i TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR I MADE SUBRATA NIM. 1291461018 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
136
Embed
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIMINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR
SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR
I MADE SUBRATANIM. 1291461018
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIMINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR
SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Udayana
I MADE SUBRATANIM. 1291461018
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUITANGGAL 10 APRIL 2015
Pembimbing I,
Prof. Dr. Made Sukarsa, SE.,MSNIP. 19540429 198303 1 002
Pembimbing II,
Dr. Ni Nyoman Yuliarmi, SE.,MPNIP. 19600706 198601 2 001
Mengetahui
Ketua Program StudiMagister Ilmu EkonomiProgram PascasarjanaUniversitas Udayana,
Panitia Pengujian Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No: 961/UN.14.4/HK/2015 Tanggal 2 Maret 2015
Ketua : Prof. Dr. Made Sukarsa,SE.,MS
Anggota :
1. Dr. Ni Nyoman Yuliarmi,SE.,MP
2. Dr. A. A. I. N Marhaeni,SE.,MS
3. Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja,SE.,ME
4. Dr. I Gde Sudjana Budiasa,SE.,MS
v
Surat Pernyataan Bebas Plagiat
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : I Made Subrata
NIM : 1291461018
Program Studi : Magister Ilmu Ekonomi
Judul Tesis : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Belanja Wisatawan Domestik Ke Pasar Seni
Tradisional di Kabupaten Gianyar.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.
17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, April 2015Yang Membuat pernyataan
I Made SubrataNIM. 1291461018
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenanakanlah penulis memanjatkan puji syukur
kehadapan Ida Sang hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
asung wara nugraha-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. Made Sukarsa,SE,.MS, sebagai Pembimbing I dan Ibu Dr. Ni
Nyoman Yuliarmi,SE,.MP, sebagai Pembimbing II yang dengan penuh perhatian
telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran kepada penulis
dalam penyelesaikan tesis ini.
Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas
Udayana Bapak Prof. Dr. dr Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Magister Ilmu Ekonomi di Universitas Udayana. Ucapan
terimakasih juga penulis tujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Ibu Prof.
Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan penulis untuk
menjadi mahasiswa di Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, S.E.,M.S
atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister.
Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Nyoman Djinar
Setiawina,SE.,MS selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan
vii
kepada Dr.A.A.I.N Marhaeni,SE.,MS. Dr, Ida Bagus Putu Purbadharmaja,SE.,ME
dan Dr. I Gde Sudjana Budiasa,SE.,MS selaku penguji yang telah memberikan
masukkan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Ucapan terimakasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada seluruh
pengelola, dosen dan pegawai pada Program Studi Magistrer Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah membantu penulis selama
perkulihan. Teman-teman seperjuangan Angkatan ke XXII di Magister Ilmu
Ekonomi yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu terimakasih atas doa,
semangat dan dukungan kepada penulis. Ucapan terimakasih kepada Lembaga
dan Manajemen Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali yang sudah
memberikan kesempatan mengikuti perkuliahan di Universitas Udayana.
Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua tercinta yang telah
mendoakan dan memberikan dukungan semangat yang sangat besar kepada
penulis. Terimakasih juga penulis berikan kepada Istri tercinta Ni Made Sudiartini
dan putra-putri tercinta I Putu Andika Juniartha, dan Komang Lia Yulistyasari
yang senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis
Atas Asung Wara Kerta Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi mereka yang berkepentingan.
Denpasar, April 2015
Penulis
viii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINATBELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL
SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR
ABSTRAK
Pasar Seni Tradisional Sukawati merupakan salah satu tujuan wisatawansaat melakukan liburan di Bali, baik untuk sekedar berjalan-jalan maupunmembeli souvenir. Pasar Seni Tradisional Sukawati menjadi penopangperekonomian masyarakat baik pedagang maupun pengerajin. Banyak berdirinyapasar seni modern di Bali menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan menurundan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Seni TradisionalSukawati.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pengaruh variabel produkdan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melaluikepuasan, 2) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsungterhadap kepuasan wisatawan, 3) menganalisis pengaruh variabel tingkatpendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara tidak langsung terhadap minatbelanja wisatawan melalui pendapatan, 4) menganalisis pengaruh variabel tingkatpendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara langsung terhadappendapatan, 5) menganalisis pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan,jumlah tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan secara langsung terhadapminat belanja wisatawan. Penelitian ini dilakukan di Pasar Seni TradisionalSukawati. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 orang wisatawan domestikyang berbelanja dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Aksidentalsampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Partial LeastSquare (PLS).
Hasil analisis menunjukkan bahwa:1) tidak ada pengaruh signifikan secaratidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat belanja wisatawanmelalui kepuasan, 2) variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan, 3) tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupuntidak langsung variabel pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat belanjawisatawan melalui pendapatan, 4) variabel pendidikan dan jumlah tanggunganberpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan, 5) variabel produk danharga, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belanja wisatawan,sedangkan pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan berpengaruhnegative dan tidak signifikan terhadap minat belanja wisatawan. Dalam rangkameningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar seni Tradisional Sukawatidisarankan kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk merevitalisasi pasar danmenambah fasilitas umum yang selama ini dikeluhkan oleh wisatawan sepertitempat parkir, ATM , toilet, ruang beristirahat bagi para pengunjung, dankebersihan pasar.
Kata Kunci: Minat Belanja, Wisatawan Domestik, Wisata Belanja, Pasar SeniTradisional.
ix
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE INTEREST OF DOMESTICTOURISTS TO IN SHOPPING AT SUKAWATI TRADITIONAL ART
MARKET IN GIANYAR DISTRICT
ABSTRACT
Sukawati Traditional Art Market is one of the tourist destinations during avacation in Bali, either to take a stroll around the market or to buy souvenirs. SukawatiTraditional Art Market becomes the backbone of the community’s economy, both tradersand craftsmen. The emergence of many modern art markets in Bali causes the number oftourist arrivals to decrease and it has an effect on the income of traders at SukawatiTraditional Art Market.
This study aimed to: 1) analyze the indirect effect of the product and price on thebuying intensions of tourism through satisfaction, 2) analyze the direct effect of theproduct and price on tourist satisfaction, 3) analyze the indirect effect of level ofeducation and number of dependents on the buying intensions of tourism over income, 4)analyze the direct effect of levels of education and number of dependents on income, 5)analyze the direct effect of product, price, level of education, number of dependents,satisfaction, and income on the buying intensions of tourism. This research wasconducted at Sukawati Traditional Art Market; the number of samples taken was 120domestic tourists who were shopping at the Traditional Market with a sampling techniqueusing accidental sampling. The data analysis technique used was the analysis of PartialLeast Square (PLS).
The results showed that: 1) there was no significant effect of indirect product andprice on the buying intensions of tourism through satisfaction, 2) the of product and pricehad a positive and significant impact on satisfaction, 3) there was no direct or indirectsignificant effect of the education and the number of dependents on the buying intensionstourism over income, 4) the education and the number of dependents had a positive andsignificant impact on income, 5) the product and price had a significant effect on theinterest of tourist in shopping while the variables of education, number of dependents,satisfaction and income had no significant effect on the buying intensions of tourism. Inorder to increase the number of tourists visiting Sukawati Traditional Art Market it issuggested that the Regency Government of Gianyar should revitalize and add publicfacilities which have been complained of by tourists these days, such as parking lots,ATMs, toilets, lounge for visitors, and the cleanliness of the market.
Keywords: Shopping Interests, Domestic Travelers, Shopping Tourism, Traditional ArtMarket.
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL……………………………………………………………………………..
PRASYARAT GELAR …………………………………………………………...
i
iiLEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS …………………………………….
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………….
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………...
ABSTRAK ………………………………………………………………………...
ABTRACT ………………………………………………………………………...
iv
vvi
viiiix
DAFTAR ISI…….………………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL…….…………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBAN.............................................................
xiv
xvDAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang……………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………...
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………….
1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………
1
1212
1314
BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1 Teori Pembangunan……………………………………………….
2.1.1 Tujuan pembangunan…………………………………..........
2.1.2 Faktor-faktor yang pengaruhi proses pembangunan………...
2.2 Teori Perilaku Konsumen…………………………………………
2.2.1 Mengukur perilaku konsumen………………………………
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen …....
2.3 Keaslian Penelitian………………………………………………...
16
17
1819
20
21
23
xi
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESISPENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian…………………………. 28
Jumlah 100,0Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2013
Pengeluaran biaya selama melakukan kunjungan wisata di Bali, dilihat dari
persentase pengeluaran wisatawan selama berwisata di Bali adalah untuk souvenir
atau belanja sangat tinggi yakni mencapai 37,3 persen. Besarnya pengeluaran
wisatawan domestik dalam berbelanja souvenir atau oleh-oleh sangat berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Gianyar.
Pasar seni merupakan pasar rakyat yang mampu menarik wisatawan untuk
berkunjung dan berbelanja souvenir, baik wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara. Perkembangan pasar seni muncul di Indonesia pada tahun 1970-an,
tepatnya di Kabupaten Gianyar yaitu di daerah Ubud dan Sukawati merupakan
daerah yang pertama kali dibangun sebuah pasar seni di Bali. Berawal dari
pemikiran tokoh masyarakat dan para seniman di Kabupaten Gianyar yang
memandang perlu adanya tempat untuk menampung hasil karya seni mereka yang
dapat dijual kepada wisatawan. Pasar seni berawal dari konsep art centre yang
telah terlebih dahulu dikenal oleh orang-orang di Eropa khususnya negara yang
memiliki peradaban kebudayaan serta kesenian seperti Inggris, Perancis, dan
8
Italia. Perkembangan pasar seni tradisional dapat memberikan kontribusi kepada
masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Gianyar dalam hal meningkatkan
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memberikan
kontribusi pendapatan asli daerah melalui tempat parkir dan sewa tempat
berjualan (kios-kios).
Eksistensi pasar seni di Pulau Bali terus mengalami perkembangan sejalan
dengan tingginya minat wisatawan dalam berbelanja souvenir. Eksistensi jumlah
pasar seni di Bali saat ini, baik pasar seni tradisional maupun pasar seni modern
adalah sebagai berikut: delapan pasar seni tradisioanl dan tiga puluh delapan
pasar seni moderan yang tersebar di tiga Kabupaten di Bali. Kabupaten Gianyar
memiliki lima pasar seni tradisioanl dan enam pasar seni modern, sedangkan
Kabupaten Badung memiliki dua pasar seni tradisional dan dua puluh satu pasar
seni modern, dan Kota Denpasar memiliki satu pasar seni tradisional dan sebelas
pasar seni modern. Banyaknya jumlah pasar oleh-oleh modern ini sangat
berpengaruh terhadap perekonomian para pedagang di pasar oleh-oleh tradisional.
Pedagang di pasar oleh-oleh tradisional menganggap pasar oleh-oleh modern
sebagai pesaing utama yang menyebabkan menurunnya omzet penjualannya (TFS
Mahasiswa STP NB, 2012).
