ANALISIS FRAMING AGRESI MILITER ISRAEL DI JALUR GAZA PADA HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S1 Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh M. Zaim Nugroho 104051001839 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/ 1431 H
87
Embed
ANALISIS FRAMING AGRESI MILITER ISRAEL DI JALUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4328/1/M.ZAIM...ANALISIS FRAMING AGRESI MILITER ISRAEL DI JALUR GAZA PADA HARIAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FRAMING AGRESI MILITER ISRAEL DI JALUR
GAZA PADA HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S1 Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh
M. Zaim Nugroho
104051001839
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009 M/ 1431 H
ANALISIS FRAMING AGRESI MILITER ISRAEL DI JALUR
GAZA PADA HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S1 Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh
M. Zaim Nugroho
104051001839
Dosen Pembimbing
Drs. Jumroni, M. Si
NIP: 19630515 199203 1 006
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009 M/ 1431 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “ANALISIS FRAMING AGRESI MILITER ISRAEL DI JALUR GAZA DI HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA” telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S1) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 16 Desember 2009
Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Dr. H. Arief Subhan, MA Ummi Musyarofah, MA NIP. 199600110 199703 1 004 NIP. 19710618 199703 2 002 Anggota : Penguji 1 Penguji II Prof. Dr. Murodi, MA Drs. Wahidin Saputra, MA NIP. 19640705 199203 1 003 NIP. 19700903 199603 1 001 Pembimbing
Drs. Jumroni, M. Si
NIP. 19630515 199203 1 006
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji hanya bagi Allah AWT. Tuhan
semesta alam yang telah menganugrahkan kepada kita semua nikmat yang tiada
tara. Diantaranya nikmat Islam dan Iman, sehat serta kemudahan sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan Skripsi ini.
Tidak lupa Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. Sehingga kita semua dapat merasakan nikmat Iman danIslam
atas jasa beliau.
Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini telah mendapat bantuan,
dukungan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikanya dengan baik. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,
perkenankanlah penulis mengungkapakan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada:
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. Arief Subhan, MA.
2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Bapak Drs. Wahidin Saputra,
MA, sekertaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, ibu Umi
Musyarofah, M.A,. Serta Pelaksana Harian Sekertaris Jurusan ,Ibu Kalsum
Minagsih, yang telah membantu Penulis menyelesaikan persoalan
Agresi Israel di jalur gaza menyisakan penderitan rakyat palestina,
terutama anak anak, kaum perempuan dan orang tua, serangan roket Hamas
yang tidak akurat dibalas Israel dengan “ kembang api kematian”, timbulah
penderitan, kehancuran dan kematian bagi rakyat Gaza. Agresi Militer Israel
selama 22 hari tersebut telah menewaskan 1.300 orang, dan ribuan lainya luka
luka.
Dari lingkup perstiwanya, serangan Israel ke Gaza yang dimulai di
penghujung tahun 2008 dan berlanjut hingga awal 2009, merupakan fase fase
akhir dari perang yang dilancarkan negara Yahudi ini terhadap bangsa
Palestina dalam kurun waktu lebih dari 60 tahun terakhir. Tak sedikit pula
yang yakin, bahwa tujuan dari perang ini tidak pernah berubah, yaitu- seperti
diyakini oleh puluhan ilmuan yang menentag aksi Israel ini- menggunakan
kekuatan militer yang berlebihan untuk melenyapkan bangsa Palestina sebagai
kekuatan politik, sebagai kekuatan yang mampu menentang terus
berlangsungnya aksi Israel yang ingin menelan tanah dan sumber daya
mereka1.
1 Dr. Ninok Leksono, Mencari tangkai Zaitun di Reruntuk Gaza,kata pengantar : Jalur Gaza,Tanah terjanji,intifada dan pembersihan etnis. Triyas Kuncahyono (Kompas 2009) hal xv
Tindakan agresi militer yang diperagakan oleh Israel dalam konteks
dunia hubungan internasional dan diplomasi sebenarnya merupakan salah satu
bentuk upaya diplomasi yang dapat dilakukan oleh negara manapun. Ahli
militer dan strategis terkemuka Von Clausewitz konon pernah berkata bahwa
perang atau konflik bersenjata merupakan perpanjangan atau bentuk lain dari
suatu politik luar negeri suatu negara. Namun dalam hal ini tindakan militer
Israel dengan tidak saja menyerang objek sipil tapi bahkan juga fasilitas
organisasi internasional seperti PBB, dapat disimpulkan sebagai tindakan
agresi yang sangat berlebihan dan melanggar hukum internasional.
Serangan militer Israel tersebut juga kembali memperlihatkan betapa
tidak berdayanya masyarakat internasional untuk mengendalikan perilaku
agresif Israel. Presiden AS Barack Obama hanya menyatakan penyesalan atas
jatuhnya korban sipil. Sementara itu meskipun terdapat inisiatif dari para
pemimpin dunia seperti Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan pernyataan PM
Inggris, Gordon Brown saat pertemuan tingkat tinggi kemarin di Mesir,
namun sangat diragukan efektivitas maupun kesungguhan mereka sebagai
penengah. Keengganan para pemimpin dunia tersebut untuk mengecam
perilaku Israel telah melemahkan kredibilitas mereka sendiri sebagai mediator
yang jujur dalam konflik di Timur Tengah.
Konflik antara Israel dan Hamas kali ini akibat kebuntuan politik
dalam mencari solusi kedepan, gagalnya perpanjangan gencatan senjata dua
pekan sebelum ini adalah pemicu agresi Israel ke jalur Gaza, kedua pihak
saling tuding pihak mana yang mengawali konflik ini, bagi Hamas, Israel-lah
yang melaggar gencaatan sejata sehingga Hamas menolak untuk melakukan
gencaatan senjata, namun bagi Israel, hamas-lah yang telah mengirimkan roket
roketnya ke wilayah Israel, sehingga Israel ingin menghancurkan Hamas
dengan cara menginvasi jalur Gaza.
Agresi Israel di kawasan timur tengah adalah bukan kali ini saja, tahun
2006 yang lalu tentara Israel menyerbu wilayah Libanon selatan untuk
menggempur kekuatan Hizbullah diwilayah Libanon selatan, konflik itu
bermula ketika delapan tentara Israel terbunuh oleh pejuang Hizbullah dan dua
lainya di tahan, sejak itu Israel mlancarkan seranganya secara membabi buta,
menghancurkan kota-kota di Libanon, khusunya Beirut dan menewaskan lebih
dari 1000 orang.
Konflik Israel dan Palestina sekan sudah menjadi bagian tak
terpisahkan dari denyut nadi kehidupan masyarakat dunia, akar konflik ini
bermula ketika kongres pertama Zinonisme yang berlangsung di Basle,
Swisis. Pada tahun 1896. Pada kongres zionisme tersebut merekomendasikan
berdirinya sebuah negara khusus bagi kaum Yahudi yang tercerai berai di
seluruh dunia, baru pada kongres kedua yang berlangsung pada tahun 1906
direkomendasikan secara tegas untuk mendirikan sebuah Negara bagi kaum
Yahudi di tanah Palestina.2
2 Mustofa Abdurahman, Jejak-Jejak Juang Palestina: dari Oslo Hingga Intifadah Al-aqsa,(Jakarta: Kompas,2002), h . xxx
Zionisme merupakan gerakan rasialis yang mencita cita-citakan negara
yang “murni” ras Yahudi.3Pada tanggal 14 Mei 1948 dideklarasikan
berdirinya negara Israel yang langsung mendapat persetujuan Amerika,
menjadi awal petaka baru bagi rakyat Palestina, Israel yang mendirikan negara
diatas orang lain dan menguasai 78% wilayah palestina serta mengusir 2/3
dariseluruh penduduk Palestina keluar dari tanah mereka sendiri bukanlah hal
yang menyenangkan. Zionis tercatat menghancurkan 487 desa dari total 585
desa dan melakukan minimal 34 operasi pembantaian masal pada penduduk
sipil yang menjadi mimpi buruk itu semakin nyata di palestina.4
Palestina-Israel adalah dua negara yang tidak bisa lepas dari
pembicaraan publik. Dua negara yang menduduki satu wilayah yang sama
bukanlah hal yang biasa, Konflik, Bom Bunuh diri, negisiasi damai
merupakan rutinitas bagi rakyat Israel ataupun Palestina. Dari berbagai
Konflik yang terjadi di timur tengah, Konflik Arab- Israel dapat dikatakan
sebagai konflik utama yang mendominasi dan membawahi pertikaian lainya.5
Agresi Israel ke wilayah jalur Gaza membuat dunia Internasional
berang, tak terkecuali Indonesia, Demonstrasi menentang agresi militer Israel
tersebut serentak dilakukan di seluruh tanah air, bahkan FPI (Fornt Pembela
Islam) menyiapkan 1000 relawan untuk berjihad di Palestina. Tidak hanya
3 Jacob Katz and Friends,Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme.
(Surabaya,Pustaka Progresif 1996),h.vii 4 Sofwan Al Banna, Palesine,”Emang Gue Pikirin”,Pro You, Yogyakarta,2000, h112 5 Walid Khalidi, “A Palestinian Prespective Affairs and Arab Israeli Conflict”. Jurnal of
Palestine Studies: A Quarterly on Palestinan prespective on the Arab-Israeli Conflict Vol. XIV no.4, Summer 1985 (published Jointly by The Institute For Palestinan Studies and Kuwait University)
FPI, Organisasi keislaman yang lain juga serentak melakukan penggalangan
dana untuk rakyat Palestina, bahkan Pemerintah Indonesia pun tak ketinggalan
dalam memberikan sumbangan dan relawanya ke wiyah jalur Gaza, dana
sebanyak dua milyar rupiah serta bantuan obat obatan dan 12 relawan dikirim
ke jalur Gaza.
Agresi militer Israel ke wilayah jalur Gaza menyodot perhatian
Indonesia dan dunia Internasional, kebiadaban tentara Israel setiap hari kita
saksikan dilayar kaca dan media cetak, namun perstiwa tersebut dibingkai
menurut idieologi pembuat berita, disinilah letak pentingnya media dalam
pembentukan opini di masyarakat, Media massa memiliki peran yang sangat
penting dan strategis dalam pembentukan opini publik pada suatu peristiwa
tertentu bahkan terkadang membuat audiensnya tidak sadar akan persitiwa
yang sesungguhnya terjadi.
