ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019 SKRIPSI EVITASARI 105731111516 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021
91
Embed
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME … · 2021. 2. 6. · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi income smoothing studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME
SMOOTHING STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019
SKRIPSI
EVITASARI
105731111516
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019
EVITASARI
105731111516
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Bapak dan ibu saya, Bapak Alyas dan ibu Nurhayati yang telah memberikan
semangat dan doanya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara saya Rista Ariati yang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para keluarga yang senantiasa memberikan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
“MOTTO HIDUP
”Jangan Pernah Menyerah. Harapan itu akan selalu ada bagi mereka yang
senantiasa Berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang tidak kenal arti putus asa.
Jangan Lupa Bahagia..
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian :Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Income
Smoothing(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-
2019).
Nama Mahasiswa :Evitasari
No. Stambuk/NIM :105731111516
Jurusan :Akuntansi
Fakultas :Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi :Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diuji serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi yang
dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2021 di Fakultas Ekonomo Dan Bisnis Di
Ruangan IQ 7.1 gedung iqra unismuh makassar
Makassar, 16 Januari 2021
Menyetujui;
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.AC Samsul Rizal, SE., MM NIDN 0916096601 NIDN 0907028401z
Mengetahui;
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 1073428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama EVITASARI, NIM : 105731111516, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 0002/1442H/2021 M, Pada
tanggal 16 Januari 2021 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3 Jumadil Akhir 1442 H
Makassar,
16 Januari 2021 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, (………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...………..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...………….)
(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji :1. Dr.Ansyarif, M.Si,Ak (...………..)
2. Mukminati Ridwan SE. M.Si (...………..)
3. Agusdiwana Suarni SE. M.ACC . (………….)
3. Samsul Rizal, MM (...………..)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : EVITASARI
Nim : 105731111516
Program Studi : Akuntansi
Dengan Judul :“Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi income
smoothing(Studi emperis pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa efek indonesia
Tahun 2017-2019.
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
EVITASARI,2020. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi income
smoothing ( studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019). Skripsi Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing
oleh PembimbingI Ansyarif Khalid dan Pembimbing II Samsul Rizal.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi
income smoothing penelitian ini dilakukan pada 10 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan Data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan selama 3 tahun. Skala pengukuran data dengan skala Rasio. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 22.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor Profitabilitas yang
diproksikan menggunakan rumus Net Profit Margin (NPM) salah satu rasio profitabilitas berpengaruh terhadap praktik Income Smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap adanya income smoothing (2) Rasio Leverage yang diproksikan menggunakan rumus solvabilitas debt to equitytidak berpengaruh terhadap praktik income smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya rasio Leverage Debt to equity perusahaan tidak berpengaruh dengan adanya praktikincome smoothing. Kata Kunci:Income, Smoothing
x
ABSTRACK
EVITASARI,2020. Analysis of the factors that affect income smoothing
(empirical study of manufacturing companies listed on the Indonesian
Stock Exchange 2017-2019). Thesis Accounting Study Program Faculty of
Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised
by Advisor I Ansyarif Khalid and Supervisor II Samsul Rizal.
The purpose of this study was to determine the factors that affect income
smoothing. This study was conducted at 10 manufacturing companies listed on
the Indonesia Stock Exchange. In this study using a quantitative approach with
data collection techniques using secondary data in the form of corporate financial
reports for 3 years. Scale of data measurement with ratio scale. Data were
analyzed using multiple regression analysis with the help of the SPSS version
22.0 program
The results showed that (1) the profitability factor which is proxied using the
formula Net Profit Margin (NPM), one of the profitability ratios, has an effect on
Income Smoothing practices. These results indicate that the level of profitability
of the company affects the existence of income smoothing (2) Leverage ratio,
which is proxied using the debt to equity solvency formula, has no effect on
income smoothing practices. These results indicate that the level of the
company's Leverage Debt to equity ratio has no effect on the practice of income
smoothing.
Keywords: Income, smoothing
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ v
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Tujuan penelitian .................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Landasan Teori .................................................................................... 9
a. Teori Akuntansi positif (Positive Accounting Theory)........................ 9
b. Teori Agensi (Agency theory) ......................................................... 12
c. Signaling Theory ............................................................................ 15
d. Teori Asimetri Informasi ................................................................. 16
e. Income Smoothing ......................................................................... 16
f. Net profit margin ............................................................................ 20
g. Leverage ........................................................................................ 21
xi
B. Tinjauan Empiris ................................................................................ 23
xii
C. Kerangka Konseptual ......................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 29
C. Definisi operasional variabel dan pengukuran .................................... 29
D. Variabel Dependen ............................................................................ 29
E. Variabel independen ......................................................................... 30
F. populasi dan sampel .......................................................................... 33
G. Metode Pengumpulan data ................................................................ 34
H. Metode Analisis Data ......................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 37
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 37
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 39
C. Pembahasan ...................................................................................... 52
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 55
A. Kesimpulan Penelitian ........................................................................ 55
B. Saran Penelitian ................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Manajemen Laba dan Kecurangan .............................. 19
unsurlaporankeuangan yang seringkali menjadi sasaran untuk melakukan
perataan laba (income smoothing) adalah :
1. Unsur Penjualan
a. Saat pembuatan faktur., misalnya penjualan yang sebenarnya untuk
periode yang akan datang, pembuatan fakturnya dilakukan pada periode
ini dan dilaporkan sebagai penjualan periode ini.
b. Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif.
c. Penurunan (downgrading) produk, misalnya dengan cara
mengklasifikasikan produk yang belum rusak ke dalam produk rusak
dan selanjutnya dilaporkan telah terjual dengan harga yang lebih rendah
dari harga yang sebenarnya.
