ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI PADI DI KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE ANALIYSIS FACTORS THAT INFLUENCE RICE FARMING PRODUCTION IN LIBURENG DISTRIC OF BONE REGENCY TESIS Oleh : YUSMIATI 105.05.02.012.17 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020
152
Embed
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI PADI … · 2020. 8. 12. · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi di kecamatan libureng kabupaten
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI PADI DI KECAMATAN LIBURENG
KABUPATEN BONE
ANALIYSIS FACTORS THAT INFLUENCE RICE FARMING PRODUCTION IN LIBURENG DISTRIC OF
BONE REGENCY
TESIS
Oleh :
YUSMIATI
105.05.02.012.17
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI PADI DI KECAMATAN LIBURENG
KABUPATEN BONE TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Magister
Program Studi Magister Agribisnis
Disusun dan Diajukan oleh
YUSMIATI 105 05 02 012 17
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
PERYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Yusmiati
NIM : 105 05 02 012 17
Program Studi : Magister Agribisnis
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian
hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis
ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut
Makassar,
Februari 2020
Yusmiati
ABSTRAK
Yusmiati, 2020. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, dibimbing oleh Syafiuddin dan Jumiati.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel yang
dominan berpengaruh terhadap hasil produksi usahatani padi dan menganalisis elastisitas produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan petani 98 orang dengan jumlah populasi 6.130 petani diambil 10% dengan menggunakan tehnik Slovin. Analsis data yang digunakan adalah menggunakan analisis fungsi Cobb-Dauglas dan elastisitas produksi.
Hasil penelitian menunjukkan variabel independen yang
paling dominan berpengaruh terhadap produksi padi adalah variabel luas lahan (X1) memberikan pengaruh dominan terhadap hasil produksi padi sebesar 1,006 dimana setiap penambahan luas lahan sebesar 1% maka produksi padi meningkat sebesar 1,006%, dan selanjutnya variabel penggunaan pupuk (X4) sebesar 0,912 artinya jika penggunaan pupuk naik 1% maka produksi padi meningkat sebesar 0,912% dan tenaga kerja (X3) sebesar -0,087 artinya jika penggunaan tenaga kerja naik 1% maka produksi padi menurun sebesar -0,087. Elastisitas dari masing-masing faktor produksi yang bertanda positif (signifikan) yaitu luas lahan 1,006, tenaga kerja -0,087 dan pupuk 0,912, yang menunjukkan bahwa tingkat pengaruh faktor produksi yang berpengaruh positif (signifikan) akan meningkatkan hasil produksi dalam usahatani padi. Sedangkan elastisitas faktor produksi yang bernilai negatif (non signifikan) yaitu benih -0,086, dan pestisida -0,214 yang menunjukkan bahwa dengan peningkatan jumlah benih dan pestisida maka produksi usahatani padi akan mengalami penurunan.
Kata Kunci: Produksi, usahatani, benih, tenaga kerja, pupuk dan
pestisda
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Hidayat, Taufik, dan Rahmat-Nya, sehingga penulisan tesis
dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam proses penulisan tesis ini
banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan,
kerjasama dari berbagai pihak yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan
ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang berharga kepada kami
selama penyusunan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak . Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih
kepada yang terhormat :
1. Kedua orangtua ayahanda Suddin dan ibunda Radia dan kakak
tercinta Ummul Muafiah S.Pd, Nurhidayat S.Hi dan Nurmiati S.Pd dan
segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan baik moril
maupun material sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
2. Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si. selaku Pembimbing I dan Pembimbing II
Dr. Jumiati, S.P., M.M yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tesis ini
terselesaikan.
3. Bapak Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag. selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si. selaku Ketua Prodi Agribisnis
Program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Ibu Prof. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir, M.Si selaku penguji I
dan Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.Si selaku penguji II yang
senantiasa meluangkan waktunya menguji dan mengarahkan penulis
sehingga tesis ini terselesaikan.
6. Seluruh Dosen Prodi Agribisnis di Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu
kepada penulis.
7. Kepada Bapak Andi Rahmat Musrya, S.STP yang telah mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di kecamatan tersebut.
8. Semua pihak yang telah membantu penyusun tesis dari awal hingga
akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan tesis ini semoga karya tulis ini bermanfaat dan
dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan dan menjadi amal jariyah di sisi Allah SWT. Amien.
Makassar, Februari 2020
YUSMIATI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................ ii
HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI ......................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ........................... iv
ABSTRAK .................................................................................. v
ABSTRACK ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................. vii
DAFTAR ISI ..................................................................... ......... x
DAFTAR TABEL .............................................................. ......... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................... ......... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................... ......... xiii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN ....................................... ......... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................... ......... 1
A. Latar Belakang ...................................................... ......... 1
B. Rumusan Masalah ................................................. ......... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................... ......... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................. ......... 8
BAB II.KAJIAN PUSTAKA ............................................... ......... 9
A. Kajian Teoretis ...................................................... ......... 9
B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................. ......... 35
C. Kerangka Piki ........................................................ ......... 42 D. Hipotesis ............................................................... ......... 44
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................. ......... 45
A. Desain dan Jenis Penelitian .................................. ......... 45 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................. ......... 45 C. Populasi dan Sampel ............................................. ......... 45 D. Metode Pengumpulan Data ................................... ......... 48
a. Jenis Data.......................................................... ......... 48
b. Sumber Data ..................................................... ......... 49
c. Teknik Pengumpulan Data ................................. ......... 49
Teknik Analisis Data ............................................................52
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... ......... 59
A. Hasil Penelitian .............................................................. ......... 59
a. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................ ......... 59
b. Deskripsi Penelitian .................................................... ......... 64
c. Pengujian Hipotesis .................................................... ......... 81
B. Pembahasan .................................................................. ......... 83
C. Rekomendasi ................................................................. ......... 97
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................... ......... 99
A. Simpulan ........................................................................ ......... 99
B. Saran ....................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 101
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. INSTRUMEN PENELITIAN
2. IZIN PENELITIAN
3. OLAHAN DATA
4. DOKUMENTASI
DAFTAR TABEL
No Teks
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 36
Tabel 4.1 Jumlah Dusun/ Lingkungan Menurut Desa/Kelurahan
di Kecamatan Libureng 2017 ............................................. 59 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Desa/Kelurahan di Kecamatan Libureng, 2015–2016 ........ 60 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Libureng, 2016 ..................... 61
Tabel 4.4
Penggunaan Lahan Kecamatan Libureng Tahun 2017 ............. 63
Tabel 4.5 Variabel Luas Lahan Pada Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone ........................... 64 Tabel 4.6 Variabel Benih Pada Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone ........................... 66 Tabel 4.7 Variabel Tenaga Kerja Pada Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone 2019 .................. 48 Tabel 4.8 Distribusi Petani Berdasarkan Penggunaan Pupuk di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone .......................... 69 Tabel 4.9 Distribusi Petani Berdasarkan Penggunaan Pestisida
di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone .......................... 71 Tabel 4.10
Izin Penelitian....................................................................... 111 Lampiran .................................................................................... 3
Tabel penelitian Faktor-Faktor Produksi Usahatani Padi (luas lahan, Benih, tenaga kerja, pestisida dan pupuk) di Kecamatan Libureng kab. Bone .............. 117
Lampiran 4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone tahun 2019 ......................................... 129
Lampiran 5 Foto Kegiatan Petani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone ........................................................... 132
DAFTAR ISTILAH
Input : Alat Masukan
Output : Alat Keluar
UPTD ..................... : Unit Pelaksana Teknis Dinas
EP .......................................... : Elastisitas Produksi
BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunaan Daerah
Ha ............................................................. : Hektar
Rp ............................................................ : Rupiah
Sumber: Eviews 8, Data Primer Setelah Dioleh Tahun 2019
Tabel 4.13 menunjukan bahwa pengaruh signifikan variabel luas
lahan, benih, tenaga kerja, pupuk dan pestisida secara serentak
berpengaruh terhadap produksi padi dapat dilihat pada tabel hasil
estimasi determinan usahatani padi di Kecamatan Libureng, dari hasil
pengujian nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga menunjukan bahwa
variabel-variabel tersebut secara serentak berpengaruh signifikan
terhadap produksi padi.