Menurut Reese and Shoemaker, setiap berita yang disajikan oleh
media tentunya telah didesain sesuai dengan “kepentingan” media baik secara
internal maupun eksternal. Dengan demikian, maka teks media sangat
dipengaruhi oleh pekerja media secara individu, rutinitas media, organisasi
media itu sendiri, institusi diluar media, dan oleh ideologi.6
Menurut Innis, media merupakan perpanjangan tangan dari pikiran
manusia dan beranggapan bahwa kecenderungan utama dalam periode sejarah
6Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of
Influence on Mass Media Content (New York: Longman Publishing Group, 1996), h. 223.
mana pun adalah pengaruh media yang berkuasa saat itu. Dengan kata lain,
apa yang terjadi dan apa yang tampak penting dalam suatu periode sejarah
ditentukan oleh media.7
Berita atau pesan yang ditampilkan oleh media seringkali dimaknai
apa adanya oleh masyarakat. Artinya, masyarakat lebih terpengaruh pada judul
berita yang dimunculkan dan kesan yang disimpulkan oleh media massa
daripada menganalisis secara mendalam isi berita tersebut. Padahal dalam
kenyataannya sering terjadi misinformasi dan misinterpretasi antara apa yang
seharusnya disampaikan dan kenyataan yang diterima oleh pembaca.8
Menurut Robert N. Entman seperti dikutip Eriyanto, media
melakukan framing dalam dua dimensi besar, yaitu proses seleksi isu dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas/isu. Sehingga
realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak
dalam memahami suatu realitas.9
Dengan demikian, media massa atau pers bukanlah sesuatu yang
objektif. Pers bukan alat potret mekanik yang mampu menampilkan dan
menggambarkan suatu peristiwa serta even kehidupan secara apa adanya.
Keterbatasan teknis jurnalistik dan berbagai kepentingan manusia yang ada di
7Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication, seventh edition (USA:
Wadsworth Publishing Company, 2001), h. 326. 8Arifatul Choiri Fauzi, Kabar-kabar Kekerasan dari Bali (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 5-
6. 9Eriyanto, Analisis framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 186.
balik media massa menyebabkan penggambaran dan pemotretan yang
dilakukan oleh pers mengalami reduksi, simplifikasi, dan interpretasi.
McLuhan menyatakan, pers merupakan alat untuk memotret suatu peristiwa
tertentu dan bertindak sebagai translator yang memformulasi, merancang, dan
memformat statement of event yang ingin dicitrakan oleh pers itu sendiri.10
Kompas dan republika adalah surat kabar berskala nasional yang
cukup menonjol di Indonesia, hal ini tentu saja menyebabkan kedua surat
kabar yang bersegmentasi umum ini, memiliki potensi unutuk dibaca oleh
berbagai orang diseluruh Indonesia.
Bedasarkan latar belakang diatas, penelitian ini diberi judul “Agresi
Militer Israel di Jalur Gaza pada harian Kompas dan Republika”
B. Pembatasan dan perumusan Masalah
1. Pembatasan
Pembatasan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana
Harian Kompas dan harian Republika mengkostruksikan realitas Agresi
militer Israel di Jalur Gaza. Dalam penelitian ini penulis akan mencoba
menganalisis dua buah berita dari dua harian yang bereda yaitu: harian
Kompas dan Harian Republika. Berita yang diteliti adalah edisi selasa, 30
desember 2008 dan edisi senin,19 Januari. Periode ini dipilih karena
10Marshall McLuhan, Understanding Media: The Extensions of Man (Cambridge: The
MIT Press), h. 56
merupakan masa agresi militer Israel terhadap jalur Gaza. Selain itu pada
rentang waktu tersebut media sedang gencar menyoroti persitiwa itu.
2. Perumusan
Mengacu pada pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana tim redaksi Harian Kompas dan Republika mengemas
pemberitaan Agresi militer Israel terhadap jalur Gaza
b. Apakah terdapat perbedaan struktur wacana framing (sintaksis, skrip,
tematik, retoris) dalam pemberitaan Agresi militer Israel terhadap jalur
Gaza di Harian Kompas dan Republika?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian analisis teks media dengan menggunakan
perangkat framing terhadap Agresi Militer Israel terhadap jalur Gaza di
Harian Kompas dan Republika adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana tim redaksi Harian Kompas dan
Republika mengemas pemberitaan agresi militer Israel terhadap jarur
Gaza
b. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan struktur wacana framing
(sintaksis, skrip, tematik, retoris) dalam pemberitaan agresi militer
israel terhadap jalur Gaza di Harian Kompas dan Republika.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian menggunakan
perangkat framing terhadap agresi militer Israel terhadap jalur Gaza di
Harian Kompas dan Republika ini antara lain:
a. Manfaat Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya pada
kajian teks media (framing), mengenai pengkonstruksian realitas sosial
oleh media massa.
b. Manfaat Praktis. Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat memberi
masukan kepada media massa cetak, agar dalam pemberitaannya dapat
lebih memerhatikan aspek-aspek tertentu dari realitas, sehingga
pembaca memiliki pemahaman yang mendekati kenyataan.
D. Metodologi Penelitian
Dalam skripsi ini, Penulis menggunakan Analisis Framing yang
merupakan salah satu teori Alternatif untuk memperoleh gambaran isi pesan
yang disampaikan dan mengetahui bagaimana media tersebut mengkonstruksi
realitas. Analisis framing lebih bersifat kualitatif. Subjek penelititan ini adalah
Harian Kompas dan Republika sebagai harian umum berskala nasional yang
cukup menonjol di Indonesia dan yang menjadi objek penelitian ini adalah
teks berita seputar pemberitaan Agresi militer Israel di jalur gaza yang
terdapat pada kedua koran yang dimaksud.
Penelitian yang dilakukan penulis bersifat eksplanatif. Sifat eksplanatif
ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah permasalahan yang telah memiliki
gambaran yang jelas dan bermaksud menggali secara lebih jauh lagi (why).
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mencari sebab dan alasan (reasoning)
mengapa sesuatu dapat terjadi, diantaranya menjelaskan secara akurat
mengenai satu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda
namun memiliki kesamaan, dan membangun atau memodifikasi sebuah teori
dalam topik baru atau menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah
penjelasan/teori.11
Eksplanatif tidak hanya sekadar memberikan gambaran (deskriptif)
dari sebuah permasalahan yang diteliti saja, melainkan juga berusaha
menjelaskan pembahasan yang tengah diteliti secara lebih mendalam lagi.
Adapun tahapan dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Data primer merupakan
sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna
mempertajam analisis data primer sekaligus dapat dijadikan bahan pendukung
ataupun pembanding.
a. Data primer (Primary-Sources), yaitu data tekstual yang diperoleh dari
pemberitaan di Harian Kompas dan Republika. Penulis memilih berita
yang hanya menyangkut agresi militer Israel terhadap jalur Gaza
b. Data sekunder (Secondary-Sources), yaitu dengan mencari referensi
berupa buku-buku dan tulisan lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
framing. Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas
11Ipah Farihah, Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006), h. 35-36.
dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses pembentukan konstruksi realitas
itu, hasil akhirnya adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih
menonjol dan lebih mudah dikenal.12
Pendekatan yang akan digunakan dalam analisis framing ini
menggunakan model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Model analisis ini
dibagi ke dalam empat struktur besar, yakni meliputi struktur sintaksis, skrip,
tematik, dan retoris.
1. Struktur Sintaksis
Sintaksis dalam pengertian umum adalah susunan kata atau frase
dalam kalimat.13 Sedangkan dalam tataran wacana, struktur sintaksis terdiri
atas susunan atau kerangka dari sebuah penyusunan artikel atau wacana
berita. Struktur sintaksis biasanya ditandai oleh “struktur piramida terbalik”
dan oleh aturan-aturan atributif (penandaan) sumber. Piramida terbalik ini
mengacu pada pengorganisasian bagian-bagian struktur yang runtut, seperti
headline (judul utama), lead (kepala berita atau pendahuluan), episode
(runtutan cerita), background (latar belakang), dan ending atau conclusion
(penutup atau kesimpulan).
2. Struktur Skrip
Naskah (skrip) mengacu pada urutan aktivitas yang mapan dan stabil
serta komponen-komponen kejadian yang sudah diinternalisasikan sebagai
representasi mental yang terstruktur dari suatu kejadian tertentu. Naskah
12Eriyanto, Analisis framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 66. 13Hasan Alwi dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2000),
h. 36.
berita memiliki struktur yang berbeda, di mana ia ditetapkan oleh aturan-
aturan yang dalam perspektif Van Djik disebut story grammars.
Struktur naskah dalam wacana, pada umumnya, merupakan
kelengkapan berita yang lazim dan terdiri atas unsur-unsur 5W+1H: Siapa
(Who), Apa (what), Kapan (When), Di mana (Where), Mengapa (Where),
dan Bagaimana (How). Dengan menghilangkan salah satu dari enam
kelengkapan berita tersebut, wartawan mampu menekankan atau
menghilangkan bagian terpenting dalam mengisahkan sebuah fakta.
3. Struktur Tematik
Struktur tematik sebenarnya merupakan alat analisis untuk melihat
bagaimana fakta ditulis, kalimat yang dipakai, serta menempatkan dan
menulis sumber kedalam teks berita secara keseluruhan. Dalam menulis
berita, seorang wartawan mempunyai tema tertentu untuk peristiwa dan
tema inilah yang akan dibuktikan dengan susunan atau bentuk tertentu.
Struktur tematik dapat mengandung sebuah rangkuman dan isi
utama.Rangkuman biasanya dijelaskan melalui headline, peranan atau
kesimpulan. Sedangkan isi utama adalah bukti yang mendukung hipotesis
yang diperkenalkan dan berisi, antara lain: episode, informasi, latar dan
kutipan. Dalam mengidentifikasi sub-sub sebuah tema dan dukungan
empirik dapat melalui episode, informasi latar dan kutipan dalam bentuk
artikel berita yang sangat kompleks.14
14Ibid, h. 60-61.
