ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT Ina Marina Pardede Bina Nusantara University, Jakarta Barat, DKI Jakarta,11480, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen yang terdiri dari Time Pressure, Risiko Audit, Kompetensi Auditor, Auditee Pressure serta Prosedur review dan Quality Control oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) apakah mempengaruhi variabel dependen yaitu Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Premature Sign-Off of Audit Procedures). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan kuesioner pada auditor yang bekerja di KAP Afiliasi di wilayah DKI Jakarta. Sampel penelitian sebanyak 110 responden yang bekerja di 11 KAP Afiliasi. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji kualitas data yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji friedman dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi logistik. Uji validitas dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dapat dikatakan valid dan reliable sehingga variabel layak digunakan sebagai alat ukur. Uji friedman menunjukkan terdapat urutan prioritas prosedur audit yang cenderung ditinggalkan. Pemahaman terhadap bisnis klien merupakan prosedur audit yang paling jarang ditinggalkan sedangkan pertimbangan internal auditor merupakan prosedur audit yang paling sering ditinggalkan. Uji regresi logistik menunjukkan variabel prosedur review dan quality control berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Pengujian secara simultan variabel time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kata Kunci: Penghentian prematur atas prosedur audit (premature sign-off of audit procedures), time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure, prosedur review dan quality control.
18
Embed
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00001-AK ringkasan.pdf · Jasa assurance. Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGHENTIAN
PREMATUR ATAS PROSEDUR
AUDIT
Ina Marina Pardede Bina Nusantara University, Jakarta Barat, DKI Jakarta,11480, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen yang terdiri dari
Time Pressure, Risiko Audit, Kompetensi Auditor, Auditee Pressure serta Prosedur
review dan Quality Control oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) apakah mempengaruhi
variabel dependen yaitu Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Premature Sign-Off
of Audit Procedures). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan
kuesioner pada auditor yang bekerja di KAP Afiliasi di wilayah DKI Jakarta. Sampel
penelitian sebanyak 110 responden yang bekerja di 11 KAP Afiliasi. Metode analisis
data yang digunakan adalah dengan uji kualitas data yang meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, uji friedman dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi logistik. Uji
validitas dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dapat dikatakan valid
dan reliable sehingga variabel layak digunakan sebagai alat ukur. Uji friedman
menunjukkan terdapat urutan prioritas prosedur audit yang cenderung ditinggalkan.
Pemahaman terhadap bisnis klien merupakan prosedur audit yang paling jarang
ditinggalkan sedangkan pertimbangan internal auditor merupakan prosedur audit yang
paling sering ditinggalkan. Uji regresi logistik menunjukkan variabel prosedur review
dan quality control berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Pengujian secara simultan variabel time pressure, risiko audit, kompetensi auditor,
auditee pressure serta prosedur review dan quality control berpengaruh secara signifikan
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Kata Kunci: Penghentian prematur atas prosedur audit (premature sign-off of audit
procedures), time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure,
prosedur review dan quality control.
1. Pendahuluan
Perkembangan ekonomi saat ini semakin maju ditandai dengan banyaknya
perusahaan yang berdiri dalam berbagai bentuk usaha. Persaingan antar perusahaan pun
meningkat. Untuk mempertahankan keberadaannya, perusahaan membutuhkan dana dari
pihak luar. Pihak-pihak luar perusahaan memerlukan informasi mengenai perusahaan
untuk pengambilan keputusan dalam pemberian dana kepada perusahaan. Sehingga
mengharuskan perusahaan bersifat transparan yaitu dengan mempublikasikan laporan
keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penjaminan atas kepercayaan
publik pada perusahaan tersebut. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
haruslah wajar, dapat dipercaya, dan tidak menyesatkan bagi pemakainya. Oleh karena
itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan objektif yaitu Akuntan
Publik.
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat
mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang
disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Akuntan publik
bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat kehandalan laporan keuangan perusahaan
sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar
pengambilan keputusan. Laporan hasil audit (audit report) bukan hanya untuk
kepentingan klien, melainkan juga untuk kepentingan masyarakat awam, bankir, analis
laporan keuangan, pemerintah, organisasi nirlaba, kreditor dan pemegang saham yang
akan membuat keputusan mengenai pinjaman dan investasinya berdasarkan laporan
keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan publik.
Mulyadi (2002) menggolongkan jasa yang dihasilkan profesi akuntan publik ke
dalam dua kelompok yaitu:
1. Jasa assurance.
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambil keputusan, pengambil keputusan memerlukan
informasi yang handal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan
keputusan.
