1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA MUHAMMAD ANSAR UNIVERSITAS DIPONEGORO – SEMARANG ABSTRACT This study empirically examine the influence of financial factors on fraudulent financial reporting. Financial factors studied were financial distress, earnings management, liquidity, financial leverage, capital turnover, firm size and profitability of public companies in Indonesia from 2006 to 2011. The research was conducted by quantitative methods using secondary data. Secondary data comes from a list of cases Bapepam-LK and the annual reports listed companies on the Stock Exchange. This population of study was company listed on the Stock Exchange, and then the samples were taken by purposive sampling criteria the company's corporate criteria sanctioned Bapepam-LK and the sanctions contained elements of fraud, including the non-financial corporate sector and have the data required in this study. At the end, the total sample of 132 companies that the company is comprised of 44 companies that commit fraud financial reporting and 88 companies that are not financial reporting fraud by the similarity of non-financial firms in the industry, the year and the amount of total assets of the company. This study uses logistic regression statistical tools as the dependent variable is a dummy variable (non-metric), while the independent variable is a variable mixture of metric and non-metric. The results show that capital turnover and profitability negative affect the fraudulent financial reporting, while financial distress, earnings management, liquidity, financial leverage and firm size has no effect fraudulent financial reporting. Keywords: fraudulent financial reporting, financial distress, earnings management, liquidity, financial leverage, capital turnover, firm size and profitability.
25
Embed
Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA
MUHAMMAD ANSAR
UNIVERSITAS DIPONEGORO – SEMARANG
ABSTRACT
This study empirically examine the influence of financial factors on fraudulent
financial reporting. Financial factors studied were financial distress, earnings management,
liquidity, financial leverage, capital turnover, firm size and profitability of public companies
in Indonesia from 2006 to 2011.
The research was conducted by quantitative methods using secondary data.
Secondary data comes from a list of cases Bapepam-LK and the annual reports listed
companies on the Stock Exchange. This population of study was company listed on the Stock
Exchange, and then the samples were taken by purposive sampling criteria the company's
corporate criteria sanctioned Bapepam-LK and the sanctions contained elements of fraud,
including the non-financial corporate sector and have the data required in this study. At the
end, the total sample of 132 companies that the company is comprised of 44 companies that
commit fraud financial reporting and 88 companies that are not financial reporting fraud by
the similarity of non-financial firms in the industry, the year and the amount of total assets of
the company. This study uses logistic regression statistical tools as the dependent variable is
a dummy variable (non-metric), while the independent variable is a variable mixture of
metric and non-metric.
The results show that capital turnover and profitability negative affect the fraudulent
financial reporting, while financial distress, earnings management, liquidity, financial
leverage and firm size has no effect fraudulent financial reporting.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
17
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Hal
ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini
berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Berdasarkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test,
menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
sebesar 3,013 dengan probabilitas signifikansi 0,934 yang nilainya jauh di atas 0,05. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa model dapat diterima karena cocok dengan data
observasinya, sehingga mampu memprediksi nilai observasinya.
4.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi logistik. Dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16.00 ternyata variabel capital turnover
(SATA) dan profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan,
sedangkan kesulitan keuangan (DISTRESS), manajemen laba (EM), likuiditas (WCTA),
financial leverage (TLTA) dan ukuran perusahaan (LogTA) tidak berpengaruh terhadap
kecurangan pelaporan keuangan.
4.3 Pembahasan
1. Pengaruh Kesulitan Keuangan (DISTRESS) Terhadap Kecurangan Pelaporan
Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,067 (> 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar 0,158. Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan keuangan tidak
18
berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan pada perusahaan publik di Indonesia.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil yang dikemukakan oleh Bell et al. (1991),
bahwa kondisi keuangan perusahaan yang buruk memotivasi manajemen untuk mengambil
tindakan yang tidak etis dengan memperbaiki penampilan posisi keuangan perusahaan serta
hasil penelitian dari Kinney dan McDaniel dalam Persons (1995), juga menyatakan bahwa
pelaporan keuangan palsu dikaitkan dengan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan
dan pihak manajemen yang melihat perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang lemah
akan memotivasi mereka untuk melakukan upaya dengan menyamarkan kesulitan keuangan
perusahaan tersebut dengan melalui pelaporan keuangan yang curang.
