ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMINAT SAHAM UNTUK MEMILIH SAHAM SYARIAH DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Oleh NURUL HERDIYANTI DG BAU 105740005315 PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019
95
Embed
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMINAT SAHAM …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMINAT SAHAM UNTUK MEMILIH SAHAM
SYARIAH DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
NURUL HERDIYANTI DG BAU
105740005315
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2019
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMINAT SAHAM UNTUK MEMILIH SAHAM SYARIAH DI
KOTA MAKASSAR
NURUL HERDIYANTI DG BAU 105740005315
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis Strata Satu (S-1)
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peminat Saham Untuk Memilih
Saham Syariah Di Kota Makassar ini kupersembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta bapak Zainuddin R dan Ibu Mardiana R,atas segala pengorbanan,do’a, dan dukungan moral dan materi serta curahan kasih sayang yang tak terhingga.
2. Kepada Teman-teman Ekonomi Islam 2015 yang selalu berjalan beriringan Selama berada di Dunia Akademik.
3. Dr. Idham Khalid SE.,MM selaku pembimbing 1 dan bapak Muh Nur SE.,MM selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan Waktunya memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Agusdiwana suarni,SE.,M.Acc selaku ketua prodi Ekonomi Islam yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Untuk almamater Universitas Muhammadiyah Makassar.
MOTTO HIDUP
Kita tidak tahu apa yang disimpan masa depan untuk seseorang, Jangan pernah meremehkan siapapun. Selama langit masih diatas dan tanah masih bisa diinjak, apapun bisa terjadi. (J. S Khairen)
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peminat Saham
Untuk Memilih Saham Syariah Di Kota Makassar
Nama : Nurul Herdiyanti Dg Bau
No. Stambuk/NIM : 105740005315
Program studi : Ekonomi Islam
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan
dan layak untuk diujikan.
Makassar, 11 Oktober 2019
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Idham Khalid SE.,MM Muh. Nur R.,SE.,MM
NIDN. 0931126134 NIDN. 0927078201
Ketua Program Studi Ekonomi Islam,
Agusdiwana Suarni.,SE.,M.Acc NBM: 100 5987
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 899 972 Makassar
v
vi
vii
ABSTRAK
NURUL HERDIYANTI DG BAU 105740005315. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Peminat Saham untuk Memilih Saham Syariah di kota Makassar.
Dibimbing oleh . Idham Khalid dan Muh Nur.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui eksistensi Saham Syariah
sebagai Bagian inovasi dari Investasi dan sistem yang ditawarkan mampu
mempengaruhi minat masyarakat dalam melihat perkembangan ekonomi
khususnya dalam Berinvestasi di Kota Makassar
Penelitian ini menggunakan enam informan yang tersebar di Kecamatan
Rappocini Kota Makassar. Adapun keenam informan penulis terdiri dari
Masyarakat Umum, Pakar/Akademisi, serta Pemerhari Ekonomi Islam di Kota
Makassar. Sementara analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penilaian masyarakat terhadap
minat menabung pada saham syariah dan melihat beberapa indikasi factor yang
mempengaruhinya menyimpulkan bahwa masih perlunya edukasi dan sosialisasi
lebih untuk memahamkan masyarakat . Investasi Syariah berbasis nilai saham
yang dimana pengunaan dan tata aturan dalam menjalankan telah tertata dalam
alquran dan Hadis. Namun, Investasi Saham Syariah saat ini, masih belum
mengenai ruang lingkup masyarakat secara menyeluruh, khususnya masyarakat
kota Makassar dimana peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara kepada
informan.
Kata Kunci : Investasi, Syariah, Saham, dan Masyarakat
viii
ABSTRACT
NURUL HERDIYANTI DG BAU 105740005315. Factors affecting stock
enthusiasts to choose Sharia stocks in Makassar city. Guided by. Idham Khalid
and Muh Nur.
This research aims to determine the existence of Syariah stocks as part of
innovation of investment and the system offered is able to influence the interest
of the public in looking at economic developments especially in investing in
Makassar city
This research uses six informant that spread in the district of Rappocini
Makassar. As for the six informant authors consist of the general public,
experts/academics, as well as the Islamic economic day in Makassar city. While
the analysis of data used is a qualitative descriptive data analysis.
The results showed that the public assessment of the interest in saving on sharia
stocks and saw some indication of the factors influencing it concluded that there
is still need for more education and socialization to the hang of the public. Sharia
investment based on the value of shares which is the use and governance in the
run has been organized in the Qur'an and hadith. However, the sharia equity
investment at present, is still not about the scope of the community as a whole,
especially the community of Makassar where researchers conclude from the
results of interviews to the informant.
Keywords : Investation, Sharia, Stock, Public
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmad dan hidayah yang tiada henti diberikan jepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peminat Saham untuk
Mmeilih Saham Syariah di Kota Makassar”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr.Idham Khalid SE.,MM, selaku pembimbing I dan Bapak
Muh.Nur SE.,MM selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skipsi
dapat diselesaikan.
2. Bapak dan Ibu selaku penguji yang senantiasa memberikan saran
dan masukan dalam skripsi ini.
3. Ismail Rasulong SE,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Agusdiwana Suarni SE,M.Acc selaku ketua Prodi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
x
5. Kedua orangtua ayahanda Zainuddin Rasyid dan Mardiana Rompis,
dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik
moril maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh Dosen Jurusan Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali
segudang ilmu kepada penulis.
7. Teman Teman EKONOMI ISLAM 2015 yang selalu berjalan
beriringan dalam dunia akademik
8. Terima Kasih kepada Kawanku Nur Syamsi Anwar SH atas bantuan
yang tak pernah kutau seberapa banyak hal itu.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal
hingga akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan
dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
semoga Kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin.
Makassar, 11 Oktober 2019
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ·········································································· i
HALAMAN JUDUL ····························································· ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ····························· iii
HALAMAN PERSETUJUAN ················································· iv
HALAMAN PENGESAHAN ·················································· v
SURAT PERNYATAAN ······················································· vi
ABSTRAK ········································································ vii
ABSTRACT ······································································· viii
KATA PENGANTAR ··························································· ix
DAFTAR ISI ····································································· xi
DAFTAR TABEL ································································ xii
DAFTAR GAMBAR ···························································· xiv
DAFTAR LAMPIRAN ·························································· xv
BAB I. PENDAHULUAN ···················································· 1
A. Latar Belakang ····························································· 1
B. Rumusan Masalah ························································· 6
C. Tujuan Penelitian ·························································· 6
D. Manfaat Penelitian ··················································· 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ·············································· 7
A. Tinjauan Teori ······························································· 7
B. Tinjauan Empiris ···························································· 20
C. Kerangka Pikir Penelitian ············································ 28
xii
BAB III. METODE PENELITIAN ············································ 31
A. Jenis Penelitian ································································ 31
B. Fokus Penelitian ······························································· 31
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian ···································· 32
D. Sumber Data ···································································· 32
E. Metode Pengumpulan Data ················································· 33
F. Instrumen Penelitian ·························································· 35
G. Metode Analisis ··························································· 36
BAB IV. PROFIL,HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ······ 38
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 38
a. Letak Geografi dan Wilayah kota Makassar ......................... 38
b. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................... 38
c. Perkembangan Investasi Syariah di Indonesia ....................... 41
B. Deskripsi Narasumber ························································ 48
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan········································· 49
BAB V PENUTUP ............................................................................ 56
A. Kesimpulan ................................................................................... 60
B. Saran ············································································· 61
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 62
4.1 Jumlah Penduduk kota Makassar menurut Kecamatan tahun 2016 ...................................................... 39
4.2 Jumlah murid TK, SD,SMP,SMA di Makassar .................. 40
4.3 Daftar Informan .................................................................. 48
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
2.1 Kerangka Konsep Penelitian Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Peminat Saham untuk Memilih
Saham Syariah di Kota Makassar ............................................. 30
4.1 Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia ............................ 42 4.2 Kenali Saham Syariah dan Tips Berinvestasi
Dengan Saham Syariah …………………….. ............................ 43
4.3 Sumber : Direktorat Pasar Modal Syariah-
Otoritas Jasa Keuangan………………………………………… 47
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Gambaran lokasi kantor lurah Minasa Upa
Kota Makassar
Wawancara dengan Ibu Iin Prasetya selaku Masyarakat Umum
Wawancara dengan Saudari Mutmainnah selaku Akademisi Wawancara dengan saudari Nur Syamsi Anwar Selaku Akademisi (Mahasiswa Unismuh Makassar) Wawancara dengan Bapak Supriado Yosuf Boni L,c Surat Izin Penelitian Surat Telah Melakukan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini semakin berkembangnya zaman, kegiatan ekonomi dari masa
ke masa juga mengalami banyak perubahan, seperti yang dulunya tidak ada
sekarang ada atau pun sebaliknya. Pada awalnya sebelum diciptakannya uang
sebagai alat dalam bertransaksi, manusia menggunakan sistem barter dalam
perdagangan. Perekonomian sistem barter adalah suatu kancah perekonomian
yang dalam sistem transaksinya, barang dipertukarkan dengan barang. Setiap
barang pada dasarnya berfungsi sebagai uang. Ketika pelaku ekonomi telah
menemukan uang sebagai alat transaksi, maka uang telah disepakati sebagai
alat tukar dalam dunia perekonomian. Uang sebagai alat tukar harus memenuhi
tiga syarat, yaitu bisa diterima secara umum, berfungsi sebagai alat
pembayaran, dan sah dalam arti diakui oleh pemerintahan.