2. Unsur Biaya
a. Memecah-mecah faktur, misalnya faktur untuk sebuah pembelian
pesanan dipecah menjadi beberapa pembelian atau pesanan dan
selanjutnya dibuatkan beberapa faktur dengan tanggal yang berbeda
kemudian dilaporkan dalam beberapa periode akuntansi
b. Mencatat biaya dibayar dimuka (prepayment) sebagai biaya. Misalnya
melaporkan biaya advertensi dibayar dimuka untuk tahun depan
sebagai biaya advertensi tahun ini.
Adapun Faktor pendorong income smoothingyaitu:
Perataan laba dalam laporan keuangan merupakan hal yang biasa dan di
anggap hal yang masuk akal (Bartov,1993). Dalam banyaknnya literatur
dinyatakan bahwa prinsip akuntansi Berterima Umum (PABU) sendiri akan
19
memberikan banyak berbagai pilihan metode akuntansi dalam pencatatan yang
dapat di gunakan untuk memaksimalkan dan meminimalkan laba agar laba
kelihatan stabil (Moses, 1987).
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalahsuatu ukuran
dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut munawir
(2002), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dalam periode waktu tertentu. Sedangkan definisi profitabilitas menurut Brigham
dan Houston (2006) adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan
Rasio Leverage adalah perbandingan yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar pinjaman utang perusahaan yang dibiayai oleh assets (aktiva)
dan equity (modal) yang di miliki perusahaan tersebut. Sebagaimana menurut
Van Horne (2002:357), Rasio Leverage merupakan rasio yang menggambarkan
tentang proporsi utang perusahaan.
Tabel 1.1 Perbedaan Manajemen Laba dan Kecurangan
Praktik (manajemen laba) biasanya yang terjadi
Metode Akuntansi Sesuai PABU
Metode Arus Kas
Akuntansi “konservatif”
mempercepat pengakuan dan cadangan melebih-lebihkan nilai yang diperoleh dalam proses R & D dalam pendapatan penjualan
Menunda penjualan
20
Laba “Netral”
Membesar-besarkan biaya rekonstruksi dan penghapusan aktiva Laba yang dihasilkan dari proses akuntansi yang sesungguhnya
Mempercepat pengeluaran R&D dan iklan
Akuntansi “Agresif”
Mengecilkan catatan provisi piutang tak tertagih Menarik ke bawah provisi atau cadangan
Menunda pengeluaran R&D dan iklan untuk mempercepat penjualan
Akuntansi “ Kecurangan”
Melanggar PABU
Mencatat penjualan Sebelum dapat direalisasi mencatat penjualan fiktif
Memundurkan tanggal bukti penjualan Membesar-besarkan catatan persediaan dengan mencatat persediaan fiktif
Sumber : Dechow dan Skinner (2002) keterangan: Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
f. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan antara laba bersihdengan
penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akansemakin produktif,
sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya
pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka
dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang
tinggi.Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih
21
menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara
cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar
bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasildari
perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan
(Bastian dan Suhardjono, 2006: 299). Perusahaan yang memiliki rasio Net
Profit Margin relatif besar akan memiliki kemampuan untuk bertahan disaat kondisi
keuangan yang sulit (Freddy Rangkuti, 2006: 151). NPM menunjukkan besarnya
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Rasio ini menampilkan tingkat
efisiensi perusahaan sejauh mana perusahaan dapat menekan biaya operasional
pada periode tertentu. Sehingga semakin besar rasio ini maka semakin baik pula
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan dengan
menekan biaya-biaya yang baik. Menurut Kasmir (2008:200) NPM dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
𝑁𝑃𝑀 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠M=Earning After Tax/Sales
g. Leverage
Leverage dalam neraca sebuah perusahaan, terdapat dua sumber
pendanaan eksternal perusahaan. Sumber pendanaan eksternal tersebut meliputi
pendanaan dari hutang dan ekuitas (saham). Ekuitas perusahaan terdiri dari modal
sendiri maupun modal dari saham yang diterbitkan perusahaan yang meliputi
saham preferen dan saham biasa. Hutang adalah kewajiban yang harus
dikembalikan kepada kreditur oleh perusahaan sebelum jatuh tempo. Hutang sendiri
meliputi hutang jangka pendek dan jangka panjang.Leverage adalah perbandingan
antara hutang dan aktiva yang menunjukanbeberapa bagian aktiva yang
22
digunakanuntuk menjamin hutang. Ukuran ini berhubungan dengan keberadaan
dan ketat tidaknya suatu persetujuan hutang.
Rasio leverage atau rasio utang adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana
utang digunakan sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Abiprayu (2011) rasio
leverage keuangan digunakan untuk mengukur hubungan antara total aktiva dengan
modal ekuitas yang digunakan untuk mendanai aktiva. Semakin besar proporsi
aktiva yang dibiayai dengan ekuitas saham, semakin rendah rasioleverage
keuangan. Untuk perusahaan yang berhasil menggunakan leverage, rasio leverage
yang tinggi dapat meningkatkan pengembalian atas ekuitas.
