ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA (STUDI KASUS FIT FOR TWO FITNESS CENTER BOGOR) Oleh AFMAGAMA H24063171 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA
(STUDI KASUS FIT FOR TWO FITNESS CENTER BOGOR)
Oleh
AFMAGAMA
H24063171
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ABSTRAK
Afmagama. H24063171. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Jasa. Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma.
Fit For Two Fitness Center merupakan salah satu fitness center yang
menawarkan beragam fasilitas terutama fitness dan kolam renang. Untuk
menghadapi persaingan, Fit For Two Fitness Center memerlukan pemahaman
mengenai perilaku konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis
karakteristik konsumen Fit For Two Fitness Center, (2) Menganalisis proses
pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center, (3)
Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center dan (4)
Menganalisis hubungan antara demografi konsumen terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian tersebut.
Penelitian dilakukan di Fit For Two Fitness Center yang berlokasi di Jalan
KH. Soleh Iskandar No. 1 Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui hasil
wawancara dan penyebaran kuesioner. Data sekunder diperoleh dari artikel,
internet, buku-buku, majalah yang terkait dan relevan dengan penelitian. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Analisis
Faktor dan Analisis Crosstab dengan uji Chi-Square dengan bantuan SPSS versi
15.00 for Windows dan Microsoft Excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Fit For Two
Fitness Center berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 26-35 tahun, riwayat
pendidikan terakhir SMU, pekerjaan sebagai pegawai negeri, dengan pendapatan
antara Rp 1.000.001-Rp 3.000.000 dan berstatus belum menikah. Pada tahap
proses pengambilan keputusan pembelian, semua konsumen Fit For Two Fitness
Center melakukan seluruh tahapan yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Namun tiap konsumen mempunyai proses yang berbeda-beda dalam tiap tahap
tersebut.
Hasil dari analisis faktor untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen didapatkan empat faktor yang terbentuk yaitu faktor internal, eksternal,
motivasi, dan sikap. Sedangkan hasil analisis faktor untuk atribut jasa perusahaan
didapatkan lima faktor yang terbentuk yaitu faktor fisik, kemampuan staf,
komunikasi, keunggulan, dan keinginan dan kerapihan staf. Berdasarkan analisis
Chi-Square, tedapat hubungan antara variabel jenis kelamin dengan tangible
(berwujud) dengan nilai signifikansi 0,040. Variabel usia dengan reliability
(keandalan) dengan nilai signifikansi 0,015. Variabel pendidikan dengan psikologi
dengan nilai signifikansi 0,038. Variabel pekerjaan dengan tangible (berwujud)
dengan nilai signifikansi 0,011. Variabel pendapatan dengan reliability
(keandalan) dengan nilai signifikansi 0,048. Dengan adanya hasil analisis di atas,
diharapkan Fit For Two Fitness Center dapat memfokuskan strategi pada faktor-
faktor yang telah terbentuk dan juga dengan melihat hubungan antara faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dengan demografi konsumen.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA
(STUDI KASUS FIT FOR TWO FITNESS CENTER BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AFMAGAMA
H24063171
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Fit For Two
Fitness Center Bogor)
Nama : Afmagama
NIM : H24063171
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
(Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS., M.Ec)
NIP: 195811221985031002
Mengetahui:
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono. M. Munandar, M. Sc)
NIP: 196101231986011002
Tanggal Lulus:
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 28 Juli 1988. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari H. Amir Fadhal dan Hj.
Sukmawati.
Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Al-Ikhlas Cipondoh Tangerang
pada tahun 1994, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 01 Cipondoh
Tangerang. Pada tahun 2000 penulis meneruskan pendidikan di Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri 04 Tangerang, kemudian penulis melanjutkan pendidikan
di Sekolah Menengah Atas Negeri 02 Tangerang dan masuk program IPA pada
tahun 2003. Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota dalam kegiatan
olahraga di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminton untuk periode
2007/2008 dan pada tahun yang sama, penulis juga aktif sebagai anggota dalam
Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Pada periode 2008/2009, penulis aktif sebagai
anggota dalam UKM Voli dan menjadi pengajar privat untuk mata kuliah
ekonomi. Pada periode 2009/2010, penulis aktif dalam UKM Tenis Meja sebagai
anggota. Penulis juga aktif dalam perkumpulan Voli (COAST) Fakultas Ekonomi
dan Manajemen sebagai ketua untuk periode 2009/2010.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Persaingan yang ada dalam setiap bisnis menuntut para pelaku bisnis
berusaha untuk memahami perilaku konsumen sehingga barang atau jasa yang
ditawarkan sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah dengan melihat proses pengambilan keputusan konsumen dan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen. Skripsi ini
berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Pembelian Jasa (Studi Kasus Fit For Two Fitness Center Bogor)”. Skripsi ini
disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Juli 2010
Penulis
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyusunan skripsi penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS., M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi konsultasi serta saran yang sangat berguna dalam
penulisan skripsi ini kepada penulis.
2. Orangtua (Amir Fadhal dan Sukmawati), adik (Azizi) dan kakak (Sera) yang
telah memberi motivasi, semangat, dan kasih sayang yang sangat membantu
penulisan skripsi ini.
3. Seluruh staf pengajar dan karyawan di Departemen Manajemen, FEM IPB.
4. Manajer Fit For Two Fitness Center (Mas Sadi) dan staf pegawai lain (Teh
Achi, Mas Boy, Babe) yang telah memberi kesempatan dan bantuan serta
informasi terkait objek penelitian.
5. Konsumen Fit For Two Fitness Center yang telah menyempatkan waktunya
untuk mengisi kuisioner terkait dengan skripsi ini.
6. Teman-teman satu bimbingan (Habib, Esa, Dian, Dewi, Erika, Febi, Astri,
Exval, dan Fery) yang memberikan bantuan dan semangat serta motivasinya.
7. Teman-teman mahasiswa Manajemen Angkatan 43 yang telah memberikan
motivasi kepada penulis.
8. Teman-teman satu kosan (Hafiz, Anas, Pak Baltazar, Pak Maman, Aris, Brian,
Bang Vando, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu)
yang sudah memberikan semangat tiada henti untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi
penulis dalam penulisan karya ilmiah ke depan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Bogor, Juli 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................. v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 6
1.5 Ruang Lingkup ........................................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7
2.1 Definisi Konsumen ................................................................................. 7
2.2 Karakteristik Konsumen ......................................................................... 8
2.3 Perilaku Konsumen ................................................................................ 8
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .................. 9
2.4.1 Faktor Budaya ............................................................................... 9
2.4.2 Faktor Sosial ................................................................................. 10
2.4.3 Faktor Pribadi ................................................................................ 12
2.4.4 Faktor Psikologis .......................................................................... 13
2.5 Proses Pengambilan Keputusan .............................................................. 14
2.6 Definisi Jasa ............................................................................................ 19
2.7 Karakteristik Jasa .................................................................................... 20
2.8 Dimensi Mutu Jasa .................................................................................. 20
2.9 Komponen Manajemen Jasa Terpadu ......................................................21
2.10 Analisis Faktor .......................................................................................23
2.11 Analisis Chi-Square ...............................................................................23
2.12 Penelitian Terdahulu ...............................................................................24
III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 26
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................................. 26
3.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ......................................................... 28
3.3 Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................... 29
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 29
3.5 Metode Pengambilan Sampel .............................................................. 29
vii
3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................................30
3.6.1 Analisis Deskriptif .......................................................................30
3.6.2 Analisis Faktor .............................................................................30
3.6.3 Analisis Crosstab dengan Melihat Uji Chi-square ......................31
3.6.4 Uji Validitas dan Realibilitas .......................................................32
3.6.4.1 Uji Validitas ...............................................................32
3.6.4.2 Uji Realibilitas ...........................................................32
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................34
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................34
4.2 Struktur Organisasi Fit For Two Fitness Center............................35
4.3 Karakteristik Konsumen Fit For Two Fitness Center....................36
4.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ...................................37
4.4.1 Pengenalan Kebutuhan/Masalah..................................................38
4.4.2 Pencarian Informasi.....................................................................40
4.4.3 Evaluasi Alternatif.......................................................................42
4.4.4 Keputusan Pembelian...................................................................45
4.4.5 Evaluasi Pasca Pembelian............................................................48
4.5 Analisis Faktor terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Fit For Two Fitness Center ............................52
4.6 Analisis Faktor terhadap Atribut Jasa ............................................54
4.7 Menganalisis Hubungan antara Demografi konsumen
dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .56
4.8 Implikasi Manajerial ......................................................................59
KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................63
1. Kesimpulan .....................................................................................63
2. Saran ...............................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 66
LAMPIRAN ...................................................................................................... 68
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Rata-rata pendapatan per kapita ................................................................... 2
2. Tingkat kunjungan rata-rata Fit For Two Fitness Center tahun 2008-2010 .. 4
3. Alasan berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center ................................... 38
4. Manfaat yang didapat dari berlatih di Fit For Two Fitness Center................ 39
5. Tingkat keterlibatan konsumen ...................................................................... 39
6. Sumber informasi konsumen Fit For Two Fitness Center ............................. 40
7. Fokus perhatian terhadap informasi yang diperoleh ...................................... 41
8. Pengaruh promosi dalam pembelian jasa fitness ............................................ 42
9. Pertimbangan konsumen Fit For Two Fitness Center
dalam berlatih fitness ...................................................................................... 43
10. Harga yang ditawarkan Fit For Two Fitness Center ..................................... 43
11. Lokasi Fit For Two Fitness Center ............................................................... 44
12. Konsumen Fit For Two Fitness Center
yang berlatih fitness di tempat lain ................................................................. 45
13. Alasan konsumen berlatih fitness ditempat lain ............................................ 45
14. Waktu untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center ......................... 46
15. Orang yang diajak berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center ................ 47
16. Orang yang mempengaruhi konsumen dalam berlatih fitness
di Fit For Two Fitness Center ................................................................... 47
17. Frekuensi latihan konsumen Fit For Two Fitness Center
dalam seminggu ............................................................................................ 48
18. Kepuasan konsumen Fit For Two Fitness Center ......................................... 48
19. Lama waktu berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center.......................... 49
20. Reaksi konsumen jika Fit For Two Fitness Center menaikkan harga .......... 49
21. Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa
fitness di Fit For Two Fitness Center ........................................................... 51
22. Uji chi-square terhadap variabel jenis kelamin dengan tangible .................. 57
23. Uji chi-square terhadap variabel usia dengan reliability .............................. 57
24. Uji chi-square terhadap variabel pendidikan dengan psikologi .................... 58
25. Uji chi-square terhadap variabel pekerjaan dengan tangible ........................ 58
26. Uji chi-square terhadap variabel pendapatan dengan reliability .................. 59
27. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan manajemen Fit For Two
Fitness Center terkait dengan komponen manajemen jasa terpadu ............... 62
ix
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Proses pembelian konsumen model lima tahap ..............................................14
2. Urutan-urutan pembuatan keputusan konsumen ............................................16
3. Komponen dasar proses evaluasi alternatif ....................................................17
4. Tahap-tahap antara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian ..................18
5. Kerangka pemikiran konseptual .....................................................................28
6. Struktur organisasi Fit For Two Fitness Center ............................................35
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian...……………………………………………………… 69
2. Hasil uji validitas ............................................................................................ 73
3. Hasil uji reliabilitas ...................................................................................... 77
4. KMO and barlett’s test ................................................................................... 78
5. Anti-image matriaces ..................................................................................... 78
6. Nilai communalities ....................................................................................... 79
7. Total variance explained ................................................................................ 79
8. Scree plot ........................................................................................................ 80
9. Component matrix .......................................................................................... 80
10. Rotated component matrix ............................................................................ 81
11. Component plot in rotated space .................................................................. 81
12. KMO and barlett’s test untuk atribut jasa..................................................... 82
13. Anti-image matriaces .................................................................................... 82
14. Nilai communalities ...................................................................................... 83
15. Total variance explained ............................................................................... 83
16. Scree plot ....................................................................................................... 84
17. Component matrix ......................................................................................... 84
18. Rotated component matrix ............................................................................ 85
19. Component plot in rotated space .................................................................. 85
20. Hasil analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square ............................................ 86
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berolahraga merupakan salah satu jalan menuju kehidupan yang sehat.
Dengan berkembang pesatnya pola hidup masyarakat yang semakin modern,
aktivitas olahraga menjadi hal yang sangat penting dilakukan. Gaya hidup
modern telah menyadarkan banyak orang akan pentingnya hidup sehat.
Kegiatan masyarakat modern semakin tidak membutuhkan gerak fisik, tingkat
stress pun semakin tinggi, ditambah lagi kesadaran akan pentingnya asupan
makanan yang bergizi juga tidak diperhatikan.
Data World Health Organization (WHO) 2010 menyebutkan, sebanyak
60,44 persen orang Indonesia yang tinggal di kota-kota besar, rentan terkena
penyakit berat akibat gaya hidup tidak sehat (www.depkominfo.com).
Terdapat 10 kasus kematian tertinggi di kota-kota besar yang berhubungan
dengan gaya hidup tidak sehat antara lain stroke (19,4%), diabetes militus
(9,7%), hipertensi (7,5%), tuberculosis (7,3%), penyakit jantung iskemik
(6,5%), tumor ganas (5,8%), penyakit hati (5,5%), usus buntu (5,3%),
penyakit jantung (5,1%), dan penyakit saluran napas bawah kronik (4,7%).
Timbulnya penyakit tersebut lebih disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.
Konsumsi makanan tidak sehat juga mengakibatkan penderita obesitas
meningkat dari 12,7 persen menjadi 18,3 persen di tahun 2010. Selain itu
konsumsi makanan tidak sehat juga meningkatkan penderita hyperglycemia
(kadar gula darah berlebih) dari 7,9 persen menjadi 11,3 persen, serta hyper
cholesterol (kolesterol tinggi) dari 6,5 persen menjadi 12,9 persen.
Padatnya aktivitas masyarakat membuat mereka tidak sadar akan
pentingnya gaya hidup sehat sehingga mereka tidak mencari solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Dalam kesibukan bekerja terdapat waktu-waktu
luang seperti waktu istirahat, waktu pulang kerja, menunggu padatnya jalan
karena kemacetan yang memakan waktu lama. Waktu-waktu tersebut dapat
dimanfaatkan untuk berlatih di fitness center terdekat sehingga mereka tidak
perlu sengaja meluangkan waktu hanya untuk berolahraga.
2
Kegiatan fitness umumnya dilakukan masyarakat yang semua
kebutuhan sudah terpenuhi seperti kebutuhan akan sandang dan papan.
Masyarakat mulai sadar akan pentingya kesehatan yang dilakukan dengan
berolahraga fitness. Masyarakat yang sudah terpenuhi kebutuhannya akan
sandang dan papannya masuk ke dalam kategori masyarakat golongan
menengah dan menengah ke atas. Menurut data BPS dan Depkeu, pada 2007,
sekitar 19,2% dari penduduk Indonesia atau hampir 43 juta jiwa tergolong
masyarakat miskin, 35,08% atau sekitar 77 juta jiwa adalah penduduk
menengah, dan sisanya 45,72% atau lebih dari 100 juta jiwa tergolong
masyarakat menengah ke atas.
Pengeluaran masyarakat untuk kategori bukan makanan meningkat dari
tahun 2006 ke 2007 dan mulai menurun untuk tahun-tahun berikutnya dengan
persentase yang relatif rendah. Hal ini menunjukkan bahwa minat konsumen
akan konsumsi bukan makanan yang diantaranya adalah konsumsi jasa fitness
dan jasa lainnya tidak mengalami penurunan yang besar sehingga hal ini
dapat dijadikan peluang bagi pengusaha untuk mengembangkan fitness
center. Tabel 1 akan menjelaskan rata-rata pengeluaran rumahtangga untuk
kategori makanan dan bukan makanan.
Tabel 1. Rata-rata pengeluaran per kapita 2006-2009
Rata-rata Pendapatan per Kapita 2006 2007 2008 2009
Persentase pengeluaran rumahtangga
untuk makanan
53.01 49.24 50.17 50.62
Persentase pengeluaran rumahtangga
untuk bukan makanan
46.99 50.76 49.83 49.38
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional
Salah satu cara untuk mewujudkan keinginan sehat itu dengan
melakukan fitness. Berkat fitness, penambahan otot di bagian tubuh tertentu
bisa disesuaikan keinginan. Alat fitnes dapat berupa bench press, incline,
decline, flat, katrol, rowing, butterfly, leg press, cabel crosover, chin up,
twister, dumbel, barbell, rak dumbel/barbell. Selain memiliki peralatan
olahraga yang beraneka ragam seperti alat berlatih untuk kelompok badan
belakang, kelompok kaki, kelompok perut, kelompok jantung dan pernafasan
3
seperti treadmil, kelompok tangan, dan angkat beban. Sekarang fitness center
sudah dilengkapi dengan sarana-sarana lain seperti kelas dancer, yoga,
ataupun aerobic dengan gerakan-gerakan yang variatif yang membuat
pengunjung semakin nyaman untuk berolahraga fitness.
Salah satu alat yang digunakan dalam fitness center adalah kardio.
Latihan kardio merupakan semua gerakan yang membuat jantung berdetak
lebih cepat dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Manfaat latihan
kardio untuk kesehatan adalah meningkatkan kesehatan jantung,
meningkatkan profil hormonal, mempercepat recovery, dan pengelolaan
diabetes. Sedangkan olahraga fitness mempunyai banyak manfaat antara lain
meningkatkan kebugaran dan daya tahan otot sehingga stamina bisa
meningkat, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, membantu
mengatut berat badan, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Kegiatan berolahraga di fitness center sekarang ini bukan lagi menjadi
suatu kebutuhan saja, melainkan menjadi suatu gaya hidup tersendiri bagi
masyarakat Indonesia. Berolahraga di fitness center dapat menjadi gaya hidup
karena selain mendapatkan tubuh yang sehat, masyarakat juga dapat memiliki
penampilan yang proporsional dan menarik. Keinginan masyarakat yang
semakin meningkat menyebabkan produsen mencari alternatif untuk
membuka bisnis baru yang sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut
sehingga dibuatlah fitness center yang dapat menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi masalah kesibukan mencari waktu untuk berolahraga. Dengan
semakin banyaknya fitness center maka masyarakat akan semakin mudah
untuk berlatih fitness di tempat yang terdekat.
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang mengalami kemajuan
secara ekonomi. Hal ini didasarkan pada data BPS (Biro Pusat Statistik)
bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor tahun 2009 berada pada
kisaran 6,02 persen. Capaian ini lebih baik dari laju pertumbuhan ekonomi
tahun 2008 yang mencapai 5,98 persen (www.kotabogor.go.id). Selain itu
juga terjadi peningkatan daya beli masyarakat pada tahun 2009 mencapai
sebesar Rp 606.000,00 per kapita perbulan, berarti meningkat secara
signifikan sebesar Rp 46.000,00 dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya
4
sebesar Rp 560.000,00 per kapita perbulan. Kemajuan ekonomi kota Bogor
dapat menjadi peluang para pengusaha untuk membuka fitness center
sehingga mulai banyak fitness center yang bermunculan seperti Celebrity
Fitness, Gold Gym, Yasmin Sport Center, Harmoni Center, dan lain-lain.
Keadaan tersebut akan menyebabkan tingkat persaingan diantara fitness
center semakin tinggi sehingga berdampak pada penurunan jumlah
pengunjung. Tabel 2 akan menjelaskan tingkat kunjungan rata-rata Fit For
Two Fitness Center tahun 2007-2009.