Hasil dari persamaan regresi pada tabel 4.13 dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
(a). Nilai koefisien β0 sebesar 7,547, jika variabel luas lahan (X1), benih
(X2), tenaga kerja (X3), pupuk (X4) dan pestisida (X5) konstan atau X
= 0, maka produksi petani akan meningkat sebesar 7,547 rupiah.
(b). Nilai koefisien (β1) adalah luas lahan yaitu sebesar 1,006 berarti jika
variabel luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk dan pestisida
konstamengalami kenaikan sebesar 1 are maka produksi petani
mengalami peningkatan sebesar 1,006 rupiah. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara luas lahan dan produksi
karena semakin besar luas lahan yang digarap maka produksi
semakin meningkat.
(c). Nilai koefisien (β2) adalah benih yaitu sebesar -0,086 berarti jika
variabel luas lahan, tenaga kerja, pupuk dan pestisda konstan.
Variabel benih mengalami peningkatan sebesar 1% maka produksi
petani akan menurun sebesar 0,086 rupiah. Koefisien bernilai negatif
artinya tidak terjadi hubungan positif antara benih dan produksi
karena semakin besar penggunaan benih maka produksi semakin
menurun.
(d). Nilai koefisien (β3) adalah tenaga kerja yaitu -0,087 artinya jika
variabel luas lahan, benih, pupuk dan pestisida konstan. Variabel
tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 1% maka produksi petani
mengalami penurunan sebesar 0,087 rupiah. Hal ini menandakan
bahwa jumlah tenaga kerja yang semakin naik akan menurungkan
tingkat produksi usahatani padi. Berdasarkan hasil estimasi
determinan diperoleh bahwa tenaga kerja berpengaruh singnifikan
terhadap produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten
Bone.
(e). Nilai koefisien (β4) adalah pupuk yaitu sebesar 0,912 artinya jika
variabel luas lahan, benih, tenaga kerja dan pestisida konstan dan
variabel pupuk mengalami kenaikan sebesar 1% maka produksi petani
mengalami peningkatan sebesar 0,912 rupiah. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara pupuk dan produksi
karena dengan penggunaan pupuk produksi semakin meningkat.
(f). Nilai koefisien (β5) adalah pestisida yaitu sebesar –0,214 artinya jika
variabel luas lahan, benih, tenaga kerja dan pupuk konstan dan
variabel pestisida mengalami kenaikan sebesar 1% maka produksi
petani mengalami penurunan sebesar -0,214 rupiah. Hal ini
menandakan bahwa penggunaan pestisida yang semakin naik akan
menurungkan tingkat produksi usahatani padi. Berdasarkan hasil
estimasi determinan diperoleh bahwa pestisida tidak berpengaruh
singnifikan terhadap produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone.
c. Pengujian Hipotesis
a). Pengujian Parsial (uji t)
Uji parsial (uji t) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing
masing variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
Yaitu untuk mengetahui seberapa jauh luas lahan (X1), benih (X2), tenaga
kerja (X3), pupuk (X4) dan pestisida (X5) berpengaruh secara parsial
terhadap produksi padi petani (Y).
Hasil estimasi determinan tabel 4.13 dapat dilihaat bahwa terdapat
1 variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap
produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone.
Variabel independen tersebut yaitu luas lahan, berdasarkan tabel 4.13
hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik untuk variabel luas lahan
sebesar 7,683 dan nilai probabilitas t-statistik sebesar 0,000, yang lebih
kecil dari tingkat kesalahan 0,01 (α=1%) yang berarti bahwa luas lahan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap produksi usahatani padi di
Kecamatan Liburen Kabupaten Bone pada taraf kepercayaan 99%.
b). Pengujian Secara Bersama (uji F)
Uji F-Statistik yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
(Independen), terhadap variabel terkait (Dependen) secara bersama-sama
(Simultan). Analisis ini dilakukan dengan melihat nilai Probabilitas F-
Statistik pada tabel hasil estimasi dengan menggunakan program eviews
8. Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai F-
Statistik sebesar dan 336,507 nilai Probabilitas (F-Statistik) sebesar 0,000.
Maka dapat diketahui bahwa variabel independen (luas lahan, benih,
tenaga kerja, pupuk, dan pestisida) sacara bersama-sama mempengaruhi
produksi usahatani padidi Kecamatan Libureng Kabupaten Bone secara
signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 99% (α = 1%).
c). Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mencerminkan besarnya pengaruh
perubahan variabel–variabel bebas (independent varaibles) dalam
menjalankan perubahan-perubahan pada variabel terkait (dependent
variables) secara bersama–sama, dengan tujuan untuk mengukur
kebenaran dan kebaikan hubungan antara variabel dalam model yang
digunakan. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1
(0˂R2˂1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut
dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terkait.
Berdasarkan hasil estimasi metode OLS dengan menggunakan
program eviews 8 pada tabel 4.13 diketahui bahwa koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,948 yang bermakna bahwa variabel bebas (independen),
luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida dapat menjelaskan
variasi total produksi usahatani padi sebesar 94% dan sisanya sebesar
6% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.
B. Pembahasan
Produksi dalam persepektif islam adalah sebagai usaha manusia
untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga
moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana
digariskan dalam agama islam, yaitu kebahagiaan dunia akhirat. Produksi
adalah proses mencari, mengalokasikan dan mengolah sumber daya
menjadi output dalam rangka meningkatkan kemashlahatan bagi manusia.
Oleh karena itu, produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan
menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat pada proses
dan hasilnya. Adapun surah yang menjelaskan tentang produksi yaitu
dalam Surah As-Sajdah ayat 27 sebagai berikut:
اولم روا انا نسوق الماء الى الرض الجرز فنخرج به زرعا
م وانفسهم افل بصرون تأكل منه انعامه
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang dari padanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan”. (As-Sajdah:27)
Ayat di atas memberikan gambaran kepada kita untuk berfikir
dalam pemanfaatan sumber daya alam dan proses terjadinya hujan. Jelas
sekali menunjukkan adanya suatu siklus produksi dari proses turunnya
hujan, tumbuh tanaman, menghasilkan dedaunan dan buah-buahan yang
segar setelah di disiram dengan air hujan dan pada akhirnya oleh manusia
dan hewan untuk dikonsumsi. Siklus rantai makanan yang
berkesinambungan seperti telah dijelakan secara baik dalam ayat ini.
Tentunya pula harus disertai dengan prinsip efisiensi dalam
memanfaatkan seluruh batas kemungkinan produksinya.
Secara teknis, produksi adalah proses mentransformasikan input
menjadi output. produksi merupakan penyediaan barang dan jasa dengan
memperhatikan nilai keadilan dan kemaslahatan bagi masyarakat. Pada
dasarnya prinsip kegiatan produksi seluruhnya terkait dengan Syari’at
Islam, dimana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari
konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari
fallah (kebahagian) dengan demikian pula produksi dilakukan untuk
menyediakan barang dan jasa guna memperoleh fallah tersebut.
Di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, menurut monografi
Kecamatan, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani padi,
mereka berusaha memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang tersedia
seperti tanah, yaitu dengan cara mengelola lahan sawah untuk dijadikan
sebagai sumber penghidupan bagi mereka. Pada dasarnya, setiap usaha
yang dilakukan oleh setiap orang bertujuan untuk mendapatkan sebuah
hasil guna memenuhi segala kebutuhan hidup seseorang dan
keluarganya. Islam mewajibkan setiap umatnya untuk bekerja dan
berusaha, agar hidup mereka menjadi lebih baik dan tidak kekurangan
sedikit pun. Pada proses pelaksananya, para petani yang ada di
Kecamatan Libureng sudah cukup memenuhi beberapa syarat yang telah
ditentukan dalam islam, dimana yang melakukan kerja sama adalah orang
yang sudah cukup umur dan memiliki kemampuan dalam menggarap
lahan sawah sehingga dapat memberikan hasilnya, dalam kerja sama
tersebut, lahan yang di penggarap adalah tanah milik sendiri. Berdasarkan
data yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara yang disebarkan kepada
98 responden, yaitu petani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone,
ada 2 yang ingin diketahui yaitu faktor yang dominan yang mempengaruhi
produksi usahatani dan elastisitas produksi usahatani padi.
a. Pengaruh luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone.
