ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006) Utari Hilmi FH S.E., Ak. (Pemakalah 1) Syaiful Ali S.E., MIS. (Pemakalah 2) Abstract This research aims is to know factors influencing timeliness of financial statement forwarding. Bapepam as a regulator of capital market stated Bapepam Decision Number KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial statement forwarding from 120 day become 90 day. Sample of research is 879 firms listed in Jakarta Stock Exchange period 2004-2006 that selected by using purposive sampling method. Method used in analyzing data that is logistic regression. Result of this research at level significance 5%, variable profitability (ROA), liquidity (CR), shareholder’s dispersion (KP), and reputation of public accountant firm (KAP) have an effect on by significance to timeliness of financial statement forwarding. While variable of financial leverage (DER), firms size (TA) and auditor opinion (OA) not have an effect on to timeliness of financial statement forwarding. Keywords: timeliness, financial statement, Bapepam decision PENDAHULUAN Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. 1
41
Embed
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan · Web viewBesar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ
Periode 2004-2006)
Utari Hilmi FH S.E., Ak. (Pemakalah 1)
Syaiful Ali S.E., MIS. (Pemakalah 2)
Abstract
This research aims is to know factors influencing timeliness of financial statement forwarding. Bapepam as a regulator of capital market stated Bapepam Decision Number KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial statement forwarding from 120 day become 90 day.
Sample of research is 879 firms listed in Jakarta Stock Exchange period 2004-2006 that selected by using purposive sampling method. Method used in analyzing data that is logistic regression. Result of this research at level significance 5%, variable profitability (ROA), liquidity (CR), shareholder’s dispersion (KP), and reputation of public accountant firm (KAP) have an effect on by significance to timeliness of financial statement forwarding. While variable of financial leverage (DER), firms size (TA) and auditor opinion (OA) not have an effect on to timeliness of financial statement forwarding.
Berdasarkan kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel, maka sampel
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 879 perusahaan untuk periode
2004, 2005 dan 2006. Distribusi persentase sampel perusahaan dibagi dalam 9 jenis
industri, yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri,
industri barang konsumsi, properti dan real estat, infrastruktur, utilitas, dan transportasi,
keuangan dan perdagangan, jasa dan investasi. Dari tampilan pie chart pada gambar 1
ditunjukkan proporsi persentase sampel, sedangkan gambar 2 sampai gambar 8
menunjukkan proporsi sebaran data atas variabel independen. Dan pada tabel statistik
deskriptif ditunjukkan nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi.
Tabel 1 menunjukkan jumlah perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan untuk periode 2004-2006. Diketahui
bahwa industri dasar dan kimia menjadi proporsi sampel yang tertinggi yaitu sebanyak
14
27 (20,3%) perusahaan, kemudian diikuti oleh aneka industri sebanyak 24 (18,04%)
perusahaan dan perdagangan, jasa dan investasi sebanyak 21 (15,8%) perusahaan untuk
ketidaktepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan kepada Bapepam.
Tabel 1. Jumlah Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak dalam Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan Jenis Industri(Sumber: data sekunder, diolah, 2008)
Hasil Kelayakan Model Regresi
Parameter yang digunakan untuk kelayakan model ini adalah nilai hitung
yang ada pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit dibandingkan dengan nilai
tabel. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika hitung > tabel,
terima Ha; Jika hitung < tabel, terima H0, dengan pengajuan hipotesis sebagai
berikut:
H0 : model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha : model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Test pada output SPSS di lampiran
ditunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit
sebesar 10,425 dengan probabilitas signifikansi 0,236 yang nilainya jauh di atas 0,05.
Maka, karena nilai hitung < tabel senilai 15,51 pada df = 8, dapat disimpulkan
bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data dan model dinyatakan layak.
15
Hasil Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Hasil analisis menunjukkan bahwa angka -2logLikelihood pada block 0 sebesar
747,100 dan angka -2log Likelihood pada block 1 sebesar 668,871. Hal ini
menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2log Likelihood di block 0 dan block 1 yang
mengartikan bahwa secara keseluruhan model regresi logistik yang digunakan
merupakan model yang baik.
Selain itu pula nilai overall percentage correct di block 1 senilai 85,6 lebih
tinggi dibandingkan nilai overall percentage correct di block 0 senilai 84,9. Hal ini
juga mengartikan bahwa model regresi dengan estimator pada variabel independen tepat
dalam mengestimasi pengaruh variabel independen terhadap ketepatan waktu.