Tabel 2. Tingkat kunjungan Fit For Two Fitness Center tahun 2007-2009
Bulan Jumlah Pengunjung (Orang) Total ∆
Rata-
rata ∆ 2007 ∆ 2008 ∆ 2009
Januari 33 273% 123 -37% 77 236% 118%
Februari 31 161% 81 -17% 67 144% 72%
Maret 37 68% 62 -10% 56 58% 29%
April 40 248% 139 -29% 99 219% 109.5%
Mei 35 180% 98 6% 104 186% 93%
Juni 40 63% 65 34% 87 97% 48.5%
Juli 85 18% 100 -2% 98 16% 8%
Agustus 91 -13% 79 -37% 50 -50% -25%
September 37 46% 54 -19% 44 27% 13.5%
Oktober 71 -13% 62 -15% 53 -28% -14%
November 94 47% 50 -18% 41 29% 14.5%
Desember 73 -1% 72 -17% 60 -18% -9%
Total 667 47.7% 985 -17.8% 836 29.9% 14.95%
Sumber : Country Club Bukit Cimanggu City Bogor tahun 2010
Keterangan:
x 100%
5
Pada Tabel 2 terlihat bahwa terjadi kenaikan jumlah pengunjung pada
tahun 2007 sampai 2008 tapi mulai terjadi penurunan pada akhir tahun 2007
dan juga antara tahun 2008 sampai 2009 serta hanya pada bulan Mei dan Juni
yang mengalami kenaikan. Hal tersebut merupakan dampak adanya
persaingan yang tinggi diantara fitness center untuk menawarkan jasanya
kepada konsumen. Masyarakat mempunyai karakter mereka masing-masing
dalam menentukan pilihan pembelian jasa atau produk. Seringkali produsen
tidak memahami apa yang sebenarnya diinginkan konsumen dalam produk
dan jasa serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen fitness
center untuk melakukan pembelian jasa fitness. Kajian mengenai perilaku
konsumen ini dapat berguna bagi produsen untuk memahami konsumen
sehingga produsen dapat menetapkan strategi yang tepat dalam
pemasarannya.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen Fit For Two Fitness Center ?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness
Center?
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
pembelian jasa konsumen Fit For Two Fitness Center?
4. Bagaimana hubungan antara demografi konsumen terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis karakteristik konsumen Fit For Two Fitness Center.
2. Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen Fit For Two
Fitness Center.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center.
4. Menganalisis hubungan antara demografi konsumen terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut.
6
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Memberikan informasi tentang perilaku konsumen dalam membeli produk
berupa jasa fitness.
2. Membantu manajemen Fit For Two Fitness Center dalam memahami
perilaku konsumen fitness dan dapat menyusun strategi pemasaran yang
tepat.
3. Menerapkan ilmu manajemen yang telah dipelajari selama kuliah.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan pada konsumen Fit For Two Fitness Center di
Bukit Cimanggu City baik yang member dan non member. Penulis
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terbatas
pada faktor budaya, faktor sosial, faktor individu, dan faktor psikologis serta
atribut jasa.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Konsumen
Konsumen telah menjadi pusat perhatian pemasar, karena konsumenlah
yang memutuskan apakah ia akan membeli atau tidak. Menurut Undang-
Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, definisi
konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam
masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Menurut Sumarwan (2004), istilah konsumen diartikan sebagai dua
jenis konsumen yaitu; konsumen individu dan konsumen organisasi.
Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri.
Misalnya membeli sendal, baju dan sabun. Konsumen individu juga membeli
barang dan jasa untuk digunakan oleh anggota keluarga yang lain, misalnya
susu formula untuk bayi, atau digunakan oleh seluruh anggota keluarga yang
lain.
Jenis konsumen yang kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi
organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga
lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua organisasi ini harus
membeli barang dan jasa untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
Konsumen individu dan konsumen organisasi sama pentingnya karena dapat
memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi. Tanpa konsumen individu dan konsumen organisasi,
produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak mungkin bisa laku terjual
serta keberlangsungan hidup perusahaan menjadi terancam.
Konsumen akhir memiliki keunikan dan keberagaman yang menarik
untuk dipelajari karena konsumen akhir meliputi seluruh individu dari
berbagai usia, pendidikan, latar belakang, dan keadaan sosial ekonomi.
Penelitian ini berfokus kepada konsumen individu karena jasa yang mereka
beli digunakan dan dikonsumsi sendiri.
8
2.2. Karakteristik Konsumen
Menurut Sumarwan (2004), karakteristik konsumen meliputi
pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, dan
karakteristik demografi konsumen. Konsumen yang memiliki pengetahuan
dan pengalaman yang banyak mengenai produk mungkin tidak termotivasi
untuk mencari informasi, karena ia sudah merasa sudah cukup dengan
pengetahuannya untuk mengambil keputusan. karakteristik konsumen yang
dipakai dalam penelitian ini menggunakan karakteristik demografi konsumen.
Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk.
Beberapa karakteristik demografi dikemukakan oleh Sumarwan (2004) yang
sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status
pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial.
2.3. Perilaku Konsumen
Perusahaan sebagai pemasar harus memahami konsumen, mengetahui
apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil
keputusan sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai
perilaku konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi
keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh
pemasar.
Engel, et al. (1994), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
dan menyusuli tindakan ini. Dikemukakan pula oleh Shiffman and Kanuk
(1994) bahwa perilaku konsumen sebagai perilaku yang memperlihatkan
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan
produk dan jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhannya.
Mangkunegara (2005), berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi
yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
9
mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan.
2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya,
sosial, pribadi, dan psikologis.
2.4.1. Faktor budaya
1. Budaya
Menurut Kotler (2007), budaya merupakan penentu keinginan
dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang bertumbuh
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku
dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain. Sedangkan
Sumarwan (2004), mendefinisikan budaya sebagai segala nilai,
pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan,
dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Suatu nilai-nilai bisa
dianggap sebagai budaya jika semua orang dalam sebuah masyarakat
memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai tersebut.
Masyarakat modern yang hidup di hampir semua negara
memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya populer. Mowen dan
Minor (2002) mengartikan budaya populer sebagai budaya daya tarik
besar-besaran. Budaya populer mempunyai karakter yaitu
mengungkapkan pengalaman dan nilai-nilai dari bagian penting
populasi dan tidak membutuhkan pengetahuan khusus untuk
memahaminya. Beberapa jenis budaya populer: iklan, televisi, musik
dan mode (pakaian, kostum dan perlengkapan badan).
2. Sub-budaya
Budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menggambarkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok
ras, dan wilayah geografis. Menurut Kotler (2007), ketika subkultur
menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang
program dan strategi pemasaran secara khusus untuk melayani
mereka.
10
3. Kelas sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri
dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang
dalam masyarakat (Mangkunegara, 2005). Stratifikasi lebih sering
ditemukan dalam bentuk kelas sosial pembagian masyarakat yang
relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan
yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Menurut Kotler (2007), kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama,
orang-orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku
lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang
berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisi yang
inferior atau superior di kelas mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai
oleh sekumpulan variabel-seperti pekerjaan, penghasilan,
kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu
variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga
lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka.
2.4.2. Faktor Sosial
1. Kelompok acuan
Menurut Kotler (2007), kelompok acuan seseorang terdiri
dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap
muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa
kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti
keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, yang berinteraksi dengan
seseorang secara terus-menerus dan informal. Orang juga
menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok
keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan.
2. Keluarga
Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit
masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat
mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
11
membeli (Mangkunegara, 2005). Keluarga merupakan
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh. Menurut Kotler (2007), kita
dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli.
Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung
seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas
agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan
cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara
mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap
perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Pengaruh yang lebih
langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah
keluarga prokreasi- yaitu, pasangan dan anak seseorang.
3. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok
sepanjang hidupnya, seperti keluarga, klub, dan organisasi.
Kedudukan orang itu di masing-masing kelompok dapat
ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Menurut Kotler
(2007), peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
Seorang wakil dirut pemasaran senior akan memiliki status yang
lebih tinggi daripada manajer penjualan, dan manajer penjualan
memiliki status yang lebih tinggi daripada pegawai kantor.
2.4.3. Faktor Pribadi
1. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap barang dan jasa juga
berhubungan dengan usia. Menurut Kotler (2007), konsumsi juga
dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, dan gender
orang dalam rumah tangga pada satu saat. Para pemasar juga
harus memberi perhatian yang besar pada peristiwa-peristiwa
penting dalam hidup atau masa peralihan-seperti menikah,
12
kelahiran bayi, sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja,
menduda/menjanda-karena peristiwa-peristiwa tersebut
memunculkan kebutuhan baru.
2. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya.
Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada
kelompok pekerjaan tertentu. Menurut Kotler (2007), pilihan
produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang:
penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola
waktunya), tabungan dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang
lancar/liquid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap
terhadap kegiatan berbelanja atau menabung.
3. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari
sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan
perilakunya (Mangkunegara, 2005). Kepribadian berkaitan
dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada
diri manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan
ciri unik dari masing-masing individu dan masing-masing orang
memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang
mempengaruhi perilaku pembeliannya. Menurut Kotler (2007),
Kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia (human
psychological traits) yang khas yang menghasilkan tanggapan
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan
lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan
menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri,
dan kemampuan beradaptasi.
4. Gaya Hidup dan Nilai
Memahami kepribadian tidaklah lengkap jika tidak
memahami konsep gaya hidup. Menurut Kotler (2007), Gaya
hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada
13
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
”keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai
inti, yaitu sistem kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku
konsumen. Nilai inti jauh lebih dalam daripada perilaku atau
sikap, dan pada dasarnya menentukan pilihan dan keinginan orang
dalam jangka panjang.
2.4.4. Faktor Psikologis
1. Motivasi
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan
konsumen. Menurut Kotler (2007), beberapa kebutuhan bersifat
biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis
seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat
psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau
rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika
ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai.
Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang
bertindak.
2. Persepsi
Menurut Kotler (2007), persepsi adalah proses yang
digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya
bergantung pada rangsangan fisik, tapi juga pada rangsangan
yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan
individu yang bersangkutan.
3. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku sesorang yang
timbul dari pengalaman. Kotler (2007), beranggapan bahwa
sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori
pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui
14
perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat
bertindak, tanggapan, dan penguatan.
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang
dalam bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua
perbuatannya di masa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab
dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman.
Penafsiran dan peramalan proses belajar konsumen merupakan
kunci untuk mengetahui perilaku pembeliannya (Swastha B dan
Irawan, 2005).
4. Memori
Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang
ketika mereka mengarungi hidup dapat berakhir dalam memori
jangka panjang. Para psikolog kognitif memebedakan memori
jangka-pendek (STM-short-term memory)-satu gudang
informasi sementara-dan memori jangka panjang (LTM-long-
term memory)-gudang yang lebih permanen.
2.5. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku konsumen. Para
konsumen akan melewati lima tahap: pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian seperti yang terlihat pada Gambar 1 yang menjelaskan proses
pembelian konsumen model lima tahap.
Gambar 1. Proses pembelian konsumen model lima tahap (Kotler, 2007)
1. Pengenalan masalah atau kebutuhan
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri (Mangkunegara, 2005). Proses pembelian dimulai ketika pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian
Perilaku pasca
pembelian
15
rangsangan internal atau eksternal (Kotler, 2007). Konsumen yang terangsang
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Para
pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu,
dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari sejumlah konsumen.
Keputusan oleh konsumen dapat digolongkan dalam pengambilan
keputusan yang kompleks karena bersifat psikologis. Proses keputusan oleh
konsumen dimulai dengan adanya pengenalan kebutuhan yang mulai dirasakan
dan dikenal. Adanya kebutuhan tersebut disebabkan karena konsumen
merasakan adanya ketidaksesuaian antara keadaan yang aktual dengan keadaan
yang diinginkan. Namun jika ketidaksesuaian itu berada dibawah tingkat
ambang, maka pengenalan tingkat kebutuhan pun tidak terjadi (Engel. et al.
1995). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Nugroho (2002),
pengenalan masalah atau kebutuhan didefinisikan sebagai pemahaman
terhadap perbedaan antara kondisi ideal atau kondisi aktualnya namun
ketidaksesuaian sudah cukup untuk menimbulkan dan menilai proses
keputusan.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya dalam dua level
rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekadar lebih peka terhadap
informasi produk. Pada level selanjutnya orang itu mungkin aktif mencari
informasi: mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko
atau perusahaan untuk mempelajari produk tertentu (Kotler, 2007).
Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi
utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut
terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber-sumber informasi
konsumen terdiri dari empat kelompok yaitu : (1) sumber pribadi; keluarga,
teman, tetangga, dan kenalan, (2) sumber komersial; iklan, wiraniaga,
penyalur, kemasan (3) sumber publik; media masa, organisasi penentu
peringkat konsumen, (4) sumber pengalaman; penanganan, pengkajian, dan
pemakaian produk (Kotler, 2007).
16
Menurut Sumarwan (2004), pencarian informasi dilakukan konsumen
ketika memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli
dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang
tersimpan di dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari
luar (pencarian eksternal). Pencarian internal dilakukan dengan dua langkah
yaitu konsumen akan berusaha mengingat semua produk dan merek dan yang
kedua adalah konsumen akan fokus kepada produk dan merek yang sangat
dikenalnya.
Konsumen mungkin cukup sampai pencarian internal jika apa yang telah
dicari telah terpenuhi. Jika tidak, konsumen akan berlanjut ke tahap pencarian
eksternal, informasi yang dicari melalui pencarian eksternal biasanya meliputi
alternatif merek yang tersedia, kriteria evaluasi untuk membandingkan merek,
dan tingkat kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Melalui pengumpulan
informasi, konsumen akan mempelajari merek-merek yang bersaing beserta
dengan fitur atau fasilitas yang ditawarkan. Berikut adalah urutan-urutan
pembuatan keputusan konsumen yang dijelaskan pada Gambar 2.
Gambar 2. Urutan-urutan pembuatan keputusan konsumen (Kotler, 2007)
3. Evaluasi Alternatif
Kotler (2007), mengemukakan bahwa terdapat beberapa konsep dasar
dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha
memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Kebutuhan yang
diminati oleh pembeli berbeda-beda bergantung jenis produknya. Ada beberapa
komponen dasar dalam proses evaluasi alternatif yang dapat dijelaskan pada
Gambar 3.
Kumpulan
Total
Kumpulan
Kesadaran
Kumpulan
Pertimbangan
Kumpulan
Pilihan
Keputusan
17
Gambar 3. Komponen dasar proses evaluasi alternatif
Engel. et, al. (1995)
Kriteria evaluasi menurut Engel, et al. (1995), tidak lebih daripada
dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif
pilihan. Kriteria evaluasi diantaranya mencakup harga, nama merek dan negara
asal. Setelah menentukan kriteria evaluasi, konsumen menentukan alternatif
mana yang akan dipilih. Sedangkan determinan yang digunakan konsumen
selama pengambilan keputusan terdiri dari pengaruh situasi, kesamaan
alternatif pilihan, motivasi, keterelibatan dan pengetahuan. Kaidah keputusan
sebagai strategi untuk membuat pilihan akhir, disimpan dalam ingatan dan
diperoleh kembali jika dibutuhkan.
4. Keputusan Pembelian
Setelah melalui tahap evaluasi alternatif, tahap selanjutnya adalah tahap
keputusan pembelian. Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan
mengenai kapan membeli, dimana membeli dan bagaimana membayar. Engel,
et al. (1994), mengungkapkan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua
deteminan, yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan, dan/ atau perbedaan
individu. Niat pembelian konsumen dapat digolongkan menjadi dua kategori
yaitu (1) produk dan merek, dan (2) kelas produk.
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: (1)
faktor pendirian orang lain, terjadi karena dua hal yaitu : banyaknya pengaruh
negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi
konsumen untuk memenuhi keinginan orang lain. (2) faktor situasi yang tidak
diantisipasi, faktor ini dapat muncul dan mengubah niat pembeli, seperti :
Menentukan
Kriteria Evaluasi
Menerapkan Kaidah
Keputusan
Menilai Kinerja
Alternatif
Menentukan
Alternatif Pilihan
18
kehilangan pekerjaan, beberapa pembeli mungkin mendesak atau percaya, dan
pelayanan marketer yang mematikan semangat konsumen. Jadi preferensi dan
niat pembelian bukanlah peramalan perilaku konsumen yang benar-benar
handal.
Menurut Nugroho (2002), pembelian dipengaruhi oleh sikap dari
pengalaman dan intensitas pembelian yang lebih konsisten dari pada
pengalaman yang tidak langsung. Sedangkan sikap dan intensitas pembelian
yang dipengaruhi oleh empat hal penting yaitu aksi, target, waktu dan konteks.
Berikutnya adalah tahap-tahap antara evaluasi alternatif dan keputusan
pembelian yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Tahap-tahap antara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian
(Kotler, 2007)
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah konsumen melakukan pembelian, maka konsumen akan
mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi pasca
pembelian dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen merasa
puas, maka keyakinan dan sikap yang terbentuk akan berpengaruh positif
terhadap pembelian selanjutnya. Rasa puas dari konsumen berfungsi unntuk
Keputusan
pembelian
Sikap
orang lain
Faktor situasi
yang tidak
terantisipasi
Niat
pembelian
Evaluasi
alternatif
19
meningkatkan loyalitas sehingga akan meningkatkan penjualan perusahaan,
sedangkan ketidakpuasan akan menimbulkan keluhan yang negatif dan upaya
minta ganti rugi apabila produk tersebut merugikan konsumen. Hal ini akan
berdampak pada penurunan tingkat penjualan produk atau jasa yang
berpengaruh pada kemajuan dan tingkat produktifitas perusahaan. Ini
mencerminkan bahwa mempertahankan pelanggan yang ada merupakan hal
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan produktifitas dan citra
perusahaan.
Nugroho (2002), juga mengemukakan hal yang sama, bahwa tingkat
kepuasan dan ketidakpuasan merupakan hasil “feedback” kepada memori dan
akan mempengaruhi keputusan-keputusan berikutnya baik pada tingkat
kepuasan maupun pada proses lain yang serupa.
2.6. Definisi Jasa
Menurut Lovelock (2005), jasa merupakan tindakan atau kinerja yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya dan juga merupakan kegiatan
ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada
waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan
yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut.
Jasa merupakan sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan, tidak berwujud (intangible), tetapi hasilnya dapat dilihat dan
dirasakan setelah terjadi (sebagai kenyataan). Produksinya dapat dikaitkan atau
tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Bila ditinjau dari sudut pandang
perusahaan, salah satu cara yang paling efektif dalam melakukan diferensiasi
adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa pengaruh
yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan. Dalam strategi
pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya
sangat berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya
pertumbuhan jasa akan sangat bergantung pada penilaian pelanggan terhadap
kinerja (penampilan) yang ditawarkan oleh pihak produsen.
Menurut Payne (1993), jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki
beberapa unsur ketidakberwujudan (intangibility) yang berhubungan
20
dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan
properti kepemilikannya dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja
berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan dengan produk fisik. Sedangkan
menurut Tjiptono (1996), jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual.
2.7. Karakteristik jasa (Tjiptono, 2004), meliputi :
1. Intangble (tidak berwujud)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan dinikmati
sebelum dibeli oleh konsumen.
1. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Pada umumnya jasa diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan
bersamaan.
2. Variability (bervariasi)
Jasa senantiasa mengalami perubahan tergantung dari siapa penyedia
jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.
3. Perishability (tidak tahan lama)
Daya tahan suatu jasa tergantung pada suatu situasi yang diciptakan
oleh berbagai faktor.
5. Lack of ownership
Pelanggan tidak dapat memiliki jasa (jasa disewakan).
2.8. Dimensi Mutu Jasa
Lima penentu musu jasa (Kotler, 2005), yaitu:
1. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan melaksanakan layanan yang
dijanjikan secara meyakinkan dan akurat.
2. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu kesediaan membantu pelanggan
dan memberikan jasa dengan cepat.
3. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinannya.
21
4. Empati (Empathy), yaitu kesediaan memberikan perhatian yang khusus
pada konsumen.
5. Berwujud (Tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, perlengkapan,
peralatan, karyawan dan materi komunikasi.