Hasil analisis Cobb-Douglas dengan menggunakan program eviews
Luas lahan adalah faktor produksi yang penting mencangkup
semua sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi.
Ekonomi islam mengakui tanah/luas lahan sebagai faktor ekonomi untuk
dimanfaatkan secara maksimal demi mencapai kesejahteraan ekonomi
masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi islam. Firman
Allah dalam QS. Al-A'raf (7) ayat 58 :
والبلد الطب خرج نباته باذن ربه والذي خبث ل خرج ال
ت لقوم شكرون ف ال نكدا كذلك نصر
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”(Al-A’raf:58) .
Ayat di atas memberikan perumpamaan dengan tanah baik dan
subur serta tanah yang buruk dan tidak subur untuk menjelaskan sifat dan
tabiat manusia. Orang yang baik sifatnya akan dapat menerima
kebenaran, sementara orang yang buruk sifat dan tabiatnya tidak dapat
menerima kebenaran. Dan jika hujan turun pada tanah yang baik,
tanaman-tanamannya akan tumbuh subur dengan izin tuhan dan adapun
jika hujan turun pada tanah yang buruk, ia tidak akan dapat
menumbuhkan tanaman yang baik melainkan hanya akan menumbuhkan
tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami
menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran kami bagi orang-
orang yang bersyukur. Setelah pada ayat yang lalu diterangkan tentang
nikmat Allah berupa hujan yang bisa menumbuhkan tanah tandus dan
tanam-tanaman sebagai bukti keesaan Allah untuk menghidupkan orang-
orang yang telah mati pada hari kiamat, pada ayat ini dan ayat-ayat
selanjutnya Allah menyebutkan kisah beberapa nabi terdahulu dan
umatnya sebagai pelajaran bagi umat nabi Muhammad. Penyebutan
kisah-kisah nabi ini dimulai dari kisah nabi nuh, rasul pertama yang
mengajarkan ajaran tauhid. Sungguh, kami benar-benar telah mengutus
nabi nuh kepada kaumnya untuk mengajak mereka mengesakan Allah
dan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, lalu dia berkata dengan
lemah lembut dan sopan, wahai kaumku! sembahlah Allah yang maha
esa! tidak ada tuhan atau sembahan yang layak disembah bagimu selain
dia. Sesungguhnya jika kamu durhaka dan tetap menyembah berhala-
berhalamu, aku takut kamu akan ditimpa azab yang pedih akibat
kekufuranmu pada hari yang dahsyat, yakni hari kiamat.
Lahan merupakan tempat dimana proses produksi usahatani
berlangsung. Pada lahan yang lebih luas akan lebih banyak menampung
benih sedangkan lahan sempit tidak banyak benih yang dipakai, sehingga
semakin banyak benih yang ditanam maka akan diperoleh produksi yang
semakin tinggi. Akan tetapi, usaha perluasan lahan di Kecamatan
Libureng hampir optimal dengan menjadikan lahan ladan menjadi sawah.
Variabel luas lahan secara parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap produksi petani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
karena nilai probabilitasnya 0,000>0,05 dengan hasil uji t sebesar 7,683.
Dalam model regresi koefisien X1 (Luas Lahan) diperoleh nilai 1,006
dimana setiap penambahan luas lahan sebesar 1%maka akan terjadi
kenaikan hasil produksi sebesar 1,006% cateris paribus.. Hal ini berarti
faktor produksi luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi padi. Hal
ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bayu terhadap
petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun
2011, yang menyatakan bahwa luas lahan kurang berpengaruh terhadap
hasil produksi padi, itu dikarenakan luas lahan yang dimiliki petani disana
tidak begitu besaryaitu 1-1,5 kotak (13–25 are) dan tidak mampu membeli
tanah lagi untuk menambah hasil produksinya karena harganya yang
sangat mahal. Hal ini sesuai dengan pendapat (Rahim, 2007) yang
menyatakan bahwa, semakin luas lahan (yang digarap/ditanami), semakin
besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut dan semakin
sempit lahan yang digarap atau ditanami semakin kecil pula jumlah
produksi yang dihasilkan lahan tersebut.
b). Benih
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah: 261
بتت سبع كمثل حبة ان ل الله سب ن نفقون اموالهم ف مثل الذ
واسع ضعف لمن شاء والله ائة حبة والله بلة م كل سن سنابل ف
م عل
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al-Baqarah: 261)
Ayat di atas menjelaskan kekuasaan-Nya menghidupkan makhluk
yang telah mati, Allah beralih menjelaskan permisalan terkait balasan
yang berlipat ganda bagi orang yang berinfak di jalan Allah.
Perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari orang yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan tulus untuk ketaatan dan
kebaikan, seperti keadaan seorang petani yang menabur benih. Sebutir
biji yang ditanam di tanah yang subur menumbuhkan tujuh tangkai, pada
setiap tangkai ada seratus biji sehingga jumlah keseluruhannya menjadi
tujuh ratus. Bahkan Allah terus melipat gandakan pahala kebaikan sampai
tujuh ratus kali lipat atau lebih bagi siapa yang dia kehendaki sesuai
tingkat keimanan dan keikhlasan hati yang berinfak. Dan jangan menduga
Allah tidak mampu memberi sebanyak mungkin, sebab Allah maha luas
karunia-Nya. Dan jangan menduga dia tidak tahu siapa yang berinfak di
jalan-Nya dengan tulus, sebab dia maha mengetahui siapa yang berhak
menerima karunia tersebut, dan maha mengetahui atas segala niat
hamba-Nya.
Secara parsial benih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
produksi petani padi, sebagaimana telah dijelaskan pada tabel 4.13 yaitu
dari hasil uji t sebesar -0,963 dengan nilai probabilitas 0,337. Koefisien
X2 benih sebesar -0,086 yang berarti setiap penambahan benih sebesar
1% maka akan terjadi penurunan hasil produksi sebesar 0,086%, dengan
asumsi luas lahan, tenaga kerja, pupuk dan pestisida tetap. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif benih terhadap produksi
petani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone dikarena pada
sebagian besar petani di Kecamatan Libureng menggunakan benih yang
berasal dari hasil panennya sendiri. Hal ini berarti petani menggunakan
benih yang berasal dari hasil panen yang diperuntukkan sebagai padi
komsumsi. Menurut Permadi dalam Bayu (2011), benih yang berasal dari
padi komsumsi berkualitas rendah karena tidak berasal dari proses
seleksi, sehingga menyebabkan produktivitasnya rendah.
Petani di Kecamatan libureng tidak melakukan seleksi secara
khusus dalam menyisihkan hasil panen yang akan dijadikan benih karena
petani tidak mempunyai keahlian khusus dalam menetapkan yang mana
benih yang bagus dan tidak. Seleksinya berdasarkan pengamatan
terhadap kondisi pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, produktivitas
dan tidak tercampur dengan varietas lain, sehingga kemurnian varietas
tidak begitu diperhatikan dan yang menjadikan patokan dalam menilai
kualitas benih hanya lama penyimpanan. Kendala yang biasa terjadi
dikelompok tani terkadang juga karena keterlambatan pemerintah untuk
meyalurkan bantuan subsidi benih dan tidak tepat sasaran, hal ini
berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jumiati
(2016), di Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai menemukan bahwa
volume benih berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi padi.
c). Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting
dalam kegiatan usahatani. Tenaga kerja yang digunakan dalam mengelola
usahatani padi antara lain untuk kegiatan pengolahan tanah, persemian,
dan penyakit, pemanenan, pengangkutan hasil panen dan pengeringan.
Firman Allah surah Az-Zumar ayat 39:
مل فسوف تعلمون قوم ٱعملوا على مكانتكم إنى ع قل “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui (Az-Zumar:39)”.
Ayat di atas menjelaskan bagaimana Allah memerintahkan kepada
umat islam agar menyembah kepada yang berhak untuk disembah (Allah)
sesuai kemampuan, semua jenis ibadah yang mampu dilakukan oleh
manusia hendaklah dilakukan secara ikhlas karena Allah, untuk
mempertahankan kehidupan dunia, manusia hendaklah bekerja sesuai
dengan keahlian masing-masing, sehingga hasilnya maksimal.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan eviews 8 variabel
tenaga kerja secara parsial berpengaruh secara nyata (positif) dan
signifikan terhadap produksi petani padi ditunjukkan dari hasil uji t sebesar
-1,294 koefisien X3 tenaga kerja sebesar -0,087 dimana setiap
penambahan tenaga kerja sebesar 1% maka akan terjadi penurunan
produksi sebesar -0,087%. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi
petani padi di Libureng Kabupaten Bone sudah mengalami peralihan dari
tenaga kerja manusia ke tenaga kerja modern seperti pengolahan lahan
dilakukan dengan traktor, penanaman padi menggunakan mesin
transplalenter dan pemaneman menggunakan mesin combine.