Kondisi tersebut tentu saja membuat keberadaan pasar seni tradisional salah
satunya adalah pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar merasakan dampak
dari banyaknya pembangunan pasar seni modern. Menurut Ayuningsasi (2010),
adanya ancaman terhadap eksistensi dan keberadaan pasar tradisional sebagai
penggerak perekonomian rakyat yang membumi dikarenakan legalitas
9
kepemilikan asing terhadap perusahaan ritel serta belum terakomodirnya
kepentingan pasar tradisional. Kesamaan fungsi yang dimiliki oleh pusat
perbelanjaan modern dan tradisional, telah menimbulkan persaingan antara
keduanya. Menurut Bapak Dewa Nyoman Alit seorang pedagang di Pasar Seni
Tradisional Sukawati, Bali Post.com tanggal 24 Juli 2013 mengatakan bahwa;
“Para pedagang yang berjualan di Pasar Seni Sukawati mengeluhkanmenjamurnya toko oleh-oleh menjadi ancaman pertama bagi parapedagang di pasar seni. Para pedagang tidak dapat berbuat banyak tanpaada campur tangan pemerintah terutama dalam memberikan perlindungankebijakan”.
Berkembangnya pasar seni modern di Bali menyebabkan munculnya
fenomena-fenomena berupa isu-isu dan keluhan seperti yang saat ini ramai
dibicarakan di media masa mengenai pasar seni modern mengancam keberadaan
dari pasar seni tradisional. Berdasarkan artikel yang dimuat dalam Harian Bisnis
Bali.com tanggal 14 Pebruari 2013 mengatakan bahwa;
“Pasar seni makin sepi dan seakan ditinggalkan oleh konsumennya danberalih berbelanja ke pasar oleh-oleh khas Bali yang lebih modern.Wisatawan yang berbelanja ke pasar oleh-oleh umumnya rombongan yangdiatur oleh guide-nya, karena pasar oleh-oleh memberikan fee kepadaguide yang besarnya disesuaikan dengan jumlah nilai belanja dariwisatawan yang diantar.
Keunggulan pasar oleh-oleh mengalahkan pasar seni sehingga banyak
pedagang di pasar seni tradisonal mengatakan pendirian pasar oleh-oleh yang
banyak di Bali dapat mematikan pasar seni tradisional. Menurut Made Umbara,
Harian Bisnis.com tanggal 14 Pebruari 2013 mengatakan bahwa;
“Bahwa di Pasar Seni Sukawati perlu ada kebijakan pemerintah yangberpihak kepada pedagang kecil. Karena selama ini dengan kondisiekonomi yang tak kondusif, kemudian menjamurnya beberapa tokomodern seperti pasar oleh-oleh di Bali menjadikan pedagang kecil makinterhimpit”.
10
Tulisan tersebut menyatakan bahwa perkembangan pasar seni tradisional
sekarang ini sangat memprihatikan, karena mulai ditinggalkan oleh para
konsumen yang beralih ke pasar seni modern disebabkan fasilitas yang diberikan
lebih baik. Ketika konsumen melakukan pembelian, konsumen yang bersangkutan
tidak melihat produk/jasa utamanya saja, tetapi kosumen juga akan berusaha
mencari nilai tambah dari produk/jasa yang dimaksud. Nilai tambah yang
dimaksud bermacam-macam, seperti tempat berbelanja yang nyaman, produk,
kelengkapan fasilitas dan lokasi yang strategis (Hermalini, 2012).
Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada beberapa wisatawan
domestik yang sedang berbelanja dan para pedagang di pasar seni tradisional
Sukawati. Hasil dari wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa
wisatawan domestik dan para pedagang yang berjualan dapat di jelaskan sebagai
berikut: (1) wisatawan domestik senang berbelanja di pasar seni tradisional karena
harga produk/barang dapat ditawar, (2) pilihan jenis produk/barang untuk souvenir
sangat berragam/banyak, (3) para pedagang dalam memberikan pelayanan sangat
baik. Adapun permasalahan yang disampaikan oleh wisatawan domestik dalam
wawancara adalah: (1) kurangnya fasilitas umum seperti: toilet, ATM, tempat
ibadah, (2) tempat parkir tidak nyaman, 3) keadaan dalam pasar sangat sempit dan
panas, (4) kebersihan areal publik sangat kurang, permasalahan yang disampaikan
oleh para pedagang adalah : (1) jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni
tradisional Sukawati sangat menurun, (2) pendapatan para pedagang di pasar seni
tradisonal Sukawati berkurang, (3) persaingan harga yang tidak sehat di antara
para pedagang.
11
Pasar seni modern merupakan pasar seni yang mempunyai sistem
pengelolaan manajemen terorganisasi, dengan didukung oleh financial yang
sangat baik. Perkembangan pasar seni modern memberikan dampak positif dan
negatif bagi perkembangan pasar seni tradisional, dampak positif yang
ditimbulkan oleh pasar seni modern antara lain menyerap tenaga kerja,
meningkatkan sektor perekonomian masyarakat, sebagai penyalur hasil produk
masyarakat yang berupa hasil karya seni. Produk yang tersedia di pasar seni
tradisional maupun pasar seni modern tidak lepas dari keberadaan distributor yang
mensupply produk-produk souvenir. Pedagang pada umumnya memilih
mengambil barang-barang souvenir dari agen atau usaha kecil menengah (UKM)
yang berada di berbagai home industry yang terdapat di daerah Provinsi Bali
maupun dari luar Bali. Dengan adanya persamaan dalam mengambil produk yang
dijual di masing-masing pasar diharapkan dapat meningkatakan perekonomian
masyarakat. Menurut Sherly Purnama (2013) menyebutkan keputusan wisatawan
domestik berbelanja di pasar oleh-oleh modern sangat tinggi karena dipengaruhi
oleh kepastian harga, kualitas barang dan fasilitas.
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka diteliti analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional
di Kabupaten Gianyar. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar adalah
untuk mendapatkan fakta-fakta mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
oleh pasar seni tradisional di Sukawati, sehingga dapat dipergunakan sebagai tolak
ukur dalam menjaga eksistensi pasar seni tradisional, meningkatkan pendapatan
12
para pedagang, dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar Seni
Tradisional Sukawati di Kabupaten Gianyar.
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah:
1) Adakah pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat
belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan?
2) Bagaimanakah pengaruh variabel produk dan harga terhadap kepuasan
wisatawan?
3) Adakah pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan
wisatawan?
4) Bagaimanakah pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan
keluarga terhadap pendapatan wisatawan?
5) Bagaimanakah pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja
wisatawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1) Untuk menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara tidak
langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan.
2) Untuk menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung
terhadap kepuasan wisatawan.
13
3) Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan
melalui pendapatan wisatawan.
4) Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga secara langsung terhadap pendapatan wisatawan.
5) Untuk menganalisis variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan secara langsung terhadap
minat belanja wisatawan ke pasar seni tradisional.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneliti berharap dapat memberikan
manfaat penelitian dan berguna baik secara akademik maupun praktis, yaitu:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk menerapkan konsep-
konsep teori yang selama ini diperoleh dalam perkuliahan serta meningkatkan
wawasan pengetahuan melalui temuan dilapangan yang sebelumnya belum
terungkap, serta dapat menjadi bahan kajian untuk membuktikan teori, dan
memdukung hasil penelitian selanjutnya yang berkaitan.
2) Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
beberapa kalangan diantaranya:
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi pengelola
maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan sarana, prasarana dan
14
pengawasan terhadap perkembangan pasar seni tradisional di Kabupaten
Gianyar.
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur pengelola pasar
seni tradisional dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan
pasar seni tradisional di segala aspek agar mampu bersaing dengan pasar
seni modern dan unit usaha lain yang sejenis.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penyajian dari penulisan ini adalah
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan pustaka, menguraikan tentang konsep dan definisi,
teori-teori yang relevan, dan keaslian penelitian yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti.
Bab III : Kerangka berpikir, kerangka konsep, dan hipotesis yang sesuai
dengan masalah penelitian.
Bab IV: Metode penelitian yang berkaitan dengan rancangan penelitian,
lokasi penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi
operasional variabel penelitian, jenis dan sumber data, populasi,
sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data,
instrument penelitian,dan teknik analisis data.
15
BabV: Pembahasan hasil penelitian yang berisis gambaran umum lokasi
penelitian, deskripsi hasil penelitian, jawaban terhadap tujuan
penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.
BabVI: Bab penutup yang terdiri dari simpulan dari permasalahan yang
dibahas dan saran-saran dari penulis.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Pembangunan
Pembangunan merupakan sebuah proses untuk mencapai kemajuan
masyarakat, dimana pembangunan secara umum diukur dengan kemajuan atau
keberhasilan. Dengan demikian pembangunan seringkali diartikan sebagai upaya
untuk mencapai kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat yang
diukur secara ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006) pembangunan
merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya
sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi, dan
institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Menurut Sadono
Sukirno (1985) pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti
merupakan perubahan yang terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan tingkat
pendapatan per kapital, dan kenaikan pendapatan per kapital itu harus terus
berlangsung dalam jangka panjang. Menurut Ginanjar Kartasasmita (1994)
memberikan pengertian pembangunan yang lebih sederhana yaitu sebagai suatu
proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara
terencana.
Pada dasarnya teori pembangunan dibagi dalam dua sektor yaitu sektor
tradisional dan sektor industri. Sektor tradisional yaitu sektor pedesaan subsisten
yang kelebihan penduduk dan ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja
yang sama dengan nol. Sektor industri perkotaan modern yang tingkat
17
produktivitasnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang
ditransfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten (Lewis dalam Todaro dan
Smith, 2006). Pengertian pembangunan ekonomi menurut Irawan dan Suparmoko
(2008) merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapital. Menurut
penelitian Yusmiady, Dian Setia dan Witjaksono, Mit (2012) mengemukkan
pengembangan obyek wisata terhadap pembangunan ekonomi lokal telah
berdampak positif antara lain mendorong penciptaan lapangan kerja dan
meningkatkan ekonomi masyarakat. Menurut penelitian Mirah Pradnya Paramita
dan Ayuningsasi (2013) mengemukakan program revitalisasi pasar tradisional
berdampak positif dan signifikan terhadap kondisi fisik, tata kelola dan
pendapatan pedagang sebesar 71,79 persen.