2.9. Komponen Manajemen Jasa Terpadu
Strategi untuk memasarkan barang manufaktur atau biasa kita sebut
sebagai produk, perusahaan biasanya memperhatikan empat unsur strategi dasar
yaitu produk, harga, tempat (distribusi) dan promosi. Beda halnya jika
perusahaan yang bergerak pada bidang jasa yang melibatkan berbagai aspek
keterlibatan konsumen dalam produksi dan pentingnya faktor waktu, dan juga
membutuhkan unsur strategis. Lovelock (2005), mengemukakan bahwa terdapat
8P manajemen jasa terpadu yaitu product, place and time, process, productivity
and quality, people, promotion and education, physic, dan price.
1. Product (produk)
Manajer harus memilih fitur-fitur produk inti (baik barang maupun
jasa) dan beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya, dengan
merujuk manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya
saing produk tersebut.
2. Place and time (tempat dan waktu)
Pengiriman elemen produk ke pelanggan melibatkan keputusan
tentang tempat dan waktu pengiriman serta melibatkan saluran distribusi
fisik atau elektronik, bergantung pada sifat jasa yang diberikan.
3. Process (proses)
Desain dan implementasi dari proses yang efektif dapat menciptakan
dan menyampaikan elemen produk kepada pelanggan. Sebuah proses
menjelaskan metode dan urutan kerja dari sistem yang beroperasi. Proses
yang desainnya buruk akan mengganggu pelanggan karena keterlambatan,
birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif.
4. Productivity and quality (produktivitas dan kualitas)
Peningkatan produktivitas sangat penting untuk menjaga agar biaya
tetap terkendali, tetapi tidak dengan mengurangi tingkat layanan yang
22
tidak disukai pelanggan. Kualitas jasa berperan penting bagi diferensiasi
produk dan bagi pembentukan loyalitas pelanggan.
5. People (orang)
Interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dengan karyawan
perusahaan sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan jasa. Sifat
dari interaksi ini sangat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap
kualitas jasa. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima
berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan jasa
tersebut.
6. Promotion and education (promosi dan edukasi)
Komponen ini memainkan tiga peran penting yaitu menyediakan
informasi dan saran yang dibutuhkan, membujuk pelanggan sasaran
tentang kelebihan suatu produk, dan mendorong pelanggan untuk
mengambil tindakan pada suatu waktu.
7. Physic (bukti fisik)
Bukti atas kualitas jasa dapat terlihat pada gedung, tanah, kendaraan,
perlengkapan, perabotan interior, anggota staf, tanda-tanda, barang
cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya. Perusahaan jasa perlu
mengelola bukti fisik secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan
pelanggan.
8. Price (harga dan biaya jasa lainnya)
Harga dan komponen biaya jasa lainnya memperlihatkan kepada
manajemen berbagai biaya yang ditimbulkan pelanggan dalam
memperoleh manfaat suatu produk jasa. Manajer jasa harus mencari cara
untuk meminimalkan biaya yang harus ditanggung pelanggan dalam
membeli dan menggunakan jasa tersebut selain tanggung jawab
perusahaan untuk menetapkan harga jual kepada pelanggan, menetapkan
margin penjualan, dan menetapkan ketentuan-ketentuan kredit.
23
2.10. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu teknik independen metric dalam
analisis multivariate. Teknik interindependen merupakan teknik yang mencoba
untuk membagi suatu variabel menjadi beberapa kelompok atau untuk
memberi arti pada kelompok variabel. Analisis multivariate didefinisikan
sebagai metode aplikasi yang berhubungan dengan sejumlah besar hasil
pengukuran atas sebuah objek dalam satu atau lebih sampel yang simultan
(Wibisono, 2000).
Metode ini digunakan pertama kali oleh Charles Spearman untuk
memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya pada American Journal of
Psychology pada tahun 1904 mengenai penetapan dan pengukuran intelektual.
Analisis faktor menganalisis sejumlah variabel dari suatu pengukuran atau
pengamatan yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan yang sebenarnya
dan menganalisis interkorelasi (hubungan) antar variabel tersebut untuk
menetapkan apakah variasi-variasi yang tampak dalam variabel tersebut berasal
atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari
jumlah variasi yang ada pada variabel.
2.11. Analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square
Tabel Tabulasi silang (Crosstabulation Tables), atau biasa disingkat tabel
silang (Crosstab), merupakan alat statistik yang dapat digunakan untuk melihat
hubungan dari kombinasi dua atau labih variabel (Simamora, 2005). Uji Chi-
Square digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dua variabel
berskala nominal.
Wahyono (2006) mengemukakan bahwa analisis crosstabs merupakan
analisa yang masuk dalam kategori statistik di mana menampilkan tabulasi
silang atau tabel kontingensi yang menunjukkan suatu distribusi bersama dan
pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan uji Chi-Square
atau yang sering disebut juga Chi kuadrat digunakan untuk menguji
keselarasan, dimana pengujian dilakukan untuk memeriksa kebergantungan
dan homogenitas dari suatu data. Uji Chi-Square akan mengamati secara lebih
detail tentang ada dan tidaknya hubungan antarvariabel.
24
2.12. Penelitian Terdahulu
Imran (2009) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pelanggan dalam pengambilan keputusan produk adidas (studi kasus konsumen
PT. Musantara Sportindo, Depok). Pada proses pengambilan keputusan
pembelian produk, hal yang menjadi pertimbangan konsumen adalah daya
tahan produk, kenyamanan dipakai serta model/bentuk produk adidas. Alasan
utama konsumen menggunakan produk adidas adalah mutu yang sesuai. Dari
model sikap Fishbein, didapatkan sikap konsumen terhadap produk Adidas
berada dalam kategori baik.
Nawang (2006), melakukan penelitian mengenai analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian jasa di Super M
Fitness Center Jakarta Timur. Berdasarkan penelitian melalui analisis
kuesioner yang dilakukan, diambil beberapa kesimpulan yaitu ada beberapa
variabel yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu pendidikan terakhir
dengan kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir, pendidikan terakhir
dengan kesesuaian alat, profesi konsumen dengan penataan ruangan/peralatan,
pendidikan terakhir dengan harga yang ditawarkan, dan profesi konsumen
dengan sertifikat trainer.
Atribut trainer yang ahli di bidangnya merupakan atribut jasa dari Super
M Fitness Center yang dianggap paling penting oleh konsumen untuk
dipertimbangkan ketika akan berlatih fitness di Super M Fitness Center.
Namun secara keseluruhan konsumen menganggap penting semua atribut
untuk dipertimbangkan ketika akan berlatih fitness di Super M Fitness Center.
Selain itu, atribut harga yang ditawarkan oleh Super M Fitness Center
dianggap baik oleh konsumen, sehingga mendapat nilai evaluasi kepercayaan
tinggi dari konsumen. Menurut Fishbein, sikap konsumen Super M Fitness
Center tergolong positif.
Penelitian ini menganalisis tentang jasa dan menggunakan alat analisis
yang berbeda dengan penelitian yang digunakan oleh Imran (2009) yaitu
analisis crosstab dengan uji chi-square yang menghubungkan dua variabel
untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Untuk perbedaan
terhadap penelitian Nawang (2006), penelitian ini membatasi hanya pada tiga
25
alat analisis yaitu analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis Chi-Square
serta menggunakan acuan empat faktor (budaya, sosial, individu , dan
psikologi) serta teori dimensi mutu jasa. Sedangkan Nawang (2006),
menggunakan dua faktor (pengaruh lingkungan dan perbedaan individu)
menurut Engel, et al. (1994) dan teori dimensi mutu jasa yang dikemukakan
oleh Kotler (2005).
26
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka pemikiran teoritis
Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin
berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat
disamping aktivitas manusia yang semakin sibuk dan tidak mempunyai waktu
untuk melakukan olahraga secara teratur sehingga membuat masyarakat
mulai mencari alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Kesadaran
tersebut dapat dimanfaatkan pengelola fitness center untuk menarik minat
masyarakat untuk menjadi member sehingga dapat melakukan olahraga
secara rutin dan terpola sehingga menjadi pola hidup baru yang sehat. Fit For
Two Fitness Center dapat menjadi salah satu fitness center yang melayani
masyarakat untuk melakukan latihan fitness dan untuk menjaga kesehatan
mereka.
Meningkatnya jumlah fitness center dari waktu ke waktu dapat menjadi
ancaman bagi Fit For Two Fitness Center untuk mengembangkan usahanya.
Untuk itu perlu adanya analisis tentang bagaimana proses pengambilan
keputusan dan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian jasa fitness
terutama di Fit For Two Fitness Center. Faktor-faktor apa saja yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam menetapkan keputusan pembeliannya dan
pengaruh-pengaruh apa saja yang menjadi pendorong konsumen dalam
melakukan pembelian tersebut. Pengetahuan tentang karakteristik konsumen
juga dapat membantu pengelola untuk menetapkan strategi yang tepat untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam pengambilan keputusan terdapat
proses yang menjelaskan bagaimana keputusan tersebut dapat dibuat. Proses
pengambilan keputusan dimulai dari pengenalan kebutuhan atau masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku
pasca pembelian. Semua tahapan proses tersebut akan dijelaskan secara
deskriptif karena data megenai proses pengambilan keputusan dipaparkan
dalam tabulasi sederhana. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
27
konsumen terdiri dari empat faktor yaitu faktor budaya (norma dan kebiasaan,
kelas sosial, dan iklan), faktor sosial (keluarga, teman, peran dan status),
faktor pribadi (gaya hidup, kepribadian, kepercayaan diri dan kemampuan
bersosialisasi) dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, dan pengalaman).
Sedangkan atribut jasa merupakan faktor yang dilihat pada sisi perusahaan
yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian jasa.
Atribut jasa dan empat faktor diatas akan dianalisis secara terpisah dengan
menggunakan analisis faktor dengan metode Principal Component Analysis.
Setelah itu, atribut jasa dan empat faktor tersebut akan dianalisis dengan
menggunakan Analisis Crosstab dengan melihat Uji Chi-Square untuk
melihat apakah ada hubungan antara demografi konsumen dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Faktor-faktor untuk atribut jasa terdiri dari:
1. Keandalan (realibility) terdiri dari: harga yang ditawarkan, fasilitas
instruktur, kemampuan instruktur dalam menepati janji dan
kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir yang diharapkan.
2. Daya tanggap (responsiveness) terdiri dari: Kemampuan staf dalam
menanggapi complain, penanganan latihan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai dan kesediaan menangani konsultasi gizi.
3. Kepastian (assurance) terdiri dari: Keramahan dan kesopanan staf,
pengetahuan instruktur mengenai penggunaan fasilitas fitness serta
kemampuan instruktur dalam memberikan informasi berkaitan
dengan cara menggunakan peralatan fitness.
4. Empati (empathy) terdiri dari: Kemudahan berkonsultasi dengan
instruktur, kemudahan menghubungi Fit For Two Fitness Center
5. Berwujud (tangible) terdiri dari: Kelengkapan peralatan, penataan
ruangan / peralatan, ketersediaan tempat parkir, kebersihan dan
kenyamanan ruangan, kebersihan kamar ganti, serta kerapihan
karyawan dan instruktur
28
3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
Gambar 5. Kerangka pemikiran konseptual
Persaingan yang tinggi antara
fitness center yang ada di Bogor
Fit For Two Fitness Center
berusaha meningkatkan daya saing
Memahami keinginan konsumen dengan
pendekatan perilaku konsumen
Karakteristik Konsumen
dan Proses Pengambilan
Keputusan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku
pembelian
Faktor
Sosial
Faktor
Budaya
Faktor
Pribadi
Faktor
Psikologis
Analisis
Deskriptif Analisis
Faktor
Analisis Perilaku Konsumen Fit For Two Fitness Center
Analisis Crosstab
dengan Uji Chi-square
Atribut jasa yang
mempengaruhi
perilaku pembelian
29
3.3. Lokasi dan jadwal penelitian
Lokasi penelitian di Fit For Two Fitness Center di Bukit Cimanggu City
Bogor. Penelitian di lapang dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan
April sampai bulan Mei 2010.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, observasi, dan juga
menggunakan kuesioner (Lampiran 1). Kuesioner yang dibagikan terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian pertama berisi tentang karakteristik responden,
bagian kedua berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan, dan bagian ketiga berisi tentang faktor-faktor
apa yang mempengaruhi perilaku konsumen. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode self administration survey, yaitu responden
diminta untuk mengisi sendiri kuesioner. Sedangkan data sekunder berasal
dari artikel, internet, buku-buku, majalah yang terkait dan relevan dengan
penelitian.
3.5. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan salah satu
teknik pengambilan sampel non-probabilitas/non acak yaitu convinience
sampling (cara dipermudah). Teknik ini menjadikan semua elemen populasi
belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel dan memiliki beberapa keunggulan yaitu paling murah, cepat
dilakukan, serta memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka
temui. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan aturan jumlah sampel
minimal untuk melakukan analisis faktor yaitu empat sampai lima kali jumlah
variabel (Sulianto, 2005). Pada penelitian ini, jumlah variabel yang digunakan
adalah 30 variabel sehingga jumlah sampel yang diambil sebagai responden
adalah 120 orang untuk memenuhi aturan melakukan analisis faktor.
Menurut pendapat Gay (Umar, 2005), menyatakan bahwa ukuran
minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain penelitian yang
digunakan yaitu:
30
1. Metode deskriptif, minimal 10% dari populasi (untuk populasi relatif kecil
min. 20% dari populasi).
2. Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek.
3. Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok.
4. Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok.
3.6. Metode Pengolahan dan analisis data
3.6.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik
konsumen dan mengetahui proses keputusan pembelian konsumen Fit
For Two Fitness Center melalui perhitungan persentase jawaban
responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Rumus untuk menghitung
persentase tersebut sebagai berikut:
P
∑ x 100………………………………….(1)
Dimana:
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
f i = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ f i = Total jawaban
3.6.2. Analisis Faktor
Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
fitness di Fit For Two Fitness Center dalam proses keputusan
pembelian dianalisis melalui analisis faktor dengan metode ekstrasi
Principal Component Analysis. Data yang digunakan merupakan data
primer dari pengisian kuesioner konsumen Fit For Two Fitness Center
baik member ataupun non member. Untuk keperluan perhitungan,
dipergunakan bantuan Software Excell dan SPSS for Windows 15.
31
Tahapan proses analisis faktor dengan Software SPSS for Windows 15
adalah sebagai berikut:
1. Uji kelayakan data dengan melihat nilai index Kaiser-
Meyer-Olkin (KMO) sehinga data tersebut layak untuk
dilakukan analisis faktor.
2. Uji kelayakan data secara parsial dengan melihat nilai
Measure of Sampling Adequacy (MSA). Jika nilai MSA
suatu variabel < 0,5 maka variabel tersebut akan
dikeluarkan dari pemilihan variabel, kemudian dilakukan
langkah ulang dalam pemilihan variabel tanpa
mengikutsertakan variabel tersebut.
3. Melakukan ekstraksi dengan melihat nilai ekstraksi pada
tabel communalities untuk melihat besarnya persentase
varian suatu variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang
akan terbentuk.
4. Melihat jumlah faktor yang terbentuk pada tabel total
variance explained.
5. Melihat faktor-faktor apa saja yang masuk ke dalam suatu
faktor pada tabel rotated component matrix berdasarkan
factor loadings yang terbesar setelah dilakukan rotasi.
3.6.3 Analisis Crosstab dengan Melihat Uji Chi-square
Tabel Tabulasi Silang (Crosstabulation Tables), atau biasa
disingkat Tabel Silang (Crosstab), merupakan alat statistik yang
dapat digunakan untuk melihat hubungan dari kombinasi dua atau
lebih variabel (Simamora, 2005). Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Tidak ada hubungan antara demografi konsumen Fit For
Two Fitness Center dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen.
H1 : Ada hubungan antara demografi konsumen Fit For Two
Fitness Center dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen.
32
Hasil yang diperoleh pada analisis Chi-square dengan
menggunakan program SPSS for Windows versi 15 yaitu nilai
Asymp.Sig (2-sided) Chi-Square hitung dimana jika nilai Asymp.Sig
(2-sided) Chi-Square >α (0,05), maka H0 diterima dan jika nilai
Asymp.Sig (2-sided) Chi-Square >α (0,05), maka H0 ditolak
(Trihendradi, 2009).
3.6.4. Uji Validitas dan Realibilitas
3.6.4.1. Uji Validitas
Untuk uji keabsahan (validitas) diketahui dengan cara
menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan
dengan skor total memakai rumus teknik product moment
(Umar, 2005) dan kemudian membandingkannya dengan
nilai kritis.
(∑ ) (∑ ∑ )
√ [ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]…………………..(2)
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap 30
responden dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 5
persen. Berdasarkan hal tersebut, maka korelasi yang
dihitung dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r
tabel yang telah ditentukan (0,361). Hasil dari uji validitas
didapatkan nilai r hitung semua variabel lebih besar dari r
tabel (0,361) sehingga semua variabel dinyatakan valid
(Lampiran 2).
3.6.4.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sangat penting dalam suatu penelitian.
Menurut Supranto (2001), ada dua manfaat dalam memiliki
skala dengan keandalan tinggi (high reliability); yaitu :
1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan kepuasan
lebih baik daripada skala dengan keandalan rendah.
2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan
hubungan yang signifikan (sangat berarti) antara variabel
33
yang sebenarnya memang terkait satu sama lain
(berkorelasi).
Hasil uji reliabilitas menggunakan teknik Alfa
Cronbach pada program SPSS for windows versi 15
didapatkan nilai Cronbach’s Alfa sebesar 0,931 (Lampiran 3),
yang berarti bahwa keandalan data penelitian ini sangat tinggi
sehingga dapat dikatakan reliable (andal). Pengujian
reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
Alfa Cronbach dengan rumus (Umar, 2005):
[
] [
∑
]………...…………(3)
Dimana:
= Reliabilitas instrumen
K = Banyak butir pertanyaan
= Varians total
∑ = Jumlah varians butir
Rumus yang digunakan (Umar, 2005) adalah:
∑
(∑ )
………….……………..……(4)
Dimana:
= Ragam
= Jumlah contoh
X = Nilai skor yang dipilih
34
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Country Club Bukit Cimanggu City adalah salah satu klub kebugaran
di daerah Bogor yang menawarkan berbagai macam fasilitas olahraga.
Sementara itu Fit For Two Fitness Center merupakan salah satu dari fasilitas
yaitu jasa fitness yang ditawarkan klub ini. Berdiri sejak 7 Mei 1998 dahulu
dengan nama Sport Club Bukit Cimanggu dengan luas yaitu 3,7 hektar.
Country Club Bukit Cimanggu City berlokasi di Jalan KH. Soleh Iskandar
No. 1 Bogor, berada di tengah-tengah perumahan Bukit Cimanggu City.
Perumahan ini berada di bawah naungan Gapura Prima Group atau yang lebih
dikenal dengan PT. Perdana Gapura Prima.
Country Club Bukit Cimanggu City didirikan dengan tujuan adalah
sebagai sarana dan prasarana pendukung perumahan Bukit Cimanggu City.
Seiring dengan besarnya minat masyarakat di luar perumahan pada tempat
olahraga dan rekreasi maka pihak PT.Perdana Gapura Prima mengembangkan
sarana dan fasilitas ini menjadi salah satu fasilitas olahraga dan rekreasi
terlengkap dan termegah di Bogor serta dibuka untuk umum.
Country Club Bukit Cimanggu City memiliki motto “5 R” yakni
“Ramah, Rawat, Rapih, Resik, dan Rajin” serta mempunyai visi dan misi
yang jelas, yaitu:
Visi: Menjadi suatu pilihan bagi masyarakat untuk berolahraga
atau berekreasi khususnya di sekitar wilayah Bogor.
Misi: Memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada
seluruh pengunjung agar merasa nyaman, aman dan
berkesan.
4.2 Struktur Organisasi Country Club Bukit Cimanggu City
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang
menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas, dan wewenang dalam
35
suatu organisasi. Tanpa struktur organisasi, maka masing-masing bagian akan
sulit untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Pada Country Club Bukit Cimanggu City, struktur organisasi dimulai
dengan pimpinan utama adalah direktur operasional. Hal ini dikarenakan
Country Club Bukit Cimanggu City merupakan anak perusahaan dari PT.
