Top Banner
SEMINAR PROPOSAL DISERTASI ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012 Oleh : MUSDALIFAH AZIS (P0500310004) Promotor: Prof.Dr.Cepi Pahlevi, S.E, M.Si Co-promotor : Dr. Muhammad Ismail P., S.E., M.Si Dr. Yansor Djaya, S.E., MA
36

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Nov 20, 2014

Download

Economy & Finance

Musdalifah Azis

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

SEMINAR PROPOSAL DISERTASI

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM DI

BURSA EFEK INDONESIA

PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMIPASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR 2012

Oleh :MUSDALIFAH AZIS (P0500310004)

Promotor:Prof.Dr.Cepi Pahlevi, S.E, M.SiCo-promotor :Dr. Muhammad Ismail P., S.E., M.SiDr. Yansor Djaya, S.E., MA

Page 2: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I.PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Page 3: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Pola Hubungan Teoritis antara variable-variabel dalam pengembangan model penelitian

Proposisi pertama

ROA, EPS, ROE, PBV, DER dan DPR adalah beberapa dari rasio keuangan yang merupakan factor fundamental perusahaan sehingga dapat digunakan dalam menjelaskan kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan serta mempunyai kekuatan untuk memprediksi Return saham di pasar modal.

Analisis Fundamental Mikro

Gambar 1.1 Proposisi pertama

Sumber: Pengembangan konsep teoritik untuk disertasi ini.

Page 4: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Proposisi kedua

Inflasi, Kurs dan SBI adalah beberapa unsur makro ekonomi yang merupakan factor fundamental makro perusahaan sehingga dapat digunakan pula dalam menjelaskan kekuatan dan kelemahan keuangan lingkungan makro perusahaan dan dapat menjadi factor-faktor yang dipertimbangkan dalam memprediksi return saham di pasar modal.

Expected Return

Inflasi

SBI

Kurs

Analisis Fundamental Makro

Gambar 1.2 Proposisi kedua

Sumber: Pengembangan konsep teoritik untuk disertasi ini.

Page 5: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Proposisi ketiga

Harga saham, market kapitalisasi dan nilai kapitalisasi adalah beberapa factor yang menunjukkan bahwa saham tersebut likuid atau tidak bagi para chartist yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis teknikal perusahaan sehingga dapat ikut digunakan dalam memprediksi Return saham di pasar modal.

Expected Return

Harga Saham

Market Kapitalisasi

Nilai Kapitalisasi

Analisis Teknikal

Gambar 1.3 Proposisi ketiga

Sumber: Pengembangan konsep teoritik untuk disertasi ini.

Page 6: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Proposisi Kelima

Harga saham 5 hari sebelum, setelah, dan pada saat publikasi laba triwulanan pada Laporan Keuangan Triwulanan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia serta premi risiko perusahaan tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam memprediksi return saham di pasar modal.

Expected Return

Harga Saham

5 hari sebelum publikasi

pada saat publikasi

5 hari setelah publikasi

Premi Risiko

Gambar 1.5 Proposisi kelima

Sumber: Pengembangan konsep teoritik untuk disertasi ini.

Page 7: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Proposisi keenam

Faktor kenyamanan dan keamanan, bias pemikiran, keberanian menghadapi risiko, kepercayaan diri dan interaksi sosial dan emosi mempunyai pengaruh keterkaitan terhadap psikologi investor dalam melakukan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia.

Psikologi investor

kenyamanan dan keamanan

bias pemikiran

keberanian menghadapi risiko

kepercayaan diri

interaksi sosial dan emosi

bias penilaian

Gambar 1.6 Proposisi keenam

Sumber: Pengembangan konsep teoritik untuk disertasi ini.

Page 8: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Proposisi ketujuh Fundamental perusahaan, dan analisis teknikal melalui expected return

saham dalam bertransaksi saham di bursa efek, serta adanya psikologi investor yang dapat mempengaruhi perilaku investasi portofolio investor.

Perilaku Investasi

expected return

fundamental

fundamental makro

fundamental mikro

teknikal

psikologi investor

Gambar 7. Proposisi ketujuh

Sumber: Pengembangan konsep teoritik untuk disertasi ini.

Page 9: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Kerangka Konseptual• GRAND THEORY

– Portofolio fokus (Philip Fisher:1929), Mengatakan bahwa ia lebih suka memiliki sejumlah kecil perusahaan luar biasa yang ia pahami dengan baik dibandingkan memiliki sejumlah besar yang berkinerja rata-rata, yang kebanyakan ia pahami dengan tidak baik. (dalam buku The Warrant Buffet Portofolio, Robert G.Hagstrom:2010).– Investasi Fokus (Maynard Keynes:1934),

Mengatakan bahwa ia dengan sengaja membatasi sahamnya hingga beberapa saham terpilih dan mengandalkan analisis fundamental untuk mengestimasi nilai pengambilannya relatif terhadap harga.