2. Pengaruh Manajemen Laba (EM) Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,017 (< 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar -4,307. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen laba yang dilakukan
oleh perusahaan secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kecurangan pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Hasnan et al., (2008), yang
menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan pelaporan keuangan terbukti
melakukan manajemen laba. Sejalan dengan itu, Dechow et al. (1996) memberikan bukti
yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih suka melakukan kecurangan dalam pelaporan
keuangan ketika mereka memiliki kesempatan untuk melakukan manajemen laba dengan
tujuan agar kinerja mereka terlihat sukses di depan para pemegang saham.
3. Pengaruh Likuiditas (WCTA) Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,471 (> 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar -0,733. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan tidak
berpengaruh terhadap terjadinya kecurangan pelaporan keuangan pada perusahaan publik di
Indonesia. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan yang dikemukakan oleh Kreutzfeldt
dan Wallace (1986) yang dalam penelitiannnya menyatakan bahwa masalah likuiditas dalam
19
perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesalahan dalam pelaporan
keuangan dibandingkan dengan perusahaan yang dalam kondisi tidak mengalami masalah
likuiditas.
4. Pengaruh Financial Leverage (TLTA) Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,451 (> 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar -0,632. Hal ini menunjukkan bahwa financial leverage perusahaan
tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Gagola (2011), yang menyatakan bahwa pengaruh faktor risiko tekanan eksternal
yang diproksikan dengan financial leverage terhadap kemungkinan kecurangan pelaporan
keuangan tidak berpengaruh. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian
Skousen, et al. (2009) yang menunjukkan hasil bahwa nilai financial leverage yang
dihasilkan perusahaan tidak signifikan mempengaruhi kemungkinan tindak kecurangan
pelaporan keuangan.
5. Pengaruh Capital Turnover (SATA) Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,024 (< 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar -1,002. Hal ini menunjukkan bahwa capital turnover secara signifikan
berpengaruh negatif terhadap terjadinya kecurangan pelaporan keuangan pada perusahaan
publik di Indonesia. Penelitian mendukung bukti yang dikemukakan oleh Soselisa dan
Mukhlasin (2008), yang menemukan bukti empiris bahwa variabel capital turnover secara
signifikan berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Dan juga sejalan dengan
hasil penelitian dari Beneish (1997) dan Persons (1995).
6. Pengaruh Ukuran Perusahaan (LOGTA) Terhadap Kecurangan Pelaporan
Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,829 (> 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar -0,030. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
20
berpengaruh terhadap terjadinya kecurangan pelaporan keuangan pada perusahaan publik di
Indonesia. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Feroz et al.
(1991) dan Persons (1995) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara
negatif terhadap kecenderungan kecurangan pelaporan keuangan. Namun, hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil yang dikemukakan oleh Soselisa & Mukhlasin (2008), yang
mengemukakan bahwa kecenderungan kecurangan pelaporan keuangan akan semakin besar
apabila ukuran perusahaan juga semakin besar.
7. Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat signifikansi 0,001 (< 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar -11,230. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif signifikan terhadap kecuangan pelaporan keuangan di Indonesia. Hasil ini mendukung
pernyataan Summers dan Sweney (1998) dan Persons (1995), yang menyatakan bahwa
perusahaan dengan tingkat profit yang rendah juga andil memberi dorongan bagi manajemen
dalam pengungkapan lebih saji revenues atau kurang saji expenses.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecurangan pelaporan
keuangan pada perusahaan publik di Indonesia terjadi ketika semakin kecil nilai capital
turnover dan nilai profitabilitas perusahaan semakin menurun. Dalam penelitian selanjutnya
dapat menggunakan variabel-variabel yang termasuk dalam faktor non keuangan dalam
menguji pengaruhnya terhadap kecurangan pelaporan keuangan pada perusahaan publik di
Indonesia seperti sejarah pelanggaran sebelumnya, faktor kepemilikan, faktor koneksi politik
dan kualitas audit. Selain itu dalam mengukur proksi manajemen laba dapat menggunakan
berbagai model pengukuran yang dikembangkan oleh beberapa ahli, seperti model indeks
eckel yang dikembangkan oleh Belkoui.
21
DAFTAR PUSTAKA
ACFE. 2002. Fraud Examiners Manual , Third Edition. New York
AICPA. 1997. Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit, Statement on AuditingStandards no. 82. American Institute of Certified Public Accountants, New York
AICPA, SAS No.99. 2002. Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit, AICPA.New York
Altman, Edward I. 1968. “Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction ofCorporate Bankruptcy”. The Journal of Finance, Vol. 23, No. 4. (Sep., 1968).American Finance Association.
