Top Banner
ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) (Study Akad Hibah antara Peserta Kursus dengan LKP ISHAKKabupatenPonorogo) TESIS Oleh: Dina Trisnawati NIM.212116039 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PONOROGO PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI SYARIAH JULI2018
140

ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

Mar 15, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

(LKP)

(Study Akad Hibah antara Peserta Kursus

dengan LKP ISHAKKabupatenPonorogo)

TESIS

Oleh:

Dina Trisnawati

NIM.212116039

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN)PONOROGO

PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI

SYARIAH

JULI2018

Page 2: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

iii

Page 3: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

iii

ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

(LKP)

(Study Akad Hibah antara Peserta Kursus

dengan LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo)

TESIS

Diajukan pada Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

untuk Memenuhi Tugas Akhir dalam

Menyelesaikan Program Studi Magister Ekonomi Syariah

Oleh:

Dina Trisnawati

NIM 212116039

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONOROGO

PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI

SYARIAH

JULI2018

Page 4: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...
Page 5: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

v

Page 6: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

vi

Page 7: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

vii

Page 8: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

viii

Page 9: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

ix

Analisis Etika Bisnis Syariah pada Lembaga Kursus dan

Pelatihan (LKP)

(Studi Akad Hibah antara Peserta Kursus dengan LKP

ISHAK Kabupaten Ponorogo)

Abstrak

Etika bisnis dalam Islam juga berfungsi sebagai controlling

(pengatur) terhadap segala transaksi muamalah. Adapun

pemberian uang, barang atau jasa dari pemerintah ataupun

pemerintah daerah, perusahaan daerah, masyarakat dan

organisasi. Dana hibah bertujuan untuk menunjang

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, seperti

meminimalisir tingkat pengangguran suatu daerah,

mengentas kemiskinan ataupun meningkatnya kesejahteraan

di daerah tersebut. LKP ISHAK sebagai lembaga

pendidikan non formal dan sebagai salah satu penerima dana

hibah Pemerintah yang implementasinya,dari dana hibah

yang diberikan, 50% -nya untuk rintisan usaha peserta,

yakni sebesar Rp 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah)

hanya disalurkan sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas juta

lima ratus ribu rupiah) berupa clipper, yakni alat untuk

pangkas rambut. sisa dana Rp 10.500.000,- (sepuluh juta

lima ratus ribu rupiah) dihibahkan kepada pihak lain, oleh

LKP ISHAK tanpa meminta persetujuan dari peserta didik.

Tujuan dari penelitian ini merupakan upaya memaparkan

Pelaksanaan Bisnis Syariah program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha (PKW) dan menganalisis etika bisnis syariah

yang diterapkan di LKP ISHAK terkait pada perjanjian tidak

tertulis LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

dengan jenis penelitian field research dengan analisis

induktif yakni dari pengumpulan data kemudian dilakukan

reduksi data untuk memilih data yang relevan dengan

masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil

Page 10: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

x

Penelitian ini menunjukkan pelaksanaan kelompok PKW,

LKP ISHAK memberikan kesempatan kerja bagi

masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap atau

bahkan pengangguran dengan pemberian kursus guna

meningkatkan SDM peserta didik dan membuka lapangan

pekerjaan yakni jasa potong rambut dan penanggung jawab

dana hibah program sudah melaksanakan tugasnya sebagai

penanggung jawab kegiatan dengan baik, meskipun masih

ada kecurangan atas pengambilan hak orang lain (peserta

didik) pada tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh LKP

ISHAK, tidak secara langsung dirasakan oleh para peserta

didik, karena mereka sudah merasakan dampak dari adanya

dana hibah pada program PKW.

Kata Kunci: Hibah Pemerintah, Hibah, Etika Bisnis Islam,

Page 11: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah,

berkat limpahan karunia-Nya dan rahmat-Nya tesis dengan

judul: ”Analisis Etika Bisnis Syariah pada Lembaga Kursus

dan Pelatihan (LKP) (Studi Akad Hibah antara Peserta

Kursus dengan LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo)”ini pada

akhirnya dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga

dan para pengikutnya sampai hari kiamat kelak.

Tesis ini diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan yang ditetapkan oleh Institut Agama Islam

Negeri Ponorogo, guna memperoleh gelar Magister

Ekonomi.

Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak, bersama ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Rekan-rekan kuliah Program Pascasarjana, terutama

rekan-rekan program studiEkonomi Syariah ES B.

2. Anak-anakku tersayang serta orang tua dan saudara-

saudaraku yang turut mendorong saya dalam

menyelesaikan penyusunan tesis ini.

3. LKP ISHAK penyelenggara program PKW tahun

2017 yang telah meluangkan waktu guna membantu

penyusunan tesis ini.

4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan

satu-persatu yang turut memberikan kontribusi, saran

pendapat baik langsung maupun tidak langsung

kepada penulis.

Semoga segala yang telah diberikan kepada penulis,

akan dicatat sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan

yang berlimpah dari Allah SWT.

Page 12: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xii

Kami menyadari bahwa penelitian ini masih penuh

dengan kekurangan karenanya saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya besar harapan penulis, semoga buah

pikiran yang masih jauh dari sempurna ini dapat memberi

manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama

pihak-pihak yang berkepentingan.

Amien.

Ponorogo, Januari 2018

Penulis,

Dina Trisnawati

Page 13: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xiii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrabil’alamin

Sebuah langkah usai sudah,

Satu cita telah ku gapai

Namun… Itu bukan akhir dari perjalanan

Melainkan awal dari satu perjuangan

Finally, aku sampai ke titik ini,

sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku

ya Rabb,

Tak henti-hentinya aku mengucap syukur padaMu ya

Rabb,

Serta Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah

SAW

dan Para Sahabat yang mulia

Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh

bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku

tercinta

Kupersembahkan karya kecil ini, untuk cahaya

hidupku, yang senantiasa ada saat suka maupun duka

dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa

Dialah Suamiku (Kasminto) dan anak anakku tercinta

(Umi Mas’udah, Mohammad Ghozi al Ghifari, Hafidzah

Ulya Nafisa)

Juga untuk almamater IAIN Ponorogo

Serta Teman teman S2 Ekonomi Syariah 2016 IAIN

Ponorogo

Page 14: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xiv

MOTTO

Dia Memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada

siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang

mendapatkan hikmah itu Sesungguhnya ia telah

mendapatkan kebajikan yang banyak. Dan tIadalah

yang menerima peringatan melainkan orang orang

yang berakal.

(Q.S. Al Baqarah, 269)

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat”

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Page 15: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xv

DAFTAR ISI Halaman

Halaman Judul

Lembar Nota Persetujuan ................................................ iv

Lembar Persetujuan dan Pengesahan .............................. v

Lembar Persetujuan Pembimbing .................................... vi

Pernyataan Keaslian ....................................................... vii

Abstrak ............................................................................ viii

Kata Pengantar ................................................................ x

Persembahan .................................................................... xii

Motto ............................................................................... xiii

Daftar Isi ......................................................................... xiv

Daftar Lampiran .............................................................. xvi

Pedoman Transliterasi .................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................... 4

E. Telaah Pustaka ................................................ 5

F. Metode Penelitian ........................................... 9

G. Sistematika Pembahasan ................................ 11

BAB II

A. Landasan Teori 1. Pengertian Hibah Pemerintah ........................ 15

2. Penerimaan Hibah ........................................ 24

B. Etika Bisnis Islam .......................................... 27 1. Pengertian Etika Bisnis Islam ...................... 27

2. Konsep Bisnis Islam ..................................... 34

3. Konsep Etika Bisnis Islam ........................... 39

BAB III KONDISI OBYEKTIF LKP ISHAK

A. Data Umum. .................................................... 48

1. Profil Perusahaan LKP Ishak .................... 48

2. Sejarah berdirinya ..................................... 48

3. Visi dan Misi ............................................ 49

Page 16: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xvi

B. Data Khusus. ................................................... 51

1. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

LKP ISHAK ............................................. 51

2. Pelaksanaan Program PKW ...................... 57

3. Besaran Bantuan ...................................... 63

BAB IV ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN LKP ISHAK

A.Pelaksanaan Bisnis Syariah terhadap Program

PKW di LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo..68

B.Analisis Etika Bisnis Syariah terhadap Program

PKW yang diterapkan di LKP ISHAK ........... 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................... 95

B. Saran .................................................................. 96

C. Daftar Pustaka .................................................. 97

Page 17: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 : Transkip Wawancara Imanul Cholifah,S.E.

Lampiran 2 :Transkip Wawancara Ahmad Masrudin

Lampiran 3 :Transkip WawancaraSujiran

Lampiran 4 :Transkip WawancaraNur Cholis

Lampiran 5 : Dokumentasi Pembelajaran LKP ISHAK

Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Usaha di Pondok

Pesantren

Lampiran 7 : Jadwal Pembelajaran LKP ISHAK

Page 18: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xviii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan

pedoman dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

No Arab Indonesia Arab Indonesia

{t ط ` ا 1

z ظ B ب 2 }

‘ ع T ت 3

Gh غ Th ث 4

F ف J ج 5

Q ق {h ح 6

K ك Kh خ 7

L ل D د 8

M م Dh ذ 9

N ن R ر 10

W و Z ز 11

H ه S س 12

‘ ء Sh ش 13

d ص 14 Y ي {

D ض 15

Page 19: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xix

Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd)

caranya dengan menuliskan coretan horisontal (macron) di

atas huruf a >,i > dan u> (او,اي,ا).

Semua nama Arab dan istilah teknis (technical

terms) yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan

transliterasi Arab Indonesia. Di samping itu, kata dan istilah

yang berasal dari bahasa asing (Inggris dan Arab) juga harus

dicetak miring atau digarisbawahi. Karenanya, kata dan

istilah Arab terkena dua ketentuan tersebut, transliterasi dan

cetak miring. Namun untuk nama diri, nama tempat dan kata

Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia cukup

ditransliterasikan saja.1

Bunyi hidup dobel diftong} Arab ditransliterasikan

dengan menggabung dua huruf ay dan aw.

Shay’, ayn, maymu >n, 'alayhim, qawl, d }aw’,

mawd }u>‘ah, mas }nu>’ah, rawd }ah

Bunyi hidup (vocalization atau harakah) huruf

konsonan akhir pada sebuah kata tidak dinyatakan dalam

transliterasi.Transliterasi hanya berlaku pada huruf

konsonan (consonant letter) akhir tersebut.Sedangkan bunyi

(hidup) huruf akhir tersebut tidak boleh

ditransliterasikan.Dengan demikian, maka kaidah gramatika

Arab tidak berlaku untuk kata, ungkapan atau kalimat yang

dinyatakan dalam bentuk transliterasi Latin.

Khawa >riq al-‘a >dah bukan khawa >riqu al-‘a>dati;

inna > al-di >n

‘inda Alla >h al-Isla>m bukan inna > al-di >na 'inda

Alla >hi al

Isla>mu;, wa ha >dha> shay’ 'inda ahl al-‘ilm fahuwa

wa>jib

bukan wa ha >dha >shay’un 'inda ahli al- ‘ilmi fahuwa

wa>jbun.

Sekalipun demikian dalam transliterasi tersebut

terdapat kaidah gramatika Arab yang masih difungsikan

Page 20: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xx

yaitu untuk kata dengan akhiran ta’ marbu >t }ahyang bertindak

sebagai s }ifah modifier maka ta>’ marb>ut }ah ditranslitertasikan

dengan "ah'. Kata yang berakhiran ta>' marbu >t }ahdan

berfungsi sebagai mud}a>f, maka ta>’ marbu >t }ah

diteransliterasikan dengan "at". Sedangkan ta>’ marbu>t }ahpada kata yang berfungsi sebagai mud }a>f ilayh

ditransliterasikan dengan "ah'. Ketentuan transliterasi seperti

dalam penjelasan tersebut mengikuti kaidah gramatika Arab

yang mengatur kata yang berakhiran ta>’ marbu >t }ahketika

berfungsi sebagai s }ifah dan id}a>fah.

Sunnah sayyi’ah, naz }rah 'a>mmah, al-la'a >li’ 'al-

masnu>’ah, al-kutub al-muqaddasah, al-h}a>di >th al-

mawdu >’ah, al-Maktabah al-Mis }ri >yah, al-siya >sah

al-shar’i >yah dan seterusnya

Mat }ba'at Bu>laq, Ha >shiyat Fath al-mu ‘i>m,Silsilat

al-Aha>di >th al-S}ahi >h}ahTuhfat al-Tulla>b, 1'a >nat al-

T }a>libi>n, Niha >yat al-Us }u>l, Nashat al-Tafsi>r, Gha >yat

al-Wusu >l dan seterusnya. Matba’at al-Ama >nah

Mat }ba’at al-'As }imah, Mat }ba’at al Istiqa >mah dan

seterusnya.

Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase

(ungkapan) atau kalimat yang ditulis dengan transliterasi

Arab-Indonesia mengikuti ketentuan penulisan yang berlaku

dalam tulisan. Huruf awal (initial letter) untuk nama diri,

tempat, judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan

huruf besar.

Jama>l-Din al-Isna>wi, Niha >yat al-Su>fi Sharh Minhaj > al-Wusu >l ila > ‘ilm al-Us }u>l (Cairo: Matba 'at al-

Tawfiq al-Adabi >yah 1954); Ibn Taymi >yah, Raf' al-

Mala >m ‘an A’immat al-A’la >m (Damaskus:

Manshu >rat al-Maktabah al-Isla>mi >, 1932).

Ra>bitat al-A1am al-Isla>mi >, Jam‘i >ya al-Rifq bi al-

Ha}yawa >n Hay’at Kiba >r ‘Ulama >’ Mis }r,

Page 21: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xxi

Munazz }}amat al-Umam al-Muttah }idah,Majma'al-

Lughah al-‘Arabiyah.

Kata Arab yang diakhiri dengan ya>’ mushaddadah

ditransliterasikan dengan i > Jika ya>’ mushaddadah yang

masuk pada huruf terakhir sebuah kata tersebut diikuti

dengan ta' marbu>t }ah, maka transliterasinya adalah iyah.

Sedangkan ya>’ mushaddadah yang terdapat pada huruf yang

terletak ditengah sebuah kata ditransliterasikan dengan yy.

Al-Ghaza>li >, al-San'a>ni >, al-Nawawi >, Wahha>bi >, Sunni>

Shi >’i >, Mis}ri >, al-Qushayiri > Ibn Taymi >yah, Ibn

Qayyim al-Jawzi >yah, al-Ishtira >ki >yah, sayyid,

sayyit, mu'ayyid, muqayyid dan seterusnya.

Kata depan (preposition atau harf jarr) yang

ditransliterasikan boleh dihubungkan dengan kata benda

yang jatuh sesudahnya dengan memakai tanda hubung (-)

atau dipisah dari kata, tersebut, jika, kata, diberi kata

sandang (ada>t al-ta’ri >j). Fi-al-adab al-'arabi >atau fi al-adab al'arabi >, min-al-

mushkila >t al-iqtis }a>di >yah atau, min al-mushkila >t al-

iqtis}a>diyah, bi-al-madha>hib al-arba‘ah atau bi al-

madha>hibal-arba‘ah

Kata “ibn” memiliki dua versi penulisan. Jika Ibn

terletak di depan nama diri, maka kata tersebut ditulis Ibn.

Jika kata Ibn terletak di antara dua nama diri dan kata, Ibn

berfungsi sebagai 'atfal-baya>n atau badal, maka ditulis bin

atau b. Dalam kasus nomor dua, kata Ibn tidak berfungsi

sebagai predicative (khabar) sebuah kalimat, tetapi sebagai

‘atfal-baya >n atau badal.

Ibn Taymi >yah, Ibn ‘Abd al-Ba>rr, Ibn al-Athi >r, Ibn

Kathi >r, Ibn Quda >mah, Ibn Rajab, Muhammad

bin/b. 'Abd Alla >h, 'Umar bin/b. al-Khat }t }ab, Ka'ab

bin/b. Ma>lik.

Page 22: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

xxii

BAB I

Page 23: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis syariah adalah aktivitas jual beli atau

transaksi dalam berbagai bentuknya yang sesuai

dengan ketentuan-ketentuan syariah.Menurut

ketentuan syariah ada dua hal penting yang harus

diperhatikan dalam kaitan dengan

harta.Pertama,cara menggunakan harta kekayaan

tidak boleh dengan cara cara yang diharamkan.

Kedua,cara menggunakan harta yang sudah

diperoleh dengan cara yang halal tidak boleh

digunakan untuk perbuatan maksiat.1

Praktik bisnis syariahtidak boleh hanya

sekedar “berganti nama” dari konvensional menjadi

syariah, penyelewengan di bisnis syariah lainnya

terjadi karena pengetahuan sumber daya manusia

yang terbataspada pengetahuan syariah. Secara

konsep, unsur-unsur yang menyebabkan suatu bisnis

menjadi tidak syariah adalah apabila didalamnya

terdapat unsur Gharar (berisiko tinggi), Maysir

(judi) dan Riba.Etika bisnis Islam mengajarkan

manusia untuk menjalin kerjasama, tolong-

menolong, dan menjauhkan diri dari sikap dengki

dan dendam serta hal-hal yang tidak sesuai dengan

syariah.2

Etika bisnis dalam Islam juga berfungsi

sebagai controlling (pengatur) terhadap aktivitas

ekonomi pedagang, karena secara filosofi etika

mendasarkan diri pada nalar ilmu dan agama untuk

1 Asmuni, Bisnis Syariah Suatu Alternatif Pengembangan Bisnis yang

Humanistik dan Berkeadilan,. (Medan:Aulia Grafika,2016),11. 2Yusuf Qardhawi. Norma dan Etika Ekonomi Islam. (Jakarta: Gema

Manusia Press, 1993),5. 1

Page 24: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

2

menilai.Landasan penilaian ini dalam praktik

kehidupan di masyarakat sering kita temukan bahwa

secara agama terdapat nilai mengenai hal-hal baik,

buruk atau jahat, seperti pihak yang mendzalimi dan

terdzalimi.3

Dana Hibah adalah pemberian uang atau

barang atau jasa dari pemerintah atau pemerintah

daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan

organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah

ditetapkan peruntukannya, dana hibah bersifat tidak

wajib dan mengikat dan tidak diberikan secara terus-

menerus. Dana hibah bertujuan untuk menunjang

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.4

Pemberian hibah dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengelola dana

hibah bantuan program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha (PKW)Pada tahun 2017 LKP ISHAK

mendapatkan kepercayaan. Dana yang diperoleh

sebesar Rp 54.000.000,- (lima puluh empat juta

rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana tersebut dibagi

menjadi dua, 50% untuk pembelajaran dan 50%

untuk rintisan modal usaha.5

Pada observasi awal, diperoleh gambaran

mengenai bisnis syariah yang diberlakukan di LKP

ISHAK.LKP ISHAK adalah usaha Jasa Pendidikan

(Nonformal) di bidang keterampilan tata kecantikan

rambut.

3Muslich. Etika Bisnis Islam(Jakarta: Ekonisia, 2004) Cet. I,29. 4Dewi Ayu Soraya, Dampak Pemberian Dana Hibah Pemerintah Kota

Metro Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Kelurahan

Yosorejo Metro Timur, (Skripsi, Metro, IAIN Metro, 2017), 18. 5Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Petunjuk Teknis Program Pendidikan

Kecakapan Wirausaha (PKW)(Jakarta: 2017),12.

Page 25: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

3

Dalam implementasi dana hibah yang

diberikan, 50% dari dana bantuan pemerintah untuk

rintisan usaha peserta, yakni sebesar Rp 27.000.000,-

(dua puluh tujuh juta rupiah) hanya disalurkan

sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas juta lima ratus

ribu rupiah) berupa clipper, yakni alat untuk pangkas

rambut. Sisa dana Rp 10.500.000,- (sepuluh juta

lima ratus ribu rupiah) dihibahkan kepada pihak lain,

oleh LKP ISHAK tanpa meminta persetujuan dari

peserta didik.6Dalam hal transparasi dana bantuan

pendidikan tidak dilakukan oleh LKP ISHAK.

Peserta didik memberikan informasi tidak

mengetahui bahwa bantuan peralatan salon yang

diperuntukkan mitra LKP ISHAK (Pondok

Pesantren) merupakan danapeserta didik yang jika

dihibahkan kepada pihak lain seharusnya ada akad

(perjanjian) tertulis dengan peserta kursus, karena

dana tersebut adalah hak peserta didik program

Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).7

Tidak tahunya para peserta didik akan adanya

akad hibah antara peserta dengan pondok pesantren.

Dari sini bisa diketahui ada sebuah kesenjangan

yang terjadi. Dana modal usaha milik peserta

tidaklah diberikan secara utuh tetapi lembaga

menghibahkan dana modal usaha tersebut kepada

pihak lain, sehingga modal usaha yang seharusnya

menjadi saham peserta tetapi tidak demikian.

Dari latar belakang diatas Penulis ingin

mengkaji pelaksanaan perjanjian Hibah antara

peserta kursus dengan lembaga di LKP

ISHAK.Dengan demikian maka pcnulis mengarnbil

judul Analisis Etika Bisnis Syariah pada Lembaga

6Imanul Cholifah, Wawancara, Selasa, 6 Maret 2018. 7 Sujiran, Wawancara Selasa, 7 April 2018.