Dalam bukunya Weston dan Copeland (1985) menyebutkan bahwa rasio
leverage mengukur perbandingan antara dana yang disediakan oleh pemilik
perusahaan dengan dana yang berasal dari kreditor perusahaan, mengandung
berbagai implikasi, antara lain:
1. Para kreditor akan melihat modal sendiri perusahaan, atau dana yang
disediakan pemilik untuk menentukan besarnya margin pengaman (margin of
safety). Jika pemilih hanya menyediakan sebagian kecil dari seluruh
pembiayaan, maka risiko perusahaan ditanggung terutama oleh para kreditor.
2. Dengan mencari dana yang berasal dari hutang, pemilik memperoleh manfaat
mempertahankan kendali perusahaan dengan investasi yang terbatas.
3. Jika perusahaan memperoleh laba yang lebih besar dari dana yang di pinjam
daripada yang harus dibayar sebagai bunga, maka hasil pengembalian
(return) kepada para pemilik akan meningkat.
Leverage dapat diukur dengan beberapa rasio salah satunya yaitu debit to equity
ratio. DER merupakan perhitungan leverage sederhana yang menunjukkan
23
proporsipenggunaan hutang terhadap modal yang dimiliki perusahaan. DER dapat
dirumuskan sebagai berikut:
𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠𝑥 100 %R=Total liabilities/Equitasx 100 %
B. Tujuan Empiris
Tinjauan hasil empiris hasil penelitian terdahulu mengemukakan
beberapa konsep yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas
dalam penelitian ini. Di dalam penelitian ini, fokus penelitian terdahulu yang akan
dijadikan acuan adalah:
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Nugroho, D., & Sugiyanto, E. (2019).
pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, net profit margin, dan financialleverage terhadap praktik perataan laba (income smoothing) ( studi empiris pada perusahaan lq45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016 )
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, net profit margin, dan financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi jumlah laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan dengan cara memanipulasi laba, baik melalui metode akuntansi ataupun melalui transaksi. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa statistik deskriptif dengan menggunakan model regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, net profit margin maupun financialleverage tidak
24
berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
2. Herikaningsih Angkasa Putri, 2018
Analisis Pengaruh Faktor Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Dan LeverageTerhadap Income Smoothing (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bei)
IncomeSmoothinghasil penelitian nya menyatakan bahwa profitabilitas bukan faktor pendorong adanya praktik perataan laba. Hasil ini menjelaskan bahwa adalah profit bukan merupakan ukuran penting yang dijadikan patokan oleh investor dalam menentukan investasi,tetapi lebih memperhatikan resiko yang akan dihadapi.
3. Kabib, M. K., & Kristiana, I. (2020).
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2018
Penelitian ini disusun bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel Profitabilitas, FinancialLeverage dan Dividen Payout Ratio terhadap Income Smoothing pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2014 – 2018. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi tidak ditemukan adanya penyimpangan. Hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk digunakan pada model persamaan regresi linier berganda. Hasil analisis secara parsial menunjukkan jika variabel Profitabilitas dan FinancialLeverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap Income Smoothing.
4. Chairunnisa, Y., Ifa Ratifah, S. E.,
pengaruh profitabilitas dan
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang
25
MSi, A. K., & CA, P. I. (2019).
financialleverage terhadap praktik perataan laba (income smoothing)
praktik perataan laba dan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan financialleverage terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur. Operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu profitabilitas dan financialleverage, sedangkan variabel terikat yaitu perataan laba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Populasi yang dijadikan penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2017 adalah sebanyak 152 perusahaan. Metode pemilihan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobablility sampling dan purposive sampling dengan total perusahaan yang menjadi sampel adalah sebanyak 73 perusahaan yang memenuhi kriteria. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik.
5. Amanza, A. H., & Rahardjo, S. N. (2012).
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, risiko keuangan, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap tindakan perataan laba, ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
26
Bisnis). tindakan perataan laba. Sedangkan profitabilitas dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan
6. Herlina Monica dan Sulfiyati (2019)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Di Bei Periode 2015-2017.
Penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dan kepemilikan institusional terhadap praktik income smoothing pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017.
C. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
D. Hipotesis Penelitian
1. Hubungan Rasio Profitabilitas Terhadap income smoothing
Rasio
Profitabilitas
(X1)
Rasio Leverage
(X2)
Income
Smoothing
(Y)
27
Tujuan-tujuan perusahaan melakukan income smoothing bermacam-
macam, di antarannya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi
mendapatkan pinjaman baru, atau mempertahankan pinjaman yang sudah
diberikan oleh bank dengan syarat-syarat tertentu, mencapai target yang
ditentukan oleh analisis pasar, atau mengecoh pemegang saham untuk
menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil mencapai hasil yang cemerlang.
Berdasarkan teori Akuntansi positif, direktur tertentu akan mendukung
kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan demi
meningkatkan pendapatan perusahaan. Dalam penelitian ini maka ditelitilah
profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Di
mana NPM menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan
pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. Dipilihnya Rasio Net
Profit Margin (NPM) sebagai indikator profitabilitas karena secara logis margin ini
terkait langsung dengan objek perataan laba dan sering digunakan oleh investor
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan
perusahaan sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen
untuk mengurangi fluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa
kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif.
H1: Rasio Profitabilitas berpengaruh positif terhadap income smoothing
2. Hubungan Rasio Leverage Pajak terhadap income smoothing
Menurut Agus Harjito dan Martono (2011:53) rasio leverage yaitu:
“Leverage yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan
menggunakan dana dari utang (pinjaman).” Dalam penelitian ini leverage dihitung
dengan menggunakan Debt To Assets Ratio (Debt Ratio). Di mana Debt Ratio
menunjukkan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata
28
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Dipilihnya Debt ratio
sebagai indikator leverage karena untuk menghindari pelanggaran perjanjian
utang ketika mengalami default, dapat dilihat melalui kemampuan perusahaan
tersebut untuk melunasi utangnya dengan menggunakan aset yang dimiliki.
