ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Disusun oleh: DEWI LESTARI NIM. C2C003223 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010
100
Embed
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY:
STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
DEWI LESTARI NIM. C2C003223
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2010
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Dewi Lestari
Nomor Induk Mahasiswa : C2C003223
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AUDIT DELAY:
STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Arifin S., M. Com. Hons., Akt.
Semaramg, 28 Juli 2010
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. H. Arifin S., M. Com. Hons., Akt
NIP: 196 00909 198 703 1023
iii
ABSTRACT
One of the qualitative characteristics attribute of financial statement
reporting is relevant, that its manifestation can be seen from the timeliness of
reporting. Timeliness could be judging from the audit delay, which is the length of
time from a company fiscal year end to the date of auditor's report. This research
purposed to empirically examined the influence of firm size, profitability, solvency,
auditor quality, and auditor opinion toward audit delay of the listed consumer goods
companies in Indonesia Stock Exchange.
This research focuses on high-profile companies. Data used are secondary
data, such as 100 financial statements of companies listed on Indonesia Stock
Exchange in 2004-2008. Multiple regression conducted to prove the hypothesis, it
begins with classic assumption test. The regression model meet the classic
assumption test.
Simultaneous significance tests concluded that all independent variables
together influences the dependent variable. Parameter significance tests results there
are 3 of 5 factors that influence audit delay, ie profitability, solvency, and auditor
quality.
Keywords: audit delay, factors which are influencing audit delay
iv
ABSTRAKSI
Salah satu karakteristik kualitatif dalam penyampaian laporan keuangan adalah relevan, yang perwujudannya dapat dilihat dari ketepatwaktuan pelaporan. Ketepatwaktuan ini dapat ditilik dari audit delay, yaitu jangka waktu antara tanggal tutup buku hingga tanggal laporan auditor. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan yang terkategori high profile. Data yang dipakai merupakan data sekunder, yakni laporan keuangan 100 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2008. Guna membuktikan hipotesis, dilakukan pengujian regresi berganda yang diawali uji asumsi klasik. Model regresi dinyatakan lolos uji asumsi klasik.
Pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Pengujian secara parsial memperlihatkan hasil bahwa ada 3 dari 5 faktor yang berpengaruh terhadap audit delay, yakni faktor profitabilitas, solvabilitas, dan kualitas auditor.
Kata kunci: audit delay, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga
penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay: Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Akuntansi Universitas
Diponegoro.
Selama proses penulisan skripsi, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan. Oleh karena itu, dengan
segala hormat dan kesungguhan hati penulis hendak menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Dr. H. M. Chabachib, MSi., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang.
2. Prof. Dr. Arifin Sabeni, MCom. Hons. Akt., selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran dan pengertian membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr.H. Jaka Isgiyarta, MSi., Akt., selaku dosen wali yang telah mendampingi
penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
vi
4. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
yang telah banyak membantu, mendidik, dan memberi ilmu kepada penulis
selama perkuliahan.
5. Kedua orangtuaku, atas limpahan cinta yang membentuk puzzle diriku hingga
menjadi debu bernyawa yang punya daya di hadapan dunia.
6. Kakakku Joko Purwoto, S.Si. & Sri Rejeki, S.Si., yang telah menjadi patron,
memberi dukungan terus tak kenal putus. Juga keponakan tersayang yang
turut menyemangati, Atharina Firjani Danish Purwoto, sang putri cantik dan
pintar.
7. Sahabat-sahabatku Asih dan Naili, yang memberi semangat hingga detik-detik
terakhir. Nila, Amel, Citra, Rillia, atas dukungan dan ikatan persahabatan
yang lebih indah dari ikebana. Ari Retno, yang berkarya bersama hingga
ujung perjalanan.
8. Kawan-kawan di Edents; Retno, Elly, Willy, Irda. Juga Mas Fahmi, Mas Jati,
Mas Didik, Mas Yayan, dll. Hari-hari bersama kalian adalah kenangan yang
indah.
9. Rekan-rekan Akuntansi 2003, semoga tercapai segala impian.
10. Teman-teman di wisma Raudhah dan kost Genuk Karanglo, atas dukungan
dan kebersamaannya. Juga kawan sepenanggungan, Sida feat Farah,
percayalah, lentera akan selalu hadir pada yang mencari cahaya.
vii
11. Bapak Al Robby Tatontos, yang memberiku pelajaran: harapan adalah impian
yang hidup. Annas & Teguh, rekan bermeditasi, semoga senantiasa damai-
bahagia.