Page 26: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

4

Kursus dan Pelatihan (LKP) (Studi Akad Hibah

antara Peserta Kursus dengan LKP ISHAK

Kabupaten Ponorogo).

B. Rumusan Masalah:

Berdasarkan latar belakang diatas, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan bisnis syariah pada

program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

di LKP ISHAK Ponorogo?

2. Bagaimana analisis etika bisnis syariah pada

program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

yang diterapkan di LKP ISHAK terkait

dengan perjanjian tidak tertulis?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas,

penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

informasi yang jelas tentang:

1. Untuk Mengetahui PelaksanaanBisnis

Syariah Program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha di LKP ISHAK Ponorogo.

2. Untuk Menganalisis Etika Bisnis Syariah

yang diterapkan di LKP ISHAK terkait

dengan perjanjian tidak tertulis.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

a. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi

Etika Bisnis Syariah dalam kaitan

program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha di LKP ISHAK.

b. Untuk pengembangan keilmuan, semoga

hasil penelitian ini akan menjadi

sumbangan penting dalam dikursususaha

yang berbasis syariah, sehingga mampu

Page 27: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

5

menambah khazanah keilmuan dan

menjadi landasan teori bagi

pengembangan bisnis syariah yang

sesuai etika bisnis Islam selanjutnya.

c. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat

menjadi pendorong atau bahan kajian

bagi penelitian-penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pengembangan keilmuan, semoga

hasil penelitian ini akan menjadi

sumbangan penting dalam diskursus

bisnis yang berbasis Islam, sehingga

mampu menambah khazanah keilmuan

dan menjadi landasan teori bagi

pengembangan lembaga kursus

selanjutnya.

b. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini juga

penting untuk dijadikan landasan

pengambilan kebijakan kedepan terutama

dalam masalah pemberian rekomendasi

program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha di kabupaten Ponorogo.

c. Bagi pengembangan pendidikan luar

sekolah, penelitian ini diharapkan mampu

rnemberikan sumbangan pengetahuan

tentang pendidikan luar sekolah

khususnya pada program Pendidikan

Kecakapan Wirausaha (PKW)

d. Bagi masyarakat, penelitian ini juga bisa

menjadi media yang mendukung

gencarnya peningkatan kesejahteraan

yang berbasis Islam.

E. Telaah Pustaka

Tidak dapat dipungkiri bahwa penelitian yang

berjudul “Analisis Etika Bisnis Syariah pada

Page 28: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

6

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)” ini tidak

lepas dari berbagai kajian pustaka. Kajian pustaka

adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau

penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar

masalah yang akan diteliti, sehingga terlihat jelas

bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak

merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian

atau penelitian yang telah ada.8

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ayu Soraya

yang berjudul “Dampak Pemberian Dana Hibah

Pemerintah Kota Metroterhadap Peningkatan Taraf

Hidup Masyarakat di Kelurahan Yosorejo Metro

Timur” dalam skripsinya ia menjelaskan bahwa

dengan adanya program bantuan dana hibah

menimbulkan dampak positif akan kesejahteraan

fakir miskin yang tidak memiliki pekerjaan. Mereka

dapat bergabung dengan melakukan usaha yang

dapat mengangkat perekonomian mereka, hal ini

ditunjukkan dari tingkat pendapatan setiap kelompok

mengalami peningkatan.Programini juga

memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dan

memberikan dampak secara langsung bagi penerima

bantuan.9

Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Gemiharto

dan Evi Rosfiantika yang berjudul “Tata Kelola

Pemerintahan dalam Penanggulangan Kemiskinan

Melalui Dana Hibah dan Bantuan Sosial di Indonesia

(Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan dalam

8Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis

Penulisan Skripsi (Surabaya:Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel,

2014), 8. 9Dewi Ayu Soraya, “Dampak Pemberian Dana Hibah Pemerintah Kota

Metro Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Kelurahan

Yosorejo Metro Timur” , (Skripsi, Metro, IAIN Metro, 2017).

Page 29: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

7

Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengelolaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial di Kota Bandung

Provinsi Jawa Barat)” dalam Jurnal Ilmu Politik dan

Komunikasi Volume VII No. 1 menjelaskan bahwa

inisiatif pemerintah Kota Bandung pada Program

dana hibah dan bantuan sosial secara online

mempunyai peran yang signifikan dalam mengatasi

berbagai kelemahan dan pelanggaran yang terjadi

dalam proses penyaluran dan bantuan sosial, serta

diperlukan koordinasi yang baik antar SKPD dalam

memberikan informasi dan komitmen stakeholder

guna terealisasinya pembangunan.10

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Azizah

yang berjudul “Analisis Dampak Program

Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar

Tumenggungan terhadap Pendapatan Pedagang dan

Evaluasi Manajemen Tata Kelola Pedagang Pasar

Tumenggungan Pasca Program Revitalisasi Menurut

Persepsi Pedagang”, pada penelitian ini ia

memaparkan bahwa dampak dari dilaksanakan

revitalisasi pasar menunjukkan adanya peningkatan

kualitas dan kuantitas pada pasar tersebut, sehingga

dengan adanya revitalisasi ini pedagang pasar setuju

dengan adanya program revitalisasi pasar, karena

berbagai macam kendala kebersihan pasar,

kebersihan fasilitas umum hingga keluhan dari

pedagang dapat direspon baik oleh pemerintah.11

10Gemiharto, Ilham dan Evi Rosfiantika “Tata Kelola Pemerintahan

Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Dana Hibah Dan Bantuan

Sosial Di Indonesia (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan dalam

Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengelolaan Dana Hibah dan

Bantuan Sosial di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat)” Jurnal Ilmu

Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1, 2017. 11Siti Nur Azizah, Analisis Dampak Program Revitalisasi Pasar

Tradisional Di Pasar Tumenggungan Terhadap Pendapatan Pedagang

Page 30: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

8

Penelitian yang dilakukan oleh Eka GitaDuhita

yang berjudul “Pengelolaan Program Hibah Air

Minum dalam Mengatasi Ketersediaan Air Minum

Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi

Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Malang”.Dari hasil penelitiannya pada pengelolaan

program hibah air minum dalam mengatasi

ketersediaan air bagi masyarakat yang

berpenghasilan rendah dijalankan pada tahun 2010-

2014, serta diutamakan kepada masyarakat yang

berpenghasilan rendah dalam mengakses air untuk

memenuhi kebutuhannya. Program hibah ini hingga

tahun 2019, dengan demikian masyarakat yang

berpenghasilan rendah akan lebih mudah dalam

mengakses air.12

Adimas Fahmi Firmansyah dalam skripsinya

yang berjudul “Praktik Etika Bisnis Islam (Studi

Kasus Pada Toko Santri Syariah Surakarta)”. Hasil

skripsi ini menjelaskan bahwa toko santri syariah

telah menerapkan hukum-hukum Islam dalam

bisnisnya.Hukum Islam yang telah diterapkan adalah

niatnya dalam berbisnis, cara memperoleh laba dan

permodalannya tidak mengandung Riba’, dan

tanggung jawab untuk ikut menyebarkan nilai-nilai

Islam sehingga tercipta kemaslahatan hidup di dunia

dan akherat, serta dampak sosial untuk masyarakat

Dan Evaluasi Manajemen Tata Kelola Pedagang Pasar Tumenggungan

Pasca Program Revitalisasi Menurut Persepsi Pedagang, Jurnal Fokus

Bisnis, Volume 15, No 02, 2016.

12Eka Gita Duhita, Pengelolaan Program Hibah Air Minum Dalam

Mengatasi Ketersediaan Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Malang.(Malang: Universitas Brawijaya, 2016)

Page 31: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

9

dengan menggunakan hartanya dijalan Allah

(membayar zakat, bersadaqah, dan berinfak).13

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian

Penulis adalah penelitian tersebut melihat konsep

bisnis dalam perspektif Islam ditelaah dari aspek

keagamaan dalam kehidupan ekonomi, sedangkan

penelitian Penulis fokus pada implikasi etika bisnis

Islam dalam mengelola dana hibah pada lembaga

kursus dan pelatihan.

F. Metodologi Penelitian

1. Data dan Sumber Data

Data-data yang

dibutuhkandalampenelitianiniadalah

datapandangan.Sumber data

dalampenelitianiniadalahpemilik LKP ISHAK

yang telah menghibahkan modal usaha pada pihak

ketiga dan peserta didik sebagai penerima modal

usaha yang sesungguhnya. Adapun proses

pengumpulan data dipilih secara purposive

sampling. Peneliti memulai wawancara dengan

beberapa informan yang telah dipilih untuk

kemudian dilanjutkan pada informan selanjutnya

yang disebut oleh informan pertama.14 Untuk

mendapatkan data secara mendalam dilakukan

dengan proses wawancara mendalam.

Sementara untuk sumber data observasi,

peneliti akan terlibat dalam proses di mana

praktik-praktik usaha sistem waralaba dijalankan,

13Adimas Fahmi Firmansyah, Praktek etika bisnis Islam (Studi kasus

pada toko santri syariah Surakarta),(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,

2013) 14Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Rosda Karya, 2009), 151.

Page 32: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

10

misalnya memantau dan berinteraksi langsung

dalam keseharian proses interaksi antara

karyawan dan konsumen yang dari sana akan

didapatkan data observasi yang lebih

memungkinkan mendapatkan data yang lebih

mendalam.

2. MetodePengumpulan Data

Metodepengumpulan data yang

dipilihadalahwawancaramendalam (indepth

interview) dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan terbuka, metode ini memungkinkan

responden bisa memberikan jawaban secara

luas.15Akan tetapi secara keseluruhan, kedua

metode tersebut digunakan secara simultan agar

data yang terkumpul bisa saling mendukung dan

sinergis.Ini merupakan prinsip triangulasi data,

yaitu sejauh mana temuan-temuan lapangan

benar-benar representatif.Untuk mendapatkan

data yang benar-benar representatif, maka selalu

dilakukan perbandingan antara hasil wawancara

dengan observasi, hasil wawancara satu dengan

lainnya, dan hasil observasi satu dengan lainnya.16

Wawancara mendalam merupakan metode

utama untuk mengumpulkan data persepsi

masyarakat/ konsumen, sementara data observasi

digunakan untuk melakukan cross chek atas

keabsahan data yang didapatkan, Peneliti ikut

turun langsung ke lapangan guna melakukan

pengamatan terhadap suatu obyek dengan tujuan

untuk dapat merasakan secara langsung dan

kemudian dapat memahami pengetahuan dari

15Ibid.,114. 16Ibid.,256 – 257.

Page 33: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

11

suatu fenomena yang dibutuhkan untuk

memperoleh data penelitian.

3. Subjek Penelitian

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam

definisi istilah di atas, maka subjek penelitian di

sini adalah civitas LKP ISHAK Ponorogo yang

terdiri dari: pemilik LKP ISHAK dan Peserta

didik Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha.

4. Analisis Data

Sebagaimana sifat data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, maka seluruh analisis yang

digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu yang

secara umum memakai analisis induktif.

Karakteristik analisis kualitatif adalah interaktif,

berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang

tindih, antara pengumpulan, pengorganisasian

data, klasifikasi data sampai pada analisis data

merupakan proses yang simultan.17Dari

pengumpulan data kemudian dilakukan reduksi

data untuk memilih data yang relevan dengan

masalah pokok yang diangkat dalam penelitian

ini.

G. Sistematika Pembahasan

Pada pembahasan tesis ini Penulis

membahas dalam lima bab yang saling berkaitan

dan merupakan kesatuan pembahasan yang utuh,

yaitu:

Bab pertamaberisi Pendahuluan, dalam bab

ini berisi tentang penjelasan secara umum dan

gambaran tentang tesis ini. Sedang

penyusunannya terdiri dari: Latar Belakang

17Ibid., 114.

Page 34: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

12

Masalah, RumusanMasalah, Tujuan

Penelitian,Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka,

Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

Fungsinya penjelasan dan pemaparan awal

Penulis terkait penelitian yang akan dilaksanakan

serta maksud dan tujuan penelitian ini.

Bab kedua berisi teoretik, yakni penjelasan

teoritik tentang etika bisnis syariah yaitu teori

konsep tentang etika bisnis syariah, terdiri dari:

definisi bisnis syariah, etika bisnis

syariah,pengertian perikatan, dan asas-asas

hukum perikatan syariah. Fungsibabini adalah

penjelasan secara teoritis terkait landasan dasar

penelitian ini dari sumber-sumber terpercaya hasil

pengamatan Penulis baik dari kitab, buku, jurnal,

majalah maupun internet sebagai dasar teori

penelitian yang dilakukan Penulis.

Bab ketiga, berisi tentang paparan data

penelitian meliputi; sejarah singkat perusahaan,

visi, misi dan budaya perusahaan, dan paparan

data prosedur dan tata operasional program

Pendidikan Kecakapan Wirausaha di LKP ISHAK

Ponorogo. Fungsi bab ini adalah pemaparan data

yang diperoleh Penulis dari hasil pengamatan dan

wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang

bersangkutan secara rill disertai dengan bukti

transkrip observasi maupun wawancara untuk

mendukung data penelitian yang dilakukan

Penulis.

Bab keempat, analisis data: berisi tentang

analisis manajemen bisnis syariah terhadap tata

kelola program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

di LKP ISHAK Ponorogo dan perspektif etika

bisnis syariah terhadap perjanjian tidak

Page 35: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

13

tertulisdalam pelaksanaan hibah modal usaha.

Fungsi bab ini adalah berisi penjelasan dan

analisis Penulis dari rumusan masalah didukung

dengan data-data yang diperoleh dari pengamatan

dan penelitian yang dilakukan Penulis selama

proses penelitian dilakukan.

Bab kelima, Penutup: bab ini berisi

kesimpulan, saran dan kata penutup. Tesis ini

dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran lainnya. Fungsi bab ini adalah

memudahkan bagi pembaca untuk mengambil

intisari dari tesis yang berisi kesimpulan akhir

dari hasil penelitian yang dilakukan Penulis

disertai dengan bukti-bukti pendukung penelitian.

Page 36: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

14

BAB II

Page 37: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hibah Pemerintah

1. Pengertian Hibah Pemerintah

Hibah pemerintah merupakan perbuatan

hukum yang dilakukan oleh pemerintah selaku

subyek hukum, istilah dari hibah pemerintah

berasal dari asal kata “Hibah” pengertiannya

dijelaskan dalam Pasal 1666 KUH Perdata,

“Penghibahan adalah suatu persetujuan dengan

mana seorang penghibah menyerahkan suatu

barang secara cuma-cuma tanpa dapat menariknya

kembali, untuk kepentingan seseorang yang

menerima penyerahan barang itu. Undang-undang

hanya mengakui penghibahan penghibahan antara

orang-orang yang masih hidup.18

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah menyebutkan hibah adalah bantuan

berupa uang, barang, atau jasa yang berasal dari

pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam

atau luar negeri yang tidak mengikat.19 Hibah

pemerintah terdapat pada dua klausul dari hukum

privat dan hukum publik, yang mana pada

pelakanaan tidak hanya dilakukan oleh orang atau

badan hukum (hukum privat) tetapi juga

dilaksanakan oleh pemerinyah selaku subyek

hukum (hukum publik), sehingga dengan aturan

dan prinsip ini tidak berlaku bagi kontrak yang

dibuat oleh pemerintah. Hibah pemerintah adalah

pemberian dari pemerintah lainnya atau Badan

Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,

18KUHPerdata Pasal 1666 BAB Penghibahan 19PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

15

Page 38: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

16

Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan

yang berbadan hukum Indonesia, dalam bentuk

uang atau barang atau jasa yang dilakukan dengan

perjanjian sepihak yang membebankan prestasi

hanya pada satu pihak yang secara spesifik telah

ditentukan peruntukannya bersifat tidak wajib dan

mengikat serta tidak secara terus menerus.20

Pemerintah dalam dana hibah ini memiliki

peran ganda, yakni pertama, pemerintah dalam

melakukan perbuatan hibah berkedudukan

sebagai hukum privat sesuai dalam buku ketiga

KUH Perdata tentang perikatan, dan

kedudukannya. Kedua, sebagai badan hukum

publik yang menjalankan fungsinya sebagai

pelayan publik yang terikan dengan ketentuan

konstitusi dan undang-undang.21

Dana Hibah pemerintah bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) dan dana hibah Daerah yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) bertujuan untuk mengurangi

pengangguran serta meningkatkan efisiensi dan

efektivitas perekonomian demi terwujudkan

kesejahteraan warga negara.22 Beradasarkan pada

Pasal 4 ayat 2 PP Nomor 2 Tahun 2012 para

pihak dalam hibah pemerintah yang bersumber

dari APBN adalah pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. Para subjek hukum ini harus

cakap melakukan perbuatan hukum.23

20Prastowo Budi, dkk, Hibah Pemerintah dan Pertanggungjawabannya,

Justitia Jurnal Hukum Fakultas Hukum, Vol 1 No.1 April 2017,134. 21Ibid. 22Ibid. 23Undang-Undang Tentang Hibah Daerah Pasal 4 ayat 2 PP Nomor 2

Tahun 2012

Page 39: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

17

Naskah perjanjian hibah pemerintah yang

ditandatangani antara pemerintah selaku pemberi

hibah dan penerima hibah merupakan perjanjian

sepihak. Pada perjanjian tersebut memerikan

prestasi satu pihak, yakni pihak penerima hibah,

sehingga apabila penerima hibah tidak

menggunakan dana hibah sesuai dengan tujuan

penggunaannya yang tercantum dalam naskah

perjanjian hibah, maka pemerintah berhak

melakukan pemutusan pemberian dana hibah.

Maka peran pemerintah harus menjaga keuangan

negara demi kepentingan umum.24Saat ini

monitoring dana hibah yang telah diterima atau

yang sudah diberikan belum tampak adanya

upaya yang utuh, menyeluruh, sistemik,

terintegrasi, terukur dan berkelanjutan untuk

mengatasi penyelewengan dana hibah dan

bantuan sosial, sehingga ini memberikan peluang

kepada pihak wanprestasi untuk melakukan

aksinya dengan berbagai rekayasa laporan.25

Pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang

merupakan hasil dari pemikiran para ulama

Indonesia membahas bab Hibah, jika dilihat dari

isinya menggambarkan dari sumber fiqih Islam,

dalam fiqih Islam dibahas tentang hibah secara

24Prastowo Budi, dkk“ Hibah Pemerintah….,135. 25Arif Sacral, 2015. “Penetapan Dua Petinggi Kadin Provinsi Jatim

sebagai Tersangka Korupsi Merupakan Dorongan Keras Kepada

Gubernur dan Pimpinan DPRD Jatim untuk segera Tingkatkan

Soliditas Sistem KontrolDanaHibahdanBantuanSosialdiJawa Timur.

http://transformasijawatimur.blogspot.com/2015/02/penetapan-dua-

petinggi-kadin-provinsi.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2018

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Pemberian Bantuan Hibah

di Biro Administrasi Kemasyarakatan. 2014.

Page 40: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

18

khusus. Baik antara isi fiqih Islam dan KHI

tentang hibah terdapat kesamaan, jika dalam fiqih

Islam pembahasan tentang hibah berdasaran

konsep bahasan, sedangkan dalam KHI

pembahasannya sudah berubah bentuk menjadi

bab, pasal, dan ayat, serta perubahan ini

berbentuk seperti perundang-undangan.26

Pada kitab KHI Bab VI Tentang Hibah

Pasal 210 ayat 1 berbunyi; “orang yang telah

berumur sekurang-kurangnya 21 tahun, berakal

sehat, dan tanpa adanya paksaan dapat

menghibahkan sebanyak-banyaknya 1/3 harta

bendanya kepada orang lian atau lembaga

dihadapan dua orang saksi untuk dimiliki.27

Selanjutnya dalam bab VI pasal 211

Berbunyi; “Hibah dari orangtua kepada anaknya

dapat diperhitungkan sebagai warisan”28. Dari

pasal tersebut tidak ada kejelasan antara warisan

dan hibah, padahal warisan sendiri diterima oleh

ahli waris setelah pewaris meninggal dunia,

sedangkan hibah didapatkan ketika pewaris masih

hidup. Dalam pasal tersebut perlu adanya

penjelasan tentang hibah dan waris, apakah semua

pemberian dari orangtua kepada anaknya sejak

lahir hingga dewasa dapat diperhitungkan sebagai

hibah atau hibah itu merupakan pemberian dari

orangtua yang sebatas aqad baik itu ucapan secara

lisan ataupun tulisan, karena pada dasarnya pasal

tersebut belum ada penjelasan secara pasti,

26Abdul Gani Abdullah, Pengantar kompilasi Hukum Islam dalam Tata

Hukum Indonesia(Jakarta:Gema Insani, 2002), 24. 27Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam (Jakarta:Akademika

Presindo,2010),164. 28Ibid., 165.

