PENDAHULUAN Sebelum melakukan investasi, ada baiknya jika kita mempelajari bagaimana cara menganalisa instrumen investasi melalui informasi yang ada. Tujuan kita melakukan analisis adalah supaya kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan investasi kita di masa yang akan datang. Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi saham, sehingga informasi sangat penting bagi calon investor yang ingin lebih mengetahui saham-saham yang prospektif untuk dibeli.Untuk keperluan tersebut maka dibutuhkan suatu pemahaman yang mendalam mengenai harga saham itu sendiri dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakannya.Penilaian harga saham suatu perusahaan dalam kaitannya untuk melakukan investasi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal pada dasarnya dilakukan dengan cara melihat pergerakan saham dari waktu ke waktu dengan menggunakan grafik, sedangkan analisis fundamental adalah analisis yang lebih didasarkan pada nilai (value) dari perusahaan yang bersangkutan. Investor yang ingin berinvestasi saham untuk jangka pendek lebih tepat menggunakan analisis saham 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
Sebelum melakukan investasi, ada baiknya jika kita mempelajari
bagaimana cara menganalisa instrumen investasi melalui informasi yang ada.
Tujuan kita melakukan analisis adalah supaya kita mendapatkan gambaran yang
lebih jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan investasi kita di masa yang
akan datang.
Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi saham, sehingga informasi sangat
penting bagi calon investor yang ingin lebih mengetahui saham-saham yang
prospektif untuk dibeli.Untuk keperluan tersebut maka dibutuhkan suatu
pemahaman yang mendalam mengenai harga saham itu sendiri dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pergerakannya.Penilaian harga saham suatu perusahaan
dalam kaitannya untuk melakukan investasi pada dasarnya dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal pada dasarnya dilakukan dengan cara melihat pergerakan
saham dari waktu ke waktu dengan menggunakan grafik, sedangkan analisis
fundamental adalah analisis yang lebih didasarkan pada nilai (value) dari
perusahaan yang bersangkutan.
Investor yang ingin berinvestasi saham untuk jangka pendek lebih tepat
menggunakan analisis saham teknik sedangkan Investor yang ingin berinvestasi
saham untuk jangka panjang wajib melakukan analisis fundamental dengan
mencari tahu mengenai apa saja yang berkaitan dengan saham dan perusahaan
yang menerbitkannya dan informasi lain yang sensitif terhadap saham sebagai
bahan analisa fundamental saham.
Analis Fundamental merupakan salah satu tools analisis yang menekankan
pada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran sehingga
menjadi dasar dari pergerakan harga. Dalam analisis fundamental ini, biasanya
selalu berkaitan dengan karakteristik komoditi dan faktor-faktor ekonomi.Oleh
sebab itu, pelaku pasar membutuhkan suatu metode serta informasi yang
1
memadai, informasi dan instrumen pengelolaan risiko yang responsif dan relevan
untuk mengelola risiko pasar secara cepat dan terukur. Di sisi lain, dengan
menggunakan analisa fundamental yang memiliki kompleksitas lebih tinggi
dibandingkan dengan analisa jenis lain, namun analisa ini adalah cara yang paling
efektif untuk mengetahui ke arah mana harga akan bergerak.
Analisa fundamental juga mengajarkan kita untuk melihat segala
permasalahan dari sudut pandang yang luas, sebab analisa ini mengacu pada
indikator-indikator atau faktor-faktor global suatu negara/wilayah, seperti: kondisi
perekonomian, kebijakan moneter, kebijakan politik, keadaan geopolitis, dan lain
sebagainya, sehingga dapat mempertajam wawasan dan pola pikir ke depan.
Pengamatan atau analisa fundamental ini bertujuan untuk memahami
keadaan ekonomi suatu negara/wilayah tertentu yang nantinya dapat dijadikan
sebagai alat bantu dalam memprediksi pergerakan suatu harga komoditi,
valas/forex, kontrak berjangka (futures contract), indeks dan beberapa instrumen
keuangan lainnya.
A. ANALISA FUNDAMENTAL
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada
fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio
finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung
memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik
analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham
perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.
Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis
ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.
Analisis Ekonomi
Investasi dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung maupun
investasi tidak langsung. Investasi aktiva langsung dapat dilakukan dengan
2
pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Sedangkan investasi tidak
langsung dilakukan dengan membeli saham (surat-surat berharga) dari perusahaan
investasi yang diperdagangkan di pasar modal. Dari ketiga analisis tersebut,
secara umum bahwa untuk menganalisis dan menilai harga saham dapat
dilakukan dengan memperhatikan kondisi ekonomi atau kondisi pasar yang
terdiri dari variabel makroekonomi maupun kondisi spesifik perusahaan.
Indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan
merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.