4. Struktur Retoris
Istilah retorika (rhetoric) memiliki beragam definisi. Namun dari
berbagai definisi, pada prinsipnya terdapat dua hal yang selalul berkaitan
dengan istilah retorika. Pertama, aktivitas retorika sering kali berhubungan
dengan wilayah politik. Kedua, retorika juga sebagai wacana yang cukup
diperhitungkan dalam mempengaruhi khalayak. Dalam hal ini, struktur
retoris dimaksudkan sebagai komponen yang digunakan para wartawan
untuk menekankan fakta yang diberikan.
Struktur ini menggambarkan pilihan-pilihan gaya bahasa yang disusun
oleh para jurnalis dalam hubungannya dengan akibat yang diharapkan.
Perangkat framing yang termasuk kedalam struktur ini adalah leksikon,
grafis, methapor, dan pengandaian.
E. Tinjauan Pustaka
Skirpisi ini merujuk kepada penelitian-penelitian terdahulu dan buku
buku yang membahas tentang analisis Framing pada media cetak. Merujuk
kepada penelitian terdahulu, seperti Analisis Framing sebelas Fatwa Majelis
Ulama Indonesia dalam majalah Sabili dan Syirah oleh saudara Ade Saefullah,
Konstruksi wacana atas Realitas (Analisis Framing Pemberitaan Insiden
Monas di Koran Tempo dan Republika Edisi Juni 2008) oleh saudari Febianti
Junaedi. beberapa skripsi tersebut menjelaskan bagaimana media cetak, baik
itu majalah ataupun surat kabar dalam mengkostruksikan suatu realitas
khalayak melalui teks teks berita yang berkaitan dengan kasus fatwa MUI dan
insiden Monas.
Perbandingan skripsi skripsi diatas dengan skripsi yang penulis susun
adalah terletak pada berita yang diteliti serta pisau analisis yang digunakan,
kalau saudara Ade saifuulah dan Febiyanti menggunakan pisau analisis
Framing model Robert N. Entment maka penulis mengunakan model
Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan, skripsi ini terdiri dari beberapa bab
secara teliti dan terperinci, penulis akan menyajikan karya ilmiah ini kedala
beberapa pembahasan mengenai sistematika penulisan tersebut dengan bab-
bab yang ada sebagai berikut:
Bab satu, merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari : Latar
belakang Masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, Serta kajian pustaka, sistematika penulisan.
Bab dua, membahas kerangka teori yang meliputi: pengertian media
massa, ciri- media massa, fungsi media massa, berita media masa, nilai media
massa, kategori berita; Definisi dan kosep Framing, Framing model
Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki; kerangka pemikiran.
Baba tiga, membahas tentang profil media cetak, yang terdiri dari
profil harian Kompas, yang meliputi; sejarah perusahaan, visi, misi dan nilai
nilai dasar harian kompas. Profil harian Republika, visi, misi dan nilai nilai
dasar harian Kompas dan Republika.
Bab empat, membahas analisis Framing agresi militer Israel terhadap
jalur Gaza di harian Kompas dan Republika.
Bab lima, merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan penulisan
dan sekaligus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam perumusan
masalah, serta menyampaikan saran-saran dan lampiran-lampiran yang terkait
dengan penelitian.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Media Massa
Sebelum membahas mengenai media Massa, maka penulis perlu
memaparkan Komunikasi Massa, definisi Komunikasi massa adalah
Komunikasi melalui media massa (modern). Media massa atau mass media
berasal dari bahasa Inggris, singkatan dari Mass Media of Communication
atau Media of Mass Comunication, yang artinya komunikasi media massa
atau komunikasi masa. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan
mengunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak
banyaknya dan dengan area seluas luasnya.15 Definisi komunikasi massa yang
paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni, komunikasi massa adalah
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang.16
Lebih rinci mengenai definisi komunikasi massa dikemukakan oleh
ahli komunikasi yang lain yaitu G Gerbner: komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dari masyarakat
Tujuannya adalah untuk membuat aspek-aspek dari realitas yang
diwacanakan menjadi lebih noticeable, meaningful, dan memorable untuk
khalayak.
F. Framing menurut Model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
Dalam skripsi ini, framing yang digunakan adalah model Zhongdang
Pan dan Gerald Kosicki. Menurut Pan dan Kosicki, wacana media merupakan
proses kesadaran sosial yang melibatkan tiga pemain, yaitu sumber, jurnalis,
dan audience dalam memahami budaya dan menyangkut dasar-dasar
kehidupan sosial yang telah diatur, sedangkan framing yang digunakan oleh
39Ibid, h. 29.
kaum konstruktivis dalam menguji wacana media difokuskan pada
konseptualiasasi teks media ke dalam dimensi yang bersifat empiris dan
operasional berupa struktur sintaksis (syntatical structures), struktur naskah
(script structures). Struktur tematik (thematic structures), dan struktur retoris
(rethorik structures).40
1. Struktur Sintaksis
Sintaksis dalam pengertian umum adalah susunan kata atau frase
dalam kalimat.41 Sedangkan dalam tataran wacana, struktur sintaksis
terdiri atas susunan atau kerangka dari sebuah penyusunan artikel atau
wacana berita. Struktur sintaksis biasanya ditandai oleh “struktur piramida
terbalik” dan oleh aturan-aturan atributif (penandaan) sumber. Piramida
terbalik ini mengacu pada pengorganisasian bagian-bagian struktur yang
runtut, seperti headline (judul utama), lead (kepala berita atau
pendahuluan), episode (runtutan cerita), background (latar belakang), dan
ending atau conclusion (penutup atau kesimpulan).
2. Struktur Skrip
Naskah (skrip) mengacu pada urutan aktivitas yang mapan dan
stabil serta komponen-komponen kejadian yang sudah diinternalisasikan
sebagai representasi mental yang terstruktur dari suatu kejadian tertentu.
Naskah berita memiliki struktur yang berbeda, di mana ia ditetapkan oleh
aturan-aturan yang dalam perspektif Van Djik disebut story grammars.
40Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki, Framing Analysis: An Approach to News
Discourse, (Politicial Communication. Vol.10 No.1), h.55. 41Hasan Alwi dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2000),
h. 36.
Struktur naskah dalam wacana, pada umumnya, merupakan
kelengkapan berita yang lazim dan terdiri atas unsur-unsur 5W+1H: Siapa
(Who), Apa (what), Kapan (When), Di mana (Where), Mengapa (Where),
dan Bagaimana (How). Dengan menghilangkan salah satu dari enam
kelengkapan berita tersebut, wartawan mampu menekankan atau
menghilangkan bagian terpenting dalam mengisahkan sebuah fakta.
3. Struktur Tematik
Struktur tematik sebenarnya merupakan alat analisis untuk melihat
bagaimana fakta ditulis, kalimat yang dipakai, serta menempatkan dan
menulis sumber kedalam teks berita secara keseluruhan. Dalam menulis
berita, seorang wartawan mempunyai tema tertentu untuk peristiwa dan
tema inilah yang akan dibuktikan dengan susunan atau bentuk tertentu.
Struktur tematik dapat mengandung sebuah rangkuman dan isi
utama. Rangkuman biasanya dijelaskan melalui headline, peranan atau
kesimpulan. Sedangkan isi utama adalah bukti yang mendukung hipotesis
yang diperkenalkan dan berisi, antara lain: episode, informasi, latar dan
kutipan. Dalam mengidentifikasi sub-sub sebuah tema dan dukungan
empirik dapat melalui episode, informasi latar dan kutipan dalam bentuk
artikel berita yang sangat kompleks.42
42Ibid, h. 60-61.
4. Struktur Retoris
Istilah retorika (rhetoric) memiliki beragam definisi. Namun dari
berbagai definisi, pada prinsipnya terdapat dua hal yang selalul berkaitan
dengan istilah retorika. Pertama, aktivitas retorika sering kali berhubungan
dengan wilayah politik. Kedua, retorika juga sebagai wacana yang cukup
diperhitungkan dalam mempengaruhi khalayak. Dalam hal ini, struktur
retoris dimaksudkan sebagai komponen yang digunakan para wartawan
untuk menekankan fakta yang diberikan.
Struktur ini menggambarkan pilihan-pilihan gaya bahasa yang
disusun oleh para jurnalis dalam hubungannya dengan akibat yang
diharapkan. Perangkat framing yang termasuk kedalam struktur ini adalah
leksikon, grafis, methapor, dan pengandaian.
G. Kerangka Pemikiran
Paradigma Konstruksionis Analisis framing merupakan metode analisis teks yang berada dalam kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang bahwa
berita adalah hasil konstruksi dari pekerja media. Berita bukanlah fakta yang utuh melainkan hasil realitas bentukan media.
Agresi ini adalah buntut dari ketidak sefahaman antara Israel dan pihak
hamas, menurut pihak Israel, bahwa hamaslah yang memulai pertikaian dengan
meyerang Israel dengan roket roketnya setiap hari, sedangkan dari pihak Hamas,
Israel lah yang memulai dengan memblokade semua akses menuju Gaza.
Harian kompas dan republika sama-sama memberitakan Agersi militer
israel di Jalur Gaza, dalam sudut pandang yang berbeda. Peristiwa ini sangat
penting sehingga membuat simpati dunia, bagaimana harian Kompas dan
republika memaknai peristiwa tersebut? Kita akan melihat bagaimana peristiwa
ini ditulis oleh harian Kompas dan Republika dengan pandangan atau frame
masing masing.
A. Frame Kompas : Israel dikecam keras, pemerintah Indonesia
mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina
Kompas menurunkan berita mengenai Agresi Militer Israel di Julur
Gaza dengan judul Israel dikecam keras. Berita ini diletakkan di halaman satu
(headline). Kompas ingin menunjukan bahwa berita ini merupakan berita yang
sangat penting untuk di ketahui khalayak. Dalam pandangan Kompas, serangan
Israel ke Jalur gaza membuat krisis kemanusiaan dan membuat banyak korban
dari pihak sipil. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana Kompas
melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung
gagasannya.
