Top Banner
316 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (3): 316 -330 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA KE ROBINSON SUPERMARKET DI SAMARINDA Amir Machmud 1 Abstrak Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, prosess, dan physical evindencebaik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan konsumen berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda. Teori yang peneliti gunakan adalah teori marketing mix yang di kemukan oleh Kotler (1997:94). Sedangkan alat yang di gunakan untuk analisis adalah regresi linear berganda yang bertujuan menguji berbagai variabel penelitian yang terkait dengan hipotesis penelitian yang diajukan. Hasil penelitian dilakukan dengan populasi pengunjung yang berbelanja ke Robinson Samarinda sejak Januari tahun 2011 sampai april 2012. Yaitu kurang lebih 1.100.859 pengunjung. sampel yang diambil dengan Metode Aksidental Sampling dengan kesinambungan bahwa faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, prosess, dan physical evindence secara simultan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda. Adapun secara parsiah variabel people dan physical evindence yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan konsumen berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda. Kata Kunci: bauran pemasaran dan keputusan berbelanja Pendahuluan Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan berkembang pesat khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan diberbagai sektor, termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Nov 24, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

316

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (3): 316 -330 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA KE

ROBINSON SUPERMARKET DI SAMARINDA

Amir Machmud 1

Abstrak

Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha

menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran

yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, prosess, dan

physical evindencebaik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan

konsumen berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda.

Teori yang peneliti gunakan adalah teori marketing mix yang di

kemukan oleh Kotler (1997:94). Sedangkan alat yang di gunakan untuk

analisis adalah regresi linear berganda yang bertujuan menguji berbagai

variabel penelitian yang terkait dengan hipotesis penelitian yang diajukan.

Hasil penelitian dilakukan dengan populasi pengunjung yang berbelanja

ke Robinson Samarinda sejak Januari tahun 2011 sampai april 2012. Yaitu

kurang lebih 1.100.859 pengunjung. sampel yang diambil dengan Metode

Aksidental Sampling dengan kesinambungan bahwa faktor-faktor bauran

pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, prosess,

dan physical evindence secara simultan mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja ke Robinson

Supermarket di Samarinda. Adapun secara parsiah variabel people dan

physical evindence yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan

konsumen berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda.

Kata Kunci: bauran pemasaran dan keputusan berbelanja

Pendahuluan

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan

berkembang pesat khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan

diberbagai sektor, termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

317

eceran di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha yang berskala besar.

Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya

jumlah penduduk Indonesia dan juga meningkatkan jumlah pendapatan perkapita

penduduk Indonesia yang menyebabkan taraf hidup masyarakat Indonesia

semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku belanja

seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup seseorang maka tuntutan

akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan

konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan.

Perkembangan yang terus menerus berlangsung dalam perdagangan eceran

ini menunjukkan bahwa perdagangan eceran bersifat dinamis. Hal ini terjadi tidak

lain karena perdagangan eceran ingin selalu berusaha memenuhi dan memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen (perdagangannya).

Dewasa ini perkembangan pasar swalayan di tanah air, tampak cukup pesat.

Hampir di setiap ibukota propinsi dan kota-kota besar lainnya bermunculan pasar

swalayan dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang semakin lengkap. Pasar

swalayan sebagai ujung tombak pemasaran akan terus bertambah, dan yang sudah

ada terus dikembangkan hingga menjadi superstore yaitu pasar swalayan yang

menyediakan kebutuhan masyarakat yang selengkap-lengkapnya.

Namun disadari usaha pasar swalayan tak ubahnya seperti usaha-usaha

lainnya yang di dalam usahanya meningkatkan penjualan juga diliputi oleh

persaingan. Dalam situasi persaingan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh

suatu pasar swalayan dengan maksud untuk menandingi atau mengambil

kesempatan yang ada. Timbulnya keadaan seperti itu menandakan bahwa manajer

atau pengusaha semakin menyadari pentingnya mempertahankan dan memperluas

pasar untuk kesinambungannya. Pada dasarnya keberhasilan usaha dibidang retail

ini berada pada pengadaan barang, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta

harga yang rendah guna meningkatkan jumlah kunjungan.