Page 41: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

19

sehingga pada akhirnya akan muncul berbagai

macam-macam penafsiran baru sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

Hibah sendiri disyariatkan bertujuan untuk

saling menguatkan ikatan batin antara

sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh

Imam Bukhari yakni “saling memberi hadialah

kamu akan saling mencintai”. Dalam al-Quran

juga terdapat banyak ayat yang menjelaskan

anjuran memberi terhadap sesama manusia,

diantaranya dalam surat al-Munafiqun ayat 10.29

“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang

telah kami berikan kepadamu sebelum datang

kematian kepada salah seorang di antara

kamu; lalu ia berkata: “ya Rabb-ku mengapa

Engkau tidak mengangguhkan (kematian)ku

sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan

aku dapat bersedekah dan aku termasuk

orang-orang yang saleh?”30

Para jumhur ulama hibah merupakan akad

yang mengakibatkan kepemilikanharta tanpa ganti

rugi yang dilakukan seseorang dalam keadaan

hidup kepada orang lain secara sukarela. Ulama

mahdzab Imam Hambali dalam mendefinisikan

hibah sebagai pemilikan harta dari seseorang

kepada orang lain yang mengakibatkan orang

29QS: al- Munafiqun(63):10 30Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang:

CV Toha Putra, 1989), 330.

Page 42: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

20

yang diberi boleh melakukan tindakan huklum

terhadap harta tersebut, penyerahan hibah

dilakukan ketika pemberi masih hidup tanpa

mengharap imbalan.31

Rukun syarat hibah menurut jumhur ulama

ada empat antara lain:32

a. Orang yang menghibahkan (Wahib), dengan

syarat;

1) Memiliki dengan sempurna suatu barang atau

harta yang akan dihibahkan, karena hibah dapat

terjadinya pemindahan kepemilikan.

2) Telah mempunyai kesanggupan melakukan

tasharuf, atau telah telah dapat melakukan

pertanggungjawaban atas perbuatannya jjika

terjadi suatu persoalan.

3) Tidak berada dibawah perwalian.

4) Cakap hukum (baligh, berakal, dan cerdas),

karena tidak sah hibahnya anak kecil dan orang

gila.

5) Melakukan hibah atas kemauannya sendiri,

tanpa ada keterpaksaan.

b. Orang yang menerima hibah (mauhub lahu),

orang yang menerima hibah disyariatkan berhak

memiliki. Oleh karena itu tidak akan sah

memberi hibah kepada anak yang masih dalam

kandungan ibu. Jika penerima hibah orang yang

masih mukallaf, maka yang bertindak sebagai

penerima adalah wakilnya, walinya atau orang

yang bertanggungjawab memelihara dan

mendidiknya.

31Zakiyatul Ula, Hibah Perspektif Fiqih, KHI, dan KHES” Jurnal

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017, 112. 32Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Pt.Raja

Grafindo Persada, 2015), 378

Page 43: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

21

c. Harta yang dihibahkan (mauhub), dengan syarat

sebagai berikut:33

1) Benda yang dihibahkan adalah milik

sempurna dari penghibah

2) Benda tersebut ada ketika akan dihibahkan

3) Benda tersebut adalah benda yang bernilai

4) Benda tersebut dapat dimiliki

secaraperorangan

5) Benda tersebut ditentukan

6) Benda tersebut terpisah dari benda yang

lain dan tidak dimanfaatkan untuk tempat

benda yang lain.

d. Shighat hibah34

1) Bersambungnya antara qobul dengan ijab tanpa

adanya pemisah, menurut syara’ dianggap

berpengaruh pada keabsahan ijab-qabul

tersebut.

2) Tidak adanya pengaitan dengan syarat. Karena

hibah adalah pemerian kepemilikan dan

pemberian kepemilikan tidak bisa dikaitkan

dengan sesuatu yang kemungkinan akan

terjadi ata kemungkinan yang tidak akan

terjadi.

3) Tidak ada pengaitan waktu, seperti satu bulan

atau satu tahun, karena hibah merupakan

pemberian kepemilikan terhadap benda secara

mutlak.

e. Akibat Hukum35

Konsekuensi dari akad hibah adalah tetapnya

kepemilikan orang yang diberi terhadap benda

yang diberikan kepadanya tanpa adanya imbalan.

33Ibid., 379. 34Ibid. 35Ibid., 380.

Page 44: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

22

Ulama Madzab Hanafi menyebutkan bahwa

konsekuensi hukum hibah adalahtidak tetap,

sehingga pemberi boleh menarik kembali

pemberiannya dan membatalkannya. Tetapi

menurut jumhur ulama hukum hibah ialah

mengikat, kecuali pemberian orangtua kepada

anaknya, sehingga orang tua boleh mengambil

kembali pemberiannya.

Ada beberapa hal yang menghalangi

pengambilan kembali hibah antara lain:36

a. Adanya imbalan materi, yakni jika orang diberi

hibah menawarkan imbalan atau ganti rugi

kepada pemberi atas pemberiannya dan

pemberi menerimanya, maka pemberi tidak

boleh mengambil kembali hibahnya.

b. Adanya imbalan yang bersifat duniawi, dalam

hal ini ada beberapa aspek, anatara lain:37

1) Imbalan dari Allah. Pemberi tidak bisa

mengambil kembali hibahnya kepada

orang fakir. Karena hibah kepada orang

dakir adalah bentuk sedekah yang tidak

lain mengharapkan pahala kepada Allah

Swt.

2) Hubungan kekerabatan dengan dhawil

arham, yakni terjalinnya kekerabatan

merupakan imbalan maknawi dari hibah,

sehingga tidak boleh diambil kembali

hibah yang tekah diberikan kepadadhawil

arham yang merupakan mahram, karena

terjalinnya hubungan kekerabatan

menimbulkan dampak sikap saling

36Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu Terjemahan, (Jakarta:

Gema Insani, 2011), 122. 37Ibid., 123.

Page 45: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

23

membela dan saling menolong antar

mereka ketika di dunia.

3) Hubungan suami-isteri. Suami dan isteri

tidak boleh mengambil kembali hibah

yang telah diberikan kepada pasangannya,

karena hubungan suami isteri menempati

sepenuhnya hubungan kekerabatan.

c. Adanya imbalan yang menyatu dengan benda

yang diberikan, baik itu karena perbuatan

orang lain. Hal ini dapat menghalangi pemberi

untuk mengambil kembali pemberiannya.

Misalnya benda yang diberikan sebidang tanah,

lalu orang yang diberi menanam sejumlah

pohon diatasnya, atau mendirikan pompa air

dan meletakannya di tanah serta membuat

bangunan diatasnya.38

d. Barang yang diberikan keluar dari kepemilikan

orang yang diberi. Hal ini berlalu dengan sebab

apapun, seperti karena dijual lalu diberikan

kepada orang lain, karena hal ini

mengakibatkan perbedaan kepemilikan.39

e. Meninggalnya salah satu pihak dalam akad

perjajian. Jika orang yang diberi meninggal

dunia, maka pemberian yang telah diberikan

oleh pemberi tidak bisa diambil, karena

pemberian itu telah berpindah kepemilikannya

kepada ahli waris. Jika yang meninggal adalah

pemberi hibah, maka ahli waris juga tidak bisa

mengambil pemberian, karena ahli waris

adalah orang asing bagi pemberi itu dan tidak

ada hubungannya dengan pemberian itu.40

38Ibid. 39Ibid., 124 40Ibid.

Page 46: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

24

f. Rusak, hilang, atau sudah dikonsumsinya

barang yang diberikan. Hal ini karena pemberi

tidak bisa mengambil kembali pemberiannya

yang sudah rusak atau hilang. Dia juga tidak

bisa mengambil kembali dalam bentuk nilai,

karena nilai tersebut bukanlah yang diberikan

disebabkan tidak adanyan akad terhadapnya.41

2. Penerimaan Hibah

Hibah pemerintah yang diberikan kepada

masyarakat ada beberapa kriteria atau kategori.

Hibah kepada masyarakat diberikan kepada

kelompok orang yang sudah memiliki kegiatan

tertentu pada bidang perekonomian, pendidikan,

kesehatan, keagamaan, lingkungan hidup,

kepemudaan, perikanan, kelautan, pemberdayaan,

dan nonprofesional yang bertujuan untuk

meningkatkan partisipasi penyelenggaraan

pembangunan daerah atau secara fungsional terkait

dengan dukungan penyelenggaraan pemerintah

daerah.42

Kriteria penerima hibah memenuhi beberapa

antara lain; 1). Peruntukannya secara spesifik telah

ditetapkan, 2).Tidak wajib atau tidak terus menerus

adanya praktik hibah tertentu kecuali jika ditentukan

oleh peraturan perundang-undangan,3).Memenuhi

persyaratan penerima hibah.43

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam

negeri (Permendagri) Nomor 32 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang

41Ibid. 42Dadang Suwanda, Dana Hibah dan Bantuan Sosial Pemerintah

Daerah, (Jakarta: PPM, 2014), 146. 43Dewi Ayu Soraya, Dampak Pemberian …., 27.

Page 47: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

25

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah yang menyatakan bahwa Penganggaran dan

Penatausahaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban

serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan

bantuan sosial mulai tahun anggaran 2012 harus

berpedoman kepada Peraturan Menteri.44

Pada setiap peraturan yang disusun dan

dikeluarkan pastinya memiliki maksud tertentu guna

tercapainya tujuan yang diharapkan, begitu pun

dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial,

guna terciptanya administrasi yang tertib dan dapat

terukur akuntabilitasnya dan transparansi

pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial yang

bersumber dari anggaran keuangan Negara (APBN

atau APBD). Sebelum peraturan Permendagri

Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial ini muncul, maka rawan

sekali penyimpangan dan politisasi sebagaimana

dilansir oleh Indonesian Corruption Watch (ICW)

dari hasil penelitiaannya beberapa waktu lalu ada

poin penting ynag dikritisi terkait pemberian hibah

dari anggaran pemerintah daerah baik dari tingkat

Provinsi ataupun Kabupaten/Kota: Pertama, adanya

lembaga penerima bantuan hibah fiktif, kedua,

lembaga penerima hibah alamatnya sama serta daftar

penerima hibah juga ditemukan nama penerima yang

tidak jelas dengan alamatnya, ketiga, adanya aliran

dana ke lembaga yang dipimpin oleh keluarga

pejabat. Keempat, dana hibah tidak utuh atau

dipotong nominal dananya, sehingga dana yang

diterima oleh lembaga tidak sesuai dengan nominal

44Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial

Page 48: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

26

yang ditetapkan oleh otoritas pengelola keuangan

aset negara atau daerah.45 Dari beberapa

penyimpangan terhadap dana sosial ada praktik

politisasi belanja hibah demi kemenangan pilkada

bagi para anggota pejabat negara atau pihak lain

untuk mengambil posisi jabatan tertentu.

Dari realitamaka keterlibatan masyarakat dan

organisasi masyarakat (Ormas) merupakan wadah

untuk menampung dan menyelesaikan ketimpangan-

ketimpangan tersebut. Menurut Permendagri Nomor

32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah

dan Bantuan Sosial ada yang dimaksud dengan

risiko sosial, yakni kejadian atau peristiwa yang

dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan

sosial yang ditanggung oleh individu atau kelompok

masyarakat yang dipandang sebagai dampak krisis

sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam

dan bencana alam yang tidak diberikan bantuan

hibah ini maka akan semakin terpuruj dan tidak

dapat hidup dalam kondisi wajar. Dari dampak

adanya risiko sosial ini maka sangat diperlukan oleh

masyarakat untuk memiliki satu persepsi, guna

meminimalisir adanya risiko tersebut. Dari sini

pemerintah dapat menjalankan fungsinya untuk

dapat memberdayakan masyarakat melalui stimulasi

dana hibah yang diberikan dengan tepat sasaran.

Mekanisme pemberian dana hibah menurut

Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial,

45Gemiharto, Ilham dan Evi Rosfiantika Tata Kelola Pemerintahan

Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Dana Hibah Dan Bantuan

Sosial Di Indonesia (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan dalam

Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengelolaan Dana Hibah dan

Bantuan Sosial di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat) Jurnal Ilmu

Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1. 2017, 108.

Page 49: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

27

yang bentuk bantuannya berupa uang atau barang

atau jasa yang bersumber dari APBN/APBD,

masyarakat, organisasi kemasyarakatan, yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukannya.

B. Etika BisnisIslam

1. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika atau akhlak memiliki kedudukan

yang sama penting di kehidupan manusia, baik

sebagai individu, anggota masyarakat, maupun

bangsa. Kejayaan, kemuliaan umat di muka bumi

tergantung akhlak mereka, dan kerusakan di

muka bumi juga disebabkan oleh kebejatan

akhlak manusia itu sendiri. Kehidupan manusia

membutuhkan moral, tanpa moral maka

kehidupan manusia tidak akan berlangsung.

Menurut Prof.Dr.Muhammad Djakfar,

etika bisnis Islam adalah norma-norma etika

yang berbasis al-Qur’an dan Hadits yang harus

dijadikan acuan oleh siapapun dalam aktivitas

bisnisnya.46

Etika dari bahasa latin yakni ethos artinya

kebiasaan, sinonim dari moral yang juga berasal

dari bahasa lati mores yakin kebiasaan,

sedangkan dari bahasa Arab disebut dengan

akhlak.47Sebagaimana yang dijelaskan dalam

kamus Webster berarti, “the distinguishing

character, sentimen, moral nature,or guilding

beliefs of person group, or instituttion” 48

46Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, (Jakara: Penebar Plus, 2012), 29. 47Idri, Hadist Ekonomi Dalam Persepktif Islam Hadist Nabi, (Jakarta:

Kencana, 2015), 323. 48Webster’s ,New Collegiate Dictionary, (USA: Merriam Company, tt),

393.

Page 50: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

28

Etika seseorang akan terwujud dalam

kesadaran moral yang menimbulkan suatu

keyakinan benar atau salah, bertindak atau tidak

bertindaknya terhadap sesuatu. Perasaan ini yang

akan muncul bahwa ia akan salah jika melakukan

sesuatu yang diyakininya tidak benar, berangkat

dari norma-norma dan perasaan menghargai diri

(self respect) jika ia meninggalkannya, maka

tindakannya harus dipertanggungjawabkan pada

dirinya sendiri, lingkungannya, dan orang lain.

Dengan demikian etika maupun moral bisa

diartikan sebagai suatu kebiasaan atau adat

istiadat yang menunjuk pada perilaku manusia.

Adapun pengertian etika menurut para

pakar:

a. Menurut M.Dawam Raharjo, dari istilah etika

dan moral digunakan untuk makna yang

sama karena kedua kata tersebut dapat

dihomogenkan sebagai custom atau mores49

b. Menurut Achmad Charis Zubair, etika dan

moral memiliki arti yang sama tetapi dalam

aplikasinya agak sedikit berbeda, yakni

moralitas dipakai untuk perbuatan yang

sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk

mengkaji sistem nilai-nilai yang ada.50

c. O.P. Simorangkir menyebut etika adalah

pandangan manusia dalam berperilaku

menurut ukuran dan nilai yang baik.

d. Endang Syaifuddin Anshari, etika sama

dengan akhlak yang berarti perbuatan dan

49Dawam Raharjo, Etika Ekonomi dan Manajemen, (Yogyakarta:Tiara

Wacana, 1990), 88. 50Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika (Jakarta:Rajawali Pers,1997),

13.

Page 51: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

29

sangat berkaitan dengan kata-kata khaliq dan

makhluk pencipta dan yang diciptakan,

pengertian akhlak berasal dari kata jamak

dalam bahasa Arab akhlak, dengan kalimat

tunggalnya khuluq, yang berarti muru’ah

(kehirmatan), tabi’ah (tabiat) dan adab

kesopanan.51

e. Menurut K.Bertens, etika memiliki tiga

pengertian.

1) Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-

nilai dan norma-norma yang menjadi

pegangan bagi seseorang atau

sekelompok dalam mengatur tingkah

lakunya.

2) Etika berarti kumpulan asas atau nilai

moral yang dinamakan dengan kode etik

3) Etika sebagai ilmuu tentang apa yang

baik dan apa yang buruk.

Pada sistematika etika Islam dapat

dikelompokkan menjadi empat tipe:52

a) Moral spirtual yaitu ditunjukkan dalam

pernyataan-pernyataan moral al-

Qur’an dan sunnah yang dianalisisnya

dilakukan para filosof dan teologi di

bawah sinar-sinar metode dan kategori

diskursif pada abad ke 8 Masehi,

moralitas ini berisi tentang hakikat

benar dan salah, keadilan dan

kekuasaan Tuhan dan kebebasan dan

tanggung jawab moral.

51Endang Syaifuddin Anshari, Pokok-Pokok Pikiran tentang Islam dan

Umatnya, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), 103. 52Madjid Fakhri, Etika Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan

UMS,1996), xxi

Page 52: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

30

b) Etika Teologis, yakni prinsip-prinsip

benar atau salah satu kemampuan

tanggung jawab manusia dan

kebijaksanaan serta keadilan Tuhan

dalam naunagan diskursus

Mutakallimin.53

c) Etika Falsafat yang berasal dari karya

Plato dan Aristoteles, model etika ini

yang menjadi model etika Ibnu

Maskawai, yang bertujuan

menanamkan kualitas-kualitas moral

dan melaksanakantindakan-tindakan

utama secara spontan dengan

argumentasi praktis logis dari

keyakinan.54

d) Etika Religius yakni meliputi

kehidupan manusia dibumi secara

keseluruhan selalu tercermin dalam

konsep ketauhidan yang dalam

pengertian absolut, karena manusia

bersifat teomorfis, ia juga

mencerminkan sifat illahiah, umat

manusia tidak lain adalah wadah

kebenaran yang memantulkan cahaya

kemuliaan-Nya dalam manifestasi

dunia.55

Adapun teori-teori dari Etika, antara lain:

a. Teori Etika Teleologi

Pengertian dari teologi yang berasal dari bahasa

Yunani yakni telos yang berarti

53Ibid. 54Ibid. 55Ibid.

Page 53: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

31

“tujuan”.56Teleologi adalah studi tentang gejala-

gejala yang menunjukkan suatu keteraturan,

rancangan, tujuan, akhir, maksud,

kecenderungan, sasaran, arah serta bagaimana

hal-hal ini dapat dicapai pada proses

perkembangannya. Sehingga Teleologi ini

adalah suatu pakar ilmu filosofis tentang bukti

perencanaan, fungsi, dan tujuan di alam maupun

dalam sejarah.57 Jika didampingkan dengan

etika, teleologi sendiri bisa dijadikan sebagai

pertimbangan moral baik buruk yang dilakukan

oleh manusia, jika tindakan yang telah

dilakukan sebagai tujuan baik, maka akibat

yang ditimbulkan pun juga baik dan berguna.

Dari teori ini memunculkan teori-teori baru,

antara lain:

1) Egoisme etis, teori ini lebih dominan pada

akibat atau dampak baik yang berguna untuk

kepentingan pribadi. Teori ini berpendapat

bahwa orang yang hidup sesuai dengan

kepentingannya sendiri. Pandangan egoisme

adalah tindakan yang dilakukan oleh

seseorang yang pada dasarnya bertujuan

untuk mengejar keuntungan pribadi atau

memajukan dirinya sendiri.

2) Utiliarisme, secara bahasa utilis adalah

manfaat. Teori ini menunjuk pada suatu

perbuatan yang baik jika perbuatan tersebut

membawa manfaat, tetapi mandaat itu harus

menyangkut bukan hanya satu orang saja

tetapi sebagian dari keseluruhan masyarakat.

Tujuan hidup adalah kebahagiaan yang

56K.Bertens, Pengantar Etika Bisnis (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 67. 57Ibid.

Page 54: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

32

paling besar bagi jumlah orang yang terbesar

(the greatest happines of the greatest

number).

b. Teori Etika Deontologi.

Deologi adalah pandagang dasar dari pemikiran

etika baik atau buruk sutu tindakan didasarkan

sebagai penilaian apakah tindakan itu sendiri

sebagai baik atau buruk. Misalnya dari teori ini

yakni suatu tindakan bisnisakan tampak baik

oleh etika deontologi bukan karena tindakan itu

mendatangkan akibat bagi para pelakunya,

melainkan akibat bagi pelakunya.58 Tokoh

beasar dari aliran ini adalah Immanuel Kant.Ia

sebagai filosofis penting dalam

memperkenalkan pendekatan deontologi ini,

menggunakan pandangannya bahwasuatu

perilaku atau tindakan yang benar bila

dilakukan berdasarkan imperatif kategoris.59

c. Teori Teotonom

Teotonom dari dua kata, “theo”yang berarti

Tuhan (Allah Swt.) dan “nomos”, yang berarti

hukum, sehingga dari pengertian istilah teori ini

merupakan teori yang membicarakan pendapat

yang mendasarkan norma, moral yang

ditunjukkan atas kehendak Tuhan. Teori

initerbagi menjadi dua, yakni:

58Sony Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya

(Yogyakarta:Kanisius, 1998), 23. 59Imperatif Kategoris adalah rumusan dari perintah yang mengatakan

apa yang harus dilakukan dari sudut pandang alasan murnisemata atau

sesuatu yang dikatakan kategoris karena perintah dari perspektif alasan

murni tidak bergantung pada keadaan yang masuk akal dan selalu

membawa nilai utama. Coba lihat di wikipedia Ensiklopedia bebas,

https://id.wikipedia.org/wiki/Imperatif_kategoris#

Page 55: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

33

1) Teori Theotonom Murni, teori ini

menjelaskan bahwa etika mengajarkan suatu

tindakan dikatakan benar bila sesuai dengan

kehendak Allah, dan dikatakan salah apabila

tidak sesuai. Sehingga suatu tindakan wajib

dikerjakan jika diperintah Allah. Teori ini

banyak dipegang oleh orang-orang yang

beragama.60 Menurut pendapat ini Tuhan

bebas dalam menentukan apa yang harus

kita anggap buruk. Membunuh dinilai buruk

bukan karena jeleknya perbuatan itu,tetapi

semata karena membunuh memang dilarang

Tuhan. Tugas manusia adalah menerima apa

yang dijelaskan Tuhan terhadapnya jangan

sampai berfikir dan menentukan hukum

sendiri tanpa adanya pegangan pasti dari

Tuhan

2) Teori Theotonom Kodrat, hukum abadi

berada dalam Tuhan, selama diterapkan

pada makhlukdisebut hukum kodrat. Pada

teori ini dijelaskan bahwa baik buruk

ditentukan oleh Tuhan, semua dikatakan

benar jika sesuai dengan tujuan manusia

atau sesuai dengan kodrat manusia.61

d. Filsafat Etika Islam

Filsafat Islam perbuatan yang baik disebut

dengan ma’ruf, secara ketentuan alami

manusiamengetahui dan mengerti serta

menerima kebaikan. Akal sehat dan nurani

manusia ini mengetahui dan menyadari tentang

hal yang baik. Sedangkan hal yang buruk atau

60Juhaya S Praja, Aliran-aliran filsafat dan Etika (Jakarta: Kencana

Prenada, 2010), 67. 61Ibid.