Berdasarkan keterangan diatas sesuai dengan pernyataan
(Soekartawi, 1995) yang mengatakan bahwa yang dimaksud tenaga kerja
adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi, setiap usaha
pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh
karena itu dalam analisa ketenagakerjaan dibidang pertanian, penggunan
tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang dipakai
adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan
mempengaruhi besar kecilnya berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan
pula menentukan macam tenaga kerja yang bagaimana diperlukan.
d). Pupuk
Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa variabel pupuk (X4)
bertanda positif sebesar 0,912 dan nilai signifikansi 0,017 yang lebih kecil
dari (5%), sehingga perhitungan variabel pupuk memperoleh hasil bahwa
variabel pupuk berpengaruh signifikan dan positif terhadap produksi
usahatani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone artinya jika
penggunaan pupuk naik 1% maka produksi usahatani padi akan
meningkat sebesar 0,912%. Apabila dosis penggunaan pupuk tinggi akan
meningkatkan produksi padi. Jika diberikan pupuk dalam jumlah yang
optimal maka akan meningkatkan produksi padi secara optimal. Hal ini
disebabkan karena padi termasuk tanaman yang membutuhkan banyak
unsur hara untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik karena itu
selain kondisi iklimnya harus sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi,
tanahnya harus subur baik secara fisik maupun kimiawi. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian (Onibala, 2017), menyatakan bahwa padi
merupakan tanaman yang rakus terhadap hara (nutrient demanding crop),
sehingga untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik tanaman
padimemerlukan jumlah pupuk yang relatif tinggi, pupuk merupakan faktor
yang sangat berpengaruh dalam proses produksi untuk menghasilkan
jumlah produksi. Pupuk petani merupakan luas lahan yang ditanami yang
telah menghasilkan (luas panen), dengan luas lahan yang petani miliki
akan dapat memproduksi sejumlah output, maka dengan meningkatnya
luas lahan maka kemampuan petani untuk menghasilkan produksi juga
akan bertambah demikian sebaliknya.
Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan penelitian yang
dihasilkan Sartika Ekaputri (2018), dengan judul pengaruh luas lahan,
pupuk, pestisida dan pengalaman terhadap produksi usahatani lada di
Desa Harapan Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur, yang
menyatakan bahwa penggunaan pupuk berpengaruh nyata terhadap
produksi lada.
e). Pestisida
Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa variabel pestisida (X5)
tidak berpengaruh signifikan sebesar -0,219 dan nilai probabilitasnya
0,531 yang lebih besar dari (5%), sehingga perhitungan variabel pestisida
memperoleh hasil bahwa variabel pestisida tidak berpengaruh signifikan
dan positif terhadap produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng
kabupaten Bone. Artinya jika penggunaan pestisida naik 1% maka
produksi usahatani padi akan menurun sebesar 0,219%. Peranan
pestisida terhadap produktivitas tanaman pangan berbeda dengan input
lainnya. Pestisida tidak meningkatkan produktivitas tetapi menyelamatkan
produktivitas dari serangan hama/penyakit. Adapun hubungannya dengan
peningkatan produktivitas terjadi karena tanaman yang sehat akan lebih
responsif terhadap penyerapan unsur hara sehingga produktivitasnya
meningkat. Hama dan penyakit merupakan penyebab utama kegagalan
panen selain karena faktor alam. Serangan hama dapat dibasmi dengan
melakukan penyemprotan sehingga kebutuhan petani akan pestisida akan
meningkat sejalan dengan besarnya luas lahan yang diusahakan. Dengan
melakukan penanggulangan sediri mungkin terhadap hama dan penyakit
diharapkan produksi akan terbebas dari risiko kegagalan.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lien Damayanti dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi produksi,
pendapatan dan kesempatan kerja pada usahatani padi Sawah di daerah
Irigasi Parigi Moutong (2013) yang menyatakan bahwa variabel
penggunaan pestisida berpengaruh positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima variabel yaitu luas
lahan, benih, tenaga kerja, pupuk dan pestisida yang digunakan petani
padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone ternyata hanya sebagian
yang bisa menghasilkan produksi padi yang tinggi. Hal tersebut
memperkuat pendapat Soekartawi (1995) yang menyatakan untuk
menghasilkan produksi (output) yang optimal maka penggunaan faktor
produksi dapat digabungkan. Dalam praktek, faktor-faktor produksi yang
mempengaruhi produksi ini dibedakan atas dua kelompok:
a). Faktor biologis, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat
kesuburannya, benih, varietas, pupuk, dan pestisida.
b). Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga tenaga kerja,
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidakpastian,
kelembagaan, tersedianya kredit.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rendahnya produksi padi petani di
Kecamatan Libureng Kabupaten Bone selain disebabkan oleh rendahnya
faktor-faktor produksi tetapi juga oleh faktor biologis dan faktor sosial
ekonomi. Faktor tersebut seperti bencana banjir, serangan hama tikus,
serangan hama keong emas. Kelima dari faktor-faktor yang dikaji,
pengaruh paling dominan terhadap produksi padi petani di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone dilihat dari tingkat koefisien elastisitas yang
paling tinggi yaitu variabel luas lahan (X1) sebesar 1,006 dimana setiap
penambahan luas lahan sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan produksi
sebesar 1,006%, selanjutnya variabel penggunaan pupuk (X4) sebesar
0,912 artinya jika penggunaan pupuk naik 1% maka produksi padi
meningkat sebesar 0,912% dan tenaga kerja (X3) sebesar -0,087 artinya
jika penggunaan tenaga kerja naik 1% maka produksi padi menurun
sebesar -0,087. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap
produksi padi petani di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone adalah
benih sebesar -0,086 dan pestisida sebesar -0,219. Variabel yang paling
utama atau paling kuat dalam penelitian ini adalah tenaga kerja karena
tingkat kesalahanya yang paling rendah yaitu 0,067 (elastis) diantara
varibel yang lain.
b. Elastisitas Produksi (EP)
Elastisitas produksi adalah persentase perubahan dari output
sebagai akibat dari persentase perubahan dari input. Hal ini menunjukkan
bahwa suatu kegiatan itu tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan lain. Dalam model fungsi produksi Cobb-Douglass nilai
koefisien dinormalkan dengan harga output atau nilai elastisitas dari
masing–masing variabel faktor produksi. Adapun nilai elastisitas dari
masing–masing variabel fungsi produksi adalah sebagai berikut:
a). Luas Lahan (X1)
Nilai koefisien regresi atau elatisitas luas lahan sebesar 1,006 dan
bernilai positif. Nilai elastisitas tersebut mengandung arti bahwa jika
pengunaan lahan ditambah 0,1 ha (1%) maka produksipadi di Kecamatan
Libureng meningkat sebesar 1,006% dengan asumsi variabel lain tetap
(cateris paribus). Berdasarkan uji t-statistik diperoleh bahwa faktor
produksi luas lahan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produksi
usahatani padi di Kecamatan Libureng.
b). benih (X2)
Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel benih tidak
berpengaruh positif terhadap produksi padi di Kecamatan Libureng. Nilai
elastisitas benih sebesar -0,086 yang artinya apabila harga benih di
tambahkan sebesar 1% maka produksi padi di Kecamatan Liburengakan
menurun sebesar -0,086%. Namun berdasarkan uji t-statistik diperoleh
bahwa faktor produksi benihtidak berpengaruh signifikan terhadap
produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng.
c). Tenaga Kerja (X3)
Nilai koefisien regresi atau elastisitas tenaga kerja pada tabel 4.13
sebesar -0,087 dan bernilai negatif yang berarti bahwa tenaga kerja tidak
berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi di Kecamatan
Libureng. Apabila tenaga kerja di tambah 1% maka akan menurunkan
produksi 0,087%. Hal ini menandakan bahwa penambahan tenaga kerja
di Kecamatan Libureng akan menurunkan produksi petani dalam
usahatani padi namun berdasarkan uji t-statistik diperoleh bahwa faktor
produksi tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap usahatani padi di
Kecamatan Libureng.
d). Pupuk (X4)
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel pupuk berpengaruh positif
terhadap produksi padi di Kecamatan Libureng. Nilai elastisitas pupuk
sebesar 0,912 yang artinya apabila harga di tambah sebesar 0,1 (1%)
maka produksipadi di Kecamatan Libureng akan meningkat sebesar
0,912%. Berdasarkan uji t-statistik diperoleh bahwa faktor produksi pupuk
berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produksi usahatani padi di
Kecamatan Libureng.