• MIDDLE THEORY– Investasi Portofolio Selection (Harry Markowitz:1952-1959),

Menekankan bahwa investor menganalisis dan dan memilih sekuritas berdasarkan expected return dan variance return sekuritas tersebut.

– CAPM (Sharpe:1964,Treynor:1961)– Perilaku Harga Saham (Fama:1963)– Teori portofolio modern (Warrant Buffet:2005)

Page 10: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Kerangka Pemikiran “Peneliti”

PERILAKU INVESTASI (Y7)PSIKOLOGI INVESTOR (Y5)

KENYAMANAN DAN KEAMANAN (X13)

BIAS PEMIKIRAN (X14)

KEBERANIAN MENGHADAPI RISIKO (X15)

INTERAKSI SOSIAL DAN EMOSI (X16)

BIAS PENILAIAN (X17)

EXPECTED RETURN (Y6)FUNDAMENTAL (Y3)

Fundamental Makro (Y2)Inflasi (X7)

SBI (X8)

Kurs (X9)

Fundamental Mikro (Y1)ROE (X1)

EPS (X2)

ROA (X3)

DER (X4)

DPR (X5)

PBV (X6)

TEKNIKAL (Y4)Harga Saham (X10)

Vol.perdagangan (X11)

Market kapitalisasi (X12)

Page 11: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Rancangan Penelitian

Unit Analisis

Data time series & cross section

Uji hipotesis

SPSS

SEM

Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Perusahaan manufaktur

Kategori LQ 45

ANTAM, KLBF, MEDC, SMCB, UNVR, dan UNTR

Jenis & Sumber DataLaporan keuangan dan lampiran dari perusahaan go public yang

dijadikan sampel.

Laporan IDX Monthly Statistik Bursa Efek Indonesia.

Laporan Pengumuman Emiten yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 oleh Bursa Efek

Indonesia.

Indonesia Capital Market Directory Jakarta 1997-2011

Harga Saham 5 hari sebelum, setelah dan pada saat penerbitan

laporan keuangan setiap akhir tahun sejak tahun 1997-2011.

Rata-rata tingkat suku bunga, inflasi bulanan dari Bank

Indonesia untuk tahun 1997–2011.

Disertasi, Jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian ini.

METODE PENELITIAN

Page 12: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

LATAR BELAKANG• Tujuan Investasi di pasar modal memeroleh capital gain dan

deviden, pada investasi jangka pendek investor mengharapkan capital gain dan pada jangka panjang investor dapat mengharapkan deviden selain capital gain yang dapat diperolehnya dari transaksi jual beli saham yang terjadi.

• Setiap investor maupun analis sekuritas memiliki cara yang berbeda ketika memilih metode analisis untuk mempertimbangkan pemilihan keputusan investasi dalam membeli atau menjual saham. Secara garis besar analisis yang digunakan oleh investor dalam menganalisis sekuritas dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Hal ini sebenarnya merupakan pilihan.

Page 13: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

NO URAIANANALISIS SEKURITAS

FUNDAMENTAL TEKNIKAL

1 Pencetus ide Benjamin Graham Charles Henry Dow

2 Definisi Metode analisis berdasarkan kinerja keuangan suatu perusahaan

Metode analisis berdasarkan pergerakan harga saham sesuai dengan kemungkinan teknis dari

historical data statistic pergerakannya pada jangka waktu tertentu

3 Istilah Fundamentalist, pendekatan pada berita-berita keuangan Chartist, pendekatan pada chart

4 Periode untuk jangka waktu panjang Untuk jangka waktu pendek

5 Kerangka Waktu Data dalam beberapa tahun, minimal 10 tahun

Data dalam beberapa minggu, hari, atau bahkan menit

6 Data Laporan keuangan Pergerakan harga saham yang terjadi di bursa

7 Metode Rasio keuangan,analisis makro dan mikro

Moving Average Convergence Divergence (MACD), Stochastic

Oscillator, dan Trendlines

8 Tujuan Untuk investasi Untuk perdagangan

9 Principle

Untuk mengetahui apakah suatu harga overvalued (mahal), atau undervalued (murah), berkaitan

dengan pertanyaan “why”

Untuk mengetahui apkah suatu harga sudah overbought (jenuh beli) atau

oversold (jenuh jual), berkaitan dengan pertanyaan “when buy”

Page 14: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

LATAR BELAKANG…• Idealnya kedua teknik analisis ini perlu dikuasai. Keduanya bisa

saling melengkapi sehingga tidak jarang investor menggunakan keduanya sekaligus, biasa dikenal dengan istilah techno-fundamentalist.