Page 56: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

34

jahat biasa disebut perbuatan mungkar. nilai

baik dan buruk atau ma’ruf dan munkari ini

bersifat universal.

Berdasarkan filsafat Islam mendasarkan pada

agama untuk menilai suatu perilaku manusia.

Dasar penilaian ini dalam praktik kehidupan di

masyarakat sering ditemukan bahwa secara

agama dinilai baik atau buruk sering dikuatkan

dengan argumen-argumen ilmiah atau ilmu

agama Islam. Bahkan sering terbukti dalam

sejarah peradaban manusia bahwa landasan

kebenaran agama Islam yang telah berabad-

abad dinyatakan dalam al-Qur’an dapat

dibenarkan secara ilmiah sepanjang sejarah oleh

manusia.62

2. Konsep Bisnis Islam

Sejarah telah membuktikan bahwa Islam yang

dibawa oleh Nabi Muhammad, Saw., telah mampu

mengubah tatanan manusia. Perubahan ini yang

dilakukan juga tetap menjaga kearifan lokal dan

nilai-nilai yang positif atau netral yang sudah ada di

zaman sebelumnya tetap dilaksanakan, bahkan

dihidupkan dengan warna baru dalam konteks

budaya Islami. Agama pada dasarnya dapat menjadi

acuan bagi masyarakat dalam menjalankan berbagai

aktivitas, baik aktivitas individu ataupun kelompok.

Maka dengan demikian orang yang beragama akan

selalu mempunyai sikap mental yang sesuai dengan

ajaran agama yang didalamnyaserta tingkat

pemahaman yang dimiliki terhadap ajaran tersebut.

Seperti Islam mengajarkan tawakal, ajaran ini

ketika dipahami dengan benar maka akan melahirkan

sikap mental yang luar biasa, bukan sikap pasif yang

62Sony Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan…28.

Page 57: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

35

tidak bisa produktif. Percaya kepada takdir adalah

cara yang banyak memunculkan para pengusaha

muslim yang handal, berani menanggung risiko

hidup. Terkadang sikap zuhud juga perlu bagi para

pengusaha, karena pola hidup orang–orang sukses

berporos dari hidup yang sederhana. Adanya pola

hidup sederhana pada pengusaha dapat menimbulkan

sikap hemat, tidak boros, tidak mubadzir, sehingga

pengusaha bisa mempunyai tabungan yang

kemudian bisa diinvestasikan lagi sebagai modal

usaha, selain itu pengusaha juga memiliki etos yang

mampu mempertahankan kualitas dirinya dengan

perilaku-perilaku yang baik.63 Dari uraian tersebut

dapat dipahami bahwa jika terjadi intergasi antara

keagaaman dengan ekonomi yang bisa menghasilkan

perilaku positif yang dapat mendorong produktivitas.

Ketika Islam datang, aktivitas komersial

sudah berkembang dengan pesat di Makkah,

sehingga kota Makkah disebut dengan kota dagang.

Akan tetapi perdagangan yang terjadi didalamnya

banyak yang mengandung unsur penipuan, riba, dan

jual-beli yang dilarang oleh Islam. Ketika Islam

datang, Islam tidak menghancurkan kegiatan dan

budaya tersebut, akan tetapi Islam mulai

menertibkannya, bahkan Nabi Muhammad juga

berusaha membawa masyarakat jahiliyah yang masih

primitif dan kuno beralih ke budaya Islam yang

menjunjung tinggi etika kebajikan dan sistem

distribusi kekayaan yang lebih adil dan merata.64

63Yusuf Qardhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, ( Surabaya:

Risalah Gusti, 1994),12. 64, Dawam Raharjo, Islam danTransformasi Sosial Ekonomi,

(Yogyakarta: lembaga Studi Agama dan Filsafat,1999) 312.

Page 58: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

36

Bisnis sendiri merupakan aktivitas yang

melibatkan penyediaan barang atau jasa yang

diperlukan dan diinginnkan oleh orang lain dengn

prinsip kepuasan atas pelanggan atau konsumen.

Menurut kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai

usaha komersial dibidang usaha dan perdagangan

dan bidang usaha.65 Dalam arti yang lebih luas bisnis

adalah semua kegiatan perdagangan barang/jasa

yang meliputi pertanian, produksi, konsumsi,

distribusi, transportasi, komunikasi, dan jasa yang

bergerak membuat dan memasarkan barang

kekonsumen. Sehingga dalam menjalankan suatu

kegiatan bisnis harus terdapat penerapan etika

dengan mangacu pada tujuan bisnis yakni

mendapatkan keuntungan tetapi haruslah

berdasarkan norma-norma hukum yang tertuang

secara eksplisit dalam berbagai peraturan.66

Adapun dalam Islam dalam membahas bisnis

sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai

bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan

harta (barang/jasa) termasuk keuntungan, namun

dibatasi dalam cara perolehan dan penggunaan

hartanya dengan ketentuan halal haramnya barang

yang digunakan. Sehingga dapat dijelaskan Islam

mewajibkan setiap muslim, khususnya yang

memiliki tanggungan untuk bekerja, bekerja adalah

salah satu pokok yang memungkinkanmanusia

memiliki harta kekayaan, untuk itu memungkinkan

manusia untuk mencari nafkah, sebagiamana Allah

Swt telah melapangkan bumi guna menyediakan

65Kusnadi, dkk, Pengantar Bisnis Dengan Pendekatan Kewirausahaan,

(Malang: STAIN Press,1998), 57. 66Syahruddin, Komunikasi Bisnis yang Islami Salah Satu Wujud Nyata

Kepedulian Sosial, (Makasar :Alaudin Press, 2011), 82.

Page 59: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

37

berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk

mencari rizki. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al

Mulk(67):15,“Dialah yang menjadikan bumi ini

mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala

penjuruny dan makanlah sebagoan dari rizki

Nya....”67dan dijelaskan juga dalam QS. Al Araf

7:10, “Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu

sekalian di bumi dan kami adakan bagimu di muka

bui itu (sumber-sumber) penghidupan....”68

Islam mendorong umatnya untuk berusaha

mencari rizki supaya kehidupan mereka menjadi

baik dan menyenangkan, Allah Swt. menjadikan

langit, bumi, laut, hutan, padang pasir, dan apa saja

untuk kepentingan dan manfaat manusia. Manusia

hendaklah mencari rizki yang halal, seperti dalam

QS. An Naba (78): 10-11, “dan Kami jadikan malam

sebagai pakaiaan. Dan Kami jadikan siang untuk

penghidupan”.69 Pada ayat tersebut menjelaskan

bahwa Allah mengajarkan hambaNya untuk

seimbang dalam mencari rizki dan kebutuhan

istirahat. Dalam beberapa hadits Rasul juga

memberikan kepada umatnya untuk mencari rizki

dengan berusaha dan berdagang. Rasulullah sendiri

adalah uswatun hasanah bagi pelaksana bisnis.

Manusia dalam mencari kekayaan dn menjalankan

usahanya hendaklah menjadikan Islam sebagai dasar

dan keridhaan Allah sebagai tujuan akhir dan utama.

Dalam pandangan Islam bisnis merupakan sarana

untuk beribadah kepada Allah.70

67Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 325. 68Ibid., 167. 69Ibid., 334. 70Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Bisnis Syariah, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2017), xvii.

Page 60: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

38

Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai

empat hal utama, yakni:711) target hasilkeuntungan

materi dan nonmateriartinya bahwa bisnis tidak

hanya untuk mencapai profit (qimah mahdiyah)

sebanyak-banyaknya, tetapi juga harus mendapatkan

dan memberikan keuntungan manfaat nonmateri

kepada pihak-pihak internal dan eksternal

perusahaan, sehingga dapat menciptakan suasana

persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.

Orientasi qimah mahdiyah memiliki cakupan lagi

yakni qimah insaniyah, qimah khuluqiyah dan qimah

ruhiyah.72 Qimah insaniyah berarti pengelola

perusahaan berusaha memberikan manfaat yang

berasal dari rasa sosial kemanusiaannya melalui

kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang baru lulus

studi, bantuan sosial (sedekah), serta bantuan

lainnya. Qimah khuluqiyah, bahwa nilai-nilai akhlak

mulia menjadi salah satu kepastian yang harus

muncul pada setiap aktivitas bisnis, sehingga tercipta

hubungan persaudaraan yang Islami, bukan hanya

sekedar hubungan profesionalitas. Qimah

ruhiyahmerupakan semua aktivitas dijadikan sebagai

media untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada

Allah Swt semata.2). Pertumbuhan, jika pada

keuntungan materi dan non-materi telah diraih, maka

perusahaan harus berupaya menjaga pertumbuhan

agar selalu meningkat. Upaya peningkatan

pertumbuhan ini harus selalu dalam ketetapan dan

ketentuan darisyariah.73 3). Keberlangsungan,

71Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja

Kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:Gema Insani Press, 2002),

18. 72Ibid. 73Ibid.,19.

Page 61: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

39

perkembangan dari kestabilan prestasi perusahaan

harus tetap dipertahankan dalam kurun waktu yang

lama. 4).Keberkahan, tujuan yang telah tercapai

tidak akan berarti jika tidak ada keberkahan

didalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan berkah

sebagai sasaran pusat, karena hal ini menjdai bukti

bahwa bisnis yang telah dilakukan oleh pengusaha

muslim telah mendapatkan ridha dari Allah Swt dan

bernilai ibadah.74

3. Konsep Etika Bisnis Islam

a. Landasan Hukum Etika Bisnis Islam

Etika bisnis dalam Islam harus berlandaskan pada

prinsip-prinsip yang berlandaskan al-Qur’an dan

Sunnah, sehingga dapat menemtukan perbuatan

tersebut baik atau tidak, dari perbuatan baik

nantinya akan menghasilkan manfaat bagi pihak

yang melakukan perbuatan, sebaliknya jika

perbuatan tersebut merupakan tindakan yang

buruk serta dilarang dalam Islam, maka akan

menimbulkan kerusakan bagi palakunya dan bisa

terjadi juga kepada lingkungan sekitarnya.

“dan janganlah sebahagian kamu memakan

harta sebahagian yang lain diantara kamu

dengan jalan yang bathil dan janganlah

kamu membawa urusan harta itu kepada

hakim, supaya kamu dapat memakan

sebahagian daripada harta enda orang lain

74Ibid.,20.

Page 62: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

40

itu dengan jalan berbuat dosa, padahal

kamu mengetahuinya” (QS.al Baqarah

(2):118)75

“jika sekiranya penduduk negeri-negeri

beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan

melimpahkan kepada mereka berkah dari

langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan

(ayat-ayat kami) itu, maka kami sisksa

mereka disebabkan perbuatannya” (QS.al

A’raf (7): 96)76

Keduaayat di atas memiliki tujuan yang sama

terkait dengan perilaku manusia dan bagaimana

seharusnya manusia bertindak baik dan menjauhi

hal yang buruk selain itu dalam mencukupi

kebutuhan duniawi, manusia juga harus

mendapatkannya dengan cara yang baik dan

halal, jika harta yang diambil dengan jalan

kebathilan meskipun jumlahnya banyak, hal ini

tidak mendatangkan manfaat dan senantiasa

menimbulkan kegelisahan ataupun merasa

kurang.

b. Prinsip Etika Bisnis Islam

75Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 98 76Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 203

Page 63: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

41

Ajaran etika (akhlak) dalam Islam pada dasarnya

manusia dituntut untuk berbuat baik pada dirinya

sendiri, sesama manusia, alam lingkungan,

makhluk-makhluk ciptaanNya dan kepada Tuhan

selaku pencipta. Untuk itu agar bisa seimbang

dalam berbuat baik kepada semuanya, manusia

disamping diberi kebebasan (free will),

hendaknya ia memperhatikan keberadaan dan

keesaan Tuhan (Tauhid), prinsip keseimbangan

(Tawazzun), dan keadilan (qist), disamping

tanggung jawab (responsibility) yang akan

dihadapkan kepada Tuhan. Lima konsep ini yang

disebut dengan aksioma dasar etika bisnis Islam,

yang terdiri dari konsep-konsep keesaan (tauhid),

keseimbangan (equilibrium), kehendak bebas

(free will), tanggung jawab (responsibility), dan

kebajikan (Ihsan).77 Penjelasan aksioma sebagai

berikut:

1) Kesatuan (Tauhid/Unity)

Sumber utama etika Islam adalah

kepercayaan total dan murni terhadap

kesatuan (ke-Esaan) dari pada

Tuhan.78Sebagai Tuhan Yang Maha Esa,

Allah menetepkan batas-batas tertentu atas

perilaku manusia sebagai khalifah agar

dapat memberikan manfaat pada individu

tanpa mengorbankan hak-hak individu

lainnya. Hubungan dimensi vertikal ini

merupakan perwujudan manusia dalam

menyerahkan diri dan hidupnya secara

penuh di hadapan Tuhannya, dengan

77Erly Juliyani, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Jurnal Ummul

Qura Vol.7, No.1 2016, 66. 78Muhammad Djakfar, Etika Bisnis,….22.

Page 64: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

42

menjadikan keinginan, ambisi, dan

perbuatannya tunduk pada titah-Nya. Tauhid

merupkan dasar dan sekaligus motivasi

untuk menjamin kelangsungan hidup,

kecukupan, kekuasaan,dan kehormatan

manusia yang telah didesain Allah menjadi

makhluk yang dimuliakan.

2) Keseimbangan (Keadilan/ Equilibrium),

prinsip ini bermakna terciptanya suatu

situasi dimana tidak ada satu pihak yang

merasa dirugikan atau dalam kondisi saling

diuntungkan dan saling ridha.79 Perilaku

keseimbangan dan keadilan dalam bisnis

secara tegas dijelaskan dalam konteks

perbendaharaan bisnis agar pengusaha

muslim menyempurnakan takaran bila

menakar dan menimbang menggunakan

neraca yang benar, karena hal ini merupkan

perilaku yang terbaik dan membawa akibat

yang baik pula. Selain itu dalam beraktivitas

di dunia bisnis, Islam mengharuskan adanya

keadilan, meskipun dengan pihak yang tidak

disukai. Islam juga mewajibkan untuk

berlaku adil dan berbuat kebajikan. Perilaku

adil harus lebih didahulukan dari kebijakan

dalam perniagaan, persyaratan untuk bisa

adil bertujuan agar pengusaha muslim

mempu menyempurnakan takaran, bila

menakar dan menimbang, karena hal itu

merupakan perilaku terbaik yang akan

mendekatkan dengan ketakwaan.

79Pusat Pengkajian dan Pengembangan EkonomiIslam (P3EI),

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerjasama dengan Bank

Indonesia, Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), 69.

Page 65: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

43

3) Kehendak Bebas (free will), dalam

pandangan Islam, manusia memiliki

kebebasan untuk mengambil semua tindakan

yang diperlukan unruk memperoleh

kemaslahahan yang tertinggidari sumber

daya yang ada pada kekuasaanya hidup,

namun kebebasan dalam Islam dibatasi oleh

nilai-nilai Islam. Tanpa mengabaikan

kenyataan bahwa manusia sepenuhnya

dituntun oleh hukum yang dicipkakan Allah

Swt. ia diberi kemampuan berfiikir dan

menentukan keputusan unru memilih jalan

hidupnya, dan yang paling penting utnuk

bertindak berdasarkan aturan apapun yang ia

piluh. Tidak seperti halnya ciptaanNya yang

lain di alam semesta, ia dapat menentukan

perilaku yang baik atau tidak yang ia

lakukan.80

4) Pertanggung jawaban (responsibility), Islam

sangat menekankan pada konsep

pertanggung jawaban, walaupun tidaklah

berarti mengabaikan kebebasan individu. Ini

merupakan kehendak dari ajaran Islam

yakni kehendak yang bertanggung jawab.

Manusia berani bertindak, maka ia harus

berani bertanggung jawab pula, tidak hanya

dihadapan sesama manusia tetapi yang

paling penting di hadapan Allah Swt.

Tanggung jawab muslim yang sempurna

ditentukan atas cakupan kebebasan yang

luas, yang dimulai dari kebebasan memilih

80Ibid., 68.

Page 66: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

44

keyakinan dan berakhir dengan keputusan

yang paling tegas yang perlu diambil.81

5) kebajikan (Ihsan), Ihsan adalah

melaksanakan perbuatan baik yang dapat

memberikan kemanfaatan kepada orang

lain, tanpa adanya kewajiban tertentuyang

mengharuskan perbuatan tersebut atau

dengan kata lain beribadah, dan berbuat baik

seakan-akan ia melihat Allah Swt., jika tidak

mampu maka yakinlah bahwa Allah melihat

apa yang kita perbuat. Pada aktivitas bisnis

ada perbuatan yang men-support

pelaksanaan aksioma ihsan dalam bisnis,

yakni:82 1). Kemurahan hari (Leniency),

2).Motif Pelayanan (service motive), 3).

Kesadaran adanya Allah dan aturan yang

berkaitan dengan pelaksanaan yang menjadi

prioritas.

MasaRasulullah, kegiatan etika bisnis beliau

tidak perlu diragukan lagi, Rasulullah

merupakan pebisnis yang handal

denganmeletakkan nilai-nilai kebaikan

dalam berbisnis. Adapun karakter beliau

dalam berbisnis yang patut ditiru antara

lain:83

a) Shiddiq, shiddiq yang berarti benar,

yang mana nilai dasar adanya integritas

dalam pribadi individu, selalu berkata

benar, jujur. Nilai bisnis dalam hal ini

ialah selalu berperilaku jujur, ikhlas,

81Muhammad Djakfar, Etika Bisnis,….25. 82Ibid. 83Buchari Alma dan Doni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah

(Bandung: Alfabeta, 2014), 176-180

Page 67: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

45

keseimbangan emosi,

berusahadalamkomoditi yang halal,

tidak memperjual belikan barang yang

haram

b) Amanah, nilai dasar dari amanah adalah

terpercaya, bisa memegang amanah,

selalu mempertahankan prisip berdiri

atas kebenaran. Nilai dam bisnisnya

antara lain kepercayaan, bertanggung

jawab, transparan, tepat waktu,

memberikan yang terbaik.84

c) Tabligh, nilai dasar dari tablifh adalah

komunikatif, menjadi pelayan bagi

publik,bisa berkomunikasi dengan

efektif, dapat memberikan contoh yang

baik dan bisa mendelegasikan

wewenangnya kepada orang lain. Nilai

dam bisnisnya antara lain bisa bekerja

tim, koordinasi ada kendala dan

supervisi.85

d) Fatanah nilai dasar fathanah adalah

memilikinya pengetahuan luas

cekatan,terampil, memiliki strategi

yang jitu, nilai dasarnya adalah

memiliki visi misi, cerdas,

berpengetahuan luas, selalu belajar

mencari pengetahuan yang baru.86

Ditinjau dari syariat Islam, etika bisnis Islam

adalah akhlak dalam menjalakan bisnis sesuai

dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam

pelaksanaannya tidak terjadi kekhawatiran karena

84Ibid. 85Ibid. 86Ibid.

Page 68: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

46

sudah diyakini sebagai suatu hal yang baik dan

benar. Etika bisnis bagi seorang muslim ini

sifatnya wajib ada dalam diri mereka karena etika

ini telah dibentuk oleh Iman dan taqwa yang

menjadi pandangan hidupnya dalam memberikan

norma-norma dasar untuk membangun dan

membina segala aktivitasnya. Sehingga muslim

yang beriman ditunut untuk menjadi orang

bertaqwa, bermoral amanah, berilmu, cerdas,

cakap, cermat, rajin, jujur, bersahaja, tekun dan

mempunyai etos kerja yang tinggi dalam

beraktivitas demi untuk meraih keberhasilan dan

kebahagiaan dunia dan akhirat.87

87Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Islam Hadis Nabi

(Jakarta: Kencana, 2015), 66.

