 yang ditetapkan sesuai dengan 12 0 0 10 13 keinginan Anda
5 Menurut Anda perlukah diadakan (2x4) (0x3) (0x2) ( I I x l ) 19= 1,46 pengawasan terhadap ketepatan masuk 8 0 0 11 13 dan pulang keija karyawan
Rata-rata 12,75 = 2,55 5
Sumber : Perhitungan dari data primer, 2005
Berdasarkan hasil kuisioner di atas, maka dapat dijelaskan bahwa :
1. Ketepatan masuk dan pulang kerja menunjukkan tingkat kedisiplinan,
menghasilkan nilai sebesar 3,69, ini artinya jawaban responden berada pada
pemyataan sangat baik dan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kedisiplinan kerja karyawan sangat dapat dilihat dari ketepatan masuk dan pulang
kerja karyawan.
2. Pimpinan selalu mengawasi ketepatan masuk dan pulang kerja karyawan.
Menghasilkan nilai sebesar 2,15, ini artinya jawaban responden berada pada
pemyataan kurang baik dan tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan
54
tidak selalu mengawasi ketepatan masuk dan pulang kerja karyawan. Ini
mengakibatkan karyawan tidak disiplin untuk masuk dan pulang kerja.
3. Ketepatan masuk dan pulang kerja akan memperlancar proses kerja.
Menghasilkan nilai sebesar 3,76 , ini artinya jawaban responden berada pada
pemyataan sangat baik dan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketetapan
masuk dan pulang kerja sangat memperlancar proses kerja.
4. Jam masuk dan pulang kerja yang ditetapkan sesuai dengan keinginan Anda,
menghasilkan nilai sebesar 1,69. ini artinya jawaban responden berada pada
pemyataan kurang baik dan tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa jam masuk
dan pulang kerja yang ditetapkan oleh PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang tidak sesuai dengan keinginan kaiyawan.
5. Menurut Anda perlukah diadakan pengawasan terhadap ketepatan masuk dan
pulang kerja kaiyawan, menghasilkan nilai sebesar 1,46. Ini artinya jawaban
responden berada pada pemyataan kurang baik dan tidak baik. Hal ini
menunjukkan bawah tidak perlunya diadakan pengawasan terhadap ketepatan
masuk dan pulang kerja karyawan.
Berdasarkan kelima pertanyaan di atas diperoleh skor rata-rata sebesar 2,55
skor rata-rata im berada pada pemyataan bark. Ini berarti ketepatan masuk dan
pulang kerja karyawan baik, yang mana ketetapan masuk dan pulang kerja ini akan
memperlancar proses kerja, dalam hal ini pimpinan hams mengawasi masalah
ketepatan masuk dan pulang kerja sehingga kaiyawan termotivasi untuk masuk
dan pulang kerja tepat waktu.
55
c. Ketaatan peraturan
Setiap perusahaan pasti memiliki suatu peraturan, peraturan tersebut dapat
berjalan dengan baik bila karyawan taat terhadap peraturan yang diberlakukan
oleh perusahaan.
Berikut ini hasil pengolahan data primer dari jawaban karyawan mengenai
ketaatan peraturan.
Tabel I V . 9 Tanggapan Responden Mengenai Ketaatan Peraturan
Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang
No Pemyataan Penilaian No Pemyataan S C K T Total
1 Perlukah diadakan peraturan 10 0 0 13
2 Menurut Anda apakah peraturan dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan
0 2 9 2 13
3 Menurut Anda apakah peraturan yang telah ditetapkan dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan
2 0 1 10 13
4 Menurut Anda apakah peraturan berpengaruh terhadap pengawasan
2 0 2 9 13
5 Menurut Anda apakah peraturan yang telah ditetapkan perlu dilaksanakan.
11 0 0 2 13
Sumber: Perhitungan dan data primer, 2005
56
Tabel IV.IO Hasil Perhitungan Atribut Mengenai Ketaatan Peraturan
Malayu. S.P. Hasibuan 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pcnerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Mulia Nasution. 1999. Pengantar Manajemen, Djambatan, Jakarta.
Nesi Habsari 2004 Analisis Pengawasan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Pada Koperasi Pegawai Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera selatan.
Sarwoto. 1995. Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
. 1998, Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Soewamo Handayaningrat 1997 Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen, CV. Haji Mas Agung, Jakarta.
Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
Sujanto 1996. Beberapa Pengertian Dibidang Pengawasan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
T. Ham Handoko. 1998. Manajemen, Edisi I I , BPFE, Yogyakarta.
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
Judul Penelitian : Analisis Fungsi Pengawasan Untuk Meningkatkan Disiplin
Kerja Karyawan Pada PT. Karisma Aksara Mediatama
Palembang
I . Idcntitas Responden
1. Nama :
2. Jabatan /Golongan :
3. Pendidikan :
4. Lama bekerja :
I I . Pengantar
1. Daftar Pertanyaan ini dibuat hanya untuk tujuan penelitian, oleh karena itu
dengan peneliti Bapak/Ibu/Sdr/i yang berkesempatan terpilih menjadi
responden dimohon memberikan jawaban apa adanya, untuk menjamin
maka nama Bapak/Ibu/Sdr/i tidak usaha ditulis.