Hasil Pengujian Koefisien Regresi
Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi, dengan merujuk pada nilai p-
value untuk seluruh estimator, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness) penyampaian laporan keuangan
adalah variabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), kepemilikan publik (KP) dan
reputasi kantor akuntan publik (KAP). Hal ini didasarkan nilai p-value < 0,05.
Dengan demikian dapat diestimasi model logit untuk kasus ini adalah:
Tabel hasil pengujian koefisien regresi ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 2. Ringkasan Hasil Pengujian Koefisien Regresi dariFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Variabel Independen Koefisien Regresi Sign. StatusROA -0.019* 0.031 HA diterimaDER 0.000ns 0.936 HA ditolakCR -0,006** 0.000 HA diterimaAsset 0.000ns 0.201 HA ditolakKP 0,011* 0.026 HA diterima
16
KAP -0,489* 0.018 HA diterimaOA 0,279ns 0.299 HA ditolakChi Square 10,425ns
Prob. 0,236Cox & Snell R2 0,085
Keterangan: ns=tidak signifikan; * =signifikan pada level kesalahan 5 %; ** =signifikan pada level kesalahan 1 %
Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
a. Pembahasan Hipotesis Pertama (Profitabilitas)
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, tampak bahwa besarnya probabilitas
kesalahan untuk variabel profitabilitas sebesar 0,031 dan nilai koefisien regresi
senilai -0,019. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5%
atau 0.05, berarti nilai 0,031 < 0,05. Dengan demikian profitabilitas mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap ketepatanwaktu penyampaian laporan
keuangan.
Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Courtis (1976),
Gilling (1977), Owusu-Ansah (2000), dan Abdullah (2006) yang menyatakan bahwa
profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa jika suatu perusahaan dengan
profitabilitas tinggi yang mana merupakan suatu sinyal yang bagus, maka hal ini
menjadi berita baik dan perusahaan cenderung untuk menyampaikan laporan
keuangannya secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Pembahasan Hipotesis Kedua (Leverage Keuangan)
Untuk hipotesis kedua ini tampak bahwa besarnya probabilitas kesalahan untuk
variabel leverage keuangan sebesar 0,936 dan nilai koefisien regresi senilai 0,000
pada level kesalahan 5%, berarti nilai 0,936 > 0,05. Dengan demikian leverage
keuangan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang
17
dilakukan oleh Abdullah (2006), bahwa leverage keuangan tidak mempunyai
pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel ini
tidak berpengaruh dimungkinkan karena trend yang dihasilkan cenderung tetap.
c. Pembahasan Hipotesis Ketiga (Likuiditas)
Dari hasil analisis diketahui bahwa hipotesis ketiga ini tampak bahwa besarnya
probabilitas kesalahan untuk variabel likuiditas sebesar 0,000 dan nilai koefisien
regresi senilai -0,006 pada level kesalahan 1%, berarti nilai 0,000 < 0,01. Dapat
dinyatakan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Maka, diperoleh kesimpulan
bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan
kondisi seperti ini cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya.
d. Pembahasan Hipotesis Keempat (Total Asset)
Hasil analisis regresi logistik untuk hipotesis keempat ini diketahui bahwa besarnya
probabilitas kesalahan untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,201 dan nilai
koefisien regresi senilai 0,000 pada level kesalahan 0.05, berarti nilai 0,201 > 0,05.
Dengan demikian ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung hasil yang diperoleh oleh Dyer dan
McHugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), dimana mereka
memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Perbedaan hasil ini terjadi, bisa dikarenakan trend
18
yang dihasilkan tetap atau tidak ada trend dalam penelitian ini, sehingga tidak
memiliki kecendurangan, maka hasilnya tidak ada pengaruh yang terjadi.
e. Pembahasan Hipotesis Kelima (Kepemilikan Publik)
Untuk hipotesis kelima ini, ditunjukkan bahwa besarnya probabilitas kesalahan
untuk variabel kepemilikan publik sebesar 0,026 dan nilai koefisien regresi senilai
0,011 pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,026 < 0,05. Dengan
demikian kepemilikan publik mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil yang diperoleh ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan Rachpriliani (2006).