Perkembangan sistem keuangan syariah ditandai dengan didirikannya
berbagai lembaga keuangan syariah dan diterbitkannya berbagai instrumen
keuangan berbasis syariah sekitar tahun 1960-an banyak cendekiawan muslim
dari negara-negara islam sudah mulai melakukan pengkajian ulang atas
penerapan sistem hukum Eropa ke dalam industri keuangan dan sekaligus
memperkenalkan penerapan prinsip syariah islam dalam industri keuangannya.
Sekarang sistem keuangan syariah telah tersebar ke berbagai negara, baik di
Eropa, Amerika, Timur Tengah, Afrika maupun Kawasan asia lainnya.
2
Dunia perekonomian yang dikelola secara professional dengan berbagai
macam produk dalam penerapan System ekonomi yang berbasis syariah di
antaranya Lembaga keuangan Syariah non bank yaitu salah satunya pada Bursa
Efek Indonesia dibawa naungan OJK (Otoritas jasa Keuangan). Bursa efek
secara global merupakan salah satu wadah yang di bentuk pemerintah untuk
mempertemukan pencari modal dengan pihak yang memiliki uang dengan tujuan
investasi.
Berbisnis merupakan salah satu cara bagi para pemodal untuk
mengembangkan hartanya dengan berinvestasi, dalam berinvestasi pemilik
modal bisa mengelola hartanya sendiri maupun diserahkan kepada pihak lain
untuk diinvestasikan.Istilah investasi berasal dari bahasa latin, yaitu investire
(memakai) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan Investment. Istilah
hukum investasi berasal dari terjemahan bahasa Inggris yaitu Invesment Of Law.
Dalam peraturan perundang-undangan tidak Untuk menegtahui arti dari hukum
investasi ini, maka harus dicari dari berbagai pandangan para ahli dan kamus
hukum.
Investasi adalah aktifitas yang berkaitan dengan bidang usaha penarikan
sumber-sumber (dana) untuk mengandakan barang modal pada saat sekarang,
dan dengan barang modal yang dihasilkan aliran produk baru dimasa yang akan
datang. Dalam definisi ini investasi dikonstruksikan sebagai sebuah kegiatan
untuk menarik sumber dana yang digunakan untuk pemberian barang modal,
dan barang modal itu akan menghasilkan produk baru. Kegiatan investasi saat
ini banyak diminati oleh kalangan masyarakat sebab artian investasi sendiri
3
adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan
saat ini, dengan tujuan memeproleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Macam-macam investasi yang saat ini masih masyarakat minati masih dalam
lingkup menabung, membuka deposito, membeli tanah dan bangunan, property
atau pun membeli emas, sebab alasan mereka memilih investasi tersebut
dikarenakan lebih mudah untuk pencairan dana pada saat dibutuhkan.
Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk kegiatan investasi pun
semakin berkembang tidak hanya investasi menabung, membuka deposito,
membeli tanah dan bangunan, property atau pun membeli emas. Akan tetapi
juga munculnya investasi baru yaitu berupa pembelian surat-surat berharga,
seperti: saham syariah, obligasi syariah, reksadana syariah dll. Dalam investasi
saham syariah, bentuk investasi saham di disebut juga dengan jual beli saham.
Dalam literatur fiqh, kata saham diambil dari istilah yang berasal dari bahasa
Arab yaitu Musahamah yang berasal dari kata sahm (stock) yang berarti saling
memberikan atau bagian. Adapun pengertian saham merupakan surat berharga
dari bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan yang melakukan penawaran
umum (go public) dalam nominal ataupun presentase tertentu. Adapun wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Dengan demikian bila seseorang membeli saham, ia akan menerima kertas yang
menjelaskan bahwasannya ia memiliki bagian dari perusahaan yang
menerbitkan penjualan saham tersebut.
4
Dalam Islam kegiatan dalam berinvestasi merupakan ketegori kegiatan
muamalah yang sangat dianjurkan karena dengan berinvestasi harta yang
dimiliki menjadi produktif dan mendatangkan manfaat bagi pihak lain. Kegiatan
dalam muamalah sendiri merupakan seluruh aspek kehidupan manusia yang
dilandasi hubungan sesama manusia. Sebagaimana dalam kaidah fiqh :
دليل على تحريمها لأصل في المعاملة الإباحة الا أن يد ل
Terjemahan:“Pada dasarnya segala bentuk Muamalah boleh dilakukan,
kecuali ada dalil yang melarangnya“.
Menurut kaidah fiqh, hukum asal muamalah adalah mubah (boleh), kecuali
ada dalil yang jelas melarangnya. Sehingga dalam melakukan kegiatan
muamalah manusia hanya perlu memperhatikan hal-hal yang dilarang.
Manusia diberikan kebebasan untuk menciptakan berbagai pola perniagaan
sepanjang tidak bertentangan dengan syari‟ah.
Dalam praktiknya menanam investasi saham masih belum sesuai dengan
syariat Islam, di mana para pelaku masih sebagian menggunakan produk-
produk yang dilarang. Selain itu, transaksi dan keuangan yang digunakan
masih bercampur antara halal dan haram. Kejadian ini sudah ber;langsung
cukup lama, tetapi hal tersebut masih dilakukan umat muslim yang sebagian
mengetahui bahwa yang dilakukan tersebut sudah melanggar aturan Islam dan
prinsif-prinsif dalam muamalah. Namun, yang terpenting dari investor adalah
tidak mengalami kerugian yang besar sehingga memilih penyelesaian dengan
melanggar prinsif-prinsif tersebut
5
Meskipun sudah ada larangan seperti itu dalam fatwa MUI No.05/DSN-
MUI/IV/2000 tentang jual beli saham yang menyatakan bahwa pada kaidah
fiqihnya bahwa pada prinsifnya hukum muamalat adalah boleh selama tidak
ada dalil yang mengharamkannya. Selain itu juga terdapat dalam fatwa MUI
No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan penerapan prinsif syariah di
bidang pasar modal. Dalam hal ini, sudah menunjukkan bahwa dalam praktik
pasar modal syariah harus berdasarkan prinsif-prinsif syariah yang sudah di
atur dalam fatwa DSN-MUI. Namun, sampai saat ini belum seluruhnya
diterapkan dalam praktiknya.
Dalam mempelajari pasar modal harus dimulai dari hal yang mendasar, agar
tidak terjadi kesalahpahaman. Banyak orang menafsirkan bahwa pasar modal
itu sama halnya dengan judi (maysir) .pendapat mereka yang demikian,
disebabkan mereka sebenarnya belum mengetahui bagaimana mekanisme
transaksi yang ada di pasar modal sehingga yang terlihat hanyalah spekulasi
dalam pasar modal tersebut. Di dunia ini, segala sesuatu bisa di gunakan
untuk berjudi tergantung dari orang yang menggunakannya. Sehingga,
sebagian orang akan mengira bahwa pasar modal adalah judi. Hal ini karena
seseorang berkecimpung dalam pasar modal menjadikan pasar modal sebagai
ajang judi seperti spekulasi tanah, property dan lain sebagainya. Pada
dasarnya persepsi itu tidak benar, karena pasar modal itu didirikan untuk
menyediakan fasilitas perusahaan atau investor yang membutuhkan modal.
Pasar modal di klasifikasikan dalam dua bentuk yaitu pasar modal
skunder dan pasar modal regular. Pasar modal skunder yaitu pasar yang
6
memperdagangkan efek atau surat berharga jangka panjang setelah LPO.
Sedangkan, pasar regular yaitu pasar yang mekanismenya lelang seperti
lelang property. Sedangkan dalam istilah fiqih jual beli tersebut adalah Bai’ al-
muzayada yaitu jual beli lelang. Dimana lelang tersebut dilakukan terus-
menerus sampai akhir. Namun, pada prakteknya pasar modal menggunakan
akad Bai’ al-musawamah.
Dalam fatwa DSN MUI, jual beli bursa efek di pasar regular harus
menggunakan akad Bai’ al- musawamah. Jika memang akad yang digunakan
pada jual beli saham syariah adalah akad Bai’ al- musawamah seharusnya
diterangkan batasan dari adanya perserikatan itu. Namun, dalam prakteknya
penjualan saham syariah masih menggunakan cara lelang. Dimana dalam
istilah fiqh adalah bai’ al-muzayadah. Dari sini terlihat kekaburan persepsi
mengenai Bai’ al-musawamah dan Bai’ al-muzayadah.
Melihat kondisi yang demikian, maka penulis ingin mengetahui lebih
mendalam tentang Bagaimana Minat dari kalangan Masyarakat dalam
memahami tentang investasi dan dengan berbagai inovasi serta tawaran yang
ia berikan seperti salah satunya akad yang digunakan dalam transaksi jual beli
saham syariah. serta permasalahan yang juga akan di bahas peneliti ini
dikarenakan dalam praktik penjualan saham syariah sama saja dengan saham
konvensional, dimana investor tidak memperhatikan akad yang telah di
fatwakan oleh DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia )
mengenai akad yang seharusnya di gunakan dalam jual beli saham syariah.