C. Rekomendasi
Rekomendasi berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
dijelaskan terdapat beberapa rekomendasi yang dapat penulis kemukakan
di antaranya adalah:
a. Bagi para petani, untuk meningkatkan produktivisas padi yang
dihasilkann perlu dilakukan penambahan faktor infut atau faktor-faktor
produksi yang ada. Penambahan faktor-faktor tersebut akan terkait
dengan investasi sehingga dalam hal ini perlu diupakan iklim kerja yang
representatif dan menerapkan intensifikasi pertanian yaitu menitik
beratkan keseluruhan proses pengolahan pertanian sesuai yang
diterapkan dan dianjurkan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
pertanian maupun balai pengembangan buduidaya tanaman pangan
dan holtikultura agar mendapatkan produksi padi yang memuaskan.
b. Para petani hendaknya lebih mengembangkan pengetahuan
bertaninya, dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan
pemerintah sehingga dapat menerapkan inovasi pertanian yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produksi pertanian.
c. Bagi pihak pemerintah setempat, perlu dilakukan upaya memberikan
akses informasi dan memfasilitasi petani untuk mengembangkan
agribisnis padi dalam jangkauan yang lebih luas untuk meminimalisir
produk impor.
d. Bagi yang tertarik meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi usahatani padi, maka penelitian ini dapat menjadi rujukan
untuk penelitian selanjutnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan:
a. Berdasarkan hasil analisis statistik pada analisis regresi ditunjukan
bahwa untuk standar koefisien untuk variabel luas lahan (X1)
menunjuk angka paling besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel luas lahan (X1) memberikan pengaruh dominan terhadap
hasil produksi padi sebesar 1,006 dimana setiap penambahan luas
lahan sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan produksi sebesar
1,006%, selanjutnya variabel penggunaan pupuk (X4) sebesar 0,912
artinya jika penggunaan pupuk naik 1% maka produksi padi meningkat
sebesar 0,912% dan tenaga kerja (X3) sebesar -0,087 artinya jika
penggunaan tenaga kerja naik 1% maka produksi padi menurun
sebesar -0,087.
b. Elastisitas produksi pada usahatani padi di Kecamatan Libureng dapat
dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Elastisitas dari
masing–masing faktor produksi yang bertanda positif (signifikan) yaitu
luas lahan 1,006, tenaga kerja -0,087, dan pupuk 0,912, yang
menunjukkan bahwa tingkat pengaruh faktor produksi yang
berpengaruh positif akan meningkatkan hasil produksi dalam
usahatani padi. Sedangkan elastisitas faktor produksi yang bernilai
negatif (non signifikan) yaitu benih -0,086 dan pestisida -0,214 yang
menunjukkan bahwa dengan peningkatan benih dan pupuk maka
produksi usahatani padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
akan menurun.
B. Saran
Berdasarkan dari permasalahan yang ada serta dikaitkan dengan
hasil analisis yang diperoleh, maka penulis menyarankan:
a. Dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan produksi usahatani
padi, maka selaku pimpinan khususnya di Dinas Pertanian dan
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bone hendaknya secara
terus menerus memberikan dukungan moral, bantuan modal dan
penyuluhan dalam rangka mempercepat kesejahteraan petani padi.
b. Penggunaan faktor produksi luas lahan dapat mempengaruhi
produktivitas lahan pada usahatani padi di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone maka diharapkan petani dapat mengoptimalkan lahan
yang digarapnya dengan menggunakan benih dengan kualitas unggul.
Selain itu penggunaan pupuk dan pestisida nonorganik dikurangi
karena dalam jangka panjang usahatani padi tidak berkelanjutan
BPS, 2015. Kabupaten Bone Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone.
BPS, 2017. Kabupaten Bone Dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bone. BPS, 2018. Sulawesi Selatan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Sulawesi Selatan. Damayanti, Lien, 2013. ’’Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi,
Pendapatan dan Kesempatan Kerja Pada Usahatani Padi Sawah Di Daerah Irigasi Parigi Moutong’’. Sepa 9. 2 Februari 2013: 249 – 259.
Departemen Agama RI, 2010. Al-Qur’an dan Terjemahannya Al-Hikmah.
CV Diponegoro, Bandung
Ekaputri, Artika, 2018. Pengaruh Luas Lahan, Pupuk, Pestisida dan Pengalaman Terhadap Produksi Usaha Tani Lada di Desa Harapan Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin
Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPS 1.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamdan, 2013. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada
Usahatani Padi Sawah di Bengkulu. Balai PengkajiTeknologi Pertanian. Bengkulu.
Hernanto, Fadholi,1988. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Bogor. Maryam, 2002. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pemukiman Melalui
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis di Kota Semarang.Skripsi FIS UNNES Semarang.
Miftachuddin, Arif, 2014. Analisis Efisiensi Faktor–Faktor Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. http://Jurnal.unnes.ac.id./sju/index.php/edaj. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. di akses 13 Februari 2019.
Mosher, 1997. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasa guna.
Jakarta. Murdiantoro, Bayu. 2011. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi
Padi, Indiarti 2007. Skripsi. Depertemen Ilmu-Ilmu sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.Universitas Negeri Malang.
Pasca, T.A. 2013. Analisis Produksi Padi di Kabupaten Kendal. (online),
http//Jurnal.undip.ac.id. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponogoro Semarang, Di Akses 25 Juni 2019
Onibala, A.G. 2017. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi
Padi sawah di Kelurahan Koya Kecamatan Tondona Selatan.Agri Sosial Ekonomi Unsrat. 13.2A Juli 2017: 237-247
Rahim, Abdul dan Hastuti, D.R.D 2007. Ekonomika Pertanian (Pengantar,
teori dan kasus). Jakarta : Penebar Swadaya.
Rahim, Abdul dan Supardi. 2012. Model Analisis Ekonometrika Pertanian. Badan penerbit UNM MAKASSAR.
Rudiah, Nasution, 2006. Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, dan Tenaga
Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. http://Jurnal Agribisnis. Depertemen Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. Di Akses13 Februari 2019
Soekartawi,1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta. Soekartawi, 2002. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan
Khusus Fungsi Produksi Cobb-Douglas. Grafindo persada Jakarta. Soekartawi, 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta.
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Sukirno, Sadono, 2000. Ekonomi Makro, Raja Grapindo Persada, Jakarta Suryana, Sawa, 2007. Alalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Jagung di Kabupaten Blora. http://Jurnal Program Studi Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro, Semarang Juli 2007, Diakses 25 Februari 2019
Supartama, 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi
Sawah Di Subak Baturiti Desa Balinggi Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. http://Jurnal Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Diakses 18 November 2019
Zaini, Ahmad, 2014. Pengaruh Biaya Produksi dan Penerimaan Terhadap
Pendapatan Petani Padi Sawah. http://Jurnal Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda maret 2014, Diakses 13 Januari 2017
8. Luas Lahan : ................................... ha
9. JumlahTanggungan Keluarga: orang
10. LokasiTanam : Jarak ........ km, dalam desa, luar desa
B. ProduksiPadi
1. Berapa jumlah produksi padi yang dihasilkan dalam satu kali musim
panen?