Perdana Gapura Prima. Direktur operasional tidak meninjau langsung dan
mengelola seluruh kegiatan operasional Country Club Bukit Cimanggu City.
Kegiatan peninjauan dan pengelolaan dilakukan oleh manajer umum, yang
bertanggung jawab dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional kepada
direktur operasional. Tiap manajer umum dari seluruh anak perusahaan
Gapura Prima Group wajib mengikuti rapat yang dilangsungkan satu bulan
sekali untuk melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional masing-masing
kepada direktur operasional. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6 yang
menggambarkan struktur organisasi Country Club Bukit Cimanggu City.
Gambar 6. Struktur organisasi Country Club Bukit Cimanggu City
CCBCC merupakan salah satu klub kebugaran yang memiliki berbagai
fasilitas olahraga yang memadai di daerah Bogor. Sebagian besar masyarakat
daerah Bogor telah mengetahui bahwa selain sebagai sarana olahraga,
CCBCC juga dapat memberikan kenyamanan untuk rekreasi dengan keluarga.
Berikut ini beberapa informasi mengenai harga dan jam buka CCBCC:
Direktur operasional
Manajer umum
Manajer
SDM
Manajer
Olahraga
Manajer
Pemasaran
Manajer Café
dan Restoran
Manajer Proyek
dan Rancangan
Manajer
Keuangan
36
Kolam Renang Hari kerja (senin-jumat) : 07.00-20.00
Hari libur (sabtu-minggu) : 06.00-20.00
Fitness Hari kerja (senin-jumat): 07.00-09.00
Hari libur (sabtu-minggu): 06.0-09.00
Penetapan harga dibedakan berdasarkan kategori sekali kunjungan
(single visit) dan member. Penetapan harga fasilitas CCBCC sebagai berikut:
Tiket masuk harian (single visit):
a. Marcopolo Water Adventure Hari kerja : Rp 25.000
Hari libur : Rp 35.000
b. Fit For Two Fitness Center Hari kerja : Rp 35.000
Hari libur : Rp 40.000
Keanggotaan (membership)
a. Kategori Family Tahunan : Rp 7.500.000
b. Kategori Couple Tahunan : Rp 4.000.000
c. Kategori Single Tahunan : Rp 2.500.000
Bulanan : Rp 250.000 (umum)
Rp 150.000 (pelajar)
4.3. Karakteristik Konsumen Fit For Two Fitness Center
Konsumen Fit For Two Fitness Center yang berjenis kelamin laki-laki
memiliki persentase terbesar yaitu 79 persen daripada konsumen perempuan
dengan proporsi sebesar 21 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan
juga menganggap latihan atau berolahraga di fitness center merupakan hal
yang harus dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu juga
didukung oleh fasilitas dari Fit For Two Fitness Center yang menyediakan
berbagai macam kelas seperti kelas aerobic, RPM, dan juga yoga. Dikelas
inilah konsumen lebih didominasi oleh perempuan. Persentase terbesar dari
usia konsumen Fit For Two Fitness Center berusia antara 26-35 tahun dengan
persentase sebesar 44 persen. Pada usia ini badan atau kondisi tubuh sudah
mulai menurun karena sibuknya aktivitas pekerjaan sehingga mereka
cenderung mempunyai waktu yang sedikit untuk berolahraga sehingga
mereka memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berlatih di fitness center.
37
Usia antara 21-25 tahun berada pada porsi kedua terbesar dengan 34 persen
karena pada masa ini konsumen cenderung untuk melakukan olahraga dengan
alasan pembentukan otot-otot yang diinginkan sehingga mereka mulai
antusias dan tertarik untuk meningkatkan penampilan mereka. Porsi
selanjutnya pada usia antara 15-20 tahun (8%) sedangkan usia 35 tahun ke
atas (14%).
Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mempunyai
riwayat pendidikan terakhir SMU yaitu sebesar 45 persen. Untuk riwayat
pendidikan yang lain seperti: Diploma (13%), Sarjana (42%). Untuk
karakteristik pekerjaan hampir tersebar merata dimana proporsi paling besar
yaitu pegawai negeri sebesar 31 persen. Ini terjadi karena fasilitas yang
ditawarkan Fit For Two Fitness Center sangat menarik dan harga yang
ditawarkan pun juga sangat sesuai untuk semua kalangan. Pekerjaan lainnya
seperti: pelajar/mahasiswa (26%), wirausaha (15%), pegawai swasta (17%)
dan lainnya (8%).
Pada karakteristik pendapatan, konsumen Fit For Two Fitness Center
cenderung memiliki pendapatan antara Rp 1.000.001- Rp 3.000.000 yaitu
sebesar 49 persen. Dengan pendapatan tersebut maka konsumen dapat
menjangkau harga yang ditetapkan Fit For Two Fitness Center. Proporsi
pendapatan yang lainnya santara lain: dibawah Rp 500.000 (2%), Rp
500.001-Rp 1.000.000 (20%), Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 (21%) dan
pendapatan di atas Rp 5.000.000 (8%). Untuk status pernikahan, konsumen
Fit For Two Fitness Center sebagian besar belum menikah yaitu sebesar 57
persen dan tidak berbeda secara signifikan terhadap konsumen yang sudah
menikah yaitu 43 persen. Hal ini dikarenakan konsumen yang belum menikah
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berolahraga sedangkan yang
sudah menikah mempunyai kesadaran untuk membangun keluarga yang sehat
sehingga mereka mengajak anggota keluarganya untuk fitness.
4.4. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian di Fit For Two Fitness Center
Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan 5 tahap yaitu
pengenalan kebutuhan/masalah lalu dilanjutkan dengan pencarian informasi
38
yang dapat bersumber dari internal maupun eksternal sehingga berguna untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif pembelian dan akhirnya dapat memutuskan
pembelian diantara berbagai alternatif yang ada serta dilanjutkan dengan
tindakan akhir yaitu evaluasi hasil/pasca pembelian.
4.4.1. Pengenalan Kebutuhan/Masalah
Tahapan pertama dalam proses pengambilan keputusan adalah
pengenalan kebutuhan/masalah dalam hal ini adalah fitness. Mengapa
sesorang melakukan fitness tentu memiliki alasan atau motivasi dan
juga manfaat apa saja yang akan didapat oleh konsumen jika
berolahraga di fitness center serta perasaan apa yang timbul jika tidak
berolahraga di fitness center. Proporsi jawaban dari alasan berlatih
fitness di Fit For Two Fitness Center dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Alasan berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center
(jawaban boleh lebih dari satu)
Alasan Jumlah
Jawaban
Persentase (%)
Mengurangi berat badan
Menambah berat badan
Bentuk tubuh atletis/proporsional
Menambah teman baru
Hanya olahraga
Ajakan teman
Lain-lain
44
6
52
17
31
7
2
28
4
33
11
19
4
1
Total 159 100
Alasan bisa disebut juga motivasi dan motivasi muncul karena
adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Terlihat dalam tabel di
atas bahwa motivasi terbesar konsumen Fit For Two Fitness Center
adalah membentuk tubuh atletis/proporsional yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri konsumen dalam pergaulannya. Sesuai dengan teori
motivasi McClelland yaitu teori kebutuhan afiliasi yang merupakan
keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya,
mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang
39
sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya.
Tabel 4 dibawah ini akan menunjukkan proporsi jawaban dari manfaat
berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center.
Tabel 4. Manfaat yang didapat dari berlatih fitness di Fit For Two
Fitness Center (jawaban boleh lebih dari satu)
Manfaat Jumlah Jawaban Persentase
(%)
Tubuh yang sehat
Bentuk badan/tubuh yang proporsional
Menjadi gaya hidup masa kini
Menunjukkan status sosial
74
56
20
2
49
37
13
1
Total 152 100
Manfaat utama yang dicari oleh konsumen adalah tubuh yang
sehat. Tubuh yang sehat akan mempengaruhi penampilan setiap individu
dalam bekerja, berkarya, berkreasi, dan hal-hal produktif yang
bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu setiap individu harus menjaga
kesehatannya karena modal utama untuk dapat hidup bahagia, produktif
dan sejahtera. Berdasarkan jawaban responden terlihat bahwa konsumen
lebih tertarik dengan masalah kesehatan dibanding dengan manfaat lain
dari fitness karena mempunyai porsi yang paling besar dari jawaban yaitu
49 persen. Sedangkan urutan kedua, konsumen mulai sadar akan
pentingnya bentuk tubuh yang proporsional karena dapat meningkatkan
percaya diri dan performance sehingga memudahkan mereka dalam
bergaul dalam menunjang profesi mereka sehari-hari. Tabel 5 akan
menunjukkan proporsi jawaban dari tingkat keterliabatan konsumen.
Tabel 5. Tingkat keterlibatan konsumen
Tingkat Keterlibatan Jumlah Jawaban Persentase(%)
Biasa saja
Badan terasa tidak enak
62
58
52
48
Total 90 100
40
Berdasarkan jawaban konsumen terlihat bahwa konsumen di Fit
For Two Fitness Center merasa biasa saja jika tidak berlatih fitness. Hal
ini terjadi karena ada fasilitas lain dalam fitness center tersebut yaitu
kolam renang sebagai paket tambahan sehingga mereka tidak hanya
melakukan fitness tapi juga melakukan aktivitas renang yang sudah
termasuk dalam pembelian jasa tersebut. Semakin rendah intensitas
mereka dalam fitness maka konsumen cenderung akan merasa badannya
biasa saja karena tidak menjadi suatu kebutuhan. Hal ini membuktikan
bahwa intensitas konsumen dalam fitness cenderung rendah.
4.4.2. Pencarian Informasi
Konsumen yang sudah mengetahui kebutuhannya akan mencarian
informasi terkait dengan produk atau jasa yang diinginkannya. Pencarian
informasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal dan
pencarian eksternal. Pencarian internal dilakukan dengan mengingat
kembali semua informasi yang ada dalam ingatannya berupa produk atau
jasa dan juga merek yang dianggapnya dapat memecahkan masalahnya
sedangkan pencarian eksternal dapat diperoleh dari keluarga, teman,
sales, dan media publikasi (brosur, papan nama, dan iklan). Proporsi
jawaban dari sumber informasi konsumen dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sumber informasi konsumen Fit For Two Fitness Center
(jawaban boleh lebih dari satu)
Sumber Informasi Jumlah Jawaban Persentase (%)
Media masa
Radio
Brosur
Papan nama
Keluarga
Teman
Lainnya
3
1
8
32
23
60
2
2
1
6
25
18
46
2
Total 129 100
41
Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mendapatkan
informasi melalui teman. Teman merupakan faktor penting dalam
penyebaran informasi saat ini karena teman dapat merekomendasikan
produk atau jasa yang mereka konsumsi sehingga informasi dapat
menyebar secara cepat dibandingkan dengan sumber informasi lainnya.
Biasanya seseorang merekomendasikan suatu produk atau jasa karena
mereka merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya sehingga mereka dengan
senang hati akan membagi pengalamannya kepada temannya yang lain.
Sumber informasi lain yang cukup berpengaruh adalah keluarga dan papan
nama. Sedangkan media masa, radio, dan brosur tidak terlalu berpengaruh
terhadap pencarian informasi konsumen Fit For Two Fitness Center.
Fokus perhatian utama dari konsumen Fit For Two Fitness Center
adalah lokasi. Lokasi yang mudah dicapai sangat membantu konsumen
untuk menjangkau fitness center dan dapat menghemat biaya transportasi
serta mengurangi kelelahan saat di perjalanan. Fokus perhatian lainnya
yang mempunyai pengaruh yang cukup besar adalah fasilitas yang
ditawarkan dan harga. Fokus perhatian lainnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Fokus perhatian terhadap informasi yang diperoleh
Fokus Perhatian Jumlah Jawaban Persentase (%)
Harga
Lokasi
Brand/nama Fit For Two
Rekomendasi teman
Fasilitas yang ditawarkan
Lainnya
35
54
1
13
16
1
29
45
1
11
13
1
Total 120 100
Fokus perhatian kedua dari konsumen Fit For Two Fitness Center
adalah harga. Harga merupakan komponen yang sangat sensitif bagi
konsumen. Harga juga dapat menjadi tolok ukur konsumen dalam
memutuskan pembelian produk atau jasa. Perusahaan yang menerapkan
42
harga yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen dapat menjadi
keunggulan kompetitif dibanding pesaing-pesaing lainnya.
Fokus perhatian ketiga konsumen Fit For Two Fitness Center adalah
fasilitas yang menunjang dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk
melakukan pembelian jasa dan didukung dengan harga yang sesuai. Hal
tersebut dapat menjadi kekuatan perusahaan untuk selalu mengoptimalkan
fasilitas yang ada dan disertai dengan harga yang terjangkau. Fokus
perhatian ini dapat menjadi ujung tombak dalam menghadapi persaingan
yang semakin tinggi.
Harga yang ditawarkan kerapkali dicantumkan dalam iklan atau
promosi yang dilakukan perusahaan sehingga konsumen langsung dapat
menilai dan membandingkannya dengan produk atau jasa lainnya. Promosi
dapat menjadi penghubung antara produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan dengan kebutuhan pembeli sehingga promosi menjadi bagian
penting dalam memberikan informasi tentang produk atau jasa. Tabel 8
memberikan informasi mengenai pengaruh promosi bagi konsumen Fit For
Two Fitness Center.
Tabel 8. Pengaruh promosi dalam pembelian jasa fitness
Pengaruh Promosi Jumlah jawaban Persentase (%)
Tidak terpengaruh
Tertarik mencoba
Tertarik menjadi anggota
14
55
51
12
46
42
Total 120 100
4.4.3. Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk atau
jasa yang sesuai kebutuhan konsumen. Konsumen akan mulai melakukan
evaluasi untuk mencari alternatif mana yang harus dipertimbangkan dan
kriteria evaluasi digunakan untuk menilai alternatif-alternatif yang ada.
Proporsi jawaban pertimbangan konsumen dalam berlatih fitness dapat
dilihat pada Tabel 9.
43
Tabel 9. Pertimbangan konsumen Fit For Two Fitness Center dalam
berlatih fitness
Pertimbangan konsumen Jumlah jawaban Persentase (%)
Harga
Lokasi
Fasilitas
Rekomendasi teman/keluarga
Brand/nama dari Fit For Two
33
60
45
33
2
19
35
26
19
1
Total 173 100
Hal utama yang menjadi pertimbangan konsumen adalah lokasi.
Pertimbangan kedua adalah fasilitas yang merupakan hal yang menjadi daya
tarik produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen akan
membandingkan fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing fitness center
sehingga konsumen dapat mencari alternatif terbaik dalam memutuskan
pembeliannya. Hal lain yang menjadi pertimbangan selanjutnya adalah harga
dan rekomendasi teman/keluarga. Sedangkan brand/nama dari fitness center
tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam memilih fitness center yang
tepat.
Harga dalam hal ini menjadi urutan yang ketiga dalam pertimbangan
konsumen tapi tetap mempunyai pengaruh yang cukup besar yaitu 19 persen.
Harga merupakan suatu pengorbanan untuk mendapatkan produk atau jasa
dan menjadi faktor penting bagi konsumen untuk melakukan transaksi atau
tidak. Tabel 10 akan menjelaskan proporsi jawaban harga yang ditawarkan
perusahaan.
Tabel 10. Harga yang ditawarkan Fit For Two Fitness Center
Harga Jumlah jawaban Persentase (%)
Mahal
Biasa saja
Murah
13
81
26
11
67
22
Total 120 100
44
Harga yang ditawarkan Fit For Two fitness center tergolong biasa saja
dengan persentase jawaban sebesar 67 persen. Ini menunjukkan bahwa
konsumen merasa harga yang ditawarkan sesuai dengan harapan mereka. Dan
dari sisi perusahaan, jawaban konsumen tersebut menunjukkan bahwa harga
yang ditawarkan tidak terlalu rendah sehingga perusahaan tidak merugi
karena penetapan harga yang terlalu rendah. Untuk jawaban konsumen
terhadap lokasi Fit For Two Fitness Center dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Lokasi Fit For Two Fitness Center
Lokasi Jumlah jawaban Persentase (%)
Mudah dicapai
Dekat dengan rumah
Dekat dengan kantor
Relatif jauh
47
52
9
12
39
43
8
10
Total 120 100
Lokasi dari Fit For Two fitness center menurut konsumen tergolong
dekat dengan rumah. Ini sangat sesuai karena lokasi dari Fit For Two fitness
center berada di dalam perumahan Bukit Cimanggu City sehingga sebagian
besar konsumen berasal dari perumahan tersebut dengan proporsi sebanyak
43 persen. Urutan terbesar kedua jawaban konsumen terhadap lokasi adalah
mudah dicapai dengan proporsi sebesar 39 persen. Idealnya konsumen akan
mencari lokasi yang tidak terlalu jauh karena akan memudahkan mereka
dalam berlatih fitness dan membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat
untuk mencapai lokasi fitness center.
Fasilitas, harga, lokasi, dan suasana yang nyaman dapat menjadi daya
tarik yang diharapkan masing-masing fitness center untuk menarik minat
konsumen. Oleh karena itu konsumen dapat berpindah atau melakukan dua
kali pembelian jasa. Terdapat 23 persen konsumen Fit For Two Fitness
Center yang berlatih fitness di tempat lain. Sedangkan 77 persen konsumen
hanya berlatih di Fit For Two Fitness Center, selebihnya dapat dilihat pada
Tabel 12.
45
Tabel 12. Konsumen Fit For Two Fitness Center yang berlatih fitness di
tempat lain
Berlatih fitness ditempat lain Jumlah jawaban Persentase (%)
Ya
Tidak
28
92
23
77
Total 120 100
Alasan utama mengapa konsumen Fit For Two Fitness Center berlatih
fitness di tempat lain adalah fasilitas dengan proporsi sebesar 53 persen.
Fasilitas menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk berlatih fitness
sehingga mereka merasa puas setelah berlatih fitness. Alasan lainnya yaitu
harga (7%), lokasi (21%), dan susanan yang nyaman (18%). Lebih
lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Alasan konsumen berlatih fitness ditempat lain
Alasan berlatih fitness ditempat
lain
Jumlah jawaban Persentase (%)
Harga
Lokasi
Fasilitas
Suasana yang nyaman
2
6
15
5
7
21
54
18
Total 28 100
Dari jawaban diatas terlihat bahwa harga, lokasi, dan suasana yang
nyaman menjadi kekuatan dari Fit For Two Fitness Center karena konsumen
berlatih di tempat lain dengan alasan diatas memiliki persentase yang relatif
kecil. Sedangkan fasilitas sebaliknnya dan ini menunjukkan bahwa Fit For
Two Fitness Center masih perlu untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas
yang memadai sesuai dengan keinginan konsumen.
4.4.4. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan dilakukan setelah konsumen mengevaluasi
alternatif yang ada sehingga dapat memutuskan alternatif yang akan dipilih.
Pembelian meliputi apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, kapan
46
membeli, dan dimana membeli. Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar
konsumen melakukan fitness pada saat waktu senggang. Waktu senggang
merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan fitness karena waktu
senggang sering digunakan seseorang untuk hal-hal positif seperti olahraga
yang termasuk diantaranya adalah fitness.
Tabel 14. Waktu untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center
Waktu berelatih fitness Jumlah
jawaban
Persentase
(%)
Waktu senggang
Liburan
Pulang kerja/kuliah/sekolah
65
17
38
54
14
32
Total 120 100
Selain waktu senggang, waktu yang digunakan konsumen Fit For Two
Fitness Center untuk berlatih fitness adalah pulang kerja/kuliah/sekolah.
Waktu tersebut memang waktu yang cukup ideal untuk fitness karena
padatnya aktivitas konsumen menyebabkan waktu yang tersedia cukup sedikit
sehingga konsumen memanfaatkan waktu tersebut untuk fitness. Saat liburan
konsumen Fit For Two Fitness Center jarang melakukan fitness karena
mereka lebih memilih untuk berlibur di tempat-tempat rekreasi daripada
fitness center.
