Page 1
ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
(LKP)
(Study Akad Hibah antara Peserta Kursus
dengan LKP ISHAKKabupatenPonorogo)
TESIS
Oleh:
Dina Trisnawati
NIM.212116039
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)PONOROGO
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI
SYARIAH
JULI2018
Page 3
iii
ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
(LKP)
(Study Akad Hibah antara Peserta Kursus
dengan LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo)
TESIS
Diajukan pada Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo
untuk Memenuhi Tugas Akhir dalam
Menyelesaikan Program Studi Magister Ekonomi Syariah
Oleh:
Dina Trisnawati
NIM 212116039
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI
SYARIAH
JULI2018
Page 9
ix
Analisis Etika Bisnis Syariah pada Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP)
(Studi Akad Hibah antara Peserta Kursus dengan LKP
ISHAK Kabupaten Ponorogo)
Abstrak
Etika bisnis dalam Islam juga berfungsi sebagai controlling
(pengatur) terhadap segala transaksi muamalah. Adapun
pemberian uang, barang atau jasa dari pemerintah ataupun
pemerintah daerah, perusahaan daerah, masyarakat dan
organisasi. Dana hibah bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, seperti
meminimalisir tingkat pengangguran suatu daerah,
mengentas kemiskinan ataupun meningkatnya kesejahteraan
di daerah tersebut. LKP ISHAK sebagai lembaga
pendidikan non formal dan sebagai salah satu penerima dana
hibah Pemerintah yang implementasinya,dari dana hibah
yang diberikan, 50% -nya untuk rintisan usaha peserta,
yakni sebesar Rp 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah)
hanya disalurkan sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas juta
lima ratus ribu rupiah) berupa clipper, yakni alat untuk
pangkas rambut. sisa dana Rp 10.500.000,- (sepuluh juta
lima ratus ribu rupiah) dihibahkan kepada pihak lain, oleh
LKP ISHAK tanpa meminta persetujuan dari peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini merupakan upaya memaparkan
Pelaksanaan Bisnis Syariah program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha (PKW) dan menganalisis etika bisnis syariah
yang diterapkan di LKP ISHAK terkait pada perjanjian tidak
tertulis LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian field research dengan analisis
induktif yakni dari pengumpulan data kemudian dilakukan
reduksi data untuk memilih data yang relevan dengan
masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil
Page 10
x
Penelitian ini menunjukkan pelaksanaan kelompok PKW,
LKP ISHAK memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap atau
bahkan pengangguran dengan pemberian kursus guna
meningkatkan SDM peserta didik dan membuka lapangan
pekerjaan yakni jasa potong rambut dan penanggung jawab
dana hibah program sudah melaksanakan tugasnya sebagai
penanggung jawab kegiatan dengan baik, meskipun masih
ada kecurangan atas pengambilan hak orang lain (peserta
didik) pada tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh LKP
ISHAK, tidak secara langsung dirasakan oleh para peserta
didik, karena mereka sudah merasakan dampak dari adanya
dana hibah pada program PKW.
Kata Kunci: Hibah Pemerintah, Hibah, Etika Bisnis Islam,
Page 11
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah,
berkat limpahan karunia-Nya dan rahmat-Nya tesis dengan
judul: ”Analisis Etika Bisnis Syariah pada Lembaga Kursus
dan Pelatihan (LKP) (Studi Akad Hibah antara Peserta
Kursus dengan LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo)”ini pada
akhirnya dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga
dan para pengikutnya sampai hari kiamat kelak.
Tesis ini diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan yang ditetapkan oleh Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo, guna memperoleh gelar Magister
Ekonomi.
Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, bersama ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Rekan-rekan kuliah Program Pascasarjana, terutama
rekan-rekan program studiEkonomi Syariah ES B.
2. Anak-anakku tersayang serta orang tua dan saudara-
saudaraku yang turut mendorong saya dalam
menyelesaikan penyusunan tesis ini.
3. LKP ISHAK penyelenggara program PKW tahun
2017 yang telah meluangkan waktu guna membantu
penyusunan tesis ini.
4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu-persatu yang turut memberikan kontribusi, saran
pendapat baik langsung maupun tidak langsung
kepada penulis.
Semoga segala yang telah diberikan kepada penulis,
akan dicatat sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan
yang berlimpah dari Allah SWT.
Page 12
xii
Kami menyadari bahwa penelitian ini masih penuh
dengan kekurangan karenanya saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya besar harapan penulis, semoga buah
pikiran yang masih jauh dari sempurna ini dapat memberi
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama
pihak-pihak yang berkepentingan.
Amien.
Ponorogo, Januari 2018
Penulis,
Dina Trisnawati
Page 13
xiii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirrabil’alamin
Sebuah langkah usai sudah,
Satu cita telah ku gapai
Namun… Itu bukan akhir dari perjalanan
Melainkan awal dari satu perjuangan
Finally, aku sampai ke titik ini,
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku
ya Rabb,
Tak henti-hentinya aku mengucap syukur padaMu ya
Rabb,
Serta Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah
SAW
dan Para Sahabat yang mulia
Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh
bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku
tercinta
Kupersembahkan karya kecil ini, untuk cahaya
hidupku, yang senantiasa ada saat suka maupun duka
dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa
Dialah Suamiku (Kasminto) dan anak anakku tercinta
(Umi Mas’udah, Mohammad Ghozi al Ghifari, Hafidzah
Ulya Nafisa)
Juga untuk almamater IAIN Ponorogo
Serta Teman teman S2 Ekonomi Syariah 2016 IAIN
Ponorogo
Page 14
xiv
MOTTO
Dia Memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mendapatkan hikmah itu Sesungguhnya ia telah
mendapatkan kebajikan yang banyak. Dan tIadalah
yang menerima peringatan melainkan orang orang
yang berakal.
(Q.S. Al Baqarah, 269)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat”
(Q.s. al-Mujadalah : 11)
Page 15
xv
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Judul
Lembar Nota Persetujuan ................................................ iv
Lembar Persetujuan dan Pengesahan .............................. v
Lembar Persetujuan Pembimbing .................................... vi
Pernyataan Keaslian ....................................................... vii
Abstrak ............................................................................ viii
Kata Pengantar ................................................................ x
Persembahan .................................................................... xii
Motto ............................................................................... xiii
Daftar Isi ......................................................................... xiv
Daftar Lampiran .............................................................. xvi
Pedoman Transliterasi .................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................... 4
E. Telaah Pustaka ................................................ 5
F. Metode Penelitian ........................................... 9
G. Sistematika Pembahasan ................................ 11
BAB II
A. Landasan Teori 1. Pengertian Hibah Pemerintah ........................ 15
2. Penerimaan Hibah ........................................ 24
B. Etika Bisnis Islam .......................................... 27 1. Pengertian Etika Bisnis Islam ...................... 27
2. Konsep Bisnis Islam ..................................... 34
3. Konsep Etika Bisnis Islam ........................... 39
BAB III KONDISI OBYEKTIF LKP ISHAK
A. Data Umum. .................................................... 48
1. Profil Perusahaan LKP Ishak .................... 48
2. Sejarah berdirinya ..................................... 48
3. Visi dan Misi ............................................ 49
Page 16
xvi
B. Data Khusus. ................................................... 51
1. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
LKP ISHAK ............................................. 51
2. Pelaksanaan Program PKW ...................... 57
3. Besaran Bantuan ...................................... 63
BAB IV ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN LKP ISHAK
A.Pelaksanaan Bisnis Syariah terhadap Program
PKW di LKP ISHAK Kabupaten Ponorogo..68
B.Analisis Etika Bisnis Syariah terhadap Program
PKW yang diterapkan di LKP ISHAK ........... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................... 95
B. Saran .................................................................. 96
C. Daftar Pustaka .................................................. 97
Page 17
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 : Transkip Wawancara Imanul Cholifah,S.E.
Lampiran 2 :Transkip Wawancara Ahmad Masrudin
Lampiran 3 :Transkip WawancaraSujiran
Lampiran 4 :Transkip WawancaraNur Cholis
Lampiran 5 : Dokumentasi Pembelajaran LKP ISHAK
Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Usaha di Pondok
Pesantren
Lampiran 7 : Jadwal Pembelajaran LKP ISHAK
Page 18
xviii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan
pedoman dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:
No Arab Indonesia Arab Indonesia
{t ط ` ا 1
z ظ B ب 2 }
‘ ع T ت 3
Gh غ Th ث 4
F ف J ج 5
Q ق {h ح 6
K ك Kh خ 7
L ل D د 8
M م Dh ذ 9
N ن R ر 10
W و Z ز 11
H ه S س 12
‘ ء Sh ش 13
d ص 14 Y ي {
D ض 15
Page 19
xix
Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd)
caranya dengan menuliskan coretan horisontal (macron) di
atas huruf a >,i > dan u> (او,اي,ا).
Semua nama Arab dan istilah teknis (technical
terms) yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan
transliterasi Arab Indonesia. Di samping itu, kata dan istilah
yang berasal dari bahasa asing (Inggris dan Arab) juga harus
dicetak miring atau digarisbawahi. Karenanya, kata dan
istilah Arab terkena dua ketentuan tersebut, transliterasi dan
cetak miring. Namun untuk nama diri, nama tempat dan kata
Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia cukup
ditransliterasikan saja.1
Bunyi hidup dobel diftong} Arab ditransliterasikan
dengan menggabung dua huruf ay dan aw.
Shay’, ayn, maymu >n, 'alayhim, qawl, d }aw’,
mawd }u>‘ah, mas }nu>’ah, rawd }ah
Bunyi hidup (vocalization atau harakah) huruf
konsonan akhir pada sebuah kata tidak dinyatakan dalam
transliterasi.Transliterasi hanya berlaku pada huruf
konsonan (consonant letter) akhir tersebut.Sedangkan bunyi
(hidup) huruf akhir tersebut tidak boleh
ditransliterasikan.Dengan demikian, maka kaidah gramatika
Arab tidak berlaku untuk kata, ungkapan atau kalimat yang
dinyatakan dalam bentuk transliterasi Latin.
Khawa >riq al-‘a >dah bukan khawa >riqu al-‘a>dati;
inna > al-di >n
‘inda Alla >h al-Isla>m bukan inna > al-di >na 'inda
Alla >hi al
Isla>mu;, wa ha >dha> shay’ 'inda ahl al-‘ilm fahuwa
wa>jib
bukan wa ha >dha >shay’un 'inda ahli al- ‘ilmi fahuwa
wa>jbun.
Sekalipun demikian dalam transliterasi tersebut
terdapat kaidah gramatika Arab yang masih difungsikan
Page 20
xx
yaitu untuk kata dengan akhiran ta’ marbu >t }ahyang bertindak
sebagai s }ifah modifier maka ta>’ marb>ut }ah ditranslitertasikan
dengan "ah'. Kata yang berakhiran ta>' marbu >t }ahdan
berfungsi sebagai mud}a>f, maka ta>’ marbu >t }ah
diteransliterasikan dengan "at". Sedangkan ta>’ marbu>t }ahpada kata yang berfungsi sebagai mud }a>f ilayh
ditransliterasikan dengan "ah'. Ketentuan transliterasi seperti
dalam penjelasan tersebut mengikuti kaidah gramatika Arab
yang mengatur kata yang berakhiran ta>’ marbu >t }ahketika
berfungsi sebagai s }ifah dan id}a>fah.
Sunnah sayyi’ah, naz }rah 'a>mmah, al-la'a >li’ 'al-
masnu>’ah, al-kutub al-muqaddasah, al-h}a>di >th al-
mawdu >’ah, al-Maktabah al-Mis }ri >yah, al-siya >sah
al-shar’i >yah dan seterusnya
Mat }ba'at Bu>laq, Ha >shiyat Fath al-mu ‘i>m,Silsilat
al-Aha>di >th al-S}ahi >h}ahTuhfat al-Tulla>b, 1'a >nat al-
T }a>libi>n, Niha >yat al-Us }u>l, Nashat al-Tafsi>r, Gha >yat
al-Wusu >l dan seterusnya. Matba’at al-Ama >nah
Mat }ba’at al-'As }imah, Mat }ba’at al Istiqa >mah dan
seterusnya.
Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase
(ungkapan) atau kalimat yang ditulis dengan transliterasi
Arab-Indonesia mengikuti ketentuan penulisan yang berlaku
dalam tulisan. Huruf awal (initial letter) untuk nama diri,
tempat, judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan
huruf besar.
Jama>l-Din al-Isna>wi, Niha >yat al-Su>fi Sharh Minhaj > al-Wusu >l ila > ‘ilm al-Us }u>l (Cairo: Matba 'at al-
Tawfiq al-Adabi >yah 1954); Ibn Taymi >yah, Raf' al-
Mala >m ‘an A’immat al-A’la >m (Damaskus:
Manshu >rat al-Maktabah al-Isla>mi >, 1932).
Ra>bitat al-A1am al-Isla>mi >, Jam‘i >ya al-Rifq bi al-
Ha}yawa >n Hay’at Kiba >r ‘Ulama >’ Mis }r,
Page 21
xxi
Munazz }}amat al-Umam al-Muttah }idah,Majma'al-
Lughah al-‘Arabiyah.
Kata Arab yang diakhiri dengan ya>’ mushaddadah
ditransliterasikan dengan i > Jika ya>’ mushaddadah yang
masuk pada huruf terakhir sebuah kata tersebut diikuti
dengan ta' marbu>t }ah, maka transliterasinya adalah iyah.
Sedangkan ya>’ mushaddadah yang terdapat pada huruf yang
terletak ditengah sebuah kata ditransliterasikan dengan yy.
Al-Ghaza>li >, al-San'a>ni >, al-Nawawi >, Wahha>bi >, Sunni>
Shi >’i >, Mis}ri >, al-Qushayiri > Ibn Taymi >yah, Ibn
Qayyim al-Jawzi >yah, al-Ishtira >ki >yah, sayyid,
sayyit, mu'ayyid, muqayyid dan seterusnya.
Kata depan (preposition atau harf jarr) yang
ditransliterasikan boleh dihubungkan dengan kata benda
yang jatuh sesudahnya dengan memakai tanda hubung (-)
atau dipisah dari kata, tersebut, jika, kata, diberi kata
sandang (ada>t al-ta’ri >j). Fi-al-adab al-'arabi >atau fi al-adab al'arabi >, min-al-
mushkila >t al-iqtis }a>di >yah atau, min al-mushkila >t al-
iqtis}a>diyah, bi-al-madha>hib al-arba‘ah atau bi al-
madha>hibal-arba‘ah
Kata “ibn” memiliki dua versi penulisan. Jika Ibn
terletak di depan nama diri, maka kata tersebut ditulis Ibn.
Jika kata Ibn terletak di antara dua nama diri dan kata, Ibn
berfungsi sebagai 'atfal-baya>n atau badal, maka ditulis bin
atau b. Dalam kasus nomor dua, kata Ibn tidak berfungsi
sebagai predicative (khabar) sebuah kalimat, tetapi sebagai
‘atfal-baya >n atau badal.
Ibn Taymi >yah, Ibn ‘Abd al-Ba>rr, Ibn al-Athi >r, Ibn
Kathi >r, Ibn Quda >mah, Ibn Rajab, Muhammad
bin/b. 'Abd Alla >h, 'Umar bin/b. al-Khat }t }ab, Ka'ab
bin/b. Ma>lik.
Page 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis syariah adalah aktivitas jual beli atau
transaksi dalam berbagai bentuknya yang sesuai
dengan ketentuan-ketentuan syariah.Menurut
ketentuan syariah ada dua hal penting yang harus
diperhatikan dalam kaitan dengan
harta.Pertama,cara menggunakan harta kekayaan
tidak boleh dengan cara cara yang diharamkan.
Kedua,cara menggunakan harta yang sudah
diperoleh dengan cara yang halal tidak boleh
digunakan untuk perbuatan maksiat.1
Praktik bisnis syariahtidak boleh hanya
sekedar “berganti nama” dari konvensional menjadi
syariah, penyelewengan di bisnis syariah lainnya
terjadi karena pengetahuan sumber daya manusia
yang terbataspada pengetahuan syariah. Secara
konsep, unsur-unsur yang menyebabkan suatu bisnis
menjadi tidak syariah adalah apabila didalamnya
terdapat unsur Gharar (berisiko tinggi), Maysir
(judi) dan Riba.Etika bisnis Islam mengajarkan
manusia untuk menjalin kerjasama, tolong-
menolong, dan menjauhkan diri dari sikap dengki
dan dendam serta hal-hal yang tidak sesuai dengan
syariah.2
Etika bisnis dalam Islam juga berfungsi
sebagai controlling (pengatur) terhadap aktivitas
ekonomi pedagang, karena secara filosofi etika
mendasarkan diri pada nalar ilmu dan agama untuk
1 Asmuni, Bisnis Syariah Suatu Alternatif Pengembangan Bisnis yang
Humanistik dan Berkeadilan,. (Medan:Aulia Grafika,2016),11. 2Yusuf Qardhawi. Norma dan Etika Ekonomi Islam. (Jakarta: Gema
Manusia Press, 1993),5. 1
Page 24
2
menilai.Landasan penilaian ini dalam praktik
kehidupan di masyarakat sering kita temukan bahwa
secara agama terdapat nilai mengenai hal-hal baik,
buruk atau jahat, seperti pihak yang mendzalimi dan
terdzalimi.3
Dana Hibah adalah pemberian uang atau
barang atau jasa dari pemerintah atau pemerintah
daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan
organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya, dana hibah bersifat tidak
wajib dan mengikat dan tidak diberikan secara terus-
menerus. Dana hibah bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.4
Pemberian hibah dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengelola dana
hibah bantuan program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha (PKW)Pada tahun 2017 LKP ISHAK
mendapatkan kepercayaan. Dana yang diperoleh
sebesar Rp 54.000.000,- (lima puluh empat juta
rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana tersebut dibagi
menjadi dua, 50% untuk pembelajaran dan 50%
untuk rintisan modal usaha.5
Pada observasi awal, diperoleh gambaran
mengenai bisnis syariah yang diberlakukan di LKP
ISHAK.LKP ISHAK adalah usaha Jasa Pendidikan
(Nonformal) di bidang keterampilan tata kecantikan
rambut.
3Muslich. Etika Bisnis Islam(Jakarta: Ekonisia, 2004) Cet. I,29. 4Dewi Ayu Soraya, Dampak Pemberian Dana Hibah Pemerintah Kota
Metro Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Kelurahan
Yosorejo Metro Timur, (Skripsi, Metro, IAIN Metro, 2017), 18. 5Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Petunjuk Teknis Program Pendidikan
Kecakapan Wirausaha (PKW)(Jakarta: 2017),12.
Page 25
3
Dalam implementasi dana hibah yang
diberikan, 50% dari dana bantuan pemerintah untuk
rintisan usaha peserta, yakni sebesar Rp 27.000.000,-
(dua puluh tujuh juta rupiah) hanya disalurkan
sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas juta lima ratus
ribu rupiah) berupa clipper, yakni alat untuk pangkas
rambut. Sisa dana Rp 10.500.000,- (sepuluh juta
lima ratus ribu rupiah) dihibahkan kepada pihak lain,
oleh LKP ISHAK tanpa meminta persetujuan dari
peserta didik.6Dalam hal transparasi dana bantuan
pendidikan tidak dilakukan oleh LKP ISHAK.
Peserta didik memberikan informasi tidak
mengetahui bahwa bantuan peralatan salon yang
diperuntukkan mitra LKP ISHAK (Pondok
Pesantren) merupakan danapeserta didik yang jika
dihibahkan kepada pihak lain seharusnya ada akad
(perjanjian) tertulis dengan peserta kursus, karena
dana tersebut adalah hak peserta didik program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).7
Tidak tahunya para peserta didik akan adanya
akad hibah antara peserta dengan pondok pesantren.
Dari sini bisa diketahui ada sebuah kesenjangan
yang terjadi. Dana modal usaha milik peserta
tidaklah diberikan secara utuh tetapi lembaga
menghibahkan dana modal usaha tersebut kepada
pihak lain, sehingga modal usaha yang seharusnya
menjadi saham peserta tetapi tidak demikian.
Dari latar belakang diatas Penulis ingin
mengkaji pelaksanaan perjanjian Hibah antara
peserta kursus dengan lembaga di LKP
ISHAK.Dengan demikian maka pcnulis mengarnbil
judul Analisis Etika Bisnis Syariah pada Lembaga
6Imanul Cholifah, Wawancara, Selasa, 6 Maret 2018. 7 Sujiran, Wawancara Selasa, 7 April 2018.
Page 26
4
Kursus dan Pelatihan (LKP) (Studi Akad Hibah
antara Peserta Kursus dengan LKP ISHAK
Kabupaten Ponorogo).
B. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan bisnis syariah pada
program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
di LKP ISHAK Ponorogo?