Dari analisis sintaksis, judul yang ditampilkan oleh Kompas
menunjukan sikap dunia internasional yang prihatin atas serangan Israel
tersebut serta sikap Israel yang masih terus menyerang Hamas dan kepedulian
pemerintah Indonesia yang akan mengirimkan bantuan tunai senilai 1 Juta
dolar AS ke Palestina. Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan
Kompas:
Kecaman keras terhadap serangan Israel ke jalur Gaza tidak membuat
negara itu surut. Memasuki hari ketiga, senin(29/12),pesawat jet tempur
Israel masih saja mengebom lokasi –lokasi yang dianggap penting bagi
Hammas di jarul Gaza
Lead ini menunjukan bahwa Agresi militer Israel di Jalur Gaza tidak
mendapat dukungan dari dunia Internasional. Dengan lead ini, Kompas terlihat
mengutuk Agersi militer Israel meskipun negara tersebut masih dan terus akan
menyerang Jalur Gaza. Penolakan Agresi Militer Israel tersebut terlihat dari
pandangan Kompas yang mengharapkan penghentian serangan ke Jalur Gaza
serta dibukanya pintu penyebarangan bagi bantuan kemanusiaan. Dalam
teks berita tersebut, Kompas menulis pernyataan lima narasumber, yaitu Ban
Ki-Moon, Navi Pillay, Miguel D’Escoto Brockmann, Susilo Bambang
Yodhoyono dan Yusuf Kalla. Ke-limanya mengutuk agresi militer Israel di
Jalur Gaza serta mendesak kepada Pemerintah Israel untuk segera
menghentikan segala bentuk penyerangan ke wilayah jalur Gaza
Sekertaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban KI-Moon meminta
Israel untuk segera menghentikan serangan ke jalur Gaza dan membuka
pintu penyebrangan bagi bantuan kemanusiaan. Komisaris PBB untuk
Hak Azasi Manusia Navi Pillay juga meminta Israel mematuhi hukum
Internasional, terutama dalam penggunaan kekuatan militer dan
serangan terhadap warga sipil.
Presiden Majelis Umum PBB Miguel D’ Escoto Brockmann dari Nikaragua menyebutkan perilaku Israel itu jelas merupakan bentuk serangan oleh negara yang sangat kuat. Oleh karena itu ia meminta PBB untuk bertindak tegas kepada Israel. Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Gaza. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sudah menulis surat kepada sekjen PBB Ban Ki-Moon dan dewan Keamanan PBB Neven Jurica agar segera bersidang dan mengeluarkan resolusi PBB untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza. Israel dan Palesitina dihimbau kembali berunding untuk mewujudkan perdamaian.
Kompas menulis pernyataan pembelaan dari pemerintah Israel yaitu,
Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barack, Perdana Menteri Israel Ehud
Olmet serta Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni yang mengatakan bahwa
Israel melakukan serangan karena tidak tahan dengan serangan mortir dan roket
Hammas serta berusaha memulihkan kehidupan normal, tenang dan damai bagi
warga Gaza dan Israel yang menderita akibat serangan Roket dan mortir Hamas
serta meminta kepada dunia Internasional agar melihat Hamas sebagai biang
keladi. Penulisan berita ini menunjukan Kompas ingin melihat kasus ini tidak
dilihat sepengal tapi dilihat apa penyebabnya, yakni Hamas yang selalu
menembakan Roket dan mortirnya kewilayah Israel.
Serangan Israel, yang dilangsungkan sejak Sabtu lalu, diklaim Israel karena mereka sudah tidak tahan lagi terhadap serangan mortir dan roketdari Gaza. Satu hari sebelum serangan kilat Israel, paling tidak ada100 roket dan mortir yang di tembakan ke Israel. Menurut Perdana menteri Israel Ehud Olmet, pihaknya hanya berusaha memulihkan kehidupan normal, tenang dan damai bagi warga selama bertahun tahun.unutk itu menteri luar negeri Israe Tzpi Livni justru meminta dunia ”membuka mata” dan melihat hamas sebagai biang keladi.
Setelah itu Kompas juga menulis pendapat dari kelompok Hammas yang
kecewa dan marah atas Komunitas Internasional yang mereka nilai kurang serius
megakhiri agresi Israel. Hammas akan melakukan serangan balasan dengan
serangan bom bunuh diri yang menurut pandangan Kompas akan tidak aman bagi
warga sipil yang akan menjadi korban.
Menaggapi pernyataan Livni, Hamas justru kecewa dan marah terhadap komuntas internasional yang mereka nilai kurang serius mengahiri serangan Israel.”Israel jelas jelas melakukan pembunuhan massal,tepai dunia hanya menonton. Tidak ada satu pun yang berbuat sesuatu unutk menghentikan mereka,”kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhum. Karena tidak ada satu negara pun yang membantu, hamas lalu menggap sah dan berhak melakukan serangan bunuh diri, seperti bom bunuh diri padahal, metode serangan bunuh diri dalam wilayah Israel tidak lagi digunakan sejak Januari 2005. Jika hal itu terjadi, situasi di Gaza akan semakin tidak aman dan warga sipil akan menjadi korban. Dibagian terpisah Kompas juga memberitakan bantuan kemanusiaan dan
kecaman agresi tersebut dari pemerintah Indonesia. Keseriusan pemerintah
Indonesia terhadap agresi militer Israel ini di gambarkan oleh kompas sebagai
berkut:
Menurut Kepala Negara, untuk memantau perkembangan langkah-langkah PBB, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepala perwakilan Indonesia di PBB, New York, Amerika Serikat, Marty Natalegawa, untuk mendapatkan laporan mengenai langkah langkah yang dilakukan oleh DK PBB untuk menghentikan aksi militer Israel itu. Langkah PBB sebelumnya hanya menghasilkan pernyataan tertulis DK PBB bahwa Israel harus menghentikan Aksi militer. ”itu belum cukup meredakan ketegangan di Jalur Gaza. Pemerintah Indonesia berpendapat meski ada kegiatan dan langkah lebih nyata, lebih Firm (pasti) dalam arti agar resolusi PBB bisa di patuhi pihak Israel,” kata Presiden. Dalam suratnya kepada Sekjen PBB, Presiden Yodhoyono juga menghimbau dunia untuk segera membantu warga palestina yang kini kesulitan. Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan tunai senilai 1 juta Dolar AS. Bantuan itu di luar bantuan obat obatan yang akan dikirimkan ke wilayah konflik Palestina. ”kami akan terus memantau perkembangan Gaza. Indonesia akan melakukan segala upaya regional maupun multilateral, demi pulihnya situasi disana,” ujar Presiden.
Dibagaian Akhir Kompas menutup berita dengan statmen Yusuf Kalla
yang mengajak umat islam agar memanjatkan doa dan membaca surat Al fatihah
untuk pejuang Islam di Palestina dan negara Islamlainya.
Secara terpisah, saat memperingati tahun baru Islam,di lapangan Cibinong Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, Wakil Presiden Yusuf Kalla menyebutkan, akibat serangan Israel umat Islam kini menghadapi kegelisahan dan mengalami penderitaan. Karena itu, Wapres mengajak umat Islam untuk memanjatkan doa dan membaca surat Al fatihah uutuk pejuang Islam di Palestina dan negara Islam lainya yang menderita. Sekarang kita akan melihat bagaimana Kompas menyusun kutipan
wawancara terhadap sumber itu di dalam teks. Dalam berita tersebut, terdapat
empat sumber yang mengutuk Agrsi militer Israel di Jalur Gaza yakni, Sekjen
PBB, Ban Ki-Moon, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Azasi Manusia, Navi
Pillay, Presiden Majelis PBB, Miguel D’Escoto Borckmann, Presiden Indonesia,
Susilo Bambang Yodhoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla. Setelah itu
Kompas juga mengutip pembelaan dari pemerintah Israel yakni, Menteri
Pertahanan Israel, Ehud Barack, Perdana Menteri Israel Ehud Olmet serta Menteri
Luar Negeri Israel Tzipi Livni. Serta kutipan terakhir dari pihak Hamas.
Pemilihan keemapat sumber yang mengutuk terjadinya agresi Israel di Jalur Gaza
tersebut dapat dimaknai bahwa Kompas ingin menunjukan bahawa Agresi yang
dilakukan Israel harus segera dihentikan, serta mengangap aksi ini dilakukan oleh
negara kuat serta meminta kepada PBB untuk segera bertindak tegas kepada Israel
dan membuat sidang umum untuk membuat suatu resolusi demi terwujudnya
perdamainan.
Semetara itu Kompas juga ingin menunjukan kepada khalayak pembaca
bahawa Agresi militer Israel ke Jalur Gaza di akibkan oleh ulah Hamas yang
selalu menembakkan mortir serta roketnya ke wilayah Israel. Bagi Kompas, Israel
sudah cukup sabar terhadap Hamas, sehingga apa yang dilakukan oleh Israel
adalah sebagai bentuk pembelaan. Dan berharap agar Hamas segera
menghentikan serangan roketnya agar tidak diserang oleh Israel yang justru akan
menyengsarakan masyrakat sipil.
Pada bagian selanjutnya Kompas mengutip dua paragraf pendapat Hamas
yang menyatakan kekecewaanya terhadap komunitas internasional karena kurang
serius mengakhiri serangan Israel dan akan segera membalas serangan Israel
tersebut dengan aksi lainya seperti bom bunuh diri yang dianggap oleh Kompas
sebagai acaman bagi keselamatan warga sipil.
Pada bagian akhir Kompas menulis kecamanan yang dilakuan preseden
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono agar Israel segera menghentikan serangan
dan mengirimkan surat kepada Sekjen PBB agar bertindak keras kepada Israel.
Ini mengindikasikan apa yang dilakuakan Indonesia sejalan seperti apa yang
diinginkan Kompas, bagi Kompas peperangan hanya menyengsarakan masyarakat
sipil.
Di paragraf penutup Kompas mengutip pendapat Yusuf Kalla agar semua
Umat Islam berdoa dan membaca surat Alfatihah. Penempatan diakhir tersebut
bukan tanpa sebab, bagi kompas kecamanyang dilakukan oleh umat Islam
seharusnya bukan hanya terhadap Israel saja, tetapi juga terhadap Hamas yang
merupakan ”biang keladi” atas agresi ini.
Sementara dari segi skrip, cara wartawan mengisahkan peristiwa tersebut
sudah cukup lengkap. Itu bisa dilihat dari kelengkapan pendapat narasumber, apa
pendapatnya (what), siapa yang berpendapat mengenai hal itu (who), mengapa
mereka seperti itu (why), kapan dan di `mana persitiwa tersebut berlangsung
(when)-(where), serta bagaimana detail pendapat mereka (how). Dengan cara
seperti itu, Kompas ingin menekankan kepada khalayak bahwa Agresi Militer
Israel agar segera di hentikan dan menyerukan kepada dunia Internasional agar
segera mengirim bantuan keanusiaanya ke Jalur Gaza. mengingat narasumber
yang di kutip oleh Kompas adalah Sekjen PBB, Komisari Tinggi PBB untuk Hak
Azasi, serta Presiden Majelis Umum PBB, dan Presiden Indonesia.