Indikator yang berupa Informasi-informasi kondisi makro ekonomi diperlukan
investor untuk melakukan investasi. Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan
akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor.
Kondisi makro ekonomi yang baik akan menciptakan iklim investasi yang baik.
Beberapa variabel ekonomi nasional yang biasanya digunakan adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi yang biasanya dilihat dari Produk Domestik Bruto,
tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah, IHSG, index
kesejahateraan masyarakat.
Analisis ekonomi perlu dilakukan karena adanya kecenderungan hubungan
yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dengan kinerja
suatu pasar modal. Perubahan kinerja pasar modal akan mencerminkan apa yang
terjadi pada perubahan perekonomian makro. Perubahan kinerja pasar modal tidak
bisa dipisahkan dengan perubahan yang terjadi pada prospek yang berbagai
perusahaan yang ada di pasar yang selanjutnya bisa mempengaruhi aliran kas
yang bisa diperoleh dari suatu perusahaan di masa datang. Dengan demikian, jika
ingin mengestimasi aliran kas, bunga atau premi risiko dari suatu sekuritas maka
kita harus mempertimbangkan analisis ekonomi makro.
Kondisi ekonomi seperti ekonomi resesi, naiknya suku bunga, dan turunnya
harga saham memberikan pengaruh pada keputusan-keputusan investasi yang
akan diambil oleh para pemilik modal. Apabila kondisi perekonomian
mempengaruhi kondisi pasar, maka pada gilirannya kondisi pasar
3
akanmempengaruhi para pemilik modal. Apabila pasar membaik atau memburuk,
umumnya saham-saham juga akan berpengaruh dengan arah yang sama. Selain
terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemodal, kondisi pasar juga
mempengaruhi krmampuan memperoleh laba dari perusahaan.disamping
berpengaruh terhadap kondisi perusahaan, kondisi perekonomian juga
mempengaruhi kondisi industri.Proxy yang dapat digunakan dalam analisis
ekonomi ini adalah IHSG dan LQ45.
Untuk menganalisis dan menilai harga saham dapat dilakukan dengan
memperhatikan kondisi ekonomi atau kondisi pasar yang terdiri dari variabel
makroekonomi maupun kondisi spesifik perusahaan. Analisis ekonomi perlu
dilakukan karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang
terjadi pada lingkungan ekonomi makro dengan kinerja suatu pasar modal.
Perubahan kinerja pasar modal akan mencerminkan apa yang terjadi pada
perubahan perekonomian makro. Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan
akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor.
Kondisi makro ekonomi yang baik akan menciptakan iklim investasi yang baik.
Dengan demikian, sebelum melakukan investasi sebaiknya kita perlu untuk
memperhatikan tingkat pertumbuhan ekonomi.Dimana indikator ekonomi adalah
salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari
keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.Indikator yang berupa Informasi-
informasi kondisi makro ekonomi diperlukan investor untuk melakukan investasi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam analilis ekonomi ini diantaranya
adalah memperkirakan kondisi ekonomi dan melihat indikator moneter.Sebagian
besar pemilik modal ingin memprakirakan perubahan di pasar keuangan. Tidak
hanya mereka ingin mengetahui bagaimana arah perkembangan pasar saat ini,
tetapi mereka juga ingin mengetahui bagaimana arah perkembangan pasar di masa
yang akan datang. Meskipun demikian, tidaklah tepat kalau pemodal berharap
dapat memperkirakan secara tepat kondisi pasar di masa yang akan datang. Hal
tersebut tidak mungkin dilakukan secara konsisten. Yang lebih munkin dilakukan
adalah memperkirakan gejala-gejala perekonomian di masa yang akan datang
4
untuk memperkirakan gerakan pasar, dan berapa lama perubahan tersebut
mungkin akan terjadi.
Selain itu kebijakan moneter juga dianggap memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap perekonomian dan harga saham.untuk itu para pemilik modal juga
harus memiliki pengetahuan yang baik akan variabel-variabel moneter.
Karena kondisi pasar merefleksikan kondisi ekonomi, maka perubahan
kondisi ekonomi tentunya akan tercermin pada kondisi pasar. Akan tetapi,
terkadang sering dijumpai dalam suatu periode tertentu kegiatan ekonominya
tidak memiliki pola, dari kondisi yang buruk, membaik, dan mencapai puncak,
setelah itu memburuk, mencapai kondisi paling buruk, membaik lagi (recovery),
dan kembali ke puncak lagi, demikian seterusnya.
Faktor ekonomi terhadap masing-masing kelompok industri saham
mempunyai pengaruh derajat berbeda-beda. Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
kelompok industri saham terbagi menjadi sembilan sektor, yaitu :
1. pertanian,
2. pertambangan,
3. industri dasar dan kimia,
4. aneka industri,
5. industri barang konsumsi,
6. properti dan real estat,
7. infrastruktur,
8. keuangan,
9. perdagangan, jasa, dan investasi.