• Terlepas dari silang pendapat dan keyakinan dari penganut analisis teknikal dan analisis fundamental terdapat hal yang perlu dikaji lebih lanjut mengenai variabel yang mempengaruhi perilaku investor.

• Oleh karena itu, maka memotivasi peneliti untuk menganalisis hubungan atau pengaruh faktor fundamental dan teknikal yang ada di dalam aktivitas Bursa Efek Indonesia. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penambahan pada proksi fundamental dan faktor teknikal yang mempengaruhi perilaku investor melalui expected return pada saham manufaktur dan meliputi efisiensi operasional perusahaan, cakupan luas sampel, dan periode penelitian.

Page 15: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Variabel yang

mempengaruhi

Variabel yang

dipengaruhi

Sifat prediksi

pengaruhTeori/penelitian pendukung sebelumnya

Faktor Fundamental

Faktor Fundamental Mikro

Expected Return

Positif

Fuller dan Farrell (1987), Syahib, 2000, Kusdiyanto, 1996; Rahadjo, 2001; Rosyadi, 2002; Riska, 2002; Wibowo, Idawati, Kharisma, Lestari, Santoso, Sitobang, Sudarto, dan Havid, 2003; Fahrani, 2004; Wulandari, Mawardi, 2005; Enggarini, Asna dan Nugraha, 2006; Faridl, 2007

NegatifRiska, 2002; Haryanto, dan Sugiharto, 2003; Hengki, 2004; Anggraeni dan Sugiharto 2004; Suharli, 2005; Puspasari, 2006; Siyami, 2007; Suharli, Michell, 2005

Faktor Fundamenta

l Makro

Positif Chen dkk (1986), Fama (1981), Moradoglu, dkk (2000), Fabozzi dan Franco (1996:724), Mougoue (1996), Weston dan Brigham (1998), Reza(2000), Hilda(2003), Auliyah(2006), Ernawati (2007)

NegatifTandelin (1997) dan Gudono (1999), Nurdin (1999), Hardiningsih dkk (2001), Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003), Auliah dan Hamzah ( 2006)

Faktor Teknikal Positif

Sharpe, Gordon dan Bailey (2005:11), Bodie, Kane, dan Marcus (2006 : 483), Taylor dan Aller (1992) dalam Fernandez-Rodriguez dkk (1999), Wong dan Cheung (1998), Soros, 2007, Husnan (2003) , Tharun Chordia, 2000), Gong Meng Chen (2001), Mustafa dkk (2002), Poon (1994), Dananti (2004), Bagus, 2007

Negatif Cheng F. Lee dkk (2001)Harga Saham 5 hari sebelum, sesudah dan

pada saat penerbitan

laporan keuangan

Positif Husnan dkk (1994), Husnan dkk (1996), Husnan dan Pudjiastuti, 2002, Chang, Most, dan Brain (1983), Beaver (1968), Morse (1981), Bamber (1987), Stice (1991), Cready dan Mynatt (1991), Abdelsalam dan Satin (1991)

Negatif

Prabowo, 2000, Hartono, 2000:192-193

Expected Return

Perilaku Investor

Positif Rubaltelli, 2008, Sukamulja(2004;2005), Sjahrir(1995; 229), Teguh Prasetya (2000)

Negatif Prasetyo (2006)Fundamental

Positif

Cheng-Few Lee, Wei K. Shih and Hong-Yi Chen (2011), Jenni L. Bettman, Stephen J. Sault, Emma L. Welch (2008), Imad Moosa and Larry Li (2009), Stefan Reitz, Frank Westerhoff (2012), Gerben de Zwart, Laurens Swinkels, and Dick van Dijk (2008), dan Venkatesh. CK and Madhu Tyagi (2011)Teknikal

Page 16: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

RUMUSAN MASALAH1. Apakah ada hubungan dan pengaruh positif antara factor

fundamental mikro terhadap perilaku investor melalui expected return saham?.

2. Apakah ada hubungan dan pengaruh positif antara factor fundamental makro terhadap perilaku investor melalui expected return saham?.

3. Apakah ada hubungan dan pengaruh positif antara factor teknikal terhadap perilaku investor melalui expected return saham?.

4. Apakah ada hubungan dan pengaruh positif antara factor fundamental dan teknikal terhadap perilaku investor melalui expected return saham?.

5. Apakah ada hubungan dan pengaruh positif antara harga saham 5 hari sebelum, setelah, dan pada saat penerbitan laporan keuangan (perilaku investor) terhadap perilaku investor?.