2. Hasil produksi padi di jual kemana?
3. Berapa harga jual (Rp/Kg)?
C. Lahan
1. Berapa luas lahan yang digarap?
2. Bagaimana system lahan yang digunakan?
a. Milik sendiri
b. Menyewa
c. Bagi hasil
d. Lainnya
3. Berapa harga sewa lahan?
4. Bagaimana pengelolaannya? (a)digarap sendiri (b)digarap orang lain
5. Bagaimana proses pengolahan lahannya?
6. Bagaimana jenis lahannya? (a) Irigasi (b) Tadah Hujan
D. Benih
1. Berapa jumlah benih yang digunakan dalam satu kali musim panen?
2. Jenis benih apa yang anda tanam?
3. Berasal darimana benih yang digunakan?
4. Berapa harganya?.................kg
E. Tenaga Kerja
1. Berapa banyak tenaga kerja yang digunakan untuk:
a. Pengolahaan lahan
1). Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan?
a). Laki-laki =……………..
b). Perempuan =……………..
2). Berasal darimana tenaga kerja yang digunakan?
a). Tenaga kerja sendiri b). Tenagakerja orang lain
b. Penanaman
1). Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan?
a). Laki-laki =……………..
b). Perempuan =……………..
2). Berasal darimana tenaga kerja yang digunakan?
a). Tenaga kerja sendiri b). Tenaga kerja orang lain
c. Pemeliharaan
1). Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan?
a). Laki-laki =……………..
b). Perempuan =……………..
2). Berasal darimana tenaga kerja yang digunakan?
a). Tenaga kerja sendiri b). Tenaga kerja orang lain
d. Pemupukan/Penyiangan
1). Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan?
a). Laki-laki =……………..
b). Perempuan =……………..
2). Berasal darimana tenaga kerja yang digunakan?
a). Tenaga kerja sendiri b). Tenaga kerja orang lain
e. Pengendalian OPT
1). Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan?
a). Laki-laki =……………..
b). Perempuan =……………..
2). Berasal darimana tenaga kerja yang digunakan?
a). Tenaga kerja sendiri b). Tenagakerja orang lain
f. Panen
1). Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan?
a). Laki-laki =……………..
b). Perempuan =……………..
2). Berasal darimana tenaga kerja yang digunakan?
a). Tenaga kerja sendiri b). Tenaga kerja orang lain
2. Dalam 1 hari kerja berapa jumlah jam kerja yang digunakan?
3. selain tenaga kerja manusia, apakah tenaga kerja mesin juga
digunakan?
4. Apabilaiya, tenaga kerja mesin apa yang digunakan?
5. Berasal darimana mesin yang digunakan?
a. Milik sendiri
b. Menyewa
6. Apabila menyewa berapa harga sewanya?
F. Pupuk
1. Berapa jumlah pupuk yang digunakan dalam sekali panen?
2. Sumber perolehan pupuk darimana?
3. Waktu pemupukan
a. Pemupukan I dilakukan pada umur tanaman…….hari, jenis
pupuk yang digunakan…………
b. Pemupukan II dilakukan pada umur tanaman…….hari, jenis
pupuk yang digunakan…………
c. Pemupukan III dilakukan pada umur tanaman…….hari, jenis
pupuk yang digunakan…………
4. Input pupuk
Jenis Pupuk Jumlah Pupuk (kg)
I II III
G. Pestisida
1. Jenis pestisida apa yang digunakan?
2. Apakah fungsida yang digunakan?
3. Apabila iya, fungsida apa yang digunakan?
4. Berapa dosisnya
5. Apakah insektisida juga digunakan?
6. Jenis insektisida apa yang digunakan?
7. Berapa dosisnya?
8. Jenis hama dan penyakit apa yang biasanya sering menyerang
tanaman?
9. Bagaimana pengendaliannya?
a. Pengendalian I : saat umur tanaman..….hari, jenis
pengendaliannya….
b. Pengendalian II : saat umur tanaman..…..hari, jenis
pengendaliannya….
c. Pengendalian III : saat umur tanaman...….hari, jenis
pengendaliannya….
10. Input yang digunakan
Jenis Pestisida Jumlah Pestisida (kg)
I II III
Lampiran 2. Izin Penelitian Tentang “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone”.
Lampiran 3. Olahan Data Tentang “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone”.
1. Identitas Responden Usahatani Padi di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone No. Nama Umur Tingkat Jmlh Tang. Ls Lahan
Responden (tahun) Pendidikan kel.(Orang) (ha)
1 Agus 27 SLTA 2 1,01
2 Muis 41 SLTP 4 1,15
3 Kardiyanto 37 SLTA 3 1,50
4 Saharuddin 48 SLTA 4 0,80
5 Kamaruddin /kama 45 SLTA 6 0,50
6 Medan 55 SD 4 0,75
7 Deppungen 59 SLTP 4 1,35
8 Rusdiaman 32 SLTA 5 0,80
9 H.Siri 58 SD 3 1,50
10 Suhardi 32 SLTP 4 0,95
11 Amiruddin 32 SLTA 3 0,75
12 Hasan 40 SLTA 5 1,02
13 Bahaking 40 SLTP 4 0,65
14 Jamaludding 43 D3 5 0,80
15 Ronta 52 SD 4 1,75
16 Asfar 36 S1 5 1,05
17 Ahmad 34 SLTA 4 1,01
18 Muslimin 42 SLTP 5 0,95
19 Saha 38 SLTP 4 0,50
20 Safaruddin 44 SLTA 4 0,97
21 Suddin 46 SD 3 0,70
22 Muh Ridwan 45 SLTA 4 2,00
23 M. Idris 41 SLTA 4 1,09
24 Suni 36 SLTP 3 0,65
25 Sandi 45 SLTA 3 1,25
26 Risal 46 SLTP 4 1,40
27 Sahir 37 SLTP 4 0,90
28 Andi Ismail 26 SLTA 2 2,00
29 Kahar 41 SLTP 4 2,00
30 Sri Masrianto 45 SLTA 3 0,80
31 Mustari 49 SD 3 1,15
32 Sulaeman 51 SLTA 3 1,50
33 Tasing 37 SD 5 0,80
34 Adnan 33 S1 3 1,25
35 Sakka 55 SD 6 0,75
36 Ansar 53 SLTA 3 1,95
37 Alling 33 SLTP 4 1,35
38 Adding 40 SD 4 0,90
39 Sirring 44 SLTA 5 0,95
40 Firdaus 39 SD 4 0,75
41 elli 39 SLTP 4 0,50
42 Hamzah 33 SLTA 3 0,75
43 Makmur 50 SD 4 1,01
44 Aco 48 SLTP 4 2,01
45 Salam 43 SLTA 5 1,35
46 Olleng 29 SLTA 3 0,80
47 Amin 34 SLTA 4 1,50
48 Edi 47 SLTA 3 0,50
49 Sukri 50 SLTP 5 1,05
50 Dennu 56 SLTP 4 1,01
51 Masdar 27 SMA 3 0,97
52 Abdul Rakib 42 SLTA 5 0,70
53 Anto 40 SLTP 5 2,00
54 Abdul Rahman 51 SLTA 6 1,09
55 Salama 44 SLTA 4 0,65
56 Arfan Arif 56 SLTA 4 1,25
57 Mire 37 SLTP 2 1,40
58 Dalle 35 SLTA 4 0,90
59 Syarimin 47 SLTP 4 2,00
60 Hammatang 45 SLTP 3 0,85