Dari struktur tematik, berita itu membawa tiga tema besar yang ingin
ditampilkan khalayak. Pertama, Agresi Militer Israel di wilayah Jalur Gaza
mendapat kecaman keras dari dunia internasional melalui PBB. yang menewaskan
318 (57 warga sipil termasuk anak-anak dan wanita) dan sedikitnya 1.400 orang
terluka. Tema tersebut disusun dengan begitu jelas. Sehingga elemen wacana
detail terpenuhi di dalam teks. Detail tema terletak pada penjelasan mengenai
kondisi Israel yang menjadikan Jalur Gaza sebagai ”zona militer tertup”. khalayak
diajak berpikir bahwa gambaran terkini dari kondis Gaza benar sesuai dengan
realita. Teks tersebut dituliskan sebagai berikut:
Bukan itu saja,Israel bahkan menjadikan Jalur Gaza sebagai”zona Militer tertutup”. Tank Tank Israel terlihat berkumpul diwilayah perbatasan Gaza-Israel sehingga di yakin israel akan memulai serangan darat Tema kedua, mengutip pendapat pemerintah Israel, Kompas meyakini
bahwa yang menjadi biang keladi adalah Hamas, Hamas dalam frame kompas
dianggap kelompok bersenjata yang selalu menjadikan Israel sebagai target
serangan, serta biang masalah, bagi Kompas, jika saja Hamas tidak menembakan
roket serta mortirnya kewilayah Israel agresi ini tidak akan terjadi. Kompas juga
tidak setuju dengan cara cara Hamas yang akan melakukan serangan balasan
dengan cara bunuh diri yang berakibat pada warga sipil yang akan menjadi
korban.
Tema ketiga adalah sikap Indonesia atas agresi militer israel dijalur Gaza.
sikap ini di tunjukan dengan mengirim surat kepada PBB agar segera
mengeluarkan Resolusi yang kemudian memaksa Israel menghentikan serangan.
Indonesia juga mengirmkan bantan senilai 1 juta dolar AS yang bagi Kompas
akan sangat berguna bagi rakyat Palestina.
Perangkat framing yang digunakan dalam tema tersebut adalah kata
sambung “dan”. Dengan penulisan seperti itu, Kompas ingin menjelaskan bahwa
keduanya saling terkait antara kalimat satu dengan lainnya.
Frame Kompas yang menyatakan Hamas adalah penyebab agresi militer
Israel di Jalur Gaza di buktikan oleh penekanan-penekanan aspek retoris.
Retorika yang dipakai adalah pemberian label ”biang keladi”. Klaim tersebut
ingin menjelaskan bahwa sesungguhnya memang Hamaslah yang menjadi
penyebab agresi milter Israel di jalur Gaza dengan selalu menembakan mortir
serta roketnya ke wilayah Israel.
Selain itu terdapat label otoritas ketokohan, yakni terdapat kata-kata
Sekertaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban KI-Moon, Komisaris PBB
untuk Hak Azasi Manusia Navi Pillay, Presiden Majelis Umum PBB Miguel D’
Escoto Brockmann. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Otoritas ketokohan
tersebut digunakan untuk memberikan pembenaran bahwa pada dasarnya Agresi
militer Israel tersebut tidak mendapat dukungan dari dunia Internasional,tapi
justru mengecam keras terhadap agresi militer Israel tersebut.
Tabel-5
Frame Kompas: Agresi milier Israel mendapat Kecaman Keras dari Dunia
internasional.
Elemen Strategi Penulisan
SkematisMengutip pendapat dari Sekjen PBB, Komisaris Tinggi PBB, Presiden
Majelis umum PBB, Presiden Indonesia, secara berurutan pada awal
teks berita yang mengecam keras Agresi militer Israel. Mengutip
pembelaan dari pihak pemerintah Israel beserta alasanya. Kemudian
dilanjutkan mengutip pendapat Hamas yang akan melakuakan bom
bunuh diri.
Paragaraf selanjtnya Kompas mengutip pendapat Presiden Indonesia
yang mengecam keras agresi militer Israel dan membertikan Indonesia
akan mengrimkan bantuan kemanusiaan senilai 1 juta dólar AS.
Diakhir teks berita Kompas mengutip pernyataan yusuf kalla yang
mengajak umat Islam berdoa untuk negara Palestina.
Skrip Pendapat Tokoh PBB dan pendapat Presiden indonesia di tempatkan
diurutan pertama dan Pendapat dari Pemerintah Israel di urutan
kedua,serta pendapat Hamas di bagian akhir. Ini menunjukan pendapat
PBB dan pendapat Pemerintah Israel lebih di utamakan dibanding
pendapat Hamas. Argumentasi Tokoh PBB menunjukan kecaman
dunia Internasional.
Tematik (1) Israel menjadikan jalur Gaza sebagai Zona Militer tertutup,
sehingga banyak warga sipil yang menjadi korban dan mendat
kecaman keras dari dunia internasional.
(2) Hamas sebagai “biang keladi” agersi militer Israel di Jalur Gaza
karena selalu menembakan mortir dan roket ke wilayah Israel. dan
Israel akan melakukan serangan yang lebih besar terhadap kelompak
Hamas.
(3) Pemerintah Indonesia mendesak kepada PBB agar bersidang unutk
mengakhiri agresi militer Israel ke Jalur Gaza, serta Pemerintah
Indonesia akan mengirimkan bantuan tunai senilai 1 juta dolar AS.
Retoris Pemberian label ”biang Keladi” kepada Hamas dan pemberian label
otoritas jabatan dari para tokoh PBB untuk mendukung gagasan.
B. Frame Republika : Israel semakin Brual
Berita ini diletakan harian Republika pada halaman satu (headline), dari sisi
penempatan halaman, Republika menunjukan bahwa berita ini merupakan berita
yang sangat penting untuk diketahui khalayak pembaca, Latar berita ini
menggambarkan Agresi militer Israel yang semakin brutal. Dari segi sintaksis,
judul di atas dapat menunjukan pandangan dari Republika yang secara tegas
menolak agersi militer Israel yang burtual dalam meyerang Jalur Gaza serta
mengabaikan seruan dunia Internasional. Penolakan itu dapat dilihat dari kata
“Brutal” yang mempunyai makna sama dengan “seporadis”. Selain itu, Republika
menampilkan serangan Israel di Gaza dengan skema gambar. Serta titik titk mana
yang menjadi target serangan Israel.
Judul tersebut diperkuat dengan tulisan yang menambahkan kalimat tentang
jumlah korban tewas” jumlah Korban tewas mencapai 315 orang”. Argumen
tersebut dapat memperkuat pandangan Republika yang memandang serangan
Israel telah mengabaikan seruan dunia Internasional. Seperti berikut Republika
menampilkanya:
GAZA CITY- mengabaikan desakan dunia Internasional, Israel meningkatkan seranganya ke Jalur Gaza sepanjang (senin29/12).sedikitnya 315 warga Palestina tewas dan 1.400 orang terluka akibat serangan sejak sabtu (27/12) Di dalam teksnya, Republika mengutip pernyataan perdana menteri Israel,
Ehud Olmet, Perdana Menteri Israel tersebut akan meningkatkan seranganya ke
Jalur Gaza serta bersiap untuk menghadapi pertempuran yang lama dan sengit,
dengan kutipan teks itu Republika hendak mengatakan bahwa agresi militer Israel
di Jalur Gaza sudah dipersiapakan sejak lama.
Disamping itu, Republika menggambarkan suasana serangan Israel ke wilayah
Gaza, suasana tersebut digambarkan Republika sebagai berikut:
Setelah sabtu dan ahad sekitar 60 jet tempur dan Helikopter Israel membombardir 230 titik di Gaza, kemarin Israel membombardir simbol simbol kekuasaan Hamas, di Gaza City, Khan Younis, Rafah, Deir Al Balah dan Jabaliya. Serangan udara, antara lain, menimpa sebuah tempat tak jauh dari kediaman PM Ismai Haniya. Serangan itu melantakan Kompleks kementrian dalam negeri, Kompleks keamanan Hamas, dan Universitas Islam di Gaza. Sejumlah kapal laut Israel di laut mediterania , kemarin juga ikut menembakan rudal ke gaza City. Israel juga menurunkan kendaraan lapis
baja di pos perbatasan erez, Shufa, dan Karni.pasukan Israel juga diandakan di perbatasan dengan 6500 tentara cadangan.
Tulisan tulisan tersebut disusun dari awal paragraf sampai akhir paragraf. Semua
komentarnya pada dasarnya mengerucut pada satu pandangan, yaitu
menggambarkan serangan Israel sudah di persiapkan sejak lama dan semakin
brutalnya Israel dalam menyerang Gaza. Cara menyususun berita seperti ini
menunjukan, bahwa pendapat perdana menteri Israel yang akan menyerang Jalur
Gaza sesuai dengan kutipan Republika terhadap harian Israel, Haaresz yang
mengatakan operasi militer Israel tersebut sudah di persiapkan sejak lama dan
dengan pengumpulan inforasi yang sangat hati hati. Berikut kutipanya,
Haria Israel, Haaresz, menyatakan operasi ”cast Lead” ke gaza itu sudah dipersiapakan dalam waktu panjang, lewat pengumpulan informasi yang hati-hati-tentang markas Hamas, senjata, Kamp pelatihan, dan rumah pemimpin Hamas- dan rangkaian diskusi rahasia.
Sementara Srtuktur Skripnya, sudah sesuai dengan 5W+1H. pendapat dari
perdana menteri Israel yang mengatakan Agersi Militer Israel sudah di persiapkan
sejak lama di tampilkan dengan lengkap. Antara lain dengan menjabarkan
mengenai proses pengumpulan data mengenai markas Hamas, Kamp pelatihan
dan rumah pemimpin Hamas yang dikutip dari haria Israel Haaresz. Dengan
demikian kutuipan tersebut telah mewakili pendapat Republika.