Dan masih banyaknya orang yang menafsirkan bahwa pasar modal itu sama
7
halnya dengan judi (maysir). pendapat demikian, disebabkan mereka
sebenarnya belum mengetahui bagaimana mekanisme transaksi dalam praktik
jual beli saham di pasar modal tersebut sehingga menjadikan minat
masyarakat untuk berinvestasi saham syariah menjadi sangat minim
diakibatkan kurangnya pemahaman mereka mengenai saham syariah. Dari sini
dapat dilihat apakah dari akad tersebut sesuai dengan fatwa DSN MUI tentang
perdagangan pasar modal dan apakah sesuai dengan ketentuan islam ataukah
belum. Sehingga penulis mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor
Mempengaruhi Peminat Saham Untuk Memilih Saham Syariah Di Kota
Makassar ”
B. Rumusan Masalah :
Mengacu pada latar belakang, penelitian ini memusatkan pada suatu pokok
permasalahan yang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang
dirumuskan ialah Bagaimana inovasi dari investasi Saham berbasis Syariah
dapat mempengaruhi minat masyarakat ataupun peminat saham dalam
berinvestasi khususnya di kota makassar ?
C. Tujuan Penelitian :
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan
yang hendak ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui
eksistensi Saham Syariah sebagai Bagian inovasi dari Investasi dan sistem yang
8
ditawarkan mampu mempengaruhi minat masyarakat dalam melihat
perkembangan ekonomi khususnya dalam Berinvestasi di Kota Makassar
D. Manfaat Penelitian :
Adapun Manfaat dari Penelitian ini ialah dengan adanya penelitian dan kajian
ini dapat memberikan informasi serta memperluas pemahaman pengetahuan
dibidang investasi khususnya pengetahuan investasi syariah dan peran investasi
syariah di masyarakat dalam memilih investasi yang baik.
1. Secara Teori, Adalah dengan adanya kajian dan studi kasus penelitian ini
diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat terutama
masyarakat yang masih belum mengetahui apa itu investasi syariah,
perbedaan investasi syariah dan investasi pada umunya, serta indeks
investasi syariah yang tertanam di indonesia itu seperti apa dan bagaimana
sistem investasi tersebut dan pada penelitian ini.
2. Secara Praktis, memberikan referensi bagi para mahasiswa di indonesia
yang ingin meneliti atau memulai kajian mengenai sistem investasi syariah,
sistem, peranan, pengetahuan masyarakat mengenai investasi dan indeks
perkembangannya di negara indonesia khususnya dikota Makassar.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Investasi, Syariah, Saham dan Masyarakat
a. Pengertian Investasi
Bursa Saham atau Bursa efek merupakan tempat
diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal yang
didirikan oleh suatu badan usaha. Sedangkan pasar modal kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (UU Pasar Modal
No. 8 1995). Investasi berasal dari bahasa inggris Investment dari kata
dasar Invest yang berarti menanam, atau istathmara dalam bahasa arab,
yang berarti menjadikan berbuah, berkembang, dan bertambah
jumlahnya. Investasi juga dapat diartikan sebagai penanaman modal
dalam suatu kegiatan yang memilki jangka waktu relatif panjang dalam
berbagai bidang usaha atau proyek yang membutuhkan dana dengan
tujuan memperoleh keuntungan (Kasmir dan Jafar, 2015).
Q. S Al-Baqarah [2] : 275
یطن من المس طہ الش بوا ل یقومون ال کما یقوم الذی یتخب ما البیع الذین یاکلون الر ا ان ہم قالو ذلک بان
بہ فانتہی ف ن ر بوا فمن جاءہ موعظۃ م م الر البیع و حر
بوا و احل الل و امرہ الی مثل الر ل لہ ما
و من عاد فاولئک اصحب ا
ار ہم فیہا خ الل .لن
10
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Di bidang perekonomian, kata investasi sudah lazim dipergunakan
dan sering diartikan sebagai penanaman uang dengan harapan
mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. “Investasi memiliki
dua sisi yang saling bertolak belakang yaitu return dan risk. Saham
sebagai salah satu instrumen investasi dengan begitu juga tidak hanya
bisa memberikan return atau keuntungan, tetapi juga bisa membuat
kerugian”. Investasi adalah atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh
sejumlah keuntungan diwaktu yang akan datang.
Faktor Peminat Saham Syariah Upaya dan media
pembudayaan/kebiasaan menanamkan sisa pendapatan yang kecil
kepada saham syariah umat Islam di wilayahnya adalah:
1. Media tatap muka/lisan yang dapat dilakukan dalam ceramah,
diskusi, seminar, penataran dan lainnya;
2. Media tulis yang berupa brosur, majalah, surat kabar, spanduk
dan pamphlet;
11
3. Media audio yang dipergunakan untuk kegiatan promosi dan
pemasyarakatan saham syariah melalui, TV, radio, slide dan
lainnya;
4. Media seni budaya, melalui tari, drama, lagu dan lainnya;
5. Ajak anak muda/remaja,mahasiswa, anak SMA untuk
berinvestasi syariah
Kegiatan investasi dapat dibagi atas dua yaitu investasi pada aset riil
(tanah, emas, mesin, atau bangunan) dan investasi pada aset finansial
(deposito, saham, obligasi, reksadana, warrants, option dan futures).
Investasi adalah kegiatan dalam menanamkan modal dana dalam suatu
bidang tertentu. Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah
satu diantaranya adalah investasi dalam bentuk saham. Pemodal atau
investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk saham di
pasar bursa.
Menurut Elif Pardiansyah, Investasi merupakan komitmen untuk
menahan sejumlah dana dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa yang akan datang. Namun demikian, terdapat oknum
yang memanfaatkan investasi sebagai alat menghimpun dana dari
masyarakat dengan produk dan aktifitas usaha yang tidak sesuai syariah.
12
b. Pengertian Syariah :
Syariah berasal dari kata bahasa arab yang berarti jalan yang harus
diikuti. Secara Harfiah ia berarti “Jalan ke Sebuah mata air”. Ia bukan
hanya jalan menuju keridhaan Allah yang maha agung, melainkan juga
jalan yang diimani oleh seluruh kaum muslimin sebagai jalan yang
dibentangkan oleh Allah, sang Pencipta. Defenisi syariah menurut
Mustafa Ahmad Zarqa, Syariah adalah kumpulan perintah dan hukum-
hukum I’tiqadiyah (tentang keimananan dan keyakinan) maupun
Amaliyah yang diwajibkan oleh islam untuk ditetapkan guna
merealisasikan tujuannya, yakni kebaikan dalam masyarakat. Defenisi
Syariah menurut As Syatibi, Syariah adalah hukum-hukum Allah yang
mengikat atau mengelilingi para mukallaf (orang yang sudah baligh dan
berakal), baik berupa perbuatan, perkataan, keyakinan/keimanan yang
secara keseluruhan terkandung didalamnya. Defenisi syariah menurut
Rosyada, Syariah adalah menetapakan norma norma hukum untuk
menata kehidupan manusia baik dalam hubungannya dengan Tuhan
maupun dengan umat manusia lainnya
Defenisi Syariah menurut Hanafi, Syariah adalah Hukum-hukum yang
diadakan oleh Tuhan untuk hamba-hamba-Nya yang dibawa oleh Tuhan
untuk hamba-hambanya yang dibawa oleh salah seorang Nabi-nya, baik
hukum hukum tersebut berhubungan dengan cara mengadakan
perbuatan, yaitu yang disebut sebagai “Hukum-hukum cabang dan
13
amalan”, dan untuk itu maka kepercayaan (i’tikad) yaitu yang disebut
sebagai “hukum-hukum pokok atau keimanan yang terhimpun dalam
kajian ilmu kalam.
c. Defenisi Saham :
Indonesia yang merupakan negara dengan populasi umat Muslim
terbesar di dunia, seharusnya memiliki pasar modal syariah yang dapat
berkembang dengan subur. Namun, nyatanya setelah 41 tahun usia pasar
modal Indonesia, pasar modal syariah masih sangat dangkal. Kendati
memiliki potensi besar, namun nyatanya produk’produk investasi syariah
tidak otomatis langsung diserbu investor. Jumlah yang kukuh dengan
prinsip syariah kenyataanya masih terlalu banyak.
Menurut Undang-undang Perseroan yang berlaku di Indonesia, saham
adalah surat berharga yang keluarkan oleh sebuah perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas (PT) atau yang biasa di sebut Emiten.
Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik
sebagian dari perusahaan tersebut. Dengan demikian apabila seorang
investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik dan disebut
pemegang saham.
a. Komponen-Komponen Saham
beberapa diantaranya adalah memahami komponen-komponen yang terdapat
pada transaksi saham.
14
1. Emiten
Apa yang dimaksud dengan emitan dalam bisnis investasi saham? Emiten
merupakan perusahaan publik yang telah terdaftar di bursa efek.
2. Broker
Broker adalah pihak yang berperan sebagai perantara atau pialang saham.
Pada pasar modal, istilah broker lebih populer disebut dengan perusahaan
sekuritas, yakni tempat para investor melakukan jual beli saham yang akan
ditransaksikan pada bursa saham.