H2 : Rasio Leverage berpengaruh positif terhadap income smoothing
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian Eksplanatori yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Menurut Sugiyono (2013). “Penelitian eksplanatori metode penelitiannya
adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi
masalah.” Penelitian Eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan
kausal antara variabel yang saling berpengaruh, Sedangkan Pendekatan pada
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
B. Tempat dan Lokasi Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Untuk lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
b. Waktu Penelitian
Adapun jangka waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan.
C. Definisi Operasional variabel dan pengukuran
Menurut Sugiyono (2013), variabel penelitian adalah sesuatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
memperoleh informasi-informasi yang mengenai hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
30
. D. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2016), Variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau dikenal juga sebagai variabel yang menjadi akibat karena
adanya variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya atau dengan kata lain variabel yang bergantung
pada variabel lain. Variabel dependen dilambangkan dengan huruf Y. Dalam
penelitian ini variabel penelitiannya yaitu :Y = income smoothing.
Pola Penerapan income smoothing yang akan diteliti pada penelitian ini
yaitu berfokus pada metode Income Smoothing atau pemerataan laba. Menurut
Biedleman dalam Mahmud (2012), pengertian income smoothing adalah usaha
yang disengaja untuk membuat tingkat laba menjadi baik tanpa adanya fluktuasi
perusahaan yang signifikan. Income smoothing juga difungsikan untuk
mengurangi adanya laba yang abnormal atau di luar dari target perusahaan
sehingga income smoothing dapat mempengaruhi terhadap pengambilan
keputusan pimpinan dalam melakukan strategi.
Menurut Eckel (1981) dalam Bestivano (2013):Perataan Laba diuji dengan indeks
Eckel (1981). Eckel menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel
penghasilan dan variabel penjualan bersih. Indeks Perataan Laba dihitung
sebagai berikut (Eckel, 1981):
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 =
𝐶𝑉 ∆𝐼
𝐶𝑉∆𝑆deks Perataan Laba=CV
∆I/CV∆S
31
Keterangan:
ΔI : Perubahan laba dalam satu periode
ΔS :Perubahan penjualan dalam satu periode
CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan
rata-rata I atau S.
CV ΔI : Koefisien variasi untuk perubahan laba
CV ΔS : Koefisien variasi untuk perubahan pendapatan
CV ΔI dan CV ΔS dapat dihitung sebagai berikut:
𝐶𝑉 ∆𝐼 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑉 ∆𝑆 = ∆I dan CV ∆S=
∆𝑋 : perubahan penghasilan bersih/laba (I) atau penjualan (S) antara tahun nke tahun n-1
∆𝑋 −-: rata-rata perubahan penghasilan bersih/laba (I) atau penjualan (S) antara
tahun n ke tahun n-1
n : banyaknya tahun yang diamati.
Adapun beberapa kriteria perusahaan yang melakukan perataan laba
indeks Eckel (1981) dalam Wahyuni dan Carolina (2013):
1. Perusahaan dianggap melakukan perataan laba apabila indeks perataan
laba lebih kecil dari 1 (CV ΔI < CV ΔS)
2. Perusahaan dianggap tidak melakukan perataan laba jika indeks perataan
laba lebih besar sama dengan 1 (CV ΔI ≥ CV ΔS)
E. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab
perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel independen yang
dipilih dalam penelitian ini terdiri Profitabilitas (x1) dan Financial Leverage (x2)
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
32
i. Profitabilitas x1
Menurut Kasmir (2014:196) pengertian dari rasio profitabilitas yaitu:“Rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan.” Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan
menggunakan Net Profit Margin (NPM). Di mana NPM menunjukkan ukuran
kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersih terhadap total
penjualan yang dicapai. DipilihnyaNet Profit Margin (NPM) sebagai indikator
profitabilitas karena secara logis margin ini terkait langsung dengan objek
perataan laba dan sering digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan perusahaan
sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk
mengurangi fluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa
kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif (Azhari:2010 dalam Dul
Muid, 2012). Dengan rumus pengukuran rasio sebagai berikut:
𝑁𝑃𝑀 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠M=Earning After Tax/Sales
ii. Rasio Leverage
Menurut Kasmir (2016:151) Rasio Solvabilitas atau leverage
ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya seberapa besar beban hutang yang
di tanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dengan demikian
dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
(Agus Sartono, 2020:123)
20202010:123)
Sartono, 2010:123)
33
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau diluikadasi.
Menurut Agus Harjito dan Martono (2011:53) rasio leverage yaitu:
“Leverage yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan
menggunakan dana dari utang (pinjaman).” Dalam penelitian ini leverage dihitung
dengan menggunakan Debt To Assets Ratio (Debt Ratio). Di mana Debt Ratio
menunjukkan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang (Kasmir, 2014:156).