Untuk menghadapi persaingan ini dan agar tetap ramai dikunjungi

konsumen, maka supermarket harus melakukan berbagai jenis upaya dalam

kegiatan pemasarannya agar menarik dan sesuai di mata konsumen. Oleh karena

itu, pihak swalayan harus tanggap terhadap faktor-faktor bauran pemasaran yang

mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja ke suatu swalayan, karena pada

saat ini konsumen sudah semakin kritis terhadap kemampuan suatu swalayan.

Dalam hal ini Robinson Supermarket Samarinda yang berdiri pada tanggal

8 agustus 2010 yang terletak di Mal Samarinda Square yang berlokasi di Jalan

M.Yamin Samarinda ini mengusung One Stop Shopping. Terdiri dari tiga lantai,

Samarinda Square menyediakan berbagai produk.di lantai 1 terdapat Robinson

Supermarket,yang menyediakan beragam produk retail dari keperluan rumah

tangga hingga elektronik. Jumlah pelanggan yang berbelanja ke Robinson

Supermarket tidak selalu stabil pada setiap bulannya, pada situasi yang seperti ini

Supermarket yang berorientasi pada keinginan konsumen akan dapat

mempertahankan diri dalam pasarnya bahkan dapat berkembang seperti yang

diinginkan Supermarket tersebut. Untuk mencapai hal tersebut Supermarket harus

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

318

dapat menerapkan konsep - konsep bauran pemasaran. Berikut data Built dari

bulan januari 2011 sampai dengan bulan April 2012 sebagai berikut :

Selama periode Bulan Januari 2011 sampai dengan Bulan April 2012 total

kunjungan pelanggan mencapai 1.100.859 pelanggan dengan rata-rata jumlah

kunjungan pelanggan adalah sebanyak 68.803 pelanggan per bulan. Jumlah

kunjungan pelanggan terbanyak adalah pada bulan Agustus 2011 sebanyak

113.506 pelanggan. Kondisi tersebut terjadi karena pada bulan Agustus 2011

merupakan Bulan Ramadhan yang merupakan bulan tersibuk untuk bisnis pasar

swalayan. Sedangkan jumlah kunjungan pelanggan terkecil adalah di bulan

Desember 2011 dengan jumlah kunjungan sebanyak 49.656 pelanggan atau

selisih 19.147 pelanggan dibandingkan dengan rata-rata jumlah pelanggan per

bulan. Perbandingan antara bulan Januari-april 2011 dengan bulan Januari-April

2012 terjadi penurunan jumlah konsumen yang berbelanja ke Robinson

Supermarket, hal ini diduga strategi marketing mix yang diterapkan oleh

Robinson Supermarket tidak efisien atau di duga ada faktor lain yang

mempengaruhinya.

Dari uraian diatas penulis berkeinginan untuk mengetahui faktor-faktor

bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, people,

prosess, dan physical evindence mempunyai pengaruh signifikan terhadap

keputusan konsumen dalam berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda.

Dan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja ke

Robinson Supermarket di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori

Marketing Mix (bauran pemasaran)

Peranan marketing mix sangat menentukan dalam kelangsungan hidup

perusahaan. Perusahaan tidak hanya memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi

juga harus mengkoordinir berbagai elemen marketing mix tersebut untuk

melakukan program pemasaran yang efektif.

Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran

modern pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan

pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar

maksimum profit. Dalam hal ini Kotler (1997 : 94) memberikan pengertian

marketing mix adalah empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi.

Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang

Mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).

Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang

bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling

menguntungkan dengan pasar yang dituju. Namun kini hal tersebut semakin

berkembang tidak hanya dalam hal produck, price, place, dan promotion. Namun

juga mengenai people, prosess, dan physical evindence.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

319

Keputusan Pembelian

a) Perilaku Konsumen

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen

adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli,

menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga

termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan

penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

b) Motif Pembelian

Menurut H. G. Wales ( Alex Nitisemito 1991:163) motif pembelian adalah

segala sesuatu yang melatarbelakangi dan memepngaruhi individu untuk

melakukan tindakan dan membeli barang, serta menjelaskan alasan-alasan

dilakukannya pembelian.

Usaha Eceran

Pengertian pengecer menurut George H. Lucas et al (1994 : 2) adalah :

“Retailing is all activities involved in marketing of goods and services directly to

consumers for their personal, family, or household use.”