12. Mas Muhammad Amin (BN Resources), atas motivasinya, bahwa apa yang
dilakukan sekarang adalah pembentuk kita lima tahun ke depan. Bapak
Bambang Nugroho (BN Resources), atas kesempatan dan ilmu yang beliau
berikan dalam seminar-seminarnya. Mas Christian Adrianto (Action
Revolution supported by Tung Desem Waringin) beserta Mas Edi Santoso
yang telah memberi kucuran semangat.
13. Pihak-pihak yang tidak tersebutkan di dalam kesempatan ini, terima kasih atas
segala bantuan moril maupun materiil.
Semoga budi baik Bapak/Ibu, saudara-saudara serta rekan-rekan memperoleh balasan
yang lebih baik dari Allah swt.
Penulis memohon maaf sekiranya penyajian maupun pembahasan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan, khususnya dunia akuntansi dan auditing.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Semarang, 28 Juli 2010
Penulis
Dewi Lestari
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah
nasib mereka sendiri.
(Q.S Ar-Ra’dd: 11)
Champions aren’t made in the gyms. Champions are made from something they
have deep inside them: a desire, a dream, a vision.
(Muhammad Ali)
Our greatest glory is not about never falling, but rising every time we fall.
(Oliver Good Smith)
Put your heart, mind, intellect, and soul even to your smallest act.
This is the secret of success.
(Swami Sivananda)
Harapan adalah impian yang hidup
(Aristoteles)
Skripsi ini kupersembahkan kepada Ibu, Bapak , Kakak sekeluarga, dan orang-
orang yang kusayangi atas segala pengorbanan yang tidak mungkin terbalas,
semoga Allah memberikan balasan terbaik.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 6
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................ 6
1.3.2 Kegunaan Penelitian ....................................................... 7
Mean Std. Deviation Unweighted WeightedValid N (listwise)
Insufficient dataa.
Ket: 1) Opini wajar tanpa pengecualian, 0) Opini selain wajar tanpa pengecualian.
Sumber: Data sekunder diolah, 2010 (Lampiran C)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata audit delay untuk perusahaan yang
menggunakan jasa auditor yang berafiliasi dengan big four (0) adalah sebesar 69,15
hari dan yang tidak berafiliasi (1) adalah sebesar 75,95. Dengan demikian perusahaan
yang menggunakan jasa auditor yang berafiliasi dengan big four mempunyai rata-rata
audit delay lebih pendek.
lv
Sedangkan untuk opini auditor, hanya terdapat 1 perusahaan yang
mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian (0) dengan lama audit delay 89
hari dan perusahaan yang memperoleh opini audit wajar tanpa pengecualian (1)
mempunyai rerata audit delay sebesar 71,63 hari.
4.2.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Analisis regresi linear berganda memerlukan beberapa asumsi agar model
tersebut layak dipergunakan. Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Autokorelasi.
4.2.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dipergunakan untuk menentukan apakah data terdistribusi
secara normal atau tidak. Uji normalitas yang dipergunakan adalah uji Kolmogorov-
Smirnov. Penentuan nomal atau tidaknya suatu distribusi data ditentukan berdasarkan
taraf signifikansi hasil hitung. Jika taraf signifikansi di atas 0,05 maka data
diinterpretasikan terdistribusi normal, dan sebaliknya, jika taraf signifikansi hasil
hitung di bawah 0,05 maka diinterpretasikan bahwa data tidak terdistribusi secara
normal.
Tabel 4.3 One Sample Kolmogorov-Smirnov
lvi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100.0000000
14.67875319.121.071
-.1211.210.107
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
UnstandardizedResidual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber: Output SPSS, Lampiran D
Tabel di atas menunjukkan bahwa taraf signifikansi adalah sebesar 0,107 yang
berada di atas 0,05. Dengan demikian nilai residual terdistribusi secara normal
sehingga model penelitian dinyatakan telah memenuhi asumsi normalitas.