Fit For Two Fitness Center memiliki beragam alat untuk membentuk
otot-otot tubuh dan salah satunya adalah angkat beban. Konsumen yang
melakukan angkat beban yang berat membutuhkan partner untuk
mendampinginya agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan seperti
tertimpa alat bebannya atau mengalami cedera saat mengangkat beban
tersebut sehingga saat mereka memutuskan untuk fitness maka mereka
mengajak teman untuk saling membantu dalam angkat beban tersebut.
Proporsi jawaban orang yang diajak berlatih fitness dapat dilihat pada Tabel
15.
47
Tabel 15. Orang yang diajak berlatih fitness di Fit For Two Fitness
Center
Orang yang diajak berlatih
fitness
Jumlah jawaban Persentase (%)
Sendiri
Teman
Keluarga
57
50
13
48
41
11
Total 120 100
Sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan
fitness sendiri dengan proporsi 48 persen. Ini terjadi karena sebagian besar
konsumen yang melakukan fitness tidak melakukan angkat beban sehingga
mereka bisa melakukan fitness sendiri tanpa memerlukan partner untuk
membantunya saat kesulitan. Sedangkan konsumen yang berlatih fitness
bersama temannya mempunyai proporsi cukup besar yaitu 41 persen. Teman
dapat menjadi partner dan juga dapat meningkatkan motivasi berlatih fitness
serta menghilangkan kejenuhan saat berlatih fitness.
Konsumen yang melakukan fitness dapat dipengaruhi oleh orang lain
ataupun dari keinginan sendiri. Faktor teman sangat berpengaruh dalam
keputusan pembelian konsumen karena teman dapat memberikan
pendapatnya tanpa disertai tujuan komersil sehingga pendapat yang
dikemukakannya dapat bersifat objektif. Konsumen Fit For Two Fitness
Center sebagian besar mendapatkan pengaruh dari teman dalam melakukan
fitness dengan proporsi jawaban sebesar 48 persen. Sedangkan proporsi
jawaban lainnya dapat dilihat dalam Tabel 16.
Tabel 16. Orang yang mempengaruhi konsumen dalam berlatih fitness di
Fit For Two Fitness Center
Orang yang mempengaruhi Jumlah jawaban Persentase (%)
Teman
Keluarga
Keinginan sendiri
57
20
43
48
16
36
Total 120 100
48
Konsumen yang sudah menjadikan latihan fitness ini sebagai kebutuhan
akan melakukan fitness lebih banyak dibanding konsumen lainnya. Sebagian
besar konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan fitness sebanyak 3-4
kali seminggu. Sedangkan sebanyak 36 persen konsumen yang berlatih fitness
1-2 kali dalam seminggu. Biasanya mereka mengikuti kelas seperti aerobik,
yoga, ataupun kelas lainnya. Proporsi jawaban lainnya dapat dilihat pada
Tabel 17.
Tabel 17. Frekuensi latihan konsumen Fit For Two Fitness Center dalam
seminggu
Frekuensi latihan (dalam
seminggu)
Jumlah jawaban Persentase (%)
1-2 kali
3-4 kali
>4 kali
44
68
8
36
57
7
Total 120 100
4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian
Konsumen yang sudah memutuskan pembeliannya akan melakukan
proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Biasanya disebut
sebagai evaluasi alternatif tahap kedua yang hasilnya adalah konsumen puas
atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau jasa yang dikonsumsinya
tersebut. Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa konsumen merasa puas berlatih
fitness di Fit For Two Fitness Center dengan proporsi jawaban sebanyak 63
persen.
Tabel 18. Kepuasan konsumen Fit For Two Fitness Center
Kepuasan konsumen Jumlah jawaban Persentase (%)
Puas
Biasa saja
Tidak puas
76
44
0
63
37
0
Total 120 100
49
Kepuasan konsumen juga dapat dilihat dengan mengetahui sudah
berapa lama konsumen melakukan fitness. Hal ini dapat menunujukkan
bahwa semakin lama dia berlatih fitness maka dapat dikatakan konsumen
puas. Pada Tabel 19 dapat terlihat bahwa konsumen sebagian besar sudah
melakukan fitness sejak dua bulan yang lalu dengan persentase sebesar 33
persen. Sedangkan jawaban lainnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Lama waktu berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center
Lama waktu Jumlah jawaban Persentase
(%)
≤1 bulan
2 bulan
3 bulan
>3 bulan
38
39
25
18
31
33
21
15
Total 120 100
Sebagian besar reaksi konsumen Fit For Two Fitness Center apabila
terjadi kenaikan harga adalah tetap berlatih dengan proporsi yang cukup besar
yaitu 65 persen. Harga menjadi tidak sensitif jika konsumen merasa puas
dengan apa yang dikonsumsinya sehingga mereka rela membayar berapapun
untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Jawaban lainya dapat dilihat
dalam Tabel 20.
Tabel 20. Reaksi konsumen jika Fit For Two Fitness Center menaikkan
harga
Reaksi konsumen Jumlah
jawaban
Persentase
(%)
Tetap berlatih
Berhenti
Berlatih di tempat lain
79
14
27
65
12
23
Total 120 100
50
Terlihat bahwa 23 persen konsumen akan berlatih ke tempat lain jika
Fit For Two Fitness Center menaikkan harga. Konsumen akan mencari
tempat baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka
akan mencari alternatif lain yang mempunyai harga yang sama tapi
menawarkan fasilitas yang lebih dari tempat sebelumnya. Ketidakberwujudan
kinerja jasa dan keterlibatan fasilitas di belakang panggung dan tenaga kerja
yang diperlukan akan mengakibatkan konsumen lebih sulit melihat apa yang
mereka dapatkan dari uangnya dibandingkan dengan jika membeli barang
fisik. Penetapan harga yang sesuai dari Fit For Two Fitness Center akan
meningkatkan daya saing diantara fitness center yang ada di kota Bogor.
Perusahaan harus berusaha meningkatkan keunggulannya dengan
memperhatikan indikatornya yaitu harga yang sesuai dengan yang diharapkan
konsumen, lalu fasilitas yang diberikan kepada konsumen, pelayanan yang
baik dan konsisten sehingga dapat meningkatkan kesan dan persepsi yang
baik sehingga dapat konsumen dapat menilai kualitas jasa yang mereka
terima. Konsumen menilai kualitas yang mereka dapatkan melalui pelayanan
yang baik dan juga bukti fisik yang ada seperti kebersihan ruangan (kamar
ganti dan tempat fitness), perawatan bangunana dan peralatan fitness, dan
juga kerapihan karyawan atau staf yang melayani kebutuhan konsumen.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui tahapan dalam proses
pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center mulai pada
tahap pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi baik internal
maupun eksternal, lalu dilakukan evaluasi dari alternatif-alternatif yang ada
untuk memilih alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan konsumen
dalam pembelian dan juga evaluasi pasca pembelian untuk melihat kepuasan
yang didapat konsumen. tiap konsumen mempunyai tahapan yang berbeda
satu sama lainnya karena adanya perbedaan kebutuhan dan karakter dari
konsumen itu sendiri. Lebih jelasnya akan disimpulkan dalam Tabel 21 yang
memaparkan semua tahapan dalam pengambilan keputusan konsumen Fit For
Two Fitness Center.
51
Tabel 21. Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa
fitness di Fit For Two Fitness Center
Tahapan dalam proses pengambilan
keputusan
Keterangan
Pengenalan Kebutuhan
1. Alasan/motivasi Bentuk tubuh atletis/proporsional
2. Manfaat yang didapat Tubuh yang sehat
3. Tingkat keterlibatan Biasa saja jika tidak berlatihfitness
Pencarian Informasi
1. Sumber informasi Teman
2. Fokus perhatian terhadap informasi Lokasi
3. Pengaruh promosi Tertarik mencoba
Evaluasi Alternatif
1. Pertimbangan berlatih fitness Lokasi
2. Pendapat tentang harga Biasa saja
3. Pendapat tentang lokasi Dekat dengan rumah
4. Berlatih fitness di tempat lain Tidak
5. Alasan fitness di tempat lain Lokasi
Keputusan Pembelian
1. Waktu berlatih fitness Waktu senggang
2. Teman berlatih fitness Sendiri
3. Pengaruh berlatih fitness Pengaruh teman
4. Frekuensi berlatih fitness 3-4 kali seminggu
Evaluasi Pasca Pembelian
1. Tingkat kepuasan Puas
2. Lama waktu telah berlatih fitness 2 bulan
3. Reaksi konsumen apabila harga naik Tetap berlatih
52
4.5. Analisis Faktor terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Fit For Two Fitness Center
Jumlah dari variabel yang akan digunakan untuk analisis faktor ini
berjumlah 12 variabel yang terdiri dari norma dan kebiasaan, kelas sosial,
iklan, keluarga, teman, peran dan status dalam keluarga, gaya hidup,
kepribadian, kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi, motivasi,
persepsi, dan pengalaman. Tes pertama yang digunakan untuk mengetahui
apakah data ini bisa digunakan untuk analisis faktor adalah Kaiser-Meyer-
Olkin measure of sampling adequacy (KMO). Nilai KMO dikatakan
mencukupi apabila lebih besar atau sama dengan 0,5. Berdasarkan
pengolahan data menggunakan software SPSS, nilai KMO untuk faktor
budaya didapat sebesar 0,704 (Lampiran 4) Dengan demikian nilai KMO
measure of sampling adequacy lebih dari 0,5 dan analisis faktor layak untuk
digunakan dalam penelitian ini.
Pada tabel anti-image matrices terlihat sejumlah angka yang
membentuk diagonal (yang bertanda „a‟) yang menunjukkan besarnya MSA
sebuah variabel (Lampiran 5). Besarnya MSA harus lebih besar dari 0,5
sehingga dapat dilakukan proses berikutnya. Jika sebuah variabel mempunyai
nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari
pemilihan variabel, lalu dilakukan pengulangan dalam mendapatkan nilai
MSA tanpa mengikutsertakan variabel tersebut. Output yang didapat adalah
nilai MSA variabel-variabel budaya sudah ≥ 0,5, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan ekstraksi. Pada tabel communalities terdapat nilai inisial
seluruh variabel sebesar 1 (Lampiran 6). Ini menunjukkan bahwa variabel
100% tersebut membentuk faktor tersebut. Selain terdapat nilai
communalities, terdapat juga nilai extraction yang menjelaskan besarnya
persentase varian suatu variabel.
Pada tabel total variance explained digunakan untuk mengetahui
banyaknya faktor yang terbentuk dengan syarat memiliki nilai eigenvalues ≥
1. Jumlah faktor yang terbentuk adalah 4 faktor yaitu faktor pertama dengan
nilai eigenvalues sebesar 3,331 lalu faktor kedua sebesar 1,590 dan faktor
ketiga sebesar 1,229 serta faktor keempat sebesar 1,101 (Lampiran 7).
53
Sedangkan pada diagram scree plot dapat membantu untuk menentukan
jumlah optimum dari banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa ada 4
nilai yang mempunyai nilai eigenvalue di atas 1 (Lampiran 8).
Pada tabel component matrix (Lampiran 9) terdapat nilai factor
loadings yang menunujukkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap faktor
yang terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melihat variabel apa saja yang
masuk ke dalam empat faktor diatas dengan cara melihat nilai factor
loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi. Tabel rotated component matrix
akan menunjukkan distribusi variabel-variabel yang diekstrak ke dalam faktor
yang telah terbentuk berdasarkan factor loadings-nya setelah dilakukan
proses rotasi yang akan menjelaskan 12 variabel yang masuk ke dalam 4
faktor yang terbentuk (Lampiran 10). Lalu sebaran variabel sesuai dengan
kelompok faktornya dapat dilihat pada grafik component plot in rotated space
(Lampiran 11). Variabel yang termasuk dalam satu faktor akan membentuk
satu kelompok.
Faktor yang terbentuk berjumlah empat faktor yaitu faktor internal,
faktor eksternal, faktor motivasi dan faktor sikap. Penentuan jumlah faktor ini
didasarkan pada besarnya eigenvalue serta persentase total variannya. Faktor
yang memiliki nilai eigenvalue ≥ 1 tetap dipertahankan dalam model analisis
faktor sedangkan nilai eigenvalue < 1 akan dikeluarkan dari model.
Sedangkan penamaan faktor yang telah terbentuk dilakukan dengan memberi
nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk
faktor tersebut.
Faktor pertama yaitu faktor karakter terdiri dari variabel peran,
kepribadian, dan kepercayaan diri. Faktor ini dinamakan faktor karakter
karena semua variabel ini menunjukkan sifat, peran dan hal-hal yang bersifat
individu yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian. Konsumen akan memilih produk atau jasa yang sesuai dengan
kepribadiannya sehingga variabel kepribadian sangat mempengaruhi
keputusan konsumen.
Faktor yang kedua dinamakan faktor eksternal yang terdiri dari variabel
iklan, keluarga, teman, dan gaya hidup. Iklan, keluarga dan teman merupakan
54
sumber informasi bagi konsumen yang berasal dari luar sehingga faktor ini
dinamakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
dalam pembelian. Setelah konsumen mempunyai alasan atau motivasi, maka
konsumen akan berusaha mencari informasi mengenai produk atau jasa yang
akan dikonsumsi.
Faktor ketiga dinamakan faktor internal yang terdiri dari variabel
persepsi dan motivasi. Persepsi merupakan proses internal untuk memilih,
mengevaluasi, dan mengorganisasi rangsangan. Sedangkan motivasi
merupakan proses yang memaparkan arah, intensitas, dan ketekunan untuk
mencapai tujuan. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi diri konsumen
untuk melakukan pembelian jasa sesuai dengan kebutuhan dan persepsi yang
konsumen tangkap.
Faktor keempat dinamakan faktor sikap yang terdiri dari variabel norma
dan kebiasaan, kelas sosial, dan pengalaman. Konsumen akan melakukan
tindakan atau sikap terhadap pembelian berdasarkan norma dan kebiasaan
konsumen. Selain itu konsumen juga mempertimbangkan pendapatan,
pendidikan, dan pekerjaannya untuk melakukan pembelian jasa serta
melakukan tindakan atau sikap yang sesuai dengan pengalaman yang mereka
dapatkan.
4.6. Analisis Faktor terhadap Atribut Jasa
Analisis faktor terhadap atribut jasa juga mempunyai langkah yang
sama dengan tahap analisis faktor untuk faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen. Langkah pertama yaitu melihat nilai KMO dan MSA,
nilai KMO berada diatas 0,5 (Lampiran 12), sedangkan nilai MSA masing-
masing variabel berada di atas 0,5 (Lampiran 13). Kedua nilai tersebut berarti
bahwa dapat dilakukan langkah analisis faktor selanjutnya. Pada tabel
communalities terdapat nilai inisial seluruh variabel sebesar 1 (Lampiran 14).
Ini menunjukkan bahwa variabel 100% tersebut membentuk faktor tersebut.
Pada tabel total variance explained, didapatkan jumlah faktor sebanyak 5
faktor dengan nilai eigenvalue ≥ 1 (Lampiran 15). Sedangkan pada diagram
scree plot dapat membantu untuk menentukan jumlah optimum dari
55
banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa ada 5 nilai yang mempunyai
nilai eigenvalue di atas 1 (Lampiran 16).
Pada tabel component matrix (Lampiran 17) terdapat nilai factor
loadings yang menunujukkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap faktor
yang terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melihat variabel apa saja yang
masuk ke dalam empat faktor diatas dengan cara melihat nilai factor
loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi. Tabel rotated component matrix
akan menjelaskan 18 variabel yang masuk ke dalam 5 faktor (Lampiran 18)
dengan melihat factor loadings yang terbesar. Lalu sebaran variabel sesuai
dengan kelompok faktornya dapat dilihat pada grafik component plot in
rotated space (Lampiran 19). Variabel yang termasuk dalam satu faktor akan
membentuk satu kelompok.
Faktor pertama dinamakan faktor fisik yang terdiri dari variabel
kelengkapan peralatan, penataan ruangan/peralatan, ketersediaan tempat
parkir, kebersihan dan kenyamanan ruangan, dan kebersihan kamar ganti.
Variabel tersebut dapat menjadi bukti atas kualitas jasa yang harus dikelola
secara hati-hati. Faktor fisik ini sangat mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan karena faktor ini dapat mempengaruhi kesan
konsumen.
Faktor kedua dinamakan faktor kemampuan staf yang terdiri dari
variabel kemampuan staf dalam menanggapi complain, penanganan latihan
sesuai tujuan yang ingin dicapai, kesediaan menangani konsultasi gizi,
keramahan dan kesopanan staf, dan pengetahuan instruktur mengenai
penggunaan fasilitas fitness. faktor ini membutuhkan interaksi langsung dan
pribadi antara konsumen dan staf perusahaan sehingga dapat mempengaruhi
persepsi konsumen terhadapa kualitas jasa dan akhirnya mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian jasa.
Faktor ketiga dinamakan faktor komunikasi yang terdiri dari variabel
kemampuan instruktur dalam memberikan informasi berkaitan dengan cara
menggunakan peralatan fitness, kemudahan berkonsultasi dengan instruktur,
dan kemudahan menghubungi Fit For Two Fitness Center. Komunikasi yang
baik antara staf dengan konsumen akan menimbulkan kesan yang baik dan
56
pelayanan yang baik di mata konsumen sehingga sangat mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan.
Faktor keempat dinamakan faktor keunggulan yang terdiri dari variabel
harga yang ditawarkan, fasilitas instruktur, dan kemampuan instruktur dalam
menepati janji. Faktor keunggulan ini menjadi daya tarik perusahaan untuk
bersaing dengan fitness center lainnya sehingga dapat memikat konsumen dan
mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian.
Faktor kelima adalah faktor keinginan dan kerapihan yang terdiri dari
variabel kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir yang diharapkan dan
kerapihan karyawan dan instruktur. Variabel kerapihan menjadi variabel yang
diperhatikan konsumen terkait dengan penghargaan terhadap konsumen.
konsumen yang dilayani oleh karyawan yang rapi akan mempunyai persepsi
dan kesan yang baik terhadap perusahaan dan ketika konsumen mendapatkan
apa yang mereka inginkan seperti kesesuaian dengan hasil akhir maka
mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
4.7. Menganalisis Hubungan antara Demografi konsumen dengan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Hubungan antara demografi konsumen dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dapat dilihat menggunakan Analisis Crosstab
dengan Uji Chi-Square. Demografi konsumen dalam hal ini ada 6 variabel
yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan status
pernikahan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri
dari 4 faktor yaitu budaya, sosial, pribadi dan individu serta 5 atribut jasa
yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible.
Analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square didapatkan hasil bahwa
demografi konsumen Fit For Two Fitness Center secara keseluruhan tidak
memiliki hubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen karena nilai Asymp.Sig (2-sided) Chi-Square >α (0,05), maka H0
diterima (Lampiran 20). Namun ada beberapa variabel yang mempunyai
hubungan yang cukup signifikan dengan nilai Asymp.Sig (2-sided) Chi-
Square <α (0,05) yaitu variabel jenis kelamin dengan tangible (berwujud),
57
variabel usia dengan reliability (keandalan), variabel pendidikan dengan
psikologis, variabel pekerjaan dengan tangible (berwujud), dan variabel
pendapatan dengan reliability (keandalan). Hasil dari Uji Chi-Square dari
variabel jenis kelamin dengan tangible dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Uji chi-square terhadap variabel jenis kelamin dengan tangible
ª. 20 cells (71.4%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .29.
Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi pendapat mereka tentang
atribut jasa tangible (keberwujudan). Wanita dan laki-laki mempunyai pola
pikir yang berbeda satu sama lain dalam memandang faktor tangible yang
meliputi peralatan, tempat parkir, kebersihan kamar ganti, dan kerapihan
ataupun kenyamanan. Tabel 23 akan menjelaskan hubungan antara variabel
usia dengan reliability.
Tabel 23. Uji chi-square terhadap variabel usia dengan reliability
ª. 44 cells (84.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .08.
Usia konsumen dapat mempengaruhi kebutuhan akan produk atau jasa
dan berpengaruh terhadap faktor reliability seperti harga yang ditawarkan.