61 Darling 33 SLTA 4 0,45
62 M.Yusuf 27 SLTA 3 0,50
63 Mustakim 42 SLTP 4 0,99
64 Rasyid 52 SD 6 0,90
65 Ambo Sakka 43 S1 4 2,00
66 Ilyas 49 SLTP 4 1,75
67 Idrus 25 SLTA 3 0,55
68 Iswandi 32 S1 4 1,35
69 Kadir 44 SLTA 4 1,25
70 Haerudding 40 SLTA 5 0,95
71 Gustang 41 SLTA 4 0,75
72 Sudirman S 42 SLTA 5 0,50
73 Mare 43 SD 5 0,65
74 Saidil 36 SLTP 4 0,80
75 Beddu 45 SLTP 6 0,99
76 Saeni 33 SLTA 4 0,65
77 Arman 47 SLTP 6 1,45
78 Sofyan 37 SLTA 5 0,99
79 Jusdar 29 SLTA 3 1,05
80 Mappiati 43 SLTA 4 1,01
81 Ismail 30 S1 3 0,95
82 Abdul Malik 40 S1 3 0,50
83 Tanwir 55 SLTA 4 0,97
84 Rijal 26 SLTA 4 0,70
85 Kameja 55 SLTP 6 2,00
86 Ancu 42 SD 4 1,09
87 Asis 46 SLTP 5 1,50
88 Suha 35 SLTP 5 0,65
89 Ari 42 SLTP 6 1,40
90 Alwi 46 S1 4 2,00
91 Tapa 51 SD 5 0,90
92 Karman 37 SLTA 3 2,00
93 Rusdiaman 33 SLTA 3 0,45
94 Muhammad 59 SD 7 0,75
95 Asri 31 SLTP 4 0,50
96 Jufri 40 SLTP 3 0,95
97 Sahrul 39 SLTP 4 0,80
98 Tahang 36 SLTA 4 1,05
2. Faktor-Faktor Produksi Usahatani Padi (luas lahan, Produksi dan Penerimaan) di Kecamatan Libureng kabupaten Bone No. Luas Benih Prod. Gabah Harga Penerimaan
lahan (ha) Kg kering (kg) (Rp/kg) (Rp)
1 1,01 30,00 7.410,00 4.000,00 29.640.000,00
2 1,15 32,00 7.900,00 4.000,00 31.600.000,00
3 1,50 57,00 9.000,00 4.000,00 36.000.000,00
4 0,80 27,00 6.000,00 4.000,00 24.000.000,00
5 0,50 16,00 3.500,00 4.000,00 14.000.000,00
6 0,75 22,00 5.000,00 4.000,00 20.000.000,00
7 1,35 50,00 8.000,00 4.000,00 32.000.000,00
8 0,80 22,00 5.900,00 4.000,00 23.600.000,00
9 1,50 55,00 10.000,00 4.000,00 40.000.000,00
10 0,95 35,00 7.500,00 4.000,00 30.000.000,00
11 0,75 22,00 6.000,00 4.000,00 24.000.000,00
12 1,02 26,00 7.000,00 4.000,00 28.000.000,00
13 0,65 17,00 4.000,00 4.000,00 16.000.000,00
14 0,80 20,00 6.150,00 4.000,00 24.600.000,00
15 1,75 48,00 13.000,00 4.000,00 52.000.000,00
16 1,05 28,00 7.000,00 4.000,00 28.000.000,00
17 1,01 26,00 7.100,00 4.000,00 28.400.000,00
18 0,95 24,00 6.700,00 4.000,00 26.800.000,00
19 0,50 18,00 2.700,00 4.000,00 10.800.000,00
20 0,97 27,00 7.150,00 4.000,00 28.600.000,00
21 0,70 20,00 5.350,00 4.000,00 21.400.000,00
22 2,00 65,00 15.000,00 4.000,00 60.000.000,00
23 1,09 26,00 14.500,00 4.000,00 58.000.000,00
24 0,65 17,00 4.200,00 4.000,00 16.800.000,00
25 1,25 32,00 10.100,00 4.000,00 40.400.000,00
26 1,40 40,00 12.000,00 4.000,00 48.000.000,00
27 0,90 25,00 6.000,00 4.000,00 24.000.000,00
28 2,00 65,00 15.000,00 4.000,00 60.000.000,00
29 2,00 63,00 14.750,00 4.000,00 59.000.000,00
30 0,80 27,00 4.800,00 4.000,00 19.200.000,00
31 1,15 29,00 9.000,00 4.000,00 36.000.000,00
32 1,50 57,00 11.115,00 4.000,00 44.460.000,00
33 0,80 27,00 6.000,00 4.000,00 24.000.000,00
34 1,25 33,00 8.500,00 4.000,00 34.000.000,00
35 0,75 22,00 5.700,00 4.000,00 22.800.000,00
36 1,95 60,00 14.000,00 4.000,00 56.000.000,00
37 1,35 45,00 10.480,00 4.000,00 41.920.000,00
38 0,90 30,00 8.000,00 4.000,00 32.000.000,00
39 0,95 33,00 6.500,00 4.000,00 26.000.000,00
40 0,75 25,00 5.000,00 4.000,00 20.000.000,00
41 0,50 17,00 3.800,00 4.000,00 15.200.000,00
42 0,75 22,00 5.100,00 4.000,00 20.400.000,00
43 1,01 26,00 7.000,00 4.000,00 28.000.000,00
44 2,01 61,00 15.100,00 4.000,00 60.400.000,00
45 1,35 50,00 9.350,00 4.000,00 37.400.000,00
46 0,80 28,00 5.900,00 4.000,00 23.600.000,00
47 1,50 44,00 10.300,00 4.000,00 41.200.000,00
48 0,50 18,00 3.800,00 4.000,00 15.200.000,00
49 1,05 26,00 7.500,00 4.000,00 30.000.000,00
50 1,01 20,00 7.650,00 4.000,00 30.600.000,00
51 0,97 31,00 7.200,00 4.000,00 28.800.000,00
52 0,70 24,00 5.100,00 4.000,00 20.400.000,00
53 2,00 57,00 15.500,00 4.000,00 62.000.000,00
54 1,09 28,00 7.280,00 4.000,00 29.120.000,00
55 0,65 18,00 4.000,00 4.000,00 16.000.000,00
56 1,25 37,00 8.850,00 4.000,00 35.400.000,00
57 1,40 45,00 10.100,00 4.000,00 40.400.000,00
58 0,90 27,00 6.700,00 4.000,00 26.800.000,00
59 2,00 60,00 14.950,00 4.000,00 59.800.000,00
60 0,85 25,00 6.000,00 4.000,00 24.000.000,00
61 0,45 14,00 2.600,00 4.000,00 10.400.000,00
62 0,50 17,00 3.500,00 4.000,00 14.000.000,00
63 0,99 30,00 7.000,00 4.000,00 28.000.000,00
64 0,90 27,00 7.100,00 4.000,00 28.400.000,00
65 2,00 57,00 15.000,00 4.000,00 60.000.000,00
66 1,75 47,00 13.700,00 4.000,00 54.800.000,00
67 0,55 18,00 3.800,00 4.000,00 15.200.000,00
68 1,35 45,00 9.300,00 4.000,00 37.200.000,00
69 1,25 40,00 8.780,00 4.000,00 35.120.000,00
70 0,95 35,00 6.500,00 4.000,00 26.000.000,00
71 0,75 25,00 5.500,00 4.000,00 22.000.000,00
72 0,50 18,00 3.800,00 4.000,00 15.200.000,00
73 0,65 19,00 4.000,00 4.000,00 16.000.000,00
74 0,80 22,00 6.050,00 4.000,00 24.200.000,00
75 0,99 30,00 7.000,00 4.000,00 28.000.000,00
76 0,65 18,00 3.800,00 4.000,00 15.200.000,00
77 1,45 40,00 9.000,00 4.000,00 36.000.000,00
78 0,99 29,00 7.560,00 4.000,00 30.240.000,00
79 1,05 30,00 7.800,00 4.000,00 31.200.000,00
80 1,01 31,00 7.500,00 4.000,00 30.000.000,00
81 0,95 28,00 7.400,00 4.000,00 29.600.000,00
82 0,50 17,00 3.750,00 4.000,00 15.000.000,00
83 0,97 25,00 6.700,00 4.000,00 26.800.000,00
84 0,70 19,00 5.600,00 4.000,00 22.400.000,00
85 2,00 62,00 13.500,00 4.000,00 54.000.000,00
86 1,09 33,00 8.000,00 4.000,00 32.000.000,00
87 1,50 43,00 10.640,00 4.000,00 42.560.000,00
88 0,65 20,00 4.110,00 4.000,00 16.440.000,00
89 1,40 39,00 10.300,00 4.000,00 41.200.000,00
90 2,00 67,00 15.300,00 4.000,00 61.200.000,00