3. Rekening saham
Rekening yang dimiliki oleh investor pada perusahaan sekuritas. Artinya,
seseorang yang ingin berbisnis dalam saham, harus mempunyai rekening
saham.
4. Kode saham
Dalam bursa saham, anda akan diberikan banyak pilihan saham dengan
nilai yang bervariasi. Setiap saham yang dijualbelikan di bursa efek
memiliki suatu kode khusus. Pada Bursa Efek Indonesia, setiap saham
memiliki kode 4 huruf yang ditulis dalam huruf kapital.Pemilihan kode
tersebut ditentukan sendiri oleh perusahaan dan diajukan kepada BEI
untuk mendapat persetujuan. Misalnya, Astra Agro Lestari Tbk kodenya
AALI atau Bank Central Asia Tbk kodenya BBCA. Mereka yang sudah
sering bermain di bursa saham biasanya saat melakukan transaksi lebih
sering menyebut kode saham daripada nama perusahaannya.
5. Satuan transaksi
15
Satuan transaksi merupakan jumlah minimal saham yang ditransaksikan.
Satuan transaksi minimal sebesar satu Lot yang setara atau ekivalen
dengan 500 lembar saham.
6. Mekanisme transaksi
Secara sederhana, pembeli dan penjual memasukkan kuotasi penawaran
harga bid dan ofer saham pada sistem antrean. Setiap penawaran yang
diberikan diurutkan menurut waktu masuk hingga terdapat harga yang
cocok antara penawaran beli tertinggi dan penawaran jual terendah.
7. Fraksi harga
Fraksi harga merupakan perubahan satuan perubahan harga (fraksi)
saham.
8. Jam transaksi
Jadwal perdagangan efek di pasar reguler, pasar tunai, dan pasar
negosiasi dapat dilakukan selama jam perdagangan pada setiap hari
bursa, yakni pada hari senin sampai kamis pukul 09.30 – 12.00 dilanjutkan
pukul 13.30 – 16.00; dan pada Jumat pukul 09.30 – 11.30 dilanjutkan pukul
14.00 – 16.00.
9. Keuntungan
Keuntungan atau profit yang diperoleh dalam melakukan transaksi saham
dapat berupa capital gain dan dividen.
10. Konfirmasi saham
16
Konfirmasi saham merupakan konfirmasi pembelian saham yang diberikan
oleh perusahaan sekuritas tempat investor melakukan transaksi. Secara
terpusat, nama para investor akan tercatat pada lembaga Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI).
11. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Sebagai bagian dari pemilik perusahaan atau penanam modal, maka salah
satu hak yang dimiliki oleh para pemegang saham adalah menghadiri
RUPS dengan membawa surat pengantar Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat
(KTUR) yang diterbitkan oleh KSEI. Investor akan menerima surat
pengantar yang diberikan oleh perusahaan sekuritas. Yang dibahas
biasanya menyangkut perkembangan keadaan perusahaan dan strategi
yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang
b. Adapun Rukun dan Syarat Saham Syariah :
Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang
kegiatan usahannya tidak bertentangan dengan prinsip syari‟ah seperti :
1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang.
2) Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan
dan konvensional.
3) Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
17
4) Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
“Adapun kriteria yang diperhatikan oleh nasabah sebagai pengguna ataupun
pelaku dalam bertransaksi saham ialah seseorang akan membeli saham-saham
perusahaan yang dianggap memiliki kinerja baik dan mempunyai prospek cerah
dilantai bursa. Kemudian dia akan melepas saham yang dipegangnya tersebut
kepada para investor lainnya bila tingkat harga yang ditawarkan
menguntungkan. Secara Umum para pelaku pasar menginginkan harga-harga
saham terus meningkat yang ditandai dengan semakin tingginya indeks bursa
saham dan semakin besarnya nilai kapitalisasi saham yang diperdagangkan”.
Untuk mendirikan lembaga keuangan syariah haruslah memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan, antara lain :
1. Aspek legal, yang meliputi :
a. Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
b. Persetujuan dari rapat umum pemegang saham
c. Identitas pengurus
2. Aspek operasional, yang meliputi :
a. Bussiness Plan
b. Hasil analisis peluang pasar dan peluang ekonomi
c. Rencana kegiatan usaha
d. Rencana kebutuhan pegawai
e. Proyeksi arus kas bulanan selama 12 bulan
f. Proyeksi neraca dan perhitungan laba/rugi.
18
g. Manual operasional
h. Manual Produk
i. Cadangan teknis (sesuai ketentuan undang-undang)
j. Sumber daya Masyarakat yang dilengkapi sertifikat training,
serta dari tenaga ahli lembaga keuangan syariah.
3. Aspek Syariah
a. Penempatan dan tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah.
Saham menjadi halal (sesuai syariah) jika perusahaan tersebut
dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahannya bergerak di bidang
yang halal dan dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk
investasi, bukan untuk spekulasi (judi). Untuk lebih amannya, saham yang
di listing dalam Jakarta Islamic Indek (JII) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
merupakan saham yang insyaallah sesuai dengan syariah. Dengan
demikian, dari beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, saham syariah adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan
suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha
maupun cara pengelolaanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.
Didalam praktik, terdapat beberapa jenis saham, yang dapat dibedakan
menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh para pemegang saham.:
1. Cara peralihan hak, saham dibedakan menjadi :
19
a. Saham atas Tunjuk (bearer stocks), adalah saham yang tidak
ditulis nama penulisnya agar mudah dipindahtangankan dari
satu investor ke investor lain tidak dituliskan nama pemiliknya.
b. Saham atas Nama (Registered Stocks), adalah Saham yang
ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, yang cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
2. Hak Tagihan, Apabila ditinjau dari segi manfaat saham, maka pada
dasarnya saham dapat digolongkan menjadi saham biasa dan
saham preferensi.
a. Saham Biasa (Common Stock), adalah saham yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian
dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi.
b. Saham Prefensi (Preffered Stocks), adalah saham yang
terbentuk gabungan antara obligasi dan saham biasa karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi),
tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil.
Prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan
dalam bentuk saham syariah maupun non syariah, melinkan berupa
pembentukan indeks saham yang dapat dibedakan menurut kegiatan usaha
dan tujuan pembelian saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah. Adapun
yang dimaksud dengan prinsip-prinsip syariah dipasar modal adalah prinsip-
prinsip hukum Islam yang dalam kegiatan di bidang Pasar Modal
20
berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI), sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan peraturan ini
dan/atau Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga
Keuangan (LK) yang didasarkan pada Fatwa DSN-MUI.
d. Defenisi Masyarakat
Salah satu satuan social atau system social atau kesatuan hidup
manusia yang paling lumrah ditulis dan dituturkan baik dalam kasus ilmiah
maupun keseharian adalah masyarakat. Istilah asingnya (Inggris) adalah
society. Sedangkan istilah masyarakat atau partisipasi kata masyarakat
berarti saling bergaul atau berinteraksi satu dengan yang lainnya saling
memberikan makna. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada
manakala ia berada dalam kelompok, komunitas atau masyarakat.
Masyarakat sebagai suatu satuan kehidupan social manusia, menempati
suatu wilayah tertentu yang keteraturan dalam kehidupan social tersebut
telah dimungkinkan oleh adanya seperangkat pranata social yang telah
menjadi tradisi dan kebudayaan yang mereka miliki bersama.
Menurut Ralph Linton (Dalam soerjono soekanto, 2006),
Mengemukakan pendapat tentang Masyarakat adalah setiap kelompok
mnusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
Menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006)
Mengemukakan tentang Masyarakat adalah orang-orang yang hidup
21
bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai
kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B Taneko, 1984),
mengemukakan pendapat tentang Masyarakat adalah suatu kenyataan
yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan
anggota-anggotanya. Menurut Marion Levy, Mengemukakan pendapat
tentang defenisi Masyarakat adalah ada empat kriteria yang perlu ada agar
suatu kelompok bisa disebut masyarakat, yakni sebagai berikut :
a. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang
anggotanya.
b. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi
atau kelahiran.
c. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
d. Kesetiaan terhadap suatu sistem tindakan utama secara
bersama-sama
22
2. TINJAUAN EMPIRIS
Tabel: 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
No Nama
Peneliti
Judul
Peneltian
Metode
Analisis
Hasil Penelitian Variabel
1 Arlin Ferlina Mochammad Trenggana (2017)
Pengaruh Informasi
produk, Risiko Investasi, Kepuasan
Investor dan Minat
Mahasiswa Berinvestasi
Analisis Regresi Linier berganda
menjelaskan mengenai Pemahaman tentang keuangan masih sangat rendah, oleh karena Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan program untuk di kalangan Mahasiswa yaitu “YUK NABUNG SAHAM”. Selain Program “YUK NABUNG SAHAM”, BEI juga mengadakan program sosialisasi dan edukasi mengenai investasi dipasar modal, khususnya kepada kalangan akademisi kampus.
Informasi Produk (X1), Risiko Investasi (X2), Kepuasan Investor (X3), Proses Keputusan pembelian (Y)
23
2 Syaeful Bakhri (2018)
Minat Mahasiswa Dalam Investasi di Pasar Modal
Deskriptif Penelitiannya menjelaskan mengenai Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran yang sangat strategis dalam melakukan sosialisasi informasi mengenai investasi di pasar modal. Maka dari itu, Pemerintah serius mengupayakan pengembangan pasar modal di Indonesia.
Manfaat Investasi (X1), Nilai Tambah (X2), Kondisi ekonomi keluarga mahasiswa (X3), Minat Mahasiswa (Y)
3 Edi Pranyoto (2015)
Literasi Ekonomi, Hubungan Pertemanan, Sikap, Norma dan Kontrol diri Terhadap Minat Masyarakat Lampung untuk Berinvestasi di Pasar Modal
Analisis linier regresi Berganda
kemampuan investasi pemerintah terbatas sehingga pemenuhan akan peningkatan investasi dan kota Lampung mampu menarik dunia usaha menanamkan modal diprovinsi ini. Dalam penelitian ini, peneliti juga menambahkan literasi ekonomi dan hubungan pertemanan sebagai hal yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berinvestasi dipasar modal.
Literasi Ekonomi (X1), Friendship (X2), Sikap (X3), Norma (X4), Kontrol diri (X5), Minat Berinvestasi (Y)
4 Dini Rusqiati (2016)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peminat Saham untuk Memilih Saham Syariah di Kota Banjarmasin
Deskriptif, Kualitatif, dan Kuantitatif
Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat muslim terhadap pembelian saham syariah karena selama ini hanya mengenal saham konvensional, padahal investasi yang halal jauh lebih baik
Tanggung jawab negara pengelolaan
saham syariah (X1), Aspek
Kelembagaan (X2), Prinsip manajemen
(X3), Peminat Saham
24
meskipun hasilnya kecil. Dengan mulai banyaknya bank syariah dan lembaga keuangan syariah ditambah adanya galeri investasi ditiap kampus, iklan dan penyuluhan tentang investasi syariah maka akan meningkat pula pembelian saham syariah.
Syariah (Y)
5 Emilia Septiani (2018),
Analisis Persepsi Masyarakat Umum terhadap Produk Investasi Syariah dan Keputusan untuk Berinvestasi
Statistik deskriptif
penelitiannya menjelaskan tentang persepsi masyarakat umum kota mataram terhadap produk investasi syariah adalah baik. Namun masyarakat masih memiliki keragu-raguan terhadap prinsip syariah yang digunakan oleh lembaga keuangan syariah, baik lembaga keuangan bank maupun bukan bank.
Perkembangan produk syariah (X1), Jenis Produk Syariah (X2), Lembaga Keuangan Syariah (Y)
6 Ari Wibowo (2019)
Pengaruh pengetahuan investasi, kebijakan modal minimal investasi, dan pelatihan pasar modal terhadap minat investasi (Studi kasus Mahasiswa FE Unesa yang terdaftar di Galeri Investasi FE Unesa)
Analisis regresi Linier berganda
Adapun hasil dari penelitian ini adalah Pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat investasi. Seseorang yang telah memiliki pengetahuan investasi akan cenderung untuk melakukan investasi.
Pengaruh pengetahuan investasi (X1), Kebijakan modal minimal investasi (X2), Pelatihan pasar Modal (X3), Minat Investasi (Y)
7 Hadi Peristiwo
Analisis Minat Investor di Kota
Metode Deskriptif
mengenai hasil penelitian dimana
Minat Investor (X1), Investasi
25
(2016) Serang Terhadap Investasi Syariah pada Pasar Modal Syariah
(Bentuk Grafik dan Tabel)
sebagian investor yang berdomisili di kota serang berminta untuk berinvestasi syariah pada pasar modal syariah. Adapun investor yang tidak berminat pada investasi syariah lebih dikarenakan oleh faktor kurangnya edukasi dan sosialisasi mengenai efek syariah serta masih terbatasnya instrumen syariah pada pasar modal syariah.
Syariah (X2), Faktor-faktor yang Mempengaruhi minat (Y)
8 Fenni Supriadi (2017)
Faktor Pertimbangan masyarakat memilih daftar Efek Syariah
Metode Deskriptif (Bentuk grafik dan Tabel)
Penelitian ini menjelaskan mengenai sebagian besar investor tidak berminat untuk berinvestasi pada efek syariah. Faktor yang paling menentukan tidak berminatnya investor individu pada efek syariah tersebut adalah kurangnya edukasi dan sosialisasi mengenai efek syariah dipasar modal.
Investor yang berminat berinvestasi (X1), Investor yang tidak berminat (X2), Investasi efek Syariah (Y)
9 Yunaita Rahmawati (2018)
Relevansi Nilai Pengetahuan tentang Investasi dan Manfaatnya bagi Investor kelompok Mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo
Pendekatan Kualitatif (qualitative approach)
Pengetahuan tentang investasi di pasar modal memiliki relevansi nilai dan bermanfaat bagi investor dalam hal pengambilan keputusan investasi. Temuan studi ini menambah kekuatan konsep relevansi nilai pengetahuan serta kebermanfaatan
Relevansi Nilai (X1), Pengetahuan Investasi (X2), Investor dan mahasiswa (X3)
26
pengetahuan tentang investasi bagi pelaku pasar (investor)
Arlin Ferlina Mochammad Trenggana, 2017, Pengaruh Informasi Produk,
Risiko Investasi, Kepuasaan Investor dan Minat Mahasiswa Berinvestasi, dalam
menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis linier berganda yaitu analisis
yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti untuk
mengetahui besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu informasi produk,
risiko investasi dan kepuasan investor terhadap minat mahasiswa berinvestasi di
pasar modal. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Informasi produk dan
Kepuasan investor berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa
berinvestasi saham, sedangkan kepuasaan investor secara parsial tidak
berpengaruh.
Syaeful Bakhri, 2018, Minat Mahasiswa Mahasiswa Dalam Investasi di Pasar
modal, dalam menganalisis metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah
Deskriptif, dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu dengan mengkaji objek
tertentu, sehingga hasil peneltian hanya dapat diimplementasikan pada objek
peneltian saja dan bertujuan untuk menggambarkan secara tepat dan sistematis
terhadap fenomena yang sedang diteliti. Berdasarkan analisis penelitian yang
dilakukan, ditarik kesimpulan yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan
antara manfaat investasi dengan minat berinvestasi pada mahasiswa IAIN Syekh
Nurjati Cirebon, dibuktikan dengan nilai (p = 0,336≥0.05).
27
Edi Pranyoto, 2015, Literasi Ekonomi, Hubungan pertemanan, Sikap, Norma
dan Kontrol Diri terhadap Minat Masyarakat Lampung untuk Berinvestasi di Pasar
Modal, Metode penelitian yang digunakan ialah Analisis Linier Berganda adalah
analisis yang digunakan untuk melakukan pengujian pengaruh antara lebih dari satu
variabel independen dan satu variabel dependen yaitu literasi ekonomi (X1),
Friendship(X2), Sikap(X3), Norma(X4), Kontrol diri (X5) terhadap minat berinvestasi
(Y) dan dalam perhitungannya peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS
21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Literasi Keuangan, hubungan pertemanan,
sikap dan norma berpengaruh tidak signifikan terhadap minat investasi.
Dini Rusqiati, 2016, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peminat Saham
untuk Memilih Saham Syariah di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian yang digunakan
oleh penulis berupa jenis data deskriptif, kuantitatif dan kualitatif pada BPS, Takaful
Syariah, Galeri STIE Indonesia Banjarmasin. Sumber data melalui data primer dan
sekunder, sedangkan dalam pengumpulannya peneliti menggunakan teknik
wawancara dan data deskriptif. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari paparan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peminta saham untuk memilih saham
syariah di Kota Banjarmasin terlihat jelas bahwa agama, pendidikan dan
pengetahuan dan dikelola secara syariah memainkan peranan penting dan signifikan
dalam distribusi pendapatan, saham dan berpengaruh pula terhadap pilihan
konsumen dalam hal mengalokasikan pendapatannya untuk tabungan/investasi dan
konsumsi.
Emilia Septiani, 2018, Analisis Persepsi Masyarakat Umum terhadap Produk
Investasi Syariah dan Keputusan Untuk Berinvestasi. Penelitian yang digunakan
28
penulis dalam menganalisis ialah dengan menggunakan statistik deskriptif yang
merupakan analisis paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara
umum. Analisis statistik deskriptif ini dapat berupa tabel, frekuensi, eksplorasi data,
tabulasi silang dan analisis rasio. Kesimpulan dari Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persepsi masyarakat umum kota mataram adalah baik terhadap produk
investasi syariah. Namun masyarakat masih memiliki keragu-raguan terhadap
prinsip syariah yang digunakan oleh lembaga keuangan syariah, baik lembaga
keuangan bank maupun bukan bank.
Ari Wibowo, 2019, Pengaruh pengetahuan investasi, Kebijakan Modal
Minimal Investasi, dan Pelatihan Pasar Modal terhadap Minat Investasi (Studi Kasus
Mahasiswa FE Unesa yang terdaftar di Galeri Investasi FE Unesa). Metode analisis
data yang digunakan penulis ialah analisis regresi linier berganda dengan alat
analisis yakni SPSS versi 20 for Windows. Namun sebelum menyebar kuesioner,
terlebih dahulu menguji kuesioner melalui uji validitas dan uji reabilitas. Kesimpulan
pada penelitian adalah pengetahuan investasi berpengaruh terhadap pengaruh
terhadap minat investasi. Seseorang yang telah memiliki pengetahuan tentang
investasi akan cenderung untuk melakukan investasi. Dsri pengetahuan yang dimiliki
seseorang tersebut dapat berguna untuk mengelola investasinya. Semakin tinggi
pengetahuan seseorang atas investasi, maka tingkat ketertarikan akan investasi
semakin besar pula.
Hadi Peristiwo, 2016, Analisis Minat Investor di Kota Serang Terhadap
Investasi Syariah pada Pasar modal Syariah. Kajian Penelitian ini dilakukan ini
dilakukan terhadap investor yang berdomisili di Kota Serang Provinsi Serang
29
provinsi banten. Metode penelitian ialah metode analisis kuantitatif dengan metode
deskriptif yaitu data penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik atau tabel.
Kesimpulan pada penelitian yang telah dilakukan ialah bahwa sebagiab besar
investor di Kota Serang berminat untuk berinvestasi syariah pada pasar modal
syariah.
Fenni Supriadi, 2017, Faktor Pertimbangan Masyarakat Memilih daftar Efek
Syariah. Metode penelitian ialah metode analisis kuantitatif dengan metode deskriptif
yaitu data penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik atau tabel. Adapun
Kesimpulan yang dapat ditarik ialah Sebagian besar investor tidak berminat untuk
berinvestasi pada efek syariah. Faktor yang paling menentukan tidak berminatnya
investor individu pada efek syariah tersebut adalah kurangnya edukasi dan
sosialisasi mengenai efek syariah di pasar modal. Bagi Investor yang berminat pada
efek syariah, terdapat 2 (dua) faktor yang paling mempengaruhi minat pada efek
syariah. Pertama adalah adanya kesan positif terhadap efek syariah sebagai
investasi yang beretika dan bermoral. Kedua adalah kondisi ekonomi, dimana efek
syariah dianggap lebih bisa bertahan pada saat krisis.
Yunaita Rahmawati, 2018, Relevansi Nilai pengetahuan Tentang Investasi
dan Manfaatnya Bagi Investor Kelompok Mahasiswa FEBI IAIN PONOROGO.
Metode Analisis studi yang digunakan ialah pendekatan Kuaitatif ialah pengumpulan
data dengan metode wawancara semi terstruktur. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa nilai pengetahuan tentang investasi di Pasar Modal merupakan isu yang
sangat penting dan menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan investasi,
30
sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan tentang investasi dipasar modal
bermanfaat bagi investor.
3. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka Konsep merupakan gambaran alur penelitian yang akan dilakukan
nantinya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan tujuan Untuk
mengetahui eksistensi Saham Syariah sebagai Bagian inovasi dari Investasi dan
sistem yang ditawarkan mampu mempengaruhi minat masyarakat dalam melihat
perkembangan ekonomi khususnya dalam Berinvestasi di Kota Makassar.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yang
berupa penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dan data kualitatif dapat
diartikan sebagai jenis data yang di peroleh dalam bentuk bukan berupa angka-
angka. Metode ini gunakan untuk memperoleh atau pengumpulan data dengan
cara tidak lansung atau turun lansung ke pada objek penelitian di lapangan untuk
mendapatkan bukti riil terkait kejadian di lapangan sebagai bahan pembuatan
laporan.
Adapun sumber data yang di gunakan yaitu Data primer adalah data yang di
peroleh langsung dari sumber pertama. Adapun sumber data yang diperoleh dari
data-data yang didapat langsung dari lapangan, yakni penelitian yang dilakukan
dalam kehidupan yang sebenarnya, yang di peroleh dari lapangan dengan cara
wawancara. Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan pertanyan-pertanyaan pada para responden,
yaitu dengan melakukan wawnacara dengan Masyarakat Umum, Akademisi, dan
Pakar Ekonomi Syariah.
31
Dan data sekunder data yang tidak lansung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya: lewat orang lain, atau lewat dokumen. yaitu sumber
data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku, artikel, jurnal, serta
bahan lainnya yang terkait dengan penelitian Dan dilanjutkan dengan ayat Surat
An-Nisa ayat 29 :
ها الذین آمنوا ل تأكل كم یا أی كان بكم وا أموالكم بینكم بالباطل إل أن تكون تجارة عن تراض منكم ول تقتلوا أنف إن الل
رحیم
ا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya allah adalah maha penyayang kepadamu
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar kerangka pikir penelitian ini yaitu:
Kerangka Pikir ;
Faktor Internal Faktor Eksternal
Investor
Faktor yang Mempengaruhi
memilih Saham Syariah
32
Adapun Kerangka Konsep pada Penelitian ini adalah :
Judul :
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Peminat Saham untuk
Memilih Saham Syariah
di Kota Makassar
Studi Empirik
Dini Rusqiati , 2016 “Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat muslim terhadap pembelian saham syariah karena selama ini hanya mnegenal saham konvensional, padahal investasi yang halal jauh lebih baik meskipun hasilnya kecil.
Teori:
Husnan Suad
(2008)
“Saham adalah
secarik kertas
yang menun
jukkan hak
pemodal yaitu
pihak yang
memiliki kertas
tersebut untuk
memperoleh
bagian dari
prospek atau
kekayaan
organisasi yang
menebitkan
sekuritas tersebut.
Rumusan Masalah
Bagaimana inovasi dari investasi Saham berbasis Syariah dapat mempengaruhi peminat saham dalam berinvestasi khususnya di kota makassar?
telah diatur dengan jelas dan memastikan saham-saham yang terlibat sangat
bagus Dengan demikian apabila seorang investor membeli saham, maka ia
pun menjadi pemilik dan disebut pemegang saham.
B. Deskripsi Narasumber
Daftar Informan
NO NAMA PEKERJAAN PERAN
1 Debi Staf Kelurahan Minasa Upa
Informan 1 (Masyarakat Umum)
2 Iin Prasetya Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Informan 2 (Masyarakat Umum)
3 Nur Syamsi
Anwar
Mahasiswa Informan 3 (Akademisi)
4 Supriadi
Yosuf Boni,L.c
Dosen Fakultas Agama Islam, Jurusan Al Ahwal Syakhsiyah UNISMUH Makassar
Informan 4 (Pakar Ekonomi Syariah)
5 Mutmainnah Mahasiswa Informan 5 (Akademisi)
6 Herlina Mahasiswa Dan Staf Galeri BEI Unismuh Makassar
Informan 6 (Akademisi)
52
pembahasan selanjutnya narasumber akan disebut dengan istilah kedua
yaitu informan.
C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
a. Peminat Saham Syariah di Kalangan Masyarakat kota Makassar
Al quran sebagai pegangan hidup umat islam mengatur kegiatan
bisnis secara eksplisit, dan memandang bisnis sebagai sebuah pekerjaan
yang menguntungkan dan menyenangkan, sehingga Al’quran sangat
mendorong dan memotivasi ummat islam untuk melakukan transaksi
bisnis dalam kehidupan mereka. Al’quran mengakui legitimasi bisnis dan
juga memaparkan prinsip dan petunjuk dalam masalah bisnis antar
individumaupunkelompok.