Usia yang belum produktif seperti pelajar akan memandang harga sebagai
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 23.152ª 13 .040
Likelihood Ratio 22.558 13 .047
Linear-by-Linear Asosiation .065 1 .798
Not Valid Cases 120
Value Df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 56.824ª 36 .015
Likelihood Ratio 56.783 36 .015
Linear-by-Linear Asosiation .042 1 .838
Not Valid Cases 120
58
salah satu tolak ukur atau perbandingan dalam memilih produk atau jasa
karena usia tersebut masih sangat sensitif terhadap harga. Selanjutnya dalam
Tabel 24 akan dijelaskan hubungan antara variabel pendidikan dengan
psikologi.
Tabel 24. Uji chi-square terhadap variabel pendidikan dengan psikologi
ª. 20 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .25.
Tingkat pendidikan sesorang akan mempengaruhi cara berpikir dan
persepsinya terhadap suatu masalah. Faktor psikologi terdiri dari motivasi,
persepsi, dan pengalaman. Persepsi masuk ke dalam bagian psikologi
sehingga faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang.
Variabel lain yang berhubungan yaitu variabel pekerjaan dengan tangible
akan dijelaskan pada Tabel 25.
Tabel 25. Uji chi-square terhadap variabel pekerjaan dengan tangible
ª. 68 cells (97.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .07.
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi mereka dalam memandang
suatu masalah seperti kelengkapan peralatan, ketersediaan tempat parkir,
dan juga kebersihan dan kenyamanan tempat ganti. Untuk profesi seperti di
bidang kedokteran ataupun kesehatan akan lebih mementingkan kebersihan
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 29.990ª 18 .038
Likelihood Ratio 35.275 18 .009
Linear-by-Linear Asosiation 2.626 1 .105
Not Valid Cases 120
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 78.099ª 52 .011
Likelihood Ratio 87.214 52 .002
Linear-by-Linear Asosiation .174 1 .677
Not Valid Cases 120
59
ruangan. Selanjutnya akan dibahas variabel lain yang berhubungan yaitu
variabel pendapatan dengan reliability pada Tabel 26.
Tabel 26. Uji chi-square terhadap variabel pendapatan dengan
reliability
ª. 59 cells (90.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .03.
Tingkat pendapatan seseorang akan sangat mempengaruhi pola pikir
mereka dalam memandang faktor reliability (keandalan) yang diantaranya
adalah harga dan fasilitas instruktur. Semakin rendah pendapatan seseorang
maka semakin sensitif terhadap faktor harga dan juga fasilitas yang
didapatkan sehingga variabel pendapatan mempunyai pengaruh terhadap
faktor reliability (keandalan).
4.8. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial dibuat berdasarkan hasil penelitian dan dapat
menjadi masukan yang dapat dilakukan oleh perusahaan Fit For Two
Fitness Centre dikaitkan dengan komponen manajemen jasa terpadu yang
terdiri dari 8P yaitu product, place and time, process, productivity and
quality, people, promotion and education, physic, and price,. Implikasi
manajerial yang berkaitan dengan product yaitu tetap mengadakan fasilitas
tambahan yaitu kolam renang karena konsumen sangat antusias dengan
adanya fasilitas tersebut dan dapat meningkatkan semangat konsumen untuk
tetap berolahraga fitness.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan place and time yaitu
membuat ruangan fitness dan kamar ganti yang bersih dan nyaman untuk
konsumen karena kebersihan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
konsumen. Selain itu adanya tempat parkir yang luas juga menjadi nilai
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 65.354ª 48 .048
Likelihood Ratio 63.362 48 .068
Linear-by-Linear Asosiation 3.527 1 .060
Not Valid Cases 120
60
tambah bagi perusahaan untuk melayani konsumen yang membawa
kendaraan bermotor.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan process adalah
memberikan proses yang cepat saat registrasi menjadi member dan dapat
juga dibantu untuk mengisi formulir oleh para staf yang melayani proses
tersebut. Hal tersebut akan dapat meningkatkan kesan konsumen terhadap
pelayanan dan kualitas jasa yang mereka terima.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan productivity and quality
adalah meningkatkan layanan fasilitas instruktur karena salah satu
keunggulan Fit For Two Fitness Center adalah fasilitas instruktur. Ini berarti
bahwa perusahaan harus terus menjaga produktivitasnya terutama fasilitas
instruktur untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Perusahaan juga dapat
melengkapi alat-alat fitness yang belum lengkap seperti alat fitness untuk
pembentukan otot betis. Selain itu perusahaan juga dapat menambahkan
alat-alat fitness untuk pembentukan otot-otot perut dan angkat beban yang
banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut akan meningkatkan kepuasaan
konsumen akan kualitas jasa yang didapat.
Implikasi manajerial yang harus dilakukan oleh manajemen Fit For
Two Fitness Centre dikaitkan dengan people (sumberdaya manusia) yaitu
melatih instruktur tentang pengetahuan penggunaan fasilitas fitness dan
kemampuan staf untuk menanggapi complain serta mempertahankan
keramahan dan kesopanan dari staf.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan Fit For Two Fitness Centre
berkaitan dengan physic (bukti fisik) adalah merawat gedung atau tempat
yang digunakan untuk fitness yang akan berpengaruh terhadap kesan
konsumen. Perusahaan juga harus bertindak cepat dalam menangani
peralatan yang rusak seperti treadmill yang membutuhkan sistem elektrik
yang stabil sehingga konsumen tidak terganggu apabila menggunakan alat
tersebut.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh manajemen Fit For
Two Fitness Centre dikaitan dengan promotion and education yaitu adanya
fasilitas kolam renang sebagai paket tambahan selain fitness harus
61
dipertahankan karena konsumen merasa tertarik dengan fasilitas tambahan
tersebut. Sumber informasi tentang Fit For Two Fitness Centre lebih banyak
didapat dari teman, oleh karena itu manajemen harus lebih melayani dengan
sebaik mungkin pelanggan yang ada sehingga pelanggan puas dan dapat
merekomendasikannya kepada teman-temannya untuk berlatih fitness di Fit
For Two Fitness Centre. Selain itu, manajemen Fit For Two Fitness Centre
harus lebih memperbanyak baliho-baliho, pamflet, leaflet, brosur, dan media
promosi lainnya. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sebagian besar
konsumen Fit For Two Fitness Centre mendapatkan informasi melalui
teman bukan media promosi seperti yang telah disebutkan diatas dan juga
pengaruh keluarga yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh manajemen Fit For
Two Fitness Centre dikaitan dengan physic yang dapat dilakukan Fit For
Two Fitness Center adalah perusahaan perlu merawat dan memperhatikan
gedung, perlengkapan fitness, anggota staf, dan juga dapat memperluas
tempat parkir yang dapat mempengaruhi kesan persepsi pelanggan atas
bukti dari kualitas jasa yang mereka terima.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan price adalah tetap
mempertahankan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan juga
menurunkan harga yang ditetapkan untuk instruktur pribadi. Apabila terjadi
kenaikkan harga dengan catatan kenaikkan harga tidak terlalu besar.
Sebaiknya kenaikan harga merupakan opsi terakhir untuk mengatasi
masalah manajemen karena akan berdampak pada berkurangnya jumlah
member dari Fit For Two Fitness Centre. Keseluruhan implikasi manajerial
dapat dilihat pada Tabel 27.
62
Tabel 27. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan manajemen Fit
For Two Fitness Center terkait dengan komponen
manajemen jasa terpadu.
Komponen
Manajemen
Jasa Terpadu
Implikasi manajerial
Product Tetap mengadakan fasilitas tambahan yaitu kolam
renang
Place and Time Membuat ruangan fitness dan kamar ganti yang bersih
Process Memberikan proses yang cepat saat registrasi menjadi
member
Productivity
and Quality
Meningkatkan layanan fasilitas instruktur dan
menambahkan alat-alat fitness untuk pembentukan
otot-otot perut dan angkat beban
People Melatih instruktur tentang pengetahuan penggunaan
fasilitas fitness dan kemampuan staf untuk menanggapi
complain serta mempertahankan keramahan dan
kesopanan dari staf.
Promotion and
Education
Mempertahankan fasilitas kolam renang sebagai paket
tambahan dan memperbanyak baliho-baliho, pamflet,
leaflet, brosur, dan media promosi lainnya
Physic Merawat dan memperhatikan gedung, perlengkapan
fitness, anggota staf, dan juga dapat memperluas
tempat parkir untuk kenyamanan konsumen
Price Mempertahankan harga yang ditawarkan kepada
konsumen dan menurunkan harga untuk instruktur
pribadi
63
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Karakteristik konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki dan berusia antara 26-35 tahun, riwayat
pendidikan terakhir SMU, pekerjaan sebagai pegawai negeri, dengan
pendapatan Rp 1.000.001- Rp 3.000.000 , dan belum menikah.
b. Pada tahap proses pengambilan keputusan pembelian, semua
konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan seluruh tahapan
yang terdiri dari 5 tahapan yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian. Tetapi tiap konsumen mempunyai proses yang berbeda-
beda dalam tiap tahap tersebut. Sebagai contoh untuk tahap pengenalan
masalah yaitu alasan/motivasi, sebagian besar konsumen Fit For Two
Fitness Center mempunyai motivasi untuk membentuk tubuh
atletis/proporsional. Sedangkan untuk tahap pencarian informasi,
sumber informasi sebagian besar konsumen berasal dari teman. Untuk
tahap evaluasi alternatif, sebagian besar konsumen mempertimbangan
untuk berlatih fitness berdasarkan lokasi. Pada tahap keputusan
pembelian, sebagian besar konsumen memilih waktu senggang untuk
berlatih fitness. Dan tahap terakhir yaitu perilaku pasca pembelian,
sebagian besar konsumen merasa puas berlatih fitness di Fit For Two
Fitness Center.
c. Hasil analisis faktor untuk faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen terdapat empat faktor yang terbentuk yaitu faktor
internal, eksternal, motivasi, dan sikap. Sedangkan hasil analisis faktor
untuk atribut jasa perusahaan terdapat lima faktor yang terbentuk yaitu
faktor fisik, kemampuan staf, komunikasi, keunggulan, dan keinginan
dan kerapihan.
64
d. Demografi konsumen secara keseluruhan tidak berhubungan dengan
sembilan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keputusan
pembelian konsumen Fit For Two Fitness Center. Namun ada
beberapa faktor yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu
variabel jenis kelamin dengan tangible (berwujud), variabel usia
dengan reliability (keandalan), variabel pendidikan dengan psikologi,
variabel pekerjaan dengan tangible (berwujud), dan variabel
pendapatan dengan reliability (keandalan).
2. Saran
a. Dari sisi promosi, manajemen Fit For Two Fitness Center harus
meningkatkan promosi dengan memanfaatkan media promosi yang
ada seperti baliho, pamflet, leaflet, dan media promosi lainnya
disertai dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
sehingga akan tercipta promosi word by mouth yang dapat
membantu menyebarkan informasi tentang fasilitas dan kelebihan-
kelebihan Fit For Two Fitness Center.
b. Meningkatkan sumberdaya manusia khususnya pengetahuan
instruktur mengenai penggunaan fasilitas fitness sehingga
konsumen akan merasa puas dan mendapatkan pelayanan yang
baik dari instruktur. Selain itu juga harus diadakan training tentang
penanganan latihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dengan program-program yang sesuai dan proporsi latihan yang
tepat sehingga dapat membantu konsumen mencapai target dan
tujuannya berlatih fitness seperti membentuk tubuh yang atletis,
menguruskan badan, dan membesarkan otot-otot pada bagian
tertentu.
c. Mempertahankan harga yang ditawarkan saat ini karena konsumen
merasa puas dengan harga yang ditawarkan perusahaan. Harga
merupakan hal yang sensitif bagi semua konsumen ditambah pada
karakteristik pendapatan, konsumen Fit For Two Fitness Center
cenderung memiliki pendapatan antara Rp 1.000.001- Rp
65
3.000.000 sehingga anggaran untuk dialokasikan pada kebugaran
atau kesehatan menjadi terbatas.
d. Perlu dilakukan analisis tentang kepuasan konsumen untuk melihat
tingkat kepuasan dari konsumen Fit For Two Fitness Center
sehingga dapat diantisipasi dengan langkah-langkah tepat sesuai
dengan hasil analisis tersebut. Hal tersebut dapat meminimalisir
keterlambatan dalam mengantisipasi penurunan kualitas Fit For
Two Fitness Center dalam melayani konsumennya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Engel, J. F., R. D. Blackwell, and P.W., Miniard. 1994. Perilaku Konsumen
(Terjemahan, Jilid I). Binarupa Aksara, Jakarta.
___________. 1995. Perilaku Konsumen (Terjemahan, Jilid II). Binarupa Aksara,
Jakarta.
Imran, I. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Adidas (Studi Kasus
Konsumen PT. Nusantara Sportindo, Depok). Skripsi pada Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Bogor.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. PT Indeks, Jakarta.
___________. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. PT Indeks, Jakarta.
Lovelock, C. H and Wright L. K. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
Bahasa Indonesia. PT Index Kelompok Gramedia, Jakarta.
Mangkunegara, A. P. 2005. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. PT. Refika
Aditama, Bandung.
Mowen, J. C and Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Ed 5. Erlangga,
Jakarta.
Nawang. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen dalam Pembelian Jasa di Super M Fitness Center Jakarta
Timur. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, IPB. Bogor.
Nugroho, A. 2002. Perilaku Konsumen. PT Studia Press, Jakarta Timur.
Payne, A. 1993. The Essence of services Marketing. Diterjemahkan oleh : Fandy
Tjiptono. Penerbit : ANDI, Yogyakarta.
Schiffman, L.G. and L.L. Kanuk. 1994. Consumer Behaviour. 5thEd. Prentice
Hall, New Jersey.
Simamora, B. 2005. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori dan Aplikasi. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Situs BPS. 2010. Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita sebulan Menurut
Kelompok Barang, Indonesia. http://www.bps.go.id/tab_sub/view. [19
Juni 2010 ]
Situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2010.
Penduduk Jakarta Rawan Kena Penyakit Berat.
http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/penduduk-jakarta-
rawan-kena-penyakit-berat. [20 Juni 2010]
67
Situs Kota Bogor. 2010. Kondisi Perekonomian Kota Bogor Menggembirakan,
LPE Capai 6,02 persen. http://www.kotabogor.go.id/index. [20 Juni
2010]
Situs Warta Ekonomi. 2010. Kelas Bawah: Ketika Roda Hidup Berputar Lebih
Cepat. http://www.wartaekonomi.co.id/index. [19 Juni 2010]
Sulianto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia.
Bogor
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk
Meningkatkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta, Jakarta.
Swastha B dan Irawan. 2005. Menejemen Pemasaran Modern. Liberty Offset,
Yogyakarta.
Tjiptono, F. 1996. Manajemen Jasa. Andi Offset. Yogyakarta
_________. 2004. Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Trihendadi, C.2009. Step By Step SPSS 16. Andi Offset. Yogyakarta
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Majalah
Mutu (Edisi Mei-Juni), Jakarta.
Wahyono, T. 2006. 36 Jam Belajar Komputer Analisis Data Statistik dengan
SPSS 14. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.
Wibisono, D. 2000. Riset Bisnis. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
68
LAMPIRAN
69
Lampiran 1. Kuesioner penelitian
Kuisioner ini digunakan untuk membantu proses pengumpulan data sebagai bahan penyusunan
skripsi tentang ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN JASA (Studi Kasus: Fit For Two Fitness Center Bogor)
Oleh: Afmagama (H24063171)
Mahasiswa Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Diharapkan kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari untuk mengisi kuisioner ini dengan benar dan
lengkap. Semua data ini akan terjaga dengan aman. Atas kesediannya diucapkan terima kasih.
Bagian 1. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin :
2. Status keaanggotaan : member / non member (lingkari yang benar)
3. Usia : ……tahun
4. Pendidikan Terakhir : a. SLTP d. Sarjana
b. SMU/sederajat e. Lainnya, sebutkan……
c. Diploma
5. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa d. Pegawai Swasta
b. Wirausaha e. Lainnya, sebutkan……
c. Pegawai Negeri
6. Pendapatan/ bulan : a. ≤ Rp 500.000 d. Rp 3.000.001-Rp5.000.000
b. Rp 500.001-Rp 1.000.000 e. > Rp 5.000.000
c. Rp 1.000.001-Rp 3.000.000
7. Status Pernikahan : a. Menikah b. Belum Menikah
Bagian 2. Proses Keputusan Pembelian
1. Pengenalan Kebutuhan atau masalah
1. Alasan apa yang membuat anda memilih untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness
Center? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Mengurangi berat badan e. Hanya olahraga
b. Menambah berat badan f. Ajakan teman
c. Bentuk tubuh atletis/proporsional g. Coba-coba
d. Menambah teman baru h. Lainnya, sebutkan………………
2. Apa saja manfaat yang anda dapat dari berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center?
(jawaban bisa lebih dari satu)
a. Tubuh yang sehat c. Menjadi gaya hidup masakini
b. Bentuk badan/tubuh yang proporsional d. Menunjukkan status sosial
3. Perasaan apa yang timbul jika tidak berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center?
a. Biasa saja b. Badan terasa tidak enak
II. Pencarian Informasi
4. Darimana anda mendapatkan informasi tentang Fit For Two Fitness Center? (jawaban
bisa lebih dari satu)
a. Media massa e. Melihat papan nama
b. TV f. Keluarga
c. Radio g. Teman
d. Brosur
h.Lainnya,sebutkan……………………
5. Berdasarkan informasi yang anda terima, apa yang menjadi fokus perhatian anda?
a. Harga d. Rekomendasi teman
b. Lokasi e. Fasilitas yang ditawarkan
c. Brand/ nama Fit For Two f. Lainnya, sebutkan………………
6. Apa pengaruh promosi bagi anda dalam pembelian jasa fitness di Fit For Two ?
a. tidak terpengaruh b. tertarik mencoba c. tertarik menjadi anggota
70
Lanjutan Lampiran 1
III. Evaluasi Alternatif 7. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan anda untuk berlatih fitness di Fit For Two ?
(jawaban bisa lebih dari satu)
a. Harga d. Rekomendasi teman/keluarga
b. Lokasi e. Brand /nama dari Fit For Two
c. Fasilitas f.Lainnya,sebutkan……………
8. Menurut anda, bagaimana harga yang ditawarkan Fit For Two ?
a. Mahal c. Murah
b. Biasa saja
9. Bagaimana lokasi Fit For Two ?
a. Mudah dicapai d. Relatif jauh
b. Dekat dengan rumah e. Lainnya, sebutkan………………
c. Dekat dengan Kantor
10. Apakah anda berlatih fitness di tempat lain?
a. Ya b. Tidak
11. Jika ya, mengapa? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Harga yang ditawarkan d. Suasana yang nyaman
b. Lokasi e. Lainnya, sebutkan………………
c. Fasilitas
IV. Keputusan Pembelian
12. Kapan anda biasanya berlatih fitness di Fit For Two ?
a. Waktu senggang c. Pulang Kerja/Kuliah/Sekolah
b. Liburan d. Lainnya, sebutkan………………
13. Dengan siapa anda biasanya berlatih fitness di Fit For Two ?
a. Sendiri c. Keluarga
b. Teman d. Lainnya,sebutkan………………
14. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk berlatih fitness di Fit For Two ?
a. Pengaruh teman c. Keinginan sendiri
b. Pengaruh keluarga d. Lainnya, sebutkan………………
15. Berapa kali dalam seminggu anda berlatih fitness di Fit For Two ?
a. 1-2 kali c. > 4 kali
b. 3-4 kali
V. Evaluasi Pasca Pembelian (hasil)
16. Apakah anda merasa puas berlatih fitness di Fit For Two ?
a. Puas b. Biasa saja c. Tidak puas
17. Sudah berapa lama anda berlatih fitness di Fit For Two ?
a. ≤ 1 bulan c. 3 bulan
b. 2 bulan d. >3 bulan
20. Apabila Fit For Two menaikkan harga, apa reaksi anda?
a. Tetap berlatih fitnessdi Fit For Two c. Berlatih di tempat lain
b. Berhenti berlatih fitness d. Lainnya, sebutkan…………
Bagian 3.