91 0,90 28,00 7.400,00 4.000,00 29.600.000,00
92 2,00 57,00 14.800,00 4.000,00 59.200.000,00
93 0,45 15,00 3.200,00 4.000,00 12.800.000,00
94 0,75 21,00 5.100,00 4.000,00 20.400.000,00
95 0,50 17,00 3.550,00 4.000,00 14.200.000,00
96 0,95 29,00 7.500,00 4.000,00 30.000.000,00
97 0,80 27,00 6.000,00 4.000,00 24.000.000,00
98 1,05 32,00 7.600,00 4.000,00 30.400.000,00
3. Faktor-Faktor Produksi Usahatani Padi (Tenaga Kerja) di Kecamatan Libureng Kab. Bone Nomorpengolahan tanah panen Total Total
Resp. Dalam Luar Dalam Luar Biaya Dalam Luar Biaya Dalam Luar Biaya Dalam Luar Biaya Dalam Luar Biaya tng. kerja Biaya (Rp)
6. Penggunaan Biaya Tetap Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone iuran jumlah
jmlh harga nilai umur pkn peny/musim jmlh harga nilai umur Pknpeny/musim jmlh harga nilai umur Pkn peny/musim jmlh harga nilai umur pkn peny/musim irigasi biaya tetap
unit (Rp) (Rp) tahun (Rp) unit (Rp) (Rp) tahun (Rp) unit (Rp) (Rp) tahun (Rp) unit (Rp) (Rp) tahun (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
7. Hasil Analisis LN Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
No. Produksi Ls Lahan Benih Tenaga Kerja Pupuk Pestisida
Rspndn LNY LN X1 LN X2 LN X3 LN X4 LN X5
1 8,91 0,01 3,40 2,48 2,70 2,78
2 8,97 0,14 3,47 2,64 2,67 2,85
3 9,10 0,41 4,04 2,30 2,73 2,92
4 8,70 -0,22 3,30 2,56 2,64 2,79
5 8,16 -0,69 2,77 2,20 2,57 2,73
6 8,52 -0,29 3,09 2,30 2,64 2,78
7 8,99 0,30 3,91 2,56 2,69 2,79
8 8,68 -0,22 3,09 2,30 2,66 2,84
9 9,21 0,41 4,01 2,64 2,77 2,90
10 8,92 -0,05 3,56 2,30 2,67 2,82
11 8,70 -0,29 3,09 2,20 2,65 2,79
12 8,85 0,02 3,26 2,40 2,69 2,85
13 8,29 -0,43 2,83 2,30 2,55 2,72
14 8,72 -0,22 3,00 2,30 2,63 2,77
15 9,47 0,56 3,87 2,20 2,75 2,88
16 8,85 0,05 3,33 2,56 2,69 2,84
17 8,87 0,01 3,26 2,30 2,70 2,82
18 8,81 -0,05 3,18 2,30 2,70 2,85
19 7,90 -0,69 2,89 2,30 2,52 2,74
20 8,87 -0,03 3,30 2,30 2,68 2,82
21 8,58 -0,36 3,00 2,40 2,60 2,78
22 9,62 0,69 4,17 2,83 2,83 2,91
23 9,58 0,09 3,26 2,30 2,73 2,78
24 8,34 -0,43 2,83 2,56 2,55 2,79
25 9,22 0,22 3,47 2,30 2,73 2,83
26 9,39 0,34 3,69 2,71 2,77 2,89
27 8,70 -0,11 3,22 2,77 2,65 2,84
28 9,62 0,69 4,17 2,30 2,80 2,89
29 9,60 0,69 4,14 2,89 2,80 2,91
30 8,48 -0,22 3,30 2,30 2,63 2,76
31 9,10 0,14 3,37 2,48 2,74 2,85
32 9,32 0,41 4,04 2,56 2,78 2,82
33 8,70 -0,22 3,30 2,30 2,70 2,75
34 9,05 0,22 3,50 2,56 2,74 2,88
35 8,65 -0,29 3,09 2,20 2,60 2,76
36 9,55 0,67 4,09 2,83 2,79 2,90
37 9,26 0,30 3,81 2,56 2,70 2,82
38 8,99 -0,11 3,40 2,20 2,65 2,82
39 8,78 -0,05 3,50 2,30 2,63 2,79
40 8,52 -0,29 3,22 2,20 2,60 2,80
41 8,24 -0,69 2,83 2,40 2,55 2,75
42 8,54 -0,29 3,09 2,30 2,60 2,79
43 8,85 0,01 3,26 2,30 2,71 2,85
44 9,62 0,70 4,11 2,83 2,84 2,90
45 9,14 0,30 3,91 2,56 2,74 2,80
46 8,68 -0,22 3,33 2,30 2,63 2,82
47 9,24 0,41 3,78 2,56 2,76 2,88
48 8,24 -0,69 2,89 2,48 2,56 2,79
49 8,92 0,05 3,26 2,30 2,70 2,82
50 8,94 0,01 3,00 2,30 2,73 2,82
143
51 8,88 -0,03 3,43 2,30 2,66 2,84
52 8,54 -0,36 3,18 2,40 2,63 2,79
53 9,65 0,69 4,04 2,89 2,82 2,89
54 8,89 0,09 3,33 2,30 2,72 2,82
55 8,29 -0,43 2,89 2,30 2,58 2,77
56 9,09 0,22 3,61 2,56 2,73 2,82
57 9,22 0,34 3,81 2,71 2,76 2,82
58 8,81 -0,11 3,30 2,20 2,70 2,81
59 9,61 0,69 4,09 2,89 2,78 2,90
60 8,70 -0,16 3,22 2,30 2,62 2,79
61 7,86 -0,80 2,64 2,40 2,57 2,75
62 8,16 -0,69 2,83 2,48 2,56 2,75
63 8,85 -0,01 3,40 2,30 2,67 2,83
64 8,87 -0,11 3,30 2,30 2,70 2,80
65 9,62 0,69 4,04 2,77 2,79 2,88
66 9,53 0,56 3,85 2,64 2,76 2,85
67 8,24 -0,60 2,89 2,64 2,58 2,77
68 9,14 0,30 3,81 2,56 2,74 2,82
69 9,08 0,22 3,69 2,48 2,70 2,75
70 8,78 -0,05 3,56 2,20 2,65 2,80
71 8,61 -0,29 3,22 2,20 2,58 2,75
72 8,24 -0,69 2,89 2,40 2,52 2,74
73 8,29 -0,43 2,94 2,30 2,55 2,76
74 8,71 -0,22 3,09 2,30 2,65 2,78
75 8,85 -0,01 3,40 2,20 2,65 2,81
76 8,24 -0,43 2,89 2,30 2,65 2,83
77 9,10 0,37 3,69 2,71 2,77 2,77
78 8,93 -0,01 3,37 2,30 2,70 2,85
79 8,96 0,05 3,40 2,56 2,73 2,80
80 8,92 0,01 3,43 2,30 2,72 2,83
81 8,91 -0,05 3,33 2,30 2,67 2,83
82 8,23 -0,69 2,83 2,48 2,54 2,75
83 8,81 -0,03 3,22 2,30 2,64 2,80
84 8,63 -0,36 2,94 2,40 2,60 2,80
85 9,51 0,69 4,13 2,83 2,80 2,89
86 8,99 0,09 3,50 2,30 2,73 2,84
87 9,27 0,41 3,76 2,56 2,76 2,83
88 8,32 -0,43 3,00 2,30 2,55 2,76
89 9,24 0,34 3,66 2,71 2,74 2,91
90 9,64 0,69 4,20 2,77 2,84 2,78
91 8,91 -0,11 3,33 2,30 2,66 2,83
92 9,60 0,69 4,04 2,77 2,81 2,94
93 8,07 -0,80 2,71 2,30 2,50 2,69
94 8,54 -0,29 3,04 2,20 2,52 2,82
95 8,17 -0,69 2,83 2,20 2,56 2,74
96 8,92 -0,05 3,37 2,30 2,70 2,78
97 8,70 -0,22 3,30 2,30 2,60 2,80
98 8,94 0,05 3,47 2,56 2,69 2,82
144
Lampiran 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor Produksi Usahatani Padi beserta Standardized Residuals di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone tahun 2019.
Dependent Variable: Y
Method: LeastP Squares
Date: 11/12/19 Time: 21:31
Sample: 1 98
Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error T Statistic Prob. C 7.547136 1.455333 5.185849 0.0000
X1 1.006140 0.130949 7.683454 0.0000
X2 -0.086963 0.090255 -0.963532 0.3378
X3 -0.087210 0.067389 -1.294124 0.0989
X4 0.912967 0.376780 2.423079 0.0173
X5 -0.214220 0.341279 -0.627696 0.5318 R-squared 0.948155 Mean dependent var 8.867449
Adjusted R-squared 0.945338 S.D. dependent var 0.437479
S.E. of regression 0.102282 Akaike info criterion -1.662887
Sum squared resid 0.962477 Schwarz criterion -1.504623