2.1.1 Tujuan pembangunan
Proses pembangunan dalam masyarakat atau negara harus menpunyai
tujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan pertumbuhan
pembangunan ekonomi negara, untuk mencapai suatu pembangunan yang
diharapkan maka perlu penerapan dari tujuan pembangunan tersebut. Menurut
Todaro dan Smith (2006) sebagai berikut: (1) peningkatan ketersediaan serta
perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan, (2) peningkatan standar
hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi
penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta
peningkatan perhatian atas nilai-nilai cultural dan kemanusiaan, yang kesemuaan
18
itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga
menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan, (3)
perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa
secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari belitan sikap
menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau Negara-negara
lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-
nilai kemanusiaan mereka. Menurut Nehen (2010) tujuan pembangunan dalam arti
seluas-luasnya adalah membangun manusia (masyarakat) Indonesia seutuhnya ini
berarti sebagai satu proses yang berkesinambungan atas satu sistem sosial secara
keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik atau manusiawi. Ketiga nilai inti
tersebut adalah : (1) kecukupan, (2) harga diri dan, (3) kebebasan yang merupakan
tujuan pokok dan harus digapai oleh setiap orang dan masyarakat melalui
pembangunan.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangunan
Proses pembangunan merupakan proses sistemik yang pada akhirnya
menghasilkan keluaran (output) pembangunan, kualitas dari output pembangunan
merupakan proses pembangunan yang dilaksanakan. Perkembangan pembangunan
suatu Negara sangat ditentunkan oleh ketersediaan yang dimiliki untuk menunjang
pembangunan seperti; kekayaan alam, sumber daya manusia, dan kebijakan
peraturan Negara. Proses pembangunan dalam suatu Negara sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) sebagai berikut: (1) jumlah dan
jenis sumber daya alam yang dimiliki masing-masing Negara, (2) ketepatan
19
rangkaian kebijakan dan sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, (3)
tersedianya modal dan teknologi dari luar, 4) kondisi-kondisi lingkungan
perdagangan internasional. Menurut Lewis dalam bukunya Arsyad Lincolin
(2004) kebijakan pembangunan yang tepat demi berhasilnya pembangunan dalam
proses pelaksanaannya meliputi: (1) penyediaan potensi pembangunan, (2)
penyediaan prasarana yang memadai, (3) penyediaan fasilitas latihan khusus dan
juga pendidikan umum yang memadai untuk menyediakan ketrampilan yang
diperlukan, (4) perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian, (5)
bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik, (6)
menemukan dan membantu pengusaha yang potensial, baik dalam negeri maupun
luar negeri, (7) peningkatan pemanfaatan sumberdaya secara lebih baik, baik
swasta maupun Negara.
2.2 Teori Perilaku Konsumen
Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa yang dibutuhkan, hal ini dikenal
dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut
(Dharmamesta dan Handoko, 2000). Menurut Schiffman dan Kanuk (1995) dalam
buku Mulyadi Nitisusastro (2012) perilaku konsumen merupakan perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka
20
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Engle. F. James (1995)
perilaku konsumen merupakan tindak-tindakan individu secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan
tindakan-tindakan tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan Assael (1992) bahwa
komponen utama dari model perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan.
2.2.1 Mengukur perilaku konsumen
Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan dalam
hukum permintaan, maka dapat digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan
kardinal (marginal utility) dan pendekatan ordinal (Indifference curve) sebagai
berikut:
1) Pendekatan Kardinal (Marginal Utility) didasarkan pada asumsi tingkat
kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur
dengan angka seperti rupiah, jumlah, dan unit. Semakin besar jumlah barang
yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen
dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum
apabila dalam membelanjakan mencapai kepuasan yang sama pada berbagai
barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan
total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu
dari mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa, kepuasan tambahan (marginal
utility) adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah
barang dan jasa yang dikonsumsi. Nopirin (1994). Menurut Suardikha Natha
(2009) dalam modul kuliah matrikulasi teori kardinal menyatakan bahwa
21
utilitas dapat dihitung secara nominal, dimana keputusan untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
2) Pendekatan ordinal (indifference curve) mengasumsikan bahwa konsumen
mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan
dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus
menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan
menggunakan analisis kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan
berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang
sama Nopirin (1994). Menurut Suardikha Natha (2009) dalam modul kuliah
matrikulasi teori ordinal menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung,
hanya dapat diperbandingkan dan menggunakan kurva indiferensi untuk
menggambarkan perilaku konsumen.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Perilaku konsumen dalam melakukan kegiatan belanja seringkali
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi pertimbangan berbelanja. Menurut
Engle. F. James (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam memilih tempat berbelanja adalah faktor lingkungan, perbedaan individual
dan faktor psikologis:
1) Faktor lingkungan adalah konsumen dalam lingkungan yang serba kompleks
dimana proses kebutuhan mereka dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: (a)
budaya mencakup pada nilai-nilai, gagasan, dan simbol-simbol yang
bermakna untuk membantu individu dalam berkomunikasi, melaksanakan
22
penafsiran dan evaluasi berbagai gejala didalam masyarakat, (b) kelas sosial
merupakan pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari individu dengan
berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama, (c) pengaruh pribadi merupakan
respon seseorang terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyelesaikan diri
dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain, (d) keluarga
merupakan unit pengambilan keputusan utama dengan pola peranan dengan
fungsi yang kompleks dan bervariasi.
2) Faktor perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan
dan mempengaruhi perilaku suatu individu, perbedaan ini disebabkan oleh
lima faktor yaitu : (a) sumber daya konsumen, dimana setiap orang membawa
tiga sumber daya dalam setiap situasi pengambilan keputusan yakni waktu,
dana dan perhatian, (b) motivasi dan keterlibatan, motivasi merupakan faktor
terpenting dalam hal mengendalikan pribadi yang dirasakan atau minat
yang timbul dalam situasi yang spesifik. Dan keterlibatan merupakan
refleksi dari motivasi yang kuat dan sangat dirasakan dari suatu produk dan
jasa dalam hal tertentu, (3) pengetahuan, merupakan informasi yang
disimpan dalam ingatan, dimana pengetahuan konsumen mencakupi
susunan luas informasi seperti ketersedian dan karakteristik produk dan jasa,
dimana dan kapan untuk membeli dan bagaimana menggunakan produk.
3) Faktor proses psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk
melakukan kegiatan berbelanja yaitu: (a) pengolahan Informasi yang
menyampaikan cara – cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi,
dirinci, disimpan dan didapatkan kembali dan disimpan, ini begitu penting
23
bagi komunikasi pemasaran sehingga pengolahan informasi mendominasi
bidang penelitian konsumen, (b) pembelajaran, merupakan proses dimana
pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, (c)
perubahan sikap dan perilaku, menggambarkan pengaruh psikologis dasar
yang menjadi subjek dari beberapa penelitian. Menurut teori Maslow (1834)
dalam Mulyadi Nitisusastro (2012) menjelaskan tentang perilaku konsumen
dimana setiap konsumen selalu memnuhi kebutuhan dan keingingannya
terhadap barang dan jasa. Kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap
barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) faktor individu,
dan (2) faktor lingkungan. Menurut Assael (1994) terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen yaitu: (1) individu konsumen, (2) pengaruh
lingkungan, (3) strategi pemasaran.
2.4 Keaslian Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada penelitian
sebelumnya yang bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat dalam penyajian
materi, pemantapan variabel serta konsep-konsep yang digunakan peneliti di
dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang relevan untuk pembanding penelitian
ini sebagai berikut:
Menurut Sherly Purnama, dan Mahendra Yasa (2013) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh
(Studi Kasus di Kota Denpasar). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
secara serempak maupun parsial antara kepastian harga, kualitas barang, dan
fasilitas terhadap keputusan wisatawan domestik yang berbelanja di pasar oleh-
24
oleh modern. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara serempak kepastian harga, kualitas barang,
dan fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik
untuk berbelanja di pasar oleh-oleh modern. Koefisien determinasi (R²) sebesar
0,681, berarti 68,1 persen keputusan wisatawan domestik yang berbelanja dipasar
oleh-oleh modern dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang, dan fasilitas,
sisanya sebesar 31,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian. Secara parsial kepastian harga, kualitas barang, dan
fasilitas dipengaruhi positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan
domestik yang berbelanja di pasar oleh-oleh modern. Perbedaannya adalah lokasi
penelitiannya.
Menurut Natalia (2009) tentang “Analisis faktor yang mempengaruhi
minat konsumen untuk berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi” tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel lokasi,
kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan dalam
berbelanja, dan promosi yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja,.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk, harga, dan promosi yang mempengaruhi minat konsumen
untuk berbelanja, variabel pelayanan dan kenyamanan tidak berpengaruh terhadap
minat konsumen untuk berbelanja. Perbedaannya adalah lokasi penelitian dan alat
analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.
Menurut Zulaikha Fauzi (2004) tentang “Faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory
25
Outlet di Kota Malang, tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory
Outlet di Kota Malang dengan mengetahui faktor-faktor bauran eceran (rentailing
mix) yang terdiri dari produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Loksai (X4),
Customer Servis (X5), dan Suasana Factory Outlet (X6). Alat analisis yang
digunakan adalah analisis faktor. Dan didapatkan bahwa faktor-faktor tersebut
sebesar 60,745 persen menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan
pembelian pada Darmo Factory Outlet cabang Basyuki Racmat Malang. Hasil
analisis menyebutkan sebesar 39,25 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,
serta ditemukan bahwa faktor produk merupakan faktor dominan yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet
Cabang Basuki Rachman Malang dengan nilai sebesar 11,822 persen.
Menurut Hermalini (2012) tentang faktor retailing mix yang mendorong
wisatawan nusantara berbelanja di toko oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota
Denpasar, tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor retailing mix yang
mendorong wisatawan nusantara berbelanja di toko Oleh-oleh Krisna Nusa Indah
dengan mengetahui faktor retailing mix yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2),
Lokasi (X3), Personalia (X4), Promosi (X5), dan Presentasi (X6). Alat analisis
yang digunakan adalah analisis faktor. Hasil analsis menyebutkan bahwa sebesar
66,19 persen yang mendorong wisatawan nusantara berbelanja di Toko oleh-oleh
Krisna Nusa Indah. Sisanya sebesar 33,81 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain, serta ditemukan bahwa faktor keanekaragaman produk dan keamanan
merupakan faktor dominan yang mendorong wisatawan nusatara berbelanja ditoko
26
Oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar dengan nilai sebesar 25,734 persen.
Perbedaannya adalah alat analisis yang dipergunakan adalah analisis faktor, dan
lokasi penelitian.
Menurut Zuliani,Siti (2005), tentang pengaruh lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang,
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lokasi dan
harga terhadap keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan
Semarang. Hasil analisis data diperoleh Fhitung sebesar 16,995 ˃ Ftabel 3,07 yang
berarti hipotesis yang menyatakan ada pengaruh lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang
diterima. Perbedaannya adalah tentang pengaruh lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang, alat
analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis regreasi linier berganda dan
deskriptif prosentase dan tempat penelitian.
Menurut Hendra Fure (2013) tentang pengaruh lokasi, keragaman produk,
harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar
tradisional Bersehati Calaca Menado, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui secara bersama pengaruh lokasi, keberagaman produk, harga, dan
kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional
Bersehati Calaca Menado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi,
keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca Menado. Perbedaannya adalah
27
alat analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda, dan lokasi
penelitian.
Menurut Adi Wijaya (2013) tentang pengaruh tingkat pendidikan, jam
kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga
yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan
Denpasar Barat, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggung keluarga terhadap pendapatan ibu
rumah tangga yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh,
Kecamatan Denpasar Barat. Hasil penelitian menunjukkan variabel tingkat
pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggungan keluarga secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada
sektor informal. Perbedaannya adalah tentang pengaruh tingkat pendidikan, jam
kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga
yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan
Denpasar Barat, alat analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis regreasi
linier berganda, dan tempat penelitian.