Sedangkan menurut F. Lusch dan Dunne (1990 : 4), pengecer adalah

sebagai berikut :“Retailing is the final stage in the progression of merchandise

from producer to consumer”

Menurut Levy and weitz (1993 : 6) : “Retailing is a business that sells

product and services to consumers for their personal or family use. A retailer is

the final business on a distribution channel that links manufacturers with

consumers”

Metode Penelitian

Model analisis yang di gunakan adalah model analisis linear berganda

(multiple regression analisys).model analisis ini di pilih karena penilitian ini di

gunakan untuk meneliti pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel

terikat. Regresi linear berganda dengan rumus yaitu :

Y =a+b1X1+b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6 +b7X7

a = Y-b1X1+b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6 +b7X7

b1 = (∑X22) (∑X1Y) – (∑X1X2) (∑X2Y)

(∑X22) (∑X2

2) -(∑X2 X2) 2

b2 = (∑X12) (∑X2Y) – (∑X1X2) (∑X2Y)

(∑X12) (∑X2

2) -(∑X1 X2) 2

Dimana :

Y = keputusan konsumen

X1 = produk

X2 = harga

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

320

X3 = place

X4 = promosi

X5 = people

X6 = proses

X7 = physical evidence

b1b2 = koefisiensi regresi

a = konstanta

Untuk menyelesaikan analisis data ini secara keseluruhan, digunakan Software

Program SPSS, dan semua hasil output data yang dihasilkan kemudian

diintepretasikan satu per satu termasuk didalamnya menentukan koefisien korelasi

(R) untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

dan koefisien determinasi (R2) untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas

dan terikat.

Analisis

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Selanjutnya dilakukan uji validitas (keabsahan) dan reliabilitas (keandalan) dari

alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Uji validitas (keabsahan) dapat

diketahui dari kuisioner faktor –faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi

keputusan konsumen untuk memastikan bahwa seluruh item pernyataan yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki konsistensi internal untuk mengukur

aspek yang sama dalam kuisioner.

Pengujian Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson

Product Moment. Hasil korelasi (r) Pearson digunakan untuk mendeteksi

validitas dari masing - masing item pernyataan. Item pernyataan dinyatakan valid

jika nilai (r) Pearson lebih besar dari nilai kritis pada tabel (r) Product Moment

korelasi Pearson sesuai dengan derajat kebebasan dan signifikansinya. Hasil

pengukuran uji validitas ditunjukkan pada tabel Variabel Physical Evidence dan

tabel Keputusan Konsumen.

tabel Variabel Physical Evidence dan tabel Keputusan Konsumen.

menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian ini adalah valid.

Dimana nilai kritis (r) Product Moment dengan derajat kebebasan sebesar 50 dan

taraf signifikansi sebesar 0,05 adalah 0,235. Nilai koefisien korelasi dari seluruh

pertanyaan lebih besar nilai kritisnya, yang berarti item-item pertanyaan dalam

kuisioner telah memenuhi syarat validitas.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

321

Tabel Hasil Uji Validitas Untuk X

Variabel Nilai Koefisien

Korelasi Product

Moment

Nilai Koefisien Korelasi

Product Moment (N = 100; α = 0,05)

Kesimpulan

X1.1

X1.2

X2.1

X2.2

X3.1

X3.2

X4.1

X4.2

X5.1

X5.2

X6.1

X6.2

X7.1

X7.2

0,418 0.099

0.223

0.271 0,204

0.228

0,407 0.240

0,395

0,255 0.328

0,352

0.071 0,128

0,235 0,235

0,235

0,235 0,235

0,235

0,235 0,235

0,235

0,235 0,235

0,235

0,235 0,235

Valid Tidak Valid

Tidak Valid

Valid Tidak Valid

Tidak Valid

Valid Valid

Valid

Valid Valid

Valid

Tidak Valid Tidak Valid

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Tabel Hasil Uji Validitas Untuk Y

Variabel Nilai Koefisien

Korelasi Product

Moment

Nilai Koefisien Korelasi

Product Moment (N = 100; α = 0,05)

Kesimpulan

Y 0,120 0,235 Tidak Valid

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas (keandalan) juga dilakukan pada kedua variabel bebas

maupun variabel tergantung. Dari hasil uji validitas, item-item pernyataan dan

indikator yang dinyatakan valid diukur reliabilitasnya atau keandalannya dengan

bantuan program SPSS ver. 14.00 for Windows. Begitu pula pendapat secara teori

menurut Nazir (1983 : 172) suatu alat ukur dinyatakan memiliki reliabilitas

tinggi atau dapat dipercaya, jika alat tersebut mantap. Dapat diartikan bahwa alat

tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat juga diramalkan

(predictability).

Uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), jika nilai

Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60 maka data penelitian dianggap cukup

baik dan reliable untuk digunakan sebagai input dalam proses penganalisaan

data guna menguji hipotesis penelitian (Maholtra, 1996 : 305). Hasil pengukuran

reliabilitas ditunjukkan pada tebel.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

322

Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Kesimpulan

X1 X2

X3

X4

X5

X6

X7

Y

0,537

0,571

0,578 0,528

0,528

0,524 0,656

0,609

tidak Reliabel

Tidak Reliabel

Tidak Reliabel Tidak Reliabel

Tidak Reliabel

Tidak Reliabel Reliabel

Reliabel

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai

Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa

hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diandalkan (reliabel) untuk dilakukan

analisis lebih lanjut.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasik atau uji persyaratan analisis regresi linier berganda

yang meliputi uji asumsi normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan

heteroskedasitas, adalah sebagai berikut :

Uji Normalitas

Ikthisar hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel :

Tabel Ikhtisar Uji Normalitas

ANOVAb

4.285 7 .612 1.181 .321a

47.675 92 .518

51.960 99

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), VAR00007, VAR00001, VAR00003, VAR00002, VAR00005,

VAR00004, VAR00006

a.

Dependent Variable: VAR00008b.

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Tabel Ikhtisa Uji Normalitas menunjukkan bahwa berdasarkan uji Shapiro-

Wilk diperoleh nilai signifikansi 0,321 yang lebih besar dari 0,1.

Uji Multikolonearitas

Multikolinieritas dapat diukur dengan nilai Variance Inflation Factor

(VIF). Jika nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10, maka dapat dikatakan

bahwa persamaan suatu model penelitian tidak menunjukkan gejala

multikolineritas. Untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antara

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

323

variabel bebas dapat dilakukan dengan melihat tabel.

Tabel Uji Multikolinieritas Coefficientsa

2.688 .971 2.767 .007 .759 4.618

-.116 .090 -.149 -1.289 .201 -.295 .063 -.069 -.133 -.129 .748 1.338

-.019 .071 -.029 -.267 .790 -.161 .122 -.005 -.028 -.027 .855 1.170

.094 .071 .138 1.314 .192 -.048 .236 .133 .136 .131 .908 1.101

-.006 .077 -.008 -.074 .941 -.159 .147 .029 -.008 -.007 .777 1.286

.125 .075 .195 1.684 .096 -.022 .273 .152 .173 .168 .741 1.350

-.005 .076 -.008 -.067 .947 -.157 .147 .051 -.007 -.007 .710 1.408

.095 .058 .167 1.656 .101 -.019 .210 .149 .170 .165 .981 1.020

(Constant)

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval for B

Zero-order Partial Part

Correlations

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: VAR00008a.

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Tabel Deteksi Gejala Multikolinieritas

No. Variabel Koefisien

Regresi (b)

Nilai Standar

Koefisien Beta t Sig

1 F. Produk (X1) - 0.116 - 0.149 - 1.289 0.201 2 F. Harga (X2) - 0.019 - 0.029 - 0.267 0.790

3 F. Place/tempat (X3) 0.094 0.138 1.314 0.192 4 F. Promosi (X4) - 0.006 - 0.008 - 0.074 0.941

5 F. People (X5) 0.125 0.195 1.684 0.096

6 F. Proses (X6) - 0.005 - 0.008 - 0.067 0.947 7 F. Physical Evidence (X7) 0.095 0.167 1.656 0.101

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Tabel diatas menunjukkan bahwa besaran VIF untuk masing-masing

variabel bebas terlihat berada di bawah angka 10 atau berkisar antara 0,1 dan 0,3

demikian pula nilai tollerance di atas 0,5 atau mendekati 1. Sehingga dapat

disimpulkan antar variabel bebas tidak terjadi korelasi (tidak terjadi

multikolinieritas).