2. Bagaimana analisis etika bisnis syariah pada
program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
yang diterapkan di LKP ISHAK terkait
dengan perjanjian tidak tertulis?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang jelas tentang:
1. Untuk Mengetahui PelaksanaanBisnis
Syariah Program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha di LKP ISHAK Ponorogo.
2. Untuk Menganalisis Etika Bisnis Syariah
yang diterapkan di LKP ISHAK terkait
dengan perjanjian tidak tertulis.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
a. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi
Etika Bisnis Syariah dalam kaitan
program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha di LKP ISHAK.
b. Untuk pengembangan keilmuan, semoga
hasil penelitian ini akan menjadi
sumbangan penting dalam dikursususaha
yang berbasis syariah, sehingga mampu
Page 27
5
menambah khazanah keilmuan dan
menjadi landasan teori bagi
pengembangan bisnis syariah yang
sesuai etika bisnis Islam selanjutnya.
c. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
menjadi pendorong atau bahan kajian
bagi penelitian-penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pengembangan keilmuan, semoga
hasil penelitian ini akan menjadi
sumbangan penting dalam diskursus
bisnis yang berbasis Islam, sehingga
mampu menambah khazanah keilmuan
dan menjadi landasan teori bagi
pengembangan lembaga kursus
selanjutnya.
b. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini juga
penting untuk dijadikan landasan
pengambilan kebijakan kedepan terutama
dalam masalah pemberian rekomendasi
program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha di kabupaten Ponorogo.
c. Bagi pengembangan pendidikan luar
sekolah, penelitian ini diharapkan mampu
rnemberikan sumbangan pengetahuan
tentang pendidikan luar sekolah
khususnya pada program Pendidikan
Kecakapan Wirausaha (PKW)
d. Bagi masyarakat, penelitian ini juga bisa
menjadi media yang mendukung
gencarnya peningkatan kesejahteraan
yang berbasis Islam.
E. Telaah Pustaka
Tidak dapat dipungkiri bahwa penelitian yang
berjudul “Analisis Etika Bisnis Syariah pada
Page 28
6
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)” ini tidak
lepas dari berbagai kajian pustaka. Kajian pustaka
adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau
penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar
masalah yang akan diteliti, sehingga terlihat jelas
bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak
merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian
atau penelitian yang telah ada.8
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ayu Soraya
yang berjudul “Dampak Pemberian Dana Hibah
Pemerintah Kota Metroterhadap Peningkatan Taraf
Hidup Masyarakat di Kelurahan Yosorejo Metro
Timur” dalam skripsinya ia menjelaskan bahwa
dengan adanya program bantuan dana hibah
menimbulkan dampak positif akan kesejahteraan
fakir miskin yang tidak memiliki pekerjaan. Mereka
dapat bergabung dengan melakukan usaha yang
dapat mengangkat perekonomian mereka, hal ini
ditunjukkan dari tingkat pendapatan setiap kelompok
mengalami peningkatan.Programini juga
memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dan
memberikan dampak secara langsung bagi penerima
bantuan.9
Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Gemiharto
dan Evi Rosfiantika yang berjudul “Tata Kelola
Pemerintahan dalam Penanggulangan Kemiskinan
Melalui Dana Hibah dan Bantuan Sosial di Indonesia
(Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan dalam
8Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis
Penulisan Skripsi (Surabaya:Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel,
2014), 8. 9Dewi Ayu Soraya, “Dampak Pemberian Dana Hibah Pemerintah Kota
Metro Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Kelurahan
Yosorejo Metro Timur” , (Skripsi, Metro, IAIN Metro, 2017).
Page 29
7
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengelolaan
Dana Hibah dan Bantuan Sosial di Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat)” dalam Jurnal Ilmu Politik dan
Komunikasi Volume VII No. 1 menjelaskan bahwa
inisiatif pemerintah Kota Bandung pada Program
dana hibah dan bantuan sosial secara online
mempunyai peran yang signifikan dalam mengatasi
berbagai kelemahan dan pelanggaran yang terjadi
dalam proses penyaluran dan bantuan sosial, serta
diperlukan koordinasi yang baik antar SKPD dalam
memberikan informasi dan komitmen stakeholder
guna terealisasinya pembangunan.10
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Azizah
yang berjudul “Analisis Dampak Program
Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar
Tumenggungan terhadap Pendapatan Pedagang dan
Evaluasi Manajemen Tata Kelola Pedagang Pasar
Tumenggungan Pasca Program Revitalisasi Menurut
Persepsi Pedagang”, pada penelitian ini ia
memaparkan bahwa dampak dari dilaksanakan
revitalisasi pasar menunjukkan adanya peningkatan
kualitas dan kuantitas pada pasar tersebut, sehingga
dengan adanya revitalisasi ini pedagang pasar setuju
dengan adanya program revitalisasi pasar, karena
berbagai macam kendala kebersihan pasar,
kebersihan fasilitas umum hingga keluhan dari
pedagang dapat direspon baik oleh pemerintah.11
10Gemiharto, Ilham dan Evi Rosfiantika “Tata Kelola Pemerintahan
Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Dana Hibah Dan Bantuan
Sosial Di Indonesia (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan dalam
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengelolaan Dana Hibah dan
Bantuan Sosial di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat)” Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1, 2017. 11Siti Nur Azizah, Analisis Dampak Program Revitalisasi Pasar
Tradisional Di Pasar Tumenggungan Terhadap Pendapatan Pedagang
Page 30
8
Penelitian yang dilakukan oleh Eka GitaDuhita
yang berjudul “Pengelolaan Program Hibah Air
Minum dalam Mengatasi Ketersediaan Air Minum
Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi
Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Malang”.Dari hasil penelitiannya pada pengelolaan
program hibah air minum dalam mengatasi
ketersediaan air bagi masyarakat yang
berpenghasilan rendah dijalankan pada tahun 2010-
2014, serta diutamakan kepada masyarakat yang
berpenghasilan rendah dalam mengakses air untuk
memenuhi kebutuhannya. Program hibah ini hingga
tahun 2019, dengan demikian masyarakat yang
berpenghasilan rendah akan lebih mudah dalam
mengakses air.12
Adimas Fahmi Firmansyah dalam skripsinya
yang berjudul “Praktik Etika Bisnis Islam (Studi
Kasus Pada Toko Santri Syariah Surakarta)”. Hasil
skripsi ini menjelaskan bahwa toko santri syariah
telah menerapkan hukum-hukum Islam dalam
bisnisnya.Hukum Islam yang telah diterapkan adalah
niatnya dalam berbisnis, cara memperoleh laba dan
permodalannya tidak mengandung Riba’, dan
tanggung jawab untuk ikut menyebarkan nilai-nilai
Islam sehingga tercipta kemaslahatan hidup di dunia
dan akherat, serta dampak sosial untuk masyarakat
Dan Evaluasi Manajemen Tata Kelola Pedagang Pasar Tumenggungan
Pasca Program Revitalisasi Menurut Persepsi Pedagang, Jurnal Fokus
Bisnis, Volume 15, No 02, 2016.
12Eka Gita Duhita, Pengelolaan Program Hibah Air Minum Dalam
Mengatasi Ketersediaan Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Malang.(Malang: Universitas Brawijaya, 2016)
Page 31
9
dengan menggunakan hartanya dijalan Allah
(membayar zakat, bersadaqah, dan berinfak).13
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian
Penulis adalah penelitian tersebut melihat konsep
bisnis dalam perspektif Islam ditelaah dari aspek
keagamaan dalam kehidupan ekonomi, sedangkan
penelitian Penulis fokus pada implikasi etika bisnis
Islam dalam mengelola dana hibah pada lembaga
kursus dan pelatihan.
F. Metodologi Penelitian
1. Data dan Sumber Data
Data-data yang
dibutuhkandalampenelitianiniadalah
datapandangan.Sumber data
dalampenelitianiniadalahpemilik LKP ISHAK
yang telah menghibahkan modal usaha pada pihak
ketiga dan peserta didik sebagai penerima modal
usaha yang sesungguhnya. Adapun proses
pengumpulan data dipilih secara purposive
sampling. Peneliti memulai wawancara dengan
beberapa informan yang telah dipilih untuk
kemudian dilanjutkan pada informan selanjutnya
yang disebut oleh informan pertama.14 Untuk
mendapatkan data secara mendalam dilakukan
dengan proses wawancara mendalam.
Sementara untuk sumber data observasi,
peneliti akan terlibat dalam proses di mana
praktik-praktik usaha sistem waralaba dijalankan,
13Adimas Fahmi Firmansyah, Praktek etika bisnis Islam (Studi kasus
pada toko santri syariah Surakarta),(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2013) 14Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Rosda Karya, 2009), 151.
Page 32
10
misalnya memantau dan berinteraksi langsung
dalam keseharian proses interaksi antara
karyawan dan konsumen yang dari sana akan
didapatkan data observasi yang lebih
memungkinkan mendapatkan data yang lebih
mendalam.
2. MetodePengumpulan Data
Metodepengumpulan data yang
dipilihadalahwawancaramendalam (indepth
interview) dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan terbuka, metode ini memungkinkan
responden bisa memberikan jawaban secara
luas.15Akan tetapi secara keseluruhan, kedua
metode tersebut digunakan secara simultan agar
data yang terkumpul bisa saling mendukung dan
sinergis.Ini merupakan prinsip triangulasi data,
yaitu sejauh mana temuan-temuan lapangan
benar-benar representatif.Untuk mendapatkan
data yang benar-benar representatif, maka selalu
dilakukan perbandingan antara hasil wawancara
dengan observasi, hasil wawancara satu dengan
lainnya, dan hasil observasi satu dengan lainnya.16
Wawancara mendalam merupakan metode
utama untuk mengumpulkan data persepsi
masyarakat/ konsumen, sementara data observasi
digunakan untuk melakukan cross chek atas
keabsahan data yang didapatkan, Peneliti ikut
turun langsung ke lapangan guna melakukan
pengamatan terhadap suatu obyek dengan tujuan
untuk dapat merasakan secara langsung dan
kemudian dapat memahami pengetahuan dari
15Ibid.,114. 16Ibid.,256 – 257.
Page 33
11
suatu fenomena yang dibutuhkan untuk
memperoleh data penelitian.
3. Subjek Penelitian
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam
definisi istilah di atas, maka subjek penelitian di
sini adalah civitas LKP ISHAK Ponorogo yang
terdiri dari: pemilik LKP ISHAK dan Peserta
didik Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha.
4. Analisis Data
Sebagaimana sifat data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, maka seluruh analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu yang
secara umum memakai analisis induktif.
Karakteristik analisis kualitatif adalah interaktif,
berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang
tindih, antara pengumpulan, pengorganisasian
data, klasifikasi data sampai pada analisis data
merupakan proses yang simultan.17Dari
pengumpulan data kemudian dilakukan reduksi
data untuk memilih data yang relevan dengan
masalah pokok yang diangkat dalam penelitian
ini.
G. Sistematika Pembahasan
Pada pembahasan tesis ini Penulis
membahas dalam lima bab yang saling berkaitan
dan merupakan kesatuan pembahasan yang utuh,
yaitu:
Bab pertamaberisi Pendahuluan, dalam bab
ini berisi tentang penjelasan secara umum dan
gambaran tentang tesis ini. Sedang
penyusunannya terdiri dari: Latar Belakang
17Ibid., 114.
Page 34
12
Masalah, RumusanMasalah, Tujuan
Penelitian,Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka,
Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.
Fungsinya penjelasan dan pemaparan awal
Penulis terkait penelitian yang akan dilaksanakan
serta maksud dan tujuan penelitian ini.
Bab kedua berisi teoretik, yakni penjelasan
teoritik tentang etika bisnis syariah yaitu teori
konsep tentang etika bisnis syariah, terdiri dari:
definisi bisnis syariah, etika bisnis
syariah,pengertian perikatan, dan asas-asas
hukum perikatan syariah. Fungsibabini adalah
penjelasan secara teoritis terkait landasan dasar
penelitian ini dari sumber-sumber terpercaya hasil
pengamatan Penulis baik dari kitab, buku, jurnal,
majalah maupun internet sebagai dasar teori
penelitian yang dilakukan Penulis.
Bab ketiga, berisi tentang paparan data
penelitian meliputi; sejarah singkat perusahaan,
visi, misi dan budaya perusahaan, dan paparan
data prosedur dan tata operasional program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha di LKP ISHAK
Ponorogo. Fungsi bab ini adalah pemaparan data
yang diperoleh Penulis dari hasil pengamatan dan
wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang
bersangkutan secara rill disertai dengan bukti
transkrip observasi maupun wawancara untuk
mendukung data penelitian yang dilakukan
Penulis.
Bab keempat, analisis data: berisi tentang
analisis manajemen bisnis syariah terhadap tata
kelola program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
di LKP ISHAK Ponorogo dan perspektif etika
bisnis syariah terhadap perjanjian tidak
Page 35
13
tertulisdalam pelaksanaan hibah modal usaha.
Fungsi bab ini adalah berisi penjelasan dan
analisis Penulis dari rumusan masalah didukung
dengan data-data yang diperoleh dari pengamatan
dan penelitian yang dilakukan Penulis selama
proses penelitian dilakukan.
Bab kelima, Penutup: bab ini berisi
kesimpulan, saran dan kata penutup. Tesis ini
dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran lainnya. Fungsi bab ini adalah
memudahkan bagi pembaca untuk mengambil
intisari dari tesis yang berisi kesimpulan akhir
dari hasil penelitian yang dilakukan Penulis
disertai dengan bukti-bukti pendukung penelitian.
Page 37
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hibah Pemerintah
1. Pengertian Hibah Pemerintah
Hibah pemerintah merupakan perbuatan
hukum yang dilakukan oleh pemerintah selaku
subyek hukum, istilah dari hibah pemerintah
berasal dari asal kata “Hibah” pengertiannya
dijelaskan dalam Pasal 1666 KUH Perdata,
“Penghibahan adalah suatu persetujuan dengan
mana seorang penghibah menyerahkan suatu
barang secara cuma-cuma tanpa dapat menariknya
kembali, untuk kepentingan seseorang yang
menerima penyerahan barang itu. Undang-undang
hanya mengakui penghibahan penghibahan antara
orang-orang yang masih hidup.18
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah menyebutkan hibah adalah bantuan
berupa uang, barang, atau jasa yang berasal dari
pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam
atau luar negeri yang tidak mengikat.19 Hibah
pemerintah terdapat pada dua klausul dari hukum
privat dan hukum publik, yang mana pada
pelakanaan tidak hanya dilakukan oleh orang atau
badan hukum (hukum privat) tetapi juga
dilaksanakan oleh pemerinyah selaku subyek
hukum (hukum publik), sehingga dengan aturan
dan prinsip ini tidak berlaku bagi kontrak yang
dibuat oleh pemerintah. Hibah pemerintah adalah
pemberian dari pemerintah lainnya atau Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
18KUHPerdata Pasal 1666 BAB Penghibahan 19PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
15
Page 38
16
Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan
yang berbadan hukum Indonesia, dalam bentuk
uang atau barang atau jasa yang dilakukan dengan
perjanjian sepihak yang membebankan prestasi
hanya pada satu pihak yang secara spesifik telah
ditentukan peruntukannya bersifat tidak wajib dan
mengikat serta tidak secara terus menerus.20
Pemerintah dalam dana hibah ini memiliki
peran ganda, yakni pertama, pemerintah dalam
melakukan perbuatan hibah berkedudukan
sebagai hukum privat sesuai dalam buku ketiga
KUH Perdata tentang perikatan, dan
kedudukannya. Kedua, sebagai badan hukum
publik yang menjalankan fungsinya sebagai
pelayan publik yang terikan dengan ketentuan
konstitusi dan undang-undang.21
Dana Hibah pemerintah bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan dana hibah Daerah yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) bertujuan untuk mengurangi
pengangguran serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian demi terwujudkan
kesejahteraan warga negara.22 Beradasarkan pada
Pasal 4 ayat 2 PP Nomor 2 Tahun 2012 para
pihak dalam hibah pemerintah yang bersumber
dari APBN adalah pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Para subjek hukum ini harus
cakap melakukan perbuatan hukum.23
20Prastowo Budi, dkk, Hibah Pemerintah dan Pertanggungjawabannya,
Justitia Jurnal Hukum Fakultas Hukum, Vol 1 No.1 April 2017,134. 21Ibid. 22Ibid. 23Undang-Undang Tentang Hibah Daerah Pasal 4 ayat 2 PP Nomor 2
Tahun 2012
Page 39
17
Naskah perjanjian hibah pemerintah yang
ditandatangani antara pemerintah selaku pemberi
hibah dan penerima hibah merupakan perjanjian
sepihak. Pada perjanjian tersebut memerikan
prestasi satu pihak, yakni pihak penerima hibah,
sehingga apabila penerima hibah tidak
menggunakan dana hibah sesuai dengan tujuan
penggunaannya yang tercantum dalam naskah
perjanjian hibah, maka pemerintah berhak
melakukan pemutusan pemberian dana hibah.
Maka peran pemerintah harus menjaga keuangan
negara demi kepentingan umum.24Saat ini
monitoring dana hibah yang telah diterima atau
yang sudah diberikan belum tampak adanya
upaya yang utuh, menyeluruh, sistemik,
terintegrasi, terukur dan berkelanjutan untuk
mengatasi penyelewengan dana hibah dan
bantuan sosial, sehingga ini memberikan peluang
kepada pihak wanprestasi untuk melakukan
aksinya dengan berbagai rekayasa laporan.25
Pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang
merupakan hasil dari pemikiran para ulama
Indonesia membahas bab Hibah, jika dilihat dari
isinya menggambarkan dari sumber fiqih Islam,
dalam fiqih Islam dibahas tentang hibah secara
24Prastowo Budi, dkk“ Hibah Pemerintah….,135. 25Arif Sacral, 2015. “Penetapan Dua Petinggi Kadin Provinsi Jatim
sebagai Tersangka Korupsi Merupakan Dorongan Keras Kepada
Gubernur dan Pimpinan DPRD Jatim untuk segera Tingkatkan
Soliditas Sistem KontrolDanaHibahdanBantuanSosialdiJawa Timur.
http://transformasijawatimur.blogspot.com/2015/02/penetapan-dua-
petinggi-kadin-provinsi.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2018
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Pemberian Bantuan Hibah
di Biro Administrasi Kemasyarakatan. 2014.
Page 40
18
khusus. Baik antara isi fiqih Islam dan KHI
tentang hibah terdapat kesamaan, jika dalam fiqih
Islam pembahasan tentang hibah berdasaran
konsep bahasan, sedangkan dalam KHI
pembahasannya sudah berubah bentuk menjadi
bab, pasal, dan ayat, serta perubahan ini
berbentuk seperti perundang-undangan.26
Pada kitab KHI Bab VI Tentang Hibah
Pasal 210 ayat 1 berbunyi; “orang yang telah
berumur sekurang-kurangnya 21 tahun, berakal
sehat, dan tanpa adanya paksaan dapat
menghibahkan sebanyak-banyaknya 1/3 harta
bendanya kepada orang lian atau lembaga
dihadapan dua orang saksi untuk dimiliki.27
Selanjutnya dalam bab VI pasal 211
Berbunyi; “Hibah dari orangtua kepada anaknya
dapat diperhitungkan sebagai warisan”28. Dari
pasal tersebut tidak ada kejelasan antara warisan
dan hibah, padahal warisan sendiri diterima oleh
ahli waris setelah pewaris meninggal dunia,
sedangkan hibah didapatkan ketika pewaris masih
hidup. Dalam pasal tersebut perlu adanya
penjelasan tentang hibah dan waris, apakah semua
pemberian dari orangtua kepada anaknya sejak
lahir hingga dewasa dapat diperhitungkan sebagai
hibah atau hibah itu merupakan pemberian dari
orangtua yang sebatas aqad baik itu ucapan secara
lisan ataupun tulisan, karena pada dasarnya pasal
tersebut belum ada penjelasan secara pasti,
26Abdul Gani Abdullah, Pengantar kompilasi Hukum Islam dalam Tata
Hukum Indonesia(Jakarta:Gema Insani, 2002), 24. 27Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam (Jakarta:Akademika
Presindo,2010),164. 28Ibid., 165.
Page 41
19
sehingga pada akhirnya akan muncul berbagai
macam-macam penafsiran baru sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
Hibah sendiri disyariatkan bertujuan untuk
saling menguatkan ikatan batin antara
sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari yakni “saling memberi hadialah
kamu akan saling mencintai”. Dalam al-Quran
juga terdapat banyak ayat yang menjelaskan
anjuran memberi terhadap sesama manusia,
diantaranya dalam surat al-Munafiqun ayat 10.29
“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara
kamu; lalu ia berkata: “ya Rabb-ku mengapa
Engkau tidak mengangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan
aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang saleh?”30
Para jumhur ulama hibah merupakan akad
yang mengakibatkan kepemilikanharta tanpa ganti
rugi yang dilakukan seseorang dalam keadaan
hidup kepada orang lain secara sukarela. Ulama
mahdzab Imam Hambali dalam mendefinisikan
hibah sebagai pemilikan harta dari seseorang
kepada orang lain yang mengakibatkan orang
29QS: al- Munafiqun(63):10 30Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang:
CV Toha Putra, 1989), 330.