Page 17: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mendapatkan hubungan dan pengaruh factor fundamental dan

teknikal yang signifikan (baik secara simultan dan parsial) terhadap Perilaku Investor melalui expected return Saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia.

Page 18: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

KEGUNAAN PENELITIAN

1. Dapat menjadi bahan pertimbangan keputusan investor dalam berinvestasi membeli dan menjual saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Sebagai upaya kajian teoritis bagi pengembangan teori dalam memperkaya khasanah ilmu dan literature pustaka khususnya yang berkaitan dengan investasi portofolio dan manajemen keuangan.

3. Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan objek penelitian yang sama.

Page 19: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

PENELITIAN TERDAHULUNo Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik

AnalisisHasilPenelitian

1 Cheng-Few Lee, Wei K. Shih and Hong-Yi Chen (2011)

Technical, Fundamental, and CombinedInformation for Separating Winners fromLosers

Factor fundamental meliputi profitabilitas terkait sinyal yang meliputi ROA, CFO,dan Akrual. Kelompok kedua dengan DMargin (perubahan bruto margin) dan DTurn (perubahan perputaran aset) serta kelompok ketiga terkait dengan perusahaan solvabilitas dan likuiditas, misalnya DLever (perubahan leverage), DLIQUD (perubahan rasio lancar), dan EQOFFER (penerbitan ekuitas). variabel,RDINT (R & D biaya skala oleh jumlah aktiva), ADINT (Biaya iklan skala oleh jumlah aktiva), dan CAPINT (belanja modal skala oleh jumlah aktiva).

Penggabungan strategi momentum kami dengan memasukkan system the FSCORE (Piotroski 2000) dan GSCORE (Mohanram 2005) pada strategi momentum teknikal

Temuan menunjukkan bahwa analisis fundamental memang memberikan informasi kepada investor sebagai tambahan informasi teknikal untuk memilih yang mana sebagai pemenang dan pecundang.

2 Chordiaet.al(2000)

Volume perdagangandan return saham

Regresi Terdapat pengaruh yangsignifikan antara volumeperdagangan dan return saham

Page 20: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

PENELITIAN TERDAHULUNo Peneliti Topik Variabel yang

digunakanTeknik Analisis

HasilPenelitian

2 Desak PutuSuciwati danMas’udMachfoedz(2002)

Pengaruh Risiko Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return Saham: Studi Empiris Pada perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ

nilai tukar danreturn saham

metoda regresi

nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan positif terhadap return saham sebelum terjadi depresiasi dan berpengaruh signifikan negative terhadap nilai tukar rupiah setelah terjadinya depresiasi.

3 Fama, EugeneF. Dan Kenneth, (1995)

Size and Market factors in Earning and Return

Variable fundamental dan CAPM multifaktor

Semua variable fundamental berpengaruh positif terhadap expcted stock return, kecuali book to market equity yang tidak berpengaruh.

4 Foster (1986)Laba, Deviden, Struktur Modal, dan potensi pertumbuhan perusahaan

Salah saatu pendekatan dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas adalah analisis fundamental. Setiap sekuritas mempunyai nilai intrinsic yang dapaat ditentukan berdasarkan fundamental perushaan

Page 21: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

PENELITIAN TERDAHULUNo Peneliti Topik Variabel yang

digunakanTeknik Analisis

HasilPenelitian

6 GUIDO BALTUSSEN

Behavioral Finance: an introduction

Keuangan perilaku, psikologi investor, perilaku investor,pasar keuangan, efisiensi pasar, pengambilan keputusan individu.

Expected Utility

Temuan studi adalah bahwa orang cenderung untuk mengevaluasi keberangkatandari titik referensi dengan mengurangi sensitivitas, yang berarti bahwamutlak terjadi penyimpangan dari titik referensi yang meningkat dari 1% sampai 2%,dianggap sebagai peningkatan yang lebih besar daripada perubahan dari 30% menjadi 31%. Utilitasterutama tergantung pada keuntungan dan kerugian bukan posisi kekayaan akhir(Markowitz, 1952, Kahneman dan Tversky, 1979, Tversky dan Kahneman,1992).

8 Gerben de Zwart, Laurens Swinkels, and Dick van Dijk (2008)

The Economic Value of Fundamental and TechnicalInformation in Emerging Currency Markets

Nilai tukar, suku bunga, inflasi, neraca perdagangan, GDP, PDB, dan return

cross-korelasi, rasio sharpe,

Temuan ini mengungkapkan bahwa menggabungkan dua jenis informasi (fundamental dan teknikal) dapat meningkatkan kinerja risiko yang disesuaikan dari strategi investasi pemerintah.

Page 22: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

PENELITIAN TERDAHULUNo Peneliti Topik Variabel

yang digunakan

Teknik Analisis HasilPenelitian

9 Imad Moosa and Larry Li (2009)

Modelling the behaviour of technicians andfundamentalists in the Shanghai stock market

Data bulanan dan harian yang dipilih secara acak pada harga saham dari seratus perusahaan yang terdaftar di Shanghai Stock Exchange

Koefisien regresi, matriks M1 dan M2, Enam Model Tes seleksi yang digunakan: N adalah tes Cox diperoleh Pesaran (1974); NT adalah tes Cox disesuaikan diperoleh Godfrey dan Pesaran (1983); W adalah tes Wald-type diusulkan oleh Godfrey dan Pesaran (1983); J adalah Davidson dan MacKinnon (1981) uji; JA adalah Fisher-McAleer (1981) uji; dan EN adalah tes meliputi diusulkan, antara lain, oleh Mizon dan Richard (1986). Semua uji statistik memiliki distribusi t, kecuali untuk ujian yang mencakup distribusi F .

Hasil mengungkapkan bahwa kedua fundamentalis dan teknisi memiliki peran dalam pembentukan harga saham, meskipun teknisi tampaknya memainkan peran lebih penting . Hasil ini berlaku bahkan jika terdapat peran intervensi dari pemerintah.

10 Jauhari, BudiRisman, WibowoBasuki (2004)

Analisis fundamental terhadap Return Saham pada periode Bullish dan Bearish Index Harga Saham Gabungan

PBV, ROE, PER dan DER

RegresiBerganda

PBVberpengaruh Negative signifikan, ROE Positif signifikan, PER positif tidak signifikan, DER negative tidak signifikan

Page 23: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

No Peneliti Topik Variabel yang digunakan

Teknik Analisis

HasilPenelitian

11 Jenni L. Bettman, Stephen J. Sault, Emma L. Welch (2008)

Fundamental and Technical Analysis: Substitutes or Compliments?

harga terhadap nilai buku per saham dan pendapatan saat ini persaham, dengan factor momentum sebagai dummy.

R2 yang disesuaikan, estimasi AIC model dan tes rasio

Pengujian menunjukkan bahwa penegasan sifat alami yang saling melengkapi antara analisa fundamental dan teknikal, masing-masing berkinerja baik yang saling berisolasi, dan model mengintegrasikan keduanya sehingga memiliki daya penjelas yang unggul dalam penilaian saham

12 Milan Lovric, Uzay Kaymak and Jaap Spronk(2008)

A Conceptual Model of Investor Behavior

perilaku investor, pengambilan keputusan keuangan, perilaku keuangan, pemodelan kognitif, agen-keuangan berbasis pasar buatan

Kuesioner dengan analisis data kuantitatif, validitas, reliability.

Model konseptual dapat digunakan sebagai alat membangun representasi bergaya (kelas) investor individu, dan selanjutnya dipelajari dengan menggunakan paradigma berbasis agen pasar keuangan buatan. Dengan memungkinkan kita untuk melaksanakan perilaku investor individu, untuk memilih berbagai mekanisme pasar, dan untuk menganalisis harga aset yang diperoleh, agen berbasis model dapat menjembatani kesenjangan antara tingkat mikro perilaku investor individu dan tingkat fenomena makro pasar agregat.

PENELITIAN TERDAHULU

Page 24: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

PENELITIAN TERDAHULU

No Peneliti Topik Variabel yang digunakan

Teknik Analisis

HasilPenelitian

13 Mustafaet.al(2002)

Return saham danvolume perdagangan

Terdapat autokorelasi positifantara future return dan presentreturn. Terdapat hubungan negatifpada saat present returndiprngsruhi oleh perubahanvolume perdagangan

14 Narman,Tendi,StefanusAdre CiptoSetiawan,MayaArianti(2005)

Pengaruh Faktur Fundamental dan Resiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham

EPS, PER, Beta,Nilai Tukar danInflasi

RegresiBerganda

Variabel EPS, PER, Beta, Nilai Tukar berpengaruh positif signifikan sedangkan variable Inflasi berpengaruh negatif terhadap Return Saham

15 PancawatiHardiningsih,L. Suryantodan AnisChariri (2002)

Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi terhadap Expected Return Saham pada perusahaan di BEJ

Expected Return on Assets(ROA), Price to Book Value (PBV),Inflasi dan nilaitukar rupiah danexpected Return saham

metoda regresibergandadenganpersamaan kuadratterkecil (OLS)

ROA, PBV, Inflasi berpengaruh positif dengan expected Return saham, sedangkan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap expected Return saham

Page 25: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

No Peneliti Topik Variabel yang digunakan

Teknik Analisis HasilPenelitian

16 Stefan Reitz, Frank Westerhoff (2012)

Nonlinear Expectations in Speculative Markets –Evidence from the ECB Survey of ProfessionalForecasters

Nilai tukar tiga mata uang yaitu jerman, jepang terhadap dollar, factor fundamental dari sisi profitabilitas dan teknikal dari pergerakan harga jual-beli mata uang

Estimasi model GARCH STAR, Ljung-Box tes Q pada residu normalisasi dan kuadrat residual dinormalisasi dari masing-masing tiga nilai tukar.

Temuan utama adalah bahwa jika nilai tukar terputus dari nilai fundamental, fundamentalis kehilangan kepercayaan diri mereka dalam kegunaan aturan perdagangan mereka dan akibatnya menjauhkan diri dari perdagangan.

17 SyahibNatarsyah(2000)

Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Saham, Kasus Industri Barang Konsumsi Yang Go Public Di Pasar Modal Indonesia

Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),Divident PayoutRatio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), nilai buku(book value),indeks beta danreturn saham

regresibergandadenganmodelloglinier

ROA, DER dan book value berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada level kurang dari 1% dan resiko sistematik (indeks beta) signifikan pada level kurang dari 10%. Sedangkan variabel lainnya tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham.

18 TeguhPrasetya(2000)

Analisa rasioKeuangan dan nilaiKapitalisasi pasarSebagai prediksiHarga saham diBEJ pada periodeBullish dan Bearish

EPP,BPP,DTA, ROE,NPMOPM, LogMeap, returnsaham

Regrsi LinierBerganda

DTA berpengaruhTerhadap return, BPPdan ROE berpengaruhpositif dan signifikanterhadap return saham, EPP mempunyai pengaruh negatifterhadap return saham dan NPM tidak signifikan terhadap return saham

PENELITIAN TERDAHULU

Page 26: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

PENELITIAN TERDAHULU

No Peneliti

Topik Variabel yang digunakan

Teknik Analisis HasilPenelitian

19 Venkatesh.CK&Madhu Tyagi (2011)

The use of Fundamental and Technical Analysis by StockExchange Dealers: Indian Evidence

Factor fundamental dengan standar profitabilitas dan analisis pertumbuhan, dan factor teknikal dengan analisis grafik pergerakan harga saham

Survey dan kuesioner dengan responden 600 sampel dengan pengolahan data secara time series, diolah dengan menggunakan ANOVA test.

Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa lebih dari 85 persen dari responden mengandalkan analisis baik Fundamental dan Teknikal dalam memprediksi pergerakan harga di masa depan pada cakrawala waktu yang berbeda.

20 Warren Tease (1993)

THE STOCK MARKET AND INVESTMENT

Harga, nilai investasi, perilaku harga ekuitas, efisiensi pasar saham GDP, dan factor ekonomi makro lainnya

Anlisis regresi berganda, analisis residual dan deviasi

Temuan ini menyatakan bahwa spekulasi rasional tidak perlu memastikan bahwa harga mencerminkan fundamental dalam jangka pendek. Meskipun pengembalian yang diharapkan untuk arbitraging jauh mispricing (membeli saham underpriced, misalnya) bisa positif, tidak tanpa risiko.

Sumber: Ringkasan dari hasil penelitian sebelumnya untuk disertasi peneliti

Page 27: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Hipotesis Penelitian

H1 : Adanya hubungan dan pengaruh positif antara ROE, EPS, ROA, DER, DPR dan PBV yang merupakan factor fundamental mikro terhadap expected return saham.

H2 :Adanya hubungan dan pengaruh positif antara SBI, Inflasi dan nilai tukar yang merupakan factor fundamental makro terhadap return.

H3 : Adanya hubungan dan pengaruh positif antara Harga Saham dan volume perdagangan yang merupakan factor teknikal terhadap expected return saham.

H4 : Adanya hubungan dan pengaruh positif antara harga saham 5 hari sebelum, setelah, dan pada saat penerbitan laporan keuangan terhadap perilaku investor.

H5 : Adanya hubungan dan pengaruh positif antara factor fundamental dan teknikal melalui expected return terhadap perilaku investor.

Page 28: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran• 6 (enam) indikator rasio keuangan emiten sebagai penjelas variable factor

fundamental, Masing-masing penelitian berbeda dalam menggunakan rasio keuangan sebagaimana penelitian Ball and Brown (1968), Beaver (1968), Laurent (1979), Gombala and Ketz (1982), Bambang Riyanto (1981), Foster (1986), Setyaningsih (1997), dan Sarjono (2000).

• Risk Market menurut Spritzer&Freitas:2006 dan Graham, Sadewa dkk : 2009)• Widioatmodjo (2004) dan Arifin (2002), situasi ekonomi global (nilai kurs), situasi

ekonomi nasional (inflasi), situasi industry (market capitalization), siklus dan tren. Siklus dan tren dapat diprediksi melalui analisis teknikal, analisis teknikal (Appel, 2009 dan Sadewa dkk, 2009) merupakan analisis pergerakan harga saham berdasarkan data historis transaksi yang terjadi . Investor  berpengalaman (Widioatmodjo, 2004) sudah menentukan pilihan investasi dan memantau pergerakan harga sahamnya. Analisa pergerakan harga saham juga menggunakan analisis teknikal (Sadewa dkk, 2009) dan analisis fundamental (Sprietzer dan Freitas, 2006).

• Indikator Perilaku investor yaitu penelitian yang dilakukan oleh Stanislaus Kostka Suhendi, (1995) tentang Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta

Page 29: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

1 Perilaku Investor

Harga Saham yang terjadi 1-5 hari sebelum,Harga saham yang

terjadi pada saat , dan Harga Saham yang terjadi 1-5 hari setelah tanggal penerbitan

laporan keuangan (Bamber,1987; Stice,1991; Cready dan

Mynatt,1991)

Rasio

2 Kenyamanan dan keamanan

suatu faktor yang berhubungan dengan perasaan aman dan nyaman yang dirasakan oleh investor dalam melakukan transaksi jual beli saham, dengan cara atau metode atau style tersendiri dan menggunakannya tanpa mau merubah lagi sehingga merasa nyaman dengan gaya yang dimilikinya. (Roth : 2007)

1. Investor akan tetap memilih investasi yang dimiliki saat ini karena cukup menguntungkan.

2. Investor merasa nyaman dengan investasi yang dimiliki saat ini karena cukup menguntungkan.

3. Investor dapat membaca data masa lalu produk investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

4. Investor dapat memprediksi kejadian dimasa yang akan datang dengan meneliti produk investasi tersebut dari data masa lalu.

5. Pengalaman dan memori atas kejadian masa lalu dapat digunakan investor sebagai dasar untuk berinvestasi yang lebih baik.

6. Investor lebih mengingat kejadian yang mengakibatkan investor tersebut mendapat keuntungan atau kerugian dalam berinvestasi.

Likert

1

1)(

t

tt

PPP

Ri

n

iii XAPAEV

1

)()(

Page 30: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

3 Bias pemikiran

faktor yang berkaitan dengan kesalahan atau bias berpikir atau overestimate yang dilakukan investor dalam bertansaksi saham. (Kent Daniel, David Hirshleifer, and Siew Hong Teoh : 2001)

1. Membeli saat harga turun dan menjual saat harga tinggi

2. Membeli saham secara bertahap dan sedikit demi sedikit

3. Membeli saham dari perusahaan yang fun-damental baik

4. Tidak terpancing oleh fluktuasi harga. Lakukan analisis fun-damental dan informasi

5. Sabar, karena investasi di saham membu-tuhkan waktu untuk memetik hasilnya.

Likert

4Kebera nian menghadapi risiko

suatu faktor yang berkaitan dengan keberanian investor dalam menghadapi risiko yang akan ditemui dalam bertransaksi saham di bursa. (Nofsinger, 2005:33).

1. Tingkat kekecewaan saya jauh lebih tinggi pada saat mengalami kerugian daripada tingkat kepuasan yang saya peroleh setelah mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang sama.

2. Dalam berinvestasi investor akan takut mengambil risiko jika produk investasi tersebut tidak menguntungkan.

3. Dalam berinvestasi investor akan mengambil risiko jika produk investasi tersebut menguntungkan.

4. Dalam berinvestasi investor selalu menghitung keuntungan yang akan diperoleh.

5. Dalam melakukan investasi investor selalu menghitung biaya yang akan dikeluarkan.

Likert

Page 31: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

5 Kepercayaan diri

suatu faktor yang berkaitan dengan rasa percaya diri yang berlebihan (overconfidence) dalam bertransaksi saham di bursa. (Ritter : 2003)

1. Pengetahuan investor, dapat membantu investor dalam berinvestasi.

2. Kemampuan investor, dapat membantu investor dalam berinvestasi.

3. Dalam kondisi seperti saat ini investor lebih berhati-hati dalam menginvestasikan dananya.

4. Risiko menjadi tidak berarti bagi investor. 5. Dalam berinvestasi investor percaya diri dapat

mengendalikan diri dengan cara mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang akan dihadapi.