Dari struktur tematiknaya, Pemberitaan Israel semakin brutal mengandung lima
tema besar. Tema Pertama, Agresi militer Israel di jalur Gaza ini sidah dirancang
sejak lama, dengan diskusi diskusi panjang dan pengintaian terhadap markas
Hamas, Kamp pelatihan, dan rumah para petinggi Hamas. Pernyataan dari para
perdana menteri Israel dan Harian Israel Haaresz dibuat dengan tujuan agar
khalayak pembaca mengerti maksud dari pandangan yang ingin disampaikan
Republika.
Tema kedua. Agresi militer Isarel dijalur Gaza semakin membuat warga Sipil
Gaza menderita, dengan ditampilkannya fotho yang ada di halaman satu
Republika ingin memperlihatkan kepada Khlayak bahwa serangan Israel sangat
sporadis tersebut membuat sekitar 315 warga Gaza tewas dan menbuat sengasara
warga sipil. Berita tersebut sangat detail penjabaranya, sebab memberikan
gambaran mengenai kondisi korban. Seperti yang tertera dalam kutipan berikut:
Menteri kesehatan Palestina, Dr Moawiya Hassanain, menyatakan sedikitnya, 312 orang meninggal dunia dan 1.400 orang cidera. Sampai berita ini di turunkan, AP menctat 315 orang tewas. Rumah sakit (RS) Al shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza dan delapan RS lainya, kata Moawiya, dipenuhi warga yang butuh pertolongan medis. Klinik swasta dan rumah rumah penduduk pun dijadikan RS darurat. Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan diantara korbantewas itu, 51 diantaranya adalah warga sipil. Sebanyak 17 diantaranya masihberusia dibawah 17 tahun. Tema ketiga, Republika menolak Klain Israel bahwa serangan udara
mereka adalahuntuk melumpuhkan kekuatan Hamas, dengan membeberkan fakta
fakta lapanagan, Republika ingin menegasikan klaim Israel tersebut. Bagi
Republika Israel merupakan masalah bagi bangsa Palestina, karena itu klaim
Israel yang mengatakan bahwa serangan udara tersebut hanya di peruntukkan bagi
Hamas sama sekali tidak berdasar, justru yang menjad korban adalah warga sipil.
Tema keempat Republika ingin menunjukan kepada khalayak bahwa Hamas akan
melakukan serangan balasan terhadap serangan Israel. Republika mengutip tokoh
Hamas Khaled Meshal yang menyerukan gerakan intifada ketiga. Republika juga
menulis laporan mengenai serangan balasan Hamas ke wilayah Israel. Berikut
kutipanya:
Kemarin, Hamas menembakan sekitar 20 roket ke Ashkelon, sebuah kota di Israel, 13 kilometer dari perbatasan Gaza. Serangan ini menewaskan seorang Arab-Israel dan mencederai delapan lainya. Sejak serangan udara dimulai, Hamas diperkirakan telah menembakan 110 roket buatanya. Dari struktur retoris yang digunakan, Republika menampilkan sebuah foto
untuk mencerminkan pandangannya. Di dalam foto tersebut terlihat serorang
warga Palestina menggakat jenazah anak kecil berusia emapat tahun. Foto itu
bermakna, serangan Israel hanya membawa luka bagi warga Gaza.
Tabel-6
Frame Republika: Israel semakin brutal
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Republika secara tegas menolak serangan Israel ke wilaayah Gaza.
Republika mengutip pendapat dari harian Israel bahwa serangan ini
sudah dirancang sejak lama. Serangan Israel ke Jalur Gaza di
jabarkan eksplisit dari awal hingga akhir paragraf.
Skrip Penekanan pada aspek bahasa yang mengunakan kalimat
nonformalistik (kalimat yang diperoleh dari kutipan langsung)
Republika mengajak khalayak untuk melihat kekejaman Israel
yang menyerang Jalur Gaza.
Tematik (1) Agresi militer Israel di jalur Gaza ini sidah dirancang sejak
lama, dengan diskusi diskusi panjang dan pengintaian terhadap
markas Hamas, Kamp pelatihan, dan rumah para petinggi Hamas.
(2) Agresi militer Isarel dijalur Gaza semakin membuat warga Sipil
Gaza menderita (3) Republika menolak Klain Israel bahwa
serangan udara mereka adalah untuk melumpuhkan Hamas, dengan
membeberkan fakta fakta lapanagan.(4)Republika ingin
menunjukan kepada khalayak bahwa Hamas akan melakukan
serangan balasan terhadap serangan Israel.
Retoris Republika menampilkan sebuah foto untuk mencerminkan
pandangannya. Di dalam foto tersebut terlihat serorang warga
Palestina menggakat jenazah anak kecil berusia emapat tahun. Foto
itu bermakna, serangan Israel hanya membawa luka bagi warga
Gaza.
C. Frame Kompas: Perundingan Makin Terfokus, Israel Harus
Membuka Akses ke Jalur Gaza
Satu hari setelah Genjatan senjata anatara Israel-Hamas, Kompas
menurunkan berita mengenai proses Genjatan Senjata Israel-Hamas, dengan
judul “Perundingan Makin terfokus :Israel Harus membuka Akses ke Jalur
Gaza”. Dalam pandangan Kompas, Perundingan damai dapat menjadi
menjadi titik temu antara Israel dan Hamas. Pandangan semacam ini akan
terlihat dari bagaimana Kompas melakukan strategi wacana tertentu dalam
berita untuk mendukung gagasannya.
Dari analisis sintaksis, headline atau judul yang ditampilkan oleh
Kompas menunjukan respon positif atas genjatan senjata yang dilakukan oleh
Israel. Dan perundingan adalah solusi untuk mencapai perdamaian di jalur
Gaza. Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan Kompas:
Perundingan mengenai krisis di Gaza makin terfokus, setelah Israel menyatakan genjatan senjata secara sepihak, banyak negara kini gencar mengupayakan gencatan senjata ”jangka pajang” dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. Harapanya krisis Gaza tidak terulang kembali. Lead ini menunjukan bahwa genjatan senjata menjadi babak baru
perundingan damai di wilayah Gaza serta penarikan mundur tentara Israel di
wilayah Gaza. Dengan lead ini, Kompas terlihat mendukung gencatan senjata
secara sepihak oleh Israel dan menuntut mundur tentra Israel dari wilayah
Gaza. Dukungan tersebut terlihat dari pandangan yang mengharapkan agar
gencatan senjata dilakuan secara jangka panjang dan penunutan tentara Israel
agar segera keluar dari wilayah Gaza sehingga dengan begitu akan bisa
membantu warga Gaza yang sedang mengalami krisis kemanusiaan.
Sementara itu, tidak terdapat wawancara atau kutipan dengan tokoh
Hamas. Dengan demikian, bisa dilihat bila teks Kompas secara umum berisi
tentang pertemuan para petinggi dan diplomat Eropa di Mesir serta krisis
kemanusiaan di wilayah gaza dan mengharapkan genjatan senjata jangka
panjang serta menuntut Israel agar segera membuka akses ke wilayah Gaza.
Sekarang kita akan melihat bagaimana Kompas menyusun kutipan
narasumber itu di dalam teks. Dalam berita tersebut kompas sama sekali tidak
mengutip narasumber dari Hamas, narasumber yang diambil oleh kompas
adalah Narasumber yang sering bermusuhan dengan Hamas. terdapat tujuh
narasumber Kompas. Hossam Zaky, selaku juru bicara Menteri Luar Negeri
Mesir, Housni Mubarak, selaku Presiden Mesir, Duta Besar Palestina di
Mesir, Nabil Amr, Perdana Menteri Israel, Ehud Olmet, Kepala Intelejen
Israel, Yuval Disin. Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown dan Paus
Benedrikus XVI selaku Pemimpin tertinggi Agama Katolik. Pemilihan
keenam sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Kompas ingin menunjukan
bila serangan Israel di Jalur Gaza adalah ”ulah” Hamas sendiri yang sering
menembakan Roketnya ke wilayah Israel
pendapat Ketujuh sumber di atas oleh Kompas di susun secara
terpisah. Berikut adalah kutipanya:
masih ada pelanggaran disana sini. Kini fokus pertemuanya untuk emastikan agar genjatan senjata itu ”tahan lama”,kata juru bicara menteri luar negeri mesir Hossam Zaky. Presiden Mesir Hosni Mubarak mengharapkan dukungan komunitas internasional untuk bisa meraih perdamaian selamaya di Gaza. ”saya harap dukungan dari dunia terhadap upaya upaya kami berlanjut hingga ada jaminan penarikan seluruh pasukan Israel dan pembukaan perbatasan dan penyebrangan,”Kata Mubarak. Duta Besar Palestina di Mesir Nabil Amr menegaskan, isu yang
paling penting untuk saat ini adalah penarikan pasukan Israel secepatnya.
PM Israel Ehud Olmet mengatakan, kesepahaman pengaturan
masalah keamanan yang diraih dengan mesir mengaung klausul yang
melemahkan Hamas,seperti adanya mekanisme untuk mencegah
penyelundupan senjata melalui terowongan bawah tanah dari Mesir ke
wilayah Gaza.
Olmet juga menyebutkan kesepakatan dengan AS yang menegaskan,
AS akan mengirimkan teknologi canggih untuk memantau kemudian
menghancurkan terowongan terowongan bawah tanah itu.
Kepala Intelejen Israel, Yuval Disin mengaku Israel gagal
menghancurkan semua terowongan bawah tanah. Ia juga khawatir daearah
sepanjang perbantasan yang dikenal dengan nama ”koridor Philadelphi” itu
bisa kembali aktif jika tidak segera adatindak lanjut pengawasan.
Perdana Menter iInggris, Gordon Brown mengatakan, pasukan laut
inggris dapat membantu partoli di laut merah dan Teluk Aden ”Prioritas kami
untuk bantuan kemanusiaan, yaitu mendistribusikan bahan makanan dan
medis. Israel mau tak mau harus membuka akses luas bantua kemanusiaan.
Kita juga harus segera mengakhiri isoasi ekonomi Gaza dengan membuka
semua perbatasan dan pintu penyebrangan.” paparnya.
Gordon Juga meminta Israel segera menarik mundur pasukan dan
mengakhiri segala bentuk seranganya ke Gaza. Selain itu pejuang Palestina
pun diminta unttuk menghentikan semua roketnya ke Israel. ”genjatan senjata
rentan ini harus segera ditindaklanjuti dengan membuika akses bantuan
kemanusiaan,penarikan pasukan, dan mengakhiri penyelunduan senjata”
paparnya.
