Top Banner
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN TAHUN 1989 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : SRI DEWI HAKSARI B 300 100 043 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
14

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Apr 01, 2019

Download

Documents

NguyenKiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN

TAHUN 1989 – 2011

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

SRI DEWI HAKSARI

B 300 100 043

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan
Page 3: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

ABSTRAKSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLATEN

TAHUN 1989 – 2011

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang

mempengaruhi PAD di Kabupaten Klaten . Faktor – faktor tersebut antara lain :

Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) , Jumlah Penduduk , Tingkat Inflasi ,

dan Jumlah Pengunjung Pariwisata.

Data yang diamati dalam penelitian in I adalah data time series ,myang

merupakan arsip dari kantor Badan Pusat Statistik ( BPS ) Jawa Tengah dan BPS

Klaten tahun 1989 – 2011. Model estimasi yang digunakan adalah Analisis regresi

ECM ( Error Correction Model ).

Hasil estimasi yang diperoleh dalam penelitian ini hasil ECM terlihat

bahwa nilai ECT sebesar 0.049113 signifikan 1 % . Hasil ini berarti model ECM

dalam penelitian ini dapat dipakai karena terletak antara 0 < ECT < 0,01.

Dari hasil uji asumsi klasik , tidak menunjukkan terjadi penyimpangan.

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan uji white dapat disimpulkan

bahwa besarnya χ2hitung yang dihasilkan adalah sebesar 20,20654. Jadi dapat

disimpulkan bahwa dalam model tidak ditemukan adanya masalah

heteroskedastisitas.

Hasil uji t menunjukkan variabel inflasi baik jangka panjang dan jangka

pendek berpengaruh positif terhadap PAD.hasil uji F menunjukkan bahwa model

eksis untuk digunakan dalam penelitian ini. Ini berarti bahwa variabel dependen

yaitu Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten melalui model ECM dapat

dijelaskan oleh variabel PDRB, Jumlah Penduduk, tingkat Inflasi dan Pengunjung

Pariwisata sebagai variabel independen,karena secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten.

Kata kunci : PDRB, Jumlah Penduduk, Tingkat Inflasi, Jumlah Pengunjung

Pariwisata

Page 4: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

A. PENDAHULUAN

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pendapatan Daerah yang bersumber

dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah., seperti di atur dalam UU No. 33 Tahun

2004 pasal 6. Namun dalam prinsip kebijakan perimbangan keuangan dalam UU

No. 33 Tahun 2004 pasal 2 dijelaskan bahwa perimbangan keuangan antara

pemerintah dan pemerintah daerah merupakan subsistem keuangan Negara

sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah dan pemerintah Daerah.

Pemerintah pusat juga bertugas untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan fiskal

di daerah, untuk itu Pemerintah Pusat memberikan Dana Perimbangan.(Azis,1997)

Menurut (Todaro, 1997:105) faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi

dari suatu negara atau masyarakat yaitu pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang

berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja secara tradisional telah

dianggap positif dalam merangsang.

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian PDRB

PDRB adalah nilai tambah yang pengukurannya berdasarkan adanya

aktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah

berkaitan erat dengan peningkatan produksi barang dan jasa, yang diukur

dengan besaran dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan juga

sebagai indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam

suatu periode tertentu.

2. Pengertian Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk (dikutip oleh Santosa dan Rahayu, 2005) Menjelaskan

bahwa, dengan didukung bukti empiris, pertumbuhan penduduk tinggi

akan dapat menaikkan output melalui penambahan tingkat dan ekspansi

pasar baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

3. Pengertian Inflasi

Tingkat Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

secara umum atau terus menerus. Kenaikan harga meliputi semua barang

dan proses kenaikan secara berkesinambungan.Kenaikan harga

Page 5: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

berlangsung cukup lama dan terus menerus. Inflasi juga dapat

memperburuk kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli

masyarakat secara umum akibat harga-harga naik Selain itu distribusi

pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat

menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.

4. Pengertian Pengunjung Pariwisata

Pengaruh jumlah pengunjung wisata terhadap PAD menurut (aziz dan

rudi) adalah semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah tujuan

wisata, maka semakin banyak pula uang yang di belanjakan di daerah

tujuan wisata tersebut, dengan adanya kegiatan konsumtif baik dari

wisatawan mancanegara maupun domestik, maka akan memperbesar

pendapatan dari sektor pariwisata suatu daerah.

C. METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder , yang

diperoleh dari instansi terkait. Peneliti memperoleh data dari Badan Pusat Statistik

(BP ) kabupaten Klaten dan BPS Semarang dari tahun 1989 – 2011. Alat analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Error Correction Model (

ECM) . (Gujarati,2003) , yang diformulasikan sebagai berikut :

a. Fungsi estimasi jangka panjang

PADt* = β0 + β1 JPt + β2 INFt + β3 PDRBt + β4 PengPart + Ut

Keterangan :

PAD : Pendapatan asli daerah

PDRB : Produk domestik regional bruto

INF : Inflasi

PENGPAR : Pengunjung pariwisata

Ut : Nilai residual

Β0 : Konstanta

Β1, Β2, Β3, Β4 : Pengaruh jangka panjang

b. Fungsi standar jangka pendek

Δ PADt = α1 Δ JPt + α2 Δ INFt + α3ΔPDRBt + α4 ΔPENGPARt– ( PADt-1 - β0

- β1 JPt-1 + β2 INFt-1 + β3 PDRBt-1 + β4 PengPart-1 + Vt

Page 6: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Keterangan :

α1, α2, α3 : pengaruh jangka pendek

λ : koefisien standar adjustment ( 0 < λ < 1 )

c. Fungsi estimasi jangka pendek

Δ PADt = 0 + 1 Δ JPt + 2 Δ INFt +3 Δ PDRBt +4 Δ PENGPARt + 5 Δ

JPt-1 + 6 Δ INFt-1 +7 Δ PDRBt-1 +8 Δ PENGPARt + 9 ECT + εt

Keterangan :

0 = λ β0

1 = α1

2 = α2

3 = α3

4 = - (1- β1 )

5 = - (1- β2 )

6 = - (1- β3 )

7 = - (1- β4 )

8 = - (1- β5 )

9 = λ

ECT = JPt-1 + INFt-1 +PDRBt-1 + PENGPARt-1 – PADt-1

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Heteroskesdastisitas

Heteroskesdastisitas adalah kondisi dimana variabel pengganggu tidak

mempunyai varian yang sama untuk mendeteksi ada atau tidaknya

masalah heteroskesdastisitas dapat dilakukan metode uji White (

Gujarati , 1995 : 336) .

Langkah – langkah metode ini adalah :

1) Regresi Lengkap

D Ln Yt = βo + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 D

LnX4t + β5 B LnX1t + β6 B LnX2t + β7 B LnX3t + β8 B

LnX4t + β9 ECT + Ut

2) Regresi – regresi auxiliary sebagai berikut :

Page 7: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

DLn Yt = βo + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 B

LnX1t + β5 B LnX4t + β6 D LnX1t2 + β7 D LnX2t

2 +

β8 D LnX3t2 + β8 B LnX1t

2 + β9 B LnX1t

2 + β10 B

LnX2t2

+ β11 B LnX3t2 + β12 ECT + Ut

Dapatkan nilai R2 nya

3) Bila variabel independen tidak signifikan , berarti tidak

menyebabkan masalah heteroskesdastisitas ( Ho diterima ; tidak

signifikan )

4) Ho diterima , apabila probabilitas > α

5) Ho ditolak , apabila probabilitas < α

b. Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki

pengaruh terhadap nilai variabel masa kini , atau masa dating ,

konservasi dari keberadaan autokorelasi adalah metode regresi OLS

akan menghasilkan estimasi yang terlalu rendah untuk nilai variasi Ut

dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu rendah maka

estimasi dari nilai variasi dari koefisien regresi mungkin akan terlalu

rendah dan karenanya akar signifikan dari uji t dan uji f tidak valid lagi

atau menghasilkan korklusi yang menyesatkan (Gujarati , 1995 : 411 ).

Dalam penelitian ini menggunakan uji Breusgh – Godtfrey

digunakan untuk menguji keberadaan autokorelasinya. Langkah –

langkah uji Breusgh – Godtfey adalah sebagai berikut ( Gujarati ,

1995 : 425 - 426 ) :

1) Regresi model lengkap

DLn Yt = β0 + β1 D Ln X1t + β2 D Ln X2t + β3 D Ln X3t + β4 B Ln

X1t + β5 B Ln X2t + β6 B Ln X3t + β1 Ut-1 + β2 Ut-2 + β3

Ut-3 + …. Βp Ut-p

2) Regresi Ut terhadap seluruh variabel dalam model ,Ut-1 , Ut-

2….Ut-p dapatkan nilai R2 nya.