Dipilihnya Debt ratio sebagai indikator karena untuk menghindari pelanggaran
perjanjian utang ketika mengalami default, dapat dilihat melalui kemampuan
perusahaan tersebut untuk melunasi utangnya dengan menggunakan aset yang
dimiliki. Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎bt Ratio=Total Utang/Total Aktiva
(Kasmir, 2014:156)
F. Populasi dan sampel
Penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2019. Teknik yang digunakan
untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah sampling insidental yang
di mana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
Tabel 3.1
Hasil Purposive Sampling
Kriteria Sampling Jumlah
Jumlah perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
pada tahun 2017-2019
34
187
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan tahunannya secara periodik dari tahun
2017-2019
(84)
Perusahaan yang dipilih untuk menjadi sampel
penelitian yang fokus di bidang sektor kimia dan
sektor makanan 2017-2019
10
Total Sampel
10 x 3 = 30
30
G.Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder dari Website BEI. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan sebagai
data peneliti. Alasan penulis mengambil laporan tahunan dan laporan keuangan
yaitu karena data mudah diperoleh dan lebih akurat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari :
• Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017- 2019
• Jurnal penelitian,buku,makalah, serta website perusahaan dan situ internet
yang berhubungan dengan tema peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis data dengan
Analisis statistik.
1. Uji Statistik Deskriptif
35
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan dekskripsi suatu data
yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, modus, maksimum-minimum. Di mana
hal ini dilakukan untuk menggambarkan keseluruhan dari sampel yang
dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian (Iqbal
Hasan, 2002).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas
model regresi yang digunakan pada penelitian. Tujuan lainnya adalah untuk
memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai data
yang terdistribusi secara normal, bebas dari autokorelasi, multikolinearitas, dan
heterokidistisitas.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan beberapa
besar variabel independen dan faktor lain yang mampu menjelaskan variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara 0<R2<1. Apabila
nilai koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan besar maka hal ini menunjukkan
banyak informasi yang dapat diberikan oleh variabel-variabel independen untuk
memprediksi variansi variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk menentukan apakah hipotesis dapat
diterima atau tidak (Shilalahi, 2015). Sebuah hasil uji hipotesis yang dapat
dikatakan signifikan apabila kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan
oleh faktor kebetulan dan sesuai dengan adanya batas peluang yang telah
ditentukan.
36
Untuk menguji hipotesis-hipotesis, maka dilakukan dengan menggunakan
rumus persamaan regresi sebagai berikut:
Ῠ = α+β1.X1+β2.X2+ҽ
Dimana:
Ῠ = Income Smoothing
α = Konstanta
β1β2 = Koefisien regresi
X1 = Profitabilitas
X2= Rasio Leverage
Ҽ = Error
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskriptif objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di galeri investasi Bursa Efek indonesia unismuh
Makassar yang beralamat di jl. Sultan alauddin No. 259 Makassar 90221,
penelitian ini dilakukan 2 bulan. Dalam penelitian ini, data yang digunakan
merupakan data yang berasal dari annual report perusahaan yang diperoleh atau
dapat diakses melalui website www.idx.co.id. Objek penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik income smoothing.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
sektor kimia dan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan periode pengamatan 2017-2019, populasi dalam penelitian ini
sejumlah 10 perusahaan.Berdasarkan purposive sampling, dengan kriteria
sampel yang telah ditentukan diperoleh 30 perusahaan selama 3 tahun.
38
GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI BURSA EFEK INDONESIA
Direktur Utama
Sekretaris
Perusahaan Divisi Hukum Divisi Pengelolaan Strategi
Perusahaan dan Anak
Perusahaan
Satuan Pemeriksa Internal
Direktorat
Pengembangan
Direktorat
Penilaian
Perusahaan
Direktorat Pengembangan Anggota Bursa
Direktorat Pengawasan Transaksi dan
Kepatuhan
Direktorat IT dan
Manajemen risiko
Direktorat
Keuangan dan SDM
• Divisi riset
• pengembangan
bisnis
• Divisi Inkubasi
Bisnis
• Divisi
Pengembangan
pasar
• Divisi pasar
modal
• Divisi layanan dan
pengembangan
perusahaan
tercatat
• Penilaian
perusahaan 1
• Penilaian
perusahaan 2
• Divisi penilaian
perusahaan 3
• Divisi pengaturan
dan pemantauan
anggota bursa
dan partisipan
• Divisi layanan
data
• Divisi operasional
perdagangan
• Divisi kepatuhan
anggota bursa
• Divisi
pengawasan
transaksi
• Divisi strategi dan
transformasi digital
• Divisi
pengembangan TI
• Divisi operasional TI
• Divisi operasional TI
• Manajemen risiko
• Divisi keuangan dan
akuntansi
• Divisi SDM
• Divisi umum
Satuan
Pemeriksa
Internal
39
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia, Data yang digunakan
yaitu data sekunder berupa dokumen Laporan keuangan 2017-2019 yang unduh
dari situs bursa efek indonesia, Fokus pengambilan data dilakukan di 10
perusahaan Manufaktur. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan di
olah dalam penelitian ini dapat di sajikan sebagai berikut.
a. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memperolah keuntungan. Dalam penelitian ini profitabilitas
diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Di mana NPM
menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersih
terhadap total penjualan yang dicapai. Net Profit Margin (NPM) merupakan
indikator profitabilitas karena secara logis margin ini terkait langsung dengan
objek perataan laba dan sering digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan perusahaan
sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk
mengurangi fluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa kinerja
manajemen perusahaan tersebut telah efektif Untuk menghitung NPM suatu
perusahaan digunakan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑃𝑀 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠M=Earning After Tax/Sales
40
Tabel 4.1 Data Rasio Profitabilitas Tahun 2017-2019
Berdasarkan tabel 4.4 hasil perhitungan diatas dapat didiketahui bahwa n
atau jumlah data pada setiap variabel yaitu 30. Masing-masing variabel akan
dijabarkan sebagai berikut:
a. Variabe Rasio profitabilitas. Variabel Rasio profitabilitas memiliki nilai
minimum -01 yang berarti rasio terendah untuk rasio NPM adalah -0,1
dan nilai maksimum 0,20 berarti berarti rasiotertinggi profitabilitas adalah
0,20 nilai rata-rata 0,0661 dan standar deviasi 0,04477, nilai mean lebih
besar dari nilai Std Deviasi berari data merupakan data yang baik.