Paus Benediktus XVI mengecam kekerasan di Gaza yang
menewaskan ratusan ”Korban yang tak bersalah” Paus juga meminta kepada
umat manusia seluruh dunia untuk berdoa supaya berbagai upaya
”mengakhiri tragedi” itu berhasil membawa perdamaian selamanya.
Sementara dari segi skrip, cara wartawan mengisahkan peristiwa
tersebut sudah cukup lengkap. Itu bisa dilihat dari kelengkapan pendapat
narasumber, apa pendapatnya (what), siapa yang berpendapat mengenai hal
itu (who), mengapa mereka seperti itu (why), kapan dan di `mana persitiwa
tersebut berlangsung (when)-(where), serta bagaimana detail pendapat mereka
(how). Dengan cara seperti itu, Kompas ingin menekankan kepada khalayak
bahwa argumen dari tokoh tokoh tadi sama-sama benar dan kuat.
Dari struktur tematik, berita ”Perundingan Makin Terfokus”
membawa lima tema besar yang ingin ditampilkan khalayak.
Pertama,Genjatan senjata secara sepihak dari pihak Israel. Meskipun masih
terjadi pelanggaran disana sini namun Genjatan senjata ini dinilai sebagai
langkah awal untuk terwujudnya perdamaian di Gaza.
Tema tersebut disusun dengan begitu jelas. Sehingga elemen wacana
detail terpenuhi di dalam teks. Detail tema terletak pada penjelasan mengenai
perundingan di Mesir untuk mencari solusi damai kedepan. Dengan cara
penulisan seperti itu, khalayak diajak berpikir bahwa perundingan damai serta
Genjata senjata sama sekali tidak menjamin kedua pihak menghentikan
serangan . Teks tersebut dituliskan sebagai berikut:
Israel secara sepihak bersedia melakukan gencatan senjata. Kelompok pejuang Hamas juga meyatakan gencatan senjata, dengan syarat seluruh pasukan Israel harus keluar dari Gaza dalam waktu sepekan. Gencatan senjata keduah pihak dianggap masih terlalu lemah dan tidak menjamin kedua pihak menghentikan serangan. Tema kedua, tuntutan dari dunia Internasional yang diwakili oleh
Mesir agar Israel membuka akses kewilayah Gaza serta penarikan mundur
tentara Israel di jarul Gaza. Tema ini dapat di lihat dari kutipan atas sumber
Hosni Mubarak dan Duta besar Palestina di Mesir. Hosni Mubarak meminta
komunitas Internasional unutk mendukung upaya penarikan mundur tentara
Israel dari wilayah Gaza. Tema tersebut dijelaskan dengan detail oleh
Kompas.
Tema ketiga, Agresi militer ke jalur Gaza adalah akibat dari serangan
Roket Hamas yang menyerang ke wilayah Israel, senjata para pejaugn Hamas
dipasok melalui terowongan bawah tanah yang mereka bangun. Terowongan
bawah tanah inilah yang dijadikan target serangan Israel. Kompas Mengutip
sumber dari Perdana Menteri Israel Ehud Olmet .
Frame Kompas yang menyatakanPerundingan makin terfokus juga
didukung oleh penekanan-penekanan aspek retoris. Retorika yang dipakai
adalah terdapat label otoritas ketokohan, yakni terdapat kata-kata, Hossam
Zaky, juru bicara Menteri Luar Negeri Mesir, Housni Mubarak, Presiden
Mesir, Duta Besar Palestina di Mesir, Nabil Amr, Perdana Menteri Israel,
Ehud Olmet, Kepala Intelejen Israel, Yuval Disin. Perdana Menteri Inggris,
Gordon Brown dan Paus Benedrikus XVI Pemimpin tertinggi Agama
Katolik. Otoritas ketokohan tersebut digunakan untuk memberikan
pembenaran bahwa pada dasarnya Israel harus Segera menarik pasukanya
dari wilayah Gaza serta perundingan damai di Mesir harus terus di lanjutkan.
Selain itu Kompas menampilkan beberapa foto untuk mencerminkan
pandangannya. Di dalam foto tersebut Paus Benediktus XVI sedang
mendoakan para korban di jalur Gaza sera serta seorang warga Gaza yang
sedang melihat lubangmencari korban tewas setelah rumah keluarganya
dihantam rudal Israel dan fotho akti protes di Sydney Autralia yang
mengecam Israel.
Tabel-7
Frame Kompas: Perundingan Makin terfokus (Israel Harus Membuka
Akses ke Jalur Gaza)
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Kompas menyusun kutipan narasumber itu di dalam teks. Dalam
berita tersebut kompas sama sekali tidak mengutip narasumber dari
Hamas, narasumber yang diambil oleh kompas adalah Narasumber
yang sering bermusuhan dengan Hamas.
Skrip Pendapat tokoh ditempatkan saling melengkapi dalam posisi yang
setara. Pendapat satu tidak ditempatkan lebih utama dibanding
pendapat lain. Argumentasi tokoh menunjukan agersi milier Israel
haris segera di akhiri.
Tematik (1) Genjatan senjata secara sepihak dari pihak Israel. Meskipun
masih terjadi pelanggaran disana sini namun Genjatan senjata ini
dinilai sebagai langkah awal untuk terwujudnya perdamaian di
Gaza (2) tuntutan dari dunia Internasional yang diwakili oleh
Mesir agar Israel membuka akses kewilayah Gaza serta penarikan
mundur tentara Israel di jarul Gaza (3). Agresi militer Israel ke jalur
Gaza adalah akibat dari serangan Roket Hamas yang menyerang ke
wilayah Israel.
Retoris . adalah terdapat label otoritas ketokohan, yakni terdapat kata-kata,
Hossam Zaky, juru bicara Menteri Luar Negeri Mesir, Housni
Mubarak, Presiden Mesir, Duta Besar Palestina di Mesir, Nabil
Amr, Perdana Menteri Israel, Ehud Olmet, Kepala Intelejen Israel,
Yuval Disin. Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown dan Paus
Benedrikus XVI Pemimpin tertinggi Agama Katolik.
Kompas juga menampilkan beberapa foto untuk mencerminkan
pandangannya
D. Frame Republika : Hamas-Isarael Genjatan Senjata.
Berita ini diletakan harian Republika pada halaman satu (headline),
dari sisi penempatan halaman, Republika menunjukan bahwa berita ini
merupakan berita yang sangat penting untuk diketahui khalayak pembaca,
Latar berita ini menggambarkan suasana yang masih tegang diantara kedua
belah pihak. Dari segi sintaksis, judul di atas dapat diartikan sebagai proses
berakhirnya serangan Israel ke wilayah Gaza. Judul tersebut juga menunjukan
frame Republika yang sepakat dengan genjatan senjata. Namun dalam Frame
Republika, Israel telah melakukan kejahatan perang setelah 22 hari Agresi ke
wilayah Gaza. Hal ini juga terlihat dari cara Republika menunjukan jumlah
korban dari keduah belah pihak.
Dalam teks nya Republika mengutip sumber dari kedua pihak yang
bertikai. Hamas dan faksi faksi lainya mengumumkan genjatan senjata.
Sedangkan dari pihak Israel menyatakan telah melakukan genjatan senjata secara sepihak namun tidak mau bernegosiasi dengan Hamas. Seruan genjatan senjata disambut juga oleh kelompok pejuag lainyadi jalur Gaza. Pimpinan Islamic Jihad, Daud Shihab, mengatakan, kelompok pejuang lain juga mendukung seruan genjatan senjata Hamas selama sepekan. Namun, kata Shihab,genjatan senjata dalam waktu yang lebih lama sangat tergantung pada ditarik tidaknya pasukan Israel. Pimpinan Hamas Suriah, Musa Abu Marzuq,mengatakan, Israel gagal memaksakan keinginannya. “Kami siap menerima upaya semua pihak, terutama Mesir, Turki, Suriah dan Qatar, untuk perjanjian yang kami harapkan.” Juru bicara Pemerintah Israel, Mark Regev, mengatakan, pemerintahnya tak ingin negosiasi dengan Hamas. “Israel telah menyatakan Genjatan senjata sepihak. Bila Hamas tak menyerang Israel, kami akan menghormati genjatan senjata,” katanya. Ia tak berkomentar kapan perbatasan Gaza dibuka. Republika ingin menunjukan bahwa apa yang telah dilakukan oleh
Israel adalah kejahatan perang. Israel harus bertanggung jawab atas semua
korban warga sipil dan infrastuktur bangunan yang ada di wilayah Gaza.
Tulisan tulisan tersebut disusun dari awal paragraf sampai akhir
paragraf. Semua komentarnya pada dasarnya mengerucut pada satu
pandangan, yaitu Hamas dan Israel telah melakukan Genjatan senjata. Cara
menyususun berita seperti ini menunjukan, bahwa pendapat pejabat senior
Hamas di mesir sesuai dengan maksud Republika Berikut kutipanya
Hamas dan Faksi faksi lainya mengumumkan genjatan senjata di
Gaza dan meminta Israel menarik mundur tentaranyadalam waktu sepekan,
kata Pejabat senior Hamas, Ayman Taha, di Kairo, Mesir, kemarin.
Sementara Srtuktur Skripnya, sudah sesuai dengan 5W+1H. Pendapat
Pejabat senior Hamas dan beberapa faksifaksi lainya yang meminta Israel
menarik mundur tentaranya dalam waktu sepekan.serta pendapat dari Kepala
badan pekerja dan bantuan sosial PBB (UNWRA) John Ging yang
menyatakan Israel telah melakukan kejahatan perang telah mewakili pendapat
Republika.
Dari Struktur tematiknya berita Hamas-Israel Genjatan Senjata
mengandung empat tema besar. Tema pertama,pengumuman genjatan dari
pihak Hamas, dan Faksi Faksi lainya. Peranyataan dari pejabat senior Hamas
di mesir dan pimpinan Hamas di Suriah dibuat dengan tujuan agar khalayak
pembaca mengerti maksud dari pandangan yang ingin disampaikan
Republika.
Tema Kedua, Israel telah menyatakan gencatan secara sepihak serta
tidak ingin berunding dengan pihak Hamas. Pemberitaan ini dimaksudkan
agar Khalayak mengetahuan bahwa persoalannya adah Israel tidak mau
berunding dengan Hamas, pandangan tersebut yang ingin disamapaikan
Republika.