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut anda, sejauh mana faktor-faktor dibawah ini mempengaruhi anda untuk berlatih
fitness di Fit For Two Fitness Center?
Petunjuk: berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan
keterangan pilihan berikut:
Keterangan : 1= Sangat Tidak Mempengaruhi 4= Mempengaruhi
2= Tidak Mempengaruhi 5= Sangat Mempengaruhi
3= Cukup Mempengaruhi
71
No.
Faktor Yang Mempengaruhi Anda Dalam Berlatih Fitness 1 2 3 4 5
BUDAYA
1. Norma dan Kebiasaan
2. Kelas sosial
3. Iklan
SOSIAL
4. Keluarga (orang tua, anak, saudara kandung)
5. Teman
6. Peran dan status dalam keluarga
PRIBADI
7. Gaya hidup
8. Kepribadian
9. kepercayaan diri dan kemampuan bersosialiasi
PSIKOLOGIS
10. Motivasi (ingin kurus, ingin gemuk, ikut kompetisi)
11. Persepsi (pandangan)
12. Pengalaman
ATRIBUT JASA
Reliability (Keandalan)
13. Harga yang ditawarkan
14. Fasilitas instruktur
15. Kemampuan instruktur dalam menepati janji
16. Kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir yang diharapkan
Responsiveness (Daya tanggap)
17. Kemampuan staf dalam menanggapi complain
18. Penanganan latihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
19. Kesediaan menangani konsultasi gizi
Assurance (Kepastian)
20. Keramahan dan kesopanan staf
21. Pengetahuan instruktur mengenai penggunaan fasilitas fitness
22. Kemampuan instruktur dalam memberikan informasi berkaitan
dengan cara menggunakan peralatan fitness
No. Faktor Yang Mempengaruhi Anda Dalam Berlatih Fitness 1 2 3 4 5
Empathy
23. Kemudahan berkonsultasi dengan instruktur
24. Kemudahan menghubungi Fit For Two Fitness Center
Tangible (berwujud)
25. Kelengkapan peralatan
26. Penataan ruangan /peralatan
27. Ketersediaan tempat parkir
28. Kebersihan dan kenyamanan ruangan
29. Kebersihan kamar ganti
30. kerapihan karyawan dan instruktur
Saran:
TERIMA KASIH ATAS KERJASAMA ANDA
72
Lampiran 2. Hasil uji validitas
F01 F02 F03 F04 F05 F06 F07 F08 F09 F10 F11 F12 F13 F14
F01
Pearson
Correlation 1.000 0.267 0.395 0.151 0.100 0.061
-
0.107 0.382 0.151 0.295 0.547 0.175 0.291 0.423
Sig. (2-tailed) 0.154 0.031 0.427 0.598 0.749 0.574 0.037 0.425 0.114 0.002 0.355 0.119 0.020
F02
Pearson
Correlation 0.267 1.000 0.385 0.333 0.350 0.194 0.273 0.012 0.533 0.355 0.030 0.277 0.034 0.169
Sig. (2-tailed) 0.154
0.036 0.072 0.058 0.304 0.144 0.949 0.002 0.055 0.875 0.139 0.860 0.372
F03
Pearson
Correlation 0.395 0.385 1.000 0.353 0.595 0.373 0.491 0.331 0.325 0.347 0.417 0.285 0.486 0.513
Sig. (2-
tailed) 0.031 0.036
0.056 0.001 0.042 0.006 0.074 0.080 0.060 0.022 0.126 0.006 0.004
F04 Pearson Correlation 0.151 0.333 0.353 1.000 0.654 0.414 0.199 0.109 0.183 0.411 0.340 0.496 0.027 0.216
Sig. (2-
tailed) 0.427 0.072 0.056
0.000 0.023 0.292 0.565 0.334 0.024 0.066 0.005 0.887 0.251
F05
Pearson
Correlation 0.100 0.350 0.595 0.654 1.000 0.497 0.284 0.229 0.277 0.362 0.302 0.536 0.159 0.447
Sig. (2-tailed) 0.598 0.058 0.001 0.000
0.005 0.129 0.223 0.139 0.049 0.104 0.002 0.402 0.013
F06
Pearson
Correlation 0.061 0.194 0.373 0.414 0.497 1.000 0.304 0.317 0.419 0.288 0.204 0.347 0.111 0.335
Sig. (2-
tailed) 0.749 0.304 0.042 0.023 0.005
0.103 0.088 0.021 0.122 0.279 0.060 0.559 0.071
F07 Pearson Correlation
-0.107 0.273 0.491 0.199 0.284 0.304 1.000 0.374 0.184 0.182 0.182 0.387 0.275 0.290
Sig. (2-
tailed) 0.574 0.144 0.006 0.292 0.129 0.103
0.042 0.331 0.336 0.335 0.034 0.141 0.120
F08
Pearson
Correlation 0.382 0.012 0.331 0.109 0.229 0.317 0.374 1.000 0.514 0.354 0.639 0.175 0.256 0.391
Sig. (2-tailed) 0.037 0.949 0.074 0.565 0.223 0.088 0.042
0.004 0.055 0.000 0.355 0.172 0.033
F09
Pearson
Correlation 0.151 0.533 0.325 0.183 0.277 0.419 0.184 0.514 1.000 0.448 0.347
-
0.052 0.060 0.230
Sig. (2-
tailed) 0.425 0.002 0.080 0.334 0.139 0.021 0.331 0.004
0.013 0.060 0.784 0.754 0.221
F10 Pearson Correlation 0.295 0.355 0.347 0.411 0.362 0.288 0.182 0.354 0.448 1.000 0.561 0.147 0.397 0.369
Sig. (2-
tailed) 0.114 0.055 0.060 0.024 0.049 0.122 0.336 0.055 0.013
0.001 0.439 0.030 0.045
F11
Pearson
Correlation 0.547 0.030 0.417 0.340 0.302 0.204 0.182 0.639 0.347 0.561 1.000 0.385 0.361 0.433
Sig. (2-
tailed) 0.002 0.875 0.022 0.066 0.104 0.279 0.335 0.000 0.060 0.001
0.036 0.050 0.017
F12 Pearson Correlation 0.175 0.277 0.285 0.496 0.536 0.347 0.387 0.175
-0.052 0.147 0.385 1.000 0.069 0.142
Sig. (2-
tailed) 0.355 0.139 0.126 0.005 0.002 0.060 0.034 0.355 0.784 0.439 0.036
0.716 0.455
F13
Pearson
Correlation 0.291 0.034 0.486 0.027 0.159 0.111 0.275 0.256 0.060 0.397 0.361 0.069 1.000 0.569
Sig. (2-tailed) 0.119 0.860 0.006 0.887 0.402 0.559 0.141 0.172 0.754 0.030 0.050 0.716
0.001
F14
Pearson
Correlation 0.423 0.169 0.513 0.216 0.447 0.335 0.290 0.391 0.230 0.369 0.433 0.142 0.569 1.000
Sig. (2-
tailed) 0.020 0.372 0.004 0.251 0.013 0.071 0.120 0.033 0.221 0.045 0.017 0.455 0.001
73
F15
Pearson
Correlation 0.416 0.143 0.418 0.035 0.096 0.402 0.371 0.341 0.226 0.349 0.290
-
0.057 0.599 0.691
Sig. (2-tailed) 0.022 0.449 0.022 0.853 0.614 0.028 0.043 0.065 0.231 0.059 0.121 0.764 0.000 0.000
F16
Pearson
Correlation 0.383 0.092 0.513 0.301 0.321 0.563 0.443 0.462 0.258 0.476 0.450 0.136 0.590 0.607
Sig. (2-tailed) 0.037 0.627 0.004 0.106 0.083 0.001 0.014 0.010 0.169 0.008 0.013 0.475 0.001 0.000
F17
Pearson
Correlation 0.422 0.264 0.129 0.157 0.025 0.203 0.146 0.253 0.338 0.501 0.454 0.073 0.401 0.497
Sig. (2-tailed) 0.020 0.158 0.498 0.407 0.897 0.282 0.443 0.177 0.068 0.005 0.012 0.701 0.028 0.005
F18
Pearson
Correlation 0.330 0.217 0.123 0.267 0.047 0.323 0.380 0.287 0.297 0.414 0.409 0.301 0.079 0.356
Sig. (2-tailed) 0.075 0.249 0.518 0.154 0.803 0.081 0.038 0.125 0.110 0.023 0.025 0.106 0.677 0.053
F19 Pearson Correlation 0.231 0.295 0.059 0.175 0.096 0.149 0.097 0.101 0.377 0.110 0.197 0.138
-0.046 0.438
Sig. (2-tailed) 0.219 0.113 0.758 0.355 0.615 0.433 0.610 0.595 0.040 0.563 0.296 0.468 0.810 0.015
F20 Pearson Correlation 0.116 0.183 0.010 0.293 0.265 0.277 0.003 0.166 0.514 0.378 0.267 0.061 0.184 0.352
Sig. (2-tailed) 0.542 0.333 0.960 0.116 0.157 0.138 0.987 0.382 0.004 0.039 0.153 0.749 0.332 0.056
F21
Pearson
Correlation 0.339 0.136 0.239 0.316 0.255 0.329 0.229 0.436 0.458 0.459 0.481 0.126 0.345 0.578
Sig. (2-tailed) 0.067 0.474 0.203 0.089 0.174 0.076 0.224 0.016 0.011 0.011 0.007 0.508 0.062 0.001
F22
Pearson
Correlation 0.420 0.158 0.159 0.022 0.164
-
0.104 0.119 0.280 0.278 0.336 0.405 0.055 0.351 0.583
Sig. (2-tailed) 0.021 0.406 0.401 0.909 0.388 0.583 0.533 0.134 0.137 0.069 0.026 0.771 0.057 0.001
F23
Pearson
Correlation 0.228 0.168 0.386 0.164 0.404 0.216 0.300 0.281 0.231 0.232 0.316 0.259 0.487 0.662
Sig. (2-tailed) 0.225 0.375 0.035 0.388 0.027 0.252 0.107 0.132 0.219 0.216 0.089 0.168 0.006 0.000
F24
Pearson
Correlation 0.220 0.176 0.162
-
0.146 0.070 0.167 0.382 0.267 0.190 0.113 0.136 0.095 0.385 0.547
Sig. (2-tailed) 0.243 0.352 0.392 0.441 0.712 0.379 0.037 0.154 0.313 0.551 0.472 0.617 0.035 0.002
F25 Pearson Correlation 0.278 0.129 0.508 0.156 0.259 0.292 0.433 0.409 0.264 0.445 0.344 0.153 0.804 0.607
Sig. (2-tailed) 0.138 0.497 0.004 0.409 0.167 0.117 0.017 0.025 0.158 0.014 0.062 0.419 0.000 0.000
F26 Pearson Correlation 0.196 0.023 0.140
-0.018 0.122 0.133 0.128 0.196
-0.056 0.094 0.032 0.242 0.512 0.304
Sig. (2-tailed) 0.299 0.906 0.462 0.924 0.520 0.483 0.500 0.299 0.767 0.620 0.865 0.198 0.004 0.102
F27 Pearson Correlation 0.260 0.133 0.253
-0.073
-0.020 0.185 0.227 0.208 0.150 0.202 0.183 0.174 0.556 0.389
Sig. (2-tailed) 0.165 0.484 0.177 0.703 0.915 0.326 0.228 0.270 0.430 0.285 0.333 0.356 0.001 0.034
F28
Pearson
Correlation 0.419 0.260 0.397
-
0.078 0.209 0.172 0.067 0.268 0.282 0.329 0.333 0.214 0.464 0.436
Sig. (2-tailed) 0.021 0.166 0.030 0.682 0.268 0.363 0.725 0.152 0.131 0.076 0.073 0.256 0.010 0.016
F29
Pearson
Correlation 0.374 0.150 0.369 0.040 0.053 0.213 0.225 0.272 0.255 0.450 0.453 0.234 0.532 0.303
Sig. (2-tailed) 0.042 0.429 0.045 0.836 0.781 0.259 0.231 0.146 0.174 0.013 0.012 0.214 0.003 0.104
F30
Pearson
Correlation 0.193
-
0.084 0.262 0.333 0.303 0.317 0.110 0.193 0.082 0.320 0.248 0.217 0.632 0.360
Sig. (2-tailed) 0.308 0.659 0.162 0.072 0.103 0.087 0.563 0.308 0.666 0.085 0.187 0.248 0.000 0.051
F31
Pearson
Correlation 0.490 0.400 0.613 0.396 0.491 0.500 0.462 0.516 0.497 0.610 0.586 0.382 0.632 0.752
74
Lanjutan Lampiran 2
F15 F16 F17 F18 F19 F20 F21 F22 F23 F24 F25 F26 F27 F28 F29 F30 Total
0.416 0.383 0.422 0.330 0.231 0.116 0.339 0.420 0.228 0.220 0.278 0.196 0.260 0.419 0.374 0.193 0.490
0.022 0.037 0.020 0.075 0.219 0.542 0.067 0.021 0.225 0.243 0.138 0.299 0.165 0.021 0.042 0.308 0.006
0.143 0.092 0.264 0.217 0.295 0.183 0.136 0.158 0.168 0.176 0.129 0.023 0.133 0.260 0.150
-
0.084 0.400
0.449 0.627 0.158 0.249 0.113 0.333 0.474 0.406 0.375 0.352 0.497 0.906 0.484 0.166 0.429 0.659 0.028
0.418 0.513 0.129 0.123 0.059 0.010 0.239 0.159 0.386 0.162 0.508 0.140 0.253 0.397 0.369 0.262 0.613
0.022 0.004 0.498 0.518 0.758 0.960 0.203 0.401 0.035 0.392 0.004 0.462 0.177 0.030 0.045 0.162 0.000
0.035 0.301 0.157 0.267 0.175 0.293 0.316 0.022 0.164
-
0.146 0.156
-
0.018
-
0.073
-
0.078 0.040 0.333 0.396
0.853 0.106 0.407 0.154 0.355 0.116 0.089 0.909 0.388 0.441 0.409 0.924 0.703 0.682 0.836 0.072 0.030
0.096 0.321 0.025 0.047 0.096 0.265 0.255 0.164 0.404 0.070 0.259 0.122 -
0.020 0.209 0.053 0.303 0.491
0.614 0.083 0.897 0.803 0.615 0.157 0.174 0.388 0.027 0.712 0.167 0.520 0.915 0.268 0.781 0.103 0.006
0.402 0.563 0.203 0.323 0.149 0.277 0.329
-
0.104 0.216 0.167 0.292 0.133 0.185 0.172 0.213 0.317 0.500
0.028 0.001 0.282 0.081 0.433 0.138 0.076 0.583 0.252 0.379 0.117 0.483 0.326 0.363 0.259 0.087 0.005
0.371 0.443 0.146 0.380 0.097 0.003 0.229 0.119 0.300 0.382 0.433 0.128 0.227 0.067 0.225 0.110 0.462
0.043 0.014 0.443 0.038 0.610 0.987 0.224 0.533 0.107 0.037 0.017 0.500 0.228 0.725 0.231 0.563 0.010
0.341 0.462 0.253 0.287 0.101 0.166 0.436 0.280 0.281 0.267 0.409 0.196 0.208 0.268 0.272 0.193 0.516
0.065 0.010 0.177 0.125 0.595 0.382 0.016 0.134 0.132 0.154 0.025 0.299 0.270 0.152 0.146 0.308 0.004
0.226 0.258 0.338 0.297 0.377 0.514 0.458 0.278 0.231 0.190 0.264
-
0.056 0.150 0.282 0.255 0.082 0.497
0.231 0.169 0.068 0.110 0.040 0.004 0.011 0.137 0.219 0.313 0.158 0.767 0.430 0.131 0.174 0.666 0.005
0.349 0.476 0.501 0.414 0.110 0.378 0.459 0.336 0.232 0.113 0.445 0.094 0.202 0.329 0.450 0.320 0.610
0.059 0.008 0.005 0.023 0.563 0.039 0.011 0.069 0.216 0.551 0.014 0.620 0.285 0.076 0.013 0.085 0.000
0.290 0.450 0.454 0.409 0.197 0.267 0.481 0.405 0.316 0.136 0.344 0.032 0.183 0.333 0.453 0.248 0.586
0.121 0.013 0.012 0.025 0.296 0.153 0.007 0.026 0.089 0.472 0.062 0.865 0.333 0.073 0.012 0.187 0.001
-0.057 0.136 0.073 0.301 0.138 0.061 0.126 0.055 0.259 0.095 0.153 0.242 0.174 0.214 0.234 0.217 0.382
0.764 0.475 0.701 0.106 0.468 0.749 0.508 0.771 0.168 0.617 0.419 0.198 0.356 0.256 0.214 0.248 0.037
0.599 0.590 0.401 0.079
-
0.046 0.184 0.345 0.351 0.487 0.385 0.804 0.512 0.556 0.464 0.532 0.632 0.632
0.000 0.001 0.028 0.677 0.810 0.332 0.062 0.057 0.006 0.035 0.000 0.004 0.001 0.010 0.003 0.000 0.000
0.691 0.607 0.497 0.356 0.438 0.352 0.578 0.583 0.662 0.547 0.607 0.304 0.389 0.436 0.303 0.360 0.752
0.000 0.000 0.005 0.053 0.015 0.056 0.001 0.001 0.000 0.002 0.000 0.102 0.034 0.016 0.104 0.051 0.000
1.000 0.815 0.572 0.494 0.365 0.273 0.549 0.472 0.525 0.631 0.684 0.491 0.527 0.466 0.534 0.517 0.750
0.000 0.001 0.006 0.048 0.145 0.002 0.008 0.003 0.000 0.000 0.006 0.003 0.010 0.002 0.003 0.000
0.815 1.000 0.378 0.411 0.169 0.327 0.565 0.314 0.536 0.409 0.701 0.440 0.443 0.376 0.541 0.617 0.763
0.000
0.039 0.024 0.373 0.078 0.001 0.091 0.002 0.025 0.000 0.015 0.014 0.041 0.002 0.000 0.000
75
Lanjutan Lampiran 2
0.572 0.378 1.000 0.674 0.613 0.542 0.704 0.615 0.434 0.523 0.385 0.172 0.338 0.327 0.449 0.221 0.653
0.001 0.039
0.000 0.000 0.002 0.000 0.000 0.017 0.003 0.035 0.362 0.068 0.078 0.013 0.240 0.000
0.494 0.411 0.674 1.000 0.707 0.413 0.642 0.472 0.315 0.527 0.339 0.069 0.223 0.183 0.394 0.180 0.600
0.006 0.024 0.000
0.000 0.023 0.000 0.008 0.090 0.003 0.067 0.718 0.236 0.333 0.031 0.342 0.000
0.365 0.169 0.613 0.707 1.000 0.540 0.628 0.495 0.480 0.506 0.123 0.100 0.143 0.171 0.194 0.078 0.480
0.048 0.373 0.000 0.000
0.002 0.000 0.005 0.007 0.004 0.516 0.598 0.450 0.366 0.305 0.680 0.007
0.273 0.327 0.542 0.413 0.540 1.000 0.797 0.546 0.503 0.326 0.309 0.124 0.316 0.287 0.417 0.425 0.554
0.145 0.078 0.002 0.023 0.002
0.000 0.002 0.005 0.079 0.096 0.515 0.088 0.124 0.022 0.019 0.001
0.549 0.565 0.704 0.642 0.628 0.797 1.000 0.676 0.602 0.486 0.472 0.189 0.468 0.453 0.605 0.472 0.766
0.002 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.006 0.009 0.316 0.009 0.012 0.000 0.009 0.000
0.472 0.314 0.615 0.472 0.495 0.546 0.676 1.000 0.646 0.627 0.542 0.336 0.511 0.574 0.469 0.288 0.646
0.008 0.091 0.000 0.008 0.005 0.002 0.000
0.000 0.000 0.002 0.070 0.004 0.001 0.009 0.123 0.000
0.525 0.536 0.434 0.315 0.480 0.503 0.602 0.646 1.000 0.650 0.632 0.572 0.473 0.497 0.370 0.421 0.729
0.003 0.002 0.017 0.090 0.007 0.005 0.000 0.000
0.000 0.000 0.001 0.008 0.005 0.044 0.020 0.000
0.631 0.409 0.523 0.527 0.506 0.326 0.486 0.627 0.650 1.000 0.549 0.385 0.422 0.319 0.203 0.126 0.582
0.000 0.025 0.003 0.003 0.004 0.079 0.006 0.000 0.000
0.002 0.036 0.020 0.086 0.281 0.505 0.001
0.684 0.701 0.385 0.339 0.123 0.309 0.472 0.542 0.632 0.549 1.000 0.658 0.708 0.543 0.556 0.687 0.795
0.000 0.000 0.035 0.067 0.516 0.096 0.009 0.002 0.000 0.002
0.000 0.000 0.002 0.001 0.000 0.000
0.491 0.440 0.172 0.069 0.100 0.124 0.189 0.336 0.572 0.385 0.658 1.000 0.652 0.563 0.449 0.668 0.500
0.006 0.015 0.362 0.718 0.598 0.515 0.316 0.070 0.001 0.036 0.000
0.000 0.001 0.013 0.000 0.005
0.527 0.443 0.338 0.223 0.143 0.316 0.468 0.511 0.473 0.422 0.708 0.652 1.000 0.818 0.764 0.565 0.626
0.003 0.014 0.068 0.236 0.450 0.088 0.009 0.004 0.008 0.020 0.000 0.000
0.000 0.000 0.001 0.000
0.466 0.376 0.327 0.183 0.171 0.287 0.453 0.574 0.497 0.319 0.543 0.563 0.818 1.000 0.806 0.467 0.653
0.010 0.041 0.078 0.333 0.366 0.124 0.012 0.001 0.005 0.086 0.002 0.001 0.000
0.000 0.009 0.000
0.534 0.541 0.449 0.394 0.194 0.417 0.605 0.469 0.370 0.203 0.556 0.449 0.764 0.806 1.000 0.608 0.683
0.002 0.002 0.013 0.031 0.305 0.022 0.000 0.009 0.044 0.281 0.001 0.013 0.000 0.000
0.000 0.000
0.517 0.617 0.221 0.180 0.078 0.425 0.472 0.288 0.421 0.126 0.687 0.668 0.565 0.467 0.608 1.000 0.609
0.003 0.000 0.240 0.342 0.680 0.019 0.009 0.123 0.020 0.505 0.000 0.000 0.001 0.009 0.000
0.000
0.750 0.763 0.653 0.600 0.480 0.554 0.766 0.646 0.729 0.582 0.795 0.500 0.626 0.653 0.683 0.609 1.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.007 0.001 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.005 0.000 0.000 0.000 0.000
76
Lampiran 3. Hasil uji reliabilitas
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.931 30
Cronbach's
Alpha N of Items
77
Lampiran 4. KMO and barlett’s test
Lampiran 5. Anti-image matriaces
KMO and Bartlett's Test
.704
308.870
66
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Approx. Chi-Square
df
Sig.