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan proporsi
kepemilikan publik yang kecil cenderung untuk tepat waktu dalam pelaporan
keuangannya. Dan perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar
cenderung untuk tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dikarenakan pihak
perusahaan akan semakin hati-hati dalam menampilkan informasi keuangannya
kepada publik atau masyarakat umum.
f. Pembahasan Hipotesis Keenam (Reputasi KAP)
Pada hipotesis keenam ini diketahui bahwa memiliki probabilitas kesalahan sebesar
0,018 dan nilai koefisien regresi senilai -0,489 pada level kesalahan 0.05, berarti
nilai 0,018 < 0,05. Maka berdasarkan hasil analisis ini dan nilai dummy yang telah
ditentukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan
jasa KAP Big4 cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan
keuangannya. Hasil hipotesis ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), mereka menemukan bahwa KAP tidak
mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
19
DeAngelo (1981) menyatakakan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan
kualitas audit yang dihasilkan lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Dan
menurut Loeb (1971) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang
berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil.
g. Pembahasan Hipotesis Ketujuh (Opini Auditor)
Untuk hipotesis ketujuh ini diketahui bahwa besarnya probabilitas kesalahan sebesar
0,299 dan nilai koefisien regresi senilai 0,279. pada level kesalahan 0.05, berarti
nilai 0,299 > 0,05. Dengan demikian opini akuntan publik tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Hasil pengujian ini berbeda dengan hasil penelitian Whittred (1980), dan
Carslaw dan Kaplan (1991) yang menyatakan bahwa ada pengaruh opini akuntan
publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Adanya
kontradiksi dengan penelitian sebelumnya bisa dikarenakan tidak adanya trend
sehingga kecenderungannya tetap. Dan adanya perbedaan perioda waktu penelitian
serta sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat mempengaruhi hasil.
Analisa Post-Hoc (Keuangan vs non Keuangan)
Analisa ini dilakukan untuk menguji dan membuktikan secara empiris, apakah
status industri yang dibagi atas kelompok industri keuangan dan kelompok industri non
keuangan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Untuk status industri keuangan diberi nilai dummy 1 dan untuk status
industri keuangan diberi nilai dummy 0. Hasil yang diberikan ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Ringkasan Hasil Analisa Post-Hoc (Keuangan vs non Keuangan)
Status (Keua. vs non Keua.) 1,291 0.001 SignifikanChi Square 6,063Prob. 0,640Cox & Snell R2 0,099
Sumber: Data Primer, diolah, 2008
Berdasarkan tabel ringkasan hasil di atas, diketahui bahwa variabel yang
signifikan sama dengan hasil yang diperoleh pada penelitian utama yaitu ROA, CR, KP
dan KAP. Dengan menambahkan status keuangan dan non keuangan, diketahui bahwa
probabilitas kesalahan untuk status industri sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai koefisien
regresi senilai 1,291. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang masuk dalam
kategori industri keuangan cenderung untuk tidak tepat waktu dan perusahaan yang
masuk dalam kategori industri non keuangan cenderung untuk tepat waktu.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN
Berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan go
public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk periode waktu 2004-2006 adalah
profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP. Sedangkan variabel
leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Hasil penelitian ini memberikan sejumlah implikasi, yaitu: (1) bagi teoritis;
menambah pengetahuan dan referensi untuk penelitian berikutnya tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan
publik di Indonesia, (2) bagi praktisi; untuk pihak manajemen perusahaan sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan
perusahaan; untuk investor dapat memberikan gambaran tentang pentingnya tepat waktu
21
dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan; untuk KAP dapat memberikan
dorongan untuk lebih kredibel dalam penugasan agar membantu terciptanya ketepatan
waktu perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya kepada publik.
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain: (1) variabel
independen dalam penelitian ini hanya menggunakan satu proksi dalam melakukan
pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan; (2) variabel dependen hanya dikategorikan atas, tidak tepat waktu
(terlambat) dan tepat waktu; (3) analisis data yang dilakukan diuji secara keseluruhan
dari perioda waktu penelitian dan tidak membedakan jenis perusahaan sampel.