DLn Yt = β0 + β1 D Ln X1t + β2 D Ln X2t + β3 D Ln X3t + β4 B Ln

X1t + β5 B Ln X2t + β6 B Ln X3t + β1 Ut-1 + β2 Ut-2 + β3

Ut-3 + …. Βp Ut-p

Page 8: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

3) Hitung X2 dengan rumus ;

X2 = ( n – p ) R

2

4) Apabila X2

lebih besar dari X2

( α , p ) , maka terjadi autokorelasi

dalam model ( Ho ; tidak ada masalah , autokorelasi ditolak ).

2. Uji Normalitas

Asumsi normalitas dalam Ut adalah penting sekali mengingat uji

validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak ( Uji F )

maupun sendiri – sendiri ( Uji t ) dan estimasi nilai variabel dependen

mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka kedua uji ini

dan estimasi nilai variabel dependen adalah tidak valid untuk sampel kecil

atau tertentu. Uji normalitas Ut yang digunakan disini adalah uji Jaque

berra yang memiliki langkah – langkah sebagai berikut ( Gujarati , 1995 :

143-144 ) :

a. Regresi model lengkap

DLn Yt = β0 + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 B LnX1t +

β5 B LnX2t + β6 B LnX3t + β7 ECT + Ut

b. Hitung nilai Jaque berra

JB =

[ S2

+

( k – 3 )

2 ]

Dimana :

S = Skewness

k = Kurtosis

N = Jumlah

K = Jumlah parameter dalam model ( Jumlah variabel independen

ditambah konstanta )

c. Apabila nilai Jaque berra ststistik lebih besar dari X2

( α , 2 ) maka

distribusi Ut adalah tidak normal ( Ho : distribusi Ut tidak normal

ditolak ).

3. Uji Spesifikasi Model ( Uji Ramsey – Reset )

Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji

asumsi CLRM tentang linearitas model , sehingga sering disebut juga

sebagai lineritas model. Pada penelitian ini menggunakan uji Ramsey

Page 9: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau

general test of specification error , yang memiliki langkah sebagai berikut

( Gujarati , 1995 : 465 – 466 ) :

a. Regresi Lengkap

DLn Yt = β0 + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 B

LnX1t + β5 B LnX2t + β6 B LnX3t + β7 ECT + Ut

Dapatkan R2 , disebut R

2 old

Menghitung Y ( predicted Y ) , Y yang diperoleh dari persamaan

regresi dengan memasukkan nilai – nilai variabel independen.

b. Regresi model baru

DLn Yt = β0 + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 B LnX1t +

β5 B LnX2t + β6 B LnX3t + β1DLn Yt2

+ β2 DLn Yt3

+ βp

DLn Yt p+1

c. Dapatkah R2 disebut sebagai R

2 now

d. Hitung nilai F dengan rumus :

Fh = ( R2new - R

2old / p / P

( 1 - Rnew ) ( n – k )

Apabila nilai Fh > F ( α ; p ; n – k ) model yang diuji adalah salah , maka

spesifikasi model tidak linear ( linear ditolak ).

D. HASIL PENELITIAN

1. Uji ECM

Model ECM ( Error Correction Model) merupakan model ekonometrik

yang dapat digunakan untuk mencari persamaan regresi keseimbangan

jangka panjang dan jangka pendek. Dengan menggunakan alat bantu

program Eviews diperoleh hasil estimasi regresi sebagai berikut:

Page 10: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Tabel 4.2

Hasil Analisis Model ECM

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -64.94276 64.22307 -1.011206 0.3319