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan memplotkan grafik antara SRESID
dengan ZPRED di mana gangguan heteroskedastisitas akan tampak dengan adanya
pola tertentu pada grafik. Berikut adalah uji heteroskedastisitas pada model dalam
penelitian ini:
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas
lvii
Scatterplot
Dependent Variable: Audit Delay
Regression Standardized Predicted Value
43210-1-2
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
2
1
0
-1
-2
-3
Sumber: Output SPSS, Lampiran D, Scatterplot
Grafik scatterplot di atas memperlihatkan bahwa tidak terdapat pola tertentu
pada grafik. Titik pada grafik relatif menyebar secara merata yang bermakna tidak
ada gangguan heteroskedastisitas pada model dalam penelitian ini.
4.2.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai Variance Inflation
Factor (VIF). Model dinyatakan terbebas dari gangguan multikolinearitas jika
mempunyai nilai VIF di bawah 10 atau tolerance di atas 0,1. Berikut adalah hasil uji
multikolinearitas dalam penelitian ini:
Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
lviii
Ukuran Perusahaan 0,907 1,103
Profitabilitas 0,453 2,206
Solvabilitas 0,789 1,268
Kualitas auditor 0,907 1,103
Opini audit 0,535 1,870
Sumber: Output SPSS, Lampiran E, Coefficients
Tabel di atas menggambarkan semua nilai VIF di bawah 10 atau nilai
tolerance di atas 0,1. Berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas pada model dalam
penelitian ini.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan mengetahui apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t–1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ditengarai ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi,
dilakukan pengujian Durbin-Watson (dw).
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model 1
Model Durbin-Watson
1 2,119
lix
Sumber: Output SPSS, Lampiran E, Model Summary
Berdasarkan tabel pada signifikansi 5%, dengan jumlah sampel 100 dan jumlah variabel
independen 5 (k = 5) maka tabel Durbin Watson akan memberikan nilai du = 1,571.
Oleh karena nilai dw (2,119) lebih besar dari batas atas (du) 1,571 dan kurang dari 4-
du (4 – 1,571 = 2,429), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
Dengan terpenuhinya uji asumsi klasik seperti yang telah dipaparkan di atas, maka analisis regresi linear berganda layak dipergunakan dalam model penelitian karena persyaratan statistik terpenuhi.
4.2.3 Uji Hipotesis
4.2.3.1 Uji Ketepatan Perkiraan Model
Uji Ketepatan Perkiraan Model (goodness of fit) dilakukan untuk melihat
kesesuaian model, atau seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variasi variabel terikatnya. Berikut adalah hasil perhitungan nilai R dan koefisien
determinasi dalam penelitian ini:
Tabel 4.6
Uji Goodness of Fit
lx
Model Summaryb
.434a .189 .145 15.064 2.119Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Opini Auditor, Ukuran Perusahaan,Solvabilitas, Kualitas Auditor, Profitabilitas
a.
Dependent Variable: Audit Delayb.
Sumber: Output SPSS, Lampiran E, Model Summary
Tabel tersebut memberikan nilai R sebesar 0,434 pada model penelitian dan
koefisien determinasi sebesar 0,145. Terlihat bahwa kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan varians variabel terikat adalah relatif rendah yaitu hanya sebesar
14,5 persen saja pada model penelitian. Masih terdapat 85,5 persen varians variabel
terikat yang belum mampu dijelaskan oleh kelima variabel bebas dalam model
penelitian ini.
4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan
Uji signifikansi simultan atau acap disebut uji statistik F digunakan untuk
melihat pengaruh kelima variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen
(terikat). Penjabaran hasil pengujian dapat dilihat dari tabel berikut:
lxi
Tabel 4.7
Uji Statistic F
ANOVAb
4956.886 5 991.377 4.369 .001a
21331.114 94 226.92726288.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Opini Auditor, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, KualitasAuditor, Profitabilitas
a.
Dependent Variable: Audit Delayb.
Sumber: Output SPSS, Lampiran E, ANOVA
Tampak bahwa nilai F hitung pada model penelitian sebesar 4,369 dengan
taraf signifikansi 0,001. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukkan
bahwa variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
audit delay.