Beberapa saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya, yaitu: (1)
proksi yang digunakan untuk variabel independen tidak hanya satu proksi saja. Agar
hasil yang diperoleh dapat lebih baik dan lebih luas lagi daripada penelitian ini. Dan
mencari variabel independen lain yang sesuai dan mempengaruhi secara signifikan
dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan; (2) variabel dependen dapat
lebih dikembangkan lagi dengan tidak hanya didasarkan pada tanggal penyampaian
laporan keuangan auditan kepada Bapepam saja, tapi juga dapat didasarkan pada
tanggal laporan audit dan tanggal laporan keuangan dipublikasikan di media massa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Shamsul-Nahar. 2006. “Board Composition, Audit Committee and Timeliness Corporate Financial Reports in Malaysia”. Corporate Ownership & Control. Volume 4, Issue 2, Winter: pp. 33-45.
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
22
Bandi dan Hananto, Santoso Tri. 2000. “Ketepatan Waktu atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 66-77.
Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2006. Fundamentals of Financial Management. 10th Edition. South-Western.
Carslaw, C.A.P.N., and Kaplan, S.E. 1991. “An Examination of Audit Delay: Further Evidnece from New Zealand”. Accounting and Business Research. Vol.22 (82), (Winter): pp:21-32.
Chambers, Anne E, and Stephen H. Pennman, 1984. “The Timeliness of Reporting and The Stock Price Reaction to Earnings Announcements”. Journal of Accounting Research. Vol. 22 No. 1 Spring.
Courtis, J. K., 1976. “Relationships Between Timeliness in Corporate Reporting and Corporate Attributes”. Accounting and Business Research. Winter: pp. 45-56.
DeAngelo, L.E. 1981. “Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accounting Research. December.
Dyers, J. C, and A.J. Mc Hugh, 1975. “The Timeliness of the Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn: 204-219.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market Directory 2005.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market Directory 2006.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market Directory 2007.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gilling, D.M, 1977. “Timeliness in corporate reporting: some further comment”. Accounting and Business Research, 8(29), Winter: 34-36.
Givoly, D., and D. Palmon, 1984. “Timeliness of Annual Earning Announcement, some empirical evidence”. The Accounting Review 57: July.
Gregory, R.H. and Van Horn, R.L, 1963. Automatic Data- Processing Systems: Principles and Procedures, 2nd Ed. Belmont, California: Wadsworth Publishing Company, Inc.
Hair, J. et. all. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall.
23
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., and Warfield, T. D. 2001. Intermediate Accounting (Terjemahan). Tenth Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.
Loeb, S.E. 1971. “A Survey of Ethical Behavior in the Accounting Profession”. Journal of Accounting Research. USA.
Owusu-Ansah, Stephen. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Business Research. Vol.30. No.3. pp.241-254.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2008. www.bapepam.go.id
Schwartz, K. dan B. Soo, 1996. Evidence of Regulatory Non-complience with SEC Disclosure Rules on Auditor Changes. The Accounting Review 4 (October): 555-572.
Suharli, M., DAN Rachpriliani, A. 2006. “Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.8 No.1 (April): 34-55.
Syafrudin, M. 2004. “Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Earning Response Coefficient: Stufi di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 754-776.
Whittered, G., P., 1980. “Audit Qualification and the Timeliness of Corporate Annual Reports”. The Accounting Review, Vol.IV. No.4 (October).
Zulaela. 2006. “Analisis Data Kategorik”. Modul Pratikum. Yogyakarta: FMIPA-UGM.
24
Lampiran Gambar
Gambar 1. Distribusi Persentase Sampel Gambar 2. Tingkat Profitabilitas PerusahaanPerusahaan Berdasarkan Jenis Industri Periode (ROA) Berdasarkan Jenis Industri
Pengamatan 2004 – 2006 Sumber: data sekunder, diolah, 2008 (Sumber: data sekunder, diolah, 2008)
Gambar 3. Leverage Perusahaan (DER) Gambar 4. Likuiditas Perusahaan (CR) Berdasarkan Jenis Industri Berdasarkan Jenis Industri Sumber: data sekunder, diolah, 2008 Sumber: data sekunder, diolah, 2008
25
Gambar 5. Distribusi Total Asset Perusahaan Gambar 6. Distribusi Kepemilikan Publik Berdasarkan Jenis Industri Berdasarkan Jenis Industri
Sumber: data sekunder, diolah, 2008 Sumber: data sekunder, diolah, 2008
Gambar 7. Distribusi Penggunaan Jasa KAP Gambar 8. Distribusi Opini Auditor Berdasarkan Jenis Industri Berdasarkan Jenis Industri
Sumber: data sekunder, diolah, 2008 Sumber: data sekunder, diolah, 2008