Page 69: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

47

BAB III

Page 70: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

BAB III

KONDISI OBYEKTIF LKP ISHAK

PONOROGO

A. Data Umum

1. Profil Perusahaan LKP ISHAK88

a. Nama lembaga : LPK ISHAK

b. Nomor induk lembaga : 05121.1.0071

c. Berdiri sejak : Tahun 2003

d. Oleh notaris : setya budhi

e. Nama pengelola : imanul kholifah

f. Alamat lembaga : jl. Diponegoro no. 4

jetis ponorogo

g. Nomor telp lembaga : 081335604306

h. Npwp nomor : 03.057.965.0-647.00

2. Sejarah Berdirinya Lembaga

Usaha salon ini didirikan sejak tahun 1980

oleh Ibu Hj. Harmini. Usaha yang bergerak dibidang

jasa Salon ini diberi nama Rosana yang diambil dari

nama putri ibu Harmini yang pertama dan

dilanjutkan oleh putrinya Imanul Cholifah. Nama

Rosana diambil dari nama ketiga putra Ima (ROzak

SANdi dan Albi).89

Mulai tahun 1996 putrinya yang bernama

Imanul Cholifah membantu usaha beliau, sambil

menyelesaikan studinya di Universitas

Muhammadiyah yang ada di Ponorogo dengan

mengambil jurusan Management Perusahaan. Beliau

mengikuti gerakan GNOTA (Gerakan Nasional

Orangtua Asuh) dengan model ship sekolah sambil

kerja di tingkat SMA.Usaha ini dijalankan dengan

bimbingan dari ibu Harmini sampai tahun 2003,

setelah bu Harmini meninggal tahun 2004, usaha ini

88Dokumentasi LPK ISHAK 89Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

48

Page 71: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

49

dijalankan secara mandiri oleh Ima sampai dengan

sekarang.90

Sehubungan jumlah lapangan pekerjaan yang

sedikit dari jumlah tenaga kerja, maka pada tahun

2003 Ima berinisiatif untuk mendirikan lembaga

kursus “LKP ISHAK” dengan mengajukan Ijin

operasional ke Dinas Pendidikan kabupaten

Ponorogo untuk penyelenggaraan kursus tata

kecantikan rambut, guna memenuhi permintaan

tenaga kerja. Seiring perkembangan jaman

masyarakat Ponorogo yang ingin tampil cantik,

maka kami membuka pelatihan kursus tata

kecantikan. Tujuan kursus ini adalah memberikan

pelatihan agar terampil dalam melayani kebutuhan

masyarakat.Gerakan Orang Tua Asuh yang kami

selenggarakan sangat bermanfaat dan bisa dirasakan,

terutama yang tidak melanjutkan kuliah bisa

langsung kerja dan yang sudah menikah bisa buka

sendiri usaha salon sambil menunggu suami kerja

dan menjaga anak.91

Dengan adanya mendirikan Lembaga kursus IS-

H-AK ( Islam Harta Akhirat ) dituntut untuk standart

Nasional sehingga lebih terarah, kompeten. Bisa

mengikuti harapan pemerintah untuk

memberdayakan masyarakat sehingga tidak ada yang

menganggur.Menjadikan wirausaha Indonesia

meningkat, perekonomian membaik.

3. Visi dan Misi LKP ISHAK

Visi: Menciptakan tenaga kerja yang terampil

dan kompeten melalui pelatihan yang mendukung

perluasan lapangan kerja, peningkatan produktivitas,

90Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018 91Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

Page 72: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

50

memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong

pertumbuhan usaha perekonomian daerah /

nasional.92

Misi :

a. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga

kerja, melalui berbagai jenis pelatihan

keterampilan dibidang Tata Kecantikan Rambut

.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga

kerja dalam rangka mengurangi pengangguran

dan mendorong berkembangnya produktivitas

tenaga kerja.

c. Menyelenggarakan pelatihan yang bersifat

instusional serta noninstitusional sumber daya

pelatihan secara mandiri.

d. Meningkatkan relevansi dan efisiensi program

pelatihan sesuai kebutuhan Dunia Usaha.

e. Meningkatkan jalinan kerjasama dan kemitraan

dengan berbagai pihak guna penempatan dan

penyerapan dunia kerja

Sejarah Lembaga IS-H-AK yaitu diambil dari

tempat didirikannya lembaga yaitu warisan dari

kakek B. Imanul Cholifah yang bernama Bapak

Ishak. Dibuat singkatan yaitu Islam Harta Akhirat

karena program-program yang diadakan yaitu tata

kecantiakan rambut, kulit dan tata rias pengantin

yang merupakan program yang berstandart nasional,

banyak kontra dengan ajaran Islam sehingga

lembaga ini berusaha menyesuaikan program dengan

yang sesuai disyariatkan sehingga ada keberkahan

dalam menjalankannya.93

92Dokumentasi LPK ISHAK 93Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

Page 73: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

51

a. Misalnya standart nasional tata kecantikan

rambut tidak ada menyanggul daerah,

pewarnaan tidak ada warna hitam, tidak ada

penyambungan rambut, tidak mencampur laki-

laki perempuan dalam ruang yang sama.

b. Sandart Nasional tata kecantikan kulit/pengantin

tidak mencukur/ mencabut bulu alis dan

menyanggul serta pemasangan bulu palsu.

c. Untuk itulah materi yang diberikan di Lembaga

banyak yang dikurangi/ tidak sesuai SKNI

untuk mendapat keberkahan usaha dan jariyah

ilmu.

d. Lembaga bekerjasama dengan Ponpes, Sekolah

dll untuk praktik atau pelatihan, juga

bekerjasama denganpemagangan dan

penyaluran kerja.94

Dari keterangan diatas dapat Penulis simpulkan

bahwa LKP ISHAK adalah lembaga kursus syariah

bidang tata kecantikan yang ada di Kabupaten

Ponorogo.

B. Data Khusus

1. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

a. Pengertian Program

PendidikanKecakapanWirausaha

LKP ISHAK. LKP ISHAK adalah usaha jasa

pendidikan (nonformal) di bidang keterampilan

tata kecantikan rambut yang didirikan pada

tahun 2015dantelahterdaftardiDinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Ponorogo Nomor: 421.9/2727/405.8/2015.95

94Data dokumentasi LKP ISHAK 95Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Page 74: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

52

Pendidikan kecakapan wirausaha

diselenggarakan menggunakan pendekatan “4

in 1” sebagai berikut:

Gambar 1. Pendekatan 4 in 1 dalam

Penyelenggaraan PKW

b. Tujuan ProgramPKW

Tujuanpenyelenggaraan Program

PendidikanKecakapanWirausaha (PKW)

sebagaiberikut:96

1) Memberikan bekal pengetahuan

kewirausahaan kepada peserta didik.

2) Memberikan bekal keterampilan di bidang

produksi barang/jasa kepada peserta didik.

3) Menanamkan pola pikir (mindset) dan

sikap berwirausaha kepada peserta didik.

4) Mendorong dan menciptakan

rintisanusahabaru melalui kursus dan

pelatihan yang didukung oleh dunia

usahadanindustri, mitrausahadandinas atau

instansiterkait, sehingga dapat

menciptakan lapangan kerja.

c. Penyelenggara Program PKW

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan,(Jakarta 2017, 12). 96Ibid.

Identifika

si Peluang

Usaha

Pembelaja

ran

Kewirausa

haan +

Keterampi

lan

Evaluasi

Hasil

Pembelajar

an

Pendampi

ngan dan

Perintisan

Usaha

Page 75: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

53

Program PKW dapat diselenggarakan oleh:97

1) Satuan Pendidikan PAUD dan Pendidikan

Masyarakat

2) Lembaga/yayasan/Sekolah

3) Badan usaha/industri

4) Perguruan Tinggi

5) Organisasi Mitra

d. Peserta Didik PKW

Penerimabantuan PKW adalah setiap warga

negara Indonesia yang berusia 16-45 tahun,

putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan

dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap atau

menganggur.98 LKP ISHAK melakukan

rekrutmen peserta didik sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh petunjuk teknis program PKW

2017.99

e. Pendidik/Instruktur PKW

Pendidik/instruktur program PKW terdiri dari:

1) Instruktur keterampilan yang memiliki

kompetensi dibuktikan dengan sertifikat

kompetensi.

No Nama

Instruktur

Pendidikan

Terakhir

Bidang

Kompetensi

1 Anjarwati SMA TKR

2 Etik SMA TKR

3 Nurul Aini SMA TKR

4 Imanul Cholifah S2 Kewirausahaan

97Ibid. 98Ibid. 99Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

Page 76: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

54

2) Instruktur kewirausahaan yang memiliki

pengalaman berwirausahaatau pernah

menjadi instruktur kewirausahaan.

Pendidik dalam program PKW LKP

ISHAK tahun anggaran 2017 telah sesuai

dengan petunjuk teknis yang ada, yakni

pendidik program PKW memiliki keahlian

dan ketrampilan dalam bidang yang

diusulkan, serta berpengalaman di bidang

salon lebih dari 5 tahun.

f. Kurikulum

Kurikulumdan bahan pembelajaran minimal

150 jam terdiri dari 60 menit (terdiri dari 50

jam materi kewirausahaan dan 100 jam materi

keterampilan). Proses pembelajaran teori 30%

dan praktik 70%.100

Jenis keterampilan yang dapat diusulkan untuk

program PKW adalah jenis keterampilan yang

memiliki peluang usaha produk barang atau

jasa yang laku jual (marketable) dan layak

untuk dijadikan usaha mandiri atau kelompok.

Pembelajaran program PKW memerlukan

kurikulum dan bahan ajar yang mencakup101:

1) perubahan pola pikir; 2) membangun

karakter pengusaha; 3) memulai usaha; 4)

merencanakan usaha; 5) memasarkan dan

mengembangkan usaha; dan 6) kompetensi

100)Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan Petunjuk Teknis Program Pendidikan

Kecakapan Wirausaha (PKW),(Jakarta 2017, 12). 101Ibid.

Page 77: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

55

keterampilan yang sesuai dengan identifikasi

peluang usaha.

g. Sarana prasarana pembelajaran

Menyediakan sarana – prasarana pembelajaran

teori dan praktik, sesuai dengan jenis

keterampilan yang diusulkan. Sarana yang

dimiliki LKP ISHAK sudah memenuhi standar

operasional prosedur. Sehingga dalam

memberikan materi pembelajaran program

PKW tahun 2017, tidak mengalami kendala

dalam hal alat dan prasarana belajar.102

h. Proses Kegiatan PKW

Kegiatandalam penyelenggaraan program PKW

adalah sebagai berikut:

1) Rekrutmen peserta didik

Dalam rekrutmen peserta didik, LKP

ISHAK menggunakan sistem gepok tular

dari peserta lama maupun dengan menyebar

brosur, juga promosi di medsos. Sehingga

dengan cara ini LKP ISHAK tidak

membutuhkan banyak pengeluaran untuk

biaya tersebut.

2) Proses pembelajaran teori dan praktik

(keterampilan dan kewirausahaan).

Program PKW di LKP ISHAK tertuang

dalam jadwal pembelajaran pogram

Pendidikan Kecakapan Wirausaha

terlampir.103 Pembelajaran menyesuaikan

waktu shalat, para pegawai harus menutup

aurat, transparansi dana bantuan pendidikan,

dan ajakan untuk beramal merupakan

beberapa indikator bisnis syariah yang

102Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018 103Lampiran 4

Page 78: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

56

diterapkan di LKP ISHAK Kecamatan Jetis

Ponorogo.104

3) Evaluasi pembelajaran.

Program PKW LKP ISHAK memberikan

evaluasi pembelajaran dengan memberikan

target omset penjualan jasa potong rambut

pada peserta didiknya.

4) Membentuk rintisan usaha, baik individu

maupun kelompok.

Kelompok usaha yang telah dibentuk oleh

LKP ISHAK pada program PKW LKP

ISHAK tahun 2017. Pemilihan tempat

sebagai pelaksanaan kelompok PKW

melibatkan kelompok barbershop yang ada

di pondok pesantren, anatara lain;

barbershop di Pondok Pesantren Walisongo

Ngabar, barbershop di Pondok Pesantren

Darut Taqwa, dan barber shop di Pondok

Pesantren Darul Huda Mayak. Pemilihan

kelompok di tiga pondok pesantren diatas

sangatlah beralasan. Alasan yang

disampaikan Ima sebagai penanggung jawab

program adalah bahwa pondok pesantren

sangat membutuhkan tukang potong rambut

untuk santrinya.105

5) Selama ini sebelum kelompok usaha PKW

2017 LKP ISHAK bekerjasama dengan

pondok pesantren tersebut, ketiga pondok

pesantren tersebut mengundang praktisi

potong rambut untuk santrinya seminggu

dua kali. Kesempatan itu digunakan pemilik

104Imanul Cholifah, Pimpinan LKP, Wawancara, Rabu, 1 Agustus 2018,

Di LKP ISHAK, Jam 16.00 WIB. 105Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

Page 79: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

57

LKP ISHAK untuk tempat usaha anak anak

program PKW, sehingga setelah lulus

program peserta didik langsung mendapat

umpan kail dan ikannya.106 Perumpamaan

umpan kata Ima adalah pelatihan teori,

praktik, dan kewirausahaan yang telah

ditempuh oleh peserta didik LKP ISHAK.

Sedangkan kail disini diartikan sebagai

pemberian hibah modal usaha berupa

peralatan salon yang diberikan oleh LKP

ISHAK untuk peserta didiknya, Ikan yang

dimaksud oleh Ima merupakan kata kiasan

dari santri santri di pondok pesantren tempat

ia membuka lapangan usaha bagi peserta

didik PKW, sebagai konsumen tetap.107

6) Pendampingan rintisan usaha minimal 3

(tiga) bulan. Pendampingan ini telah

dilakukan oleh LKP ISHAK, selain hadir

langsung di lokasi pemandirian peserta

didik, juga dengan membuat group

whatsapp untuk menampung aspirasi peserta

didik selama mengelola usaha. Motivasi

usaha juga selalu disampaikan di group

tersebut, agar peserta selalu mendapat

pencerahan dan selalu semangat untuk

bekerja.

2. Pelaksanaan Program PKW

Barbershop adalah program ketrampilan yang

diambil oleh LKP ISHAK pada program PKW tahun

anggaran 2017. Barber artinya pemangkas rambut.

Sedangkan barbershop adalah tempat usaha

106Imanul Cholifah wawancara, Ponorogo juni 2018 107Ibid.

Page 80: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

58

pemangkasan rambut.108LKP ISHAK mendapatkan

kepercayaan dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan untuk mengelola program PKW 2017.

Dana yang diperoleh sebesar Rp 54.000.000,- (Lima

Puluh Empat Juta Rupiah) untuk 20 peserta didik.

Dana tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk

pembelajaran dan 50% untuk rintisan modal

usaha.109 Dana sebesar Rp 27.000.000,- (Dua Puluh

Tujuh Juta Rupiah) untuk peserta didik telah

disalurkan berupa modal usaha, diantaranya clipper,

yakni alat untuk pangkas rambut seharga kurang

lebih Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Sisanya

untuk modal usaha pembukaan babbershop di

beberapa pondok pesantren rekanan LKP ISHAK.

Pondok Pesantren yang ditunjuk sebagai tempat

usaha bersama barbershop adalah; Kelompok

barbershop Mayak, Kelompok Barbershop Ngabar

dan Kelompok Barbershop Daarut

Taqwa.Penunjukan tempat usaha di pondok

pesantren memberikan dampak yang besar terhadap

pendapatan peserta didik. Karena santri di pondok

pesantren tersebut menjadi konsumen peserta didik

PKW, di barbershop yang ia buka.Selain itu,

sulitnya mencari model untuk pembelajaran yang

bersedia dijadikan malpraktikoleh peserta didik

hanyalah para santri putra di pondok pesantren,

sehingga program dapat berjalan dengan maksimal

karena model sudah tersedia. Alasan selanjutkan

memilih tiga lokasi pondok pesantren tersebut yang

108Imanul Cholifah, Wawancara, 9 Maret 2018 109Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan.Petunjuk …..,78.

Page 81: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

59

dijadikan kerjasama adalah karena lokasi pondok

dekat dengan rumah beberapa peserta didik.

Implementasinya 50% dana bantuan pemerintah

untuk rintisan usaha peserta, yakni sebesar Rp

27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) hanya

disalurkan sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas juta

lima ratus ribu rupiah) berupa clipper, yakni alat

untuk pangkas rambut. Sisa dana Rp 10.500.000,-

(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) dihibahkan

kepada pihak lain, oleh LKP ISHAK tanpa meminta

persetujuan dari peserta didik.110Dalam hal ini

transparasi dana bantuan pendidikan tidak dilakukan

oleh LKP ISHAK. Peserta didik memberikan

informasi tidak megetahui bahwa bantuan peralatan

salon yang diperuntukkan mitra LKP ISHAK

(pondok pesantren) merupakan danapeserta

didikyang jika dihibahkan kepada pihak lain

seharusnya ada akad (perjanjian) tertulis dengan

peserta kursus, karena dana tersebut adalah hak

peserta didik program PKW. 111

Dijelaskan bahwasannyapeserta didik tidak

mengetahui adanya akad hibah antara peserta dengan

pondok pesantren.Dari sini bisa diketahui ada sebuah

kesenjangan yang terjadi. Dana modal usaha milik

peserta tidaklah diberikan secara utuh tetapi

lembaga menghibahkan dana modal usaha tersebut

kepada pihak lain, sehingga modal usaha yang

seharusnya menjadi saham peserta tetapi tidak

demikian.adapun beberapa tahapan yang dilakukan

pada oleh lembaga dalam melakukan program PKW,

antara lain:

110Imanul Cholifah, Wawancara, 6 Maret 2018 111 Sujiran,Wawancara, 7 Agustus 2018.

Page 82: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

60

Tahap 1 Seleksi Lokasi;

Seleksi lokasi rintisan usaha sesuai dengan kriteria

yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait

dan masyarakat. Penetapan kriteria ini penting agar

tujuan lembaga dalam Pemberdayaan Masyarakat

akan tercapai serta pemilihan lokasi dilakukan sebaik

mungkin.telah disebutkan dalam bab 3 bahwa pasca

pembelajaran di LKP ISHAK akan dilakukan

pendampingan usaha selama 3 bulan kedepan untuk

rintisan usaha bersama. Kelompok usaha tersebut

akan ditempatkan di Pondok Pesantren yang telah

bermitra dengan LKP ISHAK. Pada program PKW

LKP ISHAK tahun 2017 ini, Pondok Pesantren

(Ponpes) yang bermitra adalah, Ponpes Darul Huda

Mayak, Ponpes Daarut Taqwa, dan Ponpes

Walisongo, Ngabar.112

Tahap 2 Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat

Maksud pemberdayakan masyarakat adalah

meningkatkan kemampuan dan kemandirian

masyarakat dalam meningkatkan taraf

hidupnya.Sosialisasi Program PKW adalah

suatukegiatan yang sangat penting untuk

menciptakan komunikasi serta dialog dengan

masyarakat. Sosialisasi program membantu untuk

meningkatkan pengertian masyarakat dan pihak

terkait tentang program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha (PKW). Proses sosialisasi sangat

menentukan ketertarikan masyarakat untuk berperan

dan terlibat di dalam program PKW LKP ISHAK .113

Tahap 3 Proses Pemberdayaan Masyarakat

Pelaksanaan tahap-tahap di atas sering bersamaan

dan lebih bersifat proses yang diulangi terus-

112Imanul Cholifah, Wawancara, 9 Maret 2018 113Imanul Cholifah, Wawancara, 9 Maret 2018

Page 83: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

61

menerus. Pemberdayaan masyarakat kerapkali

dilakukan melalui pendekatan kelompok di mana

anggota bekerjasama dan berbagi pengalaman dan

pengetahuannya. Untuk pengembangan kelompok

ada kegiatan-kegiatan khusus yang berjalan

bersamaan dengan kegiatan lain. Berkaitan dengan

Pemberdayaan Masyarakat untuk memandirikan

masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya,

maka arah pendampingan kelompok adalah

mempersiapkan masyarakat agar benar-benar

mampu mengelola sendiri usahanya.114

Praktek Pemberdayaan Masyarakat di LKP ISHAK

bagian yang tak terpisahkan dari program

Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program

PKW adalah sebagai bentuk realisasi Pemberdayaan

Masyarakat yakni suatu proses dimana masyarakat,

terutama mereka yang miskin sumber daya, kaum

perempuan dan kelompok yang terabaikan lainnya,

didukung agar mampu meningkatkan

kesejahteraannya secara mandiri. Dalam proses ini,

LKP ISHAK berperan sebagai fasilitator yang

mendampingi proses Pemberdayaan Masyarakat.

Pada prinsipnya masyarakatlah yang menjadi aktor

dan penentu pembangunan.

Terpentingdalam suatu program perberdayaan

masyarakat adalah: program yang disusun sendiri

oleh masyarakat, menjawab kebutuhan dasar

masyarakat, mendukung keterlibatan kaum miskin,

perempuan, buta huruf dan kelompok terabaikan

lainnya, dibangun dari sumberdaya lokal, sensitif

terhadap nilai-nilai budaya setempat, memperhatikan

dampak lingkungan, tidak menciptakan

ketergantungan, berbagai pihak terkait yang terlibat,

114Ibid.