Untuk melihat karakteristik kelompok perusahaan yang terkait dengan risiko
dan peluang keuntungan kelompok industri saham maka diperlukan analisis
industri. Ada berbagai strategi yang dapat dilakukan oleh para investor dalam
menghadapi peluang dari karakteristik kelompok perusahaan tersebut, yaitu
strategi ofensif, konservatif, dan defensif.
Dalam strategi ofensif terkait dengan pemilihan kelompok saham progresif
dengan peluang keuntungan tinggi namun berderajat risiko tinggi pula. Strategi
tersebut tepat dilakukan terhadap kelompok saham dengan pertumbuhan sektor
5
tinggi. Pada sektor itu di antaranya saham kelompok subsektor teknologi,
investasi, otomotif, dan saham perusahaan yang sensitif terhadap siklus atau
subsektor pertanian.
Strategi konservatif berhubungan dengan kelompok saham proporsional
dengan derajat peluang keuntungan sedang dan risiko moderat. Strategi tersebut
tepat dilakukan terhadap kelompok saham dengan pertumbuhan sektor yang
perusahaannya cenderung menghasilkan pendapatan tetap, misalnya subsektor
telekomunikasi dan rokok.
Sedangkan, strategi defensif tepat diterapkan pada kelompok saham degresif
dengan derajat peluang keuntungan dan penerimaan risiko rendah. Tergabung
pada sektor itu, misalnya, subsektor pertambangan dan perdagangan.
Dalam melakukan analisis industri langkah pertama yang dapat dilakukan
adalah dengan mengidentifikasikan tahap kehidupan produknya. Tahap ini
bermaksud untuk mengenali apakah industri tempat perusahaan beroperasi
merupakan industri yang masih akan berkembang cepat, sudah stabil, ataukah
sudah menurun. Langkah berikutnya adalah menganalisis industri dalam
kaitannya dengan ondisi perekonomian. Kangkah ketiga adalah analisis kuantitatif
terhadap industri tersebut, yang dimaksudkan untuk membantu pemilik modal
menilai prospek industri di masa yang akan datang.
Siklus Kehidupan Industri :
1. Tahap Pertumbuhan
Ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang relatif masih tinggi, meskipun
risiko sudah tidak setinggi pada saat perkenalan.Karena tingginya pertumbuhan
penjualan, laba yang diperoleh mungkin tidak cukup untuk memebiayai
ekspansi yang diperlukan.
2. Tahap Kedewasaan
Pertumbuhan penjualan masih terjadi, tetapi sudah dalam tingkatan yang lebih
rendah daripada tahap pertumbuhan.Umumnya laba yang diperoleh cukup
untuk membiayai pertumbuhan usaha.
6
3. Tahap Penurunan
Pada tahap ini permintaan akan produk sudah mengalami penurunan, sehingga
pertumbuhan penjaulan menjadi negatif.
Fungsi dari analisis kondisi ekonomi, yaitu sebagai berikut :
1. Memperkirakan perubahan di dalam perekonomian atau pasar.
2. Penggunaan indikator moneter untuk memperkirakan kondisi pasar.
3. Kondisi ekonomi dan kondisi pasar.
4. Penggunaan model-model valuasi untuk memperkirakan kondisi pasar.
Tingkat pertumbuhan ekonomi biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel
ekonomi nasional antara lain:
a. produk domestik bruto (PDB),
b. tingkat inflasi,
c. tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam Analisis Fundamental
diantaranya:
1. Gross Domestic Product
Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa
yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun
oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/
periode tertentu. Pengertian lain dari PDB yang sering disebut juga Produk
nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh
penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam
negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.
Kaitan dengan analisis sekuritas dan pertumbuhan investasi dapat
dijelaskan, pertama pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kedua, semakin baik tingkat
7
perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran
penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi ini umumnya ditandai
dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakatnya. Ketiga, dengan
adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan semakin banyak orang yang
memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk
disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat
berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal.
2. Tingkat inflasi
Inflasi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan
kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. Bagi sebuah
negara, keadaan perekonomian yang baik umumnya diwakili dengan tingkat
inflasi yang relatif rendah dan terkendali. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah
satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan
PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai PDB dan PNB riil merupakan
indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan
peluang dan resiko investasinya di mancanegara.
Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan
tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah
dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan
peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat nilai tukar dan
mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu
indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan
GNP ke dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang
sangat penting bagi seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko
investasinya di luar negeri. Beberapa indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:
Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata
perubahan harga yang diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang
dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari