1 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi saat ini menjadikan teknologi informasi merupakan kebutuhan yang penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Teknologi informasi dapat mempermudah transaksi bisnis suatu perusahaan dan dapat mempercepat pengolahan data akuntansinya. Teknologi informasi juga tidak lepas dari sistem informasi (Mahendra dan Didied, 2013). Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran pada sistem informasi yang dulunya manual sekarang menjadi terkomputerisasi. Sistem informasi (SI) akan memberikan kemudahan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami, dan teruji sehingga akan membantu dalam pengambilan keputusan (Hall, 2001:17). Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI secara kontinus. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah. (Venkatesh dan Davis, 2000) Handayani (2007) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan kondisi
40
Embed
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat ini menjadikan teknologi informasi
merupakan kebutuhan yang penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi.
Teknologi informasi dapat mempermudah transaksi bisnis suatu perusahaan dan
dapat mempercepat pengolahan data akuntansinya. Teknologi informasi juga tidak
lepas dari sistem informasi (Mahendra dan Didied, 2013). Dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran pada
sistem informasi yang dulunya manual sekarang menjadi terkomputerisasi. Sistem
informasi (SI) akan memberikan kemudahan bagi para akuntan manajemen untuk
menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat
dipahami, dan teruji sehingga akan membantu dalam pengambilan keputusan (Hall,
2001:17).
Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya
yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah
terhadap SI secara kontinus. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai
penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang
mahal di bidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah. (Venkatesh dan
Davis, 2000)
Handayani (2007) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
sistem informasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan kondisi
2
yang memfasilitasi pemakai berpengaruh signifikan positif terhadap pemanfaatan
sistem informasi tetapi faktor sosial dan minat pemanfaatan sistem informasi
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pemanfaatan sistem informasi.
Firmawan dan Marsono (2009) meneliti analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage), studi
empiris pada nasabah Bank Mandiri di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet banking Mandiri oleh
nasabah bank Mandiri adalah perceived usefulness (PU), perceived (PE), security
and privacy (SP), internet connection (INCON), dan amount of information (INFO).
Perceived ease of use (PEOU) bukan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat
penggunaan internet banking Mandiri karena nasabah bank Mandiri masih merasa
bahwa penggunaan internet banking Mandiri masih rumit.
Mahendra dan Didied (2013) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
minat pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah ( SIPKD ) pada
Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial secara simultan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan SIPKD.
Salah satu organisasi yang menerapkan SI adalah Koperasi Simpan Pinjam
(KSP). Penerapan SI yang terkomputerisasi pada KSP, dapat membantu aktivitas
KSP berjalan lebih baik. Hal ini akan sangat mempermudah kinerja KSP dalam
mengelola data simpanan, pinjaman dan penyajian laporan baik laporan anggota,
laporan simpanan para anggota, maupun data pinjaman anggota.
3
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh
Handayani (2007), dengan menguji model Unified Theory of Acceptance and Use
of Technology (UTAUT) yang diajukan oleh Venkatesh (2003). Penelitian ini
dilakukan kembali karena adanya ketidakkonsistenan beberapa hasil penelitian
sebelumnya sehingga perlu dilakukan pengujian kembali dengan menggunakan
populasi, waktu dan objek penelitian yang berbeda. Perbedaan penelitian ini terletak
pada variabel yaitu mengurangi variabel bebas, karena pada kenyataannya di KSP
belum menggunakan sistem informasi terkomputerisasi.
Dipilihnya objek penelitian pada KSP yang telah berbadan hukum yang
terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang, alasannya adalah
perkembangannya yang pesat terlihat dari data lima tahun terakhir (2009 hingga
2013) yang menunjukkan bahwa terjadi penambahan jumlah KSP sebanyak dua
hingga lima setiap tahunnya, seperti yang terlihat pada Grafik 1. Melihat
perkembangan tersebut, KSP juga pasti membutuhkan alat bantu dalam operasional
mereka, khususnya teknologi informasi. Selain itu Kabupaten Semarang juga
termasuk daerah industri, pastinya banyak pelaku usaha dari industri yang kecil
hingga industri yang besar. Salah satu penggunaan modal pada industri tersebut
dibiayai oleh KSP.
4
Grafik 1. Jumlah KSP di Kabupaten Semarang per 30 September 2013
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh
positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap
minat penggunaan SI terkomputerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menemukan bukti empiris untuk menguji variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi
usaha dan faktor sosial terhadap minat penggunaan S1 terkomputerisasi.
Sehingga manfaat dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
pembaca sebagai bahan pembelajaran tentang minat penggunaan SI
terkomputerisasi serta memberikan kontribusi kepada kepala dinas koperasi
mengenai perilaku individu dalam memanfaatkan SI untuk meningkatkan
kinerja individu dan organisasi.
19 22
24 26
31
0
5
10
15
20
25
30
35
2009 2010 2011 2012 2013
u
n
i
t
Tahun
5
2. LANDASAN TEORI
Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology (UTAUT)
Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology (UTAUT) yang
dikembangkan oleh Venkatesh, et. al. (2003), menyediakan alat yang berguna bagi
para manajer yang perlu menilai kemungkinan keberhasilan pengenalan teknologi
baru. Selain itu UTAUT membantu mereka memahami penggerak penerimaan
dengan tujuan untuk proaktif mendesain intervensi (termasuk pelatihan, sosialisasi,
dan lain-lain) yang ditargetkan pada populasi pengguna yang mungkin cenderung
kurang untuk mengadopsi dan menggunakan sistem baru. Model UTAUT disusun
berdasarkan model-model penerimaan teknologi sebelumnya seperti Theory of
Reason (TRA) dan Technology Acceptance Model (TAM). Model UTAUT
memperhitungkan beberapa konstruksi baru seperti performance expectancy, effort
expectancy dan social influence.
UTAUT berasumsi bahwa kepercayaan tentang manfaat kegunaan dan
kemudahan penggunaan menjadi faktor penentu adopsi teknologi informasi yang
utama dalam sebuah organisasi. Dalam UTAUT terdapat faktor-faktor penentu
yang bertindak sebagai dasar bagi sikap kearah penggunaan sistem tertentu, yang
pada akhirnya akan menentukan niat menggunakan dan kemudian menghasilkan
perilaku pemakaian yang nyata. Selain itu, model UTAUT mencoba menjelaskan
bagaimana pengaruh perbedaan individual penggunaan teknologi. Lebih khusus
lagi, hubungan antara ekspektasi kinerja, kemudahan penggunaan dan intensitas
6
penggunaan dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan pengalaman. Model
UTAUT dipandang menggunakan 70% varians yang lebih baik ketimbang yang
digunakan oleh TAM (Mahendra dan Didied :2013).
Ekspektasi Kinerja
Ekspektasi kinerja didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu
meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan
kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang
berkaitan dengan perceived usefulnees, motivasi ekstrinsik, kesesuaian tugas (job fit),
keuntungan relatif (relative advantage) (Venkatesh et al, 2003).
Penelitian Handayani (2007), Firmawan dan Marsono (2009), Mahendra dan
Didied (2013) menunjukkan hasil yang mendukung bahwa ekspektasi kinerja
merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kemauan individu untuk
menggunakan sistem. Dalam penelitian ini, peneliti menguji kembali apakah
ekspektasi kinerja berpengaruh terhadap minat penggunaan SI terkomputerisasi pada
KSP di Kabupaten Semarang, maka hipotesis pertama dinyatakan :
H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat
penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Ekpektasi Usaha
Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang
akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan
pekerjaannya (Handayani: 2007). Dengan menggunakan suatu sistem, pekerjaan
7
dapat dilakukan secara lebih cepat. Keuntungan ini akan mempengaruhi seseorang
dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna
teknologi akan mempunyai niat memanfaatkan sistem informasi jika merasa sistem
teknologi yang akan digunakan tersebut bermanfaat dan mudah untuk digunakan.
Penelitian Handayani (2007), Mahendra dan Didied (2013) membuktikan
bahwa ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan
sistem informasi. Sedangkan penelitian Firmawan dan Marsono (2009) menunjukkan
tidak adanya hubungan yang signifikan antara ekspektasi usaha terhadap penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi dikarenakan masih rumit. Dalam penelitian ini,
peneliti menguji kembali apakah ekspektasi usaha berpengaruh terhadap minat
penggunaan SI terkomputerisasi pada KSP di Kabupaten Semarang, maka hipotesis
kedua dinyatakan :
H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat
penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan pengaruh dari lingkungan sekitar yang meyakinkan
individu untuk menggunakan sistem informasi. Faktor sosial sangat berpengaruh
terhadap pola pikir individu yang tinggal didalamnya, dapat berupa lingkungan kerja
atau pergaulan. Faktor sosial didefinisikan sebagai tingkat dimana individu
menganggap bahwa orang-orang lain yang penting meyakinkannya untuk
menggunakan atau tidak menggunakan sistem informasi baru (Handayani: 2007).
8
Penelitian Mahendra dan Didied (2013) menemukan bahwa faktor sosial
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem
informasi. Sedangkan Handayani (2007) menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan faktor sosial terhadap pemanfaatan sistem informasi. Dalam penelitian ini,
peneliti menguji kembali apakah faktor sosial berpengaruh terhadap minat
penggunaan SI terkomputerisasi pada KSP di Kabupaten Semarang, maka hipotesis
ketiga dinyatakan :
H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi.
Gambar 1. Model Penelitian
Sumber : http://www.vvenkatesh.com/it/organizations/theoretical_models.asp