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual
Uji signifikansi parameter individual, disebut pula uji statistik t merupakan
pengujian yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikatnya. Berikut adalah hasil perhitungan nilai t hitung
dan taraf signifikansinya dalam penelitian ini:
lxii
Tabel 4.8
Uji t Model 1
Variabel
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 58.822 20.147 2.920 .004
Ukuran Perusahaan -2.599E-07 .000 -.118 -1.211 .229
Profitabilitas -.228 .111 -.283 -2.052 .043
Solvabilitas 9.850 5.786 .178 1.702 .092
Kualitas Auditor 5.532 3.243 .166 1.706 .091
Opini Auditor 12.942 20.701 .079 .625 .533
Sumber: Output SPSS, Lampiran E, Coefficient
Berdasarkan output di atas, pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
4.2.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay
Pada tabel 4.8 diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (Sig t)
variabel ukuran perusahaan sebesar 0,229 (> 0,10). Dengan demikian hipotesis Ha1
lxiii
dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap audit delay” ditolak.
4.2.3.5 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay
Tabel 4.8 menggambarkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh secara
signifikan terhadap audit delay, diperlihatkan oleh nilai probabilitas signifikansi (Sig
t) variabel profitabilitas sejumlah 0,043 (< 0,10). Dengan demikian hipotesis Ha2
yang memaparkan bahwa “profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay”
diterima.
4.2.3.6 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay
Signifikansi pengaruh variabel solvabilitas terhadap audit delay dapat dilihat
dari besar nilai probabilitas signifikansi (Sig t) variabel solvabilitas sejumlah 0,092 (<
0,10), tertera pada tabel 4.8. Dengan demikian hipotesis Ha3 dalam penelitian ini
yang mengungkapkan bahwa “solvabilitas yang diukur dengan total debt to total
asset berpengaruh positif terhadap audit delay” diterima pada taraf kepercayaan 90%.
4.2.3.7 Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Audit Delay
Tabel 4.8 menyatakan bahwa variabel kualitas auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap audit delay, dimana nilai probabilitas signifikansi (Sig t) variabel
kualitas auditor sebesar 0,091 (< 0,10). Maka hipotesis Ha4 yang memaparkan bahwa
lxiv
“kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay” diterima pada tingkat
kepercayaan sebesar 90%.
4.2.3.8 Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay
Variabel opini auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit
delay. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4.8 dimana nilai probabilitas signifikansi (Sig t)
variabel opini auditor sebesar 0,533 (> 0,10). Dengan demikian hipotesis Ha5 dalam
penelitian ini yang menyatakan bahwa “opini audit berpengaruh negatif terhadap
audit delay” ditolak.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Faktor Ukuran Perusahaan
Berdasar pada uji hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Kesimpulan ini senada dengan penelitian
Na’im (1999), Halim (2000), Respati (2001) dan Haron dkk. (2006). Sementara
penelitian Subekti dan Widiyanti (2004) serta Wirakusuma (2004), menunjukkan
hasil sebaliknya; menurut mereka, perusahaan besar melaporkan lebih cepat
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Prabandari dan Rustiana (2007)
mengemukakan bahwa perusahaan keuangan dengan total revenue kategori sedang
memiliki audit delay paling cepat dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
lxv
keuangan dengan total revenue tinggi maupun rendah. Yuliana dan Ardiati (2004)
juga menyatakan bahwa total aset berpengaruh terhadap audit delay.
Diperkirakan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay
lantaran sampel merupakan perusahaan terdaftar di BEI yang diawasi investor,
pengawas permodalan, dan pemerintah. Atas dasar itu, perusahaan dengan asset besar
maupun kecil mempunyai kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan atas
penyampaian laporan keuangan. Kemungkinan kedua, auditor menganggap bahwa
dalam proses pengauditan berapapun jumlah aset yang dimiliki tiap-tiap perusahaan
akan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan prosedur dalam standar
profesional akuntan publik.
4.3.2 Faktor Profitabilitas
Menurut uji hipotesis, profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap
audit delay. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Halim (2000), serta Subekti dan
Widiyanti (2004), dan Annisa (2004). Sedangkan Aryati (2005) menyebutkan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan.
Ditengarai, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi cenderung
ingin segera mempublikasikan laporan keuangannya, sebab hal tersebut merupakan
good news yang akan mempertinggi nilai perusahaan di mata pihak-pihak
berkepentingan. Sementara pada tingkat profitabilitas rendah cenderung terjadi
kemunduran publikasi laporan keuangan.
lxvi
4.3.3 Faktor Solvabilitas
Variabel solvabilitas (rasio total hutang terhadap total aset) berpengaruh
signifikan terhadap audit delay. Hal tersebut dipaparkan dalam uraian uji hipotesis
yang telah disebutkan sebelumnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penemuan
Wirakusuma (2004), namun bertentangan dengan penelitian Haron dkk. (2006).