28
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir
Pembangunan ekonomi selalu menjadi salah satu sasaran penting dari
pembangunan yang dilaksanakan baik itu ditingkat nasional maupun tingkat
regional. Pembangunan ekonomi nasional diarahkan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi daerah dengan memberdayakan pelaku dan potensi daerah
sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelaksanaan
otonomi daerah. Pembangunan daerah merupakan pembangunan yang segala
sesuatunya dipersiapkan dan dilaksanakan oleh daerah, mulai dari perencanaan,
pembiayaan, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawabannya, dalam kaitan
ini daerah memiliki hak otonom. Pembangunan daerah selalu diarahkan sesuai
dengan keunggulan komparatif yang dimiliki daerah, yang selanjutnya diarahkan
menjadi keunggulan kompetitif daerah.
Pembangunan perekonomian Provinsi Bali selama ini hanya mengandalkan
perekonomian dari sektor pariwisata, sektor pertanian dan industri hanya sebagai
pendukung dalam pembangunan sektor pariwisata. Penekanan pembangunan pada
sektor pariwisata telah berhasil mengangkat perekonomian daerah Kabupaten
Gianyar. Dimana pembangunan sektor pariwisata merupakan sektor yang
memberikan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
perkapital di Kabupaten Gianyar. Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata
telah mengangkat perekonomian dan memberdayakan masyarakat dalam
29
pengembangan pariwisata daerah, salah satunya adalah membuka kesempatan
kerja, mengurangi pengangguran, dan berwirausaha dengan membuka usaha
kerajinan seni yang mampu menarik minat wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Gianyar. Sebagai daerah seni kehidupan masyarakatnya lebih banyak
berkecimpung di kerajinan seni dan industri kecil rumah tangga, untuk
menyalurkan hasil karya seni atau kerajinan seni masyarakat, pemerintah
Kabupaten Gianyar telah menyiapkan tempat berupa pasar seni. Pasar seni
pertama kali yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Gianyar adalah Pasar
Seni Tradisional Sukawati. Pasar seni menyediakan hasil karya seni masyarakat
dan para seniman yang berupa patung, lukisan, ukiran, souvenir, dan hasil karya
lain merupakan daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Gianyar.
Pasar seni tradisional mempunyai tempat yang sangat strategis dan mudah
dijangkau oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar, selain itu
dampak dari pembangunan pasar seni tradisional sangat mempengaruhi
perekonomian masyarakat antara lain: meningkatkan pendapatan para pedagang,
memberikan kesempatan kerja, meningkatan pertumbuhan perekonomian
masyarakat, dan meningkatkan distribusi pendapatan pemerintah. Wisatawan
yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar selain menikmati kebudayaan, adat
istiadat, keindahan alam, dan yang paling disenangi adalah mencari oleh-oleh
khas Bali yang terdapat di pasar seni tradisional.
Berikut kerangka berpikir dapat digambarkan secara praktis mengenai
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke
30
pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar, untuk mempermudah alur penelitian
yang selanjutnya dituangkan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1Kerangka Berpikir Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisionaldi Kabupaten Gianyar
3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Konsep penelitian dalam kelembagaan yang dianut dalam penelitian ini
adalah konsep yang berdasarkan atas kerangka berpikir penelitian, dimana
kerangka konsep penelitian adalah konsep dalam usaha pengelolaan pasar seni
Pasar Seni
Pasar Seni Tradisional Pasar Seni Modern
Faktor-faktor yang mempengaruhi : Produk, harga,kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan
keluarga, dan pendapatan
Minat Belanja WisatawanDomestik
Teori Pembangunan
Ekonomi Pariwisata
31
tradisional sekarang ini masih dibawah kendali pemerintah daerah Kabupaten
Gianyar dan secara swadaya dibantu oleh Desa Adat yang berada dekat dengan
pasar seni tersebut. Pemerintah daerah Kabupaten Gianyar harus mampu
mengembangkan dan merenovasi pasar seni tradisional menjadi pasar yang
mampu bersaing dengan pasar-pasar modern, meningkatkan sarana dan prasana
menunjang pasar seni tradisional seperti fasilitas umum.
Kombinasi faktor-faktor yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk
menentukan variabel yang paling besar memberikan pengaruh dalam mendukung
minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional. Untuk mengetahui
minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar
diindetifikasi sebagai berikut: produk (X1), harga (X2), tingkat pendidikan (X3),
dan jumlah tanggungan keluarga (X4) adalah variabel bebas/eksogen. Kepuasan
(Y1), tingkat pendapatan (Y2), dan minat belanja wisatawan domestik (Y3)
adalah variabel terikat/endogen. Disamping variabel-variabel tersebut, masih ada
satu variabel residu yang diberi simbol (e) dan () delta, galat pengukuran untuk
variabel laten eksogen, dan () epsilon, galat pengukuran untuk variabel laten
endogen.
Hubungan produk terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Kotler
(1997) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keingingan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan
salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk
tersebut dapat diukur dengan parameter jumlah penjualan produk (Tjiptono,
2000). Produk yang dijual di pasar seni tradisional bervariasi, jenis barangnya
32
sangat lengkap dan mempunyai kualitas barang yang baik, membuat wisatawan
yang datang ke pasar seni sangat senang dan bisa memilih jenis barang seni yang
dijadikan oleh-oleh. Hasil penelitian Sherly Purnama dan Mahaendra Yasa (2013)
mengemukakan keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja dipengaruhi oleh
variabel kualitas barang sebesar 68,1 persen. Hasil penelitian Ghanimata dan
fifyanita (2012) mengemukakan bahwa kualitas produk mempengaruhi minat
belanja. Menurut Hendra Fure (2013) keragaman produk berpengaruh terhadap
minat beli.
Hubungan harga terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Kotler &
Amstrong (2001) harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk produk dan
jasa, lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen
tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang
dan jasa. Menurut Engle. F. James, (1995) penetapan harga suatu toko atau pasar
harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen,
pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat pembeli. Untuk menarik
konsumen maka para pedagang harus tanggap terhadap tingkat harga yang
diinginkan oleh konsumen. Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya. Hasil penelitian Ghanimata dan fifyanita (2012)
mengemukakan harga memberikan pengaruh terhadap minat belanja sebesar 62,3
persen dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Demikian pula dalam penelitian
Sherly Purnama dan Mahaendra yasa (2013) mengemukan keputusan wisatawan
33
domestik untuk berbelanja di pengaruhi oleh variabel harga sebesar 68,1 persen
sedangkan sisanya sebesar 31,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain.
Hubungan pendidikan terhadap minat belanja wisatawan. Menurut
Rahardja dkk (2005) semakin tinggi pendidikan seseorang pengeluaran
konsumsinya akan semakin tinggi, sehingga sangat mempengaruhi pola konsumsi
dan hubungannya positif. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dilakukan
secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara
individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan (Sugihartono,2007). Semakin tinggi pendidikan
wisatawan, maka minat belanja terhadap produk yang berkualitas makin
meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermalini (2012)
mengemukakan bahwa wisatawan nusantara yang berbelanja di Toko Krisna Nusa
Indah memiliki tingkat pendidikan yang cukup beragam yaitu menengah keatas.
Hubungan jumlah tanggungan terhadap minat belanja wisatawan. Jumlah
tanggungan keluarga merupakan salah satu fakta yang dapat mempengaruhi pola
konsumsi rumah tangga. Banyaknya jumlah anggota keluarga maka pola
konsumsinya semakin bervariasi karena masing-masing anggota keluarga belum
tentu mempunyai selera yang sama. Keluarga dapat didefiniskan suatu unit
kerabatan yang terdiri atas orang-orang yang mengangap bahwa mereka
mempunyai hubungan darah, pernikahan atau adopsi (Henslin, 2006). Menurut
Sanderson (2010) keluarga dapat diklasifilkasikan menjadi dua yaitu: 1) keluarga
batih ialah suatu unit kekerabatan yang terdiri dari pasangan suami-istri yang
menikah dan keturunan langsung mereka, yang memelihara suatu rumah tangga
34
bersama dan bertindak bersama-sama sebagai suatu satuan sosial. Keluarga batih
yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, 2) keluarga luas ialah suatu
kelompok kekerabatan yang terdiri dari sejumlah keluarga batih yang bertalian
menjadi satu dan bertindak sebagai satu kesatuan. Keluarga luas yang termasuk
bibi, kakek, paman, dan saudara sepupu.
Hubungan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan. Pendapatan
merupakan suatu unsur penting dalam perekonomian yang berperan meningkatkan
derajat hidup orang banyak melalui kegiatan produksi barang dan jasa. Besarnya
pendapatan seseorang tergantung pada jenis pekerjaannya. Menurut pendapat
Winardi (1992) Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang
dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Menurut Sofyan
Syafri Harahap (2001) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan
barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka yang menerima.
Pendapatan dalam penelitian ini akan diukur dengan pengeluaran wisatawan
selama melakukan kegiatan, kalau dilihat dari pengeluaran wisatawan selama
berwisata pada tahun 2012. Pengeluaran wisatawan selama berwisata adalah
untuk membeli souvenir atau berbelanja sebesar 37,3 persen (Dinas Pariwisata
Bali, 2013). Hasil penelitian Tina Dwipayani (2012) mengemukakan tingkat
pendapatan wisatawan domestik sebanyak 108 orang atau 39,7 persen
berpengahasilan lebih besar dari Rp.3.100.000,- membuktikan bahwa tingkat
pendapatan yang relative tinggi akan mempengaruhi kemampuan daya beli
wisatawan domestik dalam berbelanja cindramata atau souvenir. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hermalini (2012) menyatakan tentang faktor-faktor yang
35
mendorong wisatawan berbelanja berupa produk, harga, lokasi, personalia,
promosi, dan presentasi memberikan pengaruh nyata terhadap minat belanja
wisatawan ke pasar seni modern. Kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
Gambar 3.2Kerangka Konsep Penelitian Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni TradisionalDi Kabupaten Gianyar.
Kps(Y1)
Pdt(Y2)
)
Pdk(X3)
Hrg(X2)
Prd(X1)
Jtk(X4)
MBW(Y3)
X1.1
X1.2
X2.1
X2.2
X2.3
X3.1
Y1.1 Y1.2
X4.1
Y3.1
Y3.2
e3
Y2.1
X1.3
e1
e2
Y3.3
X1.4
Y1.3
36
3.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan pokok masalah penelitian, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1) Ada pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga secara signifikan
terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
2) Variabel produk dan harga secara positif mempengaruhi kepuasan
wisatawan.
3) Ada pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan secara signifikan terhadap minat belanja wisatawan melalui
tingkat pendapatan.
4) Variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara positif
mempengaruhi pendapatan wisatawan.
5) Ada pengaruh positif variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan.
BAB IV
37
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
rancangan penelitian kuantitatif, dimana pengukurannya berdasarkan tingkat
eksplanasi yaitu menggunakan penelitian komparatif dan penelitian asosiatif.