Bart let t's Test of
Sphericity
Anti-image Matrices
.852 -.164 -.032 -.095 -.019 .013 -.014 -.015 -.051 .086 -.109 .051
-.164 .759 -.095 .049 .043 -.174 -.021 -.002 -.092 -.020 .058 -.183
-.032 -.095 .704 -.067 -.189 .092 -.210 .070 -.022 .099 -.084 .035
-.095 .049 -.067 .631 -.217 -.183 -.019 -.110 .028 .024 .070 -.096
-.019 .043 -.189 -.217 .649 -.011 -.047 .072 -.067 -.137 .005 .013
.013 -.174 .092 -.183 -.011 .627 -.078 -.108 -.121 .153 .008 .023
-.014 -.021 -.210 -.019 -.047 -.078 .622 -.158 .013 -.160 .034 -.057
-.015 -.002 .070 -.110 .072 -.108 -.158 .592 -.176 -.010 -.160 .094
-.051 -.092 -.022 .028 -.067 -.121 .013 -.176 .673 -.115 -.042 .029
.086 -.020 .099 .024 -.137 .153 -.160 -.010 -.115 .609 -.219 -.034
-.109 .058 -.084 .070 .005 .008 .034 -.160 -.042 -.219 .623 -.208
.051 -.183 .035 -.096 .013 .023 -.057 .094 .029 -.034 -.208 .811
.752a -.204 -.041 -.130 -.026 .017 -.020 -.022 -.068 .119 -.149 .061
-.204 .684a -.130 .071 .061 -.252 -.031 -.003 -.129 -.030 .084 -.233
-.041 -.130 .651a -.100 -.279 .138 -.318 .109 -.032 .152 -.126 .046
-.130 .071 -.100 .712a -.340 -.291 -.030 -.180 .043 .039 .112 -.134
-.026 .061 -.279 -.340 .715a -.018 -.074 .116 -.101 -.218 .008 .018
.017 -.252 .138 -.291 -.018 .675a -.126 -.177 -.186 .248 .013 .032
-.020 -.031 -.318 -.030 -.074 -.126 .773a -.261 .021 -.261 .055 -.080
-.022 -.003 .109 -.180 .116 -.177 -.261 .728a -.279 -.017 -.263 .136
-.068 -.129 -.032 .043 -.101 -.186 .021 -.279 .812a -.180 -.065 .040
.119 -.030 .152 .039 -.218 .248 -.261 -.017 -.180 .622a -.356 -.048
-.149 .084 -.126 .112 .008 .013 .055 -.263 -.065 -.356 .664a -.292
.061 -.233 .046 -.134 .018 .032 -.080 .136 .040 -.048 -.292 .590a
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12
Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.
78
Lanjutan 6. Nilai communalities
Lampiran 7. Total variance explained
Communalities
1.000 .334
1.000 .643
1.000 .619
1.000 .580
1.000 .671
1.000 .677
1.000 .516
1.000 .713
1.000 .565
1.000 .706
1.000 .657
1.000 .641
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
3.331 27.755 27.755 3.331 27.755 27.755 2.000 16.667 16.667
1.590 13.254 41.009 1.590 13.254 41.009 1.962 16.347 33.013
1.299 10.828 51.837 1.299 10.828 51.837 1.879 15.656 48.669
1.101 9.176 61.013 1.101 9.176 61.013 1.481 12.344 61.013
.899 7.491 68.505
.805 6.705 75.210
.704 5.865 81.075
.594 4.954 86.029
.502 4.185 90.214
.456 3.801 94.015
.401 3.340 97.355
.317 2.645 100.000
Component
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total % of Variance Cumulativ e % Total % of Variance Cumulativ e % Total % of Variance Cumulativ e %
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
79
Lanjutan 8. Scree plot
Lampiran 9. Component matrix
Component Number
121110987654321
Eig
enva
lue
4
3
2
1
0
Scree Plot
Component Matrixa
.401 -.269 .059 .312
.453 -.284 .245 .546
.482 .018 -.605 .145
.574 -.389 -.303 -.086
.558 .050 -.587 -.113
.487 -.611 .246 -.078
.681 .102 -.167 -.118
.636 -.074 .397 -.381
.631 -.022 .332 -.236
.455 .688 .052 -.150
.519 .564 .256 .064
.333 .320 .099 .646
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
1 2 3 4
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
4 components extracted.a.
80
Lampiran 10. Rotated component matrix
Lampiran 11. Component plot in rotated space
Rotated Component Matrixa
.207 .180 -.049 .507
.213 .044 .005 .772
-.091 .758 .091 .168
.385 .607 -.171 .183
.084 .801 .148 -.027
.681 .124 -.286 .341
.344 .525 .335 .098
.795 .068 .274 .032
.665 .106 .308 .126
.110 .179 .805 -.122
.184 .044 .771 .165
-.211 .046 .461 .618
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
1 2 3 4
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 7 iterations.a.
F10
F11
F8
F9
F7F5
F12
F4
F6
F3
F2F1
Component 31.0
0.50.0
-0.5-1.0
Co
mp
on
en
t 2
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
Component 1
1.00.50.0-0.5-1.0
Component Plot in Rotated Space
81
Lampiran 12. KMO and barlett’s test untuk atribut jasa
Lampiran 13. Anti-image matriaces
KMO and Bartlett's Test
.826
1000.144
153
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Approx. Chi-Square
df
Sig.
Bart lett 's Test of
Sphericity
Anti-image Matrices
.480 -.187 .018 -.027 -.117 .006 .141 -.030 .051 .051 -.074 .035 -.010 -.034 .001 -.027 -.062 -.012
-.187 .413 -.162 -.068 -.002 -.039 .000 -.059 -.007 -.023 -.037 .021 -.001 .053 .018 -.021 .064 .045
.018 -.162 .419 -.105 -.099 -.034 .012 .035 .004 .027 -.004 -.059 -.005 -.051 -.035 .051 -.086 -.044
-.027 -.068 -.105 .530 .050 .008 -.097 .043 -.026 -.029 .056 -.063 -.107 .012 -.048 .038 -.028 -.099
-.117 -.002 -.099 .050 .483 -.093 -.152 -.085 -.004 -.022 .066 -.028 -.037 .009 .008 .016 -.042 .085
.006 -.039 -.034 .008 -.093 .535 -.151 -.023 -.076 .006 .082 -.077 -.005 .057 -.053 .012 .028 -.064
.141 .000 .012 -.097 -.152 -.151 .529 -.078 .000 -.021 -.041 .004 .071 -.015 -.009 -.011 -.009 -.019
-.030 -.059 .035 .043 -.085 -.023 -.078 .428 -.151 .066 -.092 .114 -.083 .019 .077 -.091 .038 -.010
.051 -.007 .004 -.026 -.004 -.076 .000 -.151 .374 -.140 -.019 -.094 .033 .046 -.052 .048 -.124 -.010
.051 -.023 .027 -.029 -.022 .006 -.021 .066 -.140 .503 -.155 -.016 -.007 -.008 .046 -.061 .046 -.062
-.074 -.037 -.004 .056 .066 .082 -.041 -.092 -.019 -.155 .374 -.156 -.059 .000 -.037 -.019 .029 .017
.035 .021 -.059 -.063 -.028 -.077 .004 .114 -.094 -.016 -.156 .452 -.046 -.055 .064 -.056 .096 -.065
-.010 -.001 -.005 -.107 -.037 -.005 .071 -.083 .033 -.007 -.059 -.046 .482 -.176 -.080 .012 -.012 .070
-.034 .053 -.051 .012 .009 .057 -.015 .019 .046 -.008 .000 -.055 -.176 .525 -.081 -.056 .025 -.131
.001 .018 -.035 -.048 .008 -.053 -.009 .077 -.052 .046 -.037 .064 -.080 -.081 .416 -.163 .015 -.075
-.027 -.021 .051 .038 .016 .012 -.011 -.091 .048 -.061 -.019 -.056 .012 -.056 -.163 .304 -.186 .103
-.062 .064 -.086 -.028 -.042 .028 -.009 .038 -.124 .046 .029 .096 -.012 .025 .015 -.186 .407 -.101
-.012 .045 -.044 -.099 .085 -.064 -.019 -.010 -.010 -.062 .017 -.065 .070 -.131 -.075 .103 -.101 .651
.782a -.421 .040 -.054 -.243 .012 .281 -.067 .120 .104 -.174 .076 -.021 -.067 .002 -.069 -.140 -.021
-.421 .828a -.389 -.145 -.004 -.083 .001 -.139 -.017 -.051 -.095 .049 -.002 .114 .043 -.061 .157 .086
.040 -.389 .867a -.223 -.221 -.072 .025 .082 .009 .059 -.010 -.135 -.011 -.109 -.083 .142 -.209 -.085
-.054 -.145 -.223 .880a .099 .016 -.184 .090 -.058 -.057 .127 -.129 -.211 .023 -.103 .095 -.060 -.169
-.243 -.004 -.221 .099 .847a -.183 -.301 -.188 -.009 -.044 .156 -.060 -.076 .018 .018 .042 -.095 .152
.012 -.083 -.072 .016 -.183 .864a -.285 -.048 -.170 .011 .183 -.157 -.009 .108 -.113 .029 .060 -.108
.281 .001 .025 -.184 -.301 -.285 .814a -.164 .000 -.040 -.093 .008 .141 -.029 -.020 -.028 -.018 -.032
-.067 -.139 .082 .090 -.188 -.048 -.164 .790a -.378 .143 -.230 .260 -.182 .041 .181 -.252 .092 -.019
.120 -.017 .009 -.058 -.009 -.170 .000 -.378 .840a -.323 -.050 -.229 .077 .104 -.131 .142 -.317 -.021
.104 -.051 .059 -.057 -.044 .011 -.040 .143 -.323 .842a -.358 -.034 -.014 -.016 .100 -.157 .102 -.107
-.174 -.095 -.010 .127 .156 .183 -.093 -.230 -.050 -.358 .831a -.379 -.139 -.001 -.093 -.055 .073 .035
.076 .049 -.135 -.129 -.060 -.157 .008 .260 -.229 -.034 -.379 .805a -.098 -.114 .149 -.151 .224 -.120
-.021 -.002 -.011 -.211 -.076 -.009 .141 -.182 .077 -.014 -.139 -.098 .877a -.350 -.178 .030 -.027 .125
-.067 .114 -.109 .023 .018 .108 -.029 .041 .104 -.016 -.001 -.114 -.350 .840a -.172 -.140 .054 -.224
.002 .043 -.083 -.103 .018 -.113 -.020 .181 -.131 .100 -.093 .149 -.178 -.172 .850a -.457 .035 -.144
-.069 -.061 .142 .095 .042 .029 -.028 -.252 .142 -.157 -.055 -.151 .030 -.140 -.457 .771a -.529 .232
-.140 .157 -.209 -.060 -.095 .060 -.018 .092 -.317 .102 .073 .224 -.027 .054 .035 -.529 .761a -.197
-.021 .086 -.085 -.169 .152 -.108 -.032 -.019 -.021 -.107 .035 -.120 .125 -.224 -.144 .232 -.197 .757a
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
Anti-image Covariance
Anti-image Correlat ion
F13 F14 F15 F16 F17 F18 F19 F20 F21 F22 F23 F24 F25 F26 F27 F28 F29 F30
Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.
82
Lampiran 14. Nilai communalities
Lampiran 15. Total variance explained
Communalities
1.000 .744
1.000 .777
1.000 .727
1.000 .646
1.000 .657
1.000 .658
1.000 .662
1.000 .690
1.000 .703
1.000 .694
1.000 .807
1.000 .704
1.000 .595
1.000 .646
1.000 .707
1.000 .815
1.000 .716
1.000 .599
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
6.392 35.510 35.510 6.392 35.510 35.510 2.768 15.376 15.376
1.817 10.092 45.602 1.817 10.092 45.602 2.686 14.922 30.297
1.701 9.448 55.049 1.701 9.448 55.049 2.577 14.315 44.613
1.391 7.729 62.779 1.391 7.729 62.779 2.405 13.362 57.975
1.247 6.928 69.707 1.247 6.928 69.707 2.112 11.732 69.707
.812 4.508 74.215
.606 3.368 77.583
.561 3.114 80.697
.508 2.820 83.518
.500 2.775 86.293
.437 2.427 88.720
.414 2.298 91.018
.355 1.974 92.992
.333 1.849 94.841
.289 1.606 96.447
.264 1.467 97.914
.218 1.212 99.126
.157 .874 100.000
Component
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total % of Variance Cumulativ e % Total % of Variance Cumulativ e % Total % of Variance Cumulativ e %
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
83
Lampiran 16. Scree plot
Lampiran 17. Component matrix
Component Number
181716151413121110987654321
Eig
en
valu
e
6
4
2
0
Scree Plot
Component Matrixa
.496 -.158 -.585 .177 -.314
.623 .154 -.336 .191 -.465
.684 .091 .009 .466 -.186
.604 -.016 .273 .438 -.118
.588 .454 -.293 .135 .032
.532 .551 .164 .166 .131
.506 .546 .201 -.037 .257
.599 .281 -.364 -.345 .036
.706 .278 .164 -.294 .114
.573 .005 .350 -.468 -.158
.662 -.186 .087 -.471 -.323
.592 -.065 .493 -.133 -.299
.648 -.398 -.046 .017 -.122
.510 -.585 .145 .129 .080
.664 -.376 -.024 .070 .345
.669 -.298 -.308 -.243 .354
.596 -.107 -.271 .074 .520
.378 -.119 .541 .342 .178
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
1 2 3 4 5
Component
Extraction Method: Principal Component Analy sis.
5 components extracted.a.
84
Lampiran 18. Rotated component matrix
Lampiran 19. Component plot in rotated space
Rotated Component Matrixa
.307 -.041 .043 .803 -.037
.041 .240 .210 .813 .110
.141 .322 .086 .556 .536
.113 .233 .156 .311 .677
.174 .636 .007 .471 .010
.010 .748 .083 .129 .275
.084 .775 .169 -.045 .151
.337 .497 .323 .356 -.314
.267 .597 .515 .058 .085
.124 .232 .783 -.016 .103
.247 .047 .819 .270 .011
.003 .143 .693 .096 .441
.464 -.080 .385 .375 .290
.541 -.223 .261 .111 .472
.739 .097 .174 .111 .329
.829 .153 .260 .179 -.073
.758 .333 -.063 .135 .093
.156 .156 .109 -.157 .717
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
1 2 3 4 5
Component
Extraction Method: Principal Component Analy sis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 8 iterations.a.
F23
F22F28
F21
F24 F27
F25
F20
F26
F29
F19
F14F16
F17
F15
F30
F18
F13
Component 31.0
0.50.0
-0.5-1.0
Co
mp
on
ent
2
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
Component 1
1.00.50.0-0.5-1.0
Component Plot in Rotated Space
85
Lampiran 20. Hasil analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square
Demografi Konsumen dengan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen
Asymp.
Sig(2-
sided)
Keterangan
Jenis kelamin
Jenis kelamin*faktor budaya 0,255 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor sosial 0,208 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor pribadi 0,053 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor psikologis 0,860 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor reliability 0,186 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor responsiveness 0,326 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor assurance 0,100 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor empathy 0,152 Tidak ada hubungan
Jenis kelamin*faktor tangible 0,040 ada hubungan
Usia
Usia* faktor budaya 0,931 Tidak ada hubungan
Usia* faktor sosial 0,421 Tidak ada hubungan
Usia* faktor pribadi 0,200 Tidak ada hubungan
Usia* faktor psikologis 0,120 Tidak ada hubungan
Usia* faktor reliability 0,015 ada hubungan
Usia* faktor responsiveness 0,167 Tidak adahubungan
Usia* faktor assurance 0,136 Tidak ada hubungan
Usia* faktor empathy 0,271 Tidak ada hubungan
Usia* faktor tangible 0,133 Tidak ada hubungan
Pendidikan
Pendidikan* faktor budaya 0,145 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor sosial 0,817 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor pribadi 0,777 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor psikologis 0,038 ada hubungan
Pendidikan* faktor reliability 0,990 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor responsiveness 0,345 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor assurance 0,883 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor empathy 0,091 Tidak ada hubungan
Pendidikan* faktor tangible 0,599 Tidak ada hubungan
Pekerjaan
Pekerjaan* faktor budaya 0,318 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor sosial 0,744 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor pribadi 0,452 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor psikologis 0,828 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor reliability 0,629 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor responsiveness 0,380 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor assurance 0,058 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor empathy 0,358 Tidak ada hubungan
Pekerjaan* faktor tangible 0,011 ada hubungan
86
Lanjutan Lampiran 20
Pendapatan
Pendapatan* faktor budaya 0,346 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor sosial 0,933 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor pribadi 0,829 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor psikologis 0,408 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor reliability 0,048 ada hubungan
Pendapatan* faktor responsiveness 0,939 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor assurance 0,327 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor empathy 0,768 Tidak ada hubungan
Pendapatan* faktor tangible 0,159 Tidak ada hubungan
Status pernikahan
Status pernikahan* faktor budaya 0,485 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor sosial 0,144 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor pribadi 0,884 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor psikologis 0,492 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor reliability 0,419 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor responsiveness 0,629 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor assurance 0,776 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor empathy 0,218 Tidak ada hubungan
Status pernikahan* faktor tangible 0,078 Tidak ada hubungan