Haron menggunakan pengukuran gearing ratio (rasio total hutang terhadap total
ekuitas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gearing ratio tidak berpengaruh
terhadap audit delay.
Rasio solvabilitas yang tinggi mengakibatkan panjangnya waktu yang
dibutuhkan dalam penyelesaian audit. Kemungkinan lain adalah kurang ketatnya
aturan-aturan dalam perjanjian utang di Indonesia untuk mengharuskan penyajian
laporan keuangan auditan perusahaan secara tepat waktu.
4.3.4 Faktor Kualitas Auditor
Uji hipotesis menyatakan bahwa kualitas auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap audit delay. Penelitian ini memperoleh hasil berbeda dengan
Prabandari dan Rustiana (2007) yang menyatakan tidak ada perbedaan audit delay
antara laporan keuangan yang diaudit oleh KAP big four maupun non big four. Juga
Haron (2006) memaparkan bahwa kualitas auditor tidak mempengaruhi audit delay.
lxvii
Yuliana dan Ardiati (2004) mengungkapkan, perusahaan yang diaudit the big
five akan cenderung lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan ketimbang
perusahaan yang diaudit KAP non big five.
KAP yang berafiliasi dengan big four dapat menyelesaikan pengauditan lebih
cepat karena mereka mempunyai sumber daya yang lebih besar baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Juga adanya reputasi yang harus mereka jaga; jika pengauditan
yang dilakukan berjalan lambat tentunya akan mengurangi kompetensi mereka di
mata klien.
4.3.5 Faktor Opini Auditor
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, variabel opini auditor tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay, sama seperti yang diungkapkan
oleh Halim (2000). Sementara Haron (2006) menyatakan bahwa opini auditor
mempengaruhi audit delay. Hasil penelitian Wirakusuma (2004) juga menunjukkan
bahwa opini auditor mempengaruhi rentang waktu pengumumam laporan keuangan
tahunan auditan.
Opini auditor tidak mempengaruhi audit delay karena hal tersebut merupakan
bagian dari kewenangan KAP untuk memberi pernyataan. Adanya keengganan
auditor untuk mengeluarkan kualifikasi dan manajemen untuk menerima hasil
lxviii
pengauditan, dapat terjadi dalam lingkungan yang secara struktur hukum dan
profesionalitas belum terbentuk dengan baik.
BAB V
PENUTUP
lxix
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran
perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor terhadap
audit delay pada emiten di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan selama lima
tahun berturut-turut, sedari 2004 hingga 2008 dan mencakup 100 sampel perusahaan
consumer goods.
Menggunakan analisis regresi berganda, dimana uji asumsi klasik dilakukan
sebelum uji hipotesis, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata audit delay perusahaan sampel di Bursa Efek Indonesia sepanjang
2004-2008 adalah 71,80 hari. Model penelitian dinyatakan lolos uji asumsi
klasik, yakni memenuhi asumsi normalitas, tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas, multikolinearitas, maupun autokorelasi. Kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikat pada model
penelitian sebesar 14,5 persen.
2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel yang
mempengaruhi audit delay adalah profitabilitas, solvabilitas, dan kualitas
auditor. Tingkat signifikansi ketiga variabel tersebut sebesar 0,043, 0,092, dan
0,091. Sementara faktor ukuran perusahaan dan opini auditor tidak
berpengaruh. Hasil pengujian secara simultan memperlihatkan bahwa
keseluruhan variabel secara serempak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap audit delay.
lxx
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan mengacu pada definisi audit delay yang telah ada pada
literatur-literatur hasil penelitian sebelumnya, dimana literatur tersebut belum
cukup menjelaskan definisi audit delay karena tidak memperhitungkan waktu
perikatan audit yang sangat mungkin berbeda pada tiap perusahaan sampel per
tahunnya.
2. Dilihat dari kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel
terikat pada model penelitian sebesar 14,5 persen, berarti sejumlah 85,5
persen varians variabel terikat tidak terjelaskan.