Page 84: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

62

serta berkelanjutan. Dari konsep ini jelas sekali LKP

ISHAK telah melakukan pemberdayaan.Program

PKW ini secara umum berkonsentrasi pada

pengembangan keterampilan dan perilaku di tingkat

kabupaten Ponorogo.ProgramPKW sangat besar

kontribusinya terhadap peningkatan kehidupan

masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan dalam

skala besar.115

Seluruh proses pemberdayaan masyarakat, Tim LKP

ISHAK berperan sebagai pendamping atau fasilitator

saja. Proses pemberdayaan masyarakat merupakan

suatu proses pembelajaran terus-menerus bagi

masyarakat dengan tujuan kemandirian masyarakat

dalam upaya-upaya peningkatan taraf hidupnya.

Artinya bahwa peran Tim pemberdayaan masyarakat

LKP ISHAK akan pelan-pelan dikurangi dan

akhirnya akan berhenti, tetapi selama kurun waktu

satu tahun setelah adanya pembelajaran PKW di

LKP ISHAK, peran tim pendampingLKP ISHAK

memberikan pendampingan via online guna tetap

terjalinnya silaturahmi diantara peserta dengan pihak

lembaga. Kegiatan ini dilakukan oleh LKP ISHAK

agar terbentuk hubungan konsultatif dan partisipatif.

Dengan adanya hubungan itu, tim pendamping LKP

ISHAK berperan sebagai :116

a. Motivator

Pendamping berperan sebagai motivator guna

menyadarkan dan mendorong kelompok usaha

untuk mengenali potensi dan masalah yang

dihadapi oleh kelompok usaha.

b. Fasilitator

115Ibid. 116Ibid.

Page 85: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

63

Sebagai fasilisator, LKP ISHAK mempunyai

tanggung jawab untuk menciptakan,

mengondisikan, iklim kelompok usaha yang

harmonis, serta memfasilitasi terjadinya proses

belajar dalam berwirausaha dan saling belajar

dalam kelompok usaha.

c. Katalisator

Aktivitas sebagai penghubung antar kelompok

usaha juga dilakukan oleh tim pendamping

LKP ISHAK dalam rangka pengembangan

jaringan.

d. Partner

Pendamping LKP ISHAK juga berperan

sebagai kawan yang setia untuk mendengarkan,

memahami, dan mendampingi kelompok

wirausaha dalam melakukan kegiatan

pengelolaan usaha.

e. Evaluator

Dalam program pendampingan PKW, LKP

ISHAK turut mengamati, dan mengevaluasi

sebagai bahan pertimbangan pembinaan dan

penyempurnaan usaha kedepan.

3. Besaran Bantuan

Bantuan pemerintah program PKW disalurkan

dalam bentuk dana/uang kepada lembaga yang telah

ditetapkan sebagai penyelenggara program PKW.

Total dana Bantuan Program PKW tahun 2017

sebesar Rp 106.650.000.000,- (seratus enam milyar

enam ratus lima puluh juta rupiah) untuk 39.500

peserta didik. Besaran dana yang disediakan oleh

pemerintah untuk program PKW Rp 2.700.000,-(dua

juta tujuh ratus ribu rupiah)per orang.117

117Ibid.

Page 86: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

64

LKP ISHAK mendapatkan kuota 20 peserta

pada tahun 2017. Dana bantuan yang diperoleh

sebesar Rp 54.000.000,-(Lima puluh Empat Juta

Rupiah), dengan perincian penggunaan dana sebagai

berikut:118

N

o

Komponen ProsentaseBiay

a

1. Manajemen, antara lain:

a. ATK danbahanhabispakai

b. Konsumsirapat,

pembukaandanpenutupan

c. Rekrutmen

d. Penggandaandanpengirimanlapo

ran

e. Honor pengelola program

f. Dokumentasi

g. Pembuatanspanduk

Maksimal 15%

2. Pembelajarandanevaluasi, antara

lain:

a. Alattulispesertadidik

b. Perubahanmodulpembelajaran

(jikadiperlukan)

c. Penggandaanmodulpembelajaran

d. Bahanpraktek

e. Biayapendampingan

(mentoringdancoaching)rintisa

nusaha

f. Honor Instruktur (narasumber)

g. Evaluasihasilbelajar

h. Dayadanjasa (listrik, air

danperawatanalat*) )

Minimal 35%

3. BahandanPeralatanRintisan Usaha 50%

118Dokumentasi LPK ISHAK

Page 87: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

65

N

o

Komponen ProsentaseBiay

a

Peserta Didik (sesuaijenisusaha)

Tabel 3.2

Dampak Ekonomi Peserta Didik Program PKW

LKP ISHAK

Kondisi sosial ekonomi peserta didik program

PKW LKP ISHAK tahun anggaran 2017 sebelum

mengikuti kursus di LKP ISHAK rata-rata adalah

seorang yang tidak memiliki pekerjaan tetap.

Mereka bermata pencaharian sebagai buruh tani dan

tenaga serabutan, sehingga dengan adanya program

PKW ini mereka sangat terbantu sehingga bisa

memberdayakan dirinya untuk membuka lapangan

kerja buat diri sendiri. Salah satunya adalah Nur

Cholis, pria asal Mlilir Dolopo ini mengaku sangat

terbantu dengan adanya program PKW LKP ISHAK

ini. Nur Cholis, yang dulunya berprofesi sebagai

pedagang bensin, kini ia bisa mengembangkan diri

dengan keahlian yang diperoleh saat mengikuti

program PKW dengan membuka usaha potong

rambut di rumahnya. Tentunya dengan

bertambahnya ilmu bertambah pula penghasilan

yang ia dapatkan dari profesi jasa pemangkas

rambut.119

Ahmad Masrudin, ketika wawancara di

rumahnya yang sekaligus sebagai tempat usaha

barbershop yang ia buka, menyampaikan bahwa

sebelum mengikuti program PKW yang diadakan

oleh LKP ISHAK dengan jenis ketrampilan tata

kecantikan rambut, ia berprofesi sebagai buruh tani.

119Ahmad Masrudin, wawancara, wawancara, Kadipaten Babadan, 22

juni 2018.

Page 88: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

66

Pria Kadipaten Babadan ini sangatlah bersyukur bisa

mengikuti program PKW LKP ISHAK ini, dengan

begitu ia bisa meningkatkan SDM-nya sehingga

rejeki yang ia dapatkan untuk mencukupi kebutuhan

keluarga otomatis juga meningkat.120Berbeda dengan

cerita Sujiran, dalam wawancaranya ia

mengungkapkan setelah menimba ilmu di LKP

ISHAK ia merasa status sosialnya meningkat.

Julukan sebagai tukang serabutan tak lagi

disandangnya, karna kini ia memiliki keahlian

khusus yakni sebagai pemangkas rambut di

desanya.121

120Sujiran, wawancara, LKP ISHAK Jetis, 22 Juni 2018 121Nur Cholis, wawancara, Mlilir Dolopo, 25 Juni 2018

Page 89: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

67

BAB IV

Page 90: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

BAB IV

ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN LKP ISHAK

PONOROGO

A. Pelaksanaan Bisnis Syariah Terhadap Program

Pendidikan Kecakapan Wirausaha di LKP

ISHAK Ponorogo

LKP ISHAK adalah usaha jasa pendidikan

(nonformal) di bidang keterampilan tata kecantikan

rambut yang didirikan pada tahun

2015dantelahterdaftardiDinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Ponorogo Nomor:

421.9/2727/405.8/2015.122

Kecakapan Wirausaha diselenggarakan

menggunakan pendekatan “4 in 1” sebagai berikut:

Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

(PKW) adalah salah satu program hibah yang

dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan DirektoratJenderal Pendidikan Anak

usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan. Hibah”yang

pengertiannya dijelaskan dalam Pasal 1666 KUH

122Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan,(Jakarta 2017, 12).

Identifika

si Peluang

Usaha

Pembelajar

an

Kewirausa

haan +

Keterampil

an

Evaluasi

Hasil

Pembelajar

an

Pendampi

ngan dan

Perintisan

Usaha

68

Page 91: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

69

Perdata, “Penghibahan adalah suatu persetujuan

dengan mana seorang penghibah menyerahkan suatu

barang secara cuma-cuma tanpa dapat menariknya

kembali, untuk kepentingan seseorang yang

menerima penyerahan barang itu.Undang-undang

hanya mengakui penghibahan penghibahan antara

orang-orang yang masih hidup.123 Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan hibah

adalah bantuan berupa uang, barang, atau jasa yang

berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan

usaha dalam atau luar negeri yang tidak mengikat.124

Praktik Hibah dalam syariat Islamsama

halnya dengan tujuan dari PKW yakni

1).Memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan

kepada peserta didik. 2).Memberikan bekal

keterampilan di bidang produksi barang/jasa kepada

peserta didik. 3).Menanamkan pola pikir (mindset)

dan sikap berwirausaha kepada peserta didik.

4).Mendorong dan menciptakan rintisanusahabaru

melalui kursus dan pelatihan yang didukung oleh

dunia usahadanindustri, mitrausahadandinas/instansi

terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.

Tujuan tersebut tidak lain untuk saling menguatkan

ikatan batin antara sesama pemerintah kepada

lembaga pedidikan nonformal dan masyarakat umum

(peserta PKW). Sebagaimana dalam hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari yakni “saling

memberi hadialah kamu akan saling mencintai”.

Dalam al-Quran juga terdapat banyak ayat yang

menjelaskan anjuran memberi terhadap sesama

123KUHPerdata Pasal 1666 BAB Penghibahan 124PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 92: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

70

manusia, diantaranya dalam surat al Munafiqun ayat

10.125

“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang

telah kami berikan kepadamu sebelum datang

kematian kepada salah seorang di antara kamu;

lalu ia berkata: “ya Rabb-ku mengapa Engkau

tidak mengangguhkan (kematian)ku sampai

waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat

bersedekah dan aku termasuk orang-orang

yang saleh?”126

Rukun Syarat hibah menurut jumhur Ulama

ada empat antara lain:127

a. Orang yang menghibahkan (Wahib), dengan

syarat; 1)Memiliki dengan sempurna suatu

barang atau harta yang akan dihibahkan, karena

hibah dapat terjadinya pemindahan

kepemilikan. Pada pelaksanaan Program PKW,

yang menjadi wajib adalah lembaga pemerintah

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan).

b. Orang yang menerima hibah (mauhub lahu),

orang yang menerima hibah disyariatkan berhak

125QS: al-Munafiqun(63):10 126Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya”,(Semarang:

CV Toha Putra, 1989), 330. 127Ahmad Rofiq, “Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Pt.Raja

Grafindo Persada, 2015), 378

Page 93: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

71

memiliki. Oleh karena itu tidak akan sah

memberi hibah kepada anak yang masih dalam

kandungan ibu. Jika penerima hibah merupkan

orang yang masih mukallaf, maka yang

bertindak sebagai penerima adalah wakilnya,

walinya atau orang yang bertanggungjawab

memelihara dan mendidiknya. Pada

pelaksanaan Program PKW yang menjadi

mauhub lahu adalah peserta didik dari lembaga

pendidikan nonformal yang menyelanggarakan

PKW, yakni LKP ISHAK Ponorogo yang

ditujukan untuk biaya pendidikan modal usaha.

c. Harta yang dihibahkan (mauhub), dengan syarat

sebagai berikut:128

1) Benda yang dihibahkan adalah milik

sempurna dari penghibah

2) Benda tersebut ada ketika akan dihibahkan

3) Benda tersebut adalah benda yang bernilai

4) Benda tersebut dapat dimiliki secara

perorangan

5) Benda tersebut ditentukan

6) Benda tersebut terpisah dari benda yang lain

dan tidak dimanfaatkan untuk tempat benda

yang lain.Adapun dana hibah yang

dilaksanakan pada program PKW ini berasal

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dan dana hibah Daerah

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) bertujuan

untuk mengurangi pengangguran serta

meningkatkan efisiensi dan efektifitas

perekonomian demi terwujudkan

kesejahteraan warga negara.

128Ibid., 379.

Page 94: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

72

d. Shighat hibah129

1) Bersambungnya antara qobul dengan ijab

tanpa adanya pemisah, menurut syara’

dianggap berpengaruh pada keabsahan

ijab-qabul tersebut.

2) Tidak adanya pengaitan dengan syarat.

Karena hibah adalah pemberian

kepemilikan dan pemberian kepemilikan

tidak bisa dikaitkan dengan sesuatu yang

kemungkinan akan terjadi ata

kemungkinan yang tidak akan terjadi.

3) Tidak ada pengaitan waktu, seperti satu

bulan atau satu tahun, karena hibah

merupakan pemberian kepemilikan

terhadap benda secara mutlak.

LKP ISHAK mendapatkan kepercayaan

dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan untuk mengelola program

PKW 2017. Dana yang diperoleh sebesar

Rp 54.000.000,- (Lima Puluh Empat Juta

Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana

tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk

pembelajaran dan 50% untuk rintisan

modal usaha.130 Jadi saat akad

pelaksanaan hibah dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan

129Ibid. 130Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Page 95: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

73

mewakilkan kepada lembaga

penyelenggara yakni LKP ISHAK untuk

pemberian dana hibah kepada peserta

didik LKP ISHAK.

e. Akibat Hukum131

Konsekuensi dari akad hibah adalah tetapnya

kepemilikan orang yang diberi terhadap benda

yang diberikan kepadanya tanpa adanya

imbalan.Ulama Madzab Hanafi menyebutkan

bahwa konsekuensi hukum hibah adalah tidak

tetap, sehingga pemberi boleh menarik kembali

pemberiannya dan membatalkannya.Tetapi

menurut jumhur ulama hukum hibah ialah

mengikat, kecuali pemberian orangtua kepada

anaknya, sehingga orang tua boleh mengambil

kembali pemberiannya. Dana yang diperoleh

sebesar Rp 54.000.000,- (Lima Puluh Empat

Juta Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana

tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk

pembelajaran dan 50% untuk rintisan modal

usaha.132 Dari petunjuk yang diinginkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan bahwa dana

yang dihibahkan sasarannya diberikan kepada

para peserta lembaga penyelenggara sebesar

100%, yakni 50% untuk pembelajaran atau

peningkatan keilmuan

131Ibid., 380. 132Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Page 96: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

74

Tahapan kegiatan dalam penyelenggaraan

program PKW adalah sebagai berikut:

1) Rekrutmen peserta didik. Sasaran penerima

bantuan PKW adalah setiap warga negara

Indonesia yang berusia 16-45 tahun, putus

sekolah atau lulus tidak melanjutkan

dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap

atau menganggur.133 LKP ISHAK

melakukan rekrutmen peserta didik sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh petunjuk

teknis program PKW 2017. Dalam

rekrutmen peserta didik, LKP ISHAK

menggunakan sistem gepok tular dari

peserta lama maupun dengan menyebar

brosur, juga promosi di medsos. Sehingga

dengan cara ini LKP ISHAK tidak

membutuhkan banyak pengeluaran untuk

biaya tersebut.

2) Proses pembelajaran teori dan praktik

(keterampilan dan kewirausahaan).

Pembelajaran program PKW di LKP

ISHAK tertuang dalam jadwal

pembelajaran pogram Pendidikan

Kecakapan Wirausaha terlampir.134

Pembelajaran menyesuaikan waktu shalat,

para pegawai harus menutup aurat,

transparasi dana bantuan pendidikan, dan

ajakan untuk beramal merupakan beberapa

indikator bisnis syariah yang diterapkan di

LKP ISHAK kecamatan Jetis Ponorogo.135

133Ibid. 134Lampiran 4 135Imanul Cholifah, Pimpinan LKP, Wawancara, Rabu, 1 Agustus 2018,

Di LKP ISHAK, Jam 16.00 WIB.

Page 97: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

75

3) Evaluasi pembelajaran. Program PKW

LKP ISHAK memberikan evaluasi

pembelajaran dengan memberikan target

omset penjualan jasa potong rambut pada

peserta didiknya.

4) Membentuk rintisan usaha, baik individu

maupun kelompok. Bisnis sendiri

merupakan aktivitas yang melibatkan

penyediaan barang atau jasa yang

diperlukan dan diinginnkan oleh orang lain

dengn prinsip kepuasan atas pelanggan atau

konsumen. Menurut kamus Bahasa

Indonesia diartikan sebagai usaha

komersial dibidang usaha dan perdagangan

dan bidang usaha.136 Dalam arti yang lebih

luas bisnis adalah semua kegiatan

perdagangan barang/jasa yang meliputi

pertanian, produksi, konsumsi, distribusi,

transportasi, komunikasi, dan jasa yang

bergerak membuat dan memasarkan barang

kekonsumen.

Islam dalam membahas bisnis sebagai serangkaian

aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak

dibatasi jumlah kepemilikan harta (barang/jasa)

termasuk keuntungan, namun dibatasi dalam cara

perolehan dan penggunaan hartanya dengan

ketentuan halal haramnya barang yang digunakan.

Sehingga dapat dijelaskan Islam mewajibkan setiap

muslim, kusunya yang memiliki tanggungan untuk

bekerja.Bekerjaadalah salah satu pokok yang

memungkinkanmanusia memiliki harta kekayaan,

untuk itu memungkinkan manusia untuk mencari

136Kusnadi, dkk, “Pengantar Bisnis Dengan Pendekatan

Kewirausahaan”, (Malang: STAIN Press,1998), 57.

Page 98: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

76

nafkah, sebagiamana Allah Swt telah melapangkan

bumi guna menyediakan berbagai fasilitas yang

dapat dimanfaatkan untuk mencari rizki. Seperti

yang dijelaskan dalam QS. Al Mulk(67):15,“Dialah

yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka

berjalanlah di segala penjuruny dan makanlah

sebagoan dari rizki Nya....”137 dan dijelaskan juga

dalam QS. Al Araf 7:10, “Sesungguhnya kami telah

menempatkan kamu sekalian di bumi dan kami

adakan bagimu di muka bui itu (sumber-sumber)

penghidupan....”138

Islam mendorong umatnya untuk berusaha mencari

rizeki supaya kedihupan mereka menjadi baik dan

menyenangkan.Kelompok usaha yang telah dibentuk

oleh LKP ISHAK pada program PKW LKP ISHAK

tahun 2017 adalah jasa barbershop, sesuai dengan

pelatihan yang telah diberikan oleh LKP ISHAK

kepada peserta didiknya. sedangkan pemilihan

tempat sebagai pelaksanaan kelompok PKW

melibatkan kelompok barbershop yang ada di

pondok pesantren, antara lain; barbershop di Pondok

Pesantren Walisongo Ngabar, barbershop di Pondok

Pesantren Darut Taqwa, dan barber shop di Pondok

Pesantren Darul Huda Mayak. Pemilihan kelompok

di tiga pondok pesantren diatas sangatlah beralasan.

Diantara alasan yang disampaikan Ima sebagai

penanggung jawab program adalah bahwa pondok

pesantren sangat membutuhkan tukang potong

rambut untuk santrinya.139

Selama ini sebelum kelompok usaha PKW 2017

LKP ISHAK bekerjasama dengan pondok pesantren

137Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 325 138Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 167 139Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

Page 99: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

77

tersebut, ketiga pondok pesantren tersebut

mengundang praktisi potong rambut untuk santrinya

seminggu dua kali. Kesempatan itu digunakan

pemilik LKP ISHAK untuk tempat usaha peserta

didik program PKW, sehingga setelah lulus program

peserta didik langsung mendapat umpan kail dan

ikannya.140 Perumpamaan umpan kata Ima adalah

pelatihan teori, praktik, dan kewirausahaan yang

telah ditempuh oleh peserta didik LKP ISHAK.

Sedangkan kail disini diartikan sebagai pemberian

hibah modal usaha berupa peralatan salon yang

diberikan oleh LKP ISHAK untuk peserta didiknya,

Ikan yang dimaksud oleh Ima merupakan kata kiasan

dari santri santri di pondok pesantren tempat ia

membuka lapangan usaha bagi peserta didik PKW,

sebagai konsumen tetap.141

Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai empat

hal utama, yakni:1421) target hasil: keuntungan

materi dan non materi, artinya bahwa bisnis tidak

hanya untuk mencapai profit (qimah mahdiyah).

Orientasi qimah mahdiyah memiliki cakupan lagi

yakni qimah insaniyah, qimah khuluqiyah dan qimah

ruhiyah.143 Qimah insaniyah, pada pelaksaaan di

LPK ISHAK telah berusaha memberikan manfaat

yang berasal dari rasa sosial kemanusiaannya

melalui kesempatan kerja bagi tenaga masyarakat

yang belum memiliki pekerjaan tetap atau bahkan

pengangguran. Qimah khuluqiyah, LPK ISHAK

telah menciptakan suasana kerja yang tetap

140Imanul Cholifah wawancara, Ponorogo juni 2018 141Ibid. 142Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja

Kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:Gema Insani Press, 2002),

18. 143Ibid.