Page 42
20
yang diberi boleh melakukan tindakan huklum
terhadap harta tersebut, penyerahan hibah
dilakukan ketika pemberi masih hidup tanpa
mengharap imbalan.31
Rukun syarat hibah menurut jumhur ulama
ada empat antara lain:32
a. Orang yang menghibahkan (Wahib), dengan
syarat;
1) Memiliki dengan sempurna suatu barang atau
harta yang akan dihibahkan, karena hibah dapat
terjadinya pemindahan kepemilikan.
2) Telah mempunyai kesanggupan melakukan
tasharuf, atau telah telah dapat melakukan
pertanggungjawaban atas perbuatannya jjika
terjadi suatu persoalan.
3) Tidak berada dibawah perwalian.
4) Cakap hukum (baligh, berakal, dan cerdas),
karena tidak sah hibahnya anak kecil dan orang
gila.
5) Melakukan hibah atas kemauannya sendiri,
tanpa ada keterpaksaan.
b. Orang yang menerima hibah (mauhub lahu),
orang yang menerima hibah disyariatkan berhak
memiliki. Oleh karena itu tidak akan sah
memberi hibah kepada anak yang masih dalam
kandungan ibu. Jika penerima hibah orang yang
masih mukallaf, maka yang bertindak sebagai
penerima adalah wakilnya, walinya atau orang
yang bertanggungjawab memelihara dan
mendidiknya.
31Zakiyatul Ula, Hibah Perspektif Fiqih, KHI, dan KHES” Jurnal
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017, 112. 32Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Pt.Raja
Grafindo Persada, 2015), 378
Page 43
21
c. Harta yang dihibahkan (mauhub), dengan syarat
sebagai berikut:33
1) Benda yang dihibahkan adalah milik
sempurna dari penghibah
2) Benda tersebut ada ketika akan dihibahkan
3) Benda tersebut adalah benda yang bernilai
4) Benda tersebut dapat dimiliki
secaraperorangan
5) Benda tersebut ditentukan
6) Benda tersebut terpisah dari benda yang
lain dan tidak dimanfaatkan untuk tempat
benda yang lain.
d. Shighat hibah34
1) Bersambungnya antara qobul dengan ijab tanpa
adanya pemisah, menurut syara’ dianggap
berpengaruh pada keabsahan ijab-qabul
tersebut.
2) Tidak adanya pengaitan dengan syarat. Karena
hibah adalah pemerian kepemilikan dan
pemberian kepemilikan tidak bisa dikaitkan
dengan sesuatu yang kemungkinan akan
terjadi ata kemungkinan yang tidak akan
terjadi.
3) Tidak ada pengaitan waktu, seperti satu bulan
atau satu tahun, karena hibah merupakan
pemberian kepemilikan terhadap benda secara
mutlak.
e. Akibat Hukum35
Konsekuensi dari akad hibah adalah tetapnya
kepemilikan orang yang diberi terhadap benda
yang diberikan kepadanya tanpa adanya imbalan.
33Ibid., 379. 34Ibid. 35Ibid., 380.
Page 44
22
Ulama Madzab Hanafi menyebutkan bahwa
konsekuensi hukum hibah adalahtidak tetap,
sehingga pemberi boleh menarik kembali
pemberiannya dan membatalkannya. Tetapi
menurut jumhur ulama hukum hibah ialah
mengikat, kecuali pemberian orangtua kepada
anaknya, sehingga orang tua boleh mengambil
kembali pemberiannya.
Ada beberapa hal yang menghalangi
pengambilan kembali hibah antara lain:36
a. Adanya imbalan materi, yakni jika orang diberi
hibah menawarkan imbalan atau ganti rugi
kepada pemberi atas pemberiannya dan
pemberi menerimanya, maka pemberi tidak
boleh mengambil kembali hibahnya.
b. Adanya imbalan yang bersifat duniawi, dalam
hal ini ada beberapa aspek, anatara lain:37
1) Imbalan dari Allah. Pemberi tidak bisa
mengambil kembali hibahnya kepada
orang fakir. Karena hibah kepada orang
dakir adalah bentuk sedekah yang tidak
lain mengharapkan pahala kepada Allah
Swt.
2) Hubungan kekerabatan dengan dhawil
arham, yakni terjalinnya kekerabatan
merupakan imbalan maknawi dari hibah,
sehingga tidak boleh diambil kembali
hibah yang tekah diberikan kepadadhawil
arham yang merupakan mahram, karena
terjalinnya hubungan kekerabatan
menimbulkan dampak sikap saling
36Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu Terjemahan, (Jakarta:
Gema Insani, 2011), 122. 37Ibid., 123.
Page 45
23
membela dan saling menolong antar
mereka ketika di dunia.
3) Hubungan suami-isteri. Suami dan isteri
tidak boleh mengambil kembali hibah
yang telah diberikan kepada pasangannya,
karena hubungan suami isteri menempati
sepenuhnya hubungan kekerabatan.
c. Adanya imbalan yang menyatu dengan benda
yang diberikan, baik itu karena perbuatan
orang lain. Hal ini dapat menghalangi pemberi
untuk mengambil kembali pemberiannya.
Misalnya benda yang diberikan sebidang tanah,
lalu orang yang diberi menanam sejumlah
pohon diatasnya, atau mendirikan pompa air
dan meletakannya di tanah serta membuat
bangunan diatasnya.38
d. Barang yang diberikan keluar dari kepemilikan
orang yang diberi. Hal ini berlalu dengan sebab
apapun, seperti karena dijual lalu diberikan
kepada orang lain, karena hal ini
mengakibatkan perbedaan kepemilikan.39
e. Meninggalnya salah satu pihak dalam akad
perjajian. Jika orang yang diberi meninggal
dunia, maka pemberian yang telah diberikan
oleh pemberi tidak bisa diambil, karena
pemberian itu telah berpindah kepemilikannya
kepada ahli waris. Jika yang meninggal adalah
pemberi hibah, maka ahli waris juga tidak bisa
mengambil pemberian, karena ahli waris
adalah orang asing bagi pemberi itu dan tidak
ada hubungannya dengan pemberian itu.40
38Ibid. 39Ibid., 124 40Ibid.
Page 46
24
f. Rusak, hilang, atau sudah dikonsumsinya
barang yang diberikan. Hal ini karena pemberi
tidak bisa mengambil kembali pemberiannya
yang sudah rusak atau hilang. Dia juga tidak
bisa mengambil kembali dalam bentuk nilai,
karena nilai tersebut bukanlah yang diberikan
disebabkan tidak adanyan akad terhadapnya.41
2. Penerimaan Hibah
Hibah pemerintah yang diberikan kepada
masyarakat ada beberapa kriteria atau kategori.
Hibah kepada masyarakat diberikan kepada
kelompok orang yang sudah memiliki kegiatan
tertentu pada bidang perekonomian, pendidikan,
kesehatan, keagamaan, lingkungan hidup,
kepemudaan, perikanan, kelautan, pemberdayaan,
dan nonprofesional yang bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi penyelenggaraan
pembangunan daerah atau secara fungsional terkait
dengan dukungan penyelenggaraan pemerintah
daerah.42
Kriteria penerima hibah memenuhi beberapa
antara lain; 1). Peruntukannya secara spesifik telah
ditetapkan, 2).Tidak wajib atau tidak terus menerus
adanya praktik hibah tertentu kecuali jika ditentukan
oleh peraturan perundang-undangan,3).Memenuhi
persyaratan penerima hibah.43
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
negeri (Permendagri) Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
41Ibid. 42Dadang Suwanda, Dana Hibah dan Bantuan Sosial Pemerintah
Daerah, (Jakarta: PPM, 2014), 146. 43Dewi Ayu Soraya, Dampak Pemberian …., 27.
Page 47
25
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah yang menyatakan bahwa Penganggaran dan
Penatausahaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban
serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan
bantuan sosial mulai tahun anggaran 2012 harus
berpedoman kepada Peraturan Menteri.44
Pada setiap peraturan yang disusun dan
dikeluarkan pastinya memiliki maksud tertentu guna
tercapainya tujuan yang diharapkan, begitu pun
dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial,
guna terciptanya administrasi yang tertib dan dapat
terukur akuntabilitasnya dan transparansi
pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial yang
bersumber dari anggaran keuangan Negara (APBN
atau APBD). Sebelum peraturan Permendagri
Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial ini muncul, maka rawan
sekali penyimpangan dan politisasi sebagaimana
dilansir oleh Indonesian Corruption Watch (ICW)
dari hasil penelitiaannya beberapa waktu lalu ada
poin penting ynag dikritisi terkait pemberian hibah
dari anggaran pemerintah daerah baik dari tingkat
Provinsi ataupun Kabupaten/Kota: Pertama, adanya
lembaga penerima bantuan hibah fiktif, kedua,
lembaga penerima hibah alamatnya sama serta daftar
penerima hibah juga ditemukan nama penerima yang
tidak jelas dengan alamatnya, ketiga, adanya aliran
dana ke lembaga yang dipimpin oleh keluarga
pejabat. Keempat, dana hibah tidak utuh atau
dipotong nominal dananya, sehingga dana yang
diterima oleh lembaga tidak sesuai dengan nominal
44Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial
Page 48
26
yang ditetapkan oleh otoritas pengelola keuangan
aset negara atau daerah.45 Dari beberapa
penyimpangan terhadap dana sosial ada praktik
politisasi belanja hibah demi kemenangan pilkada
bagi para anggota pejabat negara atau pihak lain
untuk mengambil posisi jabatan tertentu.
Dari realitamaka keterlibatan masyarakat dan
organisasi masyarakat (Ormas) merupakan wadah
untuk menampung dan menyelesaikan ketimpangan-
ketimpangan tersebut. Menurut Permendagri Nomor
32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah
dan Bantuan Sosial ada yang dimaksud dengan
risiko sosial, yakni kejadian atau peristiwa yang
dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan
sosial yang ditanggung oleh individu atau kelompok
masyarakat yang dipandang sebagai dampak krisis
sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam
dan bencana alam yang tidak diberikan bantuan
hibah ini maka akan semakin terpuruj dan tidak
dapat hidup dalam kondisi wajar. Dari dampak
adanya risiko sosial ini maka sangat diperlukan oleh
masyarakat untuk memiliki satu persepsi, guna
meminimalisir adanya risiko tersebut. Dari sini
pemerintah dapat menjalankan fungsinya untuk
dapat memberdayakan masyarakat melalui stimulasi
dana hibah yang diberikan dengan tepat sasaran.
Mekanisme pemberian dana hibah menurut
Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial,
45Gemiharto, Ilham dan Evi Rosfiantika Tata Kelola Pemerintahan
Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Dana Hibah Dan Bantuan
Sosial Di Indonesia (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan dalam
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengelolaan Dana Hibah dan
Bantuan Sosial di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat) Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1. 2017, 108.
Page 49
27
yang bentuk bantuannya berupa uang atau barang
atau jasa yang bersumber dari APBN/APBD,
masyarakat, organisasi kemasyarakatan, yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
B. Etika BisnisIslam
1. Pengertian Etika Bisnis Islam
Etika atau akhlak memiliki kedudukan
yang sama penting di kehidupan manusia, baik
sebagai individu, anggota masyarakat, maupun
bangsa. Kejayaan, kemuliaan umat di muka bumi
tergantung akhlak mereka, dan kerusakan di
muka bumi juga disebabkan oleh kebejatan
akhlak manusia itu sendiri. Kehidupan manusia
membutuhkan moral, tanpa moral maka
kehidupan manusia tidak akan berlangsung.
Menurut Prof.Dr.Muhammad Djakfar,
etika bisnis Islam adalah norma-norma etika
yang berbasis al-Qur’an dan Hadits yang harus
dijadikan acuan oleh siapapun dalam aktivitas
bisnisnya.46
Etika dari bahasa latin yakni ethos artinya
kebiasaan, sinonim dari moral yang juga berasal
dari bahasa lati mores yakin kebiasaan,
sedangkan dari bahasa Arab disebut dengan
akhlak.47Sebagaimana yang dijelaskan dalam
kamus Webster berarti, “the distinguishing
character, sentimen, moral nature,or guilding
beliefs of person group, or instituttion” 48
46Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, (Jakara: Penebar Plus, 2012), 29. 47Idri, Hadist Ekonomi Dalam Persepktif Islam Hadist Nabi, (Jakarta:
Kencana, 2015), 323. 48Webster’s ,New Collegiate Dictionary, (USA: Merriam Company, tt),
393.
Page 50
28
Etika seseorang akan terwujud dalam
kesadaran moral yang menimbulkan suatu
keyakinan benar atau salah, bertindak atau tidak
bertindaknya terhadap sesuatu. Perasaan ini yang
akan muncul bahwa ia akan salah jika melakukan
sesuatu yang diyakininya tidak benar, berangkat
dari norma-norma dan perasaan menghargai diri
(self respect) jika ia meninggalkannya, maka
tindakannya harus dipertanggungjawabkan pada
dirinya sendiri, lingkungannya, dan orang lain.
Dengan demikian etika maupun moral bisa
diartikan sebagai suatu kebiasaan atau adat
istiadat yang menunjuk pada perilaku manusia.
Adapun pengertian etika menurut para
pakar:
a. Menurut M.Dawam Raharjo, dari istilah etika
dan moral digunakan untuk makna yang
sama karena kedua kata tersebut dapat
dihomogenkan sebagai custom atau mores49
b. Menurut Achmad Charis Zubair, etika dan
moral memiliki arti yang sama tetapi dalam
aplikasinya agak sedikit berbeda, yakni
moralitas dipakai untuk perbuatan yang
sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk
mengkaji sistem nilai-nilai yang ada.50
c. O.P. Simorangkir menyebut etika adalah
pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
d. Endang Syaifuddin Anshari, etika sama
dengan akhlak yang berarti perbuatan dan
49Dawam Raharjo, Etika Ekonomi dan Manajemen, (Yogyakarta:Tiara
Wacana, 1990), 88. 50Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika (Jakarta:Rajawali Pers,1997),
13.
Page 51
29
sangat berkaitan dengan kata-kata khaliq dan
makhluk pencipta dan yang diciptakan,
pengertian akhlak berasal dari kata jamak
dalam bahasa Arab akhlak, dengan kalimat
tunggalnya khuluq, yang berarti muru’ah
(kehirmatan), tabi’ah (tabiat) dan adab
kesopanan.51
e. Menurut K.Bertens, etika memiliki tiga
pengertian.
1) Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-
nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau
sekelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
2) Etika berarti kumpulan asas atau nilai
moral yang dinamakan dengan kode etik
3) Etika sebagai ilmuu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk.
Pada sistematika etika Islam dapat
dikelompokkan menjadi empat tipe:52
a) Moral spirtual yaitu ditunjukkan dalam
pernyataan-pernyataan moral al-
Qur’an dan sunnah yang dianalisisnya
dilakukan para filosof dan teologi di
bawah sinar-sinar metode dan kategori
diskursif pada abad ke 8 Masehi,
moralitas ini berisi tentang hakikat
benar dan salah, keadilan dan
kekuasaan Tuhan dan kebebasan dan
tanggung jawab moral.
51Endang Syaifuddin Anshari, Pokok-Pokok Pikiran tentang Islam dan
Umatnya, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), 103. 52Madjid Fakhri, Etika Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan
UMS,1996), xxi
Page 52
30
b) Etika Teologis, yakni prinsip-prinsip
benar atau salah satu kemampuan
tanggung jawab manusia dan
kebijaksanaan serta keadilan Tuhan
dalam naunagan diskursus
Mutakallimin.53
c) Etika Falsafat yang berasal dari karya
Plato dan Aristoteles, model etika ini
yang menjadi model etika Ibnu
Maskawai, yang bertujuan
menanamkan kualitas-kualitas moral
dan melaksanakantindakan-tindakan
utama secara spontan dengan
argumentasi praktis logis dari
keyakinan.54
d) Etika Religius yakni meliputi
kehidupan manusia dibumi secara
keseluruhan selalu tercermin dalam
konsep ketauhidan yang dalam
pengertian absolut, karena manusia
bersifat teomorfis, ia juga
mencerminkan sifat illahiah, umat
manusia tidak lain adalah wadah
kebenaran yang memantulkan cahaya
kemuliaan-Nya dalam manifestasi
dunia.55
Adapun teori-teori dari Etika, antara lain:
a. Teori Etika Teleologi
Pengertian dari teologi yang berasal dari bahasa
Yunani yakni telos yang berarti
53Ibid. 54Ibid. 55Ibid.
Page 53
31
“tujuan”.56Teleologi adalah studi tentang gejala-
gejala yang menunjukkan suatu keteraturan,
rancangan, tujuan, akhir, maksud,
kecenderungan, sasaran, arah serta bagaimana
hal-hal ini dapat dicapai pada proses
perkembangannya. Sehingga Teleologi ini
adalah suatu pakar ilmu filosofis tentang bukti
perencanaan, fungsi, dan tujuan di alam maupun
dalam sejarah.57 Jika didampingkan dengan
etika, teleologi sendiri bisa dijadikan sebagai
pertimbangan moral baik buruk yang dilakukan
oleh manusia, jika tindakan yang telah
dilakukan sebagai tujuan baik, maka akibat
yang ditimbulkan pun juga baik dan berguna.
Dari teori ini memunculkan teori-teori baru,
antara lain:
1) Egoisme etis, teori ini lebih dominan pada
akibat atau dampak baik yang berguna untuk
kepentingan pribadi. Teori ini berpendapat
bahwa orang yang hidup sesuai dengan
kepentingannya sendiri. Pandangan egoisme
adalah tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang pada dasarnya bertujuan
untuk mengejar keuntungan pribadi atau
memajukan dirinya sendiri.
2) Utiliarisme, secara bahasa utilis adalah
manfaat. Teori ini menunjuk pada suatu
perbuatan yang baik jika perbuatan tersebut
membawa manfaat, tetapi mandaat itu harus
menyangkut bukan hanya satu orang saja
tetapi sebagian dari keseluruhan masyarakat.
Tujuan hidup adalah kebahagiaan yang
56K.Bertens, Pengantar Etika Bisnis (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 67. 57Ibid.
Page 54
32
paling besar bagi jumlah orang yang terbesar
(the greatest happines of the greatest
number).
b. Teori Etika Deontologi.
Deologi adalah pandagang dasar dari pemikiran
etika baik atau buruk sutu tindakan didasarkan
sebagai penilaian apakah tindakan itu sendiri
sebagai baik atau buruk. Misalnya dari teori ini
yakni suatu tindakan bisnisakan tampak baik
oleh etika deontologi bukan karena tindakan itu
mendatangkan akibat bagi para pelakunya,
melainkan akibat bagi pelakunya.58 Tokoh
beasar dari aliran ini adalah Immanuel Kant.Ia
sebagai filosofis penting dalam
memperkenalkan pendekatan deontologi ini,
menggunakan pandangannya bahwasuatu
perilaku atau tindakan yang benar bila
dilakukan berdasarkan imperatif kategoris.59
c. Teori Teotonom
Teotonom dari dua kata, “theo”yang berarti
Tuhan (Allah Swt.) dan “nomos”, yang berarti
hukum, sehingga dari pengertian istilah teori ini
merupakan teori yang membicarakan pendapat
yang mendasarkan norma, moral yang
ditunjukkan atas kehendak Tuhan. Teori
initerbagi menjadi dua, yakni:
58Sony Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya
(Yogyakarta:Kanisius, 1998), 23. 59Imperatif Kategoris adalah rumusan dari perintah yang mengatakan
apa yang harus dilakukan dari sudut pandang alasan murnisemata atau
sesuatu yang dikatakan kategoris karena perintah dari perspektif alasan
murni tidak bergantung pada keadaan yang masuk akal dan selalu
membawa nilai utama. Coba lihat di wikipedia Ensiklopedia bebas,
https://id.wikipedia.org/wiki/Imperatif_kategoris#
Page 55
33
1) Teori Theotonom Murni, teori ini
menjelaskan bahwa etika mengajarkan suatu
tindakan dikatakan benar bila sesuai dengan
kehendak Allah, dan dikatakan salah apabila
tidak sesuai. Sehingga suatu tindakan wajib
dikerjakan jika diperintah Allah. Teori ini
banyak dipegang oleh orang-orang yang
beragama.60 Menurut pendapat ini Tuhan
bebas dalam menentukan apa yang harus
kita anggap buruk. Membunuh dinilai buruk
bukan karena jeleknya perbuatan itu,tetapi
semata karena membunuh memang dilarang
Tuhan. Tugas manusia adalah menerima apa
yang dijelaskan Tuhan terhadapnya jangan
sampai berfikir dan menentukan hukum
sendiri tanpa adanya pegangan pasti dari
Tuhan
2) Teori Theotonom Kodrat, hukum abadi
berada dalam Tuhan, selama diterapkan
pada makhlukdisebut hukum kodrat. Pada
teori ini dijelaskan bahwa baik buruk
ditentukan oleh Tuhan, semua dikatakan
benar jika sesuai dengan tujuan manusia
atau sesuai dengan kodrat manusia.61
d. Filsafat Etika Islam
Filsafat Islam perbuatan yang baik disebut
dengan ma’ruf, secara ketentuan alami
manusiamengetahui dan mengerti serta
menerima kebaikan. Akal sehat dan nurani
manusia ini mengetahui dan menyadari tentang
hal yang baik. Sedangkan hal yang buruk atau
60Juhaya S Praja, Aliran-aliran filsafat dan Etika (Jakarta: Kencana
Prenada, 2010), 67. 61Ibid.