Investasi sering diartikan sebagai kegiatan menyisihkan sebagian
danauntuk ditempatkan pada sarana investasi dengan harapan dapat
memetik nilai ekonomis di kemudian hari. Perkembangan inovasi terus
dikembangkan termasuk dalam berinvestasi sebagai kegiatan ekonomi
yang luas dan daya saing yang baik khususnya di Indonesia, salah
satunya ialah Saham berbasis Syariah. saham syariah adalah efek
berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah alahan
dalam peneliti ini sangat penting untuk mengetahui pemahaman
53
masyarakat tentang investasi saham syariah. Berikut hasil wawancara
peneliti dengan informan, sebagaimana dijelaskan oleh informan
berinisial SYB, yang mengatakan bahwa :
“pada saat ini, metode syariah memang sudah sangat banyak yaa, Berawal dari bank-bank yang berkonsep syariah, tabungan syariah, hingga saham. Pesatnya metode syariah ini bermula dari anggapan ada riba dalam bunga tabungan yang diperoleh dari pihak bank. Apalagi saham, banyak orang beranggapan bermain saham sama saja seperti berjudi. Tapi untuk yang takut akan masalah tersebut, ada satu produk yang bisa diperhatikan, yaitu investasi saham syariah” (Wawancara dengan Bapak SYB pada tanggal 25 September 2019)
Adapun sama seperti hasil wawancara dengan Informan berinisial
HA ialah :
“Perbedaan antara saham syariah dan Konvensional ialah, saham syariah memilki tingkat seleksi seperti perusahaan rokok tidak bias masuk karena mengacu pada standar Syariat dan kedua adalah Standar hutang maksimal, ada batasan hutang dari perusahaan tersebut untuk dapat masuk di saham syariah, karena ada beberapa produk yang terpilah dan dilakukan oleh OJK untuk bias masuk ke Saham Syariah” (Wawancara dengan saudari HA pada tanggal 17 September 2019)
Namun pergerakan saham berbasis syariah juga masih belum
menjangkau masyarakat secara luas,alahan dalam peneliti ini sangat
penting untuk mengetahui pemahaman investor tentang investasi saham
syariah. Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan, sebagaimana
dijelaskan oleh informan berinisial DI ialah :
“Saya masih belum paham mengenai investasi, bahkan jika ditawarkan juga saya masih bingung dan saya rasa belum semua yang paham mengenai investasi saham syariah itu sendiri. Jika berinvestasi seperti menabung di Bank, iya mungkin mengerti itupun bank konvensional”. (Wawancara dengan saudari DI pada tanggal 16 Agustus 2019)
Berkembangnya pasar modal syariah juga akan mengakomodir
kebutuhan umat Islam di Indonesia yang ingin melakukan investasi di
produk-produk pasar modal yang sesuai dengan prinsip dasar syariah
Dalam perkembangannya, pasar modal berbasis saham syariah dalam
pergolakan di bidang perekonomian yang baru saja merilis konsep,
belum terlalu menarik minat masyarakat, Seperti hasil wawancara
dengan informan berinisial IP yang mengatakan bahwa :
“Saya pernah mendengar mengenai investasi seperti, orang yang mempunyai kita tanam, kita titip. Saya tertarik berinvestasi dan mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih saham yang cocok untuk saya”. (Wawancara dengan saudari IP pada tanggal 16 Agustus 2019)
Dalam era Modernisasi saat ini, berbagai inovasi serta
pengembangan telah dilakukan dalam riset dan teknologi yang
diterapkan. Investasi saham syariah sudah mulai berkembang di
Indonesia. Perkembangan itu terlihat dari semakin banyaknya pengguna
saham syariah di Indonesia. Tingkat Kepercayaan masyarakat terhadap
investasi saham syariah semakin menguat, sebagaimana informan
berinisial NSA yang mengatakan bahwa :
“Saya dulu pernah berinvestasi di sinar mas sekuritas, dan sekarang juga saya bermain reksadana unggulan”. (Wawancara dengan saudari NSA pada tanggal 23 September 2019)
Adapun hasil wawacara dengan Informan berinisial HA yang mengatakan bahwa ;
55
“Saya memiliki saham syariah dan yang saya beli ialah BRI Syariah”. (Wawancara dengan saudari HA pada tanggal 17 September 2019)
Berinvestasi juga menjadi salah satu alasan penjamin simpanan
keuangan dimasa yang akan dating dalam menghadapi tingkat serta laju
perekonomian yang akan dating. Seperti hasil wawancara dengan informan
berinisal NSA ialah :
“Adapun alasan saya untuk berinvestasi ialah untuk keuntungan kedepannya, seperti yang saya juga pelajari mengenai tujuan investasi” (Wawancara dengan saudari DI pada tanggal 23 September 2019)
Investasi seperti yang telah disebutkan di atas, merujuk pada tingkat
pemahaman masyarakat tentang investasi itu sendiri, sehingga masyarakat
dari pelosok membutuhkan edukasi tentang investasi saham syariah itu
sendiri. Sebagaimana hasil wawancara dengan informan berinisial SYB yang
mengatakan bahwa :
“Edukasi pasti masih perlu khususnya dipelosok desa itu namun karena ya, banyaknya investasi-investasi bodong, karena masyarakat mau simpel hidupnya, kalau dia berinvestasi 1 juta rupiah dalam sebulan dia harus lebih dari 1 juta itu, padahal kan memang investasi tidak seperti itu”. (Wawancara dengan Bapak SYB pada tanggal 25 September 2019)
Potensi pasar modal syariah masih sangat besar dan masih akan
terus mengalami pertumbuhan yang cepat. OJK bersama DSN-MUI terus
mengkaji terpenuhinya syarat-syarat syariah pada pasar modal sehingga
56
diharapkan dapat menjadi salah satu instrument ekonomi dalam membantu
pembangunan yang dilakukan pemerintah maupun swasta.
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Memilih Saham Syariah di Kota
Makassar
Media cetak dan elektronik berkembang seiring zaman, yang
senantiasa beriringan dalam memberikan informasi kepada seluruh
lapisan Masyarakat. Akses yang dapat dijangkau memudahkan
seseorang dalam menggali informasi lebih mengenai suatu perihal juga
dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran, pengajaran atau kajian-
kajian yang dilakukan termasuk mengenai Investasi Saham Syariah itu
sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh informan berinisial MH ialah :
“Saya sering mendengar investasi saham syariah dari Media
elektronik, penyampaian dosen pengajar saya dikampus dalam mata kuliah yang mungkin mengetahui mengenai investasi” (Wawancara dengan saudari MH pada tanggal 23 September 2019)
57
Investasi saham syariah menggunakan konsep penyertaan modal
dengan hak bagian hasil usaha merupakan konsep yang tidak
bertentangan dengan prinsip Syariah serta mekanisme yang terarah
sesuai aturan. sebagaimana dijelaskan informan berinisial NSA, ialah :
“Karena Syariah memperhatikan hal – hal tentang islam atau mungkin yang terkait didalam al quran dan as – sunnah sedangkan di konvensional mereka masih mencampur-campurnya tentang riba”. (Wawancara dengan saudari NSA pada tanggal 23 September 2019)
Dalam sistem keuangan konvensional, fungsi sistem keuangan
didasarkan pada tingkat suku bunga (interest rate). Selama ini telah
terbukti bahwa usaha-usaha mengatur keuangan melalui tingkat suku
bunga cenderung memperkecil permintaan uang untuk kegiatan-kegiatan
pemenuhan kebutuhan dasar dan investasi yang produktif, bahkan
sebaliknya memperbesar kebutuhan spekulatif. Ketidakstabilan ini akan
menyebabkan ketidakstabilan sektor moneter yang pada gilirannya
mengakibatkan ketidakstabilan bagi perekonomian secara keseluruhan.
Dalam Islam kegiatan dalam berinvestasi merupakan ketegori
kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan karena dengan berinvestasi
harta yang dimiliki menjadi produktif dan mendatangkan manfaat bagi
pihak lain. Seperti hasil wawancara Informan berinisial NSA ialah :
“Prospek investasi dalam masyarakat Bagus dan telah teratur dalam Al-Quran dan As sunnah cuman pada Kalangan masyarakat sendiri masih belum banyak yang mengetahui soal investasi saham syariah dan masih mengarah ke konvensional”. (Wawancara dengan saudari NSA pada tanggal 23 September 2019)
58
Dalam fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia No. 80
tahun 2011 tentang penerapan prinsip syariah dalam mekanisme
perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar regular bursa efek
dilaksanakan berdasarkan proses tawar menawar yang
berkesinambungan atau disebut juga dengan (Bai’ al musawamah) oleh
anggota bursa efek.
Harga dalam jual beli tersebut dapat di tetapkan berdasarkan
kesepakatan yang mengacu pada harga pasar wajar melalui mekanisme
tawar menawar yang berkesinambungan (bai;’ al musawamah) Sesuai
dengan konsep kesepakatan yang berkesinambungan dipaparkan oleh
Informan berinisial HA yang mengatakan bahwa :
“Keuntungan saham syariah, ia memiliki standar hutang contohnya melebihi 40 – 30% hutang itu tidak bias masuk kedalam saham syariah dan pemilahan dipilah berdasarkan proses hutang dan halal haramnya”. (Wawancara dengan saudarii HA pada tanggal 17 September 2019)
Dalam melakukan jual beli saham syariah di pasar regular tindakan
yang di lakukan harus sesuai dengan prinsif-prinsif syariah. Adapun
tindakan yang tidak sesuai dengan prinsif syariah yang perlu di hindari
yaitu :
a. Tidak boleh adanya tindakan spekulasi
b. Manipulasi
c. Dharar adalah tindakan yang menimbulkan bahaya atau
kerugian pihak lain
59
d. Gharar adalah ketidakpastian dalam suati akad, baik kualitan
atau kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahan
e. Riba adalah tambahan yang di berikan dalam pertukaran
barang dan tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan
imbalanpenanggungan pembayaran secara mutlak
f. Maysir
g. Risywah
h. Maksiat atau kezhaliman
i. Taghir adalah upaya seseorang untuk mepengaruhi orang
lain, baik dengan ucapan atau tindakan yang mengandung kebohongan,
agar para pembeli terdorong untuk membeli barang tersebut
j. Ghiysy adalah salah satu bentuk tadlis, yaitu penjualan
menjelaskan atau memaparkan keunggulan atau keistimewaan barang
yang dijual danmenyembunyikan kecacatannya.
k. Tanajusy atau najsy adalah tindakan menawar barang dengan
harga tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud membelinya, untuk
menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya.
l. Ihktikar adalah membeli suatu barang yang sangat diperlukan
masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan
akan menjual barang tersebut kembali pada waktu barang tersebut lebih
mahal.
60
m. Bai’ al-ma’dum adalah jual beli yang obyek (mabi’)nya tidak
ada pada saat akad, atau jual beli atas barang (efek) tetapi barang
tersebut tidak dimiliki oleh penjual.
n. Talaqqi al-rukban adalah bagian dri gharar, yaitu jual beli atas
harga barang dengan harga jauh di bawah harga pasar karena pihak
penjual tidakmengetahui harga tersebut.
o. Ghaba adalah ketidakseimbangan antara dua barang yang
dipertukarkan dalam satu akad baik dari segi kualitas atau kuantitas
barang tersebut.
p. Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan obyek
akad yang dilakukan oleh penjual untuk melalui para pembeli seolah-olah
obyek akad tersebut tidak cacat.