Page 100: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

78

membawa nilai-nilai akhlak mulia menjadi salah satu

kepastian yang harus muncul pada setiap aktivitas

bisnis, sehingga tercipta hubungan persaudaraan

yang Islami, bukan hanya sekedar hubungan

profesionalitas, seperti Pendampingan ini telah

dilakukan oleh LKP ISHAK, selain hadir langsung

di lokasi pemandirian peserta didik/ rintisan usaha,

juga dengan membuat group whatsapp untuk

menampung aspirasi peserta didik selama mengelola

usaha. Motivasi usaha juga selalu disampaikan di

group tersebut, agar peserta selalu mendapat

pencerahan dan selalu semangat untuk bekerja

Qimah ruhiyah merupakan semua aktivitas dijadikan

sebagai media untuk beribadah dan mendekatkan diri

kepada Allah Swt semata.seperti, Pembelajaran

program PKW di LKP ISHAK tertuang dalam

jadwal pembelajaran pogram Pendidikan Kecakapan

Wirausaha.Pembelajaran menyesuaikan waktu

shalat, para pegawai harus menutup aurat,

transparasi dana bantuan pendidikan, dan ajakan

untuk beramal merupakan beberapa indikator bisnis

syariah yang diterapkan di LKP ISHAK kecamatan

Jetis Ponorogo 2). Pertumbuhan, jika pada

keuntungan materi dan non-materi telah diraih, maka

perusahaan harus berupaya menjaga pertumbuhan

agar selalu meningkat. Upaya peningkatan

pertumbuhan ini harus selalu dalam ketetapan dan

ketentuan dari syariah.seperti yang dijelaskan oleh

salah satu peserta didik, setelah menimba ilmu di

LKP ISHAK ia merasa status sosialnya meningkat.

Julukan sebagai tukang serabutan tak lagi

disandangnya, karna kini ia memiliki keahlian

khusus yakni sebagai pemangkas rambut di

Page 101: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

79

desanya144 3).Keberlangsungan, dari keterangan

salah satu peserta program PKW ini sangatlah

bersyukur bisa mengikuti program PKW LKP

ISHAK ini, dengan begitu ia bisa meningkatkan

SDM-nya sehingga rejeki yang ia dapatkan untuk

mencukupi kebutuhan keluarga otomatis juga

meningkat.1454).Keberkahan, tujuan yang telah

tercapai tidak akan berarti jika tidak ada keberkahan

didalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan berkah

sebagai sasaran pusat, karena hal ini menjdai bukti

bahwa bisnis yang telah dilakukan oleh pengusaha

muslim telah mendapatkan ridha dari Allah Swt dan

bernilai ibadah. Dari beberapa keterangan para

peserta didik diatas secara langsung meraka

merasakan keberkahan atas diterimanya dna hibah

dari pemerintah yang ditujukan kepada mereka

melalui LKP ISHAK.146

B. Analisis Etika Bisnis Syariah Pada Program

Pendidikan Kecakapan Wirausaha yang

diterapkan di LKP ISHAK

Menurut Prof.Dr. Muhammad Djakfar, Etika

Bisnis Islam adalah norma-norma etika yang

berbasis al-Qur’an dan Hadits yang harus dijadikan

acuan oleh siapapun dalam aktivitas bisnisnya.147

Filsafat Islam perbuatan yang baik disebut dengan

ma’ruf, secara ketentuan alami manusiamengetahui

dan mengerti serta menerima kebaikan. Akal sehat

dan nurani manusia ini mengetahui dan menyadari

144Ibid.,19. 145Sujiran, wawancara, LKP ISHAK Jetis, 22 Juni 2018 146Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja

Kusuma, Mengga20. 147Muhammad Djakfar, “Etika Bisnis”, (Jakara: Penebar Plus, 2012), 29.

Page 102: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

80

tentang hal yang baik. Sedangkan hal yang buruk

atau jahat biasa disebut perbuatan mungkar. Nilai

baik dan buruk atau ma’ruf dan munkar ini bersifat

universal.

Berdasarkan filsafat Islam mendasarkan pada

agama untuk menilai suatu perilaku manusia. Dasar

penilaian ini dalam praktik kehidupan di masyarakat

sering ditemukan bahwa secara agama dinilai baik

atau buruk sering dikuatkan dengan argumen-

argumen ilmiah atau ilmu agama Islam. Bahkan

sering terbukti dalam sejarah peradaban manusia

menunjukkan bahwa landasan kebenaran agama

Islam yang telah berabad-abad dinyatakan dalam al-

Qur’an dapat dibenarkan secara ilmiah sepanjang

sejarah oleh manusia.148

Hibah pemerintah yang diberikan kepada

masyarakat ada beberapa kriteria atau kategori.

Hibah kepada masyarakat diberikan kepada

kelompok orang yang sudah memiliki kegiatan

tertentu pada bidang perekonomian, pendidikan,

kesehatan, keagamaan, lingkungan hidup,

kepemudaan, perikanan, kelautan, pemberdayaa, dan

non profesional yang bertujuan untuk meningkatkan

partisipasi penyelenggaraan pembangunan daerah

atau secara fungsional terkait dengan dukungan

penyelenggaraan pemerintah daerah.149

Mekanisme pemberian dana hibah menurut

Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial,

yang bentuk bantuannya berupa uang atau barang

atau jasa yang bersumber dari APBN/APBD,

148Sony Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan…28. 149Dadang Suwanda, “Dana Hibah dan Bantuan Sosial Pemerintah

Daerah”, (Jakarta: PPM, 2014), 146.

Page 103: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

81

masyarakat, organisasi kemasyarakatan, yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Kriteria

penerima hibah memenuhi beberapa antara lain; 1).

Peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan, 2).

Tidak wajib atau tidak terus menerus adanya praktik

hibah tertentu kecuali jika ditentukan oleh peraturan

perundang-undangan, 3). Memenuhi persyaratan

penerima hibah.150 Sesuai dengan Peraturan Menteri

Dalam negeri (Permendagri) Nomor 32 Tahun 2012

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan

Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah yang menyatakan bahwa

Penganggaran dan Penata usahaan, Pelaporan dan

Pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi

pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun

anggaran 2012 harus berpedoman kepada Peraturan

Menteri.151

LKP ISHAK mendapatkan kepercayaan dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

mengelola program PKW 2017. Dana yang

diperoleh sebesar Rp 54.000.000,- (Lima Puluh

Empat Juta Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana

tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk

pembelajaran dan 50% untuk rintisan modal

usaha.152 Dana sebesar Rp 27.000.000,- (Dua Puluh

150Dewi Ayu Soraya, “Dampak Pemberian Dana Hibah Pemerintah

Kota Metro Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di

Kelurahan Yosorejo Metro Timur” , (Skripsi, Metro, IAIN Metro), 2017,

27. 151Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial 152Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Page 104: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

82

Tujuh Juta Rupiah) untuk peserta didik telah

disalurkan berupa modal usaha, diantaranya clipper,

yakni alat untuk pangkas rambut seharga kurang

lebih Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Sisanya

untuk modal usaha pembukaan barbershop di

beberapa pondok pesantren rekanan LKP ISHAK.

Dari praktik pemberian hibah dari pemerintah

kepada lembaga pendidikan nonformal, yakni LKP

ISHAK merupakan suatu tindakan baik untuk

menolong para peserta didik yang terdiri dari

masyarakat sekitar Ponorogo untuk mendapatkan

kesempatan dalam belajar keahlian di LKP ISHAK

secara gratis, selain itu mereka diberikan modal

usaha untuk dapat merintis usaha demi kesejahteraan

di keluarganya.

Agar bisa seimbang dalam berbuat baik kepada

manusia dan Tuhan sebagai landasan dasar dari

Etika Bisnis Islam, manusia disamping diberi

kebebasan (free will), hendaknya ia memperhatikan

keberadaan dan keesaan Tuhan (Tauhid), prinsip

keseimbangan (Tawazzun), tanggung jawab

(responsibility) yang akan dihadapkan kepada

Tuhan.

1. Kesatuan (Tauhid/ Unity), pada realisasi program

pemerintah yang bertujuan untuk terdistribusinya

kesejahteraan masyarakat secara merata

sekaligus motivasi untuk menjamin

kelangsungan hidup, kecukupan, kekuasaan,dan

kehormatan manusia yang telah didesain Allah

menjadi makhluk yang dimuliakan. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan

Pelatihan memberikan dana hibah kepada

masyarakat yang berusia produktif untuk dapat

Page 105: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

83

berkarya dan bekerja. Hubungan yang

diharapkan pada kegiatan ini adalah saling

menguatkan ikatan batin antara sebagaimana

dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam

Bukhari yakni “saling memberi hadialah kamu

akan saling mencintai”. Dalam al Quran juga

terdapat banyak ayat yang menjelaskan anjuran

memberi terhadap sesama manusia, diantaranya

dalam surat al Munafiqun ayat 10.153

“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang

telah kami berikan kepadamu sebelum datang

kematian kepada salah seorang di antara kamu;

lalu ia berkata: “ya Rabb-ku mengapa Engkau

tidak mengangguhkan (kematian)ku sampai

waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat

bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang

saleh?”154

Dengan adanya aktivitas ini maka menciptakan

nilai-nilai kesatuan atau unity pada antar

masyarakat sehingga menciptakan rasa saling

tolong-menolong. Dengan adanya rasa tolong-

menolong ini maka akan menguatkan ukhuwah

Islamiyah antara civitas akademika di seluruh

lingkungan pendidikan LKP ISHAK Ponorogo

pada khususnya, masyarakat Ponorogo pada

umunya. Selain itu juga mendorong dan

153QS: al Munafiqun(63):10 154Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya”,(Semarang:

CV Toha Putra, 1989), 330.

Page 106: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

84

menciptakan rintisanusahabaru melalui kursus

dan pelatihan yang didukung oleh dunia

usahadanindustri,

mitrausahadandinas/instansiterkait, sehingga

dapat menciptakan lapangan kerja.

2. Keseimbangan (equilibrium/equilibrium), prinsip

ini bermakna terciptanya suatu situasi dimana

tidak ada satu pihak yang merasa dirugikan atau

dalam kondisi saling diuntungkan dan saling

ridha.155 Perilaku keseimbangan dan keadilan

dalam bisnis secara tegas dijelaskan dalam

konteks perbendaharaan bisnis agar pengusaha

muslim menyempurnakan takaran bila menakar

dan menimbang menggunakan neraca yang

benar, karena hal ini merupkan perilaku yang

terbaik dan membawa akibat yang baik pula.

Selain itu dalam beraktivitas di dunia bisnuus,

Islam mengharuskan adanya keadilan, meskipun

dengan pihak yang tidak disukai. Realisasi yang

telah dilaksanakan oleh LKP ISHAK telah

menyerahkan dana hibah kepada masyarakat

berusia produkif yang putus sekolah atau lulus

tidak melanjutkan dan/atau belum memiliki

pekerjaan tetap atau menganggur.156 LKP

ISHAK melakukan rekrutmen peserta didik

sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh petunjuk

teknis program PKW 2017.157Peran LKP ISHAK

tidak hanya memberikan pelatihan terhadap

peserta didik saja tetapi secara proaktif

155Pusat Pengkajian dan Pengembangan EkonomiIslam (P3EI),

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerjasama dengan Bank

Indonesia, Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), 69. 156Ibid. 157Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018

Page 107: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

85

melakukan intervensi langsung kepada

masyarakat, khususnya peserta didik PKW. Di

sisi inilah LKP ISHAK mengambil peran sebagai

perantara atau wakil untuk mempercepat proses

belajar dan peningkatan kesejahteraan. Akan

tetapi secara tidak langsung LKP ISHAK

melakukan wanprestasi kepada peserta didik

yang diampunya atas dana hibah yang

seharusnya untuk peserta dialihkan untuk

kegiatan lain yang tidak melibatkan para peserta

didik PKW-nya. 50% dana bantuan pemerintah

untuk rintisan usaha peserta, yakni sebesar Rp

27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) hanya

disalurkan sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas

juta lima ratus ribu rupiah) berupa clipper, yakni

alat untuk pangkas rambut. Sisa dana Rp

10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah)

dihibahkan kepada pihak lain, oleh LKP ISHAK

tanpa meminta persetujuan dari peserta

didik.158Dalam hal ini transparasi dana bantuan

pendidikan tidak dilakukan oleh LKP ISHAK.

Peserta didik memberikan informasi tidak tahu

menahu bahwa bantuan peralatan salon yang

diperuntukkan mitra LKP ISHAK (pondok

pesantren) merupakan dana peserta didik yang

jika dihibahkan kepada pihak lain seharusnya

ada akad (perjanjian) tertulis dengan peserta

kursus, karena dana tersebut adalah hak peserta

didik program PKW. 159 pada tindakan

wanprestasi yang dilakukan oleh LKP ISHAK,

secara tidak langsung dirasakan oleh para peserta

didik, karena mereka sudah merasakan dampak

158Imanul Cholifah, Wawancara, 6 Maret 2018 159 Sujiran,Wawancara, 7 Agustus 2018

Page 108: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

86

dari adanya dana hibah pada program PKW yang

diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dan

pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan baik

dan lancar, hingga dapat terwujudnya usaha-

usaha baru yang dirintis oleh peserta.

Tetapi jika di telaah lebih dalam lagi pada nilai-

nilai etika bisnis Islam yang telah terjadi pada

fenomena tersebut, tampak adanya kesenjangan

pada etika para pelaku manajerial atau

penanggung jawab dana hibah PKW ini. Etika

seseorang akan terwujud dalam kesadaran moral

yang menimbulkan suatu keyakinan benar atau

salah, bertindak atau tidak bertindaknya terhadap

sesuatu. Perasaan ini yang akan muncul bahwa ia

akan salah jika melakukan sesuatu yang

diyakininya tidak benar, berangkat dari norma-

norma dan perasaan menghargai diri (self

respect) jia ia meninggalkannya, maka

tindakannya harus dipertanggung jawabkan pada

dirinya sendiri, lingkungannya, dan orang lain.

Dengan demikian etika maupun moral bisa

diartikan sebagai suatu kebiasaan atau adat

istiadat yang menunjuk pada perilaku manusia.

Para penaggung jawab dana hibah PKW ini

adalah lembaga yang melaksanakan program,

lembaga ini sifatnya hanya sebagai wakil dari

para peserta yang mengelola dana dan

mencukupi kebutuhan para peserta. Dana hibah

yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Pembinaan Kursus dan

Page 109: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

87

Pelatihanperuntukannya untuk pendidikan

peserta PKW di LKP ISHAK dalam waktu

pelaksanaan program tersebut dilaksanakan, dan

dana hibah tersebut digunakan untuk biaya

rintisan usaha yang akan digunakan oleh para

peserta. Sedangkan adanya pengambilan hak

pada dana hibah tersebut merupakan kedzaliman

dan kebathilan yang dilakukan oleh lembaga atau

penanggung jawab dana hibah, walaupun dana

tersebut dihibahkan kembali ke pihak lain yang

tidak diketahui oleh peserta.

3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan memiliki

kebebasan sebagai wahib untuk memberikan

dana hibahnya kepada siapa saja yang

diinginkan. LPK ISHAK adalah lembaga

pendidikan nonformal yang menyelanggarakan

PKW sebagai wali dari mauhub lahu adalah

peserta didiknya160.

4. Selain itu besaran dana yang digunakan sesuai

dengan keputusan pemerintah dengan sistem

Pendidikan Kecakapan Wirausaha

diselenggarakan menggunakan pendekatan “4 in

1” sebagai berikut:

160Sasaran penerima bantuan PKW adalah setiap warga negara Indonesia

yang berusia 16-45 tahun, putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan

dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur.160 LKP

ISHAK melakukan rekrutmen peserta didik sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh petunjuk teknis program PKW 2017, lihat di Petunjuk

Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia

Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan

Pelatihan,(Jakarta 2017, 12).

Page 110: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

88

Gambar 1. Pendekatan 4 in 1 dalam

Penyelenggaraan PKW

Adapun peruntukan dana hibah ini diberikan

kepada penyelenggara program PKW, yakni

Program PKW dapat diselenggarakan oleh:161

1) Satuan Pendidikan PAUD dan Pendidikan

Masyarakat

2) Lembaga/yayasan/Sekolah

3) Badan usaha/industri

4) Perguruan Tinggi

5) Organisasi Mitra

LKP ISHAK merupakan lembaga kursus (poin

2) sehingga LKP ISHAK berhak mendapatkan

program Pendidikan Kecakapan Wirausaha.

Sasaran dana hibah PKW dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengelola

program PKW 2017. Dana yang diperoleh

sebesar Rp 54.000.000,- (Lima Puluh Empat Juta

Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana tersebut

dibagi menjadi dua, 50% untuk pembelajaran

dan 50% untuk rintisan modal usaha.162 Dana

sebesar Rp 27.000.000,- (Dua Puluh Tujuh Juta

161Ibid. 162Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Identifikasi

Peluang

Usaha

Pembelajara

n

Kewirausaha

an +

Keterampila

n

Evaluasi

Hasil

Pembelajaran

Pendampin

gan dan

Perintisan

Usaha

Page 111: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

89

Rupiah) untuk peserta didik telah disalurkan

berupa modal usaha, diantaranya clipper, yakni

alat untuk pangkas rambut seharga kurang lebih

Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Sisanya untuk

modal usaha pembukaan babbershop di beberapa

pondok pesantren rekanan LKP ISHAK. Adapun

dana 50% -nya lagi digunakan untuk

pembelajaran. Adapun pembayaran pembayaran

diserahkan kepada lembaga LKP ISHAK sebagai

lembaga belajar dari peserta didik PKW. Biaya-

biaya tersebut sudah termasuk pembayaran

tenaga pengajar/instruktur, pembayaran sarana

dan prasarana yang digunakan dan segala biaya

yang dikeluarkan selama proses belajar.

5. Tanggung jawab (responsibility), tanggung

jawab adalah harga paten dari apa yang telah

dilaksanakan. Tanggung jawab ini terkait

pelaporan secara langsung dan tidak langsung,

material dan non material. Islam sangat

menekankan pada konsep pertanggung jawaban,

walaupun tidaklah berarti mengabaikan

kebebasan individu. Ini merupakan kehendak

dari ajaran Islam yakni kehendak yang

bertanggung jawab. Manusia berani bertindak,

maka ia harus berani bertanggung jawab pula,

tidak hanya dihadapan sesama manusia tetapi

yang paling penting di hadapan Allah SWT.

Tanggung jawab muslim yang sempurna

ditentukan atas cakupan kebebasan yang luas,

yang dimulai dari kebebasan memilih keyakinan

dan berakhir dengan keputusan yang paling tegas

yang perlu diambil.163Sesuai dengan Peraturan

Menteri Dalam negeri (Permendagri) Nomor 32

163Muhammad Djakfar, Etika Bisnis,….25.

Page 112: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

90

Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah

dan Bantuan Sosial yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

menyatakan bahwa Penganggaran dan

Penatausahaan, Pelaporan dan

Pertanggungjawaban serta monitoring dan

evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial

mulai tahun anggaran 2012 harus berpedoman

kepada Peraturan Menteri.164

Dalam pelaporan pertanggung jawaban yang

dilakukan seyogyanya ada integrasi antara

pengajuan dengan praktik yang dilakukan. Jika

di analogikan dengan etika bisnis dalam Islam

harus berlandaskan pada prinsip-prinsip yang

berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah, sehingga

dapat menentukan perbuatan tersebut baik atau

tidak, dari perbuatan baik nantinya akan

menghasilkan manfaat bagi pihak yang

melakukan perbuatan, sebaliknya jika perbuatan

tersebut merupakan tindakan yang buruk serta

dilarang dalam Islam, maka akan menimbulkan

kerusakan bagi palakunya dan bisa terjadi juga

kepada lingkungan sekitarnya.

“dan janganlah sebahagian kamu memakan

harta sebahagian yang lain diantara kamu

dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu

164Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial

Page 113: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

91

membawa urusan harta itu kepada hakim,

supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta enda orang lain itu dengan jalan

berbuat dosa, padahal kamu mengetahuinya”

(QS.al Baqarah (2):118)165

Jika dianalisis dari QS.al Baqarah ayat 118, pada

pelaksanaan dana hibah program PKW yang

dilaksanakan oleh lembaga LKP ISHAK selaku

lembaga dan penanggung jawab, telah

melakukan tindakan yang tidak baik, yakni

mengambil hak milik dari para peserta didik

PKW-nya secara sembunyi-sembunyi atau tidak

diketahui oleh peserta didiknya. Memang pada

praktiknya sudah memberikan manfaat bagi

penerima hibah (peserta didik PKW), yakni para

peserta sudah menerima fasilitas yang diberikan

oleh lembaga LKP ISHAK, yakni pendidikan

gratis yang pada dasarnya sudah dibiayai

olehKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan dan sudah

mendapatkan modal usaha yang idealnya

mendapatkan 27 juta/ 20 orang, atau sebesar

1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu)

tiap orang, sehingga dana yang dilaporkan

kembali kepada Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan juga

tidak sesuai dengan praktik lapangan yang

terjadi. Tanggung jawab kepada antar manusia

165Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 98

Page 114: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

92

tidak dapat dilaksanakan baik oleh penanggung

jawab begitu pula dengan tanggung jawab

kepada Tuhan. Walaupun lulus melalui tanggung

jawab kepada manusia, akan tetapi secara etika

mengetahui tindakan tersebut tidak baik untuk

dilakukan.