b. Variabel RasioLevarage. Variabel Rasio Avarage memiliki nilai minimum
0.00, yang berarti rasio terendah untuk rasio Leverage adalah 0,0 dan
nilai maksimum 1,61, berarti rasio tertinggi leverage adalah 1,61 nilai rata-
rata 0,4124 dan standar deviasi 0,40230, nilai mean lebih besar dari nilai
Std Deviasi berari data merupakan data yang baik.
c. Variabel income smoothing. Variabel income smoothingmemiliki nilai
minimum -1.55, yang berarti rasio yang terendah untuk income smoothing
adalah -1,55 dan nilai maksimum 7,311151 nilai rata-rata 2,13580994 dan
44
standar deviasi 2,441977394, nilai mean lebih besar dari nilai Std Deviasi
berari data merupakan data yang baik.
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data diolah dengan regresi berganda maka dilakukan uji asumsi
klasik untuk memperoleh keyakinan bahwa data yang diperoleh beserta
Variabelpenelitian layak untuk diolah lebih lanjut. Uji asumsi klasik yang dapat
digunakandalam penelitian ini adalah:
a. Uji Normalitas Residual
Pengujian normalitas residual adalah pengujian tentang kenormalan
distribusi residual. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Uji ini dapat dilihat dengan menggunakan Kolmogorov
Smirnov tes. Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima, dalam arti data
terdistribusi normal. Jika probabilitas data < 0.05 maka H0 ditolak dan artinya
data tidak terdistribusi normal maka perlu adanya perlakuan khusus agar menjadi
normal.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
,59710641
Most Extreme Differences
Absolute ,136
Positive ,136
Negative -,109
Test Statistic ,136
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
45
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.5 Hasil uji normalitas dari pengolahan SPSS hasil
yang di dapat berdasarkan One Sample Kolmegrov-Smirnov Test, adalah 0,164
lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Gambar 4.5 Hasil Uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot Regresi
Berdasarkan gambar 4.5 Memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan
bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolienaritas
Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ada ditemukan
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Adapun syarat uji
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak
terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari
46
0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai VIF lebih
kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam
model regresi.
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolienaritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Rasio Financial
Rasio Leverage 0,986 1,014
Rasio Profitabilitas 0,986 1,014
a. Dependent Variable: Income Smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.6 Di atas terlihat bahwa nilai Tolerance untuk
Variabel profitabilitas x1 dan Financial Leverage x2 mendapatkan 0,986 dan
0,986masing-masing lebih besar dari0,10 dan nilaiVariance Inflation Factor (VIF)
untuk ketiga variabel independen Variabel profitabilitas x1, 1,014, Rasio leverege
x2 dengan nilai VIF 1,014, dan lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolinieritas dan
dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah homoskedastisitas (Imam Ghazoli, 2016).
47
Gambar 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan gambar 4.7 Grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi
layak digunakan untuk memprediksi Praktik income smoothing berdasarkan
variabel yang mempengaruhinya.
d. Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi antara anggota sampel
atau data pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu, sehingga satu data
dipengaruhi oleh data sebelumnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
ada data atau tidaknya korelasi antara kesalahan-Kesalahan yang muncul pada
data yang diurutkan pada waktu (time series).Model yang baik harus bebas dari
djustedkorelasi. Pengujian autokorelasi menggunakan model Durbin-Watson. Uji
48
statistik Durbin-Watson menguji bahwa tidak terdapat autokorelasi pada nilai
sisa. Kriteria pengujian Durbin Watson adalah sebagai berikut:
a). Bila angka DW < -2 berarti ada autokorelasi yang positif
b). Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autkorelasi
c). Bila angka DW > 2 berarti ada autokorelasi negatif
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,497a ,247 ,191 ,61883 1,399
a. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
b. Dependent Variable: income smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.7 nilai Durbin Watson sebesar 1,399 sehingga dapat
di simpulkan bahwa tidak ada auto korelasi yang terjadi, Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh waktu terhadap variabel terikat.
4. Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi
Uji koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara
serentak. Sedangkan uji koefisien determinasi (R2) dalam regresi linear
berganda digunakan untuk mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan adjusted
R^2 sebagai koefisien determinasi. Jika nilai adjusted R^2 sama dengan 0, maka
variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan
49
sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya adjusted R^2 sama dengan 1,
maka variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan
100% variasi variabel dependen.
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,497a ,247 ,191 ,61883
a. Predictors: (Constant), RasioLeverage, Rasio
Profitabilitas
b. Dependent Variable: income smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.8 tampilan output SPPS nilai koefisien korelasi (R)
sebesar 0,497 menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara variabel bebas
dengan variabel terikat memiliki hubungan yang sangat kuat sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Rasio Profitabilitas x1 dan Rasio Leverage x2
memiliki hubungan yang sedang dengan income smoothing.