Arens, Alvin A,Elder R.J.A, Beasley M.S dan Jusuf A.A .2011. Jasa Audit dan AssurancePendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Salemba Empat. Jakarta
Argenti, J. 1976. Corporate Collapse: The Causes and Symptoms. John Wiley and Sons. NewYork
Badan Pengawas Pasar Modal. 2002. Annual Report Bapepam Tahun 2002. Jakarta
Badan Pengawas Pasar Modal. 2004. Annual Report Bapepam Tahun 2004. Jakarta
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2006. Annual Report Bapepam-LKTahun 2006. Jakarta
Baldwin, C. and Scott, M. 1983 “The Resolution of Claims in Financial Distress: The Case ofMassey Ferguson,” Journal of Finance. Volume 38.
Baucus, M. 1994. “Pressures, Opportunity and Predisposition: A Multivariate Model ofCorporate Illegality”. Journal of Management. Volume 20 No. 4.
Bell, T. B., S. Szykowny, & J. J. Willingham. 1991. “Assessing The Likelihood ofFraudulent Financial Reporting: A Cascaded Logit Approach”. Working Paper.KPMG. Peat Marwick. Montvale. New Jersey
Beneish, M. 1997.“Detecting GAAP Violation: Implications for Assessing EarningsManagement Among Firms With Extreme Financial Performance”. Journal ofAccounting and Public Policy. Volume 16 No. 3.
Brenan, Niamh & Mc. Grath. 2007. “Financial Statement Fraud Some Lesson From US andEurope An Case Studies. Journal Australia Accounting Review. Volume 17 No. 2 andNo. 42.
22
Brigham, F. Eguene dan Joel F. Houston. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Salemba Empat. Jakarta
Carcello, J.V. 2004. Audit Firm Tenure And Fraudulent Financial Reporting. University ofMissouri’s. United States of America.
Christie, A. 1990. "Aggregation of Test Statistics: An Evaluation of the Evidence onContracting and Size Hypotheses," Journal of Accounting and Economics, January1990.
Cressey, D. 1953. “The Internal Auditor as Fraud Buster”. Managerial Auditing Journal.MCB University Press
Damodaran, Aswath. 1997. Corporate Finance: Theory and Practice. Stern School OfBusiness New York University. John Wiley & Sons Inc. New York
Dechow, P., Sloan, R., Sweeney, A. 1995. “Detecting Earnings Management”. TheAccounting Review. Volume 70.
Fama, E. F. and Jensen, M.C. 1983. “Separation of Ownership and Control”. Journal of Lawand Economics. Volume 26 No. 2.
Ferdinand, Augusty. 2006, Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian UntukPenulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. BP Undip. Semarang
Feroz, E. H., Park, K., and Pastena, V. S. 1991. " The Financial and Market Effects of theSEC's Accounting and Auditing Enforcement Releases." Journal of AccountingResearch.
Fischer, M. dan Rosenzweig, K. 1995, ‘Attitudes of Students and Accounting PractitionersConcerning The Ethical Acceptability of Earnings Management’, Journal of BusinessEthics Volume 14 No. 6.
Frieswick. K. 2003. “How Audits Must Change: Auditors Face More Pressure to FindFraud”. CFO: Magazine for Senior Financial Executives. July 2003.
Gagola, Antonius Stanny Christo. 2011. “Analisis Faktor Risiko yang MempengaruhiKecenderungan Kecurangan Pelaporan Keuangan Perusahaan Publik di Indonesia”.Tesis. Undip
Geriesh, Loftie. 2003. The Association Between Organization Culture and FraudulentFinancial Reporting. Nova South Eastern University.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
23
Gitman, Lawrence J. 1994. Principles of Managerial Finance. Harper Collins CollegePublishers.
Grove, Hugh & Basilico, Elisabetta. 2008. “Fraudulent Financial Reporting Detection: KeyRatios Plus Corporate Governance Factors”. International Studies of Managementand Organization Journal. Volume: 38, Issue: 3, Publisher: M.E. Sharpe Inc.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta
Hasnan Suhaily. Rashidah, Abdul Rahman. Mahenthiran, Sakthi. 2008. “ManagementPrediposition, Motive, Opportunity, and Earning Management for FraudulentFinancial Reporting in Malaysia”. Managerial Auditing Journal. Malaysia
Healy, P & Wahlen, J., 1999. “A Review of The Earnings Management Literature and ItsImplications For Standard Setting”. Accounting Horizons 13.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: SalembaEmpat
Jensen, Michael C & Meckling, William H. 1976. “Theory of The Firm: ManagerialBehavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics,Volume 3.