Page 56
34
jahat biasa disebut perbuatan mungkar. nilai
baik dan buruk atau ma’ruf dan munkari ini
bersifat universal.
Berdasarkan filsafat Islam mendasarkan pada
agama untuk menilai suatu perilaku manusia.
Dasar penilaian ini dalam praktik kehidupan di
masyarakat sering ditemukan bahwa secara
agama dinilai baik atau buruk sering dikuatkan
dengan argumen-argumen ilmiah atau ilmu
agama Islam. Bahkan sering terbukti dalam
sejarah peradaban manusia bahwa landasan
kebenaran agama Islam yang telah berabad-
abad dinyatakan dalam al-Qur’an dapat
dibenarkan secara ilmiah sepanjang sejarah oleh
manusia.62
2. Konsep Bisnis Islam
Sejarah telah membuktikan bahwa Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad, Saw., telah mampu
mengubah tatanan manusia. Perubahan ini yang
dilakukan juga tetap menjaga kearifan lokal dan
nilai-nilai yang positif atau netral yang sudah ada di
zaman sebelumnya tetap dilaksanakan, bahkan
dihidupkan dengan warna baru dalam konteks
budaya Islami. Agama pada dasarnya dapat menjadi
acuan bagi masyarakat dalam menjalankan berbagai
aktivitas, baik aktivitas individu ataupun kelompok.
Maka dengan demikian orang yang beragama akan
selalu mempunyai sikap mental yang sesuai dengan
ajaran agama yang didalamnyaserta tingkat
pemahaman yang dimiliki terhadap ajaran tersebut.
Seperti Islam mengajarkan tawakal, ajaran ini
ketika dipahami dengan benar maka akan melahirkan
sikap mental yang luar biasa, bukan sikap pasif yang
62Sony Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan…28.
Page 57
35
tidak bisa produktif. Percaya kepada takdir adalah
cara yang banyak memunculkan para pengusaha
muslim yang handal, berani menanggung risiko
hidup. Terkadang sikap zuhud juga perlu bagi para
pengusaha, karena pola hidup orang–orang sukses
berporos dari hidup yang sederhana. Adanya pola
hidup sederhana pada pengusaha dapat menimbulkan
sikap hemat, tidak boros, tidak mubadzir, sehingga
pengusaha bisa mempunyai tabungan yang
kemudian bisa diinvestasikan lagi sebagai modal
usaha, selain itu pengusaha juga memiliki etos yang
mampu mempertahankan kualitas dirinya dengan
perilaku-perilaku yang baik.63 Dari uraian tersebut
dapat dipahami bahwa jika terjadi intergasi antara
keagaaman dengan ekonomi yang bisa menghasilkan
perilaku positif yang dapat mendorong produktivitas.
Ketika Islam datang, aktivitas komersial
sudah berkembang dengan pesat di Makkah,
sehingga kota Makkah disebut dengan kota dagang.
Akan tetapi perdagangan yang terjadi didalamnya
banyak yang mengandung unsur penipuan, riba, dan
jual-beli yang dilarang oleh Islam. Ketika Islam
datang, Islam tidak menghancurkan kegiatan dan
budaya tersebut, akan tetapi Islam mulai
menertibkannya, bahkan Nabi Muhammad juga
berusaha membawa masyarakat jahiliyah yang masih
primitif dan kuno beralih ke budaya Islam yang
menjunjung tinggi etika kebajikan dan sistem
distribusi kekayaan yang lebih adil dan merata.64
63Yusuf Qardhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, ( Surabaya:
Risalah Gusti, 1994),12. 64, Dawam Raharjo, Islam danTransformasi Sosial Ekonomi,
(Yogyakarta: lembaga Studi Agama dan Filsafat,1999) 312.
Page 58
36
Bisnis sendiri merupakan aktivitas yang
melibatkan penyediaan barang atau jasa yang
diperlukan dan diinginnkan oleh orang lain dengn
prinsip kepuasan atas pelanggan atau konsumen.
Menurut kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai
usaha komersial dibidang usaha dan perdagangan
dan bidang usaha.65 Dalam arti yang lebih luas bisnis
adalah semua kegiatan perdagangan barang/jasa
yang meliputi pertanian, produksi, konsumsi,
distribusi, transportasi, komunikasi, dan jasa yang
bergerak membuat dan memasarkan barang
kekonsumen. Sehingga dalam menjalankan suatu
kegiatan bisnis harus terdapat penerapan etika
dengan mangacu pada tujuan bisnis yakni
mendapatkan keuntungan tetapi haruslah
berdasarkan norma-norma hukum yang tertuang
secara eksplisit dalam berbagai peraturan.66
Adapun dalam Islam dalam membahas bisnis
sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai
bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan
harta (barang/jasa) termasuk keuntungan, namun
dibatasi dalam cara perolehan dan penggunaan
hartanya dengan ketentuan halal haramnya barang
yang digunakan. Sehingga dapat dijelaskan Islam
mewajibkan setiap muslim, khususnya yang
memiliki tanggungan untuk bekerja, bekerja adalah
salah satu pokok yang memungkinkanmanusia
memiliki harta kekayaan, untuk itu memungkinkan
manusia untuk mencari nafkah, sebagiamana Allah
Swt telah melapangkan bumi guna menyediakan
65Kusnadi, dkk, Pengantar Bisnis Dengan Pendekatan Kewirausahaan,
(Malang: STAIN Press,1998), 57. 66Syahruddin, Komunikasi Bisnis yang Islami Salah Satu Wujud Nyata
Kepedulian Sosial, (Makasar :Alaudin Press, 2011), 82.
Page 59
37
berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
mencari rizki. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al
Mulk(67):15,“Dialah yang menjadikan bumi ini
mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjuruny dan makanlah sebagoan dari rizki
Nya....”67dan dijelaskan juga dalam QS. Al Araf
7:10, “Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu
sekalian di bumi dan kami adakan bagimu di muka
bui itu (sumber-sumber) penghidupan....”68
Islam mendorong umatnya untuk berusaha
mencari rizki supaya kehidupan mereka menjadi
baik dan menyenangkan, Allah Swt. menjadikan
langit, bumi, laut, hutan, padang pasir, dan apa saja
untuk kepentingan dan manfaat manusia. Manusia
hendaklah mencari rizki yang halal, seperti dalam
QS. An Naba (78): 10-11, “dan Kami jadikan malam
sebagai pakaiaan. Dan Kami jadikan siang untuk
penghidupan”.69 Pada ayat tersebut menjelaskan
bahwa Allah mengajarkan hambaNya untuk
seimbang dalam mencari rizki dan kebutuhan
istirahat. Dalam beberapa hadits Rasul juga
memberikan kepada umatnya untuk mencari rizki
dengan berusaha dan berdagang. Rasulullah sendiri
adalah uswatun hasanah bagi pelaksana bisnis.
Manusia dalam mencari kekayaan dn menjalankan
usahanya hendaklah menjadikan Islam sebagai dasar
dan keridhaan Allah sebagai tujuan akhir dan utama.
Dalam pandangan Islam bisnis merupakan sarana
untuk beribadah kepada Allah.70
67Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 325. 68Ibid., 167. 69Ibid., 334. 70Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Bisnis Syariah, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2017), xvii.
Page 60
38
Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai
empat hal utama, yakni:711) target hasilkeuntungan
materi dan nonmateriartinya bahwa bisnis tidak
hanya untuk mencapai profit (qimah mahdiyah)
sebanyak-banyaknya, tetapi juga harus mendapatkan
dan memberikan keuntungan manfaat nonmateri
kepada pihak-pihak internal dan eksternal
perusahaan, sehingga dapat menciptakan suasana
persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.
Orientasi qimah mahdiyah memiliki cakupan lagi
yakni qimah insaniyah, qimah khuluqiyah dan qimah
ruhiyah.72 Qimah insaniyah berarti pengelola
perusahaan berusaha memberikan manfaat yang
berasal dari rasa sosial kemanusiaannya melalui
kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang baru lulus
studi, bantuan sosial (sedekah), serta bantuan
lainnya. Qimah khuluqiyah, bahwa nilai-nilai akhlak
mulia menjadi salah satu kepastian yang harus
muncul pada setiap aktivitas bisnis, sehingga tercipta
hubungan persaudaraan yang Islami, bukan hanya
sekedar hubungan profesionalitas. Qimah
ruhiyahmerupakan semua aktivitas dijadikan sebagai
media untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada
Allah Swt semata.2). Pertumbuhan, jika pada
keuntungan materi dan non-materi telah diraih, maka
perusahaan harus berupaya menjaga pertumbuhan
agar selalu meningkat. Upaya peningkatan
pertumbuhan ini harus selalu dalam ketetapan dan
ketentuan darisyariah.73 3). Keberlangsungan,
71Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja
Kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:Gema Insani Press, 2002),
18. 72Ibid. 73Ibid.,19.
Page 61
39
perkembangan dari kestabilan prestasi perusahaan
harus tetap dipertahankan dalam kurun waktu yang
lama. 4).Keberkahan, tujuan yang telah tercapai
tidak akan berarti jika tidak ada keberkahan
didalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan berkah
sebagai sasaran pusat, karena hal ini menjdai bukti
bahwa bisnis yang telah dilakukan oleh pengusaha
muslim telah mendapatkan ridha dari Allah Swt dan
bernilai ibadah.74
3. Konsep Etika Bisnis Islam
a. Landasan Hukum Etika Bisnis Islam
Etika bisnis dalam Islam harus berlandaskan pada
prinsip-prinsip yang berlandaskan al-Qur’an dan
Sunnah, sehingga dapat menemtukan perbuatan
tersebut baik atau tidak, dari perbuatan baik
nantinya akan menghasilkan manfaat bagi pihak
yang melakukan perbuatan, sebaliknya jika
perbuatan tersebut merupakan tindakan yang
buruk serta dilarang dalam Islam, maka akan
menimbulkan kerusakan bagi palakunya dan bisa
terjadi juga kepada lingkungan sekitarnya.
“dan janganlah sebahagian kamu memakan
harta sebahagian yang lain diantara kamu
dengan jalan yang bathil dan janganlah
kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta enda orang lain
74Ibid.,20.
Page 62
40
itu dengan jalan berbuat dosa, padahal
kamu mengetahuinya” (QS.al Baqarah
(2):118)75
“jika sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat kami) itu, maka kami sisksa
mereka disebabkan perbuatannya” (QS.al
A’raf (7): 96)76
Keduaayat di atas memiliki tujuan yang sama
terkait dengan perilaku manusia dan bagaimana
seharusnya manusia bertindak baik dan menjauhi
hal yang buruk selain itu dalam mencukupi
kebutuhan duniawi, manusia juga harus
mendapatkannya dengan cara yang baik dan
halal, jika harta yang diambil dengan jalan
kebathilan meskipun jumlahnya banyak, hal ini
tidak mendatangkan manfaat dan senantiasa
menimbulkan kegelisahan ataupun merasa
kurang.
b. Prinsip Etika Bisnis Islam
75Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 98 76Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 203
Page 63
41
Ajaran etika (akhlak) dalam Islam pada dasarnya
manusia dituntut untuk berbuat baik pada dirinya
sendiri, sesama manusia, alam lingkungan,
makhluk-makhluk ciptaanNya dan kepada Tuhan
selaku pencipta. Untuk itu agar bisa seimbang
dalam berbuat baik kepada semuanya, manusia
disamping diberi kebebasan (free will),
hendaknya ia memperhatikan keberadaan dan
keesaan Tuhan (Tauhid), prinsip keseimbangan
(Tawazzun), dan keadilan (qist), disamping
tanggung jawab (responsibility) yang akan
dihadapkan kepada Tuhan. Lima konsep ini yang
disebut dengan aksioma dasar etika bisnis Islam,
yang terdiri dari konsep-konsep keesaan (tauhid),
keseimbangan (equilibrium), kehendak bebas
(free will), tanggung jawab (responsibility), dan
kebajikan (Ihsan).77 Penjelasan aksioma sebagai
berikut:
1) Kesatuan (Tauhid/Unity)
Sumber utama etika Islam adalah
kepercayaan total dan murni terhadap
kesatuan (ke-Esaan) dari pada
Tuhan.78Sebagai Tuhan Yang Maha Esa,
Allah menetepkan batas-batas tertentu atas
perilaku manusia sebagai khalifah agar
dapat memberikan manfaat pada individu
tanpa mengorbankan hak-hak individu
lainnya. Hubungan dimensi vertikal ini
merupakan perwujudan manusia dalam
menyerahkan diri dan hidupnya secara
penuh di hadapan Tuhannya, dengan
77Erly Juliyani, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Jurnal Ummul
Qura Vol.7, No.1 2016, 66. 78Muhammad Djakfar, Etika Bisnis,….22.
Page 64
42
menjadikan keinginan, ambisi, dan
perbuatannya tunduk pada titah-Nya. Tauhid
merupkan dasar dan sekaligus motivasi
untuk menjamin kelangsungan hidup,
kecukupan, kekuasaan,dan kehormatan
manusia yang telah didesain Allah menjadi
makhluk yang dimuliakan.
2) Keseimbangan (Keadilan/ Equilibrium),
prinsip ini bermakna terciptanya suatu
situasi dimana tidak ada satu pihak yang
merasa dirugikan atau dalam kondisi saling
diuntungkan dan saling ridha.79 Perilaku
keseimbangan dan keadilan dalam bisnis
secara tegas dijelaskan dalam konteks
perbendaharaan bisnis agar pengusaha
muslim menyempurnakan takaran bila
menakar dan menimbang menggunakan
neraca yang benar, karena hal ini merupkan
perilaku yang terbaik dan membawa akibat
yang baik pula. Selain itu dalam beraktivitas
di dunia bisnis, Islam mengharuskan adanya
keadilan, meskipun dengan pihak yang tidak
disukai. Islam juga mewajibkan untuk
berlaku adil dan berbuat kebajikan. Perilaku
adil harus lebih didahulukan dari kebijakan
dalam perniagaan, persyaratan untuk bisa
adil bertujuan agar pengusaha muslim
mempu menyempurnakan takaran, bila
menakar dan menimbang, karena hal itu
merupakan perilaku terbaik yang akan
mendekatkan dengan ketakwaan.
79Pusat Pengkajian dan Pengembangan EkonomiIslam (P3EI),
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerjasama dengan Bank
Indonesia, Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), 69.
Page 65
43
3) Kehendak Bebas (free will), dalam
pandangan Islam, manusia memiliki
kebebasan untuk mengambil semua tindakan
yang diperlukan unruk memperoleh
kemaslahahan yang tertinggidari sumber
daya yang ada pada kekuasaanya hidup,
namun kebebasan dalam Islam dibatasi oleh
nilai-nilai Islam. Tanpa mengabaikan
kenyataan bahwa manusia sepenuhnya
dituntun oleh hukum yang dicipkakan Allah
Swt. ia diberi kemampuan berfiikir dan
menentukan keputusan unru memilih jalan
hidupnya, dan yang paling penting utnuk
bertindak berdasarkan aturan apapun yang ia
piluh. Tidak seperti halnya ciptaanNya yang
lain di alam semesta, ia dapat menentukan
perilaku yang baik atau tidak yang ia
lakukan.80
4) Pertanggung jawaban (responsibility), Islam
sangat menekankan pada konsep
pertanggung jawaban, walaupun tidaklah
berarti mengabaikan kebebasan individu. Ini
merupakan kehendak dari ajaran Islam
yakni kehendak yang bertanggung jawab.
Manusia berani bertindak, maka ia harus
berani bertanggung jawab pula, tidak hanya
dihadapan sesama manusia tetapi yang
paling penting di hadapan Allah Swt.
Tanggung jawab muslim yang sempurna
ditentukan atas cakupan kebebasan yang
luas, yang dimulai dari kebebasan memilih
80Ibid., 68.
Page 66
44
keyakinan dan berakhir dengan keputusan
yang paling tegas yang perlu diambil.81
5) kebajikan (Ihsan), Ihsan adalah
melaksanakan perbuatan baik yang dapat
memberikan kemanfaatan kepada orang
lain, tanpa adanya kewajiban tertentuyang
mengharuskan perbuatan tersebut atau
dengan kata lain beribadah, dan berbuat baik
seakan-akan ia melihat Allah Swt., jika tidak
mampu maka yakinlah bahwa Allah melihat
apa yang kita perbuat. Pada aktivitas bisnis
ada perbuatan yang men-support
pelaksanaan aksioma ihsan dalam bisnis,
yakni:82 1). Kemurahan hari (Leniency),
2).Motif Pelayanan (service motive), 3).
Kesadaran adanya Allah dan aturan yang
berkaitan dengan pelaksanaan yang menjadi
prioritas.
MasaRasulullah, kegiatan etika bisnis beliau
tidak perlu diragukan lagi, Rasulullah
merupakan pebisnis yang handal
denganmeletakkan nilai-nilai kebaikan
dalam berbisnis. Adapun karakter beliau
dalam berbisnis yang patut ditiru antara
lain:83
a) Shiddiq, shiddiq yang berarti benar,
yang mana nilai dasar adanya integritas
dalam pribadi individu, selalu berkata
benar, jujur. Nilai bisnis dalam hal ini
ialah selalu berperilaku jujur, ikhlas,
81Muhammad Djakfar, Etika Bisnis,….25. 82Ibid. 83Buchari Alma dan Doni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah
(Bandung: Alfabeta, 2014), 176-180
Page 67
45
keseimbangan emosi,
berusahadalamkomoditi yang halal,
tidak memperjual belikan barang yang
haram
b) Amanah, nilai dasar dari amanah adalah
terpercaya, bisa memegang amanah,
selalu mempertahankan prisip berdiri
atas kebenaran. Nilai dam bisnisnya
antara lain kepercayaan, bertanggung
jawab, transparan, tepat waktu,
memberikan yang terbaik.84
c) Tabligh, nilai dasar dari tablifh adalah
komunikatif, menjadi pelayan bagi
publik,bisa berkomunikasi dengan
efektif, dapat memberikan contoh yang
baik dan bisa mendelegasikan
wewenangnya kepada orang lain. Nilai
dam bisnisnya antara lain bisa bekerja
tim, koordinasi ada kendala dan
supervisi.85
d) Fatanah nilai dasar fathanah adalah
memilikinya pengetahuan luas
cekatan,terampil, memiliki strategi
yang jitu, nilai dasarnya adalah
memiliki visi misi, cerdas,
berpengetahuan luas, selalu belajar
mencari pengetahuan yang baru.86
Ditinjau dari syariat Islam, etika bisnis Islam
adalah akhlak dalam menjalakan bisnis sesuai
dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam
pelaksanaannya tidak terjadi kekhawatiran karena
84Ibid. 85Ibid. 86Ibid.
Page 68
46
sudah diyakini sebagai suatu hal yang baik dan
benar. Etika bisnis bagi seorang muslim ini
sifatnya wajib ada dalam diri mereka karena etika
ini telah dibentuk oleh Iman dan taqwa yang
menjadi pandangan hidupnya dalam memberikan
norma-norma dasar untuk membangun dan
membina segala aktivitasnya. Sehingga muslim
yang beriman ditunut untuk menjadi orang
bertaqwa, bermoral amanah, berilmu, cerdas,
cakap, cermat, rajin, jujur, bersahaja, tekun dan
mempunyai etos kerja yang tinggi dalam
beraktivitas demi untuk meraih keberhasilan dan
kebahagiaan dunia dan akhirat.87
87Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Islam Hadis Nabi
(Jakarta: Kencana, 2015), 66.