Berdasarkan Tabel 4.8 nilai R Square adalah 0,247 yang menunjukkan
bahwa variabel bebas yaitu RasioProfitabilitas x1 dan Rasio leverage x2 mampu
menjelaskan perubahan sebesar 24,7% atas variabel income smoothing dalam
hal ini Income smoothing sedangkan sebesar 76,3% perubahan diterangkan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini
50
5. Uji F Simultan
Pengujian ini untuk menguji Rasio Profitabilitas (x1), Rasio Leverage (x2),
terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia secara simultan. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan SPSS.
untuk menguji secara simultan dilakukan analisis masing-masing koefisien
regresi. Hasil analisis regresi berganda simultan dapat dilihat sebagai berikut.
1) Jika Fhitung>FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Jika Fhitung<FTabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima
Tabel 4.9 Hasil Uji F Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,391 2 1,696 4,428 ,022b
Residual 10,340 27 ,383
Total 13,731 29
a. Dependent Variable: income smoothing
b. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat dengan tingkat signifikansi 5%, dan
derajat kebebasan df1= 2 dan df2 = 27 maka nilafF berdasarkan tabel F dengan
probabilita 0.05 (2;27) = 3,35. Dalam perhitungan diperoleh Fhitunglebih besar
dari FTabel, yaitu 4,428 > 3,35 sehingga H0 ditolak. Sedangkan jika dilihat dari
nilai sig hitung adalah 0,022 yaitu < 0,05 maka keputusannya juga menolak H0.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa RasioProfitabilitas (x1), Rasio
Leverage (x2) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap income
smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
51
6. Hasil Uji T Parsial
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri atas dua variabel
independen dan satu variabel dependen. Untuk mengetahui pola hubungan antar
variabel, maka akan di uji tiga hipotesis yang telah diajukan sebelumnya
menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dengan persamaan regresi Ῠ = α+β1.X1+β2.X2+ҽ Hipotesis dalam
penelitian ini dinyatakan dalam sebagai berikut.
H1:Variabel Profitabilitas berpangaruh positif signifikan income smoothing
H2: Variabel Financial Leverage berpangaruh positif signifikan terhadap income
smoothing.
Tabel. 4.10 Hasil Uji Hipotesis T Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,114 ,226 -,505 ,618
Rasio Profitabilitas 6,933 2,585 ,451 2,682 ,012
Rasio Financial
Rasio Leverage ,277 ,288 ,162 ,964 ,344
a. Dependent Variable: income smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.10 Hasil uji regresi linear berganda dapat di sajikan
sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis 1
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.10 Rasio Profitabilitas
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,012. Nilai sig 0.05 lebih kecil dari 0,05 dan
nilai t-hitung 2,682 lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 2,042. Sehingga dapat
52
diartikan bahwa variabel Rasio Profitabilitas (x1) menerima hipotesis 1 dan
menolak hipotesis 0 yang menyatakan bahwa Rasio Profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap income smoothing.
2. Uji Hipotesis 2
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.10, variabel Rasioleverage
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,984. Nilai sig 0,964 lebih besar dari 0,05
dan memiliki nilai t-hitung 964 yang lebih kecil dari nilai t-tabel 2,042 Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel x2 Rasio Leverage menolak
Hipotesis 2 sehingga dapat diartikan bahwa Rasio Leverage tidak memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap income smoothing.
C. Pembahasan
a. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap income smoothing.
Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam
analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena secara
logis margin ini terkait langsung dengan objek perataan laba dan sering
digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi
yang berhubungan dengan perusahaan sehingga sering dijadikan tujuan
perataan laba oleh manajemen untuk mengurangifluktuasi laba dan
menunjukkanfluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa
kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif. mampu menunjukkan
keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. NPM mampu
mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa
lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Rasio
Profitabilitas diduga mempengaruhi praktik income smoothing.
53
Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) salah satu
rasio profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap income
smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya rasio
Profitabilitas perusahaan akan berpengaruh terhadap indikasi adanya
incomesmoothingyang dilakukan oleh perusahaan. Rasio Profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap income smoothing. Di mana semakin
tinggi Nilai Net profit margin (profitabilitas) maka akan semakin tinggi indikasi
adanya pemerataan laba yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini
income smoothing, Semakin rendah nilai Net Profit Margin (NPM) maka
semakin rendah indikasi adanya dilakukan pemerataan laba terhadap
income smoothing.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Herlina Monica dan
Sufiyati di tahun 2019 yang menyatakan Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap praktik Income Smoothing, Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan
dengan hasil penelitian Wanti Nurani, Vaya Juliana Dillak yang menyatakan
Secara parsial, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap income smoothing
berbeda dengan hasil yang di dapatkan bahwa Profitabilitas berpengaruh
secara positif terhadap praktik Income Smoothing.
b. Pengaruh rasio Leverage terhadap praktik income smoothing.
Struktur modal adalah pertimbangan atau perbandingan antara
jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri. Jadi, untuk mengukur
struktur modal, peneliti menggunakan rasio solvabilitas. Investor
menanamkan sejumlah dana pada suatu perusahaan dengan harapan
memperoleh pengembalian yang menguntungkan. Semakin tinggi tingkat
pertumbuhan penjualan perusahaan, makin besar kebutuhannya akan
54
tambahan biaya. Perusahaan menerima tambahan biaya dari pinjaman dana
yang digunakan sebagai modal berupa investasi dari pihak investor.
Berdasarkan hal tersebut diduga Financial Leverage memiliki pengaruh
terhadap income smoothing.
Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Financial Leverage
menggunakan rumus solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap praktik income smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi
rendahnya Rasio Leverage menggunakan rumus Debt to equity perusahaan
tidak memiliki pengaruh dengan adanya income smoothing. Hasil Penelitian
ini mengemukakan bahwa Rasio Leverage menggunakan rumus solvabilitas
tidak berpengaruh terhadap kemungkinan adanya praktik income smoothing.
sehingga meskipun nilai DER tinggi atau hal tersebut tidak berarti
perusahaan telah melakukan pemerataan laba atau income smoothing. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Herlina Monica dan Sufiyati di tahun
2019 yang menyatakan RasioLeverage Debt to equity tidak berpengaruh
terhadap praktik Income Smoothing, Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian Wanti Nurani, Vaya Juliana Dillak yang menyatakan Secara
parsial, rasio Leverage yang di proksikan dengan Debt to equity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap praktik income smoothing.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Rasio Profitabilitas yang diproksikan menggunakan rumus Net Profit
Margin NPM salah satu rasio profitabilitas berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap praktik income smoothing. Hasil Penelitian ini
menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) salah satu rasio profitabilitas
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap praktik income
smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya
Profitabilitas perusahaan akan berpengaruh terhadap indikasi adanya
praktik income smoothing yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap income smoothing. Di mana
semakin tinggi Nilai Net profitmargin (profitabilitas) maka akan semakin
tinggi indikasi adanya pemerataan laba yang dilakukan oleh perusahaan
dalam hal ini income smoothing, Semakin rendah nilai Net Profit Margin
(NPM) maka semakin rendah indikasi yang dilakukanya pemerataan laba
terhadap income smoothing.
2. Rasio Leverage yang diproksikan menggunakan rumus solvabilitas debt
to equity tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap income
smoothing.Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Rasio Leverage
menggunakan rumus solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap praktik income smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa
tinggi rendahnya Rasio Leverage menggunakan rumus Debt to equity
56
perusahaan tidak memiliki pengaruh dengan adanya praktik income
smoothing. Hasil Penelitian ini mengemukakan bahwa Rasio Leverage
menggunakan rumus solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
kemungkinan adanya praktik income smoothing. sehingga meskipun nilai
DER tinggi atauhal tersebut tidak berarti perusahaan telah melakukan
pemerataan laba atauincome smoothing.
B. Saran
Penelitian kedepannya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang
lebih berkualitas, berikut beberapa masukan yang disarankan oleh peneliti bagi
instansi terkait dan penelitian selanjutnya.
1. Bursa efek Indonesia (BEI) diharapkan lebih meningkatkan dan
memperhatikan informasi yang mengenai perusahaan yang dibutuhkan
oleh para investor.
2. Saran Akademik
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel penelitian
dan memperpanjang periode waktu penelitianserta variabel yang akan
digunakan dalam penelitian nantinya agar lebih lengkap dan bervariasi
denganmenambahvariabel dependen dan independendi luar dari variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Saran Untuk Perusahaan
Bagi Perusahaan diharapkan agar dapat lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerja perusahaannya sehingga mendapatkan peringkat
yang lebih baik lagi, sehingga menarik investor untuk melakukan investasi
pada perusahaan tersebut.
57
DAFTAR PUSTAKA
manza, A. H., & Rahardjo, S. N. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Agustian, D., & Palupi, A.(2018). Praktik Creative Accounting Pada Koperasi di
Jawa Timur. EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 20(4), 582-543. Agustia, palupi,2012. Praktik Creative AccountingPada Koperasi Di Jawa
Timur,Jurnal Ekonomi dan keuangan. Aryani,2011.Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol.1, No. 2 Mei:200-220.
Bhasin, 2016.“Survey of Creative Accounting Practices: An Empirical Study.”
Wulfenia Journal 23 (1):143–62. Chairunnisa, Y., Ifa Ratifah, S. E., MSi, A. K., & CA, P. I. (2019). pengaruh
profitabilitas dan financial leverage terhadap praktik perataan laba
(income smoothing)(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017) (Doctoral dissertation,
Perpustakaan FEB-UNPAS BANDUNG).
Fajri,2013.“Pengaruh Tingkat Hutang (Leverage) dan Tingkat KesulitanKeuangan
Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di PT BEI)”. Skripsi
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: ALFABETA. Fajriana, Priantinah, 2016. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBMSPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Herlina Monica, S. (2019). Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Income Smoothing
Di Bei Periode 2015-2017. Jurnal Paradigma Akuntansi, 1(2), 399-407. Kholmi, M. (2017). Akuntabilitas dalam perspektif teori agensi. Journal of
Innovation in Business and Economics, 2(02). Kabib, M. K., & Kristiana, I. (2020). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Financial
Leverage Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014–2018. MAKSIMUM, 10(2).
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014 Sistem Informasi Akuntansi:
Accounting Information Systems (Edisi 13), Prentice Hall. Nugroho, D., & Sugiyanto, E. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahaan, Profitabilitas, Net Profit Margin, dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Tjakrawala,F. K., & Yunu, M. (2017). Perspektif Akuntan Publik Tentang kualitas
Laporan keuangan, insentif Bagi Manajemen, Nilai Etis, dan pengendalian Internal dalam Menyikapi Praktek Creative Accounting. Journal of Applied Business Administration, 1(2), 319-336.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2014). Sistem Informasi Akuntansi: Accounting
Information Systems. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit
Alfabeta: Bandung. Supraptining, I. D. A. A., Suryandari, N. N. A., & Putra, G. B. B. (2019). analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi income smoothing pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA), 1(1), 37-57.