3. Dikarenakan fokus penelitian pada perusahaan high profile, maka hasil
penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menggeneralisir audit delay emiten
di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2004-2008.
5.3 Saran
Pertimbangan yang dapat digunakan untuk perbaikan penelitian-penelitian
selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:
1. Pemaknaan yang lebih tepat untuk definisi audit delay dengan memperhatikan
waktu perikatan audit.
lxxi
2. Perluasan variabel yang diperkirakan mempengaruhi audit delay guna
memperoleh penjelasan lebih baik mengenai fenomena tersebut.
3. Perluasan lingkup perusahaan yang dijadikan sampel, umpamanya dengan
menambah kategori perusahaan sampel.
DAFTAR PUSTAKA
lxxii
Anissa, Nur. 2004. “Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan Opini Audit”, Balance 2: 42-53
Arifin. 2005. Pidato Pengukuhan Guru Besar UNDIP. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay dan Timeliness”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi 5(3): 271-287
Ashton, Robert H., John J. Willingham, dan Robert K. Elliot. 1987. ”An Empirical
Analysis of Audit Delay”, Journal of Accounting Research 25(2)Autumn:275-292.
Carslaw, C.A.P.N. dan S.E. Kaplan. 1991 ”An Examination of Audit Delay:
Further Evidence from New Zealand”, Accounting and Business Research 22(85):21-32.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hackston, David dan Markus J. Milne. 1996. “Some Determination of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies”, Accounting, Auditing, and Accountability Journal. Vol 9, No. 1, p. 77-108.
Halim, Varianada. 2000. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi
Empiris Perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi 2(1):63-75.
Haron, H, B. Hartadi, dan E. Subroto. 2006. ”Analysis of Factors Influencing Audit
Delay (Empirical Study at Public Companies in Indonesia)”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6(1):95-121.
Hasan, Iqbal. 2002. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
lxxiii
Hossain, M.A. dan P.J. Taylor. 1998. ”An Examination of Audit Delay: Evidence
from Pakistan”, Working Paper, unpublished. IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm:
Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economic 3(4):305-360
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Na’im, Ainun. 1999. ”Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia 14 (2): 85-100.
Prabandari, Jeane Deart Meity dan Rustiana. 2007. “Beberapa Faktor yang
Berdampak pada Perbedaan Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di BEJ )”, Kinerja 11 (1): 27-39.
Respati, Novita Weningtyas. 2004. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi 4: 67-81
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business. New York: John Wiley &
Sons, Inc. Subekti, Imam. dan N.W. Widiyanti. 2004. ”Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Delay di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi VII:991-1002.
Ukago, Kristianus. 2005. ”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan: Bukti Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi 5 (1): 13-33.
Wirakusuma, Made Gde. 2004. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang
Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik”, Simposium Nasional Akuntansi VII: 1202-1222.
lxxiv
Yuliana dan A.Y. Ardiati. 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia”, Modus 16 (2): 135-146
LAMPIRAN A
PERUSAHAAN SAMPEL
lxxv
No Kode Emiten Kategori 1 ADES PT Ades Water Indonesia Food and Beverages 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Food and Beverages 3 DLTA PT Delta Djakarta Food and Beverages 4 FAST PT Fast Food Indonesia Food and Beverages 5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Food and Beverages 6 MLBI PT Multi Bintang Food and Beverages 7 PTSP PT Pioneerindo Gourmet Food and Beverages 8 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Food and Beverages 9 STTP PT Siantar Top Food and Beverages 10 SIPD PT Sierad Produce Food and Beverages 11 SMAR PT Smart Food and Beverages 12 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Food and Beverages 13 TBLA PT Tunas Baru Lampung Food and Beverages 14 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Food and Beverages
15 BATI PT BAT Indonesia Tobacco Manufacturers
16 RMBA PT Bentoel International Tobacco Manufacturers
17 GGRM PT Gudang Garam Tobacco Manufacturers
18 HMSP PT HM Sampoerna Tobacco Manufacturers
19 TCID PT Mandom Indonesia Consumer Goods 20 MRAT PT Mustika Ratu Consumer Goods
LAMPIRAN B
DATA VARIABEL PENELITIAN
lxxvi
NO KODE TAHUN AUDELAY UKURAN PROFIT SOLVABIL K. AUDITOR OPINI