Page 70
BAB III
KONDISI OBYEKTIF LKP ISHAK
PONOROGO
A. Data Umum
1. Profil Perusahaan LKP ISHAK88
a. Nama lembaga : LPK ISHAK
b. Nomor induk lembaga : 05121.1.0071
c. Berdiri sejak : Tahun 2003
d. Oleh notaris : setya budhi
e. Nama pengelola : imanul kholifah
f. Alamat lembaga : jl. Diponegoro no. 4
jetis ponorogo
g. Nomor telp lembaga : 081335604306
h. Npwp nomor : 03.057.965.0-647.00
2. Sejarah Berdirinya Lembaga
Usaha salon ini didirikan sejak tahun 1980
oleh Ibu Hj. Harmini. Usaha yang bergerak dibidang
jasa Salon ini diberi nama Rosana yang diambil dari
nama putri ibu Harmini yang pertama dan
dilanjutkan oleh putrinya Imanul Cholifah. Nama
Rosana diambil dari nama ketiga putra Ima (ROzak
SANdi dan Albi).89
Mulai tahun 1996 putrinya yang bernama
Imanul Cholifah membantu usaha beliau, sambil
menyelesaikan studinya di Universitas
Muhammadiyah yang ada di Ponorogo dengan
mengambil jurusan Management Perusahaan. Beliau
mengikuti gerakan GNOTA (Gerakan Nasional
Orangtua Asuh) dengan model ship sekolah sambil
kerja di tingkat SMA.Usaha ini dijalankan dengan
bimbingan dari ibu Harmini sampai tahun 2003,
setelah bu Harmini meninggal tahun 2004, usaha ini
88Dokumentasi LPK ISHAK 89Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
48
Page 71
49
dijalankan secara mandiri oleh Ima sampai dengan
sekarang.90
Sehubungan jumlah lapangan pekerjaan yang
sedikit dari jumlah tenaga kerja, maka pada tahun
2003 Ima berinisiatif untuk mendirikan lembaga
kursus “LKP ISHAK” dengan mengajukan Ijin
operasional ke Dinas Pendidikan kabupaten
Ponorogo untuk penyelenggaraan kursus tata
kecantikan rambut, guna memenuhi permintaan
tenaga kerja. Seiring perkembangan jaman
masyarakat Ponorogo yang ingin tampil cantik,
maka kami membuka pelatihan kursus tata
kecantikan. Tujuan kursus ini adalah memberikan
pelatihan agar terampil dalam melayani kebutuhan
masyarakat.Gerakan Orang Tua Asuh yang kami
selenggarakan sangat bermanfaat dan bisa dirasakan,
terutama yang tidak melanjutkan kuliah bisa
langsung kerja dan yang sudah menikah bisa buka
sendiri usaha salon sambil menunggu suami kerja
dan menjaga anak.91
Dengan adanya mendirikan Lembaga kursus IS-
H-AK ( Islam Harta Akhirat ) dituntut untuk standart
Nasional sehingga lebih terarah, kompeten. Bisa
mengikuti harapan pemerintah untuk
memberdayakan masyarakat sehingga tidak ada yang
menganggur.Menjadikan wirausaha Indonesia
meningkat, perekonomian membaik.
3. Visi dan Misi LKP ISHAK
Visi: Menciptakan tenaga kerja yang terampil
dan kompeten melalui pelatihan yang mendukung
perluasan lapangan kerja, peningkatan produktivitas,
90Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018 91Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
Page 72
50
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong
pertumbuhan usaha perekonomian daerah /
nasional.92
Misi :
a. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga
kerja, melalui berbagai jenis pelatihan
keterampilan dibidang Tata Kecantikan Rambut
.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga
kerja dalam rangka mengurangi pengangguran
dan mendorong berkembangnya produktivitas
tenaga kerja.
c. Menyelenggarakan pelatihan yang bersifat
instusional serta noninstitusional sumber daya
pelatihan secara mandiri.
d. Meningkatkan relevansi dan efisiensi program
pelatihan sesuai kebutuhan Dunia Usaha.
e. Meningkatkan jalinan kerjasama dan kemitraan
dengan berbagai pihak guna penempatan dan
penyerapan dunia kerja
Sejarah Lembaga IS-H-AK yaitu diambil dari
tempat didirikannya lembaga yaitu warisan dari
kakek B. Imanul Cholifah yang bernama Bapak
Ishak. Dibuat singkatan yaitu Islam Harta Akhirat
karena program-program yang diadakan yaitu tata
kecantiakan rambut, kulit dan tata rias pengantin
yang merupakan program yang berstandart nasional,
banyak kontra dengan ajaran Islam sehingga
lembaga ini berusaha menyesuaikan program dengan
yang sesuai disyariatkan sehingga ada keberkahan
dalam menjalankannya.93
92Dokumentasi LPK ISHAK 93Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
Page 73
51
a. Misalnya standart nasional tata kecantikan
rambut tidak ada menyanggul daerah,
pewarnaan tidak ada warna hitam, tidak ada
penyambungan rambut, tidak mencampur laki-
laki perempuan dalam ruang yang sama.
b. Sandart Nasional tata kecantikan kulit/pengantin
tidak mencukur/ mencabut bulu alis dan
menyanggul serta pemasangan bulu palsu.
c. Untuk itulah materi yang diberikan di Lembaga
banyak yang dikurangi/ tidak sesuai SKNI
untuk mendapat keberkahan usaha dan jariyah
ilmu.
d. Lembaga bekerjasama dengan Ponpes, Sekolah
dll untuk praktik atau pelatihan, juga
bekerjasama denganpemagangan dan
penyaluran kerja.94
Dari keterangan diatas dapat Penulis simpulkan
bahwa LKP ISHAK adalah lembaga kursus syariah
bidang tata kecantikan yang ada di Kabupaten
Ponorogo.
B. Data Khusus
1. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
a. Pengertian Program
PendidikanKecakapanWirausaha
LKP ISHAK. LKP ISHAK adalah usaha jasa
pendidikan (nonformal) di bidang keterampilan
tata kecantikan rambut yang didirikan pada
tahun 2015dantelahterdaftardiDinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Ponorogo Nomor: 421.9/2727/405.8/2015.95
94Data dokumentasi LKP ISHAK 95Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Page 74
52
Pendidikan kecakapan wirausaha
diselenggarakan menggunakan pendekatan “4
in 1” sebagai berikut:
Gambar 1. Pendekatan 4 in 1 dalam
Penyelenggaraan PKW
b. Tujuan ProgramPKW
Tujuanpenyelenggaraan Program
PendidikanKecakapanWirausaha (PKW)
sebagaiberikut:96
1) Memberikan bekal pengetahuan
kewirausahaan kepada peserta didik.
2) Memberikan bekal keterampilan di bidang
produksi barang/jasa kepada peserta didik.
3) Menanamkan pola pikir (mindset) dan
sikap berwirausaha kepada peserta didik.
4) Mendorong dan menciptakan
rintisanusahabaru melalui kursus dan
pelatihan yang didukung oleh dunia
usahadanindustri, mitrausahadandinas atau
instansiterkait, sehingga dapat
menciptakan lapangan kerja.
c. Penyelenggara Program PKW
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan,(Jakarta 2017, 12). 96Ibid.
Identifika
si Peluang
Usaha
Pembelaja
ran
Kewirausa
haan +
Keterampi
lan
Evaluasi
Hasil
Pembelajar
an
Pendampi
ngan dan
Perintisan
Usaha
Page 75
53
Program PKW dapat diselenggarakan oleh:97
1) Satuan Pendidikan PAUD dan Pendidikan
Masyarakat
2) Lembaga/yayasan/Sekolah
3) Badan usaha/industri
4) Perguruan Tinggi
5) Organisasi Mitra
d. Peserta Didik PKW
Penerimabantuan PKW adalah setiap warga
negara Indonesia yang berusia 16-45 tahun,
putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan
dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap atau
menganggur.98 LKP ISHAK melakukan
rekrutmen peserta didik sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh petunjuk teknis program PKW
2017.99
e. Pendidik/Instruktur PKW
Pendidik/instruktur program PKW terdiri dari:
1) Instruktur keterampilan yang memiliki
kompetensi dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi.
No Nama
Instruktur
Pendidikan
Terakhir
Bidang
Kompetensi
1 Anjarwati SMA TKR
2 Etik SMA TKR
3 Nurul Aini SMA TKR
4 Imanul Cholifah S2 Kewirausahaan
97Ibid. 98Ibid. 99Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
Page 76
54
2) Instruktur kewirausahaan yang memiliki
pengalaman berwirausahaatau pernah
menjadi instruktur kewirausahaan.
Pendidik dalam program PKW LKP
ISHAK tahun anggaran 2017 telah sesuai
dengan petunjuk teknis yang ada, yakni
pendidik program PKW memiliki keahlian
dan ketrampilan dalam bidang yang
diusulkan, serta berpengalaman di bidang
salon lebih dari 5 tahun.
f. Kurikulum
Kurikulumdan bahan pembelajaran minimal
150 jam terdiri dari 60 menit (terdiri dari 50
jam materi kewirausahaan dan 100 jam materi
keterampilan). Proses pembelajaran teori 30%
dan praktik 70%.100
Jenis keterampilan yang dapat diusulkan untuk
program PKW adalah jenis keterampilan yang
memiliki peluang usaha produk barang atau
jasa yang laku jual (marketable) dan layak
untuk dijadikan usaha mandiri atau kelompok.
Pembelajaran program PKW memerlukan
kurikulum dan bahan ajar yang mencakup101:
1) perubahan pola pikir; 2) membangun
karakter pengusaha; 3) memulai usaha; 4)
merencanakan usaha; 5) memasarkan dan
mengembangkan usaha; dan 6) kompetensi
100)Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan Petunjuk Teknis Program Pendidikan
Kecakapan Wirausaha (PKW),(Jakarta 2017, 12). 101Ibid.
Page 77
55
keterampilan yang sesuai dengan identifikasi
peluang usaha.
g. Sarana prasarana pembelajaran
Menyediakan sarana – prasarana pembelajaran
teori dan praktik, sesuai dengan jenis
keterampilan yang diusulkan. Sarana yang
dimiliki LKP ISHAK sudah memenuhi standar
operasional prosedur. Sehingga dalam
memberikan materi pembelajaran program
PKW tahun 2017, tidak mengalami kendala
dalam hal alat dan prasarana belajar.102
h. Proses Kegiatan PKW
Kegiatandalam penyelenggaraan program PKW
adalah sebagai berikut:
1) Rekrutmen peserta didik
Dalam rekrutmen peserta didik, LKP
ISHAK menggunakan sistem gepok tular
dari peserta lama maupun dengan menyebar
brosur, juga promosi di medsos. Sehingga
dengan cara ini LKP ISHAK tidak
membutuhkan banyak pengeluaran untuk
biaya tersebut.
2) Proses pembelajaran teori dan praktik
(keterampilan dan kewirausahaan).
Program PKW di LKP ISHAK tertuang
dalam jadwal pembelajaran pogram
Pendidikan Kecakapan Wirausaha
terlampir.103 Pembelajaran menyesuaikan
waktu shalat, para pegawai harus menutup
aurat, transparansi dana bantuan pendidikan,
dan ajakan untuk beramal merupakan
beberapa indikator bisnis syariah yang
102Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018 103Lampiran 4
Page 78
56
diterapkan di LKP ISHAK Kecamatan Jetis
Ponorogo.104
3) Evaluasi pembelajaran.
Program PKW LKP ISHAK memberikan
evaluasi pembelajaran dengan memberikan
target omset penjualan jasa potong rambut
pada peserta didiknya.
4) Membentuk rintisan usaha, baik individu
maupun kelompok.
Kelompok usaha yang telah dibentuk oleh
LKP ISHAK pada program PKW LKP
ISHAK tahun 2017. Pemilihan tempat
sebagai pelaksanaan kelompok PKW
melibatkan kelompok barbershop yang ada
di pondok pesantren, anatara lain;
barbershop di Pondok Pesantren Walisongo
Ngabar, barbershop di Pondok Pesantren
Darut Taqwa, dan barber shop di Pondok
Pesantren Darul Huda Mayak. Pemilihan
kelompok di tiga pondok pesantren diatas
sangatlah beralasan. Alasan yang
disampaikan Ima sebagai penanggung jawab
program adalah bahwa pondok pesantren
sangat membutuhkan tukang potong rambut
untuk santrinya.105
5) Selama ini sebelum kelompok usaha PKW
2017 LKP ISHAK bekerjasama dengan
pondok pesantren tersebut, ketiga pondok
pesantren tersebut mengundang praktisi
potong rambut untuk santrinya seminggu
dua kali. Kesempatan itu digunakan pemilik
104Imanul Cholifah, Pimpinan LKP, Wawancara, Rabu, 1 Agustus 2018,
Di LKP ISHAK, Jam 16.00 WIB. 105Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
Page 79
57
LKP ISHAK untuk tempat usaha anak anak
program PKW, sehingga setelah lulus
program peserta didik langsung mendapat
umpan kail dan ikannya.106 Perumpamaan
umpan kata Ima adalah pelatihan teori,
praktik, dan kewirausahaan yang telah
ditempuh oleh peserta didik LKP ISHAK.
Sedangkan kail disini diartikan sebagai
pemberian hibah modal usaha berupa
peralatan salon yang diberikan oleh LKP
ISHAK untuk peserta didiknya, Ikan yang
dimaksud oleh Ima merupakan kata kiasan
dari santri santri di pondok pesantren tempat
ia membuka lapangan usaha bagi peserta
didik PKW, sebagai konsumen tetap.107
6) Pendampingan rintisan usaha minimal 3
(tiga) bulan. Pendampingan ini telah
dilakukan oleh LKP ISHAK, selain hadir
langsung di lokasi pemandirian peserta
didik, juga dengan membuat group
whatsapp untuk menampung aspirasi peserta
didik selama mengelola usaha. Motivasi
usaha juga selalu disampaikan di group
tersebut, agar peserta selalu mendapat
pencerahan dan selalu semangat untuk
bekerja.
2. Pelaksanaan Program PKW
Barbershop adalah program ketrampilan yang
diambil oleh LKP ISHAK pada program PKW tahun
anggaran 2017. Barber artinya pemangkas rambut.
Sedangkan barbershop adalah tempat usaha
106Imanul Cholifah wawancara, Ponorogo juni 2018 107Ibid.
Page 80
58
pemangkasan rambut.108LKP ISHAK mendapatkan
kepercayaan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk mengelola program PKW 2017.
Dana yang diperoleh sebesar Rp 54.000.000,- (Lima
Puluh Empat Juta Rupiah) untuk 20 peserta didik.
Dana tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk
pembelajaran dan 50% untuk rintisan modal
usaha.109 Dana sebesar Rp 27.000.000,- (Dua Puluh
Tujuh Juta Rupiah) untuk peserta didik telah
disalurkan berupa modal usaha, diantaranya clipper,
yakni alat untuk pangkas rambut seharga kurang
lebih Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Sisanya
untuk modal usaha pembukaan babbershop di
beberapa pondok pesantren rekanan LKP ISHAK.
Pondok Pesantren yang ditunjuk sebagai tempat
usaha bersama barbershop adalah; Kelompok
barbershop Mayak, Kelompok Barbershop Ngabar
dan Kelompok Barbershop Daarut
Taqwa.Penunjukan tempat usaha di pondok
pesantren memberikan dampak yang besar terhadap
pendapatan peserta didik. Karena santri di pondok
pesantren tersebut menjadi konsumen peserta didik
PKW, di barbershop yang ia buka.Selain itu,
sulitnya mencari model untuk pembelajaran yang
bersedia dijadikan malpraktikoleh peserta didik
hanyalah para santri putra di pondok pesantren,
sehingga program dapat berjalan dengan maksimal
karena model sudah tersedia. Alasan selanjutkan
memilih tiga lokasi pondok pesantren tersebut yang
108Imanul Cholifah, Wawancara, 9 Maret 2018 109Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan.Petunjuk …..,78.
Page 81
59
dijadikan kerjasama adalah karena lokasi pondok
dekat dengan rumah beberapa peserta didik.
Implementasinya 50% dana bantuan pemerintah
untuk rintisan usaha peserta, yakni sebesar Rp
27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) hanya
disalurkan sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas juta
lima ratus ribu rupiah) berupa clipper, yakni alat
untuk pangkas rambut. Sisa dana Rp 10.500.000,-
(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) dihibahkan
kepada pihak lain, oleh LKP ISHAK tanpa meminta
persetujuan dari peserta didik.110Dalam hal ini
transparasi dana bantuan pendidikan tidak dilakukan
oleh LKP ISHAK. Peserta didik memberikan
informasi tidak megetahui bahwa bantuan peralatan
salon yang diperuntukkan mitra LKP ISHAK
(pondok pesantren) merupakan danapeserta
didikyang jika dihibahkan kepada pihak lain
seharusnya ada akad (perjanjian) tertulis dengan
peserta kursus, karena dana tersebut adalah hak
peserta didik program PKW. 111
Dijelaskan bahwasannyapeserta didik tidak
mengetahui adanya akad hibah antara peserta dengan
pondok pesantren.Dari sini bisa diketahui ada sebuah
kesenjangan yang terjadi. Dana modal usaha milik
peserta tidaklah diberikan secara utuh tetapi
lembaga menghibahkan dana modal usaha tersebut
kepada pihak lain, sehingga modal usaha yang
seharusnya menjadi saham peserta tetapi tidak
demikian.adapun beberapa tahapan yang dilakukan
pada oleh lembaga dalam melakukan program PKW,
antara lain:
110Imanul Cholifah, Wawancara, 6 Maret 2018 111 Sujiran,Wawancara, 7 Agustus 2018.
Page 82
60
Tahap 1 Seleksi Lokasi;
Seleksi lokasi rintisan usaha sesuai dengan kriteria
yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait
dan masyarakat. Penetapan kriteria ini penting agar
tujuan lembaga dalam Pemberdayaan Masyarakat
akan tercapai serta pemilihan lokasi dilakukan sebaik
mungkin.telah disebutkan dalam bab 3 bahwa pasca
pembelajaran di LKP ISHAK akan dilakukan
pendampingan usaha selama 3 bulan kedepan untuk
rintisan usaha bersama. Kelompok usaha tersebut
akan ditempatkan di Pondok Pesantren yang telah
bermitra dengan LKP ISHAK. Pada program PKW
LKP ISHAK tahun 2017 ini, Pondok Pesantren
(Ponpes) yang bermitra adalah, Ponpes Darul Huda
Mayak, Ponpes Daarut Taqwa, dan Ponpes
Walisongo, Ngabar.112
Tahap 2 Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat
Maksud pemberdayakan masyarakat adalah
meningkatkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat dalam meningkatkan taraf
hidupnya.Sosialisasi Program PKW adalah
suatukegiatan yang sangat penting untuk
menciptakan komunikasi serta dialog dengan
masyarakat. Sosialisasi program membantu untuk
meningkatkan pengertian masyarakat dan pihak
terkait tentang program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha (PKW). Proses sosialisasi sangat
menentukan ketertarikan masyarakat untuk berperan
dan terlibat di dalam program PKW LKP ISHAK .113
Tahap 3 Proses Pemberdayaan Masyarakat
Pelaksanaan tahap-tahap di atas sering bersamaan
dan lebih bersifat proses yang diulangi terus-
112Imanul Cholifah, Wawancara, 9 Maret 2018 113Imanul Cholifah, Wawancara, 9 Maret 2018
Page 83
61
menerus. Pemberdayaan masyarakat kerapkali
dilakukan melalui pendekatan kelompok di mana
anggota bekerjasama dan berbagi pengalaman dan
pengetahuannya. Untuk pengembangan kelompok
ada kegiatan-kegiatan khusus yang berjalan
bersamaan dengan kegiatan lain. Berkaitan dengan
Pemberdayaan Masyarakat untuk memandirikan
masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya,
maka arah pendampingan kelompok adalah
mempersiapkan masyarakat agar benar-benar
mampu mengelola sendiri usahanya.114
Praktek Pemberdayaan Masyarakat di LKP ISHAK
bagian yang tak terpisahkan dari program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program
PKW adalah sebagai bentuk realisasi Pemberdayaan
Masyarakat yakni suatu proses dimana masyarakat,
terutama mereka yang miskin sumber daya, kaum
perempuan dan kelompok yang terabaikan lainnya,
didukung agar mampu meningkatkan
kesejahteraannya secara mandiri. Dalam proses ini,
LKP ISHAK berperan sebagai fasilitator yang
mendampingi proses Pemberdayaan Masyarakat.
Pada prinsipnya masyarakatlah yang menjadi aktor
dan penentu pembangunan.
Terpentingdalam suatu program perberdayaan
masyarakat adalah: program yang disusun sendiri
oleh masyarakat, menjawab kebutuhan dasar
masyarakat, mendukung keterlibatan kaum miskin,
perempuan, buta huruf dan kelompok terabaikan
lainnya, dibangun dari sumberdaya lokal, sensitif
terhadap nilai-nilai budaya setempat, memperhatikan
dampak lingkungan, tidak menciptakan
ketergantungan, berbagai pihak terkait yang terlibat,
114Ibid.