2. Jasa nonassurance.
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang
didalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan
temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Weningtyas, et al. (2006) menyatakan proses audit merupakan salah satu
assurance service, maka jelaslah bahwa proses audit melibatkan usaha peningkatan
kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Walaupun secara teori dinyatakan bahwa
audit yang baik adalah audit yang dapat meningkatkan kualitas informasi namun dalam
kenyataannya banyak terjadi penyimpangan. Banyak skandal-skandal audit yang terjadi
melibatkan akuntan publik seperti terdapatnya kasus keuangan dan manajerial
perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan
perusahaan didenda oleh Bapepam. Skandal- skandal tersebut banyak terjadi karena
perilaku auditor yang menyimpang yang berakibat pada berkurangnya kualitas audit.
Malone dan Roberts dalam Weningtyas, et al. (2006) mengartikan perilaku
pengurangan kualitas audit (reduced audit quality behaviours) sebagai tindakan yang
dilakukan oleh auditor selama melakukan audit yang dapat menurunkan keefektifan dan
ketepatan dalam pengumpulan bukti audit. Tindakan pengurangan mutu ini seperti
mengurangi jumlah sampel dalam audit, tidak memahami bisnis klien dengan benar,
melakukan review dangkal, tidak menggali lebih dalam ketika terdapat item yang
dipertanyakan dan memberikan opini saat semua prosedur audit yang disyaratkan belum
dilaksanakan dengan lengkap. Sedangkan menurut Coram dalam Weningtyas, et al.
(2006) sebagai suatu perilaku pengurangan mutu yang dilakukan dengan sengaja oleh
auditor dalam suatu proses audit.
Malone dan Roberts dalam Weningtyas, et al. (2006) menyebutkan bahwa
penghentian prematur atas prosedur audit merupakan salah satu perilaku pengurangan
kualitas audit (RAQ behaviours). Penghentian prematur atas prosedur audit sangat
berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan audit, jika salah satu langkah
atau beberapa langkah dalam prosedur audit dihilangkan maka kemungkinan auditor
membuat judgment yang salah akan semakin tinggi. Perilaku penghentian prematur atas
prosedur audit kemungkinan dilakukan dalam kondisi tekanan waktu (time pressure)
karena pada kondisi tersebut auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk
menyelesaikan audit sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya dengan
klien.
Anggaran waktu digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi seorang auditor
dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam perencanaan audit, auditor juga harus
mempertimbangkan risiko audit, dalam penelitian ini risiko yang dimaksud adalah risiko
deteksi yang ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor.
Proses audit melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil
keputusan, maka untuk mendapatkan informasi yang handal dan relevan diperlukan
independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit (auditor). Serta prosedur
review dan quality control oleh KAP yang dapat menjaga kualitas audit yang dihasilkan
oleh auditornya.
Hal inilah yang menarik untuk diperhatikan bahwa profesi akuntan publik ibarat
dua sisi mata uang. Disatu sisi auditor harus memenuhi standar profesional yaitu dengan
menghasilkan kualitas audit pada level tinggi namun di sisi lain, auditor juga harus
menghadapi berbagai tekanan dalam proses pengambilan keputusan. Dari alasan-alasan
diatas maka penelitian ini akan membahas pengaruh time pressure, risiko audit,
kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control oleh
KAP terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Maka penulis memilih judul
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN
PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT”.
2. Panduan Umum
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis.
Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat anatara dua variabel atau lebih.
Periode waktu yang digunakan adalah cross sectional yaitu sebagai fakta sesaat berupa
data yang hanya dapat digunakan sekali dalam suatu periode pengamatan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu, data
yang diperoleh langsung. Data tersebut berasal dari jawaban responden atas kuesioner
yang dibagikan atau dikirimkan sebelumnya. Sumber data yang dipakai dalam penelitian
ini adalah data subjek, yaitu data yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
karakterisktik dari seseorang atau kelompok orang yang menjadi subjek penelitian
(responden).
3. Kesimpulan
Ringkasan menunjukkan hasil akhir dari pengujian hipotesis dalam bentuk yang
lebih dipadatkan. Ringkasan akan membantu pembaca untuk lebih mudah memahami
hasil pengujian yang telah dilakukan secara lebih praktis. Adapun ringkasan hasil akhir
dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Item-item pertanyaan diatas memiliki p-value < 0,05 yang berarti item-item yang
digunakan adalah valid. Artinya item-item pertanyaan yang digunakan dalam
instrumen penelitian dapat membentuk konstruk dari prosedur audit, time
pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review
dan quality control.
2. Koefisien Cronbach’s Alpha untuk prosedur Audit, time pressure, risiko audit,
kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control
mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha > 0,60, yang berarti Cronbach’s Alpha
dapat diterima (acceptable) atau variabel-variabel tersebut adalah reliable.
3. Analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa telah terjadi penghentian
prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) sebanyak 47 responden atau sebesar 43% dari 110
responden.
4. Prosedur audit yang paling sering ditinggalkan oleh auditor adalah pertimbangan
internal auditor dan prosedur audit yang paling jarang ditinggalkan adalah
pemahaman bisnis klien yang ditunjukkan dari uji friedman.
5. Hasil pengujian hipotesis hanya variabel prosedur review dan quality control
berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.