D(LNX1) -0.312138 0.290304 -1.075211 0.3034

D(LNX2) -4.218580 8.578617 -0.491755 0.6318

D(X3) 0.011534 0.004858 2.374233 0.0351

D(LNX4) 0.066740 0.072643 0.918750 0.3763

LNX1(-1) -0.193974 0.175951 -1.102431 0.2919

LNX2(-1) 4.673259 4.780705 0.977525 0.3476

X3(-1) -0.045368 0.023195 -1.955889 0.0742

LNX4(-1) 0.090552 0.105561 0.857817 0.4078

ECT 0.049113 0.021949 2.237605 0.0450

R-squared 0.713598 Mean dependent var 0.153984

Adjusted R-squared 0.498797 S.D. dependent var 0.108760

S.E. of regression 0.076997 Akaike info criterion -1.987137

Sum squared resid 0.071143 Schwarz criterion -1.491208

Log likelihood 31.85851 F-statistic 3.322133

Durbin-Watson stat 2.075551 Prob(F-statistic) 0.028141

Sumber : Pengolahan Data Sekunder

Hasil analisis regresi tersebut bila ditulis dalam bentuk persamaan linier

menjadi:

D(LNY) = -64,94276 – 0,312138 D(LNX1) - 4,218580 D(LNX2) +

0,011534 D(X3)* + 0,066740D(LNX4) – 0,193974LNX1(-1) +

4,673259LNX2(-1) – 0,045368X3(-1)** + 0,090552 LNX4(-1) +

0,049113 ECT*

Keterangan :

* Signifikansi α = 0,05

** Signifikansi α = 0,10

2. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Heteroskedastisitas(Heteroskedasticity Test)

Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana variabel penganggu

(residual) tidak mempunyai varian yang sama. Untuk mengetahui ada

atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini

dilakukan pengujian dengan uji white.

Page 11: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan uji white dapat

disimpulkan bahwa besarnya χ2hitung yang dihasilkan adalah sebesar

20,20654.Sedangkan nilai dariχ2tabel (0,05:18) adalah 28,8693. Ini berarti

nilai χ2

hitung lebih kecil daripada χ2tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa

dalam model tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

2) Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh

terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang.Uji Breusch-

Godfrey digunakan untuk melacak keberadaan autokorelasi dalam

penelitian ini. Ho dari uji Breusch-Godfrey adalah “ tidak ada

autokorelasi ”, yang digunakan akan diterima apabila nilai χ2hitung lebih

kecil atau kurang dari pada nilaiχ2tabel.

Hasil estimasi melalui uji Breusch-Godfrey diperoleh nilai χ2hitung

dalam penelitian ini adalah (22-3) * 0,069607 = 1,322533. Sedangkan

nilai χ2

tabel (0,05: 3) = 7,81473. Ini berarti nilai χ2hitung lebih kecil dari pada

nilaiχ2tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak

ditemukan adanya masalah autokorelasi.

3) Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jarque

Bera.Apabila nilai Jarque Bera bisa lebih besar dari tabel Chi Square

maka distribusi Ut adalah tidak normal.Dalam pengujian ini

didapatkan nilai Jarque Bera sebesar 0,675571 dengan probabilitas

0,713348. Karena nilai Chi Square Jarque Bera sebesar 0,675571

lebih kecil dari nilai Chi-Square pada α = 0,05 adalah χ2(0,05:2) =

5,99146 atau nilai Chi Square Jarque Bera mempunyai probabilitas

lebih besar dari α= 5%maka dapat disimpulkan Ho diterima yang

berarti bahwa dalam model mempunyai distribusi Ut normal.

4) Uji Lineariitas model

Uji linearitas model dalam penelitian inimenggunakan uji Ramsey

Riset yang di kenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum

atau general test of spesification error. Setelah diadakan perhitungan

Page 12: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

menggunakan komputer diperoleh Fstatistik sebesar 2,799961 dengan

probabilitas 0,108240. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai

probabilitas dan Fstatistik lebih besar dari α=5% hal ini menunjukkan

bahwa model yang digunakan adalah linear.

3. Uji Statistik

1) Uji Eksistensi atau Kebaikan Model (Uji-F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model yang digunakan eksis

atau tidak. Hipotesis yang digunakan :

Ho : β1 = β2 = β3 ……….β4 = 0 : Model tidak eksis

Ha : β1 # β2 # β3 ………..β4 # 0 : Model eksis

Dengan menggunakan tingkat signifikan α = 0,10 diperoleh

nilaiF(tabel:0,10: 12:9) = 2,80. Hasil estimasi memperoleh nilai F hitung

sebesar 3,322133. Dari sini diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar

dari nilai Ftabel. Karena nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka

berada pada daerah Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

persamaan dalam model cukup eksis untuk digunakan

2) Koefisien Determinasi Majemuk (R2).

Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variasi variabel independen dalam

menerangkan secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Nilai

R2menunjukkan besarnya proporsi total variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen. Dari hasil estimasi diperoleh

besarnya nilai koefisien determinasi ( R2) adalah 0,713598. Jadi nilai

koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan variasi

darivariabel independen yang dapat dijelaskan oleh variabel dependen

sebesar 71,36%. Sedangkan sisanya yaitu 28,64 % dijelaskan oleh

variasi variabel - variabel lain diluar model yang diestimasi.

3) Uji Validitas Pengaruh (Uji-t)

Uji t–tes digunakan untuk mengetahui apakah variabel penjelas

(independen) secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan :

Page 13: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Ho : β1= β2 =β3 =β4 = 0 ( variabel independen ke i tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen )

Ha :β1≠ β2 ≠β3 β4 ≠ 0 ( independen ke i berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.1974. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 5 Tahun 1974

tentangPokok– pokok Pemerintahan Daerah.

Anonim. 1997. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 18 Tahun 1974

tentangPajakdanRetribusi Daerah.

Anonim. 1999. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 25 Tahun 1999

tentang Perimbangan Keuanganantarapusatdan Daerah.

Anonim. 2000. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 34 Tahun 2000

tentangPerubahanatasUndang – undang nomor 18 tahun 1987

Anonim. 2004Undang-undang Republika Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah

Anonim. 2009 .Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten Tahun

2005-2009.Klaten : BPS

Anonim. Berbagai Terbitan. Klaten Dalam Angka. Klaten : BPS

Anonim. Berbagai Terbitan Klaten Dalam Angka. Semarang : BPS

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Budiharjo, Ari. 2003 Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, dan Inflasi

Terhadap Penerimaan PBB pada Kabupaten dan Kota di Propinsi

Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan, No 2, Vol 5, FE WI,

Yogyakarta

Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta :Erlangga.

Gujarati, Damodar.2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta :Erlangga

Halim , Abdul. 2001. Menejemen Keuangan Daerah .Yogyakarta : UPP AMP

YKPN.

Nugroho, Hendri. 2012. “Analisis Pengaruh Pajak Retribusi Daerah Terhadap

Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabupaten Sleman Periode 1989-

2009”. Skripsi :Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kantor Statistik Kota Klaten, BerbagaiTahun, Klaten Dalam Angka, Klaten

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Ekonomi Pembangunan :Teori , Masalah , dan

Kebijakan. Yogyakarta : YKPN

Mangkusubroto ,Guritno, 1995. Ekonomi Publik, BPFE UGM , Yogyakarta

Page 14: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/29169/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfaktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan

Mangkusubroto ,Guritno, 2001. Ekonomi Publik Edisi , BPFE UGM ,

Yogyakarta

Mill, R. Christie. 2000. Tourism The Internasional Bussines. Edisi Bahasa

Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Muchtolifah ( 2010) “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi

Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) di Kota Surabaya Jurnal Ekonomi

dan Bisnis, No 1, Tahun 2011, Halaman 11-18

Rifqy Sabatini, Evi Yulia Purwanti. Jurnal ekonomi pembangunan Volume 2,

Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1-7

Santosa ,Rahayu ; Retno Puji Rahayu. 2005. Analisis Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dan Faktor– Faktor yang mempengaruhinya dalam

Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kediri. Jurnal

Dinamika Pembangunan Vol 2 No 1.

Satriya, Himawan Eka. 2009. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Pendapatan Asli Daerah ( PAD) di Propinsi Jawa Tengah Tahun 1981-

2006. Jurnal Pembangunan vol.3 No. 1 / Juli 2005: 9 – 18

Sukirno, Sadono. 1974. Beberapa Aspek Tentang Persoalan Pembangunan

Daerah, LPFE – UI, Jakarta

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Sukirno ,Sadono. 2000. Makroekonomi Modern, Pemikiran klasik hingga

Keynesian Baru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tandelilin ,Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Menejemen Portofolio.

Yogyakarta : BPFE.

Todaro , Michele P. 2003. “ Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga “. Alih

Bahasa : Aminudin dan Drs. Mursid. Jakarta :Ghalia Indonesia.

Todaro , Michele P dan Stephen C Smith, 2010. “ Pembangunan Ekonomi “.

Jakarta : Erlangga.

Utomo ,Yuni Prihadi . 2007. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan

SPSS. Surakarta : Muhammadiyah University Press.