Page 84
62
serta berkelanjutan. Dari konsep ini jelas sekali LKP
ISHAK telah melakukan pemberdayaan.Program
PKW ini secara umum berkonsentrasi pada
pengembangan keterampilan dan perilaku di tingkat
kabupaten Ponorogo.ProgramPKW sangat besar
kontribusinya terhadap peningkatan kehidupan
masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan dalam
skala besar.115
Seluruh proses pemberdayaan masyarakat, Tim LKP
ISHAK berperan sebagai pendamping atau fasilitator
saja. Proses pemberdayaan masyarakat merupakan
suatu proses pembelajaran terus-menerus bagi
masyarakat dengan tujuan kemandirian masyarakat
dalam upaya-upaya peningkatan taraf hidupnya.
Artinya bahwa peran Tim pemberdayaan masyarakat
LKP ISHAK akan pelan-pelan dikurangi dan
akhirnya akan berhenti, tetapi selama kurun waktu
satu tahun setelah adanya pembelajaran PKW di
LKP ISHAK, peran tim pendampingLKP ISHAK
memberikan pendampingan via online guna tetap
terjalinnya silaturahmi diantara peserta dengan pihak
lembaga. Kegiatan ini dilakukan oleh LKP ISHAK
agar terbentuk hubungan konsultatif dan partisipatif.
Dengan adanya hubungan itu, tim pendamping LKP
ISHAK berperan sebagai :116
a. Motivator
Pendamping berperan sebagai motivator guna
menyadarkan dan mendorong kelompok usaha
untuk mengenali potensi dan masalah yang
dihadapi oleh kelompok usaha.
b. Fasilitator
115Ibid. 116Ibid.
Page 85
63
Sebagai fasilisator, LKP ISHAK mempunyai
tanggung jawab untuk menciptakan,
mengondisikan, iklim kelompok usaha yang
harmonis, serta memfasilitasi terjadinya proses
belajar dalam berwirausaha dan saling belajar
dalam kelompok usaha.
c. Katalisator
Aktivitas sebagai penghubung antar kelompok
usaha juga dilakukan oleh tim pendamping
LKP ISHAK dalam rangka pengembangan
jaringan.
d. Partner
Pendamping LKP ISHAK juga berperan
sebagai kawan yang setia untuk mendengarkan,
memahami, dan mendampingi kelompok
wirausaha dalam melakukan kegiatan
pengelolaan usaha.
e. Evaluator
Dalam program pendampingan PKW, LKP
ISHAK turut mengamati, dan mengevaluasi
sebagai bahan pertimbangan pembinaan dan
penyempurnaan usaha kedepan.
3. Besaran Bantuan
Bantuan pemerintah program PKW disalurkan
dalam bentuk dana/uang kepada lembaga yang telah
ditetapkan sebagai penyelenggara program PKW.
Total dana Bantuan Program PKW tahun 2017
sebesar Rp 106.650.000.000,- (seratus enam milyar
enam ratus lima puluh juta rupiah) untuk 39.500
peserta didik. Besaran dana yang disediakan oleh
pemerintah untuk program PKW Rp 2.700.000,-(dua
juta tujuh ratus ribu rupiah)per orang.117
117Ibid.
Page 86
64
LKP ISHAK mendapatkan kuota 20 peserta
pada tahun 2017. Dana bantuan yang diperoleh
sebesar Rp 54.000.000,-(Lima puluh Empat Juta
Rupiah), dengan perincian penggunaan dana sebagai
berikut:118
N
o
Komponen ProsentaseBiay
a
1. Manajemen, antara lain:
a. ATK danbahanhabispakai
b. Konsumsirapat,
pembukaandanpenutupan
c. Rekrutmen
d. Penggandaandanpengirimanlapo
ran
e. Honor pengelola program
f. Dokumentasi
g. Pembuatanspanduk
Maksimal 15%
2. Pembelajarandanevaluasi, antara
lain:
a. Alattulispesertadidik
b. Perubahanmodulpembelajaran
(jikadiperlukan)
c. Penggandaanmodulpembelajaran
d. Bahanpraktek
e. Biayapendampingan
(mentoringdancoaching)rintisa
nusaha
f. Honor Instruktur (narasumber)
g. Evaluasihasilbelajar
h. Dayadanjasa (listrik, air
danperawatanalat*) )
Minimal 35%
3. BahandanPeralatanRintisan Usaha 50%
118Dokumentasi LPK ISHAK
Page 87
65
N
o
Komponen ProsentaseBiay
a
Peserta Didik (sesuaijenisusaha)
Tabel 3.2
Dampak Ekonomi Peserta Didik Program PKW
LKP ISHAK
Kondisi sosial ekonomi peserta didik program
PKW LKP ISHAK tahun anggaran 2017 sebelum
mengikuti kursus di LKP ISHAK rata-rata adalah
seorang yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
Mereka bermata pencaharian sebagai buruh tani dan
tenaga serabutan, sehingga dengan adanya program
PKW ini mereka sangat terbantu sehingga bisa
memberdayakan dirinya untuk membuka lapangan
kerja buat diri sendiri. Salah satunya adalah Nur
Cholis, pria asal Mlilir Dolopo ini mengaku sangat
terbantu dengan adanya program PKW LKP ISHAK
ini. Nur Cholis, yang dulunya berprofesi sebagai
pedagang bensin, kini ia bisa mengembangkan diri
dengan keahlian yang diperoleh saat mengikuti
program PKW dengan membuka usaha potong
rambut di rumahnya. Tentunya dengan
bertambahnya ilmu bertambah pula penghasilan
yang ia dapatkan dari profesi jasa pemangkas
rambut.119
Ahmad Masrudin, ketika wawancara di
rumahnya yang sekaligus sebagai tempat usaha
barbershop yang ia buka, menyampaikan bahwa
sebelum mengikuti program PKW yang diadakan
oleh LKP ISHAK dengan jenis ketrampilan tata
kecantikan rambut, ia berprofesi sebagai buruh tani.
119Ahmad Masrudin, wawancara, wawancara, Kadipaten Babadan, 22
juni 2018.
Page 88
66
Pria Kadipaten Babadan ini sangatlah bersyukur bisa
mengikuti program PKW LKP ISHAK ini, dengan
begitu ia bisa meningkatkan SDM-nya sehingga
rejeki yang ia dapatkan untuk mencukupi kebutuhan
keluarga otomatis juga meningkat.120Berbeda dengan
cerita Sujiran, dalam wawancaranya ia
mengungkapkan setelah menimba ilmu di LKP
ISHAK ia merasa status sosialnya meningkat.
Julukan sebagai tukang serabutan tak lagi
disandangnya, karna kini ia memiliki keahlian
khusus yakni sebagai pemangkas rambut di
desanya.121
120Sujiran, wawancara, LKP ISHAK Jetis, 22 Juni 2018 121Nur Cholis, wawancara, Mlilir Dolopo, 25 Juni 2018
Page 90
BAB IV
ANALISIS ETIKA BISNIS SYARIAH PADA
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN LKP ISHAK
PONOROGO
A. Pelaksanaan Bisnis Syariah Terhadap Program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha di LKP
ISHAK Ponorogo
LKP ISHAK adalah usaha jasa pendidikan
(nonformal) di bidang keterampilan tata kecantikan
rambut yang didirikan pada tahun
2015dantelahterdaftardiDinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Ponorogo Nomor:
421.9/2727/405.8/2015.122
Kecakapan Wirausaha diselenggarakan
menggunakan pendekatan “4 in 1” sebagai berikut:
Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
(PKW) adalah salah satu program hibah yang
dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan DirektoratJenderal Pendidikan Anak
usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan. Hibah”yang
pengertiannya dijelaskan dalam Pasal 1666 KUH
122Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan,(Jakarta 2017, 12).
Identifika
si Peluang
Usaha
Pembelajar
an
Kewirausa
haan +
Keterampil
an
Evaluasi
Hasil
Pembelajar
an
Pendampi
ngan dan
Perintisan
Usaha
68
Page 91
69
Perdata, “Penghibahan adalah suatu persetujuan
dengan mana seorang penghibah menyerahkan suatu
barang secara cuma-cuma tanpa dapat menariknya
kembali, untuk kepentingan seseorang yang
menerima penyerahan barang itu.Undang-undang
hanya mengakui penghibahan penghibahan antara
orang-orang yang masih hidup.123 Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan hibah
adalah bantuan berupa uang, barang, atau jasa yang
berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan
usaha dalam atau luar negeri yang tidak mengikat.124
Praktik Hibah dalam syariat Islamsama
halnya dengan tujuan dari PKW yakni
1).Memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan
kepada peserta didik. 2).Memberikan bekal
keterampilan di bidang produksi barang/jasa kepada
peserta didik. 3).Menanamkan pola pikir (mindset)
dan sikap berwirausaha kepada peserta didik.
4).Mendorong dan menciptakan rintisanusahabaru
melalui kursus dan pelatihan yang didukung oleh
dunia usahadanindustri, mitrausahadandinas/instansi
terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.
Tujuan tersebut tidak lain untuk saling menguatkan
ikatan batin antara sesama pemerintah kepada
lembaga pedidikan nonformal dan masyarakat umum
(peserta PKW). Sebagaimana dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari yakni “saling
memberi hadialah kamu akan saling mencintai”.
Dalam al-Quran juga terdapat banyak ayat yang
menjelaskan anjuran memberi terhadap sesama
123KUHPerdata Pasal 1666 BAB Penghibahan 124PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Page 92
70
manusia, diantaranya dalam surat al Munafiqun ayat
10.125
“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu;
lalu ia berkata: “ya Rabb-ku mengapa Engkau
tidak mengangguhkan (kematian)ku sampai
waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang
yang saleh?”126
Rukun Syarat hibah menurut jumhur Ulama
ada empat antara lain:127
a. Orang yang menghibahkan (Wahib), dengan
syarat; 1)Memiliki dengan sempurna suatu
barang atau harta yang akan dihibahkan, karena
hibah dapat terjadinya pemindahan
kepemilikan. Pada pelaksanaan Program PKW,
yang menjadi wajib adalah lembaga pemerintah
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan).
b. Orang yang menerima hibah (mauhub lahu),
orang yang menerima hibah disyariatkan berhak
125QS: al-Munafiqun(63):10 126Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya”,(Semarang:
CV Toha Putra, 1989), 330. 127Ahmad Rofiq, “Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Pt.Raja
Grafindo Persada, 2015), 378
Page 93
71
memiliki. Oleh karena itu tidak akan sah
memberi hibah kepada anak yang masih dalam
kandungan ibu. Jika penerima hibah merupkan
orang yang masih mukallaf, maka yang
bertindak sebagai penerima adalah wakilnya,
walinya atau orang yang bertanggungjawab
memelihara dan mendidiknya. Pada
pelaksanaan Program PKW yang menjadi
mauhub lahu adalah peserta didik dari lembaga
pendidikan nonformal yang menyelanggarakan
PKW, yakni LKP ISHAK Ponorogo yang
ditujukan untuk biaya pendidikan modal usaha.
c. Harta yang dihibahkan (mauhub), dengan syarat
sebagai berikut:128
1) Benda yang dihibahkan adalah milik
sempurna dari penghibah
2) Benda tersebut ada ketika akan dihibahkan
3) Benda tersebut adalah benda yang bernilai
4) Benda tersebut dapat dimiliki secara
perorangan
5) Benda tersebut ditentukan
6) Benda tersebut terpisah dari benda yang lain
dan tidak dimanfaatkan untuk tempat benda
yang lain.Adapun dana hibah yang
dilaksanakan pada program PKW ini berasal
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan dana hibah Daerah
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) bertujuan
untuk mengurangi pengangguran serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
perekonomian demi terwujudkan
kesejahteraan warga negara.
128Ibid., 379.
Page 94
72
d. Shighat hibah129
1) Bersambungnya antara qobul dengan ijab
tanpa adanya pemisah, menurut syara’
dianggap berpengaruh pada keabsahan
ijab-qabul tersebut.
2) Tidak adanya pengaitan dengan syarat.
Karena hibah adalah pemberian
kepemilikan dan pemberian kepemilikan
tidak bisa dikaitkan dengan sesuatu yang
kemungkinan akan terjadi ata
kemungkinan yang tidak akan terjadi.
3) Tidak ada pengaitan waktu, seperti satu
bulan atau satu tahun, karena hibah
merupakan pemberian kepemilikan
terhadap benda secara mutlak.
LKP ISHAK mendapatkan kepercayaan
dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk mengelola program
PKW 2017. Dana yang diperoleh sebesar
Rp 54.000.000,- (Lima Puluh Empat Juta
Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana
tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk
pembelajaran dan 50% untuk rintisan
modal usaha.130 Jadi saat akad
pelaksanaan hibah dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan
129Ibid. 130Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
Page 95
73
mewakilkan kepada lembaga
penyelenggara yakni LKP ISHAK untuk
pemberian dana hibah kepada peserta
didik LKP ISHAK.
e. Akibat Hukum131
Konsekuensi dari akad hibah adalah tetapnya
kepemilikan orang yang diberi terhadap benda
yang diberikan kepadanya tanpa adanya
imbalan.Ulama Madzab Hanafi menyebutkan
bahwa konsekuensi hukum hibah adalah tidak
tetap, sehingga pemberi boleh menarik kembali
pemberiannya dan membatalkannya.Tetapi
menurut jumhur ulama hukum hibah ialah
mengikat, kecuali pemberian orangtua kepada
anaknya, sehingga orang tua boleh mengambil
kembali pemberiannya. Dana yang diperoleh
sebesar Rp 54.000.000,- (Lima Puluh Empat
Juta Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana
tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk
pembelajaran dan 50% untuk rintisan modal
usaha.132 Dari petunjuk yang diinginkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan bahwa dana
yang dihibahkan sasarannya diberikan kepada
para peserta lembaga penyelenggara sebesar
100%, yakni 50% untuk pembelajaran atau
peningkatan keilmuan
131Ibid., 380. 132Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
Page 96
74
Tahapan kegiatan dalam penyelenggaraan
program PKW adalah sebagai berikut:
1) Rekrutmen peserta didik. Sasaran penerima
bantuan PKW adalah setiap warga negara
Indonesia yang berusia 16-45 tahun, putus
sekolah atau lulus tidak melanjutkan
dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap
atau menganggur.133 LKP ISHAK
melakukan rekrutmen peserta didik sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh petunjuk
teknis program PKW 2017. Dalam
rekrutmen peserta didik, LKP ISHAK
menggunakan sistem gepok tular dari
peserta lama maupun dengan menyebar
brosur, juga promosi di medsos. Sehingga
dengan cara ini LKP ISHAK tidak
membutuhkan banyak pengeluaran untuk
biaya tersebut.
2) Proses pembelajaran teori dan praktik
(keterampilan dan kewirausahaan).
Pembelajaran program PKW di LKP
ISHAK tertuang dalam jadwal
pembelajaran pogram Pendidikan
Kecakapan Wirausaha terlampir.134
Pembelajaran menyesuaikan waktu shalat,
para pegawai harus menutup aurat,
transparasi dana bantuan pendidikan, dan
ajakan untuk beramal merupakan beberapa
indikator bisnis syariah yang diterapkan di
LKP ISHAK kecamatan Jetis Ponorogo.135
133Ibid. 134Lampiran 4 135Imanul Cholifah, Pimpinan LKP, Wawancara, Rabu, 1 Agustus 2018,
Di LKP ISHAK, Jam 16.00 WIB.
Page 97
75
3) Evaluasi pembelajaran. Program PKW
LKP ISHAK memberikan evaluasi
pembelajaran dengan memberikan target
omset penjualan jasa potong rambut pada
peserta didiknya.
4) Membentuk rintisan usaha, baik individu
maupun kelompok. Bisnis sendiri
merupakan aktivitas yang melibatkan
penyediaan barang atau jasa yang
diperlukan dan diinginnkan oleh orang lain
dengn prinsip kepuasan atas pelanggan atau
konsumen. Menurut kamus Bahasa
Indonesia diartikan sebagai usaha
komersial dibidang usaha dan perdagangan
dan bidang usaha.136 Dalam arti yang lebih
luas bisnis adalah semua kegiatan
perdagangan barang/jasa yang meliputi
pertanian, produksi, konsumsi, distribusi,
transportasi, komunikasi, dan jasa yang
bergerak membuat dan memasarkan barang
kekonsumen.
Islam dalam membahas bisnis sebagai serangkaian
aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak
dibatasi jumlah kepemilikan harta (barang/jasa)
termasuk keuntungan, namun dibatasi dalam cara
perolehan dan penggunaan hartanya dengan
ketentuan halal haramnya barang yang digunakan.
Sehingga dapat dijelaskan Islam mewajibkan setiap
muslim, kusunya yang memiliki tanggungan untuk
bekerja.Bekerjaadalah salah satu pokok yang
memungkinkanmanusia memiliki harta kekayaan,
untuk itu memungkinkan manusia untuk mencari
136Kusnadi, dkk, “Pengantar Bisnis Dengan Pendekatan
Kewirausahaan”, (Malang: STAIN Press,1998), 57.
Page 98
76
nafkah, sebagiamana Allah Swt telah melapangkan
bumi guna menyediakan berbagai fasilitas yang
dapat dimanfaatkan untuk mencari rizki. Seperti
yang dijelaskan dalam QS. Al Mulk(67):15,“Dialah
yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjuruny dan makanlah
sebagoan dari rizki Nya....”137 dan dijelaskan juga
dalam QS. Al Araf 7:10, “Sesungguhnya kami telah
menempatkan kamu sekalian di bumi dan kami
adakan bagimu di muka bui itu (sumber-sumber)
penghidupan....”138
Islam mendorong umatnya untuk berusaha mencari
rizeki supaya kedihupan mereka menjadi baik dan
menyenangkan.Kelompok usaha yang telah dibentuk
oleh LKP ISHAK pada program PKW LKP ISHAK
tahun 2017 adalah jasa barbershop, sesuai dengan
pelatihan yang telah diberikan oleh LKP ISHAK
kepada peserta didiknya. sedangkan pemilihan
tempat sebagai pelaksanaan kelompok PKW
melibatkan kelompok barbershop yang ada di
pondok pesantren, antara lain; barbershop di Pondok
Pesantren Walisongo Ngabar, barbershop di Pondok
Pesantren Darut Taqwa, dan barber shop di Pondok
Pesantren Darul Huda Mayak. Pemilihan kelompok
di tiga pondok pesantren diatas sangatlah beralasan.
Diantara alasan yang disampaikan Ima sebagai
penanggung jawab program adalah bahwa pondok
pesantren sangat membutuhkan tukang potong
rambut untuk santrinya.139
Selama ini sebelum kelompok usaha PKW 2017
LKP ISHAK bekerjasama dengan pondok pesantren
137Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 325 138Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 167 139Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
Page 99
77
tersebut, ketiga pondok pesantren tersebut
mengundang praktisi potong rambut untuk santrinya
seminggu dua kali. Kesempatan itu digunakan
pemilik LKP ISHAK untuk tempat usaha peserta
didik program PKW, sehingga setelah lulus program
peserta didik langsung mendapat umpan kail dan
ikannya.140 Perumpamaan umpan kata Ima adalah
pelatihan teori, praktik, dan kewirausahaan yang
telah ditempuh oleh peserta didik LKP ISHAK.
Sedangkan kail disini diartikan sebagai pemberian
hibah modal usaha berupa peralatan salon yang
diberikan oleh LKP ISHAK untuk peserta didiknya,
Ikan yang dimaksud oleh Ima merupakan kata kiasan
dari santri santri di pondok pesantren tempat ia
membuka lapangan usaha bagi peserta didik PKW,
sebagai konsumen tetap.141
Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai empat
hal utama, yakni:1421) target hasil: keuntungan
materi dan non materi, artinya bahwa bisnis tidak
hanya untuk mencapai profit (qimah mahdiyah).
Orientasi qimah mahdiyah memiliki cakupan lagi
yakni qimah insaniyah, qimah khuluqiyah dan qimah
ruhiyah.143 Qimah insaniyah, pada pelaksaaan di
LPK ISHAK telah berusaha memberikan manfaat
yang berasal dari rasa sosial kemanusiaannya
melalui kesempatan kerja bagi tenaga masyarakat
yang belum memiliki pekerjaan tetap atau bahkan
pengangguran. Qimah khuluqiyah, LPK ISHAK
telah menciptakan suasana kerja yang tetap
140Imanul Cholifah wawancara, Ponorogo juni 2018 141Ibid. 142Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja
Kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:Gema Insani Press, 2002),
18. 143Ibid.