Uji Autokorelasi

Selanjutnya adalah menguji apakah model persamaan regresi linier

berganda yang diperoleh bebas dari tiga asumsi klasik yang sangat berpengaruh

terhadap pola perubahan variabel Y dan variabel X-nya, yaitu :

Untuk mengetahui apakah model persamaan regresi linier berganda tidak

terjadi autokorelasi, maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson dengan ketentuan

sebagai berikut (Algifari, 2000 : 89) :

D – W < 1,08 = terdapat autokorelasi

1,08 ≤ D - W ≤ 1,66 = tanpa kesimpulan

1,66 ≤ D - W ≤ 2,34 = tidak ada autokorelasi

2,34 ≤ D - W ≤ 2,92 = tanpa kesimpulan

D - W > 2,92 = terdapat autokorelasi

Dan terdapat asumsi atau pendapat lain yang secara umum digunakan

(Santoso : 2002) :

Angka D - W di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif

Angka D - W diantara -2 sampai +2 berarti tidak terdapat autokorelasi

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

324

Angka D - W di atas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif

Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,868 ≥

1,66. Nilai Durbin-Watson sebesar 1,868 ≥ 1,66 berada pada kriteria 1,66 ≤ D - W

≤ 2,34 berarti model persamaan regresi linier tidak ada autokorelasi. Berikut

tabel uji autokorelasi pada tabel dibawah ini.

Tabel Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.287a .082 .013 .720 .082 1.181 7 92 .321

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), VAR00007, VAR00001, VAR00003, VAR00002, VAR00005, VAR00004, VAR00006a.

Dependent Variable: VAR00008b.

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Uji Heteroskedasitas

Ikthisar hasil uji heteroskedasitas dapat dilihat melalui gambar scarterplot

berikut ini :

Gambar Scarterplot uji heteroskedasitas

6 7 8 9 10

X7

3.0

3.5

4.0

4.5

5.0

Y

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Persamaan Regresi

Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda untuk

melihat pengaruh bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), place/tempat (X3), promosi (X4), people (X5), proses (X6),

physical evidence (X7) terhadap keputusan konsumen (Y) di Robinson

Supermarket

Uji pembuktian dari hipotesis dengan terlebih dahulu dilakukan perhitungan

koefisien korelasi yang menyatakan arah dan besar ataupun kuatnya korelasi

antara variabel bauran pemasaran jasa dengan variabel keputusan konsumen.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical

Product and Service Solution) Version 14.00 for Windows.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

325

Tabel Hasil Pegujian Anova

ANOVAb

4.285 7 .612 1.181 .321a

47.675 92 .518

51.960 99

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), VAR00007, VAR00001, VAR00003, VAR00002, VAR00005,

VAR00004, VAR00006

a.

Dependent Variable: VAR00008b.

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

No. Variabel Koefisien

Regresi (b) Nilai Standar

Koefisien Beta t Sig

1 F. Produk (X1) - 0.116 - 0.149 - 1.289 0.201

2 F. Harga (X2) - 0.019 - 0.029 - 0.267 0.790

3 F. Place/tempat (X3) 0.094 0.138 1.314 0.192

4 F. Promosi (X4) - 0.006 - 0.008 - 0.074 0.941

5 F. People (X5) 0.125 0.195 1.684 0.096

6 F. Proses (X6) - 0.005 - 0.008 - 0.067 0.947

7 F. Physical Evidence (X7) 0.095 0.167 1.656 0.101

R = 0,287 Sig f = 1.181

R2 = 0,082 Standard Error = 0.720

Constanta = 2.688

Sumber : data diolah ( Software Program SPSS )

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, maka dapat dibuat model

persamaan regresi linier berganda dari faktor bauran pemasaran dengan

keputusan konsumen pada Robinson Supermarket di samarinda, sebagai berikut : Y = 0,287 - 0,116 X1 - 0,019 X2 + 0,094 X3 - 0,006