Penelitian komparatif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel
produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi minat belanja wisatawan
domestik ke pasar seni tradisional, penelitian asosiatif dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisis bagaimanakan pengaruh variabel produk, harga, kepuasan,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni
tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk; (1) menganalisis pengaruh variabel
produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui
kepuasan, (2) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung
terhadap kepuasan, (3) menganalisis pengaruh variabel pendidikan dan jumlah
tanggungan secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui
pendapatan, (4) menganalisis pengaruh variabel pendidikan dan jumlah
tanggungan secara langsung terhadap pendapatan, (5) menganalisis pengaruh
variabel produk, harga, pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan, dan
pendapatan secara langsung terhadap minat belanja wisatawan ke pasar seni
tradisional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Partial Least
38
Square (PLS) menurut Wold dalam Ghozali (2008) merupakan metode analisis
yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah melalui observasi (pengamatan langsung di objek
penelitian), wawancara mendalam terhadap informan yang telah ditetapkan seperti
pemerintah Kabupaten Gianyar, pedagang di pasar seni tradisional, dan wisatwan
domestik yang berbelanja, petugas pengelola pasar, dan kuesioner yang diberikan
kepada responden yang berupa pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan data
yang akan diproses. Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
analisis Partial Least Square (PLS) yaitu untuk memkonfirmasi teori, tetapi dapat
juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidak hubungan antara variabel laten.
4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar karena Kabupaten Gianyar
memilik lebih banyak pasar seni tradisional dari kabupaten yang ada di Provinsi
Bali. Pasar seni yang ada di Kabupaten Gianyar adalah: Pasar Seni Sukawati 1,
Pasar Seni Guwang (Sukawati 2), Pasar Seni Cemenggaon (Sukawati 3), Pasar
Seni Ubud, Pasar Seni Goa Gajah, Pasar Seni Tampaksiring, dan Pasar Seni
Gunung Kawi. Untuk mengadakan penelitian, maka dipilihlan satu pasar seni
yang dianggap dapat mewakili pasar seni tradisional yang terdapat di Kabupaten
Gianyar yaitu Pasar Seni Sukawati. Pasar Seni Sukawati merupakan pasar seni
yang pertama dibangun dan sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai tempat
berbelanja oleh-oleh khas Bali dan tempatnya yang sangat strategis. Dipilihnya
Kabupaten Gianyar sebagai obyek penelitian didasarkan pada beberapa
pertimbangan seperti:
39
1) Pasar seni tradisional mampu menjadi motor penggerak perekonomian
masyarakat di Bali khususnya di Kabupaten Gianyar.
2) Jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni tradisional mengalami penurunan
yang sangat signifikan.
3) Pasar seni tradisional memberikan perbedaan yang sangat signifikan dengan
pasar modern.
4) Pasar seni tradisional merupakan wadah untuk menampung hasil karya para
seniman di Bali.
5) Terdapat lebih banyak pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar
dibandingkan dengan kabupaten yang ada di Bali.
6) Adanya fenomena-fenomena yang banyak dibicarakan dalam masyarakat
berupa menurunnya pendapatan para pedagang yang berjualan disebabkan
adanya pasar seni modern.
4.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas
(Independen) yang terdiri dari : produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan,
jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan. Minat belanja wisatawan
sebagai variabel terikat (dependen)
4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan
mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori (Usman,
2009). Masing-masing variabel dan pengukurannya perlu dijelaskan agar
40
diperoleh kesamaan pemahaman terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini
yaitu:
1) Variabel Produk (X1)
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, digunakan, dibeli atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan. Indikator sifat dan kualitas keragaman barang antara lain: aneka
produk yang ditawarkan beragam/banyak variasi, kualitas produk yang
ditawarkan, model/rancangan produk menarik, dan merek produk yang
ditawarkan beragam.
2) Variabel Harga (X2)
Harga adalah sejumlah uang yang ditukar untuk produk atau jasa, lebih jauh
lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa (Kotler &
Amstrong, 2001). Yang diukur dalam rupiah.
3) Variabel Tingkat Pendidikan (X3)
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jumlah tahun sukses yang telah
dilalui oleh responden/wisatawan dalam pendidikan formalnya. Pendidikan
responden diukur dalam satuan tahun.
4) Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga (X4)
Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih
menjadi tanggungan keluarga atau responden dengan menggunakan dalam satuan
orang.
41
5) Variabel Kepuasan (Y1)
Kepuasan adalah tingkat perasaaan seseorang atau konsumen setelah
membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan
harapannya. Indikator kepuasan antara lain: pelayanan pedagang, produk
kerajinan sesuai dengan kebutuhan, dan kemampunan komunikasi pedagang.
6) Variabel Tingkat Pendapatan (Y2)
Tingkat pendapatan adalah seluruh pendapatan yang diterima responden
berasal dari pendapatan bersih yang diterima dalam satu bulan dan diukur dalam
rupiah. Untuk menyatukan data pendapatan dengan data persepsi dari penelitian
ini mempergunakan pendekatan pengukuran data standardize (Marcelo
Fernandes, 2009) dengan formula:
Y2 = ( Y2 - Ȳ )
7) Variabel Minat Belanja (Y3)
Minat belanja/beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear & Taylor, 1995).
Indikator minat belanja/beli antara lain: ketersediaan produk dan kemudahan
dalam membeli, keinginan membeli produk terpenuh, dan lokasi strategis mudah
dijankau.
4.5 Jenis dan Sumber Data
4.5.1 Jenis Data
1) Data Kualitatif adalah data yang berbentuk paparan kalimat dan gambar
(Sugiyono,2012). Data ini berupa uraian mengenai analisi faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional
42
sedangkan indikator penilaian yang terdiri dari produk, harga, kepuasan,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan.
2) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang dapat dihitung
(Sugiyono,1999). Data-data tersebut berupa data jumlah kunjungan wisatawan
domestik dan mancanegara ke Bali Tahun 2007-2013, persentase pengeluaran
wisata nusantara selama melakukan kunjungan wisata di Bali pada Tahun
2012
4.5.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data, yakni data primer
dan data sekunder.
1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara dikumpulkan
sendiri oleh peneliti dari sumbernya. Sampel informan diambil dengan
memilih informan yang dianggap mengetahui informan dan masalah secara
mendalam tentang obyek penelitian dan dapat dipercaya sebagai sumber data
(Sutopo, 2002), sedangkan menurut sedarmayanti dan syarifudin (2011) data
primer yaitu data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan sendiri oleh
peneliti langsung dari objek penelitian. Data primer pada penelitian ini
didapatkan dari hasil pengisian kuesioner dan mewawancarai wisatawan
domestik yang berbelanja di pasar seni tradisional seperti minat wisatawan
berbelanja kepasar seni tradisional.
2) Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak secara langsung oleh
peneliti, melainkan data yang merupakan hasil pengumpulan informan atau
instansi lain dalam bentuk publikasi (sugiono, 2012). Data sekunder dalam
43
penelitian ini adalah data mengenai perkembangan pasar seni tradisional dari
surat kabar dan majalah, jurnal, laporan kegiatan serta berbagai naskah yang
relevan seperti: sejarah berdirinya pasar seni tradisional, serta data tentang
jumlah pasar seni tradisional maupun pasar modern dari dinas terkait dan data
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
4.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
4.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.2012). Apabila
populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi
tersebut misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka dapat
digunakan sampel yang diambil dari populasi. Populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang
mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah para wisatawan yang berkunjung dan berbelanja ke pasar seni tradisional
di Kabupaten Gianyar.
4.6.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini diambil
beberapa sampel yang dapat mewakili populasi. Adapun teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling adalah teknik
44
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2012). Teknik sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik accidental
sampling dimana teknik ini menentukan jumlah sampel sebanyak 120 sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah wisatawan domestik yang
melakukkan kegiatan berbelanja dan dimana wisatawan domestik yang minimal
berusia 17 tahun maksimal 60 tahun.
4.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode
yaitu:
1) Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 1999).
Metode observasi dilakukan terhadap beberapa hal yang terdapat di lokasi
kawasan penting untuk mendalami metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara meneliti objek, keadaan, situasi, dan kondisi lokasi
penelitian hingga kondisi sarana dan prasarana yang tersedia. Dalam hal
ini, penulis datang langsung kelokasi penelitian.
2) Wawancara terstruktur ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung (Usman, 2009). Wawancara yang dilakukan secara
langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah penelitian
untuk mendapatkan informasi yang mendetail tentang masalah yang akan
45
diteliti, dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan beberapa
pihak terkait sebagai informan kunci yang penulis lakukan secara langsung
dengan wawancara terstruktur (structure interview). Tujuan dari
wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-
idenya.
3) Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara pewawancara
dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo,2006). Dalam
melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat atau merekam apa yang dikemukakan oleh informan. Instrumen
penelitian yang dilakukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Gianyar,
pengelola Pasar seni tradisional, dan para wisatawan yang berbelanja
untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum lokasi penelitian.
4.8 Instrumen Penelitian
4.8.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi
(content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
instrument yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2012). Menurut
Santoso (2001) pengambilan keputusan untuk mengatakan sebuah kuisoner
(instrument) dikatakan valid adalah jika nilai significant test butir pertanyaan
46
lebih kecil dari nilai significancy yang telah ditetapkan (0,3610). Jadi validitas
merupakan arti seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain suatu tes atau instrument dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran.
Kuesioner dikatakan valid jika tiap butir pertanyaan mampu untuk
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian
ini, uji validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment
yaitu dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation)
dengan nilai r tabel. Hasil r hitung diperoleh dari pengolah SPSS, sedangkan nilai r
tabel diperoleh dari buku statistik untuk penelitian (Sugiyono, 2007). Jika r hitung > r
tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan dinyatakan Valid. hasil uji validitas
instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai beriku:
Berdasarkan data pada Tabel 5.14 hasil pengujian Path Coefficients
dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa terdapat
enam hubungan antar variabel yaitu produk dengan kepuasan, produk dengan
minat belanja, harga dengan kepuasan, harga dengan minat belanja, jumlah
tanggungan dengan pendapatan, dan pendidikan dengan pendapatan dinyata
positif dan signifikan karena hasil pengujian diketahui nilai t-statistik lebih besar
dari 1,96 (t- tabel). Ada empat hubungan variabel yang dinyatakan tidak
signifikan atau lebih kecil dari 1,96 (t-tabel) yaitu pendidikan dengan minat
77
belanja, jumlah tanggungan dengan minat belanja, kepuasan dengan minat
belanja, dan pendapatan dengan minat belanja.
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian
5.4.1 Pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap
minat belanja wisatawan domestik melalui kepuasan.