Page 100
78
membawa nilai-nilai akhlak mulia menjadi salah satu
kepastian yang harus muncul pada setiap aktivitas
bisnis, sehingga tercipta hubungan persaudaraan
yang Islami, bukan hanya sekedar hubungan
profesionalitas, seperti Pendampingan ini telah
dilakukan oleh LKP ISHAK, selain hadir langsung
di lokasi pemandirian peserta didik/ rintisan usaha,
juga dengan membuat group whatsapp untuk
menampung aspirasi peserta didik selama mengelola
usaha. Motivasi usaha juga selalu disampaikan di
group tersebut, agar peserta selalu mendapat
pencerahan dan selalu semangat untuk bekerja
Qimah ruhiyah merupakan semua aktivitas dijadikan
sebagai media untuk beribadah dan mendekatkan diri
kepada Allah Swt semata.seperti, Pembelajaran
program PKW di LKP ISHAK tertuang dalam
jadwal pembelajaran pogram Pendidikan Kecakapan
Wirausaha.Pembelajaran menyesuaikan waktu
shalat, para pegawai harus menutup aurat,
transparasi dana bantuan pendidikan, dan ajakan
untuk beramal merupakan beberapa indikator bisnis
syariah yang diterapkan di LKP ISHAK kecamatan
Jetis Ponorogo 2). Pertumbuhan, jika pada
keuntungan materi dan non-materi telah diraih, maka
perusahaan harus berupaya menjaga pertumbuhan
agar selalu meningkat. Upaya peningkatan
pertumbuhan ini harus selalu dalam ketetapan dan
ketentuan dari syariah.seperti yang dijelaskan oleh
salah satu peserta didik, setelah menimba ilmu di
LKP ISHAK ia merasa status sosialnya meningkat.
Julukan sebagai tukang serabutan tak lagi
disandangnya, karna kini ia memiliki keahlian
khusus yakni sebagai pemangkas rambut di
Page 101
79
desanya144 3).Keberlangsungan, dari keterangan
salah satu peserta program PKW ini sangatlah
bersyukur bisa mengikuti program PKW LKP
ISHAK ini, dengan begitu ia bisa meningkatkan
SDM-nya sehingga rejeki yang ia dapatkan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga otomatis juga
meningkat.1454).Keberkahan, tujuan yang telah
tercapai tidak akan berarti jika tidak ada keberkahan
didalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan berkah
sebagai sasaran pusat, karena hal ini menjdai bukti
bahwa bisnis yang telah dilakukan oleh pengusaha
muslim telah mendapatkan ridha dari Allah Swt dan
bernilai ibadah. Dari beberapa keterangan para
peserta didik diatas secara langsung meraka
merasakan keberkahan atas diterimanya dna hibah
dari pemerintah yang ditujukan kepada mereka
melalui LKP ISHAK.146
B. Analisis Etika Bisnis Syariah Pada Program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha yang
diterapkan di LKP ISHAK
Menurut Prof.Dr. Muhammad Djakfar, Etika
Bisnis Islam adalah norma-norma etika yang
berbasis al-Qur’an dan Hadits yang harus dijadikan
acuan oleh siapapun dalam aktivitas bisnisnya.147
Filsafat Islam perbuatan yang baik disebut dengan
ma’ruf, secara ketentuan alami manusiamengetahui
dan mengerti serta menerima kebaikan. Akal sehat
dan nurani manusia ini mengetahui dan menyadari
144Ibid.,19. 145Sujiran, wawancara, LKP ISHAK Jetis, 22 Juni 2018 146Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja
Kusuma, Mengga20. 147Muhammad Djakfar, “Etika Bisnis”, (Jakara: Penebar Plus, 2012), 29.
Page 102
80
tentang hal yang baik. Sedangkan hal yang buruk
atau jahat biasa disebut perbuatan mungkar. Nilai
baik dan buruk atau ma’ruf dan munkar ini bersifat
universal.
Berdasarkan filsafat Islam mendasarkan pada
agama untuk menilai suatu perilaku manusia. Dasar
penilaian ini dalam praktik kehidupan di masyarakat
sering ditemukan bahwa secara agama dinilai baik
atau buruk sering dikuatkan dengan argumen-
argumen ilmiah atau ilmu agama Islam. Bahkan
sering terbukti dalam sejarah peradaban manusia
menunjukkan bahwa landasan kebenaran agama
Islam yang telah berabad-abad dinyatakan dalam al-
Qur’an dapat dibenarkan secara ilmiah sepanjang
sejarah oleh manusia.148
Hibah pemerintah yang diberikan kepada
masyarakat ada beberapa kriteria atau kategori.
Hibah kepada masyarakat diberikan kepada
kelompok orang yang sudah memiliki kegiatan
tertentu pada bidang perekonomian, pendidikan,
kesehatan, keagamaan, lingkungan hidup,
kepemudaan, perikanan, kelautan, pemberdayaa, dan
non profesional yang bertujuan untuk meningkatkan
partisipasi penyelenggaraan pembangunan daerah
atau secara fungsional terkait dengan dukungan
penyelenggaraan pemerintah daerah.149
Mekanisme pemberian dana hibah menurut
Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial,
yang bentuk bantuannya berupa uang atau barang
atau jasa yang bersumber dari APBN/APBD,
148Sony Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan…28. 149Dadang Suwanda, “Dana Hibah dan Bantuan Sosial Pemerintah
Daerah”, (Jakarta: PPM, 2014), 146.
Page 103
81
masyarakat, organisasi kemasyarakatan, yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Kriteria
penerima hibah memenuhi beberapa antara lain; 1).
Peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan, 2).
Tidak wajib atau tidak terus menerus adanya praktik
hibah tertentu kecuali jika ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan, 3). Memenuhi persyaratan
penerima hibah.150 Sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam negeri (Permendagri) Nomor 32 Tahun 2012
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah yang menyatakan bahwa
Penganggaran dan Penata usahaan, Pelaporan dan
Pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi
pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun
anggaran 2012 harus berpedoman kepada Peraturan
Menteri.151
LKP ISHAK mendapatkan kepercayaan dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
mengelola program PKW 2017. Dana yang
diperoleh sebesar Rp 54.000.000,- (Lima Puluh
Empat Juta Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana
tersebut dibagi menjadi dua, 50% untuk
pembelajaran dan 50% untuk rintisan modal
usaha.152 Dana sebesar Rp 27.000.000,- (Dua Puluh
150Dewi Ayu Soraya, “Dampak Pemberian Dana Hibah Pemerintah
Kota Metro Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di
Kelurahan Yosorejo Metro Timur” , (Skripsi, Metro, IAIN Metro), 2017,
27. 151Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial 152Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
Page 104
82
Tujuh Juta Rupiah) untuk peserta didik telah
disalurkan berupa modal usaha, diantaranya clipper,
yakni alat untuk pangkas rambut seharga kurang
lebih Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Sisanya
untuk modal usaha pembukaan barbershop di
beberapa pondok pesantren rekanan LKP ISHAK.
Dari praktik pemberian hibah dari pemerintah
kepada lembaga pendidikan nonformal, yakni LKP
ISHAK merupakan suatu tindakan baik untuk
menolong para peserta didik yang terdiri dari
masyarakat sekitar Ponorogo untuk mendapatkan
kesempatan dalam belajar keahlian di LKP ISHAK
secara gratis, selain itu mereka diberikan modal
usaha untuk dapat merintis usaha demi kesejahteraan
di keluarganya.
Agar bisa seimbang dalam berbuat baik kepada
manusia dan Tuhan sebagai landasan dasar dari
Etika Bisnis Islam, manusia disamping diberi
kebebasan (free will), hendaknya ia memperhatikan
keberadaan dan keesaan Tuhan (Tauhid), prinsip
keseimbangan (Tawazzun), tanggung jawab
(responsibility) yang akan dihadapkan kepada
Tuhan.
1. Kesatuan (Tauhid/ Unity), pada realisasi program
pemerintah yang bertujuan untuk terdistribusinya
kesejahteraan masyarakat secara merata
sekaligus motivasi untuk menjamin
kelangsungan hidup, kecukupan, kekuasaan,dan
kehormatan manusia yang telah didesain Allah
menjadi makhluk yang dimuliakan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan memberikan dana hibah kepada
masyarakat yang berusia produktif untuk dapat
Page 105
83
berkarya dan bekerja. Hubungan yang
diharapkan pada kegiatan ini adalah saling
menguatkan ikatan batin antara sebagaimana
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari yakni “saling memberi hadialah kamu
akan saling mencintai”. Dalam al Quran juga
terdapat banyak ayat yang menjelaskan anjuran
memberi terhadap sesama manusia, diantaranya
dalam surat al Munafiqun ayat 10.153
“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu;
lalu ia berkata: “ya Rabb-ku mengapa Engkau
tidak mengangguhkan (kematian)ku sampai
waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang
saleh?”154
Dengan adanya aktivitas ini maka menciptakan
nilai-nilai kesatuan atau unity pada antar
masyarakat sehingga menciptakan rasa saling
tolong-menolong. Dengan adanya rasa tolong-
menolong ini maka akan menguatkan ukhuwah
Islamiyah antara civitas akademika di seluruh
lingkungan pendidikan LKP ISHAK Ponorogo
pada khususnya, masyarakat Ponorogo pada
umunya. Selain itu juga mendorong dan
153QS: al Munafiqun(63):10 154Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya”,(Semarang:
CV Toha Putra, 1989), 330.
Page 106
84
menciptakan rintisanusahabaru melalui kursus
dan pelatihan yang didukung oleh dunia
usahadanindustri,
mitrausahadandinas/instansiterkait, sehingga
dapat menciptakan lapangan kerja.
2. Keseimbangan (equilibrium/equilibrium), prinsip
ini bermakna terciptanya suatu situasi dimana
tidak ada satu pihak yang merasa dirugikan atau
dalam kondisi saling diuntungkan dan saling
ridha.155 Perilaku keseimbangan dan keadilan
dalam bisnis secara tegas dijelaskan dalam
konteks perbendaharaan bisnis agar pengusaha
muslim menyempurnakan takaran bila menakar
dan menimbang menggunakan neraca yang
benar, karena hal ini merupkan perilaku yang
terbaik dan membawa akibat yang baik pula.
Selain itu dalam beraktivitas di dunia bisnuus,
Islam mengharuskan adanya keadilan, meskipun
dengan pihak yang tidak disukai. Realisasi yang
telah dilaksanakan oleh LKP ISHAK telah
menyerahkan dana hibah kepada masyarakat
berusia produkif yang putus sekolah atau lulus
tidak melanjutkan dan/atau belum memiliki
pekerjaan tetap atau menganggur.156 LKP
ISHAK melakukan rekrutmen peserta didik
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh petunjuk
teknis program PKW 2017.157Peran LKP ISHAK
tidak hanya memberikan pelatihan terhadap
peserta didik saja tetapi secara proaktif
155Pusat Pengkajian dan Pengembangan EkonomiIslam (P3EI),
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerjasama dengan Bank
Indonesia, Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), 69. 156Ibid. 157Imanul Cholifah, wawancara, Ponorogo, 23 Februari 2018
Page 107
85
melakukan intervensi langsung kepada
masyarakat, khususnya peserta didik PKW. Di
sisi inilah LKP ISHAK mengambil peran sebagai
perantara atau wakil untuk mempercepat proses
belajar dan peningkatan kesejahteraan. Akan
tetapi secara tidak langsung LKP ISHAK
melakukan wanprestasi kepada peserta didik
yang diampunya atas dana hibah yang
seharusnya untuk peserta dialihkan untuk
kegiatan lain yang tidak melibatkan para peserta
didik PKW-nya. 50% dana bantuan pemerintah
untuk rintisan usaha peserta, yakni sebesar Rp
27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) hanya
disalurkan sebesar Rp 16.500.000,-(enam belas
juta lima ratus ribu rupiah) berupa clipper, yakni
alat untuk pangkas rambut. Sisa dana Rp
10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah)
dihibahkan kepada pihak lain, oleh LKP ISHAK
tanpa meminta persetujuan dari peserta
didik.158Dalam hal ini transparasi dana bantuan
pendidikan tidak dilakukan oleh LKP ISHAK.
Peserta didik memberikan informasi tidak tahu
menahu bahwa bantuan peralatan salon yang
diperuntukkan mitra LKP ISHAK (pondok
pesantren) merupakan dana peserta didik yang
jika dihibahkan kepada pihak lain seharusnya
ada akad (perjanjian) tertulis dengan peserta
kursus, karena dana tersebut adalah hak peserta
didik program PKW. 159 pada tindakan
wanprestasi yang dilakukan oleh LKP ISHAK,
secara tidak langsung dirasakan oleh para peserta
didik, karena mereka sudah merasakan dampak
158Imanul Cholifah, Wawancara, 6 Maret 2018 159 Sujiran,Wawancara, 7 Agustus 2018
Page 108
86
dari adanya dana hibah pada program PKW yang
diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dan
pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan baik
dan lancar, hingga dapat terwujudnya usaha-
usaha baru yang dirintis oleh peserta.
Tetapi jika di telaah lebih dalam lagi pada nilai-
nilai etika bisnis Islam yang telah terjadi pada
fenomena tersebut, tampak adanya kesenjangan
pada etika para pelaku manajerial atau
penanggung jawab dana hibah PKW ini. Etika
seseorang akan terwujud dalam kesadaran moral
yang menimbulkan suatu keyakinan benar atau
salah, bertindak atau tidak bertindaknya terhadap
sesuatu. Perasaan ini yang akan muncul bahwa ia
akan salah jika melakukan sesuatu yang
diyakininya tidak benar, berangkat dari norma-
norma dan perasaan menghargai diri (self
respect) jia ia meninggalkannya, maka
tindakannya harus dipertanggung jawabkan pada
dirinya sendiri, lingkungannya, dan orang lain.
Dengan demikian etika maupun moral bisa
diartikan sebagai suatu kebiasaan atau adat
istiadat yang menunjuk pada perilaku manusia.
Para penaggung jawab dana hibah PKW ini
adalah lembaga yang melaksanakan program,
lembaga ini sifatnya hanya sebagai wakil dari
para peserta yang mengelola dana dan
mencukupi kebutuhan para peserta. Dana hibah
yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Kursus dan
Page 109
87
Pelatihanperuntukannya untuk pendidikan
peserta PKW di LKP ISHAK dalam waktu
pelaksanaan program tersebut dilaksanakan, dan
dana hibah tersebut digunakan untuk biaya
rintisan usaha yang akan digunakan oleh para
peserta. Sedangkan adanya pengambilan hak
pada dana hibah tersebut merupakan kedzaliman
dan kebathilan yang dilakukan oleh lembaga atau
penanggung jawab dana hibah, walaupun dana
tersebut dihibahkan kembali ke pihak lain yang
tidak diketahui oleh peserta.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan memiliki
kebebasan sebagai wahib untuk memberikan
dana hibahnya kepada siapa saja yang
diinginkan. LPK ISHAK adalah lembaga
pendidikan nonformal yang menyelanggarakan
PKW sebagai wali dari mauhub lahu adalah
peserta didiknya160.
4. Selain itu besaran dana yang digunakan sesuai
dengan keputusan pemerintah dengan sistem
Pendidikan Kecakapan Wirausaha
diselenggarakan menggunakan pendekatan “4 in
1” sebagai berikut:
160Sasaran penerima bantuan PKW adalah setiap warga negara Indonesia
yang berusia 16-45 tahun, putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan
dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur.160 LKP
ISHAK melakukan rekrutmen peserta didik sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh petunjuk teknis program PKW 2017, lihat di Petunjuk
Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan,(Jakarta 2017, 12).
Page 110
88
Gambar 1. Pendekatan 4 in 1 dalam
Penyelenggaraan PKW
Adapun peruntukan dana hibah ini diberikan
kepada penyelenggara program PKW, yakni
Program PKW dapat diselenggarakan oleh:161
1) Satuan Pendidikan PAUD dan Pendidikan
Masyarakat
2) Lembaga/yayasan/Sekolah
3) Badan usaha/industri
4) Perguruan Tinggi
5) Organisasi Mitra
LKP ISHAK merupakan lembaga kursus (poin
2) sehingga LKP ISHAK berhak mendapatkan
program Pendidikan Kecakapan Wirausaha.
Sasaran dana hibah PKW dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengelola
program PKW 2017. Dana yang diperoleh
sebesar Rp 54.000.000,- (Lima Puluh Empat Juta
Rupiah) untuk 20 peserta didik. Dana tersebut
dibagi menjadi dua, 50% untuk pembelajaran
dan 50% untuk rintisan modal usaha.162 Dana
sebesar Rp 27.000.000,- (Dua Puluh Tujuh Juta
161Ibid. 162Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
Identifikasi
Peluang
Usaha
Pembelajara
n
Kewirausaha
an +
Keterampila
n
Evaluasi
Hasil
Pembelajaran
Pendampin
gan dan
Perintisan
Usaha
Page 111
89
Rupiah) untuk peserta didik telah disalurkan
berupa modal usaha, diantaranya clipper, yakni
alat untuk pangkas rambut seharga kurang lebih
Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Sisanya untuk
modal usaha pembukaan babbershop di beberapa
pondok pesantren rekanan LKP ISHAK. Adapun
dana 50% -nya lagi digunakan untuk
pembelajaran. Adapun pembayaran pembayaran
diserahkan kepada lembaga LKP ISHAK sebagai
lembaga belajar dari peserta didik PKW. Biaya-
biaya tersebut sudah termasuk pembayaran
tenaga pengajar/instruktur, pembayaran sarana
dan prasarana yang digunakan dan segala biaya
yang dikeluarkan selama proses belajar.
5. Tanggung jawab (responsibility), tanggung
jawab adalah harga paten dari apa yang telah
dilaksanakan. Tanggung jawab ini terkait
pelaporan secara langsung dan tidak langsung,
material dan non material. Islam sangat
menekankan pada konsep pertanggung jawaban,
walaupun tidaklah berarti mengabaikan
kebebasan individu. Ini merupakan kehendak
dari ajaran Islam yakni kehendak yang
bertanggung jawab. Manusia berani bertindak,
maka ia harus berani bertanggung jawab pula,
tidak hanya dihadapan sesama manusia tetapi
yang paling penting di hadapan Allah SWT.
Tanggung jawab muslim yang sempurna
ditentukan atas cakupan kebebasan yang luas,
yang dimulai dari kebebasan memilih keyakinan
dan berakhir dengan keputusan yang paling tegas
yang perlu diambil.163Sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam negeri (Permendagri) Nomor 32
163Muhammad Djakfar, Etika Bisnis,….25.
Page 112
90
Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah
dan Bantuan Sosial yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
menyatakan bahwa Penganggaran dan
Penatausahaan, Pelaporan dan
Pertanggungjawaban serta monitoring dan
evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial
mulai tahun anggaran 2012 harus berpedoman
kepada Peraturan Menteri.164
Dalam pelaporan pertanggung jawaban yang
dilakukan seyogyanya ada integrasi antara
pengajuan dengan praktik yang dilakukan. Jika
di analogikan dengan etika bisnis dalam Islam
harus berlandaskan pada prinsip-prinsip yang
berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah, sehingga
dapat menentukan perbuatan tersebut baik atau
tidak, dari perbuatan baik nantinya akan
menghasilkan manfaat bagi pihak yang
melakukan perbuatan, sebaliknya jika perbuatan
tersebut merupakan tindakan yang buruk serta
dilarang dalam Islam, maka akan menimbulkan
kerusakan bagi palakunya dan bisa terjadi juga
kepada lingkungan sekitarnya.
“dan janganlah sebahagian kamu memakan
harta sebahagian yang lain diantara kamu
dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu
164Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial
Page 113
91
membawa urusan harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta enda orang lain itu dengan jalan
berbuat dosa, padahal kamu mengetahuinya”
(QS.al Baqarah (2):118)165
Jika dianalisis dari QS.al Baqarah ayat 118, pada
pelaksanaan dana hibah program PKW yang
dilaksanakan oleh lembaga LKP ISHAK selaku
lembaga dan penanggung jawab, telah
melakukan tindakan yang tidak baik, yakni
mengambil hak milik dari para peserta didik
PKW-nya secara sembunyi-sembunyi atau tidak
diketahui oleh peserta didiknya. Memang pada
praktiknya sudah memberikan manfaat bagi
penerima hibah (peserta didik PKW), yakni para
peserta sudah menerima fasilitas yang diberikan
oleh lembaga LKP ISHAK, yakni pendidikan
gratis yang pada dasarnya sudah dibiayai
olehKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan dan sudah
mendapatkan modal usaha yang idealnya
mendapatkan 27 juta/ 20 orang, atau sebesar
1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu)
tiap orang, sehingga dana yang dilaporkan
kembali kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan juga
tidak sesuai dengan praktik lapangan yang
terjadi. Tanggung jawab kepada antar manusia
165Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya….., 98
Page 114
92
tidak dapat dilaksanakan baik oleh penanggung
jawab begitu pula dengan tanggung jawab
kepada Tuhan. Walaupun lulus melalui tanggung
jawab kepada manusia, akan tetapi secara etika
mengetahui tindakan tersebut tidak baik untuk
dilakukan.