Tindakan-tindakan tersebut jika terjadi di antara salah satu pihak,
maka penyelesaiannya akan dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Dan apabila dalam mufakat tersebut tidak tercapai, maka
penyelesaian dapat dilakukan melalui badan arbitrase syariah
atauperundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsif-prinsif
syariah. selain badan arbitrase yang dapat menyelesaikan sengketa yaitu
peradilan agama yang mana menggunakan peraturan mahkama agung
republic Indonesia nomor 2 tahun 2008.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan
berinisial SYB, ialah ;
“Menurut saya, berinvestasi syariah sangat bagus kedepannya. Berinvestasi disaham syariah dapat memberikan keberkahan dan
61
keamanan yang dijamin”. (Wawancara dengan saudari SYB pada tanggal 25 September 2019)
Adapun Perbandingan Keuntungan dari Saham Syariah Antara Lain ;
Robert T Kiyosaki menerangkan bahwa salah satu jalur cepat menuju
kekayaan berlimpah adalah menggunakan instrumen investasi saham
syariah. Keuntungan yang di dapatkan dari investasi saham tidak
terbatas. Pergerakan naik turun saham dihitung perhari. Keuntungan bisa
cepat didapatkan dengan menerapkan berbagai strategi investasi saham
syariah yang tepat.
1. Halal
Sebagian orang menganggap bahwa investasi saham
hukumnya haram. Karena penyertaan modal bisa saja dilakukan
pada perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha yang haram.
Seperti perusahaan alkohol, rokok, minuman keras, maisir, judi,
riba dll. Selain itu adanya ketidakpastian keuntungan dalam saham
sehingga disebut haram. Namun seiring dengan perkembangan
jaman, kini saham ada dalam bentuk saham syariah yang dijamin
halal, aman dan diawasi langsung oleh Dewan Syariah Nasional
2. Bagi Hasil
Sama seperti yang berlaku dalam bank atau perbankan
bersistem syariah yang menerapkan bagi hasil, begitupula dalam
saham syariah. Sistem yang diterapkan dalam saham syariah
bukanlah riba atau bunga tapi bagi hasil. Sehingga jika perusahaan
sedang untung maka anda ikut mendapatkan untung. Dan jika
perusahaan merugi maka anda ikut menderita rugi. Sistem inilah
yang berdasarkan keadilan dalam Islam yang diterapkan oleh bank
syariah dan saham syariah.
Adapun Kekurangan dalam Berinvestasi saham Syariah yang
harus diketahui dan dicermati oleh masyarakat ialah Saham juga
memiliki sejumlah risiko yang sangat besar. Anda bisa saja
mengalami kerugian yang besar jika sewaktu-waktu harga saham
tersebut turun di pasaran.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan
berinisial NSA, ialah;
“Harapan sendiri sih kepada adek peneliti, untuk mensosialisasikan lebih mengenai investasi apalagi tentang Investasi syariah itu sendiri” (Wawancara dengan saudari NSA pada tanggal 23 September 2019)
Adapun Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama
dividen. Pembagian dividen di tetapkan pada penutupan laporan keuangan
berdasarkan RUPS ditentukan berapa dividen yang dibagi dan laba ditahan.
Selain dividen keuntungan dari investasi saham adalah capital gain, capital
gain merupakan selisih antara harga saat menjual dengan harga saat
membeli (sawidji widoadmodjo, 1996 : 64)
Saham syariah membuat pemegang saham menyadari akan
tanggung jawab dan risiko yang bisa ditanggungnya. Adapun hasil
wawancara dengan Informan berinisial HA yang mengatakan bahwa :
63
“Adapun saya sendiri memilih Saham syariah ialah untuk investasi karena memiliki kriteria, ada aturan yang perusahaan harus dipenuhi dan hutang tidak melebihi yang ditentukan saham syariah, dan terjaga keamanan saat berinvestasi”. (Wawancara dengan saudari HA pada tanggal 17 September 2019) Sebagian besar investor tidak berminat untuk berinvestasi pada efek
syariah. Faktor yang Paling menentukan tidak berminatnya investor individu
pada efek syariah tersebut adalah kurangnya edukasi dan sosialisasi
mengenai efek syariah di pasar modal. Bagi investor yang berminat pada
efek syariah, terdapat 2 (dua) faktor yang paling mempengaruhi minat pada
efek syariah. Pertama adalah adanya kesan positif terhadap efek syariah
sebagai investasi yang beretika dan bermoral. Kedua adalah kondisi
ekonomi, di mana efek syariah dianggap lebih bisa bertahan pada saat krisis.
Untuk itu, diharapkan pemegang saham tidak menjadi serakah dalam
mengejar keuntungan maksimal, justru akan memainkan saham secara bijak.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa
kesimpulan untuk menjawab masalah yang diangkat dalam penelitian ini,
kesimpulan yang dapat ditarik yaitu :
1. Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan
dengan prinsif syariah di pasar modal. Namun demikian tidak semua saham
yang diterbitkan oleh emiten dan perusahaan public dapat disebut sebagai
saham syariah. Penilaian masyarakat terhadap minat menabung pada saham
syariah dan melihat beberapa indikasi factor yang mempengaruhinya
menyimpulkan bahwa masih perlunya edukasi dan sosialisasi lebih untuk
memahamkan masyarakat .
2. Investasi Syariah berbasis nilai saham yang dimana pengunaan dan tata
aturan dalam menjalankan telah tertata dalam alquran dan Hadis. Namun,
Investasi Saham Syariah saat ini, masih belum mengenai ruang lingkup
masyarakat secara menyeluruh, khususnya masyarakat kota Makassar dimana
peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara kepada informan.
63
B. Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah (BUMN) serta bursa efek Indonesia sebagai
naungan saham syariah untuk lebih mengiatkan pada edukasi dan sosialisasi
aktif mengenai saham sebagai penguatan kelembagaan. Serta Diharapkan
kepada dewan pengawas syariah secara intens dalam mengawasi bursa efek
Indonesia setempat berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Saham syariah yang kini berkembang pesat di Indonesia menjadi langkah awal
agar teknologi-teknologi yang kini beredar luas dapat dirasakan masyarakat.
Kurangnya akses dan edukasi menjadikan banyak masyarakat kurang berminat
serta belum mengetahui terkait saham syariah dan apa perkembangan
teknologi sekarang ini. Kepada pemerintah agar menggerakkan lembaga-
lembaga keuangan untuk mengedukasikannya kepada masyarakat.
64
DAFTAR PUSTAKA
Alqur’an al-karim, kementrian agama republik indonesia (kemenag)/ departemen
agama (depag).
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada
Group, 2009), h.27
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada
Group, 2009), h. 35
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,Cet.IV (Jakarta : Prenada
Media, 2009).
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2012), h. 127
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendekatan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 55
Ciptakarya.pu.go.id
Dumairy, Perekonomian Indonesia (Yogyakarta: BPFE, 1997), h. 20.
Fatwa MUI No. 80/DSN-MUI/X/2011 tentang penerapan prinsif syariah dalam
mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar regular bursa efek
Hariannetral.com. Pengertian hukum : Syariah menurut para Ahli. Diakses 04 Juni
2018, Pukul 10.11WITA..
Heryanti Astuti sri. 2018. Jurnal Ekonomi Islam (Studi perbandingan saham syariah
dan konvensional). download.portaal gaaruda.org,article. Diakses Rabu,04
april 2018. Pukul 17.48 WITA.
Hidayat Taufik. Buku Pintar Investasi (Reksa dana, Saham, Stock Options, Valas,
Emas). Mediakita. 2010
65
Htpps //www.idx.co.id
https://makassar.antarnews.com
https://www.investasiuntung.com
https ://students.uigm.ac.id, Pengertian Investasi, Diakses 01 Juni 2018. Pukul
19.39WITA
Kurnia Nia. 2015. Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Saham. Eprints.Polsri.Ac.Id.
Diakses 04 Juni 2018. Pukul 11.23 WITA.
Malik AD. 2017. Analisa Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat
berinvestasi di pasar modal Syariah melalui Bursa Galeri Investasi UISI.
https://e-journal.unair.ac.id. 7 Juni 2017. Diakses pukul 13.04 WITA.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metodologi Penelitian Survei (Jakarta: PT
Pustaka LP3ES, 1989), h. 12.
Miles, Matthew B dan A, Michael Huberman,Analisis Data Kualitatif, Terjemahan
Tjetjep Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 16-17.
Milkiz Muhammad Danial. 2017. USHUL FIQH. WWW. Koranku45.com, Diakses 25
oktober 2017.
Mudjiyono M. 2012. Investasi dalam saham dan obligasi dan meminimalisasikan
risiko sekuritas pada pasar modal indonesia. Jurnal STIE SEMARANG, 05
Juni 2018. Diakses Pukul 13.05 WITA.
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2005), h. 118
Nazir Ahmad. 2015. Pasar Modal syariah Di indonesia