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh variabel produk dan harga secara tidak
langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel
produk dan harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hal ini
berarti bahwa produk yang ditawarkan beragam/banyak variasi, berkualitas,
model/rancangan menarik, dan merek/brand bervariasi, maka produk
meningkatkan minat belanja wisatawan tidak melalui kepuasan. Sedangkan harga
yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau, harga lebih murah, dan harga
sesuai dengan kualitas, maka harga meningkatkan minat belanja wisatawan tidak
melalui kepuasan.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 28
Desember 2014 dengan Bapak Hamad Valumin asal Jawa Timur mengatakan:
“Perkembangan Pasar Seni Sukawati perlu mendapatkan perhatian daripemerintah dalam penataan tempat berjualan/kios-kios terlalu sempit,fasilitas umum kurang memadai seperti tempat parkir, toilet, keamanan, danproduk-produk yang dijual harus tetap dijaga kualitasnya”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendra Fure (2013)
78
yang menyebutkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat belanja wisatawan. Menurut Bayu Ichwan Putra (1999) mengatakan bahwa
loyalitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi Raf (2012) menyebutkan bahwa
kepuasan secara signifikan mempengaruhi keputusan pelanggan untuk berbelanja
di pasar modern. Sejalan dengan Mulyadi Nitisusastro (2012) dalam teori
keputusan konsumen mengatakan apabila barang yang telah dibeli mampu
memenuhi kebutuhan yang diharapkan, maka konsumen tersebut merasakan
kepuasan. Menurut hasil penelitian Tina Dwipayani (2013) tentang kepuasan
wisatawan berbelanja di pusat oleh-oleh menyatakan belum memuaskan, hal
tersebut terbukti dari nilai rata-rata kinerja perusahaan lebih kecil dari nilai rata-
rata harapan. Hasil penelitian Bayu Ichwan Putra (1999) menunjukkan kepuasan
harga, produk, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
5.4.2 Pengaruh variabel produk dan harga secara langsung terhadap
kepuasan
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh langsung variabel produk dan harga
terhadap kepuasan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa produk dan harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Hal ini berarti bahwa
produk yang berkualitas, produk berragam/banyak variasi, model/rancangan
sangat menarik, dan merek/brand bervariasi, maka kepuasan wisatawan terhadap
produk yang diinginkan meningkat. Sedangkan harga yang tawarkan sesuai
79
dengan daya beli, harga yang ditawarkan lebih murah, dan kualitas sesuai harga,
maka kepuasan terhadap harga produk meningkat, begitu pula sebaliknya.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Bapak Kasmudi asal Blitar Jawa Timur mengatakan:
“Produk-produk yang saya cari untuk oleh-oleh di Pasar Seni Sukawati sesuaidengan keinginan, dimana harga produk yang ditawarkan tidak terlalu mahalsesuai dengan kualitas produk. Pelayanan para pedagang cukup baik danmudah diajak berkomunikasi”.
.Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Ani Nastiti dan Soebari
Martoatmodja (2007) menyebutkan kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikat terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Menurut Fifyanita
Ghanimata (2012) menyimpulkan bahwa kepuasan wisatawan terhadap produk
berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini sesuai dengan teori ekonomi mikro
menurut Adam Smith (ekonomi klasik) dan Alfred Marshall (ekonomi neoklasik)
mengatakan dalam teori kepuasan marginal yaitu bahwa konsumen meneruskan
pembelian terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama karena telah
mendapatkan kepuasan dari produk yang sama yang telah dikonsumsikan.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Ibu Rosalina Bedsi Yesika asal Kalimanten Barat
mengatakan bahwa:
“Harga tidak terlalu mahal, kualitas produk baik, jenis produknya banyakdan bervariasi, nyaman dalam berbelanja, para pedagangnya ramah, lokasi
80
pasar sangat strategis. Saya merasa senang datang dan berbelanja ke PasarSeni Sukawati”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Hadiati dan Sarwi Ruci
(1999) yang menyebutkan kepuasan atas harga berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelangga. Menurut penelitian Mina Mahmoudi dan Chizari, Amir H
(2013) mengatakan harga produk mempengaruhi perilaku konsumen membeli.
Menurut Muwarni (2004) menyimpulkan bahwa harga secara langsung dan tidak
langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Menurut Penelitian
Jo-Hui Chena dan chao-Rung Ho (2009) mengatakan dampak dari lokasi, waktu
berjualan, dan harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen studi kasus di
Kota Taoyuan Taiwan. Menurut Zuliani, Siti (2005) menyatakan ada pengaruh
positif harga terhadap keputusan berbelanja. Menurut penelitian Mina Mahmoudi
dan Amir H. Chizari (2013) melakukan penelitian di pasar tradisional Iran
menyimpulkan bahwa harga produk sangat berpengaruh terhadap keputusan
konsumen berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Brandon,L & Forney
(2002) menyatakan harga memberikan motivasi terhadap kepuasan konsumen.
5.4.3 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara
tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan
terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan. Hasil analisis
menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun
tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat
81
belanja wisatawan melalui pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga bertambah, maka tingkat
pendapatan tidak menentukan minat belanja wisatawan.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Swijiana Salim (2008)
menyebutkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi
belanja konsumen. Menurut Yasifati Hia (2005) mengatakan bahwa tingkatan
pendidikan tidak signifikan terhadap pendapatan pedagang. Menurut Ferdi Zulmi
(2011) menyatakan bahwa jumlah tanggungan pengaruh tidak signifikan terhadap
minat migrasi ke Kota Padang. Menurut Soeyono (2013) menyebutkan bahwa
jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap minat membeli.
5.4.4 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara
langsung terhadap pendapatan.
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan
terhadap tingkat pendapatan. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan,
maka pendapatan juga meningkat. Sedangkan jumlah tanggungan bertambah
dalam keluarga, maka pendapatan juga meningkat.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahardja dkk (2005) yang
menyebutkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang pengeluaran
82
konsumsinya akan semakin tinggi, sehingga sangat mempengaruhi pendapatannya
dan hubungannya positif. Menurut penelitian Hebdra Ridho G.Siregar (2005)
mengatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
dengan signifikansi yang cukup tinggi. Menurut Baum (1988) menyatakan
investasi dalam bidang pendidikan mempunyai pengaruh langsung terhadap
produktivitas individu dan penghasilan. Menurut Haris Fadila (2009)
menyebutkan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pendapatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermalini (2012) mengatakan
bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Menurut
Marhaeni dan Mauati (2004) dalam Adi Wijaya (2013) menyatakan bahwa ada
tiga faktar yang dapat dijelaskan oleh teori mutu modal manusia sebagai berikut:
1) orang dengan pendidikan lebih tinggi mulai dengan pendapatan yang lebih
rendah, tapi dengan cepat menyalip mereka memiliki pendidikan yang lebih
rendah sehingga ia dapat menikmati rata-rata pendidikan yang lebih tinggi dalam
sisa umur pekerjaan, 2) orang dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki profil
umur-pendapatan dengan puncak “belakangan’, 3) orang dengan pendidikan lebih
tinggi memiliki kurva yang lebih curam. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
memiliki hubungan positif terhadap pendapatan keluarga. Menurut Mulyadi
Nitisusanto (2012) mengatakan besar kecilnya tingkat pendidikan pada umumnya
sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan. Menurut Soeyono (2013)
menyebutkan bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan tidak
nyata terhadap pendapatan. Menurut Martini Dewi (2012) mengatakan bahwa
jumlah anak terhadap pendapatan berpengaruh secara signifikan. Sejalan dengan
83
penelitian Juliartini (2012) mengatakan bahwa jumlah tanggungan anak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Menurut Dance Amnesi
(2012) menyebutkan bahwa jumlah tanggungan berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Simanjuntak (2001) yang mengatakan bahwa jumlah tanggungan yang tinggi pada
suatu rumah tangga tanpa diikuti dengan peningkatan dari segi ekonomi akan
mengharuskan anggota keluarga selain kepala keluarga untuk mencari nafkah.
5.4.5 Pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan, kepuasan, dan pendapatan terhadap minat belanja
wisatawan.
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh produk, harga, pendidikan, jumlah
tanggungan, kepuasan, dan pendapatan secara langsung terhadap minat belanja
wisatawan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa produk dan harga berpengaruh
terhadap minat belanja wisatawan, sedangkan pendidikan, jumlah tanggungan,
kepuasan dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat belanja wisatawan.
Artinya bahwa produk yang berragam/bervariasi, berkualitas, model/rancangan
menarik, dan merek/brand produk bervariasi, maka meningkatkan minat
wisatawan berbelanja wisatawan. Harga yang ditawarkan sesuai daya
beli/terjangkau, lebih murah, dan sesuai dengan kualitas, maka minat wisatawan
untuk membeli produk meningkatkan. Sedangkan Jumlah tanggungan dalam
keluarga bertambah, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan juga
84
meningkat, dan kepuasan terhadap produk meningkat, maka tidak menentukan
minat belanja wisatawan.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Bapak Kasmudi mengatakan bahwa:
“Produk-produk kerajian yang dijual di Pasar Seni Sukawati cukup banyakpilihannya seperti baju kaos Bali, kain pantai, dan souvenir dengan kualitasproduknya sangat bagus, motif produk bervariasi dan tidak kalah bersaingdengan pasar seni lainnya”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Sherly Purnama dan Mahendra
Yasa (2013) yang menyebutkan bahwa kualitas barang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja. Menurut
penelitian Natalia (2009) yang menyimpulkan bahwa kualitas barang
mempengaruhi persepsi konsumen untuk berbelanja. Menurut penelitian
Brandon,L dan Forney, J. L (2002) menyebutkan bahwa produk memberikan
motivasi terhadap konsumen untuk membeli. Hal ini sesuai dengan pendapat
Philip Kotler (2002) bahwa dalam konsep produk menegaskan bahwa konsumen
akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas,
berkinerja atau inofatif.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Bapak Herry Tjanto asal Jakarta mengatakan bahwa:
“Harga produk sangat murah dibandingkan dengan pasar seni yang pernahsaya kunjungi di obyek-obyek pariwisata di Bali. Karena di Pasar SeniSukawati dapat melakukan penawaran harga sesuai dengan produk yang saya
85
beli. Di Pasar Seni Sukawati kita dapat membeli produk dalam losinan ataueceran dengan harga yang sangat terjangkau sesuai dengan kebutuhan kita”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendra Fure (2013) yang
menyebutkan bahwa harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat
belanja wisatawan. Menurut Zuliani, Siti (2005) menyatakan ada pengaruh positif
harga terhadap keputusan berbelanja. Menurut Mina Mahmoudi dan Amir H.
Chizari (2013) melakukan penelitian di pasar tradisional Iran menyimpulkan
bahwa harga produk sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen
berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Brandon,L & Forney (2002)
menyatakan harga memberikan motivasi terhadap perilaku konsumen. Menurut
Sugiarto (2005) dalam teori ekonomi mikro terdapat dalam hukum permintaan
dihipotesiskan semakin rendah harga suatu komoditi semakin banyak jumlah
komoditi tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditi
semakin sedikit komoditi tersebut diminta.
Menurut pernyataan dari kepala Pasar Seni Tradisional Sukawati Bapak
Anak Agung Gde Raka Wibawa Putra,SH, seperti kutipan wawancara mendalam
yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 mengatakan:
“ Pasar Seni Sukawati menjadi distributor bagi pasar yang menjual kerajianBali seperti Pasar Kumbasari, Pasar Kuta, Pasar Obyek Tanah Lot, alasKedaton, Pasar Seni Ubud, Goa Gajah, Pasar Seni Tirta Empul, dikawasanSanur semua membeli produk-produk kerajian berupa pakaian dancindramata disini. Kalau dilhat dari perbandingan harga jelas Pasar SeniTradisional Sukawati memberikan harga yang sangat murah, kualitasproduk sangat bagus. Sedangkan pasar seni lainnya, harga jauh lebih mahalkarena semua produk yang dijual, dibeli di Pasar Seni Tradisioan Sukawati.Untuk tempat parkir memang sering dikeluhkan oleh para pengunjungkarena kurang luas dan perlu adanya penataan lebih lanjut. Selain itufasilitas umum seperti toilet perlu di tambah dan ATM selama ini memang
86
belum dapat terealisasi di dalam pasar karena tempatnya kurang memadai.Untuk penataan pedagang makanan maupun pedagang acun selama inimenjadi keluhan pengunjung. Kami perlu mengadakan pendekatan denganpengurus desa adat karena semua dikoordinir oleh pengurus desa baikdalam pengenaan retribusi terhadap pedagang”.