6. Kebajikan (Ihsan), Ihsan adalah melaksanakan
perbuatan baik yang dapat memberikan
kemanfaatan kepada orang lain, tanpa adanya
kewajiban tertentuyang mengharuskan perbuatan
tersebut atau dengan kata lain beribadah, dan
berbuat baik seakan-akan ia melihat Allah SWT,
jika tidak mampu maka yakinlah bahwa Allah
melihat apa yang kita perbuat. Pada aktivitas
bisnis ada perbuatan yang men-support
pelaksanaan aksioma ihsan dalam bisnis,
yakni:166 1). Kemurahan hari (Leniency),
2).Motif Pelayanan (service motive), 3).
Kesadaran adanya Allah dan aturan yang
berkaitan dengan pelaksanaan yang menjadi
prioritas. LPK ISHAK selaku penanggung jawab
dana hibah program PKW dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan sudah melaksanakan tugasnya dengan
baik, meskipun masih ada kecurangan atas
pengambilan hak orang lain (peserta didik) ,
tetapi peserta yang sudah telah merasakan
dampak positif dari adanya program PKW dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
166Ibid.
Page 115
93
Pembinaan Kursus dan Pelatihan melalui
lembaga LKP ISHAK. Seperti pada keterangan
dari beberapa peserta ketika wawancara di
rumahnya yang sekaligus sebagai tempat usaha
barbershop yang ia buka, menyampaikan bahwa
sebelum mengikuti program PKW yang diadakan
oleh LKP ISHAK dengan jenis ketrampilan tata
kecantikan rambut, ia berprofesi sebagai buruh
tani. Pria Kadipaten Babadan ini sangatlah
bersyukur bisa mengikuti program PKW LKP
ISHAK ini, dengan begitu ia bisa meningkatkan
SDM-nya sehingga rejeki yang ia dapatkan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga otomatis juga
meningkat.167Berbeda dengan cerita Sujiran,
dalam wawancaranya ia mengungkapkan setelah
menimba ilmu di LKP ISHAK ia merasa status
sosialnya meningkat. Julukan sebagai tukang
serabutan tak lagi disandangnya, karna kini ia
memiliki keahlian khusus yakni sebagai
pemangkas rambut di desanya168 dan beberapa
yang lainnya.
167Sujiran, wawancara, LKP ISHAK Jetis, 22 Juni 2018 168Nur Cholis, wawancara, Mlilir Dolopo, 25 Juni 2018
Page 117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai
empat hal utama, yakni: target hasil,
Pertumbuhan, keberlangsungan dan
keberkahan.pelaksanaan kelompok PKW, LKP
ISHAK memberikan kesempatan kerja bagi
tenaga masyarakat yang belum memiliki
pekerjaan tetap atau bahkan
penganggurandengan pemberian kursus guna
meningkatkan SDM peserta didik dan membuka
lapangan pekerjaan.
2. Kesatuan (Tauhid/ Unity), aktivitas ini maka
menciptakan nilai-nilai kesatuan atau unity
pada antar masyarakat sehingga menciptakan
rasa saling tolong-menolong. Dengan adanya
rasa tolong-menolong ini maka akan
menguatkan ukhuwah Islamiyah antara civitas
akademika di seluruh lingkungan pendidikan
LKP ISHAK Ponorogo pada khususnya,
masyarakat Ponorogo pada umunya.
Keseimbangan (equilibrium/equilibrium), pada
tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh LKP
ISHAK, secara tidak langsung dirasakan oleh
para peserta didik, karena mereka sudah
merasakan dampak dari adanya dana hibah pada
program PKW.
Kebebasan (free will),Sasaran dana hibah PKW
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk mengelola program PKW 2017. Dana
yang diperoleh sebesar Rp 54.000.000,- (Lima
Puluh Empat Juta Rupiah) untuk 20 peserta
didik. Dana tersebut dibagi menjadi dua, 50%
untuk pembelajaran dan 50% untuk rintisan
95
Page 118
96
modal usaha, Tanggung jawab (responsibility),
sehingga dana yang dilaporkan kembali kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan juga tidak
sesuai dengan praktik lapangan yang terjadi jadi
tanggung jawab kepada antar manusia tidak
dapat dilaksanakan baik oleh penanggung jawab
begitu pula dengan tanggung jawab kepada
Tuhan.Kebajikan (Ihsan), LPK ISHAK selaku
penanggung jawab dana hibah program sudah
melaksanakan tugasnya sebagai penanggung
jawab kegiatan dengan baik, meskipun masih
ada kecurangan atas pengambilan hak orang lain
(peserta didik)
B. Saran
Adapun saran yang dapat bermanfaat sebagai
masukan sebagai berikut:
1. Demi terwujudnya bisnis Islam yang baik di
lembaga pendidikan formal atau non-Formal,
dimulai dari karakter pribadi pengelola lembaga.
Sehingga untuk mencapai hal tersebut selayaknya
LKP ISHAK melakukan manajemen laporan yang
baik sesuai dengan praktik yang terjadi,guna
menciptakan kemaslahatan yang maksimal.
2. Manajemen LPK ISHAK sebaiknya meningkatkan
pengendalian internal, melakukan pengendalian alur
administrasi keuangan yang baik dan bijak, sehingga
dapat meminimalisir adanya tindakan kecurangan,
dan lain sebagainya.
Page 119
97
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman.Kompilasi Hukum Islam. Jakarta:Akademika
Presindo, 2010.
Agustin, Hamdi. Studi Kelayakan Bisnis Syariah,. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2017.
Alma, Buchari dan Doni Juni Priansa.Manajemen Bisnis
Syariah.Bandung: Alfabeta, 2014.
Anshari, Endang Syaifuddin. Pokok-Pokok Pikiran tentang
Islam dan Umatnya, Bandung: CV. Pustaka Setia,
2010.
Asmuni, Bisnis Syariah Suatu Alternatif Pengembangan
Bisnis yang Humanistik dan Berkeadilan,
Medan:Aulia Grafika. 2016.
Azizah, Siti Nur. Analisis Dampak Program Revitalisasi
Pasar Tradisional Di Pasar Tumenggungan
Terhadap Pendapatan Pedagang Dan Evaluasi
Manajemen Tata Kelola Pedagang Pasar
Tumenggungan Pasca Program Revitalisasi
Menurut Persepsi Pedagang, Jurnal Fokus Bisnis,
Volume 15, No 02, 2016.
Bertens, K. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius,
2000.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Semarang: CV Toha Putra, 1989.
Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis. Jakara: Penebar Plus,
2012.
Duhita, Eka Gita Pengelolaan Program Hibah Air Minum
Dalam Mengatasi Ketersediaan Air Minum Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Pada
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang.
Malang: Universitas Brawijaya. 2016.
Duhita, EkaGita. Pengelolaan Program Hibah Air Minum
Dalam Mengatasi Ketersediaan Air Minum Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Pada
Page 120
98
Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya,
2016
Fakhri, Madjid. Etika Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar dan UMS,1996.
Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya.Petunjuk
Teknis Penulisan Skripsi Surabaya:Fakultas Syariah
IAIN Sunan Ampel. 2014.
Firmansyah, Adimas Fahmi. Praktik etika bisnis Islam
(Studi kasus pada toko santri syariah
Surakarta),Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2013.
Gemiharto, Ilham dan Evi Rosfiantika. Tata Kelola
Pemerintahan Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Melalui Dana Hibah Dan Bantuan Sosial Di
Indonesia (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintahan
dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui
Pengelolaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial di
Kota Bandung Provinsi Jawa Barat) Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1 2017.
Idri, Hadits Ekonomi Dalam Persepktif IslamHadits Nabi,
Jakarta: Kencana, 2015. Idri.Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Islam Hadis
Nabi. Jakarta: Kencana, 2015.
Juliyani, Erly. Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Jurnal
Ummul Qura Vol vii, No.1 Maret 2016.
Keraf, Sony. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya.
Yogyakarta:Kanisius, 1998.
Kusnadi, dkk, Pengantar Bisnis Dengan Pendekatan
Kewirausahaan, Malang: STAIN Press,1998.
Muslich.Etika Bisnis Islam. Jakarta: Ekonisia. 2004.
Praja, Juhaya S. Aliran-aliran filsafat dan Etika.Jakarta:
Kencana Prenada, 2010
Prastowo Budi, M.Hari Wahyudi, A’an Effendi, Hibah
Pemerintah dan Pertanggungjawabannya,Justitia
Jurnal Hukum Fakultas Hukum, Vol 1 No.1 April
Page 121
99
2017, Prastowo Budi, M.Hari Wahyudi, A’an
Effendi, Hibah Pemerintah dan
Pertanggungjawabannya,Justitia Jurnal Hukum
Fakultas Hukum, Vol 1 No.1 April 2017.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan EkonomiIslam (P3EI),
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas
Kerjasama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam,
Jakarta: Raja Grafindo, 2014
Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta:
Gema Manusia Press.1993.
Raharjo, Dawam. Etika Ekonomi dan Manajemen.
Yogyakarta:Tiara Wacana, 1990.
Raharjo, Dawam. Islam danTransformasi Sosial Ekonomi,
(Yogyakarta: lembaga Studi Agama dan
Filsafat,1999.
Rofiq, Ahmad. Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2015
Sacral, Arif Penetapan Dua Petinggi Kadin Provinsi
Jatim sebagai Tersangka Korupsi Merupakan
Dorongan Keras Kepada Gubernur dan Pimpinan
DPRD Jatim untuk segera Tingkatkan Soliditas
Sistem Kontrol Dana Hibah dan Bantuan Sosial di
JawaTimur.http://transformasijawatimur.blogspot.co
m/2015/02/penetapan-dua-petinggi-kadin-
provinsi.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2018
Standar Operasional Prosedur Pelayanan
Pemberian Bantuan Hibah di Biro Administrasi
Kemasyarakatan, 2015.
Soraya, Dewi Ayu. Dampak Pemberian Dana Hibah
Pemerintah Kota Metro Terhadap Peningkatan
Taraf Hidup Masyarakat di Kelurahan Yosorejo
Metro Timur , (Skripsi, Metro, IAIN Metro, 2017.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Rosda Karya, 2009.
Page 122
100
Suwanda, Dadang. Dana Hibah dan Bantuan Sosial
Pemerintah Daerah, Jakarta: PPM, 2014
Syahruddin, Komunikasi Bisnis yang Islami Salah Satu
Wujud Nyata Kepedulian Sosial, Makasar :Alaudin
Press, 2011.
Ula, Zakiyatul. Hibah Perspektif Fiqih, KHI, dan KHES.
Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2017
Webster’s ,New Collegiate Dictionary, USA: Merriam
Company, tt
Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet
Widjaja Kusuma, Menggagas Bisnis Islami,
Jakarta:Gema Insani Press, 2002.
Zubair, Achmad Charris. Kuliah Etika. Jakarta:Rajawali
Pers,1997.
Zuhaili, Wahbah. Fiqih IslamWa Adillatuhu Terjemahan.
Jakarta: Gema Insani, 2011
Page 123
101
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dina Trisnawati, lahir di Ponorogo Jawa Timur pada
tanggal 10 Maret 1978, adalah putri kedua dari tiga bersaudara
dilahirkan yang dilahirkan dari pasangan bapak Sudjianto dan Ibu
Muriyah.
Pendidikannya diawali dari Sekolah Dasar Negeri
Pakunden I di desa kelahirannya.Ia menyelesaikan pendidikan
dasarnya pada tahun 1991.Kemudian dilanjutkan dengan
menempuh pendidikan di SMP Negeri 4 Ponorogo danlulus tahun
1994.Kemudian ia mengikuti tes masuk di SMK Negeri 1
Ponorogo, dan diterima di jurusan Administrasi Perkantoran.
Setelah lulus dari SMK tahun 1997,ia memutuskan untuk mencari
pekerjaan di bidang administrasi kantor. Dia melamar pekerjaan
di berbagai instansi, tetapi tak satupun instansi yang menerimanya
sebagai karyawan. Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti
kursus bordir dan menjahit di Balai Latihan Kerja, Sumoroto
Ponorogo. Hingga saat ini, ilmu ketrampilan yang ia tekuni
dimasa mudanya menjadikannya sebagai seorang wirausahawan
pemilik LKP Buana Bordir Course Ponorogo.
Tak cukup sampai disini, istri bapak Kasminto yang
dikaruniai tiga putra ini bersemangat untuk kembali menimba
ilmu di perguruan tinggi tahun 2012. Institut Agama Islam Sunan
Giri Ponorogo menjadi pilihannya untuk melanjutkan sekolah dari
bangku SMK yang telah terputus lama.
Pekerjaan yang telah dia geluti sejak muda, tidak ia
tinggalkan hanya semata mengejar pendidikan S1 nya yang tidak
linier dengan pekerjaannya. Justru dengan pendidikan S1 yang ia
tempuh, lebih menambah wawasan dan percaya diri seorang
Dina. Perjuangan menempuh ilmu di INSURI membuahkan hasil
dengan bukti diwisudanya di akhir tahun 2016. Kesukaan Dina
dalam mencari ilmu, membuat ia bertekad melanjutkan
pendidikan sampai ke jenjang S2. Cita-cita menjadi dosen dimasa
Page 124
102
tuanya nanti mengantarkan dia menempuh pendidikan di IAIN
Ponorogo di Fakultas Syariah jurusan Ekonomi Syariah, tahun
2016.
Pengalaman kerja yang diawali dengan menjadi
pengrajin bordir pada tahun 2001 hingga sekarang dan sebagai
pendidik kursus menjahit, memberikan kontribusi positif dalam
pemberdayaan masyarakat. Sehingga dalam berorganisasi,
pimpinan LKP Buana Bordir Course ini diberikan amanah untuk
menjadi ketua DPC HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan
dan Kursus Indonesia) se Kabupaten Ponorogo periode 2016-
2020.
Page 127
105
LAMPIRAN: 1
TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : IMANUL CHOLIFAH,SE
Jabatan : Pemilik LKP ISHAK
Tanggal : 23 Februari 2018
Jam : 10.00-11.30 WIB
Disusun Jam : 19.15-22.00 WIB
Tempat Wawancara : LKP ISHAK JETIS PONOROGO
Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden
1. Apakah yang
mendorong anda untuk
mengajukan program
PKW dengan jenis
ketrampilan
barbershop?
2. Apa manfaat anda
mengakses program
ini?
3. Anda rutin
mendapatkan dana
1. Saya melihat banyak
anak anak muda
khususnya laki laki yang
belum memiliki
pekerjaan, sehingga
waktunya hanya
digunakan untuk
nongkrong di warung
kopi. Dengan mengakses
program PKW ini saya
berharap pemuda
pemuda Ponorogo
memiliki keahlian yang
bisa diberdayakan di
masyarakat.
2. Manfaatnya banyak, saya
bisa
mendapatkankaryawan
baru untuk usaha salon
saya sendiri dari peserta
didik program PKW ini
3. Sudah 3 kali periode (3
tahun) Saya rutin
Page 128
106
program PKW ini tiap
tahunnya?
mendapat dana program
bantuan pemerintah ini.
Page 129
107
LAMPIRAN: 2
TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : AHMAD MASRUDIN
Tanggal : 2 Juni 2018
Jam : 14.30-15.45 WIB
Disusun Jam : 19.00-22.00 WIB
Tempat Wawancara : Rumah sekaligus tempat usaha
(Kadipaten Babadan Ponorogo)
Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden
1. Apakah pekerjaan anda
sebelum mengikuti
program PKW di LKP
ISHAK tahun 2017?
2. Apakah pekerjaan anda
setelah mengikuti
program PKW di LKP
ISHAK tahun 2017
3. Bagaimana dampak
pasca program PKW
1. Saya keseharian
sebelum ikut kursus di
tempatnya bu Ima
adalah sebagai buruh
tani. Pekerjaan sebagai
buruh tani sangatlah
kurang utk menghidupi
keluarga saya. Karena
buruh tani tidah setiap
hari bisa bekerja, harus
nunggu masa panen
atau tandur saja.
2. Alhamdulillah, setelah
ikut program PKW
barbershopnya LKP
ISHAK, saya
mendapatka ilmu yang
luar biasa disana, yang
sampai hari ini masih
tetap saya gunakan,
yakni pangkas rambut.
3. Tentunya pendapatan
saya meningkat. Saya
Page 130
108
terhadap pendapatan
anda?
tetap bisa jadi buruh
tani saat masa panen
dan tandur tiba, juga
dapat penghasilan rutin
tiap harinya dari hasil
potong rambut.
Alhamdulillah,
terimakasih bu Ima
atas kesempatannya
Page 131
109
LAMPIRAN: 3
TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : SUJIRAN
Tanggal : 22 Juni 2018
Jam : 14.30-15.45 WIB
Disusun Jam : 19.00-22.00 WIB
Tempat Wawancara : LKP ISHAK
Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden
1. Apakah pekerjaan anda
sebelum mengikuti
program PKW di LKP
ISHAK tahun 2017?
2. Apakah pekerjaan anda
setelah mengikuti
program PKW di LKP
ISHAK tahun 2017
3. Bagaimana dampak
pasca program PKW
terhadap pendapatan
anda?
1. Serabutan apapun
selama saya kuat dan
mampu aku jalani.
2. Alhamdulillah habis
kursus saya tetap
menekuni profesi
barber, tukang cukur,
sehingga saya merasa
menjadi orang yang
memiliki ststus sosial
lebih tinggi ketimbang
dulu saat jadi pekerja
serabutan.
3. Dampaknya sangat
signifikan
peningkatannya, dulu
sehari rata rata
menghasilkan 25-50
ribu sekarang 100 ribu
perhari bisa saya
dapatkan, terimakasih
LKP ISHAK....
Page 132
110
LAMPIRAN: 4
TRANSKIP WAWANCARA Nama Responden : Nur Cholis
Tanggal : 25 Juni 2018
Jam : 14.30-15.45 WIB
Disusun Jam : 19.00-22.00 WIB
Tempat Wawancara : Mlilir Dolopo Madiun
Pertanyaan Peneliti Jawaban Responden
1. Apakah pekerjaan anda
sebelum mengikuti
program PKW di LKP
ISHAK tahun 2017?
2. Apakah pekerjaan anda
setelah mengikuti
program PKW di LKP
ISHAK tahun 2017
3. Bagaimana dampak
pasca program PKW
terhadap pendapatan
anda?
1. Saya jualan bensin
dirumah, sebelum ikut
program PKW ISHAK
2. Alhamdulillah setelah
ikut kursus saya
mendapatkan ilmu baru
potong rambut, yang
saya gunakan sebagai
pekerjaan saya sampai
hari ini. Alhamdulillah
lancar
3. Dampaknya
pendapatan saya
meningat drastis.
Terimakasih LKP
ISHAK, baik gurunya,
pengelola dan tim
program PKW 2017
Page 133
111
A. Foto Dokumentasi Pembelajaran LKP ISHAK
Page 135
113
B. Foto Dokumentasi Kegiatan Usaha di Pondok Pesantren
Page 137
115
JADWAL PEMBELAJARAN
Nama Lembaga : LKP ISHAK
Alamat Lembaga : Jl. Diponegoro No. 4 Jetis
Kabupaten : Ponorogo
Provinsi : Jawa Timur
Jenis Ketrampilan : Tata Kecantikan Rambut
Hari
ke. Tanggal Materi
Jml
Jam Instruktur
1
2 Okt 2017 Materi Religi 1
Imanul
Cholifah,
SE
Pengertian Tata
Kecantikan Rambut
dan Evaluasi
3
Susanti
2
3 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Anatomi dan
Fisiologi Rambut dan
Evaluasi
3 Susanti
3
4 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Prinsip Kesehatan
dan Keselamata Kerja
3 Susanti
4 5 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Kosmetik Rambut
dan Evaluasi
3 Susanti
5 9 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
Page 138
116
SE
Perawatan Rambut
Kulit Kepala dan
Evaluasi
3 Susanti
6 10 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Mencuci Rambut (
Teori)
3 Susanti
7 11 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Creambath (Teori)
dan Praktek
3 Susanti
8
12 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Mengeringkan
Rambut dengan Alat
Pengerng (Teori) dan
Praktek
3 Susanti
9
16 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Merawat kulit kepala
& rambut secara
kering (teori) dan
praktek
3 Susanti
10. 17 Okt 2017 Materi Religi 1 Imanul
Cholifah,
SE
Pratata& Penataan
rambut(Teori) dan
Praktek
3 Susanti
Page 139
117
11
18 Okt 2017 Motivasi Imanul
Cholifah,
SE
Pemangkasan
Rambut (Teori 1)
Susanti
12 19 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
2)
Anjarwati
13 23 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
3)
Rini
Rahayu
14 24 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
4)
Anjarwati
15 25 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
5)
Rini
Rahayu
16 26 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
2)
Anjarwati
17 30 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
2)
Rini
Rahayu
18 31 Okt 2017 Pemangkasan (Teori
2)
Anjarwati
19 1 Nov 2017 Pemangkasan (Teori
2)
Rini
Rahayu
20 2 Nov 2017 Pemangkasan (Teori
2)
Anjarwati
TOTAL JAM 150
Ponorogo, Oktober 2017
Pimpinan LKP ISHAK
Ttd
Imanul Cholifah