Tema ketiga, desakan dari Negara Inggris, Mesir, Perancis, Jerman,
Italia, Turki serta PBB yang bertemu di Mesir yang meminta Israel unutk
membuka akses penuh bagi pekerja kemanusiaan dan bantuan sosial,
Republika mengutip pendapat dari Perdana Menteri Inggris Gordon Brown.
pendapat Perdana Menteri Inggris ini semakin menguatkan frame Republika
terhadap agresi militer Israel.
Tema keempat, Israel telah melakukan kejahatan perang. Bagi
republika penyerangan sekolah PBB adalah bukti nyata dari kejahatan
perang. Republika mengutip pendapat dari Kepala Badan Pekerja dan
Bantuan Sosial PBB (UNWA) serta Komisioner HAM PBB yang
mengatakan Israel telah melakukan kejahatan perang serta menuntut
dilakukanya penyelidikan Independen akan kemungkinan Kejahatan perang
Israel.
Dari struktur Retoris yang digunakan Republika terdapat label otoritas
ketokohan, yakni terdapat kata-kata seperti Pejabat senior Hamas Ayman
Taha, Pimpinan Islamic Jihad Daud Shihab. PImpinan Hamas di Suriah Musa
Abu Marzuq. Juru Bicara Pemerintah Israel, Mark Regev. Perdana Menteri
Israel Ehud Olmet. Perdana Meneri Inggris Gordon Browrn, Kepala Badan
Pekerja dan Bantuan Sosial PBB (UNWA) John Ging. Komisaris PBB untuk
Hak Azasi Manusia Navi Pillay. Otoritas ketokohan tersebut digunakan untuk
memberikan pembenaran bahwa pada dasarnya sudah dimulainya Genjatan
senjata di antara kedua belah pihak serta kemungkinan akan dilakukanya
penyelidikan Independen untuk mengetahui lebih detail mengenai kejahatan
perang yang dilakukan oleh Israel.
Tabel-8
Frame Republika: Hamas- Israel Gencatan Senjata
ElemenStrategi Penulisan
SkematisRepublika menyatakan genjatan senjata antara Hamas dan Israel.
Republika juga mengutip pendapat dari Perdana Menteri Israel
yang mengatakan tidak akan berunding dengan Hamas.proses
genjatan senjata di jabarkan eksplisit dari awal hingga akhir
paragraf.
Skrip Penekanan pada aspek bahasa yang mengunakan kalimat
nonformalistik (kalimat yang diperoleh dari kutipan langsung)
Republika mengajak khalayak untuk melihat kekejaman Israel
dengan mengutip mengatakan agresi Israel merupakan kejahatan
perang.
Tematik(1). pengumuman genjatan dari pihak Hamas, dan Faksi Faksi
lainya (2) Israel telah menyatakan gencatan secara sepihak serta
tidak ingin berunding dengan pihak Hamas (3) desakan dari Negara
Inggris, Mesir, Perancis, Jerman, Italia, Turki serta PBB yang
bertemu di Mesir yang meminta Israel unutk membuka akses penuh
bagi pekerja kemanusiaan dan bantuan sosial.(4)Republika ingin
menunjukan kepada Israel telah melakukan kejahatan perang.
Retoris Republika memberikan label otoritas jabatan dari para tokoh untuk
mendukung gagasan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sasaran akhir dari sebuah penelitian adalah berusaha menjawab
permasalahan penelitian dan membuktikan tujuan penelitian. Berdasarkan
hasil analisa data yang didapat, maka diperoleh kesimpulan:
1. Media memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam
menyampaikan suatu peristiwa atau fakta kepada para khalayak/pembaca.
Apa yang ditulis oleh media dapat memengaruhi khalayak/pembaca dan
menjadi opini publik. Berita yang ditampilkan media tidak serta-merta
benar dan natural. Sebelum berita itu sampai kepada khalayak/pembaca,
berita itu telah mengalami proses konstruksi. Pada saat itulah fakta yang
ada diolah sedemikian rupa, disesuaikan dengan visi misi media, ideologi,
kemudian ditentukan tujuan dari berita itu, dan disesuaikan dengan ruang
di dalam media. Dalam pemberitaan Agresi Militer Israel di jalur Gaza,
media pun melakukan proses tersebut. Pengemasan pesan yang dilakukan
Kompas dan Republika antara lain sebagai berikut:
a) Dalam pemberitaan Agresi Militer Israel di Jalur Gaza, ada dua isu
yang diangkat oleh media. Yang pertama adalah masalah penyebab
Agresi Militer Israel di Jalur Gaza. Frame yang dibawa oleh Kompas
terhadap isu ini yaitu serangan Israel di jalur Gaza oleh Israel
merupakan akibat dari ulah Hamas. Artinya, serangan Israel ke Jalur
Gaza tidak semerta merta begitu saja, tapi akibat ulah Hamas yang
selalu menembakan rokoet roketnya ke wilayah Israel. Kompas lebih
banyak menggambarkan reaksi darimayarakat dunia dengan
mengecam Agresi Israel tersebut . Dengan menunjukan reaksi
masyarakat internasioanal tersebut Kompas ingin menunjukan bahwa
agersi Militer Israel hanya akan membawa korban bagi warga sipil di
Gaza. Pada Republika, frame yang dibawa adalah Kebrutalan tentara
Israel dalam menyerang Gaza . Republika memandang Serangan Israel
tersebut hanya akanmenambah rasa kebencian warga Gaza terhadap
Israel.
2. Isu kedua yaitu masalah genjatan senjata di Jalur Gaza. Frame yang
dibawa Kompas adalah perundingan yang maikn terfokus. Kompas
memandang bila Genjatan senjata di harapkan agar bertahan lama serta
menampilkan tutuntan dari sejumlah pihak agar Israel besedia membuka
akses di Jalur Gaza. Frame Republika lebih keras serta mengatakan Israel
telah melakukan kejahatan perang.
3. Dari segi struktur wacana framing (sintaksis, skrip, tematik dan retoris)
terdapat perbedaan antara yang ditampilkan Kompas dan Republika.
Perbedaan tersebut terutama terlihat dari struktur tematik dan retoris.
Kompas lebih halus dan samar-samar dalam menampilkan wacana agresi
militer Israel di Jalur Gaza serta juga menyalahkan pihak Hamas dalam
pemberitaanya. Sedangkan Republika, terlihat lebih menonjolkan sisi
Kekejaman tentara Israel serta membela Hamas dalam konstruksi
wacananya.
B. Saran-saran
Dari kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan, baik dari segi fungsional
maupun substansialnya, diantaranya sebagai berikut:
1. Dalam proses pengemasan pesan dalam bentuk berita, sebaiknya media
mengacu pada format standar penulisan berita pada umumnya, yaitu
dengan standarisasi yang baik. Antara lain dengan menampilkan unsur
5W+1H yang lengkap dan menempatkan peristiwa dan narasumber secara
berimbang (cover both sides).
2. Dalam mengkonstruksi sebuah relaitas, media diharapkan dapat
menanggalkan bias-bias yang dianut media selama ini. Bias-bias yang
ditampilkan media dalam mengkonstruksikan realitas, mungkin saja dapat
berakibat buruk bagi media dan lingkungan sosial tertentu bila konstruksi
yang disampaikan berkaitan dengan sebuah konflik sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mustofa, Jejak-Jejak Juang Palestina: dari Oslo Hingga Intifadah Al-aqsa,(Jakarta: Kompas,2002)
Al Banna,Sofwan, Palesine,”Emang Gue Pikirin” (Yogyakarta: Pro You,2000)
Alwi, Hasan, dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia ,(Jakarta: Balai Pustaka, 2000)
Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2007)
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Djunarto Totok, Manajemen Penerbitan Pers, (Badung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000)
Effendy Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
Eriyanto, Analisis framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: LKIS, 2007)
Fauzi Choiri Arifatul, Kabar-kabar Kekerasan dari Bali (Yogyakarta: LKIS, 2007)
Farihah Ipah, Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006)
FA Santoso., dkk., Media Kit Kompas 2007 (Jakarta: Kompas, 2007)
Gunadi Y.S., Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: Grasindo,1998)
Jacob Katz and Friends,Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme. (Surabaya,Pustaka Progresif 1996)
karlinah Siti ,Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2000)
Kumanti Asumpta Sr.Maria, Dasar- Dasar Public Realition Teori dan Praktik,(Jakarta: Grasindo,2002)
Kuncahyono Tias, Jerusalem. Kesucian, Konflik, Dan pengadilan Akhir ( Jakarta, Kompas 2009)
Kuncahyono Trias, Jalur Gaza. Tanah terjanji, Intifada, dan Pembersihan Etnis,( Jakarta, Kompas,2009)
Littlejohn W. Stephen, Theories of Human Communication, seventh edition (USA: Wadsworth Publishing Company, 2001)
McLuhan Marshall, Understanding Media: The Extensions of Man (Cambridge: The MIT Press)
Nurudin, Komunikasi massa, (Yogyakarta: Cespur,2004)
Nugorho Bimo, Eriyanto, Sudiarsis Franz, Politik Media Mengemas Berita (Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 1999
Pan Zhongdang and M. Kosicki Gerald, Framing Analysis: An Approach to News Discourse, (Politicial Communication. Vol.10 No.1)
Shoemaker J Pamela. dan Reese D. Stephen, Mediating The Message: Theories of Influence on Mass Media Content (New York: Longman Publishing Group, 1996)
Scwandt A.Thomas, Constructivist, Interpretivist Approach to Human Inquiry, dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research (London: Sage Publication, 1994)
Strauss Anselm dan Corbin Juliet, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Penerjemah Muhammad Shodia dan Imam Muttaqin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003)
Sumandira Haris AS,Jurnalistik Indonesia, menulis berita dan feature panduan praktis jurnalis professional, ( Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2005)
Tim penyusun, 35 Tahun Kompas, (Jakarta: Brosur Kompas, 2000)
Walid Khalidi, “A Palestinian Prespective Affairs and Arab Israeli Conflict”. Jurnal of Palestine Studies: A Quarterly on Palestinan prespective on the Arab-Israeli Conflict Vol. XIV no.4, Summer 1985 (Published Jointly by The Institute For Palestinan Studies and Kuwait University)
Zen Fathurin, NU Politik: Analisis Wacana Media (Yogyakarta: LKIS, 2004)