Menurut wisatawan domestik yang sedang berbelanja di Pasar Seni
Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada
tanggal 14 Januari 2015 dengan Bapak Nusirwan asal Jakarta mengatakan bahwa:
“Pasar Seni Sukawati merupakan pasar yang sudah dikenal oleh parawisatawan yang datang ke Bali, untuk itu perlu adanya perhatian baik dariPemerintah Daerah dalam menjaga dan mempertahankan pasar senisebagai pasar yang menjadi pusat menjual oleh-oleh bagi para wisatawanyang berkunjung ke Bali. Untuk memberikan kenyamanan ke padapengunjung di Pasar Seni Tradisioanl Sukawati perlu adanya pembenahanmaupun perbaikan fasilitas umum seperti tempat parkir, toilet, ATM,tempat Solat, dan perlu juga adanya renovasi gedung, penataan kios parapedagang di perluas, dan kenyamanan wisatawan dalam berbelanja”.
Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Tradisional
Sukawati tidak secara langsung dipengaruhi oleh banyaknya pasar-pasar seni
modern. Penyebab utamanya adalah perlu adanya perbaikan atau renovasi pasar
seni dan pembinaan kepada para pedagang untuk menghadapi persaingan pasar
yang lebih modern dalam memberikan kenyamanan kepada para pembeli,
perhatian pemerintah daerah bekerjasama dengan masyarakat terkait sekitar pasar
diharapkan dapat membantu memperbaiki fasilitas umum. Salah satunya fasilitas
umum tersebut adalah tempat parkir yang sering dikeluhkan oleh konsumen
maupun wisatawan yang tujuannya berbelanja ke Pasar Seni Sukawati
mengalihkan minat belanjanya ke pasar seni lainnya. Kebersihan pasar menurut
peneliti perlu diperhatikan karena kurang sadarnya para pedagang ikut dalam
menjaga kebersihan didepan lampak/kios-kios, kurangnya toilet yang selama ini
87
menjadi keluhan para konsumen belum juga ada penambahan fasilitas, belum
tersedianya ATM di dalam pasar, kurangnya fasilitas istirahat di tiap-tiap blok
pasar, tempat sampah perlu diperbanyak, dan pembinaan ke pada para pedagang
acun supaya tidak memaksa untuk membeli barangnya”. Menurut Sherly Purnama
(2013) menyebutkan keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh
modern sangat tinggi karena dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang
dan fasilitas. Menurut Jo-Hui,and Chao-Rum Ho (2009) mengatakan lokasi dan
waktu berjualan di pasar sangat berpengaruh terhadap minat belanja konsumen.
5.5 Keterbatasan Penelitian
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja
wisatawan domestik ke pasar seni tradisional Sukawati merupakan penelitian
yang perlu untuk dikembangkan melihat jumlah kunjungan wisatawan ke pasar
seni mulai menurun menyebabkan pendapatan para pedagang juga menurun,
perekonomian masyarakat luas terutama masyarakat sebagai suplayer yang
menyalurkan kerajian-kerajian masyarakat. Hal ini perlu mendapat perhatian
bersama baik dari pemerintah daerah Kabupaten Gianyar sebagai pengelola pasar
dan Bendesa Adat Sukawati sebagai menyedia tempat untuk terus mendukung,
menjaga, dan meningkatkan pembangunan atau revitalisasi Pasar Seni
Tradisional Sukawati tetap bersaing dengan unit usaha serupa seperti Pasar Seni
Modern. Dalam penelitian ini keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari
kelengkapan data, waktu, tenaga, maupun biaya.
88
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Mengacu pada tujuan penelitian, rumusan masalah, dan hasil penelitian
serta pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
diambil simpulan hasil penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel produk dan
harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hal ini berarti
bahwa produk yang ditawarkan bervariasi, berkualitas, dan model yang
menarik tidak meningkatkan minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
Sedangkan harga yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau, harga
lebih murah tidak meningkatkan minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
2) Variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan. Hal ini berarti bahwa produk dengan kualitas yang baik, bervariasi,
dan model/rancangan bagus, maka kepuasan wisatawan terhadap produk yang
diinginkan meningkat. Sedangkan harga yang tawarkan sesuai dengan daya
beli, relatif murah, dan kualitas barang baik, maka harga yang tawarkan
memberikan kepuasan kepada wisatawan.
3) Tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung
variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat belanja
wisatawan melalui pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
89
pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga bertambah, maka minat belanja
wisatawan tidak menentukan melalui pendapatan.
4) Variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan, dan jumlah tanggungan dalam keluarga bertambah, maka
pendapatan yang diperoleh meningkat.
5) Variabel produk dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
minat belanja. Sedangkan variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan,
kepuasan, dan pendapatan berpengaruh negative terhadap minat belanja
wisatawan. Hal ini berarti bahwa produk yang beragam/bervariasi,
berkualitas, model yang menarik, dan merek/brand produk lebih banyak,
maka meningkatkan minat wisatawan berbelanja. Dan harga yang ditawarkan
sesuai daya beli/terjangkau, lebih murah, dan sesuai dengan kualitas, maka
dapat meningkatkan minat belanja wisatawan. Sedangkan Jumlah tanggungan
dalam keluarga bertambah, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan
juga meningkat, dan kepuasan terhadap produk meningkat, maka tidak
menentukan minat belanja wisatawan.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Pemerintah Kabupaten Gianyar sebagai pengelola pasar seni disarankan
untuk dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang menjadi keluhan bagi
para pengunjung seperti: tempat parkir yang kurang memadai, kebersihan
90
pasar perlu ditingkatkan, belum tersedianya tempat istirahat, kebersihan
toilet perlu dijaga, belum tersedianya ATM, penertiban pedagang acung,
kurangnya penataan pedagang makanan, perlu adanya keamanan pasar, dan
perlu adanya renovasi gedung pasar dalam menghadapi persaingan dengan
pasar seni lainnya.
2) Untuk para pedagang perlu diberikan sosialisasi dalam bentuk kegiatan
pembinaan pedagang seperti memberikan pelayanan yang baik, tetap
menjaga kualitas produk, harga, menjaga kerapian dan tata letak produk
yang baik,
3) Untuk lembaga masyarakat dan pengurus desa adat Sukawati diharapkan
dapat berpartisipasi dalam menjaga kenyamanan dan keamanan Pasar Seni
Tradisional Sukawati melalui pecalang desa.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi ke-4 Cetakan ke-2.Penerbit STIE Yogyakarta.
Ani Nastiti dan Soebari Martoatmodjo. 2007. Pengaruh Bauran PemasaranTerhadap Kepuasan Konsumen Dengan Perilaku Konsumen SebagaiVariabel Intervening. Jurnal akuntansi, Manajemen Bisnis Vol.3 No.2Pebruari 2007 STIESIA Surabaya.ISSN 1829-9857
Abideen.Zain. 2010. Effective advertising and its influence on consumer buyingbehavior.European Journal of Business and Management.Vol.3.No.3.summer 2010. The Islamia Unversity ofBahawalpur,pumjab.Pakistan.ISSN.2222-1905
Adi Wijaya. 2013. Pengaruh tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlahtanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerjapada sektor informal di Kelurahan Dauh Puri Kauh Kecamatan DenpasarBarat. Skripsi. Universitas Udayana.
Brandon,L dan Forney.2002. Influence of Female Purchase Motivation andProduct Satisfaction: A Comparison of Causl and Formal Lifestyle andAngola and Hispanic Ethnicity. Journal of Family and ConsumerSciences.Volume 94,No.1.2002. Diakses tanggal. 23 Januari 2015 reportInfomasi from Proques.
Baron, Reuben M. dan David A. Kenny. 1986. The Moderator-Mediator VariableDistinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, andStatistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology,Vol.51, No.6, pg 1173-1182.
Chizari, Amir H. Dr. 2013. Price Relationship Between Commodity ExchangeMarket and Traditional Market in Iran:Studi of Maize and Barley. Journalof American Business Review, Cambridge.Vol.1.Num. 2 Summer2013.Unversity of Tehran.Iran. Diakses tanggal. 5 Mei 2014 ReportInformation from Proquest
Dita Amanda.2010. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Konsumenpada Majestik Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan. JurnalKeuangan & Bisnis Volume.2. No.1Tahun 2010.Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Medan.
Engel, F. James, dkk. 1995. Perilaku Konsumen, Jilid 2. Alih Bahasa Budiyanto.Peneribit Binarupa Aksara, Jakarta.
92
Erawan, Nyoman.1994. Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi (Bali sebagaikasus). Denpasar : Upada Sastra.
Faizal Noor, Hendry. 2013. Ekonomi Publik. Akademik Permata. Padang,
Indonesia
Friedrich, W dan Sattler, Kai. 2005. Shooping Tourism In Germany(http://www.isg-institut.de/download/Shoppingtourismus_short_engl.pdf.diakses 18 Oktober 2014
Gary, A Knight. 1999. Consumer Preferences for Foreign and Domestic Product.Journal of Consumer Marketing. 16 (2): 151-162. Retrieved. Fromhttp://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 28Januari 2015.
Ghanimata, Fifyanita dan Mustafa Kamal. 2012. Analisis Pengaruh Harga,Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi padaPembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang). Jurnal Volume 1nomor.2 Tahun 2012. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UniversitasDiponegoro Semarang.
Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif denganPartial Least Square Retrieved. Fromhttp://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 28Januari 2015.
Hendra Fure, 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas PelayananPengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional BersehatiCalaca. Jurnal EMBA Volume.1 No.3 September 2013, Universitas SamRatulangi Manado.
Hermalini. 2012, Faktor Retailing Mix yang Mendorong Wisatawan NusantaraBerbelanja di Toko Oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar. Skripsitidak dipublikasikan. STP Nusa Dua Bali
Ichwan Putra, Bayu. 2011. Pengaruh Kepuasan atas Harga, Produk, Pelayanan,dan Lokasi Terhadap Loyalitas Pelanggan Robinson Plaza Andalas diKota Padang. Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas NegeriPadang.
Jo-Hui Chena, and Chao-Rung Ho.2009. The Effect of Time on Market andLocation in the Housing Market:A Case Study in Taoyuan Metropolitan
93
Area. Department of Finance, Chung Yan Christian University, Taiwan.Asia Pacific Management Review 15(2) (2010) 207-22. Retrieved. Fromhttp://search.proquest.com/docview/151563485.Diakses tanggal 29 Juni2014
John.M.2012. Influence of Product attributes on Mobile Phone Preference AmongUniversity student: A. Case of Undergraduate Students International.Journal of Academic Research in Economics and management ScienceVol.1 No.6 Nairobi, Kenya.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No.112 Tahun 2007 tentang Penataan danPembinaan Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Toko Modern
Kotler. Philip dan G.Amstrong. 2001. Prinsip-prinsi Pemasaran.Jakarta.Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad.2001. Metode Kuantitatif. Penerbit AMP YKPN. Yogyakarta
Lucio Munoz.2001. The Traditional Market And The Sustainability Market: IsThe Perfect Market Sustainable. Journal of Economic Development, 3(4) 2001.Vancouver,BC, Canada.