X4 - 0,125 X5 - 0,005 X6 + 0,095 X7

Beberapa hal yang dapat diketahui dari persamaan regresi linier berganda

di atas adalah sebagai berikut :

a) Konstan intersep sebesar 0,287 merupakan perpotongan garis regresi

dengan sumbu Y yang menunjukkan rata-rata keputusan konsumen pada

saat menyesuaikan dengan bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), place/tempat (X3), promosi (X4), people (X5), proses (X6),

physical evidence (X7) sama dengan nol.

b) Koefisien regresi X1 sebesar -0,116 menunjukkan bahwa apabila variabel

produk diperbaiki 1 l e v e l maka keputusan konsumen akan berbanding

terbalik sebesar -0,116 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap.

penurunan ini terutama untuk indikator dengan produk

c) Koefisien regresi X2 sebesar -0,019 menunjukkan bahwa apabila variabel

harga diperbaiki 1 level maka keputusan konsumen akan berbanding terbalik -

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

326

0,019 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Penurunan ini terutama

untuk indikator dengan harga d) Koefisien regresi X3 sebesar -0,094 menunjukkan bahwa apabila variabel

place/tempat diperbaiki 1 level maka keputusan konsumen akan berbanding

terbalik sebesar 0,094 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. e) Koefisien regresi X4 sebesar -0,006 menunjukkan bahwa apabila variabel

promosi diperbaiki 1 level maka keputusan konsumen akan berbandingterbalik

sebesar -0,006 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. f) Koefisien regresi X5 sebesar 0,125 menunjukkan bahwa apabila variabel

people diperbaiki 1 level maka keputusan konsumen akan meningkat sebesar

0,125 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. g) Koefisien regresi X6 sebesar -0,005 menunjukkan bahwa apabila variabel

proses diperbaiki 1 level maka keputusan konsumen akan berbanding terbalik

sebesar -0,005 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap.

h) Koefisien regresi X7 sebesar 0,095 menunjukkan bahwa apabila variabel

physical evidence diperbaiki 1 level maka keputusan konsumen akan

meningkat sebesar 0,095 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap.

i) Nilai koefisien korelasi berganda (R) dari persamaan regresi linier

berganda di atas sebesar 0,287 besarnya nilai (R) ini menunjukkan adanya

hubungan antara variabel keputusan konsumen (Y) dengan variabel bebasnya

yaitu terdiri dari produk (X1), harga (X2), place/tempat (X3), promosi (X4),

people (X5), proses (X6), physical evidence (X7) adalah sangat kuat (karena di

atas 0,5).

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda,

nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,082.Hal ini menunjukkan kemampuan variabel bebas produk (X1), harga (X2), place/tempat (X3), promosi (X4), people

(X5), proses (X6), physical evidence (X7), secara bersama-sama dalam

menjelaskan, variasi atau perubahan variabel terikat keputusan konsumen (Y)

sebesar 0,082 dan lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.

Pengaruh Variabel Produk (X1) Terhadap Keputusan Konsumen (Y) Koefisien regresi X1 sebesar -0,116 yang berarti tidak terdapat hubungan

positif dengan keputusan konsumen. Terutama untuk indikator dengan produk,

Hal ini di karenakan kelengkapan produk yang di tawarkan oleh Robinson

Supermarket belum variatif. Misalkan untuk produk minyak goreng, minuman

kemasan, detergent, dll, masih belum variasi dari segi ukuran kemasannya.

Pengaruh Variabel Harga (X2) Terhadap Keputusan Konsumen (Y)

Koefisien regresi X2 sebesar -0,019 yang berarti tidak terdapat hubungan

positif dengan keputusan konsumen. terutama untuk indikator dengan harga. Hal

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

327

ini di karenakan harga yang di tawarkan oleh Robinson Supermarket sebagian

berbeda dengan pesaing sejenisnya, adapun yang lebih murah ataupun yang lebih

mahal walaupun selisihnya hanya beberapa Rupiah saja. Misalkan untuk harga

minuman, makanan, sayuran, dll.

Pengaruh Variabel Place (X3) Terhadap Keputusan Konsumen (Y) Koefisien regresi X3 sebesar 0,094 yang berarti terdapat hubungan positif

dengan keputusan konsumen tetapi sangat lemah. terutama untuk indikator

dengan tempat. Hal ini di karenakan letak Robinson Supermarket yang mudah di

jangkau oleh kendaraan baik umum maupun pribadi sehingga mempengaruhi

keputusan responden untuk berbelanja.