Likert

6

Interaksi sosial dan emosi

suatu faktor yang berkaitan dengan interaksi investor dengan broker dan investor lainnya dalam perdagangan saham di bursa dan berkaitan pula dengan emosional investor dalam bertransaksi saham di bursa. (Nofsinger, 2005:75).

1. Dalam memutuskan untuk berinvestasi, investor dapat terpengaruh oleh investor lain dan pihak lain yang terkait dengan pasar modal.

2. Investor memilih untuk berinvestasi berdasarkan informasi dari investor lain atau pihak lain yang terkait dengan pasar modal.

3. Investor dapat melakukan investasi dengan lebih baik dan tepat, saat emosi investor sedang baik (goodmood).

4. Investor dapat salah mengambil keputusan dalam berinvestasi pada saat saya sedang buruk (badmood).

Likert

Page 32: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

7 Bias penilaian

suatu faktor yang berkaitan dengan bias penilaian yang dilakukan investor terahadap transaksi saham di bursa yang berdasarkan familiarity dan stereotype. (Nofsinger, 2005:64)

1. Dalam berinvestasi investor memilih produk investasi yang lebih dikenal atau ketahui.

2. Dalam menentukan perusahaan tempat investor berinvestasi, investor akan memilih perusahaan yang lebih di kenal atau di ketahui.

Likert

8 Imbalan saham(Ri)

Imbalan saham adalah capital gain ditambah dengan dividen yield.

(Jogianto,1989:85)

Rasio

9Imbalan asetbebas risiko

(Rf)

Imbalan bebas risiko adalah tingkat suku bunga SBI bulanan (Jogianto,1989:85)

Rasio

1

1 )(

t

tt

PDPP

Ri

Page 33: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

10 Imbalan pasar(Rm)

Imbalan pasar adalah pergerakan IHSG bulanan (Jogianto,1989:85) Rasio

11 Return On Equity (ROE)

Perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemilik modal

sendiri dengan jumlah modal sendiri yg menghasilkan laba tersebut.

(Higgins,1998)

Rasio

12 Earning Per Share (EPS)

perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku

dengan jumlah saham yang diterbitkan. (Robert Ang,1997)

Rasio

13 Return On Asset (ROA)

perbandingkan antara net income after tax (NIAT) terhadap avarege

total asset. (Robert Ang,1997; Riahi-Belkaoui,1998)

Rasio

IHSGt RWRm .

Page 34: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

14 Price to Book ValuePerbandingan harga saham

dengan nilai buku (Jones,2000:274)

Rasio

15 Debt to Equity Ratio (DER)

perbandingan antara seluruh hutangperusahaan baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan modal

sendiri perusahaan (Van Horne, 2005), Walsh, Ciaran,2004; dan

(Bambang, 1993)

Rasio

16 Dividend payout ratio (DPR)

perbandingan antara dividend per share dengan earning per share pada akhir tahun. (Brigham dan

Gapenski,1996)

Rasio

17Volume

Perdagangansaham

Jumlah sahamperusahaan yangdiperdagangkan

dibagi dengan jumlahsaham yang beredar

(Copeland,1995; Chordia dkk, 2000)

Rasio

Page 35: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

VARIABLE PENELITIAN DAN PENGUKURAN

No Variabel Definisi Operasional Formula Skala

18 Market Capitalization Harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar (Robert Ang,1997)

Vs = Ps X Ss Rasio

19 Perubahan tingkat inflasi

Perubahan tingkat inflasi adalah pergerakan inflasi bulanan dari 1

bulan sebelumnya. (Case dan Fair,1999)

Rasio

20 Perubahan tingkat suku bunga SBI

Perubahan tingkat suku bunga SBI adalah pergerakan suku

bunga SBI bulanan dari 1 bulan sebelumnya. (Sasanti, 2005)

Rasio

21 Perubahan nilai tukar

Perubahan nilai tukar adalah pergerakan kurs bulanan dari 1

bulan sebelumnya. (Dahlifah,2005)

Rasio

Page 36: ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVESTOR TERHADAP PERILAKU INVESTASI SAHAM   DI BURSA EFEK INDONESIA

METODE DAN ALAT ANALISIS

• metode analisis yang sesuai ialah analisis statistic multivariate.– variable yang diamati adalah sebanyak 2 (dua) variable bebas

yang terdiri dari 12 indikator dan 2 (dua) variable tergantung dengan 6 indikator.

• Analisis data– hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh

yang signifikan antar variable yang diteliti baik secara simultan maupun parsial.

– analisis SEM (structural Equation Model), dilakukan untuk mengetahui bagaimana kaitan antara suatu variable terhadap variable lain berdasarkan model struktur yang digambarkan.