Kaminski, K.A., Wetzel, T.S. and Guan, L. 2004. “Can Financial Ratios Detect FraudulentFinancial Reporting?”. Managerial Auditing Journal, 19 (1).
Kothari, S.P., Leone, A.J. & Wasley, C.E. 2005. “Performance Matched DiscretionaryAccrual Measures”. Journal of Accounting and Economics. Volume 39.
Kreutzfeldt, R. W., dan W. A. Wallance. 1986. “Error Characteristic in Audit Populations:Their Profile and Relationship to Environmental Factors. Auditing”.A Journal ofPractice & Theory (Fall).
Loebbecke, J, Eining, M. & Willingham, J. 1989. “Auditors Experience With MaterialIrregularities: Frequency, Nature and Delectability”. Auditing: A Journal of Practice& Theory (Fall).
Mulford, Charless W, dan Eugene E. Comiskey. Penerjemah Aurolla S. Harahap, dan YudithD. Anggraeni. 2010. Deteksi Kecurangan Akuntansi, The Financial Numbers Game.Jakarta. Penerbit PPM.
Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Penerbit Liberty. Yogyakarta
24
Nurharyanto. 2011. Memahami Fraud dan Melaksanakan Investigative Audit PadaPerusahaan /Korporasi (Teori dan Aplikasinya). Lembaga Pengembangan FraudAuditing.
Persons, Obeua. 1995. “Using Financial Statement Data to Identify Factors Associated WithFraudulent Financial Reporting”. Journal of Applied Business Research.
Powell, L., Jubb, C., Lange, P. & Smith, K.L. 2005. “The Distinction Between AggressiveAccounting and Financial Reporting Fraud: Perception of Auditors”. Working Paper.AFAANZ Conference.
Rosner, R. L. 2003. “Earnings Manipulation In Failing Firms”. Contemporary AccountingResearch. Volume 20 (2).
Salman, Kautsar R. 2007. Penggunaan Rasio Keuangan Untuk Mengidentifikasi KecuranganPelaporan Keuangan. http:/kautsartax.wordpress.com/ penggunaan rasio keuanganuntuk mengidentifikasi kecurangan pelaporan keuangan/. Diakses 14 Mei 2012
Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Alex MediaKomputindo. Jakarta.
Scott, William, R. 2000. Financial Accounting Theory, Second Edition. Scarborough Ontario.Prentice Hall Canada Inc.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan TanggungJawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta”.Makalah Simposium Nasional Akuntansi 8.
Skousen, J.C., Wright, J.C., Smith Kevin, R. 2009, “Detecting and Predicting FinancialStatement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangle and SAS No. 99.”Advances in Financial Economics, Vol. 13.
Soselisa, R dan Mukhlasin. 2008. “Pengaruh Faktor Kultur Organisasi, Manajemen, StrategikKeuangan, dan Auditor terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi PadaPerusahaan Publik di Indonesia”. Tesis. Unika Atma Jaya Jakarta
Summers, S., & Sweeney, J. 1998. “Fraudulently Misstated Financial Statements and InsiderTrading: An Empirical Analysis”. The Accounting Review. Volume 73 No. 1.
Suripto, B. 1999.”Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukareladalam Laporan Tahunan”. Jurnal SNA. Simposium Nasional Akuntansi II. UniversitasBrawijaya. Malang.
The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). 2009.Fraudulent Financial Reporting : 1998 – 2007, An Analysis of U.S. Public Company.USA
25
Troy, Janene. 2003. Managerial and Strategic Factors Leading to Accounting Fraud.University of Maryland.
Van Horne, James C & Wachowics, Jhon M. 2005. Fundamental of Financial Management:Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
Watts,R. dan J. Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. EnglewoodCliffs,Nj:Prentice Hall,Inc.
Wilopo. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap KecenderunganKecurangan Akuntansi”. Makalah. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. STIEPerbanas. Surabaya
Wruck, K. 1990. “Financial Distress, Reorganisation, and Organisational Efficiency”.Journal Of Financial Economics. Volume 27.