Pengaruh Variabel promosi (X4) Terhadap Keputusan Konsumen (Y) Koefisien regresi X4 sebesar -0,006 yang berarti tidak terdapat hubungan

positif dengan keputusan konsumen. terutama untuk indikator dengan paket

promosi. Hal ini di karenakan paket promosi yang diterapkan oleh Robinson

Supermarket hanya untuk produk-produk tertentu saja yang sebagian besar bukan

kebutuhan pokok.

Pengaruh Variabel People (X5) Terhadap Keputusan Konsumen (Y)

Koefisien regresi X5 sebesar 0,125 yang berarti terdapat hubungan positif

dengan keputusan konsumen. terutama untuk indikator dengan karyawan /

pramuniaga. Hal ini di karenakan pengetahuan pramuniaga tentang barang yang

ada, keramahan, kesopanan, serta cepat tanggap terhadap konsumen untuk

memberikan informasinya sehingga mempengaruhi keputusan responden untuk

berbelanja.

Pengaruh Variabel Proses (X6) Terhadap KeputusanKonsumen (Y) Koefisien regresi X6 sebesar -0,005 yang berarti tidak terdapat hubungan

positif dengan keputusan konsumen. terutama untuk indikator dengan pelayanan

karyawan. Hal ini di karenakan masih selalu di temukan responden yang

mengantri terhadap proses kegiatan bertransaksi pada Casier, padahal jumlah

Casier yang ada mencapai 10 Casier, tetapi tidak berjalan semua hanya beberapa

saja.

Pengaruh Variabel Physical Evidence (X7) Terhadap Keputusan Konsumen (Y) Koefisien regresi X7 sebesar 0,095 yang berarti terdapat hubungan positif

dengan keputusan konsumen tetapi sangat lemah. terutama untuk indikator

dengan kondisi. Hal ini di karenakan kondisi ruangan Robinson Supermarket

yang memiliki kebersihan, penerangan, dan AC yang cukup sehingga

mempengaruhi keputusan responden untuk berbelanja.

Dari ketujuh pengaruh variabel bauran pemasan yang ada sesuai model

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

328

persamaan regresi linier berganda hanya variabel People (X5) sebesar 0,125 dan

Physical Evidence (X7) 0,095 yang sangat besar pengaruhnya dan sisanya

dipengaruhi oleh faktor bauran pemasaran yang lain. Nilai signifikansi t statistic

koefisien regresi variabel bebas People (X5) sebesar 0,096 dan variabel Physical

Evidence (X7) sebesar 0,101 terhadap keputusan konsumen pada taraf signifikansi

5% tidak sepenuhnya terbukti.

Peningkatan dari faktor people (X5) sebesar 0,096 ini berimplikasi dengan

karyawan/pramuniaga yang mempunyai pengetahuan tentang barang yang setuju

mencapai 38 responden (38%) serta selalu bersikap ramah dan sopan yang setuju

mencapai 52 responden (52%) ini berarti keputusan konsumen bisa terlihat bahwa

karyawan / pramuniaga memiliki nilai jual dalam melayani pembeli.

Selain itu peningkatan faktor yang cukup tinggi ialah faktor physical

evidence (X7) sebesar 0,095 ini berimplikasi dengan kondisi tata letak barang

yang yang mudah dicari, perhitungan setuju mencapai 41 responden (41%) serta

memiliki ruangan yang relative bersih penilaian ini mencapai 37 responden (37%)

yang menilai setuju.

Penutup Persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara pengaruh

variabel produk (X1), harga (X2), place/tempat (X3), promosi (X4), people (X5),

proses (X6), physical evidence (X7) terhadap kepuasan konsumen (Y) adalah: Y

= 0,287 - 0,116 X1- 0,019 X2+ 0,094 X3 - 0,006 X4 - 0,125 X5 - 0,005 X6 +

0,095 X7

Koefisien Korelasi (R) dari persamaan regresi tersebut adalah 0,287

menunjukkan terdapat hubungan yang cukup antara variabel produk (X1), harga

(X2), place/tempat (X3), promosi (X4), people (X5), proses (X6), physical evidence

(X7) dengan keputusan konsumen (Y).

Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,082.Hal ini menunjukkan kemampuan variabel bebas produk (X1), harga (X2), place/tempat (X3), promosi (X4), people

(X5), proses (X6), physical evidence (X7), secara bersama-sama dalam

menjelaskan, variasi atau perubahan variabel terikat keputusan konsumen (Y)

sebesar 0,082 dan lainnya dipengaruhi oleh variabel lain

Bahwa secara simultan faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari

product, price, place, promotion, people, prosess, dan physical evindence dengan

tingkat α 0,05 mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam berbelanja ke Robinson Supermarket di Samarinda.

Bahwa secara parsial hasil analisis agresi linear berganda dari ketujuh

variabel bauran pemasaran, variabel people dan physical evindence yang paling

berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja ke Robinson Supermarket

di Samarinda.

Hendaknya untuk variabel people dapat dipertahankan misalkan untuk

pengetahuan pramuniaga tentang barang yang ada, pada saat konsumen ingin

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

Analisis faktor - faktor bauran pemasaran ( Amir Machmud )

329

mencari suatu barang, di sini pramuniaga harus cepat tanggap terhadap

konsumen untuk memberikan informasinya, variabel physical evindence

hendaknya dapat ditingkatkan misalkan untuk kondisi ruangan yang relatif bersih,

penerangan yang cukup dan penambahan AC yang cukup sehingga konsumen

mudah dan nyaman untuk mencari barang yang ingin dibelinya, serta untuk

variabel proses hendaknya Casier yang ada di aktifkan semua sehingga tidak

terjadi antrian konsumen yang berkepanjangan dalam melakukan kegiantan

bertransaksinya.

Daftar Pustaka

Asri, Marwan. Marketing, Edisi 2. Yogyakarta : AMP YKPN, 1991.

Babbie, Earl R. The practise of social research, Fourth edition. Belmond,

California Wadsworth Publishing Company, 1986.

David R. Bell, at. al,. “Determining Where to Shop : Fixed and Variable Cost of

Shopping”, Journal of Marketing Research, Vol. 35 : 352-369. 1998.

Engel, James F, Roger D Blackwell dan Paul W Miniard. Perilaku konsumen,

Jilid 2, Jakarta : Bina Rupa Aksara, 1995.

Irawan, Januar,. “analisis pengaruh retail mix terhadap keputusan pembelian

consume pada Matahari Dept.Store Mall Lembuswana di Samarinda”,Jurnal

Ekonomi dan Bisnis, Vol. 07, No.02 : 206-232. 2006.

Kotler, Philip dan Gary Armstong. Principles of Marketing, Senenth edition. New

Jersey : Prentice Hall, 1996.

Kotler, Philip. Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and

Control, Nineth edition. New Jersey : Prentice Hall, 1997.

Levy, Michael dan Barton Weitz. Retailing Management, Second edition. Boston

Ricard D. Irwin, 1995.

Loudan, David L. dan Albert J. Della Bitta. Consumer Behavior : Concept and

Application, Fourth edition. Singapore : McGrow Hill Book Co, 1993.

Lucas, George H., Robert P. Bush, Larry G. Gresham. Retailing. Massachusetts :

Houghton Mifflin Company, 1994.

Lusch, Robert F., Patrick Dunne dan Myron Gable. Retail Management.

Cincinnaty : South Western Publishing Co, 1990.

Sugiono,. Statistik untuk parametris, bandung : 2010

Sunadi,. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam

Berbelanja di Pusat Perbelanjaan Pantai Perak Banda Aceh ”, Jurnal

Manajemen dan Bisnis, Vol. 02, No.01 : 15-31. 2000.

Umar Husein, Metode Riset : Aplikasinya dalam Pemasaran, Edisi 7, Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Sumber internet :

http://bamaandrew.wordpress.com/2013/10/18/perilaku-konsumen/

http://alvinburhani.wordpress.com/2012/06/28/koefisien-korelasi-signifikansi

determinasi/

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG … · Bahwa kunci sukses bisnis retail adalah kemampuan pengusaha menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif. Penelitian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014:316-330

330

http://www.learnmarketing.net/servicemarketingmix.htm