2. Hasil penlitian ini tidak untuk dipublikasikan oleh karena itu mohon
Bapak/Ibu/Sdr/ i untuk mengisinya sesuai dengan pendapatnya masing-
masing.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi
Bapak/Ibu/Sdr/i dalam pengisian daftar pertanyaan ini, diharapkan
manfaat penelitian ini akan kembali lagi Bapak/Ibu/Sdr/i.
I I I . Petunjuk Pengisian
1. Isilah dengan altematif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i dengan memberi tanda silang pada jawaban yang
telah disediakan.
2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam penelitian ini tetapi yang
dibutuhkan adalah jawaban objektif sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/
Sdr/i.
Palembang,
Peneliti
TENTANG PENGAWASAN
1. Apakah pimpinan sering melakukan pengawasan dalam seliap kali karyawan
bekerja ?
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
2. Apakah dengan pengawasan yang kontinue atau terus-menerus dilakukan oleh
pimpinan dapat mengurangi kesalahan yang terjadi ?
c. Sangat c. Kurang
d. Cukup d. Tidak
3. Apakah atasan Anda langsung melakukan tindakan koreksi pada saat terjadi
penyimpangan kerja oleh karyawan ?
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
4. Menurut Anda apakah pelaksanaan sistem pengawasan sudah berjalan dengan
baik?
a. Sangat baik c. Kurang baik
b. Cukup baik d. Tidak baik
5. Bagaimana sistem pengawasan yang dilakukan di perusahaan tempat Anda
bekerja ?
a. Pengawasan langsung oleh atasan
b. Pengawasan tidak langsung
c. Pengawasan langsung dan tidak langsung
6. Menurut Anda apakah pengawasan yang telah dilakukan pada saat yang tepat
dimana f>engawasan tersebut memang dibutuhkan ?
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
TENTANG ABSENSI
1. Menurut Anda absensi berpengaruh pada disiplin kerja
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
2. Apakah absensi memotivasi pegawai untuk masuk kerja.
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
3. Menurut Anda absensi sangat perlu diadakan
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
4. Apakah tingkat kehadiran menunjukan tingkat absensi atau tanggung jawab
terhadap pekerjaan
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
5. Menurut Anda apakah absensi berpengaruh terhadap pengawasan
a Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
TENTANG K E T E P A T A N MASUK DAN PULANG K E R J A
1. Apakah ketepatan masuk dan pulang kerja menunjukkan tingkat kedisiplinan
Anda
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
2. Apakah pimpinan selalu mengawasi ketepatan masuk dan pulang kerja karyawan
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
3. Ketepatan masuk dan pulang kerja akan memperlancar proses kerja ?
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
4. Apakah jam masuk dan pulang kerja yang ditetapkan sesuai dengan keinginan
Anda?
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
5. Menurut Anda perlukah diadakan pengawasan terhadap ketepatan masuk dan
pulang kerja karyaan.
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
TENTANG KETAATAN PERATURAN
1. Perlukah peraturan diadakan
c. Sangat c. Kurang
d. Cukup d. Tidak
2. Menurul Anda peraturan dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
3. Menurut Anda apakah peraturan yang telah ditetapkan dapat meningkatkan
disiplin kerja karyawan
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
4. Menurut Anda apakah peraturan berpengaruh terhadap pengawasan
a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
5. Menurut Anda apakah peraturan yang telah ditetapkan perlu dilaksanakan a. Sangat c. Kurang
b. Cukup d. Tidak
TOKO BUKU KARISMA
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pimpinan Cabang Toko Buku Karisma ^alembang menerangkan bahwa :
Nama Nim Fakultas Jurusan Mata Kuliah Pokok Judul Skripsi
UMRA 21.2001.011 Ekonomi Manajemen Manajemen Umum Analisis Fungsi Pengawasan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang (Toko Buku Karisma)
Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai nelaksanakan penelitian (riset) pada PT. Karisma Aksara Mediatama Palembang (Toko $uku Karisma).
aiknya Demikian Surat Keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebaik-
Palembang, 21 Juli 2005 Hormat kami.
•Ji . l l i r BPKSl CtA.
Nur Rahman
Pimpinan Cabang
G E D U N G RAMAYANA, Lt 4 J l . Ilir Barat P e m i a i , Palembang •- Sumatera Selatan
Telp (0711)320904 Fax. (07111 320911
N A M A MAHASISWA : UMRA P E M B I M B I N G
N I M/NIRM •1 . 2 C 0 1 . 0 1 1 KETUA ' krniz'-- Nila'^--': t, i . MM JURUSAN : M A N A J E M E N . .TJMGW A N G G O T A :
J U D U L SKRIPSI : Anal^ i^is F ngai Pengawasan tln^uk Peningkatan D i s i p l i n K e rja Karyawan Fad»--'5j>^^faj.isn,a' AVssa-a mediatama palembang (Toko Buku Karisma)
N O . T G L / B L / T H
K O N S U L T A S I M A T E R ! Y A N G D I B A H A S
P A R A F P E M B I M B I N G
K E T U A A N G G O T A K E T E R A N G A N
V6 l/(o c;r
' I J . /-\ • " w£L, in AO, ^5
21 / G 5̂
6AJG IT k ^
k ^
ft/
GtN^ OJ
10
u
1 6
C W I A T A N
Mahasiswa diberikan waktu nenyelesaikan Skripsi. 6 bulan lerhilung sejak tangyal ditetapkan.
Di k e l u a r k a n di : Palembarxg P a d a t a n g g a l : j ' 0 6 ' 2 0 5