Marcelo Fernandes.2009. Statistic for Business and Economies.Bookboon.com/en/ebook. ISBN 978.87.7681.481.6
Moullet, Stephanie. 2001. Overeducation, Undereducation and Allocation onFrenchLabourMarket;http://www.univaix.fr/lest/lesdocumensdetravail/moulet/mouletovereduc.pdf. Diakses tanggal 28 Januari 2015.
Moch Rizaimy Shaharudin.2011. The Relationship between Product Quality andPurchase Intention: The Case of Malaysia’s National Motorcycle/ScooterManufacturer. Africaan Journal of Business Management 5 (20):8163-8176
Mirah Pradnya Paramita, A A dan Ayuningsasi, A A Ketut. 2013. Efektivitas danDampak Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar agungPeninjoan. E-Jurnal Vol.2, No.5, Mei 2013. Ekonomi PembangunanUniversitas Udayana
Mulyadi Raf,2012. Pengaruh Faktor-faktor Memotivasi Konsumen BerbelanjaTerhadap Keputusan Konsumen Berbelanja di Pasar Modern Kota Jambi.Jurnal Volume 1 Nomor.1 Januari 2012, Fakultas Ekonomi UniversitasJambi
94
Maftuh Baedowi,Mohammad dan Eisha Lataruva, 2012. Analisis PengaruhKualitas Produk, Kesesuaian Harga, dan Intensitas Promosi terhadapKeputusan Pembelian Konsumen pada Merek Rokok Djarum Super diKota Semarang. Jurnal Volume 1, Nomor.1 Tahun 2012, FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Marhaeni,A.A.I.N dan I G AManuati Dewi (2004). Buku Ajaran Ekonomi SumberDaya Manusia. Denpasar Fakultas Universitas Udayana
Natalia,Lia. 2009. Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat KonsumenUntuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi. Jurnal Skripsi JurusanManajemen
Niti Susastro, Mulyadi. 2012, Perilaku Konsumen Dalam PerspektifKewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Bandung
Nopirin, 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro.Edisi Pertama PenerbitBPFE Yogyakarta
Noor Kholis, dkk. 2011. Pengembangan Pasar Tradisional Berbasis PerilakuKonsumen. Jurnal dinamika Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor.1 EdisiMei 2011, FE Unissula Semarang
Oka A. Yoeti. 1992. Tours and Travels Management. Jakarta Pradnya Paramita
------------------.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi Revisi. Bandung PenerbitAngkasa
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesai Nomor.53 Tahun 2008tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, PusatPerbelanjaan dan Toko Modern
Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 20 tahun 2012 tentangPengelolaan dan Pemberdayaan Pasar
Pitana,I Gde dan Surya Diarta,I ketut,2009. Pengantar Ilmu Pariwisata,Yogyakarta Penerbit Andi
Richard F. Gerson. 1993. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Panduan MenciptakanPelayanan Bermutu, Jakarta:PPM
Ratna, Devi. S. 2013. Traditional Market Development Pattern Using CommunityManagement Approach to Improve The Seller,s Business Tenacity InSurakarata City Indonesia. Academic Research International, 4(6), 10-17.Retrieved. From http://search.proquest.com/docview/151563485. Diaksestanggal 29 Juni 2014.
95
Raharjani.J. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi KeputusanPemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja. Jurnal StudiManajemen dan Organisasi Volume.2 Nomor.1, Universitas DiponegoroSemarang.
Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta, PT GramediaPustaka Utama
Riduwan. 2010. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Penerbit ALFABETA.Bandung
Robert D. Mason dan Douglas A. Lind.1996. Teknik Statistik untuk Bisnis &Ekonomi.Edisi Kesembilan.Penerbit Erlangga Jakarta
Sherly Purnama dan Mahaendra Yasa. I Nyoman (2013). Faktor-faktor YangMempengaruhi Keputusan Wisatawan Domestik Berbelanja di PasarOleh-oleh Modern ( Studi Kasus di Kota Denpasar), E-Jurnal EkonomiPembengunan Universitas Udayana Volume. 2, No.5, Halaman 244-253
Simanjuntak.(2001) Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua,Jakarta;Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sukirmo, Sudono. 2006, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.
----------------------, 1985. Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah, dan DasarKebijaksanan, Bima Grafika Jakarta.
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat.2011. Metodelogi Penelitian. PenerbitCV.Mandar Maju
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.------------.2012. Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kulitatif dan
R&D). Bandung : Alfabeta.------------.2013.Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suwena, ketut dan Gst Ngr Widyatmaja.2011. Pengetahuan Dasar IlmuPariwisata Bali; Udayana University press
Swastha, Basu dan Irawan.2003. Manajemen Pemasaran Modern,Cetakkesebelas, Edisi Kedua. Liberty Yogyakarta
Trappey, Charles and Meng Kuan Lai. 1997. Differences in Factor AttractingConsumers to Taiwan’s Supermarkets and Traditional Wet Markets.Journal of Family and Economi Issues. Volume 18. Number 2. Summer1997. Pp.211-224
96
Tsiotsou,S. 2005. Perceived Quality Levels and Their Relation to Involvement,Satisfaction, and Purchase Intentions. Journal Marketing Bulletin,16(4):1-10.http://www.institut.de/download/shoppingtourismus-short-engl.pdf. diakses 18 Oktober 2014
Tina Dwipayani, Ni Kadek. 2013. Kepuasan Wisatawan Domestik yangBerbelanja di Pusat Oleh-oleh Cening Ayu di Kecamatan SukawatiGianyar. Skripsi tidak dipublikasikan. STP Nusa Dua Bali
Todaro, Michael P dan Smith, Stephem C. 2006. Pembangunan Ekonomi.Penerbit Erlangga Jakarta.
Tourism Field Study Mahasiswa Manajemen Kepariwisataan STP Nusa Dua Bali.2012. Persepsi Wisatawan dan Pelaku Usaha Pariwisata TerhadapPengelolaan Pasar Seni di Bali.
Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Xinran Y.Lehto.2004. Tourist shopping preferences and expenditure behaviours:The case of the Taiwanese outbound market. Journal of vacationmarketing Volume 10. Number 4. 320-332. Summer 2004. PurdueUniversity-USA
Yi Lin, Yu Shih.2012. The Relationship of University Student’s Lifestyle, MoneyAttitude, Persoal Value and their Purchase Decision. International Journalof Research in Management. Vol.1. Taiwan. 2012. Diakses tanggal. 23Januari 2015 report Infomasi from Proques.
Zeenal ismail,et.al.2012. Factor affecting consumen preference of internationalbrands oven local brands. International conference on social science andhumanity. Laesit Press.Singapore. Diakses tanggal. 29 Januari 2015 reportInfomasi from Proques.
Zulaini, Siti. 2005. Pengaruh Lokasi dan Harga Terhadap Keputusan Berbelanjadi Mini Market Sarinah Swalayan Ngalin Semarang, Skripsi SarjanaJurusan Ekonomi Pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas NegeriSemarang.diakses tanggal. 22 Oktober 2014
97
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINATBELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL
DI KABUPATEN GIANYAR”.
Responden yang terhormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Pascasarjana (S2)
Program Magister Ilmu Ekonomi (MIE) Universitas Udayana. Sehubungan dengan
penelitian tesis yang berjudul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar”,
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap
dan sejujur-jujurnya.
Jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/I sangat penting dalam melengkapi data
penelitian ini. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan hanya dipublikasikan untuk
penelitian tesis. Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i saya
mengucapkan terima kasih.
Denpasar, 2015
I Made Subrata
98
Berikan jawaban atas pertanyaan dibawah ini dengan mengisi titik-titik ataumenyilang (X) jawaban yang telah tersedia.
NO.
A. Identitas Responden
1. Nama :………………………………
2. Asal Daerah (Propinsi) :………………………………
3. Umur :………………………...tahun
4. Jenis Kelamin :
A. Laki-laki B. Perempuan
5. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa e. Profesional
b. Pegawai Negeri f. Wiraswasta
c. TNI/POLRI g. Lainnya (………….)
d. Pegawai Swasta
6. Tingkat pendidikan terakhir :
a. SD d. Sarjana
b. SMP e. Tidak Sekolah
c. SMA/SMK
7. Tingkat pendapatan rata-rata tiap bulan: Rp…………………..…
8. Jumlah tanggungan keluarga :(Bapak/Ibu/Anak)…….……orang
99
9. Berikan pendapat anda terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi MinatBelanja Wisatawan Domestik Ke Pasar Seni Tradisional Sukawati?Berikan tanda silang (X) pada pilihan berikut ini!
STS : Sangat Tidak Setuju S : SetujuTS : Tidak Setuju SS : Sangat SetujuCS : Cukup Setuju
Indikator Variabel STS TS CS S SS
Variabel Produk (X1)X1.1 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan
beragam/banyak variasi 1 2 3 4 5X1.2 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan
berkualitas 1 2 3 4 5X1.3 Model/rancangan produk kerajinan Bali menarik 1 2 3 4 5X1.4 Merek/brand produk yang ditawarkan bervariasi 1 2 3 4 5 Variabel Harga (X2)X2.1 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan
sesuai dengan daya beli/ terjangkau 1 2 3 4 5X2.2 Harga produk kerajinan Bali lebih murah
dibanding pasar seni sejenisnya 1 2 3 4 5X2.3 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan
sesuai dengan kualitas produk 1 2 3 4 5
Variabel Kepuasan (Y1)Y1.1 Pelayanan pedagang pasar seni tradisional baik 1 2 3 4 5Y1.2 Produk kerajinan Bali yang dicari sesuai dengan
harapan 1 2 3 4 5Y1.3 Kemampuan komunikasi pedagang baik 1 2 3 4 5 Variabel Minat Belanja (Y3)Y3.1 Ketersediaan produk kerajinan Bali sangat
beragam dan kemudahan dalam membeli 1 2 3 4 5Y3.2 Keinginan untuk membeli produk kerajinan Bali
di pasar seni tradisional terpenuhi 1 2 3 4 5Y3.3 Lokasi pasar seni trdisional strategis (mudah
dijangkau) 1 2 3 4 5
11. Berikanlah pendapat dan saran anda untuk perkembangan Pasar Seni Sukawati!
……………………………………………………………………………………
Terima Kasih
100
Lampiran 2Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian
No Nama Jenis Umur Asal Daerah Pekerjaan Tingkat TingkatJml.Tang Indikator Variabel
Total
RespondenKelami
n(tahun
) /ProvinsiPendidika
n Pendapatan(Orang
)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X2.1
X2.2
X2.3
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y3.1
Y3.2
Y3.3
1 Nusirwan Laki-laki 61 Jakarta BUMN SMARp.10.000.00
0,- 2 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 3 3 41
2 Haji Viliadi Laki-laki 52 Jawa TimurPegawaiSwasta SMA