6. Kebajikan (Ihsan), Ihsan adalah melaksanakan

perbuatan baik yang dapat memberikan

kemanfaatan kepada orang lain, tanpa adanya

kewajiban tertentuyang mengharuskan perbuatan

tersebut atau dengan kata lain beribadah, dan

berbuat baik seakan-akan ia melihat Allah SWT,

jika tidak mampu maka yakinlah bahwa Allah

melihat apa yang kita perbuat. Pada aktivitas

bisnis ada perbuatan yang men-support

pelaksanaan aksioma ihsan dalam bisnis,

yakni:166 1). Kemurahan hari (Leniency),

2).Motif Pelayanan (service motive), 3).

Kesadaran adanya Allah dan aturan yang

berkaitan dengan pelaksanaan yang menjadi

prioritas. LPK ISHAK selaku penanggung jawab

dana hibah program PKW dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan

Pelatihan sudah melaksanakan tugasnya dengan

baik, meskipun masih ada kecurangan atas

pengambilan hak orang lain (peserta didik) ,

tetapi peserta yang sudah telah merasakan

dampak positif dari adanya program PKW dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

166Ibid.

Page 115: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

93

Pembinaan Kursus dan Pelatihan melalui

lembaga LKP ISHAK. Seperti pada keterangan

dari beberapa peserta ketika wawancara di

rumahnya yang sekaligus sebagai tempat usaha

barbershop yang ia buka, menyampaikan bahwa

sebelum mengikuti program PKW yang diadakan

oleh LKP ISHAK dengan jenis ketrampilan tata

kecantikan rambut, ia berprofesi sebagai buruh

tani. Pria Kadipaten Babadan ini sangatlah

bersyukur bisa mengikuti program PKW LKP

ISHAK ini, dengan begitu ia bisa meningkatkan

SDM-nya sehingga rejeki yang ia dapatkan untuk

mencukupi kebutuhan keluarga otomatis juga

meningkat.167Berbeda dengan cerita Sujiran,

dalam wawancaranya ia mengungkapkan setelah

menimba ilmu di LKP ISHAK ia merasa status

sosialnya meningkat. Julukan sebagai tukang

serabutan tak lagi disandangnya, karna kini ia

memiliki keahlian khusus yakni sebagai

pemangkas rambut di desanya168 dan beberapa

yang lainnya.

167Sujiran, wawancara, LKP ISHAK Jetis, 22 Juni 2018 168Nur Cholis, wawancara, Mlilir Dolopo, 25 Juni 2018

Page 116: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

94

BAB V

Page 117: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai

empat hal utama, yakni: target hasil,

Pertumbuhan, keberlangsungan dan

keberkahan.pelaksanaan kelompok PKW, LKP

ISHAK memberikan kesempatan kerja bagi

tenaga masyarakat yang belum memiliki

pekerjaan tetap atau bahkan

penganggurandengan pemberian kursus guna

meningkatkan SDM peserta didik dan membuka

lapangan pekerjaan.

2. Kesatuan (Tauhid/ Unity), aktivitas ini maka

menciptakan nilai-nilai kesatuan atau unity

pada antar masyarakat sehingga menciptakan

rasa saling tolong-menolong. Dengan adanya

rasa tolong-menolong ini maka akan

menguatkan ukhuwah Islamiyah antara civitas

akademika di seluruh lingkungan pendidikan

LKP ISHAK Ponorogo pada khususnya,

masyarakat Ponorogo pada umunya.

Keseimbangan (equilibrium/equilibrium), pada

tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh LKP

ISHAK, secara tidak langsung dirasakan oleh

para peserta didik, karena mereka sudah

merasakan dampak dari adanya dana hibah pada

program PKW.

Kebebasan (free will),Sasaran dana hibah PKW

dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

untuk mengelola program PKW 2017. Dana

yang diperoleh sebesar Rp 54.000.000,- (Lima

Puluh Empat Juta Rupiah) untuk 20 peserta

didik. Dana tersebut dibagi menjadi dua, 50%

untuk pembelajaran dan 50% untuk rintisan

95

Page 118: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

96

modal usaha, Tanggung jawab (responsibility),

sehingga dana yang dilaporkan kembali kepada

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan juga tidak

sesuai dengan praktik lapangan yang terjadi jadi

tanggung jawab kepada antar manusia tidak

dapat dilaksanakan baik oleh penanggung jawab

begitu pula dengan tanggung jawab kepada

Tuhan.Kebajikan (Ihsan), LPK ISHAK selaku

penanggung jawab dana hibah program sudah

melaksanakan tugasnya sebagai penanggung

jawab kegiatan dengan baik, meskipun masih

ada kecurangan atas pengambilan hak orang lain

(peserta didik)

B. Saran

Adapun saran yang dapat bermanfaat sebagai

masukan sebagai berikut:

1. Demi terwujudnya bisnis Islam yang baik di

lembaga pendidikan formal atau non-Formal,

dimulai dari karakter pribadi pengelola lembaga.

Sehingga untuk mencapai hal tersebut selayaknya

LKP ISHAK melakukan manajemen laporan yang

baik sesuai dengan praktik yang terjadi,guna

menciptakan kemaslahatan yang maksimal.

2. Manajemen LPK ISHAK sebaiknya meningkatkan

pengendalian internal, melakukan pengendalian alur

administrasi keuangan yang baik dan bijak, sehingga

dapat meminimalisir adanya tindakan kecurangan,

dan lain sebagainya.

Page 119: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

97

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman.Kompilasi Hukum Islam. Jakarta:Akademika

Presindo, 2010.

Agustin, Hamdi. Studi Kelayakan Bisnis Syariah,. Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2017.

Alma, Buchari dan Doni Juni Priansa.Manajemen Bisnis

Syariah.Bandung: Alfabeta, 2014.

Anshari, Endang Syaifuddin. Pokok-Pokok Pikiran tentang

Islam dan Umatnya, Bandung: CV. Pustaka Setia,

2010.

Asmuni, Bisnis Syariah Suatu Alternatif Pengembangan

Bisnis yang Humanistik dan Berkeadilan,

Medan:Aulia Grafika. 2016.

Azizah, Siti Nur. Analisis Dampak Program Revitalisasi

Pasar Tradisional Di Pasar Tumenggungan

Terhadap Pendapatan Pedagang Dan Evaluasi

Manajemen Tata Kelola Pedagang Pasar

Tumenggungan Pasca Program Revitalisasi

Menurut Persepsi Pedagang, Jurnal Fokus Bisnis,

Volume 15, No 02, 2016.

Bertens, K. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius,

2000.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Semarang: CV Toha Putra, 1989.

Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis. Jakara: Penebar Plus,

2012.

Duhita, Eka Gita Pengelolaan Program Hibah Air Minum

Dalam Mengatasi Ketersediaan Air Minum Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang.

Malang: Universitas Brawijaya. 2016.

Duhita, EkaGita. Pengelolaan Program Hibah Air Minum

Dalam Mengatasi Ketersediaan Air Minum Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Pada

Page 120: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

98

Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya,

2016

Fakhri, Madjid. Etika Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar dan UMS,1996.

Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya.Petunjuk

Teknis Penulisan Skripsi Surabaya:Fakultas Syariah

IAIN Sunan Ampel. 2014.

Firmansyah, Adimas Fahmi. Praktik etika bisnis Islam

(Studi kasus pada toko santri syariah

Surakarta),Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2013.

Gemiharto, Ilham dan Evi Rosfiantika. Tata Kelola

Pemerintahan Dalam Penanggulangan Kemiskinan

Melalui Dana Hibah Dan Bantuan Sosial Di

Indonesia (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan

dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui

Pengelolaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial di

Kota Bandung Provinsi Jawa Barat) Jurnal Ilmu

Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1 2017.

Idri, Hadits Ekonomi Dalam Persepktif IslamHadits Nabi,

Jakarta: Kencana, 2015. Idri.Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Islam Hadis

Nabi. Jakarta: Kencana, 2015.

Juliyani, Erly. Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Jurnal

Ummul Qura Vol vii, No.1 Maret 2016.

Keraf, Sony. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya.

Yogyakarta:Kanisius, 1998.

Kusnadi, dkk, Pengantar Bisnis Dengan Pendekatan

Kewirausahaan, Malang: STAIN Press,1998.

Muslich.Etika Bisnis Islam. Jakarta: Ekonisia. 2004.

Praja, Juhaya S. Aliran-aliran filsafat dan Etika.Jakarta:

Kencana Prenada, 2010

Prastowo Budi, M.Hari Wahyudi, A’an Effendi, Hibah

Pemerintah dan Pertanggungjawabannya,Justitia

Jurnal Hukum Fakultas Hukum, Vol 1 No.1 April

Page 121: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

99

2017, Prastowo Budi, M.Hari Wahyudi, A’an

Effendi, Hibah Pemerintah dan

Pertanggungjawabannya,Justitia Jurnal Hukum

Fakultas Hukum, Vol 1 No.1 April 2017.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan EkonomiIslam (P3EI),

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas

Kerjasama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam,

Jakarta: Raja Grafindo, 2014

Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta:

Gema Manusia Press.1993.

Raharjo, Dawam. Etika Ekonomi dan Manajemen.

Yogyakarta:Tiara Wacana, 1990.

Raharjo, Dawam. Islam danTransformasi Sosial Ekonomi,

(Yogyakarta: lembaga Studi Agama dan

Filsafat,1999.

Rofiq, Ahmad. Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015

Sacral, Arif Penetapan Dua Petinggi Kadin Provinsi

Jatim sebagai Tersangka Korupsi Merupakan

Dorongan Keras Kepada Gubernur dan Pimpinan

DPRD Jatim untuk segera Tingkatkan Soliditas

Sistem Kontrol Dana Hibah dan Bantuan Sosial di

JawaTimur.http://transformasijawatimur.blogspot.co

m/2015/02/penetapan-dua-petinggi-kadin-

provinsi.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2018

Standar Operasional Prosedur Pelayanan

Pemberian Bantuan Hibah di Biro Administrasi

Kemasyarakatan, 2015.

Soraya, Dewi Ayu. Dampak Pemberian Dana Hibah

Pemerintah Kota Metro Terhadap Peningkatan

Taraf Hidup Masyarakat di Kelurahan Yosorejo

Metro Timur , (Skripsi, Metro, IAIN Metro, 2017.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Rosda Karya, 2009.

Page 122: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

100

Suwanda, Dadang. Dana Hibah dan Bantuan Sosial

Pemerintah Daerah, Jakarta: PPM, 2014

Syahruddin, Komunikasi Bisnis yang Islami Salah Satu

Wujud Nyata Kepedulian Sosial, Makasar :Alaudin

Press, 2011.

Ula, Zakiyatul. Hibah Perspektif Fiqih, KHI, dan KHES.

Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan

Ampel Surabaya, 2017

Webster’s ,New Collegiate Dictionary, USA: Merriam

Company, tt

Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet

Widjaja Kusuma, Menggagas Bisnis Islami,

Jakarta:Gema Insani Press, 2002.

Zubair, Achmad Charris. Kuliah Etika. Jakarta:Rajawali

Pers,1997.

Zuhaili, Wahbah. Fiqih IslamWa Adillatuhu Terjemahan.

Jakarta: Gema Insani, 2011

Page 123: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

101

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Dina Trisnawati, lahir di Ponorogo Jawa Timur pada

tanggal 10 Maret 1978, adalah putri kedua dari tiga bersaudara

dilahirkan yang dilahirkan dari pasangan bapak Sudjianto dan Ibu

Muriyah.

Pendidikannya diawali dari Sekolah Dasar Negeri

Pakunden I di desa kelahirannya.Ia menyelesaikan pendidikan

dasarnya pada tahun 1991.Kemudian dilanjutkan dengan

menempuh pendidikan di SMP Negeri 4 Ponorogo danlulus tahun

1994.Kemudian ia mengikuti tes masuk di SMK Negeri 1

Ponorogo, dan diterima di jurusan Administrasi Perkantoran.

Setelah lulus dari SMK tahun 1997,ia memutuskan untuk mencari

pekerjaan di bidang administrasi kantor. Dia melamar pekerjaan

di berbagai instansi, tetapi tak satupun instansi yang menerimanya

sebagai karyawan. Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti

kursus bordir dan menjahit di Balai Latihan Kerja, Sumoroto

Ponorogo. Hingga saat ini, ilmu ketrampilan yang ia tekuni

dimasa mudanya menjadikannya sebagai seorang wirausahawan

pemilik LKP Buana Bordir Course Ponorogo.

Tak cukup sampai disini, istri bapak Kasminto yang

dikaruniai tiga putra ini bersemangat untuk kembali menimba

ilmu di perguruan tinggi tahun 2012. Institut Agama Islam Sunan

Giri Ponorogo menjadi pilihannya untuk melanjutkan sekolah dari

bangku SMK yang telah terputus lama.

Pekerjaan yang telah dia geluti sejak muda, tidak ia

tinggalkan hanya semata mengejar pendidikan S1 nya yang tidak

linier dengan pekerjaannya. Justru dengan pendidikan S1 yang ia

tempuh, lebih menambah wawasan dan percaya diri seorang

Dina. Perjuangan menempuh ilmu di INSURI membuahkan hasil

dengan bukti diwisudanya di akhir tahun 2016. Kesukaan Dina

dalam mencari ilmu, membuat ia bertekad melanjutkan

pendidikan sampai ke jenjang S2. Cita-cita menjadi dosen dimasa

Page 124: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

102

tuanya nanti mengantarkan dia menempuh pendidikan di IAIN

Ponorogo di Fakultas Syariah jurusan Ekonomi Syariah, tahun

2016.

Pengalaman kerja yang diawali dengan menjadi

pengrajin bordir pada tahun 2001 hingga sekarang dan sebagai

pendidik kursus menjahit, memberikan kontribusi positif dalam

pemberdayaan masyarakat. Sehingga dalam berorganisasi,

pimpinan LKP Buana Bordir Course ini diberikan amanah untuk

menjadi ketua DPC HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan

dan Kursus Indonesia) se Kabupaten Ponorogo periode 2016-

2020.

Page 125: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...
Page 126: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

LAMPIRAN

Page 127: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

105

LAMPIRAN: 1

TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : IMANUL CHOLIFAH,SE

Jabatan : Pemilik LKP ISHAK

Tanggal : 23 Februari 2018

Jam : 10.00-11.30 WIB

Disusun Jam : 19.15-22.00 WIB

Tempat Wawancara : LKP ISHAK JETIS PONOROGO

Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden

1. Apakah yang

mendorong anda untuk

mengajukan program

PKW dengan jenis

ketrampilan

barbershop?

2. Apa manfaat anda

mengakses program

ini?

3. Anda rutin

mendapatkan dana

1. Saya melihat banyak

anak anak muda

khususnya laki laki yang

belum memiliki

pekerjaan, sehingga

waktunya hanya

digunakan untuk

nongkrong di warung

kopi. Dengan mengakses

program PKW ini saya

berharap pemuda

pemuda Ponorogo

memiliki keahlian yang

bisa diberdayakan di

masyarakat.

2. Manfaatnya banyak, saya

bisa

mendapatkankaryawan

baru untuk usaha salon

saya sendiri dari peserta

didik program PKW ini

3. Sudah 3 kali periode (3

tahun) Saya rutin

Page 128: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

106

program PKW ini tiap

tahunnya?

mendapat dana program

bantuan pemerintah ini.

Page 129: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

107

LAMPIRAN: 2

TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : AHMAD MASRUDIN

Tanggal : 2 Juni 2018

Jam : 14.30-15.45 WIB

Disusun Jam : 19.00-22.00 WIB

Tempat Wawancara : Rumah sekaligus tempat usaha

(Kadipaten Babadan Ponorogo)

Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden

1. Apakah pekerjaan anda

sebelum mengikuti

program PKW di LKP

ISHAK tahun 2017?

2. Apakah pekerjaan anda

setelah mengikuti

program PKW di LKP

ISHAK tahun 2017

3. Bagaimana dampak

pasca program PKW

1. Saya keseharian

sebelum ikut kursus di

tempatnya bu Ima

adalah sebagai buruh

tani. Pekerjaan sebagai

buruh tani sangatlah

kurang utk menghidupi

keluarga saya. Karena

buruh tani tidah setiap

hari bisa bekerja, harus

nunggu masa panen

atau tandur saja.

2. Alhamdulillah, setelah

ikut program PKW

barbershopnya LKP

ISHAK, saya

mendapatka ilmu yang

luar biasa disana, yang

sampai hari ini masih

tetap saya gunakan,

yakni pangkas rambut.

3. Tentunya pendapatan

saya meningkat. Saya

Page 130: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

108

terhadap pendapatan

anda?

tetap bisa jadi buruh

tani saat masa panen

dan tandur tiba, juga

dapat penghasilan rutin

tiap harinya dari hasil

potong rambut.

Alhamdulillah,

terimakasih bu Ima

atas kesempatannya

Page 131: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

109

LAMPIRAN: 3

TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : SUJIRAN

Tanggal : 22 Juni 2018

Jam : 14.30-15.45 WIB

Disusun Jam : 19.00-22.00 WIB

Tempat Wawancara : LKP ISHAK

Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden

1. Apakah pekerjaan anda

sebelum mengikuti

program PKW di LKP

ISHAK tahun 2017?

2. Apakah pekerjaan anda

setelah mengikuti

program PKW di LKP

ISHAK tahun 2017

3. Bagaimana dampak

pasca program PKW

terhadap pendapatan

anda?

1. Serabutan apapun

selama saya kuat dan

mampu aku jalani.

2. Alhamdulillah habis

kursus saya tetap

menekuni profesi

barber, tukang cukur,

sehingga saya merasa

menjadi orang yang

memiliki ststus sosial

lebih tinggi ketimbang

dulu saat jadi pekerja

serabutan.

3. Dampaknya sangat

signifikan

peningkatannya, dulu

sehari rata rata

menghasilkan 25-50

ribu sekarang 100 ribu

perhari bisa saya

dapatkan, terimakasih

LKP ISHAK....

Page 132: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

110

LAMPIRAN: 4

TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : Nur Cholis

Tanggal : 25 Juni 2018

Jam : 14.30-15.45 WIB

Disusun Jam : 19.00-22.00 WIB

Tempat Wawancara : Mlilir Dolopo Madiun

Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden

1. Apakah pekerjaan anda

sebelum mengikuti

program PKW di LKP

ISHAK tahun 2017?

2. Apakah pekerjaan anda

setelah mengikuti

program PKW di LKP

ISHAK tahun 2017

3. Bagaimana dampak

pasca program PKW

terhadap pendapatan

anda?

1. Saya jualan bensin

dirumah, sebelum ikut

program PKW ISHAK

2. Alhamdulillah setelah

ikut kursus saya

mendapatkan ilmu baru

potong rambut, yang

saya gunakan sebagai

pekerjaan saya sampai

hari ini. Alhamdulillah

lancar

3. Dampaknya

pendapatan saya

meningat drastis.

Terimakasih LKP

ISHAK, baik gurunya,

pengelola dan tim

program PKW 2017

Page 133: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

111

A. Foto Dokumentasi Pembelajaran LKP ISHAK

Page 134: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

112

Page 135: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

113

B. Foto Dokumentasi Kegiatan Usaha di Pondok Pesantren

Page 136: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

114

Page 137: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

115

JADWAL PEMBELAJARAN

Nama Lembaga : LKP ISHAK

Alamat Lembaga : Jl. Diponegoro No. 4 Jetis

Kabupaten : Ponorogo

Provinsi : Jawa Timur

Jenis Ketrampilan : Tata Kecantikan Rambut

Hari

ke. Tanggal Materi

Jml

Jam Instruktur

1

2 Okt 2017 Materi Religi 1

Imanul

Cholifah,

SE

Pengertian Tata

Kecantikan Rambut

dan Evaluasi

3

Susanti

2

3 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Anatomi dan

Fisiologi Rambut dan

Evaluasi

3 Susanti

3

4 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Prinsip Kesehatan

dan Keselamata Kerja

3 Susanti

4 5 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Kosmetik Rambut

dan Evaluasi

3 Susanti

5 9 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

Page 138: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

116

SE

Perawatan Rambut

Kulit Kepala dan

Evaluasi

3 Susanti

6 10 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Mencuci Rambut (

Teori)

3 Susanti

7 11 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Creambath (Teori)

dan Praktek

3 Susanti

8

12 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Mengeringkan

Rambut dengan Alat

Pengerng (Teori) dan

Praktek

3 Susanti

9

16 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Merawat kulit kepala

& rambut secara

kering (teori) dan

praktek

3 Susanti

10. 17 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul

Cholifah,

SE

Pratata& Penataan

rambut(Teori) dan

Praktek

3 Susanti

Page 139: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...

117

11

18 Okt 2017 Motivasi Imanul

Cholifah,

SE

Pemangkasan

Rambut (Teori 1)

Susanti

12 19 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

2)

Anjarwati

13 23 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

3)

Rini

Rahayu

14 24 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

4)

Anjarwati

15 25 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

5)

Rini

Rahayu

16 26 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

2)

Anjarwati

17 30 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

2)

Rini

Rahayu

18 31 Okt 2017 Pemangkasan (Teori

2)

Anjarwati

19 1 Nov 2017 Pemangkasan (Teori

2)

Rini

Rahayu

20 2 Nov 2017 Pemangkasan (Teori

2)

Anjarwati

TOTAL JAM 150

Ponorogo, Oktober 2017

Pimpinan LKP ISHAK

Ttd

Imanul Cholifah

Page 140: ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA LEMBAGA ...